Anda di halaman 1dari 31

UPAYA PROMOSI KESEHATAN P R O T O K O L C U C I

TANGAN PAKAI SABUN YANG BAIK DAN BENAR


UNTUK MENGURANGI RISIKO COVID-19

Oleh :
RIRIN
LAUSARINA
NO.BP. 1840312420

Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Menyelesaikan

Siklus Family Oriented Medical Education (FOME) III

BAGIAN PROFESI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
COVID-19. Kegiatan KIE COVID-19 ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti
kepaniteraan klinik FOME 3.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Rauza Sukmarita, PhD selaku
preseptor dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan semua pihak yang telah
memberikan arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan KIE COVID-19.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan kegiatan KIE COVID-19 ini, untuk itu kritik dan saran dari pembaca
kami harapkan. Semoga laporan KIE COVID-19 ini dapat bermanfaat bagi semua.

Padang, 7 April 2020

Penulis

i
HALAMAN PENGESAHAN

DATA MAHASISWA:
Nama Lengkap : Ririn Lausarina
Nomor Buku Pokok : 1840312420
Tanggal Lahir : 22 November 1995
Nama Preseptor : dr. Rauza Sukmarita, PhD

JUDUL KEGIATAN FOME III :


Upaya Promosi Kesehatan Protokol Cuci Tangan Pakai Sabun yang Baik dan
Benar untuk Mengurangi Risiko COVID-19

Menyatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan FOME III


dan menyelesaikan semua persyaratan pada kegiatan tersebut.

Padang, 7 April 2020


Mengesahkan,

( dr. Rauza Sukmarita, PhD)


Preseptor

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................2
1.3 Tujuan
Kegiatan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... .
2
BAB 2. GAMBARAN SITUASI................................................................................................3
BAB 3. ANALISIS MASALAH................................................................................................6
3.1 Identifikasi Masalah.........................................................................................................6
3.2 Penetapan Prioritas Masalah.............................................................................................6
3.3 Gambaran Umum Prioritas Masalah................................................................................7
3.4 Analisis Penyebab Masalah..............................................................................................9
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah.......................................................................................10
BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................................12
4.1 Rencana Kegiatan...........................................................................................................12
4.2 Pelaksanaan Kegiatan.....................................................................................................12
4.3 Monitoring dan Evaluasi................................................................................................13
BAB 5. PEMBAHASAN..........................................................................................................14
5.1 Tahap Perencanaan (Plan)..............................................................................................14
5.2 Tahap Pelaksanaan (Do).................................................................................................14
5.3 Tahap Pemantauan (Check)............................................................................................15
5.4 Tahap Lanjutan (Action)................................................................................................16
BAB 6. PENUTUP...................................................................................................................17
6.1 Kesimpulan....................................................................................................................17
6.2 Saran..............................................................................................................................17
iii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
LAMPIRAN.............................................................................................................................19

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Anggota Keluarga 3


Tabel 2.2 Status Kesehatan Keluarga 3
Tabel 3.1 Analisis Prioritas Masalah 7
Tabel 4.1 Plan of Action (POA) 12
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada 2 jenis virus corona yang dapat menimbulkan gejala berat
antara lain Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
disebabkan oleh Sars-CoV-2 dan bersifat zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).1
Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan dengan pasti. Terdapat
kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai
kasus “super spreader”. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat
menular dari manusia ke manusia. Sampai saat ini penelitian masih terus berlanjut.2
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak dketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Virus
tersebut teridentifikasi pada tanggal 7 Januari 2020 oleh Cina yang menyatakan virus ini
jenis baru dari coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020
WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan
Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Pada tanggal
25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR
4,4%) tersebar di 192 negara/wilayah.1
Pada tanggal 4 April 2020 di Indonesia dilaporkan terdapat 2.092 kasus terkonfirmasi
COVID-19. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia
melalui percikan batuk/bersin (droplet). Hal ini mendukung mudahnya penularan COVID-19
tersebut, sehingga upaya pencegahan untuk mengurangi risiko COVID-19 sangat diperlukan.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19 ini salah satunya
adalah melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih.1 Berdasarkan
paparan di atas dalam makalah ini akan membahas tentang upaya pencegahan penularan
COVID-19 yaitu dengan protokol cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar.
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja masalah yang ditemukan pada sasaran KIE terkait COVID-19?
2. Apa prioritas masalah pada sasaran KIE terkait COVID-19?
3. Apa alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan sasaran KIE terhadap upaya pencegahan penularan COVID-19?

1.3 Tujuan Kegiatan


1.3.1 Tujuan Umum

Melakukan komunikasi, pemberian informasi serta edukasi kepada


sasaran KIE mengenai COVID-19.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui masalah yang ada pada sasaran KIE terkait COVID-19
2. Mengetahui prioritas masalah pada sasaran KIE terkait COVID-19
3. Memberikan alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan sasaran KIE terhadap upaya
pencegahan penularan COVID-19

1.4 Manfaat Kegiatan


Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya sasaran KIE terkait
COVID-19, sehingga dapat bermanfaat dalam menyikapi pandemi COVID-19
tersebut.
1.4.2 Manfaat Praktis

Masyarakat khusunya sasaran KIE memahami cara efektif upaya


pencegahan penularan COVID-19 dengan mencuci tangan sesuai protokol
yang ada sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2
GAMBARAN SITUASI

2.1 Pengkajian
2.1.1 Pengkajian Data Keluarga
Pengkajian data keluarga meliputi
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Zulfahmi
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta (Perkapalan Teluk Bayur)
Penghasilan per bulan : Rp 5.000.000,-
Alamat : Kompel Villa Arai Pinang Blok R3 No. 1

2. Anggota keluarga
Tabel 2.1 Anggota keluarga
No Nama Usia L/P Hubungan Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Keluarga
1. Zulfahmi 55 L Kepala Keluarga SMA Swasta
2. Rita Zahara 54 P Istri S1 IRT
3. Luthfi Ferizqo 27 L Anak kandung D3 Swasta
4. Jossica Putri 24 P Anak kandung S1 PNS
5. Abiyyu Khairy 18 L Anak kandung SMP Pelajar

3. Status kesehatan keluarga (dalam 1 tahun)


Tabel 2.2 Status kesehatan keluarga
No Nama Usia L/P Penyakit yang Kondisi Pengobatan yang
sedang/ pernah saat ini dilakukan
diderita/ komorbid
1. Zulfahmi 55 L Hipertiroid Stabil dengan obat Konsul ke Sp.PD
2. Rita Zahara 54 P Ca Mamae Stabil, minum obat Mastektomi + kemo
3. Luthfi Ferizqo 27 L Tidak ada Sehat Tidak ada
4. Jossica Putri 24 P Tidak ada Sehat Tidak ada
5. Abiyyu K 18 L Tidak ada Sehat Tidak ada

2.1.2 Pengkajian Data Sasaran


Pengkajian data sasaran meliputi
1. Identitas responden
Nama : Jossica Putri
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1-Ekonomi
Pekerjaan : PNS
Penghasilan per bulan (jika ada) : Rp 6.000.000,-
Alamat : Komplek Villa Arai Pinang Blok R3 No.1

2. Penyakit penyerta (komorbid)


3. Faktor risiko COVID-19





BAB 3
ANALISIS MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah


Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan melakukan pre
test kepada sasaran KIE. Berdasarkan hasil pre test yang dijawab oleh sasaran KIE, maka
ditemukan permasalahan diantaranya :
- Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan penularan Covid-
19
- Kebijakan di tempat kerja yang tidak mendukung upaya pencegahan COVID-19

3.2 Penetapan Prioritas Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat masalah yang perlu mendapat
penyelesaian segera. Namun, permasalahan tersebut belum tentu dapat diselesaikan sekaligus,
dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan dalam melakukan intervensi terhadap
masalah tersebut sehingga perlu ditentukan prioritas masalah yang merupakan masalah
terpenting dan bisa diintervensi. Metode yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah
adalah metode Hanlon.
Metoden Hanlon memiliki 4 komponen yang terdiri dari urgensi, kemungkinan
tindakan intervensi, biaya yang diperlukan dan peningkatan mutu. Sistem penilaian ini
dirincikan menggunakan skoring dengan rincian sebagai berikut :
1. Urgensi: merupakan masalah yang penting untuk dilaksanakan
Nilai 1 = Tidak penting
Nilai 2 = Kurang penting
Nilai 3 = Cukup penting
Nilai 4 = Penting
Nilai 5 = Sangat penting
2. Kemungkinan tindakan intervensi
Nilai 1 = Tidak mudah
Nilai 2 = Kurang mudah
Nilai 3 = Cukup mudah
Nilai 4 = Mudah
Nilai 5 = Sangat mudah
3. Biaya yang diperlukan
Nilai 1 = Sangat mahal
Nilai 2 = Mahal
Nilai 3 = Cukup mahal
Nilai 4 = Murah
Nilai 5 = Sangat murah
4. Kemungkinan meningkatkan mutu
Nilai 1 = Sangat rendah
Nilai 2 = Rendah
Nilai 3 = Sedang
Nilai 4 = Tinggi
Nilai 5 = Sangat tinggi
Tabel 3.1 Analisis Prioritas Masalah
No. Masalah Urgens Intervens Biaya Mutu Total Ranking
i i
1. Pengetahua 4 4 5 4 17 1
n yang
kurang
tentang
upaya
pencegahan
penularan
COVID-19
2. Kebijakan 4 1 5 4 14 2
di tempat
kerja yang
tidak
mendukung
upaya
pencegahan
COVID-19

3.3 Gambaran Umum Prioritas Masalah


3.3.1 Pengetahuan yang kurang tentang upaya pencegahan penularan COVID-19
a. Urgensi : 4 (Penting)
Upaya pencegahan dalam penularan COVID-19 adalah hal yang sangat
penting untuk diketahui oleh setiap masyarakat. Terkait dengan penularan
COVID-19 yang sangat mudah yaitu droplet serta belum adanya pengobatan
spesifik untuk COVID-19 maka, upaya pencegahan adalah hal utama yang
dilakukan. Masih banyak masyarakat yang keliru dalam melakukan upaya
pencegahan tersebut. Cuci

tangan adalah hal yang paling penting dan sangat mudah untuk dilakukan dalam
upaya pencegahan penularan COVID-19. Memberikan informasi dan edukasi
terkait protokol mencuci tangan yang baik dan benar kepada masyarakat
sangatlah memberikan manfaat yang sangat besar dalam pencegahan penularan
COVID-19 untuk melindungi diri.
b. Intervensi : 4 (Mudah)
Intervensi yang dilakukan untuk meingkatkan pengetahuan tentang upaya
pencegahan penularan COVID-19 termasuk mudah. Intervensi dapat dilakukan
dengan memberikan video edukasi dan leaflet-leaflet dari Kementerian
Kesehatan terkait upaya pencegahan. Pembelajaran tentang upaya pencegahan
penularan COVID-19 dapat dimulai dari yang paling mudah dan efektif yaitu
cara mencuci tangan dengan baik dan benar, pelatihan ini dapat diberikan dalam
bentuk simulasi melalui video call.
c. Biaya : 5 (Sangat murah)
Biaya yang diperlukan untuk memberikan pengetahuan terkait upaya
pencegahan penularan COVID-19 ini tergolong murah. Pemberian infromasi dan
edukasi ini dilakukan secara online, dimana sekarang tersedia paket-paket
internet dari berbagai provider yang menawarkan harga terjangkau dikarenakan
meningkatnya kebutuhan internet ditengah pandemi COVID-19 ini.
Biaya yang dibutuhkan terkait media promosi kesehatan yang digunakan
juga tidak ada. Hal ini dikarenakan media promosi kesehatan yang digunakan
dapat diperoleh dari berbagai website yang ada seperti kementerian kesehatan
dan panduan FOME 3 yang disediakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.
d. Mutu : 4 (Tinggi)
Diharapkan dengan adanya pemberian informasi dan edukasi ini dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait upaya pencegahan penularan
COVID-19 tersebut. Pengetahuan yang banyak jika telah dimiliki oleh
masyarakat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hendaknya
penyebaran COVID-19 dapat ditekan dengan maksimal.
3.3.2 Kebijakan di tempat kerja yang tidak mendukung upaya pencegahan COVID-19
a. Urgensi : 4 (Penting)
Kebijakan di tempat kerja yang tidak menerapkan work from home dapat
menghambat upaya pencegahan penularan COVID-19. Hal ini harus didukung
oleh karyawan di tempat pekerjaan agar masing-masing menjaga diri dengan
melakukan beberapa upaya pencegahan jika sedang berada di tempat umum dan
penyediaan fasilitas di tempat kerja disesuaikan dengan prosedur-prosedur terkait
COVID-19. Hal ini menjadi penting karena tidak melakukan work from home
dapat meningkatkan laju penyebaran COVID-19.
b. Intervensi : 1 (Tidak Mudah)
Intervensi terhadap kebijakan tempat kerja yang tidak menerapkan work
from home tersebut tergolong tidak mudah. Hal ini harus dibicarakan dengan
banyak pihak dan terkait dengan kepentingan urusan pekerjaan yang tidak bisa
dilakukan dari rumah. Sehingga sulit dilakukan intervensi kepada sasaran KIE,
dimana mereka harus mematuhi aturan yang ada pada tempat kerja masing-
masing.
c. Biaya : 5 (Sangat murah)
Biaya yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah tempat kerja yang tidak
mendukung upaya pencegahan COVID-19 juga sangat murah karena dalam
keadaan pandemi sekarang, segala kegiatan diusahakan secara online. Sehingga
hanya membutuhkan biaya untuk akses internet yang sekarang juga difasilitasi
oleh beberapa provider dengan menawarkan paket-paket internet harga
terjangkau.
d. Mutu : 4 (Tinggi)
Diharapkan tempat-tempat kerja yang tidak memberikan kebijakan work
from home, agar bisa mendukung karyawan-karyawannya tetap bekerja dengan
aman dan sehat seperti penyediaan fasilitas mencuci tangan dan area kerja yang
diperluas. Sehingga dengan kebijakan tersebut juga dapat menekan penyebaran
COVID-19 walaupun tetap bekerja di kantor masing-masing.
3.4 Analisis Penyebab Masalah
Berdasarkan penilaian prioritas, masalah utama pada masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan terhadap upaya pencegahan penularan COVID-19. Dimana upaya pencegahan
tersebut lebih ditekankan kepada cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar terkait
langkah-langkah dan keefektifan melakukan CTPS tersebut. Dari diskusi dan pelaksanaan
pretest kepada sasaran KIE , didapatkan beberapa sebab dari masalah yang terjadi.

3.4.1 Manusia
Pengetahuan individu yang masih rendah terkait upaya pencegahan penularan
COVID-19 khususnya cara mencuci tangan yang baik dan benar. Permasalahan ini
didapatkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sasaran KIE ketika
diberikan informasi dan edukasi terkait COVID-19. Permasalahan ini terkait, waktu
dilakukannya cuci tangan, langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar serta
keefektifan cara mencuci tangan tersebut.
3.4.2 Metode
Belum adanya pihak yang melakukan penyuluhan secara langsung terfokus
kepada masing-masing individu mengenai protokol cuci tangan pakai sabun yang
baik dan benar. Dalam pelaksanaan pemberian edukasi cara cuci tangan tersebut
diperlukan simulasi agar bisa memperlihatkan secara langsung langkah-langkah cuci
tangan yang baik dan benar. Selain itu, individu yang telah mengikuti simulasi
tersebut juga dapat menjadi perpanjangan tangan dalam pengajaran protokol cara
mencuci tangan kepada keluarga masing-masing.
3.4.3 Material
Sudah ada bentuk media promosi kesehatan mengenai protokol cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar. Namun, media tersebut tidak tersebar secara luas
kepada masyarakat. Media promosi kesehatan ini dapat berupa leaflet dan video.
3.4.4 Lingkungan
Tidak adanya masyarakat lain di sekitar sasaran KIE yang mengetahui secara
pasti bagaimana langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta
meragukan keefektifitasan cuci tangan tersebut. Banyak masyarakat yang
beranggapan memakasi masker lebih efektif daripada melakukan cuci tangan pakai
sabun ini.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah


Pengetahuan sasaran KIE yang masih rendah mengenai informasi protokol cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar dalam mengurangi risiko COVID-19.
Rencana :
Melakukan promosi kesehatan berupa penyampaian informasi dan edukasi dalam
bentuk penyuluhan online dalam sebuah grup Whatsapp. Promosi yang diberikan berupa
leaflet dalam format PDF dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemudian
dilakukan pengambilan video simulasi cuci tangan bersama sasaran KIE agar dapat
meningkatkan pemahaman serta bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksana : Dokter Muda FOME 3


Sasaran : Individu dalam keluarga sasaran KIE
Waktu : Jumat, 3 April 2020 dan Sabtu, 4 April 2020
Tempat : Grup Whatsapp
Pelaksanaan :
a. Jumat, 3 April 2020
o Pemberian informasi dan edukasi terkait protokol cu tangan pakai sabun
yang baik dan benar untuk mengurangi risiko COVID-19
o Pelaksanaan pre-test terkait pengetahuan sasaran KIE mengenai COVID-19
b. Sabtu, 4 April 2020
o Simulasi cuci tangan yang baik dan benar melalui videocall di grup
Whatsapp dan didokumentasikan berupa video
o Pelaksanaan post-test terkait pengetahuan sasaran KIE mengenai COVID-
19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Target :
Terlaksananya pemberian penyuluhan kepada sasaran KIE secara online tentang
protokol cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar serta dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari agar dapat mengurangi risiko COVID-19.
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada FOME 3 ini adalah KIE pada satu
keluarga. Penyuluhan dilakukan dalam sebuah grup Whatsapp. Pemilihan keluarga ini
diserahkan kepada Dokter Muda yang akan melakukan KIE secara bebas. Pada tahap
perencanaan ini dilakukan penentuan tanggal dan waktu penyuluhan bersama sasaran KIE,
dalam materi ini disediakan 2 pertemuan yaitu untuk KIE dan pembuatan video simulasi cuci
tangan.
Setelah ditentukan sasaran KIE dan waktu pelaksanaannya, maka disiapkanlah soal
pretest dan posttest berjumlah 10 soal terkait Covid-19 dalam bentuk pilihan ganda.
Kemudian, mempersiapkan bahan promosi kesehatan yang akan digunakan dalam KIE
tersebut seperti leaflet dan video.
Tabel 4.1 Plan of action (POA)
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Media Evaluasi
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1. KIE Pemberian informasi Salah satu Jumat, Grup Whatsapp Post test
dan edukasi terkait keluarga 3 April
pencegahan orang 2020
COVID-19 yaitu terdekat (Pukul
protokol cuci yang 16.00 WIB)
tangan pakai sabun dikenal
yang baik dan benar
2. Pembuatan Praktik protokol Salah satu Sabtu, 4 Grup Whatsapp Adanya video
video simulasi CTPS yang baik anggota April 2020 (Videocall) simulasi CTPS
cuci tangan dan benar keluarga (Pukul bersama
sasaran 11.00 WIB)
KIE

4.2 Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan KIE dilakukan pada hari Jumat, 3 April 2020 di grup Whatsapp.
Pembukaan penyuluhan dimulai dengan salam dan kata-kata pembuka serta memastikan
sasaran KIE sudah standby di grup tersebut untuk berdiskusi.
Setelah sasaran KIE sudah dipastikan lengkap, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan
pemberian info mengenai COVID-19 secara umum. Sebelumnya, sasaran KIE telah diberikan
soal pre test terlebih dahulu melalui personal chat. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi
mengenai upaya pencegahan penularan COVID-19, dimana pemberi materi memfokuskan
pembahasan tentang protokol cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar. Sasaran KIE juga
mendiskusikan terkait hal lain tentang COVID-19 bersama pemberi materi.

Kegiatan dilanjutkan pada hari Sabtu, 4 April 2020 pukul 11.00 WIB. Kegiatan
dilakukan berupa simulasi cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar dan
didokumentasikan dalam bentuk video. Setelah simulasi selesai, sasaran KIE diberikan soal
post test dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
4.3 Monitoring dan Evaluasi
Indikator keberhasilan dari program penyuluhan ini yaitu meningkatnya pengetahuan
sasaran KIE terkait upaya pencegahan penularan COVID-19 khususnya melalui cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar karena banyaknya anggapan bahwa memakai masker jauh
lebih penting daripada mencuci tangan.
Hal yang menjadi evaluasi pada penyuluhan ini yaitu masih banyak yang belum
mengetahui maupun hafal 6 langkah mencuci tangan menggunakan sabun tersebut. Sehingga
perlu diberikan panduan-panduan berupa leaflet dan video terkait mencuci tangan tersebut.
Sasaran KIE juga diinformasikan manfaat mencuci tangan tersebut. Sehingga dengan semua
bahan promosi dan skill mencuci tangan yang sudah dimiliki dapat diteruskan kepada anggota
keluarga dan teman-teman sasaran KIE.
Tahap monitoring dan evaluasi ini ditujukan untuk menilai apakah kegiatan KIE dan
pembuatan video simulasi cuci tangan telah mencapai target. Penilaian ini dapat dilihat dari
hasil post test dan dihasilkannya video simulasi cuci tangan tersebut.
BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Tahap Perencanaan (Plan)


Tahap perencanaan diawali dengan melakukan identifikasi masalah yang terdapat
pada sasaran KIE. Identifikasi masalah dilakukan melalui hasil pre test dan diskusi dengan
saaran KIE.
Tahapan selanjutnya dilakukan analisis permasalahan dan penetapan prioritas
masalah. Pada penetapan prioritas masalah dilakukan dengan teknik skoring (Metode
Hanlon). Setelah dilakukannya petenapan prioritas masalah, kemudian dilakukan analisis
sebab masalah ditinjau dari segi manusia, metode, material dan lingkungan sebagai landasan
awal dalam melaksanakan penyuluhan ini.
Adapun prioritas masalah yang didapatkan adalah pengetahuan yang kurang terkait
upaya pencegahan penularan COVID-19 pada sasaran KIE ini. Upaya pengendalian yang
dapat dilakukan adalah berupa program untuk meningkatan pengetahuan terkait upaya
pencegahan penularan COVID-19 untuk mengurangi risiko COVID-19. Program tersebut
dilakukan dalam bentuk penyuluhan secara online. Sebelum dilakukan penyuluhan, sasaran
KIE diberikan pre test terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi
informasi umum mengenai COVID-19, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang upaya
pencegahan penularan COVID-19 yaitu protokol cuci tangan pakai sabun yang baik dan
benar. Sasaran KIE juga dapat menanyakan hal-hal lain terkait COVID-19 seperti cara
menggunakan masker, alur masuk dan keluar rumah dan alur pelaporan ke pelayanan
kesehatan terdekat. Keesokan harinya, dilanjutkan dengan pembuatan video simulasi cuci
tangan bersama sasaran KIE tersebut. Terakhir dlakukan post test sebelum penutupan dari
kegiatan penyuluhan secara online.

5.2 Tahap Pelaksanaan (Do)


Pada tahap ini dokter muda melakukan kegiatan yang sudah direncanakan untuk
meningkatkan pengetahuan terkait upaya pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan yang
dilakukan antara lain :

1. Pemberian pre test kepada sasaran KIE untuk menilai tingkat pengetahuan sasaran
KIE terkait COVID-19
2. Identifikasi masalah pada sasaran KIE yang dilakukan oleh Dokter Muda FOME 3
3. Menentukan prioritas masalah pada sasaran KIE
4. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam 2 hari. Kegiatan dilakukan pada hari Jumat,
03 April 2020 dan Sabtu, 04 April 2020 di Aplikasi grup Whatsapp.
a) Pemberian KIE terkait COVID-19
Pemberian KIE terkait COVID-19 dilakukan di grup Whatsapp dengan
anggota 4 orang. Sebelum pemberian materi, reponden telah menjawab soal pre-
test terlebih dahulu. Diskusi di grup tersebut dimulai dengan pemberian materi
COVID-19 secara garis besar melalui video yaitu definisi COVID-19, gejala
klinis yang sering muncul, cara penularan dan bebrapa upaya pencegahan.
Pada sesi diskusi responden menanyakan terkait hal-hal yang berhubungan
dengan cuci tangan seperti waktu yang dibutuhkan, langkah-langkah serta tujuan
cuci tangan tersebut. Bersama dnegan sasaran KIE juga didiskusikan terkait
keefektifan cuci tangan dengan berbagai cara baik dengan handsanitizer ataupun
sabun. Sasaran KIE juga menanyakan beberapa hal seperti work from home,
istilah-istilah terkait COVID-19, alur pelaporan kepada pelayanan kesehatan serta
mengkonfirmasi berita hoax yang didengar.
b) Pembuatan video simulasi cuci tangan
Pembuatan video dilakukan pada hari Sabtu, 4 April 2020 pukul 11.00
WIB. Pembuatan video ini diikuti oleh salah satu anggota keluarga sasaran KIE
saja. Hal ini dengan harapan responden yang telah mengikuti simulasi tersebut
dapat menjadi perpanjangan tangan terhadap keluarganya. Video simulasi cuci
tangan tersebut diikuti oleh 2 orang lainnya dari keluarga yang berbeda.
5. Pembuatan laporan program tentang upaya promosi kesehatan protokol cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar untuk mengurangi risiko COVID-19.

5.3 Tahap Pemantauan (Check)


Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan penyuluhan kepada
sasaran KIE megnenai upaya pemcegahan penularan COVID-19 yaitu protokol CTPS yang
baik dan benar. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kesuksesan jalannya kegiatan pada
program kerja tersebut. Keberhasilan pelaksanaan dilihat dari :

1. Terlaksananya program kegiatan penyuluhan mengenai upaya pemcegahan


penularan COVID-19 yaitu protokol CTPS yang baik dan benar

2. Meningkatnya pengetahuan sasaran KIE mengenai COVID-19, dilihat dari nilai


post test. Selain itu, juga diharapkan adanya peningkatan kesadaran dan mawas
diri pada sasaran KIE ketika terjadinya pandemik khususnya COVID-19
3. Sasaran KIE bisa melakukan cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar yang
didokumentasikan dalam sebuah video
5.4 Tahap Lanjutan (Action)
Tahap lanjuta kegiatan berupa :
1. Penyuluhan dan diskusi terus berlanjut kepada masyarakat khususnya sasaran KIE
berupa pengetahuan umum, tidak hanya mengenai pandemik (COVID-19) yang
sedang terjadi saat ini, juga tentang kesehatan secara umum.
2. Follow up berkelanjutan secara aktif maupun pasif pasca diadakannya penyuluhan
kepada sasaran KIE tersebut dalam bentuk komukasi dalam aplikasi grup Whatsapp
3. Tersebarnya media promosi berupa leaflet kepada sasaran KIE.
BAB 6
PENUTUP

6.1 Simpulan

1. Terdapat beberapa masalah pada sasaran KIE antara lain :


o Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan penularan
COVID-19
o Kebijakan di tempat kerja yang tidak mendukung upaya pencegahan COVID-
19
2. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan penularan
COVID-19 yaitu protokol cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar merupakan
urutan pertama prioritas masalah yang harus diselesaikan
3. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan ini adalah melakukan promosi kesehatan berupa penyampaian
informasi dan edukasi dalam bentuk penyuluhan online dalam sebuah grup
Whatsapp dan pengambilan video simulasi cuci tangan bersama sasaran KIE agar
dapat meningkatkan pemahaman serta bisa diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Program penyuluhan kepada sasaran KIE mengenai protokol CTPS yang baik
dan benar dalam mengurangi risiko COVID-19 telah memberikan beberapa hasil
berupa:
o Terdapat peningkatan yang signifikan dari sasaran KIE terkait upaya
pencegahan penularan COVID-19 yaitu protokol CTPS yang baik dan benar
o Tersebarnya media promosi kesehatan berupa leaflet dan video dalam bentuk
softcopy ke dalam aplikasi Whatsapp. Sehingga media promosi ini dapat
disebarluaskan kepada masyarakat luas.

6.2 Saran
Diharapkan sasaran KIE setelah dilakukannya penyuluhan mengenai upaya
pencegahan penularan COVID-19 yaitu protokol CTPS yang baik dan benar dalam
mengurangi risiko COVID-19 dapat meneruskan media promosi leaflet dan video yang
sudah diberikan kepada anggota kelarga lain atau kepada masyarakat luas sehingga dapat
memberikan informasi yang benar dan tepat dalam bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pencegahan dan


pengendalian coronavirus disease (COVID-19). Jakarta : Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 2020.
2. Burhan E, Isbaniah F, Susanto AD, Aditama TY, Soedarsono, Sartono TR, dkk.
Penumonia COVID-19 Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI); 2020.
LAMPIRAN 1
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
LAMPIRAN 2
SCREENSHOOT WA
LAMPIRAN 3
PRE TEST DAN POST TEST (1)
a. Pre Test

b. Post Test
LAMPIRAN 4
POST TEST FK UNAND
X X
X ×
]

] ]

Responden
Ket :
Laki-laki Perempuan
X Meninggal
Diabetes
Obesitas
Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai