Anda di halaman 1dari 30

DESKRIPSI PROYEK

Taman wisata alam adalah kawasan hutan konservasi yang bisa


dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi. Kegiatan pariwisata
yang dilaksanakan di hutan wisata alam tidak boleh bertentangan dengan
prinsip konservasi dan perlindungan alam. Karena pada hakikatnya taman
wisata alam termasuk dalam kawasan pelestarian alam.

Taman wisata alam atau biasa disebut Hutan wisata yang memiliki
kekayaan alam, berupa keindahan hewani maupun keindahan nabati.
Keindahan alamnya sendiri dapat dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi,
edukasi dan kebudayaan.

Dari hal tersebut kita dapat mengetahui fungsi dan kegunaan taman
wisata. Dan kali ini saya akan menjelaskan tugas yang saya kerjakan.
Tugas mendesain taman wisata Patenggang dangan mengangkat tema
“Patenggang Botanical, Education, and Outbond”.

TEORI PENDUKUNG

Pengertian

Taman wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam,


baik keindahan fauna, flora, maupun alam itu sendiri yang mempunyai
corak khas untuk dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan
kebudayaan. (JOKO UNTORO dan PAULUS)

1
Fasilitas Taman Wisata

1. Persedianan Air Bersih


2. Jarinagan Air Bersih
3. Instalasi Peengelolaan Air Bersih
4. Bak Penampungan Air Bersih
5. Sumber Listrik PLN
6. Generator
7. Pengelolaan Limbah Ipal Cair
8. Terminal Limbah Padat
9. Saluran Air Limbah
10. Saluran Drainase

Penghijauan Tanaman atau Vegetasi


1. Ruang Terbuka Hijau
2. Berbagai macam tumbuhan
3. Tumbuhan pendukung taman.

Fasilitas dan Pelayanan Pengunjung


1. Pintu Masuk
2. Gerbang
3. Tempat pembelian tiket
4. Pusat informasi
5. Tempat Parkir

2
Fasilitas dalam Kawasan
1. Jalan Setapak
2. Trail
3. Trotoar
4. Drop off
5. Kendaraan Wara-wiri

Pelayanaan Pengujung
1. Tempat Perbelanjaan
2. Warung Makanan
3. Restoran
4. ATM/Money Changer
5. Tempat soufenir

Sarana Lain
1. Cottage
2. Mushola/Masjid
3. Pos Keamanan
4. Alat Pemadam Kebakaran
5. Pos P3k
6. Ambulance
7. Menara Pengawas
8. Kamar Mandi/WC
9. Tempat Sampah
10. Rambu penunjuk jalan
3
11. Hydran

Pengolahan dari sisi Tanah

Teknik dalam pengolahan tanah berkontur adalah dengan cara


grading. Grading tanah adalah meratakan kemiringan tanah tertentu guna
memberi kemungkinan desain lantai bangunan yang bersifat
fleksibel(mudah dicapai).

Beberapa teknik yang dilakukan dalam grading tanah antara lain :

1. Sistem Cutting
Kontur terendah yang terdekat dengan lereng dipilih sebagai
ketinggian site permukaan yang rata.
Kemudian kontur dipindah kesisi belakang site yang lebih tinggi.
Kontur sisanya menyesuaikan sampai tidak ada garis kontur
existing yang melintang pada site.

Kelebihan Sistem ini adalah keseluruhan site dengan level sama


dapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang yang efektif. Sedangkan
kekurangannya adalah tanah sisa penggalian harus dipindahkan ke
tempat lain yang berarti pengeluaran biaya transportasi.

2. System Filling
Kontur tertinggi dekat dengan lereng dipilih sebagai ketinggian site
permukaan yang rata.

4
Kontur dipindahkan ke bagian bawah site Kontur sisanya
menyesuaikan supaya tidak ada garis kontur existing yang
melintang pada site.
Sistem drainase harus direncanakan dengan baik, karena jika sistem
ini tidak bekerja, air akan bergerak menuruni bukit mengalir
melawan pola kontur sehingga mempengaruhi struktur bangunan.
Kelebihan sistem ini adalah terciptanya suatu site yang datar
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang efektif.
Sedangkan kekurangannya adalah pemborosan biaya transortasi
karena untuk keperluan urugan harus mendatangkan tanah dari
tempat lain.

3. Sistem Cut and Fill ( galian dan urugan )

Kelebihan sistem ini adalah adanya keseimbangan kuantitas tanah


pas site yang dieliminasi untuk kebutuhan pengurugan dan
penggalian. Hal ini dikerjakan dengan membuat ketinggian site
berada di antara kontur terendah dan tertinggi.

4. Sistem Penopang

Sistem Penopang mengunakan Retaining Wall atau dinding


penahan tanah. Dinding Pondasi lereng diekspos dan berfungsi
sebagai retaining wall (dinding penahan) di bagian bawah atau atas
permukaan. Grading ini paling banyak dilakukan meski agak sulit
dalam pelaksanaannya.

5
5. Sistem Split Level

Sistem ini menggunakan bantuan retaining wall dan merupakan


sistem yang sedikit banyak mempertahankan bentuk lahan
(landform) alaminya.

6. Sistem Penopang Bangunan

Menggunakan sistem bangunan di atas tanah dengan bantuan


penopang agar pemukaan tanah yang asli tidak terganggu.

Tujuan dari pengadaan grading tanah mencakup banyak hal.


Penggunaan grading tanah juga sangat mempengaruhi proses perancangan
dan desain dari arsitektur tersebut. Beberapa tujuan grading antara lain
adalah :

1. Mengembangkan tapak bangunan yang menarik dan unik, sesuai


dengan bentuk tanah.
2. Memberikan pencapaian yang aman, nyaman dan fungsional sesuai
tapak baik untuk tujuan fungsional maupun pemeliharaan.
3. Membagi aliran air permukaan dan air bawah permukaan menjauhi
bangunan dan perkerasan trotoar untuk menghindari kejenuhan
lapisan dasar yang dapat merusak struktur bangunan atau
melemahkan perkerasan.
4. Mempertahankan bentuk kontur sehingga tidak merubah letak peil
tanah dalam rangka mempertahankan aset alam di atasnya

6
Permasalahan dan Potensi Tapak berkontur

1. Peluang pembangunan
2. Meningkatnya pendapatan daerah.
3. Meningkatnya kemampuan dan kepedulian dunia usaha dan
masyarakat.
4. Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
5. Rencana Tata Ruang yang terlah tersusun dari tingkat propinsi
sampai kecamatan.
6. Perkembangan Teknologi.
7. Kordinasi yang makin membaik dalam pembangunan.
8. Kendala pembangunan
9. Terbatasnya lahan yang tersedia.
10. Rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat.
11. Terbatasnya informasi.
12. Terbatasnya kemampuan pemerintah daerah.

Kaidah-Kaidah Penataan Lahan berkontur

1`. Massa/Ruang Luar Pengelompokan massa bangunan terdiri dari

a. Kelompok Publik
b. Kelompok Semi Publik
c. Kelompok Service

7
2. Sirkulasi Dan Parkir
a. Sirkulasi Pejalan kaki dan Sepeda
o Jenis dan pola jalur pejalan kaki dan jalur sepeda
o Pedestrian
o Jalur Sepeda dan lintasan
b. Sirkulasi Kendaraan
o Jenis-jenis pola jalan kendaraan
o Klasifikasi jalan
o Tipe jalan
o Pola parkir

3. Topografi/Kontur
a. Cut (kupasan)
b. Fill (Urugan)
c. Cut and Fill (Kupasan dan urugan)

4. Utilitas Lahan/Tapak
a. Sistem drainase permukaan.
b. Sistem drainase bawah-tanah tertutup.
c. Sistem drainase bawah-tanah tertutup dengan tempat
penampungan pada tapak.
d. Sistem kombinasi drainase tertutup untuk daurah yang
diperkerasan dan terbuka untuk daerah yang tidak diperkeras.

8
5. Tata Hijau Fungsi vegetasi khususnya vegetasi antara lain;
a. Pengendali Angin
b. Pengendali Kebisingan
c. Pengendali Udara
d. Pengendali Erosi
e. Pembatas (Privasi)
f. Pengarah
g. Tempat habitat makhluk hidup
h. Dll.

DATA DAN ANALISA


1. SIRKULASI
Sirkulasi yang linier tercipta dari bentuk site yang ada. Hal ini
menyebabkan banyak kreasi alur pejalan kaki seperti jembatan
bamboo seperti pada gambar.

9
2. DRAINASE
Dari wancara yang dilakukan, pengelola kawasan wisata situ
patenggang berkata bahwa kawasan ini tidak memiliki saluran
drainase. Air buangan atau air kotor langsung dialirkan kearah situ
yang berada di kawasan yang paling rendah dari area wisata ini.
Air hujan pun akan langsung mengalir k arah situ dengan bantuan
galian-galian kecil.

3. VEGETASI
Pada kawasan ini, masih banyak terdapat pohon pinus yang masih
tersusun alami. Hal ini dikarenakan kawasan wisata ini tidak
mengalami banyak perubahan kontur.

10
4. UTILITAS
Terdapat utilitas pada site seperti lampu jalan yang terdapat di
sepanjang jalan akses masuk dari entrance menuju ke dalam site.
Juga tempat sampah yang ada di sisi jalur pedestrian.

5. KEBISINGGAN
Kawasan ini terletak sedikit jauh dari kawasan kota, oleh karena itu
kebisingan sangatlah minim. Namun, pada kawasan site area bising
terdapat pada daerah parkir dan juga service.

Area bising tinggi

11
6. AKSEBILITAS
Akses terdekat menuju kawasan ini ada dua, yaitu dari arah
bandung dan arah cianjur. Jika dari arah bandung, akses terdekat
melalui jalan raya rancabali.

7. ORIENTASI MATAHARI
Orientasi matahari pada site kurang diperhatikan oleh pengelola.
Hal ini terlihat dari bangunan yang tidak berorientasi pada hal
tersebut. Kebanyakan bangunan disana berorientasi pada situ itu
sendiri yang menjadi point of view dari site.

terbenam terbit

12
8. ENTRANCE
Gapura pintu masuk yang sangat terlihat welcome yang di desain
lebih besar dengan tarif masuk yang terpampang. Desain yang
dibuat besar, bertujuan agar bus yang besar pun dapat masuk ke
kawasan tersebut.

9. FURNITURE
Terdapat street furniture seperti pada gambar, dengan material
kayu. Namun dibeberapa sisi, terdapat pula street furniture
khususnya kursi tang dibuat dengan bahan material yang terbuat
dari pasangan bata.

13
10. ZONING
Ada beberapa zona pada kawasan wisata ini. Kawasan wisata atau
rekreasi ada dua yaitu dekat parkir dan service, kemudian ada di
sebrang danau.

wisata

wisata
service parkir

11. VIEW
Dari luar site, kita dapat langsung melihat kearah situ dikarenakan
kita masuk dari daerah yang lebih tinggi. Dari dalam site, kita dapat
melihat daerah pegunungan yang masih dipenuhi oleh pohon dan
juga bukit-bukit yang telah berubah jadi perkrbunan teh.

14
12. PARKIR
Pada kawasan wisata, terdapat tiga bagian area parkir. Area
tersebut yaitu, area parkir motor, area parkir mobil pribadi dan area
parkir bus/mobil besar.

13. MATERIAL
Bermacam-macam material yang digunakan pada site, seperti
bambu, batu, kayu, dan paving blok. Paving blok digunakan untuk
material pedestrian, bertujuan agar air hujan tidak tergenamg dan
langsung menyerap ke tanah.

15
14. PERILAKU PENGGUNA
Banyak kegiatan atau aktivitas yang dapat dilakukan di kawasan
wisata. Sayangnya kegiatan tersebut kita harus mengeluarkan biaya
lagi yang tidak terhitung murah.

15. LINGKUNGAN SEKITAR


Lingkungan sekitar site adalah daerah pegunungan, bukit dan juga
perkebunan teh. Banyak para penduduk yang berprofesi sebagai
pengurus kebun teh juga sebagai pengurus kawasan wisata situ
patenggang.

16
16. FASILITAS
Terdapat fasilitas seperti gazebo di setiap alur sirkulasi pejalan
kaki. Bermacam-macam jenis gazebo terdapat pada site mulai dari
yang kecil, besar dan juga ada yang bertingkat. Gazebo tersebut
diperuntukan kepada pengunjung sebagai tempat beristirahat
dengan harga sewa tikar.

17. PENCAHAYAAN BUATAN


Pencahayaan buatan pada site sangatlah minim. Hal tersebut
dikarenakan jam operasi kawasan wisata situ patenggang tikad
sampai malam. Pada kenyataannya semakin sore lebih banyak
pengunjung yang datang.

17
URAIAN TEMA
“PATENGGANG BOTANICAL, EDUCATION, AND
OUTBOND”. Tema ini saya ambil dari sudut mempertimbangkan wilayah
dan letak geografis area taman ini. Area pegunungan sangt cocok diolah
sebagai taman botanic, khususnya untuk tanaman-tanaman dataran tinggi
seperti stroberi, sawi, teh, dll.
Dengan alamnya yang indah, kawasan ini sangat mendukung untuk
dijadikan tempat wisata. Selain itu di daerah ini pun belum memiliki tempat
wisata yang menjual kegiatan edukasinya. Wilayah ini lebeh banyak
kawasan wisata yang mwnjual kolam berendam air hangat. Oleh karena itu,
pembuatan taman wisata bertema edukasi dan outbond dapat menjadi salah
satu daya tarik.
Pada taman ini akan ada kegiatan edukasi bercocok tanam yang
kemudian dapat diolah langsung hasilnya. Taman ini akan banyak
ditumbuhi berbagai macam tumbuhan dataran tinggi dan juga tumbuhan
biota air. Taman ini pun menjual fasilitas rekreasi air seperti sepedah air
dan perahu keluarga. Taman yang mempunyai cottage ini juga dilengkapi
fasilitas olahraga seperti tennis lapangan dan kolam renang. Juga terdapat
restotan yang mengapung di atas danaunya.

PENJELASAN KONSEP
1. SIRKULASI
Sirkulasi akan dibuat memusat kecuali sirkulasi pejalan kaki yang
ada pada cottage, kolam renang dan lapangan tennis. Dengan

18
sirkulasi memusat agar pengguna memiliki pengalaman ruang.
Akan dibuat jalur sirkulasi untuk penyandang cacat/difabel.

2. DRAINASE
Akan dibuat taman-taman kecil di sisi jalur pedestrian yang
berfungsi sebagai area drainase atau area resapan air hujan. Akan
dibuat selokan kecil di bawah tanah yang tujuannya untuk
mengalirkan air ke dalam tanah

3. VEGETASI
Minimnya vegetasi yang bervariasi, menimbulkan ide untuk
membuat taman bunga yang selain memperindah, juga sebagai
penyejuk di area tersebut. Dengan tema botanic, saya memberi
berbagai macam tumbuhan yang dapat hidup di dataran tinggi.

4. UTILITAS
Akan lebik menata dengan baik utilitas yang seharusnya ada
seperti, jalur kelistrikan, air bersih dan kotor.

5. KEBISINGGAN
Daerah yang cukup jauh dari perkotaan sangan membantu
menciptakan suasana yang lebih sepi dan nyaman, mengingat area
wisata adalah tempat untuk melepas penat.

19
6. AKSEBILITAS
Deri arah jalan raya cianjur masih sangat sedikit arah penunjuk
untuk ke kawasan ini, oleh karena itu akan diberikan untuk
penunjuk arah ke area kawasan.

7. ORIENTASI MATAHARI
Dari orientasi matahari yang ada, bangunan yang akan dibangun
akan mempertimbangkan arah datangnya matahari dan juga point
of view dari kawasan ini, yaitu danau tersebut.

8. ENTRANCE
Satu pintu masuk, menurut saya kurang dikarenakan pintu masuk
dari arah cianjur tidak ada. Maka akan dibuat entrance lagi yang
bertujuan untuk memperbesar area masuk.

9. FURNITURE
Akan ditambahkan furniture yang di desain lebih menarik dan lebih
nyaman untuk menikmati pemandangan kawasan ini. Furniture
pada area di desain sibagai tempat berbincang seperti paying
peneduh maupun tempat duduk biasa.

10. ZONING
Akan mengolah penataan zona service karena pada site, zona
tersebut masih belum tertata dan juga belum memunculkan efek
nyaman.
20
11. VIEW
Pemandangan yang asri jika dilihat dari site, memunculkan ide
untuk mempertahankan hal tersebut karena pusat orientasi berada
pada situ itu sendiri.

12. PARKIR
Kawasan parkir akan lebih ditata dengan megatur kembali
perletakan parkir yang dibagi.

13. MATERIAL
Variasi material alan dimunculkan pada banggunan dan pedestrian
juga plaza.

14. PERILAKU PENGGUNA


Akan ditambahkan kegiatan seperti permainin permainan edukasi
untuk para pengunjung khususnya anak anek.

15. LINGKUNGAN SEKITAR


Dari potensi tapak yang dikelilingi perkebunan teh, maka akan
diadakan kegiatan berkebun untuk para pengunjung dengan cara
bekerjasama dengan para pegawai perkebunan.

16. FASILITAS
Akan dibuat fasilitas penunjang lainnya seperti tempat bermain
anak atau tempat berbincang lainnya.
21
17. PENCAHAYAAN BUATAN
Minimnya pencahayaan buatan di kawasan ini menimbulkan ide
untuk membuat penerangan yang lebih banyak adr saat malam hari.
kawasan ini masi bisa digunakan untuk beraktifitas.

22
LAMPIRAN

SITE PLAN

TAMPAK DEPAN

23
TAMPAK SAMPING

POTONGAN A-A

24
POTONGAN B-B

RENCANA CUT AND FILL


25
DETAIL LANDSCAPE 1

DETAIL LANDSCAPE 2
26
PERSPEKTIF SUASANA LAPANGAN TENNIS

PERSPEKTIF SUASANA COTTAGE


27
PERSPEKTIF MATA BURUNG

URAIAN TEMA DAN KONSEP

28
URAIAN ANALISIS TAPAK

29

Anda mungkin juga menyukai