0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan1 halaman
Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan masyarakat sebagai wajib pajak. Terdiri dari hukum pajak materiil yang mengatur objek, subjek, dan tarif pajak, serta hukum pajak formil yang mengatur prosedur penetapan utang pajak, hak pengawasan fiskus, dan kewajiban wajib pajak.
Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan masyarakat sebagai wajib pajak. Terdiri dari hukum pajak materiil yang mengatur objek, subjek, dan tarif pajak, serta hukum pajak formil yang mengatur prosedur penetapan utang pajak, hak pengawasan fiskus, dan kewajiban wajib pajak.
Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan masyarakat sebagai wajib pajak. Terdiri dari hukum pajak materiil yang mengatur objek, subjek, dan tarif pajak, serta hukum pajak formil yang mengatur prosedur penetapan utang pajak, hak pengawasan fiskus, dan kewajiban wajib pajak.
Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiskus) selaku pemungut
pajak dan rakyat sebgai Wajib Pajak. Ada dua macam hukum pajak yakni: 1. Hukum Pajak Materiil Memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaam, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif), segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan antara pemerintah dan Wajib Pajak. Contoh; undang undang PPh
2. Hukum Pajak Formil
Memuat bentuk/tatacara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil). Hukum ini memuat antara lain: a. Tatacara penyelenggaraan (prosedur) penetapan utang pajak. b. Hak-hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap para Wajib Pajak mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang menimbulkan pajak. c. Kewajiban Wajib Pajak, misalnya menyelenggarakan pembukuan/pencatatan, mengajukan keberatan/banding.