Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Psikologi Sosial

2018, Vol. 16, No. 02, 74-85


doi: 10.7454/jps.2018.8

PERAN PERSEPSI KETERLIBATAN ORANGTUA DAN STRATEGI


PENGASUHAN TERHADAP PARENTING SELF-EFFICACY
Stephanie Yuanita Indrasari* & Laily Affiani
Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok
*Email: stephanie.yuanita@ui.ac.id

Abstrak
Pada anak usia kanak-kanak madya anak mengalami perubahan di beberapa aspek
kehidupannya. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua untuk menjalankan
proses pengasuhan yang positif. Pengasuhan yang dilakukan orangtua terhadap anak
akan memengaruhi perilaku anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
persepsi keterlibatan orangtua (ayah dan ibu) dan strategi pengasuhan secara bersama-
sama terhadap parenting self-efficacy. Pengukuran persepsi keterlibatan orangtua
menggunakan alat ukur Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004)
dan Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), sedangkan
pengukuran strategi pengasuhan menggunakan alat ukur Parenting Strategies
Questionnaire (Laforce, 2004). Pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur
Self-Efficacy for Parenting Task Index (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan dalam
penelitian ini adalah 270 orangtua (ayah atau ibu, boleh tidak berpasangan) yang berusia
pada rentang 25-45 tahun dan memiliki anak yang usianya kanak-kanak madya (5-12
tahun). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh persepsi keterlibatan ayah dan
strategi pengasuhan secara bersama-sama secara signifikan terhadap parenting self-
efficacy F (2, 267) = 13,805, p<0,01. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
persepsi keterlibatan ibu dan strategi pengasuhan secara bersama-sama secara signifikan
terhadap parenting self-efficacy F (2, 267) = 11,021, p<0,01. Pada penelitian ini parenting
self-efficacy dapat diprediksi oleh persepsi keterlibatan orangtua di masa lalu dan strategi
pengasuhan.

Kata kunci: persepsi keterlibatan orangtua; strategi pengasuhan; parenting self-efficacy;


anak usia kanak-kanak madya.

Abstract
Middle childhood children have developmental changes in some aspects. These changes
turn out to be challenges for the parents to keep implementing positive parenting. In order
to have the positive parenting outcomes, parents ought to have certain level of parenting
self efficacy. How parents perceived their parent involvement when they’re still kids might
have impact on how they feel capable in their involvement when they do parenting proces
to their children now. What types of parenting strategies they chose might also give impact
to their parenting self efficacy. This quantitative study aimed to examine the contribution of
perceived parent involvement (as a father and/or a mother to his/her middle childhood
child) and parenting strategies to parenting self-efficacy. This study used questionnaires to
gather data from participants. Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz,
2004) and Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008) have
been used to measure perceived parent involvement. Parenting Strategies Questionnaire
(Laforce, 2004) also have been used to measure the parenting strategies, while parenting
self-efficacy was measured by the modification of Self-Efficacy for Parenting Task Index
from Coleman & Karraker (2000). Total participants in this study were 270 parents (a

74
Persepsi keterlibatan orangtua, strategi pengasuhan, & parenting self-efficacy 75

father and/or a mother, aged 25-45 years) with children in middle childhood (aged 5 - 12
years) consisting of 134 fathers and 136 mothers. Participants obtained by convenience
sampling technique. The results indicated that perceived parent involvement and parenting
strategies together significantly influenced parenting self-efficacy both in fathers (F (2, 267)
= 13.805, p<0.01) as well as in mothers (F (2, 267) = 11.021, p<0.01). The implications of
this research can be used for parents with middle childhood children and will be discussed
in this article.

Keywords: perceived parental involvement, parenting strategies, parenting self-efficacy,


middle childhood children.

Pendahuluan (Coleman & Karraker, 2000; Secer &


Dalam proses pengasuhan, orang- Ogelman, 2012). Berdasarkan penjabar-
tua menjadi salah satu kontributor yang an tersebut terlihat bahwa parenting self-
sangat penting bagi perkembangan anak. efficacy secara positif berhubungan de-
Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki ngan kualitas pengasuhan dan meme-
orangtua yakni parenting self-efficacy. ngaruhi perkembangan anak.
Coleman dan Karraker (2000) men- Beberapa faktor yang memengaruhi
definisikan parenting self-efficacy sebagai parenting self-efficacy diantaranya pe-
estimasi terhadap kompetensi dalam ngalaman masa kecil orangtua, elemen
menjalankan peran sebagai orangtua sosial budaya dan komunitas tempat
atau persepsi dalam memandang ke- tinggal, dukungan sosial dan pernikahan
mampuannya yang dapat memengaruhi (social marital), faktor kesiapan kognitif
perilaku dan perkembangan anak secara orangtua, pengalaman dengan anak, dan
positif. Parenting self-efficacy berperan karakteristik anak (Coleman & Karraker,
secara signifikan bagi orangtua dalam 1998). Pada penelitian ini akan lebih
mempertahankan praktik pengasuhan memfokuskan pada pengalaman masa
yang efektif ketika dihadapkan dengan kecil orangtua yang akan dilihat dari per-
berbagai tantangan yang dapat meme- sepsi keterlibatan orangtuanya di masa
ngaruhi perkembangan dan perilaku anak lalu dan pengalaman dengan anak yang
(Jones & Prinz, 2005; Dumka, Gonzales, akan dilihat dari bagaimana orangtua me-
Wheeler, & Millsap, 2010). nerapkan strategi pengasuhan pada
Menurut Coleman dan Karraker anak. Hal ini juga ditunjang oleh pene-
(2000), parenting self-efficacy yang tinggi litian yang dilakukan oleh Murdock (2013)
berhubungan dengan kemampuan orang- yang menemukan bahwa parenting self-
tua untuk menyediakan lingkungan peng- efficacy pada ayah dan ibu memiliki
asuhan yang adaptif dan stimulatif, me- keterkaitan dengan afeksi yang dimiliki
ningkatkan kepekaan orangtua terhadap orangtua (terutama yang positif) dan
kebutuhan anak, dan keterikatan dalam bagaimana mereka melakukan peng-
interaksi langsung sebagai orangtua. Se- asuhan terhadap anaknya. Lebih lanjut,
baliknya, parenting self-efficacy yang parenting self-efficacy juga berkembang
rendah berdampak pada perilaku peng- secara kontinu melalui proses evaluasi
asuhan (defensive dan controlling be- kognitif, respon emosi dan perilaku yang
havior), munculnya persepsi orangtua diterima oleh anak yang kemudian akan
mengenai kesulitan pada anak, tingkat tercermin dari interaksi yang dilakukan
stres yang tinggi pada orangtua, mun- orangtua pada anaknya (Sanders &
culnya masalah perilaku pada anak Mazzucchelli, 2013).
seperti kecemasan, agresif, hiperaktif, Menurut hasil penelitian Leerkes
dan kekerasan pada teman sebaya dan Crockenberg (2002, dalam Coleman
76 Affiani & Indrasari

& Karraker, 2005) pengalaman masa yang tentunya juga akan memengaruhi
kecil orangtua memberikan peluang besar perilaku pengasuhan anak yang dilaku-
munculnya parenting self-efficacy melalui kan dirinya saat ia kelak menjadi orang-
proses vicarious learning. Proses ter- tua.
sebut didasarkan pada identifikasi terha- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dap role model. Dalam hal ini orangtua persepsi seseorang terhadap keterlibatan
dianggap sebagai role model bagi anak orangtuanya di masa lalu ternyata me-
untuk menjalani berbagai tugas peng- miliki pengaruh pada parenting self-
asuhan. Selain itu, Schofield, Conger, efficacy yang dimilikinya saat ia sudah
dan Neppl (2014) juga menjelaskan beranjak menjadi orangtua (Affiani &
orangtua yang percaya dengan perilaku Indrasari, 2017). Hal ini juga didukung
pengasuhan orangtuanya dahulu ber- oleh penelitian yang dilakukan oleh
dampak pada upaya dalam mengasuh Juhari, Yaacob, dan Thalib (2013) bahwa
anak mereka. Pada pengalaman masa persepsi keterlibatan ayah di masa lalu
kecil orangtua dapat dilihat dengan ada- memiliki hubungan dengan parenting self-
nya keterlibatan orangtua sebagai peng- efficacy ayah saat si anak sudah menjadi
asuh utama pada diri orangtua sebagai orangtua. Selain itu, ketika seseorang
anak. memiliki pengalaman masa kecil dengan
Persepsi keterlibatan orangtua di- orangtua yang responsif dan ia menilai
definisikan sebagai sejauh mana orang- puas akan keterlibatan yang dilakukan
tua menunjukkan perilaku yang menan- orangtuanya dalam pengasuhan, maka
dakan bahwa mereka ikut berpartisipasi saat ia telah beranjak menjadi orangtua,
dalam berbagai aspek kehidupan anak ia mampu mengembangkan keyakinan
(Finley dkk., 2008). Dalam proses peng- bahwa mereka dapat menjalani hubung-
asuhan anak, keterlibatan antara seorang an yang kuat dan cenderung mau lebih
ayah dan ibu memiliki peran yang ber- terlibat terhadap anak-anak mereka
beda. Pada umumnya ibu dianggap se- (Holloway, Suzuki, Yamamoto, & Bahrens,
bagai pengasuh utama karena banyak 2005).
terlibat dalam aktivitas sehari-hari khusus- Tidak hanya pengalaman keterlibat-
nya peran ekspresif pengasuhan seperti an orangtua yang memengaruhi parent-
emosi dan pertemanan (Giallo, Treyvaud, ing self-efficacy, perilaku orangtua dalam
Cooklin, & Wade, 2013), sedangkan ayah mengasuh anak secara langsung juga
lebih dominan pada peran instrumental berhubungan dengan parenting self-
seperti mencari nafkah, menerapkan efficacy (Laforce, 2004). Perilaku tersebut
sikap disiplin (Finley & Schwartz, 2006), berkaitan dengan strategi pengasuhan
mengontrol perilaku anak serta memberi- yang dilakukan orangtua terhadap anak.
kan perlindungan (Murdock, 2013). Tepat atau tidaknya strategi pengasuhan
Menurut Finley dkk. (2008) semakin orangtua terkait dengan bagaimana orang-
tinggi persepsi anak (dalam hal ini orang- tua memilih cara yang terbaik untuk
tua) dalam menilai pengalaman keter- berinteraksi dengan anak maupun meng-
libatan orangtuanya, maka akan semakin asuh anaknya. Orangtua yang menilai
tinggi pula tingkat keterlibatan orangtua- dirinya kompeten maka akan lebih terlibat
nya dalam kehidupan anak. Dengan kata dalam mengupayakan strategi pengasuh-
lain, semakin tinggi orangtua menilai an yang dapat meningkatkan kemungkin-
keterlibatan orangtuanya (di masa lalu), an anak untuk berhasil pada domain
maka saat ia (sebagai orangtua pada akademis, sosial dan psikologis (Jones &
masa kini) juga akan semakin terlibat Prinz, 2005). Sebaliknya jika orangtua
dalam kehidupan (pengasuhan) anaknya. tidak memiliki kendali terhadap perilaku
Oleh karena itulah, dapat dilihat bahwa buruk anak dan memiliki parenting self-
keterlibatan orangtua memiliki dampak efficacy yang rendah, maka besar ke-
jangka panjang bagi perkembangan anak, mungkinan orangtua menyimpan pikiran
Persepsi keterlibatan orangtua, strategi pengasuhan, & parenting self-efficacy 77

dan emosi negatif terhadap perilaku anak ishment (Fass dkk., 2018). Kemudian,
dan cara yang tepat untuk menanganinya Laforce (2004) menyatakan secara teori-
perilaku mereka (Fass, Khoury-Kassabri tis parenting self-efficacy memiliki hu-
& Koot, 2018). bungan dengan bagaimana orangtua me-
Strategi pengasuhan merupakan ber- milih untuk bertingkah laku dalam proses
bagai bentuk tingkah laku orangtua untuk pengasuhan. Hasil penelitian menunjuk-
mengarahkan dan memengaruhi perilaku kan bahwa terdapat hubungan positif dan
anak (Laforce, 2004). Strategi pengasuh- signfikan antara penggunaan strategi pe-
an juga dapat didefinisikan sebagai se- ngasuhan dengan parenting self-efficacy
rangkaian aktivitas yang dilakukan orang- (Laforce, 2004; Sumargi, Sofronoff, &
tua untuk menjaga anaknya dari penga- Morawska, 2015; Monica & Indrasari,
laman negatif dengan cara mengembang- 2016), semakin efektif strategi peng-
kan keterampilan anak (Celada, 2010). asuhan yang diterapkan oleh orangtua
Laforce (2004) mengelompokkan strategi terhadap anak, maka semakin tinggi pula
pengasuhan menjadi tiga domain, yaitu tingkat parenting self-efficacy yang di-
reasoning strategies, engagement/atten- miliki orangtua tersebut.
tion strategies, dan power-assertion stra- Meskipun keyakinan orangtua dalam
tegies. mengasuh anak dipengaruhi pengalaman
Strategi reasoning diartikan sebagai keterlibatan orangtua sejak kecil dan
cara untuk menolong anak menginter- tingkah laku pengasuhan, tidak menutup
nalisasikan nilai-nilai yang ada dan me- kemungkinan bahwa keyakinan yang
ngembangkan moral pribadinya. Strategi orangtua miliki dapat berbeda tergantung
ini digunakan orangtua dengan mengem- masing-masing orangtua mempersepsikan
bangkan logika anak, mengacu pada pengalamannya tersebut. Hal tersebut
norma-norma sosial, perasaan terhadap karena parenting self-efficacy sendiri juga
orang lain, dan konsekuensi alami yang dapat berubah seiring dengan perkem-
akan diterima oleh anak (Laforce, 2004). bangan anak (Jones & Prinz, 2005).
Strategi kedua yakni engagement/atten- Semakin bertambahnya usia anak maka
tion terkait dengan bagaimana peran tuntutan dan tugas pengasuhan yang
orangtua mengontrol perilaku bermasalah dilakukan orangtua juga berbeda.
anak. Engagement/attention strategies ini Pada tahap perkembangan usia
dinilai cukup berperan dalam proses inter- kanak-kanak madya (middle childhood)
aksi antara orangtua dan anak (Laforce, misalnya, anak pada tahap ini berada di
2004). Selanjutnya, strategi power-asser- rentang usia 5-12 tahun (Collins, Madsen,
tion merupakan strategi dengan memberi- & Susman-Stillman; Bornstein, 2002) dan
kan kontrol satu arah terhadap interaksi, mengalami pertumbuhan kognitif untuk
seperti halnya memberikan hak atau me- mengembangkan konsep yang lebih
ngambilnya, memberikan perintah atau kompleks mengenai kemampuan regulasi
instruksi, dan juga menggunakan hukum- emosi (Movahed Abtahi & Kerns, 2017).
an fisik. Ketiga strategi tersebut berfokus Selain itu, pada tahap ini anak akan lebih
pada perilaku orangtua melakukan peng- banyak menghabiskan waktu di sekolah
asuhan anaknya (behavior-focused) (La- dan bersosialisasi dengan teman sebaya
force, 2004). sehingga adanya perubahan figur attach-
Laforce (2004) menyatakan bahwa ment (Movahed Abtahi & Kerns, 2017).
orangtua dengan parenting self-efficacy Untuk itu tugas pengasuhan anak pada
yang rendah berhubungan dengan peri- usia kanak-kanak madya banyak yang
laku pengasuhan yang disfungsional. perlu diperhatikan oleh orangtua, seperti
Contoh nyatanya, low parenting self- memberikan pengawasan dan pengarah-
efficacy seringkali diasosiasikan dengan an kepada anak-anak dari jarak tertentu
abusive parenting, inconsistent discipline ketika mereka sedang berada di sekolah
dalam pengasuhan, dan corporal pun- atau bersama dengan teman-temannya.
78 Affiani & Indrasari

Lebih lanjut, dalam proses meng- didalam perkembangan emosi, kognitif,


asuh anak usia kanak-kanak madya, dan psikososial anaknya (Brooks, 2011),
tidak sedikit orangtua mengalami be- dan pada usia dewasa muda individu
berapa kecemasan mengenai tanggung telah menikah, memiliki anak, dan me-
jawab dalam mengasuh anak (Papalia & miliki pekerjaan yang relatif stabil (Arnett,
Feldman, 2012). Masalah yang ditemu- 2012). Selain itu, tahap perkembangan
kan pada usia kanak-kanak madya pada anak usia kanak-kanak madya
seperti kecemasan (Demby, Riggs, & yakni adanya perubahan figur attachment
Kaminski, 2017) dan berkelahi yang dan kemandirian dalam meregulasi emosi
mungkin dapat menimbulkan perasaan (Movahed Abtahi & Kerns, 2017).
lelah, bersalah, bahkan gagal pada diri Teknik sampling yang digunakan
orangtua (Altman, 2006). Kondisi ini akan yakni convenience sampling yang berarti
memengaruhi pengasuhan orangtua ter- mengambil sampel dari individu yang
hadap perkembangan anak. Oleh karena mudah ditemukan selama penelitian dan
itu, orangtua diharapkan memiliki kom- termasuk dalam karakteristik subjek pe-
petensi pengasuhan untuk menghasilkan nelitian (Gravetter & Forzano, 2012).
perkembangan positif pada anak mereka. Desain. Parenting Self-Efficacy. Pe-
Berdasarkan penjabaran di atas, nelitian ini menggunakan alat ukur Self-
peran keterlibatan orang tua di masa lalu Efficacy for Parenting Task Index
maupun strategi pengasuhan memiliki (SEPTI) milik Coleman dan Karraker
keterkaitan satu sama lain dengan pa- (2000) yang terdiri dari 36 aitem berupa
renting self-efficacy. Ketika orangtua me- pernyataan yang dibagi menjadi lima
nilai bahwa kedua orangtuanya banyak dimensi yaitu prestasi, rekreasi, disiplin,
terlibat pada tingkah laku pengasuhan nurturance, dan kesehatan. Dimensi
yang positif di masa kecil, maka orangtua prestasi untuk mengukur kompetensi
berpeluang besar untuk melakukan stra- orangtua terkait dengan perkembangan
tegi pengasuhan yang positif dan mampu kognitif seperti dukungan prestasi anak di
menjalankan peran sebagai orangtua. sekolah, dimensi rekreasi untuk meng-
Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk ukur kebutuhan perkembangan sosial
mengetahui kontribusi persepsi keterlibat- anak seperti bersosialisasi dengan teman
an orangtua dan strategi pengasuhan sebaya, dimensi disiplin yakni mengukur
terhadap parenting self-efficacy yang kemampuan untuk menerapkan aturan-
dimiliki oleh orangtua yang memiliki anak aturan yang sesuai, dimensi nurturance
berusia kanak-kanak madya. untuk mengukur kompetensi orangtua
mencakup kebutuhan anak dan keha-
Metode Penelitian ngatan secara emosional, serta dimensi
Partisipan. Jumlah partisipan pada kesehatan untuk mengukur kompetensi
penelitian ini berjumlah 270 orang, terdiri orangtua mencakup penyediaan nutrisi
dari ayah 134 orang dan ibu 136 orang, dan perawatan kesehatan yang tepat.
dengan mean usia = 38.95 tahun, standar Skala yang digunakan pada alat
deviasi = 4.271. Adapun karakteristik ukur ini berupa skala Likert yang terdiri
partisipan ini adalah orangtua baik ayah dari 6 skala, dimulai dari 1 (Sangat Tidak
maupun ibu (boleh tidak berpasangan) Sesuai) hingga 6 (Sangat Sesuai). Per-
yang tergolong dewasa muda berusia 25- hitungan uji reliabilitas alat ukur dalam
45 tahun dan memiliki anak berusia 5-12 penelitian ini dilakukan kepada 120
tahun (tergolong kanak-kanak madya). orangtua dengan anak usia kanak-kanak
Alasan pemilihan partisipan ini didasari madya yang terdiri dari 60 orang ayah
pada adanya tuntutan pada orangtua dan 60 orang ibu. Berdasarkan hasil uji
yang terkait dengan tugas pengasuhan coba didapatkan nilai Cronbach Alpha
yang secara efektif dilakukan seiring sebesar α= 0,889. Hal ini menunjukkan
dengan adanya perubahan signifkan bahwa secara keseluruhan alat ukur
Persepsi keterlibatan orangtua, strategi pengasuhan, & parenting self-efficacy 79

SEPTI tergolong reliabel. Parenting Strategy. Pengukuran


Perceived Parental Involvement. variabel strategi pengasuhan mengguna-
Untuk mengukur variabel persepsi keter- kan alat ukur Parenting Strategies Ques-
libatan orangtua, peneliti menggunakan tionnaire (PSQ) milik Laforce (2004) yang
alat ukur persepsi keterlibatan ayah yakni terdiri dari ketiga dimensi parenting
Reported Father Involvement Scales strategies, yaitu: reasoning, engagement,
(RFIS) yang disusun oleh Finley dan dan power-assertion. PSQ terdiri dari 59
Schwartz (2004), sedangkan alat ukur item yang berfokus pada perilaku peng-
persepsi keterlibatan ibu yaitu Reported asuhan yang dilakukan oleh orangtua
Mother Involvement Scales (RMIS) yang terhadap satu orang anaknya, dan dilihat
dikembangkan kembali oleh Finley dkk., berdasarkan perilaku pengasuhan se-
(2008). Masing-masing alat ukur tersebut lama satu bulan terakhir. Pengukuran ter-
terdiri dari 20 aitem yang menggambar- hadap strategi pengasuhan dilihat ber-
kan 20 aspek perkembangan pada anak dasarkan 6 skala Likert yang mengukur
dan terdiri dari tiga dimensi yaitu instru- frekuensi, mulai dari “Tidak Pernah”, “Ja-
mental, ekspresif, dan mentoring/advis- rang”, “Kadang-kadang”, “Sering”, “Sa-
ing. Peneliti menggunakan alat yang ngat Sering”, dan “Selalu”.
sudah diadaptasi dan diterjemahkan oleh Pengukuran ini menekankan pada
Ayu (2014) mengenai persepsi keter- frekuensi penggunaan strategi dalam
libatan ayah, kemudian peneliti meng- tingkah laku pengasuhan dengan meng-
gunakan alat ukur yang sama dengan gunakan skala rating, dan bukan me-
keterlibatan ayah dengan mengganti figur nekankan pada digunakan atau tidaknya
ayah menjadi ibu sesuai dengan teori dan suatu strategi. Pertimbangan tersebut
alat ukur yang dikembangkan Finley dkk. karena orangtua cenderung mengguna-
(2008). Aitem pada alat ukur ini berupa kan strategi yang bervariasi, dan konteks
pernyataan. Skala yang digunakan pada interaksi antara orangtua dengan anak
alat ukur ini berupa skala Likert yang cenderung lebih memengaruhi pemilihan
terdiri dari 5 skala, dimulai dari 1 (tidak strategi dibandingkan dengan karakteris-
pernah terlibat), 2 (jarang terlibat), 3 tik kepribadian personal orangtua (La-
(kadang-kadang terlibat), 4 (sering ter- force, 2004). Uji reliabilitas alat ukur PSQ
libat), dan 5 (selalu terlibat). dilakukan kepada 60 orangtua (30 ayah
Uji reliabilitas alat ukur RFIS dan dan 30 ibu) dengan anak usia kanak-
RMIS dilakukan kepada 60 orangtua kanak madya diperolah hasil bahwa
dengan anak usia kanak-kanak madya secara keseluruhan alat ukur PSQ yang
yang terdiri dari 30 orang ayah dan 30 telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indo-
orang ibu (boleh tidak berpasangan). nesia memiliki nilai reliabilitas Cronbach
Berdasarkan hasil uji coba alat ukur RFIS Alpha sebesar α = 0,945.
didapatkan nilai koefisien reliabilitas se- Prosedur. Peneliti menyebarkan
besar α = 0,953, sedangkan alat ukur kuesioner tertulis kepada partisipan baik
RMIS sebesar α = 0,912. Nilai reliabilitas secara langsung kepada orangtua mau-
sebesar 0,9 pada alat ukur bukan berarti pun melalui sekolah (TK dan SD) untuk
memiliki social desirability yang tinggi me- disampaikan kepada orangtua. Melalui
lainkan konsisten dalam mengukur apa sekolah, peneliti sebelumnya meminta
yang hendak diukur (Kaplan & Saccuzo, izin kepada pihak sekolah dengan mem-
2005). Dengan demikian, dapat dikatakan berikan surat izin pengambilan data.
bahwa alat ukur RFIS dan RMIS memiliki Setelah mendapatkan izin, peneliti mem-
internal konsistensi yang baik, aitem- berikan kuesioner kepada wali kelas
aitem pada alat ukur tersebut secara untuk dititipkan kepada anak murid yang
konsisten mengukur konstruk keterlibatan memiliki orangtua dengan rentang usia
orangtua. 25-45 tahun. Orangtua murid berhak
untuk tidak bersedia dalam penelitian ini
80 Affiani & Indrasari

Tabel 1. Statistik deskriptif dan korelasi antar variabel

M SD N 1 2 3 4

1. Parenting Self-Efficacy 167,36 15,452 270 - 0,245** - 0,241**

2. Persepsi keterlibatan 71,57 14,212 270 0,245** - - 0,260**


Ayah

3. Persepsi keterlibatan Ibu 78,60 12,325 270 0,204** - - 0,313**

4. Strategi Pengasuhan 221,21 32,122 270 0,241** 0,260** 0,313** -

Keterangan: *p<0,05, **p<0,01, (one-tailed)

dan mengembalikan kuesioner kepada litian, Partisipan terdiri dari ibu dan ayah
peneliti. Peneliti memberikan waktu se- dengan jumlah ayah sebanyak 134
lama dua hari untuk mengisi kuesioner (49,6%) dan 136 ibu (50,4%). Kemudian
tersebut. Setelah itu, peneliti mendatangi dari suku bangsa, mayoritas partisipan
pihak sekolah untuk mengumpulkan ku- bersuku Jawa yakni berjumlah 94 orang
esioner yang sudah terisi dan mem- (34,8%), diikuti suku Betawi berjumlah 51
berikan souvenir sebagai tanda terima orang (18,9%), dan sisa suku lainnya
kasih karena sudah berkenan menjadi dengan persentase 46,3%. Dari segi ting-
partisipan dalam penelitian ini. kat pendidikan akhir mayoritas partisipan
Teknik Analisis. Setelah data di- memiliki pendidikan SMA yakni berjumlah
dapatkan, peneliti menyeleksi berdasar- 121 orang (44,8%), lalu pendidikan S1
kan kelengkapan pengisian dan data berjumlah 90 orang (33,3%), dan sisa
demografis partisipan. Setelah mendapat pendidikan lainnya 21,9%. Dari segi pe-
kuesioner yang terisi lengkap, peneliti kerjaan mayoritas partisipan bekerja se-
melakukan input data dan penyekoran bagai pegawai swasta berjumlah 99
dari tiap kuesioner. Pengolahan data orang (36,7%), diikuti pekerjaan sebagai
diawali dengan menggunakan program ibu rumah tangga sebanyak 77 orang
Microsoft Excel 2010, kemudian untuk (28,5%), dan pekerjaan lainnya sebesar
analisis statistik lebih lanjut mengguna- 34,8%. Tabel 1 adalah deskriptif variabel.
kan program IBM SPSS Statistics 23.0. Selanjutnya untuk menganalisis
Setelah seluruh data terkumpul, peneliti pengaruh antara persepsi keterlibatan
menggunakan beberapa teknik perhitung- orangtua (ayah dan ibu) dan parenting
an, yakni perhitungan statistika deskriptif strategy terhadap parenting self-efficacy
untuk mengetahui gambaran umum ka- dilakukan uji statistik multiple regression.
rakteristik partisipan berdasarkan aspek Perhitungan akan dibagi menjadi dua
demografi seperti jenis kelamin orangtua, yaitu berdasarkan persepsi keterlibatan
suku bangsa, tingkat pendidikan akhir, ayah dan strategi pengasuhan terhadap
dan pekerjaan. Kemudian teknik multiple parenting self-efficacy, kemudian per-
regression untuk menganalisis pengaruh sepsi keterlibatan ibu dan strategi penga-
antara persepsi keterlibatan orangtua dan suhan terhadap parenting self-efficacy.
strategi pengasuhan terhadap parenting Berdasarkan perhitungan, ditemu-
self-efficacy. kan hasil bahwa persepsi keterlibatan
ayah dan strategi pengasuhan memiliki
Hasil Penelitian pengaruh yang signifikan secara ber-
Berdasarkan data demografis dike- sama-sama terhadap parenting self-
tahui gambaran data partisipan pene- efficacy, F (2, 267)= 13.805, p<0.01.
Persepsi keterlibatan orangtua, strategi pengasuhan, & parenting self-efficacy 81

Tabel 2. Hasil Analisis Multiple Regression Persepsi Keterlibatan Ayah, Strategi


Pengasuhan, dan Parenting Self-Efficacy

Variabel Parenting Self-Efficacy

R2 F Sig. β

Persepsi keterlibatan ayah 0,094 13,805 0,000** 0,196


Strategi Pengasuhan 0,190

Keterangan:
Dependent Variable: Parenting Self-Efficacy
Preediktor: (Konstan), Persepsi keterlibatan ayah dan Strategi Pengasuhan
*p<0,05. **p<0,01, (one-tailed).

Tabel 3. Hasil Analisis Multiple Regression Persepsi Keterlibatan Ibu, Strategi


Pengasuhan, dan Parenting Self-Efficacy

Variabel Parenting Self-Efficacy

R2 F Sig. β

Persepsi keterlibatan Ibu 0,076 11,021 0,000** 0,142


Strategi Pengasuhan 0,196

Keterangan:
Dependent Variable: Parenting Self-Efficacy
Prediktor: (Konstan), Persepsi keterlibatan Ibu dan Strategi Pengasuhan
*p<0,05. **p<0,01, (one-tailed).

Hasil tersebut menunjukkan adanya Selanjutnya ditemukan hasil bahwa


kontribusi persepsi keterlibatan ayah dan persepsi keterlibatan ibu dan strategi
strategi pengasuhan yang signifikan pengasuhan memiliki pengaruh yang
secara bersama-sama terhadap parent- signifikan secara bersama-sama terha-
ing self-efficacy pada orangtua yang me- dap parenting self-efficacy, F (2,267) =
miliki anak berusia kanak-kanak madya. 11.021, p<0.01. Hasil tersebut ditemukan
Diketahui bahwa coefficient of deter- adanya pengaruh antara persepsi keter-
mination (R2) yang diperoleh dari perhi- libatan ibu dan strategi pengasuhan yang
tungan antara persepsi keterlibatan ayah signifikan secara bersama-sama terha-
dan strategi pengasuhan sebesar 0.094 dap parenting self-efficacy pada orangtua
(lihat tabel 2). Hal itu berarti bahwa yang memiliki anak berusia kanak-kanak
sebesar 9,4% varians parenting self- madya. Diperoleh coefficient of deter-
efficacy dapat diprediksi oleh persepsi mination R2 = 0.076 yang berarti, 7,6%
keterlibatan ayah dan strategi pengasuh- varians parenting self-efficacy dapat
an dan 90.6% sisanya diprediksi oleh diprediksi oleh persepsi keterlibatan ibu
faktor lain. Dengan R2 = 0.094 pengaruh dan strategi pengasuhan dan 92.4% sisa-
persepsi keterlibatan ayah dan strategi nya diprediksi oleh faktor lain (lihat tabel
pengasuhan terhadap parenting self- 3). Dengan R2 = 0.076 pengaruh persepsi
efficacy tergolong lemah (Gravetter & keterlibatan ibu dan strategi pengasuhan
Wallnau, 2013). terhadap parenting self-efficacy tergolong
lemah (Gravetter & Wallnau, 2013).
82 Affiani & Indrasari

Diskusi parenting self-efficacy dapat terjadi ka-


Penelitian ini bertujuan untuk me- rena baik strategi pengasuhan maupun
ngetahui pengaruh persepsi keterlibatan parenting self-efficacy berfokus pada ting-
orangtua dan strategi pengasuhan ter- kah laku dan performa orangtua dalam
hadap parenting self-efficacy. Secara pengasuhan. Hal tersebut diperkuat La-
spesifik, persepsi keterlibatan orangtua force (2004) yang menyebutkan bahwa
dilihat dari keterlibatan ayah dan keter- strategi pengasuhan dengan ketiga do-
libatan ibu. Hasil menunjukkan bahwa ter- main di dalamnya (reasoning strategies,
dapat kontribusi antara persepsi keter- engagement/attention strategies, dan
libatan orangtua dan strategi pengasuhan power-assertion strategies) merupakan
yang signifikan secara bersama-sama suatu konstruk yang behavior-focused
terhadap parenting self-efficacy pada dan mengukur tingkat strategi pengasuh-
orangtua dengan anak usia kanak-kanak an berdasarkan frekuensi munculnya
madya. Hal tersebut berarti parenting tingkah laku pengasuhan tertentu yang
self-efficacy dapat diprediksi oleh per- dilakukan orangtua. Ketika orangtua me-
sepsi keterlibatan orangtua di masa lalu ngestimasi kemampuannya dalam peng-
dan strategi pengasuhan. Hasil ini sejalan asuhan, orangtua sekaligus mengeva-
dengan penelitian sebelumnya bahwa ter- luasi performa dari tingkah laku peng-
dapat hubungan antara keterlibatan asuhan yang dilakukan, yakni apakah
orangtua dengan parenting self-efficacy tingkah lakunya tersebut efektif dan
(Juhari dkk., 2013; Holloway dkk., 2015). membawa pengaruh positif bagi anak.
Ketika orangtua memiliki pengalaman Melihat gambaran parenting self-
masa kecil dengan orangtua yang res- efficacy mayoritas orangtua pada pada
ponsif dan dapat dipercaya, maka orang- penelitian ini memiliki parenting self-
tua akan mengembangkan keyakinan efficacy yang tinggi. Hasil ini mendukung
bahwa mereka mampu menjalani hubu- penelitian Sumargi dkk. (2015) bahwa
ngan yang kuat dan memuaskan anak- orangtua Indonesia memiliki parenting
anak mereka. Temuan ini juga diperkuat self-efficacy yang tinggi dan tingkat stres
penelitian Murdock (2013) yang menye- pengasuhan yang rendah sehingga me-
butkan bahwa keyakinan yang dimiliki reka mampu menangani masalah peri-
oleh orangtua (Parenting Self-Efficacy) di- laku pada anak secara efektif dan
pengaruhi oleh perilaku pengasuhan konsisten. Tidak hanya itu, baik parenting
(positif maupun negatif) yang dilakukan self-efficacy ayah dan parenting self-
orangtua terhadap anaknya. Hal ini juga efficacy ibu ditemukan hasil yang tidak
termasuk didalamnya adalah seberapa jauh berbeda. Dengan begitu terlihat
yakin orangtua dalam menilai kompetensi bawah figur ayah kini banyak terlibat da-
dirinya dalam melakukan pengasuhan lam pengasuhan dan memiliki keyakinan
terhadap anaknya. yang sama-sama tergolong tinggi dengan
Hasil penelitian ini juga mendukung ibu. Hal ini menjadi penting dalam praktik
hasil penelitian yang menyatakan adanya pengasuhan di masa kini bahwa ayah
hubungan antara strategi pengasuhan dan ibu memiliki peran pengasuhan yang
dan parenting self-efficacy (Laforce, seimbang, bukan hanya ibu yang ber-
2004; Celada, 2010; Monica & Indrasari, tanggung jawab dalam pengasuhan. De-
2016). Dengan tingkat keyakinan yang ngan semakin terlibatnya peran ayah
dimiliki orangtua dalam melakukan peng- dalam pengasuhan dapat memberikan
asuhan anak, orangtua juga melakukan pengaruh positif bagi anak (sedikitnya
serangkaian kegiatan yang bertujuan masalah perilaku dan kemampuan re-
untuk “menjaga” anaknya dari pengalam- gulasi diri yang lebih baik) melalui
an negatif dengan cara mengembangkan coparenting (Cabrera, Volling, & Barr,
keterampilan anak (Celada, 2010). Hubu- 2018). Selain itu, ayah dan ibu dapat
ngan antara strategi pengasuhan dan bekerja sama untuk menerapkan peng-
Persepsi keterlibatan orangtua, strategi pengasuhan, & parenting self-efficacy 83

asuhan yang lebih efektif dengan mem- tisipan ayah dan ibu (pada pasangan
berikan dukungan satu sama lain se- suami istri yang sama) sehingga hasil
hingga dapat meningkatkan parenting yang diperoleh dapat menjadi lebih
self-effiicacy (Merrifield & Gamble, 2013). objektif dan mengurangi bias yang
muncul akibat penilaian diri (self-report).
Kesimpulan Selanjutnya, hasil penilaian yang diper-
Hasil penelitian ini menunjukkan oleh dari penilaian diri sendiri dicocok-
bahwa persepsi keterlibatan orangtua kan/diselaraskan dengan penilaian yang
dan strategi pengasuhan memiliki penga- diperoleh dari pasangan masing-masing.
ruh yang signifikan terhadap parenting Dengan demikian hasil yang diperoleh
self-efficacy pada orangtua, namun ke- juga bisa lebih akurat untuk memprediksi
kuatan pengaruh antara keduanya ter- parenting self-efficacy yang dimiliki oleh
golong lemah. Lemahnya pengaruh di- ayah dan ibu.
asumsikan karena persepsi keterlibatan
orangtua dan strategi pengasuhan meru- Daftar Pustaka
pakan konsep yang masih sangat luas
yang dipengaruhi oleh beragam faktor. Affiani, L., & Indrasari, S.Y. (2017). The
Laforce (2004) menyebutkan bahwa Influence of perceived parental in-
skala pengukuran terhadap strategi peng- volvement on parenting self-efficacy
asuhan memiliki konsistensi internal yang among parents with middlechild-
tinggi, namun merefleksikan konsep yang hood children. UI Proceedings on
sangat meluas. Oleh karena itu, memang Social Science and Humanities, 1.
sangat mungkin respon partisipan ter- Retrieved from http://proceedings.ui.ac-
hadap pernyataan pada aitem-aitem stra- .id/index.php/uipssh/article/view/54
tegi pengasuhan sangat dipengaruhi ber- Altman, M. D. (2006). Vicarious
bagai faktor, diikuti pula dengan ber- experience and the development of
agamnya karakteristik partisipan. Faktor parenting self-efficacy (Order No.
budaya juga diasumsikan menjadi hal 3194533). Available from ProQuest
yang penting karena dalam mengasuh Dissertations & Theses Global. (30-
anak di Indonesia yang memiliki keber- 4916828). Retrieved from https:// -
agaman suku bangsa, tentu akan mem- remote-lib.ui.ac.id:2155/docview/30-
pengaruhi bagaimana orangtua meng- 4916828?accountid=17242
adaptasi dan menerapkan nilai-nilai dan Arnett, J.J. (2012). New horizons in re-
perilaku pengasuhannya berdasarkan search on emerging and young
ras, etnisitas, dan status sosialnya. adulthood. In Early adulthood in a
Pada penelitian ini masih terdapat family context (pp.231-244). Spring-
keterbatasan yang ditemui selama ber- er New York.
langsungnya penelitian, pada saat peng- Bornstein, M. H. (2002). Handbook of
ambilan data kepada partisipan yang di- parenting, volume 1 child and pa-
titipkan kuesioner tidak sedikit peneliti renting, second edition. London:
mendapatkan kuesioner yang tidak terisi Lawrence Erlbaum Associates Pub-
lengkap baik pada aitem dan data de- lishers.
mografis. Kemudian, nilai koefisien re- Brooks, J. (2011). The Process of Pa-
liabilitas yang dihasilkan dari masing- renting. 8th ed. Boston: McGraw Hill.
masing alat ukur tergolong tinggi. Untuk future applications. Developmental
itu perlu ditinjau kembali mengenai aitem- Review 18(1), 47-85. doi:
aitem pada alat ukur tersebut yang 10.1006/drev.1997.0448
disesuaikan dengan konteks keberagam- Cabrera, N. J., Volling, B. L., & Barr, R.
an budaya di Indonesia. Penelitian selan- (2018). Fathers are parents, too!
jutnya diharapkan dapat menerapkan widening the lens on parenting for
metode pengambilan data pada par- children's development. Child Deve
84 Affiani & Indrasari

lopment Perspectives, 12(3), 152- Fass, M. N., Khoury-Kassabri, M., & Koot,
157. doi: 10.1111/cdep.12275. H. M. (2018). Associations between
Celada, T. C. (2010). Parenting styles as arab mothers’ self-efficacy and
related to parental self-efficacy and parenting attitudes and their child-
years living in the united states ren’s externalizing and internalizing
among latino immigrant mothers behaviors: Gender differences and
(Order No. 3421132). Available from the mediating role of corporal
ProQuest Dissertations & Theses punishment. Child Indicators Re-
Global. (750856347). search, 11(4), 1369-1387. doi:
Coleman, P. K., & Karraker, K. H. (1998). 10.1007/s12187-017-9480-9.
Self-efficacy and parenting quality: Finley, G. E., & Schwartz, S. J. (2004).
Findings and future applications. The father involvement and nurtu-
Developmental review, 18(1), 47-85. rant fathering scales: Retrospective
doi: 10.1006/drev.1997.0448. measures for adolescent and adult
Coleman, P. K., & Karraker, K. H. (2000). children. Educational and Psycholo-
Parenting self-efficacy among mo- gical Measurement, 64(1), 143-164.
thers of school-age children: con- doi: 10.1177/0013164403258453.
ceptualization, measurement, and Finley, G. E., & Schwartz, S. J. (2006).
correlates. Family Relations,49(1), Parsons and Bales revisited: Young
13-24. doi: 10.1111/j.1741-3729- adult children's characterization of
.2000.00013.x. the fathering role. Psychology of
Coleman, P.K., & Karraker, K.H. (2005). Men & Masculinity, 7(1), 42-55. doi:
Parenting self-efficacy, competence 10.1037/1524-9220.7.1.42.
in parenting, and posible links to Finley, G.E., Mira, S.D., Schwartz, S.J.
young children’s social and aca- (2008). Perceived paternal and
demic outcomes. Dalam O.N. Sa- maternal involvement: Factor struc-
racho & B. Spedek (Eds.). Contem- tures, mean differences, and pa-
porary perspective on families, rental roles. Fathering, 6(1), 62-68.
communities, and schools for young doi: 10.3149/fth.0601.62
children. Giallo, R., Treyvaud, K., Cooklin, A., &
Collins, W.A., Madsen, S.D., & Susman- Wade, C. (2013). Mothers’ and
Stillman, A. (2002). Parenting during fathers’ involvement in home activi-
middle childhood. Dalam M. H. ties with their children: Psychosocial
Bornstein (Ed.), Handbook of pa- factors and the role of parental self-
renting: Children and parenting efficacy. Early Child Development
Vol.1 (2nd ed., pp. 73-1-1). New and Care, 183(3-4), 343-359. doi:
Jersey: Lawrence Erlbaum Asso- 10.1080/03004430.2012.711587.
ciates, Inc. Gravetter, F.J., & Forzano, L.B. (2012).
Demby, K. P., Riggs, S. A., & Kaminski, Research methods for the beha-
P. L. (2017). Attachment and family vioural sciences 4th ed. Canada:
processes in children's psycho- Wadsworth Cengage Learning.
logical adjustment in middle child- Gravetter, F.J., & Wallnou, L.B. (2013).
hood. Family process, 56(1), 234- Statistics for the behavioural scien-
249. doi: 10.1111/famp.12145. ces 9th ed. Canada: Wadsworth
Dumka, L. E., Gonzales, N. A., Wheeler, Cengage Learning.
L. A., & Millsap, R. E. (2010). Holloway, S. D., Suzuki, S., Yamamoto,
Parenting self-efficacy and par- Y., & Behrens, K. Y. (2005). Pa-
enting practices over time in renting self-efficacy among Japane-
mexican american families. Journal se mothers. Journal of comparative
of Family Psychology, 24(5), 522- family studies, 36(1), 61-76. Retrieved
531. doi: 10.1037/a0020833 from https://www.jstor.org/stable/41603980
Persepsi keterlibatan orangtua, strategi pengasuhan, & parenting self-efficacy 85

Jones, T.L., & Prinz, R.J. (2005). hood age. Skripsi. Universitas Indo-
Potential roles of parental self- nesia.
efficacy in parent and child adjust- Movahed Abtahi, M., & Kerns, K. A.
ment: A review. Clinical pys- (2017). Attachment and emotion re-
chological review, 25(3). 341-363. gulation in middle childhood: changes
doi: 10.1016/j.cpr.2004.12.004. in affect and vagal tone during a so-
Jones, T. (2006). Examining potential de- cial stress task. Attachment & hu-
terminants of parental self-efficacy man development, 19(3), 221-242.
(Order No. 3232514). Available from doi: 10.1080/14616734.2017.1291696.
ProQuest Dissertations & amp. Murdock, K. W. (2013). An examination of
Theses Global. (305281405). Re- parental self-efficacy among mo-
trieved from http://search.proquest- thers and fathers. Psychology of
.com/docview/305281405?accountid Men & Masculinity, 14(3), 314-323.
=17242 doi: 10.1037/a0027009.
Juhari, R., Yaacob, S. N., & Talib, M. A. Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2012).
(2013). Father involvement among Experience human development
Malay muslims in Malaysia. Journal 12th ed. New York: McGraw-Hill.
of Family Issues, 34(2), 208-227. Sanders, M. R., & Mazzucchelli, T. G.
doi: 10.1177/0192513x12461339. (2013). The promotion of self-re-
Kaplan, R. M. & Saccuzo, D.P. (2005). gulation through parenting inter-
Psychological testing: Principles, ventions. Clinical child and family
applications, and issues (6th edi- psychology review, 16(1), 1-17. doi:
tion). Belmont: Thomson Wads- 10.1007/s10567-013-0129-z.
worth. Secer, Z., & Ogelman, G. (2012). Analys-
Laforce, J. C. (2004). Experience of ing mothers' self-efficacy perception
parenting: Parenting strategies and towards parenting in relation to peer
their relationship with parental self- relationships of 5-6 year-old pre-
efficacy, perceptions of control, and school children. Educational Sciences:
parental affect (Order No. NQ- Theory and Practice, 12(3), 2001-
99989). Available from ProQuest 2008.
Dissertations & Theses Global. Schofield, T. J., Conger, R. D., & Neppl,
(305091375). Retrieved from http:// - T. K. (2014). Positive parenting,
search.proquest.com/docview/3050 beliefs about parental efficacy, and
91375?accountid=17242 active coping: Three sources of
Merrifield, K. A., & Gamble, W. C. (2013). intergenerational resilience. Journal
Associations among marital quali- of Family Psychology, 28(6), 973-
ties, supportive and undermining 978. doi: 10.1037/fam0000024.
coparenting, and parenting self-effi- Sumargi, A., Sofronoff, K., & Morawska,
cacy: Testing spillover and stress- A. (2015). Understanding parenting
buffering processes. Journal of practices and parents’ views of pa-
Family Issues, 34(4), 510-533. doi: renting programs: A survey among
10.1177/0192513x12445561. Indonesian parents residing in
Monica, J., & Indrasari, S.Y. (2016). Re- Indonesia and Australia. Journal of
lationship between parenting stra- Child and Family Studies, 24(1),
tegies and parenting self-efficacy in 141-160. doi: 10.1007/s10826-013-
parents with child at middle child- 9821-3.

Anda mungkin juga menyukai