Anda di halaman 1dari 106

i:r 1'

ffi Kar"tersapoetra
Ir. ,AG f{a,rtasapoeira \
Jlr. jMtrL fv: ollv'a,ni Su"tecljo

1TE]KNOLOGI
OhISER\ASI
1TANAHDAN
AIR
lEdisi liedun

ffirE*-
1.45
\.*r
---l
-r

-TEKNOLOGI
E:ONSER,T#tsr
TANAHDAN-
AIR
G. Kar.tasapoetr.a
_Ir: AG. Kartasapoetra
k Mul Mulyani ^Sutecf,|o

Nffi'lHc,,rA
me . ,.-
., .

.. -_{tle{'
.r r.1.

'-*'T;l-^*,
..

-'"- .-'

MILTK KATA PENGANTAR


PERPUSTAKCI\,
D{ERAE
JA tt'q TtMtJ* Pemerintah dalam: p.t"trinr*, r.*o*rrn"nnya sedang
dan akan terus menggalakan pembangunan Bidang Pertanian,
bukan hanya tertuju pada usaha peningkatan hasil, melainkan
juga lerhadap usaha-usaha pengawetan tanah dan air,.rDsngingat
makin banyaknya tanah-tanah yang mengalami kerusakan.
Untuk menunjang maksud Pemerintah ini, mengingat
masih terbatasnya buku-buku untuk kepentinpin pendidikan
Cetakan pertama, Nopember 1985
Cetakan kedua, Oktob€r 1987 tinggi dalam bidang pertanian, khususnya yang mengenai peng-
Cetakan ketiga, September 1991 awetan tanah dan air, maka kami berusaha untuk mengembang-
kan ilmu pengetahuan tersebut. dengan mewujudkan buku ini,
TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN AIR yang berjudul : TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH DAN
Oleh : G. Kartasapoeta AIR.
k. A.G. Kartasapoetra Pada Bab Satu kami kemukakan tentang data-data dasar
Ir. Mul Mulyani Sutedjo bagi penyiapan lahan pertanian, baik yang menyangkut Kondisi
Hak cipta dilindungi undang-undang
Tanah, Struktur Tanah, Salinitas Tanah, Landslope,Klimatologi
All rights reserved dan tentang Air Tanah, hal ini sengaja kami tempatkan pada
Dilarang memperbanyak buku ini Bab Pertama, mengingat untuk sampai pada tujuan td:ntang
sebagian atau seluruhnya Penjelasan Teknologi Konservasi atau Pengawetan Tanah dan
dalam bentuk apa pun juga Air haruslah ada pengertian terlebih dahulu mengenai materi-
tanpa izin tertulis materi yang dikemukakan di atas.
dari penerbit
Dalam melaksanakan usaha-usaha di bidang pertanian,
Diterbitkan oleh PT RINEKA CIPTA teknologi Konservasi Tanah dan Air mutlak harus dikuasai,
AnsgotaIKAPI if r, mengingat banyaknya terjadi kerusakan-kerusakan tanah akibat
Rc. :Zr3ler kekeliruan atau kesalahan dalam pengolahan tanah serta tanam-
ISBN: 979-518-1e04 ii annya atau tindakan serta perlakuan-perlakuan yang secara
tj
Pencetak : PT. MELTON PUTRA, Jakarta.
tidak disadari telah menimhulkan risiko yang harus dipikul KATA PENGANTAR
PADA CETAKA}.I KEDUA
oleh penduduk yang banyak.
Kerusakan-kerusakan tanah perlu dicegah, karena kita akan
mewariskannya kepada anak cucu kita, kepada generasigenerasi
Pada cetakan ke dua buku ini tidak dilakukan perubahan-
kita yang berikutnya, pangan, papan dan sandang mereka harus perubahan yang mendetail, akan tetapi karena kami bertang-
terjamin dan bahan-bahannya itu hanya akan diperoleh dari
gung jawab untuk melengkapi buku ini agar sejalan dengan per-
tanah-tanah yang produktif yang menjadi milik kita semua.
kembangan dunia ilmu pengetahuan, maka pada Bab V telah di-
Semoga buku y4ng sederhana ini dapat bermanfaat bagi
tambah dengan satu sub bab. yaitu:
anda.
EFEKTIVITAS PEMULSAAN DALAM MENGATASI EROSI.
Rencana kami bagi pencetakan ulang yang ke 3 akan diser-
takan satu Bab tambahan, yaitu tentang: PENANGANAN LA-
Jakarta : Awal Juli 1985
HAN KRITIS DALAM RANGKA PELESTARIAN LAHAN.
Bahan-bahannya masih kami kumpulkan, agar sejalan dengan
G. Kartasapoetra perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan.
Ir. A.G. Kartasapoetra
Ir. Mul Mulyani Sutedjo
Jakarta: 6ktober 1987.

Para penyusun.

vl vll
T

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR

BAB SATU
DATA.DATA DASAR BAGI PENYIAPAN
TANAH PERTANIAN : I
l. Pendahuluan. . I
2. Perlunya Mengetahui Datadata Dasar Bagi
-Penyiapan Tanah-tanah Pertanian . . . 4
3. tentang Kondisi Tanah 5
4.'Tentang Struktur Tanah l3
5. Tentang Keasaman dan Salinitas Tanah l4
6" Kemiringan Lahan (Iand Slope) l5
7. Tentang Iklim dan Pengaruhnya Terhadap
Tanah Pertanian l8
8. Tentang Air Tanah, Jaringan Saluran dan
Sungai 30
BAB DUA
?. Pengolahan Tanah yang Baik Menunjang
Usaha Konservasi t20
TINJAUAN UMUM TENTANG EROSI DAN 3. Pengaruh Erosi Pada Kesuburan Fisik Tanah
SEDIMENTASI : 32 dan Kimia Tanah 122
l. Ancangan Dalam Tinjauan Umum 32
4. Pengaruh Macam-macam Tanaman pada Be-
2. Pengertian Tentang Erosi . 35 samya Erosi dan Run Off 126
3. Proses Terjadinya Erosi dan Pendapat Be- 5. Manfaat Sisa-sisa Tanaman dan Pupuk Kan-
berapa Ahli 38
dang Bagi Pengawetan Tanah 132
4. Pengenalan Bentuk-Bentuk Erosi 48
.t 6. Peranan fi.umput-Rumputan Dalam Usaha
5. Erodibilitas dan Resistensi Tanah 56 TI
Pengawetan Tanah dan Air 138
6. Soil loss Tolerance . . . 58

) BAB LIMA
BAB TIGA
TEKNOLOGI PENGENDALIAN EROSI DAN
EROSI YANG BERLANGSI.]NG DI TANAH
AIRKITA:..-.. 64
PENGAWETAN TANAH : t4t
64
l. Prinsip-Prinsip Pengendalian Erosi dan Peng-
l. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya-Exosi ' . .
2. Pentingnya Penelitian Dalam Usaha Kon-
awetan Tanah l4l
2. Tcknologi Pengendalian atau Pencegahan
servasi Tanah di Tanah Air kita 71
143
3. Penelitian dan Pelaksanaan Konservasi Tanah 3. Cara Vegetatif 145
Sejak Tahun 1966 4. Cara Mekanik ts5
4. Peranan Hutan Dalam Usaha Konservasi 5. Cara Kimia Dalam Pencegahan Erosi I63
Tanah
6. Efektifitas Pemulsaan dalam Mengatasi Erosi 166
5. Hutan dan Beberapa Pengaruhnya Terhadap .

Erosi. .

6. Kebijaksanaan Melakukan Penebangan Pohon- ,ENUTUP


pohonan di Kawasan Hutan 109

- Kegiatan Penebangan Pada Hutan Pro- 109 MANUSIA, FAKTOR LMAMA DALAM PRO-
duksi SES TERJADINYA EROSI l8l
- Kegiatan Penebangan Dalam Kawasan Hu- llt )AFTAR KEPUSTAKAAN 183
tanBelantara...
,ELENGKAP : KLASIFIKASI TANAH I89
BAB EMPAT
PENGELOLAAN TANAH, MACAM.MACAM
TANAMAN DAN PENGARUHNYA TERHA.
DAP KONSERVASI TANAH : .. .. - ll6
1. Pengelolaan Tanah dan Pengolahan Tanah ' ' ' l16

x xt
Banyaknya Tanah Yang Tererosi Pada Tanah
Latosol Selama Tiga Tahun dan Satu Tahun
Bagi Setiap Perlakuan 78
Banyaknya Tanah Yang Tererosi Pada Tanah
Andosol Dengan Run Off dan Kegiatan Per-
tanian 80
Banyaknya Tanah Yang Tererosi pada Tanah
Grumosol pada Dua Kemiringan Lahan
Dengan Beberapa Perlakuan Terhadap Ta-
DAFTAR TABEL nahnya 8t
13 Banyaknya Tanah Yang Tererosi pada Tanah
Halaman
Regosol di Klakah 82
Tabel
t4 Hasil Pelaksanaan Reboisasi dan Penghijau-
an 1969 - 19731Ha) . 86
Harga pH Tanah Sekitar 4,0
- 10,0 15 l5 Jenis Tanaman Penutup Tanah Dan Erosi
Perbedaan Tinggi di antara Dua Garis Kontur Yang Ditimbulkannya 94
Yang Berderetan Pada Peta Topografi Dengan l6 Sumber Kayu Bakar Yang Dipergunakan Di
Skala I : 2000 l6 Sektor Rumah Tangga 104
Pengaruh Lereng/Kemiringan Lahan Pada l7 Harga dan Bagian Kayu Bakar Yang Dibeli Di
Hanyutnya Tanah dan Air di Tempat Dengan Kabupaten Cirebon 105
Lahan Yang Terbuka dan Terolah Tanahnya t7 l8 Kebutuhan Tenaga Ahli Untuk Pembukaan
Dua Belas Kelas Kecepatan Angin, Tersusun Lahan Seluas Satu S.K.P. I l3
Dari Kerusakan-Kerusakan Yang Dtimbulkan-
nya ..
l9 Distribusi Humus, P2 05 dan K2 O ali Dalam
26
Tanah Tererosi 126
5 Perhitungan Menurut Mohr, Klasifikasi Iklim 28
20 Besarnya Tanah Yang Tererosi dan Run Off
6 Kecepatan, Diameter, Intensitas Hujan, Penga- Pada Tanah Tegalan Yang Ditanami Jagung
ruhnya Pada Detachment Partikel Tanah . . . . 44 dan Kacang Merah Secara Multiple Cropping
Erodibilitas Beberapa Macam Tanah Yang Dua Kali Daur Pada Kemiringan Lahan 30
Berasal Dari Bahan Induk Yang Berbeda 57 Persen t28
Besarnya Erosi Maksimal Yang Masih Dibiar- 2t Banyaknya Tanah Yang Tererosi dan Run
kan (Sesuai Dengan Keadaan Tanah) 63 Off Pada Tanah Tegalan Yang Ditanami
Banyaknya Tanah Yang Tererosi Dengan Pre- Kentang Tiga Kali Daur Pada Kerniringan
sentase Ron Off dan Berbagai Perlakuan
Tanah Sebesar 30 Persen r30
77

xll xiii
I

)) dan Run Off


Banyaknya Tanah Yang Tererosi
puJi funuman Tembakau Dua Kali Daur'
131
Dengan Kemiringan Lahan 30
Persen
Hewan t34
23 Susunan Hara Pupuk Segar Berbagai
Bebe-
24 Jumlah PuPuk Hijau Yang Dhasilkan
Umur Tanaman-
rapa Tanaman Sesuai Dengan 137
nya ..
Pada Per-
25 Besar Erosi dan Aliran Permukaan 139 DAFTAR GAMBAR
cobaan Darmaga, MH 1977 - 1978
Pada
26 Banyaknya Tanah Yang Terhanyutkan Gambar : Halaman:
Tidak Dite-
i;h;t yang Diteras dan vang 159
ras
Permukaan Pada
27: BesamYa Erosi dan Aliran 1. SEGI TIGA TEKSTUR 11
hari di Desa Tanjung-
Percobaan Selama 180 r60 2. HUBUNGAN KLASIFIKASI FAKTOR-
harjo . FAKTOR PENYEBAB BROSI (SOIL
Besarnya Tanah' Yang
Tererosi Dalam Ton CONSERVATION SERVICE USDA
28: Beberapa Per- DAN HUDSON, SOIL CONSERVATION
i"r-H"f.a.. Sebagai PengaruhCitaman 161
'' 1976) 47
iJrun Atas Tanah Latosol di
3. SIKLUS ATAU SIRKULASI AIR (HI.
DROLOGI) 42
4. PELEPASAN PARTIKEL TANAH DARI
AGREGATNYA . 43
5. EROSI, ACCELERATED EROSION,
NORMAL EII,OSION 54 :&
.*.
u

6. ARAH BARU ARUS SUNGAI 54


7. PERESMIAN PEMBANGUNAN RAWA
LAKBOK JAWA BARAT TAHUN
L947 . u
8. PF]MBANGUNAN YANG TERWUJUD
DALAM MASA PERANG KEMERDE.
KAAN 84
9. GRAFIK PELAKSANAAN REBOISASI
PADA TANAH BEKAS TEBANG HABIS
DAN TANAH KOSONG 90

xlv
10. GRAFIK PELAKSANAAN PENGHIJAU.
AN DARI TAHUN 1973 SAMPAI DE-
NGAN 19?8 .
11. DISTRIBUSI PARTIKEL PADA TANAH
PASIR DAN TANAH LOSS BAB SATU
12. LAHAN PERTANIAI{ YANG DITE.
RAS . DATA-DATA DASAR BAGI
13. BAGAN TERAS, TERAS BANGKU DAN PENYIAPAN TANAH PERTANIAN
TERAS BERDASAR LEBAR
14. BAGAN TANAH, YANG COCOK UN. I. PENDAHULUAN

TUK USAHA PERTANIA].I DAN YAI.IG


TIDAK COCOK UNTUK USAHA TANI . Tanah rncrupakan salah satu faktor yang terpenting bagi ke-
hi<tupan manusia. Tak dapat disangkal dan tidak akan ada yang
menyangkalnya bahwa dernikianlah lulnya, manusia hidup di
atas tanah, mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan
scgala produk yang bahan-bahannya harnpir seluruhnya tersedia
di clalarn tanah. Pendek kata tanahlah yang menghidupi
rnanrrsia, tanah clikaruniakan Tuhan kepada timmat-Nya demi
kehidupan manusia, rnaka tidak mengherankan kalau tanah itu
rlinranapun cli pelosok dunia selalu menjacli rebutan antar ma-
nusia. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa pada ttmumnya
rnanusia itu setelah berhasil menguasai sebidang atau seluas
tanah, mereka rnengabaikan fungsi tanah, mereka bahkan me-
rusak dan selanjutnya menelantarkan tanah itu menurut ke-
henclaknya tanpa memikirkan bahwa tanah yang dikuasainya
itu rnempunyai fungsi sosial.
E.F.SCIIUMACHER dalam bukunya yang berjudul "Small
is tseautiful" yang mengulang kembali pendapat.TOM DALE
dan VITRNON GILL CARTIIR dalam "Topsoil and Civilisation"
menyatakan sebagai berikut :

. untuk sementara waktu manusia yang beradab itu


hampir selalu berhasil menguasai lingkungan hidupnya. Kesulit-
an kemtrdian ditimbulkannya sendiri, karena umumnya mereka
berpikir bahwa penguasaan yang sementara itu dianggapnya se-
bagai penguasaan yang abadi, tanpa menyadari bahwa di sam-

xvl
ping itu mereka harus berkelnarllptral'r uutuk
penguasaannya tahui dengan seksama hukum-hukum alam tersebut, kita ltartrs
mengetahui hukum alam sepenuhnya dan bahkan uterekl mengucapkan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta dengatt
kadang-kadang menganggapnya secara remeh. Mereka kadang-
wujud karena nyata, memelihara setiap jengkal tanah dengan
bcrbagai perlakuan dan tindakan yang positif sehingga lingkung-
kadang menganggap dirinya sebagai penguasa alanr tlan btikan
sebagai anak alam. Lingkungan hidupnya kenrudian akan an hidupnya akan selalu menguntungkan bagi kehidupan selu-
rr-rh rakyat Indonesia.
hancur dikarenakan mereka mengelakkan huktrnr alant.
Sekiranya mereka dapat menyesuaikan diri pada hukurtt-ltukuttt Tak dapat kita tutup-tutupi bahwa hingga dewasa ini masih
alam yang tertentu, maka mereka akan dapat nrenrpc'rtahankan banyak di antara sesama bangsa kita yang mengabaikan hukum
diri dalam kehidupan alam yang lestari dengan peraclabannyir alam tcrsebut, baik secara tidak sadar maupun yang secara
yang berkembang. Dapat dijelaskan bahwa mengabaikan hukunt sarlar. l)i selLrruh kawasan tanah air kita tnasih dapat kita jumpai
alam akan dapat memerosotkan lingkungan hidupnya clan ini ratusan ribu hektar tanah padang alang-alang dan tanah-tanah
berarti bahwa peradabaunyaplln akan merosot pula. Sestrnggult- kritis akibat perlakuan dan tindakan tnanusia yang mengabai-
nya bahwa dalam garis besarnya sepanjang sejarah kchidtrpatr kan hukum-hukum alam tersebut. Menurut Ir. PRIBADYO
manusia dapat dikatakan bahwa manusia beradab berjalan di SOSR.OATMODJO L.A. dalam bukunya yang berjudul "Pem-
permukaan bumi menurut nafsu-nafsunya dan tneninggalkan btrkaan Lahan dan Pe ngolahan Tanah" mengenai hal ini dinya-
padang pasir di bawah jejak kakinya." takan sebagai berikut :

Pendapat para ahli seperti di atas itu kalau kita kaitkan "l)alarn konteks ini telah terpancar sttatu sitrtasi climana
dengan pendapat THOMAS MALTHUS (pada akhir abad ke- rr.rarrusia bcradab telah ntertrsak sebagian besar tanah yang
18) adalah sejalan, walaupun MALTHUS meninjau pcntingnya rnercl<a diami sejak lama. Inilah sebab utama mengapa per-
faktor tanah yang dikaitkan dengan pesatnya angka kelahiran arlabannya berpindah-pindah tennasuk bertransmigrasi ke
penduduk. Ia menyatakan bahwa tidak dapat dihindarkan pen- daerah-daerah yang dianggapnya akan mampll memperbaiki
duduk dunia akan bertambah dengan cepat dan berada di atas kehidupannya yang lebih baik. Inilah pula sebab utama ke-
kemampuan tanah dalam mentenuhi kebutulian pcndttduk ter- rruuduran peradaban di kawasan pemrtkimannya yang lebih
utama kebutuhan pokoknya. Keadaan ini pada giliratrnya akan tua terdahulu antara lain di P. Jawa, Bali dan Madura. Pada
menimbulkan kelaparan massal dan peperangan yang dahsyat. tanahlah tertumpu harapan masa depan yang sejahtera dan pada
{t Tentang hal ini kalau kita arahkan pandangan kita ke bcnrta sistcnr penggllnaan dan pengelolaannya akan ditentukan betapa
Afrika dan beberapa bagian di benua Asia bahkan pun di bentta rurasa depan uranusia serta peradabannya dapat berkembang
Amerika benar-benar pada dewasa ini akan selalu menrbayang- rurajrr atau akan nrerosot menuju keltancuran".
kan kehidupan yang menyedihkan dan mengerikan, terlebih Keaclaan seperti di atas memang sampai dewasa ini masih
lebih untuk masa yang akan datang. banyak terasa, walaupun kita telali memiliki pasal 33 UUD
1945, Undang-Undang pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 di
Bagi kita yang hidup di bumi Indonesia, yang dikaruniai nrana jelas ditentukan :

oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan tanah dan faktor-faktor


alam lainnya yang serba menguntungkan, kita memang belum a. bahwa tanalt mempunyai fungsi sosial.-
mengalami kejadian-kejadian seperti di benua Afrika yang serba b. ketentuan-ketentuan pidana bagi mereka yang menelantar-
menyedihkan itu, maka justru karena itulah kita harus menge- kan tanah,

2
C. pemilik tanah pertanian berkewajiban rnenggarap sendiri
tanahnya, d. Tentang kemiringan tanah,
.

d. larangan untuk memiliki tanah bagi pertanian di beberapa e. Tentang iklim,


daerah di luar dari daerah domisili pemiliknya. f. Tentang air tanah, jaringan
saluran dan sr"rngai,
Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalanr UUD 1945 dan Un- Kesemua clata-rlata dasar
dang-Undang No. 5 Tahun 1960 di atas jelas merupakan tindak- tersebut akan diuraikan
ini secara satu persatu.dengan ringkas di bawah
an-tindakan preventif agar rnanusia Indonesia tidak ntelaku- ancangan nraksucl kanri_yang tetapi padat, sebagai
kan perlakuan-perlakuan dan perbuatan yang serampangan dan "Tcknorogi pengawe.tan n.["5 ,".rrr."*rr, ,rlrur*
semau hatinya tanpa mau menyesuaikan diri pada hukuut alatn,
rrnoil g;i"x"p"ntingan pertanian,,.
Perlu kami jelaskan
perbuatan-perbuatan mana selain akan merugikan pemiliknya nru'ak perru dikuasai' ?rl*: f"t*figi' pengawetan Tanah itu
juga dapat menimbulkan bencana umum dinrana rakyat banyak karau n.n.r."r;oyang kita
telah berhasil mempertaltankan berabad-abacr
akan memikul risiko-risikonya, seperti menjadi gersangrtya tentang-konservasi atau
awetan tanah ini (rerurarna peng-
tanah, rusaknya lapisan topsoil, dan juga banjir yang akan nre- di p. il;;,'iloorru,;Jua;I,,d;r,r-
tera, sebagian Kalinrantan
rusak lingkungan hidup. sebagian cli Bali). maka
,an Sulawesi dan delnikian pula
kita ;;r; i,io;; sekarang i,i
lebih{ebih clapat nrerr,ertahant<.rn ha.rstah
agar apa yang dib'vangkan konservasi tanah tersebut,
otetr
2. PERLUNYA MENGETAHUI DATA.DATA DASAR BAGI PENYIAP.
cs dan juga TII,Ma_s tt,,irlrttussclriutr,,AcHER, TOM DALIr
,larl'or.,on seraru nrengrrantui
AN TANAH.TANAH PERTANIAN, ba,gsa I r,il ;;ir, ^ rne,
b erik an ba ya ngan
Data-data dasar dalam hal pendayagunaan tanah sebagai ril'
ff l',].i,::l' i;.f1,
rc ru t a nra L,,,ri I.i,l.i,l,,ll:i,:;:ikl;L.::f;lil ra kva t r, i" J,i",
-

upaya untuk mencukupi segala kebutuhan manusia sangat perltr l yang akurr datang.
"
untuk dipahami, dan ini berarti melakukan pendekatan terhadal;
Hukum Alam untuk selanjutnya menguasai benar-benar hukurn
tersebut demi tercapainya suatu lingkungan hidup yang dapat .t. TENTANC KONDISI TANAH
membahagiakan manusia. Sekedar,ntuk rnenunjukkan
p kesuburan tanah <Ji bumi
Memahami data{ata dasar tersebut sangat penting baik ttcsia para orang tua Indo"-
t-iti ai .rrr,rl Jrfrtrlu sering
bagi mereka yang sedang menyiapkan tanah-tanah pertanian ka, k, ta-ku r. ri er,ikia, "t.,,;k;;;;'k;;,,. nrengguna_
ci ita,capka,
ataupun bagi mereka yang sedang menggarap lahan-lahan per- lkrn trrnrbrrh subur. clan rncngh,,rilt."'r"i.nis d itl nan,
rnenrang dernikitnlah Urlran.irr,.r*r, ,
tanian, dengan demikian maka penyesuaian-petryesuaian dapat
itLr *.,ru,igkin_ /t
halny.a trluu ir,,ohnya
-
dilakukan, sehingga efisiensi dan efektivitas dalam kelancaran
daya upaya akan sangat menunjang tercapainya keberhasilan. Be- [:[,oT,,"liil], *::1"'1gt1'r'" ;.;;;" adr nva pemeriha Ia an r
Karau kita nren,ik1l.1
;:;i;;;'#;;1i#,#T,.jfT::li
berapa data dasar yang perlu dipahami yaitu : -Jren i
li::li,LT:,ff'fii1in-o:19'n )";;'pernah olar,ran I
a. Tentang kondisi tanah, banyak r,;; ;;.i;#ffi'#l,i:"
Tanah Air kita, mungkin J,'T.tIffi:,?[T,:1#i1 t
b. Tentang struktur tanah,
percayaan atas kesuburan
Oitrr.rrt", Olmikian *r..*rrrp t._
c. Tentang keasaman tanah, tanah ir...ir,, ,uyurgryu.
tidak nrengimbanginya dengan r.l.t, Ii
o*riiuruun, sehingga tanarr j
yarlg didayagunakannya menjadi tidak produktif dan bahkan dalam lingkungannya, sehingga bermanfaat bagi hidup manttsia
menjadi rusak, sehingga mereka berpindah merusak tanah-tanah dari generasi ke generasi asal konservasinya dapat dipertahan-
lainnya. Ada kalanya pula mereka rnendapatkan lahan bukaau kan.
baru yang tidak mernungkinkan untuk usaha penanamanllya, Lapisan Top Soil yang sangat penting secara tidak sadar
dan lahan demikian ditinggalkannya demikian saja dalam ke-
ataupun secara sadar sering dirusak oleh nranusia itu sendiri
adaan rusak.
dan perusakan lapisan tanah ini akan rnenjadikan tanah tersebut
Beranjak dari penanaman yang berpindah-pindah ini, jelas tidak produktif dan bahkan mati dan kerusakan-kerusakan
bahwa tidak selamanya mereka mendapatkan tanah yang tanah ini karena keadaan alam akan trleralnbat merusak tattah-
subur, oleh karena itulah maka kita yang selalu menghendaki tanah di sekitarnya, yang akibatnya akan ballyak menirtrbul-
untuk hidup dan berusaha secara menetap, temtama dalam kan bcncana bagi kehidupan manttsia yang banyak (kurang-
mengusahakan bidang pertanian haruslah memahami tentang nya bahan pangan, kttratrgnya air. tinrbr-rlnya tanah gersang,
It<trttlisi tarrult, apakah tanah itu mentungkinkan, kurang me- timbulnya kelongsoran dan atatt bahaya banjir)'
mungkinkan ataupun tidak memungkinkan dan sampai sejauh Accelerated distrttctiotr atatt kerttsakan yang dipercepat
nrana batas-batas kernungkinannya itu, dengan demikian maka
hanyalah karena akibat tarlgan-tangatt nranusia yallg secara
dapat berhemat tenaga, modal dan waktu mencapai efisiensi
scngaja ataupun tidak secara setlgaja. Yang secara sengaja
dan efektivitas, tidak berlaku secara serampangan sebagai rurisalnya nienggali tanah ttntttk tttendapatkan tanah liat bagi
pangkal perusak.
pembrratan genteng, bata nlerah dau pembuatan bahan-bahan
Kondisi tanah yang perlu kita ketahui itu akan mencakup: bangunan (riol dan lain-lain) tanpa nrelakukan pengurugan
ketebalan top soil, solum tanah, jenis tanah, soil moisture clan petneliharaannya kernbali. Yang secara tidak sengaja
content (kandungan air lengas dalam tanah) dan tentang batu- nrisalnya, penebangan hrttan secara seralllpangan, nletlelantar-
batuan dalam tanah. kan tanah dan melakukan penanaman pacla tanah-tanalt miring
tanpa tcknologi penyertgkedan tatrah (terassering), eksploita-
Ketebalan Top Soil.
si secara terus menerlts tanpa imbangan dengan zat-zat yte-
nyubur tanah.
Top Soil merupakan lapisan tanah bagian atas, tebalnya antara
15 sampai 35 cm atau lebih, lapisan tanah ini merupakan bagi- Akibat kerusakan Top Soil selanjutnya yang akan tinggal
an yang teramat penting, pada lapisan inilah hidup clln pcng- lapisan sub soil atau lapisan tanah bagian bawah ditttana mikro
hidupan manusia akan berturnpu, harapan manusia unttrk nrcrn- flora clan Inikro fauna sudah hilang, sehingga sub soil dapat
peroleh bahan-bahan kebutuhan pokoknya terletak patla llpisan dikatakan tidak subur, kadang-kadang gersang, kurus dan me-
top soil ini, karena di dalamnya terkandung nilai kcklyaan rupakan tanah yang mentah yang perlu mendapat pengolahan
alartr yang demikian tinggi bagi kehidupan manusia. llrrrrrrrs utau kembali dalam jangka waktu yang lama.
bahan-bahan organik serta variabel zat-zat hara nrincr,l yang
sangat diperlr.rkan bagi tanaman terdapat dalam lapisr* t:rnah Sifat Fisik Tanah
ini. Mikro flora dan demikian pun mikro fauna atau.irs,rr rcnik Sifat fisik tanah ini sangat penting ditinjau dari pengolahan
biologis (bakteri, cacing tanah, serangga tanah rtun l,i,-lain) rlan pengelolaannya. dari warna, tekstur dan konsistensi-
hidup berpadu dalam lapisan Top Soil ini menyuburk,rr tirnarr nya kita telah dapat menggambarkannya secara kasar,

6
Karcna tentang teksttr tanah dan konsistensinya akan diuai- Kclcmbaban Tanah,
kan secara ringkas secara temendiri, maka di bawah ini hanya Kelembaban tanah terjadi akibat kandungan air setempat yang
akan dikemukakan tentang warna tanatr. tinggi. Air di dalam tanah tergantung pada keadqpn tekstur
dan struktur, semakin halus liat tanah semakin,fuffi4ir yang
Sifat fisik yang pertama-tama kita lihat adalah warna tanah,
dapat diikat oleh tanah liat. Liat lebih halus 1tffiaannya
warna tanah ini disebabkan oleh beberapa faktor yarry merupa-
daripada tanah pasir sehingga semakin besar ukurlsela makin
sedikit air yang diikat pada satu-satuan yang sama. Struktur
makin bundar atau granular makin banyak air yang dapat di-
bahan organik, pada tanah organosol, tanah benvama.
hitam, gelap coklat,
ikat. Yang bundar lebih besar mengikat air daripada yang lertr-
peng, yang lempeng misalnya: latosol, sedang untuk yang
Mangan, tanah berwarna gehp,
bundar misalnya : andosol.
Ferum, pada tanah latosol, tanah berwarna mefah jingga,
Pada keadaan lembab tanah mempunyai tekanan air pada pipa
kuning coklat;
Garamgaram, pasir kwarsa, kaolin dan garamgaram karbo.
kapiler (P.F) = 2,7', pada keadaan basah PF = O, pada keadaan
nat akan memperlihatkan wama putih/pucat. kering PF > 4. Keadaan tanah PF, basah higroskopis O, Lem-
bab kapasitas lapang 2,7 kering titik layu ) 4.
selain faktor-faktor tadi derajat dari warna unah dipengaruhi Keadaan lembab biasanya setelah terjadi hujan 2 * 5 hari, PF =
oleh kandungan air. Melihat warna tanah haruslah dalam ieada- 4,2 tanaman akan layu, sedang PF = O air yang tertinggal se-
an lembab. Wama tanah dapat dipakai untuk: telah gaya gravitasi tidak berpengaruh lagi. Pada keadaan
lembab tanah adalah baik untuk pertanaman, agar supaya
Menaksir kandungan bahan organik, dimana makin gelap jangan sampai kering maka evaporasi harus diperhatikan, mi-
warna tanah makin tingg kandungan bahan organiknya; salnya jagung Papilau kering (100 - 500 kg) memerlukan 100 -
Menilai drainase/pembuangan air yang berlebihan dari 500 km curah hujan, 5 ton memerlukan air 1000 - 5000 m.
tanah, dimana wama merah menandakan drainase yang
baik, sedang wama kelabu yang pucat baik dengan adanya Kedalaman Tanah ( Solum )
bintik-bintik ataupun tanpa adanya bintik-bintik merupa-
kan tanda drainase yangjelek; Kedalaman tanah atau solum tanah sebaiknya diketahui pula
Menaksir derajat pelapukan atau lamanya pembentukan terutama pada lahan-lahan yang memiliki kemiringan. Menge-
tanah; tahui solum tanah itu penting, baik bagi pelaksanaanipertanian
Sebagai dasar dalam klasifftasi tanah; itu sendiri maupun bagi pembangunan prasarana bagi kepenting-
Menalsir kandungan besi tanarr, warna coklat/komerahan an pertanian tersebtrt (penibuatan jalan kelas III ke atas, fon-
menurfukkan kadar besi yang tingg. dasi jenrbatan dan lain-lain). Bagi kepentingan pertanian itu sen-
diri (usaha-usaha penanaman) apabila solum tanah cukup tebal
Tanah yang disebut tanah margalitic, itulah tanah yang ber- tenrtama lapisan top soilnya maka harapan-harapan para petani
warna hitam, gelap coklat, yang umumnya berasal dari kandung- untuk rneningkatkan prodttksinya akan selalu dapat terwujud-
an lahan orgirnik 4alam iumlah'tertentu (vido kotorangan di kan lebih-lebih dengan adanya prerawatan atau pemeliharaan
atas). terhadap tanah tersebut. Akan tetapi walafipun tanahnya serba

8
subur, drainase cukup baik, kalau tanah itu ttrerttpakan tanah PERHATIKAN SEGITIGA TEKSTUR:
yang terisolasi atau sulit menjangkau perhubrtngan atau alat-
GAMBAR: 1

maka akan timbr.rl dan produksinya ha-


n kerja tidak
nyalah pada usaha nrencukupi kebuttthan diri sendiri.
bukan dipasarkan. Produksi dan pemasaratr trterttltakan
dua bidang kegiatan yang utama bagi para petani, adanya pasar
yang baik yang dapat ditempuli dengan mudah, akau ntenintbltl-
kan kegairahan kerja pada para petani. Adanya pasar yang baik
'o P^
J

yang dapat menerima produk-produk pertanian dengan ltarga


I y'n
.b
yang layak dan rnudahnya pasar itu terjangkau oleh tncre'ka.
maka di samping kegairahan kerja yang besar, daya kreasi para
petani pun akan lebih ditingkatkan untuk mewujudkan kuanti-
tas dan kualitas produk-produknya dan pemeliharaan tanah /s\\
dalam rangka konservasi tanalt akan benar-benar mereka dQ/ 'E
perhatikan.

1."
Tekstur Tanah.
Tanah itrr terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas dan jasad %
hidup. Bahan paclat itu terdiri atas organik dan an organik,
$-"*l *,
yang an organik terclalrat dalam bermacam-macam bentuk dan o
rukuran, berdasarkan besar ukurannya dibagi dalam bebcrapa
fraksi atau golongan. Fraksi batu ) l0 mm, kerikil 2 - l0 mm,
pasir 0,05 ^- 2 mm, debu 0,02 - 0,05 mm, liat ( 0,02 rnm. e0t80
100 r
Pasir, debu dan liat merupakan fraksi utama.
P*$ dan debu, disebut fraksi non aktif yang biasanyit tlcngan
I
&5
,r.
tL
6nfn6rlba11an lain membentuk kerangka tanah, Liat' t'raksi % PASIR

aktif dan merupakan fraksi terpenting di clala lrt tanah,


karena mempunyai ukuran yang lebih kecil rlraka liat me- KETERANGAN:
ntrnjukkan permukaan efektif yang lebih bcsitr tliblrrding-
kan dcngan pasir dan debu, untuk sejumlalr bltllan yang l. Liat 7.lempung
2.liat berdebu 8. liat berpasir
sarna liat lnempunyai permukaan luar yang lcbih bcsar di- 9. lempung liat berpasir
3. lempung liat berdebu
bandingkan dettgan pasir dan debu. 10. lempung berpasir
4. lempung berdebu
Fraksi-fraksi tatrah itLr biasanya dinyatakan tlllaln itrrnlah Z. 5. debu 1 1. pasir berlempung
untuk mencntttkan golongan tekstur tanah hcrtlltsitrkitn kan- 6. lempung berliat 12. pasir.

10 lt
dungan pasir, debu dan liat. Berdasarkan pasir, debu dan liat di- sifat sangat lekat dan keras, tanah pasir ringan untuk dikerja-
bagi dalam 3 golongan atau kelas dasar, yaitu: kan karena sifatnya yang lepas sedang tanah berlempung sifat-
nya belada di-tengah-tengah di antara keduanya. Terhadap segi
a- Tanah berpasir (sandy soil) yaitu tanah dimana kandung- pisik tanah, tekstur ini berperanan terhadap struktur tanah,
tata air, tata udara dan temperatur (suhu) tanah.
berpasir terasa kasar dan tidak lekat, termasuk dalam kate-
gori ini tanah pasir dan tanah lempung berpasir (sandy and
loamy sand soils). Tipe tanah ini tidak baik untuk usaha 4. TENTANG STRUKTUR TANAH.
pertanian terutama untuk padi sawah dengan pengakan,
Struktur tanah dapat dibagi dalam struktur makro dan
terlalu banyak memerlukan air pengairan dikarenakan daya mikro. Yang dimaksud dengan struktur makro/struktur lapisan
meloloskan air besar sekali, baru bagi dry farming atau bawah tanah yaitu penyusunan agregat-agregat tanah satu
usaha tani tanah kering dapat dikatakan mempunyai keco. clengan yang lainnya. Sedang struktur mikro ialah penyusun-
cokan. an butir-butir primer tanah ke dalam butir-butir majemuk/
b. Tanah berlempung (loamy soil) yaitu tanah dimana kan- agregat-agregat yang satu sama lain dibatasi oleh bidang-bidang
dungan debu - liat relatif sama, tanah demikian tidak ter- belah alami. Meskipun terdapat berbagai kemungkinan butir-
lalu lepas dan juga tidak terlalu lekat. Sepanjang tidak ada butir primer menjadi agregat-agregat akan tetapi dapat dibeda-
gejala penggaraman tanah demikian sangat baik untuk pelak- kan dasar-dasar penyusunan tertentu. Menurut tipe dan ke-
sanaan usaha tani. Pengaruh keasaman dapat dinyatakan duclukannya dapat dibedakan tiga jenis struktur mikro, yaitu :
akan sangat mempengaruhinya.
a. yang berkondisi remah - lepas, dapat dilihat dengan jelas
(,, Tanah liat, yaitu tanah dimana kandungan liatnya > 3S%, (tanpa alat pembantu) keadaannya tampak cerai bcrai.
memang biasanya tidak ( 40%. Tanah liat sangat lekat mudah digusur atau didorong ke tempat-tempat yang dike-
dan apabila kering menjadi sangat keras. Clayed soil atau hendaki.
tanah liat ini bagi usaha tani padi-pesawahan dapat dikata-
kan sangat cocok, tetapi apabila hendak dijadikan sebagai b. yang berkondisi remah - sedang, tanah yang demikian kon-
tempat dry-farming (usaha tani kering) hendaknya diper- disinya demikian cenderung tampak agak bergumpalan,
tahankan agar kelembaban tanahnya selalu berada dalam ke- keadaan ini akan tampak jelas apabila kita mengambil dan
lembaban yang optimal, dengan demikian dapat terjamin rnemperhatikan profil tanahnya, susunan lapisan{apisan
pertumbuhan tanamannya dengan baik. tanah tampak ada yang dalam keadaan agregasi atau
be'rgumpalan dan terdapat pula yang porus berlubang-lubang
Pembentukan kelas tekstur ini penting dilihat dari segi pisik bergeronggong, memudahkan aliran air menerdbos menye-
kesuburan dan pengolahan tanah. Dari segi kesuburan tanah rap ke dalam lapisan-lapisan tanah sebelah bawah. Keadaan
penting sekali artinya dalam hubungan dengan pertukaran dan denrikian tidak begitu menyulitkan bagi pengolahan tanah
penyanggaan (penahanan) ion-ion hara tanaman dalam tanah. tuntuk kepentingan usaha tani, atattpttn juga bagi pekerjaan
Dapat diharapkan bahwa makin tinggr kandungan liat makin pekerjaan pernindahan tanah.
tingg kesuburannya. Dari segi praktis pengolahan tanah, tanah C. konclisi lekat-lengket, tanah yang memiliki kondisi ini
liat pada umumnya berat untuk dikerjakan karena mempunyai ullrumnya sangat kornpak bila dalam bentuk gumpalan dan

12 l.l
;r
amat berat apabila digali serta keras apabila diolah, lebih- TABEL 1: HARGA PH TANAH SEKITAR 4,0
lebih dalam keadaan kering gumpalangumpalannya sangat - 10,0

keras dan terdapat retakan-retakan, sedang dalam keadaan


basah keadaannya sangat lengket.
PH Reaksi
Sesungguhnya pada susunan remah terdapat pori-pori Fakro
non kapiler yang tidak dapat menampung air yang biasanya sangat masam sekali
diisi udara tanah. Sedangkan ruang-ruang pori.pori mikro antara 4,6 - 5,0 masam sekali
agregat-agregat primer bersifat kapiler yang dapat menampung 5,1 - 5,5 agak masam
air hujan/irigasi dan tidak merembes ke bawah, sehingga air ini, 5,6 - 6,0 sedikit masam
lah yang terkandung dalam pori-pori kapiler yang berguna bagi 6,1 - 6,5 kurang masam

tanaman. Secara kesimpulan struktur remah ini adalah keadaan 6,6 - 7,5 netral
7,6 - 8,0 sedikit alkalis/basa
agregat yang paling dikehendaki dalam pertanian karena pada
8,1 - 9,0 agak alkalis/basa
struktur ini terdapat keseimbangan yang baik antara udara yang
9,0 sangat alkalis
diperlukan untuk pernafasan akar tanaman dan air tanah se-
bagai medium larutan unsur hara tanaman.
Beberapa kebaikan struktur remah adalah air dan udara yang di-
perlukan untuk pengambilan unsur hara dan pernafasan ter- PH tanah ini mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak
langsung terhadap tanaman.
dapat cukup.
Pengaruh langsung pada akar tanaman pada ph < 4,0, > 10,0
kerusakan pada akar tanaman.
Pengaruh tidak langsung: a. tersedianya unsur hara, b. kemung-
5. TENTANGKEASAMAN DAN SALINITAS TANAH.
kinan timbulnya keracunan tanaman pada ph rendah oleh unsur
Baik keasaman (acidity) dan salinitas (salinity) keduadua- kimia, seperti Al, Mn dirnana unsur-unsur ini banyak terdapat
nya sangat berpengaruh pada tersedianya atau tidak tersedia- pada ph tanah rendah.
nya hara tanaman. Dalam hal ini kita mengenal PH Tanah, Pada tanah-tanah masam lebih banyak tersedia unsur-unsur Fe,
yaitu suatu ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan air Ctr, Mn, Zn, pada tanah-tanah yang netral - alkalis tersedia
tanah dan dipakai sebagai ukuran bagi keasaman tanah. Harga unsllr-unsur K, Mg, Ca, Mo.
PH adalah log dari harga kebalikan cons. ion Hidrogen. Pada tanah yang alkalis P akan terikat oleh Ca* , pada tanah
Sumber utama ion H* dalam tanah yaitu liat dan humus. Dalam yang asam P akan terikat oleh Al dan Fe sehingga tidak ter-
air terjadi disosiasi H. + OH-( H2O + H. + OH-). sedia bagi tanaman.
Apabila ( H ) = ( OH-)* PH =7 artrnya tanah setempat me-
miliki derajad yang netral, tanah tersebut tidak bersifat asam
dan tidak bersifat saline (basa). Kebanyakan tanaman dapat 6. KEMTRTNGAN LAHAN (LAND SLOPE)
tumbuh pada PH yang bergerak antara angka 5,0 sampai 8,0. Land slope atau kemiringan lahan merupakan faktor yang
Di bawah ini dapat kami kemukakan harga PH Tanah sekitar 4,0 sangat perlu untuk diperhatikan. sejak dari penyiapan lahan
sampai 10,0 pertanian, usaha penanamannya. pengambilan produk-produk

t4 l5
serta pengawetan lahan tersebut, karena lahan yang mempunyai Tevrtang bahaya erosi yang merusak tanah-tanah pertanian
kemiringan itu dapat dikatakan lebih mudah terganggu atau clan dapat menimbulkan bencana selanjutnya, berdasarkan pene-
rusak, lebih-lebih kalau derajat kemiringannya demikian besar. litian-penelitian dan pengukuran-pengukuran yang dilangsung-
Tanah yang mempunyai kemiringan akan selalu dipengaruhi kan cli bcrbagai tempat yang berbeda, baik dalam hal jenis tanah
oleh curah hujan (lebih-lebih kalau curah hujan itu mencapai rnaupun curah hujannya, telah memperlihatkan kepada kita
3.200 mm curah hujan/setahun dan distribusi hujan yang me- bahwa bahaya erosi itu ternyata semakin besar sedangkan per-
rata setiap bulannya), oleh teriknya sinar matahari dan angin tambalrannya dapat dikatakan sebanding dengan besarnya de-
yang selalu berembus. Akibat pengaruh-pengaruh tersebut gang- rajat kcrniringan tanah. Untuk jelasnya perhatikan Tabel 3 di
guan atau kerusakan tanah akan berlangsung melalui erosi atau- bawah ini.
pun kelongsoran-kelongsoran tanah, terhanyutkannya lapisan-
lapisan tanah yang subur (humus). Pengawetan tanah dalam
kondisi yang demikian memerlukan teknologi yang khusus, se- TAI}EL 3 : PENCARUH LERENG/KEMIRINGAN LAHAN PADA HA.
perti yang akan dijelaskan pada Babbab berikutnya. NYUTNYA TANAH DAN AIR DI TEMPAT DENGAN LA-
HAN YANG TERBUKA DAN TEROLAH TANAHNYA,
Sekedar untuk mengetahui datadata pendahuluan mengenai
land slope ini, di bawah ini dapat dikemukakan angka-angka lipc I l.rrrrrnl ( uralr Paniang Derajat 'fananun T;rrralr Air
perbedaan ketinggian antara garis€aris kontur pada peta topo- lrr' tralru'rrt uiarr Lereng Lereng yang di- yanS y:lng nrc-
l,.;:i'" '''"
h
I ln c lrcs ( t'cct ) l'l I rusahakan hanyut ngrlir.
grafi. ( ton acre) (17 pcng.
enda parr )

TABEL: 2 PERBEDAAN TINGGI DI ANTARA DUA GARIS


Milcs e lr1' lo-
Jrl ( lanJll
10.7.1 97.O 0.0
1.0
Kapas
.5.: I5.t
6.,1

KONTUR YANG BERDERETAN PADA PETA lcrrrptrng liat ) 1.0 7.0 r5.5
TOPOGRAFI DENGAN SKALA I : 2.000. l-cxas.

M u sk irr ru rrr- .ttt.0: 7 ).6 u.0 Jagung 70.9 .l 1.4


Kemiringan lahan Perbedaan Perbedaan tinggi antara dua siltkrartr( tl- l].0 99.1 40.,1
( lereng ) tinggi (m) garis tebal kontur yang ber- nrh lcrnprrng t0.0 lori.8 -10.4
rirtg.arr ) Olrio
deretan ( m )
Houslon clay il .j:.7.1 7:.6 -l Jagung :0.6 | -j.(r
% atau I bh kcl.
0,2 0,1 0,5 Austin (tanalr

%
0,2 l% 0,2 1,0
lc rirpu
T r' r
ng)
a s.
t%3% 0,5 2,5
3%s% 1,0 5,0 Kirvitr llnc t0 40.(r6 7 ).6 1.t.7 Kapas I l..le I 7,8
s% to% 2,0 10,0
srnrlt'loanr
( trnalr lcrD-
ta .1.r.00 t6.5 6t.t 14.4

l0 % 20% 4,0 20,0 pung bcrpflsir.,


'l-cras
20 Vo I bh.bsr. 5,0 25,0

SUMBER: Ir.Pribadyo Sosroatmodjo L.A, Pembukaan lahan Sunrber : H H. Bennett. Elenterrt of Soil Conservation. 2nd
dan Pengolahan Tanah, LEPPENAS hal. 10. editio.n. pg. 84

t6 i'; o

Ir
il
lL*-- -l
Dari data di atas dapat kita melihat berapx tolt acrc tltttah yltrg ilaripada L iklim, perlu diketahui bahwa dalam hal ini nenek mo-
dihanyutkan, sehingga kalau tanah-tanalt pertattiart ini tidak yang kita sesungguhnya telah mengetahui dan memanfaatkan
mendapat peugawetan yang semestinya, maka atrda clapat tneln- pula pengetahuan tentang iklim/cuaca ini yaitu dengan adanya
bayangkan sendiri bagaimana akibat selanjutrtya. Tattalt-trttlah Ilmu Pranoto Mongso (gejala-gejala alam pada suatu musim
yang mempunyai kemiringan dengan derajat besar battyr'tk se- dan cuaca yang berlaku). Iklim itu umumnya tak dapat diubah
kali terdapat di Tanah Air kita. dan tanah-tanah yartg tlcrrtikian oleh manusia tetapi kita dapat berusaha untuk menyesuaikan-
ini perlu dipertahankan agar tetap produktif' nya terhadap iklim dengan mengatur kultur tekniknya.
Dengan data-data dasar iklim kita dapat menyesuaikan pem-
bukaan lahan{ahan baru, percobaan agronomi (radiasi dan nera-
7. TENTANG IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAH ca air), kultur tcknik dan lain sebagainya, dengan penyesuaian
PERTANIAN.
ini rnaka segala kegiatan dapat berlangsung dengan mencapai ke-
Untuk mengetahui tentang keadaan iklirn maka srtdalt se- bcrhasilan.
harusnya kita mempelajari tentang klimatologi pertanian yaittt Iklinr mikro adalah suatu iklim yang berada di bawah suatu per-
ilmu yang membahas dan menerangkan tentang iklim, bagai- tanarnan, beberapa modifikasinya antara lain dengan membuat
mana iklim dapat berbeda dari satu tempat dengan tentpat yartg rlacrah perlinclungan berupa peteduh, penutup tanah dan pema-
lain. nasatl. Unsur-unsur iklim yaitu :

cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistcnl racliasi matahari, presivikasi,
strh ir/ternperatur
alarn sehingga kehidupan baik manusia, hewan dan tultrbult- evaporasi,
tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfir dengan proscs- kclcrnbaban. tekanan udara,
prosesnya. lt \\'a tl. angin.

cuaca adalah keadaan/kelakuan atmosfir pada waktu tcrtcntlt LJnsur-unsur ini berbeda dari tempat yang satu dengan yang
yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu atau dari wakttr kc iairr. lrerbedaaunya disebabkan karena adanya apa yang disebut
waktu. pengcnclali iklinr atatr faktor iklim, yaitu (a) ketinggian tempat,
Iklim adalahrata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang (b) latitrrcle (letak bintang). (3) daerah-daerah tekanan, (4) arus-
cukup lama minimal30 tahun sifatnya tetap. lunrs laut. clan (-5) 1'rcrrnukaart tar-rah.
Klimatologi tak lepas dari meteoroiogi sehingga kadang-kadang l)alaur atnrosfir terdapat terdapat gas-gas yang penting bagi
ada yang Inencampurbaurkan dan menganggapnya sattta dengan kehirltrpun. yaitu N, . O, . CO2 dan Argon dan disampingitu
klimatologi. Perbedaan di antara keduanya yaitu tttetcorologi rnasih tcrtlapat O. (Ozon) walaul.run jumlahnya sedikit tetapi
ditekankan pada proses-proses fisika yang tcrjadi tli rttrnosfir, sangat pcnting karena rnengisap sebagiau dari radiasi ultra violet,
misalnya: hujan, angin. se hingga.junrlah ya4g cliterr.rskan ntempakan jumlah yang tidak

Guna klimatologi dalam pertanian tcrbcntattg di antara nrc' nr bahayakan bagi kehidupan.
lapisan tanah sedalam perakaran tanaman satttpai dcngan lapis-
Radiasi ,ratahari ,re^rpaka, surnber e,ergi bagi peristiwa-
an udara. Sudah kita ketahui bahwa pcrtumbuhun, pcrkcmbang-
peristiwa yang terjadi dtlarn atmosfir yang dianggap penting
an suatu tanaman tergantung dari keadaan lingktrngitn alam &
iklim. Para petani laz-irnnya lebih nrcngotahui pcngolahan lahan hagi kehidupan, dapat dianggap sebagai pengendali iklim dan

l8 l9
cuaca yang besar. Dari matahari (suhu permukaan r 6.000"K)
Suhu,
diradiasikan sinar-sinar yang pada umumnya mempunyai
gelombang pendek, sedangkan dari bumi (suhu permukaan Suhu clikatakan sebagai
der:rjat panas ata, dingirr
t 300'K) dipancarkan sinar dengan gelombang panjang. Bagan ukur berclasarkan sk,la terterr'r,, j.r*r,r"rncnggLrnayang dapat cri-
dari radiasi matahari yang sampai ke bumi disebut insolasi. termometer. Faktor-fakro. karr berbagai
bumi dapat dikemukakr,
rrn* ;;;;;;"*rruhi sutiu di rnuka
Dalam hal radiasi ini kita mengenal rumus (STEFAN ,.nrgni b;;;;i;;
BOLTZMAN) sebagai berikut : a. jumlah radiasi yang
diterima
\,ta per
pvl tah
ranun _
musim, per hari _ per
F = (To b. pengaruh rlaratan atau
di mana F_ fluks (aliran) facliasi (ly min-r ), lautan,
c. pcnganrh ketinggian
d= tetapan Stefan Boltzman, ternpat,
c. pengartrh angin
T- temperatur dalam oK. s

;:,T,lj Ij panas
,. ltcnganrh :"T+ laten.
.",".',',T _#L,fff : H*,1: fi,:,;l:,,,,, g i,, y an g

Dari rumus di atas kita dapat melihat bahwa semakin besar n2n2e ;;;
;;ll"rr)(-,Irrar,
suhu, semakin besar pula radiasi yang dikeluarkan. Jumlah ;, e n u t u p ia na h, t,,:::1i.,1il"'J:i:,X:1. ],l
radiasi matahari yang diterima oleh bumi, tergantung dari:
q daripa cla tu,,,r,"tu,rr,, l:i='
|,#,'j:j':sutlut datarg ,iru, n'r;;;;;,.r,;ir.
g. pengaruh .
l"'*. L r,, "i,lill,,iX;
(1) jarak dari matahari, (2) intensitas radiasi matahari, (3) la-
akan nrernbrrat suhu j ya.g
manya penyinaran matahari (panjang hari, duration) dan ar.iprc.""*,,ii,',T:i:,.1..::: vertikar
l.
(4) atmosfir.
h. tipe tanarr. tanah_tanar,
Tentang sultu.tanrh pengaruh,ya
;;; ;.JrrXi,,Xl,ill,i:il.i,,i,1lXli
Radiasi bumi yang spektrumnya merupakan cncrgi gclorn- pc.ting sekali pacla korr-
disi tanah itu sendiri d;,;;;;";,.Jrr,,,rr.,r,r,
bang panjang, sifat gelombang tersebut tak dapat dilihat oleh ukuran dari suhu tanah -Oiir,.,,,.an ra,arran. pe,g-
rnata, radiasi yang dipantulkan bunti itu "terrestrial radiatiorr". biaunrr pacla kerlalar,an
5 cm, l0 cm, 20 crn,,50
Apabila terjadi pendinginan pada permukaan bumi yang sangat cnr d;;i;d';;,r. Faktor
ta,ah, yaitLr faktor luar pe,garutr suhu

a;
' \-.
besar akan terjadi peristiwa frost yang biasanya terjadi malanr
hari dan musim kemarau dimana langit sangat cerah. Di Inclo-
nesia frost banyak terjadi di dataran tinggi Pengalengan, l)c-
,ujan, angin, keternbaban
Aon fof.to, dalant. yang
dengan faktor luar yaitt,oAl"ri
,rrtahari,
dirnaksucl
keawarra,,
r,l;;;.;;;;r, ya,g clirraksurt ctcrrgan
firktor clalarn yaitu. t"r,.t,,.'-ir"ir,'
curalr

gunungan Ijen, yang bagi tumbuh-tumbuhan dapat mengakibat- tana,, kandungan bahan rir,,*r,rr tanah, karlar air
kan pecahnya sel-sel daun (terutama daun muda) dikarenakan Pe,ga^rh suh, terhadup
.r*rrik,';;.# trnrtr.
cairan sel membeku. Daun-daunan akan kering dan akhirnya ,riu,i,on ;;;i;n sangat besar,
terhrdap pertumbuho, te.rranra
mati (tampaknya seperti terbakar), ini yang sering disebut tttenrptrnyai keinginan
turr,rru; ;ffirga arla rairaman yang
penduduk embun api. akan suhu 1".,.r,r, artinya
tersebut tak akan turnbul tenaman

Selanjutnya sehubungan dengan radiasi matahari, bumi


rlipenurri, juga pen-qaluhnyu
fraif Oifu ";#l'Ti;Hl#f
dalam kaitannya dengan menjelaskan tentang iklim, maka yang
Makin tinggi suhir itu
makin
purr,
fiill
perlu dijelaskan secara ringkas ialah tentang : suhu, kelembaban, beni,-benih akan nrengadakan""pr, ,'*ing. Dengan suhu tinggi,
nya apab,a benirr-benih ..r.tr"iirre lebih cepat, atiilat-
hujan, angin dalam hubungannya dengan tanah dan tanaman.
tl itlr n,,r clrya
dibiarkan";;;, surru itu maka bira
kecarnU,f,nyu r-f.i;;r,;:"
20

lt
kan penyemprotan dengair fungisida. Di daerah tropis yang
Kelembaban, artinya besar mengakibatkan masalah bagi tanaman terutama
dikemukakan secara untuk hasil-hasil sayuran, lekas membusuk yang disebabkan
Tentang kelembaban di bagian muka telah
pula ringkas da-
;;gil; di bawah ini akantikemukakantentang secaraiklim' Kelembab-
oleh kelembaban tadi.
iuoi ftrUurgannya dengan menjelaskan
dalam
an adalah banyat<nya kadar uap air yang ada di
udara' Hujan,
hal ini kita mengenal beberapa istilah, antara
lain :
Hujan merupakan satu bentuk presivitasi uap air yang berasal
yang berada dalam dari awan yang terdapat di atmosfir, bentuk presivitasi tersebut
a. Kelembaban mutlak, adalah masa uap air
gram/m3 adalah salju/es. Untuk terjadinya hujan diperlukan titik-titik
satu satuan udara yang dinyatakan dalam '
merupakan perbandingan masa uap air kondensasi - amoniak - debu es - belerang. Titik-titik
b. Kelembaban spesi-fik,
di udara dengan satuan masa udara yang dinyatakan dalam kondcnsasi ini mempunyai sifat dapat Inengarnbil uap air dari
grlkg. udara. Dan karena sifat inilah maka memungkinkan terjadinya
jumlah uap ar
c. i<"terntuban relatif, merupakan perbandingan kondensasi.
di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung Berdasarkan terjadinya proses dari presivitasi maka kita
kelembaban
secara tertentu yang dinyatakan dalam %' Angka rnengenal hujan konveksi (suatu proses hujan yang berdasarkan
kering' 100% artinya
relatif : 0 - IOOT;, O% artnya udara atas pcngeinbangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus
udara jenuh dengan uap air yang artinya akan terjadi titik-
naik, dimana pada waktu naik temperatur akan tumn, dan
titik air hujan. sampai suatu saat terjadi kondensasi dan timbulah hujan),
Keadaankelembabandiataspermukaanbumiberbeda-beda, lrujan orografis (teqadinya karena ada penghalang seperti misal-
pada umumnya kelembaban yang tertinggi ada di khatulistiwa' nya gunung, pada lereng gunung yang nrcnghaclap dari mana
sedang yang terendah pada lintang 40o, daerah rendah
ini di- datangnya angin akan rner-npunyai curah hujan yang tinggi, se-
sebut Horse Latitude, curah hujannya kecil' dang pada lereng sebelahnya dimana udara turun terjadi panas
faktor yang sifatnya kering), ltujan frontal (banyak terjadi di daerah-
Besarnya kelembaban suatu daerah merupakan claerah lintang pertengaltan dimana tetnperatur masa udara
yang dapat menstimulir curah hujan' Di Indonesia kelembaban
tak sanra. Akibatnya lrila masa udara yang panas naik sampai
i"rtirgei dicapai pada musim hujan dan yang terendah pada
'B.ru*yu ke lnasa udara yang dingin, akan terjadi kondensasi dan timbul-
musim kemarau. kelembaban di suatu tempat pada
lah hLrian).
suatu musim erat hubungurnyu dengan perkembangan-perkem- Bila dikatakan ht6an dengan intensitas besar, ini berarti hujan
bangan dari organisme terutama jamur dari
penyakit tumbuh-
lebat, kurang baik bagi tanantan dan dapat nrenirnbulkan erosi.
tunibuhan, misalnya penyakit blister btight yang disebabkan Hujan buatan dapat dilakukan dengan memberi zat yang higro-
oleh cendawan yurg Oit "nal dengan exobasidium hexans' skopis sebagai inti kondensasi - perak yodia (AgI - kristal es -
jamur ini menyerang bila kelembaban selama 3 hari berturut-
cs kering (CO2 padat) zat-zat mana ditaburkan ke udara.
firut 85%.
Angin,
Di itu kelembaban dipengaruhi pula ol0h adanya
samping
Angin rnempakan gerakan atau perpindahan dari masa udara
pohon-pohon pelindung terutama bila pohon rapat' Dengan
melaku- tlari satu tempat ke tempat lain secara horisontal. Masa ltdara.
udunyu^ ramalan cuaca, maka kita dapat dengan segera

l-l
22

L
yang mempunyai bawangnya, dengan adanya angin ini dapat mengakibatkan
yaitu udara dalam ukuran yang sanlat besar daerah sekitar tanaman tidak lembab, keadaan demikian
yang seragam dalam arah
sifat fisik (t"mperatrr,-L"temuuuun)
dari daerah yang
berasal tidak disenangi oleh penyakit tanaman dan hama tanaman.
horisontal. Gerakan Jari angh biasanya Pengual:an yang besar dapat dilakukan dengan penyiraman-
yang bertekanan rendah' angin
bertekanan tinggi te Oaeiat'
mengenal angin laut' dan penyiraman.
[fr"p"tv"i aratr au" t"ttputan' rita-lembah' angin lokal' angin Di Jawa Timur angin seperti ini disebut angin gending, di
an'gin darat, angin gr,tt"g aurr angin
uraikan secara ringkas yaitu Sulawesi Selatan angin Brubu, di Amerika Utara angin
musim. Selanjutnya'vt"git"' kami
Chinook dan di Amerika Selatan angin Sonda.
;;;;;* anginlokal (Fohn) dan angin musim (Monsoon)' Jenis angin F6hn di Amerika Serikat dapat menyebabkan pe-
a. Angin Lokal atau Fohn, nyakit Fcihn, selain mengganggu tumbuh-tumbuhan dapat
ada gunung menimbulkan kegelisahan karena kadang-kadang dapat me-
Tentang prinsip terjadinya angin ini' harus nurunkan produksi.
yurg linggi ,*ftUit'i daerah kondensasi
(t 2'000 m)' Bila
pegunungan' mula-
ada gerakan masa udara menaiki suatu b. Angin Musim (Monsoon),
m
*ufu- 26" pada waktu mencapai ketinggian 2'000 (wind-
rnasa
-
hujan Angin ini tcrlatli antara benua Asia dan Australia darr
udara mengalami kondensasi dengan timbul
wardside). Setiap naik 100 m temperatur
akan turun,l - karena pergescriin letak burni terhadap matahari. Bila mata-
pe' hari berada di belahan bumi utara, tekanan udara di Asia
0,6'C, iadi pada ketinggian 2'000 m akan mengalami
puncak menjadi rendah ( - ) sedangkan daerah belahan selatan
nurunan temperatur. r"tutu udara akan mencapai
100 m 0'5oC' (Australia) bertekanan udara tinggi ( + ) akibatnya terjadi
(misalnya 0), penurunan t (temperatur) setiap
yang mengakibatkan naiknya pergerakan masa udara dari Australia ke Asia, karena dalam
kemudian turun dengan cepat
perjalanannya ke Indonesia melalui lautan, Indonesia timbul
t, setiaP 100 m naik 1'C'
6..."t yang dilalui disebut Leeward side. sifat rnasa udara musim kemarau. Sebaliknya apabila matahari ada di selatan
(22 Desember) terjadi gerakan dari Asia ke Australia, masa
pada oaeratrLeeward side biasanya bersuhu ting$,
kecepatan
sebagai daerah bayang- udara banyak membawa uap air, Indonesia timbul musim
tesar dan kelembaban kecil, dikenal tidak
bayang hujan. pitit'"t dari sifat ini bagi
tumbuhan penghujan.
proses
Oelitu baik, karena akan menyebabkan terjadinya Tentang kecepatan angin kita mengenal kelas-kelas BEAU-
(dari tumbuh-tumbuh- FORT) yaitu yang membagi kecepatan atas kelas-kelas, yang
evaporasi (dari tanah) dan transpirasi
an)'akan lebih besar. Kadang-kadang angin ini pada tanaman penyusunannya berdasarkan kerusakan-kerusakan yang di-
akan mengakibatkan layu karena tanaman itu tak
dapat
rkibatkan oleh angin tersebut. Perhatikan Tabel 4 di bawah :
yutg hilang dengan pengambilan
mengimbangi jumlah \*------H
"i'
air dari dalam tanah. Di Indonesia angin jenis ini didapati di Tentang Climatic Plant Formation dan Edaphic Plant
angin ini Irormation (hubungan antara iklim, tumbuhan dan tanah)
sumatera Timur, dikenal dengan angin Bohorok,
merusak tanaman tembakau yang masih
muda'- Di Jawa kiranya tak perlu dikemukakan di sini.
angin Air yang ada di dalam tanah merupakan suatu hal yang
terdapat di Brebes, Ckebon, Majalengka dinamakan
tetapi
kumbang. Bagi daerahdaerah ini angin ini tak
merusak pcnting bagi formasi-formasi di atas, berdasarkan atas adanya
bahkan menguntungkan, terutama bagi tanaman-tanaman :rir rlalam tanah, PECK membagi ikliln rnenjadi :

25
24
I
-\
TERSUST]N Climatic soil type,
TABEL 4. DUA BELAS KELAS KECEPATAN ANGIN'
YANG DITIMBUL- Disebabkan karena pengaruh curah hujan dan temperatur, ia
DARI KERUSAKAN'KERUSAKAN
KANNYA membuat istilah yang tersebut dengan faktor hujan dengan
fumus :
Akibat Kecepatan
R = faktor hujan,
gerakan asaP ke atas
( 1 knr/jrrnr R=i r = curah hujan tahunan (mm),
gerakan angin tampak pada arah asap
l- (:) t = temperatur (oC)
13 - l8
daun dan ranting kecil bergerak
Bagi faktor hujan LANG mengambil batasan R = 40, untuk
daerah kering R < 40 hal ini mengakibatkan tanaman kurang
3 angin terasa Pada nruka
l9- )6
baik tumbuhnya karena pembentukan zat organik kurang.
27 -15
R > 40 kemungkinan produksi zat organik akan lebih besar.
4 kertas clapat terbang, rantiug dan cabang Berarti tanah yang terjadi akan menjadi tempat tumbuh tanam-
kecil bergerak an yang baik. Bila R = 120 berarti jumlah humus yang diperlu-
5 pohon kecil bergerak
36- 44
kan bagi pertanian adalah sangat baik. Oleh LANG bila R = l2O
dahan-dahan besar bergerak
45- 55 tipe tanah tersebut optimal bagi tumbuhan. Bila R > 120 maka
6
7 pohon seluruhnYa bergerak
56- 66 akan terjadi humus yang berlebihan, akibatnya akan terbentuk
gambut. Dengan keadaan tanah yang R-nya berbeda-beda maka
8 ranting-rantin g berPatahan
67- 17 berakibat pada cara pengolahan tanah. pada iklim-iklim yang
ekstrim R < 40, pengolahan tanah lebih intensif. Jadi dengan
melihat tipe-tipe tanah tersebut, maka kita mendapat gambaran
genting daPat terlernPar
78- 80 apakah daerah tersebut butuh irigasi atau tidak.
pohon daPat turnbang 81 - 90
pohon-pohon bertumbangan 91 - 104
Aclimatic soil type,
pohon bertumbangan, rumah-rumah > 104
Pembentukan tanah bukan disebabkan oleh faktor iklim, me-
rusak lainkan oleh keadaan batuan.
Untuk melengkapi datadata tentang iklim ini, selanjutnya
akan dikemukakan beberapa orang ahli yang telah membuat
a. Iklim lembab, curah hujan ) penguapan' klasifikasi iklim, yang dalam hal ini yang akan diuraikan secara
(
b. Iklim kering, curah hujan penguapan' singkat yaitu yang berhubungan dengan iklim di Indonesia
c. Iklim nival/salju, presivitasi berupa es/salju' (MOHR SCHMIDT FERGUSSON, OLDEMAN), sedans yans
LANG, sehubungan dengan iklim itu membedakan
dua
soil type' berhubungan dengan iklim dunia/umum (KOPPEN, THORN-
tipe tanah, yaitu Climatic soil type dan Aclimatic TIMAITE) mungkin akan kami kesampingkan saja.
jelasnya sebagai berikut :

27

I 26
Klasifikasi MOHR, Kebaikannya bulan lembab tidak ikut terhitung :

Umunrnya untuk membuat klasifikasi ini baik MOHR, FER-


GUSSON maupun KOPPEN mendasarinya dengan beberapa Juml. rata-rata Bl. Kering
faktor iklim (curah hujan, ternperatur, penguapan, formasi Q= Juml. rata-rata Bl. Basah x IOO%
tumbuhan).
Menurut MOHR adanya bulan basah dan bulan kering di
mana bulan basah yaitu suatu bulan yang curah hujannya
0 <Q<0,143 Asangatbasah
> 100 mm, sedang bulan kering yaitu suatu bulan yang curah 0,143<Q<0,333 B basah

hujannya ( 60 mnt. Untuk bulan basah dan bulan kering


0,333<Q<0,6 Cagakbasah
beserta bulan lembab, bulan lembab tidak dimasukkan dalam
0,600<Q<1,0 Dsedang
perhitungan. Periksa Tabel 5 di bawah ini :
1,000<Q< 1,67 E agakkering
1,670<Q<3,0 Fkering
3,000< Q< 7,0 G sangatkering
TABEL 5. PERHITUNGAN MENURUT MOHR' KLASIFIKASI IKLIM 7,000< Q< -- H luarbiasakeringnya

Region with Region with Klasifikasi OLDEMAN,


Klasifikasi yang dibuatnya digunakan terutama untuk keperluan
Fierce Strong Sound Weak More/kss Distinct
pertanian di Indonesia. Dasarnya : adanya bulan basah yang
Wet - month
dry - period berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut pula di
V ry ru il Ib Ia mana kesemuanya dihubungkan dengan kebutuhan padi sawah
dan palawija terhadap air.
Dr. W. Dr. W. Dr. W. Dr. W. Dr. W. Dr. W.

6-7 4-5 4-6 4-7 2-4 4-9 t-2 4-ll 0 7*11 0 12 @.Bulan basah suatu bulan dengan curah hujan ) 200 mnL
@.Bulan kering suatu bulan dengan curah hujan ( 100 mm,
Perbedaan dengan MOHR, kalau :
@.MOHR : evaporasi tiap hari 2 mrry
Klasifikasi ACHMIDT FERGU SSON, @.OLDEMAN : berdasarkan kebutuhan padi sawah dan pala-
wija terhadap air.
Prinsipnya hampir sama dengan MOHR, yaitu dengan meng-
ambil bulan kering dan bulan basah, caranya diambil data-data Berdasarkan adanya bulan basah yang berturut-turut di-
curah hujan l0 tahun, tapi yang diambil dari l0 tahun itu lang- buat 5 zona utama, yaitu :
sung berapa bulan kering dan bulan basah dijumlahkan dan a. ZonaA bulan basah ) 9 x berturut-turut,
dirata-ratakan, misalnya : b. Zona B bulan basah x berturut-truut,
7
-9
c. Zona C bulan basah 5-6 x berturut-ttuut,
Bulan Basah = 3-4
1]
BulanKering = 5 )
Dimasukkan dalam Rumus e d. Zona D bulan basah
(
e. Zona E bulan basah 3.

28 29

L
F
Dari uraian-uraian ringkas di atas secara keseluruhannya Dalam hal pengaturan atau pemberian pengairan pada
maka di daerah iklim tropis seperti di negara kita, maka dapat lahanlahan pertanian kita mengenal beberapa metode, yaitu
diambil kesimpulan bahwa faktor yang paling besar pengaruh- metode yang disebut : (a) graded border method, (b) furrow
nya terhadap penyiapan tanah pertanian, pengolahan tanah method, dan (c) sprinkle method.
pertanian dan usaha-usaha pengawetannya yaitu curah hujan
inklusif lama berlangsungnya hujan, distribusl hari-hari hujan Graded border method yaitu metode pengairan dengan
dalam bulan-bulan hujan dan intensitas curah hujan. pembentukan petgf,4p-petakan, dimana tiap-tiap petak dibatasi
dengan galengan-gpSrg4n/semacam tanggul, sangat cocok bagi
tanah-tanah yarig"qp{rf#e}ilitasnya baik dan pada hampir semua
8. TENTANG AIR TANAH, JARINGAN SALURAN DAN SIJNGAI.
tanah yang cocolt'menoffir pengairan. Bagi tanah-tanah per-
Keadaan air yang terkandung dalam tanah sangat perlu tanian yang mempunyai Remiringan, eara ini adalah sangat
untuk diketahui, terutama tentang kedalaman dari permukaan mantap, galengan-galengan yang membentuk terrasering akan
air tanah baik secara musiman ataupun bulanan. Tentang ke- dapat mengawetkan tanah dan air.
dalaman permukaan air tanah bisa ditentukan melalui sumber-
sumber air setempat, juga melalui lubang-lubang pengeboran Furrow method yaitu metode pengairan dengan melalui
a,f,. alur-alur mengikuti larikan-larikan yang telah dibentuk pada
Saluran irigasi ataupun drainase termasuk pula sungai-sungai petak-petak tanah pertanian, dengan demikian .maka ,itiup
besar ataupun kecil yang ada di lokasi perlu pula diketahui larikan akan dikelilingi air yang terdapat pada alur-alur ter-
baik debit airnya, kedalaman air, kualitas air, aliran air, ke- sebut. Alur-alur biasanya tidak dibuat terlalu dalam, melainkan
miringan lereng dari saluran-saluran air tersebut. Mengetahui diperkirakan cukup untuk mengalirkan dan menahan air dalam
daya penghanyutan air pada waktu hujan turun akan sangat petak-petakan tersebut, jadi maksudnya untuk
mengurangi
membantu teknologi pembentukan tanah-tanah pertanian itu, evaporasi dan mengurangi terbentuknya lumpur yang lengket
sehingga penghanyutan partikel-partikel tanah dari permukaan dan untuk memudahkan penyiraman rarikan yang tetan ai
yang subur itu dapat dicegah. tanami. cara inipun sangat membantu dalam pengawetan tanah
Bagaimana tentang sistem drainasenya, karelra dengan mengeta- dan air.
hui sistemnya ini kita dapat melakukan tindak dan perlakuan
untuk melindungi tanah-tanah pertanian, terutama di daerah- Sprinkle method yaitu metode pengairan dengan melalui
pipa-pipa kecil yang ditempatkan'pada tempat-tempat tertentu
daerah basah (humid regions:) yang sering terlanda banjir atau-
pun juga pada daerah yang berbukit. Sistem drainase yang layak dalam lingkungan tanah yang diperuntukkan bagi penanaman,
dengan memberikan tekanan tertentu pada pipa-pipa tersebut
akan dapat mencegah kerusakan-kerusakan pada tanah, men-
maka air akan memancar dari setiap mulut pipa dan berlakulah
cegah terlalu lamanya tanah tergenang air secara berlebihan
penyiraman yang teratur dan merata, ke segenap penjuru yang
(intensitas dan kuantitas) ataupun mencegah terlalu mengering-
dikehendaki. Cara ini memang sangat efisien akan tetapi tentu-
nya tanah (kegersangan) karena tak mendapatkan pengairan.
nya memerlukan pembiayaan yang cukup besar atau mahal.
Dengan adanya drainase yang layak dapat diharapkan peng-
Cara ini dapat dilakukan pada lahan-lahan pertanian yang agak
hematan air, pengawetan tanah, penurunan kerusakan-kerusak-
sulit dijangkau dengan kedua metode pengairan di atas.
an akibat tingginya ketersediaan air, soil acidity dan lain se-
bagainya.

30
3l
L
c. Sementara terdapat pula manusia-manusia yang mengejar
pemuasan kebutuhan-kebutuhan hidupnya tanpa memikir-
kan nilai-nilai tanah bagi kehidupan manusia yang banyak,
i seperti halnya shifting cultivation (yang melakukan pertani-
I
I
BAB DUA an yang berpindah-pindah), menebangi pepohonan pelindung
I
tanah t4npa aturan, dan yang menelantarkan tanah artinya
TINJ AUAN UMUIVI TENTANG EROSI UAPI SEDIMENTA SI
. mengualai tanah itu tanpa memanfaatkannya, atau mereka
i::1rly'isyn
yang mengabaikan hukum-hukum alam bagi tanah, meng-

1.
t, .,hk{'iitLF'
ANCANGAN N.I.LMI TINJAUANSf,TM.
abaikan tanah atas fungsi,sosialnya.
Dengan demikian maka keadaan yang sudah tidak seimbang itu,
makin lebih tidak diseirnbangkan lagi oleh perbuatan-perbuatan
Manusia itu hidup dan berkembang dari generasi ke ge- dan perlakuan-perlakuan manusia itu sendiri. Akhirnya di
nerasi lainnya, makin berkembangnya kehidupan manusia maka tengah-tengah keadaan yang demikian, di antara tanah-tanah
sudah pasti makin banyaknya bahan pangan (terutama bahan yang tidak produktif, di antara tanah-tanah yang rusak akan
pangan pokok) yang harus dicukupi oleh manusia itu sendiri. terdengar jerit dan ratap jutaan manusia yang menderita ke-
Keadaan perkembangan manusia dengan keadaan tanah sebagai kurangan makan atau sedang menghadapi ajalnya karena ke-
pabrik untuk memproduksi bahan pangan tersebut berada da' laparan.
lam keadaan yang tidak seimbang, yang artinya faktor tanah
keadaannya tetap sedang faktor manusia akan selalu bertambah Akankah kelak sejarah terulang kernbali, Homo Homini
Cengan cepat setiap tahunnya, keadaan yang tidak seimbang Lupus menurut Thomas Hobbes, yaitu nranusia yang satu
inilah yang sering menimbulkan kesulitan bagi hidup manusia, dengan lainnya akan berakal sebagai serigala, rebut merebut
bahkan di beberapa daerah di dunia telah menimbulkan mala l makanan dan siapa yang kuat akan dapat mempertahankan
petaka. hidupnya, karena akibat polah manusia ittr sendiri yang tidak
Keadaan tanah yang konstan inipun tidak semuanya pro- rnau mengerti nilai tanah yang demikian pentingnya bagi ke-
duktif, sedangkan sebagian tanah yang produktif banyak pula hidupan manusia itu sendiri.
yang telah mengalami kerusakan-kerusakan atau daya produktif- Maka oleh karena itulah, bagi kita rakyat Indonesia,
nya telah banyak menurun, ini disebabkan karena : mumpung rnasih belum parah keadaannya, tnurnpultg tanah-
a. Tanah tersebut diharuskan memproduksi secara terus me- tanah produktif baru sebagian kecil yang nrengalami kerusakan
nerus sepanjang masa, bahkan harus meningkatkan produksi- dan mumpung masih cukup banyak tanah-tanah yarlg belum di-
nya gehubungan dengan perkembangan penduduk tersebut, rnanfaatkan bagi produksi bahan pangan, sudah selayaknya
walaupun misalnya diadakan pemeliharaan-pemeliharaan yang memperhatikan pemeliharaan dan pengawetan tanah-tanah
baik terhadap tanah tersebut, daya produksinyapun tentu ada yang dimiliki atau dikuasainya, memperhatikan tanah mem-
penumnan. punyai fungsi sosial bagi kehidupan 1 60 juta rakyat Indonesia,
b. Sementara ada manusia yang melakukan eksploitasi terhadap yang akan hidup dan terus berkembang sepanjang masa. Dapat
tanahnya, sedangkan pemeliharaan yang dilakukannya kurang kita bayangkan sendiri kalau keadaan tanah yang produktif
seimbang (di bawah kewajarap). tidak dikonservasi atau dipelihara sebagaitnana mestinya sedang

32 J.'
7 \

laju pertambahan penduduk di Tanah Air kita adalah tetap tanaman. Dalam keadaan yang demikian inilah perlu adanya
?iTVoltafunnya maka masalah yang sangat besar akan kita terrasering atau pembuatan teras-teras, penanaman pohon_
hadapi pada tahun 2000 ke atas. pohonan dan flnghijauan, yang selain biayanya rnut.i jrg.
Dalam hal pengawetan tanah di Tanah Air kita, Pemerintah adakalanya kurang berhasil yang mungkin karena tanahnya
telah berdaya upaya baik melalui ketentuan-ketentuan legislatif kurang sesuai. Pengaruh dari keadaan demikian sudah pasti
maupun kerja-kerja nyata untuk melakukan rehabilitasi dan akan menurunkan produktivitasnya, atau kurang berhasilnya
atau pengawetan tanah. Reboisasi dicamkan dan digalakka4 produksi sesuai dengan apa yangdiharapkan.
pelaksanaannya di tiap daerah, dan memang ada hasilnya, tetapi
di pihak lain masih cukup anggota masyarakat yang secara 2. PENGERTIANTENTANGEROSI.
sengaja atau tidak sengaja melakukan perbuatan-perbuatannya
yang merusak kelestarian lahan-lahan yang produktif tersebut. Erosi dapat juga disebut pengikisan atau kelongsoran
sesungguhnya merupakan proses penghanyutan tanah oleh
Bahaya erosi yang di sana sini telah menurunkan pro- desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik yang ber-
duktivitas tanah merupakan masalah utama yang sepanjang langsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan/
tahun dari tahun ke tahun tetap harus dihadapi oleh Pemerin- perbuatan manusia. Sehubungan dengan itu maka .kita akan
tah. Bahaya erosi yang menimpa lahan-lahan pertanian serta mengenal normal atau geological erosion dan accelerated
penduduk sering terjadi pada lahan-lahan yang memiliki ke- erosion.
miiingan lereng sekitar 15% ke atas. Bahaya inipun selain oleh
perbuatan-perbuatan sementara manusia yang terlalu memen- Normal/geological erosion,
tingkan pemuasan kebutuhan diri sendiri, juga dikarenakan Yaitu erosi yang berlangsung secara alamiah, terjadi secara
pengelolaan tanah dan p.engairannya yang keliru.
normal di lapangan melalui tahap-tahap :
Perlu diketahui bahwa sebagian terluas dari areal tanah di
lndonesia terdiri dari tanah podsolik (merah kuning) yang ter- a. pemecahan agregat-agregat tanah atau bongkah_bongkah
bentuk dari bahan-bahan batuan yang bersifat asam, tanah tanah ke dalam partikel-partikel tanah yaitu butiran-buiiran
demikian miskin akan unsur hara tanaman, apalagi dalam ke- tanah yang kecil;
adaan tanpa tanaman di permukaannya peka terhadap bahaya b. pemindahan partikel-partiker tanah tersebut baik dengan
me-
lalui penghanyutan ataupun karena kekuatan angin;
erosi, jadi sifat fisiknya jelek sampai agak jelek. Selanjutnya
c. pengendapan partikel-partikel tanah yang terpindahkan atau
kita akan mendapati tanah latosol pada lahan-lahan yang me-
terangkut tadi di tempat-tempat yang rebih rendah atau di
miliki kemiringan lereng agak curam sampai curam, terbentuk
dasardasar sungai.
dari bahan-bahan batuan yang sifatnya netral, sifat fisiknya
baik tetapi sifat kimianya jelek, miskin akan unsur hara tananr Erosi secara alamiah dapat dikatakan tidak menirnbulkan
an, dalam keadaan terbuka sangat peka terhadap erosi. Kesta- musibah )rang hebat bagi kehidupan manusia atau keseimbang-
bilan agregat tanah-tanah tersebut di atas dapat dikatakan an lingkungan dan kemungkinan kerugianpun hanya kecil saja,
rendah sekali terbukti dengan mudah terkikisnya oleh air curah- ini dikarenakan banyaknya partikel-partikel tanah yang di_
an hujan atau air lainnya yang menimbulkan erosi-erosi parit pindahkan atau terangkut seimbang dengan banyaknya tanah
pada tanah dalam lingkungan yang tidak tertutup oleh tananr yang terbentuk di tempat-tempat yang lebih rendah itu.

34
35

t
t
sungal atau waduk-waduk. Sedimentasi yang
Accelerated Erosion. terjadi di sungai-
sungai selain sering menjadikan dangkalnyalrngui,'.,uga-sering
Yaitu dimana proses-proses terjadinya erosi tersebut yang menciutkan lebar sungai itu dikarenakan unrtiOUi,g utuu
I dipercepat akibat tindakan-tindakan dan atau perbuatan- pembentukan-pembentukan tanah
perbuatan itu sendiri yang bersifat negatif ataupun telah me-
baru atau kalau Iumpur_
l' Iumpur tanah itu dihanyutkan terus nraka ansribbing
lakukan kesalahan dalam pengelolaan tanah dalam pelaksanaan itu
akan terjadi di muara-muara sungai, seperti halnya
I

pertaniannya. Jadi dalam hal ini berarti manusia membantu di nluara


S. Cisanggarung di laut Jawa pembentukan tanah_tanah
mempercepat terjadinya erosi tersebut. Erosi yang dipercepat baru
akan selalu bertambah.
banyak kali menimbulkan malapetaka karena memang lingkung-
annya telah mengalami kerusakan-kerusakan, menimbulkan Dalanr hal terjadinya erosi, sehubungan clengan proses_
kerugian besar seperti banjir, kekeringan ataupun turunnya prosesnya yang secara alarniah dan yang secara
dipercepat,
produktivitas tanah. Mengapa demikian? Tidak lain karena dengan clemikian secara keseluruhar.,ny, yrng menjadi penyebab
bagian-bagian tanah yang terhanyutkan atau terpindahkan dan yang mempengaruhi besarnya laju erosi ierdapat lima
adalah jauh lebih besar dibanding dengan pembentukan tanah. laktor, yaitu : (a) faktor iklim, (b) faktor tanah,
1cy faftor
Penipisan-penipisan tanah akan berlangsung terus kalau tidak bentuk kewilayahan (topografi), (d) faktor tanaman penutup
segera dilakukan penanggulangan, sehingga selanjutnya tinggal tanah (vegetasi), dan (e) faktor kegiatar:/perlakuan_perlakuan
lapisan bawah tanah (sub soil) yang belum matang itu. nran rrsia.

pengaruh Iklir, r,enentukan nilai indeks erosivitas hrdan secra,g


-* Dengan demikian inaka ditinjau dari segi ekologi,
dan akibat-akibatnya, sudah tentu merupakan pencemaran rle,gan silat-sifat,ya itu dapat menentukan besar tanah
kecirnya
ataupun perusakan lingkungan hidup bahkan tidak jarang me- luju,ya pengikisan (erosi) cran dinyatakan sebagai faktor
nimbulkan korban manusia (banjir dan kelongsoran yang me- bilit.s tanah (kepekaan tanah terrradap erosi atau rnudaherodi-
cran
nimpa tempat-tempat pemukiman). Akibat banjir ataupun ke- ticlaknyr ttnah itu tererosi). Faktor bentuk kewilayahan
(topo_
keringan menimbulkan ketidakseimbangan hidrologi. Menurun- grafi) r,enentrrkan tentang kecepata, rajunya
air di permi kuun
nya produktivitas ataupun hilangnya produktivitas tanah itu yang mampu mengangkut atau nrenghanyutkan
partikel-partikel
akan menyulitkan pemuasan kebutuhan pangan penduduk. tanah' Faktor tanaman penutup tanah (vegetasi)
rnernirit i ,irrt
Pengendapan lumpur di sungai-sungai dan waduk akan sangat melindungi tanah dari timpaan-timpaan keras titik_titik
curah
mengganggu kehidupan manusia. Itrdan ke permukaannya, selain itrr dapat
memperbaiki susunan
Di Indonesia yang umumnya merupakan daerah tropis tanah dengan bantuan akar-akarnya yang menyebar.
yang lembab, terjadinya erosi terutama disebabkan karena taktor kegiatan rnarlusia selain dapat mempercepat Seclang
terjadinya
penghanyutan-penghanyutan oleh air (rata-rata curah hujan erosi karena perlakua,-,erlakrrannya yang i.grtif,
Arrrrl-prf.
melebihi : 1.500 mm/tahun) sedangkan di daerah-daerah tropis rnenregang perarlan yang penting dalam
usaha p.n..guhrn
yang kering, anginlah yang merupakan faktor penyebab erosi erosi yaitu dengan perbuatan atau perlakuan_perlakuannya
yang
yang utama
positif.
Yang dimaksud dengan sedimentasi yaitu pengendapan- UntLrk nrere.gkapi uraia,-uraia, cli atas baiklah
kami kutip
pengendapan butir-butir tanah yang telah dihanyutkan atau ter- satu alinea dari Ir. pribatlyo Sosroatnrodjo
L.A. dalam ,,penh
angkut pada tempat-tempat yang lebih rendah dan sungai- brrkaan Lahan clan pengolahan Tanah,,
sebagai berikut : Ke-

I 36
jelasnya, bahwa terperciknya atau hilangnya tanah yang cli-
banyakan iapisan "tanah atas" ini terbawa atau terangkut oleh
akibatkan timpaan-timpaan titik-titik curah hujan terhadap
aliran air di atas permukaan tanah terutama ketika hujan ber-
tanah dengan nilai indeks erosivitas tertentu akan merupakan
langsung. Tanah itu terbawa ke bagian lahan yang lebih rendal-r
suatu ukuran dari banyaknya tanah yang terlepaskan, besarnya
letaknya di bagian hilir serta seringkali tertampung ke dalam
sungai-sungai, danau, rawa-rawa dan pada akhirnya mettgendap
run off (aliran permukaan) serta tanah ya$t dianggap
sebagai patokan untuk erodibilitas tanah. s erils@
di lautan atau pantai maupun muara-muara sttngai. Enclapan
tanah yang demikian dapat ditemukan secara luas di daerah- Tentang terjadinya erosi tanah rnunffif;$**rrrfl
daerah delta sungai seperti delta Brantas di daerah Jawa Timur, dalam bukunya "Soil Conditions and Plant Gi6ildh" menyata-
muara Citarum Karawang Jawa Barat, muara Musi di Palertrbang, kan bahwa kemampuan yang kurang dari tanah untuk meng-
muara Barito di Kalimantan Selatan dan tempat-ternpat laitr. infiltrasikan air ke lapisan tanah yang lebih dalam, baik pada
Pada umumnya setelah diadakan reklanrasi, tanah-tartalt ini waktunya terjadi hujan atau dengan adanya air yang mengalir
meruprkan tanah yang subur untuk pertanian. Delta-clelta ke permukaan itu, laju aliran air akan terjadi di permukaan ta-
sungai-sungai tersebut semakin lebar dan luas selama berabad- nah tersebut sambil mengangkut atau menghanyutkan partikel-
abad. Membiarkan lapisan top soil terangkat ke tempat lain partikel tanahnya. Dengan tidak dapat ditembusnya (non
dari tempat asalnya, dapat dikatakan sebagai suatu tindakan permeability) tanah oleh air karena pori-pori tanah kemungkin-
pengelolaan tanah yang tidak baik, sekalipun di tempat lain annya tertutup, maka makin banyak air yang mengalir di per-
endapan lapisan top soil tersebut juga dapat merupakan lahan mukaannya akan makin banyak pula partikel-partikel tanah
yang subur. yang terangkut/terhanyutkan terus mengikuti alirart air ke
sungai melakukan sedimentasi sementara atau terus dilanjut-
3. PROSES TERJADINYA EROSI DAN PENDAPAT BEBERAPA kan ke muara ataupun laut dan lazimnya melakukan pemben-
AHLI. tukan tanah-tanah baru di sekitarnya atau pantai-pantai.

Di atas telah disinggung tentang penyebab dan pengaruh Menurut FREVERT dan kawan-kawan dalam karya ilmiah-
besarnya laju erosi, di antaranya terdapat lima faktor penyebab nya yang berjudul 'Soil and Water Conservation Engineering"
erosi. Tentang hal erosivitas hujan dan erodibilitas tanah sering erosi tanah yang dipandangnya berkaitan dengan accelerated
dimanfaatkan sebagai satu kesatuan faktor untuk memper- erosion, karena dalam hal ini erosi tanah diartikannya sebagai
proses hilangnya lapisan tanah yang lebih cepat dari proses pe-
hitungkan besarnya erosi sedang faktor-faktor lainnya dianggap
sebagai satu kesatuan faktor pula, kesemuanya merupakan mindahan/hilangnya bagian-bagian tanah karena erosi secara
erosi potensial. tentang hal ini D. GABRIELS dalam thesisnya alamiah (geological erosion). Terjadinya perubahan-perubahan
(Studie van het Watererosi proces door Middel van Regenval pada tanah dan vegetasi (tanaman-tanaman penutup tanah)
Sirnulatie of alle dan niet Kunsmatig, Geschikturcnde Gronden) menjadi titik berat pandangannya, yang dapat menimbulkan
mengemukakan semacam rumus sebagai berikut :
sheet erosion (erosi permukaan tanah) dan erosi alur yang mem-
bengkak menjadi gully erosion (erosi parit). Erosi alur lazim
dinamakan real erosion.
E =f Lebih lanjut tentang terjadinya erosi yang disebabkan
(tanah yang terkikis/hilang) (erosivitas x erodibilitas)
karena air dikemukakan oleh G.R. FOSTER dan L.D. MEYER

3e
38
rN

yang didapat dalarn bukunya yang berjudul "Soil Erosion and dengan demikian dapat dikemukakan persamaan sebagai ber-
Sedimentation by Water, An Overview", yang menjelaskan ikut :

bahwa erosi itu akan meliputi proses-proses :


E= f (C,T,V S,H)
a. Tetactgffiffi Relepasan partikel-partikel tanah, 1

b. Transpo;16$h qtuu penghanyutan partikel-partikel tanah,


. partikel-partik el
dimana E = erosi,
nah yang
lJxn"ffiimr,i:"-endapan
ta
f = faktor-faktor yang mempengaruhi atau me-
nimbulkannya,
I
Detachment tersebut sebagai akibat timpaan-timpaan titik- C = Iklim (Climate),
titik curah hujan yang menimpa permukaan tanah. Iklim, T = Topografi,
tanah, topografi, waktu dan pendayagunaan tanah oleh ma- V = vegetasi,
nusia merupakan faktor-faktor utama yang mempengaruh.inya. S = Sifat-sifat tanah (soil)

Erosi dan sedimentasi ini merupakan penyebab-penyebab H = Peranan manusia (Human activities).
utama dalam terjadinya kemerosotan produktivitas tanah- Sebagai di atas kita telah mengetahui pula tentang ada-
tanah pertanian, kemerosotan kuantitas dan kualitas air, keme- , nya klasifikasi faktor penyebab erosi menurut titik pandangan
rosotan kapasitas struktur saluran air dan lain sebagainya. Erosivitas dan Erodibilitas, maka selanjutnya kalau kita hu-
Sedang menurut D.D. BAVER (dan W.H. GARDNER dan bungkan tentang klasifikasi-klasifikasi tersebut akan dapat
W.R. GARDNER) dalam bukunya "Soil Physics" terjadinya dibagankan sebagai berikut :
I

erosi tanah sangat tergantung pada (a) sifat-sifat hujan, (b) ke-
miringan lereng jaringan aliran air, (c) vegetasi, dan (d) kenram-
puan tanah untuk menahan penyebaran (dispersion) air dan i
Erosivitas
I- n ri* ltri
selanjutnya mengisapnya dan menginfiltrasikan ke lapisan-
lapisan tanah bagian dalam. Dalam hal terjadinya erosi ini

I r.* ler
faktor manusia yang memang dapat mempercepat terjadinya
erosi tersebut atau dapat menghambat, mencegahnya agak
kurang diperhatikannya, padahal faktor kegiatan dan perlakuan- i
perlakuan manusia itu umumnya dianggap penting, yaitu Erodibilitas
dengan adanya perlakuan-perlakuan yang negatif dan positif. I 3)
I
Dari uraian-uraian ringkas di atas dapatlah dikemukakan Pengelolaan
v.e.t.',
bahwa para ahli dalam menelaah dan memperhitungkan ter- fnh &tanaman I .I(+l
jadinya erosi selalu memanfaatkan kelima faktor di atas,
Soil Conservation Service USDA memperhitungkan kelima
f M."ui.l(s)
faktor tersebut dalam menentukan metodc pcnclugaan besar GAMBAR 2. Hubungan Klasifikasi Faktor-faktor penyebab erosi (Soil
con-
erosi tanah, dimana kita akan mengenal rutnus "tlniversal Soil servation Service usDA dan HUDSON * Soil conservation
1e7 6).
-
Loss Equation"-nya.

40 4l
Hujan yang merupakan curahan titik-titik air yang menimpa
Tentang proses terjadinya erosi secara tlllltlnlnya dapat
tanah dikarenakan kuatnya timpaan-timpaan titik-titik air itu
digambarkan lebih lanjut sebagai berikut :
akan memecahkan bongkah-bongkah tanah atau agregat_agregat
Tentang siklus air, tanah ke dalam partikel-partikel dan bersamaan dengan terjadi-
nya run off partikel-partikel tanah beserta zat-zat haranya akan
Dalam pelajaran tentang siklus hidrologi kita telah mengetahui
tcrhanyutkan, proses ini disebut detachment atau proses pele-
bahwa itu merupakan sirkulasi daripada air yang tetap tlari
pasan partikel tanah dari bongkah atau agregatnya.
lautan sampai ke udara dan kembali lagi nantinya ke latttan.
Hujan merupakan salah satu bentuk presivitasi r'tap air yang Tentang detachment,
berasal dari awan yang terdapat di atmosfir, air hujan yang
Curah hujan yang menimpa permukaan tanah itu terdiri dari
jatuh ke permukaan daratan sebagian akan berinfiltrasi ke dalam
titik-titik air yang dengan sendirinya daya jatuh atau daya
tanah dan yang sebagiannya lagi akan mengalir di atas permuka-
timpanya akan berbeda-beda, ada yang keras (berat) dan acra
an tanah sebagai aliran permukaan atau run off. Dari bagian- pula yang lemah, hal ini tergantung pada :
bagian ini sebagian diuapkan kernbali melalui tanaman (peng-
uapan melalui tanaman ini disebut transpirasi) dan sebagian (a). kecepatan jatuhnya titik-titik air itu,
lagi diuapkan melalui permukaan tanah dan air (disebut evapo- (b). diameter titik-titik air, dan
rasi). Air yang terinfiltrasikan ke dalam tanah akan melanjutkan (c) intensitas atau kehebatan hujan itu.
infiltrasinya ke lapisan-lapisan bawah tanah, gerakan-gerakan
air dalam tanah ini disebut perkolasi (percolation) dan akhirnya a
akan terbentuklah air tanah. Perhatikan gambar di bawah ini.
I
Awan

. Radiasi matahari

2. Transpirasi dan evaPorast l. Daya kinetik titik air


3. Infiltrasi 2. Partikel-partikel tanah yang terlepaskan
4. Run ofl Run off
5. Perkolasi 4 Partikel nrengikuti infiltrasi, menyumbat
pori
6. Muka air tanah a
7. Sungai

GAMBAR 3. Siklus atau Sirkulasi air (hidrologi)


GAMBAR 4. Pelepasan partikel tanah dari agregatnya.

,'l a
.1L 43
Daya jatuh atau daya timpa yang berat (keras) akan memecah- Untuk menghitung atau mengetahui daya timpa (daya ki-
kan bongkah-bongkah tanah menjadi butiran-butiran tanah netik) titik-titik air curahan hujan itu sehubungan dengan ke-
yang kecil-kecil dan ada pula yang halus. Butiran-butiran tanah rnampuan-kemampuan pemecahan agregat-agregat tanah itu ter-
yang kecil ini (partikel) dan yang halus akan terangkat dan ter- nyata antara diameter titik-titik air dan velositas atau kecepat-
hanyutkan dengan berlangsungnya run off sedangkan sebagian an jatuhnya titik-titik air terdapat hubungan atau kaitannya
akan mengikuti infiltrasi air dan bagian ini biasanya dapat me- yang erat. Jadi makin besar diameter titik-titik air itu akan
nutupi pori-pori tanah sehingga infiltrasi air ke dalam lapisan- makin besar pula partikel-partikel tanah yang akan dilepaskan
lapisan tanah bagian dalam menjadi terhambat' Dengan me- dari agregatnya, karena velositasnya akan makin kencang se-
nrrrrnyu kapasitas infiltrasi maka run off menjadi bertambah hingga daya timpanya semakin kuat. Kenyataan ini telah dibuk-
dan daya tekan air yang dialirkanpun menjadi lebih kttat' tikan oleh J.O. LAWS dengan percobaan-percobaannya, yang
selanjutnya dikemukakan dalam karya ilmiahnya (Measure-
Dalam keadaan tekanan yang demikian inilah maka pengi- ment of the Fall Velocity of Water Drops and Raindrops).
kisan dan penghanyutan partikel-partikel tanah akan makin
bertarnbah. Makin besar intensitas hujan makin besar pula TENTANG PEMINDAHAN/PENGANGKUTAN PARTIKEL
partikel tanah yang dilepaskan, dikaren:rkan daya (enersi) TANAH,
kinetiknya makin besar (kuat). (Kinetik = penumbukan).
Makin besar diameter titik-titik hujan, daya kinetiknya akarr Run off atau aliran air permukaan tanah akan mempunyai ke-
makin besar (kuat), dan tentunya partikel-partikel tanah yang mampuan untuk memindahkan atau mengangkut ataupun pula
dilepaskan dari agregat-agregatnya akan makin besar, dengan menghanyutkan partikel-partikel tanah yang telah dilepaskan
demikian maka erosipun akan terjadi. Tabel di bawah ini dari agregat-agregatnya itu kalau memang air pada pen'nukaan
dapat menjelaskan tentang keadaan di atas. tanah mengalir, biasanya pada lahan-lahan yang memiliki kemi
ringan, dari ternpat jatuhnya curahan air hujan itu menuruni
lereng-lereng. Kemiringan lahan ini sangat membantu memper-
TABEL 6. KECEPATAN, DIAME'TER, INTENSITAS HUJAN,
deras aliran air dan pada tanah-tanah yang datar dimana kece-
PENGARUHNYA PADA DETACHMENT PARTI -
patan run off sangat berkurang akan terjadi sedimentasi semen-
KEL TANAH
tara, pengendapan yang terus menerus pada tanah-tanah yang
datar ini tentunya akan membentuk pula lahan yang agak mi-
Kecepatan Diaureter Inte nsitas Daya Pclepasan ring ataupun yang sama sekali miring, sehingga pada waktu ter-
titik air titik air hujan Partikel dari agrcgat jadinya hujan partikel-partikel tanah yang mengadakan pengen-
( cm/detik ) (mm) (cm/jam) ( grant ) dapatr sementara tersebut akan terangkut keurbali'ke tempat-
tempat yang lebih datar atau ke sungai-sungai, arus sungai dapat
540 t5 t2 223 mendorongnya lebih lanjut ke muara, tetapi apabila arus sungai
540 5,1 t2 446 itu lemah rnaka pada sungai tersebut akan terjadi pendangkalan-
540 5,1 20,2s (r90
pendangkalan.

Jadi dalam hal pengangkutan partikel-partikel tanah ini


Sumber: Allison (1941). aliran air permukaan tanah sangat memegang peranan yaitu

44 45
F
pada lahan-lahan yang miring, makin miringnya keadaau lahan ngan pengendapan ditinjau dari kepentingan lingkungan, bagi
itu makin cepat pula aliran air itu dan ttrakin jatrlt ptrla partikel- segi lingkungan yang satu erosi ini sangat merugikan sedang bagi
partikel tanah tersebut akan terangkut. Tetapi ukttra:r partikel segi lingkungan yang lain sedimentasinya atau pengendapan-pe-
itu sendiri dan adanya tanaman-tanaman pada perlltukaan la- ngendapannya menguntungkan. Erosi ini harus dicegah terjadi-
han, sering mempengaruhi kelancaran pengangkutan itu, tentang nya karena justru menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan
ukuran partikel misalnya (a) makin kecil ukuran partikel, makin
i
seperti di atas, di satu pihak sangat merugikan dan di lain pihak
jauh partikel tersebut dapat terangkut, (b) pasir akan lebih lam- l
I
sangat menguntungkan. Dengan perkataan lain dapat pula di-
ban terangkutnya daripada liat dan debu, sedang tanaman { katakan sebagai berikut .
pada permukaan dan batu-batuan jelas dapat menghambat i
,t
"Di satu pihak akan terkikis dan terpindahkan lapisan
kecepatan aliran permukaan. Dengan demikian jauh atau dekat- olah tanahnya sehingga menjadikan tanahnya itu sebagai
nya aliran air permukaan tanah itu dapat rnelangsungkan peng- tanah yang tidak subur, yang kurang mampu untuk pelak-
angkutan partikel-partikel tanah, akan tergantung pada . sanaan pertanaman, sedang pada pihak lain menjadikan
makin tebalnya lapisan oleh tanahnya".
(a) keadaan kemiringan lereng dan panjangnya lereng yang mi-
ring itu . Pengendapan-pengendapan pada tanah-tanah datar dan atau ter-
(b) besar datr cepatnya aliran air permukaan . bentuknya tanah-tanah baru di muara-muara sungai atau pesisir
(c) ukuran partikel.dan (aanslibing) memang akan menguntungkan satu pihak, tetapi
(d) adanya tanaman permukaan dan batu-batuan. alangkah tidak baiknya dan tidak adilnya kalau keuntungan
(e) tak adanya penyengkedan dan parit-parit sebagai perlakuan tersebut diperoleli dengan nrengorbankan pihak lain, yaitu
positif manusia guna menghambat aliran air permukaan. rnereka yang terkikis atau terpindahkan lapisan olah tanahnya
sehingga tidak mampu lagr untuk melakukan pertanaman
Dapat ditambahkan pula bahwa keadaan lereng yang b'er- 1

yang baik.
I

gelombang dimana bagian-bagian yang cekungnya agak lebar,


sedikit banyak akan dapat pula menghambat terjadinya peng-
1

Dari segi pandangan lain yaitu konservasi tanah dan air.


i baik erosi maupun sedimentasi harus dicegah karena kedua-
angkutan partikel-partikel tanah tersebut yaitu dengan terjadi- t
nya pengendapan-pengendapan sementara pada bagian yang j duanya dapat merugikan. Tererosinya lapisan olah tanah yang
cekung yang lebar itu, sebaliknya kalau bagian yang cekung itu
I tidak memungkinkan lagi dilaksanakan pertanaman, tanah mana
x

hanya merupakan bagian yang sempit dan dangkal, keadaan de- I


tidak manrpu lagi menahan air sehingga menjadi kering dan
mikian bahkan dapat menambah daya angkut aliran air permu- I gersang, sedimentasi dapat menimbulkan kedangkalan-kedang-
kaan itu. kalan sungai. Sehingga dengan terjadinya curahan air hujan
yang lebat dan lama maka air tersebut dengan deras akan me-
TENTANG PENGENDAPAN PARTIKEL (Stll)IM ENTASI ) nrenuhi sungai-sungai yang dangkal tersebut, dengan demikian
air akan rnelimpah dan terjadilah banjir yang menimbulkan
Tentang terjadinya pengendapan-pengendapan partikel tanah
bencana pada lingkungan.
yang terangkut oleh aliran air permukaan di dacrah-dacrah atau
tempat-tempat yang datar, sesunggultnya tclah banyak dikemu- Dengan meninjau dan memperhatikan kedua segi pandang-
kakan. Yang akan dikernukakan selanjutnya ltttllungan erosi de- an di atas. nraka jelas tedadinya erosi harus dicegah sedemikian

46 47
rul)ir (lcngan tindakan-tindakan dan perlakuanfcllnkunn yang pada keadaan atau bentuk tanah, ini tidak
positil'. rain karena bcr-
langsungnya pengangkutan atau pemindahan tanah
demikian
r,erata pada seruruh permukaan tanah. Baru setelah
4. PENGENALANBENTUK.BENTUKEROSI. erosi itu
ntcnjadi demikian parah, kita rnungkin akan melihat permuka-
Di bagian nruka sudah dijelaskan bahwa erosi itu terdiri an lahan yang kering dan gersang tanpa aclanya tumbuh_tum_
atas nomral erosion lcrosi geologis) dan accelerated crosion atarr buhan yang berarti. Bentuk erosi pennukaan sejak terjadinya
erosi yang dipercepat. Dari kedua r.uacant erosi itu, crosi yang scsungguhnya telah da di_
dipercepatlah yang bentuk-bentuknya perlu kita pcrhrtikan. nya penurunan hasil dari tanaman yang kit6Ternffi[kan pada
selain karena erosi macam ini sering terjadi, jr"rga karcna tangan- lahan tersebTt, se
tangan atau perbuatan ntanusialah yang rnendoronguya. kernbangkan rncngalarni perubahan warna, dimana tanaman-
taranran yang turnbuh di puncak dan bagian tengah lereng ber-
Slrcct crtlsiorr wanla agak pucat dibandingkan dengan yang tuntbuh pada
Rill crosion lahan bagian kaki bukit atau lereng. Demikian pula warna tanah
bagian kaki bukit (lerer-rg) aka, nre,riliki wan-ra yang agak tua
Pcttgarult iklinr Gully closiou
dibanding dengan wama tanah bagian tengah dan puncak bukit
EROSI f tindakan nra-
(lcreng). Perbcrlaan warna demikia, dikarenakan baha,-bahan
(Erosion) nusia. Slrcanr bank crosiorr
organik dan zat haranya di bagian kaki bukit (lereng) masih
Nornral Erosion belu, terhanyutkan dan kcrlungkinan terjadinya pengendap-
atr-pengendapan partikel yang terhanyutkan atau terpindalikan
Sccara alanriah. dari bagian puncak dan pertengahan bukit (lereng).
GAMBAR 5.
(a Rill Erosion.
Sheet erosiorr = l:rosi pcrtttukaatr,
@ Rill erosion = Erosi alur. Scbagai di nruka telah dijelaska, bahwa tinrpaan titik-titik
(r: Gully erosion = [rosi parit, air hujan ada yang kcras clan ada pula yang lenrah, tinrpaan_
((i Strcanr bank erosion = Iirosi tcbing sungai. tirrrpaan yang keras de*gen sc,diri,ya ure,lluryai daya perle-
cah agregat yang lebih kuat clan pada ternpat itulah partikel-
Keempat bentuk erosi ini terjadinya sangat dipcngaruhi iklirrr partikcl tanah rnulai terpercik kc luar clari ketludukannya. Daya
(hujan dan angin) serta akibat-akibat perbuatan ataLr tindakarr llira, air deugan nrudah akan terus nrelakukan pengikisan-
manusia yang mernpercepat terjadinya. t)cugikisall ke bagian bawahnya. clengan denrikian. pengikisan_
Masing-masing bentuk erosi yang dipercepat tcrscbut jclasrrya pcugikisau tc'rurs nrerarnbat ke bagian bawahnya lagi dan ter-
adalah sebagai berikut . bcntuklah alur-alur pada pernrukaan tanah dari atas nreman-
.lang kc bawah, alur-alur ini adalah dangkal.
SHEET EROSION, l:rosi dernikian disebut erosi alur. sebagai akibat terkonsentrasi-
ny:.t air pacla tenrpat terperciknya partikel-partikel tanah yang
Erosi permukaan pada mulanya sulit sekali dilihat dcngan pan- kcntrrtliau nrernbentuk aliran ke bawah.
dangan mata, seakan-akan tidak terjadi perLrbahalt-Porubahan -rinclakan
atau perbuatan nranusia sangat urembantu tedadinya

48
4()
erosi alur ini, yaitu kalau rnereka melakukan pengolahan tanah tanah nraka pada bagian-bagian tanahnya dapat segera cli-
clan melaksanakatt penallanlan yang searah dengan kemiringan tanarni rurtrput-rumputan yang tentunya pada saat-saat
lahan. Melaksanakan pengolaltan tanah dan cara penanaman langkanya ltujan, yaitu untuk ntenrberi kesentpatan turn-
yang sejajar dengau garis kontur (menyilang arah kemiringan b uhnya run.rput-rulnputan tersebut.
lahan) sangat membantu dalam mencegah terjadinya erosi alur. Tctapi, apabila tcrnyata keadaannya sudah dentikian
steril (dasar parit denrikian berpasir) atau pada dasarnya
Gully Erosion, tak tcrsisa bagian-bagian tanah dan air, ntaka cara pe-
Erosi parit sangat erat hlrbungallllya dengan erosi alur, karena nanalnart runtput-nrmputan tersebut dapat dibantu dengan
menlallg erosi parit nrelanjutkan aktivitas daya pengikisan/peng- nrenenrpatkan karuug-karung tanah dalanr parit tersebut
angkutan partikel-partikel tanah pada alur-alttr yang sudah ter- dan pada bagian-bagian karung yatrg terbuka penanaman
bentuk, jadi kalau pada erosi alur kita urendapati alur-alur yang dapat dilakukan, kanrng-kamr-rg itu dapat lapuk dan akar
dangkal, sedang pada erosi parit kita nlendapati alur-alttrnya nrlnput-nrnrputan dapat menenrbuskan serta menahan ke-
yang lebih lebar dan lebih dalanl yarlg rnenrbetrtttk paritlarit dLrdukan tanah dalanr parit-parit tersebut. Dengan adanya
dengan kedalantan antara | -, 2,5 nr atau lebih. Rcsistensi atau tarranran nrnrput-runrputan dalant parit, derasnya aliran
daya tahan tanah terhadap erosi clapat ttrewujudkan paritlarit air akan tlapat tcrharnbat.
bagaikan liuruf V clan U, yang bagaikarl huruf V yaitu apabila
resistensi tanahnya agak kLrat. seclang parit yang bagaikan huruf
( lt; Clara urekanis.
(-ara ini dapat dilakukatr dcngan nrenrbuat penghambat-
u yaitu apabila resistensi tanahnya kurang kuat seperti halnya
tanah berpasir, debu. pcnghalnbat ccpatnya aliran air rtrclalui parit itu yang
akan ntenrungkinkan tcrtahannya pula sebagian partikel-
Terjadinya erosi parit dikarenakan aliran air pemrukaan
partikel tanah yang tcrangkut. IIUDSON dalanr karya il-
tanah denrikian lresar yang kentudian rne ntasuki altrr-alur yang
nriahnya yang berjuclul. "Ficlcl cnginecring for agricultural
ada. Erosi parit yang tidak erat hubungannya dengan erosi alur,
l)evelopment" (oxtbrd 1975), telah nrenunjukkan
dapat terjadi karena adanya pentbahan pada pertnukaan tanah,
cara-cara penrbuatan pcnghanrbat dengan ntemanfaatkan
seyrerti rnisalnya penebangan pohon-pohonan secara liar, pem-
bahan-bahan yang tersedia di sekitar lingkungannya.
bakaran dan sejenisnya sehingga daya tampung air pada daerall
tersebut (catchrnent area) kewalahan dan air mengalir secara (l) penrbuatan penghaurbat-pcnghanrbat dari battr, yaitu
bersama-sanra dan berlebihan dari daerah tampungnya itu ke ba- dengan cara ltrenyustru batu-batuan dan nrengikat-
wah menuruni lereng yang resistensi tanahnya kurang kuat. nya dengan auyantall kawat, ditenrpatkan dalarn parit
Manusia yang merusak dan mempercepat tcrjadinya erosi secrara teratur dan bersarnbungan, menlanjallg nlerna-
ini, maka manusia pula harus mampu melakukan pencegahan- dati parit tersebut, tinggi penghantbat batu itu se-
nya, cata pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara vegeta- baiknya nrenradati tiga perernpat dari dalamnya parit,
tif, dan cara mekanis. dengan denrikian air akan nrengalir dengan bebas pada
kedalaman yang seperenlpat di atas batu-batuan
(a) Cara vegetatif, yang teratur sLrsunallnya itu sedang partikel-partikel
Yaitu dengan memperhatikan dahulu keadaan parit-parit- tanah yang terangkut air banyak kernungkinan me-
nya, apabila dalam parit itu masilt tersisa bagian-bagian rurasuki celah-celah batu dan tertahan di sana.

50 -51
(2) penlbuatan peltghalllbatlerlghutlbat rlari batttbtt Pada suatu sungai yang berbelok-belok, arus tebing akan
yang dapat dikombitrasikatt clctrgatr pclltlttrflt;ltatr terjadi dengan dua kemungkinan, yaitu .

batu-batuan, dittratta batangatr-batatlgatt dintasttkkart


ke dalan-r tanah dasar parit disustrtr sctlcnrikian rrlpi.l
(a) Terjadinya suatu belokan dikarenakan tanah sekitar belok-
sehingga rapat dan kuat dau ulerltpakan lraglr batlttg- an tersebut resistensinya kurang kuat sehingga arus yang
an-batangan batttbtt yang kokoh irang Iltcntotottg melaju yang biasanya pada tiap belokan ada di pinggir akan
panjanguya ltarit, ltada ttkttran-ttkttratr tcrtctrttl lllcIt!I- rnakin mengikis tanah pada sisi yang daya tahannya kurang
ikuti panjaltgltya parit dibtrat ptrla pag;lr [r:.ttrtltgrtrt kuat itu sehingga rnenjadikan makin membeloknya sungai
bantbu yang dentikiatt, seltingga padt scakatr-akltt tcr- tersebut. Di sisi yang lain keadaan adalah sebaliknya, di
petakletak oleh pagar-pagar batangan batttbtt yitrlg sini akan terjadi pengendapan-pengendapan sehingga men-
kuat seiartjttttrya ke dalaltr pctak-pctak ittl tlitttllstrk- iarlikan senrakin dangkalnya sisi sungai itu. Perhatikan
ganrbar 5.
kan batu-batttan yang tcrsttsrttt clcttgatt baik. tlcnglrt
cara deurikian aliran air akan dapat tcrltatttbat scrtrt (b) Makin berliku-likunya belokan tersebut, arus sungai pada
partikel-partikel tanalt kettrttugkinatt clapat Illcllgcll- rnulut belokan terpaksa mencari arah lain yaitu dengan
dap dan tertahan. nrer-igikis sisi yang lain pada belokan, pengikisan akan ber-
langsung terus sehingga karena resistensi tanah di situ
Denrikianlah petrtbltatan pelgltatttbatlcugltattibat aliratt lrir kurang kuat maka akan terciptalah arah sungai yang
yang ntengalir ke dalam parit, ada pula yang pcnltrtratatttlya baru seperti terlihat pada Gantbar 6.
ntetttanfaatkan batangan-batangan pohon kclapx yatlg tlisttstrrt Dalam keadaan demikian sering kita adanya belokan
scperti di atas atau pcurbuatan datt pcngltartlbat yltng pcrlllallcll yang terputus dan bagian-bagian yang sangat dangkal
{
yang teutuuya akan lrtenlakan biaya besar. ) pada sisi (tebing) yang lain yang dapat menrbentuk
n
tanah baru.
Biasanya pembuatan pengltattrbat-pcnghanrbat tcrsebtrt dilaktr-
kan secara gotong-royortg, selanjutnya cara llcllanalllall yallg Selain bentuk-bentuk erosi tersebut di atas, sering kita
sejajar detrgan garis kontur akan sangat nlellbanttt bcrhasilnya
rtrendapati tanah-tanah longsor atau landslide, dimana pada
usalta-usaha penghanrbatatr tersebut.
tebing-tebing tananr secara sekhligus terdapat sejumlah besar
tinrbunan tanah, kalau tebihg itr.r bersampingan dengan jalan
Streattr Bank Erosion,
raya sering menyebabkan putusnya hubungan lalu lintas, atau
Stream bank erosion atau erosi tebing sungai umumnya ter- kalar,r tiutburtan tanalt itu menimpa perkampungan.sering men-
jadi pada sungai yang berbelok-belok tergantung dari derasnya jadikan nralapetaka.
anls sungai. Sungai yang lurus jarang sekali menimbulkan 'Icrjadinya tanah longsor berlangsllng secara sekaligus, biasanya
erosi tebing, bahkan sebaliknya, menimbulkan pendangkalan
yang dalam hal ini tidak jarang kita mendapati suatu sungai pacla bukit yang meuriliki lereng yallg sangat ctttatn yang di
yang makin menyempit, ini dikarenakan pada suatu sungai bawah pennukaan tanalurya terdapat lapisan liat yang tahan
yang lurus lajunya arus berada di bagian tengah sedang pada atau kedap terhadap air. Pada waktu terjadinya httjan, air yang
ke dua sisinya arus berjalan sangat lamban. berinllltrasi ke dalart-t tertahan oleh lapisan liat tersebut sehilrg-

51
5l
ga lapisan tanah di atasnya menjadi terendam air yang secara
Erosi ternyata tidak selamanya terjadi di permukaart
sekaligus dihanyutkan ke bawah melalui lereng yang terjal tanah tetapi ada pula yang berlangsung di bawah pennuka-
(curam) sehingga seju,rlah besar tanah akan menimbuni bagian
an tanah yaitu yang disebut subsurface erosion yang juga ter-
bawah (kaki tebing/bukit). Longsornya tanah kadang-kad"r! oi- jadi karena pengaruh iiaya air di bawah permukaan tanah ter-
sertai dengan suara gemuruh yang menakutkan.
hadap bagian dalam tanah yang resistensinya kurang kuat,
erosi macam ini hanya terjadi pada tempat-tempat tertentu
saja, seperti misalnya yang terjadi di daratan Cina, di Jerman
Barat dan kemungkinan juga di Indonesia dengan terjadinya
tanah atau perkampungan yang ambruk sekitar tahun 1970-an
di daerah Citatah (Jawa Barat) dan di perbukitan Wonosobo
(Jawa Tengah), banyak kerugian yang tirnbul baik harta mau-
sedinte ntasi pun jiwa.

resistcnsi lemah
Tentang tedadfurya erosi bawah tanah di Cina dilaporkan
olelr RICIITIIOITITN sekitar tahun 1872-an dalarn pengarnat-
annya di dacrah pertanahan loss, ia mendapatkan perubahan
GAMBAR 5. Perhatikan arah arus sungai. arah penal;isan air atau water percolation yang biasanya air yang
terint'iltrasikan secara langsung dari atas ke bawah (ke dalam
tanah) di dalam tanah berubah menjadi menyamping (hori-
arus sungai
sontal), ini disebabkan di bawah lapisan tanah loss terdapat
rnakin lapisan yang tahan air (inrpervious). Karena desakan-desakan
rncrnbclok aralt yang ntenyaurping itu, maka tanah loss yang daya tahan-
----_ f, nya sangat kurang akan terrkikis sedikit denri sedikit dan ter-
\
\----
-\ jadilah suattr bentuk semacam terowongan dalam tanah, apabila
tZ terowongan tersebut sangat dekat dengan pennukaan tanah
,) l-,- atau dcngan lain perkataan tanah pemrukaan di atas terowong-
t- an itu tipis lama kelamaan tanah pennukaan akan ambruk ke
tanah baru
hasil endapan
dalam tanah. Tentang terjadinya tcrowongan semacam di
atas di dekat Koeln di Jemran (Barat) dilaporkan oleh
t KARRENBERC dan QUITZOW sekitar tahun 1956-an.

arah arus Tentang erosi geologis rnenurut PENDLETON ditinjau


sungai baru dari segi tektonis (menurut ilmu yang mempelajari geseran-
geserarl di dalam lapisan-lapisan bunri) pada tanah-tanah yang
telah stabil selanta ntasa yang lanta sekali dapat memperlambat
GAMBAR 6. tuah baru arus sungai. kesenlpatan-keseurpatan bagi berlangsungnya erosi geologis.
JI

54
-s5

L
5. ERODIBILITAS DAN RESISTENSI TANAH.
\
TABEL 7. ERODIBILITAS BEBERAPA MACAM TANAH YANG BER.
ASAL DARI BAHAN INDUK YANG BERBEDA.
DOUGLAS H.K.LEE mengatakan baltwa dulanr penge-
lolaan tanah dan penggunaan tauah itu urttuk pcrtatranratr, [rer-
Macam tanah Transpor- Stabili. Erodibi-
mukaan tanah harus dipilih dengan hati-hati, apakah tanah tcr-
tabilitas tas tas
sebut erodibilitasnya tinggi atau rendah, denrikian pula panjang-
(B) (st) (E)
nya larikan-larikan pada tanah yang nriring harus dibatasi apa-
bila erosi dan "pencucian" tanah dari bahan-bahau rnakunau l. Tanah loess 5l ,50 105,34 0,49
yang dapat dilarutkan itu hendak dibatasi. (Clinrate and licono- 2. Tanah Pasir 35,30 103,78 0,34
mic Development in the Tropics, p.49). 3. Tanah Kapur 3 r,80 114,43 0,28
4. Tanah Liat 20,10 110,32 0,r 8
Kepekaan tanah terhadap daya menghancurkatr dan lreng-
hanyutan oleh air curahan hujan disebut eroclibilitas,erodibilitas
tanah tirtggi ltal ini berarti bahwa tanah itu peka atau nrudah Seiltubuttgan dengan tabelnya itu, Dr.Ir. RAMDHON
tererosi, dan erobilitas tanah itu rendah hal ini akan berarti lllrIIMANAKUSUMAtl, selanjutnya menjelaskan tentang re-
bahwa resistensi atau daya tahan tanah itu kuat, dcngan sistcnsi bctrerapa nlacatn tanah terhadap erosi (vide Dr.lr'Ram-
perkataan lain tanah tahan (resisten) terltadap erosi. dhon llcnnanakttsutnah, "Etosi Penyeb.ab dan Pengendali-
annya". hal. 4l ). scbagai berikut . bahwa yang paling stabil dan
Untuk menentukan tentang erodibilitas tanah, BOUYOU- pallllg rcsistcn tcrhadap erosi adalah tanah liat karerta liat
CES telah mengemukakan pada sekitar tahun 1935-an tentartg rlrcnrprlnyai kcurautai>an struktur yang lebih tinggi serta ka-
"The Clay Ratio as a criterium of suspectibility of Soils to Ero- pasitas pL)ni.ulrpLulgau airnya tinggi. 'Ianah yang mengandung,
sion" dimana kita mendhpatkan persamaan atau clay ratio se- [a1yak clebu (sepcrti tana[ . loess) merniliki erodibilitas tana]r
bagai berikut. tinggi, selthgga paling tttudah tererosi, debu sangat mudah di-
%Sand + %Silt hanyutkart air, debtr tuttdalt jenuh air sehingga kapasitas infil-
t rasiny a c e1'rat ttrc tr rtrtt t'l, scdatlg kent antapan strukturnya sangat
% ClaY rcndah karcna claya koltesi antara partikelnya sangat lernah'
-falah-ta1afi pasir di$an{ingkatl dengan tanah debu adalah lebih
di mana E = erodibilitas, rosisten terhadap erosi. karena tanah pasir metnpunyai kapasi-
Sand = pasir tas infiltrasi yang tinggi, pasir dengan ukuran yang lebih besar
silt = debu akan lebih sukar terhatryutkan, tetal>i kemantapan strukturnya
Clay = liat reudah dikarenakan antara partikel yang satu dengan lainnya
ticlak nremiliki claya ikat yang besar. Tanah kapur dibandingkan
DT.IT.RAMDHON BERMANAKUSUMAH dalam karya il- clcngan tanah clebu clan tanah pasir adalah lebih resisten
miahnya 'Erosi Penyebab dan Pengendaliannya', (1978) telah terhadap erosi. klrena tanah kapur memiliki strttktur yang lebih
mengemukakan sebuah tabel yang memuat penentuan erodibili- nrantair claripacla keduanya, tetapi dibandingkan dengan liat
tas tanah, sebagai berikutl .stnrkturuya lrtentallg kttrang mantap.

56 5l

L
6. $Oil I oss tot.t,ttAN('tl. rusaknya lahan tersebut. Pemeliharaan yang terus menerus
K:rrcrur adauya pcnganrh iklirn (hujan rlln illlgin) clan per- biayanya sudah tentu akan lebih kecil dibanding kalau kita
geserllrl)crgeseran dalam tanah (tektonis) sertu l)crbuatan-pt:r- mengadakan tindakan-tindakan untuk memulihkan kembali
buatan rnanusia yang secara sengaja atau tak sengtja urelaktr- produktivitas tanah pada lahan-lahan yang telah parah tererosi,
kan penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan (yang se- selain itu kita harus menunggu untuk jangka waktu yang lama
rnustinya selalu diperhatikan bagi pengawetatr tanah dan air), bagi pemulihan produktivitasnya tersebut. Menurut PENDLE-
maka dapatlah ditentukan bahwa sangat sulit untuk nreniadakan TON untuk memulihkan kapasitas produksi tanah pada lahan-
dan atau mencegah sama sekali terjadinya erosi sanrpai tingkat lahan yang direboisasi waktu untuk pemulihannya itu kemung-
tanpa adanya erosi pada lahan-lahan pertarfan atau lahan yatrg kinan memakan waktu antara l0 sampai 15 tahun dan hutan
digunakan rnanusia untuk sesuatu ntaksud, terutanta pada dapat dibuka kembali dan dipetik manfaatnya lagi dari tanalr
lahan-lahan yang meniiliki kemiringan. terscbut bagi usaha pertanian.

Karena sangat sulitnya itu, rnaka nranusia di samping terus Menurut KIMBERLIN clan kawan-kawan yang perlu diper-
melakukan pencegaha,-pencegahan yaitu denga, melakuka. tinrbangkan itu bukan hanya rusaknya produktivitas tanah oleh
perawatan atau pemeliharaan terhadap tanah yang diolah,ya ganggllan-gangguan erosi, melainkan juga dampak negatif dari
itu, kita perlu nrengadakan beberapa penelitian sampai sejauh terjadinya pengendapan-pengendapan tanah yang tere.rosi ter-
atau sebesar manakah erosi tanah maksinrum dapat dibiarkan sctrut, jacli membiarkan tanah itu tererosi samltai mencapai ba-
(soil-loss tolerance), yang dimaksud dengan ini yaitu untuk me- tas nraksimumnya kemungkinan enclapan-endapan yang terjacli
ngetahui besamya erosi ya,g rnungkin nrasih dapat diimbangi akart dapat menimbr-rlkan kcclangkalan-kedangkalan pacla sungai
atau lebih diimbangi dengan tindakan atau perlakuan manusia dan menimbulkan malapetaka banjir yang dapat nrelenyapkan
yang dapat membantu lajunya pembentukan tanah, sehingga segala sesuatunya.
besarnya erosi selalu di bawah laju pembentukan tanah.
Mengetahui besamya erosi adalah penting terutama bagi pelak-
Karena pengendapanlengendapan sangat tergantung dari
adanya erosi maka demi kestabilan lingkungan clalarn arti yang
sanaan pertanian, sejauh manakah erosi itu masih clapat di-
luas (ditinjau dari segala segi) bagaimanapun juga berlang-
biarkan atau sejauh manakah erosi itu masih bel,nr ,lengganggu
sungnya erosi harus dibatasi sampai erosi maksimal yang nrasih
produktivitas pertanian sehingga usaha-usaha pertanaman tetap
dapat dibiarkan (soil loss tolerance) dengan clenrikian produk-
dapat dilangsungkan sebagaimana biasanya. Apal:ila laju pem_
tivitas tanah masih dapat dipertahankan dengan tindakan tian
bentukan tanah berada di bawah laju erosi maka keadaan dapat
usaha perbaikan, dan pengendapan-pengendaparlp*11 masih
dikatakan rnengkhawatirkan sehingga perlu segera melakukan
dapat dikendalikan sehingga tidak akan menirnbulkan keadaan-
pencegahan-pencegahan lebih lanjut agrr keaclaannya tidak men-
jadi lebih fatal. keadaan yang negatif. Di Amerika Serikat menurut HUDSON
dalarn "Soil Conservation" (1976), soil loss tolerance/besarnya
erosi yang masih dapat dibiarkan, berkisar antara 2,5
Tetapi yang lebih baik adalah bgrusaha dengan melakukan
ton per hektar dalam setahun.
- 12,5
pemeliharaan-pemeliharaan terhadap tanah dengan secara
terus
menerus agar supaya tanah tetap dapat bcrtahan dengan pro_ Bagi tanah-tanah berpasir di Afrika Tengah besarnya erosi mak-
duktivitasnya, janganlah selalu ntenunggu sampai menjadi simal yang masih dapat dibiarkan yaitu sebesar 4 ton per are

58
.59
lrcr lillrun illilu I0 ton pcr liektar per tahun sedaug bagi tanlh- DOUGLASS H.K. I-EE dalam "Climate and Econorttic
lltturlt liltnya adalah sebesar 5 ton per arr. pcr tahun atar"r 12.5 Development in the Tropics", menyatakan bahwa dalam per-
tUtt pcr ltcktar per tahun. tanaman penggantian yang lambat laun dari pohon-pohon ko-
rncrsial untuk pohon-pohon yang tidak produktif adalah suatu
I

i
BENNET dalam karangan ilmiahnya "Soil Conservation', cara lain lagi untuk pengawetan tanah, tapi ini mungkin sekali
I terbitan McGraw Hill Book Co. Inc. New York-London (1939) akan menrbawa bahaya-bahaya tanantan tunggal (murni),
dan juga HUDSON dalam karangan ilnriahnya yang juga berju- kecuali jika perbandingan penggantian itu dibatasi. Pada tanatn-
dul "Soil Conservation" terbitan Bastforcl-Lontlon (197 6) an pohon-pohon komersial seperti pohon-pohon karet adalali
rnasinglnasing telah menyatakan bahwa perkiraan yang baik pcltilg untuk metnbiarkan kebanyakal dari senlak-septak tultl-
mengenai penrbentukan lapisan tanah pennukaan setebal 25 buh di situ, karcna semak-seutak atatt runlput-rttt]rput itu nre-
rnm atau t 315 ton per hektar kalau di bawalt kondisi alami rnainkatr peranan stabilisasi yang penting di dalam ekologi yang
akan berlangsurlg sekitar 300 tahun, tetapi apabila disertai de- kontplcks dan nrenrbantu rtlengawasi erosi. Petrananran
ngan usaha-usaha pemeliharaan tanah yang baik (pengelolaan canrpuran clari pohon-irohon tinggi dan rendah kadang-kadatrg
tanah yang menladai dengan selalu memperhatikan tata air dan ntcnrbcrikan komprotni yang nlenluaskan. Pisang tuisalnya,
tata udaranya serta nremperhatikan penambahan bahan-bahan tlapat rncnyediakan keteduhan yang esensial trntuk taltatrlan-
organiknya) jangka waktu 300 tahun tersebut dapat dipersing- tanartran coklat. Praktek di India, yaitu metranarn padi-padian
kat nrenjadi sekitar 30 tahunan. Dengan demikian dapat dilaku- calrrpuratl, rnenrungkinkan zat-zat tanah yang kr-rrus itu untuk
kan perhitungan perkiraan demikian .kalau pembentukan tanah ilibagi antara tanauran-tallarllan yang lllempunyai keperlttan-
setebal 25 lnm dalam 30 tahun yang sama dengan 375 ton per keperluatr agak berlaipatl satu satrla laiIt, tetapi tuenitttbttlkau
hektar itu, nraka besarnya erosi yang masih dapat dibiarkan kesulitatr-kesulitan sekedamya di waktu panen dan ntenimbul-
dalanr setahunnya apabila kurang dari 12,5 ton per hektar per kan kcstrlitart-kesulitan jika hendak dipakai mesin-tnesin".
tahun, tetapi harus disertai dengan usaha-usaha pengawetan
tanah dan aimya serta pengolahan-pengolahan tanah yang baik Jadi secara kesilnpulannya nrenurut DOUGLAS fl.K.LEE
dan penarnbahan bahan-bahan organiknya, yang kesemuanya tanantan-tanantan pada tanah l.llelnpunyai pg1xl1xn lllellyulll-
hanrs diperhatikan, dilakukan secara terus menems menurut ke- bang dalarn pengawetan dan petnbentukan tanah, seperti Itrisal-
ruya pohon-pohonan yang tinggi banyak nlenyunrbang pemben-
tentuan-ketentuan yang semestinya.
tukan tanah dengan baltan-bahan organiknya atas serasah, se-
lanjutnya sernak-setnak dan rtttttput-rumputan demikian pula
Kita hanya dapat menghambat atau mencegah berlang- hahrya. Di daerah tropis tanaman-tanalnall tingkat tinggi strnr-
surlgnya erosi tetapi tidak dapat mencegahnya siuna sekali ter-
bangannya krtraug lebft sebanyak 25 ton per hektar per tahun,
jadinya erosi tersebut;' pencegahan atau pengharnbatan tersebut
pohon-pohonan lrtttan sunrbangannya kurang lebih 2,5 ton per
adalah sangat tergantung kepada aktivitas dan kebijaksanaan
hektar per tahtur. sedang rtttnpttt-rurtrptttan tinggi ternyata lebih
kita pula, nrampukah kita melakukan konservasi tanah dan air,
besar suutbangallltya yaitu kura:rg lebih 5 ton per ltektar per
mampukah kita rnelakukan pengolahan tanah dan pengelolaan
tahun balan-bahau organik.
tanamannya dengan baik dan tertarikkah kita akan kewajiban
memberikan penambahan bahan-bahan organik ke dalam tanah N{enurut RUSSEL dalam "soil Condition and Plant
yang kita daya gunakan? Growth" (London 1973), ternyata peranan tumbuh-tumbuhan

60 6l
itu di dalam tanah melalui akar-akaruya dapat nrcnrbcrikun sullt- TABEL 8. BESARNYA EROSI MAKSIMAL YANG MASIH DIBIARKAN
bangan bahan-bahan organik yang lebih l;csar tlaripacla rli pr.p- ( SESUAI DENGAN KEADAAN TANAH )
mukaan tanah. tanauran rerurtrputart rendah nrisaltrya cluyr111 111.-
nyurnbang bahan organik kering (bc'rtrpa akar-akar rlalarrr tanulr )
kurang lebih 2,5 ton per hektar per talrunnya. scdang kalltr Sifat dan keadaan tanah I Tanah yang tererosi
( Ton/Ha/Tahun )
ruurput-rurnputan itu tuurbuh secara alauri dan rnenutupi taualt
setiap tahunnya dapat nrenyutnbang sekitar 12 ton aklr I. Tanah dangkal di atas batuan l,l2
rumput-mrnputan per hektaniya lladahal sunrbangannya di pcr- i
2. Tanalr dalam di atas batuan | 2)4
rnukaan tanah berkisar 2 - 5 ton bahan organik per hcktar l)cr 3. Tanah lapisan dalam, padat, di atas
I
tahun. batuan lunak | 4,48
4. Tanah dengarr pernrcabilitas lambat- |
Menurut penyelidikan tenryata surnbanga, barran-bahan orgu,ik di atas batuan lunak I ll,2l
dari tanarnan, yaitu pada kedalanran antara 2 cnr sampai l5 crrr 5. Tanah yang permeable di atastatuan I

adalah sangat besar, urisalnya pacla sebidang padang runl[).t' lunak I t:,+ t
dalaur kedalanran seperti di atas berat akan rnencapai 6,5 to,
per hektar per tahun sedang berat dari bahan orga,iknya rrrcn-
SUMBER . THOMPSON, at all, Soil and Soil Fertility (1957), SUWAR-
caytai 77,4 ton per hektar per -tahun. Ta,ah yang clitutupi clc-
DJO, Penggunaan Sisa-sisa Tanah untuk Konservasi Tanah,
Irgan tananran nrnrput-nrnrputan nrengandung 50%,bahau orga- LPB, (1978).
nik ya,g lebih banyak diba,ding clengau ta,ah clengan pe,rt,l)
tananran hutan.
unsur tanah dan iklim setempat hendaknya kita jangan lalai
Kentbali kita kepada nrasalah pokok pernbahasan yaitu
untuk tetap mempertahankan keawetan tanah dan airnya, kita
tentang besanrya erosi yang rnasih dapat clibiarkan (soil loss to-
harus dapat menghindarkan tindakan dan perlakuan yang ber-
lerance). Kalau di r,uka sudah dijelaskan bahwa menurut HUI)-
lebihan yang cenderung dapat menimbulkan kerusakan-kerusak-
SON besamya erosi maksimal yang masi_h dapat clibiarkan an pada kondisi tanah, timbulnya kerusakan-kerusakan pada
adalah berkisar antara 2,5 * 12,5 ton per hektar per talrulr tanah berarti kita membantu mempercepat timbulnya erosi.
terutanra bagi tanah-tanah di Arnerika, nraka menurut Soil
Conservation Service USDA, tentang Soil Loss Tctlerance
dapat diperkirakan yaitu apabila erosi telah berlangsung dengan
memindahkan tanah dari kedudukannya sejumlah ton per
hektar per tahun sebagai berikut pada tabel 8 cli bawah .

Demikianlah tentang tinjauan unlunr terjadinya erosi dan


sedimentasi yang telah diuraikan secara ringkas keseluruhan-
nya dalam Bab Dua'ini. Yang terpenting yang selamanya p,erlu
diperhatikan bahwa dalam kita rnendayagunakan tanah, mana-
kala kita menjumpai kombinasi yaltg l)tctlgurrtungkan antara

62 63
dengan akar-akar tanaman yang dapat membantu menghanrbut
terjadinya erosi.

Bahan-bahan mineral dan zat-zat makanan yang mengandung


nitrogen (N2, zat lemas) banyak yang terhanyutkan aliran air
BAB TIGA permukaan ke sungai-sungai dan laut atau diendapkan sebagai
EROSI YANG BERLANGSUNG tanah dasar yang mengandung bauxite, merupakan kemundur-
DI TANAH AIR KITA an tanah yang tetap, pengurangan di dalam peredaran zat ma-
kanan, sehubungan dengan ini ada kecenderungan umum yang
lebih besar pada tanah-tanah tropis bahwa makin lama akan
I. FAKTOR-FAKTORPENYEBABTERJADINYAEROSI. makin bertambah miskin akan zat-zat makanan bagi tanaman
yang esensial. Keadaan demikian tanpa diperhatikannya pemeli-
Di muka pada Bab Satu dan Dua telah disinggung tentang
haraan yang esensial. Keadaan demikian tanpa diperhatikannya
faktor-faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya erosi di
pemeliharaan yang mantap atas tanah, tentunya akan menjadi
Tanah Air kita, yaitu faktor iklim, sifat tanah serta pengelola-
kan tanah itu lebih rusak dan akan sangat membantu berlang-
an tanah dan tanaman.
sungnya erosi.

Daerahdaerah di negara kita terkenal sebagai daerahdae- Tanah di daerah-daerah di negara kita ternyata banyak
rah yang beriklim tropis, dalam hal ini faktor yang paling besar yang berasal dari abu vulkanis, sedang tanah-tanah demikian
pengaruhnya ialah curah hujan dan temperatur. Curah hujan kenyataannya pula mudah tererosi.
dan intensitas hujan yang tinggi seperti telah kita pelajari pada
Bab terdahulu rnempuayai-d,aya penghancuran yang tinggi ter- Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa sebagian besar
hadap agregat tanah dan berubahlah agregat tanah terstibut daerah-daerah di Tanah Air kita (kecuali di beberapa tempat
menjadi partikel-partikel yang mudah terhanyutkan, kadang- di kepulauan Maluku dan Nusa Tenlgara) sebagian besar dili-
kadang kecepatan angin dari arah meniupnya dapat pula memin- puti oleh tanah-tanah podsolik atau tanah latosol yang mempu-
dahkan partikel-partikel tanah (walaupun hal ini jarang terjadi nyai wama yang cukup khas yaitu berwarna merah kekuning-
tetapi pengaruhnya tetap ada atau kemungkinan akan ada). kuningan sampai merah coklat.

Temperatur optimum di daerah yang beriklim tropis ini Tanah podsolik sebagai telah disinggung di muka pada bab ter-
sangat berkemampuan mempercepat terjadinya pelapukan dahulu, memiliki ciri-ciri sebagai berikut
bahan organik yang ada pada tanahnya menjadi humus yang di-
mineralisasi lagi menjadi mineral-mineral dan mineral inipun (a) kesuburan kimiawi rendah atau miskin akan zat-zat hara
pada saat berlangsungnya curahan hujan akan terhanyutkan tanaman.
pula oleh atran air permukaan. Dengan terhanyutkannya mine- (b) reaksi tanah adalah masam.
ral-mineral maka tanah yang bersangkutan akan sangat miskin (c) solumnya dangkal atau top soilnya tipis.
bahan yang diperlukan tanaman, tanah tersebut menjadi sulit (d) mudah tererosi serta sifat-sifat fisiknya buruk sampai me-
bagi pertumbuhan tanaman dan dengan demikian sangat kurang dium'

64 65
(e) selalu berasosiasi dengan tanah hidromorf r6elabu, tanah Akibat pengelolaan tanah dan tanaman yang kurang baik
lateritis dan tanah podsol terutama di masa-masa yang lampau dan yang hingga sekarang
(D produktivitas tanahnya berkisar dari tingkatan rendah sam- masih ada pula yang secara gegabah melaksanakannya karena
pai sedang. terdorong oleh beberapa segi kepentingan atau tindakan dan
(g) sebagai lahan pertanian sangat memerlukan pemupukan perlakuan yang semena-mena yang bahkan juga sering berlebih-
lengkap ( N - P - K), liming atau pengapuran dan pengen- lebihan, ternyata kesemuanya itu telah merugikan kita semua
dalian erosi. dan generasi-generasi yang akan datang. Pengurasan daya ke-
mampuan tanah hanya untuk mengejar keuntungan-keuntung-
Tanah-tanah podsolik sebagian besar meliputi daerah-daerah di an yang bersifat kebendaan belaka terutama di masa penjajah-
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Sedang di dae- an telah mewariskan kerusakan-kerusakan tanah. Selanjutnya
rahdaerah Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Ti- beberapa tiirdakan dan perlakuan di masa lampau yang sering-
mur, Sulawesi dan beberapa tempat di Maluku sebagian besar kali mengabaikan secara begitu saja tanah-tanah yang kurang
diliputi oleh tanah latosol, dengan ciri-cirinya sebagai berikut . serasi dengan iklim setempat atau tanah-tanah yang lama ter-
genangi air (tanah berawa-rawa) yang banyak kita saksikan di-
(a) kesuburan kimiawi rendah (miskin zat-zat hara tanaman). banyak tempat di Tanah Air kita seperti di Nusa Tenggara,
(b) bereaksi masam; Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan (daerah rawa-rawa dan pa-
(c) sifat fisik cukup. memuaskan, lapisan solumnya dalam, sang surut) kesemuanya itu telah pula menjadikan parahnya
kerusakan tanah-tanah di daerah-daerah yang bersangkutan.
tahan terhadap erosi;
Baru pada masa pembangunan sekarang ini, banyak daerah-dae-
(d) berasosiasi dengan tanah laterit dan tanah andosol, ber- rah berawa dan daerah pasang surut yang telah berhasil diwu-
kembang di daerahdaerah dengan curah hujan 2.000 _ judkan sebagai lahan pertanian yang memberikan arti, banyak
7.500 mm, baik di dataran rendah maupun di daratan daerah yang berawa-rawa yang berhasil diwujudkan sebagai
tinggi. lahan persawahan yang baik dan banyak daerah pasang surut
yang berhasil ciiwujudkan sebagai "tidal rice estate project',
Melihat ciri-ciri tanah di atas tindakan konsenrasi perlu diper- atau persawahan pasang surut.
hatikan, sebab ditinjau dari ilmu pengetahuan tanah aapaf oi-
katakan relatif tidak subur, berlainan dengan tanah-tanah cli Cara<ara pengelolaan tanah dan tanaman yang kurang baik
bagian terbesar P. Jawa. Kesuburan tanah di p. Jawa dipantul- pada masa lampau yang dapat membantu percepatan terjadinya
kan oleh dan melalui tumbuh-tumbuhan tropis yang dapat kita erosi dapat dikemukakan sebagai berikut.
tumbuh lebat (kesuburan relatif) sebagai akibat masih cukup
tebalnya lapisan organik (humus) pada top soilnya. Tanah-
tanah ini demikian lama dieksploitasi dan adanya pengelolaan
(a). CARA{ARA PERLAKUAN PADA ZAMAN PENJAJAH.
yang kurang baik di masa lampau (penjajahan) serta kepadatan AN.
penduduk yang mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu, (1) Sejak bercokolnya VOC di tanah air kita, karena ke-
maka perlu pula diperhatikan konservasinya, karena kenyataan- pentingan dagangnya, mereka telah memaksa para
nya telah banyak pula yang rusak. petani untuk mengembangkan tanaman kopi, di sam-

66 67
ping orang'orang Belanda mengusahakan perkebuuan dilakukan secara gegabah dan cara inipun lurrynk
sendiri dengan memilih tanah-tanah yang paling baik berakibat kerusakan lahan, erosipun pada akhirnyu
bagi perkebunannya, pembukaan beribu-ribu ltektar tak dapat dicegah lagi.
tanah dengan memaksa rakyat melakukan penebang-
an-penebangannya, kesemuanya itu telah mengakibat- (b). Shifting cultivation dan hak penguasaan tanah :

kan kerusakan-kerusakan tanah. Apalagi setelalt (l) Cara berladang yang berpindah-pindah banyak pula
orangorang Belanda berprasangka buruk banyaknya dilakukan oleh sebagian kecil rakyat kita, terutama
rakyat yang menyelundupkan atau menjual komoditi di daerahdaerah luar P. Jawa, mereka membuka
komersial (kopi, lada, cengkeh) kepada pihak lain' hutan dengan menebangi pohon-pohonnya tanpa
serta tujuannya untuk mempertahpnkan harga ko- perhitungan dan bahkan ada yang dilakukan dengan
moditi yang baik di pasaran, akhirnya banyak per- cara pembakaran. Tanah-tanah bukaan baru itu
kebunan rakyat yang dihancurkan oleh pihak orang- ditanami dengan padi huma, ubi kayu dan beberapa
orang VOC, akibatnya kerusakan tanah menjadi tanaman pangan lainnya, secara alami tanah-tanah
sangat parah (banyak tanah yang gundul);
tersebut dipaksa berproduksi sehingga setelah satu
atau dua kali panen dan adanya gangguan dari tanam-
(2\ Perkebunan-perkebunan yang diusahakan orang- an alang-alang maka produktivitasnya demikian
orang Belanda menempati tanah-tanah yang subur' menurun, dengan demikian mereka melakukan
karena mereka memerlukan tenaga-tenaga kerja perpindahan pada lahan bukaan baru lainnya dan
kebun bangsa kita, mereka selain membujuk atau inipun pada akhirnya akan ditinggalkan pula. Tanah-
memaksa orang-orang kita agar mau berladang di tanah yang ditinggalkan itu dibiarkan begitu saja
sekitar perkebunan itu dan membiarkannya para sehingga dikuasai oleh thnaman Imperata Cylindrica
petani kita mengerjakan lahan-lahan yang kurang atau alang-alang. Cara berladang yang berpindah-
taik (pada lahan-lahan yang memiliki kemiringan) pindah tersebut jelas menimbulkan banyak kerugian
disertai pengolahan tanah serta pengelolaan tanam- dan kerusakan pada tanah.
an yang kurang baik' sehingga kerusakan-kerusakan
tanahpun tak daPat dicegah. (2) Akibat adanya hak-hak pemilikan tanah mutlak
(eigendom) yang luas yang bukan dimiliki oleh
Selain itu pada perkebunan-perkebunan banyak petani, banyak lahan yang baik bagi pertanian yang
iakyat yang terkena kolonisasi (transmigrasi model ditelantarkan, dibiirrkan begitu saja oleh pemilik-
penjajah,
-drrr yang dilakukan secara paksaan, kekerasan nya tanpa ada pemeliharaan, sedang di lain pihak
un.urn"n hukuman) diberi lahan-lahan yang banyak para petani yang mengeluh karena kekurang-
kurang baik sekedar untuk dikerjakan, dengan de- an lahan pertaniannya. Mereka mencoba melakukan
mikian dalam mengerjakan tanah yang diberikannya penyewaan lahan-lahan yang ditelantarkan itu, tetapi
itu karena mereka kebanyakan kurang mengetahui karena harga sewanya tinggi atau adanya perjanjian
teknik-teknik pengelolaan tanah dan tanaman yang bagi hasil yang tidak adil, yang menguntungkan pihak
baik, akibatnya pengelolaan tanah dan tanaman pemilik sedang petani seakan-akan terperas, maka

68 69
yang penting ialah konsep Using while saving dan dengan
penyewaanpun tidak berlangsung latna, tanahpttn konservasi haruslah dimaksudkan "Conservation is a design
kembali menjadi terlantar. Tanah yang ditelatrtarkan for using for immediate needs and for future use or future
inipun mudah menerima gangguan yang menimbulkan needs," bahwa konservasi itu hendaknya diperhatikan demi
erosi. keperluan atau kepentingan-kepentingan yang sekarang dan
kepentingan-kepentingan yang mendatang sepanjang masa
(c). Faktor ekonomi sosial yang membantu mempercepat manusia itu hidup dan berkembang, kerusakan lahan tak dapat
kerusakan lahan : menjamin hal tersebut.
(l) Sekitar tahun 1965 dengan terjadinya kemerosotan
harga karet di pasaran dunia, berakibat pada ter- 2. PENTINGNYA PENELITIAN DALAM USAHA KONSERVASI
lantarnya perkebunan-perkebunan karet di tanah TANAH DI TANAH AIR KITA.
air kita, banyak perkebunan karet dan karet rakyat Setelah kita mengetahui tentang faktor-faktor penyebab
dibiarkan tidak terurus, cara demikian banyak me- erosi di Tanah Air kita, maka dirasa kurang adil kalau kita tidak
ngundang erosi' mengemukakan sampai sejauh mana nenek moyang kita pada
zarnandahulu telah berusaha melakukan penelitian-penelitian
(2) Kebanyakan lokasi-lokasi atau daerah-daerah yang dalam usaha pengawetan (konservasi) tanah di tanah air kita
baik bagi pelaksanaan pertanian, seperti halnya (khususnya di P. Jawa yang sudah sejak dahulu umumnya me-
di Jawa telah demikian padat penghuninya. Pen- lakukan kegiatan di bidang pertanian) dan yang hingga saat
duduk yang padat itu lazimnya berpendirian untuk inipun lahan-lahan pertaniannya masih dapat berproduksi meng-
tetap secara terus menerus menggunakan tanah- hasilkan pangan bagi kebanyakan rakyat Indonesia.
tanahnya yang sebenarnya telah tidak mampu di-
bebani perlakuan-perlakuan oleh penduduk yung Mungkin di antara anda ada yang mengira bahwa sistem
demikian padat tepebut. Pada akhirnya karena me- pelaksanaan pertanian hanyalah baru dikembangkan di Tanah
reka yang tinggal di daerah padat itu harus hidup Air kita setelah kedatangan ilmu-ilmu mutakhir bersamaan
sedang usaha meninggalkan tempat kelahirannya dengan datangnya orang-orang Barat (penjajah) ke Tanah Air
tidak dikehendaki, maka mereka mulai mengganggu kita yang mengembangkan pertanian seperti yang kita dapati
hutan lindung/hutan cagff alam yang ada, baik sekarang. Pendapat demikian sungguh-sungguh keliru, karena
dengan mengambil kayu'kayuannya ataupun yang orang-orang Barat (penjajah) justru hanyalah mengembang-
melakukan perladangan, YanE tentunya perbuatan- kan sistent pertanian nenek moyang kita dengan hanya me-
perbuatan mereka yang demikian ini akan sangat nambah teknik-teknik atau meningkatkan teknik-teknik
mengganggu atau merusak keadaan lahan-lahannya, konservasi dan pengelolaan tanaman yang telah dilaksanakan
sehingga erosipun tak dapat dicegah. oleh nenek moyang kita.
Dari faktor-faktor (a), (b) dan (c) di atas jelas konservasi tanah
Dalam Sejarah Nasional Indonesia (Ed. Nugroho Noto-
sangat diabaikan atau tidak diperhatikan. BUTLER, seorang
susanto Cs, 1975) terdapat catatan yang menyimpulkan bahwa
ahli konservasi tanah Amerika, menyatakan bahwa dalam bangsa Indonesia pada akhir zaman pra-sejarah telah mengenal
penggtinaan dan penjagaan tanah yang merupakan persyaratan
'tl
70
suatu tata kehidupan yang teratur, sudah mengenal pertaniatt.
petemakan dan perdagangan, pertanian tidak hanya lllL'ltaltall)
kita itu melakukan penyelidikan-penyelidikan ke arah itu,
sebab bagaimanapun suatu ilmu pengetahuan tidak mungkin
jenis urnbi-umbian tetapi juga padi. Di dalam kitab Ranrayana akan terwujud tanpa dilakukannya penyelidikan atau peneliti-
terdapat nama Jawadwipa yang artinya Pulau Perrghasil P:.rtli an-penelitian, hanya karena kita yang hidup sekarang kehilangan
yang kemungkinan ditujukan ke P. Jawa. Kalau kita kaitkan data-data maka pengungkapan cara-cara penelitian mereka
dengan Sistem Pranatamangsa yaitu Ilmtr Pengetaltttan Jawrt tidaklah dapat dijelaskan.
Kuno mengenai sistem pengaturan bercocok tanam yang dikait-
kan dengan gejala-gejala alam pada suatu tnusint dan cuaca yattg Kemungkinan kalau buku-buku kuno kita yang dituris pada
berlaku pada suatu waktu tertentu, maka jelas bahwa uenck daun-daun lontar yang banyak diangkut penjajah dan disimpan
moyang kita telah rnerniliki teknik pengelolaan tanalt dan di musium-musium mereka tentang cara-cara penelitian dan
tanaman yang cukup tinggi, dan yang hingga kini banyak para penyelidikan nenek moyang kita dapat diungkapkan sebagai-
petani masih memperhatikan sistem tersebut. Sistem persawah- mana mestinya. Kita yang hidup dalam generasi yang sekarang
an, dimana tanah dan air diatur sedemikian rupa di dalant yang masih sempat menikmati warisan teknologi nenek mo-
petak-petak tanah yang diberi pematang sebagai batas petaklrt. yang kita itu, dengan tak adanya data-data yang bisa diungkap-
sedang di bagian tanah yang memiliki kemiringan persawahatt kan tetapi masih melihat dengan jelasdan merasakan peninggal-
dari atas bukit tersusun secara berpetak-petak sampai ke kaki an-peninggalannya itu, tinggalah keheran-heranan sama dengan
bukit, jelas sistem terrasering telah pula mereka lakukan, yang keheranan dunia terhadap teknologi Borobudur yang termasuk
kemudian dikembangkan pula pada beberapa daerah di luar 9 keajaiban dunia.
P. Jawa. Masa tanampun dikaitkan dengan iklim sehingga f)engan sendirinya mengenai penelitian-penelitian tentang
pelaksanaan pertanaman berlangsung dengan baik. Keberhasilan usaha konversi tanah dan air di ranah Air kita, akan dimulai
nenek moyang kita dalam teknologi konservasi tanah dan air saja dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh orang-
serta pengelolaan tanamannya telah dapat menjamin kehidupan orang Belanda pada masa penjajahan dan oleh para ahli kita
mereka sampai ratusan tahun, sehingga akhirnya datang pen- setelah kita terbebas kembali dari penjajahan tersebut.
jajah (Belanda, Inggris, Portugis) yang juga memanfaatkan dan
mengembangkan sistem tersebut dan dapat menjamin eksistensi Yang perlu kita ketahui ialah penelitian yang dilakukan
kolonialismenya sampai t 350 tahun. Kalau kita tidak mem- VAN DIJK pada sekitar tahun 191111912 untuk mengetahui
bicarakan soal persawahan, dengan hanya mengajukan per- kandungan lumpur yang terangkut air sungai Cilutung, menurut
tanyaan demikian: Mengapa penjajah itu pertama-tama tertarik taksirannya tanah yang tererosi di lingkungan tersebut adalah
untuk mencari bumi Indonesia, jenis komoditi pertanian apakah t 13,2 ton per hektar. Mengapa penelitian dilakukan sekitar
yang mereka cari . . .? Dengan jawaban terhadap pertanyaan ini
jelas bahwa teknologi pertanian nenek moyang kita telah
itu sering melakukan penebangan di samping pendayagunaan
tanah yang gegabah serta adanya penggembalaan hewan
tinggi dan banyak dipertahankan hingga sekarang. yang semena-mena. Selanjutnya penelitian lanjutan pada daerah
aliran sungai tersebut digiatkan lagi dengan dibantu oleh seorang
Tentunya, dapat diwujudkannya Sistem Pranatamangsa ahli VOGELZANG dimulai sejak tahun l9l7 d,an pada tahun
yang merupakan ilmu pengetahuan kuno tentang pengaturan
193411935 berhasil diamati bes*rnya erosi sekitar 2g,9 ton per
bercocok tanam dan pengawetan tanah dan air, nenek moyang
hektar, dari datadata di atas dapat kita ketahui bahwa selama

72
't3
t
Dari hasil pengamatan RUTTEN di atas ternyata pada
23tahun(1911_|934)kerusakanlahandidaerahyarrgber- daerah-daerah aliran sungai (DAS) yang berbahan induk tanah
sangkutan telah meningkat lebih dari dua kali lipat. kalatt meng- mergel yang lebih mudah tererosi dan besamya tanah yang (er-
ingat soit Loss Tolerance maka segera harus dilakukan tindakart- erosipun benar-benar sangat mengkhawatirkan, tanpa adanya
t tindakan pencegahan erosi yang lebih lanjut' usaha-usaha pengawetan tanah maka dalam waktu yang tidak
I
I RUTTEN pada tahun 1917 telah melakukan pengarnatan begitu panjang harapan untuk mendapatkan manfaat dari tanah
erosi tanah yang berlangsung di beberapa daerah aliran sungai yang kondisinya demikian adalah sangat tipis. Berlangsungnya
dengan bahan induk yang berbeda, antara lain dinyatakan se- erosi yang demikian tentulah dikarenakan tindakan-tindakan
bagai berikut : manusia yang kurang bertanggung jawab dalam penggunaan
tanah bagi pencapaian tujuan-tujuannya, yang kalau dikaitkan
(a)PadaDASCILIWL]NGyangberbahanindtrkvulkarr,tebal dengan pendapat M.D. BUTLER (Using while saving) dan
tanah yang tererosi 0,1 - 0,15 mm, besarnya erosi l'2 - Sistem Pranatamangsa nenek moyang kita adalah sangat berten-
1,8 ton Per hektar; tangan. Dapat anda bayangkan kalau berlangsungnya erosi
(b) Pada DAS BRANTAS, YanB juga berbahan induk vulkan' demikian tidak segera dicegah dengan usaha-usaha pengawetan
tebal tanah yang tererosi 0,35 - 0,6 mm' besarnya erosi tanah, baik dengan jalan reboisasi serta penghijauan ataupun
4,2 - 7 ,2 ton Per hektar; dengan cara-cara teknis maka bahaya-bahaya akan timbul
(c) DAS CIMANUK yang berbahan induk vulkan dan peralih- nrengancam berbagai kehidupan (manusia, hewan dan tumbuh-
an, tebal tanah yang tererosi 0,4 - 0,8, besarnya erosi tLrmbuhan). Kemungkinan dengan dibentuknya Badan Reboisasi
4,8 '9,6 ton Per hektar; tahun 1930 pada masa penjajahan dahulu merupakan kehendak
(d) paOa nlS TAJLIM, ypng juga berbahan induk vulkan dan penjajah untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan lahan yang
peralihan, tebal tanah yang tererosi 0,3 - 0'4 mm' besar- tererosi seperti di atas yang sudah tentu dikaitkan dengan
nya erosi 3,6 - 4,8 ton Per hektar; kepentinga n-kepentingannya.
(e) DAS JRAGUNC; yang terbahan induk mergel' tebal tanah
yang tererosi 1,6 - 2,5 mm, besarnya erosi l9'2 - 30'O Tentang penelitian-penelitian selanjutnya pada masa pen-
jajahan itu, SUWARDJO dan kawan-kawan dalam "Beberapa
ton Per hektar;
(O paaa ORS PENGARON, yang juga berbahan induk mergel' Data dan Masalah Percobaan Konservasi Tanah Untuk Pencegah-
tebal tanah yang tererosi 3,7 - 5,0 mm, besarnya erosi an Erosi" terbitan Lembaga Penelitian Tanah, Bogor, 1975,
44,4 - 60,0 ton Per hektar; menyatakan bahwa COSTER telah melakukan beberapa per-
(g) Pada DAi LUSi, yang berbahan induk campuran' tebal cobaan khusus untuk mengetahui tentang erodibilitas tanah,
tanal yang tererosi 1,0 - 1,4 mm, besarnya erosi l2'0 - vegetasi dan cara<ara pengelolaan dan pendayagunaan tanah
16,8 ton Per hektar; dan terhadap besamya erosi yang dilakukannya pada 9 tempat yang
(h) Pada DAS SERAYU, yang juga berbahan induk campuran' meliputi tanah-tanah :
tebal tanah yang tererosi 1,4 - 1,8 mm, besarnya erosi
16,8 - 21,6 ton Per hektar' (a) jenis Podsolik merah kuning di Janlapa _ Jasinga,
(b) jenis Latosol coklat kemerahan di sekitar Bogor,
(Datadata di atas dikutip dari Lembaga Penelitian Tanah, (c) jenis Andosol di Ciwidey, Ciparay,
Bogor, 1975, Publikasi no. I I 6).
75
74
(d) jenis Grumosol di Rembang, TABEL 9. BANYAKNYATANAHYANGTEREROSI DENGAN
(e) jenis Regosol di Klakah, Tengger. PERSENTASE RUN OFF DAN BERBAGAI PERLAKUAN

Sebagai kita ketahui bahwa tanah Podsolik merah kuning


teksturnya terdiri pasir/debu, konsistensinya gembur, unsur
Tanah Tererosi Run Off
haranya rendah sedang curah hujan yang mempengaruhinya No. Perlakuan (Ton/Ha/Tahun) (%)
antara 2.500 - 3.500 mm/tahun;tanah Latosol, dengan tekstur
tanah/kersat, struktur tanah lamnia, konsentrasinya gembur
dengan curah hujan yang mempengaruhinya antara 1.000 - I . Tertutupi alang-alang/campuran ,( 6,4

7.000 mm/tahun; tanah Grumosol yang bahan induknya terdiri


2. Alang-alang dicangkul 24,9 28,2
3. Alang-alang dengan semak belukar 0,2 0,5
atas batuan kapur - tuf vulkan, tekstur pasir liat, struktur 4. Tanah bekas alang-alang ditanami
kersat, konsistensi gembur, unsur haranya miskin dengan pro- ubi kayu (singkong) 23,9 18,9
duktivitas rendah, curah hujan yang mempengaruhinya antara 5. Tanah yang tanaman penutup alang-
850 - 2.500 mm/tahun dan tanah Andosol bahan induknya alangnya dibakar ,s o,
abu vulkan dengan curah hujan yang mempengaruhinya 6. Keadaan tanah setahun setelah
antara 2.500 - 2300 mm/tahun, warna tanah hitam dengan alang-alangnya dicangkul 4,0 14,2
vegetasi rumput-rumputan, bambu, hutan. 7 . Dalam keadaan alang-alangnya
dicangkul ditanami ubi kayu 54,3 282
SLIWARDJO dan kawan-kawan, lebih lanjut menjelaskan 8. Dalam keadaan alang-alangnya
dibersihkan tiap bulan 5 8,8 49,8
tentang hasil percobaan-percobaan COSTER tersebut secara
9. Tanah secara murni tertutupi alang-
lebih terurai sebagai berikut :
alang 0,7 3,3
Penelitian pada tanah Podsolik merah kuning (Janlapa - 10. Tanah dengan alang-alang ditanami
Albisia dan Clebaduni 279 39,0
Jasinga) :
I l. Ditanarni Albisia dalam keadaan
Elevasi pada 100 meter cii atas permukaan laut, pada kemiring- adanya semak belukar 0,7 5,8
an lahan 15 persen, dengan curah hujan 3.000 mm per tahun, 12. Ditanami Albisia tanpa adanya
tabel 9 : di bawah menunjukkan hasil penelitiannya. senrak belukar 79,8 71,4

Penelitian pada tanah Latosol (sekitar Bogor) :


Sumber : dari SUWARDJO, dkk., 1975.
Penelitian ini dilakukan untuk selama 3 tahun pada tanah
Latosol berwarna coklat kemerahan yang bercurah hujan
4.200 mm/tahun (tiga tahun jumlah curah hujan 12.131 mrn) Penelitian pada tanah Andosol (Ciwidey, Ciparay) :
pada kemiringan lahan di tempat penelitian 35 persen. Penelitian ini dilakukan pada tanah Andosol yang lahannya
Tabel pada halaman 78 menunjukkan hasil penelitian tersebut. mempunyai kemiringan 10 persen, sebagai kita ketahui tanah
dengan perkiraan berlangsungnya erosi untuk setahun atas be- yang berwarna hitam yang bahan induknya abu vulkan ini
berapa perlakuan terhadap tanah tersebut. dipengaruhi iklim tipe C (cf = warm moist. in all seasons) ber-

'76 77
F
curah hujan antara 2.500 - 2-100 mm/tahun.
Tabel I I di bawah menunjukkan hasil penelitian dengan trc-
F
berapa usaha pertanaman dan persentase run off-nya'
!|)Otr.
o^ o- c\
c, o^
o
H
OOcoc)iH Penelitian pada tanah Grumosol (Rembang) :
()
o Penelitian dilakukan di daerah ini pada ketinggian 150 m di
H
()
F F.
OI atas permukaan laut, pada lahan-lahan yang mempunyai kemi-
(g
z tr
ringan 14% dan 33% yang bercurah hujan 2.200 mm/tahun.
ca
o"cr -l q. .o- c.t
Tabel l2 pada halaman berikut, menunjukkan hasil penelitian-
,V (g C€
-o c, \f,
cn o N
tf, O nya pada dua kemiringan lahan tersebut dengan beberapa per-
6< F.
lakuan terhadap tanahnya.
2e t<
trFr
<H
J? Penelitian pada tanah Regosol (Klakah) :

Penelitian yang dilakukan pada tanah Regosol yang berpasir


pada lahan yang memiliki kemiringan antara 19 sampai 30
1a
t- ;t q-g persen pada run off dan perlakuan yang berbeda, seperti dapat
v d 4i
OFe
1z
e7
at€: r:: :eFI.:EEX
EE:FEFE
a c c o::
s^=i
o - a tr s\? co (q
terlihat pada Tabel 13.
Tentang penelitian-penelitian mengenai erosi dan usaha-
o<
&?.
€ ;'H 5€ e*E € 8q 5:: tusaha pengawetan tanah (inklusif air) pada masa pendudukan
hf- I ; : L-o ;" 6 6" 6 : €9 i o Jepang dapat dikatakan lumptth, dikarenakan pihak pemerintah
ez = PE i'5 iP =! E -74 t--

Iii"€=€ r'
(€
pendudukan terlalu memusatkan pembiayaannya pada pe-
Hd o -L*O_oO_^Q^qo=-
€ r"€={ l l<
a
perangan, bahkan sebaliknya pada zantan pendudukan itu
E 3-* F"x F.# gi ex !
e-S .! -.:t- cu aoo-o9c
2z
<A
o.
-E
}Z

o banyak tanah yang dirusak dimana lahanlahan pegunungan


a2 E 5 S E E E f; }E fi { E E T d
yang rnasih berhutan banyak yang digali dijadikan terowongan-
<i: terowongan yang berfungsi sebagai gudang tempat penyimpanan
A4 >
<t; senjata dan logistik guna melangsungkan peperangan jangka
a lanranya, lahan-lahan tersebut sangat kritis dan erosipun tak
3e dapat dicegah, hutan banyak yang diambil kayu-kayuannya bagi
Z-
v< keperluan perang sedang rakyatpun karena keperluan ekonomi
<= dan bahan bakar banyak yang melakukan penebangan pohon-
z)
< Irl
o
-o
pohonan hutan tanpa metnikirkan lagi kepentingan bagi waktu
6(h
a yang akarr datang. Dam-dam dan tebing-tebing sungai banyak
: yang hancur akibat kesenangan orang-orang Jepang yang me-
J lakukan penangkapan ikan dengan bahan peledak. Dengan
lI1
demikian dapatlah dikatakan bahwa pemerintahan pendudukan
F.
Jepang banyak mewariskan lahan-lahan yang kritis.

78 79
{
TABEL 12. BANYAKNYA TANAH YANG TEREROSIPADA TANATI
GRUMOSOL PADA DUA KEMIRINGAN LAHAN DENG.
AN BEBERAPA PERLAKUAN TERHADAP TANAHNYA

() q\ c.Ic\ \!f, (.r o-qco- 1


o r- O
HCnCq
+ \O O\ ',O
co F.- co
J o. Tanah Yang Tererosi
& Perlakuan
(h Kemiringan l4%
(Ton/Ha/Thn)
z o
o c!
o aa ,r).0- -:" .1 n 1 co-
4 h F 3o $= ...)oi
2z RoF 'o l.Ditumbuhi Mahoni dan semak
F> (, ? belukar 0,9 _*
F F 2. Ditunrbuhi Mahoni tanpa semak
21
i-
bclukar (bersih) I ,l 2,1
1 Ditunrb uhi alang-alang dengan
U) IJ) perlakuan setiap lllinggu dibakar
Oo. 28,6 20,6
dZ
t!- tr 4. Ditunrb uhi ala ng-ala ng 0,1 0,7
da asd

r;
5. Padang rurnput sangat kerdil/
Frk
F-

>e
i4
J'
C€

fl-g "E
o=:io
g3.
gB, 6.
gundul
Padang rurnput yang utuh/rapat
35,4 _*

>z E3=
=
i
=
Aro
ee tr E o olc
HE; 7. Ditumbuhi pohon jati dan
0,5 0,8

<:
z=
<x
oo

[1i afi Egg


;E;
qEE EE Ice 5EH
-rzeF
V;
t't
o\
Leucanaglauca satna sekali tanpa
rerumputan (bersih) ?') 8,3
EEE 22-=EE EEE I
Ditunrbuhi pohon jati dan
aZ
i2
E
(o
:l:
E-ELLd
d - 6
==
d d ri-C-C-C
eE.E
-C-.C= E
J4
J4

Leucanaglauca, rerumputan se-
wajarnya 0,5 o,7
YZ o cccecq)==a55YG
hEee€-c€€ ?3 o
EFE - E o Tanah dalam keadaan gundul
>()
zz EEEEEEPESSEEETE d tercangkul *r
50,0
<rI]
caQ
dEe-9ee xEE6 gEES B. B
(r)
'.,,,:
(, Sunrber : dari SUWARDJO dkk., 1975.
.l
I!
ca

F
;
c)
.jC.tc.r +r \Ot'-OO O\O- ,o
Hd

z V)

Keterangan : -* data tidak diketahui, bukan berarti 0.

80 8I
Pada masa perang kemerdekaan, hutan-hutan yang keadaan
tanahnya telah kritis, lebih dirusak lagi dengan penghancuran
r- total oleh meriam-meriam Belanda ke daerah-daerah pegunung-
o o^ qo"tar o"
v.) a C'I
an yang diperkirakan menjadi tempat berkumpulnya para pe-
o
o. juang kita. Di satu pihak Belanda ingin menghancurkan sedang
J di pihak yang lain'Pemerintah R.I. ingin membangun. Ini ter-
o
(n
o o
C) F bukti bahwa walaupun dalam keadaan peperangan, pada tahun
rI] O (! 1947 sebelum agresi Belanda I, Presiden R.I. telah meresmikan
c F
oI) pelaksanaan pembangunan Rawa Lakbok yang penting artinya
o co r)r
6 F t-- $co h baik bagi konservasi tanah dan air serta pelaksanaan pertanian,
z c.)

F setelah beberapa bulan pembangunan itu dikerjakan terpaksa


F a dihentikan karena Belanda melancarkan agresinya. Daerah
o Ratrva Lakbok banyak diberitakan sebagai daerah banjir yang
(n
banyak merusak tanah di sekitarnya.
o Satu-satunya pembangunan yang berhasil yang banyak
ilr!
& berkaitan dengan bidang pertanian (termasuk usaha konservasi
r! tanah dan air) ialah pembangunan di Ranu Tirto - Waduk
F
Sragen yang dapat diselesaikan tahun I 948 sebelum agresi
z T
claa

P
Etsd
bo d .' -;
Belanda II.
E- E;q-g
oodEoo'
t-'
Kedua pembangunan yang telah dikemukakan di atas dapat
z (! E do8 56 I diabaclikan dalam bentuk foto seperti terlihat pada halaman
:4
F F5:l S-sz
.v bo6 -to0d
-sa
berikut pada gambar 7 dan 8.
H 5s b
(d
>:E -E
z<
vv 0)
cg E oOo a
'= E -d'='= o
d
Setelah Perang Kemerdekaan selesai, pemerintah mulai
o. mengkonsentrasikan perhatiannya terhaclap penelitian-peneliti-
>,J -oi:L-o.ox
zv
{-
Eo:9=tr(!
;GHr-P
!*r! D
=
a
an mengenai erosi dan usaha-usaha pengawetan tanah dan air,
Eoa 53=55S €
reboisasi dan penghijauan terus dilaksanakan. Kegiatan yang
d; terkenal pada waktu itu ialah apa yang disebut RENCANA
J KESEJAHTERAAN ISTIMEWA (RKI) dengan melalui RKI
H C)
itu pihak Jawatan Pertanian Rakyat sejak tahun 1951 _ 1955
E -o
F giat melakukan kegiatan penelitian dan usaha-usaha penang-
a
gulangan erosi, meningkatkan pesemaian benih-benih pepohon_
an yang dimanfaatkan bagi usaha reboisasi dan penghijauan,
meningkatkan bantuan kepada para petani dengan jalan mem-
berikan penyuluhan-penyuluhan dalam pengelolaan tanah dan
tanaman serta pengadaan benih-benih tanaman unggul.

82 83
r Tindakan-tindakan Pemerintah melalui jalur hukunr di-
laksanakan pula yaitu dengan dibentuknya Polisi Kehutanarr
di samping rnenindak (menjatuhkan hukuman) hukunrarr
kepada oknum-oknum yang melakukan pencurian kayu hutan
atau penebangan-penebangan liar, yangjelas hal ini banyak pula
kaitannya dengan pelestarian hutan dan pengawetan tanah dan
air. Pengadaan Undang-Undang nomor 5 Tahun 1960 tentang
Pokok-pokok Agraria juga banyak kaitannya dengan usaha-
usaha konservasi tanah karena mereka yang meneiantarkan
tanah akan terkena sanksi hukum baik hukuman kurungan
ataupun denda. Selanjutnya bagi mereka yang melakukan usaha
yang memanfaatkan bahan galian diharuskan memiliki Surat
GAMBAR 7. Izin Pertarnbangan Bahan Galian Golongan C untuk membatasi
Peresmian Penrbangunan Rawa l:kbok (Jawa Barat) tahun 1947 oleh terjadinya penggalian-penggalian tanah yang bakal nterusak
Presiden R.I. Perhatikan tanah-tanah pegunungan di belakangnya, akankah tubuh-tubuh tanah.
tanah-tanah itu dibiarkan merana.
Arbour Dart atau Hari Keteduhan/I{ari Pohon yang tli-
(Bahan : Lukisan Revolusi Indonesia 1945-1949\
cctuskan pacla Kongres Kehutanan di Bandung tahun 1956
juga sarrgat rnenunjang usaha-usaha pengawetan tanah atau
sangat mendorong uslha-usaha ke arah itu, terbukti dengan
rliresrnikannya oleh Penterintah tentang pelaksanaan Pekan
Pcrrglrilauan Nasional yang berlangsung antara tanggal 17 De-
scnrber srntpai dengan 23 Desember 1961, kegiatan pelaksana-
annya melalui program-program yang telah ditentukan di
tingkat-tingkat daerah sehingga tertuju kepada tanah-tanah yang
rne'r.rurut penyelidikan telah rusak, dengan mengerahkan seluruh
potcnsi rakyat secara kegotongroyol"rgan.

3. PENELITIAN DAN PELAKSANAAN KONSERVASI TANAH


SEJAK TAHUN I966.
Sebelurn tahun I 966 tak dapat dilupakan peranan fakultas-
fukultas Pertanian ilari beberapa Llniversitas, IpB dan Lembaga
GAMBAR 8. Penclitian Tanah dalam usaha-usaha melakukan penelitian
Pembangunan yang terwujud dalam masa perang kemerdekaan, yaitu pada lahan-lahan yang msak disertai mengusahakan sistem
Waduk Sragen (Ranu Tirto), banyak sumbangannya bagi pertanian ter- pengelolaan dan pendayagllnaan tanah serta tanaman yang baik
masuk konservasi tanah.
yang dapat dikembangkan di Tanah Air kita yang sudah tentu
(Bahan : Lukisan Revolusi Indonesia 1945-1949)

t 84 85
'
lF*
pelaksanaannya tersendat-sendat mengingat kurangnya atau Dalam pelaksanaan Pelita selanjutnya pelaksanaan kctrijak-
tak tersedianya biaya untuk hal tersebut. sanaan Pemerintah dalam hal reboisasi, rehabilitasi serta pcng-
hijauan diarahkan kepada tujuan-tujuan sebagai berikut :
Pada tahun 1966 Pemerintah mulai nrcntperltatikan
tentang penelitian dan usaha-usaha pengawetan tanah dan air (a) memperluas persediaan sumber bahan baku yang berharga
ini dengan menyediakan sejumlah dana sehingga penghijauan bagi masyarakat;
dan atau reboisasi dapat dilaksauakan, meskipun hanya banr (b) meningkatkan penyelamatan tanah, hutan dan air;
terlaksana pada beberapa tempat yang sangat paralt keldaan- (c) menyelamatkan hasil usaha-usaha pembangunan dalam
nya. bidang pengairan;
Baru setelah REPELITA I dilaksanakan, dengan tersedia- Rehabilitasi tegakan merupakan kegiatan untuk menrper-
nya dana khusus bagi maksud-maksud itu pelaksanaan reboisasi baiki rnutu tcgakan di hutan-hutan bekas tebang pilih dalanr
dan penghijauan dapat diwujudkan yang perirrcian hasilnya arcal IJak Pengusahaan [{utan. Sehubungau dengan itu maka
dapat dikemukakan pada Tabel l4 di bawah ini. rcboisasi rncrupakan kegiatarr untrrk n.rcrnbuat tegakan hutan
lraru clalarn kawasan hutan bekas tebang habis dan tanah kosong
TABEL I4. HASIL PELAKSANAAN REBOISASI DAN PENGHIJAUAN yang clitiniau dari tata guna pcnrantaatan wilayah perlu di-
1969 - 1973 ( Ha ) hutankan. Sedang penghijar"ran arllrlrrh Lrsaha pernbentukan ta-
uanrall di atas tanah-tanah gundrrl illrr kritis di luar kawasan
3)
hutan, guna nlenuhan air dan nrerrccgah erosi. Ketiga jenis ke-
Tahun Reboisasi Penghi.lauan giatan di atas bcrtrr.jrran rnernbangun kenrbali atau memperbaiki
tlaya guna pe'nrrnfhatan sunrbcr kckayaan tanah dan air di
I 969 18.859 149.578 tlalunr rnaupr-ln di luar kawasan kehutanan.
r970 26.57 5 98.6n I
r97 1 18.054 I 02.259
Kcgiatan reboisasi clan pcnghiiauan terse'but diutamakan
t972 *) 19.089 07.85 5
1973 **) 19.100
1

104.500
di daerah-daerah tanah kritis yang sebagian bc'sar terdapat di
P. Jawa, sedangkan di luar Jawa sehtrbungan dengan berlang-
sungnya kegiatan-kegiatan transnrigrlsi sangat nremperhatikan
Keterangan : lrcnyediaan laltan-laltannya serta cara pengrlolaan tanahnya agar
*) Angka sernentara. tidak menimtrulkan akibat-akibat yang nrcnrlorong timbulnya
**) Angka perkiraan. la crosi atau kerusakan-kenrsaklr rr prrda tanali. (Catat-
gc'ia la-geja
3) Meliputi juga pengawetan tanah dan rehabilitasi padang alang-alang. an: pada waktu naskah ini sedang diselesaikan, berita TVRI
tanggal 27 Juni 1985 tentang terjadinya kebakaran pada lahari
Dalam bidang penelitianpun telah dapat ditingkatkan kerja tananran kelapa sawit cli Latxan Batu Suntatera yang belunr
sama antara IPB dan beberapa Universitas kita dengan Univer- dapat diatasi seluruhnya telah nremusrraltkan t 22.000 Ha,
sitas Wageningen-I)epartemen Silvikultur, antara Fakultas- sungguh sangat mengejutkan. kalau kerugian material dapat
fakultas Pertanian yang ada dengan Pemerintah-pemerintah dengan cepat diusahakan, tetapi pemulihan kesuburan, resistensi
Daerah dan lain-lain. tanah, bahan-bahan organik yang terkatrdung dalarn tanah itu

86 tt7
akan memakan waktu sangat lama, berapa ptrluh tahun kita
Daerah-daerah aliran sungai (DAS = Watershed) seperti :
harus menLlnggu pemulihan produktivitas tanah tersebut). DAS Cimanuk, Citarum, Brantas, Way Seputih dan beberapa
Kembali ke konsentrasi. Pelaksanaan Pelita II yang hasil- lainnya lagi yang penting bagi sektor pertanian dan pengairan
hasilnya telah kita nikmati dan demikian juga Pelita III, ter- telah memperoleh perlakuan-perlakuan yang positif.
nyata telah berhasil meningkatkan pelaksanaan usaha-ttsaha Pada akhir pelaksanaan Pelita II tahun 19'1811979 kita
rehabilitasi tersebut atau menghutankan kembali tanah-tanah telah memperoleh datadata mengenai aktivitas rehabilitasi,
bekas tebang pilih, reboisasi hutan-hutan tebang habis dan reboisasi dan penghijauan yang telah dilaksanakan, jelasnya
tanah kosong, serta penghijauan tanah-tanah kritis di luar sebagai berikut :
kawasan hutan, yang umumnya milik perorangan, kegiatan-
kegiatan pengawasan untuk mempertahankan kelestarian (a) rehabilitasi meliputi kurang lebih 4 juta hektar, (b) reboisasi
lingkungan, pembinaan suaka alam dan hutan wisata serta yang meliputi tanah bekas tebang habis dan tanah kosong me-
resetlement peladang-peladang yang melakukan shifting liputi kurang lebih 2,055 juta hektar, dan (c) penghijauan me-
cultivation. liputi kurang lebih 1,750 juta hektar. Uraian perinciannya dapat
dikemukakan per grafik di bawah pada gambar 9 dan 10.
Dalam pelaksanaan reboisasi dan penghijauan (rehabilitasi)
tersebut jenis-jenis tanaman yang digunakan merupakan tananr- Dari salah satu uraian di halaman sebelum halarnan ini
an-tanaman pilihan yang dapat memenuhi beberapa kepenting- Pemerintah di samping menggiatkan reboisasi dan penghijauan
an, seperti misalnya : dan rehabilitasi, dengan kebijaksanaannya telah menetapkan
(a) kawasan-kawasan hutan yang terletak pada ketinggian dan
dalam rehabilitasi dan reboisasi dipilih jenis-jenis pohon
yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi; kemiringan tertentu sebagai hutan-hutan lindung dan hutan
(b) suaka alam, segala tanaman yang tunrbuh di kawasan tersebut
khusus bagi reboisasi tanah-tanah gundul dipilih pohon-
pohonan di samping yang mempunyai nilai ekonomis clari scjak sernak belukar sampai pohon-pohonan kersanya
clibiarkan berkembang secara alarniah tanpa diperbolehkan
tinggi juga yang cepat pertumbuhannya serta berkemampu-
aclanya yang rnengganggu (termasuk faunanya), maka jelas
an mempertahankan tanah dan air (elas penyelamatan
pcnrerintah sangat nlempr:rhatikan ekosistem atau lingkungan
tanah dan air, pencegahan banjir dan erosi sangat diper-
hidupnya. Kebijaksanaan demikian memang sejalan dengan
hatikan);
(c) hasil penelitian para ahli bahwa ekosistem kawasan hutan
bagi penghijauan dipilihkan macam-macam tanaman yang
mempunyai nilai-nilai ekonomis yang juga berfungsi peng-
itulah yang perlu diperhatikan kalau menlang pencegahan
akan tirnbulnya erosi hendak dilaktrkan. Selanjutnya perhati-
hijauan;
kanlah hasil penelitian para ahli di bawah ini.
Kawasan-kawasan hutan yang terletak pada ketinggian
t 500 meter ke atas di atas permukaan laut yang mempunyai PRANOWO BUDIRIJANTO. DONNY R. HAMDANI dan
kecuraman lebih dari l5% kebanyakan telah ditetapkan sebagai
K.F. WIERSUM dalam "Influence of Forest on Erosion"
hutan lindung, dan demikian pula walaupun kawasan itu ter- UNPAD Bandung, 1979, mengutarakan hasil penelitian me-
letak pada ketinggian kurang dari 500 m di atas permukaan laut ngenai masalah erosi pada lahan di daerah Jatiluhur dimana
peranan hutan banyak ditinjali,rya. Penelitian yang dilakukan
tetapi memiliki kecuraman lebth dari 257o.
di kawasan hutan Ubmg - Jatiluhur dengan jenis tanah Regosol
88
89
lrt Ribu Ha belukar atau tanaman-tanaman rendah yang tumbuh rnpnl rlarr
subur akan memperkuat resistensi tanah, sehingga ei,nllrutt
dapat dicegah atau dihambat. sebaliknya tanah dari kawuurr
hutan yang ekosistemnya terganggu walaupun di atasnyI
tumbuh pohon-pohonan yang tinggi yang kelihatan tumbuh
dengan baik, tanah kawasan hutan itu akan dengan mudah
terpengaruh erosi.

Ribu Ha

700

Penghijauan

1973 1974 1975 1916 1971 1978

GAMBAR 9.
Crafik pelaksanaan reboisasi pada tanah bekas tebang habis dan
kosong (Tahun 1973 sanrpai dengan 1978)'

dengan tanaman-tanaman kawasan itu jenis Acacia auriculifor- 1973 te74 1975 1976 1977 t978
mis yang di bawahnya tumbuh pula rumput-rumputan dan
GAMBAR IO.
tanaman rendah lainnya, telah menjelaskan bahwa yang ber-
Grafik pelaksanaan penghijauan dari tahun 1973 sampai dengan 1978.
peran dalam pencegahan erosi itu bukanlah jenis-jenis tanaman-
nya melainkan ekosistem kawasan hutan tersebut, lapisan Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang masalah ini per_
bahan-bahan organik pada kawasan hutan yang ekosistemnya hatikan kembali Tabel 9 sampai dengan 13 pada halaman-
tidak terganggu akan semakin menebal, pelapukan dari bahan- halarnan di muka, dimana terdapat ekosistem yang telah ter-
bahan organik tersebut selain akan merangsang tumbuhnya ganggu yaitu adanya perlakuan-perlakuan yang negatif seperti
rumput-rumputan dan tanaman rendah lainnya, juga akan pembakaran-pembakaran dan lain sebagainya, maka besamya
mengurangi erodibilitas tanah. Rumput-rumputan dan semak tanah yang tererosi sangat menyolok.

90 9l
Dengan demikian maka jelas bagi kita bahwa dalanr arti annya itu memberikan manfaat-manfaat bagi manusia sehingga
yang terkandung dalam accelerated erosiort perlakuan-perlakuan areal tanah dan tumbuh-tumbuhannya itu merupakan (a) sum-
yang negatif dari manusia terhadap tanah akan dernikian mem- ber penghasil kayu dan hasil-hasil hutan lainnya, dan (b) sumber
bantu pelaksanaannya karena ekosistem dari tanah itu demikian untuk mempengaruhi iklim dan tata air di sekitar lingkungan-
terganggu. Agar ekosistem kawasan hutan itu tidak terganggu nya.
maka Pemerintah dalam pelaksanaan reboisasi, penghijatran
dan ataupun rehabilitasi seperti telah diterangkan di nrtrka, Manusia dengan diberikannya beberapa sumber kemanfaat-
selain menggunakan bibit-bibit pilihan, melakukan pengawetan an oleh hutan, hendaknya bersahabat dengan hutan, tunjang
tanah, air, menjadikannya hutan lindung dan suaka, juga me- menunjang, hutan membantu kehidupan manusia dan manusia-
lakukan perlindungan terhadap kawasan hutan baik melalui pun harus membantu hidup lestarinya hutan, yaitu dengan cara
perundang-undangan dan peraturannya dengan tidak sdgan- melindungi hutan, dalam hal memerlukan hasil-hasil hutan dan
segan menindak para pengganggu melalui saluran htrkurn yang sebagian dari areal tanahnya hendaknya dilakukan dengan per-
resmi. lakuan-perlakuan yang positif agar hutan tetap berfungsi mem-
bantu kehidupan manusia.
Dalam hal pelaksanaan reboisasi hutan tebang habis dan
tanah-tanah gundul dengan tanaman-tanaman pilihan, mem- Di atas pada ad (a) dinyatakan sebagai sumber penghasil
biarkan tumbuhnya tanaman-tanatnan alami (runtput-rtttnputan, kayu dan hasil-hasil hutan lainnya, yang dimaksud dengan
semak belukar dan lain-lain) di bawah tanantan-tanaman pilihan hasil-hasil hutan lainnya mencakup pula hewan-hewan atau
tersebut akan sangat membantu terwr,tjuclnya ekosistcrn ka- makhluk-makhluk hidup lainnya yang memberi manfaat bagi
wasan hutan itu dengan baik dan dengan dernikian htttan kehidupan manusia. Manfaat dari makhluk-makhluk hidup itu
dapat berperan sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai pengawet ada yang berwujud dan yang tidak berwujud yaitu yang berupa
tanah dan ar. Vegetasi alami dan lrutan merupakan suatu unit jasa-jasanya terhadap kepentingan hidup manusia seperti halnya
ekosistem dan ekosistem itu besar peranannya dalarn pencegah- cacing dan mikro-organisme yang banyak membantu dalam
an dan penghambatan berlangsungnya erosi tanah, kelongsoran pembentukan lahan olah bagi manusia. Jadi dalam kawasan
dan lain-lain. DOUGLAS H.K. LEE mengatakan bahwa suatu hutan itu terbentuk persekutuan hidup yang kesemuanya hidup
jenis pertanian lapisan, dimana daerah-daerah terbatas saja yang secara tunjang menunjang memberikan manfaat yang banyak
dibuka dan ditanami untuk panen-panen kecil sedangkan hutan bagi kepentingan hidup manusia. Apabila lingkungan hidup
di sekitarnya dibiarkan tidak terganggu, merupakan suatu ben- atau ekosistem tersebut kita ganggu atau kita rusak sebagai
tuk kompromi. akibat perbuatan-perbuatan kita yang tidak bertanggungiawab
(tidak bersahabat) tentulah lingkungan hidup teisebut akan
4. PERANAN HUTAN DALAM USAHA KONSERVASI TANAH. kurang memberikan manfaat bahkan kadang-kadang tidak lagi
memberikan manfaat.
Apakah sesungguhnyayang dimaksud dengan hutan itu . .?
Suatu areal tanah yang di atas permukaan tanahnya ditumbuhi Dari uraian-uraian di atas maka jelaslah bahwa hutan pun
berbagai jenis tumbuhan dari berbagai ukuran terdiri dari ta- mempunyai peranan-peranan terhadap kepentingan dan usaha
naman tinggi dan tanaman rendah sampai rumput-rumputan manusia, seperti halnya peranan hutan terhadap usaha peng-
yang kesemuanya tumbuh secara alami, berbagai jenis tumbuh- awetan (konservasi) tanah dan air, peranan-peranannya itu

92 93
akan kita rasakan yaitu pada manfaat-manfaatnya, manfaatnya Dari Tabel di atas jelas bahwa tanah gundul yang luzinrnyn
itu akan besar apabila kita tidak mengganggu lingkungan hidup terjadi akibat perbuatan-perbuatan manusia yang kurang trer.
tersebut. Di bawah ini dapat dikemukakan beberapa manfaat tanggung jawab, dalam berlangsungnya curahan air hujun
dari hutan terhadap pengawetan tanah, yaitu dari : yang cukup lama dan cukup deras resistensinya yang telah
rapuh dengan segera dipengaruhi oleh run off sehingga besarnya
(a) hutan yang dibiarkan berkembang tanpa mendapat ganggu- tanah yang tererosi demikian besar setiap tahunnya. Kenyataan
an atau hutan yang dilindungi, sehingga tetap merupakan bahwa lahan-lahan yang gundul di Tanah Air kita cukup banyak
hutan lebat; dan kalau lahan-lahan demikian dibiarkan sehingga pertgerosian
(b) hutan yang mendapat perlakuan negatif (diganggu) seperti berlangsung terus, akibatnya tentulah dapat dibayangkan yaitu
adanya pembakaran, adanya penebangan liar; berbagai musibah akan menimpa rakyat kita, entah (terjadinya
(c) bagian tanah hutan atau bekas tanah hutan yang dibiarkan kelongsoran-kelongsoran, (b) bahaya banjir, (c) kemiskinan
setelah dibuka atau dijadikan perladangan dan ditumbuhi para petani, serta (d) kekurangan bahan pangan. Bayangkan
rumput-rumputan; pula tanah gundul yang luas, berada pada kemiringan lahan
(d) tanahnya yang ditanami jagung, tanaman kapas; dan lebih dari 15% dengan intensitas hujan yang tinggi, bagaimana-
(e) tanahnya dibiarkan gundul. kah besarnya bahaya yang mengancam manusia setiap waktu.
Untuk menjelaskan hal-hal di atas dapat diambil data-data dari Karena itulah maka usaha penghutanan kembali (reboisasi)
BADRUDIN MAHBUB dalam 'Penyelidikan Lingkungan Per- tanah-tanah gundul segera harus dilaksanakan. Penghutanan
airan" yang terdapat dalam majalah terbitan Yayasan Badan kembali itu memerlukan biaya yang demikian besar di samping
perlakuan-perlakuan yang mantap karena itu hanya dapat di
Penerbitan Pekerjaan Umum - April 1978, pada Tabel di
bawah ini : lakukan oleh Pemerintah dimana pemerintah menyediakan
segala pembiayaan dan sarana-sarananya (termasuk tenaga-
tenaga ahli pembimbing) sedang rakyat menunjukkan partisi-
TABEL 15. JEMSTANAMANPENUTUPTANAH DAN EROSI
pasinya dengan kegiatan-kegiatan nyata (kegotongroyongan,
YANG DITIMBULKANNYA
memelihara, menjaga dan mengawasi) sesuai dengan arah per-
juangan pembangunan jangka panjang.
Hutan dan jenis tanaman Persentase air hujan Besarnya erosi
penutup tanah di atas tanah (ton/haithn)
Selanjutnya sesuai dengan judul sub bab ini akan dike-
0,8 20 mukakan beberapa peranan hutan sebagai suatu ekosistem ter-
Hutan lebat
Hutan terbakar 2,6 470 hadap kepentingan dan usaha-usaha pengawetan tanah dan air.
Tanah berumput 1,5 540
17,6 41.500 Peranan hutan dalam pengawetan air,
Tanaman jagung
Tanaman kapas te9 46900 Ekosistem hutan yang tidak terganggu mempunyai peranan
Tanah gundul 49,0 514.000 yang sangat penting dalam pengawetan air bagi kepentingan
manusia, makhluk-makhluk hidup lainnya termasuk tanaman-
tanaman hutan itu sendiri sebagai pameran aktif.
Sumber : BADRUDINMAHBUB,I9TS. (a) Pada halaman 42 buku ini telah diterangkan tentang srklus
94 95
IFi horisontal yang sangat lambat sehingga akhirnya keluar
air, bacalah kembali karena akan lebih menjelaskan pent
pada kaki-kaki bukit sebagai mata air, yang bertahan dalam
bahasan masalah ini.
waktu yang lama yang memberikan air yang jernih bagi
(b) Hujan yang turun di atas kawasan ekosistem hutan sampai- kepentingan hidup manusia terutama di musim kemarau.
nya ke permukaan tanah akan ditahan dan dihambat
oleh daun-daunan dan ranting-ranting tanaman-tanaman (e) Karena adanya pengawetan air ini, selain manusia akan
tingg di kawasan itu sehingga permukaan tanah akan ter- tercegah dari bahaya kekurangan air bagi kelangsungan
lindung dari timpaan-timpaan titik-titik hujan yang ber- hidupnya, erosi tanahpun dengan adanya run off yang
daya tumbuk (enersi kinetik) berat. Air hujan yang ter- sangat lamban akan berlangsung sangat lamban, dengan
tahan oleh daun-daunan dan ranting-ranting tersebut demikian tercegahlah musibah-musibah yang akan me-
bahkan sampainya ke permukaan tanah kebanyakan nimpa manusia.
mengalir ke bawah mengikuti batang-batang pohon se-
Peranan hutan dalam pengawetan tanah,
hingga daya tumbuknya dapat dikatakan relatif sangat
lemah.
Dari uraian-uraian di atas, bagi anda tentu telah jelas pula ten-
tang peranan hutan dalam konservasi tanah, baik dari uraian
(c) Dengan adanya tanaman-tanaman rendah, semak belukar tentang enersi kinetik titik-titik air hujan yang tidak berke-
dan rumput-rumputan di bawah pohon-pohon yang tinggi mampuan memecahkan agregat-agregat tanah maupun dari
itu yang menutupi permukaan tanah, maka air tak berdaya uraian tentang run off yang dihambat oleh tanaman-tanaman
menghancurkan agregat-agregat tanah menjadi partikel- penutup tanah (tanaman-tanaman rendah/semak belukar dan
partikel yang kecil. Sebagian air yang berinfiltrasi ke dalam rumput-rumputan) yang terdapat di kawasan hutan tersebut.
tanah setelah diisap oleh akar-akar tanaman ada yang di- Untuk lebih menjelaskan dapat kami kemukakan pen-
transpirasikan (diuapkan kembali) dan yang masih tertahan dapat-pendapat dari L.D. BAVER dalam "Soil Physics" (1956)
di sekitar. permukaan tanah sebagian mengalir secara lam- tentang hal ini.
bat sebagai aliran air permukaan (run offl dan di sini akan
Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dalam suatu kawasan
terjadi pula evaporasi (penguapan melalui permukaan),
yang tidak terganggu mempunyai peranan-peranan seperti yang
sedang yang mengalir terus ada yang sampai ke lahan-lahan
pertanian dan ada pula yang secara lambat memasuki diuraikan di atas dengan dibagi beberapa tingkatan, yang jelas-
nya sebagai berikut :
sungai yang ada di sekitar kawasan tersebut.
(a) Daya tahan dari daun-daunan dan ranting tumbuh-tumbuh-
(d) Sebagian air yang berinfiltrasi ke dalam lapisan permukaan
an terhadap curahan titik-titik air hujan a(an berperan
tanah akan disambut (absorbsi) oleh humus bagi pelapuk- antara lain :
an-pelapukannya lebih lanjut dan sebagian lagi akan terus
berinfiltrasi (meresap) lebih dalam lagi, perkolasi akhirnya
(l) menahan daya tumbuk titik-titik air hujan sehingga
daya tumbuknya lebih lanjut ke permukaan tanah
akan mencapai lapisan kulit bumi membentuk persediaan
akan menjadi sangat lemah dan tidak mampu me-
atau kandungan air dalam tanah bagian bawah. Air yang
mecahkan bongkah-bongkah tanah dan kalaupun ada
terkandung dalam bagian bawah tanah itu tidak tinggal
yang berhasil memercikkan butir-butir tanah terlarut-
diam melainkan tetap akan berpekolasi tetapi kini secara
97
96
kannyapun segera akan diserap oleh humus, dengan Dari uraian-uraian secara keseluruhannya di atas
demikian terjadinya erosi akan sangat lamban; jelaslah bahwa ekosistem hutan yang maka
tidak terganggu sangat
(2\ berperan dalam pengawetan (konservasi)
menahan dan memperlambat aliran-aliran air per- tanah d;n ;;. Dergan
demikian pula akan jelas perlunya manusia
mukaan (run of0 yang memungkinkan adanya bersahabat dengan
hutan daram arti turut merindungi hutan,
evaporasi dan pengikisan-pengikisan terhadap tanah turut melestarikan
hutan dan berperaa aktif ,.n..gih perbuatan
oleh aliran yang lambat itu kemungkinannya sangat oknum_oknum
yang akan merusak hutan,
kecil. serta berpartisipasi
hadap usaha-usaha _ekosistem
pemerintah dalam penghutanan ter_
(b) Humus dengan daya serapnya itu akan berperan memper- tanah-tanah yang gundul. Kesemua ini
tidak berarti
kembari
kecil lagi kecepatan aliran air permukaan yang sudah manusia dilarang memungut hasil-hasil hutan, --.*;il"n
Lufr*u
tetapi
melambat itu. yang perlu dan seperrunya sepanjang
tidak berientarrga, o"rrgun
(c) Akar tanam-tanaman di sekitar tanah permukaan akan ber- undang-undang dan peraturan Kehutanan
dan cegahlah ke-
peran terhadap butir-butir tanah dan prositas tanah :
rusakan-kerusakan akib atnya; hindarilah p..Urt.i*]p..Ur_
karan karena akan berakibat kerusakan yang
fatal.
(l ) akar-akar tanaman tersebut dengan selaput koloidal-
nya akan mengikat sedemikian rupa butir-butir tanah 5. HUTAN DAN BEBERAPA PENGARUHNYA
sehingga sukar dihancurkannya ; TERHADAP EROSI.
Mengetahui beberapa pengaruh hutan
(2) porositas atau peresapan tanah terhadap air akan adalah penting terutama Uali penentuan
terhadap erosi
menjadi lebih besar sehingga akan mengurangi erosi. kebijaksanaan per-
Iindungan bagi ekosistem hutan it,.,
r.noiri, penentuan perlaku-
(d) an-peilakuan dan aktivitas reboisasi
Mikro-organisme dalam tanah mempunyai peranan dalam ogu, _rrg.rah kepada pen_
proses humifikasi dan dengan humifikasi ini akan ter- capaian keberhasilan.
bentuk tanah yang gembur yang mempunyai sifat sangat
penyerap sehingga berkemampuan menyerap atau merem- Hutan bagi manusia dan pengaruhnya
terhadap erosi,
beskan air lebih besar, keadaan demikian dapat mem- uraian dalam har ini adarah di luar dari pengaruh
pengaruhi atau membatasi gejala-gejala erosi. Hutan pro-
duksi dan Hutan Lindung karena kedua pengaruh
itu akan
(e) Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di kawasan itu akan diuraikan tersendiri.
menyerap air yang berinfiltrasi ke dalam tanah dengan Bagi kebanyakan penduduk yang tinggal
perantaraan akar-akarnya dan selarrjutnya karcna pengaruh di pedesaan_pedesaan
terutama yang berdekatan dengan L*"r.,
sinar matahari akan terjadi transpirasi. Makin besat ter- hutan, mereka
banyak yang masih awam tentang peranan-peranan
jadinya penguapan pada tumbuhan itu makin banyak pula hutan yang
sebenarnya bagi kerangsungan hidup
air yang akan diserap akar-akar tumbuhan dan tanahpun manusia dari generasi ke
generasi, bagr mereka hutan
merupakan karunia dari Tuhan
menjadi lebih porous sehingga penyerapan air ke dalam Yang Maha Esa yang disediakan bagi
tanah lebih lancar, dengan demikian transpirasipun mem- meret<a sebagai ,r.Ull
pemuas kebutuhan dan penghasilan,
punyai peranan yang memungkinkan tedadinya erosi karena itulah ,.irt";;;g_
adakan perlakuan-perlakuan r".rm semaunya
lebih berkurang lagi. bagi pemuasan
kebutuhan-kebutuhannya dan perolehan penghasilan.

98
99
(a) Karena perkembangan penduduk, makin sempitnya tanah jumlah penduduk dalam daerah aliran sungai. Keadaan ini
di daerah yang sangat padat yang dimiliki manusia (di dapat digambarkan dengan rumus Allan seperti yang ter-
P. Jawa) maka penduduk mulai mendesak kawasan hrttan, tera di bawah ini :
mereka tidak melakukan penebangan-penebangan liar,
mereka hanya melakukan pencangkulan-pencangkttlan
tanahnya untuk berhuma atau bercocok tanam palawija.
Pengaruh dari perbuatan-perbuatan mereka ini sesungguh-
*= ,**&;n '

nya akan membantu mempercepat tererosinya tanah. dimana :

Perhatikanlah Tabel 9 pada halaman 77 buku ini, pada


Tabel tersebut anda dapat mengetahui jumlah tonase tanah K = daya dukung lingkungan (orang per km2)
yang tererosi akibat pencangkulan tanah-tanah hutan. Cp = persentase luas tanah yang dapat digarap un-
tuk usaha pertanian,
Untuk lebih memperjelas uraian ini baiklah kita perhatikan Ca = luas tanah yang diperlukan untuk hidup,
kerusakan-kerusakan hutan di daerah aliran sungai. Me-
nurut SYAFII MANAN dalam "Reboisasi dan Penghijauan =
S * l, dimana L adalah jumlah tahun bertu-
Daerah Aliran Sungai" (data diambil dari Warta Pertanian rut-turut pengistirahatan tanah dan U adalah
no. 44lYll DEPTAN, Jakarta, 1977), daerah aliran sungai jumlah tahun berturut-turut penanaman tanah.
merupakan suatu wilayah penerimaan air hujan yang di-
batasi oleh punggung bukit atau gunung, dimana semua Dari Rumus tersebut dapat diketahui bahwa makin besar
curah hujan yang jatuh di atasnya akan mengalir ke sungai Cp dan makin kecil Ca dan L akan menyebabkan nilai K
utama dan akhirnya bermuara ke laut. bertambah besar. Artinya, semakin besar persentase luas
Menurut OTTO SIIMARWOTO dalam "Aspek Ekologi tanah yang dapat dikerjakan serta makin tinggi hasil dan
Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai", (data diambil
lamanya tanah dapat dikerjakan, makin besar penduduk
yang dapat didukung kehidupannya di daerah tersebut.
dari Majalah Pekerjaan Umum no. 3/Thn XV April 1978,
YPPU-DEP. PUTL), .. . ekosistem daerah aliran sungai Di daerah dengan pertanian yang menetap dan teknologi
yang tidak berkembang maka Ca dan L dapat dianggap
umumnya terdiri atas hutan, desa, dan sungai.
konstan, sehingga dengan peningkatan jumlah penduduk
Hutan merupakan salah satu dari komponen ekosistem timbul reaksi untuk menaikkan K hingga daya dukung
daerah aliran sungai yang berperanan dalam mendukung maksimum. Pada tingkat daya dukung maksimum ini,
kehidupan di wilayah tersebut' Batas suatu ekosistem penduduk akan mengalami kekurangan makan dan ke-
dalam mendukung kehidupan di wilayah tersebut di- butuhan hidup lainnya sehingga untuk memenuhi kebutuh-
namakan daya dukung lingkungan yang dinyatakan dengan an hidupnya, penduduk rnengeksploitasi sumber daya se-
jumlah penduduk yang dapat didukung kehidupannya per cara berlebihan, misalnya dengan penebangan hutan.
satuan luas. Dengan penebangan hutan ini, diharapkan nilai K menjadi
naik akibat penaikan Cp, artinya penduduk membuka
Kerusakan hutan erat kaitannya dengan peningkatan daya tanah baru untuk pertanian. Dari peningkatan Cp tadi
dukung lingkungan yang disebabkan oleh meningkatnya timbul masalah baru, yaitu tanah menjadi terbuka dan
100
r0l
Adanya kenyataan-kenyataan dalam menanggulangi pe-
cenderung untuk menimbulkan erosi (SAIFUDDIN
menuhan kebutuhan hidup yang demikian ternyata kalau
SARIEF, Beberapa Masalah Pengawetan Tanah Darr Air.
mengikuti hasil-hasil penelitian para ahli kita dan yang
Faperta - UNPAD, Bandung, 1980).
terlihat oleh kami sendiri masih berlangsung terus dengan
Dari uraian di atas kita mendapatkan kejelasan bahwa
kegiatan-kegiatannya yang cukup besar dan kalau ke-
timbulnya kerusakan dalam ekosistem tersebut dikarena-
nyataan-kenyataan demikian (terutama yang memperjual-
kan penduduk dalam usaha mencukupi kebtrtuhannya me-
kan kayu bakar sebagai bidang usahanya demi untuk men-
lakukan desakan kepada kawasan hutan dan menebangi
pohon-pohonan serta membuka lahan pertanian baru. cukupi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dielakkan),
Perbuatan yang tercela ini pada hakikatnya dikarenakan akibatnya bukan hanya kawasan hutan saja yang rusak
penduduk di wilayah tersebut kurang menyadari atau melainkan juga pekarangan-pekarangan tempat tinggal
penduduk itu sendiri. Di bawah ini akan dikemukakan
mungkin tidak mengetahui bahwa hutan dengan tanaman-
beberapa hasil penelitian beberapa ahli mengenai masalah
tanamannya memegang peranan yang demikian besar da-
lam pencegahan atau penghambatan erosi dimana erosi ini.
s
dan akibat-akibatnya (banjir) akan membahayakan mereka Menurut studi yang dilakukan oleh Haeruman (1978) di
itu sendiri baik harta maupun jiwanya. daerah Jawa Barat (Studi konsumsi sumber daya energi pedesa-
(b) Tingkat kehidupan penduduk di daerah aliran sungai an, terutama kayu bakar di hopinsi Jawa Barat, DEP. MA-
umumnya atau kebanyakannya ditinjau dari segi ekonomi- NAJEMEN HUTAN, FAKULTAS KEHUTANAN, IPB, BogoT),
an dapat dikatakan merupakan manusia-manusia yang menunjukkan bahwa pekarangan dan pertanian tanah kering
masih diliputi kemiskinan sehingga untuk mencukupi bersama-sama dapat menghasilkan 4 - 6 M3 per tahun dan
kebutuhan-kebutuhannya yang demikian mendesak me- daerah hutan l0 - l8 M3/ha per tahun.
reka merusak lingkungan hidupnya sendiri dan kawasan RAYMOND ATJE (dalam Analisa l98l - 7, p. 576)
hutan yang berdekatan, yaitu dengan cara melakukan mengemukakan perincian tentang sumber-sumber kayu bakar
penebangan-penebangan pohon-pohonan baik yang ada di yang digunakan di sektor Rumah Tangga, sebagai berikut dalam
pekarangan rumahnya maupun yang terdapat di kawasan Tabel 16 di bawah.
hutan tersebut, dengan maksud untuk :
Dalam hal jual beli kayu bakar ternyata bahwa tidak hanya
ranting-ranting dan cabang pohon saja, melainkan juga batang-
(l) mencukupi kebutuhan akan kayu bakar, mengingat batang dari pohon-pohon tersebut yang berarti sejumlah pohon
harga minyak tanah yang sampai ke daerah mereka
ditebang sepenuhnya padahal harganya menurut tingkatan
telah demikian meningkat, sehingga yang mampu hidup pedesaan merangsang untuk terus mengusahakan penjual-
membelinya kebanyakan hanya bagi penerangan di
an kayu secara demikian, untuk jelasnya perhatikan Tabel l7
malam hari saja;
di bawah pada halaman selanjutnya, yang dikemukakan RAY-
(2) mencukupi kebutuhart tambahan penghasilan yaitu MOND ATJE (Analisa, l98l).
dengan menjual kayu-kayu bakar ke kota-kota kecil
Kenyataan-kenyataan di atas sekiranya harga minyak tanah
atau daerah-daerah pinggiran kota yang kenyataan-
bagi kepentingan konsumsi dalam negeri akan terus saja me-
nya masih banyak yang memerlukan kayu bakar.

102 103
r ningkat, dan sampainya ke konsumen terutalna yang tinggal di
pedesaan-pedesaan dan pinggiran kota'melalui pedagang eceran
TABEL I7. HARGA DAN BAGIAN KAYU BAKAR YANG DIBELI
PI KABUPATEN CIREBON
demikian lebih tinggi lagi harganya, sedangkan tingkatan ke-
hidupan di daerah-daerah tersebut tetap tidak mengalarni per- Harga Hargal
ubahan dan dengan tidak adanya sumber-sumber penghasilar\ Nama Dcsa Satuan Kilogram Bagian yang dibeli
(rupiah) (rupiah)
TA.BEL 16. SI.]MBER KAYU BAKAR YANG DIPERGUNAKAN DI
SEKTOR RUMAH TANGGA
Waruduwur 125,0O/ikat 12,50 Ranting, Cabang
Japura Lor x) x) x)
Kcndal x) x) x)
Tempat asal Jurnlah responden
Kanci 100,00/ikat xx) Batang. ranting
Martapada Kukrn 3000,00/pohon xx) Batang. cabang
Yang hanya menyebutkan I (satu) sumber :
Martapada Wetan 1600,00/m3
26 3,20 Batang. cahang.
Pekarangan
224 ranting
Kebun atau tegalan ruan
Pa su 1000,00/kuintal 10.00 xx)
Hutan atau semak l8
l:innya 7 Pebcdilan Kulon foo,ooTrt rt xx) xx)
27t 10000,00/srnxx 12.24 xx)
Sub Total
1000,00/snr** 3,60 xx)
Yang menyebutkan 2 (dua) sumber :

Pekarangan dan kebun (tegalan) l7


4 Sunrber: NANCY K. suHUT, "Suatu Tinjauan Menge.nai Masalalr
Pekarangan dan hutan (semak)
Energi Pedesaan di Kabupaten Cirebon Jawa Barat.,. rlirr.ieo-
Kebun (tegalan) dan hutan (semak) 5
graf CSIS, l98l .
Sub Total 26
lain, maka kay, bakar akan menjadi konrocliti ya,g secara l,as
Yang membeli :
diperdagangkan atau diperjual-berika,. da, ha:r ini akan sangat
Yang hanya membeli 46
17 tnendorong penduduk untuk nrengantbil kayu-kayuan,Lri
Yang membeli dan menunjukkan tempat asal
hutan di samping kemudian menggunduli rnha, peknrunga,,ya.
Sub Total 63 Dan dapat dibayangkan bagaimana besar lnusibah yang akan
--- menimpa penduduk akibat rusaknya hutan-huta* tlan raharr
Seluruh responden yang memberikan jawaban 343 pekarangan.

Sumber : Diolah dari hasil survei energi pedesaan CSIS (1980). * Satuan yang dipergunaka, berbeda untrrk setiaP desa dan titlak
di-
ketahui dengan pasti berapa kilogranr unt,k r,asing-,rasing sat.an.
* *:* 1 sm = + 0,65 m3 atau I m3 = 1.53 srn
Jumlah ini adalah junrlah sub total dikurangi 17, yaitu jumlah respon.
den yang di samping membeli menyebutkan pula tempat asalnya se. catatan : x) tidak ada data
hingga dalam tabel di atas dihitung dua kali. xx) tidak dinyatakan clalant jarvaban respon<ien

104 r05
Dan dengan demikian pula dapat pula dikemukakan bahwa keseluruhan, diperoleh jumlah pengairan yang relatif sama
usaha Pemerintah dengan kegiatan-kegiatan reboisasi dan peng- pada taraf pengujian F61, yaitu dengan nilai S47o
dan
hijauannya akan selalu terganggu selama tidak disertai kebijak- 49J% dari jumlah air hujair yang jatuh secara keseruruhan.
sanaan-kebijaksanaan penekanan harga minyak tanah bagr
konsumsi dalam negeri sehingga memungkinkan kebanyakan Keadaan ini terutama dipengaruhi oleh kemiringan
penduduk yang ekonominya rata-rata lemah untuk membeli- lereng, dimana 70,% dat'. luas Daerah Aliran Sungai Way
nya secara cukup dengan harga yang sesuai dengan rata-rata Wayah mempunyai kemiringan lebih dari 2Sib dan Way
pendapatannya. Dan yang tidak kalah pentingnya ters.edianya Tatayan 0 - 9%. Dengan demikian penutupan hutan
lapangan kerja tetap bagi penduduk pedesaan yang tidak men- dengan 2O7o dari luas daerah yang kemiringannya O _ g%
jalankan usaha tani, yang belakangan ini memang sulit pemecah- akan memberikan jumlah pengaliran yang relatif sama
annya. dengan penutupan hutan seluas 40,io dengan kemiringan
daerah lebih dari 25,/o.
Pengaruh luas dan macamnya tanaman hutan terhadap (b) Pengaruh tanaman hutan terhadap erosi :
erosi :
Suatu kawasan hutan yang ekosistemnya belum ter-
(a) Pengaruh luas hutan terhadap pengaliran air permukaan : ganggu ternyata ditumbuhi oleh bermacam_macam
ta,
Luas ekosistem hutan yang tidak terganggu dapat naman. Sebelum kami mengemukakan tentang pengaruh
mempengaruhi jumlah pengaliran air yang jatuh ke kawas. tanaman-tanaman tersebut terhadap erosi ada baiknya
annya, sehingga dapat diperkirakan daya peresapan tanah kami kemukakan terlebih dahulu secara ringkas tentang
dan besarnya air yang terawetkan dalam tanah. keadaan hutan dan tumbuhannya yang berbeda di bebe_
rapa daerah di Tanah Air kita.
Ternyata makin luas ekosistem hutan yang tidak ter-
ganggu pengaruhnya dalarn menahan air adalah lebih besar
Hutan-hutan yang terdapat di sekitar garis khatulis_
karena pengaliran air daripadanya akan lebih kecil. Bebe- tiwa di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Strlawesl, Maluku
rapa data hasil penelitian dapat dikemukakan untuk meflF dan
Irian Jaya ditandai oleh adanya kawasan_t u*ur.n
perjelas hal ini. Vung
ditumbuhi berbagai campuran pohon_pohonan yang ber_
PUDJIHARTA (1977) mengemukakan bahwa ber- kayu keras dan yang berkayu lunak, tinggi dan 6.rur,
dasarkan penelitian di Daerah Aliran Sungai Solo, ternyata dengan mahkota tajuk bertingkat-tinggi, serain
itu ditum-
penutupan wilayah dengan hutan lindung seluas 4O% dan buhi pula dengan semak belukar yang pertumbuhannya
80% dafi luas daerah aliran sungai, memberikan jumlah ada yang lebat dan rapat atau yang jarang. Ketinggian
pengaiiran masing-masne 78% dan 547o dari hujan yang pohon-pohonan ada yang dapat mencapai hampir-lOO
jatuh. (Data ini terdapat dalam "Beberapa Masalah Peng- meter, dengan diameter batang yang dapat mencapai
awetan Tanah dan Air' SAIFUDDIN SARIEF, 1980). t
2,5 meter.
Dan berdasarkan penelitian di Daerah Aliran Sungai Way Di luar daerah sepanjang garis khatulistiwa terdapat dataran-
Wayah dan Way Tatayan, Lampung, selanjutnya dijelaskan dataran tinggi yang ditumbuhi juga pohon-pohonan
, bahwa dengan menghutankan kedua daerah aliran sungai berkayu keras dan lunak, yang sering juga kita jumpai
masing-masing seluas 4OVo darn 20% dari luas daerah aliran pohon-pohonan tersebut dililiti tanaman_tanaman
me-

106: ta7

L
rambat. Ketinggian pohon-pohonannya dapat dikatakan pcrkataan macam-macam tulnbuhan itu rnerrrlrunl'ai pcrrglrrrrlr
hampir seragam, di bawahnya sering pttla bersemak be- yang berbeda terhadap besarnya penghan.batan atau perrccgah-
lukar, pohon-pohonan tersebrtt membentttk mahkota an erosi dan hal inipun tergantung daripada kerapatan turnbuh-
tajuk percabangan yang ntenaungi pertntrkaan tanah di nya. Tabel-tabel 9, l0 dan 12 pada br.rku ini dapat memperjelas
bawahnya. Di Slrmbawa bagian tinrttr, Flores bagian tcntang pengaruh macam-macatn tanaman tersebut terhadap
timur (Sumba dan sebagian P. Timor) terdapat kawasan- qrosi.
kawasan yang ditumbuhi berbagai jenis setnak beltrkar
yang berkayu yang di beberapa tempat dittrmbtrhi secara
tersebar pohon-pohon berkayu keras. Selain semak belukar
6. KEBIJAKSANAAN MELAKUKAN PENEBANGAN POHON-PO.
HONAN DI KAWASAN HUTAN.
(di antaranya banyak yang berduri) yang trtmbuh cli bawalt
pohon-pohonan yang tumbuh secara tersebar itlt, tttltrbtth Hutan dengan segala isinya memang disediakan oleh Sang
pula berbagai rumput-rutnputan liar yang turtrbtthnya acla Pencipta "Tuhan Yang Maha Pemurah' untuk kepentingan-
yang semusim dan ada pula yang sepanjang tahttn. kepentingan manusia bagi perkembangan dan kelangsungan
Tumbr.rh-tumbuhan hlttan tersebttt Dada ttlnttttttlya hidupnya. Dan manusia harus mengatur pengambilan manfaat-
manfaatnya agar pemberian Tuhan tersebut dapat dipertahan-
berperan dalam turut ntengharnbat atatt tnetlcegah tcr-
jadinya erosi yang berlangstrng secara cellat. karetra ttttlr- kan sepanjang masa dan tidak memberikan dampak-dampak
buh-tumbuhan hutan itr.r pada tllntllllnya lnctllltttrylti negatif bagi kelangsungan hidup manusia itu. Sehubungan
peranan untuk :
dengan hal itu Pemerintah telah menetapkan dengan berdasar-
kan berbagai pertimbangan yang ntenyangkut keperluan hidup
(1) menghalangi tumbukan-tuntbukan langsttng btrtir- manusia dan kelestarian hutan itu sendiri, adanya hutan yang
butir hujan sehingga daya tumbuk butir-butir hujan memang boleh diambil hasil-hasilnya dan hr.rtan yang tidak
tersebut telah dapat/sangat direduksi; boleh diganggu segala isinya kecuali kalau Pemerintah menentu-
(2) mengllrangi kecepatan aliran permukaan (run offl kan kebijaksanaan lain. Selanjr"rtnya kita mengenal adanya
dan melindungi pengikisan-pengikisan oleh aliran Hutan Lindung dan Hutan Produksi serta hutan yang disediakan
permukaan; sebagai cadangan keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan
(3) mendorong perkembangan biota tanah yang dapat tata guna tanah.
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, dan akar- Yang dimaksud dengan Hutan Lindung yaitu hutan yang
akarnya dapat mempengaruhi sedemikian rltpil, ditumbuhi pohon-pohonan keras pencegah erosi yang demikian
kapasitas infiltrasi tanahpun menladi meningkat dipertahankan dan diperhatikan kelestariannya dikarenakan
sehingga aliran air permukaan menjadi berkurang: telah ditentukan oleh Pemerintah sebagai hutan perlindungan
(4) berperan menambah bahan organik tanah, dan rc- alam, pengatur tata air dan pengawetan tanah/lahan.
sistensi tanah terhadap erosi menjadi bertambah.
Sedang yang dimaksud dengan Hutan Produksi yaitu
Walauplrn turnbuh-tumbuhan hutan itu secara Llmtllnnya hutan yang ditumbuhi dengan pohon-pohonan keras yang se-
dapat berperan seperti di atas, tetapi efek setiap jenis tumbuhan lalu diusahakan perkembangannya yang dikhususkan untuk
tersebut terhadap erosi adalah berbeda-beda atau dengan lain dipungut, diambil hasil dan manfaatnya, baik berupa kayu-

108 109
kayuan n'laLlpul-r hasil{tasil sarttpingan lainnya scpg'rti gt'tirh. liputi keseluruhan lahan atau hutan), dengan
cara memberikan
akar, minyak, dan lain sebagainya hasil tunrbtrltan hutan. batas bagi pelaksanaan Tebang Habis memberi kesempatan bagi
Sejumlah hutan memang tetap dibiarkan tlitunrbtrlti areal yang telah ditebang habis untuk ditanami kembali, dan
dengan tumbuh-turnbuhan alami baik berupa poltou-pohonan terjadilah tanam gilir (plant rotation) yang mempunyai penga-
keras, pohon-pohonan rendah, semak belttkar, turnbtrhan yang ruh terhadap erosi seperti yang telah diterangkan di bagian
merambat dan lain sebagainya sehingga berketnbang menjadi r,nuka.
hutan belantara yang dimaksudkan sebagai cadangan lahan bagi Dengan uraian-uraian di atas, dengan dilakukannya tebang
perkembangan penduduk serta kepentingan-kepentingan lain- pilih dan tebang habis pada hutan-hutan produksi, jelas bahwa
nya, bila waktunya memang diperlukan. penebangan-penebangan demikian sangat dipertimbangkan agar
Yang terpenting yang akan dikemukakan sehubungan tidak menimbulkan kerusakan atau kegundulan hutan, yang
dengan tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan hutan itu ialah mana kerusakan hutan atau gundulnya hutan telah kita ketahui
penebangan-penebangan yang bukan penebangan liar guna akibat-akibatnya terhadap usaha konservasi tanah dan air'
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu atau lainnya yang Pohon-pohonan yang banyak dikembangkan dalam kawas-
tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaktt, an hutan lindung umumnya yang berkualitas ekspor, seperti
terutama ketentuan yang berkaitan dengan pengawetan tanah misalnya: Bischoffia Javanica (bintungan), Castanopsia argentea
dan air demi terjaminnya kontinuitas hidup manusia. Dengan (Saninten), Diospyros macrophylla Bl (kayu arang siamang)
demikian maka aktivitas penebangan tersebut akan merupakan dan lain-lainnya. Di Jawa hutan-hutan jati banyak terdapat
aktivitas penebangan Hutan hoduksi dan penebangan pada baik di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun di Jawa Timur, yang
Hutan Belantara. hasilnya banyak dimanfaatkan konsumen dalam negeri.

Kegiatan penebangan pada hutan produksi, Kegiatan penebangan dalam kawasan hutan belantara,
Hutan Produksi sesuai (engan usaha pengembangannya dituju- Makin meningkatnya kepadatan pendttduk di P. Jawa, Madura
kan untuk memenuhi kebutuhan akan kayu-kayuan baik bagi dan juga Bali dan sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah
konsumen di dalam negeri maupun di luar negeri melalui jalur baik dalam pembangunan daerah dan penyebaran penduduk
perdagangan yang resmi. serta perbaikan tingkat kehidupan penduduk, pen:bukaan lahan
Penebangan-penebangan yang lazim dilakukan untuk kepenting- atau land clearing berikut land preparation and cultivation
an maksud di atas, yaitu penebangan atas pohon-pohonan yang (penyiapan dan pengolahan tanah) telah dilakukan Pemerintah
terpilih yang dikaitkan dengan umur tanaman, kualitas dan di beberapa kawasan hutan yang bukan hutan lindung di Suma-
jenisnya, penebangan demikian lazim disebut Tebang Pilih. tera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya, demi tersedianya
Selain Tebang Pilih kita mengenal pula Tebang Habis yaitu lahan-lahan pertanian baru (new farm lands) serta lahan-lahan
apabila pada suatu lahan sebagian terbesaf pohon-pohonnya se- pemukiman penduduk (land settlement)'
jenis, umur dan pohon-pohonannya telah memenuhi untuk Kalan kita memperhatikan tentang hal ini dalam Repelita
tujuan perdagangan yang diperkirakan bakal menguntungkan, III,lahan bukaan baru itu akan meliputi tanah seluas satu juta
maka ditentukanlah batas luas dari lahan pohon-pohonan itu hektar yang kebanyakan terdiri dari tanah kering untuk kepen-
yang akan ditebang (jadi luasnya terbatas, tidak sekaligus me- tinghn pertanian dan penampungan para transmigran sebanyak

ll0 lll
500.000 Kepala Keluarga, perkirakanlah seluruhnya beq'unrlah an atau SKP (kira-kira seluas 6.000 - 8.000 hektar) dilibatkan
500.000 x (seorang istri dan tiga anak). sejumlah tenaga ahli yang mendukungnya, maka jelaslah ten'
Dalam pelaksanaannya dapat kita bayangkan bahwa untuk tang kehati-hatian Pemerintah itu.
pembukaan lahan baru seluas itu dan dalam waktu sekitar
pelaksanaan Pelita tentunya tidak dapat dilakukan dengan nre- TABEL I8. KEBUTUHANTENAGA AHLI UNTUKPEMBUKAAN
manfaatkan peralatan yang sederhana melainkan juga akan LAHAN SELUAS SATU S.K.P.
melibatkan penggunaan peralatan mesin berat seperti berbagai
jenis traktor dan buldozer, dengan denrikian maka tentu sejak Tenaga ahli dan Kedudukan atau Jumlah keperluan
No.
dari kegiatan penebangan sampai siapnya lahan olah akan me- jcnis keahlian jabatan ( orang )
nimbulkan berbagai bahaya di belakang hari, lebih-lebih lagi
1. Penanggung.jawab proyek Pernimpin proyek satu
karena bagian terbesar lahan hutan yang dibuka masih merupa-
2. Wakil penanggungjawab Wakil Pemirnpin satu
kan lahan hutan perawan (virgin forest land). proyek
oroyck
Demi untuk memperkecil bahaya-bahaya yang mungkin J. ln sinyur Mekanisasi tanah Staf proyek satu
dapat terjadi di belakang hari yang akan ,nenimpa dan nte- 4. lnsinyur geodesi Stal proyck satu
rugikan generasi-generasi pemukinran berikutnya, Penterintah 5. lnsinyur agronorrris Staf proyek dua
6. Irt sinytrr l:rnalr pcrta nian Staf proyek satu
beserta petugas-petugas yang mendapat kepercayaan untuk
7. lnsinyur keliutanan Staf proyek satu
melaksanakan pembukaan lahanlahan baru tersebut telah lebih
u. Insinyur hidrologi Staf proyek satu
dahulu berusaha untuk sedapat mungkin memperkecil gejala- lnsinyur sipil irigasi
9. Staf proyek satu
gejala yang dapat rneninrbtrlkan bahaya tersebut di belakang nsinyur sipil jalan
10. Staf proyek satu
hari seperti misalnya erosi tanah, rusaknya ekosistem, longsor, I l. nsinyur sipil jembatan Staf proyek satu
banjir, rusaknya tata air dalam tanah, pendangkalan-pendang- t2. A.hli rnesin berat Staf proyek satu
kalan sungai dan lain sebagainya, yaitu melalui usaha-usaha 13. \hli adnrinistrasi Staf proyek satu
pengamanan dan pengendalian timbulnya gejala-gejaia yang
bakal menimbulkan bahaya tersebut. Karena itu dalam pelak-
sanaannya tidak dilakukan dengan secara gegabah, melainkan Surnbcr : Bahan-bahan dari Ir. Pribadyo Sosroatrnodjo L.A., Pembuka-
segala sesuatunya selalu didahului dengan penyelidikan atau an Lahan dan Pengolahan Tanah. 1980.
penelitian-penelitian yang matang, pertimbangan-pertimbangan
yang luas sehingga melahirkan keputusan yang mantap bagi ke- Ir. PRIBADYO SOSROATMODJO L.A.
dalam "Pembuka-
seluruhan pelaksanaan (pembukaan lahan dan pen.yiapan tanah, an Lahan dan Pengolahan Tanah" LEPPENAS 1980, menjelas-
pengolahan dan penyiapan tanah sampai kondisi siap pakai kan secara terperinci makna dari Pernbtrkaan Lahan (Land
lengkap dengan prasarana-prasarananya yang diperlukan bagi Clearing) yang olehnya secara garis besar dibagi ke dalam cara-
pengawetan tanah dan air, jembatan dan badan jalan dan lain cara seperti di bawah ini :

sebagainya).
(a) PEMBUKAAN LAHAN, khususnya yang tertutup oleh
Kalau kita memperhatikan Tabel di bawah ini, dimana vegetasi hutan berarti akan membersihkan keseluruhan
untuk pembukaan lahan seluas I Satuan Kawasan Pengembang- tegakan pohon-pohonan yang ada dari permukaan tanah

tt2 I l3
termasuk tunggul-tunggul berikut akar-akarnya, serta me- tidak akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada hutan
numpuknya sebagai suatu onggokan sisa-sisa pohon untuk lainnya yang belum dibuka, karena :
dimusnahkan lebih lanjut baik dengan cara pembakaran
ataupun cara-cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
(a) Pelaksanaannya dilakukan secara penuh tanggurlg jawab,
artinya telah mernakai perhitungan yang matang;
(b) PEMBUKAAN LAHAN, khususnya lahan yang tertutup (b) Dionggokan terdahulu pada suatu tempat tertentu yang
oleh vegetasi pohon-pohonan, berarti akan membersihkan telah dip'erhitungkan itu, jadi tidak akan menimbulkan
pohon-pohonan yang ada dengan memotongnya pada per-
kerusakan pada keseluruhan lahan bukaan baru; terutama
mukaan tanah dengan alat yang dikenal sebagai cutting pengaruhnya terhadap mikro organisme;
blade, serta menurnpuknya di tempat tertentu sebagai
jalur-jalur pembatasan lahan atau untuk dibakar. Dalarn (c) Sisa-sisa pembakaran tersebut dapat dimasukan ke dalam
beberapa kasus, tunggul-tunggul pohon dan akar terkadang tanah bersamaan dengan pekerjaan pembajakan (plowing).
harus dicabut, tetapi bisa juga dibiarkan tetap tertinggal
di dalam tanah sampai menjadi bnsuk dengan sendirinya
secara alami, atau akan dihancurkan bersama-salna proscs
pekerjaan pembajakan (plowing) maupun peuggarualt
(harrowing);

(c) PEMBUKAAN LAHAN, khususnya lahan yang tertutrrl'r


vegetasi pohon-pohonan, berarti akan merobohkan scnlua
pohon-pohon yang ada dan menghancurkannya cli ltas
permukaan tanah untuk kemudian dilakukan pcnrbakrrarr
di tempat;

(d) PEMBUKAAN LAHAN, khususnya lahan yang tertutup


vegetasi pohon-pohonan berarti akan diikLrti oleh suattt
operasi pembajakan (plowing) dan meremukkan sisa-sisa
bagian tanaman ke dalam lapisan atas tanah setebal I 5 -
20 sentimeter di dalam suatu gerakan operasi pembajakan.
Tahap ini akan memungkinkan bagian-bagian tanaman
mengalami proses pembusukan sebelum tanaman-tanaman
usahatani ditanam atau sementara usahatani berjalan di
atas tanah bersangkutan.

Pada uraian-uraian di atas terdapat suatu kegiatan pem-


bakaran dalam usaha memusnahkan sisa-sisa pohon yang telah
dionggokkan pada suatu tempat, kegiatan penrbakaran ini jelas

tt4 ll5
biasa mereka lakukan dalam pengolahan-pengolahan tanahnya
sebagai warisan dari nenek nroyang mereka dapat dijalankan
secara lebih baik lagi, katakanlah lebih mutakhir.
BAB.EMPAT
Sesungguhnya kunci penting daripada usaha pengelolaan tanalr
PENGELOLAAN TANAH, MACAM-MACAM TANAMAN di tempat nrana saja adalah bagaiurana urenjaga atau memelihara
DAN SISA-SISA TANAMAN DAN PENGARUHNYA scbaik-baiknya lapisan tanah - atas yang kita miliki (top soil
TERHADAPKONSERVASITANAH laye r) yang tebalnya tidak lebih dari satr.r jengkal tangan (t 35
. scntimeter) agar tetap dalam keadaan baik serta tidak terangkut
kc lain tenrpat. Jadi pengertian "pengelolaan" sudah mencakup
I. PENGELOLAANTANAH DAN PENGOLAHAN TANAH seniua tindakan yang bertujuan nrelindungi atau rnengawetkan
tanah agar kcsuburannya bertahan dalam jangka panjang.
Pengelolaan tanah atau Managing soils nrertipakatr pcrttbinit-
an dalam hal pengolahan tanah, peurbinaan-pentbittaatr ini tli- Penrbinaau-petttbitraatt pengolahatr tanah ittr pe'nting sekali
maksttdkan agar para petani atart nrereka yang ttrcnggtttrakatt bagi para petani kita yang nrutrgkitr karena Ci antara Inereka
tanah dapat tnelakukan pengolahan-pengolaltatr taualttrya banyak yang kerttudian Irtengabaikatr sistenl bertani nenek
dengan baik agar kesuburan tanah, produktivitas tattalt. pcttg- nloyang kita dahulu (Pranatatuangsa). kenyataannya kini telah
awetan tanah dan air dapat terjatnin, sehingga Itrellttttlgkitlkalt tcrjadi kerusakan-kerusakan (tanah kritis) yang luas berttpa
terlaksananya usaha-usaha di bidang pertattiatt tlalatrt .langka tanah tandus atau padang alang-alang (akibat usaha tani pada
waktu yang panjang dari generasi ke gencrasi dcrrgart ltasil- tanah kering berupa ladang-ladang dan tegalan-tegalan, peng-
hasilnya yang dapat memenuhi harapan. gunaan teknologi yang rendah dan pelanggaran kaidah-kaidalt
Ir.PRIBADYO SOSROATMODJO L.A.. clalaru karya pengawetan tanalt), detrgan adanya pettrbinaan ini teknologi
ilmiahnya "Pernbukaan Lahan dan Pengolahan Tatrall", rttc- pcngolaltan tanah dapat cliperbaiki.
nyatakan bahwa pengertian pengelolaan tanalt secara baik.
SUWARDJO. dalanr "Penelitian Pendahuluan Penggunaan
dalant hal ini, mencakup banyak tindakan yang bcrsif'nt ugrrt-
Sisa-Sisa Tananran Urttuk Konse-rvasi Tanah" LPT-Bogor,
teknis dan sudah barang tentu Inentputryai kaitan dcltgatt I 978, menyatakan bahwa ciri khusus usaha tani tanaman se-
aspek agro sosict ekottomis. Tetapi bagainranapltt.t, tittdakalr
rrrusiur pada tanah kering lrlc'llyebabkan seringnya tanah men-
yang bersifat agro-teknis akan lebih nyata karena langsttttg jadi terbuka karena tindakan peugolahan tanah dan penyiangan.
berurusan dengan aspek-aspek pengawetan (konservasi) lanah,
Jatultnya butir-butir hujan yang lan_usung rnengenai pemrukaan
pengaturan tata air dan drainase, pengolahan tanah, pergiliran I
i
t:lnah dan aliran lrennukaan akan tnempcrcepat terjadinya
tanaman (crop rotation) rnaupun pola usaha tani (croppirtg I
proses dispersi dan erosi. Proses ini ju-ua ntenyebabkan terjadi-
pattem) serta usaha mempertahankan kandungan bahan organik
nya perlyLult'ratan pori-pori utlara tanah yang berakibat turun-
di dalam tanah. n)'a erosi dan infiltrasi tanah. Dalanr hal ini SLIWARDJO
Dalam hal pembinaan-pembinaan tanah ini demikian besar jasa- rnengernukakan pendapat \\'ISZELING dan WIJK bahwa difusi
nya para ahli konservasi tanah dan pertanian yang dengan n1e- rudara dalanr talah akan terhgnti jika pori erosi kurang dari
lalui para petugas lapangan Dinas Pertanian talah dapat rtem- l0';. pacla keadaan dernikian pertuntbuhan tanar:tan buruk
berikan pembinaannya mengenai hal ini, sehingga apa yang se k uli.

ll6 ll7
Bagaimanakah sebaiknya kita bertindak dalam pengolah- (b) Pengolahan tdnah yang biasanya dikaitkan dengatt tttltkstttl
an tanah itu? menghilangkan gulma atau rumput-rumputatl peltgglitllfllttl
Menurut SAIFUDDIN SARIEF dalam "Beberapa Masalah seperti. Imperata cylindrica, Axonopus compressus,
Cynodon dactylon, Panicum repens, Eleusine indica dan
Pengawetan Tanah dan Air", 1980, pengolahan tanah adalah
setiap manipulasi mekanik terhadap tanah menciptakan keadaan
dari kelompok Cyperaceae (teki-tekian) dan lain-lain
tanah yang baik bagi perturnbuhan tanaman. Pengolahan tanah tanaman pellgganggu laittnya, sebaiknya dilakukan dengan :

masih dianggap suatu kegiatan rutin yang harus dilakukan se- usaha pencabutan saja atau dengan ntenggunakan Flerbi-
tiap akan bertanarn tanpa nrempunyai dasar yang jelas dan tidak sida (penycnrprotan dcngan bahan kinlia), sebab dengan
selalu meningkatkau produksi. Peranan pengolalian tanah dalanr dilakukannya pcngolalian kerlbali dalattr rangka peng-
pengawetan tanah adalah sedikit sekali bahkan dapat merugi- hilangan gulttra itu tanah akatl menjadi lebih genlbur lagi,
kan. Dengan pengolahan. tanah menjadi lebih gernbtrr, tetapi sehingga dcrtrikian ntembantu terjadinya erosi apabila
pengaruhnya bersifat sementara. Tanah yang telah diolah se- curahan butir-butir air hujan Ineuittlpanya dan run off
hifigga menjadi gembur dan terbuka, lebih mudah tererosi. nrulai bcrdaya untttk nrengatlgkutnya butir-butir kecil
tarralt (Partikcl) yutg rittgalt.
Dengan adanya pendapat-pendapat di atas, di bawah ini
akan dikemukakan bagaimana sebaiknya kita bertindak dalam Baru sctclah dipertinrbangkan bahwa tanah sudah cukup
pengolahan tanah itu, yaitu jika kita kaitkan dengan usaha padat (clapat dilihat dari pori ttdara tanah atau dari kepadat-
pencegahan erosi dan usaha pengawetan tanah, dengan demi annya) pengolaltan tanalt ini tneltrartg sangat diperlukan, karetra
kian dapat diperoleh beberapa pedoman demi tercal)ainya atau scbagai penghanrbat pertuntbuhatt akar yaitu adar-rya lapisan
terwujudnya usaha pencegahan erosi dan usaha pengawetan tanah dengan aerasi l;ttruk atar"r lapisan tatrah yang ntetlladat.
tanah dan air-
Peugolaltrn tanalt yrrlg tertrtasttk cara nrekauik dalanr
usalu llengawetfln tanalt .
Pengolahau tanah sehubungan dengan usaha pencegahan
erosi. Sehubungan dcngatr ttsaha-ltsaha pengawetan tauah dengatr
jalan yang ditentpult yaitu ntetttllerlattrbat ruu off dan me-
Pengolahan yang dimaksud di sini adalah pengolahan lahan nanrpurlg serta selaniutnya tttetryalurkan rult off dengan daya
kering. Kita mengetahui bahwa tanah yang gembur pada umurn- pengikisan tanahnya yang kttraug (tneuurttt-t), pengolahan tatrah
nya demikian terbuka bagi erosi, sedang penggernburan tanah dengan atau clalanl cara ruekauik lltenlallg diperlukan. Ter-
terjadinya akibat pengolahan-pengolahan yang kurang rnernakai rurasuk dalam petrgolahan cara ttrekatrik tnenttrut SITANALA
pertirnbangan. Sehubungan dengan itu demi untuk mencegah ARSYAD dalaru "Peugawetatr Tanah datl Air", IPB - Bogor,
terjadinya erosi, maka dalam keadaan struktur dan porositas 1976, yaitu '
tanah masih baik pengolahan tanah sebaiknya dipertimbang-
kan sebagai berikut . (a) Pengolahan tanah (tillage), (b) Pengolahan tanah menurut
kontur, (c) Clalengan dan saluran tletturut kontur, (d) Terras
(a) Pengolahan dilakukan secera terbatas pada perbaikan atatr pgllygngkedan, (e) Perbaikan drainase dan pembangunan
larikan-larikan tanah saja demi dapatnya crilakukan irigasi, (f) Waduk. tlam peughantbat (check dam), balong atatt
pertanaman yang baik dan teratur. lanlponds, rorak, tanggul dan sebagainya.

118 ll9
(Tentang cara-cara mekanik ini telah disirtgguttg pada Bab l)ua
(a) Berdaya upaya agar permukaan tanah tetap tertutupi
tanaman-tanaman pelindungnya, sehingga kandungan ba-
di bagian muka buku ini, vide halaman 51).
han organiknya dapat dipertahankan atau tidak terangkut
benama aliran air permukaan (run off).
Mengapa tanah yang telah mengalanti pentadatan ltarus
mendapat pengolahan? Tidak lain karena pori-pori tanah pada (b) Segala tindakan atau perlakuan dalam melakukan peng-
pemadatan tanah akan menjadi kurang sekali dan ini tttctrye'bab- olahan tanah (seperti membajak, menggaru, menyiapkan
kan infiltrasi air ke dalam tanah denrikian ttrenurun.'Pentadutan bedengan pembibitan, membuat larikan-larikan bagi per-
tanah sering diakibatkan oleh (a) penintpaatt atau pL'lltnllbtrkan tanaman) harus sejajar'dengan garis kontur, searah dengan
butir-butir air hujan pada permukaan tanalt (splash crosion). garis itu atau menyilang lereng lahan, jadi hendaknya
(b) pengembalaan ternak, dan penggutraan rht pcralatatr lrcrat jangan sampai mengikuti arah lereng yaitu dari atas ke
(traktor dan lain-lain) pada waktu pengolahatt trn:rlt. bawah.
Dalam hal terjadinya penradatau tanalt ini. pcrlunya tliarluklrr (c) Menanami'lahan yang mempunyai kemiringan dengan cara/
pengolahan tanah dengan uraksud rnenghilatritkutrtrl,lt. rluri sc-
sistem kontur ganti berganti dengan cara strip cropping,
lanjutnya tanah yang telah mengalanri pcngohhi.rn jrngan tli-
dengan cara demikian akan dapat dipertahankan dengan
biarkan terbuka tidak ditanani.
baik.
(d) Dalam menghadapi tanah yang mempunyai kemiringan,
2. PENGOLAHAN TANAH YANC BAIK MENUNJANC USAHA
hendaknya tanah-tanah yang demikian dibantu dengan
KONSERVASI. pembuatan sengkedan+engkedan (terrasering) karena pem-
Kalau kita memperhatikan pengarult-pengarult crosi baik buatan teras-teras sangat membantu mengurangi lajunya
pada (a) kesuburan. fisik tanah, dan (b) kesuburan kinria tanalr. run off dan aliran permukaan yang lamban sangat kurang
kemudian dihubungkan dengan pendapat seorang ahli kon- daya kemampuannya untuk memindahkan atau meng-
servasi tanah Arnerika bahwa dalam hal pertgolahan dan pcttg- hanyutkan lapisan top soil
gullaan tanah agar berprinsip "using for inrnrediate nccds ancl
saving for future use" yang artinya bahwa dalam pcngolaltan (e) Mencegah timbulnya alur-alur pada permukaan tanah yaitu
dan penggunaan tanah agar selalu memperhatikan rttanfaatnya dengan pembuatan check dam, menanami permukaan
untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang segera (sckarang; tanah dengan tanaman-tanaman penutup yang dapat
serta manfaat-manfaat yang akan datang yaitu bagi gencrilsi- tumbuh rapati dan tindakan-tindakan lainnya seperti
generasi seterusnya, maka jelas konservasi tanah nrutlak sangat yang telah diteranekan pada halaman 49 dan 50 buku ini
perlu untuk diperhatikan dan dilaksanakan secara kontinuitas, dalam menjelaskan Sheet erosion dan Gully erosion'
dan ini berarti bahwa kita harus selalu memperhatikan pula
cara-cara pengolahan tanah yang baik yang merupakan tindak-
Ir. .,PRIBADYO SOSROATMODJO L.A., lebih lanjut
.ti
menyatak{an mengenai hal ini, bahwa pada dasarnya pengelolaan
an-tindakan yang praktis untuk melindungi hilangnya lapisan
atau penfusahaan tanah yang akan membepikan manfaat bagi
olah (lapisan top soil) dari lahan-lahan yang digunakan para
generasi-generasi berikutnya adalah menjaga sebaik-baiknya
petani dalam melaksanakan usaha taninya. Tindakan-tindakan
lahan yang kita gunakan di atas mana kita hidup dan bermukim
yang praktis itu pada garis besarnya dapat bcrupa

t20
t2l
\

agar selalu dalam keadaan yang mantap dan seimbang secara hujan yang tingei, metputi proses-proses detachment atau
biologis dimana ekosistem dipertahankan dengan sebaik-baik- pelepasan partikel-partikel tanah dari agregat-agregatnya
nya. dikarenakan daya tumbuk butir-butir hujan dengan enersi
kinetik yang cukup besar, dan proses transportation atau
Tentang tindakan-tindakan praktis untuk melindungi penghanyutan yaitu dengan terjadinya run off yang tidak
tanah dari pengaruh-pengaruh erosi akan dijelaskan secara terkendalikan. FOSTER dan MEYER dalam "Soil Erosion
panjang lebar pada Bab Lima. and Sedimentation by Water, An Overview", Michigan,
pengaruh-pengaruh 1977 menyatakan bahwa Proses detachment, Transpor-
Di bawah ini dapat dijelaskan tentang tation dan Deposition dari partikel-partikel tanah yang
erosi terhadap kesuburan fisik tanah dan kesuburan kimia tanah
terjadi akibat tumbukan tetes air hujan dan aliran per-
seperti yang telah disinggung di atas.
mukaan, jauh atau dekat pengendapannya tergantung
pada ukuran partikel. Partikel-partikel yang halus (liat,
3. PENGARUH EROSI PADA KESUBURAN FISIK TANAH DAN debu dan pasir halus) akan diendapkan lebih jauh dari
KIMIA TANAH, tempatnya, sedang partikel yang kasar (seperti pasir
Di Tanah Air kita, terutama pada lahal-lahan yang me- dengan butir-butirnya yang agak besar) pengendapannya
miliki kemiringan, pengaruh-pengaruh erosi tersebut dapat akan lebih dekat.
dikenali dengan adanya ciri-ciri yang dikemukakannya, seperti Selanjutnya perhatikan grafft di bawah ini
yang akan dikemukakari satu persatu sebagai berikut di bawah
EROSI SELEKTIF PADA EROSI SELEKTIPPADA
ini.
TANAH PASIR TANAH LOSS
Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah .
Ciri-ciri yang dikemukakan pada lahan-lahan yang telah ter-
pengaruh erosi, yaitu
(a) Terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah,
(b) Perubahan struktur tanah,
(c) Penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, 'a--- -- " -'
(d) Perubahan profil tanah.
Kalau kita kembali mengingat-ingat materi pelajaran yang
terkandung pada Bab Dua buku ini, tentang ad. (a), (b), (c) dan
(d) di atas sebagian besar sesungguhnya telah dijelaskan secara Debu Pasir Pasir liat
umum, di bawah ini akan diberikan sekedar tambahan-tambah- halus kasar
annya. 1 = kreng atas
Keterangan ** = lrreng tengah
(a). Penghanyutan Partikel tanah, f = kreng bawah
Seperti telah diterangkan bahwa erosi diakibatkan GAMBAR I l. Distribusi partikel pada Tanah Pasir dan Tanah loss
oleh pergerakan air yaitu pada daerahdaerah dengan curah (Sumber . BERMANAKUSITMAH, I975)

122 123
\
7: ',

Yang dimaksud deng;an Erosi Selektif, hanyalah komponen (d) Perubahan profil tanah,
halus saja seperti liat, debu, pasir halus yang nampak di- Dengan terhanyutkannya partikel-partikel tanah,
hanyutlan dengan jelas perbedaannya pada tanah pasir, maka pada lereng bagian atas yang misalnya tidak gundul
sedang pada tanah loss perbedaan penghanyutannya itu (masih ditutupi tanaman-tanaman pelindungnya, ke-
nampak hampir sama yang berarti pada tanah loss semua- mungkinan terjadinya erosi hanya sedikit sekali, sedang
nya dapat terhanyutkan. Pada tanah loss atau berdebu pada lereng bagran tengah dan kaki lereng dimana per-
temyata bagian tengah lereng merupakan bagian yang tanian dilangsungkan keadaannya akan tampak berbeda
paling pamh terkena erosi. dimana (1) pada bagian tengah erosi dapat memunctrlkan
(b) Penrbahan struktur tanah, lapisan bawah permukaan kalau erosi berlangsung hebat,
Penghanyutan partikel-partikel tanah seperti di atas kemungkinan sisa lapisan top soil menjadi sangat tipis
termasuk bahan-bahan organik dan koloid tanah yang sekali dalam keadaan tidak subur, sedang (2) pada kaki-
diakibatkan oleh berlangsungnya erosi, akan sangat ber-
kaki lereng dimana terjadinya pengendapan-pengendap-
pengaruh terhadap struktur tanatr yang artinya bentuk an maka lapisan tanatr permukan akan lebih menebal.
struktur tanatr akan menjadi jelek. Sebagai kita ketahui Pengaruh erosi pada kesuburan kimia tanah.
Koloid Tanah itu sangat penting karena memiliki daya
perekatan partikel-partikel tanah, dayanya itulah sangat Tanah yang masih subur dapat ditentukan dengan kan-
mendorong ke arah peningkatan stabilitas struktur tanah dungan komplek liat dan humusnya tinggi yang masih be-
dan batran-bahan oiganik meningkatkan aktivitas biota lum tererosi. Terjadinya erosi, selainnya partikel-partikel ta-
tanatr sehingga terbentuk struktur yang remah sedang, nah yang dihanyutkan adalah juga unsur-unsur haranya (humus)
tanah yang dalam keadaan demikian (remah-sedang) Menurut GOESWONO SOEPARDI, dalam "Sifat dan Ciri
cenderung tampak agak bergumpalan (aegregasi) dan Tanah", IPB-Bogor, 1974, jumlah kehilangan unsur hara
porouse, yang memudahkan aliran air menerobos me-' karena erosi selama rutatatz 2 tahun yang diperoleh dari per-
nyerap ke dalam lapisan-lapisan tanah bagian bawah. cobaan di Missouri yaitu N 66 kg per hektar, P2Os 4l kg per-
Jadi dengan terhanyutkannya batran-bahan organik dan hektar, KzO 729 kg per hektar, CaO 309 kg per hektar, MgO
koloid tanah serta partikel-partikel tanah lainnya, maka 145 kg per hektar dan SOr sebanyak 42kg per hektar.
kita akan mendapatkan struktur polyeder atau terlepas. Menurut Dr. Ir. RAMDHON BERMANAKUSUMAH
(c) Penurunan kapasitas infiltlasi dam penampungan, dalam 'Erosi penyebab dan Pengendaliannya", Faperta
Perusakan struktur tanah akibat erosi dapat menye- UNPAD, Bandung, 1978 rnenyatakan bahwa L. JUNG sekitar
babkan sebagian terbesar pori-pori tanah tertutup oleh tahun 1953 telah melakukan penelitian yang telah membukti-
butir-butir tanah yang halus (partikel) dan dengan demi- kan tentang adanya penghanyutan bahan organik yang diakibat-
kian porositasnya menurut dan akibat.pori-pori tanah ter- kan erosi, seperti halnya dikemukakan pada Tabel 19 berikut
tutup maka daya infrltrasinyapun demikian menurun pula ini.
dan leiu aliran air permukaan akan deras serta mampu me- Menurut Laporan Lembaga Penelitian Tanah tahun 1967
lakukan pengikisan-pengikisan tanah permukaan (E'W' erosi di P. Jawa setiap tahunnya menghanyutkan t 200 juta ton
RUSSEL, "Soil Conditions and Plant Growth", London, top soils yang subur, daripadanya diperkirakan 150 ribu ton
1973).

r24 t25
asam fosfat, ymB dapat diperkirakan pula sama dengan 350 t lama 100 hari di daerah itu ternyata tanah yang tereroli
ton pupuk fosfat. Sehubungan deng;an terangkutnya bahan-ba- 91.95 ton Per hektar.
han organik dan unsur-unsurhara tersebut dari lapisan permuka- Apabila tanah tersebut ditanami kacang tanah, tanah yang
an tanah yang merupakan lapisan olah itu, aktivitas biota tererosi 21.07 .
tanah akan menjadi menurun, dan demikianlah terjadinya
tanah-tanah kdtis. Jadi tanaman kacang tanah pada lahan tenebut telah dapat
mereduksi besarnya jumlah tanah yang tererosi, dan ini ber-
arti dapat diawetkannya tanah pada lahan tersebut sejumlah
TABEL 19. DISTRTBUSIHUMUS,P2Os DAN K2O DI DALAM TANAH
70.88 ton per hektar.
TEREROSI
Selanjutnya Departemen Petanian dalam Laporannya no.
Bagian PzO. KrO Humus
239 tahun 1976 mengenai penelitian tentang pengaruh macam
lereng (mg/100g Tnh) (me/100g Tnh) 7o
tanaman terhadap erosi telah mengemukakan sebagai berikut.
(a) Penelitian dilakukan di daerah Waspad?, Kecamatan
Puncak 10,0 14,3 1,69 Bayongbong yang termasuk Kabupaten Garut.
Tengah 4,7 9,8 1,58
Bawah 7,2 16,4 1,7 | (b) Tanaman yang diteliti yaitu L) dan ta-
Jagung (Zea mays,
naman Kacang Merah (Phaseolus vulgaria, L), yang ke-
duanya ditanarn secara multiple cropping (tumpang
Sumber Jung L. (1953) Bodenabtrag Und Ernterunckgang, dan R. gilir) pada tanah tegalan yang memiliki slope atau ke-
Bermanakusumah (1978), Erosi penyebab dan pengendali-
annya.
miringan 30 persen dengan run off yang berbeda-beda.
(c) Data-data tanaman yang diketaui.
4, PENGARUH MACAM.MACAM TANAMAN PADA BESARNYA ( 1) Jagung, termasuk keluarga Gramineae, tanaman
EROSI DAN RUN OFF. berbatang tapi jarang sekali bercabang, batangpya
beruas-ruas berkisar antara l0-18 nras, Daun-daun-
Sebagai telah disingung di bagian muka bahwa efek setiap
jenis tanaman terhadap erosi adalah berbeda-beda. Misalnya, nya terdapat pada buku-buku batang, terdiri atas
kelopak daun, lidah daun dan helai daun, pertumbuh-
pada tanaman yang tumbuh rimbun kemungkinan timbulnya
annya menghendaki tanah yang dikerjakan agak
erosi akan lebih kecil apabila dibandingkan dengan tanaman
dalam.
yang berdaunjarang.
(2) Kacang merah, termasuk dalam keluarga Legu-mino-
Lembaga Penelitian Tanah Bogor (vide Publikasinya no. I I ceae, berdaun majemuk, berbunga kupu-kupu dan
Tahun 1975) telah melakukan percobaan di daerah Jonggol berbuah dengan bentuk bagaikan polong, tinggi ta-
dan telah dapat membuktikan tentang pengaruh macam tanam- naman antara 30 - 45 cm, batang bercabang, berakar
an terhadap erosi tersebut, antaralain sebagai berikut . tunggang yang amat kuat yang di bawah permukaan
Pada tanah yang tanpa tanaman dalam penyelidikan se- tanah sedalam 5 cm keadaannya menyebar seluas

126 t27
lF'r
15 - 20 cm. Dapat pula diielaskan bahwa daerah sebar, tunggal dan bersirip, asal bibitnya dari Eropa mo-
perakaran yang terluas terdapat pada kedalaman rupakan varietas yang telah diseleksi untuk daerah ber-
antara 7,5 cm - 20 cm. iklim sedang.
Selanjutnya perhatikan hasil penelitian tersebut pada (b) Tanaman ini dapat tumbuh hampir pada semuaienis tanatt
Tabel di bawah ini . asal kelembabannya, drainase dan struktur tanahnya baik
(J.G. DE GEUS, "Fertilizer Guide For Tropical and
TABEL 20 Subttopicd oa-rnning", Zuich, | 9 67 ) .
BESARNYA TANAH YANG TEREROSI DAN RUN OFF PADA Tanaman kentang akan tumbuh pula secara baik pada
TANAH TEGALAN YANG DITANAMI JAGUNG DAN KACANG tanah campuran liat dan pasir atau tanah-tanah lempung
MERAH SECARA MULTIPLE CROPPING DUA KALI DAUR, berpasir pada drainasenya yang baik dengan pH berkisar
PADA KEMIRINGAN LAHAN 30 PERSEN antara 4,8-6,5. (E.J. KNOTT, J.R. DEANON, Vegetable
Production in South East Asia, Los Banos, 1961):
Tumbuhnya dengan baik pada daerah-daerah yang mem'
punyai ketinggian di atas 500 m (di atas permukaan laut),
HUJ AN EROSI RUN OFF yang paling baik adalah di antara 1.000 - 2.000 m di atas
(mm/bln) (m3/Ha/Bln) (m3/Ha/Bln)
permukaan laut, kelembaban relatif yang dibutuhkan
177,67 0,29 12,21 berkisar antara 8G90 penen. Curah hujan yang baik ber'
164,00 4,29 73,10 kisar antara 200-300 mm/bulan. Perhatikan tabel 21.
73,30 0,00 0,00
51,67 0,00 0,16
147,00 0,03 1,05 Tembakau (Nicotiana Tabacum, L.),
367.50 g,gg 33,90 (a) Tanaman tembakau termasuk keluarga Solanaceae, tum-
298,s0 0,00 0,00 buh pada tanah yang subur, berbatang lurus menegak dan
0,73
238,07 20,28
mencapai ketinggian pertumbuhan antara 2 - 3 meter,
345,7 5 11,72 154,98
277,35 5,5 139,86 kecuali kaiau pertumbuhannya ada pada persyaratan yang
tidak baik maka tanaman itu akan tumbuh kerdil kurang
dari I meter.
Sumber DepartemenPertanian, Laporan No,23911976.
(b) Daunnya bulat panjang, bertulang sirip, ujungnya runcing,
Selanjutkan akan dikemukakan pula hasil penelitian atas dan pingeirnya licin, daunnya ada yang bertangkai dan
tanaman kentang dan tembakau yang juga terdapat dalam ada pula yang duduk pada batangnya. Pada tiap tanaman
Laporan dari Departemen Pertanian no. 239 tahun 1976 tet' yang biasa umumnya terdapat 24 helai. daun tetapi pada
sebut, dimana lokasi penelitiannyapun di daerah Waspada, tanaman yang tumbuhnya baik iumlah daun dapat men'
Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. capu28 hingga 32helai.
Kentang (Solanum Tuberosum, L.). Kisukaannya tumbuh pada tanah-tanah yang gembur, pade
bedengan-bedengan yang dibuat agak tinggt agar tidak
(a) Tanaman ini termasuk keluarga Solanaceae, berdaun ter-
terganggu oleh air. Sela4iutnya perhatikan pada febol 22.
r28 129
TABEL2I.BANYAKNYA TANAH YANG TEREROSI DAN RUN OFF
PADA TANAH TEGALAN YAIYG DITANAMI KENTANG
TIGA KALI DAUR PADA KEMIRINGAN TANAII SEBESAR
30 PERSEN.

Hujan Erosi Run off o


(mmibln) (m3/ha/bln) (m3/ha/bln)
Irr
oz
91
i\!1!orr)cohO\Ota-sfOr
303,76 27,23 105,60 Z< d
ll 3^ > 6l oI oo^ o. oI - -r oo^ 6.
s42:so 4939 248:7s ,o
frz 5\ .al.-O-cirOOc..te{--h
FCr
i
roe_Orac.i
382,50 20,31 185,35
461,80 L3 23 160:to
4a
td \o
t-
a) o\
18730 0,98 2e Jr
205,60 7,34 66,67 9oo o\
to
310,00 111 6839 9=z c.l

27390 3e28 16494 EsA


(J<rI] oq
z
45,00
73,00
0,40
0,72
52,81
21,L3
z>*
<oo la-8"E"qRBEataa
a-Oer-.r-Oc{Ori.O'1. q
G,

)--6 €
182,10
171
L22,OO
97
13,52
lt 54
t9e
8622
73,7 5
27,61
\i7
?si
F.l

159,00 424 43,75 \d2


.\H< ()

229
v<e q)

Surhber
<EE
><= o
Departemen Pertanian, Laporan No.23911976. d.d qqAARr\"3 aaqEe.
41fr
oFr =E
E€, 5S3fiSp33$=Sg
tH H
G,
o-
o
c..l c.tatcoJ-
Hasil-hasil penelitian di daerah Waspada, Kecamatan
.ial
Bayongbong yang termasuk Kabupaten Garut ini, kalau kita
perhatikan benar-benar maka akan namnak dengan jelas tentang J s
G)

rll
ce a
pengaruh macam tanaman terhadap besarnya erosi yang ber-
beda-beda, jadi secara umum tanaman itu dapat mencegah t-
erosi, namun efek setiap jenis tanaman terhadap erosi itu adalah
berbeda-beda.

Tentang kemiringan lahan hendaknya pula diperhatikan/


diingat-ingat bahwa kemiringan lahan yang jauh lebih besar

130
l3l
dapat membantu berlangsungnya erosi yang lebih besar atau bentuk pupuk hijau kepada tempat asal tanaman itu dihasilkan.
sebaliknya, kemiringan lahan yang lebih kecil dapat mem-
sejauh mungkin sisa-sisa bahan tanaman yang ada hams
bantu berlangsungnya erosi yang lebih kecil lagi, dalam hal ini dibawa
kembali dan dibenamkan ke dalam tanah asalnya ketika
THOMPSON dan BAVER menyatakan sebagai berikut . ber-
langsung pengolahan tanah.
THOMPSON (1957), seandainya kemiringan lahan itu adalah
dua kali lebih besar, maka banyaknya tanah yang dihanyutkan Tindakan seperti di atas itu merupakan tindakan praktis
karena tererosi akan lebih dari dua kali banyaknya semula. yang murah dan memungkinkan, sekiranya tidak
mefiLatkan
BAVER (1962), apabila kemiringan lahan bertambah menjadi faktor angkutan yang harus dibiayai dikarenakan terdapatnya
dua kali semula, maka tanah yang hilang menjadi 2,8 kali ba- jarak yang cukup dari tempat penimbunan
sisa-sisa tanarnan itu
nyaknya semula. ke lahan-lahan pertanian.
Pembenaman kembali sisa-sisa tanaman ke clalam
tanah
5. MANIFAAT SISA.SISA TAI\AIT{AI\ DAN PUPUK KANDANG bersama-sama pada waktu pengolahan tanah dikenal sebagai
BAGI PENGAWETAI{ TANAH. cara atau tindakan untuk menambah dan mempertahankan
Pada waktu dilakukannya panenan sesungguhnya demikian kandungan bahan organik di daram tanah. Apabila bahan
sisa
banyak zat-zat atauunsur-unsur makanan tanaman atau mineral- tanaman itu tediri dari sisa tanaman jenis leguminosae (pupuk
mineral dari dalam tanah yang terbawa dan terangkut dan hijau) atau jenis tanaman penutup tanah (crotalaria, centro-
banyak sekali di antara para petani yang menganggap remeh sema, Peuraria, calopogonium) dengan senrJirinya tindakan
ini
akan sisa+isa tanaman dari hasil tanaman yang telah diangkut- akan berarti menambah kandungan Nitrog en (zat remas)
dan
nya itu, mereka membuang begitu saja sisa-sisa batang tanaman unsur-unsur mineral lainnya ke dalam tanah.
jagung, jerami, daun-daunan kol yang tua, daun-daunan lobak,
kubis yang tua, wortel, daundaunan buah jagung dan lain se- Mdmpertahankan kandungan bahan organik dalam tanah
baginya. Proses pengambilan ini akan berlangsung terus selama dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut .
pertaniannya dilakukan, dengan demikian dapat dibayangkan (a) mengembalikan sisa-sisa tanaman yang dianggap
remeh
akan merosotnya kesuburan tanah pertaniannya kalau tindakan- itu ke dalam tanahnya.
tindakan imbangan tidak dilakukan. Tindakan-tindakan imbang- (b) menambahkan secara periodik sejumlah pupuk kandang ke
an ini dimaksudkan usaha untuk melindungi atau mencegah dalam tanah yang bersangkutan.
terjadinya kemerosotan kesuburan tanah akibat sistem per- (c) menanami kembari tanah dengan berbagai jenis
tanaman dan panenan yang berjalan setempat. tanaman
penutup tanah dengan keluarga Leguminosae
atau jenis
Menurut Ir. PRIBADYO SOSROATMODJO L.A., dalam tanaman pupuk hijau lainnya, selanjutnya. bersamaan
hubungan dengan proses pengangkutan ke luar hasil-hasil per- dengan pengorahan tanah tesebut memasuk
kanny akembali
tanaman berikut bagian-bagian dari tanaman setelah selesainya ke dalam tanah yang bersangkutan
panenan hasil usahatani, maka cara yang terbaik untuk mem- (d) rotasi tanaman dalam hal ini perlu diperhatikan
batasi kemerosotan kesuburan tanah ialah dengan cara meng- agat dapat
dilakukan secara terus menerus dan teratur.
usahakan mengembalikan semua bagian bahan-bahan tanaman Agar supaya tindakan-tindakan ini dapat lebih
berupa sampah-sampah kotoran sisa tanaman ataupun dalam efektif terutama
untuk mencapai maksud tercapainya peningkatan
hasil, Orprt
132
133
p- \

disertakan sejumlah pupuk buatan yang memang mempunyai tercegah. Demikian pula dalam hal dosis penggunaan aturlah
peranan untuk meningkatkan hasil, tetapi bukan untuk meng- sekitar 13,0 ton/hektar, pemakaian dosis yang lebih tinggi
awetkan kesuburan tanah.
(antara 15,0 25,O tonlhektar) haruslah dipertimbangkan
terlebih dahulu, agar jangan sampai merugikan.
Dengan suburnya tanah yang bersangkutan, kemampuan
untuk menumbuhkan tanaman-tanaman dengan baik dapat Pupuk kandang bermanfaat atau mempunyai daya untuk :

terjamin, dan tanaman-tanaman yang tumbuh dengan baik (a) meningkatkan kesuburan tanah,
dengan sendirinya mempunyai peranan untuk mereduksi ba- (b) mernpertinggi kadar humus,
nyaknya tanah yang terangkut atau tererosi pada waktu ber- (c) memperbaiki struktur tanah,
langsungnya run off seperti telah diterangkan pada sub bab (d) mendorong kehidupan jasad renik, dan
empat ini. (e) sebagai sumber unsur mikro yang dibutuhkan tanaman,
Tentang penambahan secara periodik pupuk kandang ke sehingga keseimbangan unsur hara di dalam tanah menjadi
dalam tanah adalah perlu dikarenakan pupuk ini berpengaruh lebih baik.
terhadap kimia, fisik dan biologis tanah.
Pelapukan dan perombakan pupuk kandang akan mengakibat-
kan persenyawaan Nitrogen yang terdapat dalant bahan organik
TABEL 23. SUSUNAN HARA PUPI.]K SEGAR BERBAGAI HEWAN (misalnya Polipeptida dan asam amino . menjadi Ammonia,
sulfat, phosphat, asam arang dan air).
No. Jenis Hewan Air N Pz0s Keo Dalam uraian di bawah ini anda akan mengetahui sumbang-
an pupuk kandang dalam mencegah penghanyutan-penghanyut-
I Kuda 78 0J0 02s 0,55 an tanah dan atau unsur hara oleh air permukaan (run off).
1 Sapi 86 060 I ,15 0,45
Domba Pelapukan dan perombakan bahan organik mempunyai daya'
3 69 0,95 0,35 1,00
4 Babi 87 0J0 0Js 1,00
daya seperti tersebut di atas, dan dalam hal menghasilkan hu-
5 Ayam 55 1,00 030 0,40 mus mempunyai peranan penting dalam pembentukan tanah
remah, karena humus mempunyai sifat kolloid hidrofil yang
dapat digumpalkan dan dijadikan gel kembali' Tanah remah-
Sumber Ir. A.G. KARTASAPOETRA, "Dasardasar Agribisnis ", sedang cenderung tampak agak bergumpalan (aggregasi) dan ada
Satelit, Bandung, I 984. yang dalam keadaan bentuk porouse berlubang-lubang berge-
ronggong yang memudahkan aliran air menerobos menyerap ke
Pembenaman pupuk kandang ke dalam tanah yang berat yang dalam lapisan-lapisan tanah sebelah bawah. H.O. BUCKMAN
aerasinya jelek hendaknya jangdn terlalu dalam, aturlah agar dan N.C. BRADY dalam "The Nature and Properties of Soil",
agak dangkal, dengan demikian pupuk tersebut dapat mudah New York, 1964, menyatakan bahwa humus mempunyai sifat
terurai oleh jasad-jasad tanah. Pada tanah-tanah ringan benam- dapat mengikat air sampai empat dan atau enam kali beratnya
kanlah agak sedikit mendalam tetapi jangan terlalu dalam, sendiri sehingga dapat mempertinggi daya untuk menahan air.
maksudnya agar kehilangan unsur hara akibat pencucian dapat Persediaan air ini penting untuk melarutkan unsur hara sehingga

r35
134
F'
6. PERANAN RUMPUT-RI.'MPUTAN DALAM USAHA PENGAWET-
AN TAb.IAH DAN AIR.

Rerumputan yang dimaksud di sini bukanlah jenis rumput-


rumputan pengganggu atau gulma seperti yang telah diterangkan * r-.
tr-
.l

pada sub bab I bab ini, tanaman pengganggu bahkan harus di-
q
\c r-. at i=f
singkirkan karena akan berkompetisi dengan tanaman penutup
I
,t r-
yang memang kita kembangkan.
Tanaman rumput-rumputan yang kita kembangkan ialah J
I
\\l '.4
a-
r..
jenis rumput-rumputan yang dapat berfungsi ganda, yaitu ber- o)
!f,
* ci '&

kemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi Z6r--


< t
dan dapat pula bermanfaat bagi makanan ternak. <o\ \t 't
vl
3r
!f, c.l
O * ?
Tanaman rumput-rumputan selalu diutamakan dalam al $ +
usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi, seperti =F
=4. =
O
halnya dalam usaha perbaikan lahan dikarenakan guily erosion 1= ac al
atau erosi parit seperti telah diterangkan di muka, dimana ta- ia
&<
1) \t
*
at
x-

naman rumput-rumputan yang dipergunakan dari jenis Cyno- .5

don dactylon (Bermuda grass), Pennisctum clandestinum _\ t--


-2 \, \t r*-
(Kikuyu grass) dan Pueraria phaseolides (Tropical kudzu). A< r- |.
v z
Ini tidak lain karena : (a) tanaman rumput-rumputan dapat 2z
tumbuh dengan cepat sehingga dalarn waktu yang pendek tanah 4,i
r!i a- ral l--
telah dapat tertutupi oleh tanaman tersebut secara rapat dan .+ rC
al n.
=i
c<O
tebal, (b) bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu un- < :
l
(.) al .t
0& t
tuk melindungi permukaan tanah dari tumbukan butir-butir rI']rl] =
air hujan dan memperlambat aliran permukaan, dan (c) bagian
V;
bawah. tanaman (akar-akafan) dapat memperkuat resistensi al
:l
tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air ke dalam tanah. tI] ,o
ca
SITANALA ARSJAD, dalam "Pengawetan Tanah dan Air" F I -.-
IPB Bogor, 197 6, menyatakan bahwa padang rumput yang tebal
atau hutan yang lebat dapat meniadakan pengaruh hujan dan ,J -5-- aL- ..h^
a
topografi terhadap erosi. L--

Beberapa penyelidikan terhadap kemampuan tanaman z


rumput-rumput untuk usaha pengawetan tanah atau mengurangi
berlangsungnya erosi telah dilakukan oleh para peneliti kita
dengan memanfaatkan tanah percobaan di Darmaga - Bogor

139
138
\
F,:
yang pada mulanya ditumbuhi semak-semak, terutama Mimosa
dan alang-alang. Percobaan dilakukan sejak tahun 1975 - l9'16
dcngan rnemanfaatkan tanaman rumput Brachiaria decumbens
clcngan beberapa perlakuan. Dari hasil-hasil penelitian yang
kemudian dilangsungkan sampai tahun 1916 1977 dan BAB LIMA
1911 1978 selalu menunjukkan bahwa tanaman rumput- TEKNOI'GI PENGENDALIAN EROSI DAN
mmputan selalu menunjukkan hasil yang positif yang artinya PENGAWETAN TANAH
tanaman rumput-rumputan mampll untuk mencegah tanah
tererosi secara lebih besar. baik karena peranan daundaunan-
nya maupun akar-akarannya.
Dari apa yang telah kita jelaskan pada Bab Satu hingga Bab
Di atas ini dapat dikemukakan suatu tabel yang di- Empat, selanjutnya dapatlah kita kemukakan tentang cara-cara
kemukakan SAIFUDDIN SARIEF dalam "Beberapa Masalah atau teknologi pengendalian erosi dan pengawetan tanah yang
Pengawetan Tanah dan Air''. UNPAD. 1980, yang mengemuka- pcrlu dikembangkan di Tanah Air kita, mengingat kondisi tanah
kan sebagian dari hasil penc'litian itu, dimana terlihat bahwa baik tanah yang telah lama didayagunakan maupun tanah yang
nrmput yang dirnanfaatkrn (Bahia) mulai efektif dalam me- masih perawan (virgin) yang merupakan tanah bukaan baru
nahan erosi lima bulan setelah ditanam dan tampak pula bahwa sangat mudah terpengaruh oleh erosi, padahal tiap tanah yang
aliran permukaan (run offl yang ditimbulkan masih lebih besar kita dayagunakan harus dapat memenuhi maksud penggunaan-
dari perlakuan standar. Perhatikan dalam tabel 25 di atas. nya untuk sepanjang masa, untuk keperluan generasi-generasi
Dari hasil-hasil penelitian dan mengingat pertumbuhan yang akan datang, seperti apa yang dikatakan M.D. BUTLER:
:

nlrl)put-runrputan sangat cepat sehingga dalam waktu yang Using for immediate needs and saving for future use.
relatif pendek tanah yung ditr.unbuhinya cepat tertutup, serta
peranan daun-claun dan akar-akarnya terhadap erosi, maka I. PRINSIP.PRJNSIP PENGENDALIAN EROSI DAN PENGAWETAN
atlllah bijaksana sekali krrlaLr dalam usaha reboisasi dan peng- TANAH.
hijatran kalau tananran nlnrpLrt-nrmputan dir"rtamakan di sanr- Sebagian terbesar tanah di Tanah Air kita, terutama di
ping tananran pohon-|ohonan yang terpilih, mengingat pohon- luar P. Jawa, memang kalau dilihat dari wujud hutan-hutan
pohonan tunrtrulurya lebih lanra sampai mencapai maksud lebat yang ada dengan tumbuh-tumbuhan tropisnya yang
rrr n j a d ika n ny' a se ba ga i tarla ma 11 pe litrdung.
c- tampak subur, bagi yang. awam dengan ilmu tanah tentu akan
menyatakan bahwa kita tidak usah khawatir bagi kepentingan
kita sekarang dan kepentingan generasi-generasi kita dimasa
yang akan datang.
Sesungguhnya ditinjau dari ilmu tanah sesungguhnya kita
harus berprihatin, karena :
(a) Keadaan tanah di P. Jawayang memang sebagian besar
dapat dikatakan subur, selain telah demikian lama di-
dayagunakan banyak yang telah mengalami kerusakan-

t+0 l4l
kerusakan, banyaknya areal-areal tlrtalt yang gurrdul' Dengan pengendalian erosi dapat diartikan pencegalran
kemiringan lahan yang bertambalt dan serittg ter.iadin:va kcrusakan-kerusakan tanah lebih lanjut sedang dengan peng-
banjir menandakan akan adanya kerttsakatt-kerttsakan ittt' awetan tanah (konservasi) dapat diartikan merancang pendaya-
(b) Keadaan tanah di luar P. Jawa, kectrali di beberapa tentpat gunaan tanah untuk kebutuhan-kebutuhan jangka pendek serta
di kepulauan Maluku dan Nttsa Tenggara, pirda lttttttttltrya rnelindtrnginya agar dapat didayagunakan untuk jangka waktu
terdiri dari tanah Podsolik dan tanah Latosol yang scbagai panja ng.
kita telah pelajari di bagian muka tanalt-tanah clenrikian
dapat dikatakan relatif tidak subur, dimana : 2. TEKNOLOGI PENGENDALIAN ATAU PENCEGAHAN EROSI.
Dalarn usaha untuk mencegah dan atau mengendalikan
(l)tanahpodsilikmemilikiciri-cirikesltbrtrankinriawi
crosi ini, hendaknya diperhatikan beberapa faktor yang mem-
rendah atau miskin akan zat hara tattantatt. rcaksi
pcngaruhi terjadinya erosi, seperti antara lain faktor iklinr,
tanah yang masan'1, solumnya dangkal, trlttdah ter-
tanah, bentuk wilayah (misal kemiringannya), vegetasi penutup
erosi, berasosiasi dengan tanah hidrontorf (kclabtt)'
tanah clan kegiatan manusia. Berdasarkan pengendalian faktor-
tanah lateritis dan tanah podsol, yang ielas baltwa
faktor yang dapat diatasi oleh kita, maka kita dapat menentu-
tanah demikian kalau akan didayagunakan sebagai
kan bahwa usaha pengendalian erosi ini seharusnya didasarkan
tanah pertanian memerlukan pengendalian erosi, patla prinsip-prinsip :
pemupukan N, P, K, liming atau pengapuran'
(a) memperbesar resistensi permukaan tanah sehingga lapisan
(2) tanah Latosol memiliki ciri-ciri kesuburan kinriawi permukaan tanah tahan terhadap pengaruh tumbukan
rendah (miskin akan zat hara), bereaksi rnasarn, sifat butir-butir air hujan:
fisik memang memuaskan (lapisan solumnya clalartr
serta tahan terhadap erosi), berasosiasi dengan tanah (b) memperbesar kapasitas infiltrasi tanah, sehingga lajunya
laterit dan andosol. aliran permukaan dapat diredusir (dikurangi);
(c) meredusir lajunya aliran permukaan agar daya kikisnya
Tanah podsolik tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sula- terhadap tanah yang dilaluinya dapat diperkecil; dan
wesi dan Irian Jaya, sedang tanah Latosol tersebar di
daerah Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera (d) mernperbesar resistensi tanah sehingga daya rusak dan daya
Timur, Sulawesi dan di beberapa tempat di Maluku. hanyut aliran permukaan terhadap partikel-partikel tanah
clapat diperkecil atau diredusir.
Mengetahui keadaan tanah'yang demikian, untuk me- Dengan rnernperhatikan prinsip-prinsip di atas, .maka usaha
nanggulangi keprihatinan kita terutama karena polah atau per- pengenclalian erosi dan atau usaha pengawetan tanah dapat
lakuan-perlakuan yang salah atau berlebihan dalam pendaya- clilaksanakan dengan teknologi atau cara-cara sebagai berikut:
gunaan tanah yang telah dipraktekkan pada masa-masa yang
lampau dan yang mungkin masih sering akan dilakukan, perlu-
(a) Cara vegetatif atatr biologi,
lah disebarluaskan pengetahuan tentang pengendalian erosi (tr) Cara rnekanik, dan
dan pengawetan tanah, dengan demikian kemungkinan kerusak-
(c) Cara kirniawi yaitr.r dengan" memanfaatkan bahan-bahan
peurantap tanah (soil conditioner, Bodenverbesserung-
an-kerusakan tanah selanjutnya akan dapat diperkecil.
smittel).
t42 t43
Fr I
:
Tentang pelaksanaan cara-cara di atas ada yang bersifat preven- Usaha-usaha pengendalian erosi dan pengawetan ttrrirlr
Irl
tif dan ada pula yang bersifat represif dan ada pula yang harus baik yang bersifat prevcntif maupun represif sebaiknya disertai
dilaksanakan oleh para petani atau pendayagurra tanah ittt dcngan penindakan-penindakan terhadap mereka yang me-
sendiri dan di antaranya kalau telah parah haruslah ditangani lakukan perusakan-perusakan hutan, tanah dan air, sepdrti
oleh pemerintah dengan partisipasi' para petani ittr sendiri. rnisalnya perladangan liar, penyerobotan tanah dan penebangan
liar, penggembalaan liar, pembakaran hutan sehubungan dengan
Yang bersifat preventif tentunya kalau keadaan tanah yang kepentingan sendiri/perorangan dan lain-lain yang dapat me-
tererosi belum begitu parah, preventif artinya pencegahan. rusak hutan, tanah dan air, sebab tanpa disertai dengan pe-
jadi untuk mencegah terjadinya erosi atatt berlangsttttgnya erosi nindakan-penindakan itu mereka tidak akan jera dan tidak akan
pada lahan-lahan pertanian, pihak PPL Dinas Pertanian dapat rnenyadari bahwa akibat sejumlah kecil oknum-oknum perusak,
melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada para petani sejumlah besar orang-orang hidupnya akan menderita, kemiskin-
tentang pengolahan tanah dan tanaman menttrttt cara-cara atatt an dan dapat pula kekurangan bahan pangan.
teknologi di atas, misalnya dalam hal bertanam secara garis Perhatikanlah daerah Gunung Kidul, daerah-daerah itu dahulu-
kontur, multiple cropping, strip ctopping. crol) rotltion, tcrra- nya adalah hutan yang rimbun. Besar kernungkinan penduduk
sering, mulching atau pentulsaan dan lain sebagaitrya. De'ngart clacrah-daerah itu di antaranya ada yang tanpa sadar telah mem-
diketahuinya teknologi atau cara-cara bertani clalatn rangka buka hutan secara serampanlan untuk rlenrcnrrhi kebr.rtuhan
pencegahan kerusakan laltan-lahannya, nraka ;rara petani pttn hiilupnya. Perbuatan ini melahirkan benclna. scpcrti erosi,
tidak akan melakukan penyimpangan-penyitnpangan tlalartt ltal banjir, kekeringan dan hilangnya kesuburan tunah. Setelah
mengolah tanah dan tanatnannya, sehingga selain crosi lcbili bcrlangsung berpuluh tahun tirnbullah tanah tanclus. Itu senrua
lanjut dapat dicegah atau diperkecil, pengawetatr kesttbttran .jelas mengancanr kehidtrpan kita (MAJALAH PERTANIAN.
no. 3 - 191 61 1977 -DEPTAN, halaman 26).
tanah akan dapat terwrtjud, juga produksi akan meningkat ka-
rena produktivitas tanah berkemampuan untuk hal ittr.
3. CARAVEGETATIF.
Yang bersifat represif, yaitu tindakan-tindakan yang perlr"t Usaha pengendalian erosi dan atau pengawetan tanah (dan
dilakukan oleh pihak Pemerintah, mengingat demikian parahnya air) yang dilakukan dengan memanfaatkan cara vegetatif adarah
kerusakan tanah/lahan, misalnya bukit yang menjadi gundttl, didasarkan pada peranan tanaman, dimana tanaman-tanaman
tanah-tanah kritis pada f)aerah Aliran Sungai, penclangkalanr itu sebagai telah diterangkan mempunyai peranan untuk mengu-
pendangkalan sungai dan lain sebagainya. Dalam hal ini pihak rangi erosi, yaitu dalam hal :
Pemerintah harus menyediakan bibit-bibit tanaman terpilih
yang demikian banyak untuk pelaksanaan reboisasi dan pcng-
(a) batang, ranting dan claun-daunannya berperan ntenghalangi
tumbukan-tumbukan langsung butir-butir hujan kepada
hijauan, sejumlah biaya untuk pembangunan tanggul-tanggul
permukaan tanah, dengan peranannya itu tercegahlah
yang permanen dan biaya-biaya lainnya sehubttngan clengan
penghancuran agregat-agregat tanah;
proyek-proyek padat karya yang melibatkan tenaga kerja di
pedesaan dalam rangka pe.nanggulangan banjir (pengerukan (b) daun-daun penutup tanah serta akar-akar yang tersebar
s'ungai-sungai yang dangkal, pembuatan bendungan dan wacluk pada lapisan permukaan tanah berperan mengurangi ke-
dan lain sebagainya). cepatan aliran permukaan (run off), sehingga daya kikis,

144 145
pf 'r --_-\

daya angkut air pada permukaan tanalt dapat dirr'duksi.


kelestariannya, jalan yang dapat ditempuh adalah dcngllt
diperkecil ataupun d iperlanrba n :
reboisasi atau penghutanan kembali. Jadi reboisasi adalah
(c) daun-daunan serta ranting-rattting tallanlalt yarlg .iatttlt penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang gunclul
akan menutupi pernrttkaan tanah, perartalu'tyl ilalartt hitl dengan ditanami tanaman-tanaman keras.
ini sebagai pemulsa tanah yang dapat ttrtittgttrattgi kr'ce plt- l)i Tanah Air kita banyak sekali hutan-hutan yang gundul,
an aliran permtrkaan serta tnelindttttgi ltcrtttttkaatt tatralt Irutan-hLrtan yang gundul baik yang lama mallplln yang
terhadap daya kikis air. di satttpitlg pr'rallllnll)'a yatrg lltitt baru saja ditebang tidak boleh dibiarkan tetap terbuka,
yaitu ntemperkaya bahan organik tanalt ylng patla kc- karcna akarr mengundang bahaya-bahaya seperti telah
nyataannya dapat ntentpertinggi resisteltsi tattalt tr'rltatla1r rlirrraikan rli rntrka.
aliran permukaan:
Masyarakat dapat turut serta dalant kegiatan pena-
(d) akar-akar tanaman berlteran tnet.ttperbesar kqxsitlts irt- nanran rlan pcrneliharaan tanaman ltutatt pada lokasi-lokasi
filtrasi tanah, tunjaltgannya dala nt ttte'tl itlgkatkarl aktivitlts yil nil tcluh dircncanakan sebelltnrnya dan Pemerintah
biota tanah yang akatr nremperbaiki porositits, statrilisasi rncrrycrliukan biaya kltusus trntuk ittt.
agregat serti sifat kirnia tanah: Tcrrlirllrt rl rur cura yang dikenal, yaitu cara banjar lrurian
(e) akar-akar tanaman berperan dalarn pcngatllbilatr atatt rlarr crrra tutttl)atry ,srzri. Dengan cara banjar harian, petani
pengisapan air bagi keperlr.tan tttmbtthnya tanatllatt yitttg nrcncrirrra upah irrituk pcnllrarnan dan pemeliharaan ta-
selanjutnya sebagian ditrapkan (evap61n5i) nrclahti tlltttrl- nanlalr rcboisasi. Scclang clengan cara tumpang sari petani
daunannya ke ttdara, llengarnbilan atatt pL'llgisapall air nrcntlupat kescrnpltatr untuk ntenanam palawija selama
oleh akar-akaran ini dapat rneningkatkan daya isap tattrtlt bebcrapr rnusinr di antara tanatnan reboisasi, cara pe-
akan air, dan dengan dernikian sedikit atatt banyak aliratt nununrilllrlya hlrus ntetttenulti cara-cara tertenttt agar tidak
permukaan dapat dikurangi (be redtrcted). nrcngganggu tanarnarl reboisasirtya. clan tenttr saja petarti
hanrs tctrp rttcnteliltara tanarttan reboisasi dengan sebaik-
Cara vegetatif atau cara memanfaatkan peranan tanattratt ba ik tt1,lt .

dalam usaha pengendalian erosi dan atau pengawetatt tanalt


dalam pelaksanaannya dapat meliputi kegiatan-kegiatarr scbagai Urrtrrk kcpcntingart reboisasi, pihak Pemerintah telah
berikut : (a) Penghutanan kembali (reboisasi) dan penghijattrrt. nrcnye diakln bibit-bibit tanatuart :
(b) Penanaman tanaman penutup tanah, (c) Penanarnan taltatt.t-
an secara garis kontur, (d) Penanaman tanaman dalam strip, ( l) Pinus nrerkusii atau pohon pirrus,
(e) Penanaman tanaman secara bergilir, dan (0 Pemulsaan atatt ( l) Tc-ctona grandis atau jati,
pemanfaatan serasah tanaman. ( 3) Swietenia rnacrophylla atau mahoni,
( 4) Altingia excelsa atau rasamala.
Penghutanan kembali dan penghijauan,
( -5) Albizzia falcata atau jeungjing.
(a) Penghutanan kembali atau reboisasi,
( 6) Me'laleuca leucodendron atau kayu putih,
Tanah-tanah yang gundul akibat perusakan hutan clan
( 7) Aleurites rnoluccana atau kemiri,
tanaman keras lainnya, harus diperbaiki dan dipulihkan
( 8) Calliandra spp atau kaiiandra.
- ( 9) Dalbergia latifolia atau sonokeling,
146
141
I

(10) Dalbergia sisso atau sonosiso, bakar, albisia yang sering digunakan untttk pcttgltii' ttrtlt
(11) Schima moronhae atau puspa. kayu-kayunya banyak dibutuhkan perumahan. I)atttt'<llttttt'
nya juga dapat dijadikan makanan ternak.
(b) Penghijauan,
Mereka yang tidak memiliki tanah, dapat juga turut serta
Yang dimaksud dengan penghijauan yaitu penanatnan clalam kegiatan penghijauan, misalnya dalarn menghiiatt-
tanah-tanah rakyat, dan tanah-tanah lainnya seperti tanah kan tanah'tanah tegalan milik desa dan tanah-tanah tcr-
desa, tanah bebas (negara) tanah bekas perkebttnan yang lantar lainnya, dan hasilnya untuk kepentingan mereka
umunlnya telah mengalami kerusakan-kerttsakan, baik se nd iri.
yang ada di dataran tinggi maupttn Daerah Aliran Sungai
yang kesemuanya berada di luar kawasan htttan, dengan Penanaman secara kon tur.
berbagai pohon-pohonan terpilih dan atau rumput-rttmpttt- ['cnanaman secara kontur sangat diperlukan dan ltartts diper-
an dengan maksud untuk pengawetan tanah (pencegahan hatikan kalau keadaan tanahnya nlernpllnyai kenriringan' iadi
erosi) ddn dapat memberikan tambahan pendapatan bagi
[)enanaman secata kontur ialah penanaman tanartlan yang searah
pgra petani atau pemilik tanah yang bersangkutan.
atau sejajar dengan garis kontur atau dengan lain perkataan
Tanaman yang dipergunakan untuk penghljauan yang dengan secara nrenyilang lereng tanah, bukarr met'tjttnts searalt
disediakan bibit-bibitnya oleh Pemerintah dengan cuma- rlari atas ke bawah lereng.
cuma, yaitu : Dengan demikian maka tindakan-tinclakan untuk mengolah
(1) Sesbania grandiflora atau Turi, tanah seperti mernbajak, menggaru, menyiapkan bcrleng-betlettg
(2) Eugenia aromatica atau Cengkeh, pcrnbibitan dan pernbttatan bedengan atau larikan tanatnan
(3) Anacardiurn accidentale atau Jambu Mente/Monyet, hanrslah sejajar dengan garis kontur tersebut (contour cropping
(4) Cinnarnumum spp atau Kulit/Kayu manis, systenr). R.L, COOK dalarn "Soil Management for Conscruation
(5) Leucaena glauca atau Petai, irnd Production"'kontur New York, 1962, ntertyatakan bahwa pe-
(6) Artocarpus integra atau Nangka, nilnaman secara sangat sesuai bagi tanah'tanah yang
(1) Artocarpus communis atau Kluwih, rrrerrriliki kerrriringan 3 -- 8'1,, aka,1 tetapi kurang efektif pada
(8) Durio zibethenus atau Durian, tarrah-tanah yang merr''iliki kemirirrgan kurang danS% dan lebih
(9) Hevea braziliensis atau Karet, tlari 8'/o sampai 25'/e,.

Umumnya karena para petani kurang pengertian dan Menurut f)r. Ir.
RAI\,IDHON tsERMANAKUSUMAH'
kesadaran dan karena merasa khawatir bahwa tanaman dalam "Erosi Penyebab dan Pertgenrlaliannya", tlfrlP6p, gu*
penghijauan akan mengganggu tanaman lainnya, banyak dtrng, 1978, terdapat korelasi antara kemiringan serta panjang
para petani yang enggan melakukarrnya. Padahal tanaman lereng yang digunakan untuk penanaman secara kontur" Pada
buah-buahan yang dipakai sebagai tanaman penghijauan kerniringan 3 - 6Vo panjang lereng yang dianjurkan jangan me'
seperti nangka, durian, kluwih, petai akan dapat dipetik lanrpaui 100 m, sedangkan pada kemiringan lebih dari 8% di'
hasilnya untuk kepentingan petani itu sendiri, batang- urjurkan jangan sampai rnelampaui 65 m" Hal ini untuk meflg-
batang pohon penghijauan tertentu seperti Turi ataupun hindarkan peluapan air. Pada keadaan demikian harus dileng'
Lamtoro, batang-batangnya dapat digunakan sebagai kayu kapi dengan saluran pembuangan.

l4q
148
\
F-n
Menanami lereng sebidang tanah dengan cara contour atarr babadotan, Erechites valerianifolia Rasim atarr sinlt'orr1r.
system ganti berganti dengan cara strip cropping akan nre- lJorrcria latifolia Schurn atau bulu lutung, Oxalis latifolia IlllK
rupakan tindakan inelindungi lapisan top soil setempat. lutrru calincing, tanaman-tanarnan ini biasa digunakarr rrnt rrk
nrclinrlungi tebing scngkcdan dan sungai. Selain tananran-
Penanaman tanaman penutup tanah, tunanran rcnrlah di atas, tananran-tanaman rendah lainnya sc-
Sebagai telah kita ketahui bahwa tanaman-tanarnan penutulr lrcrti : Ccn trcrscrna lr ubesccns Benth, Calopogoniurn urrictinoicl es
permukaan tanah berperan untuk rnelindungi permukaan tanalr [)csv, Mirnosa invisa Mart, Pueraria javanica Benth, dapat di-
dari daya dispersi dan daya penghancuran oleh butir-butir nranf-autkan untLrk pcrtananran yanlt nrcnyelrrruh rneliputi suatu
hujan, selain itu berperan pula dalam hal memperlambat aliran rrcul tanah yang rusak schingga areal tanah te-rsebut dapat ter-
permukaan ssrta melindungi tanah permukaan dari daya kikis trrtLrpi tununran itu scluruhrrya.
aliran permukaan. Tanaman penutup permukaan besar lrula .l cnis tanarnan-tananran penr-rtrr1'r pernrukaan tanah yang
sumbangannya dalam memperkaya bahan-bahan organik tanah wtrjtrrl pcrtLrnrbrrhur.rnya scclang (artinya brrkan tanaman yang
serta memperbesar porositas tanah. bcrbutlrng ting-qi) aclahh : [:upatltoriunr palcssena DC atau
Untuk maksud pengendalian erosi dan atau pengawetan kirinyrrlr. Clotaluria anagyroirlcs IIBK. Tcphrosia canclida DC.
tanah, cara penanamarulya dapat dilakukan pada larikan-larikarr L-ctrcucnu glarrca Benth ltlrr petai cina. Cayanus cayan. Clo-
di antara tanaman-tanaman pokok dimana tanaman pokoknya trrluria .jtrncea Strnn rlan Cl itoria laurifolia, scdang tanarnan pe-
merupakan tanaman-tanaman tinggi seperti halnya yang diguna- nutul) tanah yang wrrjrrd pcrtrrrnbuhannya tinggi seperti alta
kan untuk reboisasi, dengan ketentuan : yang.icnis-je nisnya diperlukan bagi re boisasi.
(a) bahwa tanaman penutup itu merupakan tanaman pcnlrtul-r Penananran tanalnan dalanr larikan (strip cropping).
tanah yang rendah;
(b) bahwa tanaman penutup yang rendah itu scdapat mungkin Dalam rangka pe'ngcnclalian crosi dan atatt pengawetan tanah.
bukan tanaman pengganggu (gulma/weed) sehingga tidak ci.rra lnenanartt berbagiti tanaman dengan larikan-larikan yang
melakukan persaingan dalam pengambilan air, sinar ntata- scarah clcngan glris kontttr adalah penting, karena clengan cara
hari serta zathara dari dalarn tanahl tleurikian clapat ntetnperlatnbat lajtrnya aliran permttkaan.
(c) bahwa tanaman penutup ini dapat tumbuh dengan cepat Caranyrt yang cfcktif yaittr membrtat larikan-larikan se-
dan rimbun, mampu bersaing dengan tanaman-tananlan crrkupnya, pada larikatt-larikan pertatna yang searal-r dengan
pengganggu yang mungkin tumbuh, tidak menjadi tanaman
glrris kontur ittr ditanartri rltlnpltt-rttmptttan atau tatraman
inang bagi hama dan penyakit, serta mempunyai C/N ren- pupuk hijau, setelah lrrikanlarikan itu banr ladkanlarikan
dah dan tidak disukai oleh ternak-ternak.
ylng lainnya clitanatnr tanaman-tarlalllan palawija yarg diper-
lukan. sctclalt larikan-larikan tanaman palawija ini' larikan-
Tanaman penutup ini dapat pula ditanam secara menyeluruh lurikun berikutnya ditanartri ptrla clengan tanaman-tanamatr
menutupi tanah/lahan yang telah ditentukan. pcnrrtup tetrah. clan dentikiall setertlsnya ganti berganti.
Tanaman penutup tanah yang rendah dalam wujud per- Dcngan clentikian strip cropping ini selain dintaksudkan
tumbuhannya dapat terdiri atas jenis-jenis : tanaman Alternan- ttntuk ttrc nrperla rlbat lajtrnya aliran penntrkaan, larikan-larikan
thera amoena Voss atau bayam kremah, Ageratum conizoides L. tllnanrtn peurrtul.l tanah dirnaksuclkan pula nntuk melindtrngi
150 t5t
ff-/ t
\

tanaman-tanaman pangan yang diselang seling dengan tanarnan


larikan-larikan tanaman palawija dari pengaruh aliran permuka- penyubur atau penutup tanah seperti Leguminosa dan
an tersebut. Clotalaria.
Pembuatan larikan-larikan tersebut harus disesuaikan Dalam hal penggiliran tanaman ini kita mengenal beberapa
dengan umumnya curah hujan yang jatuh di daerah itu, jadi bentuk, seperti :
kalau curah hujannya selalu tinggi yang berarti aliran permuka-
an akan besar, buatlah larikan-larikan yang tidak begitu lebar (a) Sequental Planting atau penanaman tanaman secara berun-
sehingga air dapat mengalir sekitar larikan-larikan'itu tanpa tun, dalam hal ini menanam atau menumbuhkan tanaman
menimbulkan peluapan yang akan merugikan larikan-larikan berikutnya sesegera mungkin setelah tanaman terdahulu
tanaman palawija. Demikian pula dalam hal makin besarnya dipanen, misalnya menanam tanaman kedelai tanpa me-
erodibilitas tanah serta makin miringnya keadaan tanah cukup lupakan tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup ta-
lah dibuat larikan-larikan yang ukuran lebarnya agak sempit. nahnya, begitu tanarnan kedelai dipanen segera ditanami
Dengan demikian maka jumlah larikan yang harus dibuat me- dengan Jagung misalnya dan demikian seterusnya.
mang lebih banyak, tetapi dengan berpayah-payah sedikit (b) Mixed Cropping atau melakukan pertanaman tanaman
dalam mewujudkan larikan-larikan tersebut, tanaman palawija
campuran, dua jenis tanaman atau lebih tanpa mengabai-
akan selamat terpanen serta erosipun dapat tercegah keber- kan tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup permuka-
langsungannya.
an ditanam serentak pada waktu yang sama. Di tanah-
tanah pekarangan yang kosong biasanya ditanam tanpa
Penggiliran tanaman (crop rotation) membentuk larikan-larikan tanaman yang lurus dan ter-
Yang dimaksud dengan penggiliran tanaman adalah suatu sistem atur.
bercocok tanam pada sebidang tanah yang terdiri dari beberapa (c) Inter cropping dapat pula disebut dengan melakukan tum-
macam tanaman yang ditanam secara berturut-turut pada waktu pang sari seurnur, yang artinya dua jenis tanaman atau
tertentrl, setelah masa panennya kembali lagi pada tanaman lebih ditanam secara serentak dengan membentuk larikan-
semula. larikan tertentu, misalnya penanaman jagung dan kacang
tanah, dan lain sebagainya yang diperkirakan seumur.
Manfaat penanaman secara demikian yaitu selain untuk
mengurangi keberlangsungan erosi, juga untuk (a) meningkat- (d) Inter Planting, dapat disebut tumpang sari berbeda umur,
kan produksi pertanian dan atau pendapatan petani per satuan dalam hal ini misalnya jenis tanaman yang berumur lebih
luas dalam suatu kurun waktu, (b) meratakan pemanfaatan pendek ditanam selarik di antara jenis tanaman lain yang
tanah-tanah yang kosong, (c) memperkaya variasi menu petani, berumur lebih panjang pada sebidang tanah yang sama,
(d) memperkecil risiko kegagalan panen, (e) memperbaiki ke- misalnya tanaman jagung dan tanaman ubi kayu, kacang-
suburan tanah, (f) mengurangi biaya pengolahan tanah, dan kacangan dan umbi-umbian, tanaman wortel dan bawang
(g) memelihara keseimbangan biologis. sop dan lain sebagainya.
(e) Inter culture, dalam hal ini misalnya tanaman semusim
Sehubungan dengan kebutuhan para petani akan bahan
atau tanaman yang berumur pendek ditanam di antara
pangan maka pola penggiliran tanaman yang dilakukan sebaik-
tanaman tahunan, seperti : Kacang tanah ditanam di
nya yang berjangka pendek, yaitu dengan memanfaatkan
153
152
\
Y
antara tanan:an pepaya, kacang-kacangan ditanarn di dalam tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang dapat
antara pohon jeruk dan lain sebagainya. menginfiltrasikan air meningkat, juga dengan adanya pemulsaan
evaporasi yang berlebihan dapat dikurangi dan teraturnya suhu.
f)engan sendirinya melakukan pertanaman tanaman-
tanarhan yang demikian harus dipertimbangkan kesesuaiannya Bahan-bahan jerami yang kadang-kadang diabaikan pada
antara tanaman-tanaman tersebut dengan kondisi setemprat. masa panen sesungguhnya dapat digunakan dalam pernulsaan
Tanaman pupuk hijau sebaiknya jangan sampai diabaikan ka- yang bermaksud untuk mencegah keberlangsungannya erosi,
rena selain dapat mennnjang kesuburan tanah, dapat pula me- jerarni agak lambat dalam pelapukannya sehingga untuk tanam-
nekan perturnbuhan tanaman-tanarnan pengganggu. Tanaman an berikutnya masih cukup banyak dan masih dapat berfungsi
Pueraria, Calopogonium dapat juga diperhatikan karena kedua- menahan erosi. Tentang hal ini tentunya tergantung pula dari
nya dapat digunakan untuk pemberantasan dan atau menekan pengolahan tanahnya, penggunaan mulsa tanpa disertai peng-
tanaman penggangglr, sedang untuk menekan pertumbuhan olahan yang seperlunya dan penggunaan herbisida adalah tidak
alang-aiang dapat diperhatikan tanaman Sesbania. efisien.

Penggunaan serasah ( mulching),


4. CARA MEKANIK.
Mulching atau pemulsaan yaitu menutupi permukaan tanah
Usaha pengendalian erosi dapat juga dilakukan dengan
dengan serasah atau sisa-sisa tanaman benar-benar berkemampu-
an mencegah berlangsungnya erosi, dikarenakan pemulsaan akan
cara teknis mekanis walaupun pada kenyataannya cara ini
membutuhkan pembiayaan yang besar dibanding dengan cara
melindungi tanah permukaan clari daya timpa butir-butir hujan,
vegetatif, karena menyangkut pembuatan prasarana, seperti :
dan melindungi tanah pernrukaan tersebut dari daya kikis aliran
air di.permukaan. (a) pembuatan jalur-jalur bagi pengaliran air dari tempat-
Dengan dilakukannya pemulsaan tata udara tanah akan tempat tertentu ke tempat-tempat pembuangan (water
dapat diperbaiki dan demikian pula dengan adanya peningkatan ways),
jumlah pori-pori makro sebagai akibat kegiatan jasad hidup (b) pembuatan teras-teras atau sengke<lan-sengkedan agar arir-
dalam tanah maka tersedianya air bagi akar tanaman dapat di- an air dapat terhambat sehingga daya angkut atau hanyut_
perbaiki. nya berkurang,
. Pemulsaan tanah ternyata dapat pula mempertahankan (c) pembuatan selokan dan parit ataupun rorak-rorak pada
kelernbaban dan suhu tanah, sehingga dapat memperbaiki peng- tempat-tempat tertentu
ambilan zat hara oleh akar-akar tanaman. Serasah atau sisa-sisa (d) melakukan pengolahan tanah (ingat bukan pengolahan
tanaman yang melapuk akan memperkaya bahan organik dalam tanaman) sedemikian rupa yang sejajar dengan garis
tanah, dengan demikian sifat fisik dan kimia tanah dapat di- kontur.
perbaiki pula.
Akan tetapi walaupun jelas cara ini memerlukan biaya yang
Menurut D.J. GREENLAND dan R. LAL, dalam "Soil cukup besar, demi terhindarnya erosi yang akan mengakibat-
Conservation and Management in the Humid Tropic," New kan kerugian yang jauh lebih besar, maka cara ini sebaiknya
York, 1977 dengan dilakukannya pemulsaan konservasi air diperhatikan.

154 155
f(
Dengan pembuatan-pembuatan dan perlakuan seperti di
atas atau usaha pengendalian erosi secara mekanis ini dapat
diharapkan terkurangi atau terhambatnya aiiran permukaan
(run ofD sehingga daya pengikisan-pengikisannya terhadap
tanah akan diperkecil pula.
Tentang pentingnya dibuat jalur-jalur bagi pengaliran air
L
3
o
yaitu demi untuk mencegah terjadinya peluapan air hujan yang
jatuh pada tempat itu, dengan adanya saluran-saluran pada o0
d
jalur tersebut sebagian air yang kelebihan itu akan terus ke
saluran pembuangan berumput (grass waterway) dan sebagian
o
lagi akan memasuki saluran-saluran yang secara lamban men-
distribusikan air ke lahan-lahan pertanian, sekiranya lahan-
C€
.:Z

lahan itu berteras rnaka distribusinyapun akan lebih lamban dan ,.o >,
teratur. .! oo
-C
@^
Tentang pembuatan teras-teras atau sengkedan merupakan
perbuatan yang terbaik dalam mengatur aliran air di daerah- -52
6' =
daerah yang lahannya miring. Pada lahan yang berlereng pan-
jang kita akan mengetahui lajunya aliran air pada permukaan -lY ^

tanah adalah demikian cepat dan kejadian ini tentunya akan .! _.c
mengakibatkan pengikisan tanah lebih besar. Tanpa dilakukan- UA
ed

nya penterasan pada lereng-lereng yang demikian maka erosi €tr


voD
pun akan berlangsung lebih cepat dan lebih besar. Pernbuatan
sengkedan atau teras-teras pada lereng yang panjang berarti
mengurangi panjang lereng tersebut dan ini berarti pula ke- 6a
lt-
cepatan lajunya aliran permukaan mengalami hambatan-hambat- .F c!
an, tiap teras mampu melakukan hambatan itu dan dengan di- E-V
c(i
buatnya berpuluh sengkedan (teras) lajunya aliran air akan €€
.:(J
demikian diperlamban yang berarti pula daya angkut dan atau l]e
daya pengikisannya akan sangat lemah, yang tidak menimbul- N
kan erosi, bahkan sebaliknya infiltrasi air ke dalam tanah akan
meningkat.
ce
Jadi menurut uraian di atas, teras-teras yang dibuat akan 2

mampu:-
(a) mengurangi panjangnya lereng, mengurangi lajunya aliran
permukaan;

ls6 157
f(t
(b; lncngalirkan air kc salLlran pembuangan dengan mereduksi pung sementara curahan air lttt.ilttt rlittt rr'lrtttlttlttl'il rr'r,ltrt ldtlI
penghanyutan-penghany tttan, ban mcngalirkannya ke saluran pcttthttitttl.l,inl lrlttlit tnt,nlntlrll
kan erosi.
(c) rneningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah.
Pembuatan teras-teras itu agar dapat llcrlirnpsi tlrtlrtttt
Tentang bentuk teras terdapat bennacam-macanl, dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya pada sisi-sisi (tcbing) lrrnr-
hal ini Dr. Ir. RAMDHON BERMANAKUSI-fMAH dalam nya ditanami dengan rumput-rumputan yang dapat ntendoroltg
"[rrosi Penyebab dan Pengendaliannya' , Faperta-UNPAD daya tahan pertebingannya, seandainya pada tempat itu ter-
1978. mengemukakan skema sebagai berikut : dapat banyak batu-batuan, pemanfaatan batu-batuan untuk
maksud itu adalah lebih baik. Selanjutnya untuk melindungi
. Teras bangku datar tebing teras dapat dimanfaatkan tanaman penutup tanah yang
(Level bench tenace) rendah seperti : Bayem kremah, babadotan, sintrong, bulu
TERAS BANGKU
. Teras bangku berlereng lutung ataupun calincing, sebagai telah diterangkan di muka. r

(Sloping bench terrace)


(Bench terrace) Pada tabel-tabel di bawah ini dapat dikemukakan daya
. Teras tangga tahan tanah terhadap erosi pada lahan-lahan yang diteras dengan
(Step terrace) yang tidak diteras serta dengan beberapa perlakuan lainnya.
TtTRAS . Teras irigasi
(lrrigation terrace)
TABEL 26. BANYAKNYA TANAH YANG TERHANYUTKAN PADA
. Teras datar LAHAN YANG DITERAS DAN YANG TIDAK DITERAS
(Level terrace)
TERAS BERDASAR
LEBAR
(Broadbase terrace)

GAMBAR I3.
. Teras bcrlereng
(Graded terace)
Tahun
percobaan
Curah huian
(mnr)
ry Penghanyutan tanah (ton/ha)

I 938 2300 1,28 3,80

1940 3480 )<) 5,06

Teras bangku urnunrnya banyak ditemukan pada lahan- Surnber : Teknik Pertanian (1960).
laltan yang mempunyai kerniringan sekitar 20 - 30,'/o, untuk
rnemLrentuk lahanJahan persawahan di dataran tinggi.
Pacla lahan-lahan yang nlenrpunyai kemiringan sekitar 2,'/o Melihat tabel di atas dengan terjadinya penghanyutan
dapat clibuat teras datar rtarr Level terrace, inipun tergantung tanah baik pada lahan yang diteras maupun yang tidak diteras
kalau curah hujannya relatif rendah dan permeabilitas tanah yang dapat dikatakan relatif masih kecil, kemungkinan lahan-
tinggi, fungsi teras ini agar air dapat dimanfaatkan seefisien- lahan yang miring pada waktu itu belum banyak yang meng-
efisiennya bagi keperhlarl tanaman. alami kerusakan, tanaman-tanaman penutttpnya masih mampu
Dalarn l'ral kerniringan lahan sekitar 3 - B% sebaiknya dibuatkan melindr.rngi tanah permukaan. Tetapi jelas meskipun demikian
teras berlereng (graded terrace) yang fungsinya untuk menanl- terclapat perbedaan terhanyutkannya tanah (partikel-partikel)

r58 rs9
,j '/)
f

pada lahan yang mendapatkan penterasan dan lahan yang tidak


diteras. Jadi peranan teras dalam usaha pencegahan erosi ter-
nyata cukup besar.

TABEL 27. BESARNYA EROSI DAN ALIRAN PERMUKAAN PADA d 2^


PERCOBAAN SELAMA I8O HARI DI DESA TANJUNG- F bs.g
!i c{OQ O\l h H
HARJO El 6o vf
\O^ O^ oo- O^ -0OQ. q -1
>'E \OH\O tr)rn -
Of- c,-' \O
c\
EE: hhao coao c\l-
/, 8o
Erosi Aliran pemrukaan
l!-<,a q){a
co
No. Perlakuan (ton/ha) (% terhadap hujan)
Zt-
o<
t-z
1. Tanah tanpa tanaman 133,0 I 8,59
<=
=<
2. Berteras bangku di-
JV

3.
tanatni sorgunt
Berteras dasar lebar,
1,6 3,15 O-l
-d
8H
E Je
! So-
o oo;
'i
E*E=
i:===
ditanami sorgum 4,6 5,62 tr'S E.E ii ; tr.s5.s dF bo

4. Monokultur sorgum 45,3 10,26 *3e cf! E.+


EFq EE .*'E3E
sEiE
t-t
t-'
o\
5E= 5;e
-E<:
Fc
-aOEkE
cSES
Sumber : Lernbaga Penelitian Tanah, 1976.
?H5 iIi
Qe, --Eg-7;-i E€ E€E EE
!E= E t I ?€ .3:- * - oo F
'aut
'!1
E E rE"AS = E E€ E
Data-data yang terdapat di atas merupakan hasil penelitian z-{O 0.)
o. =5
EE*!sEsE3?s?* o
yang dilakukan Lembaga Penelitian Tanah, pada lahan dengan 328
. IlF d
+EE.EiEEEE:i:; {)
jenis tanah Regosol di desa Tanjungharjo - Jogyakatta yang <c<
).-J
.!4
Cq
iiEEE.UEE.s=6Jb5
Or

bo
memiliki kemiringan I O%. 24,- H
o €
da>
({>*
e. EEEE=EESE sEAE 3
()
Selanjutnya dapat dikemukakan lagi sebuah tabel untuk
memperjelas peranan penterasan terhadap erosi, tabel mana me-
847
GCAF
Fl

rupakan hasil penelitian Lembaga Penelitian Tanah dengan cri


(.l ()
lokasi penelitian di Citaman yang berjenis tanah Latosol dengan J
rg
kemiringan lereng rata-rata l57o danrata-rata curah hujan dalam E r/)
setahun 1921 mm. Penelitian dilakukan pada ketinggian 600 m F
di atas permukaan laut. Perhatikan dalam tabel 28. zci
untuk mengurangi kecepatan lajunya air permukaan
Usaha
yang dapat menimbulkan terkikisnya bagian-bagian tanah dan
atau terhanyutkannya partikel-partikel tanah dapat pula sistem

160
t6l
2'

pembuatan rorak atau parit-parit kecil dengan ukuran-ukuran atau rorak-rorak itu hendaknya dibersihkan kembali agar rlapat
tertentu sesuai dengan kemiringan lahan, usaha ini pacla urt.tr.rur- berfungsi sebagaimana mestilrya.
nya dikaitkan dengan kebutuhan air pada lahan tersebtrt bagi Dari tabel-tabel di atas jelas bahwa peranan penterasatt
kepentingan tanaman yang sedang dikembangkan. dalam usaha pencegahan berlangstrngnya erosi dapat dikatakan
Dengan sistem rorak, parit-parit digali sesuai dengan garis tidak disangsikan lagi.
kontur, panjang parit digali sesuai dengan pertimbangan ada
kalanya 3 meter dan ada pula yang 5 meter tergantung dari 5. C,{RA KIMIA DALAM PENCEGAHAN EROSI.
panjangnya lereng dan larikanJarikan tanantan, lebar antara
Yang dimaksud dengan cara kimia dalarn lrsaha pencegahan
25 cm sampai 50 cm dan dalamnya antara 40 - 60 cm. Parit- erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan-
parit ini dibuat pada satu garis yang searah dengan garis kontur, bahan pemantap tanah dalarn hal memperbaiki struktur tanah
tiap antara l0 - l5 meter pada garis itu dibuat satu parit se- sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi.
hingga pada satu garis itu dapat digali beberapa parit yang
seimbang ke samping, sedang ke bawah jarak antara garisan Menurut M. DE BOODT, dalam "Use on Soil Conditioners
rorak (parit) yang satu dengan garisan parit-parit yang lainnya Around the World", (1975, pemantapan tanah dengan bahan
diatr.rr sekitar l0 - 20 meter, dan di antara jarak ini dibtrat pemantap ialah pembentukan stntktur tanah dengan pori-pori
larikan bagi pertanam - tanaman yang kita kembangkan. atau ruang udara di dalam tanah di antara agregat-agregatnya
Dengan demikian pada waktu turunnya curahan air hujan rtrn yang sekaligus mencapai kestabilan, dimana penggunaan bahan
olf yang tak dapat tertahan oleh tanaman penutup, airnya akan pemantap tersebut dapat berupa bahan alami ataupun buatan
rnenrasuki parit-parit tersebut. tetapi terbatas pada jumlahnya yang sedikit.
Dengan masuk dan tertampungnya air pada parit-parit Ternyata pemakaian bahan-bahan pemantap tersebut hanya
tersebut, maka parit-parit akan berfungsi .: terbatas untuk keadaan-keadaan yang sangat perlu atau sangat
(a) mendesak demi pemantapan tanah-tanah tertentu, ini dikarena-
mengllrangi kelebihan air permukaan;
(b) kan harganya yang mahal. Tetapi hasil dari penggunaannya me-
mengurangi kecepatan lajunya aliran air permukaan;
(c) mang sangat positif untuk memperbaiki kemantapan atau ke-
mengurangi evaporasi, memperbaiki tata udara
(d) stabilan struktur tanah.
terjadinya konservasi air, dimana air yang tertampung
pada parit-parit dapat digunakan untuk penyinaran tanah, Penggunaan bahan-bahan pemantap tanah bagi lahan-lahan
dan pertanian yang baru dibuka sesungguhnya sangat diperlukan
(e) pemupukan bahan organik yang terangkut air pada parit- mengingat :
parit tersebut. (a) lahan-lahan bukaan baru kebanyakan masih merupakan
Pada lereng-lereng yang lebih miring, jarak antara parit dengan tanah-tanah perawan (virgin) yang memerlukan banyak
parit harus dipersempit, demikian pula panjang parit (rorak) perlakuan agar dapat didayagunakan dengan baik (efektifl;
harus dikurangi. (b) pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-
Pada musim kemarau, parit atau rorak-rorak'itu dapat unsur hara yang terangkut;
diisi dengan sisa-sisa tanaman atau rumput-rumputan yang (c) pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap untuk
hasil pembersihan, sedang menjelang musim penghujan parit kepentingan pertanian, telah menyebabkan banyak ter-

162 163
\

angkut atau rusaknya lapisan top soil, mengingat pekerja- nrenstabilkan tanah sehingga tanah tetap di tentpat tirtak tcr-
annya mempergunakan peralatan-peralatan besar seperti bawa oleh hanyr.rtan at meskiptn dalam iangka x,aktu .t,ttttg
peralatan dalam bentuk traktor-traktor dan lain-lain alat tidak terlafu lamn, yang kemudian fungsi menstabilkan ini
berat lainnya. dilanjutkan oleh tanaman".
Jadi struktur tanah itu haruslah distabilkan dahulu dan pen- Dari data di atas maka jelas bahwa bahan pemantap
stabilannya harus menggunakan bahan-bahan pemantap dengan bitumen memang menlpunyai peranan yang positif dalam men-
dikombinasikan dengan tanaman-tanaman yang dapat menun- cegah kehilangan tanah akan tetapi pengaruhnya akan ber-
jang kesuburan tanah. langsung lebih pendek dibanding dengan perlakuan Clotalaria
Mungkin anda akan bertanya-tanya, mengapa penggunaan ataupun Leguminosa.
bahan pemantap harus disertai dengan penanaman tanaman' SAIFUDDIN SARIEF, dalam "Beberapa Masalah Peng-
tanaman penutup tanah yang sebaiknya mengandung pupuk awetan Tanah dan Air" Faperta-UNPAD, Bandung, 1980,
hijau, bukankah bahan pemantap itu telah dapat memperbaiki pada halaman 132 menyatakan, bahwa tujuan pemakaian pe-
kestabilan tanah ? mantap tanah sebagai mulsa adalah untuk pencegahan erosi
Untuk membantu memecahkan persoalan demikian, guna- sementara sebelum tanaman tumbuh yang dapat melanjutkan
kanlah bantuan dari Tabel 28 yang terdapat pada halaman l6l peranan ini.
buku ini. Perhatikan Tabel tersebut ! Emulsi bitumen merupakan bahan pemantap tanah, ber-
(a) Tanah ditanami dengan Citronella, besarnya tanah yang bentuk cairan, beberapa bahan pemantap lainnya yang berupa
tererosi 5 I ton per hektar; vide no. 2 pada tabel; cairan ialah Polyurethane, Polyacrylamide, Polyacrylacid dan
(b) Tanah ditanami Citronella dan strip-strip Clotalaria, di- lain-lain, sedang yang berbentuk serbuk misalnya Polysachha-
tarrrbah bahan pemantap bitumen, besarnya tanah yang ride, Polyvinylalcohol dan lain-lain.
tererosi 20,1 I ton per hektar, vide no. 6 pada tabel; Beberapa cara penggunaan bahan pemantap tanah (soil
(c) Tanah ditanami Citronella dan strip Clotalaria, besamya conditioner) dapat dilakukan sebagai berikut :
tanah yang tererosi 17,98 ton per hektar, vide no. 7 pada
tabel.
(a) Pemakaian di permukaan tanah (surface application),
dimana larutan atau emulsi zat kimia pemantap tanah
Pada datadata di atas jelas terdapatnya perbedaan tentang pada pengenceran yang dikehendaki disemprotkan lang-
besarnya tanah yang tererosi. Yang sangat menarik ialah data- sung ke atas permukaan tanah dengan alat sprayer yang
data pada ad. (b) dan (c) di atas, sebab apa kalau bahan pe- biasa untuk memberantas hama. Cara ini dapat dilaku-
mantap bitumen digunakan, justru banyaknya tanah yang ter' kan untuk penelitian di Laboratorium dan lapangan.
erosi adalah lebih besar dibanding dengan usaha pencegahan (SAIFUDDIN SARIEF, I 980).
erosi atau pengendalian erosi yang tidak menggunakan bahan
pemantapbitumen. Mengapademikian . . . . ?
(b) Pemakaian secara dicampur (incorporation treatment),
. dimana larutan atau emulsi zat kimia pemantap tanah
Untuk menjelaskan hal ini baiklah kita manfaatkan hasil dengan pengenceran yang dikehendaki disemprotkan ke
penelitian M.D. DE BOODT dalam bukunya seperti yang telah dalam tanah, kernudian tanah tersebut dicampur dengan
kami kemukakan, "bahwa perlakuan dengan bitumen bisa bahan kimia tadi sampai merata, biasanya sampai ke-

164 165
f'r ,f
sebagai telah diterangkan di bagian nruka bahwa c:rosi tli-
dalaman 0 - 25 cm. Cara ini biasa dilakukan dalam pe- mulai dari pemecahan agregat-agregat tanah akibat adanya daya
nelitian di Laboratorium dalam jumlah yang kecil dan rusak butir hujan. Erosi yang dimaksud di sini adalah erosi ptrr-
juga untuk pemakaian di lapangan, dalam areal yang luas cikan, erosi aliran permukaan dan erosi tebing yang berkaitan
biasanya menggunakan mesin penyemprot khusus seperti dengan masalah pokok yang kita bahas' yaitu "Pengawetan
traktor. (SAIFUDDIN SARIEF, 1980). Tanah dan Air". Proses pemecahan agregat tanah oleh butir-
(c) Pemakaian setempat/lubang (Local/pit treatment), dimana butir hujan diperhebat oleh daya rusak air yang menyusup ke
pemakaian bahan kimia ini disemprotkan secara setempat- pori-pori tanah dan hal ini melemahkan kohesi antar butir pe-
setempat pada tanah atau terbatas pada lubang-lubang nyusun agregat. Selanjutnya butir-butir tanah yang terlepas
tanaman saja (umpamanya lubang : 60 x 60 x 60 cm). akan mengisi ruang pori tanah dan dengan demikian jelas akan
Cara ini biasanya dilakukan di lapangan saja pada areal memampatkan permukaan tanah, yang akan berakibat pula
yang akan ditanami tanaman tahunan dalam rangka usaha menjadi terganggunya penyerapan air oleh tubuh tanah yang
penghijauan. (SAIFUDDIN SARIEF, I 980). memungkinkan sebagian besar curah air hujan yang turun dialih-
kan sebagai air aliran permukaan yang mampu mengongkut
Demikianlah tentang caratara atau teknologi pengendali-
bahan hancuran dari suatu tempat ke tempat lain sepanjang da-
an erosi atau usaha-usaha pengawetan tanah dan air yang perlu
erah aliran.
diperhatikan. Diperhatikannya cara-cara tersebut berarti kita
beritikad baik untuk memberi kesempatan kepada generasi- Dengan kejadian seperti di atas, yang sering terjadi di Ta-
generasi penerus untuk rnenikmati segala manfaat yang diberi- nah Air kita, mulsa mempunyai peranan penting untuk meng-
kan dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari tanah bagi atasinya, karena dengan adanya suatu lapisan penutup permuka-
keberlangsungan hidupnya. Kita bangsa Indonesia harus menem- an tanah maka tumbukan butir-butir hujan tidak akan men-
puh hidup dalam jangka waktu yang panjang, mungkin seribu capai permukaan agregat tanah. Jadi dengan adanya lapisan
atau duaribu tahun lagi dan selama itu tanah harus mampu mulsa pada permukaan tanah, tumbukan butir-butir hujan yang
menjamin kehidupannya dengan baik. tertahan olehnya akan mengurangi terjadinya pengrusakan ag-
regat dan terangkutnya butiran-butiran tanah (erosi).
Pada hakikatnya, pengaruh pemulsaan dalam mengurangi
6. EFEKTIVITAS PEMUI.SAAN DALAM MENGATASI EROSI
tingkat erosi tanah karena rnulsa mempunyai kemampuan da-
MORGAN (1979) membedakan bentuk-bentuk erosi men. lam:
jadi: a. Mengurangi daya tumbuk butir hujan;
a. erosi percikan, b. Meningkatkan infiltrasi tanah dengan adanya 'pengurangan
b. erosi aliran permukaan, kerusakan di permukaan tanah;
c. erosi alur, c. Meningkatkan daya simpan air permukaan;
d. erosi selokan, d. Mengurangi kecepatan aliran permukaan;
e. erosi tebing, e. Memperbaiki struktur tanah dan kesarangan tanah; dan
f. pergerakan masa. f. Memperbaiki kegiatan biologis tanah.

t66 161
Kemampuan mulsa di atas dengan sendirinya akan tergantutrg (1979') dalam bukunya "Soil Erosion Problems on an Allisol
pada jenis bahan mulsanya. jurnlali bahan mulsa yang diperguna- in Western Nigeria and Their Control" telah mengembangkan
kan, tingkat erodibilitas lahan, tingkat erosivitas hujan. kenri- suatu rumus untuk menghitung persentase keberhasilan/efekti-
ringan lahan dan penempatan bahan-bahan mulsa terscbut pada vitas pemulsaan di daerah tropis dengan derajat kemiringan la'
permukaan lahan. Akan tetapi dalam hal ini berdasarkatt hasil- han yang tidak melebihi 2OVo, yang merupakan hasil perhirung-
hasil percobaan pemulsaan pada berbagai jenis tanah serta jttm- an dari serangkaian penyelidikan di Pusat Penelitian IITA,
lah faktor lain yang beragam, maka ternyatalah keruarnpuan Ibadan-Nigeria, pada lahan yang diolah secara konvensional.
pcr.rrtrlsaan dalaln rttengendalikan erosi tanah, terutama sekali Menurut LAL "persentase keberhasilan pemulsaan dalam me-
ditentukan oleh iumlah bahan yang dipakai dan deraiat keni- ngendalikan derajat tanah yang hilang yang berkaitan dengan
ringan lahan. Faktor kcrniringan lahan ini banyak berkaitan de- aliran permukaan pada derajat kemiringan l% - 20% tidak me-
ngan berbagai faktor yang berperan dalam rnenunjang tcrjadi- nunjukkan adanya perbedaan yang nyata." Tentang hal ini de-
nya crosi. ngan perkataan lain dapat dijelaskan sebagai berikut: bahan-
Makin besar jurnlah bahan pemulsaan ditenrpatkan di per- bahan mulsa yang ditempatkan pada permukaan tanah untuk
nrukaan tanah nraka te rnyata hasilnya akan lebih efektif dalarn mengendalikan derajat ltingkat tanah yang hilang dan aliran per-
pengawetan lahan dari scrangan erosi, oleh karena itu petnberian mukaan pada lahan dengan kemiringan lo/o, temyata akan me-
bahan rnul:ra dalarn jurnlah optimal perlu diperhatikan. Pentbe- nunjukkan pengaruh yang tidak jauh berbeda kalau bahan-
rian bahan-bahan lnulsa secara optirrtal selain sangat berpenga- bahan mulsa itu dalam jumlah yang sama diberikan/ditempat-
ruh optimal clalam mengurangi tingkat erosi, juga nrerttberi pe- kan pada permukaan lahan dengan derajat kemiringan20%.
ngarult yang mcngrrntungkan bagi pertLrmbuhan dan perkeut- Jadi lebih jelasnya lagi, bahan mulsa apa, dalam suatu jum'
brngan tanallan. lah yang sama, bila digunakan untuk mengendalikan erosi dan
Tentang perbedaart jenis bahan mulsa organik yang dipcr- aliran permukaan pada lahan dengan kemiringan 1% - 20%
gunakan sesunggulurya tidak menjadi rnasalah bagi kedayagLr- akan menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Perhatikan
llaan p(:nrulsaarr. Menunrt E. Soepardja (1987), dalam "Peua- tabel di bawah ini.
nganan f.ahan Kritis Dari Masa kc Masa". tanauran peuutup
tanah yang ditanarn di antara pohon-pohonarr adalah surlber Persentase keberhasilan Pemulsaan
bahan nrulsa, sisa-sisa tanaman setelah l)alten. daun tebu. jera- Kemiringan .Tumlah Mulsa terhadap lahan Identik Tanpa Mulsa
rni, polton jagung. dan lain-lain. Selain itupun Gulnra yang telah l-ahan(%) (roN/HA)
dipotong atau disiang dapat digunakan juga untuk mulsa. Ha-
Tanah Hilang Aliran Permukaan

nya dalam pernulsaan tanah ini perlu diperhatikan agar mulsa- 77', -
nya jarrgan sampai ntenyentuh pohon buah-buahan, kulit po-
l -20 97 80

hott nrutlah kena penyakit dan pohon bisa mati, selain itu perlu | -20 498 99,5 90,3 - 92,5

dipcrlratikan pula akan kentungkinan tirnbulnya hama dan pe- | -20 6 99,6 99,8 9s,5 - 96,7
nyakit scrta lrahaya kbbakaran." | -20 Tanpa pengo- 99,5 99,6 92,3 - 95,2
Dasar pcuentuan jumlah bahan mulsa yang dipergunakan, lahan tanah.
yaitu nrenentrrkrrn scjunrlah bahan mulsa yang paling optimal
untuk nrenekarr tingkat crosi serendah rnr.rngkin. RATTAN LAL

168 169
:r:f \

Persentase keberhasilan di atas didapat setelah setengah dalam tanah pada waktu pengolahan tanah. Pcmbcnltttutt lttl
tahun dari saat pemberian mulsa pada tanah dengan derajat ero' dilakukan pada awal pengolahan tanah, dengan nlr:ttglltutn'
si (200 ton per hektar per tahun, dan ternyata pada akhir kan bajak. Pembenaman bonggol akan memudahkan presclt
pelapukannya, sehingga memu ngkinkan bertamb ahny a u nsu r'
tahun pertama persentase keberhasilan pemulsaan mencapai
rataqata>97%. unsur hara yang tersedia dalam tanah bagi tanaman.

Dapat ditambahkan, RATTAN LAL memp,:roleh rumus atau Ditinjau dari segi ini memang pembenaman bonggol ke dalam
hasil perhitungan tersebut dari serangkaian penyelidikannya atas
tubuh tanah adalah menguntungkan tingkat kesuburan tanah,
suatu daerah dengan memperhatikan keadaan hujan setempat,
akan tetapi ditinjau dari segi pengawetan tanah (terutama
dalam menghadapi erosi) efektivitas perlindungan tanah men-
baik sebaran maupun intensitasnya dan sifat hujan lainnya yang jika pembenaman dilakukan ke
jadi berkurang, lebih-lebih
pada hakikatnya keadaan di sana tidak jauh berbeda dengan di
dalam tubuh tanah gembur di mana terdapat kemiringan.
Tanah Air kita,.dengan demikian maka hasil penyelidikannya
baik pula digunakan di Tanah Air kita. b. Pemulsaan dengan Bonggol :

Penelitian-penelitian selanjutnya menunjukkan, bzJrwa Dalam hal ini merupakan tindakan menahan sejumlah
efektivitas pemulsaan untuk mengendalikan derajat erosi pada bonggol sisa tanaman pada permukaan tanah selama masa
latran yang setiap tahunnya mengalami kehilangan lebih dari bera. Segera setelah panen bonggol-bonggol tanaman yang
200 ton per hektar tanah permukaannya mempunyai korelasi tertinggal diangkat ke permukaan tanah, selanjutnya dibiar-
rendah sampai derajat kemiringan lahannya maksimal 2O%. kan menutupi permukaan tanah sampai saat pengolahan.ta-
Dengan demikian pada lahan yang demikian selain usaha pemul- nah pada musim tanam berikutnya. Dengan cara ini dapat ter-
saan perlu dilakukan, juga harus dibantu dengan penterasan sedia sejuinlah besar bonggol tanaman yang sangat efektif
(pembuatan teras ini akan merupakan alat penahan agar bahan-
dalam mengendalikan bahaya erosi.
bahan mulsa dapat dipertahankan tetap menutupi permukaan
lahan secara berdaya guna). Peranan mulsa bonggol dalam mengendalikan erosi dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Bonggol tanaman sangat efektif pula jika dimanfaatkan se-
bagai bahan mulsa untuk mengendalikan erosi dan aliran per- Pada lahan basah (pesawahan) penempatan bonggol-bong-
mukaan. Yang dimaksud dengan bonggol tanaman ialah sisa gol tanaman di atas permukaannya, padasuatu dataran, ancam-
atau bagian bawah tanaman yang tersisa/tiAat ikut terpotong an erosi tanah oleh aliran permukaan adalah relatif kecil. De-
sewaktu panenan dilakukan, misalnya: bonggol jerami padi sa- ngan adanya tanggul (galengan) jumlah tanah yang terangkut
wah, padi gogo, jagung, gandum, sorghum dan lain-lain, ysng akan lebih kecil lagi, sehingga keadaannya akan lebih terkenda-
biasanya tetap terbenam dalam tanah. Nantinya, apabila peng- li.
olahan tanah dimulai (menjelang musim tanam) bonggol-bong- Pada lahan-lahan kering ancaman erosi relatif lebih besar.
gol biasanya dibenamkan ke dalam tanah atau dibakar. Tidak saja karena keadaan tanahnya yarr! peka terhadap daya
rusak hujan ataupun aliran permukaan akibat kurang mantap-
a. Pembenaman Bonggol :
nya agregasi tanah yang ada, tetapi juga karena letak lahan-
Pembenaman bonggol merupakan cara pemanfaatan nya yang tidak selalu berupa dataran. Pemulsaan dengan bong-
bonggol-bonggol sisa tanaman dengan membenamkannya ke gol tanaman pada lahan kering dapat dilakukan pada derajat

170 t7l
\

kemiringan O% sampai dengan l5%. Di sini kurangnya sarana EFEKTTVITAS PEMANFAATAN BONGGOL SEBAGAI
pengendalian erosi akan menjadikan lahan-lahan demikian mu- BAHAN MUISA
dah terancam bahaya erosi, apalagi dengan berlangsungnya pem-
beraan yang terlalu lama (misalnya karena alasan iklim yang ti-
Jumlah Tanah yang hilang, (Ton/Ha/Tahun)
dak memungkinkan untuk melakukan penanaman baru). Pem-
Keadaan dan Tipe tanah Bera terus me- Pembenam- Pemulsaan dan
beraan dengan membiarkan tanah terbuka dengan sendirinya
nerus dan ter- an bong- penanaman me-
akan mengundang bahaya erosi. Pada daerah-daerah tertentu, buka gol nurut garis kon-
tanah bera dalam keadaan terbuka mudah menjadi sasaran ke- tur
kuatan angin dan menghancurkan agregasi tanahnya. Dengan
adanya bonggol-bonggol tanaman pada lahan-lahan tersebut Aluvial-subu r- tan ah-li-
akan mengurangi kecepatan dan daya rusak angin terhadap per- at - self mulching-kemi
mukaan tanah, dan ini berarti akan mengutangi kemampuan ringan lahan 1%-2% 60 24 12
angin untuk mengangkut butiran tanah yang terlepas. Bonggol- Liat koluvial-coklat me' Tanpa contour-
bonggol sisa tanaman yang menutupi permukaan tanah berpe- rah-tebal I m*kemi- bank
ran sebagai tanggul yang dapat menahan berlangsungnya pemin- ringan lahan l% - 3% 76 3l t2
dahan butiran-butiran tanah, terutama sekali pada saat tanah Dengan contour
bank dan rotasi
dalam keadaan kering.
tanaman
Sehubungan dengan pemulsaan secara memanfaatkan Liat koluvial-coklat me-
"
bonggol-bonggol sisa tanaman seperti di atas, maka yang perlu rah,tebal 1m-kemi-
lebih diperhatikan agar pada waktu panen bonggol-bonggol sisa ringan lahan 5% - 8%. 270 ll0 l0
tanamannya tidak terangkut atau dibakar, serta dalam peng-
olahan tanah memilih sistem pengolahan tanah yang tepat yang v.G. coMMrNs (1973)
dapat mengatur penyebaran bonggol-bonggol sehingga tidak
mengganggu penanaman benih. Pada pengolahan tanah minimal secara tradisional pada
umumnya efektivitas penutupan relatif tidak mengalami penyu-
Berdasarkan kenyataan dan hasil penelitian, pengendalian sutan, lain halnya kalau pengolahan minimal itu dengan meng-
erosi akan tetap efektif dengan mempertahankan bonggol-bong- gunakan masin-mesin pertanian, misalnya direct drilling.
gol sisa tanaman menutupi permukaan lahan, dalam jumlah
yang cukup dan selama mungkin, asal dalam hal ini diperhati. MARSTON (1978) telah melakukan beberapa percobaan
pada berbagai keadaan yang berbeda mengenai pengaruh peng-
kan pengaruh pengolahan tanah terhadap kedayagunaan cara-
olahan tanah terhadap bonggol-bonggol yang tersisa di atas
cara di atas. Mengenai pengolahan tanah maupun tipe alat-alat
permukaan tanah.
pengolahan memang dapat memberikan pengaruh yang ber-
beda, lebih-lebih kalau tanah permukaannya tertutup oleh a. Keadaan pertama:
bonggol-bonggol sisa tanaman dalam rangka/usaha pengendali- Pengolahan tanah liat agak berat sampai berat, ditanami
an erosi.
wheat (terletak di New South Wales bagian Utara). Panenan
pada bulan Desember menghasilkan biji sekitar 3 ton per

t72 173
hektar, musim tanam berikutnya dilakukan pada bulan Juni PENGARUH PENGOLAHAN TANAH LIAT PADA BONC(;0I
tahun mendatang. Bonggol yang dihasilkan sebanyak 4,5 ton YANG TERSISA PADA LAIIAN YANG MENERAPKAN,
per hektar. Berdasarkan perhitungan N.P. WOORUF untuk TEKNIK PEMUISAAN BONGGOL
mengendalikan erosi pada tanah liat ini bonggol sisa tanaman
yang diperlukan sekitar: 2 ton per hektar, bagi tanah dengan Pengurangan sisa Bonggol
Tahap Pengolahan
kemiringan 8% di mana erosi terberat berlangsung pada bulan (V,) (Kg/Ha)
Oktober sampai Maret tahun berikutnya. Dari kedua daftar
di bawah ini dapat dilihat pengaruh-pengaruhnya yang ber- Pemungutan hasil 4.500
beda pada pengolahan dengan menerapkan teknik pembe- Sweep plough 15 3.800
naman bonggol dan pengolahan dengan menerapkan teknik Sweep plough l5 3.200
pemulsaan dengan bonggol. Sweep plough dan rod weeder 25 2.400
Rod weeder 10 2.200
Trash seeder 20 1.800

PENGARI.IH PENGOLAHAN TANAH LIAT PADA BONGGOL


MARSTON, (1978).
YANG TERSISAPADA LAHAN YANG MENERAPI(AN:
PEMBENAMAN BONGGOL

Tahap Pengolahan Pengurangan Sisa Bonggol b. Keadaan kedua


(%) (Kg/Ha)
Penelitian dan percobaan pengolahan tanah dilakukan di New
Pemungutan Hasil 4.500 South Wales bagian tengah, pada tanah pasir berdebu, yang
Two way disc 50 2.300 ditanami wheat, derajat kemiringan lahan 8o/o'
Scarifier 25 1.700 Panen dilakukan pada bulan Desember dan penanaman kem-
Scarifier 25 1.300 bali pada bulan Mei tahun berikutnya, dengan hasil 2 ton/
Scarifier 25 1.000 Ha. Erosi terberat berlangsung pada bulan Oktober sampai
Conventional combine 30 700 Maret tahun berikutnya. Bonggol yang tersisa setelah panen
adalah sekitar 3 ton Per hektar.
MARSTON, (1978).
Menurut N.P. WOODRUFF untuk mengendalikan erosi di
daerah ini diperlukan bonggol wheat bagi keperluan I hektar
sejumlah 900 kilogram.

174 I 7.s
t I

PENGARI.JH PENGOLAHAN TANAH PASIR BERDEBU PADA sisa tanaman yang ditinggalkan sekitar 3 ton per hektur,
JUMLAH BONGGOL YANG IERSISA PADA LAHAN YANG Panen dilakukan pada bulan Januari dan penanaman kcrrrbull
MENERAPKAN TEKMK : PEMBENANAM BoNrcoL dilakukan pada bulan Mei. Untuk mengendalikan erosi pudu
tanah tersebut diperlukan sekitar 1.500 kilogram bonggol
Tahap Pengolahan Pengurangan per hektar.
Sisa Bonggol
Ha
Pemungutan hasil PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DEBU PADA JUMLAH
3.000
Chisel plough. BONGGOL TERSISAPADA LAHAN YANG MENERAPKAN
25 2.300
Scarifier (dalam 75 mm) TEKNIK : PEMBENAMAN BONGGOL
20 1.800
Scarifier (dalam 75 mm) 20 1.500 Tahap Pengolahan Pengurangan Sisa Bonggol
Scarifier (dalam 75 mm) 20 1.200 (%) (Kg/Ha)
Conventional combine 30 900 3.000
Pemungutan hasil
Grazing 50 l.500
D. MARSTON, (19?8) One way disc (dalam 100 ntm) 50 750
Scarifier 30 500
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH PASIR BERDEBU PADA Scarifier 25 400
JI.'MLAH BONGGOL YANG TERSISA PADA LAHAN Scarifier 20 300
YANG Scarifier 20 250
MENERAPKAN TEKNIK : PEMUISAAN BONGGOL
Conventional combine 30 150

Tahpp Pengolahan Pengurangan


D. MASTON, (1978)
Sisa Bonggol
(%) (Kg/Ha)

Pemungutan hasil PENGARUH PENGOLAHAN TANAII DEBU PADA JI.]MLAH


3.000
Sweep plough l5 BONGGOL TERSISA PADA LAHAN YANG MENERAPKAN TEKMK:
2.500
Sweep plough PEMULSAAN
l5 2.200
Sweep plough dan rod weeder 25 1.700 Sisa Bonggol
Rod Weeder Tahap Pengolahan Pengurangan
l0 1.s00 (%) (Ke/Ha)
Trash seeder 20 1.200

Pemungutan hasil 3.000


D. MARSTON, (1978)
Blade plough 10 2.700
Blade plough l0 2.400
c. Keadaan ketiga Blade plough l0 2.200
Rod weeder 5 1.900
Penelitian dan percobaan pengorahan tanah dilakukan di Rod weeder 5 1.800
New South Wales bagian Selatan, pada tanah debu, ditanami Trash seeder 20 1.500
wheat dengan hasil sekitar 2 ton per hektar, sedang bonggol

176 177
I

Dari keterangan-keterangan di atas diketahui bahwa de- Beberapa penelitian di Australia mengenai penyakit
ngan menerapkan sistem pengolahan tanah minimal maka jum- yang menyerang tanaman wheat/gandum menunjukkan bah-
lah bonggol yang tersisa pada akhir pengolahan yang menerap- wa peningkatan intensitas serangan penyakit daun yang ber-
kan teknik pemulsaan akan jauh lebih besar, sehingga efektivi- bercak kuning adalah diakibatkan peningkatan praktek pe-
tas penutupan permukaan tanah akan lebih tinggi yang berarti mulsaan. Hasil penyelidikan menyatakan bahwa jamur Pyre-
pula bagi usaha pengendalian bahaya erosi akan terdapat ke- nophora tritici-repentis akan hidup terjamin karena kelem-
mampuan yang besar. baban tanah daerah mulsa cukup tingg, dan hal ini memung-
Dalam penggunaan bonggol-bonggol sisa tanaman untuk kinkan berkembangnya penyakit bercakkuning pada tanaman
pengendalian erosi, namun hasilnya sangat memuaskan pula gandum. Tentang hal ini R.G. REES (1981) dalam bukunya
haruslah diperhatikan akibat-akibat sampingannyo, yan9 per- "Yellow Spot in Wheat, a Foliar Disease influenced by Tilla-
tama yaitu masalah hama dan penyakit tanaman, dan masalah ge" memberikan gambaran per grafik, sebagai berikut:
kedua yaitu perihal pemupukan. rata-mta penyakit
Pengaruh bonggol gandum
a. Masalah Hama dan Penyakit Taneman: terinfeksi pada tingkat
60
bercak kuning
Karena bonggol-bonggol itu merupakan bagian-bagian 50
paling bawah dari tanaman, bagi tanaman yang sering terse-
rang hama dan penyakit tanaman, kemungkinan besar telur-
telur hama atau larvanya akan bertempat pada bonggol-bong- 30
gol tadi, atau kalau tanamannya terserang penyakit (misal-
20
nya oleh sejenis jamur) kemungkinan penyakit itupun terda-
pat pada bonggol-bonggolnya. Dengan dijadikannya bonggol- Bonggol terinfeksi
(kglHa)
bonggol sebagai pemulsa permukaan tanah, kemungkinan be-
sar pula akan dapat mengembangkan hama dan penyakit ter- 2000
sebut, oleh karenanya maka pengawasan perlu dilakukan de-
ngan seksama. Misalnya dengan memberikan sejumlah pesti- b. Masalah Pemupukan:
sida cair (melalui penyemprotan) ke permukaan mulsa yang Masalah pemberian pupuk atau pemupukan tanaman
memungkinkan terjadinya percsapan-peresapan bahan bera- pada lahan-lahan yang permukaannya mendapat pemulsaan,
cun itu ke dalam sela-sela lapisan atau jaringan bahan mulsa. pada pertanian dengan mekanisasi dapat dikatakan cukup
Dapat dijelaskan, pemberian pestisida bentuk emulsi atau bu- rumit. Dengan adanya lapisan mulsa yang menutupi tanah,
tiran kurang atau tidak efektif karena terjadinya persing- pelaksanaan pemupukan untuk mengoptimalishsi pertum-
Erngan hama dan penyakit dengan emulsi itu mungkin ter- buhan dan perkembangan tanaman mengalami kesulitan,
halang oleh lapisan-lapisan mulsa sendiri. terutama bagi lahan-lahan yang menerapkan pula sistem peng-
Dengan pemberian pestisida cair yang aktil maka mak- olahan minimal dan pemulsaan.
sud pemulsaan yaitu pengendalian erosi akan tercapai tanpa (1) Kalau pemupukannya memanfaatkan alat-alat pemu-
menimbulkan akibat sampingan. pukan yang berbentuk mesin, tentunya akan mendorong
pemadatan tanah, dan hal ini tidak diharapkan,

178 17e
*f
(2) Kalau pemberian pupuk Nitrogen di awal pertumbuhan
' tanaman dengan berkelebihan, cara demikian tidak saja
\ mengancam pertumbuhan tanamannya sendiri, melain-
\ kan juga menjadikan pemberian pupuk N tersebut tidak
berhasil guna. Sementara itu sebagian bahan mulsa yang PENUTUP
telah mengalami pelapukan menjadikan sebagai N dalam MANUSIA, FAKTOR UTAMA DALAM
tanah menjadi tidak tersedia bagi tanamhn. Jika hal ini PROSES TERJADINYA EROSI
tidak dilakukan pemupukan karena alasan efisiensi,
tentunya defisiensi N akan terjadi,dan tanaman-tanaman
muda tidak optimal pertumbuhannya.
Hidup kita sebagai manusia tentu akan terlibat dalam ber-
Di sinilah terle tak kerumi tan dan kesulitan-kesulitannya.
bagai kebutuhan dan sebagian besar dari kebutuhan-kebutuhan
Sejalan dengan anjuran E. SOEPARDJA (1985) dalam tersebut dapat dipenuhi dengan bahan-bahan yang berasal atau
"Penanganan lahan kritis dari masa ke masa", untuk mengata- dihasilkan dari tanah.
si kesulitan-kesulitan tersebut sebaiknya pemulsaan dilakukan
pada seluruh permukaan tanah, kecuali pada larikan-larikan Kebutuhan akan bahan pangan, papan dan sandang dapat
. dikatakan kesemuanya dapat dipenuhi dengan segala jenis bahan
yang telah dibentuk bagi pertanaman, jadi di sekitar larikan
tidak dilakukan pemulsaan, dengan demikian akan memudah- yang berasal dan dihasilkan dari tanah. Akan tetapi manusia
kan pemupukan dan pengendalian erosipun dapat terlaksana. seringkafi menganggap remeh terhadap tanah yang menjamin
Atau kalau pada tanah itu hendak ditanami dengan tanaman- kelangsungan hidupnya, mengabaikan dan menelantarkan tanah
tanaman keras, buah-buahan dan lainlain, pemulsaan perlu dila- itu setelah di luar batas kelayakan menguras apa yang diper-
kukan pada semua permukaan tanah kecuali di sekitar lubang- olehnya dari tanah. Faktor sosial-ekonomilah yang mendorong
lubang yang telah disiapkan bagi pertanaman. Pokoknya mulsa manusia untuk berbuat di luar batas kelayakan itu.
jangan sampai menyentuh pohonnya apabila telah tumbuh,
Karena terdorong oleh faktor sosial-ekonomi, manusia
kulit pohon mudah terkena penyakit dan pohonpun tidak akan mengejar tujuan-tujuannya tertentu, yang kadang-kadang
mudah diberi pupuk. di luar kesadaran telah menguras kemampuan tanah dengan
melalui tindakan'tindakan dan perlakuan-perlakuannya yang
ceroboh ataupun salah, sehingga akhirnya akan meninggalkan
tanah-tanah yang ge$ang yang akan diwariskan kepada keturun-
an-keturunannya.

Akibat kegersangan tanah, manusia akan merasakan per-


tumbuhan dan perkembangan hidupnya yang merana, banyak
yang kurus kering karena kekurangan bahan pangan, terutama
yang bergizi, hidup dalam kemelaratan dan kesengsaraan' Baru
setelah keadaan demikian terjadi, manusia akan sadar, menyesali
segala tindakan dan perlakuan yang telah dilakukannya yang

180 l8t
,"/

didorong oleh nafsu yang tak terkendalikan, mengejar kchrrrrrh-


an dan kepentingan-kepentingan semaksimal uru.gki, u.trrk
kepentingan sekarang tanpa memikirkan kepentingan yaltg
akan datang.
Merusak kemampuan tanah atau melumpuhkannya saura
sekali dapat dilakukan manusia dalam waktu sekejap atau dalanr
DAFTAR KEPUSTAKAAN
jangka pendek, tetapi memulihkan kemampuan tanah
itu akan
memakan waktu yang lama dengan melibatkan pengorbanan-
pengorbanan tenaga dan materi yang cukup banyak, dan untuk
jangka waktu itu sampai tanah pulih kembali
kemampuannya, PENGAMBILAN DATA DARI :
manusia akan tetap hidup prihatin daram serba kekurangan,
menghadapi serba
lencana, kebanjiran ataupun kekeringan,
penyakit dan segala tindak l. Baver, L.D. dkk., SOIL PHYSICS, 4th edition, Wiley
kejahatan.
Eastern Limited, New Delhi, 1972.
Bagi kita bangsa Indonesia, n:umpung keadaan berum ter- 2. Bennet, Hammond Hugh, ELEMENTS OF SOIL C6NSER-
lambat, mumpung sebagian dari tanah-tanah yang dimilikinya I
$ . VATION, McGraw Hill Book Company, Inc., New
il
belum rusak, sudah waktunya untuk menjauhkan diri-dari t, York, 1955.
tindakan-tindakan dan .perlakuan-perlakuan yang akan menr- 3. Buckman, Harry O., dkk., THE NATURE AND PROPER-
perkosa dan menguras segala apa yang rnasih mampu
crihasil- TIES OF SOILS, The Mc-Millan Company, New
kan oleh tanahnya. segala tindakan dan perlakuun yung keriru York, 1960.
itu telah diuraikan secara panjang lebar dalam buku ini, yrng 4. Cook, R.L., SOIL MANAGEMENT FOR CONSERVA-
secara kesimpulannya dapat dikemukakan sebagai t..*lt.
, TION AND PRODUCTION, John Wiley and Sons,
(a) Hindari penyerobot"n'iunah dan perladangan liar, New York, 1962.
(b) Hindari cara bertani yang keliru, 5. Douglas H.K. Lee, CLIMATE AND ECONOMIC DE-
(c) Hindari penebangan-penebangan tanaman secara VELOPMENT IN THE TROPICS, Harper & Brothers,
liar, New York, 1957.
(d) Hindari kehendak untuk memiliki tanah secara
Bn, tanpa adanya kegairahan untuk memelihara dan
berlebih- 6. Davis Kenneth, LAND USE, McGraw Hill Book Co., New
mengerj akannya sendiri:
York,l976.
(e) Hindari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan 7. De Boodt, M., USE ON SOIL CONDITIONERS AROTIND
kebakaran atau pembakaran hutan, THE WORLD, Publikasi Khusus SSSA No. 71, PP
(f) Hindari maksud-maksud melakukan penggembalaan liar, 1 - 12,1975.
8. Departemen Pertanian RI, PENGARUH PENGGUNAAN
dan selanjutnya timbulkanrah kegai'ahan kerja,.rakukan-
lah cara-cara bertani dan pendayagunaan tanah yang baik, TANAH TEGALAN DENGAN BERBAGAI MA.
peliharalah tanah sebagai memelihara atau merawat harta CAM TANAMAN SETAHI.JN TERHADAP EROSI
benda untuk kepentingan anak cucu demi kebahagiaan DAN RUN OFF DI WASPADA GARUT, Lembaga
,t,
hidupnya di kemudian hari.
.
Penelitian Tanah, Bogor, 1976. (Lap. no. 239\.
#()
&
De Geus, J.G., FERTILIZER GUIDE FOR TROPICAL
t82
I83

fr
\

AND SUBTROPICAL FARMING, Centre 22. Mulyadi, D., PRODUKTIVITAS TANAH DAN KONSER-
d'Etude
Zuich, 1967 .
de L'Azote, VASI TANAH DAN AIR, Direktorat Penyuluhan
10. Goeswono Supardi, Dr. Ir., PERSPEKTIF PENELITIAN $ Pertanian, 1971 .

PADA PERTANIAN TADAH HUJAN DI INDONE- 23. Otto Sumarwoto, ASPEK EKOLOGI DALAM PENGELO-
SIA, Kongres Ilmu Tanah I[, Yogyakarta, 1977. LAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI, Yayasan Pener-
I l. , SIFAT DAN CIRI TANAH, Departemen bit P.U.-Dept. PUTL, Majalah no.3lXY 11978.
Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, IPB-Bogor, 24. Pribadyo Sosroatmodjo, L.A.. Ir., PEMBUKAAN LAHAN
1974. DAN PENGOLAHAN TANAH Leppenas, Jakarta,
I 980.
12. Gunawan Satari, PROSPEK TANAH KERING BAGI PE- 25. Prevert, R.K., dkk. SOIL AND WATER CONSERVA-
NINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN, TION ENGINEERING, John Wiley & Sons, New
Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Badan Peneliti- York, 1959.
an dan Pengembangan Pertanian-DEPTAN, 1977. 26. Ir., EROSI PENYEBAB
Ramdhon Bermanakusumah, Dr.
13. Greenland, D.J., dkk., SOIL CONSERVATION AND DAN PENGENDALIANNYA, FapTta-UNPAD,
MANAGEMENT IN THE HIJMID TROPIC, John Bandung, I 978.
Wiley & Sons, New York, 1977. 27. Rtnsel, E.W. SOIL CONDITIONS AND PLANT
14. Hudson, N., SOIL CONSERVATION, B.T. Bastford, GROWTH lOth Ed., Longmans, London, 1913.
London, 1971.. 28. Saifuddin Sarief, BEBERAPA MASALAH PENGAWETAN
15. FIELD ENGINEERING FOR AGRICUL. TANAH DAN AIR, Faperta-UNPAD, Bandung,
TURAL DEVELOPMENT, Clarendon Press, Oxford, I e80.
197 5. 29. Sitanala Arsyad, PENGAWETAN TANAH DAN AIR.
16. Kartasapoetra, G., A.G. Kartasapoetra Ir, PEMBANGIJN- Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, IPB, Bogor 19'7 6.
AN TEORI DAN MASALAH, Sumur Bandung, 1984. 30. Suwardjo, dkk., BEBERAPA DATA DAN MASALAH
17. , DASAR-DASAR AGRIBISNIS, Penerbit PERCOBAAN KONSERVASI TANAH UNTUK PEN-
Satelit, Bandung, I 984. CEGAHAN EROSI. Lembaga Penelitian Tanah,
18. Knott, E.J., dkk., VEGETABLE PRODUCTION IN Bogor.1975.
SOUTH EAST ASIA, University of the Phillipines 31. MAJALAH PERTANIAN, Departemen Pertanian. Jakarta,
College, Los Banos, 1961. no. 3 Tahun 197611977 No. 3 Tahun XXIV.
t9. Kang Biauw Tjwan, BUKU PENGANTAR ILMU TANAH, 31. WARTA PERTANIAN, Departemen Pertanian, Jakarta,
Percet.-IPB-Bogor, I 969. No. 44, Tahun VII,1977.
Lembaga Penelitian Tanah, BEBERAPA DATA DAN -1-r- MAJALAI{ PERTANIAN, Direktorat Jenderal Pertanian,
MASALAH PERCOBAAN KONSERVASI TANAH Jakarta, Kw. II. Tahun XXII, 1975.
IINTUK PENCEGAHAN EROSI, Bogor, 1975, 34. BULLETIN TAI'rI MUKTI, Dinas Pertanian Propinsi
Publ. no. I l.
Daerah Tingkat I Jawa Barat, No. 20, Bandung,
21. , PETUNJUK PELAKSANAAN PER. t91 9.
COBAAN EROSI SISTEM PETAK KECIL, Bogor,
1975, Publ. no.12.

'c4 18.5
7_.f
1r

PELENGKAP

l
t
"it I I

KLASIFIKASI TANAH

Diadakannya penggolongan atau klasifikasi tanah di-


maksudkan agar dalam pendayagunaan tanah dapat lebih mu-
dah dan hati-hati, penyesuaian dengan keadaan-keadaan tanah
tersebut, serta untuk memudahkan penilaian apakah tanah ini
mudah tererosi, bagaimana perlakuan'perlakuan yang dapat
atau harus dijalankan terhadap tanah, dan lain sebagainya.
Di Amerika Serikat klasifikasi tanah ini telah dikembang-
kan untuk tujuan-tujuan praktis dengan melalui pengalaman-
pengalaman praktek lapangan. Pada pokoknya klasifikasi tanah
lt
ini terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok yang cocok
untuk didayagunakan sebagai lahan-lahan pertanian dan kelom-
pok yang tidak cocok bagi pelaksanaan usaha pertanian, tiap
t
&
b
kelompok ini terbagi atas beberapa kelas tanah sehingga keada-
an masing-masing kelas tanah menjadi lebih jelas. Perhatikan
ffr Bagan di bawah ini.
I
x
tr'
'il
Tanah Kelas I
n
Tanah Kelas II
J
hnah Kelas III
* Tanah Kelas IV
n
i
d
Tanah Kelas V
t;

I YANG TIDAKCOCOK Tanah Kelas W


E
I
UNTUKUSAHA TANI Tanah Kelas MI
I Tanah Kelas VIII
.,

Y
I
GAMBAR 14.
+
,31

t89
$t '-/

Tanah kelas I, an tanah antara 5 sampai 8 persen, solumnya menjadi agak


Bagi usaha pertanian, tanah-tanah yang digolongkan dangkal dapat terlihat dari top soilnya yang menjadi menipis
dalam keras
ini dapat dikatakan hanya sedikit atau bahkan hampir dibandingkan dengan apa yang dimiliki tanah Kelas I.
tidak
memiliki hal-hal yang mengecewakan, yang artinya pembatasan_ Tanah demikian telah mulai memerlukan perlindungan-
pembatasan bagi pendayagunaannya hampir perlindungan yang praktis dan perlakuan-perlakuan praktis yang
tidak ada, karena
dernikian baiknya kondisi tanah ini. lebih baik. Seperti misalnya melindungi kelembaban tanah,
Keadaan letaknya sebagian terbesar hampir datar, menambah resistensi tanah agar tidak terjadi penghanyutan-
dengan penghanyutan yang meningkat, pengolahan tanah dan tanaman
solum tanah yang baik, merupakan tanah yang subur yang
ter_
bebas dari batu-batuan atau kerikil, tidak memp.itit.'ttu, secara searah dengan garis kontur, pembenaman kembali sisa
gejala-gejala erosi geologis, memiliki curah tanaman dan tanaman pupuk hijau ke dalam tanah dan lain
hujan dan musim
yang cocok bagi hampir semua macam pertanaman yang sebagainya yang berkaitan dengan usaha pengawetan tanah dan
di- ab.
kehendaki dengan hasil-hasil yang diharapkannya aapat
sJulu
memuaskan
Tanah Kelas II secara kesimpulannya memiliki ciri-ciri
Tanah demikian tidak mengalami peluapan_peluapan air sebagai berikut : kedalaman tanah permukaan sekitar 36 inchi,
atau kebanjiran pada waktu musim penghujan karena memiliki kemiringan lereng sekitar 5%, gejala erosi masih dapat dianggap
drainase yang baik, dernikian pura pada waktu musim
kemarau antara ringan dan sedang, lapisan tanah permukaan (top soil)
tidak akan mengalami kekeringan. Tanah-tanah demikian selalu bersifat lempung dan atau berpasir, kesuburan tanahnya rata-
diingini oleh setiap petani atau pemilik tanah dan kalaupun rata dapat dikatakan sedang.
akan dipindahtangankan mempunyai nilai yang tinggi.
Pendayagunaan tanah-tanah demikian, kalau disertai
Tanah kelasIII,
dengan tindakan atau perlakuan-perlakuan yang baik, seperti Tanah Kelas III ini apabila akan didayagunakan sebagai tariah
:
pengolahan tanah dan tanamannya, pemupukan, pertanian harus lebih ditingkatkan segala tindakan dan perlaku-
crop roiation,
dan pemeliharaan-pemeliharaan yang perlu, daya kemampuan-
I
an yang baik dibanding dengan tindakan dan perlakuan yang
nya akan tetap dapat dipertahankan, sehingga akan selalu me- I
i
dilakukan terhadap Tanah Kelas II, karena telah menunjukkan
muaskan pemiliknya. Tetapi apabila har-har di atas tidak diper- adanya kerusakan-kerusakan yang meningkat, seperti misalnya
hatikan, tentunya akan terjadi perubahan, penrbahun ,uluh telah terlihat kerusakan-kerusakan pada tanaman penutup
satu faktor saja dari apa yang dimiliki lahan ini, misalnya tanah, terjadinya penghanyutan-penghanyutan yang agak me-
kemiringan lahan atau tanah itu menjadi berubah akan dapat nyolok yang menjadikan bertambah miringnya tanah (antara
menurunkan tingkatannya menjadi Tanah Kelas tI. 15% bahkan ada yang sampai 25%),lapisan tanah permukaan
(top soil) yang demikian menipis, resistensi tanah dipertim-
Tanah kelas II bangkan demikian rapuh, dan kemampuan menghasilkannya-
Pendayagunaan tanah ini untuk usaha pertanian terlebih dahulu pun merosot.
memerlukan perlakuan-perlakuan praktis yang ringan, hal Menghadapi tanah yang demikian, pengelolaan tanah
ini
dikare,akan tanah tersebut terah menampakkan adanya gejala- dan tanamannya harus lebih diperhatikan, yaitu dengan pem-
eejala tererosi. misalnya terjadinya perubahan daram i.*iring- buatan teras-teras, penanaman secara garis kontur menurut
190 l9l
#

larikan-larikan (strip cropping) serta perlakuan-perlakuan lain 25 35% dapat pula dirnasukkan dalam Kelas tanah ini. Pcr-
yang bertujuan pengawetan tanah dan air, pengendalian erosi -
syaratan-persyaratan agroteknis harus sangat dipentingkan atatt
serta meningkatkan produktivitasnya.
diperhatikan.
Tanah yang dapat digolongkan dalam Kelas III selain me-
miliki ciri-ciri seperti di atas, dapat dilihat pula dari jenis tanah- Tanah kelas V,
nya, merupakan tanah berpasir ringan (light sandy soils), dan Adakalanyatanahyangtermasukkelasinimerupakantanalt
drainasenya kurang baik serta. sudah tentu kesuburannyapun yang hampir datar dan pula tidak menampakkan telah meng-
kurang. atami gejata erosi, tetapi tanah itu sangat berbatu-batu, sehingga
tidak mlmungkinkan didayagunakan sebagai tanah usaha tani.
Tanah kelas IV,
Walaupundemikiandenganmemberikanperlakuarl-
Tanah kelas IV masih dapat didayagunakan sebagai tanah per-
perlakuan praktis serta pengelolaan yang baik, tanah demikian
tanian (dalam arti tidak dipaksakan), akan tetapi pada batas-
tetap berkemampuan untuk menumbuhkan pohon-pohonalt
batas tertentu yang tidak boleh dilampaui, penyimpangan dari
tahunan atau rumput-rumputan keperluan pangan ternak'
batas-batasnya itu dengan sendirinya akan lebih memerosotkan pemuasan
Agar supaya tanah demikian tetap bermanfaat bagi
kondisi tanah tersebut.
kebutuhan manusia, sebaiknya ditanami dengan pohon-pohonan
Batas-batas ini yang harus diperhatikan yaitu cara pe- yang berumur antara I - 2 tahun yang dapat memberikan hasil
nanaman tanamannya harus disertakan dengan tanaman-tanam- luy, Uugl keperluan bairan bakar' Kemungkinan dengan adanya
an yang dapat tumbuh secara rapat atau khusus digunakan tanah yang khusus yang menghasilkan kayu bakar
(hutan kayu
untuk tanaman-tanaman sejenis itu sepanjang tahun. bakar), perusakan-perusakan hutan dapat diatasi'
Ciri-ciri tanah yang demikian, sangat dangkal, berlereng
terjal, berjenis tanah sangat berpasir atau berlempung yang Tanah kelas VI,
berat. Sebaiknya tanah demikian diusahakan agar ditumbuhi Karena beberapa pertimbangan agroteknis ada sepidang tanah
tanaman penutup rumput-rumputan atau tanaman pupuk hijau yang cukup luas yang termasuk kawasan hutan yang tidak boleh
yang dikombinasikan dengan tanaman rumput-rumputan ter- oirruhutun sebagai tanah pertanian untuk jangka waktu ter-
sebut. Pembuatan parit-parit penghambat aliran permukaan tentu, misalnya karena memiliki kemiringan yang terjal (se-
sangat diperlukan dalam hal tanah itu akan dijadikan tanah per- kitar 4o7o lebih), demikian berbatu-batu atau tanahnya agak
tanaman palawija, tanpa mengabaikan perlunya disertakan pe berpasir yang mengandung banyak kerikil, iklimnya kering dan
nanaman tanaman yang dapat memperkuat daya tahan tanah- lain sebagainya. Ataupun daerah kawasan hutan yang telah
nya. Tanah-tanah demikian umumnya telah tererosi secara men- rusak akibat perladangan liar yang lama telah ditelantarkan.
dalam, memiliki iklim yang ekstrim, kandungan kelembaban Tanah-tanah demikian untuk jangka waktu yang lama harus
tanahnya demikian rendah, seringkali sangat terpengaruh oleh tetap dibiarkan ditumbuhi tanaman-tanaman penutup yang
kencangnya tiupan angin, tetapi walaupun demikian masih dapat tumbuh dengan raPat.
mampu untuk dijadikan tanah usaha tani.
Tetapi apabila menurut hasil penyelidikan ternyata tanah-
Pada daerah-daerah tertentu, dimana tanahnya ternyata tanah demikian memiliki kedalaman tanah yang cukup, serta
dalam dan dapat dikatakan subur, yang berada pada kemiringan drainasenya dapat diatur dengan memadai, tanah-tanah demiki'

192 193
ri -- --rc
an dapat dimanfaatkan untuk pertanaman pohon buah-buahan meletus sehingga sama sekali tertutupi batuan-batuan lavu,
(orchads), asalkan tanaman-tanaman penutupnya tetap ter- dan pantai yang berbukit pasir serta tanah-tanah berawa-rawa
pelihara atau dibiarkan tumbuh secara alamiah, maksudnya yang tidak dapair'didrainase, kesemuanya dapat dimasukkan
tidak lain agar erosi dapat tercegah keberlangsungannya. dalam kelas tanah ini.
Demikianlah tentang Kelas-kelas Tanah yang perlu di-
Tanah kelas VII, ketahui, aga-r kepentingan-kepentingan yang praktis dapat di-
Tanah yang termasuk dalam kelas ini biasanya merupakan tanah laksanakan sesuai dengan kondisi-kondisi tanah-tanah tersebut.
yang berada di bawah lereng yang sangat terjal (kemiringannya Penggunaan tanah untuk maksud-maksud tertentu tanpa
antara 40 * 65%) dalam keadaan telah tererosi yang cukup menghiraukan kemampuan tanah-tanah itu, sebagian terbesar
parah, rata-rata memiliki kedalaman tanah yang sangat dangkal. akan menghasilkan kegagalan-kegagalan, dimana segala risiko-
Tanah demikian praktis tidak mungkin dijadikan tanah untuk nya harus dipikul banYak manusia.
pertanian tanaman apapun, kecuali sangat baik untuk dijadikan
Menurut Ir. PRIBADYO SOSROATMODJO, L'A'' dalam
tanah padang rumput yang dapat memberi hasil bahan pangan "Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah, Leppenas, 1980,"
tuntuk ternak. di dalam usaha manusia
- apabila kita sernua bertindak hati-hati
Tanah demikian baik pula untuk dijadikan hutan tanaman memilih tanah untuk kepentingan hidup sesuai dengan kaidah-
untuk kayu bakar tanpa mengabaikan ground cover cropsnya kaidah yang berlaku tentu akan terjamin kehidupan yang lestari
(tanaman penutup tanahnya), dengan demikian selain dapat baik dalam jangka panjang, sebab fungsi dan peranan tata guna
mencegah keberlangsungannya erosi, dapat juga bermanfaat tanah maupun tata air harus benar-benar dihormati' Tanpa
bagi kepentingan manusia dalam usaha mencukupi kebutuhan disiplin dalam hal pengelolaan dan penggunaan tanah yang
kayu bakar. sesuai dengan sifat-sifat serta kemampuannya, maka hanyalah
akan dijumpai bencana-bencana alam yang menyengsarakan
Tanah Kelas VIII, nasib manusia di atas bumi ini. Apabila sampai terjadi keadaan
Apabila kita mendapati tanah-tanah yang kondisinya sangat yang demikian, maka akan dijumpai keadaan dimana manusia
jelek akibat erosi yang telah berlangsung lama, terjal, gersang akan hidup dalam suasana gersang dan tanpa damai di hati-
dan berbatu-batu, tanah demikian inilah yang dimaksudkan nya''.
clengan tanah kelas VIII, yaitu tanah yang tidak mungkin di- Dengan menghadapi tanah-tanah yang merupakan. tanah
dayagunakan untuk usaha pertanian. Kelas V, VI, VII dan VIII, kita seharusnya tetap berdaya
Tanah yang demikian sebaiknya diiadikan Hutan Lindung, upaya dengan melakukan penelitian-penelitian agff tanah-
atau Hutan Suaka Alam, dimana segala tanaman yang dapat tanah yang pada waktu ini kecil sekali manfaatnya bagi me-
tumbuh secara alami dibiarllan dan dilindungi untuk melang- nunjang kebutuhan hidup dapat diikhtiarkan dengan segala
sungkan pertumbuhannya yang alami itu, demikian pula segala daya upaya dan teknik-teknik maju menjadi tanah-tanah
fauna yang terdapat di dalamnya. yang lebih bermanfaat dan dapat didayagunakan sebagai tanah-
Puncak-puncak pegunungan yaRg demikian tandus/gersang, tanah pertanian, seperti halnya : tanah berawa-rawa yang tcr-
tebing-tebing atau ngarai yang terjal yang profil tanahnya masuk Kelas VIII di sekitar Rawa Lakbok Ciamis, tanah berawa'
tampak jelas berbatu-batu, tanah-tanah yang akibat gunung rawa yang terkenal dengan Rawa Bangke, kini telah berubalr
I
r95
194 ul

I
,l

rl il

menjadi tanah-tanah persawahan yang subur, sisa-sisa rawapun


telah tidak tampak lagi.

Dalam hal pendayagunaan tanah, perhatikanlah ketentuan-


ketentuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960
tentang Pokok-pokok Agraria :
1. Yang mengenai Fungsi Tanah, pasal 6 UU no. 511960.
2. Yangmengenai PemilikanTanah, pasal 7 UU no. 5 I 1960.
3. Yang mengenaipendayagunaantanah, pasal 10, pasal 15,
U.U. no. 511960.
4.Yang mengenai pemberian hukuman atau penindakan
sehubungan menelantarkan tanah dan lain-lain yang
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan di atas, Pasal 52
U.U. no. 511960.
Mungkin ketentuan-ketentuan ini mendorong anda untuk
berhati-hati dan memberikan perlakuqn-perlakuan yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai