Anda di halaman 1dari 2

MATEMATIKA 1 - MATERI 1

1.1. Himpunan Bilangan Real


Himpunan bagian dari himpunan bilangan real diantaranya : himpunan bilangan asli (natural number),
himpunan bilangan bulat (integer), himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.
1. Himpunan Bilangan Asli : = 1, 2,3, 4,5, .
2. Himpunan Bilangan Bulat : =  , −3, −2, −1,0,1, 2,3, .
3. Himpunan Bilangan Rasional Notasi bilangan rasional adalah
 p 
=  x x = ; dengan p  , q  dan q  0  .
 q 
4. Himpunan bilangan Irasional, merupakan himpunan semua bilangan yang tidak dapat diekspresikan
3
sebagai pembagian dua buah bilangan bulat. Beberapa contoh bilangan irasional adalah √3, √5, √7,
𝜋, 𝑒 dan banyak bilangan lainnya.
Berikut ini adalah sifat aljabar dari bilangan real, yaitu :
1. Komutatif penjumlahan: 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎
2. Asosiatif penjumlahan: 𝑎 + ( 𝑏 + 𝑐 ) = ( 𝑎 + 𝑏 ) + 𝑐
3. Identitas penjumlahan adalah bilangan 0 dan berlaku: 𝑎 + 0 = 0 + 𝑎 = 𝑎
4. Invers penjumlahan dari 𝑎 adalah (−𝑎) dan berlaku: 𝑎 + (−𝑎) = 0
5. Komutatif perkalian: 𝑎𝑏 = 𝑏𝑎
6. Asosiatif perkalian: 𝑎 ∙ (𝑏𝑐) = (𝑎𝑏) ∙ 𝑐
7. Identitas perkalian adalah bilangan 1 dan berlaku: 𝑎 ∙ 1 = 1 ∙ 𝑎 = 𝑎
1 1
8. Invers perkalian dari 𝑎 dengan 𝑎 ≠ 0 adalah 𝑎 dan berlaku: 𝑎 ∙ 𝑎 = 1
9. Distributif: 𝑎 ( 𝑏 + 𝑐 ) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐
10. 𝑎𝑏 = 0 jika dan hanya jika 𝑎 = 0 atau 𝑏 = 0
11. ( −𝑎 ) ( −𝑏 ) = 𝑎𝑏 dan ( −𝑎 ) 𝑏 = 𝑎 ( −𝑏 ) = − 𝑎𝑏

1.2. Bilangan Kompleks


Bilangan kompleks adalah bilangan yang dinotasikan oleh 𝑎 + 𝑏𝑖, dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan real dan
𝑖 adalah bilangan imajiner (𝑖 2 = −1). Pada bilangan kompleks 𝑧 = 𝑎 + 𝑏𝑖, 𝑅𝑒(𝑧) = 𝑎 merupakan bagian
real dari z dan 𝐼𝑚(𝑧) = 𝑏 disebut bagian imajinernya. Sebagai contoh, 𝑧 = 6 + 4 𝑖 adalah bilangan
kompleks dengan 𝑅𝑒(𝑧) = 6 dan 𝐼𝑚(𝑧) = 4.
Bilangan kompleks dapat digambarkan dalam suatu
koordinat dengan sumbu horizontal menyatakan bagian
real disebut sumbu real dan sumbu vertical disebut sumbu
imajiner yang menyatakan bagian imajiner.
Dalam analisis bilangan kompleks terdapat suatu
persamaan yang sering digunakan yakni Persamaan Euler,
dinyatakan dalam formula sebagai berikut:
ei = cos  + i sin 
Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi menggunakan sifat-sifat aljabar seperti
komutatif, asosiatif dan distributif namun bilangan kompleks tidak memiliki sifat urutan. Operasi pada
bilangan kompleks didefinisikan sebagai berikut:
1. (𝑎 + 𝑏𝑖) + (𝑐 + 𝑑𝑖) = (𝑎 + 𝑐) + (𝑏 + 𝑑)𝑖
2. (𝑎 + 𝑏𝑖) − (𝑐 + 𝑑𝑖) = (𝑎 − 𝑐) + (𝑏 − 𝑑)𝑖
3. (𝑎 + 𝑏𝑖) ∙ (𝑐 + 𝑑𝑖) = 𝑎𝑐 + (𝑎𝑑)𝑖 + (𝑏𝑐)𝑖 + (𝑏𝑑)𝑖 2 = (𝑎𝑐 − 𝑏𝑑) + (𝑎𝑑 + 𝑏𝑐)𝑖
4. Bilangan kompleks (𝑎 − 𝑏𝑖) merupakan konjugat dari (𝑎 + 𝑏𝑖) berlaku:
(𝑎 + 𝑏𝑖) ∙ (𝑎 − 𝑏𝑖) = 𝑎2 + 𝑏 2
5. Pembagian dua bilangan kompleks,
(𝑎 + 𝑏𝑖)
(𝑐 + 𝑑𝑖)
dapat disederhanakan dengan merubah penyebut menjadi bilangan real dengan mengalikan pembilang
dan penyebut dengan konjugat dari penyebut:
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 − 𝑑𝑖 (𝑎 + 𝑏𝑖) ∙ (𝑐 − 𝑑𝑖) 𝑎𝑐 + 𝑏𝑑 𝑏𝑐 − 𝑎𝑑
∙ = 2 2
=( 2 2
)+( 2 )𝑖
𝑐 + 𝑑𝑖 𝑐 − 𝑑𝑖 𝑐 +𝑑 𝑐 +𝑑 𝑐 + 𝑑2

1.3. Skala, Perbandingan dan Satuan Volume


Skala adalah perbandingan ukuran pada gambar dengan ukuran sebenarnya. Skala 1: 𝑛 artinya setiap ukuran
1 cm pada gambar mewakili 𝑛 cm pada ukuran yang sebenarnya.
Ukuran pada gambar
Skala =
Ukuran sebenarnya

Dalam suatu pengukuran jarak besaran pokok yang digunakan adalah Panjang. Besaran pokok Panjang ini
dapat diturunkan menjadi besaran turunan luas dan volume. Jika pada pengukuran yang dilakukan
memerlukan konversi satuan pada tingkat yang lain (misal konversi dari m ke km) dapat digunakan tangga
konversi pada gambar dibawah.

Gambar 1.3. Tangga konversi satuan Panjang, Luas dan Volume.


Selain satuan 𝑚3 satuan lain bagi volume adalah liter (𝑙). Nilai konversi satuan meter kubik kedalam liter
adalah sebagai berikut:
1. 1 𝑙 = 1 𝑑𝑚3
2. 1 𝑚𝑙 = 1 𝑐𝑚3

Anda mungkin juga menyukai