PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
ENDAH AULIA SAHARA
NIM A1D116086
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Jambi
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Endah Aulia Sahara
NIM A1D116086
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan
hidayahnya peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Begitu pula
berbagai pihak yang telah membantu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan
terima kasih terutama kepada Bapak Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si selaku dosen
pembimbing I dan Ibu Issaura Sherly Pamela S.Pd., M.Pd selaku dosen
pembimbing II, karena berkat kesabaran, ketelitian, keikhlasan dan motivasi dari
dosen pembimbing, penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Semoga Allah
membalas dan memberikan yang terbaik kepada beliau.
Untuk Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Universitas Jambi yang telah membagi ilmunya, penulis sampaikan rasa terima
kasih yang dalam. Semoga semua ilmu yang diberikan menjadi amal ibadah yang
baik. Tidak lupa pula rasa terima kasih penulis sampaikan kepada dosen
Pembimbing Akademik bapak Drs. Faizal Chan S.Pd., M.Si sekaligus menjadi
ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing,
mengarahkan dan mengantarkan penulis untuk menyelesaikan pendidikan. Ini
semua tentu berkat kerjasama beliau dengan Sekretaris Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
Secara khusus kepada kedua orang tua tercinta yang tiada hentinya
mendoakan dan memberikan perhatian dan semangat untuk kesuksesan, penulis
ucapkan terima kasih yang sangat mendalam. Semoga jerih payah beliau
mendapat imbalan dari Allah SWT dan telah memperkuat keyakinan penulis
bahwa tanpa beliau penulis tidak akan pernah berhasil.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 5
DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 39
Lampiran-Lampiran .................................................................................... 41
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran AIR ...................................................... 18
2.2 Tabel Tahap Perkembangan Kognitif Peserta Didik ................................ 21
3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran .................... 27
3.2 Lembar Observasi Pemahaman Konsep IPA ........................................... 27
3.3 Kisi-Kisi Soal Pemahaman Konsep IPA .................................................. 28
3.4 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep IPA ................................. 29
3.5 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ................................................... 31
3.6 Kategori Perolehan Pemahaman Konsep IPA.......................................... 32
3.7 Kategori Tingkat Keberhasilan Pemahaman Konsep IPA ...................... 32
3.8 Kategori Perolehan Proses Pembelajaran................................................. 33
3.9 Kategori Keberhasilan Proses Pembelajaran ........................................... 33
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Gambar Kerangka Berpikir ...................................................................... 23
3.1 Gambar Bagan Prosedur Penelitian ......................................................... 35
iv
BAB I
PENDAHULUAN
menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan dan
salah satu dari sasaran kompetensi pengetahuan yaitu terdapat dalam dimensi
suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya. Menurut Jufri
dan menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu yang baru tanpa
1
Untuk mengetahui seseorang memahami suatu konsep dapat dilihat dari
Ilmu Pengetahuan Alam atau disingkat dengan IPA merupakan salah satu
mata pelajaran pokok yang diajarkan di tingkat sekolah dasar. IPA merupakan
suatu cabang ilmu yang mempelajari alam. IPA merupakan suatu kegiatan yang
secara sistematis dan logis melalui serangkaian proses ilmiah berupa, pengamatan,
pada hari kamis tanggal 14 November 2019, dalam pembelajaran peserta didik
masih suka berbicara dengan temannya sehingga tidak fokus dalam mengikuti
peserta didik menjawab dengan membaca materi dari buku tidak dengan
2
Mengklarifikasi peristiwa dengan kehidupan sehari-hari hanya ada beberapa
hasil pre-test yang diberikan peneliti, peserta didik masih dikategorikan lemah
asik dengan diri sendiri hanya beberapa peserta didik yang serius mengikuti
pembelajaran.
interaksi antar peserta didik dan guru belum optimal. Sehingga mengakibatkan
tersebut peneliti bersama guru berdiskusi dan menemukan solusi berupa model
pembelajaran.
3
berpikir. Repetition merupakan pengulangan berupa pemberian tugas atau kuis
AIR ini peserta didik memiliki peningkatan hasil belajar, peserta didik tidak hanya
Oleh karena itu model pembelajaran AIR menjadi solusi untuk memecahkan
masalah yang ada karena model pembelajaran ini memberikan pembelajaran yang
bermakna bagi peserta didik. Peserta didik akan belajar dengan auditory yang
berupa melihat, mendengar dan menyimak setelah itu peserta didik dituntut untuk
kembali apa yang telah dipelajari, dalam pembelajaran ini peserta didik
lebih bermakna.
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Manfaat dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yaitu manfaat secara
1) Manfaat Teoritis
Repetition (AIR)
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
5
b. Bagi Peserta Didik
c. Bagi Sekolah
kinerja sekolah dalam meningkatkan pelayanan mutu sekolah bagi peserta didik,
6
BAB II
KAJIAN TEORITIK
dalam menyerap makna dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman
menurut Bloom ini adalah seberapa dalam peserta didik mampu memahami,
menerima dan menyerap makna dari materi pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru. Pemahaman merupakan salah satu aspek hasil belajar di ranah kognitif.
dan fakta yang diketahuinya. Sejalan dengan pendapat Uno dan Mohammad
sebagai berikut:
7
Berdasarkan paparan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa pemahaman
yang baru dengan bahasanya sendiri tanpa mengubah makna dari pengetahuan
dimana memahami berarti sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi
arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.
pengertian. Jadi, konsep merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati
objek atau kejadian. Abstraksi berarti suatu proses pemusatan perhatian seseorang
abstraksi dan umum yang diperoleh dari pengalaman atau fenomena yang terjadi,
8
2.1.1.2 Indikator Pemahaman Konsep
contoh suatu konsep, 4) melaporkan hasil pengamatan, 5) syarat perlu dan cukup
9
3. Pemahaman ekstaporasi, seseorang dikatakan paham apabila mampu melihat
dibalik yang tertulis atau dapat membuat ramalan tentang konsekuensi sesuatu
atau dapat memperluas persepsinya dalam arti waktu , dimensi, kasus, atau
masalahnya.
(2013:167) menjelasakan IPA adalah salah satu cara manusia untuk mempelajari
Sejalan dengan hal itu, dalam bahan ajar cetak yang berjudul
usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
(correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan
yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga hal: yaitu berupa proses (usaha
10
manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan
merupakan salah satu pelajaran pokok yang dipelajari di Sekolah Dasar. IPA
bahwa IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat pada sasaran, dengan prosedur yang tepat dan
11
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar IPA di sekolah dasar dapat melibatkan siswa secara fisik, mental
dan sosial. Keterlibatan secara fisik termasuk interaksi pancaindera dengan objek
sosial mencakup interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru serta siswa
sekolah dasar yaitu peserta didik mampu menguasai pengetahuan, fakta, konsep,
prinsip, proses dalam penemuan, serta peserta didik mampu memiliki sikap ilmiah
yang akan bermanfaat bagi peserta didik dalam mempelajari diri, lingkungan dan
untuk mengantar peserta didik lebih mengenal lingkungan fisik, biologis dan
kimia dalam alam sekitarnya, serta mengenali berbagai sumber daya yang menjadi
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan IPA di sekolah dasar yaitu agar peserta
lingkungan, mengenal alam lebih luwes, bersikap ilmiah dan kritis, dapat
12
2.1.2.3 Karakteristik Pembelajaran IPA di SD
ilmiah.
kelas pada semester 2 kelas V dengan materi suhu dan kalor. Dengan KD 3.6
13
Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. 4.6
pemantapan dengan cara pemberian tugas dan kuis. Sandra (Niawatil dan Uripah,
untuk berpikir secara kritis, memberi motivasi untuk belajar terus sampai dapat
dikembangkan dari model pembelajaran SAVI dan VAK yang mana pembelajaran
akan efektif apabila melibatkan Auditory yaitu indera pendengar dengan cara
14
Dan dilakukan Repetition yaitu pengulangan agar pemahaman lebih mendalam
1) Auditory
melibatkan alat indera seperti telinga sebagai alat pendengaran. Saat belajar
yang diberikan. Meier (Huda, 2014:289) menyatakan bahwa tanpa kita sadari
persepsi dan memori kita terhadap sesuatu tersebut. Dalam hal ini guru
bentuk bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun diingat. Ketika kita
mendengarkan sesuatu yang baru kita mencari tahu tentang hal tersebut
secara rinci akan memudahkan kita untuk mengingat hal tersebut. Huda
15
melakukan hal-hal seperti : 1) Melaksanakan diskusi kelas atau debat; 2)
2) Intellectually
dilakukan peserta didik dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka
tersebut tidak berjalan dengan sendirinya, dibantu oleh faktor mental, fisik,
3) Repetition
16
Repetition atau repetisi disebut juga dengan pengulangan. Repetition
pengulangan. Hal ini karena ingatan peserta didik tidak stabil dan mudah lupa
maka perlu adanya pengulangan atau repetisi. Pelajaran yang diulang akan
memberi tanggapan yang jelas dan tidak mudah dilupakan, sehingga peserta
didik dapat memecahkan masalah dengan mudah. Ulangan semacam ini dapat
unit diberikan, maupun secara insidental jika dianggap perlu (Slamet dalam
Huda, 2014:292).
17
5) Masing-masing kelompok memikirkan cara menerapkan hasil diskusi
masalah (Intellectually).
18
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, peneliti akan menggunakan
(AIR)
dengan model pembelajaran AIR. Kelebihan dari model AIR adalah sebagai
berikut :
19
1) Melatih pendengaran dan keberanian psera didik untuk mengungkapkan
pendapat (Auditory)
kreatif (Intellectualy).
3) Melatih peserta didik untuk mengingat kembali tentang materi yang telah
dipelajari (Repetition).
Adapun kelemahan dari model AIR adalah dalam model pembelajaran AIR
dan intellctually.
itu guru harus memahami karakteristik setiap peserta didiknya. Hal itu bermaksud
agar kompetensi yang dimiliki peserta didik tercapai. Guru dapat menyesuaikan
pembelajaran dengan karakteristik peserta didik sesuai dengan usianya atau tahap
yang baik. Menurut Piaget (dalam Sapriati, 2009: 1.9) dalam merancang proses
20
b. Dalam mengamati suatu benda atau fenomena peserta didik memiliki
operasional (7-11/12 Tahun) karena peserta didik sekolah dasar belajar dari hal-
hal yang konkret dan tidak dapat berpikir abstrak. Menurut Susanto (2013:78)
konsep dapat diperoleh dari hasil pemahaman, pemahaman yang terbentuk dari
Dengan demikian secara berkala peserta didik mampu mencari tahu dan
21
Berdasarkan teori dapat disimpulkan pemahaman konsep dapat dibentuk
model AIR ini memungkinkan peserta didik untuk bergerak aktif dalam mengikuti
Bela Choiriyah pada tahun 2018 dengan judul “Penerapan Model AIR (Auditory,
Sekolah Dasar” diperoleh data peningkatan hasil belajar peserta didik. Nilai rata-
rata pada data awal diperoleh 62,06 di siklus I nilai rata-rata yang diperoleh
adalah 76,89 dengan persentase ketuntasan hasil belajar 63,79% sedangkan pada
siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,13 dengan persentase ketuntasan
hasil belajar 82,06% hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan model
Selanjutnya penelitian oleh Megazurita Arum pada tahun 2016 dengan judul
22
(AIR) untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa pada Materi Getaran dan
partisipasi peserta didik pada materi getaran dan gelombang, ini dapat dibuktikan
dari rerata skor partisipasi peserta didik pada siklus I adalah 2,37 pada siklus II
diperoleh nilai rerata 2,75 dan pada siklus III nilai rerata yang diperoleh adalah
3,27.
pada tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory,
Ajaran 2016/2017” dengan hasil penelitian nilai rata-rata peserta didik sebelum
penerapan model AIR rendah, yaitu 59 sedangkan rata-rata yang diperoleh peserta
didik setelah diterapkan model AIR adalah 88,5 ini menunjukkan penerapan
model AIR dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sifat-sifat
Tindakan :
Kondisi Awal : Kondisi Akhir :
Model Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik lebih
Auditory,
konsep IPA peserta memahami konsep
Intellectually,
didik masih rendah pembelajaran IPA
Repetition (AIR)
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
23
Berdasarkan hasil pretest pemahaman konsep IPA yang dilakukan di SD
Negeri 155/I Sungai Buluh yang dilaksanakan pada hari Kamis, 14 November
2019 menunjukkan bahwa hasil rata-rata peserta didik masih dibawah Kriteria
rendahnya pemahaman konsep IPA dikarenakan peserta didik tidak serius dalam
didik belum terlihat aktif hanya beberapa yang aktif, proses pembelajaran masih
Sungai Buluh.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
2019/2020.
dalam penelitian ini. Peserta didik kelas V SD Negeri 155/I sungai Buluh
berjumlah 18 peserta didik terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 8 peserta
didik perempuan.
3.3.1 Data
Data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Yang mana data kualitatif berupa teks tentang proses pemahaman
konsep IPA peserta didik. Dan data kuantitatif berupa persentase tentang proses
25
3.3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik, guru
dan segala hal yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumentasi arsip jumlah peserta didik,
dokumentasi guru, dan hasil output dari penerapan proses pembelajaran dengan
model Auditory Intellectually Repetition (AIR) baik berupa test ataupun hasil dari
pengukuran kemampuan.
3.4.1 Observasi
seberapa jauh tingkat keberhasilan dari efek tindakan yang diberikan. Observasi
interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (Mills,2004).
26
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Fokus Kegiatan Ya Tidak Deskripsi
Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta
didik berdoa bersama
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi (Auditory)
Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
(Auditory)
Guru membentuk kelompok belajar yang berjumlah
4-5 peserta ddik setiap kelompok
Guru menyampaikan informasi mengenai materi
pelajaran (Auditory)
Guru memberikan LKS pada setiap kelompok
untuk dipelajari lebih lanjut (Auditory dan
Inti Intellectually)
Guru membimbing peserta didik mendiskusikan
tugas yang diberikan (Intellectually)
Guru menunjuk kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi didepan kelas, kelompok lain
menanggapi (Auditory dan Intellectually)
sebagai berikut:
27
3.4.2 Tes
untuk mengetahui tingkat perkembangan atau keadaan salah satu atau beberapa
aspek psikologis didalam dirinya. Aspek psikologis dapat berupa prestasi, hasil
belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik dan berbagai aspek
kepribadian lainnya.
pembelajaran khususnya dari aspek kognitif pemahaman konsep IPA peserta didik
pembelajaran yang disebut dengan pre-test dan pada akhir siklus pembelajaran
yang disebut dengan post-test. Oleh karena itu peneliti menggunakan lembar test
untuk mengukur pemahaman konsep IPA peserta didik sebelum dan sesudah
28
Adapun pedoman penskoran tes pemahaman konsep peserta didik adalah
sebagai berikut:
29
3.4.3 Dokumentasi
diperoleh peneliti.
hasil tes tiap siklus, rpp, silabus, aktivitas siswa berupa dokumengambar/vidio
harus dipertanggungjawabkan serta dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat agar
ini menggunakan dua cara uji validitas data kualitatif dan kuantitatif.
yang berbeda beda untuk mengumpulkan data dari sumber data yang
yang dibuat.
30
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
1) Keterlaksanaan Pembelajaran
menggunakan rumus :
31
Nilai Akhir = 100
Persentase = 100%
peserta didik yaitu hasil tes pemahaman IPA. Data hasil tes dapat dianalisis
32
Tabel 3.8 Kategori Perolehan Proses Pembelajaran
Rentang Nilai Kategori Predikat
N > 90 Sangat Baik SB
75 ≤ N ≥ 90 Baik B
50 ≤ N < 75 Cukup Baik CB
N < 50 Kurang Baik KB
Sumber: Nuraini (Oktaria, 2018:35)
menggunakan rumus :
Persentase = 100%
ini :
Nilai rata-rata =
33
3.7 Indikator Kinerja Penelitian
IPA peserta didik kelas V SD Negeri 155/ I Sungai Buluh. Penilaian ini dianggap
berhasil apabila:
Sungai Buluh.
Siklus yang digunnakan dalam penelitian ini adalah siklus model Kemmis
&Mc.Taggart. setiap siklus terdapat empat tahapan pada penelitian ini yaitu
sudah sesuai dengan rencana dan pemahaman konsep IPA peserta didik
meningkat sebesar 70% dari jumlah peserta didikyang memenuhi KKM yaitu 75.
Adapun kegiatan pada siklus pertama siklus berikutnya digambarkan dlam bagan
berikut :
34
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
a. Perencanaan Tindakan
kelas tersebut.
35
2) Berdiskusi dengan guru kelas terkait permasalahan ditemukan dan
kegiatan pembelajaran
peserta didik.
dari jumlah peserta didik telah mencapai nilai KKM yang telah
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pendahuluan
kepercayaan masing-masing
2) Inti
36
‒ Guru menyajikan informasi mengenai materi pembelajaran
lanjut
didepan kelas
tanggapannya
3) Penutup
c. Observasi Tindakan
2) Melakukan tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar peserta didik
37
d. Refleksi Tindakan
peserta didik meningkat sebesar 70% dari jumlah peserta didik yang
38
DAFTAR RUJUKAN
Elinawati, W., Duda, H. J., & Julung, H. (2018). Penerapan Model Pembelajaran
Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa. Sainsmat, 7(1), 13-24. [e-journal]
39
Ningsih, D. S. (2019). Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Melalui Metode
Demonstrasi Di Kelas Vb SDN 61/X Talang Babat. Jurnal Gentala
Pendidikan Dasar, 4(1), 22-39.
Sari, D.P. (2019). Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Melalui
Strategi Index Card Match di Kelas V Sekolah Dasar [Skripsi]. Universitas
Jambi
40
Lampiran I
41
Lampiran II
42
Subjek Penelitian : Daftar Peserta Didik Kelas V SD Negeri 155/I Sungai Buluh
Jenis Kelamin
No. Nama Siswa
P L
1 AAS - L
2 AN - L
3 AP - L
4 AS - L
5 AS - L
6 ASZ P -
7 AY P -
8 AYP - L
9 IN P -
10 M P -
11 MAF - L
12 MM P -
13 MRH - L
14 RNS - L
15 RP - L
16 SS P -
17 SWS P -
18 ZA P -
Jumlah 8 10
43
Lampiran III
44