Revisi Askep Pnoumonia Yessi
Revisi Askep Pnoumonia Yessi
PALANGKA RAYA
OLEH :
YESSI
2019.C.11A.1071
Nama : Yessi
NIM : 2019.C.11A.1071
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Asuhan Keperawatan di
Ruang Flamboyant RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan dan juga asuhan keperawatan ini
mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan
laporan pendahuluan dan juga asuhan keperawatan ini dapat mencapai sasaran yang
diharapakan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
komplikasi yang lebih fatal dan diharapkan pasien dapat segera sembuh kembali.
Intervensi keperawatan utama adalah mencegah ketidaka efektifan jalan nafas.agar
perawatan berjalan dengan lancer maka diperlukan kerja sama yang aik dengan tim
kesehatan yang lainya,serta dengan melibatkan pasien dan keluarganya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di ambil rumusan masalah
bronkopneumonia dan kebutuhan dasar oksigenasi pada anak di ruang Flamboyan
RSUD dr. Doris Sylvanus Kota Palangka Raya.
2.1.2 Etiologi
1. Bakteri : pneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia, dimana pada
anak-anak serotipe 14,1,6 dan 9, Streptokokus dimana pada anal dan bersifat
progresif, stafilokus, H. influenza, Klebsiela, M. Tuberkolusis, Mikoplasma
pneumonia.
2. Virus : Virus adeno, Virus, Virus paparinfluenza,Virus influenza,Virus
respiratori sinsisial.
Jamur : Kandida,Histoplasma,koksidioides.
3. Protozoa : pneumokistis karinii.biasanya menjagkiti pasien yang mengalami
immunosipresi ( Reeves,2000)
4. Bahan Kimia :
1) Aspirasi makanan/susu/isi lambung
2) Keracunan hidrokarbon ( minyak tanah,bensin,dan sebagianya).
2.1.3 Klasifikasi
Berikut merupakan klasifikasi pneumonia :
1. Community Acquired Pneunomia dimulai juga sebagai penyakit pernafasan
umum dan dapat berkembang menjadi sebuah pneumonia. Pneumonia
Streptococal ialah suatu organisme penyebab umum. Type pneumonia ini
umumnya menimpa kalangan anak-anak atau kalangan orang lanjut usia.
2. Hospital Acquired Pneumonia dikenal juga sebagai pneumonia nosokomial.
Organisme seperti ini ialah suatu aeruginisa pseudomonas. Klibseilla / aureus
stapilococcus, ialah bakteri umum penyebab hospital acquired pneumonia.
3. Lobar dan Bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi anatomi
infeksi. Saat Ini ini pneumonia diklasifikasikan berdasarkan organisme, bukan
cuma menurut lokasi anatominya.
4. Pneumonia viral, bakterial dan fungi dikategorikan berdasarkan dari agen
penyebabnya, kultur sensifitas dilakukan untuk dapat mengidentifikasikan
organisme perusak.(Reeves, 2001).
2.1.4 Patofisiologi
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur,
bakter, virus) dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (bensin,
minyak tanah, dan sejenisnya). Serta aspirasi (masuknya isi lambung ke dalam saluran
napas). Awalnya mikroorganisme dapat masuk melalui percikan ludah (droplet) infasi
ini dapat masuk ke saluran pernapasan atas dan menimbulkan reaksi imunologis dari
tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, di mana ketika terjadi peradangan ini
tubuh dapat menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada penderita. Reaksi
peradangan ini dapat menimbulkan secret.
Pathaway
Virus,bakteri,jamur
penyebab
hipertermi
Mucus di brokus usus Gangguan difusi
Bersihan Jalan
gas
Nafas Tidak Peritaltic usus
Bau mulut tak sedap
Efektif
Suplai O2 dalam
anoreksia malabsorpsi Gangguan pertukaran
darah
gas
Frekuensi
intake
hipoksia
BAB>3X/Hari
17
1) Nyeri pleuritic
3) Takipnea
2) Krekels,ronki,
4. Diafoesis
5. Anoreksia
6. Malaise
2.1.6 Komplikasi
5. Infeksi sitomik
1. Pemeriksaan laboratorium
antibiotic didasarkan atas umur, keadaan umum penderita dan dugaan kuman
penyebab.
1) Umur 3 bulan-5 tahun, bila toksis mungkin disebabkan oleh Streptokokus
pneumonia, Hemofilus influenza atau Stafilokokus. Pada umumnya tidak
dapat diketahui kuman penyebabnya, maka secara praktis dipakai : Kombinasi
:
2) Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan
Kloramfenikol 50-100mg/kg/24 jam IV/oral, 4 kali sehari.
(1) Ampisilin 50-100mg/kg/24 jam IM/IV,4 kali sehari dan klosasilin
50mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari.
(2) Eritromisin 50 mg/kg/24 jam.oral,4 kali sehari dan kloramfenikol
(dosis dsa)
3) Umur < bulan, biasanya disebabkan oleh : streptokokus pneumonia,
stafillokokus atau entero bacteriaceace.
Kombinasi :
2.1 Pengkajian
2.1.1 Anamnesa
2.1.1.1 Identitas Pasien
Nama Klien : By.S
TTL : Palangka Raya,02 Juni 2021
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Dayak
Pendidikan : Belom Sekolah
Alamat : Jl.RTA Milono Kom R Permai
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia Sedang
2.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.R
TTL : Palangka Raya,11 Januari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Dayak
Pendidikan : K.Swasta
Alamat : Jl.RTA Milono Kom R Permai
Laki-laki
Prempuan
Pasien
2-3 x/hari
3-4x/sehari
2.1.2.8 Eliminasi
2.1.2.8.Ekstremitas
Kekuatan otot
bergerak normal
2.1.2.9 Genetalia
Terlihat bersih dan tidak masalah keperawatan
2.1.3 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
2.1.3.1 Gizi Selera makan
Nutrisi
a. Frekuensi a. Menyusui
b. Nafsu Makan/selera b. Baik
c. Jenis Makanan c. Susu
Eliminasi
a. BAB a. 2-3 x/hari
b. BAK b. 3-4 sehari.
Istirahat dan tidur
a. Siang/jam a. 1-2 jam
b. Malam/jam b. 4-5 jam
Personal Hyigene
25
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN DATA KEMUNGKINAN MASALAH
OBYEKTIF PENYEBAB
DS : orang tua mengatakan anaknya Virus,bakteri,jamu Bersihan jalan
masih batuk-batuk r (penyebab) nafas tidak
DO : efektif
Pasien tampak sakit sedang, Invasi saluran nafas atas
kesadaran pasien compos
mentis,
Kuman berlebih di
pasien tampak batuk berdahak,
bronkus
pasien tampak gelisah,
pasien tampak terpasang SPO2
26
98%.
Proses peradangan
RR : 40 ℃
Normal tidak terdapat
benjolan, Akumulasi secret di
bunyi nafas terdengar ronchi bronkus
PRIORITAS MASALAH
1. bersihkan jalan nafas efektif berhubungan dengan akumulasi secret di
bronkus
2. ganggguan pola tidur berhubungan dengan pasien batuk-batuk
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien: By.S
Ruang Rawat: Ruang Flamboyan
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional
Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen bersihan jalan nafas 1. Mengetahui kesadaran, dan
berhubungan dengan akumulasi selama 2x8 jam pertemuan diharapkan tidak efektif ( SIKI I.01011) kondisi tubuh dalam keadaan
secret di brokus pola nafas kembali efektif dengan observasi : normal atau tidak
KRITERIA HASIL: 1) monitor pola napas 2. Mengetahui bunyi nafas,seperti
(1) menunjukan jalan nafas bersih (frekuensi,kedalaman,usaha rochi,weezing yang menunjukan
(2) suara nafas normal tanpa suara nafas) tertahanya secret obstuksi jalan
tanbahan 2) monitor bunyi napas nafas
tambahan(mis.gurling,megi, 3. Membantu menghangatkan dan
(3) mampu melakukan bersihan jalan
weezing,ronckhi kering. mengencerkan secret.
nafas
3) monitor sputum
(jumlah,warna,aroma)
29
29
30
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A., Perry, Anne Griffin. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses Dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Reevers, Charlene J et all. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika
EGC
Suriadi, Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto
Tarwonto dan Wartonah. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia dan Asuhan Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
31