KULIT PISANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau
ini dapat menganggu aktivitas dan rasa tidak nyaman selama proses
mengobati gejala yang dialami pasien. Selain itu inflamasi akut juga dapat
meredakan nyeri yang seringkali menjadi gejala dan yang kedua adalah
inflamasi dengan baik tetapi penggunaan dalam jangka waktu lama dapat
limbah hasil dari konsumsi buah pisang yang cukup besar. Selain itu kulit
Buah pisang mengandung sejumlah besar nitrogen, fosfor dan kadar air
A. Rumusan Masalah
1. Maksud
2. Tujuan
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis dari penelitian ini sebagai sumber data ilmiah yang
Pengalaman empiris
Pengobatan dimasyarakat
alternatif (obat tradisional)
Kulit pisang
Data ilmiah (Musa peel)
E. Hipotesis
BAB II
A. Studi Pustaka
1. Defenisi
2. Fungsi
dengan metode narative review atau studi literatur. Studi literature review
berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai
jurnal dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian studi literatur
diinginkan.
B. Seleksi Literatur
kulit pisang, dan tikus. Studi literatur ini menggunakan literatur terbitan
tahun 2010-2020 yang dapat diakses full text dalam format pdf dan
review.
hewan coba.
Kriteria Inklusi
Jangka waktu Rentang waktu penerbitan jurnal maksimal 10
tahun (2010-2020)
Bahasa Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Subyek Studi aktivitas antiinflamasi ekstrak kulit pisang
Jenis jurnal Original artikel penelitian (bukan review
penelitian) yang tersedia full text
Tema isi jurnalTem Pengujian aktivitas antiinflamasi ekstrak kulit
pisang pada hewan coba
berikut:
Kriteria Eksklusi
Jangka waktu Yang terbit dibawah tahun 2010
Subyek Tidak sesuai dengan kriteria inklusi
Tema Tidak sesuai dengan topik penelitian
2. Sintesis Data
3. Pemilihan Jurnal
jurnal full text sesuai kriteria inklusi dan dilakukan skrining kriteria
merupakan jurnal yang terbit sekitar tahun 2010- 2020 yang terdiri dari
berikut :
Oleh : Setya Enti selama 30 menit dan maserasi antiinflamasi yang hampir sama
B. Pembahasan
luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak,
atau zat mikrobiologi. Ini adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau
inflamasi menjadi dua kategori yakni inflamasi akut dan inflamasi kronis.
kaki belakang tikus setelah injeksi agen radang yang kemudian diukur
volume udem. Volume edema diukur sebelum dan sesudah pemberian zat
uji. Beberapa iritan yang dipakai sebagi penginduksi antara lain formalin,
tabel) serta penilitian yang dilakukan Lee pui yuei dkk (jurnal ke-2 pada
sekitar 37% yang larut dalam air. Kandungan unsur aldehida yang
prostaglandin.
maserasi dengan pelarut etanol selama 3x24 jam. Ekstrak kental etanol
setelah pemberian kontrol positif dan ekstrak uji secara per-oral pada
dengan uji statistic ANOVA dan uji lanjut LSD. Hasil yang didapatkan
adalah semua Kelompok perlakuan uji dengan ekstrak etanol kulit buah
dari semua dosis serta sebagai perbandingan dari ketiga dosis ekstrak
Pada penelitian Lee pui yuei dkk sampel yang digunakan adalah kulit
mg/kgBB dan 400 mg/kgBB dengan kontrol positif yang digunakan adalah
sensasi rasa sakit yang juga dimediasi oleh enzim COX I dan II.
menggunakan ekstrak etanol kulit pisang kepok sebagai zat uji serta
dalam kulit buah pisang kepok. Berdasarkan hasil skrining fitokimia yang
dilakukan oleh Sonja dan Syahril (2018) diketahui bahwa kulit pisang
(jurnal ke-3 pada tabel) serta penelitian M. Hima bindhu dkk (jurnal ke-4
antiradang.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Setya Enti Rikomah & Deah
pada mencit putih jantan serta kulit pisang kepok sebagai sampel. Ekstrak
dengan pelarut etanol 96% selama 3x24 jam. Dosis ekstrak uji yang
dimana hasil yang didapatkan adalah seluruh kelompok dosis ekstrak kulit
memiliki volume rata-rata penurunan volume udem yang paling baik dan
jam. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 100 mg/kgBB, 400 mg/kgBB
karagenan 1% pada telapak kaki tikus putih jantan dilakukan 1 jam setelah
pisang kepok dan kulit pisang ambon sebagai sampel uji yang dimaserasi
yang digunakan yakni mencit dan tikus. Hasil yang diperoleh menunjukan
coba yang diujikan, dimana semakin besar dosis yang digunakan maka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ben E. Ehigiator dkk (jurnal ke-5
selama 3x24 jam. Dosis ekstrak yang digunakan adalah 100 mg/kgBB,
A. Kesimpulan
coba yang diinduksi oleh formalin, karagenan, dan putih telur dan Dosis
B. Saran
lebih lanjut mengenai aktivitas antiinflamasi jenis kulit pisang lain karena
pada review literatur ini membahas kulit pisang kepok dan kulit pisang
ambon.
Carolina M, dkk 2019, Uji Aktivitas Anti-inflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah
Pisang Kepok Musa balbisiana Terhadap Kaki Tikus Putih Rattus
novergicus, Jurnal Biofarmasetikal Tropis. 2019, 2 (2), 15-22
Goodman & Gilman, 2003, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Katzung, BG, 2013, Farmakologi Dasar & Klinik edk. 12 vol. 2, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.