*
Penulis untuk korespondensi: yuliafitri58@yahoo.com
meningkat menjadi 29,2% ditahun 2025. Dari merupakan penyebab peningkatan tekanan darah
972 juta pengidap hipertensi, 333 berada di dan resiko ini lebih besar terjadi dengan
negara maju dan 639 sisanya berada di negara pertambahan usia.5 Penelitian di tahun 2010
berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi yang dilakukan di RSUZA Banda Aceh juga
membunuh hampir 8 juta orang setiap tahunnya, memperoleh hasil bahwa responden yang
hampir 1,5 juta adalah penduduk Asia Tenggara berusia lanjut (≥ 40 tahun) lebih berisiko
menderita hipertensi.2 menderita hipertensi dibandingkan responden
Berdasarkan data RISKESDAS 2013, yang berusia ≤ 40 tahun.
prevalensi hipertensi pada usia > 18 tahun di Konsumsi Natrium yang berlebih
Indonesia adalah sebesar 25, 8% dan untuk menyebabkan tubuh meretensi cairan yang dapat
provinsi Aceh sendiri sebesar 21,5%Prevalensi meningkatkan volume darah. Asupan Natrium
penyakit hipertensi inipun paling banyak diderita yang berlebih dapat mengecilkan diameter arteri,
pada usia lanjut, dimana berdasarkan hasil menyebabkan jantung harus memompa keras
penelitian pada pasien rawat jalan di RSUZA untuk mendorong volume darah melalui ruang
mendapatkan hasil bahwa proporsi pasien rawat yang makin sempit, sehingga tekanan darah
jalan yang mengalami hipertensi sebesar 77, 5 % menjadi naik akibatnya terjadi hipertensi.6
itu. Pada usia lanjut, aspek diagnosis selain ke Berdasarkan latar belakang diatas dapat
arah hipertensi dan komplikasi, pengenalan dirumuskan bagaimana hubungan asupan
berbagai penyakit (komorbid) yang juga diderita natrium dan kalium dengan terjadinya hipertensi
oleh lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian pada usia lanjut di wilayah kerja puskesmas
karena berhubungan sangat signifikan dengan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.
penatalaksanaan secara keseluruhan.
Penatalaksanaan ini meliputi segi medis dan
aspek gizi (nutrisi).3 DESAIN PENELITIAN
Kebutuhan nutrisi dipengaruhi oleh usia, Jenis penelitian ini merupakan penelitian
berat badan, iklim, jenis kelamin, aktivitas fisik, yang bersifat analitik dengan rancangan Cross
penyakit, serta faktor lainnya. Konsumsi Sectional yang direncanakan untuk melihat
makanan serta asupan energi dan mikronutrien hubungan asupan Natrium dan kalium dengan
akan menurun seiring dengan meningkatnya terjadinya hipertensi pada usia lanjut. Penelitian ini
usia. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Darul
malnutrisi serta kekurangan zat tertentu secara Imarah Kabupaten Aceh Besar kota Banda Aceh
spesifik. Lansia seringkali tidak dapat mengatur pada bulan Juli tahun 2017.
pola konsumsi yang seimbang, selain itu Sampel dari penelitian ini adalah seluruh
kemungkinan kekurangan asupan mikronutrien
total sampel yaitu sebanyak 60 orang yang
meningkat dengan perubahan yang besar pada memiliki usia lanjut antara umur 45 – 55 tahun di
kepadatan nutrisi dalam makanan.4 wilayah kerja puskesmas Darul Imarah Kabupaten
Mikronutrient yang berperan penting
Aceh Besar kota Banda Aceh. Data yang di
dalam perkembangan penyakit hipertensi salah kumpulkan tentang identitas pasien yang terdiri
satunya karena asupan Natrium (Na) dalam dari nama, umur, jenis kelamin, pendidikan dan
jumlah yang berlebihan dalam waktu tertentu pekerjaan pasien, dan data asupan makanan dan
dan juga karena ketidak seimbangan asupan data tekanan darah pasien
kalium (K).4 Pengumpulan data dilakukan untuk
Penelitian yang dilakukan pada mengetahui identitas pasien, asupan makan pasien,
masyarakat china usia 34-65 tahun memperoleh dan data tentang tekanan darah pasien. Data
hasil bahwa asupan natrium yang tinggi dan tentang identitas pasien yang terdiri dari nama,
kalium yang rendah berpengaruh terhadap umur, jenis kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan
kejadian hipertensi.4 Penelitian yang dilakukan Pasien yang didapatkan dari hasil wawancara
pada masyarakat dewasa di Afrika utara juga dengan menggunakana alat bantu yaitu kuesioner.
mendapatkan hasil yang sama dimana asupan Data asupan makanan khususnya asupan natrium
natrium : kalium yang tinggi dalam makanan dan kalium didapatkan dengan mewawancarai
pasien dengan menggunakan alat bantu yaitu Semi Sedangkan berdasarkan kelompok umur, hampir
Qualitative Food Frekuensi Quesioner (SQ – mempunyai proporsi yang sama baik antara
FFQ). Data tentang tekanan darah pada pasien umur 45-50 tahun maupun 51-55 tahun.
yang menjadi sampel di dapatkan dengan cara
mengukur tekanan darah menggunakan Tabel 1. Gambaran Karakteristik
sphygmomanometer dengan bantuan dari bidan Responden
atau perawat.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara Karakteristik n %
dengan menggunakan kuesioner akan diolah Jenis Kelamin
dengan komputerisasi dan mengikuti 4 langkah Laki-laki 14 26,7
yaitu : Editing, Coding, Processing, dan Cleaning. Perempuan 44 73,3
Data tekanan darah setelah diperiksa dengan Umur
sphygmomanometer kemudian hasil pemeriksaan 45 – 50 tahun 29 48,4
di kategorikan menjadi 2 kategori (hipertensi 51 – 55 tahun 31 51,6
apabila tekanan darah ≥ 140/90 dan non hipertensi Pendidikan
apabila tekanan darah ≤ 140/90). Sedangkan data Rendah 5 8,3
asupan natrium dan kalium diperoleh dari hasil Menengah 39 63,0
wawancara tentang makanan yang dikonsumsi Tinggi 16 26,7
selama 2 hari dengan menggunakan kuesioner SQ- Jumlah 60 100,0
FFQ7. Untuk melihat apakah ada hubungan asupan
natrium dan kalium dengan tekanan darah pada
usia lanjut awal di Wilayah Kerja Puskesmas Darul 2. Hubungan Asupan Natrium dengan
Imarah Kabupaten Aceh Besar dilakukan. Uji Hipertensi pada Usia Lanjut
statistik dengan Uji “Chi Square”. Data setelah Hasil penelitian (Tabel 2) terkait
dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis lalu hubungan asupan natrium dengan hipertensi
disajikan dalam bentuk tabular dan tekstular. pada usia lanjut, menunjukkan bahwa pada
responden dengan hipertensi sebagian besar
mempunyai asupan natrium lebih yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 82,4%, sedangkan pada responden
1. Karakteristik Responden non hipertensi sebgian besar mempunyai
Berdasarkan gambaran data tentang asupan natrium cukup yaitu sebanyak 92,3%.
karakteristik sampel dalam penelitian ini, Tabel Secara hasil uji statistik dengan menggunakan
1 memberikan informasi bahwa secara umum chi square test didapatkan hasil bahwa ada
responden dalam penelitian ini adalah hubungan yang bermakna antara asupan
perempuan (73,3%) dan mempunyai jenjang natrium dengan kejadian hipertensi (p < 0,05)
pendidikan menengah yaitu sebesar 63,0%. dan nilai OR 4,025.
Riwayat Hipertensi
Asupan Natrium Jumlah
Hipertensi Non Hipertensi nilai p OR
Lansia
n % n % n %
Lebih 28 82,4 6 17,6 34 100,0 0,000 4,0
Cukup 2 7,7 24 92,3 26 100,0
Jumlah 30 50,0 30 50,0 60 100,0
darah tinggi karena konsumsi garam dalam aldosteron sangat berperan dalam timbulnya
jumlah yang tinggi dapat mengecilkan hipertensi. Renin berperan pada konversi
diameter arteri, sehingga jantung harus angiotensin I menjadi angiotensin II yang
memompa lebih keras untuk mendorong mempunyai efek vasokonstriksi. Angiotensin
volume darah yang meningkat melalui ruang II menyebabkan sekresi aldosteron yang
yang semakin sempit dan akan menyebabkan berakibat pada retensi natrium.9
tekanan darah meningkat.7
Riset pada hewan coba yang dilakukan 3. Hubungan Asupan Kalium dengan
oleh nomura dkk mendapatkan hasil bahwa Hipertensi pada Usia Lanjut
hewan coba yang diberikan diet tinggi garam Hasil penelitian tentang hubungan
dan rendah kalium mengalami peningkatan asupan dengan penyebab terjadinya hipertensi
tekanan dara.8 pada usia lanjut, disajikan pada tabel 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Xu ji dkk Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan
di cina dengan memperoleh hasil bahwa bahwa pada responden yang hipertensi
asupan natrium yang tinggi dapat ataupun non hipertensi memiliki asupan
menyebabkan hipertensi, begitupun penelitian kalium yang sama baik untuk asupan kalium
yang dilakukan Atun dkk tahun 2014 juga lebih ataupun asupan kalium cukup (50%).
mendapatkan hasil bahwa asupan natrium Hasil uji statistik dengan menggunakan chi
berhubungan dengan kejadian hipertensi square test didapatkan hasil bahwa tidak ada
dimana asupan natrium yang tinggi dapat hubungan yang bermakna antara asupan
meningkatkan resiko tekanan darah tinggi kalium dengan kejadian hipertensi, dengan
(OR: 5,7) 9 Sistem kerja renin angiotensin dan nilai p= 1,000 (p > 0,05).
Riwayat Hipertensi
Asupan Kalium Jumlah
Hipertensi Non Hipertensi nilai p OR
Lansia
n % n % n %
Lebih 1 50,0 1 50,0 2 100,0 1,000 1,0
Cukup 29 50,0 29 50,0 58 100,0
Jumlah 30 50,0 30 50,0 60 100,0
Hasil penelitian ini sejalan dengan Pada penelitian ini tidak adanya hubungan
penelitian Lestari pada tahun 2010 dan asupan kalium dengan hipertensi mungkin juga
Imamuddin tahun 2016, yang memperoleh hasil dikarenakan responden yang hampir seluruhnya
tidak terdapatnya hubungan bermakna asupan mengkonsumsi kalium dalam jumlah yang
kalium dengan kejadian hipertensi.12,13 cukup (tidak tinggi). Berdasarkan teori asupan
Tidak adanya hubungan antara kalium kalium yang sesuai dengan anjuran kebutuhan
dengan hipertensi pada penelitian ini mungkin minimum kalium dalam sehari dapat
juga dikarenakan karena penelitian ini tidak menurunkan tekanan darah pada wanita yang
melihat rasio antara natrium kalium. Rasio menderita hipertensi dengan kategori ringan
kalium dan natrium yang dikonsumsi sampai sedang. Sebaliknya asupan rendah
memberikan pengaruh yang besar dimana kalium akan menyebabkan peningkatan tekanan
dalam pengolahan makanan melalui proses darah.14,15
pemasakan bahan makanan yang mengandung Kalium dan natrium adalah pasangan
kalium akan mengalami pengurangan kalium mineral yang bekerja sama dalam memelihara
ketika masakan tersebut di tambahkan garam. keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa
Ketika natrium dalam makanan meningkat sehingga dua mineral tersebut berpengaruh
terjadilah pengurangan kalium (rasio natrium terhadap regulasi tekanan darah. Pada
kalium). penelitian ini tidak menemukan hubungan
10. Emiria, Afrida AR. Asupan Protein, Lemak Monsen E, eds. Nutrition in the Prevention
Jenuh, Natrium, Serat, Dan IMT Berkaitan and Treatmen of Disease. San Diego:
Dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Academic Press; 2001.
Di RSUD Tugurejo Semarang. Fakultas 15. Theodore A, Jane MK. Nutrition Diet and
Kesehatan Masyarakat, Uncip. 2012. Hypertension, Modern Nutrition in Health
11. Sulalit E, Kapojos E, Lubis H. Hipertensi and Disease. 10th ed. Philadelphia
Primer. In: Arjatmo TN, ed. Buku Ajar Ilmu Lippincott Williams and Wilkins; 2006.
Penyakit. 3rd ed. Jakarta: Balai Penerbit FK 16. Appel LJ, Brands MW, Daniels SR, Karanja
UI; 2001. N, Elmer PJ, Sacks FM. Dietary approaches
12. Lestari D, Lelyana R. Hubungan Asupan to prevent and treat hypertension: a
Kalium, Kalsium, Magnesium, dan scientific statement from the American
Natrium, Indeks Massa Tubuh, serta Heart Association. Hypertension.
Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi 2006;47(2):296-308.
pada Wanita Usia 30–40 Tahun. 2010. 17. Astawan M. Cegah Hipertensi Dengan Pola
13. Imamuddin. Hubungan antara Asupan Makan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Kalium dengan Tekanan Darah pada Usia Utama; 2002.
Lanjut di Posyandu Lansia Waras di Desa 18. Masyudi M. Faktor yang berhubungan
Bulukan, kecamatan Colomadu, Karang dengan perilaku lansia dalam
Anyar. 2016. mengendalikan hipertensi. AcTion: Aceh
14. McCullough M, Lin P. Nutrition, diet, and Nutrition Journal. 2018;3(1):57-64.
hypertension. In: Coulston A, Rock C,