Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN AKHIR

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)


DI SMA NEGERI 10 PALEMBANG

Disusun Oleh :
Nama : M. Alif Al Ghifari
NIM : 06051181823009
Dosen Pembimbing : Drs. Alfiandra, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2020 / 2021

1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan ......................................................................................... 2
1.3 Manfaat Kegiatan ....................................................................................... 3
1.4 Lokasi Kegiatan ......................................................................................... 3
1.5 Waktu Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................... 3
BAB II HASIL OBSERVASI DAN PENGALAMAN PLP DI SMA N 10
PALEMBANG ...................................................................................... 4
2.1 Hasil Pengamatan Kultur Sekolah ............................................................. 4
2.2 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Sekolah ............................................................................................. 4
2.3 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Visi Misi Sekolah ..................... 10
2.4 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Peraturan dan Tata Tertib
Sekolah ....................................................................................................... 11
2.5 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Kegiatan-kegiatan Ceremonial
di Sekolah ................................................................................................... 19
2.6 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Pembiasaan-pembiasaan 3S di
Sekolah ....................................................................................................... 20
2.7 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Pengkondisian Awal
Pembelajaran .............................................................................................. 20
2.8 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Penggunaan Seragam Sekolah . 21
2.9 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Kebiasaan Positif dalam
Menjaga Ketenangan Sekolah .................................................................... 21
2.10 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Gambaran secara Keseluruhan
Suasana Sekolah yang Menyenangkan .................................................... 22
2.11 Deskripsi Hasil Pengalaman Analisis Kurikulum Bersama Teman dan
Guru Pamong ........................................................................................... 23

iii
2.12 Deskripsi Hasil Pengalaman Menyusun Perangkat Pembelajaran bersama
Teman dan Guru Pamong ........................................................................ 24
2.13 Deskripsi Hasil Pegamatan Mahasiswa tentang Ragam Strategi dan Media
Pembelajaran yang Digunakan Oleh Guru ............................................... 26
2.14 Deskripsi Hasil Pengamatan Mahasiswa Terhadap Guru dalam Mengelola
Kelas......................................................................................................... 28
2.15 Deskripsi Hasil Pengalaman Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Dalam Pembelajaran ............................................................ 29
2.16 Deskripsi Hasil Pengalaman Melaksanakan Penilaian dan Evaluasi
Pembelajaran ............................................................................................ 30
2.17 Deskripsi Hasil Pengamatan tentang Pengelolaan Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler ......................................................................................... 31
2.18 Deskripsi Hasil Pengalaman Membantu Administrasi Guru ................... 35
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 37
3.2 Saran ........................................................................................................... 38

iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perangkat Pembelajaran
a. RPP PPKn Pertemuan 2 disusun oleh mahasiswa ................................. 39
b. RPP PPKn Pertemuan 3 disusun oleh mahasiswa ................................ 51
c. RPP PPKn Pertemuan 4 disusun oleh mahasiswa ................................ 65
2. Foto Kegiatan
Gambar 1. Kultur Sekolah ........................................................................... 78
Gambar 2. Struktur Organisasi Sekolah ...................................................... 78
Gambar 3. Visi Misi Sekolah ...................................................................... 78
Gambar 4. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah ............................................ 78
Gambar 5. Kegiatan Seremonial Sekolah.................................................... 80
Gambar 6. Pembiasaan 3S di Sekolah ......................................................... 80
Gambar 7. Seragam Sekolah ....................................................................... 80
Gambar 8. Kebiasaan Positif di Sekolah ..................................................... 81
Gambar 9. Suasana Sekolah Yang Menyenangkan ..................................... 81
Gambar 10. Strategi dan Media Pembelajaran ............................................ 82
Gambar 11. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran ... 82
Gambar 12. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran ...................................... 83
Gambar 13. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler Sekolah ................ 83
Gambar 14. Tugas-Tugas Administrasi Guru ............................................. 84
Gambar 15. Foto Bersama Guru Pamong PPKn ......................................... 84

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1
Ayat (1) menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dimana Guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru
dan pendidikan dimana hal yang paling mendasar adalah perubahan,
pengembangan, dan penyesuaian terhadap kurikulum dalam rangka penyiapan
guru profesional, melalui penerapan kurikulum pendidikan Program Sarjana
Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang
bermutu.
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada
jenjang Program Sarjana Pendidikan, dimana kegiatan ini berupa penugasan
kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui
pengamatan terhadap proses kegiatan yang ada di sekolah, serta sarana dan
prasarana yang digunakan di sekolah. Mata kuliah PLP ini merupakan mata
kuliah dengan bobot 4 SKS dan wajib diikuti secara penuh oleh mahasiswa selama
4 minggu. Rincian 4 minngu di sekolah ini antara lain melakukan observasi proses
pendidikan di sekolah, tugas dan fungsi guru terkait kegiatan pembelajaran dan
administrasi guru secara daring. Kegiatan PLP ini bertujuan untuk membangun
landasan jati diri pendidik dalam diri mahasiswa peserta PLP melalui berbagai
bentuk kegiatan yang ada di sekolah. Dimana nantinya hasil akhir dari kegiatan
PLP ini akan dilaporkan dalam bentuk laporan akhir yang mencakup semua hasil
observasi mahasiswa di sekolah yang bersangkutan yang telah dilaksanakan
dalam 4 minggu.

1
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami kultur SMA Negeri 10 Palembang.
2. Mengetahui dan memahami struktur organisasi di SMA Negeri 10
Palembang.
3. Mengetahui dan memahami visi dan misi SMA Negeri 10
Palembang.
4. Mengetahui dan memahami peraturan dan tata tertib yang berlaku di
SMA Negeri 10 Palembang.
5. Mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan ceremonial yang ada
di SMA Negeri 10 Palembang.
6. Mengetahui dan memahami pembiasaan-pembiasaan 3S di SMA
Negeri 10 Palembang.
7. Mengetahui dan memahami pengkondisian awal pembelajaran di
SMA Negeri 10 Palembang.
8. Mengetahui dan memahami penggunaan seragam sekolah di SMA
Negeri 10 Palembang.
9. Mengetahui dan memahami kebiasaan positif dalam menjaga
ketenangan sekolah di SMA Negeri 10 Palembang.
10. Mengetahui dan memahami suasana sekolah yang menyenangkan di
SMA Negeri 10 Palembang.
11. Mengetahui dan memahami analisis kurikulum bersama teman dan
guru pamong.
12. Mengetahui dan memahami mengenai penyusunan perangkat
pembelajaran bersama teman dan guru pamong.
13. Mengetahui dan memahami ragam strategi dan media pembelajaran
yang digunakan guru di SMA Negeri 10 Palembang.
14. Mengetahui dan memahami kegiatan pengolahan kelas yang
dilakukan guru di SMA Negeri 10 Palembang.
15. Mengetahui dan memahami pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
16. Mengetahui dan memahami penilaian dan evaluasi pembelajaran di
SMA Negeri 10 Palembang.
17. Mengetahui dan memahami kegiatan pengelolaan kokurikuler dan
ekstrakurikuler di SMA Negeri 10 Palembang.
18. Mengetahui dan memahami tugas-tugas administrasi guru di SMA
Negeri 10 Palembang.

2
1.3 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan Pengenalan Lingkungan Persekolahan
(PLP) yang dilaksanakan di SMA Negeri 10 Palembang diantaranya yaitu
mahasiswa dapat mengetahui tentang kultur sekolah, struktur organisasi sekolah,
kurikulum yang digunakan di sekolah, serta perangkat pembelajaran, strategi,
penilaian dan evaluasi yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di
SMA Negeri 10 Palembang. Selain itu juga kegiatan ini memberikan pengalaman
bagi mahasiswa dalam menyusun perangkat pembelajaran di sekolah seperti RPP,
dan media pembelajaran.

1.4 Lokasi Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan di SMA Negeri 10 Palembang, Jl. Srijaya Negara
No.195, Bukit Lama, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30138.

1.5 Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai tanggal 10 Maret 2021 s/d
10 April 2021.

3
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN PENGALAMAN PLP DI SMA
NEGERI 10 PALEMBANG
2.1 Hasil Pengamatan Kultur Sekolah
Kultur sekolah merupakan suatu pola yang mencakup norma, nilai,
keyakinan, seremonial, ritual, tradisi, yang bervariasi ditunjukkan oleh warga
sekolah. Di SMA N 10 Palembang diterapkan praktik pembiasaan-pembiasaan
yang positif, yaitu adanya kegiatan rutin seperti sholat, menjaga kebersihan,
kegiatan spontan seperti kebiasaan bersikap sopan santun, membuang sampah pada
tempatnya, bahkan membiasakan antre.
Pada kultur positif yang dilakukan oleh sekolah adalah memiliki kinerja dan
etos kerja yang sangat baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di sekolah,
hal ini terlihat dari semua anggota organisasi sekolah yang bekerja keras dan
sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Pada saat
kegiatan pembelajaran daring berlangsung, guru di SMA N 10 Palembang sangat
mengutamakan protokol kesehatan dengan selalu menjaga jarak, mencuci tangan,
dan menggunakan masker. Selain itu, lingkungan sekolah sangat bersih, rapi, asri,
nyaman, dan aman. Terlihat dari kebiasaan warga sekolah yang selalu menjaga
kebersihan di SMA N 10 Palembang. Para siswa yang datang juga selalu bersikap
sopan, santun, memberikan salam, menyapa, dan memberikan senyuman.

2.2 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Struktur Organisasi dan


Tata Kerja Sekolah
Sekolah merupakan organisasi yang tidak terlepas dari struktur organisasi.
Struktur organisasi sekolah merupakan suatu bentuk berupa daftar atau urutan yang
berfungsi menjelaskan tugas dan fungsi setiap komponen / anggota organisasi
sekolah. Begitupula dengan SMA N 10 Palembang memiliki struktur organisasi
sebagai berikut.

4
STRUKTUR ORGANISASI SMAN 10 PALEMBANG

KEPALA SEKOLAH
Rozali S.Pd., M.Pd
NIP. 197212121997031007

KOORDINATOR TATA
USAHA
Maulida Yulia Kartika S.Pd., M.Si
NIP. 196806092007012007

WAKIL BIDANG WAKIL BIDANG WAKIL BIDANG


WAKIL BIDANG WAKIL BIDANG
KURIKULUM MENEJEMEN SARANA
KESISWAAN HUMAS
Dra. Sri Sukendari Hendri, S.Pd MUTU PRASANA Dra. Hj. Rohima, M.M
Agustina NIP.196709271994121001 Siti Sopiah S.Pd Dra. Yetty NIP. 19620823193022001
NIP. 1961082519872001 NIP. 196601071989031005 NIP. 196506281989032004

PENGELOLA KOORDINATOR GURU DAN WALI


PERPUSTAKAAN BP/BK PENGELOLA
Mery Paslezi Hj. Sukainah S.Pd., M.Si
KELAS LABORATORIUM
NIP. 196707051989032007 NIP. 196608221988042002

KETUA KELAS

SISWA/SISWI

5
Keterangan :
Kepala Sekolah : Rozali S.Pd., M.Pd
Wakil Kepala Sekolah
Kurikulum : Dra. Sri Sukendari Agustina
Kesiswaan : Hendri, S.Pd
Peningkatan Mutu : Siti Sopiah S.Pd
Sarana Prasarana : Dra. Yetty
Humas : Dra. Hj. Rohima, M.M
Kepala Tata Usaha : Maulida Yulia Kartika S.Pd., M.Si
Pengelola Perpustakaan : Mery Paslezi
Guru :
- Pendidikan Agama
1. Dra. Hj. Dahlia
2. Romi Fanduwinata, S.Pd
3. Dra. Hj. Dahlia
- PKN
1. Dra. Yeni Rosa, M.Si.
2. Dra. Rita Zahara, M.Si.
3. Fifin Mulyasari, S.Pd.
- Bahasa Indonesia
1. DHj. Ulpa Aryani,S.Pd
2. Dra. Hj. Elmina
3. Dra. Aziza
4. Lami, S.Pd,. M.Si
5. Nur Indani, S.Pd
6. Bertha Indria Sari, S.Pd
- Bahasa Inggris
1. Hj. Binti Koniaturrahmah, M.Pd
2. Dra. Hj. Susilawati
3. Farida KD, S.Pd, M.Si
4. Dra. Sri Sukendari A
5. Dra. Hj. Fatimah, M.Si.

6
6. Dra. Yetty
7. Febtwenesty, S.Pd, M.Si
8. Elly, S.Pd, M.Si
9. Dra. Isnaniah
- Sejarah Indonesia
1. Henny Hariany, S.Pd., M.Pd
2. Wirda Indraswari, S.Pd, M.Si
3. Erika Yuliasti, S.Pd, M.Si
4. Munira, S.Pd
5. Meri Hamraeini, S.Pd., M.M
- Fisika
1. Nyayu Nuraini, S.Pd., M.Si
2. Desi Patresia, S.Pd
3. Mulki Nursubhhi, S.Pd
4. Hj. Rosdaini, S.Pd.,M.Si
5. Siti Shopiah, S.Pd
6. Yeni Oktarini, S.Si.,M.Pd
- Matematika Wajib
1. Johanes, S.Si
2. Hendri, S.Pd
3. Kurniati, S.Pd., M.Si
4. Dra. Hj. Nelly Mareta, M.Pd
5. Puadi, S.Pd
6. Nurbaiti, S.Pd
7. Drs. Agus Supriyono
8. Nurul Okta, S.Pd
9. Yunita, S.Pd., M.Si
10. Dra. Rusmini
- Biologi
1. Apriastuti Rahayu, S.Pd, M.Si
2. DRA Roslindawati hutauruk
3. Hj. Suprihartini Rahayu, S.Pd., M.Pd
4. DRA Lili Marlina, M.Si

7
- Kimia
1. Dra. Hj Rohima, M.M
2. Dra. Herlina, M.Si
3. Dra. Luna Silaen, M.T
4. Dra. Hj Erlinda, M.M
5. Dra. Williarisma Indriani
6. Hj Dewi Yuliani, S.Pd
- Geografi
1. Vico Ramadha, S.Pd
2. Nurmala E.A, S.Pd
3. Hari Alfa Sandy, S.Pd
- Ekonomi / Akutansi
1. YLovi Desmalita, S.Pd., M.Si
2. Uswana, S.Pd., M.Si
3. Herman S, S.Pd., MM
- Sosiologi
1. Rafika Damayanti, S.Pd
2. Ruli Damayanti, S.Pd
3. Desti Triani, S.Pd
- Pendidikan Seni
1. Metty, S.Pd., M.Si
2. MGalih Sanjaya, S.Pd
3. Alfariza, S.Pd
4. Nazliyanti, S.Pd
- PJOK
1. Sepri Herzani, S.Pd., MM
2. Ede Hasbulah,S.Pd
3. Sujatmoko, S.Pd
4. Erti Suryani,S.Pd.i
- Prakarya dan Kewirausahaan
1. Mgs. M. Syatta, S.Kom
2. M. Dian Purnawan, S.Pd

8
3. Okta Afriansyah, S.Pd
Wali Kelas :
X MIA
1. Hj. Suprihatini Rahayu, S.Pd., M.Pd
2. Herman Sudianto, S.Pd., M.M
3. Yenni Oktarini, S.Si., M.Pd
4. Dra. Williarisma Indriani
5. Mulki Nursibhi, S.Pd
6. Febtwenesty, S.Pd., M.Si
7. Dra. Hj. Nelly Mareta, M.Pd
8. Mgs. Syatta, S.Kom
X IIS
1. Dra. Hj. Dahliah
2. Fifin Mulyasari, S.Pd
3. Dra. Herlina, M.Si
4. Erika Yuliasti, S.Pd., M.Si
5. Nur Indani, S.Pd
XI MIA
1. Apriastuti, S.Pd., M.Si
2. Dra. Hj. Erlinda, M.M
3. Nurbaiti, S.Pd., M.Si
4. Dra. Aziza
5. Hj. Rosdaini, S.Pd., M.Si
6. Elly, S.Pd., M.Si
7. Bertha Indria Sari, S.Pd
8. Desi Patrisia, S.Si., M.Si
XI IIS
1. Uswana, S.Pd., M.Si
2. Dra. Hj. Yenni Rosa, M.Si
3. Drs. Agus Supriyono, M.Pd
4. Dra. Rita Zahara, M.Si
5. Munira, S.Pd

9
XII MIA
1. Dra. Luna Silaen, M.T
2. Lami, S.Pd., M.Si
3. Siti Sopiah, S.Pd., M.Si
4. Nyayu Nuraini, S.Pd., M.Si
5. Yunita, S.Pd., M.Si
6. Hj. Dewi Yuliani, S.Pd
7. Dra. Lily Marlina, M.Si
XII IIS
1. Farida KD, S.Pd., M.Si
2. Wirda Indrawari, S.Pd., M.Si
3. Henny Hariany, S.Pd., M.Pd
4. Lovi Desmalita, S.Pd., M.Si
5. Rafika Damayanti, S.Sos
Koordinator BK : Hj. Sukainah S.Pd., M.Si
Pengelola Laboratorium :
1. Dra. Wiliarisma (Lab. Kimia)
2. Suprihartini S.Pd., M.Si (Lab. Biologi)
3. Hj. Rosdaini S.Pd., M.Si (Lab. Fisika)

2.3 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Visi Misi Sekolah


Visi dan misi SMA Negeri 10 Palembang di sampaikan melalui berbagai
cara diantaranya yaitu melalui banner yang terpasang di dinding sekolah, tertulis di
dalam buku pedoman dan tata tertib siswa, serta terdapat pula di laman website
resmi SMAN 10 Palembang.
Visi adalah harapan atau cita-cita yang ingin dicapai oleh warga sekolah
dengan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu
memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan.. Adapun visi dari SMA Negeri 10 Palembang yaitu
“Terwujudnya Sekolah Yang Berkualitas, Religius, Berwawasan Lingkungan dan
Artistik”.

10
Misi sekolah merupakan upaya/ tindakan yang dilakukan oleh warga
sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Misi dari SMA Negeri 10 Palembang
yaitu.
 Meningkatkan kualitas akademik peserta didik.
 Meningkatkan prestasi dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
 Menciptakan inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran.
 Meningkatkan kompetensi guru dan staf sekolah.
 Membudayakan dan menggunakan penggunaan bahasa Indonesia dan
bahasa Internasional dalam Proses Pembelajaran.
 Meningkatkan kompetensi imiah wagra sekolah.
 Membangun nilai religius dan akhlak mulia.
 Membangun sarana dan prasarana yang baik.
 Membudaykan cinta lingkungan yang bersih, indah, rindang, dan nyaman.
 Mengembangkan sumber daya manusia yang memahami dan sadar terhadap
kondisi lingkungan yang bersih.
 Mengembangkan sumber daya manusia yang mampu merumuskan upaya
untuk memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan
sekolah dan lingkungan sekitarnya.
 Membangun kerja sama dengan semua elemen pendidikan dan stakeholder
lainnya dalam melaksanakan kebijakan sekolah.
 Membangun jiwa kewirausahaan peserta didik.
 Meningkatkan daya kreasi seni.

2.4 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Peraturan dan Tata Tertib
Sekolah
Peraturan dan tata tertib sekolah adalah serangkaian peraturan dan nilai
moral yang berlaku di sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang tertib,
aman, dan efektif yang apabila peraturan dan tata tertib ini dilanggar maka akan ada
sanksi atau hukuman kepada pelanggar. Di SMA N 10 Palembang terdapat tata
peraturan tata tertib yang berlaku di SMA N 10 Palembang, berikut ini peraturan
dan tata tertib yang ada di SMA Negeri 10 Palembang yang tercantum di dalam
buku pedoman dan tata tertib sekolah.

11
TATA TERTIB SEKOLAH
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
NOMOR: 421.3/421-6047/ DISDIK S.S/ SMAN 10/2020

TENTANG
PERATURAN TATA TERTIB DAN SANKSI-SANKSI PELANGGARAN
SMA NEGERI 10 PALEMBANG

Menimbang:
1. Bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap
tuhan YME, kecerdasan keterampilan mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuh
manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2. Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan pelaksanaannya sebagian
dilakukan di dalam lingkungan sekolah
3. Bahwa untuk melaksanakan tujuan dan pelaksanaan pendidikan tersebut agar
sebagaimana yang diharapkan, maka memandang perlu dilakukan peraturan yang
dapat dijadikan pedoman oleh para siswa.
Mengingat:
1. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Instruksi menteri pendidikan dan kebudayaan RI Tahun 1974 tentang penjabaran
tata tertib sekolah untuk taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP, SMTA.
3. Surat direktur jenderal pendidikan dasar dan menengah tanggal 23 oktober 1978
No. 0247/C/1/1978 tentang peningkatan tata tertib sekolah.
4. Agar tata tertib tersebut dapat diketahui oleh seluruh siswa, maka perlu dituangkan
dalam bentuk suatu keputusan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
I. Tentang Tata Tertib Untuk Siswa Dalam Lingkungan
SMA Negeri 10 Palembang

BAB I
KETENTUAN UMUM YANG MENGIKAT
Pasal I
1. a. Bel masuk 06.40 kegiatan jam ke 0 (Nol) (Tadarusan & Sholat Dhuha) dan
belajar dimulai 07.00 dan diakhiri pukul 13.20 WIB untuk hari senin dan rabu
(kecuali hari jumat berakhir 11.00 WIB, selasa, kamis, dan sabtu pukul 13.20)
b. Siswa harus sudah berada di sekolah 10 (sepuluh) menit sebelum bel
dibunyikan
c. Pagar akan ditutup pukul 06.45 WIB (siswa diperkenankan masuk, apabila
diantar oleh orangtuannya dengan alasan rasional), dengan didata oleh pihak piket
dan dengaan keterangan terlambat.

12
2. Sebelum pelajaran dimulai kelas dan lingkungan sudah dalam keadaan bersih dan
rapi serta semua alat yang diperlukan telah tersedia, maka harus disusun daftar piket
oleh ketua kelas dan diketahui oleh wali kelasnya.
3. Semua petugas piket kelas harus hadir di sekolah 20 (dua puluh ) menit sebelum
bel dibunyikan.
4. Bila tidak piket atau belum selesai sampai bel masuk akan diberikan sanksi
pembersihan keliling.
Pasal 2
1. Setelah bel tanda masuk dibunyikan siswa maka seluruh siswa harus sudah masuk
ke dalam kelas dan siap untuk tadarusan atau kultum ± 15 menit dan dilanjutkan
menerima pelajaran dari guru yang bersangkutan, terkecuali hari jum’at, diawali
baca surat yasin bersama
2. Apabila siswa terlambat tiga kali maka siswa yang bersangkutan harus diskor dan
menghadirkan orang tua.
3. Bila pada waktu belajar ada sesuatu kepentingan yang sangat mendesak, maka
siswa tersebut harus minta izin kepada guru yang sedang mengajar atau guru piket,
selanjutnya melaporkan surat izin tersebut ke wakasek kesiswaan.
Pasal 3
1. Selama jam pelajaran berlangsung apabila ada tamu dari luar, maka harus
memberitahukan pada wakil kepala sekolah/ gur piket dikantor dan tamu tersebut
tidak boleh masuk kelas
2. Apabila akan buang air (hajat), maka harus melalui izin guru yang sedang mengajar.
3. Tidak diperkenankan ke kantin pada jam pelajaran, kecuali dalam keadaan
memaksa dalam seizin guru.
Pasal 4
Selama menjadi siswa di SMA Negeri 10 Palembang harus selalu menjunjung
tinggi nama baik sekolah, menjaga hubungan baik antar teman dan guru dan berlaku
sopan disekolah maupun di tempat-tempat umum, sehingga tercermin identitas
sebagai seorang pelajar.
Pasal 5
Apabila guru yang akan memberikan pelajaran tersebut telah masuk, maka seluruh
siswa yang di haruskan memberi salam/hormat yang dipimpin oleh ketua kelas
secara tertib, demikian pula bel tekah terakhir dibunyikan.
Pasal 6
1. Apabila ternyata setelah lima menit yang semestinya memberikan pelajaran tidak
hadir, maka ketua kelas melapor hal ini kepada wakil kepala sekolah, guru piket
yang ditunjuk oleh kepala sekolah agar hal ini dapat diatur sedemikian mungkin,
sedangkan siswa yang lainnya tetap duduk di dalam kelas dengan tenang dan tertib
(tidak diperkenankan ribut di dalam kelas).
2. Jika ternyata ada guru tidak hadir maka ketua kelas minta kepada guru piket untuk
memberikan tugas, sehingga kegiatan kelas tetap berjalan.
3. Siswa tidak dibenarkan berkeliaran di kelas pada saat jam pelajaran berlangsung.
4. Seluruh siswa wajib mengikuti 1 (satu) eskul yang bersedia di sekolah.

13
Pasal 7
1. Setiap siswa wajib menciptakan belajar yang serasi dan menyenangkan.
2. Setiap siswa wajib melaksanakan tugasnya dalam kelompok 7k sesuai dengan tugas
dan jadwal masing-masing dan belajar belum boleh dimulai bila kelas masih
kotor/pakaian tidak rapi (baju belum dimasukkan atau jilbab belum dipakai).
3. Sampah organik dan anorganik harus dimasukkan ke dalam tong sampah sesuai
dengan funsinya/tempatnya.
Pasal 8
1. Apabila siswa tidak masuk ke sekolah karena suatu hal, sakit atau halangan lainnya
maka orangtua/wali dari siswa tersebut harus memberikan kabar/mengirimkan surat
permohonan izin kepada kepala sekolah/ wali kelas tidak lewat telpon (paling lama
2 hari).
2. Bagi siswa yang memerlukan izin lebih dari 2 hari maka orang tua/wali siswa yang
bersangkutan diharuskan meminta izin langsung kepada kepala sekolah.
3. Siswa yang tidak masuk sekolah sampai 10 hari berturut-turut tanpa memberi kabar
ke sekolah akan dikenakan sanksi baik berupa skorsing atau diberhentikan dengan
tidak hormat.
4. Seorang siswa akan diizinkan meninggalkan sekolah/pulang selama jam sekolah
jika ada permohonan izin dari orangtua/walinya kecuali sakit yang tidak dapat
ditangani oleh UKS.
5. Permohonan izin meninggalkan sekolah selama jam sekolah harus disampaikan
kepada kepala sekolah, wakil, baru ke guru piket untuk di data dan diberikan memo
izin.
6. Siswa yang sakit lebih dari 2 hari bertutut-turut harus menyampaikan surat
keterangan dari dokter/puskesmas atau rumas sakit yang merawat siswa yang
bersangkutan bila tidak, diberi keterangan alfa.
Pasal 9
1. Siswa yang mengikuti pelajaran olahraga di luar kelas berada di kelasnya kembali
5 menit sebelum pelajaran olahraga berakhir untuk menerima pelajaran berikutnya.
2. Bila olahraga jam pertama harus mengikuti tadarusan terlebih dahulu bila tidak,
akan skorsing selama 1 jam pelajaran dengan sanksi pembersihan.
Pasal 10
membolos dan absen tanpa berita:
1. Siswa yang membolos walaupun hanya 1 jam pelajaran maka pada hari itu dianggap
alfa/tidak masuk sama sekali tanpa kabar dikenakan point dan boleh masuk bila
diantar orang tua.
2. Siswa yang tidak masuk selama 3 hari berturut-turut dan tanpa kabar dari orang
tuanya maka pada hari ke 4 ia harus datang dengan diantar oleh orang tuanya.
3. Jika ayat 2 tidat dapat dipenuhi, maka wakil kelas dengan sepengetahuan kepala
sekolah mengirimkan surat penggilan kepada orang tua siswa yang bersangkutan
untuk datang ke sekolah guna membicarakan masalah anaknya dengan sanksi kredit
point dan perjanjian.
4. Jika sampai dengan surat panggilan ke-3 tidak dipenuhi maka siswa yang
bersangkutan dapat dikembalikan kepada orang tuannya meallaui surat
pemberhentian.
5. Siswa yang alfanya dalam jumlah 10 (sepuluh) kali dalam 1 semester pelajaran
maka kehilangan haknya untuk ikut ujian/naik kelas/lulus ujian pada tahun
pelajaran tersebut.

14
6. Pemanggilan wali kelas siswa dan penyelesaian masalah harus disekolah (bukan di
rumah)
7. Dalam jam belajar atau dilingkungan sekolah, siswa tidak boleh diganggu/diambil
oleh pihak manapun tanpa seizin pihak sekolah serta tidak noleh ditelpon, kecuali
dalam keadaan daruart.
8. Siswa yang bermasalah/berselisih di kelas/di lingkunagan sekolah harus melapor
kepad guru piket atau guru BP (tidak boleh menyelesaikan sendiri)
9. Siswa yang bermasalah di sekolah tidak boleh melapor atau langsung
pulang/memanggil orang tua/walinya tanpa seizin pihak sekolah
10. Jika ayat 9 dilanggar, maka siswa yang akan di sanksi dalam point 80 atau sanksi
lain yang setimpal.

BAB II
Upacara Bendera dan Pengurusan Kelas
Pasal II
Upacara bendera:
1. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera setiap senin, tanggal 17 tiap bulan
dan hari besar nasional tang dikoordinir dan didampingi oleh wali kelas.
2. Petugas penyelenggara upacara berpakaian putih-putih lengkap dengan peci, sarung
tangan, setangan leher dan sebagainya serta bertanggung jawab atas kelancaran dan
ketertiban penyelengara upacara tersebut.
3. Semua peserta upacara harus berpakaian lengkap sesuai SK Direktur Pembinaan
Kesiswaan dan harus memiliki/ memperlihatkan kedisiplinan kelompok yang inggi
4. Semua siswa pada aktu upacara bendera hari senin harus memakai dasi dan topi
kecuali yang berjilbab.
Pasal 12
1. Setiap kelas membentuk kepengurusan kelas
2. Kepengurusan kelas bertanggung jawab terhadap tugas dikelasnya
3. Pengurus kelas dipilih oleh anggota kelasnya dan disetujui oleh wali kelasnya
4. Kepengurusan kelas bersama-sama dan anggota kelasnya mengatur pembagian
tugas piket, mengatur dan melengkapi keperluan kelasnya seperti daftar piket,
denah kelas, kemajuan kelas, absen, dan menertibkannya
5. Bagi pengurus kelas yang tidak menjalankan tugasnya akan diperingatkan,
diberhentikan dari kepengurusan atau diskorsing.
6. Bagi petugas piket kelas yang tidak menjalankan tugasnya atau terlambat belum
boleh mengikuti pelajaran pada jam pelajaran pertama sebelum melakukan
pembersihan dilingkungan kelasnya atau pada tempat lain yang diminta oleh wali
kelas.

BAB III
Pakaian Sekolah dan Kelenkapan Belajar
Pasal 13

Penampilan dan pakaian seragam sekolah:


1. Setiap siswa harus dapat merawat dirinya dengan baik, bersih, dan rapi serta
berambut pendek dengan ketentuan:

15
1.A. Rambut untuk putra paling panjang sebagai berikut:
1. ukuran rambut 1 cm samping dan 2 cm bagian atas
2. tidak kena telinga
3. tidak kena kerah baju
4. tidak kena alis mata
5. tidak diwarnai (dikeraskan) dimode
1.B. Rambut untuk putri/semua siswi putri wajib memakai jilbab kecuali
nonmuslim, berlaku ketentuan dibawah ini:
1. tidak boleh menyerupai rambut laki-laki
2. rambut tidak boleh diuraikan (diikat)
3. rambut tidak boleh disambung
4. rambut tidak diwarnai/dimode
2. Setiap siswa wajib berpakaian seragam (SMA) yang lengkap pada hari belajar yang
telah ditentukan berdasarkan SK Direktur Jenderal PDM Dapartemen Pendidikan
dan Kebudayaan tanggal 17 maret 1982 No. 52/C/Kep/D/1982 untuk hari (senin,
selasa) putih abu-abu, hari rabu dan kamis berpakaian batik lengkap dengan
atributnya.
3. Siswa wajib berpakaian seragam baju koko & busana muslim (rok dan baju
panjang, serta jilbab) setiap hari jum’at, sedangkan bagi yang nonmuslim memakai
rok dan baju panjang, hari sabtu memakai seragam pramuka.
4. Pada waktu olahraga dan seni semua siswa wajib memakai pakaian olahraga dan
seni sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. (hanya dipakai pada jam
pelajaran olahraga/penjaskes dan seni).

No Jenis Kegiatan Bobot Ket


1 Keterlambatan
a. Terlambat 10 menit 5
b. Terlambat lebih dari 10 menit 10 3x
c. Izin keluar dan tidak kembali 30 terlambat
d. Datang di lingkungan sekolah tidak seragam 20
2 Kehadiran
Siswa tidak masuk karena: 5
a. Sakit tanpa keterangan 15
b. Keterangan alfa 25
c. Tidak masuk dengan keterangan palsu 10
d. Meninggalkan kelas tanpa keterangan/ bolos 20
e. Meninggalkan lingkungan sekolah/ minggat 25
f. Meninggalkan pelajaran pendalaman materi 10
g. Tidak mengikuti tadarrusan/ tidak bawa al-
qura’an 10
h. Tidak mengerjakan tugas
3 Kelengkapan pakaian
a. Tidak memasukkan pakaian 10
b. Seragam tidak sesuai ketentuan 10
c. Tidak bersepatu/ kaos kaki 10
d. Seragam tidak lengkap 10
e. Rok diatas lutut/ ketat 10
f. Memakai kaos oblong 10

16
g. Memakai topi di dalam/ lingkungan sekolah/ 10
kelas
h. Celana tidak dijahit bagian bawah 10
i. Tidak memakai ikat pinggang 10
j. Memakai ikat pinggang berkepala besar 10
k. Tidak membawa al-qur’an 10
l. Memakai sweater/jaket di lingkungan 10
sekolah 10
m. Berjilbab selain warna putih + abu-abu 10
n. Memakai gelang kaki bagi laki-laki
4 Kepribadian
a. Siswa alisnya di cukur 5
b. Siswa berhias (bersolek) berlebihan 10
c. Siswa laki-laki memakai anting-anting, 5
gelang dan kalung
d. Siswa berjenggot 5
e. Siswa berambut gondrong 10
f. Siswa berambut dicat/mode 20
g. Siswa berambut nyentrik 10
h. Meludah tidak pada tempatnnya 5
i. Membuang sampah tidak pada tempatnya 20
j. Merusak tanaman/ taman 25
k. Melanggar norma asusila/pacaran 75
l. Mencuri barang, uang punya orang 75
lain/sekolah 25
m. Melanggar perjanjian 1 50
n. Melanggar perjanjian 2 70
o. Melanggar perjanjian 3

5 Ketertiban
a. Menerima tamu tanpa seizin guru 15
b. Menghilangkan kartu point pelanggaran 10
c. Mencontek ulangan dan membantu jawaban 5
d. Siswa laki-laki masuk ke wc wanita 25
e. Main gitar dalam kelas (kecuali jam 25
pelajaran kesenian)
f. Mengotori (coret-coret) di lingkungan 20
sekolah 50
g. Merusak/ menghilangkan milik sekolah,
guru, teman 50
h. Melompat pagar 20
i. Calana dan baju banyak corat coret/ tidak
standar 25
j. Melompati jendela 5
k. Makan/ minum saat belajar 15
l. Memakai atribut partai politik/genk 15
m. Tidak melaksanakan piket kelas 25

17
n. Mengotori sekolah dengan acara ulang tahun 50
siswa/ kelas 15
o. Mamalak/ meminta uang dengan paksa
p. Tidak ikut upacara/ atribut tidak lengkap 5
pada upacara 5
q. Berbicarara/ ngobrol saat KBM berlangsung 5
r. Tidak mengerjakan tugas/ PR 10
s. Tidak memakai topi saat upacara 10
t. Membuat kegaduhan di kelas
u. Tidak memakai jilbab pada hari yang
ditentukan
6 Merokok
a. Membawa sendiri 30
b. Tertangkap basah merokok 50
c. Menjual belikan rokok 70
d. Membawa korek api 20
7 Buku, majalah/cassete atau VCD terlarang
a. Membawa buku/ majalah porno, gambar di 100
HP VCD porno
b. Jual/ beli buku/ majalah porno atau vcd 100 Berhenti
porno 75 Berhrnti
c. Permainan-permainan yang tidak relevan
dengan kurikulum
8 Senjata
a. Membawa senjata tajam 75
b. Membawa senjata api 75
c. Menggunakan senjata tajam/ api 100 Berhenti
9 Obat, Minuman terlarang
a. Membawa NARKOBA/ minuman terlarang 100 Berhenti
b. Menggunakan NARKOBA/ minuman 100 Berhenti
terlarang 100 Berhenti
c. Memperjual belikan NARKOBA/ minuman
terlarang
10 Perkelahian/ tawuran
a. Mengancam teman 75
b. Menghasut sehingga terjadi perkelahian/ 75
tawuran
c. Perkelahian sesama teman 100 Berhenti
d. Perkelahian sedang 100 Berhenti
e. Perkelahian berat 100 Berhenti
f. Mencuri 100 berhenti
11 Mencoret pengumuman dan tembok : merusak 75
fasilitas sekolah

12 Membuang sampah sembarangan 15

18
13 Pelanggaran terhadap Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai
a. Melawan guru dan karyawan 100 Berhenti
b. Dengan disertai ancaman dan kekerasan 100 Berhenti
c. Mencemarkan nama baik guru dengan SMS/ 100 Berhenti
Facebook
14 Perjudian
a. Membawa alat judi 50
b. Melakukan perjudian 100 Berhenti

Panggilan orang tua


a. Panggilan I (pertama) tidak hadit 25
b. Panggilan II (kedua) tidak hadir 50
c. Panggilan III (ketiga) tidak hadir 75
d. Surat peringatan terakhir 85
e. Peringatan terakhir tanpa ada kabar 100 Berhenti
15 Tidak masuk tanpa kabar lebih dari 24 jam 100 Berhenti
16 Aturan tambahan
a. Tidak mengikuti upacara 25 Dengan 1
b. Tidak memakai seragam pada jam olahraga 20 x
c. Berlanjutnya perselisihan/ masalah tanpa 50 peringatan
melapor kepada guru (menyelesaikan
sendiri)

Siswa yang melanggar tata tertib dan aturan-aturan yang termuat dalam kredit
point pelanggaran dikenakan sanski sebagai berikut:
1. Kategori I (Point 0-25) : Teguran lisan/ bimbingan atau penyuluhan
dari BP perjanjian tertulis I (Guru/ wali kelas/ guru BP)
2. Kategori II (Point 25-50) : Teguran tertulis/ pemanggilan orang tua/
perjanjian tertulis II (wali kelas/ Guru BP)
3. Kategori III (Point 50-75) : pemanggilan orang tua, perjanjian tertulis
III, dikembalikan sementara kepada orangtua (wali kelas/ guru BP/
Wakasek kesiswaan/ Kepsek)
4. Kategori IV ( point 75-100) : dikembalikan ke orang tua/ berhentu ( wali
kelas/ guru BP/ Wakasek kesiswaan/ Kepsek)
Apabila ada pelanggaran yang sanksinya belum tercantum, dalam sanksi
diatas maka dapat ditentukan kemudian menurut kebijaksanaan sekolah.

2.5 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Kegiatan-kegiatan


Ceremonial di Sekolah
Kegiatan seremonial merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memperingati sesuatu bersifat upacara maupun kegiatan-kegiatan penghormatan
lainnya. Pada SMA N 10 Palembang kegiatan dilakukan secara bertahap, rutin, dan

19
disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Berikut
adalah kegiatan-kegiatan seremonial di SMA N 10 Palembang :
1. Kegiatan rutin pembiasaan yang dilakukan setiap hari sekolah sebelum
pembelajaran dimulai, yaitu setiap hari Senin dilaksanakan upacara
bendera.
2. Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional, seperti dilaksanakan
upacara 17 Agustus untuk memperingati hari merdeka Indonesia, maupun
diadakan lomba-lomba dalam rangka memperingati hari-hari besar
nasional.
3. Kegiatan Class Meeting, diadakan lomba-lomba untuk diikuti oleh setiap
peserta didik.
4. Kegiatan rapat yang biasa dilakukan pertemuan dalam satu ruangan, pada
saat pandemi kegiatan rapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

2.6 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Pembiasaan-pembiasaan 3S


di sekolah
Di SMA Negeri 10 Palembang Pembiasaan tidak hanya 3S saja namun telah
menerapkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan telah
diterapakan baik secara langsung maupun melalui media cetak yang ada di sekolah,
seperti misalnya banner. Dalam kegiatan belajar mengajar secara daring peserta
didik tetap melakukan budaya 5S ini baik melalui media belajar zoom meeting
ataupun melalui Telegram Group masing-masing kelas.

2.7 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Pengkondisian Awal


Pembelajaran
Pengamatan tentang pengkondisian awal pembelajaran di SMA Negeri 10
Palembang yang dilakukan secara daring yaitu diawali dengan kegiatan mengisi
daftar kehadiran melalui qualitiva yang bisa diakses oleh setiap peserta didik yang
dibuka 30 menit sebelum jam pelajaran dimulai dan ditutup 1 jam sebelum jam
pelajaran berakhir dimana hal ini disampaikan melalui telegram group pada
masing-masing kelas. Kemudian guru telah menginformasikan mengenai kegiatan

20
yang akan dilakukan di group telegram. Setelah itu, pembelajaran dimulai
menggunakan aplikasi zoom / google meeting.

2.8 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Penggunaan Seragam


Sekolah
Peserta didik di SMA Negeri 10 Palembang dalam kegiatan pembelajaran
masih diwajibkan untuk menggunakan seragam sekolah walaupun kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara daring. Penggunaan seragam sekolah
disesuaikan berdaarkan hari-harinya, seperti misalnya untuk hari senin dan selasa
menggunakan seragam putih abu-abu, hari rabu dan kamis berpakaian batik lengkap
dengan atributnya. Pada hari jumat peserta didik wajib berpakaian seragam baju
koko & busana muslim (rok dan baju panjang, serta jilbab), sedangkan bagi yang
nonmuslim memakai rok dan baju panjang. Selain itu pada hari sabtu memakai
seragam pramuka. Pada saat pelajaran olahraga dan seni semua siswa wajib
memakai pakaian olahraga dan seni sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.
(hanya dipakai pada jam pelajaran olahraga/penjaskes dan seni).
Selama pembelajaran daring, meskipun peserta didik tidak datang langsung
ke sekolah, namun dirumah ketika melakukan tatap muka virtual melalui aplikasi
zoom maupun google meet, peserta didik tetap menggunakan seragam sekolah
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.9 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Kebiasaan Positif dalam


Menjaga Ketenangan sekolah
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan rilaku positif dalam
kehidupan sehari-hari. Pengembangan karakter peserta didik dilakukan dengan
pembiasaan perilaku positif di sekolah. Kegiatan pembiasaan positif di SMA Negeri
10 Palembang terdiri atas kegiatan rutin, spontan, terprogram, dan keteladanan.
Berikut uraiannnya:
1. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin ialah kegiatan yang dilakukan secara regular dan terus
menerus di sekolah yang bertujuan untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Berdoa sebelum memulai kegiatan
- Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
- Sholat Dhuha berjamaah

21
- Sholat Dzuhur berjamaah
- Berdoa di akhir pelajaran
- Infaq siswa
- Kebersihan kelas
2. Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan ialah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi
oleh wakty, tempat, dan ruang yang bertujuan memberikan pendidikan
secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan
sikap terpuji lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru,
karyawan dan sesama siswa.
- Membiasakan bersikap sopan santun.
- Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
- Membiasakan antre
- Membiasakan menghargai pendapat orang lain
- Membiasakan minta izinmasuk/keluar kelas atau ruangan
- Membiasakan menolong atau membantu orang lain
- Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah, seperti majalah dinding dan kotak curhat BK
- Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing atau guru lain
sesuai kebutuhan
3. Kegiatan Terprogram
Kegiatan terprogram merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara
bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah
ditetapkan. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Kegiatan Class Meeting
- Kegiatan memperingati hari-hari besar Nasional
- Kegiatan Karyawisata
- Kegiatan rutin pembiasaan
Kegiatan ini dilakukan sekolah sebelum pembelajaran dimulai.
Tujuannya adalah untuk membiasakan diri dan meningkatkan
kedisiplinan siswa. Kegiatan ini telah terjadwal sebagai berikut :
- Hari Senin (Upacara Bendera)
- Hari Selasa, Rabu, Kamis (Tadarus Al Quran Dan Sholat Dhuha).
- Hari Jumat (Tadarus Al Quran, Sholat Dhuha, Dan Senam Pagi).
-

2.10 Hasil Pengamatan dan Deskripsi tentang Gambaran Secara


Keseluruhan Suasana Sekolah yang Menyenangkan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah pada dasarnya harus dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan guna meningkatkan keaktifan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. SMA Negeri 10 Palembang sebagai
salah satu sekolah favorit yang ada di kota Palembang juga menerapkan suasana
sekolah yang menyenangkan yang ditujukan bagi seluruh warga sekolah. Suasana

22
sekolah yang menyenangkan yang ada di SMA Negeri 10 Palembang diantaranya
yaitu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya dilakukan di dalam
kelas (Indoor) namun ada juga kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar
ruangan (Outdoor) yang dilakukan di ruang terbuka pembelajaran, selain itu juga di
SMA Negeri 10 Palembang terdapat banyak gazebo yang bisa digunakan oleh
setiap peserta didik. SMA Negeri 10 juga selalu menjaga kebersihan dan keasrian
taman di sekolah. Melalui suasana sekolah yang menyenangkan ini harapannya
setiap warga sekolah baik peserta didik maupun pendidik tidak mengalami
kebosanan atau kejenuhan dalam pelaksaan kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Selama pembelajaran daring, meskipun siswa tidak datang langsung ke
sekolah, namun pihak sekolah selalu berusaha untuk tetap menciptakan suasana
sekolah yang menyenangkan, dengan memvariasikan media pembelajaran, metode
pembelajaran, seperti diadakan quiz dan games selama pembelajaran daring agar
peserta didik tidak merasa bosan karena belajar dirumah.

2.11 Deskripsi Hasil Pengalaman Analisis Kurikulum Bersama Teman dan


Guru Pamong
Kurikulum SMAN 10 Palembang disusun oleh 10 stakeholderdi sekolah
dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) standar isi, standar
proses, dan standar penilaian kurikulum 2013 sesuai dengan Permendiknas atau
Permendikbud yang berlaku, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
BSNP.Selain berpedoman pada regulasi tersebut. Penyusunan kurikulum SMA N
10 Palembang juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum
dan Unddang-Undang No 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun
2013 sebagai peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan RI No 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.Pada
pelaksanaan kurikulum 2013, mewujudkan kompetensi siswa yang di cita-citakan
harus menjadi poros perhatian seluruh komponen yang ada disekolah. Sesuai
dengan amanat UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Peendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa

23
SMA N 10 Palembang wajib menyusun dokumen ini sebagai acuan untuk
mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi targetnya.Pengembangan
kurikulum SMA N 10 Palembang dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagiandari strategi penjaminan
pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan 8 standar
nasional. Poros dari kedelapan standar adalah untuk mewujudkan keunggulan mutu
lulusan.
Secara keseluruhan kelas X, XI, dan XII telah menerapkan kurikulum 2013,
yang mencakup Struktur dan muatan kurikulum, Beban belajar peserta didik,
Kalender pendidikan, Silabus,dan RPP

2.12 Deskripsi Hasil Pengalaman Menyusun Perangkat Pembelajaran


bersama Teman dan Guru Pamong
Perangkat pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh pendidik
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam menyusun perangkat
pembelajaran hal yang harus diperhatikan adalah kurikulum yang digunakan di
sekolah, kalender pendidikan, program tahunan, dan program semester serta
silabus. Pada SMA N 10 Palembang kurikulum yang digunakan adalah kurikulum
2013, perangkat pembelajarannya terdiri atas RPP, media pembelajaran, LKS,
bahan ajar, serta instrumen penilaian.
 RPP
Pada penyusunan RPP guru pamong membimbing mahasiswa untuk
menyusun dengan mengacu kepada silabus silabus yang telah dikembangkan
dimana silabus yang telah dikembangkan ini memuat beberapa informasi tambahan
seperti sumber belajar, penilaian, alokasi waktu dan indikator pencapaian
kompetensi. RPP yang disusun adalah RPP Daring karena saat ini kegiatan
pembelajaran berlangsung secara daring. Sehingga terdapat ada sedikit perubahan
pada bagian langkah-langkah pembelajaran, media dan alat pembelajaran, serta
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran daring.
Komponen yang harus ada dalam penyusunan RPP adalah identitas,
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Tujuan Pembelajaran, Materi
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, Sumber Belajar,

24
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran, serta Penilaian Hasil Pembelajaran
(yang terdiri dari penilaian sikap sosial dan spiritual, penilian pengetahuan, dan
penilaian keterampilan). Kemudian dalam RPP 1 lembar komponen yang harus ada
adalah Tujuan Pembelajaran (didalamnya dikemukakan model, serta media
pembelajaran), Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran. Sedangkan
untuk Penilaian serta Materi Pembelajaran dicantumkan pada bagian lampiran RPP.
 Media Pembelajaran
Pada pembuatan media pembelajaran langkah-langkah yang perlu
diperhatikan adalah melakukan analisis terhadap keperluan dan karakeristik setiap
peserta didk, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, merumuskan butir-butir
materi secara rinci, dan menyusun media yang akan digunakan. Media yang
digunakan adalah media Power Point yang didalamnya selain mencakup tentang
materi juga mencakup mengenai gambar-gambar ataupun video untuk dianalisis
maupun dilihat / ditonton oleh peserta didik. Media pembelajaran ini disampaikan
melalui zoom meeting dan dikirimkan melalui telegram group / whatsapp group.
 LKS
LKS merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar kegiatan
biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan
dicapainya.
 Bahan Ajar
Langkah-langkah penyusunan bahan ajar harus berdasarkan dengan
kurikulum yang berlaku. Pada penyusunan bahan ajar harus disesuaikan dengan
materi pokok, tujuan pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi, menentukan
referensi bahan ajar yang relevan, serta dibuat dengan bahasa yang mudah
dipahami, jelas, menarik, dan sistematis.
 Instrument Penilaian
Instrument penilaian terdiri dari instrument sikap (sosial dan spiritual),
instrument pengetahuan, dan instrument keterampilan. Pada instrument penilaian
sikap merupakan penilaian untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari
suatu program pembelajaran, yang terbagi menjadi sikap spiritual dan sikap sosial.

25
Pada penilaian sikap spiritual indikatornya seperti menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianut. Pada penilaian sikap sosial meliputi jujur, disiplin,
tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun. Teknik dan bentuk instrumennya
berupa Observasi, Jurnal, Penilaian diri. Pada penilaian sikap ini, agak sulit
dilakukan oleh guru pamong PPKn selama pembelajaran daring, maka teknik yang
sering digunakan untuk penilaian sikap adalah teknik penilaian diri dengan
menyebar angket kepada peserta didik.
Pada instrument penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk
mengetahui potensi pengetahuan dari peserta didik yang meliputi C1-C6
(mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi). Instrument pengetahuan meliputi Tes Tertulis, Tes Lisan, dan
Penugasan. Untuk tes tertulis bentuk instrumentnya adalah pilihan ganda, essay,
uraian, menjodohkan, benar-salah, melengkapi, dll. Untuk tes lisan, bentuk
instrumennya berupa list pertanyaan yang akan ditanyakan kepada peserta didik.
Sedangkan untuk Penugasan bentuk instrumennya berupa tugas yang akan
diberikan kepada peserta didk yang dikerjakan oleh peserta didik baik individu
ataupun kelompok.
Pada instrument penilaian kompetensi dilakukan oleh guru melalui
pengamatan terhadap perkembangan psikomotorik peserta didik. Dimana untuk
menilai ranah psikomotorik dilakukanlah tes yang meminta peserta didik
melakukan perbuatan / menampilkan / mendemonstrasikan keterampilannya.
Contohnya berupa Tes Praktik. Tes praktik yang sering digunakan oleh guru
pamong PPKn di SMA N 10 Palembang selama pembelajaran daring adalah peserta
didik mengirim video berupa presentasi mengenai materi pembelajaran kepada guru
mata pelajaran PPKn.

2.13 Deskripsi Hasil Pegamatan Mahasiswa tentang Ragam Strategi dan


Media Pembelajaran yang Digunakan Oleh Guru
Dalam proses pembelajaran di sekolah diperlukan strategi dan media
pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif. Strategi pembelajaran adalah suatu rencana metode dan perangkat
aktivitas pembelajaran yang terencana untuk meraih tujuan pembelajaran. Strategi

26
pembelajaran memiliki beberapa macam yaitu strategi ekspositori, inquiry, inkuiri
sosial, Context Teaching Learning (CTL), berbasis masalah, peningkatan
kemampuan berpikir, kooperatif/ kelompok, dan afektif. Strategi pembelajaran
yang biasa digunakan oleh guru pamong PPKn di SMA Negeri 10 Palembang pada
saat pembelajaran daring berlangsung adalah pendekatan saintifik, model
pembelajaran cooperative learning (PBI, PBL,dll), serta metode ceramah dan tanya
jawab.
Strategi pembelajaran jenis ini merupakan strategi pembelajaran yang
berpusat kepada siswa (student centre), dengan menyuguhkan berbagai situasi
bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa yang berfungsi sebagai
landasan bagi penyelidikan siswa pada saat proses kegiatan pembelajaran. Strategi
ini dilaksanakan dengan cara memberikan orientasi tentang permasalahannya
kepada siswa, mengorganisasikan siswa untuk meneliti, membantu investigasi
mandiri dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan, serta
menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi-masalah. Selama pembelajaran
daring presentasi sering dilakukan dengan cara siswa mengirimkan video presentasi
materi pembelajaran kepada guru mata pelajaran PPKn.
Media pembelajaran adalah alat bantu yang dijadikan sebagai penyalur
pesan atau informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran
dapat dikatakan sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau
keterampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru pamong PPKn di SMA N 10
Palembang adalah power point yang didalamya juga mencakup gambar-gambar
serta video yang akan dilihat / dianalisis oleh siswa.
Sebelum pembelajaran daring berlangsung melalui pertemuan virtual (zoom
meeting / google meeting), guru pamong PPKn SMA N 10 Palembang telah
memberikan informasi terlebih dahulu di telegram group, kemudian setelah
pembelajaran selesai guru pamong juga mengirimkan file media pembelajaran
(PPT) tersebut di telegram group agar siswa bisa tetap belajar dengan membaca
ulang media pembelajaran yang telah dibahas melalui pertemuan virtual.

27
Pembelajaran daring PPKn di SMA Negeri 10 Palembang dilaksanakan
setiap hari selasa, dimana pada saat jam 07.00 WIB – 08.30 WIB untuk kelas X
MIA dan IIS, jam 08.30 WIB – 10.00 WIB untuk kelas XI MIA dan IIS, dan pada
jam 11.00 WIB – 12.30 WIB merupakan jadwal pelajaran PPKn di kelas XII MIA
dan IIS. Guru di SMA Negeri 10 Palembang juga menggunakan berbagai macam
media guna menunjang kegiatan pembelajaran daring diantaranya yaitu qualitiva
(digunakan untuk kegiatan absen bagi guru dan peserta didik, pemberian materi,
dan pengumpulan tugas), zoom (digunakan untuk kegiatan pembelajaran tatap
muka), dan beberapa media lainnya seperti whatsapp, google classroom, email dan
Power Point.

2.14 Deskripsi Hasil Pengamatan Mahasiswa Terhadap Guru dalam


Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah salah satu keterampilan guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif dan dapat mengendalikannya apabila terjadi
gangguan dalam kegiatan pembelajaran. Penting bagi seorang guru untuk
menguasai sebuah keterampilan, salah satunya keterampilan dalam mengelola
kelas. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah agar peserta didik dikelas dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan tertib dengan disediakan fasilitas
belajar serta kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar
sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari Selasa, 16 Maret 2021 pada kelas
X di SMA N 10 Palembang, didapatkan hasil mengenai pengelolaan kelas secara
daring oleh guru PPKn yakni guru telah mempersiapkan bahan ajar sesuai
kurikulum 2013, guru menggunakan pendekatan saintifik atau student centre.
Pembelajaran secara daring menggunakan media google meeting. Guru PPKn SMA
N 10 Palembang juga menanamkan karakter kedisiplinan melalui keaktifan peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru melakukan absensi di
qualitiva, maupun absensi tatap muka virtual melalui google meet. Hal ini bertujuan
untuk membiasakan peserta didik untuk hadir tepat waktu dalam kegiatan
pembelajaran

28
Selama pembelajaran daring berlangsung, guru melakukan pengkondisian
kelas agar peserta didik dapat memfokuskan perhatiannya pada materi pelajaran
yang akan diajarkan. Cara memfokuskan perhatian peserta didik diantaranya yaitu
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan baik pada saat awal maupun akhir dari
kegiatan pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa yang tidak menghidupkan
kamera videonya. Terdapat pula interaksi antara guru dan siswa dalam hal tugas
yang diberikan dan siswa yang belum mengerjakan tugas.
Jika pembelajaran secara luring sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan
ada kegiatan tadarus, sholat dhuha berjamaah, serta kegiatan membersihkan atau
merapikan kelas.

2.15 Deskripsi Hasil Pengalaman Memanfaatkan Teknologi Informasi dan


Komunikasi Dalam Pembelajaran
Proses pendidikan mengikuti proses perkembangan zaman. Saat ini, zaman
semakin maju dan berkembang sehingga lembaga pendidikan telah menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mendukung proses
pembelajarannya. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang
digunakan bertujuan untuk memberikan dukungan tambahan selama proses
pembelajaran. Jenis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran biasanya terdiri
atas media audiovisual (filmstrip, televisi, dan kaset video) dan komputer dimana
kedua jenis teknologi tersebut paling banyak digunakan untuk menunjang
pembelajaran dalam kelas dan memiliki dampak positif terhadap kegiatan
pembelajaran.
SMA Negeri 10 Palembang juga menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi baik pada pembelajaran luring maupun pembelajaran daring. Pada saat
pembelajaran luring, penggunaan laptop, infocus, komputer, speaker dinilai mampu
menunjang proses pembelajaran. Penggunaan laptop dan infocus biasanya
digunakan didalam kelas untuk menampilkan tayangan materi pembelajaran. Pada
saat mata pelajaran PPKn berlangsung-pun penggunaan teknologi juga sering
digunakan.
Selain itu pada saat pembelajaran daring tidak jauh berbeda dengan
pembelajaran luring, dimana baik guru maupun peserta didik diharuskan

29
menggunakan alat teknologi informasi dan komunikasi seperti handphone maupun
laptop. Bahkan penggunaan teknologi pada pembelajaran daring menjadi hal yang
sangat diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
Alat yang sering digunakan dalam pembelajaran daring biasanya
menggunakan zoom atau google meet yang bisa diakses melalui laptop maupun
smartphone. Selain itu juga digunakan grub whatsapp maupun grup telegram untuk
dapat berkomunikasi dengan peserta didik terkait kegiatan pembelajaran serta
qualitiva dan email untuk absensi dan tugas yang diberikan pada setiap pertemuan.

2.16 Deskripsi Hasil Pengalaman Melaksanakan Penilaian dan Evaluasi


Pembelajaran
Penilaian pembelajaran merupakan suatu proses pengumpulan serta
pengolahan informasi yang fungsinya untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik. Secara umum dalam melakukan kegiatan penilaian ada beberapa alat
yang bisa digunakan seperti misalnya alat penilaian dalam bentuk tes (pilihan
ganda, uraian, essay, dll) dan alat penilaian non tes (wawancara, skala, observasi,
studi kasus, dan lain sebagainya). Selain kegiatan penilaian adapula kegiatan
evaluasi, evaluasi merupakan kegiatan pemeriksaan secara terus menerus untuk
mendapatkan informasi yang meliputi peserta didik, guru, program pendidikan dan
proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan peserta didik dan
ketepatan keputusan tentang gambaran peserta didik dan efektivitas program.
Penilaian yang dilakukan oleh guru PPKn di SMA Negeri 10 Palembang
adalah penilaian sikap sosial dan spiritual, penilaian pengetahuan, serta penilaian
keterampilan. Dalam mata pelajaran PPKn, penilaian yang paling penting adalah
penilaian sikap. Penilaian sikap yang biasa dilakukan terutama saat pembelajaran
luring adalah dengan teknik observasi dengan bentuk instrument lembar observasi.
Namun, pada pembelajaran daring penilaian sikap juga sering dilakukan dengan
cara penilaian diri, dimana instrument penilaian diri masing-masing dilakukan oleh
siswa dengan mengisi link google form yang telah dibagikan di telegram group.
Selain dari penilaian sikap, adapula penilaian pengetahuan. Penilaian
pengetahuan yang biasa dilakukan oleh guru PPKn SMA N 10 Palembang adalah
dengan teknik tes tertulis dan bentuk instrument lembar kerja, soal pilihan ganda,

30
dan juga soal uraian. Penilaian pengetahuan ini dilakukan dengan peserta didik
mengisi google form ataupun mengisi soal yang ada di qualitiva.
Kemudian pada penilaian keterampilan, guru PPKn SMA N 10 Palembang
menggunakan teknik penilaian non tes dengan bentuk instrument lembar penilaian
presentasi. Presentasi bisa dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting
maupun Google Meet. Namun, bisa juga dilakukan dengan cara peserta didik
mengirimkan video berupa presentasi hasil diskusi materi pembelajaran melalui
whatsApp atau telegram. Adapun aspek yang dinilai pada penilaian keterampilan
adalah seperti kelengkapan hasil laporan, keaktifan, kejelasan suara, dan
penguasaan materi.
Kegiatan penilaian ini berpedoman pada kurikulum 2013 revisi tahun 2019.
Melalui kegiatan pembelajaran dan berdasarkan hasil dari penilaian terhadap
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penentuan KKM di SMA Negeri 10
Palembang mengikuti formatan khusus yang telah tersedia yaitu nilai 70.

2.17 Deskripsi Hasil Pengamatan tentang Pengelolaan Kokurikuler dan


Ekstrakurikuler
 Pengelolaan Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperdalam
kompetensi dasar pada kurikulum yang berfungsi untuk mendukung keberhasilan
dari kegiatan pembelajaran. Pada SMA N 10 Palembang, kegiatan kokurikuler
dilakukan dengan adanya kegiatan-kegiatan kunjungan ke tempat-tempat edukatif,
seperti study tour, outbound, field tour, bakti sosial, dan lain-lain. namun pada saat
pembelajaran daring berlangsung, kegiatan ini disesuaikan dengan situasi dan
kondisi, atas kesepakatan guru mata pelajaran dan peserta didik kegiatan kunjungan
pun ditiadakan.
Kegiatan study tour yang diikuti oleh peserta didik yang telah disetujui oleh
orangtua masing-masing, bersama guru-guru pendamping yang dilaksanakan pada
saat pembelajaran normal / luring yaitu satu kali setahun dengan mengunjungi
beberapa daerah/kota, seperti kota Bandung maupun Lampung.

31
 Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar mata
pelajaran untuk mengasah bakat dan minat, serta keagamaan peserta didik. Di SMA
N 10 Palembang pada saat kegiatan pembelajaran daring, kegiatan ekstrakurikuler
seperti latihan untuk keperluan lomba tetap dilaksanakan di sekolah namun harus
tetap menggunakan protokol kesehatan. Selain itu juga jumlah peserta didik yang
mengikuti latihan dibatasi yaitu hanya sekitar 20 orang setiap ekstrakurikuler. Pihak
sekolah masih mengizinkan kegiatan ekstrakurikuler dari pukul 15.30 – 17.00,
namun peserta didik harus meminta izin kepada wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan sebelum melakukan kegiatan ekstrakurikuler.

Berikut ini adalah daftar ekstrakurikuler SMA N 10 Palembang :


No. Bidang Kegiatan Pembina Pelatih
Ekstrakurikuler
Olahraga Prestasi
1 1.1 Pentaque Erti Suryani, S.Pd.i
1.2 Futsal Drs. Hanafizal
1.3 Basket ball Sepri Herzani, S.Pd., M.M Emir Kalimbari
1.4 Volley ball Pu’adi, S.Pd Dedi D
1.5 Badminton Ade Hasbulah, M.Pd Ade Hasbulah, M.Pd
2 Palang Merah Remaja Rafika Damayanti, S,Sos
(PMR)
3 Pramuka Sepri Herzani, S.Pd., M.M M. Akbar Tanjung
Winrda Indraswari, S.Pd Rafika
Kholifah
Vivi Febriyati
4 Patroli Keamanan M. Dian Purnawan, S.Pd Dedi
Sekolah (PKS)

5 Pasukan Pengibar Yunita, S.Pd., M.Si M. Akbar


Bendera (PASKIBRA) Muliansyah
Erza, A.Md

32
6 Sanggar seni
a. Seni suara Metty Ambyar, S.Pd., Maruli Saragi
M.Si
b. Seni tari Alfariza, S.Pd Novrinanda
c. Teater Nazliyanti, S.Pd Meti
d. Band Galih Sanjaya, S.Pd Lir stoned
7 Usaha Kesehatan Sekolah Dra. Lily Marlina, M.Si
(UKS) Uswanah, S.Pd
8 Kelompok Ilmiah Remaja Hj. Suprihatini Rahayu,
M.Pd
9 Pembina kerohanian Dra. Hj. Rohima, M.M
siswa (ROHIS) Dra. Hj. Dahliah
Romi Fanduwinata, S.Pd
10 Karate Sri Puji
11 Tinju Herman Sudiarto, S.Pd., Herman sudiarto,
M.M S.Pd., M.M
12 TEC Elly, S.Pd, M.Si
13 Taekwondo Ade Hasbulah, M.Pd Ade Hasbulah, M.Pd
14 Menembak Johanes, S.Pd Perbakin
15 Broadcasting Yus Berlin Yus Berlin
16 Marching Band Yus Berlin Kodim

Dalam menentukan pembina ekstrakurikuler di SMA Negeri 10 Palembang,


sekolah menunjuk secara langsung guru yang dipilih sebagai pembinan dari
kegiatan ekstrakurikuler yang bersangkutan, kegiatan penunjukkan ini dilakukan
oleh kepala sekolah berdasarkan rekomendasi dari pembina OSIS dan wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan dan akan ada surat utusan bagi pembina ekstrakurikuler
yang ditunjuk. Penilaian terhadap pembina ekstrakurikuler diantaranya dilihat dari
jadwal, keaktifan, dan absensi kehadiran pembina pada saat kegiatan
ekstrakurikuler berlangsung. Pergantian pembina ekstrakurikuler didasarkan pada
kinerja pembina dan anggota ekstrakurikuler yang bersangkutan. Kriteria dipilihnya
seorang pembina ekstrakurikuler diantaranya dilihat dari skill/ kemampuan dan

33
pengetahuan pembina terhadap ekstrakurikuler yang akan dibina. Untuk
mengetahui keaktifan peserta didik pada saat kegiatan ekstrakurikuler dilihat
keaktifan yang terekam di absensi ekstrakurikuler. Sumber pendanaan kegiatan
ekstrakurikuler berasal dari kas masing-masing ekstrakurikuler, dan bantuan
sekolah berupa sumbangan komite/sumbangan orang tua masing-masing peserta
didik. Pendanaan ini seringkali digunakan peserta didik untuk kegiatan- kegiatan
lomba yang diikuti oleh ekstrakurikuler yang bersangkutan.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 10 Palembang juga memiliki
berbagai prestasi pada bidangnya masing-masing sebagai berikut:
Paskibra
AKSI 178 SMA Negeri 17 Palembang
1) Juara 3 di SMA Negeri 17 Palembang
2) Juara Harapan 3 di SMA Negeri 17 Palembang
3) Best Penggerak (Unggul)
Pramuka
Perlombaan Pramuka di SMA Negeri 22 Palembang
1) Juara 2 Miniatur Putra
2) Juara Harapan 2 Miniatur Putri
3) Juara Harapan 3 Miniatur Putri
4) Juara harapan 2 LTBB putri pramuka
PKS
Berparisipasi dalam ajang kompetisi seni dan sains (Aksi 17) di SMA Plus Negeri
17 pada tahun 2019.
1) Juara 2 Lomba Tongkat Polri Putra Dengan Danton
2) Juara 3 Lomba Tingkat Polri Putra Dengan Danton
3) Juara 3 Lomba Tingkat Polri Putri Dengan Danton
4) Juara 3 Lomba Tongkat Polri Putra
5) Juara Harapan 3 Lomba Tongkat Polri Putri
6) Juara 3 Lomba Tongkat Polri Putri
7) Juara Harapan 2 Lomba Tongkat

34
Drum Band
1) Juara Harapan 2 Display SMK Muhammadiyah 2
2) Juara 2 Penatarama di SMK Muhammadiyah 2
3) Juara 1 The Best FC di SMK Negeri 2
4) Juara 3 Display Drum Band di SMA Negeri 1 Indralaya
5) Juara 1 FC di SMA 1 Indralaya

2.18 Deskripsi Hasil Pengalaman Membantu Administrasi Guru


Administrasi guru merupakan seluruh proses kegiatan yang dimulai dari
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, serta penilaian
yang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan pendidikan agar efektif dan
efisien. Perangkat administrasi guru pada umunya terdiri atas perangkat kegiatan
inti pembelajaran dan perangkat tambahan pembelajaran. Perangkat kegiatan inti
pembelajaran terdiri atas silabus, kalender pendidikan, program tahunan dan
program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran, rencana pelaksanaan harian,
buku pelaksanaan harian, absensi kehadiran peserta didik, catatan hambatan belajar
peserta didik, kegiatan penilaian, analisis KKM, kisi-kisi soal, soal-soal ulangan,
analisis butir soal, daftar nilai, laporan penilaian akhlak mulia dan kepribadian
siswa, program pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pengayaan, dan lain
sebagainya. Sedangkan perangkat kegiatan tambahan pembelajaran terdiri atas SK
pembagian tugas, mengisi buku kemajuan kelas, dan jadwal mengajar.
Guru PPKn di SMA N 10 Palembang juga melakukan seluruh proses
administrasi guru, yaitu penyusunan alokasi waktu berdasarkan kalender akademik,
penyusunan program tahunan, program semester, silabus, penetapan IPK, analisis
KID, KD, Indikator dan materi pembelajaran, analisis keterkaitan SKL, KI, KD,
IPK, Materi pembelajaran dan penilaian, pemetaan kompetensi dan teknik
penilaian, penentuan KKM, analisis kompetensi, serta Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) beserta lampiran. Semua hal tersebut, disusun dan dijadikan
sebagai perangkat pembelajaran PPKn.
Kegiatan penilaian oleh guru pamong PPKn SMA N 10 Palembang
berdasarkan sikap (sosial dan spiritual), pengetahuan, serta keterampilan yang
dilakukan melalui tes maupun non tes. Setiap mengawali kegiatan pembelajaran

35
guru pamong juga melakukan kegiatan absensi pada peserta didik baik pada
kegiatan pembelajaran normal maupun pada saat pembelajaran daring. Selain itu
juga guru pamong yang merupakan guru yang mengajar di kelas X juga mengisi
buku kemajuan kelas, buku absensi peserta didik, buku kegiatan pembelajaran, serta
buku penilaian dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Selain itu, Guru pamong PPKn
SMA N 10 Palembang juga memiliki jadwal mengajar, yaitu selama pembelajaran
daring setiap hari selasa mulai pukul 07.00 – 08.30 WIB. Pada kelas X, guru
pamong mengajar di 7 kelas dimulai pukul 07.00 – 08.30, kemudian dilanjutkan di
kelas XI (1 kelas) dimulai pukul 09.00 – 10.30. Kegiatan pembelajaran daring
tersebut dilakukan melalui berbagai media teknologi seperti qualitiva, telegram
grub, zoom meeting, serta google meet.

36
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang telah
dilakukan selama satu bulan di SMA Negeri 10 Palembang, maka dapat
disimpulkan bahwa SMA Negeri 10 Palembang merupakan sekolah yang memiliki
kultur yang baik, terlihat dari pembiasan-pembiasaan positif serta lingkungan
sekolah yang baik., selain itu SMA Negeri 10 Palembang memiliki struktur
organisasi sekolah yang dikepalai oleh bapak Rozali S.Pd., M.Pd, visi misi sekolah,
serta aturan dan tertib sekolah yang wajib dipatuhi oleh semua warga sekolah.
SMA Negeri 10 palembang juga melaksanakan kegiatan-kegiatan
ceremonial seperti sekolah pada umumnya walaupun pada saat pembelajaran daring
kegiatan ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalam kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan daring baik guru maupun peserta didik selalu menerapkan
5S dan tetap menggunakan seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Guru di SMA Negeri 10 Palembang juga melakukan kegiatan pengkondisian pada
kegiatan pembelajaran seperti pada kegiatan awal guru memberikan instruksi di
telegram group, melakukan absensi melalui qualitiva dan pada saat pembelajaran
tatap muka virtual melalui zoom meeting atau google meeting, selain itu diawal dan
diakhir pembelajaran juga diakhiri dengan kegiatan berdoa dan ucapan rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
SMA Negeri 10 Palembang menerapkan kurikulum 2013 revisi. Kurikulum
2013 ini telah diterapkan di SMA Negeri 10 sejak awal kurikulum 2013 berlaku di
Indonesia. Penerapan kurikulum 2013 yang di terapkan di SMA Negeri 10
Palembang bertujuan agar pendidik/ guru dan peserta didik dapat menguasai
IPTEK. Pengimplementasian tujuan dari kurikulum 2013 di SMA Negeri 10
Palembang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah seperti
kegiatan pramuka, upacara bendera, pemanfaatan pojok literasi sekolah, serta
kegiatan perancangan perangkat pembelajaran oleh guru di SMA Negeri 10
Palembang.
Strategi yang digunakan oleh guru di SMA N 10 Palembang dalam kegiatan
pembelajaran daring juga bervariasi, penggunaan metode pembelajaran seperti

37
tanya jawab, diskusi, serta ceramah sering diterapkan didalam pembelajaran.
Begitupula dengan media pembelajaran yang digunakan juga bermacam-macam,
misalnya qualitiva, PPT interaktif, video pembelajaran (menampilkan film pendek),
serta quizziz.
Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang biasa
digunakan oleh guru SMA Negeri 10 Palembang pada saat pembelajaran normal
yaitu laptop dan infocus, sedangkan pada saat pembelajaran daring baik guru
maupun peserta didik menggunakan alat komunikasi seperti handphone dan laptop
serta grub telegram sebagai media komunikasi.
Guru SMA Negeri 10 Palembang juga melakukan kegiatan penilaian dan
evaluasi, penilaian terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampulan.
Penilaian sikap biasa dilakukan dengan observasi maupun penilaian diri, penilaian
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis maupun tes lisan, sedangkan penilaian
aspek keterampilan melalui kegiatan unjuk kerja, portofolio, proyek, dll.

3.2 Saran
Berdasarkan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang telah
dilakukan maka untuk meningkan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan PLP
terdapat saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan, diharapkan dapat terus
meningkatkan kualitas sekolah, baik dari sarana prasarana, kegiatan pembelajaran,
maupun sumber daya manusia di lingkungan sekolah, serta prestasi sekolah. Selain
itu juga mengingat kondisi saat ini dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan
secara daring maka diperlukannya pengawasan terkait tugas-tugas yang diberikan
kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat disiplin walaupun kegiatan
pembelajaran tidak seperti biasanya serta menerapkan pembiasaan positif yang
memungkinkan dilakukan pada saat daring.

38
LAMPIRAN
1. Perangkat Pembelajaran
RPP Pertemuan 2 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Palembang
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
No. Kompetensi Inti (KI)
K.I. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K.I. 2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, dan tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
respondif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan banggsa dalam bergaulan dunia.
K.I. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptusl, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peraban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.I.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajainya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian
Komptensi
1.7 Menghargai wawasan nusantara 1.7.1 Menunjukkan prilaku yang
dalam konteks Negara Kesatuan mencerminkan nilai terhadap
Republik Indonesia sebagai pentingnya Wawasan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

39
2.7 Bertanggungjawab 2.7.1 Membangun nilai-nilai
mengembangkan kesadaran akan menghargai pentingnya
pentingnya wawasan nusantara Wawasan Nusantara dalam
dalam konteks Negara Kesatuan konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Republik Indonesia.
2.7.2 Membangun nilai-nilai peduli
pentingnya Wawasan
Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.7 Menginterpretasi pentingnya 3.7.1 Menjelaskan kedudukan
Wawasan Nusantara dalam Wawasan Nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Republik Indonesia.
3.7.2
Mengidentifikasi fungsi
Wawasan Nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3.7.3 Menganalisis tujuan wawasan
nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4.7 Mempresentasikan hasil 4.7.1 Mengomunikasikan hasil
interpretasi terkait pentingnya analisis pentingnya Wawasan
Wawasan Nusantara dalam Nusantara dalam konteks
konteks Negara Kesatuan Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning,
dengan pendekatan saintifik (student centre learning), diharapkan peserta didik
dapat :
1. Menjelaskan kedudukan Wawasan Nusantara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mengidentifikasi fungsi Wawasan Nusantara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menganalisis tujuan wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep
- Kedudukan wawasan nusantara dalam konteks NKRI.
- Fungsi wawasan nusantara dalam konteks NKRI
- Tujuan wawasan nusantara dalam konteks NKRI

40
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik (Student centre learning)
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Power Point.
Alat : Laptop, smartphone, buku.

G. SUMBER BELAJAR
- Buku paket PPKn kelas X, Kemendikbud tahun 2017 (edisi revisi tahun
2017).
- Internet
- Lingkungan
- Referensi lainnya yang relevan.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan pada pertemuan ini menggunakan Model Discovery Learning, yaitu
sebagai berikut.
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik berdoa yang dipimpin oleh 15 Menit
ketua kelas.
2. Guru menyiapkan peserta didik dan kondisi
kelas untuk proses pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan judul materi dan tujuan
pembelajaran.
6. Guru melakukan pre-test terkait dengan
materi yang sudah dibahas sebelumnya.
Inti Stimulation 60 Menit
Langkah 1. KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara dengan cara :
 Melihat
Melihat tayangan powerpoint terkait Kedudukan,
Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
 Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi Kedudukan,
Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket

41
atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
Wawasan Nusantara.
 Mendengar
Pemberian materi Kedudukan, Fungsi dan
Tujuan Wawasan Nusantara oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.

Problem Statemen
Langkah 2. CRITICAL THINKING
1. Peserta didik mengamati dan menanya
mengenai Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
Wawasan Nusantara yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
2. Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
Wawasan Nusantara yang terdapat dalam
Bab 7, buku teks pelajaran PPKn Kelas X
subbab B dengan membandingkan dari
sumber lain yang relevan (misalnya
website/internet/sumber lainnya).

Data Collection
Langkah 3. PENYELIDIKAN
INDIVIDUAL / KELOMPOK
1. Peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi
dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan.

42
2. Guru mengamati keterampilan peserta didik
dalam menyusun informasi yang telah
mereka dapatkan.
3. Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi
peserta didik dengan memberi konfirmasi
atas jawaban peserta didik, atau mengungkap
lebih jauh penyelidikan yang telah mereka
lakukan.

Verification
Langkah 4. PENGEMBANGAN DAN
PENYAJIAN HASIL PENYELESAIAN
MASALAH (COMMUNICATION)
1. Guru membantu siswa dalam merencanakan
menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan mengenai "Kedudukan, Fungsi dan
Tujuan Wawasan Nusantara”.

Generalization
Langkah 5. ANALISIS DAN EVALUASI
PROSES PENYELESAIAN MASALAH
1. Peserta didik menyampaikan laporan hasil
analisis mengenai “Kedudukan, Fungsi dan
Tujuan Wawasan Nusantara” dibawah
bimbingan dan pengawasan guru.
Penutup 1. Guru dan Peserta didik membuat rangkuman 15 Menit
atau simpulan kompetensi yang telah
dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi hasil belajar dengan
pertanyaan:
a. Apa yang kalian dapatkan pada
pembelajaran hari ini ?
3. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari peserta didik pada pertemuan
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
membaca materi tersebut di rumah.
4. Guru dan peserta didik menutup kegiatan
dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa bahwa pertemuan kali
ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

43
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrument : Lembar Observasi
Instrument Penilaian : Terlampir
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument : Soal Pilihan Ganda
Instrument Penilaian : Terlampir
3. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Bentuk Instrument : Lembar Penilaian Presentasi
Instrument Penilaian : Terlampir

Mengetahui, Palembang, 9 April 2021


Guru Pamong PPKn Mahasiswa,

Fifin Mulyasari S.Pd M. Alif Al Ghifari


NIP. 198601232010012020 NIM. 06051181823009

44
LAMPIRAN
- Materi Pembelajaran
Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional
merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan wawasan Nusantara
sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.
1. Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi
penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Dengan demikian, wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional
2. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama
tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat.
Nasionalisme yang tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional
tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan
penghayatan Wawasan Nusantara.

45
- Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrument : Lembar Observasi
INSTRUMENT PENILAIAN AFEKTIF
Sikap Spiritual
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….

No Nama Peserta Berdoa Memberi Bersyukur


Didik Salam

Sikap Sosial
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….
No Nama
Jujur

Disiplin

jawab
Tanggung

Toleransi

Royong
Gotong

Santun
Peserta
Didik

Petunjuk Penskoran :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Jumlah Skor Yang Didapat


𝑥 100
Skor Maksimal

46
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument : Soal Pilihan Ganda
KISI-KISI INSTRUMENT KOGNITIF

Kelas / Indikator Soal Lev Bentuk No


Kompetensi IPK Materi Semest el Soal Soal
Dasar er Ko
gnit
if
3.7 3.7.1 Menjelaskan Kedudu X/ Menjelaskan L1 Lembar 1
Menginterpretas kedudukan kan, Genap kedudukan Kerja
i pentingnya Wawasan Fungsi, wawasan (Pilihan
Nusantara dalam
Wawasan dan nusantara Ganda)
konteks Negara
Nusantara dalam Kesatuan Tujuan
konteks Negara Republik Wawas Mengidentifika L2 3,4
Kesatuan Indonesia. an si tujuan
Republik 3.7.2 Nusant wawasan
Indonesia Mengidentifikasi ara nusantara
fungsi Wawasan
Nusantara dalam
Mengidentifika L3 5,6
konteks Negara
Kesatuan si fungsi
Republik wawasan
Indonesia. nusantara
3.7.3
Menganalisis
tujuan wawasan
nusantara dalam
konteks Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia.

47
INSTRUMENT PENILAIAN KOGNITIF
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!

1. Wawasan nusantara sebagai landasan visional dalam menyelenggarakan


kehidupan nasional. Pernyataan berikut merupakan hakikat dari….
a. Kedudukan wawasan nusantara
b. Fungsi wawasan nusantara
c. Tujuan wawasan nusantara
d. Asas wawasan nusantara
e. Wawasan nusantara
2. Berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, merupakan pengertian dari....
a. Wawasan nusantara
b. Asas wawasan nusantara
c. Fungsi wawasan nusantara
d. Tujuan wawasan nusantara
e. Kedudukan wawasan nusantara
3. Wawasan nusantara memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi,
dorongan serta rambu-rambu dalam....
a. Menentukan arah kebijakan negara dalam berhubungan dengan
negara lain.
b. Menentukan segala kebijakan yang berhubungan dengan politik luar
negeri.
c. Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan bidang politik dan
sosial budaya.
d. Menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelanggaran negara di pusat dan daerah.
e. Menentukan segala keputusan yang berkaitan dengan hubungan
antara pemerintah pusat dan daerah.

48
4. Mewujudkan nasionalisme yang tinggi dalam segala aspek kehidupan
masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah,
merupakan pengertian dari…
a. Wawasan nusantara
b. Asas wawasan nusantara
c. Fungsi wawasan nusantara
d. Tujuan wawasan nusantara
e. Kedudukan wawasan nusantara
5. Pada haikatnya wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
UUD NRI Tahun 1945. Berikut ini yang bukan menjadi tujuan wawasan
nusantara adalah…
a. Nasionalisme rakyat tinggi
b. Mengutamakan kepentingan nasional
c. Mengutamakan kepentingan suku
d. Memiliki rasa kebangsaan
e. Memiliki paham kebangsaan

Petunjuk Penskoran :

Jumlah Benar
x100
10

49
3. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Non Tes
Bentuk Instrument : Lembar Penilaian Presentasi
INSTRUMENT PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….
No. Nama Siswa

hasil laporan
Kelengkapan

Keaktifan

Suara
Kejelasan

Komunikasi

Materi
Penguasaan
1.

2.

3.

Petunjuk Penskoran :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Jumlah Skor Yang Didapat


𝑥 100
Skor Maksimal

50
RPP Pertemuan 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Palembang
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Aspek Trigatra dan Pancagatra Wawasan Nusantara
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


No. Kompetensi Inti (KI)
K.I. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K.I. 2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, dan tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
respondif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan banggsa dalam bergaulan dunia.
K.I. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptusl, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peraban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.I.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajainya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian
Komptensi
1.7 Menghargai wawasan nusantara 1.7.1 Menunjukkan prilaku yang
dalam konteks Negara Kesatuan mencerminkan nilai terhadap
Republik Indonesia sebagai pentingnya Wawasan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2.7 Bertanggungjawab 2.7.1 Membangun nilai-nilai
mengembangkan kesadaran akan menghargai dan peduli tentang
pentingnya wawasan nusantara pentingnya Wawasan

51
dalam konteks Negara Kesatuan Nusantara dalam konteks
Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.7 Menginterpretasi pentingnya 3.7.1 Mengidentifikasi aspek trigatra
Wawasan Nusantara dalam dalam wawasan nusantara
konteks Negara Kesatuan 3.7.2 Menguraikan aspek pancagatra
Republik Indonesia dalam wawasan nusantara
3.7.3 Menganalisis tentang
Hubungan antargatra dalam
wawasan nusantara.
4.7 Mempresentasikan hasil 4.7.1 Mengomunikasikan hasil
interpretasi terkait pentingnya analisis tentang Hubungan
Wawasan Nusantara dalam antargatra dalam wawasan
konteks Negara Kesatuan nusantara.
Republik Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning,
dengan pendekatan saintifik (student centre learning), diharapkan peserta didik
dapat :
1. Mengidentifikasi aspek trigatra dalam wawasan nusantara.
2. Menguraika aspek pancagatra dalam Wawasan Nusantara
3. Menganalisis tentang Hubungan antargatra dalam wawasan nusantara

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Aspek Trigatra Wawasan Nusantara
2. Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara
3. Hubungan Antargatra wawasan nusantara
Materi-materi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dalam RPP
berdasarkan fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan metakognitif.
1. Faktual
- Pengertian trigatra wawasan nusantara
- Pengertian pancagatra wawasan nusantara
2. Konsep,
- Aspek trigatra wawasan nusantara
- Aspek pancagatra wawasan nusantara
3. Metakognitif
- Hubungan antargatra wawasan nusantara
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik (Student centre learning)
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

52
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Power Point.
Alat : Laptop, smartphone, buku.

G. SUMBER BELAJAR
- Buku paket PPKn kelas X, Kemendikbud tahun 2017 (edisi revisi tahun
2017).
- Internet
- Lingkungan
- Referensi lainnya yang relevan.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan pada pertemuan ini menggunakan Model Discovery Learning yaitu
sebagai berikut.
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik berdoa yang dipimpin oleh 15 Menit
ketua kelas.
2. Guru menyiapkan peserta didik dan
kondisi kelas untuk proses pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan judul materi dan
tujuan pembelajaran.
6. Guru melakukan pre-test terkait dengan
materi yang sudah dibahas sebelumnya.
Inti Stimulation 60 Menit
Langkah 1. KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Aspek Trigatra dan Pancagatra Wawasan
Nusantara dengan cara :
 Melihat
Melihat tayangan powerpoint terkait Aspek
Trigatra dan Pancagatra Wawasan Nusantara
 Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi Aspek Trigatra
dan Pancagatra Wawasan Nusantara untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Aspek
Trigatra dan Pancagatra Wawasan Nusantara.

53
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Aspek Trigatra dan Pancagatra
Wawasan Nusantara
 Mendengar
Pemberian materi Aspek Trigatra dan
Pancagatra Wawasan Nusantara oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Aspek Trigatra dan Pancagatra Wawasan
Nusantara untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.

Problem Statemen
Langkah 2. CRITICAL THINKING
- Peserta didik mengamati dan menanya
mengenai Aspek Trigatra dan Pancagatra
Wawasan Nusantara yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
- Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis Aspek Trigatra dan Pancagatra
Wawasan Nusantara yang terdapat dalam
Bab 7, buku teks pelajaran PPKn Kelas X
subbab C dengan membandingkan dari
sumber lain yang relevan (misalnya
website/internet/sumber lainnya).

Data Collection
Langkah 3. PENYELIDIKAN
INDIVIDUAL / KELOMPOK
- Peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi
dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan.
- Guru mengamati keterampilan peserta didik
dalam menyusun informasi yang telah
mereka dapatkan.

54
- Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi
peserta didik dengan memberi konfirmasi
atas jawaban peserta didik, atau mengungkap
lebih jauh penyelidikan yang telah mereka
lakukan.

Verification
Langkah 4. PENGEMBANGAN DAN
PENYAJIAN HASIL PENYELESAIAN
MASALAH (COMMUNICATION)
Guru membantu siswa dalam merencanakan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan
mengenai "Aspek trigatra dan pancagatra
wawasan nusantara”.

Generalization
Langkah 5. ANALISIS DAN EVALUASI
PROSES PENYELESAIAN MASALAH
Peserta didik menyampaikan laporan hasil
analisis mengenai “Aspek Trigatra dan
Pancagatra Wawasan Nusantara” dibawah
bimbingan dan pengawasan guru.
Penutup 1. Guru dan Peserta didik membuat rangkuman 15 Menit
atau simpulan kompetensi yang telah
dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi hasil belajar
dengan pertanyaan:
Apa yang kalian dapatkan pada
pembelajaran hari ini ?
3. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari peserta didik pada pertemuan
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
membaca materi tersebut di rumah.
4. Guru dan peserta didik menutup kegiatan
dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa bahwa pertemuan kali
ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

55
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrument : Lembar Observasi
Instrument Penilaian : Terlampir
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument : Soal Pilihan Ganda
Instrument Penilaian : Terlampir
3. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Bentuk Instrument : Lembar Penilaian Presentasi
Instrument Penilaian : Terlampir

Mengetahui, Palembang, 9 April 2021


Guru Pamong PPKn Mahasiswa,

Fifin Mulyasari S.Pd M. Alif Al Ghifari


NIP. 198601232010012020 NIM. 06051181823009

56
LAMPIRAN
- Materi Pembelajaran
Aspek Trigatra dan Pancagatra Wawasan Nusantara
Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek
kehidupan, baik alamiah maupun sosial. Aspek alamiah terbagi tiga atau disebut
trigatra meliputi ideology, politik, ekonomi, social-budaya, dan pertahanan
keamanan. Aspek trigatra dan pacagatra menjadi satu kesatuan yang disebut
astagatra.

1. Trigatra Wawasan Nusantara


- Pengertian Trigatra Wawasan Nusantara
Trigatra adalah aspek-aspek dari sebuah negara yang memang sudah melekat
pada suatu negara dari awal negara tersebut didirikan. Trigatra wawasan nusantara
adalah suatu pandangan bahwa Negara Republik Indonesia memiliki posisi dan
lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam yang melimpah.
- Aspek Trigatra Wawasan Nusantara
(a). Letak dan Bentuk Geografis
Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, yang di tengah-
tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu
musim hujan dan kemarau.
(b). Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah tertentu.
Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat
menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional. Tiga faktor
kependudukan yang sangat berpengaruh.
1. Kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
(c). Keadaan dan Kekayaan Alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya
tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan
bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada dua, yaitu:
1. Dapat diperbarui
2. Tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau asas-
asas sebagai berikut.
a. Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus betul-betul
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b. Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan
lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
c. Asas Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan
sumber daya alam negara lain.

57
2. Pancagatra Wawasan Nusantara
- Pengertian Pancagatra Wawasan Nusantara
Pancagatra merupakan aspek-aspek yang menyangkut kehidupan, pergaulan,
serta interaksi antar manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Aturan,
ikatan, kepercayaan, serta kegiatan sehari-hari masyarakat merupakan intisari dari
pancagatra. Pancagatra merupakan intergrasi dari faktor-faktor dinamis, yaitu
ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keamanan.
- Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip
yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-
cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-
citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat
dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.
b. Politik
Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor yaitu sektor masyarakat
yang memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai
output(keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat
menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari
keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila
dan merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan
tidak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara
seimbang dan selaras antar sektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama
atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus
dilaksanakan secara selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian
ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan
nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor nonteknis dapat
mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
d. Sosial budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang
berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG), baik dari dalam
maupun dari luar, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945. Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya. Dengan demikian, ketahanan budaya merupakan
pengembangan sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.

58
e. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela
negara, di mana seluruh IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun, dikerahkan secara
terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya sistem
ketahanan nasional. Prinsip-prinsip sistem ketahanan nasional antara lain bangsa
Indonesia mencintai perdamaian tetapi lebih cinta kemerdekaan. Pertahanan
keamanan dilandasi dengan landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara. Pertahanan keamanan negara
merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional
pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata).

3. Hubungan Antargatra Wawasan Nusantara


Antara Trigatra dan Pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat
hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan
interdependensi, artinya adalah sebagai berikut.
(a). Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa
dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah
(trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang
merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (pancagatra).
(b). Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan
yang utuh, menyeluruh dan terpadu, terdapat saling hubungan antargatra
di dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
(c). Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra
lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan, sebaliknya kekuatan dari salah
satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya
yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
(d). Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan
segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integratif dari
kondisi-kondisi dinamis kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya hubungan antargatra, dikemukakan seperti uraian berikut.
(1) Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan
persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi
karakter geografi.
(2) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; Bentuk-bentuk
kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya
dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi
kehidupan dari penduduknya.
(3) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan
penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan
persebaran kekayaan alam. Demikian pula sebaliknya, jenis, kualitas,
kuantitas, dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor
kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan

59
alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki
kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4) Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam pancagatra
memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap
gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi

- Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrument : Lembar Observasi
INSTRUMENT PENILAIAN AFEKTIF
Sikap Spiritual
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….

No Nama Peserta Berdoa Memberi Bersyukur


Didik Salam

Sikap Sosial
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….
No Nama
Jujur

Disiplin

jawab
Tanggung

Toleransi

Royong
Gotong

Santun

Peserta
Didik

Petunjuk Penskoran :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Jumlah Skor Yang Didapat


𝑥 100
Skor Maksimal
60
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument : Lembar Kerja Siswa
KISI-KISI INSTRUMENT KOGNITIF

Kelas Indikator Soal Le Bentuk No


Kompetensi IPK Materi / vel Soal Soal
Dasar Semes Ko
ter gni
tif
3.7 3.7.1 Aspek X/ Mengidentifika L1 Lembar 1,2
Menginterpretas Mengidentifikasi Trigatra Genap si aspek Kerja
i pentingnya aspek trigatra dan trigatra (Pilihan
Wawasan dalam wawasan Pancag Ganda)
Nusantara dalam nusantara atra Mengidentifika
konteks Negara 3.7.2 wawasa si aspek L3 3,4
Kesatuan Menguraikan n pancagatra
Republik aspek pancagatra nusanta
dalam wawasan
Indonesia ra
nusantara
3.7.3 Menganalisis L3 10
Menganalisis hubungan
tentang Hubungan antargatra
antargatra dalam dalam
wawasan wawasan
nusantara. nusantara

61
INSTRUMENT PENILAIAN KOGNITIF
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!
1. Perhatikan aspek wawasan nusantara berikut!
1) Geografi
2) Ideology
3) Kekayaan alam
4) Sosial budaya
5) Pertahanan dan keamanan
Berdasarkan aspek wawasan nusantara diatas, yang merupakan aspek
alamiah wawasan nusantara adalah pada nomor…

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4

2. Dibawah ini yang yang benar mengenai letak geografis Indonesia adalah…?

a.6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT


b.6 LS – 11 LS, 95 BT – 141 BT
c. 6 LU – 11 LS, 95 BS – 141 BT
d. 6 LS – 11 LU, 95 BT – 141 BS
e. 6 LS – 11 LU, 141 BT – 95 BT
3. Serangan terhadap salah satu wilayah dianggap sebagai serangan terhadap
seluruh wilayah Indonesia. Pernyataan tersebut menunjukkan perwujudan
wawasan nusantara sebagai salah satu kesatuan…
a. Sosial
b. Budaya
c. Politik
d. Ekonomi
e. Pertahanan keamanan

62
4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan…
a. Iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis
b. Tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan
kebutuhan masyarakat secara adil dan merata
c. Sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan
menghormati segala bentuk perbedaan
d. Kesadaran cinta tanah air dan sikap bela negara warga negara
Indonesia
e. Menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun
5. Di daerah pagar alam hampir semua warga memiliki mata pencaharian di
bidang perkebunan baik itu kebun sayur ataupun kebun kentang. Hal ini
dikarenakan letak pagar alam yang berada di dataran tinggi sehingga
tanaman seperti itu dapat tumbuh dengan sangat baik. Hal tersebut
membuktikan adanya hubungan antargatra....
a. Geografi dan politik
b. Geografi dan ekonomi
c. Penduduk dan sosial budaya
d. Penduduk dan kekayaan alam
e. Geografi dan sosial budaya
Petunjuk Penskoran :

Jumlah Benar
x100
5

63
3. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Bentuk Instrument : Lembar Penilaian Presentasi
INSTRUMENT PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….
No. Nama Peserta

hasil laporan
Kelengkapan

Keaktifan

Suara
Kejelasan

Komunikasi

Materi
Penguasaan
Didik

1.
2.
3.
Dst.
Petunjuk Penskoran :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Jumlah Skor Yang Didapat


𝑥 100
Skor Maksimal

64
RPP Pertemuan 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Palembang
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Peran Serta Warga Negara Dalam Mendukung
Implementasi
Wawasan Nusantara
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


No. Kompetensi Inti (KI)
K.I. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K.I. 2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, dan tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
respondif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan banggsa dalam bergaulan dunia.
K.I. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptusl, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peraban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.I.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajainya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
No. Kompetensi Dasar (KD) No. Indikator Pencapaian
Komptensi
1.7 Menghargai wawasan nusantara 1.7.1 Menunjukkan prilaku yang
dalam konteks Negara Kesatuan mencerminkan nilai terhadap
Republik Indonesia sebagai pentingnya Wawasan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

65
2.7 Bertanggungjawab 2.7.1 Membangun nilai-nilai
mengembangkan kesadaran akan menghargai pentingnya
pentingnya wawasan nusantara Wawasan Nusantara dalam
dalam konteks Negara Kesatuan konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Republik Indonesia.
2.7.2 Membangun nilai-nilai peduli
pentingnya Wawasan
Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.7 Menginterpretasi pentingnya 3.7.1 Menganalisis peran serta warga
Wawasan Nusantara dalam negara mendukung
konteks Negara Kesatuan implementasi wawasan
Republik Indonesia kebangsaan
4.7 Mempresentasikan hasil 4.7.1 Mengomunikasikan hasil
interpretasi terkait pentingnya analisis peran serta warga
Wawasan Nusantara dalam negara mendukung
konteks Negara Kesatuan implementasi wawasan
Republik Indonesia nusantara.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning,
dengan pendekatan saintifik (student centre learning), diharapkan peserta didik
dapat :
1. Menganalisis peran serta warga negara mendukung implementasi wawasan
kebangsaan.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Metakognitif
Peran Serta Warga Negara dalam Mendukung Implementasi Wawasan
Kebangsaan

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik (Student centre learning)
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media : Power Point.
Alat : Laptop, smartphone, buku.

66
G. SUMBER BELAJAR
- Buku paket PPKn kelas X, Kemendikbud tahun 2017 (edisi revisi tahun
2017).
- Internet
- Lingkungan
- Referensi lainnya yang relevan.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan pada pertemuan ini menggunakan Model Discovery Learning, yaitu
sebagai berikut.
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik berdoa yang dipimpin oleh ketua 15 Menit
kelas.
2. Guru menyiapkan peserta didik dan kondisi
kelas untuk proses pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru melakukan apersepsi
5. Guru menyampaikan judul materi dan tujuan
pembelajaran.
6. Guru melakukan pre-test terkait dengan materi
yang sudah dibahas sebelumnya.
Inti Stimulation 60 Menit
Langkah 1. KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Peran serta
warga negara dalam mendukung implementasi
wawasan nusantara dengan cara :
 Melihat
Melihat tayangan powerpoint terkait Peran serta
warga negara dalam mendukung implementasi
wawasan nusantara
 Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi Peran serta warga
negara dalam mendukung implementasi wawasan
nusantara untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Peran serta warga negara dalam
mendukung implemenyasi wawasam nusantara.
 Menulis

67
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Peran serta warga negara dalam mendukung
implementasi wawasan nusantara
 Mendengar
Pemberian materi Peran serta warga negara dalam
mendukung implementasi wawasan nusantara oleh
guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi
:
Peran serta warga negara dalam mendukung
implementasi wawasan nusantara untuk melatih rasa
syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.

Problem Statemen
Langkah 2. CRITICAL THINKING
- Peserta didik mengamati dan menanya mengenai
Peran serta warga negara dalam mendukung
implementasi wawasan nusantara yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
- Guru meminta peserta didik untuk menganalisis
Peran serta warga negara dalam mendukung
implementasi wawasan nusantara yang terdapat
dalam Bab 7, buku teks pelajaran PPKn Kelas X
subbab D dengan membandingkan dari sumber lain
yang relevan (misalnya website/internet/sumber
lainnya).

Data Collection
Langkah 3. PENYELIDIKAN INDIVIDUAL /
KELOMPOK
1. Peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
yang relevan.
2. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam
menyusun informasi yang telah mereka dapatkan.
3. Guru bertindak sebagai sumber belajar bagi peserta
didik dengan memberi konfirmasi atas jawaban

68
peserta didik, atau mengungkap lebih jauh
penyyelidikan yang telah mereka lakukan.

Verification
Langkah 4. PENGEMBANGAN DAN
PENYAJIAN HASIL PENYELESAIAN
MASALAH (COMMUNICATION)
Guru membantu siswa dalam merencanakan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan
mengenai "Peran serta warga negara dalam
mendukung implementasi wawasan nusantara”.

Generalization
Langkah 5. ANALISIS DAN EVALUASI PROSES
PENYELESAIAN MASALAH
Peserta didik menyampaikan laporan hasil analisis
mengenai “Peran serta warga negara dalam
mendukung implementasi wawasan nusantara”
dibawah bimbingan dan pengawasan guru.
Penutup 1. Guru dan Peserta didik membuat rangkuman atau 15 Menit
simpulan kompetensi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi hasil belajar dengan
pertanyaan:
- Apa yang paling kalian sukai pembelajaran
hari ini ?
- Apa yang kalian dapatkan pada pembelajaran
hari ini ?
3. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari peserta didik pada pertemuan berikutnya
dan meminta peserta didik untuk membaca materi
tersebut di rumah.
4. Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.

69
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrument : Lembar Observasi
Instrument : Terlampir
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument : Soal Pilihan Ganda
Instrument : Terlampir
3. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Bentuk Instrument : Lembar Penilaian Presentasi
Instrument : Terlampir

Mengetahui, Palembang, 9 April 2021


Guru Pamong PPKn Mahasiswa,

Fifin Mulyasari S.Pd Siska Damayanti


NIP. 198601232010012020 NIM. 06051181823009

70
LAMPIRAN
- Materi Pembelajaran
Peran Serta Warga Negara Dalam Mendukung Implementasi Wawasan
Nusantara
Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan
bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi atau penerapan
Wawasan Nusantara tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau
golongan. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai
berikut.
1) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak
dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun
sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat
2) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di
samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan
masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam
itu sendiri.
3) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan
hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini juga akan
menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta
golongan berdasarkan status sosialnya.
4) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut
akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan
menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap warga negara
Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya
dan dari manapun datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan
keselamatan bangsa dan kedaulatan negara.
5) Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan
di atas, implementasi Wawasan Nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di

71
seluruh Indonesia. Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat
diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di
masyarakat dalam nuansa kebhinnekaan sehingga menciptakan kehidupan
yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu
menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme
yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
6) Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan
program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan
keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui
pengukuhan Wawasan.Nusantara.
- Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrument : Lembar Observasi
INSTRUMENT PENILAIAN AFEKTIF
Sikap Spiritual
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….

No Nama Peserta Berdoa Memberi Bersyukur


Didik Salam
1.
2.
3.
Dst.

72
Sikap Sosial
Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….
No Nama

Jujur

Disiplin

jawab
Tanggung

Toleransi

Royong
Gotong

Santun
Peserta
Didik
1.
2.
3.
Dst.

Petunjuk Penskoran :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Jumlah Skor Yang Didapat


𝑥 100
Skor Maksimal

73
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrument : Soal Piihan Ganda
KISI-KISI INSTRUMENT KOGNITIF

Kelas Indikator Soal Le Bentuk No


Kompetensi IPK Materi / vel Soal Soal
Dasar Semes Ko
ter gni
tif
3.7 3.7.1 Menjelaskan Peran X/ Memaknai L1 Lembar 1
Menginterpretas peran serta warga serta Genap implementasi Kerja
i pentingnya negara dalam warga Wawasan (Pilihan
Wawasan
mendukung negara Nusantara Ganda)
Nusantara dalam
konteks Negara implementasi dalam
Kesatuan wawasan menduk Mengidentifika L2 2,3
Republik kebangsaan ung si
Indonesia 3.7.2 implem implementasi
Menganalisis entasi wawasan
peran serta warga wawasa nusantara
negara n
mendukung kebang Menyimpulkan L3 4,5
implementasi saan implementasi
wawasan wawasan
kebangsaan nusantara

74
INSTRUMENT PENILAIAN KOGNITIF
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!

1. Implementasi wawasan nusantara harus tercermin pada…..


a. Pola pikir, sikap,dan tindakan pribadi.
b. Pola pikir, sikap, dan tindakan yang mendahulukan
kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi.
c. Pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan golongan.
d. Pola sikap dan tindakan yang mendahulukan kepentingan
bersama.
e. Tindakan memenuhi kebutuhan pribadi dahulu,kemudian
memenuhi kebutuhan bersama.
2. Berikut contoh implementasi dalam peran masyarakat di bidang
ideologi, yaitu. . .
a. Bertegur sapa secara sopan kepada orang yang lebih tua
b. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
c. Saling bergotong-royong membersihkan kompleks perumahan
d. Menghargai umat yang beragama lain
e. Tindakan memenuhi kebutuhan pribadi dahulu,kemudian
memenuhi kebutuhan bersama.
3. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1) Mencintai produk luar negeri
2) Mencintai produk dalam negeri
3) Memuja negara lain
4) Mencintai tanah air
5) Mengidolakan artis luar negeri
Yang merupakan cara implementasi dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan adalah…
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 2 dan 4
e. 1 dan 5
4. Implementasi wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan iklim penyelenggaraan negara seperti..
a. Yang sehat dan dinamis dimana nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang
dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

75
b. Yang apatis yang terlihat dari pemerintahan yang lemah dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
Individu.
c. Yang sehat dan mutlak dimana dalam wujud pemerintahan yang
kuat dan tidak dapat diganggu keputusan demi kedaulatan
pemerintahan.
d. Yang menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil.
e. Yang menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui, menerima,dan menghormati segala bentuk
perbedaan.
5. Implementasi wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan
keamanan akan menciptakan....
a. Iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
b. Tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan
dan peningkatankesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
adil dan merata.
c. Sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segalabentuk perbedaan dan kebhinnekaan
sebagai kenyataan hidup sebagai karuniaSang Pencipta.
d. Kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut
akan membentuk sikap belanegara pada setiap warga
negara Indonesia..
e. Menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun
dengan membeda-bedakan suku, agama, atau kepercayaan dan
golongan berdasarkan status sosial.

Petunjuk Penskoran :

Jumlah Benar
x100
5

76
3.Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Bentuk Instrument : Lembar Penilaian Presentasi

INSTRUMENT PENILAIAN PSIKOMOTORIK


Kelas : ……………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………….

No. Nama Peserta hasil laporan


Kelengkapan

Keaktifan

Suara
Kejelasan

Komunikasi

Materi
Penguasaan
Didik

1.
2.
3.
Dst.

Petunjuk Penskoran :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Jumlah Skor Yang Didapat


𝑥 100
Skor Maksimal

77
2. Foto Kegiatan

Gambar 1. Kultur Sekolah

78
Gambar 2. Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 3. Visi Misi Sekolah

Gambar 4. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah

79
Gambar 5. Kegiatan Seremonial Sekolah

Gambar 6. Pembiasaan 3S di Sekolah

Gambar 7. Seragam Sekolah

80
Gambar 8. Kebiasaan Positif di Sekolah

Gambar 9. Suasana Sekolah yang menyenangkan

81
Gambar 10. Strategi dan Media Pembelajaran

Gambar 11. Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran

82
Gambar 12. Penilaian dan Evaluasi

Gambar 13. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

83
Gambar 14. Tugas-Tugas Administrasi Guru

Gambar 15. Foto Bersama Guru Pamong PPKn

84

Anda mungkin juga menyukai