ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas izin dan
karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan Program Pengalaman Lapangan
Kependidikan (PPLK) ini dengan tepat waktu. PPLK sebagai kegiatan bagi
mahasiswa pendidikan adalah kegiatan yang wajib dilakukan.
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan
karunia-Nya.
2. Koordinator LP3M
3. Bapak Prof. Drs.H. Ganefri, M.Pd., Ph.D selaku Rektor Universitas Negeri
Padang.
4. Ibu Dra. Ernawati, M.Pd., Ph.D selaku Dekan Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang
5. Ibu Sri Zulfia Novrita, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing Program
Pengalaman Lapangan saya yang telah membimbing saya selama
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan.
6. Ibu Rismaiti, S.Pd., M.TPd selaku kepala sekolah SMK Negeri 3 Kota
Bengkulu.
7. Ibu Afni Yunita, S.Pd selaku Guru Pamong saya selama melaksanakan
Praktek Lapangan Kependidikan di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu.
8. Guru, karyawan, karyawati, dan pegawai tata usaha serta siswa siswi SMK
Negeri 3 Kota Bengkulu.
iv
9. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan moril maupun materi
serta memotivasi penulis;
10. Rekan-rekan mahasiswa PLK di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu;
11. Semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini.
Laporan ini berisikan deskripsi dari segala kegiatan yang saya lakukan
selama PPLK di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu, capaian setiap kegiatan, kendala
yang dihadapi, dan solusi dalam menghadapi masalah tersebut. Sebagai manusia
yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, penulis menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tidak menutup diri atas
kritikan dan saran yang sifatnya membangun agar menjadi lebih baik.
Penulis
Zetri Annisa
NIM. 19075118
v
DAFTAR ISI
1. Visi ........................................................................................................... 7
2. Misi ........................................................................................................... 7
vi
2. Tata Tertib Siswa .................................................................................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................................ 45
B. Saran ........................................................................................................... 46
LAMPIRAN .......................................................................................................... 47
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan PPLK
Selama melaksanakan studi di Universitas Negeri Padang (UNP),
mahasiswa Fakultas Pariwisata dan Perhotelan telah dipersiapkan dengan
berbagai program perkuliahan yang dijabarkan dalam mata kuliah bidang
keahlian dijurusannya masing-masing. Dalam mata kuliah bidang keahlian
yang disediakan tersebut, mahasiswa diajak untuk mempelajari dan
menganalisis berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi secara teoritis dan
konseptual. Selain itu, mahasiswa juga dibekali keterampilan praktek
sebagai aplikasi dari teori yang didapatkan selama tatap muka di lokal
perkuliahan maupun daring.
1
Diakhir program ini, mahasiswa diharuskan untuk melaporkan
seluruh kegiatannya selama di sekolah latihan dalam bentuk laporan.
Laporan ini akan dijadikan sebagai salah satu aspek penilaian dalam
menyelesaikan mata kuliah PPLK. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk
menuangkan seluruh kegiatan penulis disekolah latihan dalam bentuk
laporan yang sederhana ini. Mudah- mudahan laporan ini dapat
menggambarkan seluruh kegiatan PPLK yang penulis laksanakan selama
periode Juli-Desember 2022.
B. Tujuan PPLK
1. Sebagai gambaran bagi dosen pembimbing mahasiswa yang
bersangkutan tentang kondisi sekolah tempat mahasiswa melaksanakan
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK).
2. Sebagai alat dan media bagi mahasiswa untuk lebih mengenal sekolah
tempat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan
(PPLK).
3. Untuk mengenal dan menjalin hubungan baik dengan personil sekolah
baik itu staf pimpinan, ketatausahaan, mejelis guru, siswa dan seluruh
karyawan.
4. Sebagai dasar bagi mahasiswa dalam merancang berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan di sekolah.
5. Sebagai media bagi mahasiswa dalam upaya berkonsultasi dengan
guru pamong dalam hal penentuan rencana pengajar.
6. Untuk memahami kurikulum yang diterapkan oleh sekolah dan
pelaksanaannya.
7. Mempermudah mahasiswa dalam menentukan berbagai langkah
strategis baik selama mengajar di kelas maupun ketika berinteraksi
dengan berbagai elemen dan komponen sekolah.
2
PPLK dilakukan selama 1 semester, periode Juli-Desember
2022/2023 dari tanggal 18 Juli-20 Desember 2022, sedangkan kegiatan
observasi
2. Tempat
Tempat Pelaksanaan PLK dilaksanakan di SMK Negeri 03
Kota Bengkulu yang terletak di jalan Jalan Jati Sawah Lebar No. 42,
Kelurahan Padang Jati, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu.
Telp/Fax. (0736)22596, Kode Pos 38227.
3
BAB II
Pada tahun 1977 pindah ke gedung baru di atas tanah seluas lebih
kurang 900 M2 di Jalan Jati Sawah Lebar (gedung sekarang) yang terdiri
dari 4 ruang belajar dengan jumlah siswa sebanyak 120 siswa dan
dikelompokkan dalam 2 rumpun (boga dan busana). Pada tahun 1980
SKKA di negerikan dengan SK nomor: 0208/0/1980 tanggal 30 Juli 1980.
Tahun 1994 mendapat bantuan luar negeri untuk bangunan gedung serta
sarana prasarana. Bangunan gedung terdiri 4 ruang praktik ruang busana, 2
ruang praktek boga, 2 ruang praktek kecantikan dan 1 ruang praktek
perhotelan, 12 ruang teori, 1 ruang lab bahasa/komputer, ruang lab IPA, 1
ruang perpustakaan dan ruangan pendukung lainnya.
4
Keahlian Broadcasting = 5 orang dan guru kelompok normatif/adaptif = 37
orang, untuk melatih atau mendidik 1.591 siswa yang dibantu tenaga
administrasi/Tata usaha = 18 orang.
B. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 03 Kota Bengkulu
NPSN/NSS : 10702431/331.266.001.001
Bengkulu
5
Tgl SK Izin Operasional : Tanggal 30 Juli 1980
Provinsi : Bengkulu
E-Mail : smkn3_bengkulu@yahoo.com
Website : smkn-kotabengkulusch.id
Akreditasi :A
Daerah : Perkotaan
2. Tata Boga
3. Tata Kecantikan
6
NIP : 19690101 199601 001
Pangkat/Golongan/TMT : IV.b/01-04-2021
Dewa Kec/Selebar
No HP : 0852-7327-0163
Email : rismaiti.ris@gmail.com
1. Visi
Terwujudnya Lulusan Siap Pakai, Berkualitas, Mandiri dan
Mampu Bersaing Secara Gobal.
2. Misi
a. Meningkatkan etos kerja yang kompetitif dan intensif pada warga
sekolah.
b. Melaksanakan kegiatan beajar mengajar secara optimal yang
berorientasi pada pencapaian kompetensi berstandar nasional dan
internasional.
7
c. Mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma dan nilai
budaya bangsa.
d. Penataan program/bidang keahlian sesuai tuntutan pasar.
e. Meningkatkan energi dengan stakeholder.
3. Tujuan Sekolah
a. Memperluas dan memberikan pelayanan yang memuaskan bidang
pendidikan dan pelatihan.
b. Memperkuat daya saing lulusan sebagai memasuki antisipasi
memasuki pasar gobal.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekolah untuk
kualitas zikir dan fikir serta berakhlak mulia
d. Meningkatkan kompetensi untuk mencapai akuntabilitas kinerja
sekolah.
e. Memperluas jaringan kerja dengan dunia usaha dan industry.
Sasaran :
C. Keadaan Sekolah
8
strategis. Terletak di tengah kota Bengkulu berdekatan dengan Stadion
Semarak dan Universitas Dehasen. Lingkungan di sekitar sekolah
sangat bersih, rapi dan tertata sehingga mendukung terciptanya
suasana belajar yang kondusif. Sekolah ini merupakan salah satu
sekolah favorit di Kota Bengkulu karena didukung dengan berbagai
jurusan yang menarik, gedung yang bagus, dan fasilitas yang
menunjang dalam proses belajar mengajar. Pada bagian depan sekolah
terdapat area parkir mobil pegawai/tamu sekolah.
9
18. XII TV dan Film 1
Jumlah Rombel 51
10
KaSek.
3. Ruang Guru - 5 - 72 72
4. Ruang 1 1 - 72 72
Pelayanan
Administrasi
5 Ruang 1 1 - 10 10
BP/BK
B Kegiatan
Belajar
1. Ruang Kelas 2 51 2 72 1.152
Teori
2. Ruang 2 9 - 72 648
Praktik
3. Ruang Lab 1 - - - -
IPA
4. Ruang Lab 1 - - - -
Bahasa
5. Ruang 1 1 - 72 72
Praktik
Komputer
6. Ruang 1 1 - 144 144
Display
7. Ruang 1 1 - 50 50
Olahraga
terbuka
C Penunjang
Pendidikan
1. Ruang 1 1 1 91 91
Perpustakaan
2. Ruang Unit - 6 - 439 432
11
Produksi
3. Ruang - 3 - 9 29
Koperasi,
UKS, dll
4. Ruang 1 1 1 75 75
Ibadah
5. Ruang OSIS - 2 - 7 14
6. Ruang 1 - - 72 72
Pramuka
D Penunjang
Lainnya
1. Ruang - 1 - 156 156
Bersama
(Aula)
2. Ruang 1 2 - 28 28
Kantin
3. Ruang Toilet 25 18 25 14 252
4. Ruang 2 2 1 72 72
Gudang
5. Ruang 1 1 - 16 16
Security
12
2. Keadaan Lingkungan Sekolah
SMK Negeri 3 Bengkulu terletak di tengah pusat kota
Bengkulu. Pada bagian depan sekolah terdapat pohon-pohon yang
hijau sehingga lingkungan sekolah terasa sejuk dan tenang. Pada
bagian dalam pekarangan sekolah terdapat berbagai macam jenis
tumbuhan yang ditanami seperti tanaman obat-obatan dan berbagai
macam tanaman bunga. Sekolah ini dapat dikatakan asri karena
banyaknya tumbuhan yang membuat lingkungan terasa sejuk.
Kondisi lingkungan sekolah ini kondusif untuk terlaksananya
proses belajar mengajar dengan baik karena dengan situasi yang
seperti ini dapat menciptakan proses belajar mengajar yang nyaman
dan menyenangkan
Kondisi lingkungan SMK Negeri 3 Bengkulu
a. Secara umum, lingkungan sekolah terlihat bersih dan nyaman.
b. Jadwal sekolah, waktu penyelenggaraan dari jam 07:00-16:45
WIB.
c. Sekolah ini dikelilingi oleh sekolah lainnya seperti SMP N 2 Kota
Bengkulu, SMK N 1 Kota Bengkulu dan SMAN 5 Kota Bengkulu.
2. PPKN 3 Orang
5. Matematika 6 Orang
13
6. Penjaskes/Olahraga 2 Orang
8. IPA 1 Orang
Total 79 Orang
2. Bendaharawan 2 Orang
4. Satpam 3 Orang
6. Pustakawan 3 Orang
14
7. Keperawatan 2 Orang
Total 18 Orang
4. Interaksi Sosial
a. Hubungan guru dengan guru
Hubungan antar guru disekolah ini baik, terlihat dengan
adanya kerjasama antara semua guru dalam proses belajar
mengajar terlihat hangan dan harmonis.
b. Hubungan guru dengan siswa
Hubungan guru dengan siswa berlangsung sangat baik,
terlihat dari adanya rasa menghargai dan menghormati siswa
15
kepada guru mereka, sehingga keharmonisan antara guru dan siswa
dapat terjaga. Kerjasama guru dan siswa juga terlihat pada saat
kegiatan lain seperti gotong royong dan yang lainnya.
c. Hubungan dengan siswa
Hubungan antar siswa terjalin baik, terlihat dari keakraban
siswa baik dalam kegiatan proses belajar mengajar maupun saat
berada di luar kelas.
d. Hubungan guru dengan pegawai tata usaha
Hubungan antara guru dengan pegawai tata usaha terjalalin
baik dan harmonis.
e. Hubungan sosial secara keseluruhan
Secara keseluruhan hubungan sosial di antara perangkat
sekolah mulai dari kepala sekoah, guru, siswa, pegawai tata usaha,
dan penjaga sekolah yang terjadi di sekolah ini terjalin baik dan
harmonis. Hal ini karena semua perangkat sekolah ingin
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
16
e. Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
f. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolah
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
g. Secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
h. Menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik
berdasarkan lingkungan kerja, maupun dalam hubungan
keseluruhan.
i. Secara bersama-sama memelihara, membina, meningkatkan mutu
organisasi guru professional sebagai sarana pengabdian.
j. Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
k. Menyesuaikan diri dengan kebijakan dinas, sekolah dan instansi
lainnya.
l. Dilarang mencoret-coret dan merusak sarana dan prasarana.
m. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga dan
profesi.
n. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
o. Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk
belajar diluar jam sekolah.
p. Memberikan keteladanan dalam menciptakan budaya membaca,
budaya belajar dan budaya bersih.
q. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik
tertentu atau latar belakang keluarga dan status social ekonomi
pesera didik dalam pembelajaran.
17
r. Menaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik
guru serta nilai-nilai agama dan etika.
s. Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama islam dan
sesuai dengan norma masyarakat/norma kepatuhan yang
beragama lain.
t. Tidak merokok selama berada di lingkungan satuan pendidikan.
u. Tidak dibenarkan meninggalkan pelajaran selama jam sekolah.
v. Mengawali menutup pelajaran dengan doa.
w. Mengikuti pelajaran sekolah dengan aktif
18
4) Memelihara dan menjaga kebersihan dan keindahan
pekarangan dan ruang kelas dengan baik, di dalam maupun di
luar jam pelajaran.
5) Memiliki dan membawa kartu tanda pengenal (Kartu Pelajar)
setiap hari.
6) Memiliki kartu anggota perpustakaan.
7) Masuk ruang kelas masing-masing setelah tanda bel masuk
(mulai belajar) dibunyikan.
8) Berdoa setiap mulai pelajaran (jam pertama) dan setelah jam
pelajaran berakhir (jam pelajaran terakhir) sesuai dengan
agamanya masing-masing.
9) Tetap diruang kelas dan belajar sendiri apabila tidak ada guru
(guru tidak hadir) karena suatu hal dan ketua kelas wajib
melapor dengan guru piket.
10) Tetap di ruang kelas pada saat pergantian jam pelajaran
kecuali waktu pelajaran praktek (laboratorium).
11) Mengikuti semua mata pelajaran setiap hari sekolah.
12) Melapor kepada guru piket apa bila terlambat masuk sekolah
dan boleh mengikuti pelajaran setelah diizinkan masuk oleh
guru piket.
13) Bertanggung jawab memelihara dan menjaga sarana dan
prasarana sekolah.
14) Memakai seragam sekolah dengan rapi dilengkapi atribut.
Pakaian seragam SMK Negeri 3 Kota Bengkulu sebagai
berikut:
a) Hari Senin s.d Selasa
Pakaian seragam putih abu-abu dilengkapi nama, tingkat,
lokasi, logo sekolah, sepatu hitam putih, kaos kaki putih,
ikat pinggang hitam, khusus hari senin ketika upacara
bendera diwajibkan memakai topi abu-abu, dasi dan
almamater.
19
b) Hari Rabu
Pakaian seragam jurusan, sepatu hitam putih, tali sepatu
hitam, kaos kaki putih, ikat pinggang hitam.
c) Hari Kamis
Pakaian pramuka
d) Hari Jumat
Pakaian seragam muslim, khusus Jumat perempuan
menggunakan Hijab (non muslim disesuaian) sepatu
hitam dan tali sepatu hitam/sepatu putih dan tai sepatu
putih, kaos kaki outih, ikat pinggang hitam.
15) Wajib mengikuti Pendidikan Kepramukaan dan mengikuti
ekstrakulikuler yang ada di sekolah dan wajib memilih satu
ekstrakulikuler dan tidak boleh pindah dipertengahan tahun.
Bila mempunyai bakat/potensi ekstra lain, maka siswa boleh
mengikuti satu ekstra pilihan (setiap siswa maksimal 2
ekstrakulikuler).
16) Membantu kepala sekolah, guru, dan staf tata usaha dalam
rangka ketahanan sekolah, serta menjaga keamanan,
ketertiban dan kekeluargaan sekolah.
17) Melaksanakan piket mingguan sesuai jadwal dikelasnya
masing-masing.
18) Merawat sarana dan prasarana yang dipinjam dari sekolah
dengan baik dan mengembalikan lengkap sewaktu meminjam
dan tepat waktu.
19) Meminta izin kepala sekolah bila akan mengadakan kegiatan
di luar atas nama sekolah.
20) Meminta persetujuan kepala sekoah apa bila mendengarkan
proposal keluar sekolah.
c. Kewajiban piket kelas
20
1) Menyediakan alat pelajaran yang diperlukan dalam kegiatan
belajar megajar dan bertanggung jawab atas keselamatan dan
keutuhaan alat-alat tersebut.
2) Memelihara kebersihan, ketertiban, keamanan dan kerapihan
kelas, halaman depan belakang kelas, menyiram bunga di pot
atau di halaman kelas.
3) Membuka jendela kelas menjelang pelajaran dimulai dan
menutupnya kembali setelah sekolah selesai.
4) Menjadwal siswa piket kelas (jaga kelas) saat upacara untuk
menghindari pencurian, masing-masing kelas 2 orang siswa.
5) Melaporkan kepada guru piket bila ada jam kosong dan bila
ada kegiatan-kegiatan yang mencurigakan dan mengarahkan
keperkelahian.
d. Ketidak hadiran
1) Siswa yang akan meninggalkan kelas pada jam pelajaran
karena suatu hal, maka harus minta izin kepada guru piket.
2) Siswa yang tidak hadir 3 (tiga) hari berturut-turut karena sakit
harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
3) Siswa yang tidak hadir karena kepentingan lain atau sakit,
kurang dari 3 (tiga) harus dibuktikan dengan surat keterangan
dari orang tua atau wali siswa.
4) Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan 3 (tiga) hari
berturut-turut akan diberikan sanksi dan panggilan orang tua
atau wali kelas.
5) Absen 2 (dua) minggu berturut-turut tanpa keterangan akan
dikeluarkan.
6) Siswa akan pergi/keluar halaman sekolah karena ada
keperluan mendesak harus minta izin pada guru piket,
wakasek urusan kesiswaan atau wakasek lainnya.
7) Tamu untuk siswa harus melapor kepada guru piket dan
tempat penerimaan tamu di ruang piket.
21
e. Larangan-larangan
Siswa tidak diperkenankan:
1) Menggunakan kendaraan bermotor kecuali telah mmiliki
Surat Izin Mengemudi (SIM).
2) Keluar halaman sekolah pada saat istirahat maupun jam
pelajaran berlangsung.
3) Merokok, minum-minuman keras (miras), terlibat narkoba
baik mengkonsumsi, mengedarkan maupun menjadi
perantara dengan bentuk atau melalui cara apapun.
4) Membawa atau memiliki senjata tajam/senjata api di dalam
maupun di luar lingkungan sekolah.
5) Membawa barang-barang atau peralatan lain yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran sekolah. Seperti: kartu
gambar, majalah, VCD, kaset, kartu dmino, catur, rokok,
korek api, petasan dan lain-lain.
6) Memakai sandal selama jam pelajaran berlangsung, kecuali
kakinya sakit.
7) Mengubah fungsi sepatu menjadi sandal (cara memakai
sepatu seperti memakai sandal).
8) Memakai kaos kaki berwarna-warni pada saat belajar (kaos
tidak berkerah, oblong).
9) Membawa dan membaca buku saat upacara bendera
berlangsung.
10) Mengambil dan menguasai sarana dan prasarana sekolah dan
sebagai hak miliknya.
11) Berkelahi di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
12) Berambut panjang/gondrong untuk siswa putra (rambut tidak
mengenai telinga atau mengenai kerah baju).
13) Mengecat atau mewarnai rambut dan memberi jeli sehingga
rambut menjadi tegak, baik putra maupun putri.
14) Berkuku panjang baik putra maupun putri.
22
15) Mencoret-coret meja, kursi, tembok dan sarana lain yang ada
disekolah.
16) Membuang sampah sembarangan seperti di laci meja, saluran
air, wc, halaman dan lain-lain.
17) Rapat atau membentuk organisasi disekolah tanpa izin kepala
sekolah.
18) Melibatkan diri dalam tindakan amoral di dalam maupun di
luar sekolah.
19) Menitip kendaraan di luar lingkungan sekolah.
20) Keluar masuk pada saat jam pelajaran berlangsung.
21) Izin keluar halaman sekolah dalam bentuk apapun pada saat
KBM berangsung, kecuali atas izin kepala sekolah atau
wakasek.
22) Membawa uang terlalu banyak/berlebihan ke sekolah.
23) Memakai perhiasan yang berlebihan.
24) Berpacaran di lingkungan sekolah.
25) Membawa HP dan mengaktifkan serta berbicara selama
kegiatan proses belajara Mengajar berlangsung.
26) Membuang atau menyumbatkan barang apapun (bekas
pembaut) ke dalam saluran WC.
f. Klasifikasi jenis pelanggaran dan bobot point sebagai berikut:
23
dibunyikan siswa mendapat sanksi dari piket selama 2 jam
pelajaran
2. Setiap terlambat 5 menit setelah jam istirahat jam pertama 5
II Kehadiran
1. Setiap tidak masuk tanpa keterangan 20
2. Setiap tidak masuk dengan keterangan palsu 20
3. (i) setiap membolos saat KBM berlangsung dalam 20
lingkungan sekolah
(ii) setiap membolos pada saat KBM berlangsung keluar 25
lingkungan sekolah
4. Setiap izin keluar kelas saat KBM berlangsung tetapi tidak 10
mengikuti KBM kembali
III Pakaian
1. Setiap memakai pakaian seragam tidak dimasukkan 5
2. Setiap tidak memakai topi/kelengkapan upacara pada 10
waktu mengikuti upacara bendera
3. Setiap memakai pakaian ketat/rok mini/rok 10
bervariasi/jengki
4. Setiap memakai pakaian sekolah tanpa tribut lengkap 5
5. Setiap memakai pakaian seragam olahraga pada waktu 5
mengikuti olahraga
6. Setiap memakai sepatu di luar ketentuan (tidak berwarna 15
hitam).
(sepatu diambil sekolah karena melanggar peraturan tidak
bisa dikembalikan lagi)
IV Keperibadian
1. Setiap siswa putra mengenakan perhiasan gelang, kalung 10
dan lain-lain
2. Setiap siswa putra rambut menutupi kerah baju dan alis 5
3. Setiap rambut di cat selain hitam 10
4. Ssetiap mengeluarkan kata-kata tidak senonoh sesama 25
24
siswa, orang yang lebih tua di lingkungan sekolah
5. Setiap mengintimidasi/tindakan kekerasan sesama siswa 100
6. Setiap mencuri barang orang lain di sekolah (dapat 10
dibuktikan/terbukti)
7. Setiap siswa putri berpenampilan berlebihan 10
8. Setiap tidak memakai kaos singlet bagi siswa putra dan 20
putri
9. Setiap memakai perhiasan berlebihan/mencolok, tato dan 50
memberikan rambut panjang terurai tanpa di ikat
10. Setiap tidak ikut upacara bendera tetapi berada di 10
lingkungan sekolah kecuali sakit
11. Setiap melakukan pemerasan sesama siswa 15
12. Setiap makan/jajan di kantin tanpa bayar 30
V Ketertiban
1. Setiap mengotori/mencoret-coret. Merusak sarana sekolah 5
2. Setiap memanjat pagar sekolah untuk keuar atau masuk 50
3. Setiap membawa HP saat KBM/Ujian 50
4. Setiap membawa rokok, merokok di dalam atau di luar 15
perkarangan sekolah saat memakai seragam sekolah
5. Setiap berjudi di sekolah 25
6. Setiap main kartu di sekolah yang bukan saat kegiatan 10
Ekstrakulikuler
7. Setiapm embawa orang lain ke lingkungan sekolah 10
8. Setiap duduk dikantin ketika KBM sedang berlangsung 25
9. Setiap keluar saat pergantian jam pelajaran 50
10. Setiap berpacaran di lingkungan sekolah 50
VI Pornografi
1. Membawa VCD Porno atau Majalah Porno 150
2. Menjual buku Porno atau Majalah Porno, Foto Porno, 150
Kaset Porno dan VCD Porno
3. Melakukan pernikahan selama masih terdaftar sebagai 150
25
siswa
4. Terlibat dalam kegiatan prostitusi 90
5. Melakukan tindakan asusila (seks, porno aksi) di 100
lingkungan sekolah atau di luar sekolah
(kecuali karena korban pelecehan seksual/perkosaan yang
didukung oleh bukti yang lengkap dan kuat dari pihak
berwajib, selama tidak ada bukti maka siswa tersebut
dikeluarkan)
VIII Senjata tajam
1. Senjata tajam atau senjata api 100
2. Memperjual belikan senjata tajam/senjata api di sekolah 80
3. Mempergunakan senjata tajam/senjata api di sekoah 125
VIII Narkoba dan minuman keras
1. Mabuk di sekolah 150
2. Membawa narkoba, minuman keras, ganja dan lain-lain 150
kesekolah
3. Menggunakan narkoba atau minuman keras di dalam atau 50
di luar sekolah
4. Mengedarkan narkoba atau minuman keras atau obat- 50
obatan terlarang
IX Berkelahi atau tauran
1. Berkelahi/tauran dengan siswa sekolah lain 50
2. Berkelahi antar siswa atau kelas SMKN 3 Bengkulu 100
sendiri dan berdampak luas
3. Berkelahi antar siswa atau kelas intern dan berdampak 150
X luas
Intimidasi atau ancaman 100
1. Mengancam/intimidasi kepsek, guru, karyawan TU. 150
2. Melakukan perlawanan fisik dan penganiayaan terhadap
Kepsek, Guru, Karyawan TU.
26
Catatan :
27
Bengkulu.
4) Peraturan ini berlaku selama menjadi siswa SMK Negeri 3
Kota Bengkulu.
E. Administrasi Sekolah
1. Pengelolaan Secara Umum
Sebelum diaksanakan pendidikan di suatu sekoah, maka untuk
membuat dan menetapkan langkah kerja selanjutnya, Kepala Sekolah
dengan dibantu dengan majelis guru dan tenaga administrasi
menyusun program kerja tahunan yang bersifat umum seperti
kurikulum, kesiswaan, kepegawaian perlengkapan dan peralatan,
keuangan dan kegiatan laiannya yang dapat menunjang kelancaran
proses belajar mengajar.
2. Pengeolaan Secara Khusus
Sesuai dengan buku petunjuk pelaksanaan administrasi di
sekolah yang di keluarkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dirjen Dasar dan Menengah serta Menengah Umun
Jakarta 1994. Pengelola administrasi secara khusus dibagi menjadi
lima macam diantaranya:
a. Pengelolaan Administrasi Belajar Mengajar (Prose Pengajaran)
1) Mendokumentasikan perangkat soal-soal penilaian.
2) Mendokumentasikan tentang hasil penilaian.
3) Menyampaikan hasil penilaian sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
4) Format nilai rapor.
5) Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.
6) Mengatur pelaksanaan penilaian.
7) Menyusun program tahunan, program semester, dan
persiapan lainnya.
b. Pengelolaan Administrasi Siswa
28
Pelaksanaan pengelolaan administrasi kesiswaan
dibutuhkan dan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan, hal yang
demikian dilaksnakan berdasarkan wewenang yang diberikan oleh
Kepala Sekoah.
Ruang lingkup kegiatan siswa mencakup beberapa hal
antara lain:
1) Penerimaan siswa baru.
2) Program bimbingan dan konseling.
3) Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa.
4) Pengelompokan belajar siswa.
5) Kehadiran OSIS.
6) Mutasi siswa.
7) Lingkungan hidup.
8) Mengatur buku induk siswa.
c. Pengelolaan Administrasi Pegawai
Mengelola administrasi kepegawaian pada suatu sekolah
dipegang oleh tata usaha yang berwenang dan ditunjuk oleh
kepala sekolah yang bertujuan agar dapat menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan. Mewujudkan yang demikian perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Menyediakan format dari file pegawai.
2) Kelengkapan file untuk setiap pegawai
3) Pengadaan papan tulis tentang daftar kepegawaian atau staf
sekolah.
d. Administrasi Pelengkapan
Pengelolaan administrasi perlengkapan sekolah dapat
dikelompokkan dalam dua laporan yaitu:
1) Barang yang tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
2) Barang yang bergerak baik habis pakai maupun yang tidak
habis pakai, seperti perabot, alat kantor, buku-buku, dan alat
peraga pendidikan. Pendayagunaan barang yang dimiliki
29
diatur sedemikian rupa agar bertahan dan mendatangkan
manfaat yang lebih baik dan kepada guru bidang studi yang
membuthkan alat-alat tersebut agar membuat laporan yang
ditujukan kepada pengelola perlengkapan tersebut.
e. Administarsi Perpustakaan
Pemegangan administrasi perpustakaan, dipegang oleh
bagian administrasi dan dibantu oleh seorang pegawai
perpustakaan, hal yang sedemikian dilaksanakan berdasarkan
wewenang yang diberikan oleh kepala sekolah. Mengelola
administrasi perpustakaan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1) Inventaris yaitu mencatat seluruh koleksi bahan perpustakaan
2) Klasifikasi yaitu mengelompokkan koleksi dengan member
kode-kode tertentu.
3) Membuat catalog yaitu membuat daftar uraian singka tentang
keterangan suatu koleksi agar mudah menemukannya.
4) Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi.
5) Menyusun koleksi pada rak-rak sehingga mempermudah
petugas melakukan pelayanan agar pelayanan dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan. Siswa dapat melakukan
bedah buku, meminjam buku-buku penunjang di dalam
rangka memperlancar proses belajar mengajar, buku yang
sifatnya dapat menambah wawasan siswa, agar perpustakaan
dapat berjalan dengan baik maka pengelola perpustakaan
menanamkan jiwa disiplin kepada siswa untuk
mengembalikan peminjaman tepat pada waktunya dan bagi
yang melanggar dikenakan denda.
30
Kegiatan guru adalah mengajar dan kegiatan siswa adalah
belajar. Hal inilah yang sering dinamakan proses belajar mengajar
yang bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap siswa, dimana
siswa dikatakan belajar jika telah terjadi perubahan. Guru adalah
tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada
anak didiknya di sekolah, guru juga bertugas menanamkan nilai-nilai
dan sikap kepada anak didik agar memiliki kepribadian yang baik.
Program kerja pada pembelajaran merupakan suatu kerangka kerja
dari mata pelajaran untuk satu semester dan sebagai pedoman bagi
guru dalam menyajikan materi pelajaran yang akan diajarkan sesuai
dengan pengembangan kurikulum.
Kegiatan guru untuk mengajar disusun dan dilaksanakan
berdasarkan pada:
a. Mata pelajaran yang digunakan.
b. Tujuan kurikulum dan tujuan instruksional umum.
c. Materi yang telah dibagi menurut semester, kemudian dijabarkan
dalam pertemuan yang dilengkapi dengan tujuan instruksional
khusus yang harus dicapai.
d. Materi yang disampaikan sesuai dengan keterkaitan antara materi
yang satu dengan materi yang lainnya pada mata pelajaran yang
sama.
e. Evaluasi yang diberikan berdasarkan materi yang disampaikan
dan disesuaikan dengan program kerja.
2. Kegiatan Siswa
Siswa mempunyai kegiatan yang harus mereka jalankan di
lingkungan sekolah. Kegiatan wajib siswa adalah belajar baik di jam
adaptif maupun produktif, adapun kegiatan yang harus dijalankan
siswa selain belajar adalah:
a. Hadir di sekolah tepat waktunya sebelum bel sekolah berbunyi.
31
b. Berpakaian yang sopan dan rapi ke sekolah berdasarkan aturan
yang telah diberlakukan wakil kesiswaan mengenai kedisiplinan
berpakaian.
c. Bersikap sopan terhadap guru baik dilingkungan sekolah maupun
di luar lingkungan sekolah juga terhadap pergaulan sesama siswa.
d. Mengikuti kegiatan Pengembangan diri.
32
BAB III
KEGIATAN PPLK
A. Kegiatan Mengajar (Teaching)
Kegiatan mengajar merupakan proses penerapan keterampilan
mengajar secara utuh dan interaksi, sehingga mahasiswa mengalami
situasi mengajar yang sesungguhnya. Menurut Dadang Suhardan
(2006:53), bahwasanya mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan
akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta
didik. Mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam
menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar.
33
Jam Waktu Hari
Ke
Senin Selasa Rabu Kamis
1 07.00-08.15 X B1 X B1 XI B2
2 08.15-09.00 X B1 X B1 XI B2
3 09.00-09.45 X B1 X B1 XI B2
4 09.45-10.30 X B1 X B1 XI B2
10.30-10.45 ISTIRAHAT
5 10.45-11.30 X B1 X B1 XI B2
6 11.30-12.15 X B1 X B1 XI B2
12.15-12.45 ISTIRAHAT
7 12.45-13.30 X B1 XI KC1 XI B2
8 13.30-14.15 XI KC1 XI B2
9 14.15-15.00 XI KC1 XI B2
10 15.00-15.45 XI KC1 XI B2
34
Jadwal kegiatan mengajar penulis juga bisa dilihat secara
keseluruhan pada lampiran dibelakang. Pada masa latihan mengajar ini
sesuai dengan program yang telah ditetapkan terbagi atas 2, yaitu Latihan
Mengajar Terbimbing (LMT) dan Latihan Mengajar Mandiri (LMM).
B. Kegiatan Nonteaching
Selain dari kegiatan PBM, penulis juga diwajibkan untuk
melakukan kegiatan lainnya yaitu kegiatan non-teaching yang mendukung
kegiatan-kegiatan pendidikan secara utuh dan program pengajaran
khususnya.
35
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama Praktek
Lapangan Kependidikan yang dilakukan disekolah latihan adalah sebagai
berikut:
36
Dalam era globalisasi saat ini, pendidikan memegang
peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup. Pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Melalui penyelenggaraan
pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia
berkualitas yang akan mendukung tercapainya sasaran
pembangunan nasional. Dalam pasal 20 UU tahun 2003,
pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-
ciri beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, beriman cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU No 20 tahun
2003).
Kini semakin disadari bahwa pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting didalam kehidupan dan kemajuan
umat manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang
dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi
perkembangan fisiknya, daya, jiwa, sosial dan moralitasnya, atau
dengan perkataan lain, pendidikan merupakan suatu kekuatan
yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan
kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan
sesama, serta hubungannya dengan Tuhan. Pendidikan adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan-
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya
di masa yang akan datang.
Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu
siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan
harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa. Peningkatan mutu
37
siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar siswa
dan tingkat keterampilan/skill yang dimiliki siswa, sedangkan
tingginya tingkat prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh proses
belajar siswa itu sendiri.
Berdasarkan dari pengalaman PPLK di SMK Negeri 3 Kota
Bengkulu yang di lakukan oleh penulis menerangkan bahwa,
terdapat kendala dalam proses belajar siswa. Beberapa siswa
kurang memahami cara membuat pola dasar yang benar dan tepat.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada mata pelajaran pembuatan
pola. Sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai siswa, setelah
mempelajari mata pelajaran pembuatan pola siswa dapat
membuat berbagai pecah pola yang baik dan tepat. Agar pola
yang dibuat lebih baik dan sesuai prosedur, untuk mencapai
tujuan tersebut siswa harus memiliki keterampilan, dalam hal ini
membuat pola dasar sesuai dengan prosedur. Namun pada
kenyataannya masih banyak siswa yang masih kesulitan dalam
membuat pola dasar, salah satunya siswa tidak mengikuti langkah
kerja membuat pola dasar sesuai Modul Ajar yang telah diberikan
kepada siswa, melainkan hanya meniru ukuran-ukuran pola dasar
yang sudah ada tanpa memperhatikan langkah kerja yang ada di
Modul Ajar, sehingga membuat pola dasar tidak sesuai dengan
standar pola. Hal tersebut tentu menjadi masalah dalam proses
belajar demi mencapai mutu pendidikan.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka
penulis dalam penelitian ini mengambil judul “ Kesulitan belajar
siswa dalam membuat pola dasar pada mata pelajaran Dasar-
Dasar Kejurun Busana di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu di
Kelas X Busana 1 Tahun Pelajaran 2022 / 2023”.
b. Sasaran Kasus
Sasaran kasus adalah individu yang menunjukan gejala atau
masalah yang serius, sehingga memerlukan bantuan yang serius
38
pula. Individu dipilih ialah peserta didik yang kesulitan menerima
informasi atau pelajaran dengan baik dan benar. Sehingga peserta
didik tersebut membutuhkan bantuan untuk dapat menerima
informasi atau pelajaran dengan mudah.
c. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat kasus ini adalah di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
dan waktu pelaksanaan kasus ini dilakukan selama pelaksanaan
praktek lapangan kependidikan pada tanggal 18 Juli 2022 hingga
akhir sampai tanggal 20 Desember 2022.
2. Kajian Teori
a. Pengertian Kesulitan Belajar
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2003:77), mengemukakan
bahwa kesulitan belajar adalah “Suatu keadaan dimana anak didik
atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak
selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga
disebabkan oleh faktor non intelegensi.
Sedangkan menurut Djamarah (2003:201), juga
mengemukakan bahwa kesulitan belajar merupakan kondisi
dimana anak didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan
adanya ancaman dan gangguan dalam proses belajar yang berasal
dari faktor internal siswa maupun dari faktor eksternal siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan
suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar dengan baik,
disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor
internal maupun faktor eksternal.
b. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
Keberhasilan belajar peserta didik di samping ditentukan
oleh faktor-faktor internal juga turut dipengaruhi oleh faktor-
faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di
luar peserta didik yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas
dan hasil belajar yang dicapai peserta didik, Aunurrahman (2009:
39
187-188). Faktor- faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar
peserta didik antara lain adalah:
1) Faktor pendidik
Dalam proses pembelajaran, pendidik harus mampu
mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu
memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik, mampu
memotivasi, membimbing dan memberi kesempatan secara
luas untuk memperoleh pengalaman.
2) Lingkungan sosial
Sebagai makhluk sosial maka setiap peserta didik selalu
berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan sosial dapat
memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan
pengaruh negatif terhadap peserta didik.
3) Kurikulum sekolah
Dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum
merupakan panduan yang dijadikan pendidik sebagai acuan
untuk mengembangkan proses pembelajaran
4) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang
turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta
didik. Keadaan gedung sekolah dan ruang sekolah yang
tertata dengan baik, ruang perpustakaan yang teratur,
tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya
buku-buku pelajaran, dan tersedianya alat bantu belajar
merupakan komponen-komponen penting yang dapat
mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.
40
Selanjutnya Koestoer parto wisastro (1998 :11) mengemukakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah (a).
Faktor internal yaitu faktor yang datang dari dalam diri sendiri,
(b). Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar diri
seorang.)
41
dasar sebenarnya. Sehingga bentuk pola tidak sesuai dengan
standar pola dasar.
Sulitnya siswa menerima informasi atau pelajaran dalam
membuat pola dasar disebabkan oleh kurangnya perhatian dan
partisipasi siswa terhadap penyajian materi yang telah diberikan
melalui media modul ajar. Dalam membuat pola dasar harus
dikerjakan secara bertahap atau sesuai dengan prosedur/ langkah
kerjanya. Jika satu langkah kerja terlewati atau kurang tepat
dalam teknik pembuatan pola bahkan tidak bisa dikuasai siswa,
akan berakibat ke bentuk pola. Sehingga hasil pola yang dibuat
kurang baik yaitu bisa membuat pola menjadi kelonggaran dan
kesempitan, penjang pola terlalu pendek atau terlalu panjang.
Selain itu, siswa juga kurang berlatih membuat pola diluar jam
pelajaran.
3. Penyelesaian
Dari beberapa teori, solusi yang dapat penulis lakukan dalam
mengatasi kesulitan belajar membuat pola pada pelajaran pembuatan
pola adalah:
a. Motivasi belajar
Menurut Ngalim Purwanto (2000 :14) motivasi adalah
segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.
Sedangkan menurut Sbrotell & Kaluzny (1994:34) Motivasi
perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang untuk
melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama
dalam berperilaku
Kemudian Sardiman (2007:42), Motivasi adalah perubahan
energi seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
Didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah sesuatu yang bersifat dinamis dan
42
merupakan suatu proses yang dapat menampilkan perilaku untuk
mencapai tujuan dalam belajar. Motivasi dalam kegiatan belajar
merupakan kekuatan yang dapat menjadi pendorong bagi siswa
untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya,
dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan belajar. Sebagai
pendidik, guru dapat memberikan motivasi kepada siswa melalui
cerita inspiratif seperti: cerita keberhasilan senior/ alumni SMK
dalam mengembangkan berbagai macam membuat pakaian
berbagai model, cerita pengalaman tentang semangat pantang
menyerah dalam membuat pola berbagai desain hingga
menghasilkan nilai rupiah yang tinggi, hal tersebut menimbulkan
rasa percaya diri dan semangat untuk mau belajar tentang
pembuatan pola dalam diri siswa. Selain memberikan motivasi,
guru juga harus memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana
kiat dan teknik membuat pola dan memberi semangat agar siswa
mau berlatih membuat proporsi tubuh.
b. Menciptakan Suasana Belajar yang kondusif
Suasana adalah penilaian bagus atau tidaknya suatu tempat
dari yang melihat ataupun yang merasakannya. Jika suasananya
tidak menyenangkan, otomatis orang yang melihat tidak mau
mendekatinya dan sebaliknya.
Dalam kegiatan belajar, kebiasaan siswa ketika memulai
proses belajar adalah bagian penting untuk diperhatikan, karena
aktivitas belajar siswa selanjutnya banyak ditentukan oleh sikap
awal siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Untuk
mengkondusifkan suasana belajar, disini penulis membuat
kesepakatan dengan siswa pada saat proses belajar siswa harus
mengikuti pembelajaran online dengan sungguh-sungguh, dan
memberi batas waktu penyerahan tugas pada jadwal yang telah
ditentukan. Ketika suasana belajar sudah kondusif, kegiatan
belajar dan kesulitan yang dialami siswa pun dapat dilayani
43
secara maksimal, kemudian tidak ada diantara siswa yang tidak
fokus terhadap pekerjaan tugas yang diintruksikan.
44
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bengkulu adalah salah satu
unit sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.
Proses belajar mengajar (PBM) berjalan lancar sesuai dengan kurikulum,
suasana proses belajar mengajar ini didukung oleh letak sekolah sendiri
yang tidak jauh dari pusat kota sehingga sangat baik untuk menunjang
proses kegiatan belajar siswa
45
mahasiswa alami selama PPLK di sekolah latihan kepada pihak
yang terkait dan juga bagi pembaca.
B. Saran
Selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah tempat
penulis melaksanakan PPLK maka penulis dapat menangkap kesan bahwa
hubungan antar personil sekolah secara keseluruhan dapat dikatakan
harmonis dan terjalin dengan baik. Penulis selaku mahasiswa PPLK
mendapatkan bimbingan, arahan dan informasi dengan baik dalam
melaksanakan kegiatan PPLK secara keseluruhan.
46
DAFTAR PUSTAKA
Data dari Wakil Sarana dan Prasarana SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
Http://repository.upi.edu/16994/4/S_TB_1006500_Chapter1.pdf
Http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/download/68/74
47
Lampiran 1. Hymne Guru
HYMNE GURU
Ciptaan: Sartono
48
Lampiran 2. Rekap Jadwal Kegiatan PPLK
REKAP JADWAL KEGIATAN PLK KEPENDIDIKAN MAHASISWAUNP DI SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU
ke - - - - - - - – – - - – – – - – – – – - – – – – -
2 4 6 8 10 2 4 6 8 10 2 4 6 8 10 2 4 6 8 10 2 4 6 8 10
1 18-22 Juli 2022
49
6 22-26 Agusutus 2022
7 29 Agustus - 02
September 2022
03-04 September 2022
50
15 24-28 Oktober 2022
16 31 Oktober - 4
November 2022
05-05 November 2022
20 28 November – 02
Desember 2022
03-04 Desember 2022
51
Keterangan :
Belajar
Libur
Observasi, Pengenalan Lingkungan Sekolah dan
Pembagian Tugas
Lomba 17 Agustus
Upacara 17 Agustus, Maulid Nabi, Sosialisasi,
Upacara Hari Guru Mengetahui
Guru Pamong
Pelatihan CAD
UKK, UTS dan UAS
Classmeeting
Perpisahan Resmi
Afni Yunita, S.Pd
Pembagian Rapor NIP.197004201996022001
52
Lampiran 3. Daftar Hadir Mahasiswa PPLK
JULI
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mahasiswa
1. Futri
Handayani
2. Zetri
Annisa
AGUSTUS
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mahasiswa
1. Futri
Handayani
2. Zetri
Annisa
SEPTEMBER
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mahasiswa
1. Futri
Handayani
2. Zetri
Annisa
OKTOBER
53
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mahasiswa
1. Futri
Handayani
2. Zetri
Annisa
NOVEMBER
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mahasiswa
1. Futri
Handayani
2. Zetri
Annisa
DESEMBER
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mahasiswa
1. Futri
Handayani
2. Zetri
Annisa
54
Mengetahui
HADIR Guru Pamong
LIBUR
SAKIT
55
Lampiran 4. Logbook Kegiatan PPLK
56
8. Rabu, 27 Juli 12.45 Perkenalan dengan siswa kelas
2022 – XI Kecantikan 1
15.45
Perkenalan dengan siswa kelas
9. Kamis, 28 Juli 07.00 -
XI Busana 2
2022 15.45
Jalan santai
10. Jum’at, 29 Juli 07.00
Mengambil absen kelas XI B2
2022 –
Latihan mengajar terbimbing
15.45
gambar teknis: menggambar
dasar secara manual dan digital
sesuai proporsi.
Upacara
11. Senin, 1 07.00 Mengambil absen kelas X B1
Agustus 2022 – Latihan mengajar terbimbing
13.30 menggambar mode: anatomi
tubuh
13.31
Piket UP Busana
–
15.45
Mengambil absen kelas X B1
12. Selasa, 2 07.00
Latihan mengajar terbimbing
Agustus 2022 –
menggambar mode: mencampur
12.15
warna
12.45 Piket UP Busana
–
15.45
Mengambil absen kelas XI KC1
13. Rabu, 3 12.45
Latihan mengajar terbimbing
Agustus 2022 –
menggambar mode:
15.45
memberikan materi tentang
57
busana.
Mengambil absen kelas XI B2
14. Kamis, 4 07.00
Latihan mengajar terbimbing
Agustus 2022 –
gambar teknis: detail rancangan
15.45
depan dan belakang untuk
kebutuhan produksi.
Tafakur
15. Jum’at, 5 07.00
Mengambil absen kelas XI B2
Agustus 2022 –
Latihan mengajar terbimbing
14.15
gambar teknis: detail rancangan
depan dan belakang untuk
kebutuhan produksi.
58
mengungkapkan karya dan
mengembangkan desain dalam
satu konsep gaya (style).
Kebersihan
20. Jum’at, 12 07.00
Mengambil absen kelas XI B2
Agustus 2022 –
Latihan mengajar terbimbing
14.15
gaya dan perkembangan desain:
mengungkapkan karyandan
mengembangkan desain dalam
satu konsep gaya (style)
59
Upacara
26. Senin, 22 07.00 Mengambil absen kelas X B1
Agustus 2022 – Latihan mengajar terbimbing
13.30 dasar fashion disain: dasar-dasar
desain, pemahaman terhadap
sixbasic style dan look.
13.31 Piket UP Busana
–
15.45
Mengambil absen kelas X B1
27. Selasa, 23 07.00
Latihan mengajar terbimbing
Agustus 2022 –
dasar fashion disain : cara
12.15
menemukan inspirasi,
– kolase.
60
yang disepakati secara
berkelompok baik berupa desain
busana berbasis kreasi/industri.
12.45 koleksi.
– Piket UP Busana
15.45
Mengambil absen kelas XI KC1
33. Rabu, 31 12.45
Latihan mengajar terbimbing
Agustus 2022 –
gambar teknis: materi gambar
15.45
teknis, bagiab-bagian tubuh.
Mengambil absen kelas XI B2
34. Kamis, 1 07.00
Latihan mengajar terbimbing
September –
eksperimen tekstil dan desain
2022 15.45
hiasan: perkembangan desain
dan olah bahan yang
disesuaikan dengan kesatuan
industri dan kebudayaan daerah.
IZIN
35. Jum’at, 2 SAKIT
September
2022
61
2022
IZIN
37. Selasa, 6 SAKIT
September
2022
IZIN
38. Rabu, 7 SAKIT
September
2022
IZIN
39. Kamis, 8 SAKIT
September
2022
62
15.45
Mengambil absen kelas XI KC1
43. Rabu, 14 12.45
Belajar mandiri gambar teknis
September –
2022 15.45
Mengambil absen kelas XI B2
44. Kamis, 15 07.00
Belajar mandiri experiment
September –
tekstil dan desain hiasan:
2022 15.45
praktek sulaman pita dan
sulaman fantasi.
Mengambil absen kelas XI B2
45. Jum’at, 16 07.00
Belajar mandiri experiment
September –
tekstil dan desain hiasan:
2022 14.15
praktek sulaman pita dan
sulaman fantasi.
Upacara
46. Senin, 19 07.00 Mengambil absen kelas X B1
September – Belajar mandiri perkembangan
2022 13.30 tekhnologi di industri dunia
kerja dan no global pada bidang
busana (fesyen) : perkembangan
proses produksi pada industri
busana
13.31 -
Piket UP Busana
15.45
Mengambil absen kelas X B1
47. Selasa, 20 07.00
Belajar mandiri perkembangan
September –
tekhnologi di industri kerja dan
2022 12.15
no global pada bidang busana
12.45 (fesyen): penggunaan aplikasi
– penunjang disain busana.
63
15.45 Piket UP Busana
IZIN
48. Rabu, 21 SAKIT
September
2022
IZIN
49. Kamis, 22 SAKIT
September
2022
64
Mengambil absen kelas XI B2
54. Kamis, 29 07.00
Belajar mandiri persiapan
September –
pembuatan busana (gaun):
2022 15.45
mengambil ukuran, membuat
pola 1:2 dan pola sebenarnya.
Mengambil absen kelas XI B2
55. Jum’at, 30 07.00
Belajar mandiri persiapan
September –
pembuatan busana (gaun):
2022 14.15
mengambil ukuran, membuat
pola 1:2 dan pola sebenarnya.
Upacara
56. Senin, 3 07.00 Mengambil absen kelas X B1
Oktober 2022 – Belajar mandiri dasar pola:
13.30 membuat pola dasar badan,
lengan, rok dengan teknik
kontruksi skala 1:2.
13.31 - Piket UP Busana
`15.45
Mengambil absen kelas X B1
57. Selasa, 4 07.00
Belajar mandiri dasar pola:
Oktober 2022 –
membuat pola dasar badan,
12.15
lengan, rok dengan teknik
12.45 kontruksi skala 1:4.
– Piket UP Busana
15.45
Mengambil absen kelas XI KC1
58. Rabu, 5 12.45
Belajar mandiri
Oktober 2022 –
15.45
Mengambil absen kelas XI B2
59. Kamis, 6 07.00
Belajar mandiri persiapan
65
Oktober 2022 – memotong gaun
15.45
IZIN
60. Jum’at, 7 SAKIT
Oktober 2022
66
71. Senin, 24 Ujian Tengah Semester
Oktober 2022
67
mesin jahit.
12.45
Piket UP Busana
–
15.45
– Piket UP Busana
15.45
Mengambil absen kelas XI KC1
83. Rabu, 9 12.45
Belajar mandiri
November –
2022 15.45
IZIN
84. Kamis, 10 SAKIT
68
November
2022
IZIN
85. Jum’at, 11 SAKIT
November
2022
IZIN
86. Senin, 14 SAKIT
November
2022
Mengambil absen kelas X B1
87. Selasa,15 07.00
Belajar mandiri memotong
November –
bahan celana kulot untuk Ujian
2022 12.15
Kompetensi Keahlian.
IZIN
88. Rabu, 16 SAKIT
November
2022
69
2022
70
Ulangan Akhir Semester
102. Selasa, 6
Desember 2022
Ulangan Akhir Semester
103. Rabu, 7
Desember 2022
Classmeeting
104. Kamis, 8
Desember 2022
Classmeeting
105. Jum’at, 9
Desember 2022
Classmeeting
106. Senin, 12
Desember 2022
Classmeeting
107. Selasa, 13
Desember 2022
Classmeeting
108. Rabu, 14
Desember 2022
Perpisahan resmi dan
109. Kamis, 15
penyerahan kenang-kenangan
Desember 2022
71
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BENGKULU
SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU
Jalan Jati No. 42 Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp/Fax. (0736) 22596 Certificate No.QSC 01558
Email: smkn3_bengkulu@yahoo.co.id
INSTRUMENT VERIFIKASI
PROGRAM PENGAJARAN
Dengan hasil
Dapat disahkan untuk program pembelajaran
Belum dapat disahkan untuk program pembelajaran
Diverifikasi tanggal :
Mengetahui Menyetujui
Kepala SMK N 3 Waka kurikulum
] Drs. Suhendri
NIP. 196405171989031010
72
Lampiran 5. Program Satu Tahun (Prota)
73
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Klausul : POS 8.1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU
Jalan Jati No.42 Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp/Fax.(0736) 22596
Email:smkn3_bengkulu@yahoo.co.id website: smkn3bengkulu.sch.id Nomor Revisi : 01
Penyusunan Program Pembelajaran Tanggal : 15 September 2020
Berlaku
Halaman : 10
Kelas : X
74
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Klausul : POS 8.1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU Nomor Revisi : 01
Jalan Jati No.42 Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp/Fax.(0736) 22596
Email:smkn3_bengkulu@yahoo.co.id website: smkn3bengkulu.sch.id
KELAS : XB1.
MATA PELAJARAN : Dasar-Dasar Busana (Fase E)
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
75
3.3 Memahami pesaing dari produk busana,
3.4 Definisi dan konsep marketing dan digital
marketing
4. Menggambar Mode (MM) 2xpt 24 jp 1xpt 12 jp
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam
menggambar mode
4.1 Memahami anatomi tubuh dan dasar
ilustrasi,
4.2 Mencampur warna,
4.3 Implementasi desain dan detail ke anatomi
tubuh, serta gambar teknis secara digital.
76
8. Dasar Pola (DP) 4xpt 48 jp 5xpt 60 P
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam
8.1 Membuat dasar pola, mulai dari memahami
cara mengukur, membuat pola dasar tehnik
konstruksi,
8.2 Prosedur menggunting bahan
9. Tehnik Dasar Menjahit (TDM) 6xpt 60 jp 6xpt 72 jp
Tehnik Dasar Menjahit (TDM) Lingkup
pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam membuat busana, mulai dari pemahaman
9.1 Prosedur pengoperasian dan pemeliharaan
mesin jahit dan mesin penyelesaian,
9.2 Teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis
bahan, standar kualitas, finishing,
9.3 Menjahit busana sederhana.
Total 20xpt 240 jp 15xpt 180 jp
77
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Klausul : POS 8.1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU
Jalan Jati No.42 Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp/Fax.(0736) 22596 Nomor Revisi : 01
Email:smkn3_bengkulu@yahoo.co.id website: smkn3bengkulu.sch.id
78
bisnis di lingkup
industri fashion, gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion dan
trend,
2.2 memahami karya desainer dan produk fashion, memahami konsep
sustainable fashion,
2.3 memahami potensi lokal dan kearifan lokal dalam produk fashion.
3 4. Menggambar Mode (MM) 2xpt 1,2/8
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja 8,9/8
dalam menggambar mode
4.1 memahami anatomi tubuh dan dasar ilustrasi,
4.2 mencampur warna,
4.3 implementasi desain dan detail ke anatomi tubuh, serta gambar teknis
secara digital.
4 5. Dasar Fashion Desain (DFD) 3xpt 15.16/8
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja 22,23/8
yang dibutuhkan 29-
30/8
dalam menciptakan desain, mulai dari pemahaman
5.1 dasar-dasar desain, pemahaman terhadap sixbasic style dan look, proses
mencari bentuk; cara menemukan inspirasi,
5.2pembuatan desain melalui proses pembuatan kolase hingga pembuatan
desain koleksi.
5 6. Proses Produksi Busana 2xpt 5,6 /9
Lingkup pembelajaran meliputi 12,13/9
6.1 pemahaman peserta didik tentang K3 di bidang busana (fesyen),
6.2 proses produksi busana di Industri,
6.3 pengetahuan tentang aspek perawatan peralatan, dan pengelolaan SDM
di industry
6 7. Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu 1xpt 19,20/9
79
global pada bidang busana (fesyen) Meliputi
7.1 pemahaman peserta didik tentang perkembangan proses produksi pada
industri busana (fesyen) mulai dari yang masih
konvensional sampai dengan penggunaan alat/ mesin dengan teknologi
modern,
7.2 penggunaan aplikasi gambar penunjang desain busana,
7.3 penerapan teknologi digital dalam dunia industri, isu pemanasan global,
perubahan iklim, aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan, Product Life
Cycle (Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan Strategi) sampai dengan
reuse, recycling, dan reduce.
8 8. Dasar Pola (DP) 26,27/9
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja 4xpt 3,4 /10
yang dibutuhkan dalam 10,11/1
0
8.1 membuat dasar pola, mulai dari memahami cara mengukur, membuat
17,18/1
pola dasar tehnik konstruksi, 0
8.2 hingga prosedur menggunting bahan
9. Tehnik Dasar Menjahit (TDM) 6x pt 24,25/1
Tehnik Dasar Menjahit(TDM)Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, 0
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat busana, 1,2/11
8,9 /11
mulai dari pemahaman
15,16/1
9.1 Prosedur pengoperasian dan pemeliharaan mesin jahit dan mesin 1
penyelesaian, 22-
9.2 Teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, standar kualitas, 23/11
finishing, 29-
9.3 Menjahit busana sederhana. 30/11
MID SEMESTER
UJIAN PRODUKTIF
80
UJIAN SEMESTER GANJIL
LIBUR SEMESTER
81
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Klausul : POS 8.1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 KOTA BENGKULU
Jalan Jati No.42 Sawah Lebar Kota Bengkulu Telp/Fax.(0736) 22596
Email:smkn3_bengkulu@yahoo.co.id website: smkn3bengkulu.sch.id Nomor Revisi : 01
Penyusunan Program Pembelajaran Tanggal Berlaku : 15 September 2020
Halaman : 10
PROGRAM SEMESTER GENAP
KELAS : X BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR BUSANA
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN ALOKASI JANUARI FEBRUARI MARET
A Mai juni KETERA
WAKTU p NGAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 1 2 1 2
1. 3. Dasar Branding dan Marketing (DBM) 1xpt 2,3
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap januari
kerja yang dibutuhkan untuk
3.1 memahami branding dan marketing,
3.2menjelaskan segmentasi pasar, DNA brand,
3.3 memahami pesaing dari produk busana,
3.4 definisi dan konsep marketing dan digital marketing
2 4. Menggambar Mode (MM) 1xpt 9,10
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja januari
dalam menggambar mode
4.1 memahami anatomi tubuh dan dasar ilustrasi,
4.2 mencampur warna,
4.3 implementasi desain dan detail ke anatomi tubuh, serta gambar teknis
82
secara digital.
83
februari
27,28
februari
9 9. Tehnik Dasar Menjahit (TDM) 6x pt 6,7
Tehnik Dasar Menjahit (TDM) Lingkup pembelajaran meliputi maret
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam 13,14
membuat busana, mulai dari pemahaman maret
9.1 prosedur pengoperasian dan pemeliharaan mesin jahit dan mesin 27,28
penyelesaian, maret
9.2 teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, standar 3,4 april
kualitas,finishing, 1,2 mai
8,9 mai
MID SEMESTER
UJIAN PRODUKTIF
UJIAN SEMESTER GENAP
LIBUR SEMESTER
84
Lampiran 6. Capaian Pembelajaran (CP
2022
Dasar-Dasar Busana
Fase E
Untuk SMK/MAK
85
Tentang Capaian Pembelajaran Dasar-Dasar Busana
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Untuk mata pelajaran Dasar-Dasar
Busana, capaian yang ditargetkan di Fase E.
86
pembelajaran dijelaskan lebih terperinci dalam Panduan Pembelajaran dan
Asesmen.
87
Rasional Mata Pelajaran Dasar-Dasar Busana
88
melalui pendekatan sustainable fashion yang menjadi dasar industri fashion
global.
89
Tujuan Mata Pelajaran Dasar-Dasar Busana
Mata pelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana bertujuan membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan
hard skills) meliputi:
90
Karakteristik Mata Pelajaran Dasar-Dasar Busana
Elemen Deskripsi
91
Dunia Industri Lingkup pembelajaran meliputi
dan pengetahuan, keterampilan dan sikap
Perkembangan kerja yang dibutuhkan
Mode(DIPM) dalam memahami ekosistem mode
dan overviewfashion industry, model
bisnis di lingkup
industri fashion, gaya dan selera sesuai
dengan perkembangan fashion dan
trend, memahami karyadesainer dan
produk fashion, memahami konsep
sustainable fashion, memahami potensi
lokal dankearifan lokal dalam produk
fashion.
92
Dasar Fashion Lingkup pembelajaran meliputi
Desain(DFD) pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menciptakan desain, mulai dari
pemahamandasar-dasar desain,
pemahaman terhadap six
basic style dan look, proses mencari
bentuk; caramenemukan inspirasi,
pembuatan desain melalui proses
pembuatan kolase hingga pembuatan
desain koleksi.
93
Dasar Pola (DP) Lingkup pembelajaran meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dibutuhkan
dalam membuat dasar pola, mulai dari
memahamicara mengukur, membuat
pola dasar tehnik
konstruksi, hingga prosedur menggunting
bahan.
94
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-Dasar Busana
Setiap Fase
memahami CP:
fase?
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai
program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion dan
vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
95
Capaian Pembelajaran Setiap Fase Berdasarkan Elemen
adalah:
Elemen Fase E
96
Elemen Fase E
97
Elemen Fase E
98
untuk belajar di fase tersebut?
Refleksi Pendidik
Memahami CP adalah langkah yang sangat penting dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Setiap pendidik perlu
memahami apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas dari apakah mereka akan
mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau silabusnya sendiri
ataupun tidak.
99
Sebagian guru dapat memahami CP dengan mudah, namun berdasarkan
monitoring dan evaluasi Kemendikbudristek, bagi sebagian guru CP sulit
dipahami. Oleh karena itu, ada dua hal yang perlu menjadi perhatian:
100
Lampiran 7. Modul Ajar
101
MODUL AJAR
Identitas Modul
1. Nama Penyusun Zetri Annisa
2. Institusi/Sekolah SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
3. Tahun/Disusun 2022
4. Jenjang Sekolah SMK
5. Kelas/Fase X/E
6. Semester 1/Ganjil
7. Alokasi Waktu 12 JP (12 x 45 Menit = 540 Menit)
8. Jumlah Pertemuan 1 x TM 12Jam
9. Jumlah Peserta 27 Siswa
Didik
Profesi /pekerjaan yang ada di bidang busana
Peluang usaha di bidang seni dan ekonomi
kreatif
Pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
simulasi projek kewirausahaan
Kompetensi Awal Sebelum mempelajari modul ini, peserta didik
harus memahami profesi dan kewirausahaan (job
profile dan technopreneur), serta peluang usaha
di bidang seni dan ekonomi kreatif
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Y M E
dan berakhlak Mulia. Yang diterapkan pada
setiap pagi sebelum mulai belajar, selalu
diawali dan diakhiri dengan berdoa.
Bergotong royong dalam melakukan kegiatan,
baik di dalam kelas bersama kelompok
diskusinya maupun di luar kelas pada saat
melakuakan pengamatan / observasi di tempat
usaha.
Bernalar kritis, pada saat melaksanakan
observasi , tanggap mengenai sesuatu yang
perlu diketahuinya untuk dijadikan bahan
pada saat diskusi di dalam kelas.
Mandiri ,peserta didik selain harus bisa
bekerja sama dengan temanya,juga harus
bekerja secara mandiri.
Sarana dan Prasarana
a. Sarana
Alat LCD, Laptop/komputer, HP, Papan tulis.
Bahan
Perkiraan biaya biaya pembelian kuota internet dan buku tulis
b. Prasarana
Sumber ajar Buku paket, google
Media ajar Internet, vidio
102
Lingkungan belajar Ruang kelas
alternatif Tempat usaha (pasar,toko,garment)
Metode Pembelajaran Observasi
Demonstrasi
Penugasan
Diskusi
103
meraihnya menjadi kenyataan. Peserta didik
diajak untuk mempunyai mimpi untuk masa
depannya dengan mengenal dan memahami
berbagai macam profesi di bidang busana,
membaca peluang usaha dan berlatih menjadi
seorang wirausahawan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
a. Kegiatan Pendahluan (30 menit) b. Kegiatan Inti ( 210 menit )
1. Peserta didik menjawab salam 1. Melalui LCD, peserta didik
guru diajak untuk menyaksikan
2. Peserta didik berdoa sebelum kegiatan peragaan busana dan
memulai kegiatan kegiatan di garmen
pembelajaran dengan dipimpin 2. Peserta didik berkelompok
ketua kelas sesuai dg kesepakatan
3. Peserta didik menjawab pembagian
presensi guru dan mempersiap 3. Peserta didik mendiskusikan
diri untuk belajar hasil kegiatan menyaksikan
4. Peserta didik menyimak tayangan LCD tentang
Capaian Pembelajaran, tujuan berbagai macam
pembelajaran yang akan profesi/pekerjaan yangada di
dicapai yang disampaikan bidang busana
oleh guru 4. Peserta didik
5. Peserta didik menyimak mempresentasikan
104
motivasi dari guru 5. hasil diskusi kelompoknya
6. Peserta didik merespon secara bergantian di depan
penyampaian apersepsi untuk teman - temannya
mengaitkan apa yang peserta 6. Peserta didik yang lain
didik ketahui/ alami dengan memperhatikan dan memberi
pembelajaran hari ini tanggapan dengan sopan dan
antusias dan saling
menghormati Bersama dan
dengan bimbingan guru ,
peserta didik menyimpulkan
hasil diskusi
c. Kegiatan Penutup dan Refleksi d. Refleksi Guru
Peserta Didik 1. Apakah semua siswa aktif
1. Peserta didik menyimpulkan memperhatikan tayangan dari
kegiatan pembelajaran pada LCD?
hari ini 2. Apakah semua siswa aktif
2. Peserta didik menjawab mengikuti diskusi?
pertanyaan tentang
pembelajaran hari ini Apakah semua semua siswa bisa
3. Peserta didik menerima mengikuti pelajaran dengan baik ?
penilaian/refleski hasil kegiatan
yang dilaksanakan dengan 3. Apakah semua siswa aktif
beberapa pertanyaan : memperhatikan tayangan dari
a) Apakah kalian senang LCD?
dengan kegiatan 4. Apakah semua siswa aktif
pembelajaran hari ini? mengikuti diskusi?
b) Apakah kegiatan 5. Apakah semua semua siswa
pembelajaran hari ini bisa mengikuti pelajaran
menambah wawasan dengan baik ?
kalian tentang berbagai
macam pekerjaan di
bidang busana?
4. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang materi
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya Peserta didik
menngakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam
penutup
5. Peserta didik menyimpulkan
kegiatan pembelajaran pada
hari ini
6. Peserta didik menjawab
pertanyaan tentang
pembelajaran hari ini
7. Peserta didik menerima
105
penilaian/refleski hasil kegiatan
yang dilaksanakan dengan
beberapa pertanyaan :
a) Apakah kalian senang
dengan kegiatan
pembelajaran hari ini?
b) Apakah kegiatan
pembelajaran hari ini
menambah wawasan kalian
tentang berbagai macam
pekerjaan di bidang
busana?
8. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang materi
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya
9. Peserta didik menngakhiri
pembelajaran dengan doa dan
salam penutup
ASESMEN
Jenis Bentuk
Profil Pelajar Tertulis Perfoma
Pancasila
Diagnostik non Penilaian diri
kognitif
Formatif Lembar kerja
Sumatif obyektif
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut :
1. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
2. Peserta didik diberikan tambahan materi berupa belajar secara mandiri
dengan melihat video beberapa usahawan sukses melalui HP
REMEDIAL
Untuk peserta didik yang belum mencapai kompetensi bila memungkinkan akan
diberikan review pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang sehingga lebih
memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.
LAMPIRAN
GLOSARIUM
Technopreneur : dari kata techno yang artinya teknologi dan entrepreneur y
kewirusahaan : Jadi jika diartikan adalah kewirausahaan yang memanfaatkan
teknogi
Marketplace : merupakan pihak perantara yang menyatukan penjual dengan
106
pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemendikbudristek Ditjen Vokasi Dir SMK.2021. Dasar - Dasar
Busana. Jakarta
2. Kusmana,Dody.2018.Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Bogor:
Yudhistira
107
RINGKASAN MATERI
A. Profil Technopreneur
Selama kehidupan berputar, selama itu pula manusia selalu
membutuhkan kebutuhan sandang , pangan dan papan, yang dahulu hal itu
adalah kebutuhan pokok manusia. Semakin ke sini kebutuhan tsb. sudah
bergeser bukan sekedar kebutuhan pokok saja , tetapi sudah menjadi gaya
hidup manusia.
Urusan sandang, bukan lagi sekedar apa yang kita kenakan dari pagi
hingga pagi lagi dengan sesuatu yang sama, namun seiring aktifitas , situasi,
kondisi sudah banyak menuntut seseorang untuk tampil selalu berbeda dan
sesuai dengansituasi dan kondisi tempat ia beraktifitas.
Pandemi covid-19 yang melanda dunia hampir 2 tahun ini berdampak
besar terhadap seluruh sendi - sendi perekonomian dunia. Dampak yang
terjadi bukan hanya yang negatif saja, tetapi dampak positifnya juga ,
misalnya kegiatan yang sebelumnya harus saling bertatap muka , menjadi
bertatap muka dalam dunia maya. Kita yang biasanya bisa berbelanja dengan
bebas memilih, tidak lagi bisa melakukannya lagi. Peluang inilah yang
ditangkap oleh mereka yang berjiwa wirausaha untuk bisa menjadi berantara
antara produsen dengan konsumen. Dengan berbasis teknologi mereka
menjadi kurir untuk menjembatani kebutuhan keduanya. Nama- nama seperti
gojek, grab,j&t , tokopedia dan sebagainya sudah mendapatkan kawan
banyak baru untuk bermain di dunia yang berbasis teknologi ini, mereka
semua juga ikut mengais rejeki di dalamnya. Peluang pasar di Indonesia
masih terbuka lebar selama kebutuhan dan gaya hidup masih menjadi
prioritas.
Tokoh - tokoh technopreneur yang sukses , dan menginspirasi banyak
pihak antar lain :
1. William Tanuwijaya
Dengan tokopedia yang didirikannya pada tahun 2009, saat
menjadi marketplace no.1 di Indonesia.
108
2. Nadiem Makarim
Technopreneur yang berhasil mengangkat ojek dari yang
konvensional menjadi berbasis teknologi , yang saat ini memimpin dunia
pendidikan di Indonesia, bergerak di bidang transportasi online, meskipun
tdk harus punya armada sendiri.
3. Belva devara
Setiap kita nonton TV, selalu ada reklame yang memberitahukan
keberadaan ruang guru. Bimbel online yang didirikan oleh Belva Devara.
Anak muda inspiratif yang pernah ditunjuk presiden Joko Widodo sebagai
staf khusus milenial.
109
2. Pegi Hartanto
Nama perancang busana ini sudah malang-melintang di panggung
mode. Karyanya yang feminin dan minimalis digemari beberapa figur
publik dunia, termasuk Gigi Hadid dan Gwen Stefani. Bahkan Peggy
pernah masuk daftar 30 orang muda terkaya versi majalah Forbes.
3. Fahrani
Desainer Indonesia ini awalnya berkarier sebagai aktris dan model.
Siapa sangka, perjalanan karier mengantarnya menjadi perancang mode
yang dikenal dunia. Produk kacamatanya bahkan pernah dikenakan
penyanyi bertalenta Lady Gaga
4. Tex Saverio
Nama Tex Saverio sebagai perancang busana melejit ketika
karyanya dikenakan Jennifer Lawrence dalam film The Hunger Games.
Tapi bukan hanya aktris Hollywood itu yang pernah memakai karya Tex.
Penyanyi dengan selera mode unik Lady Gaga juga pernah
mengenakannya.
5. Rafi Abdurrahman Ridwan
Lahir pada 2002, Rafi adalah desainer Indonesia termuda yang
karyanya mendunia. Rafi adalah seorang penyandang tunarungu. Namun
keterbatasan itu tidak menghalanginya berkreasi di dunia mode. Karyanya
antara lain pernah dikenakan para peserta America’s Next Top Model.
6. Dian Pelangi
Perancang busana ini berfokus pada busana dengan inspirasi Timur
Tengah berpadu dengan kearifan Nusantara. Karyanya kerap tampil di
panggung mode luar negeri dari Timur Tengah hingga Eropa. Salah satu
pencapaian terbesar Dian Pelangi adalah bolak-balik tampil di acara New
York Fashion Week.
7. Yosep Sinudarsono
Satu lagi desainer Indonesia yang masih berusia muda tapi sudah
mampu mendobrak dunia. Karya Yosep pernah mejeng di Hollywood
dengan dikenakan para artis papan atas, seperti Terry Seymour dan Judy
110
Meyers.
8. Rinaldy Yunardi
Prestasi desainer Indonesia ini sudah tak perlu diragukan lagi. Dari
topi sampai sepatu, karya rancangannya laku dikenakan selebritas dunia,
seperti Katy Perry, Nicki Minaj, Madonna, Kyle Jenner, Taylor Swift, dan
banyak nama lain.
dll
B. Pekerjaan/Profesi dibidang Busana
Busana ( fesyen ) , bukan sekedar mesin jahit dan jarum serta benang
saja. Bukan hanya profesi Fashion Designer, Fashion Stylist, penjahit atau
mungkin model yang berlalu lalang di catwalk.
Industri busana (fesyen) menyimpan potensi karier yang tidak hanya
sebatas desainer, penjahit atau model saja melainkan banyak sekali karier
yang bisa kita gapai di sana .
1. Trend Analyst
Seperti halnya dengan profesi lainnya yang membutuhkan data,
dalam dunia fesyen data pun juga sangat diperlukan untuk menganalisa
tren. Profesi tersebut dikenal dengan Trend Analyst.
2. Fashion Stylist
Untuk menjadi fashion stylist, passion memang jadi hal penting.
Tapi tak hanya modal passion saja, butuh kemampuan lainnya yang bisa
diasah. Berikut beberapa kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang fashion stylist yaitu :
a) Harus paham bahwa setiap orang itu memiliki personality yang
berbedabeda sehingga tak ada rumus tetap dalam styling. Karakter
masingmasing orang itu berbeda, bisa terlihat dari visual mereka.
b) Harus membekali diri dengan trending styling atau tren busana yang
up to date, jenis‐jenis styling itu seperti apa, serta basic styling
bagaimana. Jangan sampai kurang update soal fesyen karena fashion
terus berkembang.
c) Harus update dan paham soal gaya musim berdasar standar
111
internasional, misal sesi styling autumn, spring hingga winter.
Perkaya juga dengan informasi seputar karya desainer internasional.
d) Harus tahu basic warna, padu padan untuk mix and match. Warna itu
jadi komponen penting yang harus diketahui sebagai fashion stylist.
Tak hanya warna yang jadi unsur penting dalam fashion, tapi juga
dengan aksesoris. Fashion stylist harus bisa mengkomunikasikan
aksesoris itu dalam bentuk tubuh yang berbeda‐beda. Bagaimana
mampu mengaplikasikannya mulai dari tampilan rambut sampai ke
sepatu.
3. Merchandiser
Merchandiser merupakan salah satu pekerjaan fesyen yang sangat
berhubungan dengan bisnis. Tanpa merchandiser maka produk fesyen
akan sulit untuk dikenal dan dijual ke konsumen. Merchandiser memiliki
tanggung jawab untuk memastikan produk fesyen selalu tersedia di toko
dengan jumlah dan harga yang tepat.
Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk
menghasilkan produk fesyen yang menarik bagi pelanggan sehingga
penjualan bisa meningkat
Profesi Visual Merchandiser bertugas untuk menentukan tema
koleksi butik pada waktu tertentu, serta mengatur tata letak pakaian
dalam butik. Yang hobi beres‐beres serta punya sense yang kuat dalam
bidang fesyen, sangat cocok untuk mendalami di profesi ini.
4. Garment technologist
Pekerjaan di bidang fesyen yang satu ini mungkin masih tidak
terlalu populer. Namun, garment technologist menjadi salah satu
pekerjaan yang penting di industri fesyen. Garment technologist adalah
pekerjaan yang inovatif karena bertanggung jawab dalam pengembangan
bahan melalui pengujian kombinasi dari benang, tekstil, dan serat.
Jadi, dalam proses pekerjaannya, seorang garment technologist
harus melakukan riset untuk mencari material yang bisa digunakan dalam
pembuatan produk fesyen.
Mereka juga harus bekerja sama dengan seorang fashion designer
guna menentukan material yang paling cocok dan paling sesuai
digunakan untuk membuat pakaian. Kinerja seorang Garment
Technologist ini sangat menentukan efektif atau tidaknya proses produksi
sebuah item
5. Market researcher
112
Buat kalian yang memiliki kemampuan analisis yang kuat, maka
bisa mencoba profesi yang satu ini. Keberadaan market researcher di
dalam industri fesyen sangatlah penting. Pasalnya, tanpa profesi ini maka
fesyen designer tidak akan tahu seperti apa tren mode yang diinginkan
oleh konsumen. Tugas utama dari market researcher mempelajari pasar
mode dan mencari tahu jenis pakaian, sepatu, atau aksesori yang
diinginkan konsumen. Mereka juga harus bisa menganalisis target pasar
dan mengetahui tahu daya belinya.
6. Fashion Forecaster
Setiap desain (terutama dalam bidang fesyen) pasti memiliki
periode waktu untuk bisa dikatakan suatu tren. Seperti yang kalian
pernah dengar orang sering menyebutkan model tahun 60‐an, tahun 70‐
an, tahun 80‐an dan sebagainya, maksudnya adalah desain model tersebut
sedang tren di tahun terkait. Itu adalah hal wajar, karena sebenarnya dari
tahun ke tahun model -model tersebut mengalami perubahan. ini harus
bisa memprediksi tren apa saja yang akan diminati pasar di kemudian
hari.
7. Fashion production
Fashion production dianggap sebagai garis depan dari industri
fesyen itu sendiri, sehingga diperlukan keahlian dalam memastikan
kualitas serta konsistensi produk secara keseluruhan. Dalam pekerjaan
ini, kalian akan lebih dituntut juga dalam segi manajemen di industri
fesyen. Akhir‐akhir ini, inovasi dalam produksi mode berkembang pesat
8. Creative director
Profesi creative director sangat diperlukan oleh setiap brand
pakaian karena mereka memiliki tugas penting untuk menerjemahkan ide
dan konsep menjadi sebuah produk fesyen.
Creative director juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan
tema, model koleksi pakaian, serta warna yang akan digunakan. Dalam
melakukan pekerjaannya, seorang creative director harus melakukan riset
tren dan meninjau data penjualan untuk menentukan seperti apa model
pakaian yang akan diproduksi. Selain riset tren, mereka juga harus paham
visi misi brand sehingga bisa memberikan pesan kepada konsumen lewat
setiap koleksi pakaian yang dibuat.
113
mampu melihat peluang usaha yang dimiliki agar dapat membangun
usahanya tanpa dihantui kerugian. Siswa SMK, meskipun belum lulus sudah
bisa menjadi seorang wirausaha di bidang fesyen. Dari skala usaha mikro,
kecil, menengah (UMKM) kalian bisa mengembangkannya sehingga menjadi
usaha besar dengan banyak karyawan.
Berwirausaha tentu saja sangat mudah dilakukan oleh seseorang yang
sekolah di bidang Busana (Fesyen). Bahkan, kalian bisa memilih bidang
wirausaha busana yang sesuai dengan passion kalian, contohnya bisnis
fesyen, usaha menjahit perseorangan, usaha sablon, modiste, reselier produk
fesyen, membuka laundri bahkan berjualan pakaian secara online Indonesia,
dengan tingkat keragaman masyarakat yang tinggi, jenis produk pakaian yang
dijajakan sangat luas dan terus berkembang. Karena itu, untuk memulai usaha
ini, ada baiknya, kalian fokus segmen pasar tertentu. Segmen pasar bisa
dibedakan berdasarkan usia,jenis kelamin dan gaya hidup. Nah, keadaan ini
akan menjamin usaha kita untuk bisa maju, dengan menjadi kebutuhan yang
utama tentunya kita tidak akan sulit untuk mencari konsumen bukan?
Kunci fokus dalam menggarap satu segmen pasar menjadi
keberhasilan beberapa pengusaha pakaian. Lihat saja, brand Gaudi yang
dikembangkan oleh Nathalia Napitupulu dan Janet Dana. Mereka sukses
membangun Gaudi hingga memiliki 26 gerai, karena fokus menggarap pasar
remaja hingga pekerja muda. Dua sahabat ini pun bisa meraup omzet hingga
miliaran rupiah dari penjualan produk fashion‐nya.
Jika kalian sudah mengenal pasar dengan baik, tidak ada salahnya
memiliki label dan membuat produk fesyen sendiri. Namun, untuk menjadi
produsen, ada beberapa poin yang harus diperhatikan.
1. Pertama, kalian harus memahami benar soal pasokan bahan baku, baik
kain dan aksesori pelengkapnya. Tentu saja, kalian harus mengetahui
tempat berburu bahan baku yang berkualitas dengan harga miring.
2. Kedua, kalian harus memutuskan proses produksi ini, dengan menjahit
sendiri atau menyerahkan proses produksi ke pihak luar. Jika ingin
menjahit sendiri, kalian harus menganggarkan modal lebih besar
114
untukmembuat konveksi. Kalian juga bisa mengadopsi sistem maklun atau
cut, make, & trim (CMT), yakni menyerahkan pakaian contoh ke
perusahaan konveksi. Tentu saja, jika memilih cara kedua, kalian harus
mencari konvektor yang mampu menggarap pakaian sesuai dengan
spesifikasi kalian. Monica menerapkan strategi maklun ini dalam
menjalankan usahanya. Ia memasok bahan baku dan sampel pakaian yang
akan dibuat. Perusahaan konveksinya itu sekaligus akan membuat turunan
pakaian dalam beberapa ukuran.
115
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
1. Apa saja yang kalian lakukan untuk mengisi waktu luang di rumah selama
pembelajaran daring ?
2. Bagaimana pendapat orang tuamu terhadap kegiatanmu dalam mengisi
waktu senggang?
3. Apakah ketika belajar daring kalian sering membeli sesuatu dengan cara
online?
116
berkembang pesat sebagai alat
untuk menjalankan dan
sebagai peluang usahanya
D. Technopreneur adalah
wirausahawan yang
menggunakan peralatan
canggih
E. Semua jawaban benar
2. Seperti halnya dengan profesi A. Trend analyst
lainnya yang membutuhkan data, B. Desainer analyst
dalam dunia fesyen data pun juga C. Fashion stylist
sangat diperlukan untuk menganalisa D. Garment technologist
tren. Profesi tersebut dikenal dengan E. Visual merchandiser
:
Pada asesmen sumatif, soal akan digabung dengan elemen yang lain (dasar -
dasar busana) hingga berjumlah 25 soal. Skor / item jawaban benar = 4 Skor
/ item jawaban salah = 0
117
Jawaban:
118
MODUL AJAR
DASAR-DASAR BUSANA
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDUSTRI DI DUNIA KERJA
KELAS X (FASE E)
119
DASAR – DASAR KEAHLIAN BUSANA ( FESYEN )
KELAS X
INFORMASI UMUM
Identitas Modul
1. Nama Penyusun Zetri Annisa
2. Institusi Sekolah SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
3. Tahun disusun 2022
4. Jenjang Sekolah SMK
5. Kelas/Fase X/E
6. Alokasi Waktu 12 jp x 45 menit
7. Jumlah pertemuan 1x pertemuan
8. Jumlah peserta didik 27 siswa
Perkembangan teknologi di industri dan dunia
Judul Elemen
kerja serta isu-isu global pada bidang busana
(FESYEN)
Meliputi pemahaman peserta didik tentang
perkembangan proses produksi pada industri
busana (fesyen) mulai dari yang masih
konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang desain
busana, penggunaan aplikasi market place
Deskripsi
berbasis online, industri 4.0, internet of things
(IOT), digital teknologi dalam dunia indutri ,
isu pemanasan global, perubahan iklim, aspek-
aspek (singkat) ketenagakerjaan, produk life
cycle (Pengertian, tahapan, karakteristik dan
strategi) sampai dengan reuse,recycling, dan
reduce.
Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan
perkembangan proses produksi pada industri
busana (fesyen) mulai dari yang masih
Fase Capaian
konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern,
penggunaan aplikasi gambar penunjang desain
120
busana, penggunaan aplikasi Marketplace
berbasis Online, Industri 4.0, Internet of Things
(IOT), Digital Teknologi dalam dunia industri,
isu pemanasan global, perubahan iklim, aspek-
aspek (singkat) ketenagakerjaan, Product Life
Cycle (Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan
Strategi) sampai dengan reuse, recycling, dan
reduce.
Perkembangan teknologi di industri dan dunia
Aspek kerja serta isu-isu global pada bidang busana
(fesyen)
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Profil Pelajar Pancasila Maha Esa dan berakhlak Mulia, Mandiri,
Bernalar Kritis dan kreatif, Bergotong royong.
Model Pembelajaran Projek Based Learning ( PJBL )
Mode Pembelajaran Daring / Kombinasi daring dan luring
Ceramah, Diskusi , presentasi tanya jawab dan
Metode Pembelajaran
Praktek
Bentuk Penilaian Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif
Sumber Pembelajran Buku paket, Modul, Internet
Bahan Pembelajaran Kertas, Pena, Spidol
Alat Praktik Pembelajaran Alat tulis, internet
LCD, Video pembelajaran, Internet, Power
Media Pembelajaran
point, Modul
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar:
memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio.
Memilikikesulitan dengan bahasa dan
Target Peserta Didik pemahaman materi ajar, kurang percaya
diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi:
mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir
tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.
1. Siswa mampu menjelaskan perkembangan
proses produksi pada industri busana
Tujuan Pembelajaran (fasyen) mulai dari yang masih
konvensional sampai dengan penggunaan
alat/mesin dengan teknologi modern.
Pemahaman Bermakna Manusia hidup membutuhkan informasi
121
tentang penggunaan teknologi modern dalam
bidang busana, serta mengetahui isu pemanasan
global dan perubahan iklim
Mengapa produksi busana harus menggunakan
Pertanyaan Pematik teknologi modern
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (15 Menit) Kegiatan Inti (55 Menit)
1. Peserta didik dan guru mengawali 1. Guru menayangkan video tentang
pembelajaran dengan berdo’a proses produksi yang
bersama menggunakan peralatan dengan
2. Guru Melakukan pemeriksaan teknologi modern pada industri
kehadiran siswa (Presensi) Busana
3. Guru menyampaikan Capaian 2. Siswa melihat dan mengamati
Pembelajaran dan tujuan video yang ditayangkan oleh guru
pembelajaran kepada siswa dengn seksama serta , guru
4. Guru menyampaikan kompetensi meminta siswa menganalisa video
yang akan diajarkan dan menjadi tersebut dan menyiapkan
aktivitas pembelajaran pada beberapa pertanyaan untuk
pertemuan hari ini dan sesuai ditanyakan kepada guru.
dengan waktu yang ditentukan. 3. Setelah video selesai ditayangkan,
5. Guru melakukan asesmen guru dan siswa melakukan diskusi
diagnostic dan pertanyaan / Tanya jawab ( Guru memberi
pematik. kesempatan bagi siswa untuk
bertanya mengenai video tersebut
)
4. Guru membagikan Hand out yang
berisi tentang perkembangan
teknologi di industri busana serta
dunia kerja, dan isu-isu global
pada bidang busana
5. Guru memaparkan materi dengan
media power point dan
mendemonstrasikan penggunaan
aplikasi market place berbasis
online. Siswa memperhatikan
sambil membaca materi yang
dipaparkan dengan hand out yang
sudah diterima dari guru.
6. Guru dan siswa melakukan Tanya
jawab mengenai materi
7. Guru memberi tugas dengan
mengarahkan siswa untuk
122
membuat kelompok kecil yang
beranggotakan minimal 4 orang.
Siswa melakukan tugas praktik
menggunakan market place
berbasis online sesuai tugas yang
tertera pada lembar kerja di Hand
out / modul.
8. Siswa melaksanakan arahan dari
guru dan berkelompok untuk
melakukan tugas praktik yang
diberikan oleh guru sesuai arahan
yang ada pada Hand out/modul
9. Guru mengamati kegiatan siswa
sambil membimbing dan
mengarahkan apabila siswa
melakukan kesalahan.
10. Siswa mengumpulkan hasil tugas
kelompok yang diberikan oleh
guru.
Kegiatan Penutup (10 Menit) Referensi
1. Guru memberikan quiz kepada 1. Buku Teknik Dasar Pembuatan
siswa Busana (Depdikbud, 1991)
2. Guru dan siswa mengevaluasi 2. Buku Tata Busana (BSE)
hasil kegiatan pada pertemuan 3. Internet (Youtube) Link
hari ini ………………..
3. Siswa diminta menyampaian
kendala, hal yang belum
dipahami dan kesulitan yang
dialami selama melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru.
4. Guru memberikan apresiasi dan
motivasi kepada siswa.
Asesmen 1. Asesmen Diagnostik (sebelum
pembelajaran)
2. Asesmen Formatif (selama proses
pembelajaran)
3. Asesmen Sumatif (akhir
pembelajran)
Pengayaan Dan Remidial
Pembelajaran Remidial:
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan
tugas praktek yang sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok,
Membuat rangkuman tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang,
123
menjelaskan kembali materi pokok dengan memberikan soal yang baru.
Bentuk penilaian:
1. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai
yang sewajarnya tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
2. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial
dengan diberikan bentuk soal yang sederhana sesuai dengan tingkat
pemahamannya. Sampai nilainya mencapai KKM
Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata
diberikan tambahan literasi melalui Sumber Lain (Internet) yang terkait
dengan materi pembelajaran dengan berbagai informasi yang terkait.
2. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata
diberikan tambahan melalui Buku Siswa yang sudah memiliki tingkat
soal HOTS.
3. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata
dapat menjadi tutor sebaya bagi peserta didik yang nilainya di bawah
rata-rata.
Bentuk penilaian :
1. Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
2. Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan
pengayaan
124
HAND OUT
A. PROSES PRODUKSI
Proses produksi merupakan alur atau urutan yang dilakukan oleh
sebuah usaha untuk mengolah bahan dasar atau bahan baku menjadi
produk baru sesuai rencana. Proses produksi di industri Busana terbagi dua
yaitu proses produksi konvensional dan proses produksi modern.
Yang dimaksud dengan proses produksi konvensional yaitu konsep
produksi yang merupakan suatu kegiatan dimana dilakukan oleh manuasia
dalam menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang
dimanfaatkan oleh konsumen . saat kebutuhan manusia masih sedikit,
kegiatan produksi dan konsumsi cenderung dilakukan sendiri, yaitu
seseorang memproduksi untuk kebutuhannya sendiri. Namun, dengan
berbagai macam kebutuhan manusia sekarang ini yang semakin banyak
dan keterbatasan sumber daya, maka seseorang membutuhkan orang lain
dalam memproduksi segala pemenuh kebutuhannya. Sedangkan proses
produksi modern yaitu produksi yang lebih baik dengan menggunakan alat
yang modern serta jumlah produksinya pun sudah dalam bentuk massal
atau banyak.
Pakaian yang dihasilkan oleh sebuah industri busana dilakukan
melalui proses sbb :
1. Pattern Maker
Pattern Maker ini bertugas untuk membuat dan menggandakan
pola, dan menyusun panel dalam marker untuk mengoptimalkan
effisiensi penggunaan fabrics atau bahan. Tahapan dalam pattern
maker :
a. Menerima detail order dari buyer berupa mini marker. ( hanya
buyer tertentu )
125
b. Melakukan editing mini marker dengan menggunakan Mesin
Garment Technologi (GGT) untuk mendapatkan efisiensi yang
lebih baik dari marker tersebut. Effisiensi marker dapat berkisar
75 – 80% sesuai batas toleransi.
c. Jika buyer tidak memberikan mini marker, mesin garber akan
membuat marker sendiri dengan spesifikasi dari buyer.
d. Mini marker dicetak dalam kertas A4 dan didistribusikan ke
bagian cutting.
e. Setelah disetujui oleh pimpinan cutting dan menerima
consumption dari cutting, pola dicetak dengan marker yang
berukuran sebenarnya dengan mesin .
2. Sample Making
Sample making yaitu pembuatan contoh busana yang akan
diproduksi. Sebelum busana diprodusi secara besar-besaran/massal ,
perusahaan terlebih dahulu membuat sample/ contoh sesuai dengan
pesanan , apabila tidak sesuai dengan yang diminta, maka perusahaan
akan memperbaiki pola yang telah dibuat disesuaikan dengan
keinginan buyer.
Grading berasal dari kata grade yaitu memperingkatkan.
Grading pola adalah memperingkatkan pola ke dalam satu atau
beberapa size/ ukuran di atasnya atau dibawahnya. Pola yang telah
sesuai dengan sample akan digrade dengan berbagai macam ukuran
sesuai dengan pesanan buyer. Proses grading pada perusahaan skala
kecil dan menengah biasanya dikerjakan secara manual, tetapi pada
perusahaan besar biasanya dibantu dengan menggunakan komputer,
dengan tujuan untuk diperbanyak , untuk merancang bahan serta
sebagai arsip perusahaan.
Pola manual yang sudah lengkap dengan asesorisnya (misalnya
saku), diletakkan di atas sebuah papan putih (lecra system), kemudian
dengan menggunakan remote control pola tersebut dimasukan dalam
komputer, sehingga teknisi grading hanya membentuk bagian-bagian
126
yang dirasa kurang sempurna. Di dalam sistem komputer sudah
terdapat patokan/ standar ukuran besar kecil pola yang dibuat, teknisi
grading hanya mengisi berapa selisihnya setiap ukuran, sehingga
sekali clik, pola tersebut membentuk layer-layer sendiri (grading)
lengkap dengan ukurannya. Setelah pola digrading pembuat marker
tinggal menentukan/ mengambil ukuran/size yang dipesan oleh buyer,
kemudian membuat rancangan bahan. Membuat rancangan bahan
dengan sistem komputer lebih mudah karena di dalamnya tersedia
fasilitas bentuk panjang kain yang digunakan, sehingga pola terkesan
diletakan di atas kain/ bahan, pada menu size dalam komputer bisa
diatur panjang pendeknya bahan yang diperlukan.
3. Cutting procces
Proses pemotongan kain meliputi:
a. Marker
Marker adalah proses mengkopi pola setelah proses
grading, di susun sesuai kebutuhan sehingga dapat ditentukan
panjang marker. Tujuan marker adalah untuk memperlancar
proses cutting atau pemotongan bahan dan hasilnya sesuai dengan
pola sample.
b. Spreding
Spreding adalah Proses penggelaran kain lembar demi
lembar menjadi tumpukan kain yang siap di potong, sesuai
dengan kebutuhan. Tujuan spreading adalah untuk memperlancar
proses cutting dengan komponenkomponen yang telah
ditentukan.ada 2 cara yang dapat dilakukan pada proses spreading
yaitu secara manual atau secara otomatis.
c. Teknik Cutting
Cutting adalah proses pemotongan kain mengikuti pola
yang terdapat pada kertas marka, atau memotong kain dengan
127
mengikuti pola yang terdapat pada kain sehingga di peroleh
potongan sesuai pola ukuran garmen/pakaian yang direncanakan.
d. Bundling
Bundling adalah Proses pemberian tanda pada komponen-
komponen pola marker yang siap di potong. Tujuan bundling
adalah untuk mempermudah membedakan bagian-bagian
potongan komponen pakaian maupun size.
e. Numbering
Numbering adalah proses pemberian nomor pada bagian
komponen–komponen pola sesuai dengan urutannya saat
penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan banyak,
misal 125 lembar setiap tumpukan. Berarti pola kemeja body
depan kiri sebanyak 125 lembar, maka harus di beri nomor dari
lembar 1 s.d. 125. Ini dilakukan pada setiap komponen.
4. Sewing procces
Sewing adalah proses menjahit atau mengabungkan komponen
pakaian yang telah dipotong menjadi pakaian jadi.
5. Finishing
Finishing adalah proses penyempurnaan pakaian jadi, meliputi:
a. Ironing: proses untuk merapikan pakaian dengan penyeterikaan,
dan selanjutnya di hand tack.
b. QC finishing: proses pengecekan pakaian sebelum ditransfer ke
packing
c. Packing: proses mengemas pakaian dalam plastik atau dengan
hanger, juga pemberian aksesoris, pita, bunga, solasi dll,
kemudian dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan siap untuk
dipasarkan.
128
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Teknik dasar pembauatan busana, Dan Google.
Glosarium
Spreading = proses menggelar kain lembar demi lembar menjadi tumpukan kain
Cutting = proses pemotongan kain mengikuti garis-garis pola pada kertas
marka
Sewing = proses menjahit komponen dan merakitnya hingga menjadi pakaian
lengkap
finishing = proses penyempurnaan; trimming, ironing, folding, tickets, label,
dll.
Packaging = proses pembungkusan dengan plastik dan masukkan ke carton box
Shipping = pengapalan/pengiriman barang kepada konsumen.
Daftar Pustaka
Radias Saleh, Aisyah jafar, teknik dasar pembauatan busana, Departemen
Pendidikan dan kebudayaan, CV sira, saka& Son, Jakarta
129
3. Pattern Maker, Sample Making, Cutting procces, Sewing procces,
Finishing, Quality Control.
4. Yang perlu diperhatikan dalam bekerja di industri yaitu keselamatan kerja.
Nama :
No absen :
Nilai
No. Aspek Penilaian Nilai yang dicapai
Maksimum
1. Penilaian kelompok 50 10 7 5
Menyelesaian tugas
kelompok dengan baik
Kerjasama kelompok
(komunikasi)
Hasil tugas (relevan dengan
bahan ajar)
Pembagian tugas
Sistematis pelaksanaan
dalam diskusi
2. Penilaian individu peserta didik 50 10 7 5
Berani mengemukan
pendapat
Berani menjawab pertanyaan
Inisiatif
Ketelitian
Jiwa kepemimpinan
Bermain peran
Kebersihan
Keselamatan kerja
Jumlah 100
130
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
131
MODUL AJAR
DASA-DASAR BUSANA
DASAR POLA
KELAS X (FASE E)
132
INFORMASI UMUM
Identitas Modul
1. Nama Penyusun Zetri Annisa
2. Institusi Sekolah SMK Negeri 3 Kota Bengkulu
3. Tahun disusun 2022
4. Jenjang Sekolah SMK
5. Kelas/Fase X/E
6. Kode Modul Afni 6
7. Semester 1 (Ganjil)
8. Alokasi waktu 60 jam
9. Jumlah pertemuan 5x pertemuan
10. Jumlah peserta didik 27 siswa
Kompetensi Awal Sebelum mempelajari modul ini, peserta didik
harus mengenal alat ukur dan ukuran tubuh
Profil pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak Mulia, yang diterapkan pada
setiap pagi sebelum mulai belajar, serta
diawali dan diakhiri dengan berdoa.
Bergotong royong dalam melakukan
kegiatan, baik didalam kelas bersama
kelompok diskusinya maupun di luar kelas
pada saat melakuakan pengamatan/
observasi di tempat usaha
Bernalar kritis, pada saat melaksanakan
observasi ditempat usaha
Bernalar kritis, pada saat diskusi didalam
kelas
Mandiri, peserta didik selain bisa
bekerjasama dengan temanya, juga harus
bekerja secara mandiri
Sarana dan Prasarana
a. Sarana
Alat LCD, laptop/komputer, hp, papan tulis, buku
Bahan tulis
Perkiraan biaya Biaya pembeian kuota dan buku tulis
b. Prasarana
Sumber ajar Buku paket, google, internet, video, ruang kelas
Media ajar tempat usaha (pasar, toko, garmen)
Lingkungan
belajar
alternatif
Metode Pembelajaran Pembelajaran kontekstual (CTL), pembelajaran
yang direncanakan untuk mengaitkan antara
materi pembelajaran dengan kehidupan nyata
yang ada dilingkungan.
133
Mode Pembelajaran Tata mua
Elemen Dasar Pola
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu
membuat dan melakukan pengukuran tubuh
serta menerapkan pembuatan pola dasar teknik
konstruksi secara mandiri
Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
ukuran.
2. Peserta didik dapat menyiapkan yang harus
dilakukan sebelum mengambil ukuran.
3. Peserta didik dapat menjelaskan alat untuk
mengukur dengan teknik yang tepat.
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-
jenis ukuran dengan tepat.
5. Peserta didik dapat menerapkan teknik
mengambil ukuran tubuh badan atas, badan
bawah (rok) dan lengan secara mandiri.
6. Peserta didik mampu menerapkan
pembuatan pola dasar badan teknik
kontruksi secara mandri.
7. Peserta didik mampu menerapkan
pembuatan pola dasar rok secra kontruksi.
8. Peserta didik mampu menerapkan pebuatan
pola lengan secara kontruksi secara mandiri.
B. Pemahaman 1. Pemahaman tentang pengertian ukuran, dan
Bermakna persiapan yang harus dilakukan sebelum
mengambil ukuran.
2. Dapat menjelaskan alat untuk mengukur
dengan teknik yang tepat.
3. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis ukuran
secara kreatif dan mandiri.
4. Dapat menerapkan teknik mengambik
ukuran tubuh badan atas, badan bawah (rok)
dan lengan secara mandiri, yang mana
naniny digunakan untuk membuat pola
dasar secara teknik kontruksi.
5. Memiliki kemampuan bekerjasama,
berkomunikasi, berfikir kritis, berfikir
kreatif, berkebhinekaan nasional.
C. Pertanyaan Pematik 1. Tahukah kalian apa yang harus dilakukan
pabila ada pelanggan yang ingin menjahit
baju?
2. Apa yang harus dilakkan saat melakukan
mengukur tubuh.
3. Mengapa mengukur tubuh dengan benar
134
sangat penting.
4. Sudahkan kalian mengetahui bagaimana
cara mengambil ukuran dengan benar.
135
pembelajaran hai ini
menambah wawasan
kalian tentang cara
mengambil ukuran badan?
4. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang materi
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya
5. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan doa dan
salam penutup
136
penilaian/refleksi hasi kegiatn kelompoknya
yang dilaksanakan dengan 4. Apakah semua peserta didik
berbagai pertanyaan: aktif memperhatikan temennya
a) Apakah kalian senang yang sedang presentasi
dengan kegiatan 5. Apakah semua peserta didik
pembelajaran hari ini? bisa mengikuti pelajaran
b) Apakah kegiatan dengan baik
pembelajaran hai ini
menambah wawasan
kalian tentang cara
membuat pola dasar badan
atas?
4. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang materi
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya
5. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan doa dan
salam penutup
137
1. Peserta didik menyimpulkan aktif memperhatikan tayangan
kegiatan pembelajaran pada dari video
hari ini 2. Apakah semua peserta didik
2. Peserta didik menjawab aktif mngikuti diskusi
pertanyaan tentang 3. Apakah semua pserta didik
pembelajaran hari ini aktif mengerjakan tugas yang
3. Peserta didik menerima diberikan bersama
penilaian/refleksi hasi kegiatn kelompoknya
yang dilaksanakan dengan 4. Apakah semua peserta didik
berbagai pertanyaan: aktif memperhatikan temennya
a) Apakah kalian senang yang sedang presentasi
dengan kegiatan 5. Apakah semua peserta didik
pembelajaran hari ini? bisa mengikuti pelajaran
b) Apakah kegiatan dengan baik
pembelajaran hai ini
menambah wawasan
kalian tentang cara
membuat pola dasar rok?
4. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang materi
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya
5. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan doa dan
salam penutup
138
penyampaian apersepsi untuk guru, peserta didik
mengaitkan apa yang peserta menyimpulkan hasil diskusi
didik ketahui/alami dengan
pembelajaran hari ini
c. Kegiatan Penutup dan Refleksi d. Refleksi Guru
Peserta Didik 1. Apakah semua peserta didik
1. Peserta didik menyimpulkan aktif memperhatikan tayangan
kegiatan pembelajaran pada dari video
hari ini 2. Apakah semua peserta didik
2. Peserta didik menjawab aktif mengikuti diskusi
pertanyaan tentang 3. Apakah semua pserta didik
pembelajaran hari ini aktif mengerjakan tugas yang
3. Peserta didik menerima diberikan bersama
penilaian/refleksi hasi kegiatn kelompoknya
yang dilaksanakan dengan 4. Apakah semua peserta didik
berbagai pertanyaan: aktif memperhatikan temennya
a) Apakah kalian senang yang sedang presentasi
dengan kegiatan 5. Apakah semua peserta didik
pembelajaran hari ini? bisa mengikuti pelajaran
b) Apakah kegiatan dengan baik
pembelajaran hai ini
menambah wawasan
kalian tentang macam-
macam model lengan?
4. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang materi
pembelajaran di pertemuan
selanjutnya
5. Peserta didik mengakhiri
pembelajaran dengan doa dan
salam penutup
ASESMEN
JENIS BENTUK
Profil Pelajar Pancasila Tertulis performa
Diaknotis non koknitif
Formatif Lembar kerja
Sumatif Obyektif
139
diberikan materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
2. Peserta didik diberikan tambahan materi berupa belajar secara mandiri
dengan melihat video beberapa usahawan sukses melalui HP
REMEDIAL
Untuk peserta didik yang belum mencapai kompetensi bila memungkinkan akan
diberikan review pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang sehingga lebih
memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.
LAMPIRAN
GLOSARIUM:
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemendikbudristek Ditjen Vokasi Dir SMK.2021.Dasar-Dasar Busana.
Jakarta
2. Kusmana,Dody.2018.Produk Kreatif dan Kewirausahaan.Bogor:
Yudhistira
140
MATERI
2. Kapur jahit
3. Body line type (pita dari bahan saten lebar 0.3-0,5 cm)
5. Alat ukur
141
B. TITIK TUBUH
Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh pada
model/pelangganyang akan di ukur, maka perlu diperhatikan
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan
2. Memahami titik point atau titik fokus garis batas ukuran untuktiap-
tiap bagian tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desaindan
ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkandalam
pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model /pelanggan
142
Keterangan:
C. MENGAMBIL UKURAN
Alat : Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang
dibutuhkan, antara lain.
1. Buku catatan
2. Alat tulis (pulpen/pensil)
3. Peterban
4. Pita ukuran (meteran)
143
5. Penggaris (kalau diperlukan)
6. Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran
yangakan diambil
7. Model/orang yang akan atau pakaian jadi, yang
dijadikanpedoman untuk ukuran
8. Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada
saatmengukur laingkar pinggul
144
8. Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang ringan dan
merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar
Cara mengambik ukuran:
1. Lingkar Leher
Lingkar leher diukur di sekeliling batas leher, dengan meletakkan
ujung telunjuk di lekuk leher.
2. Lingkar Badan
Lingkar badan diukur di sekeliling badan atas yang terbesar, melalui
puncak dada, ketiak, letak pita ukur pada badan belakang harus datar
dari ketiak sampai ketiak lainnya. Diukur pas, kemudian ditambah 4
cm atau diselakan 4 jari.
3. Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang diukur sekeliling pinggang, diukur pas, kemudian
ditambah 1 cm atau diselakan 1 jari. Untuk pinggang ban rok dan
slack boleh dikurangi 1 cm.
4. Lingkar Panggul
Lingkar panggul diukur sekeliling badan bawah yang terbesar dengan
pita ukur datar. Diukur pas, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4
jari.
5. Tinggi Panggul
Tinggi panggul diukur dari bawah ban petar pinggang sampai dibawah
pan petar di panggul. Atau dari pinggang sampai pantat terbesar.
6. Panjang Punggung
Panjang punggung diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah
belakang lurus kebawah sampai dengan peta bagian bawah.
7. Lebar Punggung
Lebar punggung diukur 9 cm di bawah tulang leher yang mononjol
atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan kiri
sampai batas lengan kanan.
8. Panjang Sisi
145
Panjang sisi diukur dari batas ketiak bawah ban petar pinggang
dikurangi 2 cm atau 3 cm.
9. Lebar Muka
Lebar muka diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau pertengahan
jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan kanan sampai batas
lengan kiri.
10. Panjang Muka
Panjang muka diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah
sampai di bawah ban petar pinggang.
11. Tinggi Dada
Tinggi dada diukur dari ban petar pinggang, tegak lurus ke atas
sampai puncak buah dada.
12. Panjang Bahu
Panjang Bahu diukur pada jurusan daun telinga dari batas leher ke
puncak lengan, atau bahu yang terendah.
13. Ukuran Uji Ukuran uji disebut juga ukuran control. Diukur dari
tengah muka di bawah ban petar serong ke belakang sampai tengah
belakang pada bawah ban petar.
14. Lingkar Lubang Lengan
Lingkar lubang lengan diukur sekeliling lubang lengan, pas dulu
kemudian di tambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan, dan
ditambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan lengan.
15. Panjang Lengan Blus
Panjang lengan blus diukur dari puncak lengan terus ke bawah lengan
sampai melewati tulang pergelangan tangan yang menonjol.
16. Lebar Dada
Lebar dada diukur dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini tidak
digunakan untuk konstruksi pola, hanya untuk ukuran pemeriksa.
146
147
POLA DASAR BADAN
Note : Bikin pola harus berurutan sesuai dengan keterangan dibawah ini!
B-B1 = Turun 2 cm
C-C1 = Turun 4 cm
148
B2-C1 Bikin garis bantu (garis putus-putus)
G-F1 = G1-G2
D2-D3 = 3 cm (kupnat)
D4 = ½ D2-D3
D4-D5 = Naik 12 cm
C-C1 = Turun 4 cm
149
A1-A3 = Panjang bahu
A-E = B-D
A-H = B-G
A2-H1 = Turun 5 cm
E2-E3 = 3 cm (kupnat)
E4 = 1/2 E2-E3
E4-E5 = Naik 12 cm
150
POLA DASAR LENGAN
A-E = dibagi 4
A-D = dibagi 3
151
POLA DASAR ROK
TENGAH MUKA (TM) & TENGAH BELAKANG (TB)
152
Keterangan Pola Rok Depan (TM)
B-B1 = C-C1
D-D1 = 3 cm (kupnat)
D2 = ½ D-D1
D2-D3 = Turun 12 cm
B-B1 = C-C1
D1-D = 3 cm (kupnat)
153
D2 = ½ D-D1
D2-D3 = Turun 12 cm
154
Lampiran 8. Daftar Hadir Siswa
KELAS/SEMESTER : X B1 (1)
155
24 Susi Ami 3
25 Yeni Olimpia
26 Zakya Khaira Qholbi 1 1 1
27 Zahra Handina Salikha 2
1 1 2 2 1 2 9 2 2 30 12 13 19 20 26 27 3 4 31 1 7 8 14 15
8 9 5 6 - - - 2 3 - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - 8 8 8 - - 8 9 9 9 9 9 9 10 10 10 11 11 11 11 11
7 7 7 7 8 8
KELAS/SEMESTER : XI B2 (1)
1 Anggun Arianti
2 Artika Kurnia
3 Devi Aliyah
4 Devani Simarmata 1
5 Erik Riswandi
6 Fenti Marlola S 1
7 Fidel Memis 4 3
8 Helvina Raisa Putri 2 3
9 Jihan Safira 2
10 Lisa Puspita Sari
11 Meiliza Putri Utami
12 Meily Nursyamsi 11 1
13 Melati Ayu Lestari 2
14 Nike Syafira E
15 Nova Perlina A 4
16 Pusvita 1
156
17 Rembulan Putri R
18 Rhamadania
19 Salsabella Ayu N
20 Selpa Tiara Amanda 2
21 Serly Nabillah 3
22 Septiana Elisa R 11 1
23 Sintia Rahmawati 1 1
24 Sindi Klarita S 11 1
25 Tri Wahyuni 3 2
26 Vera Dika Ulan S
27 Yolandeah 2 3
1 1 2 2 4 5 1 1 1 25 26 1 2 8 9 15 16 22 23 29 30 6 7 19 27 4 5 11
4 5 8 9 - - 1 8 9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - 8 8 - - - 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 11 11 11
7 7 7 7 8 8 8
1 Adinda Azahra
2 Agata Ayu Angelina S
3 Alya Dwi Mazeta
4 Ardila Yuanda Siska 1 1
5 Brenda Putri Fatricia
6 Della Putri R 1 1
7 Dwi Sulistiawati
8 Echa Frissylia Putri 1
9 Fitri Yanti
157
10 Junika Villa Sandika 2 2 2
11 Meisha Arien A 1
12 Meli Septiani 2 3 1
13 Melisya Agustina
14 Navi Zatur Rahmi
15 Nora Kasla 1
16 Nurhaini Bunga Lidia 2
17 Putri Misnadira 1 1
18 Ramadhani Fitriyas N 1
19 Suci Handayani
20 Tewira Valentina 3
21 Triensi Maulidna 1
22 Vina Aulia 1
23 Widya Anjela 1 3
24 Wulan Anjani
25 Yenda Febrianti
26 Yuka Afrika 1
27 Yunka Sertika
28 Zihra Zerain Nabila 1
1 2 2 3 1 1 2 3 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9
3 0 7 - 0 7 4 1 - - - - - - - - - -
- - - 8 - - - - 9 9 9 9 10 10 10 10 11 11
7 7 7 8 8 8 8
158
Lampiran 9. Dokumentasi Lingkungan Sekolah
159
160
161
Lampiran 10. Dokumentasi Proses Belajar Mengajar
X BUSANA1
162
163
XI BUSANA2
164
XI KECANTIKAN1
165
Lampiran 11. Dokumentasi Kegiatan Sekolah
166
2. Upacara dan lomba 17 Agustus
167
3. Upacara dan lomba hari sumpah pemuda
5. Maulid nabi
168
6. Sosialisasi kurikulum
7. Pelatihan CAD
169
8. Kegiatan hari Jumat
Kultum
Jalan santai
Kebersihan kelas
170
9. Classmeting
171
Kepala Sekolah
172