KERIN AFRISKA
NIM: 856584405
i
ii
KATA PENGANTAR
iii
Penulis menyadari bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
masih jauh dari kesempurnaan. Dikarenakan dalam masa pandemi Covi-19 ini, perbailkan
pembelajaran pun kurang begitu maksimal. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca. Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi rekan-rekan mahasiswa Universitas Terbuka dan semua pihak yang terlibat.
Penulis
KERIN AFRISKA
NIM.856584405
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ix
ABSTRAK ..................................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar balakang .......................................................................................................1
B. Rumusan masalah .................................................................................................4
C. Tujuan penelitian ...................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar .......................................................................................................... 6
B. Model Kooperatif ...................................................................................................8
C. TGT (Times Games Tournaments) ........................................................................ 9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
v
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................... 31
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di kelas III SDN 157/III Pendung Mudik
Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci pada mata pelajaran Matematika materi Pecahan
sederhana. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran diketahui bahwa siswa di kelas III banyak siswa
yang tidak memberi umpan balik dari pertanyaan guru, keaktifan siswa dalam berinteraksi di kelas
pun rendah ketika proses pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti mencoba menggunakan
model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Times Games Tournaments). Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model TGT (Times Games
Tournaments)pada mata pelajaran Matematika di kelas III SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan
Air Hangat Kabupaten Kerinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model TGT (Times Games Tournaments) pada mata pelajaran
Matematika di kelas III SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci.
Hal ini tergambar dari peningkatan hasil belajar siswa. Dimana, pada siklus I meningkat (71,4%)
dan pada siklus II semua siswa meningkat (100%).
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu yang mencakup tiga demensi, individu, masyarakat,
atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik
materialmaupun spiritual yang memainkan peranan dalam menetukan sifat, nasib,
bentuk manusia maupun masyarakat. Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang
dapat dikatakan sabagai suatu proses transfer ilmu, tranformasi nilai, dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspekyang dicakupnya. Dengan demikian pembelajaran lebih
berorientasi pada pembentukan spesialis atau bidang-bidang tertent, oleh karena itu
perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis (Nurkolis, 2013:24-25). Salah satu
lingkungan pendidikan yang sengaja di rancang untuk melaksanakan pendidikan adalah
sekolah. Seperti yang dikatakan (Tirtarahardja. 2005:173) bahwa sekolah seharusnya
menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusi indonesia sebagai individu, warga
masyarakat, warga negara, dan warga dunia di masa depan, sehingga sekolah
diharapkan mampu melaksanakan ungsi pendidikan secara optimal, yakni
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
Namun kenyataannya mutu pendidikan di indonesia sampai saat sekarang ini masih
sangat rendah dibandingkan dengan negara yang lain. Menurut survei Political and
Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di indonesia urutan ke-12 dari
12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam Data yang dilaporkan The
word Economic forum swedia (2000), indonesia memilki daya saing yang rendah, yaitu
hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang di survaei di dunia.
Rendahnya mutu pendidikan ini mungkin karena pengajaran disajikan masih dalam
bentuk yang kurang menarik, sehingga terkesan angker, sulit dan menakutkan sehingga
1
siswa tidak menguasai konsep dasar yang terkandung dalam materi pelajaran
matematika yang dapat mengakibatkan kesalahan fatal terhadap keberhasilan belajar
siswa sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah.
Matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari pengembangan
teknologi modern, mempunyai peren penting dalam berbagai displin dan memajukkan
daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisi
teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini, Astuti (2015:103).
Keberhasilan siswa dalam penguasaan materi matematika dapat dilihat dari hasil
belajar matematika, siswa dikatakan berhasil jika hasil belajar matematikanya mencapai
Kriteri ketuntasan Minimun (KKM) mata pelajaran matematika yang telah ditetapkan
oleh setiap sekolah. Sebaliknya jika siswa tersebut mendapatkan nilai dibawah standar
ketuntasan yang telah ditetapkan maka siswa tersebut belum dapat dikatakan berhasil
dalam belajar matematika.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Sekolah dasar Negeri 157/III
Pendung Mudik yaitu hasil tes pada siswa tidak mencapai KKM, guru masih
melaksanakan proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah siswa
cenderung bosan dalam mengikuti pembelajaran Matematika, serta kurangnya
keingintahuan siswa terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dampak dari hal
tersebut dapat terlihat dari rendahnya hasil belajar siswa, adapun hasil belajar yang
diperoleh siswa sebelum PTK terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel.1 : Hasil Belajar Siswa Sebelum PTK
No Nama KKM Skor Pencapaian
Siswa Test
Awal
2
1. Ahmad Gibril Seftian 65 60 Tidak
Tuntas
2. Airin Aulia 65 55 Tidak
Tuntas
3. Angel Rahmadani 65 69 Tuntas
3
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menepatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotaan 3-6 orang siswa.
Pembelajara kooperatif model Team Games Turnament (TGT) adalah salah satu
tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas
seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai sebagai
tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Para siswa mengerjakan lembaran
kegiatan dalam tim mereka utuk menguasai materi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan PTK mengenai
“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TGT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI
KELAS III SDN/157 PENDUNG MUDIK KECAMATAN AIR HANGAT
KABUPATEN KERINCI”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah kemukakan, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu, Apakah model kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournsments) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas III SDN 157/III
Pendung Mudik Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games Tournament) pada mata pelajaran
matematika kelas III di SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan Air Hangat Kabupaten
Kerinci.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
4
1. Bagi guru memberikan pengalaman dan tambahan informasi untuk guru tentang
pemanfaatan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan di sekolah dasar.
2. Bagi perserta didik hasil penelitian ini dapat mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas III sekolah dasar dengan cara
menyenangkan, aktif dan kreatif.
3. Bagi sekolah menambahkan referensi kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran disekolah dan sebagai acuan dalam menciptakan kegiatan
pembelajaran yang menarik.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-prngrtian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Menurut Soedijarto (dalam Purwanto 2011:46), hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses belajar
mengajar sesuai denga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan
dengan pendapat tersebut Uno (2008:213) menyatakan hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari
interaksi seseorang dengan lingkunganya.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku peserta didik yang dicapai setelah melaksanakan proses
belajar dimana perubahan perilaku tersebut meliputi aspek kognitif, efektif dan
psikomotor. Perubahan perilaku tersebut disebabkan karena pencapaian penguasaan
atas sejumalah bahan yang diberikan dalam proses pemebelajaran. Pencapaian itu
didasarkan atas tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Jenis Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku pada diri siswa setelah
melaksanakan aktivitas belajar. Hasil belajar diukur untuk mengetahui pencapaian
tujuan pendidikan, hasil belajar di bagi menjadi beberapa jenis. Gagne (dalam
Suprijono (2012:6) menyatakan bahwa hasil belajar berupa :
a. Infimasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koodirnasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
7
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasrkan penilaian
terhadap objek tersebut.
8
b) Selama proses belajar terjadi tetap muka antar teman
c) Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
d) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
e) Belajar dalam kelompok kecil
f) Produktif berbicara dan salaing mengemukakan pendapat
g) Keputusan tergantung pada peserta didik sendiri
h) Peserta didik aktif.
Selain ciri-ciri tersebut pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar
belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakannya denga pembagian kelompok yang dilakukan secara asal-asalan.
Roger dan David (dalam Suprijono 2012:58) menyatakan untuk mencapai hasil yang
maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima
unsur tersebut adalah :
a) Saling ketergantungan positif
b) Tanggung jawab perseorangan
c) Interaksi promotif
d) Komunikasi antar anggota
e) Pemrosesan kelompok.
9
secara tatap muka didalam kelas atau mengatur tutorial dan untuk menentukan
material/perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film-film, tipe-
tipe, program media komputer, dan kurikulum. Winataputra (2001:3) model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk
didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
2. Definisi TGT (Teams Games Tournaments)
TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandungunsur permainan. Aktivitas
belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model
TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks, tanggung jawab, kerja sama,
dan persaingan sehat.
Slavin berpendapat bahwa dalam TGT teman satu tim akan saling membantu
dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan
dan menjelaskan masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedangmengikuti
permainan, temannya tidak boleh membantu. Hal ini untuk memastikan telah terjadi
tanggung jawab individual. Model pembelajaran TGT ini diharapkan dapat
menciptakan suasana baru dalam pembelajaran yang menyenangkan dan
kemampuan berfikir tingkat tinggi. (Rianto,2009:123-124)
3. Langkah-langkah model Pembelajaran TGT
Menurut Trianto (2013:51), langkah-langkah pembelajaran TGT adalah :
a. Presentasi materi
Pada awal pembelajaran guru menyiapkan materi dalam penyajian kelas,
biasantnya dilakukan dengan penyajian langsung atau dengan ceramah, diskusi
yang dipimpin guru.
b. Pembentukan kelompok
10
Kelompok biasanya terdiri dari 3-6 orang siswa secara heterogen. Fungsi
kelompok adalah untuk lebih memahami materi bersama teman kelompoknya
dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan
baik dan optimal pada saat games.
c. Games tournamen
Games terdiri dari atas pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang dapat siswa didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar
kelompok.
d. Penghargaan kelompok
Guru kemudian mengemukakan kelompok yang menang masing-masing teams
akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria
yang di tentukan.
4. Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran TGT
Menurut Surjana (dalam Ekocin 2011:48) menyatakan model pembelajaran
Teams Games Tournaments (TGT) memiliki beberepa kelebihan diantaranya: (a)
lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas, (b) mengedepankan penerima
terhadap perbedaan individual, (c) dengan waktu yang sedikit siswa dapat
menguasai materi secara mendalam, (d) proses belajar mengajar berlangsung dengan
keaktian dari siswa, (e) motivasi belajar lebih tinggi, serta (f) mendidik siswa untuk
berlatih bersosialisasi dengan orang lain.
TGT juga terdapat kelemahan diantaranya: bagi guru sulitnya mengelompokkan
siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis, serta adanya
siswa berkemampuan tinggi yang kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan
kepada temannya.
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang di teliti adalah Matematika dengan materi pecahan
sederhana kelas III semester I SDN 157/III Pendung Mudik tahun ajaran 2021/2022.
3. Karakteristik Siswa
Siswa kelas III SDN 157/III Pendung Mudik memiliki karakteristik siswa
karakteristik antara lain :
a) Anak-anak gemar membentuk kelompok sebaya.
b) Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat prestasi sekolah.
c) Realistik serta memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar.
B. DESKRIPSI PENELITIAN
1. Tahap perencanaan (planning)
Langkah-langkah dalam perencanaan antara lain :
12
a. Menentukan kelas serta pokok bahasan yang akan di teleti
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
c. Menyusun instrumen tes (soal)
d. Menyiapkan lembar kerja siswa
e. Menyusun kriteria penilaian
f. Menyiapkan alat/media pembelajaran yang akan digunakan
g. Menyusun teknik analisis data
2. Tahapan pelaksanaan/Tindakan (acting)
a) Siklus I
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang telah
direncanakan dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament).
Tabel.3 Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu
Kegiatan a. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum 10
awal memulai kegiatan pembelajaran menit
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru memberi motivasi dan tujuan
pembelajaran kepada siswa
d. Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah
dipelajari
Kegiatan a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang 45
pecahan sederhana menit
Inti
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
c. Guru membagikan siswa menjadi 2 kelompok
d. Guru menjelaskan aturan permainan ular
13
tangga serta menyiapkan papan ular tangga dan
kertas pertanyaan tentang pecahan sederhana
14
poinnya itulah yang menjadi pemenang.
j. Guru memberikan penghargaan pada masing-
masing teams.
Kegiatan a. Guru menyimpulkan pembelajaranserta 15
penutup Menit
menanyakan pemahaman siswa yang dipelajari
b. Guru memberi PR untuk dikerjakan dirumah
c. Guru menutup pelajara dengan doa dan
mengucap salam
b) Siklus II
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang
telah direncanakan dengan menggunakan model TGT (Teams Games
Tournament) Pecahan sederhana
Tabel.4 Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Kegiatan Uraian Kegiatan Wakt
u
Kegiatan a. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum 10
awal memulai kegiatan pembelajaran menit
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru memberi motivasi dan tujuan
pembelajaran kepada siswa
d. Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah
dipelajari
Kegiatan a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang 45
pecahan sederhana menit
Inti
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru
c. Guru menunjukkan media gambar kue sebagai
15
pecahan sederhan
16
tournament setiap perwakilan bergantian
melempar dadu
j. Jika dadu yang jatuh mennjukkan mata dadu 3,
maka harus berjalan 3 kotak pada permainan
ular tangga dan menjawab pertanyaan di
kotak, jika menjawab benar kelompok akan
mendapatkan poin 10 dan jika salah mendapat
poin 0
k. Kelompok yang lebih dahulu sampai kotak
finish akan menjadi pemenang dan mendapat
bonus poin 100.
l. Setelah semuanya selesai semua poin-poin
yang didapatkan oleh setiap kelompok akan
ditotalkan dan kelompok yang paling banyak
poinnya itulah yang menjadi pemenang.
m. Guru memberikan penghargaan pada masing-
masing teams.
17
a) Lembar Observasi
Dimaksudkan untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung, baik
itu guru maupun siswa. Pengamatan pada tingkah laku siswa. Temuan – temuan
tingkah laku yang diamati dijadikan untuk melakukan perbaikan selanjutnya.
Lembar observasi dibuat oleh guru.
b) Lembar kerja siswa atau soal
Lembar evaluasi/ test formatif dilakukan oleh guru. Hasil evaluasi siswa
digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan atau pengayaan.
4. Tahapan Releksi (reflecting)
Kegiatan refleksi melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberikan penjelasan terhadap informasi yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan mengenai aktivitas belajar siswa
b. Menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan sehingga peneliti dapat menentukan
langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan
c. Merencana tindak lanjut
5. Teknik analisis data
Peneliti menggunakan teknik kuantitatif. Data tersebut meliputi hasil post-test
siklus I dan siklus II. Mengenai data hasil belajar siswa tersebut diolah sebagai
berikut :
a) Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari post-test siklus I dan II diolah untuk
melihat nilai rata. Rumus untuk memperoleh nilai rata-rata, yaitu :
𝑀=
Keterangan:
M = Nilai Rata-Rata
= Jumlah nilai
= Jumlah siswa
18
b) Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar keseluruhan siswa yang
menjadi sampel dalam penelitian ini digunakan rumus, yaitu :
P= x100%
19
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
20
sederhana pada gambar
4.2 Menggunakan pecahan 4.2.1 menuliskan nilaipecahan
sederhana berdasarkan gambar dengan
tepat.
c) Tujuan Pembelajaran
1) Siswa mampu mengenal pecahan sederhana
2) Siswa mampu membandingkan pecahan sederhana
3) Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan
sederhana
d) Tujuan Perbaikan
1) Bagi siswa
Menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT) akan meningkatkan
hasil belajar
2) Bagi guru
Meningkatkan kinerja guru dalam keterampilan penerapan metode Teams
Games Tuornament (TGT)
2. Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran
2) Guru mengecek kehadiran siswa
3) Guru memberi motivasi dan tujuan pembelajaran kepada siswa
4) Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah dipelajari
b) Kegiatan inti
1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang pecahan sederhana
2) Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
21
3) Guru membagikan siswa menjadi 2 kelompok
4) Guru menjelaskan aturan permainan ular tangga serta menyiapkan papan ular
tangga dan kertas pertanyaan tentang pecahan sederhana
22
1) Guru menyimpulkan pembelajaran serta menanyakan pemahaman siswa yang
dipelajari
2) Guru memberi PR untuk dikerjakan dirumah
3) Guru menutup pelajara dengan doa dan mengucap salam.
3. Pengamatan
a) Hasil Observasi Aktivitas Peneliti
Pengamatan yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
sebagai berikut:
Tabel.5 Hasil Observasi pada Siklus I
KESESUAIAN SARAN/HASIL
DENGAN RPP* DISKUSI/
ASPEK YANG DIAMATI REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/ PENDAHULU
AWAL AN/AWAL
1. Memotivasi
2. Memberi acuan Cukup Baik
3. Melakukan apersepsi
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/ Cukup Baik
materi/contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian
tugas/latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN
PENUTUP
1.Meringkas/Merangkum Cukup Baik
2.Evaluasi
3.Pemberian tugas
23
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
DIAMATI DISKUSI/REFLEKS
TIDAK I
PANTAS
PANTAS
1. Pakaian yang
dikenakan
2. Alas kaki yang
digunakan Cukup Baik
3. Ekspresi / mimik
wajah
4. Sikap/gerak
tubuh saatberdiri
5. Bahasa yang
digunakan
Berdasarkan tabel 5 di atas diketahui bahwa aktivitas peneliti pada Siklus I, baik
kegiatan awal, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup telah menunjukkan hasil yang
cukup baik.
24
Nilai Rata-rata 71,4
Persentase 71,4 %
1 2 3 4 5 6 7
Berdasarkan data diatas menggambarkan hasil belajar siswa pada saat siklus I
diperoleh dari tes objektif yang dikerjakan siswa saat penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Hasil tes objektif tersebut
menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 71,4 dengan persentase 71%.
4. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar
siswa dari sebelum dilaksanakan RPP Perbaikan. Nilai yang diperoleh siswa
adalah 60 sebanyak 2 orang, nilai 65 sebanyak 1 orang, nilai 75 sebanyak 2 orang,
nilai 80 sebanyak 1 orang, nilai 85 sebanyak 1 orang. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa setiap pembenahan/perubahan pada RPP Perbaikan yang
menggunakan metode diskusi menghasilkan suatu peningkatan pada hasil belajar
siswa, walaupun belum maksimal.
25
SIKLUS II
1. Perencanaan
a) Kompetensi Inti (KI)
5) Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
6) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
7) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
8) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.
b) Kompetensi Dasar Dan Indikator
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.2 Menjelaskan pecahan 3.2.1 menentukan posisi pecahan
sederhana
sederhana pada gambar
4.2 Menggunakan pecahan 4.2.1 menuliskan nilaipecahan
sederhana berdasarkan gambar dengan
tepat.
c) Tujuan Pembelajaran
4) Siswa mampu mengenal pecahan sederhana
5) Siswa mampu membandingkan pecahan sederhana
6) Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan
sederhana
26
d) Tujuan Perbaikan
3) Bagi siswa
Menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT) akan meningkatkan
hasil belajar
4) Bagi guru
Meningkatkan kinerja guru dalam keterampilan penerapan metode Teams
Games Tuornament (TGT).
2. Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran
2) Guru mengecek kehadiran siswa
3) Guru memberi motivasi dan tujuan pembelajaran kepada siswa
4) Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah dipelajari
b) Kegiatan inti
1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang pecahan sederhana
2) Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
3) Guru membagikan siswa menjadi 2 kelompok
4) Guru menjelaskan aturan permainan ular tangga serta menyiapkan papan ular
tangga dan kertas pertanyaan tentang pecahan sederhana
27
5) Siswa duduk berkelompok dan berdiskusi siapa yang akan menjadi
perwakilan kelompok untuk bermain
6) Perwakilan kelompok duduk di meja tournament setiap perwakilan bergantian
melempar dadu
7) Jika dadu yang jatuh mennjukkan mata dadu 3, maka harus berjalan 3 kotak
pada permainan ular tangga dan menjawab pertanyaan di kotak, jika
menjawab benar kelompok akan mendapatkan poin 10 dan jika salah
mendapat poin 0
8) Kelompok yang lebih dahulu sampai kotak finish akan menjadi pemenang
dan mendapat bonus poin 100.
9) Setelah semuanya selesai semua poin-poin yang didapatkan oleh setiap
kelompok akan ditotalkan dan kelompok yang paling banyak poinnya itulah
yang menjadi pemenang.
10) Guru memberikan penghargaan pada masing-masing teams.
c) Kegiatan Penutup
1) Guru menyimpulkan pembelajaran serta menanyakan pemahaman siswa yang
dipelajari
2) Guru memberi PR untuk dikerjakan dirumah
28
3) Guru menutup pelajara dengan doa dan mengucap salam.
3. Pengamatan
a) Hasil Observasi Aktivitas Peneliti
Pengamatan yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
sebagai berikut:
Tabel.7 Hasil Observasi pada Siklus II
KESESUAIAN
DENGAN RPP* SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKS
TIDAK
SESUAI I
SESUAI
c) KEGIATAN B. KEGIATAN
PENDAHULUAN/ PENDAHULU
AWAL AN/AWAL
1. Memotivasi
Cukup Baik
2. Memberi acuan
3. Melakukan apersepsi
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/ Cukup Baik
materi/contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian
tugas/latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN
PENUTUP
1.Meringkas/Merangkum Cukup Baik
2.Evaluasi
3.Pemberian tugas
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/HASIL
DIAMATI DISKUSI/REFLEKS
TIDAK I
PANTAS
PANTAS
29
1. Pakaian yang
dikenakan
2. Alas kaki yang
digunakan Cukup Baik
3. Ekspresi / mimik
wajah
4. Sikap/gerak
tubuh saatberdiri
5. Bahasa yang
digunakan
Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui bahwa aktivitas peneliti pada Siklus II,
baik kegiatan awal, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup telah menunjukkan hasil
yang cukup baik.
30
Grafik.2 Nilai Matematika Siswa pada Siklus II
KKM Nilai
95
90
85 85
80 80
75
65 65 65 65 65 65 65
1 2 3 4 5 6 7
Berdasarkan data diatas diketahui hasil belajar siswa pada saat siklus II yang
diperoleh dari tes objektif yang dikerjakan siswa adalah sebesar 86,4 dengan
persentase 100%.
4. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar
siswa dari sebelum dilaksanakan RPP Perbaikan. Nilai yang diperoleh siswa
adalah 80 sebanyak 2 orang, nilai 85 sebanyak 2 orang, nilai 90 sebanyak 2 orang,
nilai 95 sebanyak 1 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap
pembenahan/perubahan pada RPP Perbaikan yang menggunakan metode diskusi
menghasilkan suatu peningkatan pada hasil belajar siswa, walaupun belum
maksimal.
31
terbiasa dangan cara konvensional. Pada penilaian siklus II terjadi peningkatan yang
cukup signifikan dibandingkan siklus sebelumnya, hal ini juga di ikuti oleh peningkatan
terhadap hasil belajar dengan ketuntasan proses belajar pada siklus II meningkat, artinya
proses pembelajaran dijalankan dengan baik sesuai RPP.
Permasalahan yang dirumuskan telah dapat di atasi, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil belajar mengalami peningkatan yang cukup baik. Secara jelas
peningkatan hasil dari setiap siklus dapat lihat pada grafik dibawah ini.
Grafik.3 Hasil Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
100
86,4
80
60
Nilai siswa
40
20
0
Pra siklus Siklus I Siklus II
32
Tournament) lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
STAD. Hasil penelitian Hikmah (2016) juga mengatakan bahwa dengan menggunakan
model kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kelas kelas IV B SDN 005 Samarinda Ulu
Tahun Ajaran 2013/2014.
33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Times Games Tournament) dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika pokok bahasa Pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri
157/III Pendung Mudik.hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata
kelas yaitu pada saat pra siklus 60 meningkat menjadi 71,4 pada siklus I kemudian
meningkat lagi pada siklus II menjadi 86,4. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi
karena di dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa lebih termotivasi dan
aktif dalam pembelajaran.
B. Saran
Dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut yaitu, kepada guru-gur lain kiranya
dapat menerapkan model pembelajaran TGT karena dapat meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya mata pelajaran matematika dan bagi sekolah khususnya SDN 157/III
Pendung Mudik, penggunaan model pembelajaran TGT dalam pembelajaran dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam peningkatan mutu dan kemauan siswa
dalam pelajaran matematika.
34
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja U.2005. Pengantar Pendidikan. Cetakan II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B.2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi aksara.
35
Wijaya, hengki dan arismunandar. 2018. Pengembangan model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Stad Berbasis Media Sosial. Jurnal Jaferay: Vol.16. No.2. (Oktober): 175-196.
pISSN: 1829-9474; eISSN: 2407-4007. DOI: 10.25278/jj&1.v16i2.302.
36
LAMPIRAN 1
Penggunakan Guru mengajar dengan Agar siswa lebih Membuatkan media dan
model tanpa menggunakan termotivasi dan menggunakan metode
pembelajaran model yang dapat guru dapat yang efektif dalam proses
guna disesuaikan dengan mengajar dengan pembelajaran yang
meningkatkan materi pelajaran menggunakan dilakukan
hasil belajar model untuk
siswa menghidupkan
proses
37
pembelajaran.
38
LAMPIRAN 2
39
tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu mengenal pecahan sederhana
2. Siswa mampu membandingkan pecahan sederhana
3. Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Bagi siswa
Menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT) akan meningkatkan hasil
belajar
2. Bagi guru
Meningkatkan kinerja guru dalam keterampilan penerapan metode Teams Games
Tuornament (TGT)
E. MATERI AJAR
1. Pecahan sederhana
2. Membandingkan pecahan sederhana
3. Menyelesaikan masalah tentang pecahan sederhana
F. METODE PEMBELAJARAN
Teams Games Tournament (TGT)
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru memberi motivasi dan tujuan pembelajaran kepada siswa
4. Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah dipelajari
40
4. Guru menjelaskan aturan permainan ular tangga serta menyiapkan papan ular
tangga dan kertas pertanyaan tentang pecahan sederhana
5. Siswa duduk berkelompok dan berdiskusi siapa yang akan menjadi perwakilan
kelompok untuk bermain
6. Perwakilan kelompok duduk di meja tournament setiap perwakilan bergantian
melempar dadu
7. Jika dadu yang jatuh mennjukkan mata dadu 3, maka harus berjalan 3 kotak pada
permainan ular tangga dan menjawab pertanyaan di kotak, jika menjawab benar
kelompok akan mendapatkan poin 10 dan jika salah mendapat poin 0
8. Kelompok yang lebih dahulu sampai kotak finish akan menjadi pemenang dan
mendapat bonus poin 100.
9. Setelah semuanya selesai semua poin-poin yang didapatkan oleh setiap kelompok
akan ditotalkan dan kelompok yang paling banyak poinnya itulah yang menjadi
pemenang.
10. Guru memberikan penghargaan pada masing-masing teams.
41
2. Papan ular tangga dan dadu
3. Ketas pertanyaan
4. Hadiah pemenang
5. Spidol
I. PENILAIAN
1. Penilaian sikap : pengamatan saat kegiatan belajar
2. Penilaian pengetahuan : tes tertulis = skor
Jumlah soal : 5
Skor maksial : 100
Penilaian : Skor diperoleh X 100
Skor maksimal
SOAL
1. Pecahan dibaca....
a. c.
b. d.
42
a. c.
b. d.
KUNCI JAWABAN
Mengetahui,
43
LAMPIRAN 3
SIKLUS I
NIM : 856584405
MATAPELAJARAN : Matematika
KELAS : III (Tiga)
TUJUAN PEMBELAJARAN : Bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas III melalui
Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif TGT (Teams Games
Tournament) di SDN 157/III Pendung
Mudik
MENGACU PADA RPPH/RPP KE : 1 ( Siklus 1 )
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR: SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan
Air Hangat Kabupaten Kerinci
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan
Air Hangat Kabupaten Kerinci
UPBJJ-UT : KERINCI-SUNGAI PENUH
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLE
KSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/A
WAL
1. Memotivasi
2. Memberi acuan Cukup Baik
3. Melakukan apersepsi
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/
materi/contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan
44
3. Penggunaan media
Cukup Baik
4. Pemberian tugas/latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN
PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi Cukup baik
3. Pemberian tugas
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/
TIDAK
DIAMATI HASIL
PANTAS PANTAS
DISKUSI/REF
LEKSI
1. Pakaian yang dikenakan
2. kaki yang digunakan
3. Ekspresi / mimik wajah
Cukup baik
4. Sikap/gerak tubuh saat
Berdiri
5. Bahasa yang digunakan
45
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI SIKLUS I
46
LAMPIRAN 5
47
L. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Siswa mampu mengenal pecahan sederhana
5. Siswa mampu membandingkan pecahan sederhana
6. Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana
M. TUJUAN PERBAIKAN
3. Bagi siswa
Menggunakan metode Teams Games Tournament (TGT) akan meningkatkan hasil
belajar
4. Bagi guru
Meningkatkan kinerja guru dalam keterampilan penerapan metode Teams Games
Tuornament (TGT)
N. MATERI AJAR
4. Pecahan sederhana
5. Membandingkan pecahan sederhana
6. Menyelesaikan masalah tentang pecahan sederhana
O. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Teams Games Tournament (TGT)
Media : Gambar
P. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
5. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran
6. Guru mengecek kehadiran siswa
7. Guru memberi motivasi dan tujuan pembelajaran kepada siswa
8. Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah dipelajari
48
14. Siswa mengamati gambar kue pecahan sederhana
15. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
16. Guru membagikan siswa menjadi 2 kelompok
17. Guru menjelaskan aturan permainan ular tangga serta menyiapkan papan ular
tangga dan kertas pertanyaan tentang pecahan sederhana
18. Siswa duduk berkelompok dan berdiskusi siapa yang akan menjadi perwakilan
kelompok untuk bermain
19. Perwakilan kelompok duduk di meja tournament setiap perwakilan bergantian
melempar dadu
20. Jika dadu yang jatuh mennjukkan mata dadu 3, maka harus berjalan 3 kotak pada
permainan ular tangga dan menjawab pertanyaan di kotak, jika menjawab benar
kelompok akan mendapatkan poin 10 dan jika salah mendapat poin 0
21. Kelompok yang lebih dahulu sampai kotak finish akan menjadi pemenang dan
mendapat bonus poin 100.
22. Setelah semuanya selesai semua poin-poin yang didapatkan oleh setiap kelompok
akan ditotalkan dan kelompok yang paling banyak poinnya itulah yang menjadi
pemenang.
23. Guru memberikan penghargaan pada masing-masing teams.
49
4. Guru menyimpulkan pembelajaran serta menanyakan pemahaman siswa yang
dipelajari
5. Guru memberi PR untuk dikerjakan dirumah
6. Guru menutup pelajara dengan doa dan mengucap salam.
SOAL
1. Pecahan dibaca....
a. c.
b. d.
50
3. nilai pecahan pada gambar di samping adalah....
a. Satu per lima
b. Satu per enam
c. Satu per tujuh
d. Satu per tiga
b. d.
KUNCI JAWABAN
Mengetahui,
51
LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI
PKP SIKLUS II
NIM : 856584405
MATAPELAJARAN : Matematika
KELAS : III (Tiga)
TUJUAN PEMBELAJARAN : Bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas III melalui
Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif TGT (Teams Games
Tournament) di SDN 157/III Pendung
Mudik
MENGACU PADA RPPH/RPP KE : 1 ( Siklus 1 )
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR: SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan
Air Hangat Kabupaten Kerinci
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 157/III Pendung Mudik Kecamatan
Air Hangat Kabupaten Kerinci
UPBJJ-UT : KERINCI-SUNGAI PENUH
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLE
KSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/A
WAL
1. Memotivasi
2. Memberi acuan Cukup Baik
3. Melakukan apersepsi
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/
materi/contoh/ilustrasi
2. Pemberian penguatan
Cukup Baik
3. Penggunaan media
52
4. Pemberian tugas/latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN
PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi Cukup baik
3. Pemberian tugas
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN/
TIDAK
DIAMATI HASIL
PANTAS PANTAS
DISKUSI/REF
LEKSI
2. Pakaian yang dikenakan
2. kaki yang digunakan
3. Ekspresi / mimik wajah
Cukup baik
4. Sikap/gerak tubuh saat
Berdiri
5. Bahasa yang digunakan
53
LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI SIKLUS II
56
LAMPIRAN 8
NIM : 856584405
Tempat Mengajar : SD Negeri 157/III Pendung Mudik
Judul Perbaiakan Pembelajaran : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT
(TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA
PELAJARAN MATEMATIKA SISWA
KELAS III DI SDN 157/III PENDUNG
MUDIK KECAMATAN AIR HANGAT
KABUPATEN KERINCI
57
2. Minggu Konsultasi Tujuan Mempe Screenshot /
24 Okt bimbingan perbaikan rbaiki foto percakapan
2021 pembuatan RPP harus sesuai Tujuan dalam WA
(Tuweb 2) Perbaiaka dengan Perbaik (Mahasiswa
n Siklus 1 masalah an harus
dan 2. yang Pembel memasukkan
har ajaran screenshot
us percakapan
diteliti. yang
dilakukannya
dengan
pembimbing/su
pervisor 1)
58
4. Minggu Konsultasi Rumusan Merevi Screenshot /
07 Nov Laporan Masalah si foto percakapan
2021 PK harus sesuai Lapora dalam WA
(Tuweb 4) PBAB 1-3. dengan n PKP. (Mahasiswa
Judul PKP. harus
memasukkan
screenshot
percakapan
yang
dilakukannya
dengan
pembimbing/su
pervisor 1)
5. Minggu Merevisi Kajian Teori Memp Screenshot /
14 Nov
Laporan erbaiki foto percakapan
2021
(Tuweb 5) PK pada Lapora dalam WA
P BAB 1-3 Laporan n (Mahasiswa
PKP harus harus
dan lebih PKP memasukkan
menyusun banyak. BAB screenshot
Laporan 1- percakapan
PK 3 yang
P dilakukannya
BAB 4 dan dengan
dan Daftar pembimbing/su
Daftar Pustaka. Pustak pervisor 1)
a
.
59
percakapan
yang
dilakukannya
dengan
pembimbing/su
pervisor 1)
6. Minggu Merevisi Membuat Mempe Screenshot /
21 Nov Laporan PKP Lampiran rbaiki foto percakapan
2021 secara utuh Laporan Lampir dalam WA
(Tuweb 6) BAB 1-4 dan PKP. an (Mahasiswa
Daftar Pustaka. PKP. harus
memasukkan
screenshot
percakapan
yang
dilakukannya
dengan
pembimbing/su
pervisor 1)
60
7. Minggu Konsultasi Susunan Merevi Screenshot /foto percakapand
28 Nov membuat Karya Karya si pervisor 1)
2021 Ilmiah dari Ilmiah Karya
(Tuweb 7) Laporan PKP harus sesuai Ilmiah.
yang sudah di dengan
revisi format dan
sebanyak
kurang dari
30 lembar.
61