Oleh :
RIRIN
LAUSARINA
NO.BP. 1840312420
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
COVID-19. Kegiatan KIE COVID-19 ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti
kepaniteraan klinik FOME 3.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Rauza Sukmarita, PhD selaku
preseptor dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan semua pihak yang telah
memberikan arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan KIE COVID-19.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan kegiatan KIE COVID-19 ini, untuk itu kritik dan saran dari pembaca
kami harapkan. Semoga laporan KIE COVID-19 ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penulis
i
HALAMAN PENGESAHAN
DATA MAHASISWA:
Nama Lengkap : Ririn Lausarina
Nomor Buku Pokok : 1840312420
Tanggal Lahir : 22 November 1995
Nama Preseptor : dr. Rauza Sukmarita, PhD
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................2
1.3 Tujuan
Kegiatan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... .
2
BAB 2. GAMBARAN SITUASI................................................................................................3
BAB 3. ANALISIS MASALAH................................................................................................6
3.1 Identifikasi Masalah.........................................................................................................6
3.2 Penetapan Prioritas Masalah.............................................................................................6
3.3 Gambaran Umum Prioritas Masalah................................................................................7
3.4 Analisis Penyebab Masalah..............................................................................................9
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah.......................................................................................10
BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................................12
4.1 Rencana Kegiatan...........................................................................................................12
4.2 Pelaksanaan Kegiatan.....................................................................................................12
4.3 Monitoring dan Evaluasi................................................................................................13
BAB 5. PEMBAHASAN..........................................................................................................14
5.1 Tahap Perencanaan (Plan)..............................................................................................14
5.2 Tahap Pelaksanaan (Do).................................................................................................14
5.3 Tahap Pemantauan (Check)............................................................................................15
5.4 Tahap Lanjutan (Action)................................................................................................16
BAB 6. PENUTUP...................................................................................................................17
6.1 Kesimpulan....................................................................................................................17
6.2 Saran..............................................................................................................................17
iii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
LAMPIRAN.............................................................................................................................19
iv
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Pengkajian Data Keluarga
Pengkajian data keluarga meliputi
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Zulfahmi
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta (Perkapalan Teluk Bayur)
Penghasilan per bulan : Rp 5.000.000,-
Alamat : Kompel Villa Arai Pinang Blok R3 No. 1
2. Anggota keluarga
Tabel 2.1 Anggota keluarga
No Nama Usia L/P Hubungan Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Keluarga
1. Zulfahmi 55 L Kepala Keluarga SMA Swasta
2. Rita Zahara 54 P Istri S1 IRT
3. Luthfi Ferizqo 27 L Anak kandung D3 Swasta
4. Jossica Putri 24 P Anak kandung S1 PNS
5. Abiyyu Khairy 18 L Anak kandung SMP Pelajar
√
3. Faktor risiko COVID-19
√
√
√
√
√
√
√
BAB 3
ANALISIS MASALAH
tangan adalah hal yang paling penting dan sangat mudah untuk dilakukan dalam
upaya pencegahan penularan COVID-19. Memberikan informasi dan edukasi
terkait protokol mencuci tangan yang baik dan benar kepada masyarakat
sangatlah memberikan manfaat yang sangat besar dalam pencegahan penularan
COVID-19 untuk melindungi diri.
b. Intervensi : 4 (Mudah)
Intervensi yang dilakukan untuk meingkatkan pengetahuan tentang upaya
pencegahan penularan COVID-19 termasuk mudah. Intervensi dapat dilakukan
dengan memberikan video edukasi dan leaflet-leaflet dari Kementerian
Kesehatan terkait upaya pencegahan. Pembelajaran tentang upaya pencegahan
penularan COVID-19 dapat dimulai dari yang paling mudah dan efektif yaitu
cara mencuci tangan dengan baik dan benar, pelatihan ini dapat diberikan dalam
bentuk simulasi melalui video call.
c. Biaya : 5 (Sangat murah)
Biaya yang diperlukan untuk memberikan pengetahuan terkait upaya
pencegahan penularan COVID-19 ini tergolong murah. Pemberian infromasi dan
edukasi ini dilakukan secara online, dimana sekarang tersedia paket-paket
internet dari berbagai provider yang menawarkan harga terjangkau dikarenakan
meningkatnya kebutuhan internet ditengah pandemi COVID-19 ini.
Biaya yang dibutuhkan terkait media promosi kesehatan yang digunakan
juga tidak ada. Hal ini dikarenakan media promosi kesehatan yang digunakan
dapat diperoleh dari berbagai website yang ada seperti kementerian kesehatan
dan panduan FOME 3 yang disediakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.
d. Mutu : 4 (Tinggi)
Diharapkan dengan adanya pemberian informasi dan edukasi ini dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait upaya pencegahan penularan
COVID-19 tersebut. Pengetahuan yang banyak jika telah dimiliki oleh
masyarakat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hendaknya
penyebaran COVID-19 dapat ditekan dengan maksimal.
3.3.2 Kebijakan di tempat kerja yang tidak mendukung upaya pencegahan COVID-19
a. Urgensi : 4 (Penting)
Kebijakan di tempat kerja yang tidak menerapkan work from home dapat
menghambat upaya pencegahan penularan COVID-19. Hal ini harus didukung
oleh karyawan di tempat pekerjaan agar masing-masing menjaga diri dengan
melakukan beberapa upaya pencegahan jika sedang berada di tempat umum dan
penyediaan fasilitas di tempat kerja disesuaikan dengan prosedur-prosedur terkait
COVID-19. Hal ini menjadi penting karena tidak melakukan work from home
dapat meningkatkan laju penyebaran COVID-19.
b. Intervensi : 1 (Tidak Mudah)
Intervensi terhadap kebijakan tempat kerja yang tidak menerapkan work
from home tersebut tergolong tidak mudah. Hal ini harus dibicarakan dengan
banyak pihak dan terkait dengan kepentingan urusan pekerjaan yang tidak bisa
dilakukan dari rumah. Sehingga sulit dilakukan intervensi kepada sasaran KIE,
dimana mereka harus mematuhi aturan yang ada pada tempat kerja masing-
masing.
c. Biaya : 5 (Sangat murah)
Biaya yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah tempat kerja yang tidak
mendukung upaya pencegahan COVID-19 juga sangat murah karena dalam
keadaan pandemi sekarang, segala kegiatan diusahakan secara online. Sehingga
hanya membutuhkan biaya untuk akses internet yang sekarang juga difasilitasi
oleh beberapa provider dengan menawarkan paket-paket internet harga
terjangkau.
d. Mutu : 4 (Tinggi)
Diharapkan tempat-tempat kerja yang tidak memberikan kebijakan work
from home, agar bisa mendukung karyawan-karyawannya tetap bekerja dengan
aman dan sehat seperti penyediaan fasilitas mencuci tangan dan area kerja yang
diperluas. Sehingga dengan kebijakan tersebut juga dapat menekan penyebaran
COVID-19 walaupun tetap bekerja di kantor masing-masing.
3.4 Analisis Penyebab Masalah
Berdasarkan penilaian prioritas, masalah utama pada masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan terhadap upaya pencegahan penularan COVID-19. Dimana upaya pencegahan
tersebut lebih ditekankan kepada cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar terkait
langkah-langkah dan keefektifan melakukan CTPS tersebut. Dari diskusi dan pelaksanaan
pretest kepada sasaran KIE , didapatkan beberapa sebab dari masalah yang terjadi.
3.4.1 Manusia
Pengetahuan individu yang masih rendah terkait upaya pencegahan penularan
COVID-19 khususnya cara mencuci tangan yang baik dan benar. Permasalahan ini
didapatkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sasaran KIE ketika
diberikan informasi dan edukasi terkait COVID-19. Permasalahan ini terkait, waktu
dilakukannya cuci tangan, langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar serta
keefektifan cara mencuci tangan tersebut.
3.4.2 Metode
Belum adanya pihak yang melakukan penyuluhan secara langsung terfokus
kepada masing-masing individu mengenai protokol cuci tangan pakai sabun yang
baik dan benar. Dalam pelaksanaan pemberian edukasi cara cuci tangan tersebut
diperlukan simulasi agar bisa memperlihatkan secara langsung langkah-langkah cuci
tangan yang baik dan benar. Selain itu, individu yang telah mengikuti simulasi
tersebut juga dapat menjadi perpanjangan tangan dalam pengajaran protokol cara
mencuci tangan kepada keluarga masing-masing.
3.4.3 Material
Sudah ada bentuk media promosi kesehatan mengenai protokol cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar. Namun, media tersebut tidak tersebar secara luas
kepada masyarakat. Media promosi kesehatan ini dapat berupa leaflet dan video.
3.4.4 Lingkungan
Tidak adanya masyarakat lain di sekitar sasaran KIE yang mengetahui secara
pasti bagaimana langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta
meragukan keefektifitasan cuci tangan tersebut. Banyak masyarakat yang
beranggapan memakasi masker lebih efektif daripada melakukan cuci tangan pakai
sabun ini.
Kegiatan dilanjutkan pada hari Sabtu, 4 April 2020 pukul 11.00 WIB. Kegiatan
dilakukan berupa simulasi cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar dan
didokumentasikan dalam bentuk video. Setelah simulasi selesai, sasaran KIE diberikan soal
post test dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
4.3 Monitoring dan Evaluasi
Indikator keberhasilan dari program penyuluhan ini yaitu meningkatnya pengetahuan
sasaran KIE terkait upaya pencegahan penularan COVID-19 khususnya melalui cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar karena banyaknya anggapan bahwa memakai masker jauh
lebih penting daripada mencuci tangan.
Hal yang menjadi evaluasi pada penyuluhan ini yaitu masih banyak yang belum
mengetahui maupun hafal 6 langkah mencuci tangan menggunakan sabun tersebut. Sehingga
perlu diberikan panduan-panduan berupa leaflet dan video terkait mencuci tangan tersebut.
Sasaran KIE juga diinformasikan manfaat mencuci tangan tersebut. Sehingga dengan semua
bahan promosi dan skill mencuci tangan yang sudah dimiliki dapat diteruskan kepada anggota
keluarga dan teman-teman sasaran KIE.
Tahap monitoring dan evaluasi ini ditujukan untuk menilai apakah kegiatan KIE dan
pembuatan video simulasi cuci tangan telah mencapai target. Penilaian ini dapat dilihat dari
hasil post test dan dihasilkannya video simulasi cuci tangan tersebut.
BAB 5
PEMBAHASAN
1. Pemberian pre test kepada sasaran KIE untuk menilai tingkat pengetahuan sasaran
KIE terkait COVID-19
2. Identifikasi masalah pada sasaran KIE yang dilakukan oleh Dokter Muda FOME 3
3. Menentukan prioritas masalah pada sasaran KIE
4. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam 2 hari. Kegiatan dilakukan pada hari Jumat,
03 April 2020 dan Sabtu, 04 April 2020 di Aplikasi grup Whatsapp.
a) Pemberian KIE terkait COVID-19
Pemberian KIE terkait COVID-19 dilakukan di grup Whatsapp dengan
anggota 4 orang. Sebelum pemberian materi, reponden telah menjawab soal pre-
test terlebih dahulu. Diskusi di grup tersebut dimulai dengan pemberian materi
COVID-19 secara garis besar melalui video yaitu definisi COVID-19, gejala
klinis yang sering muncul, cara penularan dan bebrapa upaya pencegahan.
Pada sesi diskusi responden menanyakan terkait hal-hal yang berhubungan
dengan cuci tangan seperti waktu yang dibutuhkan, langkah-langkah serta tujuan
cuci tangan tersebut. Bersama dnegan sasaran KIE juga didiskusikan terkait
keefektifan cuci tangan dengan berbagai cara baik dengan handsanitizer ataupun
sabun. Sasaran KIE juga menanyakan beberapa hal seperti work from home,
istilah-istilah terkait COVID-19, alur pelaporan kepada pelayanan kesehatan serta
mengkonfirmasi berita hoax yang didengar.
b) Pembuatan video simulasi cuci tangan
Pembuatan video dilakukan pada hari Sabtu, 4 April 2020 pukul 11.00
WIB. Pembuatan video ini diikuti oleh salah satu anggota keluarga sasaran KIE
saja. Hal ini dengan harapan responden yang telah mengikuti simulasi tersebut
dapat menjadi perpanjangan tangan terhadap keluarganya. Video simulasi cuci
tangan tersebut diikuti oleh 2 orang lainnya dari keluarga yang berbeda.
5. Pembuatan laporan program tentang upaya promosi kesehatan protokol cuci tangan
pakai sabun yang baik dan benar untuk mengurangi risiko COVID-19.
6.1 Simpulan
6.2 Saran
Diharapkan sasaran KIE setelah dilakukannya penyuluhan mengenai upaya
pencegahan penularan COVID-19 yaitu protokol CTPS yang baik dan benar dalam
mengurangi risiko COVID-19 dapat meneruskan media promosi leaflet dan video yang
sudah diberikan kepada anggota kelarga lain atau kepada masyarakat luas sehingga dapat
memberikan informasi yang benar dan tepat dalam bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
b. Post Test
LAMPIRAN 4
POST TEST FK UNAND
X X
X ×
]
] ]
Responden
Ket :
Laki-laki Perempuan
X Meninggal
Diabetes
Obesitas
Hipertensi