Anda di halaman 1dari 23

Laporan KIE

UPAYA PROMOSI KESEHATAN MENGENAI CARA MENGATASI


CEMAS SAAT COVID-19

Oleh :
Mayang Permata Sari
No. BP 1840312415

Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Menyelesaikan Siklus


Family Oriented Medical Education (FOME) III

FAMILY ORIENTED MEDICAL EDUCATION III


BAGIAN PROFESI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat- Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan FOME III ini dengan judul “Upaya Promosi Kesehatan
Mengenai Cara Mengatasi Cemas Saat COVID-19”
Laporan FOME III ini Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Menyelesaikan
Siklus Family Oriented Medical Education (FOME) III Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dr. Beni Indra, Sp.An selaku
pembimbing.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, April 2020

Penulis

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ii


HALAMAN PENGESAHAN

DATA MAHASISWA:
Nama Lengkap : Mayang Permata Sari
Nomor Buku Pokok : 1840312415
Tanggal Lahir : 25 November 1995
Nama Preseptor : dr. Benni Indra, Sp.An

JUDUL KEGIATAN FOME III :


Upaya Promosi Kesehatan Mengenai Cara Mengatasi Cemas saat COVID-19

Menyatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan FOME III dan
menyelesaikan semua persyaratan pada kegiatan tersebut.

Padang, 29 April 2020


Mengesahkan,

( dr. Benni Indra, Sp.An)


Preseptor

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas iii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
Sars CoV-2 yang bersifat zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).1,2,3
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5- 6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus
adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.3
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International
Concern (KKMMD/PHEIC). Hingga 13 April 2020 ini, telah dilaporkan kasus
konfirmasi diseluruh dunia sebanyak 1.850.966 kasus dengan angka kematian
sebanyak 114.269 kasus (CFR 6,1%). Penambahan jumlah kasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.4
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah
dua kasus.5 Hingga 13 April 2020 ini di Indonesia dilaporkan kasus konfirmasi
sebanyak 4.241 kasus dengan angka kematian sebanyak 373 kasus (CFR 8,7%).
Penambahan jumlah kasus dan penyebaran yang begitu cepat membuat masyarakat
cemas dan stress menghadapinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana tingkat pengetahuan umum individu mengenai COVID-19 ?
1.2.2 Bagaimana tingkat pengetahuan individu mengenai cara mengatasi
cemas saat COVID-19?
1.3 Tujuan Kegiatan

Melakukan komunikasi, pemberian informasi serta edukasi kepada sasaran KIE


mengenai COVID-19. Mengetahui pengetahuan umum individu sasaran KIE
mengenai dan memberikan informasi bagaimana cara mengatasi cemas saat
COVID-19
1.4 Manfaat Kegiatan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai COVID-19 dan cara mengatasi cemas saat COVID-19
1.4.2 Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan upaya promosi kesehatan cara mengatasi cemas
saat COVID-19 serta dapat memenuhi tugas FOME III penulis.
BAB 2
GAMBARAN SITUASI

2.1 Pengkajian
2.1.1 Pengkajian Data Keluarga

1. Identitas kepala keluarga


Nama : Riam Mulawarman
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Bengkel
Penghasilan : 5 juta- 7 juta
Alamat : Jalan rambai No 16 Purus Baru Padang
2. Anggota keluarga
Tabel 1. Anggota keluarga

No Nama Usia L/P Hub Pendidikan Pekerjaan


keluarga
1 Aida 46 P Istri SMA IRT
2 Aulia Baiyuri 23 P Anak S1 Auditor
3 Nada Aisyah 19 P Anak SMA Mahasiswa
3. Status kesehatan leuarga dalam 1 tahun
Tabel 2. Status kesehatan

No Nama Usia L/P Penyakit  Saat ini Pengobatan

1 Riam Mulawarman 55 L - sehat -
2 Aida 46 P - sehat -
3 Aulia Baiyuri 23 P - sehat -
4 Nada Aisyah 19 P - Sehat -

2.1.2 Pengkajian Data Responden


1. Identitas responden
Nama : Aulia Baiyuri
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Auditor
Penghasilan : Rp.5.000.000
Alamat : Jalan rambai No 16 Purus Baru Padang

2. Penyakit penyerta
3. Faktor Resiko COVID-19
BAB 3
ANALISIS MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah


Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara
dengan individu sasaran KIE. Selain itu proses ini dilakukan dengan memberikan
pretest kepada individu tersebut sebagai langkah awal untuk menentukan masalah apa
yang akan diangkat dalam kasus ini. Masalah yang didapatkan pada masyarakat saat
terjadi COVID- 19 yaitu kurangnya pengetahuan tentang COVID-19 secara umum dan
tingginya tingkat kecemasan dalam menghadapi COVID-19.
3.2 Penetapan Prioritas Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada pada individu, terdapat beberapa
masalah yang perlu mendapat penyelesaian segera. Namun, tidak semua
permasalahan dapat diselesaikan sekaligus, sehingga perlu dilakukan penentuan
prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar dan terpenting yang mungkin
untuk diselesaikan. Metode yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah
adalah metode Hanlon. Setelah menentukan prioritas masalah, langkah selanjutnya
adalah pembuatan diagram Plan, Do, Check, Action untuk mengatasi masalah yang
menjadi prioritas.
Gambar. Metoden Hanlon
Tabel 3. Penetapan Prioritas Masalah

No Masalah U I B M T R
1. Pengetahuan yang kurang tentang 4 5 5 4 18 1
cara mengatasi cemas saat COVID-
19
2. Pengetahuan yang rendah tentang 4 3 5 4 16 2
COVID-19

3.3 Gambaran Umum Prioritas Masalah


a. Urgensi : 4 (Penting)
Mengatasi cemas saat COVID-19 adalah salah satu hal penting disampaikan kepada
masyarakat. Rasa cemas yang berlebihan akan memberikan dampak buruk kepada
sistem imun tubuh sesorang sehingga bisa menjadi salah satu faktor resiko untuk
terkenanya COVID-19. Rasa cemas yang berlebihan ini juga akan menimbulkan
stigma-stigma negatif yang ada dimasyarakat sehingga dapat mempersulit pemutusan
rantai penularan. Berdasarkan hal tersebut, urgensi pada masalah ini dimasukkan
kedalam kategori penting.
b. Intervensi : 5 (Sangat Mudah)
Intervensi yang dilakukan sangat mudah karena intervensi yang dilakukan untuk saat
ini dapat berupa penyuluhan kepada individu secara langsung melalui
media sosial Whatsapp. Penyuluhan dilakukan dengan cara memberikan artikel, poster
dan video yang berisi tentang COVID-19 secara umum dan cara mengatasi cemas
selama COVID-19. Selain itu, pemberian penyuluhan dilakukan secara diskusi,
sehingga individu yang ingin bertanya mengenai COVID-19 bisa ditanyakan langsung.
c. Biaya : 5 (Sangat Murah)
Biaya untuk intervensi sangat murah. Intervensi yang dilakukan yaitu secara online,
tidak bertatapan secara langsung dan tidak perlu menentukan tempat untuk
dilaksanakannya penyuluhan.
d. Mutu : 4 (Tinggi)
Diharapkan dengan adanya pemberian informasi dan edukasi ini dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat terkait cara mengatasi cemas saat COVID-19. Pengetahuan
yang banyak jika telah dimiliki oleh masyarakat dan diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari hendaknya penyebaran COVID-19 dapat ditekan dengan
maksimal.

3.4 Analisis Penyebab Masalah


Berdasarkan penilaian prioritas, masalah utama pada individu sasaran KIE yaitu
tentang tingginya rasa cemas saat COVID-19. Dari hari wawancara dan pelaksanaan
pretest kepada individu, didapatkan beberapa sebab dari masalah yang terjadi:
3.4.1 Manusia
Pengetahuan individu yang masih rendah terkait cara mentasi rasa cemas saat COVID-
19. Permasalahan ini didapatkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sasaran
KIE ketika diberikan informasi dan edukasi terkait COVID-19.
3.4.2 Metode
Belum adanya pihak yang melakukan penyuluhan secara langsung terfokus kepada
masing-masing individu mengenai cara mengtaasi rasa cemas saat COVID19.
3.4.3 Material
Sudah ada bentuk media promosi kesehatan mengenai cara mengatasi cemas saat
COVID-19, namun masih belum tersebar luas ke masyarakat. Berdasarkan bentuk
umum penggunaannya, media promosi kesehatan terdiri dari 1) bahan bacaan yaitu
modul, buku, folder, leaflet, majalah, buletin, dan sebagainya. 2) bahan peragaan yaitu
poster, flipchart, slide, dan video. Sementara itu berdasarkan cara produksinya media
promosi kesehatan terbagi menjadi 1) media cetak, 2) media elektronik, 3) media luar
ruang seperti papan reklame.
3.4.4 Lingkungan
Tidak adanya masyarakat lain atau anggota keluarga lain yang mengetahui mengenai
Cara mengatasi cemas saat COVID-19 dan tingkat mobilitas masyarakat yang masih
tinggi membuat stigma-stigma negatif terhadap COVID-19.Permasalahan ini
didapatkan dari hasil wawancara dokter muda dengan individu

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah


Pengetahuan sasaran KIE yang masih rendah mengenai informasi cara mengatasi cemas
saat COVID-19.
Rencana :
Melakukan promosi kesehatan berupa penyampaian informasi dan edukasi dalam
bentuk penyuluhan online melalui Whatsapp. Promosi yang diberikan berupa poster,
leaflet dan video dari sumber terpercaya.

Pelaksana : Dokter Muda FOME 3


Sasaran : Individu dalam keluarga sasaran KIE
Waktu : Rabu, 8 April 2020, Sabtu, 11 April 2020, dan Senin, 13 April 2020
Tempat : Grup Whatsapp
Pelaksanaan :
 Pemberian penyuluhan kepada individu sasaran secara online yang berupa cara
mengatasi cemas saat COVID-19.
 Pelaksanaan pre-test dan post-test tentang tingkat pengetahuan umum
mengenai informasi COVID-19.

Target :
Terlaksananya pemberian penyuluhan kepada sasaran KIE secara online tentang cara
mengatasi cemas saat COVID-19 serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari agar dapat mengurangi risiko COVID-19.
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Rencana Kegiatan
Rencana kegaitan yang dilakukan pada FOME III yaitu berupa penyuluhan secara
daring kepada individu melalui aplikasi Whatsapp. Pemilihan individu dipilih secara
bebas, dan pembinaan dilakukan secara individual namun agar sasaran dari penyuluhan
dapat disampaikan langsung ke beberapa anggota keluarga sekaligus diminta kepada
individu tersebut menginformasikan kepada anggota keluarga lainnya.
Sebelum melakukan kegiatan penyuluhan, ditentukan hari untuk pelaksanaan dari
penyuluhan. Ditentukannya hari untuk penyuluhan berguna saat penyuluhan dimulai,
agar individu tersebut dapat berpartisipasi dengan baik dan tidak tertinggal informasi,
dan waktu yang digunakan untuk penyuluhan lebih efektif dan efisien. Setelah
penentuan waktu untuk melaksanakan penyuluhan secara daring, dan setelah itu
dilanjtkan dengan monitoring dan evaluasi.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Tujuan Waktu Sasaran Media


1 Informed conse Meminta izin untuk 8 April Nn. Aulia WA
nt dan pre test pemberian edukasi dan 2020
pemberian pre test
2 Edukasi menge Memberikan infomarsi 11 April Nn. Aulia Poster
nai COVID-19  tentang COVID-19 2022 via WA
secara umum
3 Edukasi menge Memberikan informasi 11 April Nn. Aulia Poster
nai cara mengenai cara mengatasi 2020 dan
mengatasi cemas saat COVID-19 video
cemas saat WA
COVID-19
4 Diskusi dan Memberikan waktu 13 April Nn. Aulia WA
post test kepada individu untuk 2020
betanya dan berdiskusi.

4.3 Monitoring dan Evaluasi


Indikator keberhasilan dari program penyuluhan ini yaitu meningkatnya
pengetahuan sasaran KIE terkait pengetahuan secara umu tentang COVID-19 dan
cara mengatasi cemas saat COVID-19. Hal yang menjadi evaluasi pada penyuluhan
ini yaitu informasi yang bisa diberikan kepada sasaran KIE masih terlalu sempit
sehingga perlu dilakukan edukasi yang berkelanjutan. Evaluasi dari sasaran KIE ini
melalu diskusi yang dilakukan dengan sasaran KIE untuk melihat sejauh mana
sasaran telah memahami apa yang telah diedukasikan.
Pembuatan dari artikel dan media promosi poster dan video tidak membutuh
kan biaya yang banyak dikarenakan distribusi dari artikel, poster dan video
menggunakan aplikasi Whatsapp dan dikirim dalam bentuk jpeg dan softcopy.
Artikel, poster dan video yang diberikan didapatkan dari sumber yang dipercaya
sehingga sasaran dapat langsung menyebarkan kepada anggota keluarga atau
masyarakat secara umum.
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 Tahap Perencanaan (Plan)
Tahap perencanaan diawali dengan melakukan identifikasi masalah yang
terdapat pada sasaran KIE. Identifikasi masalah dilakukan melalui wawancara
dengan sasaran KIE melalui WhatsApp. Selain itu, sasaran juga diberikan soal
pretest sebagai acuan awal untuk melakukan penyuluhan mengenai informasi
secara umum tentang COVID-19 dan cara mengtasi cemas saat COVID-19.
Tahapan selanjutnya dilakukan analisis permasalahan dan penetapan
prioritas masalah. Pada penetapan prioritas masalah dilakukan dengan teknik
skoring (Metode Hanlon). Setelah dilakukannya petenapan prioritas masalah,
kemudian dilakukan analisis sebab masalah ditinjau dari segi manusia, metode,
material dan lingkungan sebagai landasan awal dalam melaksanakan penyuluhan
ini.
Adapun prioritas masalah yang kami dapatkan adalah rendahnya
pengetahuan umum tentang COVID-19 dan cara mengatasi cemas saat COVID-19.
Upaya pengendalian yang dapat dilakukan yaitu program berupa edukasi mengenai
cara mengatasi cemas saat COVID-19. Program tersebut dilakukan dalam bentuk
penyuluhan secara online. Sebelum dilakukan penyuluhan, sasaran KIE diberikan
pre test terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi informasi
umum mengenai COVID-19, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang upaya mentasi
cemas saat COVID-19. Setelah sesi penyuluhan berakhir dilakukan diskusi dengan
sasaran KIE agar dapat menanyakan hal-hal lain terkait COVID-19 lainnya dan
diskusi mengenai hal tersebut. Terakhir dilakukan post test sebelum penutupan dari
kegiatan penyuluhan secara online.

5.2 Tahap Pelaksanaan (Do)


Pada tahap ini dokter muda melakukan kegiatan yang sudah
direncanakan untuk meningkatkan pengetahuan terkait upaya pencegahan penularan
COVID-19. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Pemberian pre test kepada sasaran KIE untuk menilai tingkat pengetahuan
sasaran KIE terkait COVID-19
2. Identifikasi masalah pada sasaran KIE yang dilakukan oleh Dokter Muda
FOME 3
3. Menentukan prioritas masalah pada sasaran KIE
4. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 8 April 2020, 11 April 2020 dan 13 April
2020 di Aplikasi Whatsapp.
5. Pembuatan laporan program tentang upaya promosi kesehatan cara
mengatasi cemas saat COVID-19.

5.3 Tahap Pemantauan (Check)


Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan penyuluhan
kepada sasaran KIE megnenai upaya mengatasi cemas saat COVID-19. Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui kesuksesan jalannya kegiatan pada program kerja
tersebut. Keberhasilan pelaksanaan dilihat dari :

1. Terlaksananya program kegiatan penyuluhan mengenai cara


mengatasi cemas saat COVID-19.

2. Meningkatnya pengetahuan sasaran KIE mengenai COVID-


19 dan cara mengatasi cemas, dilihat dari sesi diskusi dan tanya jawab. Selain
itu, juga diharapkan adanya peningkatan kesadaran dan mawas diri pada
sasaran KIE ketika terjadinya pandemik khususnya COVID-19

5.4 Tahap Lanjutan (Action)


Tahap lanjuta kegiatan berupa :
1. Penyuluhan dan diskusi terus berlanjut kepada masyarakat khususnya sasaran
KIE berupa pengetahuan umum, tidak hanya mengenai pandemik (COVID-19)
yang sedang terjadi saat ini, juga tentang kesehatan secara umum.
2. Follow up berkelanjutan secara aktif maupun pasif pasca diadakannya
penyuluhan kepada sasaran KIE tersebut dalam bentuk komukasi dalam
aplikasi grup Whatsapp
3. Tersebarnya media promosi berupa leaflet kepada sasaran KIE.

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Terdapat beberapa masalah pada sasaran KIE antara


lain :
 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan COVID-19
 Tingginya angka kecemasan dalam menghadapi COVID-19
2. Tingginya angka kecemasan dalam menghadapi COVID-19 merupakan urutan
pertama prioritas masalah yang harus diselesaikan
3. Alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan ini adalah melakukan promosi kesehatan berupa penyampaian
informasi dan edukasi dalam bentuk penyuluhan online melalui Whatsapp
4. Program penyuluhan kepada sasaran KIE telah memberikan beberapa hasil
berupa:
o Terdapat peningkatan yang signifikan dari sasaran KIE terkait upaya
mengatasi cemas saat COVID-19
o Tersebarnya media promosi kesehatan berupa leaflet dan video dalam
bentuk softcopy ke dalam aplikasi Whatsapp. Sehingga media promosi ini
dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas.

6.2 Saran
Diharapkan sasaran KIE setelah dilakukannya penyuluhan mengenai upaya
mengatasi cemas saat COVID-19 dapat meneruskan media promosi leaflet dan
video yang sudah diberikan kepada anggota kelarga lain atau kepada
masyarakat luas sehingga dapat memberikan informasi yang benar dan tepat
dalam bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan menteri kesehatan


Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI. Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI).
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi MERSCoV di Indonesia.
3. World Health Organization (WHO). 2020.
https://www.who.int/healthtopics/coronavirus. Diakses 19 April 2020.
4. World Health Organization (WHO).2020. Global surveillance for human infection
with novel-coronavirus(2019-ncov).https://www.who.int/publications-
detail/global-surveillance- for-humannfection-with-novel-coronavirus-(2019-
ncov). Diakses 19 April 2020.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 2

Anda mungkin juga menyukai