Anda di halaman 1dari 101

!" :4, dlri;lqf i: r,.&;.,8q. :,ri": I .l&i.i..iir!

j'',.: I ''"i.' id'.i


. "1 ,' : i'l$r j 1i.-r : :': i
'

, - *l..ilt':a
''. i ;';
:^ I " ','j
ri ". i,r il

l' . lt:i ;;:lr;,,

DAERAH

-i
J
.T
I

,.
!

TEKNOLOGI
PENGAIRAN PERTANIAN
(rRrGASr)

Ir. A.G. Kartasapoetra


Ir. Mul. Mulyani Sutedjo
E. Pollein

ED&mowa
l:l
'I
*L
BA. 1.45.0069
TEXNOL('GI PENGAIRAN PERTANTAN (IRIGASD
Oleh: Ir, A.G. Kartasapetra
Ir. llul Muljani Sutedjo
E. Pollcin

IItk cipta dilindungi undang-un&ng


Dihrrng mcnrperbanyak bulru ini. sebegian etau sclunrhnye -
&lm beou* dan dengen ca6 1p6p- juga boit mekanis marpun
eldatuir, tctmalut fotokopl rclcaman den lain-lain
tmpe izin unllir dari penerbir

Ditabittrn olch BUMI AKSARA ,.ktttr


Anggca II(API
KATA PENGANTAR
Cetakan pertama, Mei 1991
Cetakan kedua, Februari 1994
Bagi usaha di biciang pertanian, terutama usaha-usaha perta-
Disain kulit oletr Ibnoe Wahyudi
Dicetak oleh Radar Jaya Offset
naman'tanaman yang sangat berguna bagi kehidupan manrxila,
tersedianya tanah-tanah yang subur dengan air pengairannya yang
Perpusll',1'ilan I)aerah mencukupi kebutuhan tanaman akan sangat melegakan hati para
Jatva Timur petani, karena usaha pertanamannya tersebut (tanpa adanya
serangan hama dan penyakit tanaman yang hebat) akan dapat ber-
hasil ses'uai dengan yang dikehend aki/direncanakannya.
Air pengairan dan tanah pertanian ke duaduanya merupakan
Poptt*akaot Nasional : Kaalog D aton Tobban ( KDT ) faktor dasar bagi berlangsungnya usaha pertanaman tanaman yang
sesuai di daerah setempat, Tidak sedikit areal tanah yang tidak
I(ARTASAFOETRA A.C.
dapat digunakan untuk usaha pertanamafl tanamin, dikarenakan
Teknologi pengairan pertanian (irigasi) / A.G.
Kartasapoetra, Mul Muljuri Sutedjo, E. pollein. -- tidak tersedianya air pengafuan ataupun air tanah yang terdapat
Cet 2. -- Jakarta: Bumi Abara, l9g4 di lapisan.bawah tanah. Karena itu di dalam setiap usaha pembuka-
xii, 188. ; ilus. :21 cm. an hutan bagr\reklamasi tanah pertanian, perencanaan/pprancang-
Bibliografi. annya selalu dititikberatkan pada tersedianya tanah yang dapat di-
ISBN979-526{23-5
tanami dan tersedianya air pengairan bagi pertumbuhan dan per-
1. Irigasi. 2.Teknikperuniar. I. Judul. kembangan tanaman yang dapat dibudidayakan..
tr. Sutedlt, MulMuljari. Itr. Pollein, B. Namun demikian, tidak semua air permtrkaan dan air tanah
631.7 dapat dimanfaatkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanam-
an, seperti air yang mengandung bahan-bahan racun/limbalr,indus-
MILIK tri, air yang terlalu banyak mengandupg 'suatu zat, air yang kuali-
PERPTJSTAKAA\ D4BRAI tasnya buruk, air yang kandg4gan \adar garainnya berlebihan,
J,\\T \ TINlUR dan lain sebagainya. Jadi air perrnukaan dan air tanah untuk di-
manfaatkan bagi pertumbuhan dan perkembangan
mendapatkan penelitian terlebih dahulu d
t

t ffi:tl.3,i:^
,i1-i4g
penyaluran dan penyampaiannya ke petak-petak pertanaman yang
teratur dan lancar.
Dalam buku ini ke semua hal yang dikemukakan di atas dan
juga usaha-usaha pemanfaatan air tanah di daerah-daerah darr juga
usaha-usaha pemanfaatan air tanah di daerah-daerah lahan kering,
keburukan dan keuntungan-keuntungannya, diuraikan secara men-
deti! yang mudah-mudahan akan bermanfaat untuk meningkatkan
usaha-usaha pertanaman di seluruh Nusantara kita.
Terutama bagi mereka yang sedang menekuni bidang studi per-
tanian, materi yang terdapat dalam buku ini dapat membantu DAFTAR ISI
kepentingan-kepentingannya.
Halaman
Jakarta, April 1990 Ir. A.G. Kartasapoetra KATA PENGANTAR 5
Ir. Mul Mulyani Sutedio, DAFTAR ISI. 7
F. Pollein
BAB I : PENDAHULUAN l3
l. Umum. l3
2. Beberapa Pengertian dan Tujuan t7
3. Sumber Air Bagi Pengairan Pertanian . . . t9
Air Permukaan,
Air Tanah.
4. Daerah Aliran Sungai (DAS) 23
BAB II : SISTEM PENGAMBILAN DAN PEMBERI-
AN PENGAIRAN BAGI LAHAN.LAHAN
PERTANIAN : 25
25
2. Beberapa Cara Dalam Pengambilan Air
Pengairan. 29
3. Beberapa Cara Pemberian Air Pengair-
an 30
Cara Pemberian Air pada permukaan
Tanah;
Cara Penyaluran Air di Bagian Bawah
Permukaan Tanah;
Cara Pemberian Air Pengairan De-
ngan Pancaran/Curah;
Gravity Irrigation; .

Non Gravity Irrigation.

vii
\I
7T i

IIAB IV : SISTEM PENGALIRAN KELEBIHAN AIR


4. Beberapa Prinsip Dasar Dalam Pemilihan PENGAIRAN (DRAINASE): 60
35
1. Umum 60
Keadaan Topografi dan Karakteristik 2. Sistem Drainase 63
Lahan serta Tanah;
Drainase Permukaan;
Derqiat PeresaPan Air ke dalam Ta-
nah; 3. Merancang Sistem Drainase 69
-- Ketebalan Rumah Tangga Air; 4. Rancangan Dalam Pelaksanaan 7t
Kemantapan'Top Soil;
Perbedaan Sistem Pertanaman ; I}AB V : KETEPATGUNAAN PENGAIRAN DALAM
Kebiasaan Tumbuh Tanaman ; RANGKA MENCUKUPI KEBUTUHAN
Kualitas Air Pengahan; AIR BAGI LAHAN PERTANIAN: . . . 76
Kondisi Iklim dan Cuaca SetemPat. l. Umum 76
BAB III : SISTEM DAN BENTI.'K-BENTUK JARING Jenis dan Sifat Tanah;
,42
AN PENGAIRAN : Macam dan Jenis Tanaman;
l. Umum 42 Keadaan Iklim;
2. Prinsipprinsip Dasar Penataan Jaringan Keadaan Topografi;
Irigasi .. ... . i. 44 Luas l.ahan Pertanaman
Sistem Random Jaringan Pengairan; 2. Debit Air. 8l
Sistem Paralel Jaringan Pertanian; Pengukuran Debit Air Secara Lang-
3. Beberapa Penjelasan Mengenai Sarana/ sung;
Bangunan Pengairan 49 Pengukuran Debit Air Secara Tidak
Bendung/Bendungan; Langsung;
Kantong LumPur; 3. Kehilangan Air Sangat Mempengaruhi
Bandungan Bagi/Pembagi; Kebutuhan 90
Evaporasi;
.Bangunan PelimPah;
Bangunan Terjun; Evapotranspirasi .;
Terowongan Pengairan; Perkolasi;
Talaru Air Pengairan; Perembesan dan Bocoran;
Gorong-gorong; 4. Teknologi Penentuan Kebutuhan Air Ba-
- Siphon danUkur. giPengairan.... 98
Bangunan
4. Perancangan Sistem Pertanaman Kaitan- Pengukuran Secara langsung ;
nya Dengan Penyediaan Air Pengairan. . . 54 Pengukuran Secara Tidak Langsung;
5. Perkiraan Kebutuhan Air Pengairan Bagi 5. Ketepatgunaan Pengairan . . . . r02
Petak Lahan Pertanaman 57 - Ketepatgunaan Pengairan Tanpa Ge-
nangan; (Ketepatgunaan Penyaluran
Air Pengairan, Ketepatgunaan Pema-
kaian Air, Ketepatgunaan Penyim-

tx
vur
panan Air, Ketepatgunaan Pcnycbar- lam Rangka Pemboran Uji;
an, Air, Keptepatgunaau Pctlgglltlaan Yang Perlu Diperhatikan Dalarrr l,c-
Air Konsumti0. laksanaan Uji Akuifer;
: Ketepatgunaan Pengairan l)crtgan Besamya Air Tanah Yang Kc Lrrlr
Genangan (Ketepatgunaan Pcttgairan Dari Sumur.
Maksimum, Ketepatgunaan l)c:ttgair- 4. Beberapa Kerugian Yang Diakibatkan
an Dalam Pemberian Air, KotcPat- Pemanfaatan Air Tanah Sebagai Sunr-
gunaan Pengairan Petak Tcrticr)' berPengairan.... l(rl
Menjadi Keringnya Sumber Air Ta-
BAB VI : PINTU PENGURAS DAN DEBIT AIR BA- nah;
GI PENGURASAN: 109
Penurunan Tanah;
1. Umum 109
Penerobosan Air Asin Ke Dalam Air
2. Debit Air Untuk Pengurasan tt2 Tanah.
3. BesarnYa Pintu . I l5
5. Pengisian Kembali Air Tanah Secara
4. Pentingnya Penyelidikan Tingginya Air. . 116
Alami dan Secara Buatan. 165
Cara Perhitungan Kecepatan Pengu-
rasan Pertama; I}AB VIII: STATUS PENGAIRAN DAN USAHA PE-
Cara Perhitungan Kecepatan Pengu- NGELOLAAN PEMBERIAN AIR PENG.
rasan Kedua; AIRAN: 168
Cara Perhitungan Kecepatan Pengu- 1. Umum . 168
rasan Ketiga; 2. Pengelolaan Pengairan, Pembagian dan
Pemberian Air Pengairan t7l
BAB VII: PEMANFAATAN AIR TANAH SEBAGAI Pengelolaan Pengairan ;
SUMBER PENGAIRAN: 133
Pembagian Air Pengairan ;
1. Umum ;.... 133
Pemberian Air Pengairan.
2. Air Tanah Bebas Dan Air Tanah Ter- 3. Pemberian Air Pengairan Secara Ber-
tekan/Terkekang 134
sama, Golongan dan Giliran. 177
Karakteristik Air Bebas; Pemberian Air Pengairan Secara Ber-
Karakteristik Air Tertekan ; sama;
Air Tanah Dataran Alluvisial; Pemberian Air Pengairan Secara Gi-
Air Tanah Dalam KiPas Detrital; liran (Pengaturan Golongan, Peng-
Air Tanah Dalam Teras Dilluviail; aturan Secara Gilir Desa, Pengaturan
Air Tanah Di Kaki Gunung BeraPi; Giliran Jam, Stelsel Waduk Pesa-
Air Tanah .Sekitar Zone Retakan. wahan).
3. Pemanfaatan Air Tanah Bagi Pengairan. . t44 4. Pemberian Air Pengairan Pada Petak-
Melakukan Kegiatan Pendtlgaan
petak Tanaman Dengan Pola Pergiliran
Air Tanah; Tanaman 183
Melakukan Penelitian Penggalian Da- Pemberian Air Pengairan Pada Petak-

t xl
petak Pesawahan;
Pemberian Air Pengairan Pada [a-
han Pertanaman Tanaman Kcdelai;
Pemberian Air Pengairan Pada Lahan
Pertanaman Tanaman Jagung ;
Pemberian Air Pengairan Pada Lahan
Pertanaman Tanaman Kacang Tanah.

BAB IX : BADAN-BADAN PENGATUR/PENGELG ri,,


(, BAB I
LA PENGAIRAN BAGI PERTANIAN: 188
\
'n ,11-"

PENDAHULUAN
1. Umum 188
2. Organisasi Atau Badan Pengairan. r89
I..UMUM
Panitia Pengairan Pada Masa Penja- ' Air adalah demikian penting bagi kehidupan manusia, bagi
jahan Belanda; I
Panitia Pengairan Pada Masa kini. pertanian, perikanan, peternakan, transportasi, industri, dan bagi
3. Perkumpulan Petani Pemakai Air . . . . . . t94 kepentingan-kepentingan lainnya. Yang dimaksud dengan air di
(erama Pekaseh dan Kerama Subak. sini adalah air pengairan, yang sering bahkan mungkin selalu me-
4. Organisasi P3A (Perkumpulan Petani nimbulkan berbagai masalah bagi berbagai kehidupan di dunia,
Pemakai Air) Pada Masa Sekarang. . . . . . 198 terutama manusia, kalau manusia tidak berhati-hati dalam peng-
gunaannya, tidak pand ai melindungi, mengawetkannya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN 204 Air sering menimbulkan bencana yang dahsyat kalau datang-
berlebihan, air sering pula menghilang menjadikan manusia dan
makhluk-makhluk hidup lainnya menjerit karena mengalami keke-
ringan, bencana-bencana di atas selain karena arami sering pula
diakibatkan atau sangat ditunjang oleh pengrusakan-pengrusakan
sebagai akibat oleh atau perilaku manusia sendiri. Tetapi kalau
manusia memberikan perhatian yang besar terhadap air, terhadap
faktor-faktor ketersediaan atau keberadaannya di dalam tanah,
faktor-faktor yang mempengiruhi sumber+umbernya, maka air
selamanya akan memberikan manfaat kepada berbagai makhluk
hidup, terutama manuiia beserta berbagai kepenting"I, nidupny..
Dal.m--rrrl iilg ueihuuungan dengan alinea tcrakhir di-aias,
manusia yang benar-benar memperhatikan air/pengairan di atas
bagian buminya telah banyak rnenikmati manfaat dari pengairan
tersebut, sebagai contoh antara lain :
a. s. Nil di Mesir, yang pada tahun-tahun 3.300 sebelum Masehi
terkenal dengan peluapan-peluapannya, telah diperhatikan

xu
,. - EE=\

dengan seng{a merusak sarana pengairan untuk melumpuhkan


dengan dibuatnya bendungan sepaqiang + 100 m dengan tinggi
tersedianya bahan pangan bagi para pejuang kita dan tindakan-
12 m pada tahun 500 SM sehingga memberikan manfaat pada
tindakan yang mewajibkan penduduk bekirja rodi ectelah pe-
700.000 hektar tanah yang dapat diiadikan lahan pertanian,
yang selanjutnya pada abad ke l3 dengan dilakukan perbaikan
perangan lokal itu selesai ternyata telah mengakibatkan
perhatian penduduk terhadap pengairan lebih meiosot
dan pembangunan manfaat seperti di atas telah terasa pada lagi,
dan ahibat lanjutan dari keadaan ini telah menimbulkan kela-
t 1.400.000 hektar lahan pertanian. paran di berbagai daerah di pantai utara p. iawa. pemerintah
Pembangunan Dam Aswan sekitar tatrun 1902. disempurnakan penj4iah memang berJekad untuk merniskinkan penduduk
tingginya sekitar tahun l9l2 dan diperbaiki lagi tahun 1933, penduduk tidak berkemamp,an untuk
agar
ternyata telah dapat menjamin irigasi yang efektif sepanjang mehklhn aksi-aksi
perlawanan terhadap pemerintah penjajah.
tahun di I*mbah Delta Nil dan menjadikan Mesir sebagar ne-
gara penghasil berbagai produk tanaman dan peternakan. Namun demikian, pada akhirnya pemerintah penjajah terpaksa
membangun dan memperbaiki sistem pengairan aengan
b. Di daratan, Cina, perhatian terhadap pdngairan telah berlang- irigasi-
irigasinya karena terdorong oleh kepentingannya untuf menyuk-
sung sejak 4000 tahun SM, selanjutnya t
tahun 200 SM telah
seskan uaha tanaman "kultur stelselnya". Di antara pembangunan
dibangun bendungan Tzu Kiang (terletak di Sungai Huang Ho),
dan atau perbaikan sistem pengairan yang dilakukannya antara
dan hingga sekarang bendungan ini masih tetap berfungsi dan
lain sebagai berikut:
dapat memberi fasittas penyediaan air irigasi untuk aeral ta-
t
nah pertanian seluas 200.000 hektar. Dengan dibangunnya (l).Pada tahun 1852 pembangunan bendungan Glapen
di Kari
Saluran Induk sepanjang 1.120 km pada abad ke 7 makin Tuntang di Iawa Tengah dengan maksud agiar dapat mengairi
banyak lagi lahan-lahan pertanian yang mempunyai pengairan- lahan pertanaman kapas yang direncanakannya seluas
hektar;
t 14000.
yang baik separfang tahun.
Di India, dengan dibangunnya jaringan-jaringan irigasi yang (2).usaha Belanda untuk meluaskan areal pertanaman
tebu telah
baik, sejak tahun 300 SM negara tersebut telah dikenal sebagai mendorong pembangunan bendungan dan irigasi, seperti
negara yang penduduknya hidup berkecukupan (makmur). pembangunan bendungan Lengkong di Mojokerto
ipada S.
Panen padi pada kurun waktu itu telah dapat dilakukan 2 Brantas) yang dapat mengairi lahan pertanaman seluas-40.000
kali dalam setahun. hektar, pembangunan irigasi Banjar cahyana di Banyumas,Iri-
gasi Pemali-comal di pekalongan, waduk penjalin
d. Di Tanah Air kita, terutama di P. Jawa, antara tahun 200 dan Mala-
hayu di Brebes, semuanya sekitar tahun 190-g. paoa tahun
- 300 SM perhatian terhadap pengairan, yaitu dengan dibuat-
1930-an luas lahan pertanaman tebu telah mencapai sekitar
nya irigasi-irigasi, telah menjadikan P. Jawa lebih dikenal seba-
198.000 hektar dengan 179 pabrik gula.
gai penghasil padi yang potersial, yang telah memakmurkan
kehidupan penduduknya. Namun selanjutnya, peperangan Pengairan mulai diperhatikan kembali di ranah Air kita
sete-
(lokal) yang timbul sampai selesainya Perang Dipanegara lah Negara Indonesia merdeka, terutama setelah tahun 1950-an
ternyata telah mengakibatkan berkurangnya perhatian terha- sehubungan dengan tekad pemerintah R.I. waktu itu
untuk ber-
dap pengairan. Hal ini dapat kita maklumi karena perhatian swasembada pangan (beras) dengan menempuh program intensifi-
yang sebesar-besarnya pada kurun waktu tersebut ditujukan kasi dan ekstensifikasi, berbagai sarana pengairan dibangun dan
pada peperangan, waktu bertani banyak tersita untuk pepe- diperbaiki, usaha penierintah ke arah itu dipertegas deigan di-
rangan. Tindakan-tindakan penjajah Belanda yang keji. yang mulainya PELITA I di mana pembangunan dititikbcratkan pada
\

pembangunan bidang pertanian, maka sejak tahun 1969 Pemerin-


2. BEBERAPA PENGERTIAN DAN TUJUAN
tah aktif melakukan rehabilitasi jaringan-jaringan irigasi yang ke- Karena demikian pentingnya pengairan itu, pemcrintah
telah
adaannya telah kurang berfungsi disebabkan kurangnya pemeliha- r,enetapkan ketentuan-ketentuan dan pendayagunaannya
oleh
raan. Pada tahapan pertama yang dikerjakan.adalah jaringan irigasi sctiap orang di bagian bumi kita ini dalam Unoan!-undang
nomor
Cisadane di Tangerang (Jawa Barat), jaringan-jaringan Way Sepu- I I tahun 1974 tentang pengairan.
tih di Lampung, jaringan irigasi Sandang di Sulawesi Selatan, ja- Menurut uU tersebut pengairan adarah suatu bidang pembrna-
ringan irigasi Rentang di Indramayu - Jawa Barat dan selanjutnya an terhadap air, sumier air, termasuk kekayaan aram hewani
pada PELITA II sampai dengan IV pembangunan dan perbaikan- y,ang terkandung dalamnya,
perbaikan jaringan irigasi di berbagai daerah di seluruh Nusantara -di manusia. baik yang alamiah maupun yang
tehh diusahakan oleh
terus dikerjakan dengan aktif berbarengan dengan pencetakan Dengan demikian pengertian pengairan itu sangat luas,
tidak
lahan-lahan persawahanbaru. hanya terbatas untuk kepentingan pertanian saja
atau dengan per-
Pencetakan lahan-lahan persawahan baru itu adalah termasuk kataan lain "bukan hanya terbatas pada suatu usaha atau
kegiatan
program ekstensifikasi, yang dalam hal ini usaha perluasan areal penyediaan air bagi kepentingan pertanian saja",
melainkan pula
persawahan dengan pemberian air irigasi pada sawah tadah hujan untuk mencukupi berbagai kepentingan hidup manusia dan makh-
di musim kemarau. Ke dalam program ekstensifikisi dalam kaitan- luk-makhluk hidup lainnya. Kita perhatikan saja, perrindungan
nya dengan pembangunan sarana-sarana pengairan antara lain pengairan dari berbagai bentuk pencemaran, bukan
hanya bagi
dapat dikemukakan : kepentingan manusia saja merainkan rebih ruas dari itu,
(l).pembuatan waduk serbaguna Jatiluhur (1957) yang dapat menjang-
kau kepentingan hidup berbagai makhluk lainnya.
mengairi sawah seluas 230.000 hektar di Jawa Barat; Khusus bagi kepentingan manusia, berbagai kegiatan pengairan
(2).pembuatan bendung Tajum (1967') di dekat Purwokerto,YdnE yang umum dilaksanakannya yaitu kegiatan-kegiatan pengairan
dapat mengairi sawah seluas 3.500 hektar; denganjangkauan sebagai berikut,".,.0,,,, z.:.,:,;l"ir, r,._1.
;:i,
(3).pembuatan waduk Sempor di Jawa Tengah;
(4).pembdatan waduk Karangkates di dekat Malang-Jawi Timur;
a. Irigasi, yang pada pokoknya irerupakan kegiatan penyediaan
dan pengafuran air untuk memenuhi kepentingan pertanian
(5).pembuatan waduk Wingi Raya di Blitar - Jawa Timur; de-
ngan memanfaatkan air yang berasal dari air permukaan
(6).pembuatan bendung Kelara di Sulawesi Selatan; dan
air tanah.
(7).pembuatan waduk Riam Kanan di Kalimantan;
dan banyak lagi. b. Pengembangan dan pematangan tanah di daerah rawa (swamp
Belakangan ini, yang merupakan proyek-proyek besar yaitu area), yaitu dengan cara mengarirkan airnya merarui jaringan-
pembangunan waduk Cirata dan Saguling di Jawa Barat, waduk jaringan rertentu yang khusus dibuat, sehingga
denian cara
Sudirman di daerah Jawa Tengah, waduk Kedung Ombo di Jawa demikian dapat dicetak rahan pesawarran/peitanami'n baru.
Tengah tertuju pada usaha perbaikan pengaiian bagi lahan-lahan c' Pengendalian dan pengaturan peruapan-peluapan air dengan
pertanian. Khusus di banyak daerah transmigrasi di luar P. Jawa jalan pembuatan saluran-saruran, perbaikan
sungai, waduk dan
pembukaan tanah-tanah pertanian selalu memperhatikan sistem sebagainya.
pengairannya, sehingga tanah-tanah pertanian dengan ditunjang
d. Pengaturan dan pengolahan air untuk penyediaan
air minum
sistem pengairan yang baik telah menjadikan para transmigran
air perkotail, &h industri dan pembangkit tenaga serta pence.
betah dan aktif mengembangkan usaha taninya. gahan terhadap pencemaran atau pengotoran, dan
sebagainya.

4
I
Dari uraian di atas kalau kita perhatikan benur-be.ra, maka Dengan demikian pengaturan irigasi (pcngairan pcrru,lnlr i
pengairan itu mempunyai pengertian yang luas. Untuk bidang per- )
:rkan menjangkau beberapa tahapan pekerjaan atau bidang sebupnl I
tanian, yang merupakan bagian dari pengertian yang luas itu, biasa bcrikut : I

dikenal dengan irigasi atau pengairan lahan pcrtanian. Pengairan .. pengembangan sumber air dan penyediaan air bagi keperluarr
dalam pengertian yang luas dalam bahasa Inggris disebut water usaha tani;
resorces development, dan pengairan untuk lahan-lahan pertanian b. penyaluran air irigasi dari sumbernya ke daerah/lahan
(irieasi) disebut irrigat io n. usaha tani;
- lahun
Untuk selanjutnya, YanB akan dikemukakan dan yang dimak- c. pembagian dan pemberian air di daerah/lahan-lahan usaha
sud dengan pengairan dalam buku ini adalah pcngairan yang ter- tani;
khususkan untuk mengairi lahan-lahan pertanian (irigasi). d. pengaliran dan pembuangan air yang melimpah/kelebihan dari
Bagi pertanian, untuk menentukan dalam usaha tani atau pro- daerah pertanian.
duksi tanaman, pengairan dengan sistem-sistemnya mempunyai Yang kesemuanya mempunyai tujtnn utama yaitu membasahi
peranan yang sangat besar, dan hal ini akan menguntungkan atau tanah guna mericiptakan keadaan lembab sekitar daerah perakaran
tidak akan menguntungkan para petani pemakai air, akan sangat agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan tercukupi kebu-
tergantung pada perencanaan rancangan jaringan pengairan yang tuhan airnya. Selain itu dengan terairinya lahan pertanian dengan
dibuat untuk keperluan usaha tani tersebut. Perencanaan rancang- baik akan diperoleh manfaat dan kemudahan sebagai berikut:
an jaringan pengairan sudah tentu sangat memperhatikan sistem a. pengolahan tanah bagi pertanaman akan mudah dan ringan da-
drainase (pengaliran) demi terlindunginya lahan-lahan pertanian, lam pelaksanaannya;
bagi daerah-daerah basah (humid regions) sistem drainasenya tentu b. tanaman pengganggu (gulma) akan mudah dalam pemberan-
akan berbeda bagi daerah-daerah dengan lahan yang berbukit- tasannya.
bukit. Penggenangan air yang berlebihan dapat merusak tanaman c. pengaturan temperatur tanah dapat berlangsung sesuai dengan
ataupun menimbulkan kerugian pada tanah. Di sinilah perlunya yang dikehendaki tanaman;
kita mempelajari pengetahuan tentang pengairan bagi lahan-lahan d. berlangsungnya perbaikan dan peningkatan kesuburan tanah;
pertanian (irigasi).
e. sangat berperan dalam memperlancar proses leaching (pencu-
Sebagiimana kita ketahui luas daratan bagian bumi/Tanah Air cian) tanah.
kita tidak seluruhnya mendapatkan curah hujan yang sama, menu-
rut pola penyebarannya sekitar 25% dai luas daratan menerima 3. SUMBER AIR BAGI PENGAIRAN PERTANIAN (IRIGASI).
curah hujan kurang dari 250 mm/tahun, 20% meteima-sekitar
250 mm sampai 500 mm/tahun (ini kalau dihitung secara ran- seluruh keperluan air bagi tanaman dan untuk kelembaban
dom), dengan demikian sekitar 55% dari luas daratan memerlukan tanahnya dicukupi oleh ketersediaan air pengairan yang berasal
pengairan bagi pertanian (irigasi) agar usaha tani dapat tercukupi dafi air permukaan dan air tarwh. sumber air permukaan yaitu
sungai, danau, waduk dan curah air hujan, sedang sumber
kebutuhan-kebutuhannya akan air, sehingga tanaman dapat tum- air tanah
yaitu air tanah bebas dan air tanah tertekan.
buh dan berproduksi dengan baik. Pengaturan pengairan bagi per- ' Ketersediaan air pengairan bagi pertanian itu berbeda-beda
tanian tidak hanya tertuju untuk penyediaan air di daerah-daerah
yang kurang mendapatkan curah hujan saja, melainkan juga untuk tergantung pada musim, lokasi sumber air dan usaha-usaha
kon-
servasi air. Namun demikian, ketersediaan air pengairan yang
mengurangi berlimpahnya air hujan di daerah-daerah yang kelebih-
an air dengan maksud untuk mencegah peluapan-peluapan air dan
cukup banyak akan tetapi tidak bebas dari pencJmaran dan
bahan-bahan buangan yang dapat meracuni tanamin, matca
kerusakan tanahnya. sumuer
air demikian tidak dapat dimanfaatkan. Dengan demikian sumber
6
7
yang meresap ke dalam tanah dan berkurrrprrl
air pengairan yang perlu diperhatikan bagi pcngairan lahan-lahan rli lrnglnlr lapls6
bawah tanah yang kemudian sedikit demi scdikit ukurr ke
pertanian yaitu : hnr
melalui mata air-mata air;
a. yang debitnya memadai; dan
b. air itu berkualitas menurut pandangan segi pcrtanian atau jelas- c. ground water run off, yaitu limpasan air tanah.
nya cukup mengandung unsur-unsur hara bagi tanaman dan Hujan yang turun pada suatu atau beberapa daerah seraqiutnyr
unsur-unsur mineral bagi kesuburan tanah. akan mengalir dan masuk ke dalam parit-parit, serokarrserokrn,
sungai-sungai kecil dan menyatu dalam sungai besar,
untuk soto-
Air Permukaan Tanah rusnya mengalir ke muara/laut atau ke danau. Jadi sungai
terro.
but berfungsi mengumpurkan dan mengalirkan curahan ii, t ujrn
Semua daerah Tanah Air kita termasuk daerah tropika, di dae-
dari suatu daerah aliran sungai (DAS).
rahdaerah seperti ini curah hujan merupakan sunlber yang pokok
bagi tersedianya air pengairan terutama air permukaan. Air hujan Air Tanah
yang tercurah pada suatu daerah sebagian akan terinfiltrasi melalui
pori-pori tanah ke dalam tanah dan sebagian lagi karena daya resap Daerah penampungan (reservoir, reservation) air tanah
terda-
pori-pori tanah tidak memungkinkan akan membentuk aliran air pat di lapisan bagian bawah tanah, tepatnya di dalam
lapisan padat
permukaan (run offl yang terus mengalir ke bagian bawah dan atau batuan yang sarang yang biasanya terbentuk dari bahan-bahan
pasir dan kerikil, tufa vulkanis, batu gamping dan
masuk ke dalam sungai-sungai. Aliran air permukaan biasanya beberapa bahan
mengangkut unsur-unsur hara dari tanah di bagian atas ke tanah Iainnya. Lapisan penampungan air tanah ini selanjutnya
ditenal
sebagai hpisan pengandung air atau aquifer, air yan!
bagian bawah atau langsung terangkut ke dalam sungai yang selan- terkumpul di
jutnya mengangkut ke muara dan laut atau menyampaikannya ke sini mudah bergerak dari tempatnya yang lebilr tinggi ke tempat-
danaudanau atau waduk-waduk yang telah dibuat. Air sungai, tempat yang lebih rendah.
danau atau waduk yang demikian kalau diuji biasanya menunjuk- Berkaitan dengan kondisi dan letaknya di dalam tanah, lapisan
pengandung air (aquiver) tersebut biasanya dibedakan
kan kualitas air yang banyak mengandung unsur hara yang penting menjadi se-
bagi tanaman.
bagai berikut :

Air hujan yang terinfiltrasikan ke dalam tanah sebagian akan a. I apisan pengandung air tanah yang bebas atau tidak terbatis
mengalir kembali ke luar dari tanah dan masuk ke sungai-sungai, (unconfined aquifer). I apisan ini di bagian bawahnya
terda-
tetapi sebagian akan bertahan sementara di dalam tanah dan selan- pat/dibatasi oleh lapisan kedap air, sedang di sebelah
atasnya
jutnya sedikit demi sedikit air tanah ini akan ke luar pula melalui berupa. m uka air yang berhubungan d engan atmosfer.
mata air - mata air ke permukaan tanah dalam jangka waktu yang b. Lapisan pengandung air tanah yang tertekan/terbatas (confi_
relatif lama. Air tanah ini menjamin terpenuhinya kebutuhan ma- ned aquifer). Lapisan ini di bagian atas dan di bagian bawah-
nusia akan air minum dan lain-lain. Dalam kaitan dengan bergerak- nya dibatasi oleh lapisan kedap air.
nya air pada lapisan permukaan tanah dan dalam lapisan bawah
tanah, kita mengenal istilah-istilah : interflow, ground water dan
c. Lapisan perrgandung air tanah tumpang (perched aquifer).
ground water run off. Lapisan ini terletak di atas lapisan kedap air yang tidak
begitu
luas, berada pada zona di atas water table. Karena vo-
a. interflow, yaitu aliran air yang meresap ke lapisan tanah per- ".r"ri
lume air pada lapisan pengandung
mukaan dan kemudian mengalir kembali ke luar dari lapisan air tanah ini kenyataannya
tanah permukaan tersebut ke permukaan tanahnya;
tidak banyak maka perched aquifer kurang d,apat di"rrd"lkr,
sebagai sumber air.
b. ground water, yaitu air tanah atau jelasnya air permukaan
E
Pemanfaatan air tanah untuk pcngairatl pcrtlnian terutama ka- 4. DAERAH ALIRAN SUNGAT (DAS) I

lau air tanah itu mengalir ke luar melaltri tttltta air mata airnya,
Sebagai telah dikemukakan, sungai berfungsi scbagai pcnyntur
sedang yang diusahakan melalui penggaliatt tlatt pcttycdotan dapat
dikatakan masih terbatas, hal ini kemungkinatt sckali sangat ber- air hujan pada suatu daerah aliran sungai. Demikian pentingnyn
kaitan dengan :
nilai daerah aliran sungai tersebut, terutama bagi pertanian dun
pencegahan-pencegahan peluapan air, Pemerintah selalu memper-
a. kebanyakan lapisan pengandung air tanall bcratl:t jauh di dalam hatikannya agar tidak terjadi perusakan-perusakan, baik terhadap
tanah, yang sulit untuk penggaliannya; keadaan tanahnya (penggalian-penggalian yang dilakukan Eo-
b. penggunaan alat penyedot air, selain metttcrlukan biaya yang cara sembarang) maupun terhadap pohon-pohonannya (penebang.
tidak kecil bagi ukuran hidup para petani, juga karena para an-penebangan liar).
petani belum terbiasa untuk melakukan perlakuan pcngairan Tentang daerah aliran sungai (DAS) ini sesuai dengan pola-
seperti itu; polanya, maka dapat dibedakan menjadi :
c. para petani yang bermodal (perkebunan-perkcbunan) mem- a. Daerah aliran sungai dengan pola "Bulu Burung".
batasi diri dalam penggunaan alat-alat penyedotan air ter-
Di daerah aliran sungai ini selain terdapat sungai utama, tidak
utama agar tidak timbul masalah yaitu mengeringnya sumber-
jauh daripadanya, di sebelah kiri dan kanan terdapat pula
sumber air tanah, jadi mereka masih memikirkan pula tentang
sungai-sungai kecil atau anak-anak sungai. Sewaktu hujan
konservasi air dan kepentingan umum.
mengguyur daerah ini anak-anak sungai akan berfungsi pula
d. kesadaran para petani sehubungan dengan pengetahuannya mengalirkan air hujan yang mengalir ke dalamnya, dengan
yang meningkat, bahwa penggunaan air tanah yang berlebihan demikian debit air yang meluap pada sungai utama dan anak-
dapat mengakibatkan : anak sungainya akan tetap kecil, dengan demikian kalaupun
(1) penurunan permukaan tanah; terjadi banjir akan berlangsung lambat, sedang pembuangan-
(2) perembesan air asin, yang dapat berakibat tidak dapat nya berlangsung cepat.
dimanfaatkannya air tanah tersebut.
Pengambilan air tanah untuk kepentingan pengairan pertanian
b. Daerah aliran sungai denganpola "Radial/Melebar".
hanya dilakukan terbatas dan itupun hanya dilakukan di beberapa
Di daerah aliran sungai inipun terdapat sungai utama/besar,
dengan beberapa anak sungainya, hanya anak-anak sungai ter-
daerah tertentu, pada saat-saat musim kemarau. Untuk kepenting-
sebut melingkar dan akan bertemu dengan sungai utamanya
an umum (rumah tangga dan industri) pemanfaatan air tanah me-
pada suatu titik (daerah), sehingga kalau digambarkan akan
mang telah terbiasa, seperti misalnya pembuatan sumur' sumur
berbentuk bagaikan kipas.
pompa (bor). Pernbuatan sumur bor oleh perusahaan-perusahaan/
Terkumpulnya curah hujan di daerah aliran sungai ini, dan se-
industri sering menimbulkan masalah yang gawat dengan menge-
bagian mengalir ke sungai utama dan terbagi lagi ke anak-
ringnya sumur-sumur penduduk yang ada di sekitarnya. Di Jakarta
anak sungainya, yang kemudian bertemu pada suatu tifik/sua-
akibat penggunaan air tanah yang terus menerus sec:ra berlebihan,
perembesan air asin (air laut) telah mendekati Tugu Monas. De-
tu daerah, akan mengakibatkan banjir besar di daerah perte-
muan tersebut.
ngan berkembangnya pembangunan industri-industri besar di dae-
rahdaerah perkampungan, para pengusaha industri dituntut agar c. Daerah aliran sungai dengan pola "Paralel/Sejajar".
tidak menggunakan air tanah secara berlebihan, agar kepentingan Daerah aliran sungai ini terdiri dari 2 jalur daerah aliran, yang
umum tidak terganggu. memang paralel, yang di bagian hilir ke duanya bersatu sehing-
ga merupakan satu sungai besar. Sewaktu curah hujan menggu-

10 ll
& \
yur daerah.daerah di sekitar aliran sttngiti tcrscbttt, maka pada
daerah hilir di mana terjadinya pcrtctttttittt tatli akan
terjadi
peluapan-peluapan air yang cukup besar'
Terjadinya peluapan-peluapan air (banjir) s(:l)crti dikemuka-
kan di atas memarrg oi daerahdaerah tertctttu tlapat membawa
dan menyampaikan unsur-unsur hara dan atatt tttincral tertentu
akan tetapi
V"ng A"p"t menyuburkan tanaman dan tanaltnya' (seperti BAB II
[au, aiuarrdingkan dengan kerugian yang ditimbulkannya
erosi, pelongsoran, tersapunya tanaman yang dibudidayakan' dan SISTEM PENGAMBILAN DAN PEMBERIAN PENGAIRAN
hancurnyarumah.rumahpenduduk,danlain.lain)rnakakerugian BAGI LAHAN-LAHAN PERTANIAN
itu adalah jauh lebih besar, terlebih-lebih kalau akibat pengikisan-
pengikisan tanah lapisan permukaan mengakibatkan bagian-bagial
i"n"t, yang tersisa menjadi sangat kurus/tidak produktif, sangat I. UMUM
ta-
melarat akan unsur-unsur hara dan mineral yang diperlukan Bagi kepentingan pengairan lahan-lahan pertanian, terutama
naman. Karena itulah maka perlindungan terhadap daerah-daerah bagi pertumbuhan tanaman-tanamannya, ternyata atr yang tersedia
aliran sungai perlu diperhatikan. dari sumber+umbernya tidak semuanya dapat dimanfaatkan, se-
perti air yang salinitasnya tinggi, air yang masatn, air yang ter-
cemar, dan lain sebagainya. Jadi bagi pengairan lahan-lahan perta-
nian sifat dan kualitas air pengairan itu sangat berpengaruh dan
menentukan pertumbuhan tanamannya.
Pengolahan tanah yang baik, pemberian pupuk yang dapat
dikatakan sempurna dan pemakaian bibit-bibit tanaman unggul
dalam usaha pertanaman akan tetapi kalau air pengairannya mem-
punyai salinitas ataupun kemasaman yang berpengaruh, maka per-
tumbuhan tanaman tidak mungkin terjamin, bahkan kemungkinan
pula tidak terjadi pertumbuhan tersebut. Untuk menilai sifat dan
kualitas air perlu diketahui konsentrasi total serta konsentrasi
bahan-bahan tertentu yang terkandung dalam air pengairan (iri-
gasi), yang dalam hal ini kadar garam total merupakan kriteria
tunggal yang terpenting. Kalau kemasaman tanah akibat pengaruh
dari air pengairan yang masam masih dapat diatasi dengan pem-
berian bahan-bahan kapur pertanian secukupnya, akan tetapi
tingkat salinitas larutan tanah yang pada dasarnya sangat ditentu-
kan oleh salinitas air pengairatt (irigasi) haruslah mendapatkan
pencucian (leaching) untuk mengatasinya di samping menghindar.
kan pemakaian air irigasi yang salin tersebut.

13
t2
I)alam memperhatikan kualitas air pengairan (ii,igasi) bagi ke- Selanjutnya, perhitungan tcntang klasil'iklsi .ir lrcrrgairan (iri-
pcntingan usaha tani yang dapat diharapkan keberhasilannya, gasi) menurut penilaian US Salinity Laboratory stlll rllrr rncnurut
i,.,uka yarg perlu dinilai kandungan zat-zat pada air
pcngairan yang SCOFIELD.
kalau pengaruh- Klasifikasi air pengairan berdasarkan nilai sAR nrcnunrl
U".pengaruh negatif pada tanah dan tanamannya, Pcr-
p.r,g*..t t ya sedemikian rupa maka pemanfaatan air pengairan se- hitungan us salinity Laboratory Staff, disusun dalanr '['abcl sc-
harusnya tidak dilakukan, zat-zat tersebut yaitu : bagai berikut :

yang
a. Zat atau unsur garam yang melarut dalam air pcngairan'garam total KLASIFIKASI AIR PENGAIRAN BERDASARKAN NILAI SAR
dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar
DHL (BANDTNGAN ADSORPST NATRrr.lM)
dinyatakan dalam satuan ppm atau sebagai tingkat
(Daya Hantar Listrik) dalam satuan micr/cm'
KELAS AIR MLAI SAR PENJELASAN
b. Unsur Natrium (Na+) yang terkandung dalam air pengairal 1 0-8 Baik sekali
dan tanah dalam bentuk yang dapat dipertukarkan, unsur Na+ 1 8-16 Baik
ini dalam kadar yang relatif tinggi dibanding dengan kation- 3 t6-26 Kurang baik
kation lain dapat mengakibatkan perubahan sifat fisik dan ki- 4 Buruk
miawi dalam tanah. Dalam penilaian air pengairan sehubungan
dengan kandungan unsur ini, suatu petunjuk dari adanya baha-
yuyunedapatditimbulkannyayaituBandinganAdsorpsi US Salinity Laboratory Staff selanjutnya mengemukakan
tentang klasifikasi air pengairan berdasarkan penilaiannya pada
i.tatiium (SAR) sebagai salah satu metode di samping metode
tingkat DHL (Daya Hantar Listrik), kadar garam total, persentase
scoFIELD. US Salinity Laboratory staff sehubungan dengan
Natrium dan kadar unsur Boron, yang sebagai dikemukakan di atas
Bandingan Adsorpsi Natrium (sAR) tadi, mengemukakan cara
banyak berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Klasifikasi I
menghitungnya dengan rumus sebagdi berikut :
(Kelas l) menggolongkan air pengairan (irigasi) yang baik sekali
SAR =
bagi pemanfaatannya di bidang pertanian, klasifikasi 2 (Kelas 2)
masih menyatakan cukup baik, dan klasifikasi 3 (Kelas 3) perlu di
hindari karena dapat banyak merugikan. Perhatikan Tabelnya se-
bagai berikut :
yang dengan rumus ini kadar kation dinyatakan dalam satuan
miliekuivalen tiaP liter. KLASIFIKASI AIR IRIGASI MENURUT US SALINITY
LABORATORY STAFF
c. unsur Boron yang terkandung dalam air pengairan yang meru-
pakan salah satu bahan peracunan (Phytotoxic) dalam kadar
yangrelatiftinggi,ternyatasangatmenghambatpulapertum.
buhan tanaman. Dalam hal timbulnya peracunan pada air iri- 0-700
gasi memang BoronJah dengan kadar yang relatif tinggi meru- 700*2000
ini perlu dini-
iuf.* bahan phytotoxic, akan tetapi dalam hallimbah
iai/diperhitungkan pula adanya bahan-bahan industri
yang dibuang/disalurkan ke sungai+ungd, YmB juga sangat
Sumber : kigasi dan Drainase, DEPDIKBUD,1982.
merugikan bagi pertumbuhan tanaman'

14 15
'l'cntang perhitungan persentasc Na+ rti atas adhlah berdasar-
f
Bagi penelitian tentang sifat tlan kualitas air pc,gairan,
kan rumus : biasa-
nya para peneliti mengambil sample air sungai, air saruran
irigasi,
Na* sumur ataupun mata air, sekitar 2 ril*r bejana plastis.
%Na* = xlOO% t)i rabora_
Na* * K+ + ca**+Mg# torium dilakukan analisis meriputi penentuan kation dan anion,
1,H, DHL serla kandungan lumpurnya:
Kadar kation-kation dalam perhitungan ini dinyatakatt rlalam satu-
an miliekuivalen/liter. 2, BEBERAPA CARA DALAM PENGAMBILAN AIR
Air pengairan yang tergolong baik sekali (Kclas I ) dalam ke- AIRAN
PENG.
adaan normal dapat diberikan pada relatif semua jonis tanaman
dalam kebutuhannya akan air bagi pertumbuhan dan pcrkembang- Dalam pem,ihan sumber air pengairan (irigasi) agar
air dapat
annya, lain halnya dengan air pengairan yang tergolong baik, bagi disalurkan dari sumbernya ke daerah-daerah pertaniai,
maka fak-
sebagian besar jenis tanman memang sangat menunjang pertum- tor lokasi sumber air dan teknik pengambilannya adalah demikian
buhan dan perkembangannya akan tetapi ada kemungkinan bagi ,i penting, yang tentunya:
jenis-jenis tanaman tertentu kurang menunjang, pertumbuhan {l
lr a. Di dalam menentukan lokasi sumber harus terpikirkan
dan perkembangan memang berlangsung juga tetapi hasilnya
:
(l ) debit yang mantap yang diperhitungkan dapat mencukupi
{i
mungkin kurang memuaskan. Sedang air pengairan yang tergolong kepentingan/kebutuhan ;
kelas 3 adalah yang kurang baik bagi pertumbuhan tanaman se- (2) kualitas airnya cukup baik, dapat dimanfaatkan
bagi
- pe-
hingga air pengairan ini perlu dicegah bagi usaha pertanian. nunjang pertumbuhan dan perkembang",
tu**an;
SCOFIELD mengemukakan hasil penilaiannya yang lebih luas (3) lokasi sumber air dekat atau tidak seberapa jauh
dari areat
dan terperinci dalam mengklasifikasi air pengairan. Penilaiannya pertanian yang membutuhkannya serta mudah
dalam peng_
ini dengan berdasarkan tingkat DHL, kadar garam total, persen- ambilannya.
tase Na+, kadar ion-ion Chlorida dan Sulfat dan kandungan unsur b. Di dalam teknik pengambilan dan atau penyalurannya
me_
Boron, dengan penilai4nnya ini air pengairan digolong-golongkan mungkinkan dengan teknik pembuatan dan (bendungan),
menjadi 5 kelas, seperti yang dikemukakannya dalam Tabel beri- penggunaan alat-alat yang sederhana, dan penggunaan
pompa
kut : air.
KLASIFIKASI AIR PENGAIRAN (IRIGASD (l ) Pembuatan dam (bendungan) .
MENURUT SCOFIELD Dam atau bendungan dibuat dengan maksud agar
air su_
ngai yang terbendung itu dapat menaikkan air permuka_
KEIj,S DHL Na+ cl-s04 BORON annya dan dengan demikian pengambilan atau penyaluran-
(Micr/cm) (psn) PENJEIj,SA}I
AIR (v") (ppm) nya ke areal pertanian akan lebih mudah, biasanya untuk
1 0-250 o--2c 04 0,00-0,67 sangat baik
I:3elp_ry-, ini.{r permukaan yang terbendung dihubung_
kan dengan paritparit atau saluran yang diranJang
2 250-750 4-7
20-4r, os7-t33 baik dan di-
buat menyebar ke lahan-lahan pertanaman
3 750-2000 40-60 7-12 t,33-290 agak baik
(2) Penggun aan alat-alat yang sederhana :
4 2000-3000 50-75 L2-30 2,N-250 baft
kurang
kurang se-
Di beberapa daerah tertentu di Jawa dalam usaha meng-
5. 3000 >75 >30 > 250 airi lahan pertaniannya, pata petani dalam *r,,*fru*"n
suai
trigui dan Drainase 982.
air tanah menggali sumur{umur dan dengan *"ngffimn
fl&I.BER:
t6) =-
It ,t*tut DAERAH l|,r'
ll ,AwA rtMuR
^**N Il
f
Cara pemberian air pada permukaan tanah
timba mereka berhasil dalanr usaltaltyrt ity. Apabila lahan-
jaring- Pemberian air pengairan pada permukaan tanah tlcngurr rrrnl
lahan pertaniannya berbatasan deltgttt salttratt atau
an irigasi, tetapi letak lahan pertaniannya sedikit lebih sud agar air tersebut dapat merembes melakukan penrbusulrurr rll
tinggi dari permukaan air pada salttrutr/jtringan, para sekitar lapisan olah tanah (top soil). Dengan dilakukannya pcrrrhn
petani menggunakan bor untuk mengalirkan air ke ladang- rian air ini selain pengolahan tanah dapat dilakukan dengarr rrru
ladang pertanamannYa' dah, juga menambahkan unsur-unsur hara yang terkandung daluru
air ke dalam tanah serta memudahkan akar-akar tanaman untuk
(3) Penggunaan pompa air (water pump): mengambil/menyerapnya. Cara pemberian air pengairan pada per-
Usaha pengambilan atau penyaluran air pcngairan dapat mukaan tanah dapat dibedakan menjadi cara-cara sebagai berikut:
dilakukan pula dengan membuat sumur pompa atau pe-
mompaan air sungai yang letaknya atau permukaan airnya a. Cara penggenangan (flooding).
sedikit lebih rendah dari kedudukan lahan pertanian. Pom- Dengan ;dia peiiggenaniiri iii pengairan yang telah diambil di-
pa yang sering digunakan untuk kepentingan pertanian salurkan ke lahan-lahan pertanaman sehingga menggenangi per-
yAtu : Centrifugal water pump (pompa pusingan) dan mukaan tanahnya. Tergantung dari perancangan lahan/petak-
petak pertanamannya, flooding_QpirJ ii-bSdqkeq qQs :
hopeller water-pump (pompa baling-baling), digerakkan
oleh motor disel.
(l) penggenangan secara bebas;
(2) penggenangan secara terbatas, seperti pada petak-petak
Air pengairan dengan @ra-cara di atas dapat diambil dari sum- pertanaman yang dibatasi dengan galengan-galengan, con-
bernya dan disalurkan ke lahan-lahan pertanian, usaha dengan tohnya antara lain pada petak-petak persawahan.
cara-cara demikian tampaknya mudah, akan tetapi dalam
praktek-
I
nya sering menimbulkan kesulitan dan masalah, seperti keringnya b. Cara penyaluran air di antara bedengan.
lahan pertanaman petani lain dikarenakan air pengairan tersedot, Kalau lahan pertanaman dirancang secara bedengan (lebar be-
air dengan biasanya antara 1,5 m sampai 2 m) yang pada batas
irru.raung,teralirkanke lahan pertanaman petani tertentu atau
pengairan yang telah terambil mendapat hambatan untuk
peng- tiap bedengan dibuatkan parit kecil yang sangat dangkal, maka
yang dimaksud disebabkan air pengairan dapat disalurkan ke dalamnya.
ufir"rinyu te areal tertentu. tlambatan
manu- Dengan cara demikian penggunaan, air pengairan dapat diku-
oleh berbagai kondisi alami dan aturan-aturan yang dibuat
sia sendiri. Tentang hal ini akan diuraikan lebih lanjut
dalam sub rangi, karena tidak seluruh permukaan tanah harus diairi se-
perti halnya pada cara penggenangan.
Bab 4 (Bab ini).
c. Cara penyaluran air di antara larikan/baris tanaman.
3. BEBERAPA CARA PEMBERIAN AIR PENGAIRAN. Larikan bentuknya hampir sama dengan bedengan, bedanya
Pemberianairpengairanterhadaplahan-lahanpertanaman lebar larikan sekitar 0,5 m dan tiap larikan hanya dapat di
dalam jangkauan pernbasahan permukaan tanah ataupun
pemba- tumbuhi satu barisan/sederetan tanaman, satu bedengan dapat
ditumbuhi 4 atau 5 barisan/deretan tanaman. Air pengairan
sahantanahdibawahpermukaannya(surfaceandbelowthesur.
dengan beberapa cara sesuai de- dialirkan pada alur-alur kecil yang membatasi tiap larikan.
face irrigation) dapat ail"t,rt
".t Cara b dan c banyak dilakukan bagi lahan-lahan pertanaman
,ga, priuncangan lahan_lahan pertanian dan kebutuhan tanaman-
o!. air pengairan demi pertumbuhan dan perkembangannya' yang dirancang bukan untuk pertanaman padi, misalnya untuk
"iun
cara-cara tersebut pada garis besarnya antara lain sebagai berikut: pertanaman tembakau, bawang merah atau putih, kacang-kacang-
an, sayumayuran, tebu dan sebagainya.

19
18
U
!
dilakukan air dan pengaruhnya terhadap perkcntbarrgrrrr tlurt kt,rrrnlttllntr
pada pt:lak-pclllk pcrsitwaltitn (
Cara penggenangan air berproduksinya.
y angberbecla' yaittt : Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan curo hrl
r

lrtrla dengan cara


tct:tpi itirttylt hcrsirkulasi
(l) efisiensi penggunaan air cukup tingg;
a. Penggenangan secara terus-menerus' {, (2) ar pengairan dapat dihemat;
yung lanra ic htrtr pe:tak diganti II
karena airnya tffi-;;;uti''
d
daerah-
i (3) pemberian air dapat dilakukan secara teratur dan morsta;
ini biasalya clilaktrklrrl lutla
x I
dengan aliran tu*' tu'u pcnglirilll yang men- (4) dapat memperbaiki aerasi tanah pada zona perakrrlnl
p.r."*""Ju"'O"ngu' persed-iaan air t (5) terjadinya penambahan unsur-unsur hara dalam tanah yang
daerah air- L
lebih tcrjunrirr kcbtrtuhan l
cukupi. pt"gun'l-t iJiu'u*an yang tcrkantlttng dalam air s
mudah diserap oleh akar tanaman demi pertumbuhan dan
hara
nya, selain it" 'n'*-t'nsur perkembangannya.
namun denrikian dcngan cara
pengairan akan banyak terserap' Namun demikian, kekurangannya ada pula, yaitu :
initerdapatpulakekurangannya,yangjelasyaitu: (1) diperlukannya biaya yang lebih besar bagi pengaturan air
(1)efisiensinJd;;d;ataitatuta-nrendah'karenabanvak-
an permukaan ;
yang intensif serta penggunaan lebih banyak tenaga;
elalui alir
nya air yung"t"'tuun
g- m
air peng- (2) penekanan terhadap pertumbuhan gulma (tanaman peng-
(2) sebagian hara yang terkandung dalam
dimanfaatkan oleh ta- ganggu ) kurang efektif
"'it*-t"""'
akan ieratlrkan terus tanpa
airan
.

naman' Cara penyaluran air di bagian bawah permukaan tanah


tidak
menerus dan keadaan airnya
b. Penggenangan secara terus persa- Sesuai dengan perancangan lahan/petak pertanaman yang tidak
mengalir, tu'u Tni*Jup"'-
oil"turtan pada daerah-daerah memerlukan penggenangan air pada permukaan tanah dan penge-
pengairannya tidak banyak
dan di.
wahan yang persediaan air lolaan tanaman-tanaman tertentu, maka dapat dilakukan pemberi-
kaiau aliran air permukaan
perkirakan tidil;;k;i mencukupi an atau penyaluran air pengairan dengan cara mengalirkannya
berlangsung terus' pada parit-parit pembatas lahan pertanaman yang keadaannya
c. Pemberian/penyalurandalam air qel8airan secara terputus-putus' cukup dalam. Cara ini hanya dapat dilakukan dengan baik pad4
interval tertentu selama beberapa areal pertanaman yang datar di mana terdapat lapisan kedap air
dalam p"'r"'ii"" ini kemudian selama be- atau permukaan air tanah yang relatif dangkal.
hari dilakukan penyaluranfpenggenangan pe-
p;;;i"t* gili"itil"'' selanjutnva dilakukan Cara ini dapat pula dilakukan dengan mengalirkan air pengair-
berapa h",i demikian seterusnva'
nyaluran/ped;;;;" n:.TPull uun an pada pipa-pipa besi/paralon yang dibenamkan di bawah permu-
Biasanya
dilakukan dengan maksud memper- kaan tanah sekitar lahan-lahan pertanaman tersebut, hasilnya sama
'-Ja"tl[ian
J"' pendayagunaan air peng-
baiki aerasi ;;;h menghemat seperti di atas.
karenanya cukup tinggi' kehi- Penggunaan cara ini akan kurang efektif dan efisien, rumit dan
airan, efisiensi penggunaan.aT lebih
dan aliran permukaan akan
langan * *;Jf i-i""rtorasi banyak memerlukan biaya kalau diterapkan pada lahan-lahan per-
cara penggenangan' otl-"tli tanaman yang keadaan tanahnya tidak datar.
sedikit jik" ;il;;ll"gltu" den-gan ar
rakan nyn*"lO-tdn terjadi penghematan penggunaan
ini' Cara pemberian air pengairan dengan pancaran/curah
dengan cara penggu-
Faktor yang pl"tin g y?lg perlu diperhatikan d:ngL1 hendak- Stprt*t, t r8otn" tyttgm atau cara pemberian air pengairan
yang ditanam berhasil)
naan cara ini (agar tumbuhan dengan pancaran dilakukan dengan menggunakan pipa-pipa yang
pertunibuhan tanaman dalam kait- ,)
nya diketaht'i'iJni""g fase terhadap kekurangan
dipasang atau ditanam, yalg penempatannya dan deflgan tekanan
tersebut !
annya Oe'rgan toleransi tanaman
2t
20
r
membasahi seluruh Iuran air pengairan (irigasi) ini tidak lcngklp kitnttvn knluu llrlel
tcrtentu diperkirakan pancaran airnya tlapat dikemukakan tentang sistem irigasi dengatt trcrtlusrrkun l)$trtl$n
tanahdantanamandilahanpeltanaman.('lrltlrcttlbcrianairpeng. gravitasi. Dalam hal ini dikenal :
patla laltan-lahan per-
airan secara pancaran u*'*nyu diterapkan
itrnis tanaman yang Grat,ity irrigation atau irigasi gaya berat, di mana pcrrtborlnrt/
i*r"n yang Oipatai untuk membudidayakarl rclatif sedikit'
a.

bernilai ekonomi tittggi dan kebutuhan airnyit penyaluran air pengairan ini sepenuhnya dengan mcntpcrlrEll
Penggunaan sprmlt" irrigation system
lllctllallS nterupakan kan gaya berat, misalnya irigasi permukaan tanah, irigurl rll
serta dapat flilclxpkatr pada dae- bawah permukaan tanah, irigasi secara pancaran bertektnnrr
prrruitli dengan efisiensi tinggi tetapi de-
rah-daerah pertanian d"llgun-iopoglafi
bergelontbang' rendah dan pemberian air pengairan (irigasi) melalui pipu ynrrp
ini harus cliprrrhatikan pula berlubang-lubang. Khusus bagi irigasi secara pancaran (sprln-
ngan memanfaatkanTm.rJrupt an cara
faktor-faktor sebagai berikut : kler irrigation) dan irigasi melalui pipa yang berlubang-luburrg
dapat dikatakan cukup tingei; (perforated pipe irrigation) letak sumber air pengairan harur
if;;;rra,, uiuvu ving-dan
perhitungan yang tepat dalam me- lebih tinggi dari lahan yang akan diairi, dengan demikian
iZi ,n.*.rtutcan keahtian
rancang tata letak; keperluan tenaga tekanan tercukupi.
dan kecepatan
(3) bagi areal pertanu*un yung berubah-ubah arah b. Non gratity irrigation atau irigasi rnn gaya berat, yang dalam
pengairan dengan sistem pancar-
anginnya, cara pemberian air hal ini pemberian/penyaluran air pengairan tidak sepenuhnya
efisien'
.niuput dikatakan tidak sesuai dan tidak tergantung dari gaya berat. Keperluan tenaga tekanan diper-
dengan meman- oleh dari tenaga pompa yang umumnya digerakkan dengan
Sprinkler irrigation system dapat dilakukan
faatkan : motor, misalnya pada pemberian/penyaluran air pengairan se-
(1) Pipa yang berlubang-lubang r r-,-- -. .^,.^. rj cara pancaran bertekanan sedang sampai tinggi.
' ' d p.rguirun disalurkan ke dalam pipa dan dengan tekanan ar a
I
I 4. BEBERAPA PRINSIP DASAR DALAM PEMILIHAN SIS.
yang rendah, maka air akan terpancarkan melalui
lubang-
I TEM PENGAIRAN
dan tanaman bagai- i
lubang dalam bentuk yang seragam' tanah
i Penerapan di lapisan sistem-sistem pemberian, penyaluran dan
kan disiram air hujan' : pengaliran air pengairan ke dan dari lahan-lahan pertanaman seba-
(2) Pipa bet'nozzle (bersemprotan) tetap atau berputar: I
adanya tekan- !'
gai disebutkan di muka tidaklah semudah seperti yang telah di-
Air pengairan disalurkun kt dulu* pipa' dengan I
yang di bagian mulutnya teorikan, karena penerapannya di lapangan terutama sangat tergan-
an air sedang tu*p"i tinggi' nozzle
I
i tung pada perencanaan rancangan jaringan pengairan yang dibuat
berlubang.lubangd"ngundiameterkecil.kecilakanmenyem.
yang berputar untuk keperluan tersebut. Dalam perancangannya selalu dijumpai
protkan air ke luar' Penggunaan pipa ber-nozlle
yang sempurna karena seke- kendala-kendala yang kompleks yang berkaitan dengan berbagai
akan mengh"rilt un semiiotan air
hujan' kondisi alami dan tata cara penggunaan air pengairan yang dibuat
lilingnya akan tersiram bagaikan oleh curah
yang tanaman-tanaman- manusia sendiri, hambatan/kendala tersebut antara lain jelasnya
Di Jawa di beberapa areal pertanaman sebagai berikut :
banyak
,yu *"rp.,nyai nilai ekonomi cukup tinggi' kenyataannya a. Keadaan topografi termasuk karakteristik lahan dan tanah
pula yang memanfaatkan sistem pancaran ini'
yang tentunya se-
perolehan-dari produk
I
tempat.
dengan pertltrrrgan-r""- matang bahwa i b. Keperluan penyediaan air yang dibutuhkan oleh tanamannya.
i*u"ri'ir"V"rg AiU"OiO"V""t annyJakun lebih tinggi dibanding
de- I

ngan segala pembiayaan yang telah dikeluarkan' ,ll


c. Cara-cara usaha tani, yang dalam hal ini termasuk kedalaman-
pemberian/penya- akar tanaman, kebiasaan tumbuh tanaman.
Dalam pengetairuan yarlg berkaitan dengan

23
22
r
tersedianya air tersebut Derajat peresapan air ke dalam tanah
d. Kualitas air pengairan dan kuantitas
Dalam perancangan sistem pengairan pcntirrg nckoli nlcrnper-
pada sumbersumbernYa'
6*" p"*Uerian air ptnguit* ke petak-petak lahan pertanam- hatikan derajat meresapnya air pengairan ke dalarrr tarrslr tlnn kcse-
c.
ragaman peresapannya ke dalam lapisan-lapisan bawah tannlr ( pr;r-
an.
unsur-unsurnya' meabilitas tanah).
f. Keadaan iklim setempat, terutama-
di antara para pemakai a. Tanah-tanah pertanaman yang menurut pengamatan ,ncnye-
o
b. Tata cara p.r*ro"uli-tit-ptnguitan
air Pengairan tersebut' rap air pengairan sangat lambat/perlahan-lahan sebaiknyu di-
beri air pengairan secara penggenangan (fioding) solamu
lahan serta tanah jangka waktu tertentu, namun demikian hendaknya jangan
Keadaan topografi dan karakteristik
diperhatikan ialah tentang-arah' sampai berlebihan sebab dapat mengakibatkan hanyutnya
Daliam hal ini yang perlu
lereng atau kemiringan taruh
atalu bagian permukaan tanah tersebut.
deraiat don krsT osiiai aori of land (asosiasi
yang biasa lebifr difcenal sebagai
slope associatbn b. Lapisan-lapisan tanah yang menunjukkan daya permeabilitas-
lereng). nya rendah, benar kemungkinan akan menyebabkan genangan
berlereng ini ada bermacam-ma- air yang bersifat merugikan zona perakaran tanaman yang
Kemiringan tanah atau tanah pula
yang tidJ t"i"t"'un' ada yangmemanjang dan ada mengakibatkan pula terganggunya perfumbuhan tanaman, ka-
carn, ada
hal ini pemberian atr
yang seragam beraturan' yang mengenai dengan kon-
rena itulah maka pengaliran (drainase) air genangan tersebut
pengairan ug* aln-efislen harus disesuaikan harus dirancang pula dengan sebaik-baiknya. '

'r"rttii jelasnya sebagai berikut :


disi kemiringan tanarr tersebut, c. Terutama pada tanah-tanah berkandungan bahan lempung dan
tanah berlereng yang tidak bahan liat lumpur rancangan pembentukan petak-petak per-
a. Pemberian dan pengaliran air.pada pengairan' se harus-
b eraturan d i * ;;
;;'dapat selokan-selokan garis
tanaman yang memberi keleluasaan untuk pengolahannya
u ut*lur d engan m engikuti
nya dibuatt", t"?f "i ii"aur''f "f harus diperhatikan benar-benar, sebab tanah-tanah demikian
pengairan disalurkan melalui
kontur (contour) dan baru air pertanlman. selain dengan biasanya cenderung menyerap air pengairan secara lambat dari
alur-alur t"rr.uri t. trt urr-tuhan
' lapisanpermukaannya.
yangtidak beraturan dapat pula
cara itu, pada tanah berlereng pengairan Derajat aliran peresapan air pengairan ke lapisan-lapisan bawah
diterapkan irrigation system (pemberian air tanah (sub soil) terutama akan sangat tergantung pada ukuran
'p'in[it
secara Pancaran)' dan penyebaran pori-pori tanahnya. Dalam praktek lapangan
tanah berlereng yang memanjang untuk mengetahui daya penyerapan air pengairan pada tanah
b. pemberian air pengairan padaternyata akdn lebih efektif dan dapat diukur berdasarkan kedalaman pembasahan tanah, yang
serta seraga*'t"iut*un'
memanfaatkan alur-alur seperti seharusnya segera dilakukan setelah kurun waktu pemberian air
mudah pelaksanaannya kalau
galengan-galengan (pematang) sebagai pengairan. Pada tanah-tanah yang tidak berbatu-batu, untuk me-
<li atas Ou, tt*U'atlan
pertanaman' ngetahui derajat ketebalan pembasahan dapat dilakukan dengan
pembatas petak-petak lahan
yang datar secara merata' alat peneliti, akan tetapi pada tanah yang berbatu-batu biasanya
c. Pemberian air pengairan pada.lahan dilakukan secara peng-
v' digunakan sekop tanah.
irUit, ,"-ruuitutu., femberiannya
"a"iJ pada p"tut sawah yang dibatasi
genangan tn""Jilgi *perti.
(lahan sawah basah)'
dengan gurtngu"e;lengan'

25
24
t
(water table)' clipcrhatikan kesesuaiannya dengan kcbiasitnn sislcttt prtnlnlrh
Kctebalan rumah tangga air tanaman. Di Amerika Serikat tentang hal irri perttttlt tlllahttlrtt
tangga air dalam me-
Memperhatikan tentang ketebalan.rumah penelitian yang memakan waktu lama (t 5 tahtrn;, durr ltlrilttyr
pada lahan-lahan pertanaman'
rancang pemberian air pengairan mi- rnenyimpulkan bahwa :
kuantitas garam atau ttnsur-unsur a. Sekitar 80% - 90% keseluruhan kebutuhan air pengairun ololt
berarti harus memptihuUtu"
garam atau unsur-unsur mine-
neral yang larut dalam air' Kuantitas tanaman diambil pada lapisan-laposan tanah sampni knrlt.
faktor yang mcnrcrlukan pem-
ral tersebut seringtali *e'upakun lamannya 3 feet (kaki);
banyak dari pada yang semesti-
berian air pengairun '"""'u lebih pengairan yang efisien' b. Tanaman dengan sistem perakaran yang dalam masih dcplt
nya LgN dapat aiperoierr pemberian basa -air (salin)' pemberian air mengambil air yang tersedia sampai kedalaman 5 feet (kukl),
Jika water taUf" itt' aufum k"udua" Dengan memanfaatkan kesimpulan di atas dapat diambil langkuh-
diperhatikan' karena pemberi-
pengairan secara'i''iu"-t""a*nya langkah bahwa pemberian air pengairan hendaknya dapat menjang-
naiknya water table
an secara Oemit<ianTt'*u"f"ut melindungi kau lapisan tanah setebal 3 kaki, dengan demikian sekaligus
tanaman'
mencapai lapisan zona akar menyediakan air pengairan bagi tanaman-tanaman dengan perakar-
an dangkal.
KemantaPan toP soil
air pengairan pada lahan-lahan
Dalam perancangan pemberian juga Kebiasaan tumbuh tanaman
mengenai stabilitas atau
pertanaman fr.,,Aufiyu diperhatitan yang Tumbuh tanaman tidak sama, ada yang tegak dan ada pula
soil. (lapisan permukaan tanah,
kemantapan dari rrplr", ,"p yang yang terkulai menjangkau permukaan tanah.
tebalnya hanya :O-gS cm)' Lapisan permukaan tanah a. Tanaman-tanaman yang biasa tumbuh tegak, kalaupun tanah
"tii"'
terdiri dari tanah-tu*tt d""gun struktur
yang mudah pecah dalam
permukaan atau sekitarnya mengalami pembasahan yang agak
il;;*;"n/air curahan hujan' menjelang mu-
campuran larutan berlebihan akibat pemberian ar pengairan, ternyata akan
t'iln'";Al pengolahan secara khusus' misalnya '
sim penghuj",, kurang mengalami kerusakan;
kepentingan pertumbuhan
pengolahan yung Ji'""'aikan dengan b. Tanaman-tanaman yang biasa tumbuh terkulai menjangkau
dan pada pemulamusim
jenis tanamun ,u"J'iu" iii"aiaayakan' permukaan tanah sehubungan dengan pembasahan pada tanah
muda mulai tumbuh' dikehendaki
tadi di mana tanail*-tu'u'n"n khusus' seperti penyaluran
tempat pertumbuhannya agak berlebihan, akan banyak meng-
pula penanganan pengairannya secara selain alami kerusakan.
atau larikan' dengan demikian
air pengairan ,tt"i;;;;ngan pengha- Dengan demikian kebiasaan tumbuh tanaman perlu pula diperhati-
terganggu oleh pengikisan atau
tanah permukaannya tidak kan. Derasnya aliran air pengairan sering menyebabkan pemba-
dapat dipertahankan'
nyutan, pertumUut'an tanamanpun sahan tanah permukaan secara agak berlebihan; oleh karena itu
aliran air pengairan yang deras hendaknya diimbangi dengan pem-
n buatan pematang-pematang pada lahan pertanaman, dengan
Perbedaan sistem Pertanama
Perbedaan pemberian air. pengairan (irigasi) 'hendaknya demikian derasnya dapat dikurangi sehingga penyaluran dapat ber-
'i'i*
diperhatikana,r"...p.',,,.",.gunsistem.sistempengairan'Perta. langsung dengan baik/mantap. Bagi aliran air yang tidak deras,
atau larikan' sistem pengairannya
naman dengan tittil bedengan akan membatasi cara pengairan dengan memanfaatkan alur-alur
ofu"ottan bagi pertanaman densan
tentu bahkan *;;;J-;u"it pengairan.
tanam rapat' selain itu tebalnya
sistem p.nunu*ul'l*g Ut'i"'oft
pertimbangan tersendiri' Keda-
lapisan p"rrtu'u"pt'n'i"*"!f"5"n perlu
hal meresapnya ke dalam tanah
laman air pengair'an dalam
27
26
Krrnlitas air pengairan nAlnan, karena kondisi_kondisi di atus ytrrrpl
rlitrlruiklrr scring me_
ryebabkan timbulnya kendala atau hambat:rrr.
sebagai telah dikemukakan dalam urairn tli tttukr (teori) ma- N,rrrrrrr .rcr,ikian,
kalau misalnya ada dukungan pembiayaan yurrg
ka kualitas air pengairan hendaknya diporhutikiltt lrula dalam pe- krrut rlurr grs1ls_
rapan suatu sistem. irigasi memungkinkan
rancangan pemberian air pengairan pada lalrlrr' lltlt:ttt pcrtanaman. terjartrilrny,. p.,rrhcrilrr
air pengairan sesuai-dengan harapan petani pemilik
Air pengairan harus mengandung zat-zat ltaril hap,i pcrtumbuhan tidak mengganggu kelancaran pemuerian air pengairan lahu,, .sulk*rr
dan perkembangan tanaman dan harus dapat tttctlittttbah tingkat tertr..l,,,
lahan-lahan pertanaman milik para petani
kesuburan, tanah, air pengairan harus tcrbclxs dari bahan- seperti yang terah disebutkan di atas dapat
lainnya, kondisi-kolrrlisi
bahan buangan limbah yang dapat merugikan atuu tlcracuni ta- puta tidat riit,,J.rri
penghambat' Sebagai contoh dalam
naman. Karena demikian pentingnya tentang kualitas air ini, maka har ini p"rlrupu, ,iri"n,
1,.,,,
berian air pengairan secara pancaran
dalam perancangan pemberian air pengairan pada laltan-lahan per- lsprinile irrig"ti""'rystc*r)
dapat dilakukan sebaik seperti sistem pemberian
tanaman, pekerjaan yang harus didahulukan yaitu tttcneliti secara air pengair,n
pada permukaan tanah di daerah-daeruh
laboratoris sifat kimiawi dan fisis serta pengaruh dan akibat-akibat d"rg"n topo}"ii t.,r-
aturan (perhatikan kembali uraian pada haraman
kimiawi dari kualitas air pengairan (irigasi), inklusif kandungan Penerapan sprinkle irrigation system
t6 t-utu inil.
mikro-flora dan mikro-fauna yang terkandung dalam air pengair- seperti demikian mungkin
karena petani pemilik lahan ingin ,".rgut* pemberian
an. Bagaimana menderita dan merananya pertumbuhan tanaman an terhadap tanaman-tanaman yang bernilui
air pengair-
dalam menghadapi air pengairan yang berkandungan limbah dan ekono.i i*Jri ,"n,
dibudidayakannva secara rebih meyakinkan,
zat-zat toksis, resistensi pertumbuhannya tidak terjamin sama se- sangkutan harus mengeluarkan biaya yang
*uturpun-lii* 0".-
kali. agak besar untuk.peng_
adaan motor pompa dan pemasangu, pipu_pipanya.
Berkaitan dengan uraian atau contoh yang
Kondisi iklim dan cuaca setemPat terakhir ini, seperti
telah dikemukakan bahwa penerapan sprinkie
irrigation'svstem
Dalam perancangan pemberian air pengairan pada lahan-lahan akan lebih efektif dan efisien karau dilakukan
pertanaman, kondisi iklim dan cuaca setempat tidak boleh diabai pertanian yang kondisi topografinya
di or.r"iar"r"n
tidak beraturan.
kan, melainkan harus benar-benar pula diperhitungkan. Pada dae' I
rahdaerah pertanian yang beriklim basah, sistem pemberian air I

pengairan akan menjadi lebih efektif kalau disertai pula dengan


tindatan+indakan penyediaan sistem pengaliran/drainasenya yang
1

memadai. i

Pada daerahdaerah pertanian yang beriklim kurang basah atau l

berlangsungnya musim kering yang lebih panjang, perlu dirancang


dan dilerapkan sistem pemberian air pengairan yang teratur baik
dengan tata cara pendistribusiannya yang terjamin, penuh pe- i
ng.iti", di antara para pemakainya bahwa air pengairan ber- {

ftrngsi sosial, contoh sistem pemberian air pengairan seperti ini


I
I
I
ialai sistem Subak di Bali yang memberikan manfaat yang demi- I
kian besar bagi para petani pemakainya' I

Apa yang telah dikemukakan di atas perlu diperhatikan da- J


lam perancangan pemberian air pengairan pada lahan-lahan perta-

28
T

*^ k L
3;
=F(I)oHb EE * .9

sgE'Ie$f8E
;3JEE E.EEE fl
i
e

BAB III
lrltll[flilil[il
"'1"1[?'f"\'^l#*'J;"ilil-
(rRrGAS)
H Ot cO tf r.) \O t- cO
cl, I
I. UMUM t

Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan pada Bab II Sub -\


Bab 4 dapat lebih ditegaskan mengenai prinsip-prinsip dasar ten- ?\

tang penataan jaringan pembcri air pengairan (irigasi) bagi lahan- -\\--or \ F
\
lahan pertanian. Namun, sebelum penguraian tentang prinsip- \ v)
prinsip dasar tersebut, banyak manfaatnya kita mengetahui ter- \
\ o
lebih dahulu apa yang dimaksud dengan jaringan irigasi/jaringan \ &
t
pemberi air pengairan itu.
t z
Yang dimaksud dengan jaringan irigasi yaitu prasarana irigasi, ol---
zo
I

yang pada pokoknya terdiri dari bangunan dan saluran pemberi t---- - --r1'\0
, o\ &
air pengairan beserta perlengkapannya. Berdasarkan pengelolaan- tu,
nya dapat dibedakan antara iaringan irigasi utama dan jaringan
irigasi tertiar.
Ot
oi' U)
F.
E]
a. /,i I
I vV)
x
Jaringan Irigasi Utama : qd
I
Meliputi bangunan bendung, saluran-saluran primer dan se- o ,
I
kunder termasuk bangunan-bangunan utama dan pelengkap, {_ I
I
saluran pembawa dan saluran pembuang. Bangunan utama I

merupakan bangunan yang mutlak diperlukan bagi eksploitasi,


meliputi bangunan pembendung, bangunan pembagi dan ba-
ngunan pengukur. Perhatikan sketsa di bawah ini.

30
31
r
Bangunan bendung berfungsi agar permukaan air sungai dapat
naik dengan demikian memungkinkan untuk disalurkan me- Keterangan :
lalui pintu pemasukan ke saluran pembawa. Bangunan pem- no.l = Bangunan Bagi Sekunder,
bagi berfungsi agar air pengairan dapat didistribusikan di se- no.2 = Saluran Sekunder,
panjang saluran pembawa (saluran primer) ke lahan-lahan per- no.I = Bangunan Bagi Tersier,
tanaman melalui saluran sekunder dan saluran terser. Tedapat no.4 = Saluran Tersier,
pula bangunan ukur yang betfungsi mengukur debit air yang no.5 = Saluran Kuarter.
masuk ke saluran pembawa (primer), dengan demikian
distribusi air pengairan ke lahan-lahan pertanaman melalui sa-
luran sekunder dan saluran tersier dapat terkontrol dengan
baik, sesuai dengan pola pendistribusian air ppngairan yang
telah dirancang. (I
r-' :zb
-t
I

b. Jaringan Irigasi Tersier : rol I


flE
I
I lro
Merupakan jaringan air pengairan di petak tersier, mulai air ke I

luar dari bangunan ukur tersier, terdiri dari saluran tersier dan 1
kuarter termasuk bangunan pembagi tersier dan kuarter, be- &
EI
serta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat di petak ter- v)
&
sier. Perhatikan sketsa berikut halaman 43. L/ r!
F.
2, PRINSIP.PRINSIP DASAR PENATAAN JARINGAN IRI. V)

GASI. u
&
Berkaitan dengan kondisi-kondisi pemtatas bagi perancangan
pemberian air pengairan pada lahan-lahan pertanian seperti telah ftt z
fir (J
dikemukakan (vide Bab II Sub Bab 4) maka prinsip-prinsip dasar z
dalam penataan jaringan pemberi air pengairan (irigasi) dapat dike- &
mukakan sebagai berikut.
(t)
a. Sistem irigasi (pemberian air pengairan) bagi lahan-lahan per- ,r'---1 tr
rd
tanaman yang terdiri dari jaringan irigasi utama dan jaringan / M
xi U)
irigasi tersier, harus selalu berada pada tempat tertentu pada II / 9'9-
lahan yang letaknya lebih tinggi dari letak lahan-lahan per-
/ B,E
ll
tanaman, dengan demikian akan selalu ada tekanan aliran air '- _ __ _ _ _l
sedernikian rupa yang akan menyampaikan air pengairan ke
lahan-lahan pertanian, yang dapat terbagi secara adil melalui I

bangunan-bangunan pembaginya, sehingga para petani pema-


a
kai air pengairan akan sama-sama merasakan manfaatnya dan
dari perasaan demikian dapat timbul kewajiban dan tanggung
jawab bersama untuk selalu menjaga kelestariannya serta

32
33
I
rrsalra-usaha bersantauutuk ntentlrerlxtiki tlart rllerawatnya. limpahkan ke area/lahan pertananlatr yrllg lk;rn rliberi
pengairan dan selain itqagar pekerjaan air
b. Sistem irigasi harus ditata sependek atltt scsittgkat ntungkin pcrrrcrilr,r',rr s'rrrran di
waktu-waktu yang akan datang tiiak
dan dengan demikian dapat tercegah berkurattgttya tekanan banyak ,,rc,,l:,,1,r,,,i k.,su_
litan.
aliran air dan air pengairannya selattta dal:ltn perjalanan dika-
renakan hal-hal yang tidak terduga dan dettgarr pendek/sing- f' saluran pembuang air pengairan dari petak-petak
pcrta,arrrirn
katnya jarak tatanan sistem irigasi tersebut, ttttka di sanrping yang airnya telah dimanfaatkan
untuk looaing (p*g*"ruu,_
sarana-sarana pembagi air pengairan dapat tlitrattgtttt scckotto- an) ataupun furrowing (pengaluran) hendakny"u
mikian rupa agar dapat berfungsi dengan
aiur1t *.,r"-
nris nrungkin juga daya penyampaiannya tlapxl te'rjamin, lancar, tron, r.urru
sehingga air pengairan dapat sarnpai ke lahan-laltan pcrtanian saluran-saluran pembuang itu tiaat
Ueifungsi dengan irit .,"u
dengan lancar secara berkelangsungan dan tertib. pun pembuatannya diabaikan,
banyak t"*'ungt ir"* tJiaoinva
kejenuhan pada air di petak_petak pertanaman
c. Jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tcrsicr sebaiknya jadinya peluapan mengingat di samping ter_
dibangun sejalan mngikuti garis kontur atau ntcndekati ke masuknya air secara terus menerus
sedang pembuangarulya sangat sulit
arah itu terutama untuk maksud memperoleh ketinggian atau tidak ada, lebih-lebih
kalau permeab,itas air pengairan di lahan-lahan/petak-petak
terjunan aliran air yang cukup menambah tekanan aliran air pertanaman tersebut sangat mininr.
selanjutnya, sehingga air pengairan dapat mencapai lahan pengairan it, adalah lebih baik
Saluran pemUuang air
pertanaman yang lebih luas. kalau berhrb;;;;;;?r;;
saluran penrbuang yang alami (sungai,
Dalam penataan pembuatannya, arah perjalanan saluran peng- celah-celah j?arry, Aff .)
atau dibuat krrusus tergantung pada
airan sebaiknya menghindari daerah atau tempat-tempat yang keadaan lahan setempat
dan kepentingan.
akan banyak menrerlukan proses kompaksi (pengurugan)
tanah atau proses pembuatan fondasi bangunan air pengairan .kanPrinsip-prir,siP
pada
yang fundamental di atas seharusnya
jari,gar diterap-
sehingga dapat mengurangi kesulitan-kesulitan konstruksi dan sistern pe,gairan yans dip,ih/akan digunakan.
pengeluaian-pengeluaran biaya pembangunannya di waktu- Perl, dijelaska, kaitannya dengan rrui ini, bahwa
sesungguhnya
waktu yang akan datang. terdapat berbagai ,racan, sistenr jaringan pengairan,
yang sering digunakan yaitu sistem akan tetapi
d. Saluran-saluran tersier harus mampu mengalirkan air pengairan indont iu" ,irrri paralel.
a. Sistenr random jaringau pengairan.
dengan cukup ke petak-petak tersier, dalam hal ini untuk per-
Sistem ini banyak digunakan karena
sawahan harus mampu melakukan penggenangan (flooding) secara leluasa dapat
disesuaika, terhadap ko,disi lahan yang
sedang untuk pertanaman secara bedengan dan larikan harus dihadapi, dengan
hanya sedikit atau tidak memerrukan perubahan
mampu menyampaikan air pengairan ke alur-alur di antara keadaan to-
pografi. Rancangan penataanny a yangbaik
bedengan dan di antara deretan larikan, dengan demikian mak- akan _.rgfruriil.un
pemberian air pengairan yang efettif
sud atau tujuan pembangunan sarana-sarana pemberi air peng- karena O"ngr'r'i"rur_
cangan dan penataannya yang baik
airan (irigasi) dapat tercapai dengan penuh keberhasilan. itu akan ,n"*iu-.inu*-
pung aliran air yang tersedia secara
Sedang saluran kuarter harus mampu menyampaikan air peng- maksimum Vurg a.ngun
airan ke petak-petak kuarter.
lancar melalui sarana-sarananya akan
sampai ke petak-petak
pertanaman. Saluran induk (utama)
biasanya ,n", if."iit..-
e. Pembangunan tanggul-tanggul di kedua tepi saluran tersier pat dengan elevasi tertinggi yang
berada di purgiungl"f,u,
ataupun kuarter sebaiknya tidak terlalu tinggi agar dengan de- atau di sepanjang.garis kontur yang menjamin
permukaan air
mikian air permukaan pada saluran-saluran dapat mudah di dalam suatu posisi tertinggi d"n1ur..,u
keadaannya yang

34
35
.-,n

Saltrran/selokan pengalir/pcrnhrrirrll ullntnnvd,lll,l,rl


akan dapat menjangkau
trcr,ikian inilah maka air pengairan itu' Saluran-saluran sc.iajar dengan saluran-safuran pcruhlrlii. lcrllrrr rh,rrgan lrall
lclatif selurun- latran perta"ut* di daerah tc'tapi sering pula saluran/selokan lx.nrl)uiuUt tllgull rt'r or ir
di"tt'"iku'' vaitu mengikuti qutlt l-o:.t"
;ffi;;iu..nvu demikian air pengaran nrelintang dengan maksud agar air buangirn tlau htlrnrr Irtltur
prtu utu, memotongnya dan dengan pengairan yang lebih hanyutan dapat langsung dialirkan ke saluran-sulut0n tlsrrrr
dapat digiring *u,'tl-tt telokan-selokan petak-petak perta- (sungai, celah-celah dataran tinggi) yang ada di birginrr huwnlr.
kecil yang berhubringan langsung dengan air buangan dan dengan demikian maka pemusatan air buangan durr halrntr lrrr
naman. Saluran buangan yang menampung nyutan dapat dicegah.
dengan salurar pembagi se-
bahan hanyutan oup;; oi.rruaikan
Namun demikian' ter- Dapat ditambahkan, sistem random dan sistem paralcl lnrlrrtt
hingga tidak menimUutkan masalah'
air pengairan pada tingfuat- an pengairan dapat pula dipadukan penerapannya seperti ylutg ro
utama agar pengeloiuun pt*utaian
jebih efektif penataan'saluran-saluran
dapat ring terlihat pada proyek-proyek bukaan lahan pertanian lurrr,
an saluran tersier, '
memerlukan pengatur- rlamutl dalam hal ini harus ditunjang dengan hasil survey engirrccr
pembagi (saluran sek^under dan tersier)
ing yang teliti.
an yang lebih baik.
^-arr rit
-i-.^r^^-^ agak ttnggt'
Pada lahan pertanaman yang bergelombang
yang menghadapi dan atau mengalami
kesulitan-kesulitan 3. BEBERAPA PENJELASAN MENGENAI SARANA/BANGUN"
dalam usaha pengada- AN PENGAIRAN.
dalam mengubah tt"Ju"n topografinya dapat mene-
an jaringan-jaringan pemberi
air pengairan Semua sarana atau bangunan pengairan telah banyak dising-
jaringan pengaran ml' -(irigasi) gung dalanr uraian-uraian terdahulu. Untuk lebih memperjelas,
rapkan sistem random sekali tim-
untuk menghindari kasus-kasus yang mungkin sebaiknya perhatikan uraian-uraian berikut :
bul, seperti p.ntitit"" bagian tanah saluran/selokan-selokan
pengairan uf.itai- g"ekan-iesell air'
sebaiknya saluran/ Bendung/bendungan.
selurus mungkin serta
selokan-selofun p"'ig"irannya dibuat Bendung atau bendungan rnerupakan bangunan air yang di-
supaya dibuat halus dan
tanggul-tanggut ii ttauu tepinya
bangun secara melintang sungai, yang tujuannya agar permukaan
miring ke dalam' air sungai di sekitarnya dapat naik sampai ketinggian tertentu,
dengan demikian air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sa-
b. Sistem paraleljaringan pengaran' pengairan dan ja- dap ke saluran-saluran pembagi air pengairan ke lahan-lahan perta-
Dengan sistem ini, jaringan pemberi air
-i*ga1ir/pembuutg'yu
,itg"" dibangun se cara sejaj ar beratur- nian.
Bendung harus dibuat secara kuat agar tetap tahan untukjang-
an.
pada lahan yang ka waktu panjang/lama, tinggii tepi tembok bendung didasarkan
Karena sistem ini umumnya diterapkan pada debit maksimum untuk jangka waktu tertentu (perhati-
sedang yang tidak
datar dan:"e" p;a; lJun yung-berlereng
l"hu" yang terakhir ini sa- kan/pengukurannya pada Sub Bab lain dalam buku ini). Dr:bit
banyak U.rg.totU*g, maka p"du air rata-rata yang mantap dari sungai yang dibendung adalah pcn-
luranutama(induk)harusdibuatataudigalidenganmengikuti ting sekali untuk menentukan berfungsinya jaringan atau saluran-
sistem random)'
garis kontut tt"ptiti pada jaringan dengan
dengan demikian air saluran pengairan dan menentukan sampai seberapa luas lahan-
dengan elevansi ietinggian yang cukup' yang cu- lahan pertanian dapat diberi air pengairan. Maksud pembendung-
penlairan dapat tergiring dengan tekanan/dorongan pembagi
kup lumayur, ,rriul-*"I* tt dalam saluran-saluran
an sungai tidak akan menyebabkan sungai tersebut kering keron-
sekunder dan tersier dan selanjutnya
ke petak-petak perta- tang di bagian hilirnya, karena debit yang disadap untuk keperlu-
yang cukup luas'
naman di area lahan pertanian
37
JO
w
Pcrtanian adalah jauh an pada saluran pembawa air pengairall yiln,1 lrcrl'rrrrgrl nrorrrlistri-
bagi
an rrte rrrbcri air pengairan tut'imumnya'
1"1"1':']'" l'cttrbttatatr bendung busikan/membagi air tersebut,ke dalalrr tlrrit sulrtrurr nlnrr lt.hih
hlrih kecil Oari pad?* atUit :
yang akan rnenyampaikannya ke lahan-lalralr pcrlunntrrnrr lla-
i,rrrt *.rtPuti Pembuatan-Pembuatan ngunan sadap adalah bangunan pembagi itu, kr:istilltrlw$nunyil
a' brttr kali atau disebut bangunan sadap karena bangunan bagi tcrschrrl lrrrryu
dari pasansan-pasarls'ar.
?XXf :nt:X?;'"va di'"'ltoiktn rlcngan tinggi
mempunyai satu saluran cabang, misalnya saluran tcrsier, hnrrgrur.
beton, dengan ;ffi
'*"u-harus. pcttgrtirarr (irigasi)' an sadap lazim juga disebut bangunan pengambil/pcngnrrrhlltrrr.
yang Oitutt't'iui"-untuk kepentingan Baik bangunan bagi maupurl bangunan sadap pada tcknh ;ronp
airan (irigasi) selalu dilengkapi dengan pintu yang dapat dirrutkknrr
b' badan bendung' pintu
pe.guras i'i
bcrsam-
dan diturunkan dengan bantuan alat pengangkat yang nrerrrlruknrr
lff.iTitTng tuntong lurnpur yang acla di bclakattg
pttt-
alat pelengkapnya, dengan demikian distribusi air pengairurr tttput
bung denga, .urir.un pinttt
pintu penguras dibtratkan
tu masuk' P'd;;ili;h hilt diatur dengan sebaik-baiknya.
agarpada-*;;;;;;;''berlangstingairvartgtcrclapat
-p"ng.,tut
dapat ditahan' Bangunan Pelimpah
di sebelah rrili, .ai.riun
Bangunan ini dibuat dengan maksud untuk memberikan pcr-
c. yar.rg ditctakka, sekitar I t'ctcr atatt lindungan atau pengamahan terhadap tanggul saluran. Masuknyu
lt[,J.i?f:illltn*.,ru,
ruang pellgLrras'
air pengairan ke dalam saluran secara berlebihan ataupun curalr
lebih di atas lantai hujan yang lebat yang airnya masuk ke dalam saluran dan menyc-
babkan naiknya permukaan air perlu dibuang atau dilimpahkan"
Kantong LumPur a --,..-^.r
salr-rr1l"prlrl1er' ,.t sebab aliran-alirannya yang kuat dapat menimbulkan pengikisan-
bangunan PadS
Kantong lumpur merupakan yang ter- , pengikisan dan kerusakan, dalam hal ini bangunan pelimpah
aga' balian-bahan lumpur
pembuatan"vu a#urt'sul.ki; pinttt i

dalam au pengairal yulc masuk ke saluran melalui akan bekerja melimpahkan air kelebihan tersebut.
kandung di situ se-
Ouput'*tigendap dan sementara tertahan ri Bangunan Terjun
pengambilan dikata-
ke saluran pembagi dapat rl
hingga ui, pt'guout'- tu"'utrrvu
:1 I

Kantong lumpur ini sesungguhnya Pada lahan yang mempunyai kemiringan tertentu serta tidak
kan telah ringan o* irrrri.L. panjangnya il beraturan, umumnya saluran pengairan yang dibuat di tempat-
saluran primer' ukuran
merupakan'u"t'*i'gu;;'i dasa''yung iebih besar' daripada tempat yang penurunan kemiringannya agak dalam harus dileng-
tertentu,'ntmiuti?"miringan uj ung dari kantong il kapi dengan bangunan terjun. Bangunan terjun dengan demikian
bagian tain saur# ;;;;6eiut, penguras' yang dengan
^Di-bagian ,l dibuat untuk menurunkan ketinggian saluran, dirancang sesuai de-
lumpur teraapat plt[tti*"i bangunan
sungal'
saluran Oit"'iungLun d"ngun saluran alami atau ngan topografi, sehingga air pengairan yang terjun pada saluran
suatu l-Y*'u' pada kantons pensuras yang lebih bawah tidak menimbulkan tumbukan-tumbukan
Agar sup avu tna'"pl"n*i'iilI;!y! pe-ngairan ke pada dasar ataupun dinding saluran. Pada umumnya pembuatan
tidak menjuoi pJ'ltt*iut (sauran
tug'.uttrungtutunya 'air
dan tertier) maka bangunan terjun dilakukan di tempat-tempat yang penurunan
pintu-pintu ttl"J';;;;agi 'Ituno"t kemiringannya sekitar l-2 meter.
perlu dilakukan pengurasan'
pada waktu-'uu*i' tttttntu Sekiranya bangunan terjun itu tidak menjadi pilihan dalam
:l perancangan, maka di tempat-tempat yang penurunan kemiring-
Bangunan Bagi/Pembagi yaitu bangun- annya agak dalam, sesuai dengan keadaan topografi dapat pula
yang dimaksud dengan bangunan bagi/pembagi dibuat saluran miring, yang pada saluran miring air pengairan tidak

39
38
1
r
dengan keccpatan tinggi'
rlitr,rjunkan, melainkan diluncurkan saluran ttriring akibat
Untuk mencegah f.t'I*ftt" pada dinding kecepatan tinggi alir-
tumbukan-tr*trf.un ii' "fluU'n'un denganbeton (p:tsarrgan batu
dari
an air, saluran fni'ing Uiutanya dibuat
kali).

Terowongan Air Pengairan


yang tidak bcraturatr biasanya
Pada keadaan topografi lahan
kcstrlitan
pembuatan ,saluran aii pengairan menghadapi .karena
pckcrjaan
yang harus^ditembus' Untuk nrcncrttskatr
adanya bukit
terowongan' sehingga Saluran Siphon
pembuatan saluran Oi ttrnput itu dibuatlah
saluran tcrowongan
air pengairan dapat terus dialirkan melalui
sambungannya' Agar saluran
tersebut rnenembus bukit ke saluran
dibuat tlari pasangan
terowongan dapat tat'an lama hendaknya SUMBER : IRIGASI OIN DRAINASE, DEPDIKBUD, 1982.

batu kali, batu bata atau beton bcrtulang'


BANGUNAN SIPHON DILIHAT DARI SAMPING
Talang Air Pengairan
yang dibangun di daerah yang
Saluran air pengairan (irigasi) jalan Membangun siphon umumnya memerlukan biaya tinggi, maka
menyilang jalan raya'
berbukit ada kalanya harus dibangun
1,1

di bawah bukit' di antara untuk tindakan skonomis dan tahan lama pembangunannya
kereta api, dan tuin-tain yang letaknya jaraknya..tidak bcgitu harus dari pasangan batu kali, beton bertulang atau dari pipa besi
bukit yang ,ut,.. a".,gun [utit lainnya demikian dibuat talang'
yang
baja yang berdiameter antara 1,5 - 2 meter (tergantung dari ke-
lebar. Untuk *t'"irpi"ngi keadaan ke dua sisinya terbuat pentingan). Untuk rnencegah tidak berfungsinya dengan baik/
dasar dan
merupakan jemuat'an"Iir yang lancar dikarenakan banyak limbah/kotoran (seperti sampah, ran-
bahan kayu kelas f' "t"" i, ^iu"
dari lembaran baja' ataupun dari
disangga dengan 2 pllar
ting atau cabang pohon-pohonan yang terangkut air, dan lain-
beton bertulang, ;;;;;;asing \harus kece- lain) pada pintu 6asuk siphon biasanya dipasang penyaring.
yang kuat ug", tiOut Sesuai dengan konstruksinya'
"*tiut' ;l Pemasangan penyarirng ini termasuk dalam tindakan pemeliharaan,
;;;;"air paJa talangantara l-2 mldetrk' rl
di samping pemeliharaan lainnya yang harus diperhatikan, sekali
siphon itu mengalami kerusakan/tidak berfungsi, sulit untuk mem-
perbaikinya dan menelan biaya besar.
Siphon dan Gorong-gorong
pelintas air pengairan yang di- Goronggorong juga merupakan bangunan pelintas air peng-
Siphon merupakan bangunan airan yang dibuat melintasi hambatan, seperti ialan raya, jalan
buatmelintasitramuatan,se_pertisungai,saluranlain,jalan,danse-air pada kereta api, ier' uulSa, dan sebagainya, yang letak hambatan ter-
basainya, ai rn"nu pt""*'"'-'"lb.1tan 11 !:lT'naan sebut ^ ..., tebih tnggi dari saluran air pengairan. Namun dalam
sketsanya'
t"f"t t ii t.tutif sama tingginya' Perhatikan l,ur ini. konstruksi gorong-sorong adalah lebih sederhana diban-
cling dengan konstruksi siphon, karena umumnya dibuat dari
beton atau cukup dengan memanfaatkan pipa beton.

47
40
[-

,' srrrrrrrcr air ,engairan yang


memungkirkan tcrrrrasuk krr,rirm.
nya;
b' Topografi dan keadaan rahan yang
memungkinkan daram pcrr-
jalan raya
bangunan saluran/iaringan,
muka air r nruka air
reng terkecil dan terbesar
t..ut.ru mengenai keadaan
di mana saluran_saluran (induk tt>
atau pembagr) akan ditempatkan dan
pada l"h"; i;r;;;
c. Macanr dan kegiata,, p"tunurun -run,
akan diusahJun A"ng.,
terjaminnya air pengairan ke
areal pertanaman itu;
d' Demi terjaminnya air pengairan ke
arear pertanaman tersebut,
sistem jaringan. pengairan yang
dipitih y;rs;;;;;.."*un
kinkan untuk diterapkan _

e' Panjangjangkauan aliran air pengairan yang


;

sampai ke area.l pertanaman dapatdiperkirakan


SUMBER : IRIGASI DAN DRAINASE' DEPDIKBUD, 1982 dan petak_p.iut p"riurlirar,
sejak sumber atnya; aari
CiORONG-GORONG DILIHAT DARI SAMPING f. Pernbatas-pembatas- yang terdapat pada
lahan di mana jaringan
Bangunan Ukur air pengairan akan ditempatkan;
e. Faktor-faktor t
Pembangunan bangunan ukur dintaksudkan agar debit air
pengairan yang dialirkan pada salurannya dapat terkendali dengan
ns u n a n ; r r,
*r,l ?"*rrfffr :::, rff lHilill ::ili;
', ff i,
rl lahan yang akan ditempati
baik. Karena itu bangunan tersebut dilengkapi dengan: saranaiuringun.
Data-data di atas sangat penting
a. Pintu uktrr, yang berfungsi selain mengukur tersedianya air silan rancangan dan pelat<sanaanniuli"pun;ung
tagi penentuan dan keberha_
yang terkumpul pada saluran di tempat itu, juga sebagai peng- adaannya atas dasar kebenaran p.mU..iun lpeng_
atur aliran air. Yang sering digunakan adalah pintu ukur tipe ffutrJrur*
Berkaitan dengan macam pertanaman/usaha
.1i1;
Romif n. diusahakan jika air pengairan tani yang dapat
b. Sekat ukur, merupakan bagian dari bangunan ukur yang dipa- terjamin dengan dibangunnya ja_
ringan pengairan tersebut (ad.
sang secara melintang saluran di mana debit airnya diukur. c di"i".l. maka perru selanjutnya
perancangan sistem pertanaman
Sekat ukur yang banyak dimanfaatkan yaitu tipe Cipoletti, dengan penyediaan air pengairan
tersebut' Untuk perancangan
dan tipe Thompson. ini seharusnya kita memperhatikan
raktor 6nrr, a* daiam .rr;;;;;;riun ui,
;:Xf;:.fngaruh "J
4. PERANCANGAN SISTEM PERTANIAN KAITANNYA DE- Tentang pengaruh faktor tanah
NGAN PENYEDIAAN AIR PENGAIRAN dan air terhadap cara pembe-
rian air pQngairan, Ir. pribadyo
S.r-"rr"aio L.A. dalant ,,pem_
Dalam merancang jaringan pengairan dan drainasenya, yang bukaan Lahun Dan pengorurr""
i*r,iiirgso), terah mengemuka-
garis besarnya telah dikemukakan, hasil rancangan akan ada man- kan Tabel sebagai berikut :
faatnya dan mudah dan tepat dilaksanakan di laoangan kalau ran-
cangannya benar-benar atas dasar hasil survai yang teliti yang
menghasilkan datadata yang dapat diandalkan mengenai hal-hal
sebagai berikut:

42
43
i
!

DALAM CARA berlangstrngnya erosi (pcngikisan/pcnglrnrryul lrn h11;r1,1 11 1,1 11.11s


,
PENGARUH FAKTOR TANAH DAN AIR lapisan perrnukaatrnya/top soil) dari rcntllrlr suntlill sr.rliltp :
PEMBERIAN ATR PENGAIRAN
tidak berubah menjadi tinggi atau bahkan tlapal (lllurrtlrur r

DALAIvI
KONDISI YANG BERPENGARUH menjadi lebih rendah, tindakan yang perlu dipcrlratiklrr tnlnlr
CARA PEMBERIAN AIR
mengendalikan agar arus air pengairannya tidak llesul. Alrur
Cara Pemberian Mudah tidak dengan perkataan lain mengusahakan agar arus air llerrp,rtlrurr
air pengairan nya tanah
tererosi
nya menjadi lamban, misalnya dengan memperhatikarr rlurr
menyeimbangkan bangunan pembagi, saluran-saluran pcrrrlru
Mcnyebttr ginya agar benar-benar dibangun dapat memperlamban arus uir
Rata, da- Rendah sam'
1. Pemberian air
pai sedang dan tuttttrult pengairan, demikian pula dengan salura-saluran penrbuang-
tar dalam
tclok nya agar dibangun dengan maksud untuk dapat lebih mcna-
gi petak-Petak satu arah
oleh galengan, dan sera- han dan memirrimalkan berlangsungnya pengangkutan bagian-
pematang gam
bagian tanah permukaan. Tindakan yang sama dapat dilakukan
sebagal batas
terhadap lahan dengan topografi datar, rata yang pemberiarr
Pinggiran Pe-
takan tanah air pengairannya dengan basin system (genangan seperti ko-
(bordersistem) lam).
'tin[,tr,i'rt Tcgak kc-
2. Genangan se- Datar, ra
perti kolam rendah atas
b. Pada lahan yang keadaan topografinya bergelombang, tidak
(basin sistem) teratur, yang pemberian air pengairannya menggunakan sprink-
Baik Larikan
3. Memakai atur- Sedang,
lr le system (sistem pancaran), maka usaha bercocok tanam di-
alur (furrow- tidak ter- a
sistem) atur sam- sini sebaiknya dengan memperhatikan pembuatan petak-petak
pai sera- pertanaman secara sengkedan (terrasering). dengan demikian
gam
rlebihan Nilai hasil berlangsungnya erosi dapat diminimalkan kalaupun tidak
4. Pancaran Berge-
produksi
(sPrinkle lombang tau baik dapat dicegah.
tinggi
sistem) tidak ter-
atur
5. MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN AIR PENGAIRAN BAGI
penga- PETAK LAHAN PERTANAMAN
Dengan memperhatikan Tabel
di atas dapat diketahui
cara pemberian air pengairan ter- Adalah mutlak penting bahwa dengan dibangunnya jaringan
,rtr-i'*t io, tanah dan air dalam air pengairan (irigasi) yang menghubungkan sumber air dengan
tanah bila sis-
utama mengenai terjadinya pengikisan-pengikisan dilak- petak-petak pertanaman, yaitu agar petak-petak pertanaman ter-
tem pemberian air p.,guit* dan cara bercocok
tanamnya
dapat dilakukan tindakan-tin- sebut memperoleh air pengairan yang cukup bagi pertumbuharr
sanakan, dengan demilian maka
airnya, seperti: tanaman-tanamannya. serta perbaikan kondisi lahanltanahnya.
dakan dalam hal pengaturan pemberian
datar dalam satu
Agar supaya maksud di atas tercapu dengan baik atau dengan
a. Pada lahan yang keadaan topografinyarata' baik' yang dirancang
mendekati, maka kebutuhan air di petak-petak pertanaman ter-
arah dan-seragam, yang permeabilitasnya sebut perlu diperkirakan.
tegak secara
untuk bercocok tanam tanaman yang tumbuh Kebutuhan air pengairan adalah banyaknya air yang dibutuh-
menyebar, dengan sistem pemberian air
pengairan dengan
agar supaya
kan untuk menambah curah hujan efektif (sebagian dari curah
maka
...U"gi petak'petak secara berpematang' hujan total yangjatuh pada wilayah yang bersangkutan) guna me-

45
44
perkembangan tanaman' Menurut pakar di atas, dalam mcnggunakurr rutnus lcrscbut
menuhi kebutuhan pertumhuhan dan untuk praktek lapangan, maka koeffisien K tlitrrrhil rrrrtrrk bcr-
Kebutuhanairp"ngairantcrsobtttadalahtergantungpadabanyak- bagai pertanaman dan ditentukan besarnya bcrkisur rlurl nrrtrka
jaringan pehgairan yang
nya atau tingkat pemakaiatt dan cfisiensi minimum 0,60 sampai maksimum 0,85. Apabila rlitlusurl rlcrrlr,trrr
ada. data pertanaman dan iklim, besarnya kebutuhan tingkul llerrru-
a. Tingkat Pemakaian: kaian air diperkirakan 20 inci dan jika curah hujan rata-rutu 4 hrei,
Ialahjumlahkcscltrrrrltattailyangditranspirasikanolehtanam. maka kebutuhan air sebenarnya oleh pertanaman adalah sebernr
area lahan perta-
an dan yang dicvaporasikan oleh tanah dari l6 inci. Apabila kemudian tingkat efisiensi pemberian air diusurrr
terhadap luas area
naman dalarn satuan waktu dibandingkan sikan sebesar 5O%, maka total kebutuhan air pengairan di ducrulr
pcnrakaian air tergantung
lahan yang bcrsangkutan' Tingkat bersangkutan akan mencapai 32 inci.
pada pertanu*o, iung ada di area lahan y4ng bersangkutan Dalam memperkirakan kebutuhan air pengairan untuk suatu
serta iklim setemPat' areal pertanaman hendaknya diperhatikan pula beberapa faktor
b. Tingkat efisiensi iaringan : seperti : jenis dan sifat tanah, macam dan jenis tanaman, keadaan
pengairan yang ada dalam me-
Ialah ketepatgunaan jaringan iklim, keadaan topografi, luas areal pertanaman dan kehilangan
pengairan ke petak-petak per-
nyampaikan secara teratur air air selama dalam penyaluran, karena faktor-faktor tersebut demi-
tanaman' kian mempengaruhinya.
(i980) mensemu- Uraian dan penjelasan selanjutnya tentang hal ini akan dike-
IR. PRIBADYO SOSROATMODJO L'A' consumptive use mukakan secara khusus dan mendetil pada Bab V dalam buku
pemakaian air atau
kakan bahwa argfa tingkat
dengan menggunakan rumus yang di- f. ini.
of water dapat ditemukan (1950) sebagai beri-
kembangkan oleh nLeNBV dan CRIDDLE
kut :
U = K.F. = jumlah dari k.f.

di mana :u=
:fl*T#fltilH ilTTl,1*"'l1lilll';llti
tertentu.
air bulanan
F = iu.nf"ft faktor tingkat pemakaian
ialam periode waktu bersangkutan'
K = Lo.ffi'it' empiris tingkat pemakaian air (da-
lam periode pertumbuhan tanaman)'
f-14it.p.=faktortingkatpemakaianair
100 bulanan.
k = -k.f.
koeffisien tingkat pemakaian air bulanan'
tingkat pemakaian air bu-
u = = besarnya
lanan dalam inci'
angka suhu bulanan dalam derajat 'Fahren-
heit.
p= p"it.nt"t" bulanan jumlah jam sehari dalam
setahun.
47
46
r
an tanah dapat berupa_genangan_gcl)it,Ul,,t
lain-lain yang banyat uerpe"lar'uif lril, rl;rr.rlrlr tlan
t"rrrt,uur 'rwu,
f r;11111 ,,.,,1,,,
naman. Di daerah pertanaman yang t,"rtu-
jcnulr
an akan menyebabkan gunggrur, "pada ul, rr,,i.,,-.r,,,,,,, 1,....,,t ,,.
pcrtr,rrlrrrlrirrr li,rrrrr*rrr-
tanamanny a, y ang.kadang-kadang
u'at ta, nr.,,y,.rr,, i,r,r,lir
tanaman karena kebusukan. pad"a
musim penghujarr kr.lclriluur
t, yir
menjadi semakin meningkat dan pengaruhnya rrir
makin besar pula- tcntu rrr*{rrlr rr.
trat inipun Tuhan terah r.crrlrr.lrl,rr
BAB IV karunia-Nya' merarui.D1l*
pikiran Jun i-ir,rur-tangan para
ciptakan sistem irigasi.yang baik tck.isi, rrr.rr
SISTEM PENGALIRAN KELEBIHAN y;;;
an kelebihan air yang baik, sehingg.-irufru
disertai fasilitas pcr,rrr,rrs
AIR PENGAIRAN (DRAINASE)
capai keberhasilan dengan mem;;;,
p.rtururui Joru, ,,,.,,
Dengan O.*,ii,
daerah l lahan-rahan. pertanaman
1. UMUM yang _ 1,,,.r,,
kan pembuangan kerebihan t"rr"cir,kelebihan air harus diusarrrr,
Berlangsungnya musim kemarau dan ntusim penghujan di jaringan-jaringan pemberi yaitu dengan meteng*al,i
Tanah Air kita sangat berpengaruh tcrhadap kondisi lahanlahan-
air p.ngair* dengan jaringan/sarurarr
pem-buangan air (drainase).
nya. Pada musim kcmarau banyak lahan nrcnjadi kering, lebih- Penrbuanga, kelebihan (air irigasi, air hujan,
lebih karena musim kemarau scring berlangsung secara berkepan- 11r_
genangan) perru dirakukan, genangan_
karena dengan tindaka, atJu
jangan, banyak lahan pertanian menjadi semakin kering, tidak da- kuan denrikian banyak j*r-rp["i terjadinya perbaikan aerasi
perla_
pat diusahakan sebagai lahan pertanaman lagi. Namun Tuhan t) tanah' yang akan nrenjadikan
rirgtungun kehidupan mikroorganis-
Maha Pemurah, dengan hujan yang diberikan-Nya maka lahan- me tanah lebih baik. Lingkungan
lahan di atas dapat diolah lagi dan yang tepenting karunia Tuhan yang baik dapat membantu- iehidupan *it.*l*unirru
keluburan tanah, karena mikroba
dengan melalui pikiran dan tangan-tangan para teknisi, lahan yang dalam kegiata,-kegiatannya
kering telah dapat disulap menjadi lahan dengan tanah yang subur, yang diperlukan oleh tanaman.
rk;;-;;-bentuk senyawa-senyawa
seuartnya tanaman membantu
tidak mengalami kekeringan lagi walaupun musim kemarau, seper- menambah bahan_bahan organik
yan[ diperlukan
ti halnya di daerah Wonogiri dengan dibangunnya Waduk Kedung un
Onrbo. Dengan demikian, daerah yang kering harus diusahakan
T.drl mikroorganisme tinah t"Ji.'n "riut,t"*iu,_
penrberian air pengairan agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan ffi ;ffi :, i:t 1*
a, m ak a k e s u b ura n i ff
'i,lff
il;::,ffi:f
pertanaman, dengan jalan pembangunan waduk penampung air Dengan demikian, demi kehidupan, "[:-
i sanitasi hidup para petani
sungai dan air hujan selama musim penghujan dan mengalirkannya sendiri, berbagairl"uT tanaman vang 61011;;;;{^;;;,,
melalui j aringan-j aringan irigasi. pun usaha-usaha pertanian *uu_
lainnya, -u[, pada daerah/lahan{ahan
Tetapi bukan hanya masalah kekeringan yang harus dihadapi yang akan disebutkan di
bawair,'p.ri, s.tati mendapatkan
manusia, masalah kelebihan air harus dihadapinya pula demi baikan-perbaikan drain"r" r.rri"ggu per-
kepentingan hidup dengan menikmati segala pemberian Tuhan. airann ya
i""i*i trr.ii
tun"t, uilr.nr_
Dalam hal ini tidak sedikit daerah yang mendapatkan banyak air,
b en -b
ar-b enar
perkembangan bagi semua
;;;;k.tl;
ermanf aai?
r"rir. i,il, o,
kehiaupan.' Daerahflah*-riri"ri'
melebihi keperluan hidup manusia dan makhluk-makhluk hidup perlu mendapatkan perbaikan
drainJse, vaitu
run,
:
lainnya, termasuk tumbuh-tumbuhan. Kelebihan air dipermuka-

48
49
T
a. Daerah/lahan-lahan yang permukaan air tanahnya tinggi seba- b' Air kapiler, yaitu air yans bcratla
lrarlu lllrrrrrg lulrrrrrli kapilcr
gai akibat pemberian air pengairan yang berlebihan atau ka- tanah sebagai sisa dari air gravitasi,
uir yllr11 rlr.rrrrkrlrr irril:rlr
rena rembesan air dari saluran air pengairan tersebut. yang tersedia dan bermanfaat
bagi pcrturrrlrrrrrrrrr rrnrr
lrt,rkr.rrr-
b. Daerah atau lahan-lahan bercekungan atau rawa-rawa di mana bangan tanaman.
aliran air terhenti, lahan-lahan demikian yang tidak sedikit c. Air higroskopis, yaitu air yang terikat erut p111111
jumlah/luasnya dapat diusahakan untuk usaha pertanian lahan tanah' yang merupakan sisa dari air lrrrllr hrrtrr
kapite, yn,,g'i,.r,,i,',i,*.,r,,
basah setelah genangan-genangan airnya dapat dialirkan. olch akar tananran, air demikian tidak
ters.;i, i;;";;,,u,,,,u,,
c. Dataran rendah yang ntcnjadi tempat penampungan limpahan
2.
aliran air permukaan dari dacrah/lahan-lahan yang lebih tingei SISTEM DRAINASE
di sekitarnya. Sehubungan clengan tlduan pengaliran/pembuangan air
d. Daerah di sekitar muara sungai dan wilayah pantai di mana
bi,a. (drainase) cra,. nrasalah-*asutii kek.
nase ya,g perlu diperrratikar, yaitu
vurg dihadapi, sistcr, trrui_
karena pengaruh pasang surut sering terjadi aanslibbing atau : drainaie p"r*utr"n oon ,rrri-
ttase bawah pennukaan tanalr.
pembentukan tanah-tanah timbul, yang dalam hal ini tanah-
tanah bentukan alami/tanah timbul tersebut dapat dinranfaat- Drainase perrnukaan
kan sebagai lahan-lahan pertanaman yang subur setelah penga-
ruh pasang dapat diatasi dengan pembangunan pematang- Drai,ase permukaarr (surtace drainage)
kelebihan air atarr kasar,ya ,.,.,uburng
yaitu mengalirkan
pematang serta saluran-saluran pengaliran airnya, seperti hal- kelebihan air yang terge_
na,g di pe.,ukaan ta,arr. Daranr hal
nya di pantai utara Jawa.
(1971), dalanr "ElenrentarySoil
ini G.o. sciw,ii, ott .,
(1 and Water Engineering,, menge-
e. Daerah/lahan-lahan sepanjang tebing sungai yang sering meng- se cara te.kris rnenge.ai
alami peluapan air. surface drainage terseb-ut sebagai
;:T[1lr.l
Bagi kepentingan pertanian, drainase atau pembuangan/peng- a. Land fonning, yaitu perataan permukaan
airan air kelebihan tersebut sangat penting, tujuannya yaitu perataan tanah ya,g tidak beraturan
tanah yang meliputi
untuk mengatur tata air dalam tanah terutama di daerah/zona atau U..g.to*;,u,g ,".tu
perataan tanah yang bercekungan;
perakaran tanaman, agar dengan demikian perkembangan akar ta-
naman berada dalam keadaan yang menguntungkan. Menurut b' Bedding system, yaitu dengan cara pembuatari
semacam be_
O.W. ISRAELSEN dan V.E. HANSEN (1962) dalam lrrigation dengan yanB dibuat agak luas, panjang,
.cara yang di bagian tepi_
Principles and Practice, tujuan utama dari drainase yaitu untuk tepinya agak miring, terutama
ini ,up"vu'aiiutuilin puou
mempercepat hilangnya air gravitasi, dan mempertahankan agar ak lahan yang berkemiringan (srope)
kurang dari 1,5 persen de-
kapiler selalu berada pada daerah perakaran selama pertumbuhan ngan permeabilitas lambat. Lebar
bedentan fraru. Air-rrurif."n
dengan keperluan penanaman
tanaman. Berkaitan dengan tujuan drainase yang dikemukakan ke lenis tanaman, sifat ji"inrrr,
dua pakar di atas, perlu dikemukakan tentang status air dalam cara pengolahan tanah dan kemiringan
tanah, yaitu:
tetapi makin besar derajat temiffian lahan terseUui] uf.r,
harusdibuatmakin,..npit. ------'E hhan marca iri.nr*
a. Air gavitasi, yaitu air yang bergerak bebas sehubungan dengan c. Cross slope ditch, yaitu dengan cara pembuatan
pengaruh gravitasi, aif di sini tidak diserap oleh akar tanaman saluran yang
sehingga selain tidak bermanfaat dapat mengganggu pula bagi
memotong lereng_ (kemiringanl yang-
I lebih ;;r-"rrn;,
pertumbuhan atau perkembangan tanaman-tanaman tadi. p bentukan teras, yang jlr.Uut
teraptaii o.r-
pula drainase teras.
50
51
f,
dengan (2) diperlukan pemeliharaan aktit'clan tcrlt rrr,
Saluran yang memotong teras terscbtrt dihubtrngkan
'yang (3) bagi pengolahan tanah pertanaman yallp, lltctUlllrrrr$LBn nrp
searah tlcttgan kerniringannya'
salnran p"*t'u'g air sin pengolah (traktor) ataupun alat-alat pcrrgohlr lnrrrlr
cross slope ditch drai-
Lahan/claerut yu'? ptir' i"'Oapatkan lainnya akan terganggu.
sekitar l '5 4 Pcrsen'
nage, yaitu yang UJ'ttmiringan
saluralt acak' menghubung- ' Agar supaya pengerjaan sarana drainase lebih menguntunghnrr
d. Random ditch system' yaitusistem yang mempunyai dan nrenrininralkan hal-hal yang kurang menguntungkannya, nrnkE
kan beberapa cekungan atau tempat-tempat dalanr perellcanaan dan pengerjaan/pembuatannya perlu nlenlp$r
cara tttctttl'rtratkan saluran-
pengaliran ui'nya bu'ruk dan dengan lutikan taktor dan hal-hal sebagai berikut :
dengan sauraIr pc tttb uang'
saluran pengalir tlihubt"tgLan
saluran paralcl' yang dengan a. Faktor yang harus diperhatikan :
e. Paralel ditclt system atlrtt sistem
dibuat sejajar dcttg:.rn jarak'antara- ( l ) luas areal/lahan dan kondisi topografinya;
cara ini .utu,u""p"*buang Sistcnr drainase (l) jenis. tekstur dan struktur tanahnya;
nya yang ai'"t*ift"t Ae"t'gan kebutuhan' pada lahan-lahan datar' (3) nracanr tanaman yang akan dibudidayakan.
demikian Ulu'urlil Jipattai/iitt'apkan (4) kemungkinan pembuatan saluran yang berkapasitas tinggi.
saluran lapangan' drainase de-
f. Field ciitch system atau sistem pembuatannya dengan meng-
b. Hal-hal yang harus diperhatikan :
ngan mernperhatikan sistem ini (l) Sebelum merancang dan menerapkan sistem drainase per-
secara paralel dan acak
kombinasikun tutu-"u'a pembuatan lu didahului dengan penelitian dan pelaksanaan yang sek-
(random). sama mengenai tempat-tempat yang dipilih bagi ke luar
sistem saluran intersepsi' de- jalannya saluran/selokan drainase, dalam hal ini perhatian
g. Interception ditch system atau sungai' di daerah pasang surut l1
ngan sistem ini di daerah aliran supaya ditujukan pada tempat-tempat yang rendahipaling
perembesan
(tidal) dan di lahan-lahan di mana berlangstrng pencegat atau
rendah di antara area lahan yang diairi serta yang akan
air dari saluran irigasi dibangun saluran-salurankc saluran pem- langsung memasuki saluran pembuang yang alami seperti
penangkap air t<elebihan dan mengalirkannya sungai-sungai ataupun celah-celah jurang, dan lain-lain.
buangan' (2) Saluran induk drainase hendaknya dirancang sepanjang
a1-1-
menerapkan sistem clrainase tempat-ternpat yang secara alami berada di bagian-bagian
Menurut G'O' SCHWAB' dkk''
beberapa keuntungan di sam' yang rendah ataudi tempat-tempatpenurunan dan pembuat-
permukaan Oi fupa'igtn m"*ferkun
annya sejauh nrungkin memanfaatkan saluran-saluran alami
;i;;;;;"pa t'at vang kurang menguntungkan'
lain: yang ada di sekitar tempat/lahan pertanaman tersebut;
a. Beberapa hal yang menguntungkan antara (3) Bagi area lahan pertanaman yang luas, apabila keadaan
air kelebihan yang cu-
(1) mempuny"i Lputiias menyalurkan memungkinkan sebaiknya dibuatkan saluran drainase yang
kuP memuaskan; lurus dengan beberapa belokan yang kecil, terutama pada
(biaya pengeluaran)
(2) mudah p"'g"':""n'ya dengan input saluran-saluran yang lebar. Sebaiknya apabila dapat diker-
Yang relatif murah; jakan, sangat praktis apabila saluran drainase ditempatkan
' ' pengerja""V"
(3) J"'"t dilakukan Ot1i1l cara mekanis atau di sepanjang batas pemilikan petak-petak pertanaman yang
tenaga manusra'
irgu dengan pengerahan ada, terutama untuk memperkecil resiko dan pengeluaran-
Beberapa hal yang kurang
menguntungkan' antara lain : pengeluaran biaya pemeliharaan ataupun untuk mengu-
b. yang diba- l
(1)adanya saluran+aluran pengalir/pembuangan per- I rangi konstruksi yang tidak perlu, biaya pemeliharaan
ng* a"r,I"]l ttnaitinvu akan mengurangi areal/lahan
tanaman Yang ada:
52
T
umum dapat dikurangi karena para pctani dapat memeli- Dalam merancang drainase bawah permukaun
rulrnrr, rcsuai de_
haranya dengan kegotongroyongan dan tanggung jawab ngan tujuannya, maka yang harus
diperhatikan iurth rcntang ke-
bersama. dalaman perakaran tanaman yang
dibudayakan, kurcnu se tiup jenis
tanaman mempunyai kedalama, ut- yang
berbedu tlurr bugi per_
Drainase Bawah Permukaan kembangan akar-akarnya sangat
memertutan air yang diucrup duri
muka air tanah yang memungkinkannya.
Pada umumnya sistem drainase bawah perntukaan tanah jenis ;'Hidrololi Menurut pARTowl_
tanah liat berat sampai liat berlempung dengan kapasitas udara IOTO, (1974), d"t, air.bawah tanah- i.,,g-Oit.,u,,-
kakannya dalam Kursus Agroleteorologi,
kurang dari lO%, yang tujuan utamanya yaitu untuk mengatur muka air tanah optimal bagi beberapa jenis
tentang kedalanran
kedalaman permukaan air tanah agar sesuai dengan kebutuhan per- tanaman, antara rain
sebagai berikut:
kembangan akar tanaman demikian pada beberapa jcnis tanah de-
ngan ditinjau dari segi kapasitas udaranya, dcmikian pula
a. Jenis serealia, alfalfa, kedalaman muka air tanah yang
diper_
lukannya antara 100_tr50 cm;
porositasnya yarrg tidak memerlukan drainasepawah permukaan
(subsurface drainage). Perhatikan Tabel berikut.
b. Tanaman tebu, kedalaman muka air tanah yang diperlukan
bagi perkembangan akar tanamannya, yaitu
kurang dari 150
HUBI.]NGAN ANTARA KAPASITAS UDARA DAN cm;
KEPERLUAN AKAN DRAINASE c' berbagai tanaman tahunan, kedaraman muka air tanah yang
dikehendaki bagi perkembangan akar
Kapasitas Porositas Kapasitas tanamannya yaitu sekitar
150 cm ke atas.
Drainase
JENIS TANAH total air udara
tt
d. berbagait"r"r"n;.nis Leguminosa, kedalaman muka
(v,) (Vo) (%)
nah yang sangat baik bagi perkembangan air ta-
akarnya, yaitu seki-
tar 60 cm ke bawah; dan
kmpung berpasir 49,5 34,6 14,9 tak perlu e' berbagai tanaman sayuran hanya memerlukan kedalaman
kmpung gembur 49,3 37,r 12,o tak perlu
muka air tanah sekitar 45 cm,atau3elasnya
Pasir halus 49,3 39,3 10,0 tak perlu antara 30 cm _ 45
cm.
Lempung padat 4t,L 34,9 6,2 diperlukan
Liat berlempung 46,1 4l,l 5,0 diperlukan Untuk merancang drainase bawah permukaan (subsurface
Liat berat padat 48,0 47,6 0,4 diperlukan drainage) perlu diperhatikan prtu
jenis i.ntung kebutuhan air bagi tiap
tanaman pada berbagai perioa.
tanpa memperhatikan har ini pengariran
,,,iri.;*#lfrial] sebab
SUMBER : Irigasi dan Drainase,1982, DEPDIKBUD. air ke saruran pembuang
mungkin akan berlangsung secara berlebihan,
y"rg ut"r_
Sebagai telah dikemukakan di daerah-daerah/lahan-lahan per- akar tanaman tidak "tiUuinv,
_danaimen.up"i-rnut" air (dalam) tanah yang
diperlukan bagi perkemUung"rry, pla"
tanaman dengan fasilitas drainase yang kurang baik, yang menye- p.riode musim yang se-
dang diialaninya. Derajat p.rnur.uiun
babkan genangan-genangan, rawa-rawa, dan lain-lain perlu dila- berbagpi jenis tanam-
kukan pembuatan sarana drainase, agar daerah/lahan-lahan demi- an pada periode *y:iT yang berlainan, "i.-urgi p"riut
penilaiannya di Cache Valley, dilakukan
kian dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanaman yang menjamin Utah _ Amerika Serikat (1920) dan
menghasilkan gambaran sebagai berikut
pertumbuhan tanaman-tanamannya dengan baik atau memberikan :

hasil yang memuaskan.

54
55
{
terganggu itu, akibatnya pertumbuhan
tanarrr,rr rrrcrr j.rr r rcrgang-
Oktober
Agustu.tl Septr^be, I gu, menderita kekeringan atau kekurangan air yarrg rlclrrik
iu, dibu-
tuhkannya. Jadi pada keadaan tanah tanpa fasirit.s ttr,rrr*sc, grcr-
kembangan akar dan selaniutnya perkembangan tanarn,rr ru,,rrr..-
nya akan terganggu, produk yang diberikannyapun okurr krrrunp
memuaskan.
Sedang pada lahan yang pada mulanya berpermukaan uir
tl_
nah tinggi, meliputi daeruhf zona perakaran tetapi dengan
, adu'yu
fasilitas drainase yang memadai maka tersedianya air tanah di z.onu
tersebut tidak akan berlebihan, melainkan cukup saja dan perkenr-
bangan akar tanaman akan berlangsung baik, kuat dan dalanr.
Pada saat-saat berlangsungnya kemarau di mana terjadinya penu-
runan permukaan air tanah, maka akar-akar tanaman akan hapat
mencapainya juga, sehingga pertumbuhan dan perkembangan ta-
namanpun tidak terganggu. Jadi pada keadaan tanah dengan
fasilitas drainase, perkembangan akar, perkembangan tanamannya
tidak mendapat gangguan, sehingga produk yang dihasilkannya
akan sesuai dengan yang diharapkan.

tS
3. MERANCANG SISTEM DRAINASE
Dalam merancang suatu cara pengaliran air pengairan (draina-
se) agar tidak terjadi kelebihan pada lahan pertanaman, yang perlu
diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh, yaitu faktor-
faktor:
a, jenis tanah dari lahan yang akan diberi saluran drainase;
TINGKATPEMAKAIANAIRBAGIBERBAGAIJENISTANAMAN(Hasil
b. kondisi iklim, terutama curah hujan;
p"nifAu" di Cache Valley, Negara Bagian Utara - US)' c. kedalaman permukaan air tanah yang sesuai untuk jenis ta-
L'A' (1980)' Pembukaan naman yang dibudidayakan.
SUMBER: IR. PNBADYO SOSROATMODJO Menurut FREVERT, dkk., (1963) dalam halmerancangpenf
Latran dan Pengolahan Tanah'
aliran air pengairan (drainase) yang perlu dan penting diperhatikan
yaitu faktor-faktor keadaan lahan sehubungan dengan pemasangan
Permukaan air tanah yang tinggi, meliputi
daerahlfrna per- pipa.pipa bawah permukaan tanah, jelasnya:
pengaliran' berpenga' a. faktor keadaan topografi, apakah datar,landai, berbukit-bukit
akaran dikarenakan tidak berlangsungnya
akar tanam-
ruh yang kurang menguntungkan bagi perkembangan atau lahan berlereng curam;
;;; i#..r, p.Iunurun relatif tetap' Tingginva permukaan air ta- b. faktor keadaan tanah, terutama tentang kedalaman tubuh ta-
,uit Ui".unva terjadi pada musim penghujan' Pada musimkemarau nah, luas lahan, sifat fisik dan sifat kimia tanah;
per*rtaurrairtanahtadiakanturunsedemikianrupasehingga
J
,| c. faktor permukaan air tanah, terutama.tentang kedalamannya,
;id"k tercapai oleh akar-akar tanaman yang perkembangannya
57
56
! 8k2tun+4k1
musiltt kemarau' banyaknya L=
lluktuasi musim penghujan dan
dan perkolasi '
air pengairan y"ng OiU"rikan' .
kcatlaan !a1 sif,at aliran
d. faktor curah huj;, terutama tentang hujan tersebut; dimana: L = jarak antara saluran (m);
dengan curah
permukaan tt*i'O t"t'"u"ng"n kl= konduktivitas hidrolika lapisan atas ( mnr / ha ri ) ;
e. irtto, jenis tanaman yiulg dibudidayakan' k2= konduktivitas hidrolika lapisan bawah (mrn/
bidang pertanian telah dikemu-
Maksud drainase ditinjau dari hari);
kelebihan air hujan' air pengairan
kakan, yaitu untuk ***tfittAn R= intensitas curah hujan (mm/hari);
suatu lahan usaha tani' Jumlah
(irigasi)\ata., gr""ng"; "i f i" dari h= kedalaman lapisan kedap air dari muka air da-
kelebihan air ,;;";;; dialirkan/disalurkan dalam waktu lam saluran/pipa (m);
drainase, dinyatakan dalam satu-
tertentu dikenal ;"iae iioefxien tinegi muka air tanah maksimal di atas muka
24 jam' dan kapasitas saluran
an tinggi air seumf?"t"t"*"ttu berdasarkan besarnya
air dalam saluran/pipa (m).
drainase Oir*,*J aun diperhitungkan Karena nilai m diperkirakan demikian kecil dan nilai m2 dapat
umumnya berkisar antara 0'5 sampai
koeffisien drainase yang pada I 982 )'
diabaikan, maka persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut:
)li .i-inppbxsu o, llieasi dan Drainase'oleh ACHMAD PARTO-
Berdasarkan d"i"";;;; dikemukakan L =1ffi; . . . (irigasi dan Drainase, l9B2).
dalam buku "lrigasi dan Drai-
WIJOTO (1974) ya"igiG t"a"p"t
maka penampang. saluran lateral
nase,,, DEPDIKBU;'-i982),
pada berbagai jenis tanah hen-
untuk sistem o'"i"ut" ;;;;L"'" yang dikemukakan pada Tabel Pada keadaan tanah dengan curah hujan tertentu, yang rata-
l1
daknya disesuaikan dengiin apa rata kedalaman muka air tanahnya mencapai tinggi maksimal,
berikut. misalnya: tanah berlereng dengan kemiringan sekitar 5%, ienis
sIsrEM DRAINASE tanah liat berlempung, daya pengalirannya lembat, sedang muka
SALURAN
PENAMPAI{G
ffitll$ruK air tanah dangkal, maka jarak dan kedalaman saluran/pipa draina-
se dapat dipilih secara bervariasi, jarak di antara 20 m sampai
60 m, kedalaman di antara I m sampai 1,20 m. Pada lahan-lahan
MACAMTANATI pertanian dengan sifat tanahnya yang kurang dapat meluluskan
air, pada umumnya saluran-saluran drainase digali dengan jarak se-
jauh 60 m sampai 120 m dengan kedalaman di antara 1,20 m sam-
Tanah berPasir pai 1,50 m.
Tanatr mineral lainnYa
Tanah Organik 4. RANCANGAN DALAM PELAKSANAAN
Karena rancangan pembuatan jaringan pengalir/pembuang air
curah hujan' permeabilitas pengairan y.ang kelebihan atau tergenang pada lahan pertanian ter-
Dengan memperhatikan keadaan tertentu'. maka
-d"ngan air tanatr pada lahan
tanah dan kedala,";;-;;, tentu telah didahului dengan penelitian-penelitian mengenai sifat-
jarak antara ,aLrra" kedalaman tertentu' dapat diperhi- sifat fisik tanah, keadaan iklim setempat, jenis tanaman yang di-
derigan menggunakan nrmus berikut budidayakan, pola pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman,
:
i"tut"n dan lain-lain yang perlu bagi kepentingan pertanian, maka dalam

59
58
I
lx'l;rksanaannya terutama dalam penggalian-penggalian, saluran hanrpir dangkal dengan topografi
rl;rn penempatan pipa saluran hendaknya mentaati benar-benar yarrg teratut,
drainase biasanya dibuat ..:":.r;;;;yang lcalggxllarr rclrrrulr
tlcngan apa yang telah diralrcangkan, baik secara random, secara nya. Perhatikan sketsa berikut '' sutu rtcrrgln vnng rrirr.
paralel maupun secara mengikuti arah garis kontur atau secara me- :
motong lereng, seperti apa yang telah dikemukakan pada pembuat-
an jaringan pengairan (irigasi).
Dengan demikian, saluran-saluran pengalir/pembuang (drai-
nase) minimal sebaiknya disesuaikan dengan saluran-saluran air
pengairan/pemberi pengairan (irigasi), agar lebih menguntungkan,
terutama dalam pemeliharaannya di kemudian hari. Perhatikan
sketsa berikut:

A dan B adalah
petak-petak
pertanaman :

1 = saluran drainase;
) = jalan inspeksi;
J = saluran irigasi;
4 = arah aliran air.

lra

SKETSA LAHAN PERTANAMAN DENGAN


PENURIJNAN PANGKAL
RAFI TERATUR DENGAN SAL URAN DAN TOPOG
ONIrI.riii ;BIAIEN

A, B, C, D = petak pertanaman
;
= saluran drainase;
i jalan insPeksi;
3 :
SKETSA LAHAN PERTANAMAN DENGAN SALURAN IRIGASI , _ .rili:l;:::fl;seh,era,;
J
DAN SALURAN DRAINASE YANGSEARAH = bangunan pembagi.

Pada sketsa di atas di antara saluran irigasi dan saluran drainase di- Adapun penggarian- saruran drainase pada lahan pertanaman
buat jalan inspeksi, untuk melancarkan pengawasan dan pemeli- yang berkemiringan (s ebagai pernah
dikemukakan pada uraian ten-
haraan saluran-saluran tersebut. tang pembu atan jarngan irigasi)
r"ouitrryu d,akukan dengan jaran
Tentang penggalian saluran secara random, merupakan peng- memotong lereng atau mengikuti garis
kontur, drrg;;;;demi_
galian saluran yang dapat dikatakan tidak teratur, biasanya dite- kian kecepatan ariran airnya o.pui
i.ru"tasi dan berrangsungnya
rapkan padii lahan-lahan pertanaman dengan penurunan yang cu- erosipun-dapat dicegah atau karaupun
terjadi hanyarah secara ter-
kup dalam dan lebar. Saluran-saluran yang digali menghubungkan batas, tidak sampai kritis.
suatu penurunan dengan penurunan lainnya. Pada lahan-lahan per- Penggalian saruran-saruran drainase
permukaan (surface draina-
tanaman yang merupakan lahan penurunan yang dangkal sampai ge) seperti dikemukakan di atas k;h ;ibil;;;;';;Jr"rr_
60
61
T
galian lahan dan pemasangan pipa-pipa saluran pada penerapan b' Seterah tata letak pipa saruran
sistem drainase bawah permukaan (subsurface drainage), memang ditcntuk,rr, ,r.rrgltnrrrrr r,ralr
harus dilakukan sesuai dengan k;;;
-au,u,
lebih menguntungkan, sebab : -ui
bangkan, p ua, garian
a. lebih mudah dalam pelaksanaan dan pengerjaannya, dan biaya- kemudian ditempa.tkan f"pir*
asan ;ilili,l,,
,fili,,'i il j l, :l ll' ;ll l,,l :
irirf.
nyapun relatif lebih murah;
ke dua lapisan ini baru iif.trti", r".ukup,,yrt rlurr rtl E,trrr
b. memungkinkan kapasitas penyaluran air yang lebih besar; lapisan injuk ditempatkan
pipa saturunrryn, rlt ttar
c. pengerjaannya dapqt dilakukan dengan tenaga-tenaga manusia dilakukan kompaksi
lagi tapisan pasir t.,un lc,,rkhh
dan kalau perlu dengan bantuan alat-alat mekanis. tprngr*nlrnii.n*u,
semula. perhatikan sketsa - tanah yung rllgtt
ai Uuvi"f.,
Pembuatan saluran drainase bawah permukaan (subsurface
drainase) biasanya dilakukan dengan penempatan pipa-pipa salur-
an di bawah permukaan tanah. Penerapan sistem ini sesungguhnya
lebih pelik, karena :
a. harus dipertimbangkan secara matang tentang tata letak
pipa saluran di bawah permukaan yang harus disesuaikan de-
ngan keadaan tanahnyl, yang dalam hal ini terdapat 4 alterna-
tif penataan letak pipa, yaitu mengikuti :
(l) natural system atau penataan letak pipa saluran secara
acak;
(2) herring bone system atau penataan letak pipa saluran tt
dengan mengikuti pola tulang ikan;
(3) interception system atau dengan mengikuti pola intersep- Pada tanah organik pemasangan
pipa-pipa rrrrrffi
si, dan
,*;.o*r"gnya
rendah oi rriirni'ir.rrrnr* terjadinya penurunan
(4) gridiron system atau penataan letak pipa secarqberkisi-kisi.

w
Perhatikan sketsanya di bawah ini:'
Memang pembuatan saluran
atau pemasangan pipa_pipa
(1) (2)\ drainase bawah permukaan
Urnvrt-..merlukan pertimbangan,
saluran
biaya dan tenaga, namun demikian
karau suatu lahan yang kondisi-
nya selalu lembab,
l"-rggn*, uir/U..aw"-rawa atau permukaan air
tanahnva seralu berrebihan ai aiiiiiirona perakaran akan diiadi-
kan sebagai lahan pertanaman yd
L;ik, maka pembuatan salur-

m
an/pemasangan pipa-pipu r.trr*
o-iriilre tersebut harusrah diper_
hatikan' Penempatan pipa-pipa
r"rrr*lr"inase bawah permukaan
'-'1, hendaknva m empertim b-*;k";
perbaikannya apa bila terat< ;;;lein uaanan-kem udahan bagi
teriapu,-tr*rutan, misarnya dengan
membuat pintu lubang-lubang pr"go"iror
r*rb"rr.i,i,ii.o*.

62
63
T
Dengan demikian maka kebutuhan air pcnguirun ( lri*uti)dapat
diberi batasan, yaitu: banyaknya air pengairan (irrgasi) villlS tliper-
lukan untuk menambah curah hujan efektif yang kctcrscrltiuttutya
di permukaan dan bawah permukaan tanah terbatas (tcrttlttrtta
pada musim kemarau) untuk memenuhi keperluan pertunttltrltittr/
perkembangan tanaman.
Agar suatu areal lahan pertanian mendapatkan air pengairart
yang cukup, maka dalam memperkirakan kebutuhan airnya perlu
memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh atas kebutuhan
BAB V
dan ketersediaan airnya, seperti:
KETEPATGUNAAN PENGAIRAN a. Jenis dan sifat tanah;
DALAMil'lAil;nrlcuruPlKEBuruHAN
PERTANIAN b. Macam dan jenis tanaman;
MN TA.CT LAHAN c. Keadaan iklirnt
d. Keadaau topografi;
I. UMUM sub bab terakhir' bahwa
e. Ltras areal pertanaman; dan
Sebagai telah disinggt'lF ,fud" llt curah hujan pada suatu f. Keldlangan air selama pengaliran dan penyaltlrannya.
'-1! air
curah huian oleh ta-
'f't'tifil'l^tt"n/tt'u'nya'
auput dimanfaatkan/diserap
areal lahan ,"""nu*'ii- v"ng sebagran dari keseluruhan
jum- Jenis dan Sifat Tanah
naman) adalah h"";;'*;;;;akan pertanaman tersebut' Dengan berdasarkan pada daya nteloloskan air (porositas)
lah curah hujan ,#t;""ilIi ^'"rr.l.ttt'ttn hujan efek- l1
oleh tanah dapat diperkirakan perbedaan akan kebutuhan air pada
kemungkinan bciar curah
Pada musim d;i;;; maupun vans lahan pertanaman deugau tekstur tanah tertentu agar tanah dapat
tri pcrmukaan
tif akan berlimpah'i?;;;i;"ta upu<tanah ke bawatr permukaan diiadikan lahan pertananlan yang baik. Sebagai contoh perhatikan
telah meresap '"tr"iti- n*in"t1 lebat' scring turunnla hujan
dan saja tanah berpasir (sandy soil) dan tanah liat berlempung (clayed
tanah (tergantung O"ii i"*"' kema-
permukau-n tanah)' Pada musim soil).
daya meresapnya rt'-iu*"t' lagi dan
rau, curah hujan J"OUt
l"nitrnvt ti<lak bisa diharapkan sedikit- a. Pada tanah berpasir kebutuhan air sangat besar karena porosi-
tersedianva * tJ;;;;
i"nv"ru"tkurang' sehingga tidak tas dan atau permeabilitas airnya besar sekali, air yang sampai
dan pertumbuhan/perkem- ke tanah ini cepat lolos atau meresap ke dalam tanah dan ta-
lahan prrtar,"*""--menjadi kering' menaneeulanei keada-
bangan tanaman J;;"il;;t""-ry: tY;iuk
nahnya cepat mengering kembali. Tanah demikian karenanya
pemberian air peng-
adanya pengairan atau tidak baik untuk dijadikan lahan pesawahan, tetapi mungkin
an demikian diperlukan p"ng"iran dari
dari ,"'nu"'-liiitt i"ttt"t''-Penggunaan oit cocok untuk dry farming (usahatani lahan kering). Kebutuhan
airan dikarenakan :
tertentu tidak bebas semena-mena' air diperkirakan I liter/detik/hektar.
sumber-sumber
yang memerlukan; b. Pada tanah liat berlempung pelolosan dan penembusan air ke
a. sumber-sumber air tersebut banyak perlu diawet atau dalam tanah tidaklah sehebat pada tanah berpasir, melainkan
b. ketersediaan airnya demikian dibenarkan .terbatas' untuk dialirkan ke lambat. Keadaan demikian berlangsung pada tanah liat ber-
dihemat, Ou' l"i"J*v" tt*yt
hanya untuk mencukupi kebutuh- tekstur baik sampai terbaik, tergtasuk juga pada tanah liat
suatu areal lahan pertanian
saja' , berpasir, tanah liat lempung, tanah-tanah demikian sangat baik
ut"" sesual dengan kebutuhannya
"n { untuk usahatani padi-sawah atau usahatani,lahan basah (wet

65
Ii
64 *
I
T
kebutuhan air bagi pertumbuhan/perkembungun tarrurrrun pada
O'42h'
lainnya' Kebutuhan air diperkirakan sekitar lahan pertanaman tertentu.
t'arming)
ter/detik/hektar' ber-
a. Curah hujan,
porositas dan permeabilitas tanah demikian Tersedianya air permukaan dan air tanah darl curulr lruJntr
Jadi tekstur,
air pengairan oleh tanah'
terutama efektif yang dapat dimanfaatkan bagi pertumbuhan durr per-
pengaruh terhadap t"Lui'ftu" perkolasi' dalam '
ttt'iiun'un air yang Utrupa kembangan tanaman adalah sangat tergantung dari lebat, lunra.
dengan p't' laju
b""';;;;';"b;[t{il*ll i.'"i
sehubungan perkorasi
dan seringnya lahan pertanaman mendapatkan curah hdrn,
har ini makin "atan te'u'ti makin besar pula air pengairan Keadaan tersedianya air itu secara langsung menuqiukkon
dan kesemuanya rni pula besarnya tingkat kebutuhan air pada lahan pertanaman,
yang dibutuhkan'
terutama setelah musim penghujan berakhir;

Macam dan Jenis Tanaman b. Lamanya penyinaran matahari,


dan wet farm-
memperhatikan adan11-drV farming Penggunaan-penggunaan air (evaporasi) dari permukaan air
Kalau kita usaha tani (tanaman
yang
jelas adanya tanaman-tanamal bebas, permukaan air tanah dan dari daundaun tanaman ber-
ing maka rnem-
kering dengan hanva langsung di bawah teriknya sinar matahari yang menimpa
diusahakan nt'"*lli;i;;-hnan denean tanaman
peidi serta
lahan pertanaman. Penguapan berarti kehilangan air dan besar-
butuhkan."i, p.neffi i".g-r"a*it) para- petanr
tanamar,-leiilrtu t"innvo viiU-anvak membutuhkan ar
f,iusahakan nya kehilangan air itu akan sangat tergantung dari lamanya
beberapa
basah yang penyinaran matahari. Kehilangan harus diganti dan ini merupa-
pada lahan p""-"*un
kan suatu kebutuhan, kalau memang pertumbuhan tanaman
pengairan'
"-'^T"**un padi ternyata tidil se^Till.rlilfl:ffilTr,,'oflf r,1
akan dipertahankan dengan baik.
c. Keadaan musim sepanjang tahun,
;mm:'il'il':?T;:rT#:""'J-##"*;*,mru Lama berlangsungnya musim kemarau akan sangat menentu-
kan tentang kebutuhan air pengairan pada lahan pertanian,
ffiitHl "{{ j ;;',' sirat tanam ann
a' sa v
ju

:ll*:m'f,ffi
u""#fl*"*"v"' Kita perhatikan
pola pertanam- namun demikian karena sumber-sumber air pengairanpun
mengalami pula banyak penyusutan selama musim kemarau,
oleh cara+u"
anpadia,,"*"n,"iJiq';;j1*H,,$::tiill1'.X't':i:l? maka kebutuhan air pengairan akan merupakan tantangan
j eras berbeda yang hanya dapat diatasi dengan pemberian air pengairan sehe-
in**r;:ilffi,i;lx !*,T*"T#*;";,' perlu
mat-hematnya. Tindakan dengan pembuatan hujan buatan ter-
masuk salah satu dari tindakan tersebut, tetapi pembiayaannya
Perbedaan-pt'u"iot-i'u'turtunti'Gimerrtrutjenis/sifat
bercocok tanamnya
tanaman *t'p'n bt'dasarkan *"113"'u efisien' mahal. '
irigasi berlangsung secara
diperhatikat, "*;;;;;;*
Keadaan Topografi
Keadaan Iklim air permu- Lahan pertanian yang keadaan topografinya berbeda, seperti
terhadap tersedianya berbukit tidak beraturan, berlereng ataupun lahan datar ternyata
Iklim dernikian berpengaruh
terutama t"i"'-"tt,rrnya
yaitu unsur
kaan dan U"*arti"'mt'lu*' sepanians berpengaruh pula terhadap kebutuhan air pengairan. Pada tanah
nt'I;#il;;;; J"" ronaiti musim berbukit dan berlereng kebutuhan akan air pengairan biasanya
curah hujan, paut dengan kebu-
tahun. Karena t;l'#il;; * t*t"t-u*sanekut
1"'*u"i tttp*gt*t' pula terhadap
lebih besar jika dibandingkan dengan pada tanah/lahan pertanam-
tutran rir,
"t"''"#*-i';;
67
66
I
ini tentunya sangat berkaitan dengan han-lahan pertanaman. Hal ini dikarenakan kt:lcrrcrliniur air dan
irtr y;illll (latdl', perbedaan saluran-saluran pengairannya
yang atau debit air pada sumber*umber air pengairuu utluluh tlt'rnikian
pr'rrliirlttratr atau p"n"*putun perem-
kehilangan air' seperti karena terbatas dan banyak yang memerlukan.
,rrcrrrutrgkintcan tebifr bu"Vut
-Gttifut'gan permttkaan (run
karena aliran
bcsan, kebocoran Oun y.ang datar kehilangan-kehi-
offl. Pada tanah/lahan pertanaman karena perembes- 2. DEBIT AIR
langan itu tidak *t"*1iT+h :tyl)'-selain
air dapat pula terjadi selama Untuk memenuhi kebutuhan air pengairan (irigasi bagi luhurr-
an, kebocoran dan *'^ofit"ftilangan
berlangsungnya penguapan-peng- lahan pertanian, debit air di daerah bendung harus lebih cukup
oenvaluran airnya a]tu"nurtun untuk disalurkan ke saluran-saluran (induk - sekunder - terticr)
Iil;'Giro.u'i oun evapotranspirasi)'
yang telah disiapkan di lahan-lahan pertanaman.
Agar supaya penyaluran air pengairan ke suatu areal lahan per-
[,uas Lahan Pertanaman
l"tt pemakaian air pengau- tanaman dapat diatur dengan sebaik-baiknya (dalam arti tidak ber-
Pada unit lahan pertanaman .yTF lebihan atau agar dapat dimanfaatkan seefisien mungkin, dengan
.,au iebih sedikit, hal ini dikarenakan
an biasanya dapat ajr..*;i bagian mengingat kepentingan areal lahan pertanaman lainnya) maka
pengairan ,un, ilutJke unit lahan pertanaman itu dari
air terus sampai di bagian hilir' dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengukuran-pengukuran
hulu (terdepat) uLu" dimanfaatkan
(tg75) hasil pens- debit air. Dengan distribusi yang terkendali, dengan bantuan
ACHMADI PART6WIJOiO -mengemukakanTengah) yang pengukuran-pengukuran tersebut, maka masalah kebutuhan air
amatannya ai funu"
p"'ti'nu** 1"-uli{omal (Jawa unit-unit luas pengairan selalu dapat diatasi tanpa menimbulkan gejolak di ma-
kebutuhan air pengairan pada
berkaitan dengan syarakat petani pemakai air pengairan. Pengukuran debit air dapat
iJun P"."*ahan sebagai berikut:
t1
I dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung, dapat
SIY.ry DENGAN JI']MLAH dilakukan dengan beberapa metode dan alat-alat pengukur, sehing-
ANTARA LUAS AREAL
HUBUNGAN
KEilITUHAN AIRPER SATUAN'L ga dalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan.

Pengukuran Debit Air Secara Langsung


Dalam pengukuran debit air secara langsung digunakan bebe-
1q- 3,0 I bau = 0,7 Ha
rapa alat pengukur yang langsung dapat menunjukkan ketersedia-
10
+ 29 an air pengairan bagi penyaluran melalui jaringan-jaingan yang
l0-25
25-50 I 1,5 telah ada/telah dibangun. Dalam hal ini berbagai alat pengukur
50 - 100 ! r2s yang telah biasa digunakan, yaitu : Alat Ukur Pintu Romiin; Sekat
100 - 200 t+ 1,0
0,8
Ukur Tipe Cipoletti; Sekat Ukur Tipe Thompson dan Alat Ukur
Parshall Flume.
200 - 1000
t. Alat Ukur Pintu Romijn:
pertanaman itu akan makin se&Iot Ambang dari Pintu Romijn dalam pelaksanaan pengukuran da-
Jadi makin luas areal lahan
L.L**,* air pengairannya per unit luas' pat dinaik-turunkan, yaitu dengan bantuan alat pengangkat.
Pengukuran debit air dengan Pintu Ukur Romijn yaitu dengan
dikemukakan perlu mendaPat Per-
Kesemua faktor yang telah la- menggunakan rumus:
kebutuhan air pengairan bagi
hatian dalam mempertimbangkan
69
68
I
(l) Jika lebar penyempitan (W) = 7,02 (,rr, nunrrr vlrrg digu_
a = l,7l bh3l2 nakan :

a = 0,14 lgul,55 a = fitcr/tlt,tik;


Di mana a= debit air (dinyatakan dalam liter/detik); W dan Ha = ccntirnelcr,
b= lebar ambang (dinyatakan dalam meter);
h= tinggi permukaan air (dalam centimeter)' (2) Jika lebar penyempitan 15,24 cm,
rumus yang tligtrnoknrt
b. Sekat Ukur Cipoletti (Meetschot tipe Cipoletti): a = liter/detik;
Alat ini berbentuk trapesium, perbandingan sisi I : 4lazim di- a = 0,264 g"1,58
w dan Ha = centimetcr;
gunakan untuk mengukur debit air yang relatif besar' Peng-
(3) Jika lebar penyempitan (W) 22,96
uk.rr* dengan alat ini dengan menggunakan rumus sbb': kan :
cm, rumus yang digunu"

a = 0,0186 bh312
a = 0,4661,53 a= liter/detik;
W dan Ha = centimeter.
Di mana a = debit air (literidetik);
b= lebar ainbang (centimeter); Dalam pelaksanaan pengukuran-pengukuran
debit air, secara
[= tinggi permukaan air (centimeter). langsung, dengan pintu Llkur Romiin,
setat ukur iip. ciporrtti
dan Sekat ukur tipe Thompson biasanya
Sekat Ukur ThomPson : lebih mudah karena un-
kaki dengan sudut g0o, dapat dipin- t1 tuk itu dapat memperhatikan daftai debit air
BerUentut segitiga sama vang J"iseOia.
dah-pindahkar' kur.na bentuknya sangat sederhana (potable)'
lazim digunakan untuk mengukur debit air yang relatif kecil.
Penggunaan dengan alat ini dengan memperhatikan rumus se-
bagai berikut :

a = 0,0138 h5/2

Di mana a = debit air (liter/detik) ;


h= tinggi permukaan air (centimeter)'
d. Alat Ukur Parshall Flume:
Alat ukur tipe ini ditentukan oleh lebar dari bagian penyem-
pitan, yang artinya debit air diukur berdasarkan mengalirnya
air melalui bagian yang menyempit (tikoro, tenggorokan) de-
ngan bagian dasar yang direndahkan. Karena ukuran lebardari
bagian yang menyempit berbeda-beda, maka penggunaan
,u*rN bagi pelaksanaan pengukuran ini hendaknya disesuaikan
dengan utui* lebar bagian yang menyempit tadi' Dalam hal
ini:
70 7t
U
Bagi Alat Ukur pershall Flume
untut
DAFTAR, DEBIT AIR PAI'A AI.AT UKJR TIPB
DAI{ THOMPSOT{.)
RtrDN. CTOATI!
naan pens ukuran debir_ air, dur;p;
kapasitas aliran bebas
dikemukak* ,"Urgai
-*ff bcrikrrt;
i:ffi ::X' :lllff f [I
Romiindcngut Cipoletti dcngan
DIMENSI DAN KAPASITAS
Titrggi Air Lebu Ambang kbu Ambang Tlnmpcon ALAT UKUR
(b) cm O)cm PARSHALLFLUME i)
(h) cm 50 80 t00 50 80 100

t4 22 28 **r
612 20 25 t DIMENSI (cm1
715 25 32 18 28 35 2
819 3t 39 2tv43 25 U 4,621 15,24 22,86 30,+g 45,72
60,96 97,44
923 ?7 46 25 40 50 3$ A 46,64 62,0s 87,95 137,16 t44,78 r52,40
t2t,92 t , 2,a0
l0 27 43 54 30 48 60 4rs
B 4s,72160,96
197,64 182,99 t96, I2
ll 3l 50 62 33 54 67 6 86,36 t34,24 41,96 149,47 164,47
179,37 I 9a,, I
t2 35 57 7t 39 52 78 7 c t7,78139,87 38,10 60,96 76,20 9t,44
1.2L,92 t52,40
t3 40 64 80 4/.7087 8,5 D 2s,88l|38,72 56J r 54,46 102Js t20,65 157,16
182,8E

t4 45 7\l 89 48 77 97 10 E 60,96[ 60.96 60,96 91,44


193,68 230,17
15 50 79 99 s4 86 r08 t2
F Ls,24130,38
9t,44 91,44 91,44 99,44 9t,44
t6 55 87 109 60 95 119 t4 30,49 60,96 60,69 60,69 60,69 60,69
t7 60 95 l19 6s 104 130 tl G 30,481 4s ,7 3 45,73 9t,20 9L,20 91,20 9t,20 91,20
60,59

18 65 104 130 7t ll3 r4l 2d N s,72l|11,43 11,43 15,42 22,86 22,86 22,86
91,20
t9 70 113 l4l 77 124 154 22 M 30,481 30.48 3056 30,10
22,86 22,86
26 't6 t22 t52 83 r32 166 25 l1 P r01,95 149,21
30,10 38,10 38,10 39,10 38,10
2t 82 131 r64 89 t43 179 28 167,64 1.95,42 222,29 27 L,tl 307,98
22 BB 140 l'16 96 r53 192 32
23 94 r50 188 toz 164 205 35 MIN, o,2sl r,42 255 3,11 4,25 1l,89 17,26
24 100 160 201 110 176 219 39 MAKS. s3,80199,0s 215,87
296,19 936,73
30,26 45,20
25 106 170 2t4 il6 186 233 43 426,s7
26 ll3 180 226 124 198 247 47
27 119 191 239 130 208 260 52
Keterangan
28 t26 202 252 138 220 275 57 :

29 132 213 266 145 232 290 62


? Sumber : Irigasi dan Drainase,
30 140 224 280 153 244 305 b. w = DEPDIKBUD
7,62 cm, K= z3+,x=i,{i,Y=
,lggl.
31 146 23s 294 257 322
3,g1.
32 r54 247 309 269 337
33 160 259 324 283 353 Pengukuran Debit Air Secara Tidak Langsung
34 168 271 338 295 368
35 170 283 308 Dalam pengukuran tidak langsung
353 385 . yang sangat diperhatikan
36 183 295 367 402 yaitu tentang kecepatan aliran
3't 191 fVJ Oari luas penampang aliran (A),
307 382 selungga terdapat rumus pengukuran
38 199 : debit air sebagai berikut:
39 207
319
332
398
4t9 a= VxA;
40 2t5 345 430
di mana
9 = debit air (m3ldetik);
* Cipoletti tlan
Sekat Ukur tipe Cipolett
V= kecepatan aliran (m/detik);
dung dan mengrkibatkan kenaikan permukaan air. A= luas penampang atiran (mii.

72 73
(meto- Kecepatan hanyut dihitung dengan urcrreulrrl wnhlrr rrnluL I
dengan pelampung jarak tertentu, sedang jarak aliran dapat tlitcrrtrrknn arrlnt
'l'errtang kecepatan aliran dapat diukur dengan F
(current meter)' ataupun I
l0 sampai 150 cm (tergantung pada keadaan aliran utlrhh rsln !
tlc alrung), dengan 'il' "t'"i"rus rata dari kecepatan hanyut pelampung tangkai pada berbugrl
lnenggunakan rumus'
(Float bagian lebar aliran. Dalam hal ini hendaknya diperhatikan
Kecepatan Aliran Dengan Pelampung penghambat-penghambat di dasar sungai/saluran (seperti rum- I
Pengukuran t
{
^. put-rumputan, dan lain-lain), sedang pengaruh bagian kecepat-
dilakukan walaupun keadaan
""tl?l]'ai dapat dengan mudah pelak' an yang lambat pada lapisan bawah tidak perlu diperhatikan
* **il;;ei' oq setain itu karena dalam
permukaan atau kavu-kavuan ikarena tidak bakal terjadi, karena kedalaman pelampung tang-
sanaannva ttu*Ti;;Jffii"t"n'kotoran vans serins disunakan'
kai tidak akan mencapai dasar sungai/saluran. Untuk peng-
yang terha"r"til;:;;k;: untuk pengukuran kecepatan
Oi'iutt "l':n
ukuran luas penampung aliran biasanya digunakan rumus t,
:l
Tempat ,un, 'Jfutl'v" (untuk luas trapesium) sbb.:
;ffi ,"i., o"uiil"i*+F
lebar "':liffi
[HT,t?11 fi. A= dx th;
,
Pern
mensi seragam, sehingga antara 0'25 m sampal
hm beberap' b;;;'?";t*t:t]"oar di mana : A = Luas penampung aliran;
f * rebih tlffitY{d":-Itflfi#ll1l.* perampung, d = interval lebar aliran;
"t"u
I a'at
u d i ca' h = jumlah kedalaman aliran pada setiap inter-
-. --# ;:1;T'11?1
lil;'rff;.xH;;cara ter te n t
demikian dapat di-
val.
tat/diukur otrr;; ltop*uttt" r*i'it nv u d iadak an perhitungan
O"ngtn
i
hitun g r.ttputl#' #11" ""t" b. Pengukuran dengan Alat Ukur Arus (Current meter).
luas penampang melintansnya' i1
debit, yaitu: ;;;;'"u'*'* p*u*pung bagian sungai atau Alat Ukur Arus biasanya digunakan untuk mengukur alir-
pada an pada air rendah, jadi kurang bermanfaat jika digunakan
Kecepatarr "fi'an permukaan
saluran
'"t"-'"it
v"", ii't*
adalah ry13"i*'nelampung dari untuk pengukuran kecepatan aliran pada keadaan air sungai
koeffisien O'fOlta"' 0'90 tergantung sedang membanjir karena hasilnya akan kurang teliti. Terda-
dikalikan A'ngut' yang serr:Ig
keadaan t"*iV'"f
i"n Oan ara!-ansin' koeffisien
Dr' (0'86)' pat Alat Ukur Arus jenis Price, Waltman, dan lain-lain Pada
ietara dengan yang-digu"akan jenis Price dan Waltman, jika
digunakan O,A
uit i'i 'Ifpelampung-
pensgunaan
Dalam nJtt""fi;; oJit- masing-masing telah diopra-
tangkai/PelamPung
melaYang sikarr dapat diketahui bahwa
meruPakan Pelaksanaan YanB
dicatat dengan jumlah putaran mangkok
cat merah sebagai
;;ih'teliti dibandinekan de- tanda
atau baling-baling menunjuk-
nsan Penggunaan PelamPung kan kecepatan aliran. Atau
il*.rtu"n. Pelampung-tang- dapat dikatakan pula bahwa
["iJiu""t dari sePotong kaYu Alat Ukur Arus merupakan
Uu.U' Yang diberi Pem- alat pengukur kecepatan alir-
"ta,
i*"t Pada ujung bawahnya' an berdasarkan prinsip ada-
bagian'tongkat di atas'Pem:; nya hubungan linier antara
fcaL air antara 2 samPar

i cm'dengan Posisi vertikal' PRICE.

74
dengan kecepatan aliran
I masing-masing bagian adalah hasil pcrkaliun lchnr tle rrgan keda-
Itol pllltll llll
lllilllg'kok atau baling-baling maupun
baik yang berbentuk mangkok laman pada tengah-tengah tiap bagian. Patlu hlgitrr rlnri kcdua
nlr nr,,r ukur Arus g-baling digerakkan de ngan ten aga bateret' masing-masing pinggir penampang, pengukuran cukup rliltkukan
u u,',, r"'U
Jni"tt balin de-
putarai sumbu akan selalu diakhiri satu kali pada kedalaman 0,6 dari kedalaman air pudt lxrgian
tlalattr bekerjanya setiap operator le- tersebut. Dengan mempertimbangkan pada keadaan waktu ylrrg
ngun "klik" yalF atput didengar oleh terbatas, bagi semua bagian dapat dilakukan pengukuran lrurryu
'u"tu-i""'f
watheadphone.Kecepatunati,a,,oipertritungkan.denganjumlah
setiap waktu pada tacho- pada kedalaman 0,6, akan tetapi tentunya tergantung pada tirrg'
bunvi i"*r"t' *etu p"t"ran yang secara listrik dapat kat ketelitian yang dikehendaki. Kecepatan pada bagian-bugitrr
Terdapat pula Curre'i Mttt'
meter''#';;;; waktu sungai/saluran sebelah pinggiran biasanya diabaikan atau tidak
menjadi kecepatan' Biasanya
langsung *""lb"t' putaran 40 sampat perludiukur Keseluruhan jumlah debit air sungai diperoleh duri
yane dipJukan uniuk satu
peneuk"lT
f:tlu,llutu jumlah semua debit air pada bagian-bagian penampang vertikal.
?0d"tik;i;iiltirr*to''rukiorleseimbanganjumlahputaran'
Oan tainnya' Pemeriksaan
bagian Rumus-rumus Kecepatan Aliran Air
kesalahan waktu yang diukur'
menggerakkan bagian tersebut Dalam pengukuran debit air kecepatan aliran/arus air dapat
yang berputar dilakuku" O""g*
staf,il dalam air yang statis'
dengan diperhitungkan dengan memanfaatkan beberapa rumus sebagai
dengan kecepatan yang.
berikut :
pr*"'ilt'*''i"ito"fri'i""-toeffisiennyadapatditentukan'
ouput diperoleh dari
jumlah
dan dengan demikian r..rp"i*nvu (l ) v = -C- VR-s ... . terkenal sebagai rumus
p.rtrt- t.tsebut sebagai buikut: 28 CHEZY

V = an+b di mana : V kecepatan aliran air (m/detik);


li C koeffisien kekasaran dinding dan dasar sa-
dimana : V = kecepatan aliran,(m/detik);
waktu tertentu;
luran;
n = i"mfan putaran dalam yang diperoleh dari R= radius hidrolika (m);
a dan u =-ft"fftisien/tetapan $= kemiringan muka air pada saluran (%).
Pemeriksaan'
Di dalam pelaksanaannya di
tapTgl'' hubungan antaraJum- (2) y = yp.2l3 terkenal sebagai rumus
umumnya iYz
aliran adalah tidak linier' STRICKER,
lah putaran Oo" t"""p"tan- besar'
kelihatannva menjadi agak
pada putaran kecil ft"""p"t* yang di mana : V= kecepatan aliran air m/detik;
bahwa bagi kecepatan
oleh karena itt' iiperhatikan K= koeffisien kekasaran dinding dan dasar
'op"Vu kesalahan yang dibuat adakalanya
kurang dari 30 rniOtt'fi pula untuk kecepatan yang ren-
saluran;
orti tarena itu R= radius hidrolika (m);
*ii?;b* ip ;i;;'") iebaitnva digunakan alat ukur
dah (0,05 sampal i= kemiringan dasar saluran (%).
aliran/arus sungai yang
'*iil'r.l; bagi pengukuran kecepatan I
besar dibuat j"*b;;;;;;A
tempat basi operator' Pcnsukur- (3) V- _ s.213 . iYV terkenal sebagai rumus
0'2 dar- 0'8 dari kedalaman arr n MANNING,
an dilakuk* puO'"l"Oufuon'un
pada masing-masing bagian
penampuxg vertikal' Kecepatan
-p"'*p*g di mana : V= kecepatan aliran air (m/detik)
diperotetr dari rata-rata ke- koeffisien kekasaran dinding dan dasar
aliran/arus paO' U"Lt"
ai atas' Luas penampang pada saluran;
cepatan pao" t"otlit"o"r"*un
77
76
T
i = gradien Permukaan air; dimana: E= evaporasi(mm/hari;
R= radius hidrolika (m); Ea= tekanan uap jenuh pada suhu rata_r:rta
Rumus MANNING tersebut sebaiknya digunakan
jika hanya harian (mm/Hg);
terdapatdebitdebityangdiukurpadapermukaanairtinggi. od= tekanan uap sebenarnya (mm/Hg);
LuaspenampangmelintangdanradiushidrolikaCIari-jarihidro. V = kecepatan angin pada ketinggian 2m di
lis) yang sesuai dengan permukaan air yang sembarang' dapat atas permukaan tanah (mil/hari)
diketahui dari penampang melintang' Berapakah besarnya evaporasi jika diketahui suhu bola
kering
= 30oC, suhu bola basah = Z6oC, kecepatan angn llml =
3.KEHILANGANAIRSANGATMEMPENGARUHIKEBU. detik?
TUHAN Untuk menghitung tekanan uap jenuh perhatikan Tabel A
pada.halaman 66, pada suhu udara 30oC eu diperoleh
DalamSubBabltelahdikemukakanbeberapafaktoryang 31,g6
lahan perta- (mm/Hg).
berpengaruh terhadap kebutuhan air pengairan bagi
yaitu tentang ke-
nian. Satatr satu faktor yang belum dikemukakan
perlu dikemukakan
hilangan air selama penyaluran, YanB mEmang
TABELA : TEKANANUAPJEI{UH
lebih mendetil karena demikian berpengaruh'
Kehilanganairpengairanselamapenyaluranantaralaindise-
babkan oleh : evaporasi, evapotranspirasi, perkolasi'
perembesan 0o celcius p (rnm/He)
dan kebocoran' Pada perkolasi, perembesan dan bocoran
di mana
salurannyahanyaterbuatdaritanah(tanpadilapisdenganbahan lr -50 0p008
penguatsepertitembok,danlain-lain)umumnyarelatifbesar' q 0,095
perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya' 20 0,783
l0 tg64
Evaporasi I 4220
0 (air+es+uap)
Evaporasi ialah pengu apan ai atau peristiwa berubahnya
air 5,80
dan permukaan l0 9,21
menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah 20 l75s
air te udaia. Berlangsungnya evaporasi sangat dipengaruhi oleh 30 3186
suhuair,suhuudara,kelembaban,kecepatanangin'tekananudara' Q 55,40
sinar matahari, lebar permukaan saluran, dan panjang saluran' s0 e2$
Dalam hal makin lebar dan makin panjang saluran pengairan, ke- fi 149,6
hilangan air pengairan karerla evaporasi akan berlangsung besar. 80 3ss A
Untuk menghitung evaporasi biasanya digunakan rumus empi 100 760,0 (l atm.)
ris PENMAN dan Evaporation pan (panci evaporasi), penjelasan- ll0 lo74
nya sebagai berikut. 125 t740
2W I 1650
a. Rumus Empiris PENMAN :
2so 29770
E= 0,35(er-ea) (l+#O:) 300 54300
350 123710

Sumber : Ir. Suyoho Sosrodarsono, Hidrologi untuk pengairan, 19g5.


78 79
'lAlll1l. ll : KILEMBABAN
iltlril( ititll
Selisih antara thermometer bola kering dan bola basah. untuk rnenghitung rehtif, perhatikan Taber B
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 ,kerembaban
p-ada halaman 66,kelembaban
relatif =ZAf".
Deraiat Maka tekanan uap sebenarnya adalah:
(ZJ
irr"i.i"cl Persentasi
e6 = 31,86 mm/Hg x 6g% 21,65
= mm/Hg.
0 100 90 80 7t 63 56 49 43 37 32 28 23 20 16 13 Kecepatan angin I mlaetit
t
m/det. x 24
I 100 90 81 72 55 58 51 45 ,10 35 30 26 22 19 16 mnt. x 60 det. : 1600 m/mil1__r -
jam x 60
= 54 mil/irari.
2 100 90 82 74 66 59 53 47 42 37 33 29 25 22 19 Maka perhitungan dengan rumus
3 100 91 82 75 67 6t 55 49 4 39 35 31 27 24 21, menjadi :
4 100 91 83 75 59 62 56 5t 46 4t 37 33 30 26 U E (Evaporasi) = 0,35 (31,g6 _ 21,65 (l + J4_
5 100 91 84 76 70 A 58 53 48 43 39 35 32 29 26 r00
;=
6 r00 92 84 77 7t 65 59 54 49 45 4t 37 34 31 2E
7 100 92 85 78 72 66 61 56 51 47 43 39 36 33 30
8 100 92 85 79 73 67 62 57 52 48 4 4t 37 34 32
Pengaturan Dengan Evaporation pan.
9 100 93 86 79 74 68 63 58 54 50 46 42 39 36 33
l0 100 93 86 80 7s 69 A 59 55 51 47 4 4t 38 35 Evaporation pan (panci evaporasi) seperti
100 93 87 8l 75 70 65 50 s6 52 49 45 42 39 35 pada gambar di se-
1l belah, terbuat dari pelat tembaga,
t2 100 93 87 8l 76 7t 66 6t s7 54 50 47 43 41 38 pi mulutnya tajanr bagai_
' Q' )O , dalam l0 cm,
" te_
l3 100 94 88 82 76 7t 67 63 58 55 51 48 45 42 39
t4 100 94 88 82 77 72 68 63 59 56 52 49 46 43 & kan pisau. Panci tersebut di-
l5 r00 94 88 83 78 73 68 & 60 57 53 50 47 U 42 isi air jernih sedalam 20 mm
l6 r00 94 88 83 78 74 69 6s 61 58 54 5l 48 45 43
t7 r00 94 89 83 79 74 70 66 62 59 55 52 49 6 4 silirder pengukur, selanjut_
18 100 94 89 84 79 75 70 67 53 59 55 53 50 47 45 nya dibiarkan selama I hari.
l9 100 94 89 84 80 75 7l 67 63 60 56 54 51 48 6
20 100 95 89 85 80 '.16 72 68 A 61 57 55 52 49 47 Pengukuran keesokan hari-
2t 100 95 90 85 80 76 73 68 65 62 58 55 53 50 47 nya telah menunjukkan ba-
22 100 95 90 85 81 77 73 69 66 62 58 56 53 51 48 nyaknya evaporasi, luas sisa
23 100 95 90 86 81 77 73 70 66 63 59 s7 54 51 49 air = 314 cm2. Satuari
24 100 95 90 86 82 ?78 74 70 67 63 60 58 55 52 50 porasi adalah mm/hari. "uu-
25 100 95 90 86 82 78 74 7l 67 g 61 58 56 53 fl) lam praktek panci dipasang
Da_
26 100 95 91 86 82 78 75 71 68 6s 62 59 56 54 5l
27 100 95 91 87 83 79 75 72 68 65 62 59 57 s4 52 setinggi 20 cm di atas per_ EVAPORATION PAN
28 100 95 9t 87 E3 79 75 72 69 66 63 60 51 55 52 mukaan tanah, di sekitarnya di tanam rumput,.harus
terhindar
29 100 95 91 87 83 79 76 72 69 66 63 @ 58 55 53 dari polusi air da, kotoran, penyinaran
30 lm 96 91 87 83 80 76 73 70 67 g 61 58 56 53 langsung t arus Oir"Ju-
sir, dan agar tidak diminum/diganggu burung1aru
3l 100 96 91 87 83 80 76 73 70 67 U 6t 59 s6 54 dengan jala kawat.
Oitutup
32 100 96 91 88 84 80 77 73 70 67 65 62 59 57 54
100 96 92 88 84 80 77 74 'n 68 65 62 60 s7 55 Namun demikian, banyaknya evaporasi pada
33 permukaan
34 l0o 96 92 8E 84 81 77 74 7t 68 55 63 @ 58 55 air yang luas tidak dapat
-
diperkirakan dengan p"nguku;n
35 100 96 92 88 84 81 78 74 7t 68 66 63 61 58 56 dengan memanfaatkan evaporation pan
kecil, k.;;";;;;;
menggunakan panci evaporasi kecil ternyata
banyaknyu J*-
porasi lebih besar dari evaporasi pada
I
permukaan air yang luas,
80
I
81
.i
T
(I ) Menurut BLANEY
''t'lti11gp,,;1 perlu diperbaiki dengan menggunakan evapora- - CRIDDLE :
liotl ,r',,1 dengan b tZO cm. Hubungan antara banyaknya eva-
PorQsi dalam setahun jari permukaan air yang luas dengan U= k.f.
evaForasi dari panci evaporasi yang telah diselidiki disebut
\ottfiri"r, panci, untuk evaporation pan ber-p 120 cm, koeffi- Di mana : U = banyaknya evapotranspirasi bulanan (inchi);
sien 1..r"6, t rata-rata 0,70. Perhatikan Gambar berikut: k = koeffisien tergantung dari jenis d;;;,
(vide Tabel AA di bawah);
f _ (t+p)
100
t di^sini adalah temperatur rata_rata bulan_
l- = Besarnya evaporasi an (,F).
' t"hun* dari per-
mukaan air Yang luas
Eo
^
= Besarnya waporasi
TABELAA: HARGA.HARGA ,k'' YANG DIGI.]NAKAN DALAM
tahunan dari evaPo'
ration pan RI,]MUS EVAPOTRANSPIRASI BLANEY

JENIS TANAMAN

o t z l t s a t 8 9 roll 12
Jeruk
0,50 0,65
kgum 0,60
Diamcter panci evaporasi (ft) 0,70
Kapas
0,60 0,65
Pohon buah dengan daun berguguran
HUBUNG4p AMARA
/ rvaronerroN pAN DAN Ep/Er. secarh periodis
(Su*b"r Ir. Suyono 0,60 0,70
Sosrodarsono "Hidrologi Untuk Pengairan", 1985). Kentang '
Sorghum dan Jagung
0,65 o!t
Evapotrsnspil6si 0,70
Pohon semacam kenari
0,70
Evapotranspirasi merupakan kehilangan air melalui proses Tomat 0,70
penguaban dari tumbuh-tumbuhan, yang banyaknya berbeda-beda Biji-bijian
tergantqrrt dari kadar kelembaban tanah dan jenis tumbuhan. Rumput
0,75 ois
0,75
Pada dqslah saluran yang tidak dilapis di mana banyak tumbuh Alfalfa 0,80 0,85
berbagal tumbuh-tumbuhan air terjadinya evapotranspirasi dapat Serat
0,80
dikatakqn selalu besar. Jika air yang tersedia dalam tanah cukup Semanggi
0,80
Padi
banyak maka evapotranspirasi disebut evapotranspirasi potensial. 1,0
Evapotlmspirasi merupakan faktor dasar untuk menentukan ke'
butuhaq air dalam rencana pengairan bagi lahan-lahan pertanian
dan melrpakan proses yang penting dalam siklus hidrologi. Terda- CONTOH PERHITUNGAN : seumpama p=l0o7o,t=60oFdank=
pat beberapa rumus perhitungan banyaknya evapotranspirasi, 10,0,
Yang u\um dipakai antara lain :

82
83
T an tinggi di mana lahanJahan pertanarttatt tliherrluk rlrrtglrr lerrr I

sering, kehilangan air karena horizontal pcrcoltliorr lrt rlnrrgtrrnl


Maka U dapat dicari berdasarkan rumus di
atas : t
t dengan menonjol, rata-rata besarnya antara 3 l0 kali lcbill hcrru i

dari besarnya vertical percolation. Sedang di dataran rorrdalt


U = 1,0x60*Jg
100
berlangsungnya kehilangan sehubungan dengan perkolasi biumnyn
relatif kecil.
U= 6 inchi/bulan. TekstUr tanah seperti tanah bertekstur liat,lempung, lenrpurrg
berpasir berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya perkolasl.
(2) Menurut perhitungan BLANEY--CRIDDLE yang telah
menda-
tem' (1) Pada tanah bertekstur liat (menurut hasil penyelidikan di
pat perubahan, agar dapat digunakan tidak hanya di satu
Je.
juga di berbagai tempat' pang, laju perkolasi mencapai 13 mm/hari dan pada tanah ber-
pat iertentu saja, melainkan
tekstur pasir menca pu 26,9 mm/hari;
(2) Hasil penyelidikan selanjutnya, pada tanah bertekstur lempung
berpasir laju perkolasi mencapai 3-6 mm/hari, pada tanah
lempung laju perkolasi mencapai2-3 mmlhari dan pada tanah
K = K,xK"; lempung berliat mencapai antara 1-2 mm/hari.
K,=0,311t+0,240. Kedalaman muka air tanah setempat berpengaruh pula pada
Dimana: U = trarspirasi bulanan (mm) ; laju perkolasi. Seperti pada lahan-lahan persawahan di daerah
t- temperatur udara rata-rata bulanan (oC); pegunungan yang pada umumnya tanah bersifat sarang dan permu-
Ke= koeffisien tanaman bulanan; kaan air tanahnya relatif dalam, laju perkolasi dapat mencapai
P= persentase jam siang bulanan dalam seta- nilai yarrg cukup besar. Berlangsungnya laju perkolom tidak se-
hun. lamanya ajeg, melainkan terjadi pula penurunan-penurunan yang
Pengukuran evapotranspirasi dapat pula dilakukan
dengan berkaitan dengan waktu atau lamanya tanah diusahakan sebagai
mengguirakan Lysirneter (suatu alat sederhana berbentuk kubus), tanah pertanian. Mgnurut hasil penyelidikan pakar pertanahan
evaporasi dari Eva- Jepang (FUKUDA, 1968) tentang berlangsungnya penurunan laju
selain itu dapat juga dengan menggunakan data
perkolasi adalah sebagai berikut :
poration Pan.
PENURUNAN LAJU PERKOLASI BERKAITAN DENGAN WAKTU
SETELAH PEMBUKAAN TANAH PESAWAHAN
Perkolasi
Waktu Setelah Pembukaan Tanah Normal Tanah Sarang
Perkolasiadalahpembebasanairkedalamlapisantanahbagian Tanah Persawahan (thn) (ltldt/Ha)
perembesan 0t/dt/Ha)
dalam, berlanpung ...u,u vertikal dan horisontal'
(antara lain per-
ini sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah Setengah tahun + 7,5
lumpur
meabilitas Aan titstur tanah), pengendapan-pengendapan Satu tahun + 3,0 + 109
yaitu sebagai aki- + 2,s + 6,2
dan kedalaman muka air tanah. Berlangsungnya Dua tahun
bat dari gaYa berat; Tiga tahun + l,g + 4,2
Perkolasiyangberlangsungsecaravertikalmerupakankehi- Empat tahun + lr5 + 3,5
yang berlang- Lima tahun + l,s t 3,0
langan air ke iapisan tanah yang lebih dalam' sedang
*ni ,""uru horisontal merupakan kehilangan air ke arah samping' Enam tahun t 1,5 + 2,s
persawahan' Pada datar-
sepJrti melalui pematang-pematang lahan

85
84
t
Itrr crrrlrtrsan dan Bocoran
l'crembesan air dan kebocdan air pada saluran pengairan pada ba.gi lahan-lahan pertanaman.
Memang untrk,rtrrrcrrlrrk.rr kr,lrrr
utnumnya berlangsung ke samping (horisontal) terutama terjadi tuhan air pengairan yang setepat-tepuiry.
akan tetapi penentuan yang mendekati
atlala, tirlak ,rrrrrlhlrr.
pada saluran-saluran pengairan yang dibangun pada tanah-tanah ke arah itu trapat trk,rere ,
tanpa dilapisi tembok, sedang pada saluran yang dilapisi (kecuali * * tukupi' asalkan pt'ggr.rru,rnva dlakukun'
...u rii to t,nr
kaiau keadaannya retak-retak) kehilangan air sehubungan dengan ii',11,.
terjadinya perembesan dan bocoran tidak terjadi. Untuk menghi- Kebutuhan air pengairan untuk tanaman
didasarkan atus ke'rr
tung kehilangan air pengairan sehubutrgan dengan berlatrgstrtrgnya tuhan tanaman padi sebagai tanaman
utama. untuk mencntuk,.,
perembesan pada saluran pengairannya, berdasarkan cara entpiris besarnya kebutuhan air pada petak-petak
pesawahan
yaitu dengan menghitung konduktivitas hidrolik tanalt, kenriring- kan 2 rnacanr metode' yaitu dengan (r pengutu.undapat ctigrrn.-
sung dan (2) pengukurall secara
) ,i..u* ru,rl
an saluran serta beberapa parameter. Jika terscdiatrya air dalanr tidak langsung.
saluran cukup dalam, penghitungan perembesan air per satuan clari
Pengukuran Secara Langsung
saluran dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :

Kebutuhan air pengaira, denga, pengukuran


yang dikaitkan dengan penghitLrngan secara rangsurrg
O= K (B-2d) banyaknya air yang hilang
dari dalanr ta,ah daram joruta waktu
tertentu dapat d,akukan
Dimana: Q= perembesan per satuan panjang Q3 lT lL); derrgan ? cara, pertama: denlan penyelenggaraan
plot percobaan,
K= koeffisien perembesan (L/T); dan kedua: dengan melakukan p.ngutriu,
dengan.tr.lir,.r.
B= lebar permukaan air dalam saluran (L) a. Penyelenggaraan plot percobaan:
u-
i-
kedalaman hraksimal air dalam saluran (L). Dengan Prot percobaan yang disesuaikan
dengan faktor-faktor
yang berpengamh atas hilangnya
atr p"nguiu, ;;;; ietak_
4. TEKNOLOGI PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BAGI PER. petak pertanarnan, dapat diukui
banyaknya (umlah) air yang
TANIAN masuk dan banyaknya (jumlah)
air yang ke luar dari lingkung_
Sebagai telah dikemukakan kebutuhan air bagi lahan perta- an plot percobaan tersebut. selisih
yang ke luar, biasanya ditentukan
iari air yang masuk dan air
naman harus diperhitungkan dengan sebaik-baiknya mengingat sebagai U*V"f.rVr-t .Uu_
macam-macam faktor yang mempengaruhinya dan terutama agar tuhan air pengairan.
air pengairan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berke- Keterangan pada plot percobaan
menunjukkan transpirasi,
fentingan dengan sebaik mungkin. Tidak dikehendaki dan dibenar-
e nrenunjukkan evaporasi dan menunjukkan perkolasi.
kan oleh negara dan siapapun (ingat pasal33 ayat (l) UUD 1945)
kalau suatu kompleks lahan pertanaman mendapatkan air peng-
airan yang berlimpah sedang kompleks lahan pertanaman lainnya
yang ada di zonajaringan air pengairan yang sama menderita ke-
lS t iii!
'::'.'' iji,",
q. ,.,..,,.,',
t.+, ..'\2\,
..'{'t,'

kurangan air pengairan. Sehubungan dengan itu maka pembagian


air pengairan harus disesuaikan dengan kebutuhan air yang telah
diperhitungkan bagi lahan-lahan pertanaman yangadl dan diguna-
kan dengan tepatguna, efektif dan efisien. Untuk mewujudkan-
nya diperlukan teknologi atau cara-cara penentuan kebutuhan air
PETAK PERCOBAAN : Air
masuk dari saluran B dan ke
luar dari C.
86
87
T
nya air ke dalam lysimeter dengan. rncrrgllrrrrlk0rr
I'r' r rg r r k tt ran d engan Lysimete-r : galel rrkur,
tujuannya agar ketinggian air pala
l.ysirneter yang digunakan cukup lysimeter sederhana yang lysimctcr rrrencupul kollnl
gian semula, b"r.uqr.-rr,nlah
air yang ditamtra'kan ,Aoirf, ,"f.
trcrbentuk bejana dengan ukuran lebar 75 cm dan tinggi 100 ra dengan jumlah hilangnya air,-yaig
cm. Tanah yang digunakan adalah tanah yang kondisinya berarti prfu,rrnu .lonru,,
yang di-evapotrans pirasi-kan
dan di_perko lasik an.
sama dengan tanah daerah yang bersangkutan, yang tidak ter-
ganggu (undisturbed soil structure). Pada bagian dasar lysime- Pengukuran Secara Tidak Iangsung
ter dipasang alat yang mengukurvolume air yang merembes ke
Pengukuran dalam menentukan
luar dari dasarnya, tanah diisikan pada bagian atas lysimeter kebutuhan air bagi lahan por-
tanaman yang secara tidak langsung
dan ditutup dengan tanaman. Banyaknya evapotranspirasi ada- ngan cara-cara pendugaan, terulad
hanyarah dapat dilakukan de_
lah selisih dari curah hujan (mm), air yang disiramkan (mm) t;;a;g"""
evapotranspirasi dan evaporasi, sedang
ilrr"iui
tlr",,vu
dan air yang merembes dari dasar. Berlangsungnya evapotrans- hanya dapat dilakukan secara langsun!.
terha-dap b.;;;;JJ*or.ri
pirasi dan perkolasi menunjukkan kebutuhan akan air peng-
Pada halaman 69 telah diiemit"t"n
airan. tentang penggunaan
rumus BLANEY _ CRTDDLE YANG
Pengukuran kebutuhan air (sehubungan dengan berlang- DTRUBAH;.ia*?; ru.i,
sungnya evapotranspirasi dan perkolasi) dapat ditentukan de-
ngan cara lain yang hampir sama dengan di atas, hanya di sini
digunakan 2 pasang bejana lysimeter, setiap pasang terdiri
dari bejana lysimeter yang beralas dan yang tidak beralas, yang
satu pasang nantinya ditanami tanaman padi dan yang sepa- Rumus ini merupakan rumus perhitungan/pendugaan
banyak atau besarnya_ evapotranspirasi. tentang
sang lagi tidak.
CRIDDLE YANG DIRUBAH untui< *uf..ra yang
il; ;;f'rio*rv
sama dapat pula
digunakan rumus-rumus dari PENMAN
dan HARGREAVES.
Mengenai nilai koeffisien tanaman (K) yang
penting untuk per-
hitungan dengan rumus di atas dapat
i,*rut pada Tabel AA pada
halaman 68' Selanjutnya dapat dikemukakan
pula nilai K untuk
-i
[u L_] li
padi sawah yang digunakan- dalam
UerUagai laporan pada Tabel
berikut.

PENGGUNAAN LYSIMETER DALAM PENGUKURAN

Kedua pasang bejana dibenamkan di tanah persawahan se-


dalam + 80 cm, harus dengan hati-hati agar struktur tanah ti-
dak terganggu/tidak rusak. Pembenaman lysimeter dilengkapi
dengan alat pengukur curah hujan dan alat pengukur tinggi air,
Jumlah atau banyaknya air yang hilang dapat dilihat pada t,
skala duga yang dipasang pada lysimeter dan atau dapat pula
diketahui dengan jalan menambah atau mengurangi banyak-
88 89
T
budidayaan tanaman ketepatgunaan pcnranl'aatannya perlu tlitin3-
PADI SAWAH YANG
XolllljlsllrN TANAMAN UNTUK LAPORAN
katkan.
DIGUNAKAN DALAM BERBAGAI Ketepatgunaan pengairan adalah suatu daya upaya pemakaiun
F.ffil* r".uman bulanan
CATATAN yang benar-benar sesuai bagi keperluan budidaya tanaman dengan
(IARA jumlah debit air yang tersedia atau dialirkan sampai di lahan-lahun
0,40x
xPeriode terakh pertanaman, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terjamin de-
Blaney-Crictle Rentang .090 hanya % bulan. ngan baik dengan mencukupkan air pengairan yang tersedia itu.
yang diubah Periode awal Terdapat 2 konsep ketepatgunaan pengairan, yaitu: ketepatgunaan
Iatiluhur 0,23x nya 10 hari' pengairan tanpa genangan dan ketepatgunaan pengairan dengan ge-
nangan.
Gambarsa
Pasanggra' Periode Pertumbuh
Ketepatgunaan Pengairan Tanpa Genangan
han an musim basah
150 hari Dengan konsep ini, air pengairan dan air hujan yang tertahan
Periode Pertum' di sekitar perakaran sampai batas lapang dianggap sebagai air ber-
Sala buhan musim ke' manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan
ring 140 hari.
memperhatikan jumlah air yang tertahan tersebut pada setiap pem-
Umpu'Peli- Musim basah
berian air dan evapotranspirasi rata-rata setiap hari dapat diper-
tang x Periode ter- timbangkan ke arah yang mendekati waktu dan jumlah pemberian
akhir 10 hari. air. Yang perlu diperhatikan dengan konsep ini ialah pertimbang-
0,42x x Musim an-pertimbangan bagi ketepatgunaan :
Cisadane x Periode te- a. penyaluran air pengairan,
akhir % bulan.
b. pemakaian air pengairan,
Musirn kering x - c. penyimpanan air pengairan,
0,42x
periode terakhir d. penyebaran air pengairan, dan
%bulan.
e. penggunaan air konsumtif.
1O selama Perio-
Penman Sempor de irigasi.
HanYa Pembibit- Ketepatgunaan Penyaluran Air Pengairan
0rox
Hargreaves Gumbasa an x Periode ter- Ketepatgunaan penyaluran air pengairan ditunjukkan dengan
akhir 20 hari' terpenuhinya angka persentase air pengairan yang telah ditentukan
untuk sampai di areal pertanian dari air yang dialirkan ke saluran
pengairan. Ketepatgunaan:penyaluran ini termasuk juga apa yang
telah diperhitungkan dengan kehilangan-kehilangan selama penya-
luran (seperti evaporasi, perembesan dan bocoran). Besarnya kete-
5. KETEPATGUNAAN PENGAIRAN patgunaan penyaluran air pengairan dapat dinyatakan dengan me-
dan kepentingan-kepen-
Mengingat ketersediaan {r Oen8-]fan pengairan tersebut dan ka- manfaatkan rumus :
yang harus dipenuhi dengan air
tingan pemanf aatan
rena keteputg"'"*'l;i;;i
;;;i"t"a Jt'' m aka agarberbagai
berbagai kepentingan
pem- lr )
air pengairan dapat ;;;;;hi
91
90
T
Ketepatgunaan Pemakaian Air
Ec= wf
Wr
xrco% Ketepatgunaan pemakaian ai pengairan dapat tlitrrrriukkan
dengan angka berapa persen air pengairan yang tcrscdia yung rlipa-
l)i mana : Ec = ketepatgunaan penyaluran air pengairan; kai oleh tanaman di zona perakaran sehubungan dengan kapasitas/
Wf = air yang sampai di areal pertanian; jumlah air yang sampai di areal pertanian, yang dalam mentperlri-
Wr = air yang dialirkan dari sumber' tungkan ketepatgunaan pemakaian air pengairan ini telah dipcrlri-
pengairan bagi tungkan pula persentase kehilangan air yang disebabkan perkolasi
Untuk menjamin ketepatgunaan penyaluran air
harus
lahan-lahan pertanian tersebut maka dengan sendirinya dan aliran permukaan. Dengan demikian maka ketepatgunaan pc-
makaian air pengairan yang telah memperhitungkan pula kehilang-
diketahuidanditentukanterlebihdahulukebutuhanairpengairan
harian di lapangan (dalam m3 pet ha{) dan.k:Pltyli',"i'p-:i1- an ar pengairan dapat diketahui dan ditentukan dengan meman-
per detik)' Untuk-maung- faatkan rumus sebagai berikut :
airan pada pintu pemasukan (dalam mr
masingkebutuhantersebut,mengetahuidanmenentukandapatdi-
' manfaatkan rumus-rumus sebagai berikut : Ea = wf-(3:+P)
wf
xfiO%
(1)Untukmengetahuidanmenentukankebutuhanairpengairan
harian di lapangan, jelasnya berapa *3 p"' hari' : Ea =
dapat diman- Di mana ketepatgunaan pemakaian air pengairan;
faatkan rumus : Wf= air yang tersedia di zona perakaran untuk di-
pakai oleh tanaman;

x R= aliran permukaan;
Qr=% 10.000
{ P= perkolasi.

Di mana , Qt = kebutuhan ail harian di lapangan (m3/trari); Ketepatgunaan Penyimpanan Air


H= tingei kebutuhan air (m);
- Ketepatgunaan penyimpanan air pengairan harus menunjuk-
A= luas areal persawahan (ha); kan dapat tercukupinya kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman
T= interval pemberian air pengairan (hati)' dengan air yang tersedia dalam lapisan tanah sehubungan dengan
(2) Untuk mengetahui dan menentukan kebutuhan air pengairan berlangsungnya pengurangan jumlah ak yang tersedia di zona per-
pada pintu pemasukan, jelasnya berapa *3 ptt detik' dapat di- akaran dan kemampuan tanah menahan air. Untuk mengetahui
manfaatkan rumus : nilai ketepatgunaan penyimpanan air pengairan itu apakah sesuai
dengan yang telah diperdugakan dapat memanfaatkan rumus se-
I
e2=E-h x
Ec
bagai berikut:

Di mana' Q1 = jumlahlbanyaknya air yang masuk ke


petak Es= ws x t00%
Wn
persawahan;
Q2= jumlah/banyaknya air yang ke luar dari Di mana : Es= ketepatgunaan penyimpanan air ;
petak pesawahan; Ws= air yang tersedia di zona perakaran;
l= kehilangan air di.saluran (%); Wn= air yang diperlukan untuk mengisi pengurangan
Ec= ketepatgunaan penyaluran air (Vo). . ir yang berlangsung di zona perakaran.

92 93
(
T
Al',rl,rllr lrrrsrl pcrhitungan di atas menunjukkan nilai kurang Di mana , E.u = ketepatgunaan penggrrlrltrrr lrir krrrlsl;1111i1..
,lrrrr lll0'l ?Jari yang telah diperdugakan/diperhitungkan dengan w., = evapotranspirasi;
wujlr) dengan sendirinya ketepatgunaan penyimpanan air belum wd = penurunan kelembaban di zona pcrukirurn,
terpenuhi. Hal ini menunjukkan pula adanya kemungkinan pengu-
rangan air yang melebihi batas maksimum pengurangan yang di-
-
Ketepatgunaan Pengairan Dengan Genangan
izinkan. Perlu diketahui bahwa berdasarkan Pola Ekstraksi Kelem-
Pada konsep ketepatgunaan pengairan dengan genangan
baban Tanah oleh akar tanaman, air yang tersedia di zona perakar- ini,
keadaan tanah selain ditunjukkan berada dalam
an sekitar 4O% hanx dapat dipertahankan, ini berarti kalau pengu- teaOaan jc.nulr
dengan air' Akan tetapi sebagai terah dikemukakan,
rangan air yang tersedia di zona perakaran melebihi 60% (maksi- sungnya perkolasi akan menyebabkan menurunnya
berlang-
mal pengurangan yang diizinkan) dari total air yang tersedia di genangan ta_
di, bahkan ada kalanya menyebabkan hilangny" g".,uig_
zona perakaran, tentulah kebutuhan air bagi tanaman di zona per- ui, Ouri
permukaan tanah, yang tentunya keadaan
akarannya tidak terpenuhi, dan berarti pula ketepatgunaan pe- seperti ini akan sangat
mengganggu pertumbuhan tanaman yang memang
nyimpanan air tidak terjadi. memerlukan
genangan air sewaktu persemaian, pertumbuhan
dan perkembang-
annya, seperti tanaman padi sawah. Dengan demikian
K etepatgunaan Penyebr.un lO.r, jamin pertumbuhan dan perkembangan untuk men-
tanaman tersebut perru di-
Ketepatgunaan penyebaran air harus dapat menjamin ter- kembalikan sejumlah air genangan yang hilang/menurun
akibat
di zona perakaran secara seragam, tidak ter-
sebarnyaair pengairan perkolasi. Dengan perkataan lain harus
tersedia air bagi perkorasi.
jadi hambatan, pengaruh yang menyebabkan ketidakseragaman. Pada konsep ketepatgunaan pengairan dengan genangan
Ketepatgunaan penyebaran air pengairan dapat diketahui dan di- ini
terdapat 3 batasan yang perlu diperhatikan, yaitu:
tentukan dengan memanfaatkan rumus :
?. ketepatgunaan
b.
pengairan maksimum;
ketepatgunaan pengairan dalam pemberian
Ed= l- Y x roo% c. ketepatgunaan pengairan pada petak tertier.
arnya;
d
Di mana : Ed = ketepatgunaan penyebaran air; Ketepatgunaan. Pengairan Maksimum
Y = rata-rata nilai mutlak deviasi kedalaman air Untuk mengetahui dan menentukan Ketepatgunaan pengairan
yang ditahan di zona perakaran;
Maksimum dapat dimanfaatkan rumus sebagai berikut
d - rata-rata kedalaman air yang ditahan di zona :

perakaran.
D

Ketepatgunaan Penggunaan Air Konsumtif


"maks.
uhxr
Evapotranspirasi dan kehilangan air di zona perakaran me-
Di mana : Emaks. ketepatgunaan pengairan maksimum
;
Et evapotranspirasi;
nunjukkan kehilangan-kehilangan air yang berkaitan dengan ke-
giatan dan pemakaian oleh tanaman. Ketepatgunaan penggunaan perkolasi.
air konsumtif dapat diketahui dan ditentukan dengan rumus: Ketepatgunaan Pengairan Dalam pemberian
Air
E "cu /xlO0%
"cu = rr Pemberian air pengairan sehubungan dengan
berlangsungnya
perkolasi, perembesan, bocoran selama
dalam penyalurariharuslah

94
95
T
pengairan akan te-
agar pemberian air
rlipr:rhitungkan dengan baik bagi pertum'
genangan air yang diperlukan
tul) lllempertatranXan
perkemffil'il;*: u.ntut mengetahui dan me-
truhan dan
air ini dapat dimanfaatkan
nentukan retepatguiafr'p"JL'i*
rumus berikut :

BAB VI
air pengairan; PINTU PENGURAS DAN DEBIT AIR SALURAN
Di mana I Eu = ketepatgunaan pemberian BAGI PENGURASAN
evapotransPirasi;
p= oerkolasi; di petak
I= ill}"ffi;" air pensairan vans sampai I. UMUM
pertanaman'
Suatu bendungan yang permanen akan terdiri dari : bangunan
Petak Tertier
pintu masuk, bangunan pintu penguras, bangunan badan bendung,
Ketepatgunaan Pengairan te- kepala bangunan dan jika perlu dapat dilengkapi pula dengan tang-
pengairan petak tertier diperdugakan akan
Ketepatgunaan gul banjir.
u91Yu air hujan' debit air YanB
Setelah air mengalir melalui pintu masuk, selanjutnya air dite-
vut'i t" luar dari
tap teriamin '"h'b;;;;;'at""t d*i: petak
masuk ke petak *til;;;"-;d;v" "it menen- t) rima dalam saluran induk dan seterusnya dibagi-bagikan lewat ba-
dan kehilang"'-t"t'ii"Tglt
iui*vu' U.ntuk mengetahui dan ngunan bagi ke saluran sekunder untuk dibagi-bagi lagi ke masing-
dimanfaatkan rumus berikut
:
ffi;ila'pat masing petak tersier lewat saluran tersier.
, Untuk menjaga agar pasir kasar dan batu-batuan kecil agar ti-
(Ql+cH)-Q2 x$Q% dak masuk ke saluran induk, maka di muka pintu masuk di pasang
tembok rendah yang disebut Skiming wall yaitu untuk mengha-
(Q1 + cH) lang-halangi pasir kasar dan batuan-batuan tersebut. Panjangnya
Skimingwall simetris terhadap As dari pintu masuk. Lubang
petak tertier;
Di mana : Eot = ketepatgunaan pengairan dari pintu ini dipasangnya agak mendalam dengan antara beberapa
cfi = curah air hujan; ke petak pertanaman;
meter dari tembok penghalang benda-benda kasar (pasir kasar dan
Q, = OtUit ait yangrtmasuk
luar dari petak pertanarnan'
batu-batuan kecil) tadi. Pada bagian belakang dari Skimingwall
6l = ;;; ; '"* biasanya dibuai miring tetapi adakalanya pula tegak lurus, dengan
bagian atasnya dibuat bulat ditutup dengan pasangan beton atau
pasangan batu pahatan yang sengaja dipilih yang lebar dengan
adukan P.C. (pasir semen) sebagai pelekatnya.
Di belakang pintu masuk terdapat bangunan penguras yang
" mempunyai dasar lantai yang lebih dalam daripada dasar saluran
1l
induk, yang berfungsi untuk menampung semua benda padat atau
pasir kasar yang berat yang terbawa masuk saluran induk, dan ini-

97
96
{
dasar dan se- belakang pintu yang berakibat pada memperkecil dan tttcrtgltitlrtttg-
l,f lr \.rn[', kantttttg lumpur' Pada umumnya
11151r[lttt pasangan halangi jalannya pembuangan. Sehubungan dengan hal itti rrrukl
lumpur tadi ditutup dengan
toill,.,ril tcrtttasuk tcantong juga di ba- letak dari bagian terakhir dasar lantai pengurashendaknyltliutl
Pintu penguras terdapat
lr:rltt lrclah dengan adukan P'C' bil agar lebih tinggi dari ruang olak, yang maksudnya agar sul)lyl
rlan bendung di dalam -ai kali' pada waktu berlangsungnya banjir (peluapan) batu-batu dan korul
fungsi atau
Pintu pengu.u, bendung ini mempurtyai dua yang terturnpuk di ruang tersebut dapat dikuras sebersih mungkin
peran, Yaitu:
pintu masuk (sehubung- dengan air banjir yang dilewatkan di tempat tersebut. Pekerjaan
pertama : menarik arus kali ke tempat ini tentunya harus dikerjakan pada waktu setelah banjir mulai
pintu penguras tersebut);
an dengan uOunvul"Uung dari menurun.
lubang pintu penguras yang
kedua: *"nguruhukan bersihnya Agar supaya air kali (debit air kali) pada waktu-waktu ke-
jadi agar terbebas dari semua
terdapat Oi '"ft' pintu masu-k' adaannya kurang dapat tertarik airnya ke bagian pintu masuk,
batu-batr"ran kecil) yang terbawa
benda Uerat (pJriutut dan maka tiang dari pintu penglrras hendaknya dibuat panjang dan
perkataan agar benda-benda ke-
oleh arus tali atau J"n*u, lain meruncing menjurus ke hulu bendung rnelewati pintu masuk,
pintu tnasuk tersebut' Dengan demi-
ras tidak masuk ke dalam yang disebut tembok lembing.
pasangan Skimingwall
kian maka ,i, ;;";-;;rt"tat di atas dengan terbebas atau Cara-cara pembangrman bendung yang berkombinasi dengan
induk
dapat masuk ft" Juiu* salurau pintu penguras dan bangunan pintu masuk, jika pelaksanaannya
berat dan kasar'
p"rlgrtu"gun dari benda-benda dikerjakan dalam kali, tentunya akan banyak mengalami kesulit-
jaman dulu pembuatan bangun-
Dapat dijelaskan bahwa pada penempatan
an, oleh karena itu pembangunannya agar supaya dilakukan tahap
dengan pintu penguras dan
an bendung tidak disertai jarak yang agak I derni tahap. Dalam membangun bendung terlebih dahulu harus di-
dengan
pintu masuk di seUelah hulu bendungan
I

perhatikan mengenai kualitas tanahnya, di mana bangunan ben-


bendung' Cara de-
jauh, jadi tiaat menlilt ;;; dengan bung'nutt dung tersebut akan dibangun. Demi keselamatan/kebaikannya
karena itu pada masa seka-
mikian dirasa kurang rnenguntungkan-,
"pint" satu de-
yang penting hendaknya diadakan penelitianipemeriksaan menge-
masut< dibangun menjadi
rang pintu p"ngu'ui Ou" malah dibuat nai ketahanan atau kekuatan tanahnya, yang dalam pelaksanaan-
ngan bendung' Khusus bagi
pintu penguras terkadang nya dilakukan pengeboran di tempat-tempat bakal pintu masuk, di
dengan dua Pintu' tegah-tengah bendung, di tempat terjunannya serta di tempat-
penguras dapat bermanfaat
Agar supaya pembuatan pintu tempat pinggiran bendung. Penelitian hendaknya dilakukan de-
besar, maka pintri-f"ngrru.
hurr, *.mpunyai atau memenuhi ngan seksama mungkin, sebab penelitian yang asal-asalan saja
syarat-sYarat sebagaiberikut : dapat menimbulkan bencana kehancuran bagi bangunan yang pen-
mungkin' dengan de-
pertama , rt"p"'iiutnya haruslah sebesar ting dan mahal ini, dan selain itu dapat menimbulkan kesukaran
sebagian terbesar debit kali
mikian dapat menarik semua atau bagi jalarmya jaringan pengairan (irigasi) di daerah tersebut.
banjir kecil yang terjadi dalant
atau minim"f iu-p"t *tlewatkan Kalau penelitian menghasilkan kenyataan bahwa lapisan atas
kali; dari tanahnya adalah kurang baik akan tetapi dalam beberapa
sedemikian rupa sehingga muka
kedua : penempatannya harus me.ter di bawahnya terdapat tanah yang baik (tahan dan kuat)
dikuras sebersih mungkin'
ambang dari pintu masuk dapat maka pembuatan pondamennya seharusnya lebih dalam. Jika di
penguras harus diusahakan agar
Dalam merericanakan pintu bawah bendung terdapat tanah yang keras, tanah tersebut sebaik-
diuawatr ambang pintu masuk '
dasar dari pint, pJ"i* ttto"pul-
nya diperhatikan agar merupakan ambang yang menahan tedunan
agar tidak terlalu rendah hingga
batu- . air, dengan demikian tidak akan terjadi penggerusan yang menda-
akan tetapi o"ru*'tiui ini
padat yang berat menumpuk di lam yang mengkhawatirkan bagi badan bendung. Terkadang hasil
batuan kecil dan U"ft*-U"fi*

98
T
l)ctr(.litian menunjukkan tanah yang tiris (daya rembes atau porosi- = ,,5 (5 1 2,25)m2= 10,g75 nr2,
IV =
tirsnya besar), dalam menghadapi tanah yang demikian, agar rem- 0,60 m/det.
besan yang terdapat pada tanah di bawah bendung dapat diatasi/ a = 6,6m3
diminimalkan, hendaknya diusahakan dengan jalan perubahan O = 10,40; R = 1,05; C= 47,50,
dalam konstruksi bendung atau dengan menutup bagian tanah i = 0,O0OlS.
tersebut dengan adukan puddel. Dan apabila telah diyakini kekuat- Tinggi air minimr
an dari tanah tersebut, barulah pembangunan bendung dilaksana-
kan.
attrir rener;;ffi I:T"['|":||,I;*: J# pc nsu rui,r I e s, n .
Bagi profir vang beniutiv" [ Ir

i.up.riu*, ,ingri air krirh urrsrsrr


Selama pembangunan bendung hendaknya diperhatikan agar
mengalirnya air kali tetap dapat terjamin' Pemasangan pondamen h3= d.Q2 x E{nh"= l,lx6.62
harus diperhatikan pula agar kering. Dalam pelaksanaan pemba- g (B+nh)3 * 5+3h
ngunan bendung dengan demikian hendaknya mengikuti cara se-
l0 (5 + t,5 h)3
Jika sekiranyo h= 1,00 meter, maka
bagai berikut : :
a. sebagian dari kali dibendung dan sebagian dari bangunan ben-
dung dapat dikerjakan (dibangun);
h, = y o,,. frfy= o,s2
b. seluruh kali ditutup dan agar air kali dapat mengalir dibuat
sudetan, dengan cara ini pembangunan bendung dapat dikerja- Dengan nilai h, ini terdapat
:
kan dengan luas;
h,,=@^,
c. pembuatan bendung di daratan dan setelah selesai dibuatnya
coupure melalui bendung tersebut'
Dari ketiga cara di atas yang menjamin kelancaran dalam pe- =
1s+-ffipp=ffi
0,547 atau dibulatkan menjadi
0,55 m.
ngerjaan bendung tersebut adalah cara c sebab walaupun pada
maksimum pada mulut ke
suatu saat terjadi banjir maka pekerjaan itu tidak tergganggu me-
lainkan dapat terus berjalan sebagaimana mestinya. Cara a dan b
fi::f:* ruar dari pintu pensuras

sering terganggu dengan datangnya banjir (peluapan air) sehingga


v=o-=6.6:
harus menggunakan bendungan sementara, kistdam, yang dapat
diandalkan.
F o,ss (s + 0,82j, = :f= 2,06 m.

Mengenai pintu penguras, di belakang pintu masuk mempu- Dengan mengeunlfan fumus
berikut (rumus dari geraran tidak
nyai kantong lumpur yang menyambung/berhubungan dengan seirama) dapatlah dihitung
r.r."irt"* (dari titik terakhir dalam
pintu penguras. Pada bagian hilir dari pintu penguras dibuatkan lengkung bendung) mengenai
apa yan;;ikemukakan
pintu, yang maksudnya agar sewaktu pengurasan dilangsungkan, di atas:
air yang terdapat di bagian hilir saluran penguras dapat ditahan.

2. DEBIT AIR UNTUK PENGURASAN


Untuk pengurasan digunakan debit air saluran yang mengalir,
dalam Saluran Induk. Peihitungannya sebagai berikut :
Dimensi dari saluran yaitu :

100
E

Dari angka kecepatan tersebut ternyata jarak .]0 rn atau 40 m

tLt xi \, x3 14 t x6 yang akan memberikan pengurasan yang wajar, schingp somua pa-
1,00 r?5 t50 sir kasar, bahan batuan kecil dan semua kotoran yung tcrkrrmpul
I oss '0,65 0J5
t,60 10,8?5 dalam kantong besar kemungkinannya akan terbawa habis. Kurang
4,59 6,50
F t20 sF8 gJo 10j40 dari kecepatan 1,40 m/detik dapat mengakibatkan kurang sentpur-
8,60
o op8 t34 7:to
o:r1 0,60 nanya dalam pengurasan. Seumpama kecepatan menguras tlialnbil
v zg6 rJo r13 1,01

,74
2 X kecepatan normal, sepertinya 2 x 0,60 m/detik = 1,20 ln/
detik, maka jarak bangunan penguras kurang lebih 95 m, waktu
9s yang diperlukan untuk melewatinya dengan kecepatan normal ada-

\fii\ ffi\ iHfi\


98
fah Jl detik = 158 detik yang ternyata terlalu pendek.
1 ,80 0,60

'q
crata2

Menjadi :
Biasanya panjang jarak penguras dibuat 200 m atau 300 m,
panjang mana akan mengakibatkan jalannya kecepatan V dalam
pengurasan. Seumpama jarak bangunan penguras dibuat 95 m,
o6s - (or5 - 0,00015,1) = *,ru
l#,g*n*.
* !(
t) : 1...3,n maka F pada akhir,penguras mempunyai luas 3,20 m2 atau digu-
nakan pintu penguras 3 buah dengan lebar 1,20 m. Agar supaya
o,?s _ (0,6s - opoor',s) = rr,ru
iffi, ; * {[ ir\' ] "-t." I
air penguras dapat leluasa menyemprot dengan bebas, maka luas
lubang hendaknya diperbesar menjadi 4 m2 dan menggunakan 2
nr,rffirr.
+[fl' 1i]
pintu dengan ukuran 1,40 x 1,40 m. Mengingit tinggi air 0,55 m
sx3) = li
l,oo- (.,?s-o,ooor maka penempatannya (pintu) dengan dasar 1,40 m - 0,55 rn =
0,85 m lebih rendah.

ffi-::l,:";ffi+fi-: 1*4
3. BESARNYA PINTU
Besarnya pintu penguras sangat berpengaruh terhadap pekerja-
an pengurasan. Untuk menjamin besarnya pintu yang dapat me-
lancarkan pekerjaan, dapat ditentukan dengan menggunakan ru-
ja- mus sebagai berikut :
di atas maka dapat ditemukan
Dan berdasarkan perhitungan
rak : x, = 5,75 *r*r)'iilo
m;X3 = 134 m; xn=475 m;Xs = a = m.a.zltn y613h;
...m.
DariPerhitungan di atas terdaPat:
Jika H = l,4O m maka dalam pengisian rumus menjadi 6,6
hulu pintu penguras ' ' ' l m/det' m3
- Bagr 5,?5 m fecepatan di '70
di hulu pintu penguras ' ' ' =
m/det'
- Bagr 27 ,95 mkecepatan
l
'43 0,90 b. O,g4 \E@
hulu pintu p"ng"as ' ' '
m/det'
- Bag 162 m X"c"p"ian di pengurai ' ' '
l
'01
0'77 m/det'
b = t2,60m;
- Bagr 90?' m ft""pii- hblu pintu
di
dengan demikian digunakan 2 pintu dengan masing-masing lebar
1,30 m.
Perhitungan dapat juga diialankan dengan penetapan kecepat-
an air penguras atau menurut perhitungan kemiringan saluran pe-

103
ta2
T
Dengan h = 0,26mterdapat0= 5 + 2 x 0,2tr=.5,52 m.

,r,,'r f:'': l1tl"Ji,":13; ,-ffi1ilTfill?llff:i:ffilri F =


R=
1,32 m2;
!-32- = g,24.
kt'cil dengan I, kadang kala
v'rrr* menjaga o.i]t^uitlang
krln tidak lain Yatt ,ntrt Iturt -"it' v*e diperlukan tidak ----------+ 5,52
ticlak begitu besar' ;''1;; 5ai uoututt sebagai beri- Untuk pasangan batu belah c = 44,8;
tercapai. Daram n."i"""'i!*itiun p"rtitrne"n Demi untuk keamanan digunakan c = 40, mer{atli 2.50 rn/
detik = 40 ,F2+.i+ i=0,015.
1t rur"ri as normal a = 6'!9::t
Kemiringan normal i =
0'0-0015 Perhitungan dari kantong lumpur dapat dilakukan dengan 3
';
KecePatan no'*ti'
= 0'60'm/detik: berdasarkan Q = 3'3
cara,jelasnya sebagai berikut :

Seandainyaftt"tpuiirr matsimat dit"tu't" u = 2'50 m/detik'


maka:
aeuiilo'*ut) aun u"'u*i" Cara Pertama
*3 (soqodari
Kita dapat menghitung secara global dengan potongan melin-
na=3,3=l,32mA
r __ tang dianggap rata-rata tetap dan i dapat dihitung dari profil rata-
2,5
jajaran geniangl rata tersebut, umpamanya :
SeumPamanYa
potongan melintang berbentuk rata-rata kecepatan V = 2,50 m/detik;
persegi Panjang
. F=-it, rata-rataprofil F = 3J =1,32'm2
b 2,5

terdaPat tinggl air h = E m=0,26m' lrJ


Maksimal dalamnya kantong lumpur 2 m dengan jalan mem-
perdalam saluran dengan serongan I : 1. Perhatikan gambar di
5

TINGGINYA AIR bawah :


4. PENTINGNYA PENYELIDIKAN
sehubungan densan vang
dikemu\"\il-'":*::**it'i:Xg
*,##"'H::i' il;;'11 .il'
keadaan sepertr 1tu maKa
,<nur
lebih
g'Y:lli:"ff
ur^e'-",
Y*l'*?f
l.Uit, rendah dari HT;
tiiiq^lll'rinooi
pada
air apatatr keadaannya, maka
""i-,a*,
i#,Y:f r:,T-:ffii'l;";ir,;';i"'i:*"::f ::ffi li3,lJi;"ttlf,
:ffiff v = c v la'r v4rrE vvrr*--' - putun air tidak berlaku.
X"Y'1^;1ffii"#;'il:;iJ;:1::*"^:l'H'#ffi
rurnusnya ,[l'X
keadaannya maka rumus kecel
i*nOutt jalur
gusi a = 3,3 *3,T:'g* di tiaP-tiaP : 5 - 2 x 2 = I m, lebar rata-rata
I-ebar dasar saluran menjadi
; =3 =+ 5 5
63r0,66m3 meniadi5+l
'2 m=3m.Dalam profil rata-rata mempunyai ting-

h 0,489
tlz q2 = o'35 gi air h.h x (B + h) = I ,32 atau h (3 + h) = 1,32, atauh2 + 3h
Koefisien C yang
lebih besar dari kecepatan kritis' -1,32=O
Jadi kecepatan dengan cepat' akan tetapt vang menjadi
digunakan tidak oapJi;;;iikt' h = 0,38 m;
besar'
ii"t Gr, kecePatannYa lebih 0 = 3+0,76=3,76;
F = 1,32,
105
104
q
t( : !J? I o,3s dan c = 49, diperkecil menjadi C = 45, ter- Dalam pengisian seruruh kantong
rumpur membutuhkan waktu:
-l,J 6

tlulrat: V =ClEJ--* 2.5O=45\f0-J5.i---+i = 0,009. T=125 = !zl0detik.


0,60
Pa4iang L kantong lumpur kemungkin = 220 m. Jelaslah Daram jarak sepanjang 3,50
=2-
^n 0,009
m akan terdapat kecepatan maksirnat
,"*^Urjprya lumpur lurus ke Ur*"t Oat"m waktu sebesar
pada waktu pengurasan terjadi penyimpangan dari perhitungan
SA =r,'-
yang diambilnya dengan rata-rata tersebut, sebab di mana terdapat
3JA = t,t m/detik
:

lebar dasar saluran kurang dari 3 m akan menimbulkan ketinggian


Kecepatan tenggeramnya tersebirt
air lebih dari 0,38 m. Dengan sendirinya C dan R akan lebih besar adalah demikian besar sehingga
lumpur yang keadaannya lembut
dan kalau kemiringan muka air tetap maka dengan sendirinya ke- tidak akan tertarik mengendap,
yang secara kebetulan.bagi
cepatan akan lebih besar. Akan tetapi dengan membesarnya saruran pengairan (irig;iti;'*io.t
kehendaki/tidak diinginkan. Jik; ai-
ketinggian air dan kemiringan, muka air terd.apat lebih kecil ;;;gan profil merintang dari
kantong lumpur trapesium, d.d";;;;gec,an
sehingga terdapat kecepatan air lebih kecil atau lebih lamban pula. lebar saruran, dan
terjadi penambahan
Jadi jelaslah bahwa pada waktu menguras akan terjadi dalam *"rf..:-"iurrnvu
mudah oreh karena fyei
-air perhitungan tidaklah
kantong penguras penyimpangan dari perhitungan yang telah di
"ir, tiak
jarannya
tiap profil berikutnya mempunyai perbedaan lagi merata ."i"rr". ri"p-
ambilnya dari rata-rata tadi. Di ternpat di mana lebar dasar saluran nilai F, 0, R dan C
atau karau n,ai i tetap maka
kurang atau lebih kecil dari 3 m, akan terdapat ketinggian air yang
nya. Seumpamanya V diambil
n,ui v akan berubah atau sebalik-
lebih tinggi dari 0,38 m, yang sebenarnya perhitungan ini adalah
manjang dari salurannya lurus,
iri"p f.orrrtan dan potongan me-
kurang tepat dengan mengingat bahwa pada permulaan tinggi air _utr-rui, muka air terdapat mem-
bengkok dan karau garis muka
di kantong lumpur kurang dari tinggi h = 0,26 m serta potongan saluran akan membengkok "i.
Jiiro, rurus maka garis dasar
profil basah yang berbeda, yang pada permulaan bukannya ber- dai
duanya membenskok. s;hnju;il";;;;l
r"riror, kemungkinan kedua_
bentuk persegi panjang ( I I ) juga bukan berbentuk trapesium diatur garis
( f-z ), melainkan berbentuk
.)--r. Perbedaan-perbedaan
saluran dipengaruhi dengan
;"r;;;"i;* vang ditarik air dan dasar
tidak lurus, akan tetapi dengan g"rir dengan garis
yang kecil tersebut sehubungan dengan perhitungannya yang glo- r.rUengkok, sehingga kemi_
ringan yang konstan.dari serongi, j,rg"
bal tidaklah berpengaruh dan dqpat dihilangkan/ditiadakan. Selan- ,tan membawa rve scD.r
dasar isarur_
jutnya perhatikan uraian di bawah. an dan garis air membengkok.
Kalau diambil perhitungan secara praktis bahwa maksimal
dari kantong lumpur kurang 1s6ih -2- = + 125 m. Di kantong
0,012
lumpur yang sama sekali kosong mempunyai luas rata-rata potong- , .\
an profil basah F = 10,&7 $ 5 = 15,87rn2. Perhatikan sketsa di ba-
wah.
J adi rata-rata kecepatan

v=6,6
15,97
= * Q,42 m,
dan rata-rata waktu 'pengaliran:
.r.
l-
125
= ! 300 detik.
o,42
106
707
l)flrg,iln demikian c dan R menjadi besar dan jika kemiringan C= diambil=45,5,
rrrrrka air keadaannya tetap, maka kecepatan air akan lebih
besar. V= 45,5 \reIiTTmg = 2,7{,t rrr/ttt:rik,
Akan tetapi sehubungan dengan tinggi air bertambah besar, kemi- JadiF = 3.3 = Lt)^1
ringan *.rL" air menjadi sebegitu kecil sehingga kecepatan air men- 2176 r' tttL
jaal mang. Di mana lebar dasar saluran lebih besar dari 3.m ter- h = 0,70,
Aapat ketinggian air lebih kecil dari 0,38 m jddi C dan R lebih O= 2,96,
rcLl. fAau kemiringan tetap sama dan kecepatan air tetap ke- R= 0,40;C=50,4,
cil/pelan, maka kalau kecepatan air menjadi lebih kecil/pelan lagi,
tingg air akan lebih tinggi.
C= diambil=45,4
-Bagaimana
kenyataan kecepatan dan kenyataan yang akan ter- v = 4s,4 \@o^oo9 =2,?2mldetik.
jadi oengan keadaan airnya dapatlah dikatakan tidak a'priori Nilai ini sudah mendekati cukup teliti.
itiO.t berdasarkan teori daripada kenyataan yang sebenarnya).
Pada profir permuraan kecepatan tidak
akan lebih kecil dari ke-
untuk menghitung kenyataan dari kecepatan yang terjadi adalah cepatan yang akan dicapainya jika profil permulaan
juga tidak mungkin oleh karena pada tiap-tiap titikpun tidak dike- jarak dengan kemiringan i 0,009 -"i"iri,u"tu
ia[ui keadaannya dengan pasti dan dari jalannya garis jup tidak = dan ini adalah :
satu titikpun dapat rligunakan sebagai titik tolak untuk menghi- V= C/R;I
tungnYa.
,seumpama:V = 2 mldet*.
Dalampenampangyangpenghabisanakanterdapatkecepatan
F = + = l,6|m2
yang tidak akan melebihi besarnya kecepatan yang akan terjadi h = (5+fry=1,65
otetr prom penghabisan melewati slqlg jar*-dengan kemiringan h2 + Sh-1,65=O
i=0,60goaniniadalah: V = C\ffiT;08
h = 0,31.
Umpama : V = 3 m/detik, 0 = S+Zxl,4x0,3l
r
r
= 1,1 *2,dunh(1 +h)=1'l^2 0 = 5+0,97=5,g7
'4
h2+ h - 1,1 = 0; menjadi h = 0,66 dan R= 1,65
= 0,28 C= 46,5
5,87
a= | +2x1,4x0,66=2,85. C=5.
R= l,l = 0,3g 42
2,85
Jadi V
Q-= 49,8 diambilC= 44, 42 = 2,10 mldetk.
jadi v = 44\,-o'Fo-PG =2,57 m/detik, Jadi V -1,3
2,1
= 1,57
jadi - = 33
F 2,57
= 1.28m2 h (5+h-1,57ml
62+ h2+ 5h-1,57=e
O= I +2x1,4x0,74 = 3,06 h = 0,259
0 = 5+2xl,4xO,29S
R = 1,28 =0,41 ;C=50,6, = 5+0,82 _5,92
3,06

108 109
1
R= 1,57 = 0,27 ,C = 46,1 v = 4s,4 \-oJdmIG
5w' 4,6
V = 2,27 mldetik
C =Ts akan tetapi yang seharusnya
:

v= 41,5 \rezxdJ}J,=2,o4. H = (l+H) = = t,4l,dan


Perhitungan inipun telah cukup teliti. *
Berdasarkan perhitungan tersebut maka sebagai pengganti ruta-
hl = 0,80-0,36=0,42
rata kecepatan 2,50 m dapat digunakan perhitungan dengan batas O=3p4
kecepatan antara 2,70 mldetik dan 2 m I detrk,yang keduaduanya R=lJL =
3,240'45;C=51,6
dapat mencukupi tugasnya. Juga dapat ditentukan secara global
dengan kecepatan minimal di tempat penghabisan dan permulaan c = 46,5
dengan mengambil perhitungan kecepatan rata-rata yang terjadi di i = o,oo9-ffi= o,oo9-o,oo4=o,oo5
tengah-tengah bangrinan kantong penguras dengan muka airnya,
perhitungan mana dihitung pada kemiringan di bagian penghabis- v = 46,s \ffi;o-os
an: V= 2,20 m.
Ll = i dasar saluran hl dan dalam permulaan
- Y2 I
Kecepatan minimar akan
terdapat di antara 2,20 wrta2,27
dan + 2,2s mrdet* ur.".tit mrdet.
rir"
rata' walaupun kita- tidak dapai i"u*, kecil dari kecepatan rata-
L2= idasarsaluran --+ *"ngrri,rns g;;"k; Iii'o"n*"n
%l etapi t t"i' r*, ii:.o"r"t-
Seumpama ht - 0,38 = A32
0,70
l:; ;, #"n t
"."f " t. 7a a,un cu -
t-.r" v,

i = 0,009
' Wll0 = 0,009-0,003=0,006
Cara Kedw
Dengan cara ked,a ini
Selanjutnya perhatikan gambar berikut : baikrah diamb, kecepatan penguras
semuanya dalam keadaan
t{;rtr"iT sama besar,
garis dasar saturan-vne
y"it;-i,;; ,"rril*r"",
,rru"i oengan iu*orr.r,
=i# m' dan dengan sendirinva
I = ff:H
c'erakan &nyr akan tidak
merata disebabkan profirnya
I ubah, walaupun kecepatannya berubah-
JadiV konstan. penurunan permukaan
= R x 0,006 dari sepanjang konstan penguras air
adalah sbb.:
Untuk h, 0,32, H = 0,70 C= 30,4
O= 2,96 cr= 45,54
R= 0,40

110
111
T
(tl+2jnh)
t )lclr karc na Fn - I maka susunan rumus
menjadi :
"r -oQ2
h.3
I (lt;"li,f--
Y= a'(
ov \ seumpama h, = I Itt, ttlaka :

f g2l r.3 = 1,11x3,32(l+2)


dalamnya 2 me- 10 (1 + l)3
Kalau panjang kantong lumpur l.dT3tksimal
taluran akan mengecil terdapat h, = 0,"166
r *utu r"uu a"tu
,

ter dengan '"'o"ru"''^ot permulaan


' 1 m di tempat/bagian
dari 5 m pada bagian gambar berikut :."Til
:
i"tt'"tit"n I + l'512 terdapat h, =
;Ht;ii.ai' Jadi hr3 ' x
= 1,ll x 3,32
(l ,766)3
0,77.

Umpama h = 0,50
i = 000015
,l'+ h,3 = 1.ll x3.32 * 5 * l,l = terdapat h, = 0,34h,
-- ' lo 5,is3

h; = 1.11x3.32 x 5+1,02 terdapath, = 0,35h.


10 (5 + 0,51)3^=
Dalam semua profil terdapat juga kecepatan kritis yang dilam-
dasar kantong lumPur paui. Titik permulaan dan titik penghabisan dari garis air telah di-
ketahui dan dengan demikian maka jumlah y = AC.
AC=y OlehkarenaAB=H, + Li. BD=kedalaman=2m,
dan di DC = H2 = 0,75 m,
dalamnya air di bagian Permulaan
Juea telah diketatrui AC = AB+BD-DC=y = Hr +Ll +2-0,75,
ieiipat/uogian Penghabisan'
Y = 0,25+2 -0,75 + Li,
Keadaan Yang sebenarnya
: y = 1,50+Li.
t (penn' = permulaan) i sekarang = L, adalah hanya beberapa cm,
Hp.r*. (Bperm. + Ilperm') = 0,00015
-'t:^#''' (pengh = penghabisan) seumpama L = 200 = 3cm.
Hperuh. (Spengh'
- n'itg I
'nz ""
-;t'" Untuk panjang kantong -makal,
lumpur nantinya juga dapat diketemu-
l"ai H, (f +Hr)-: '''^'^"------nn = 0,25, kan sedang terdapatnya kesalahan di sini dapatlah dikatakan tidak
ir' -
*'5 Hr 1,32 = o t$2 = o berarti, sekiranya hal ini secara definitif harus dipertahankan.
H, tr +Hr) = r'32 )
i;r' : #;
Kalau kantong lumpur ini dibagi dalam bagian, maka berlaku ke-
tentuan-ketentuan sebagai berikut :
lebih besar
penyelidikan apakah dalamnya y, = Q2 0r rata-rata a L
Sekarang lakukan p"tttutit* gambarsambar di .

atau lebih r.""il aii ffi;rui'it'


bawah. Fr3 rata-rata. Crz ruta'rata
l,,
r12
T
Titik
B Ft H o R c
c- 0

+ t
C
Pembagi lrata2
oz :Ittaqata liVo rata2

Y2=Q2 0 1m 1,32 0,7 5 3,10 0,43 5 l,l 46 3,28


052 3Jl
' c| 1 2m t,32 3A6 0,38 49,9 45 45,5
F z3 ,ata-ratu rata-rata 2 3m t,32 0,39 4,09 0,32 48,0 43,2 4,47 44,1
3 4m 1,32 0,30 4,86 0,21 46,1 41,5 5,28 42A
olrata-rata' L 4 5m 1,32 0,25 5,70 0,23 44,4 40,0
Y3 = Q2 * 40,7 s

F; ',TII Ja' cr'rata-rata


Dengan demikian, maka :
lL 3,28 xr/zL
Yl=Q2
.0crata-rata n Y1 = 10,89 x = 0,001875L= O,27 m.
1,323 x 45,52
Fi3 rata-rat t ' Ct2 r^ta-rata Y2 0,0023 L = 0,33 m.
V3 0,00295 L = 0,425 m.
0,0035 L = 0,505
ll"'(A) Ya m.

Yn= D=e'1to* fy = 1,53 = 0,010625 L = 1,53 m.


F3 c2
Demikianlah letak dari garis air dan juga garis dasar saluran di
5 titik dapat diketahui dan kantong lumpur dengan garis airnya
dari 1 m ke 5 rn' yang dapat digambar. Ternyata tidak saja garis air melainkan juga dasar
Sepanjang L lebar dasar saluran membesar tidak-
dalam hal ini up*tfluf"t*
ini harus lurus atau membelok saluran merupakan garis lengkung. Demikian pula lebar dasar salur-
diambil saja salurannya lurus' an yang pada perumpamaan digunakan tidak seluruhnya cocok
lah menjadi *u'"r"tt,-Ltni"tu dengan perumpamaan yang telah diambilnya, akan tetapi perbe-
dengane3x -l
+ L
lebar dasar saluran membesar
;;t ;;;;;* daannya dalam perhitungan ini sangat kecil. Seandainya perbeda-
m. an ini besar, maka harus dihitung kembali dan lama kelamaan
akan mendekatinya.
Dalam titik-titik pembagi bentuk dari Dengan sendirinya akan terdapat perbedaan kecil mengenai
i"i".** profil diketahui' dan karena garis dasar saluran dan air. Kalau dihitung akan terdapat perbedaan
l"""plt* v = 2,50 m maka dalamnYa lagi yang lambat laun akan mendekatinya.
basah
1m 5 air dan penampang-penampang Satu-satunya kesalahan dalam hal ini ialah mengambil kete-
;rr", demikian daPat dihitung. b"Y1; tapan tinggi air + 0,25 di tempat permulaan, yang kenyataan ting-
nrlar
nyu-O, F, R dan C, juga rata-rata ginya air lebih tinggi, oleh karena pada tempat tersebut kecepat-
dari bagan saluran' an pengurasan belum berjalan. Kesalahan ini sesungguhnya tidak
berarti.
L satunya yang tidak diketahui'
Dalam Persamaan (A) terdapat Sebenarnya untuk mengambil kecepatan sepanjang kantong
Seumpama n = 4' lumpur dengan kecepatan konstan adalah kurang tepat. Ada baik-
nya jika tenaga untuk penggontoran bahan-bahan kasar (lumpur/

115
Lt4
T
oleh karena
1,6alr ktrstrt, kcrikil dan lain-lain) diambitr konstan
di dalam berba- Qrata.Xr (l)
satu sama lain dan
-*"*pu"v"i Uz
lxrt()ru{itrl profil
berbeda-beda
daya penggontoran bahan- FC2
p,r ,crbedaan pror;- ;;
bermacam-macam kecepatan'
bahan kasar y"ng *'nu dalam yang Dasar saluran pada penghabisan kantong lumpur terletak jauh rli
Besarnya waled d;; tasar/tt'mpur-pasir' dan lain-lain)
bawah garis normal. Pada jarak X, yang tidak diketahui di bagian
p.rt, Oigotttor adalah seimbang dengan
:
aliran atas X, berlaku:
y3
m2 se- BC + CD+Fn = IIF+PG.
dalam 5 profil dapat dikemukakan
Bagi contoh peShitungan y1 + ho+(6Xl h*)= 60+ lx
bagai berikut :
Y1 = (60 - {r) -ho - hx+ lXr Q)
2,503 = 0,017 a
ao=ot =
O,43 x46z Perhatikan gambar-gambar berikut :

Lr= ot 2,503 - = 0,020 a (;--x- i = kemiringan dasar sungai

;re4
0,385x45/

a2= n 2,503
E: = o,O26a
lr
x 43,21
O,32
ti
a3= an 2,503 = 0,033 q L]
0,27 x41,2'
2,503
W *qOz per-
meli.ngtat misalnya pada
Pengambilan kecepatan vans 3 m/detik akan lebih
mulaan 2 m/detik i"T,'oi
i;;ffi; i"i"pi pada umumnva'{c]ritilan
tidak dijalankan'

C.ara Ketiga Kalau diperhatikan profil penghabisan dan umpamakan diambil


garis air dapat juga dengan tepat X, maka profil ke duapun diketahui dan B*, serta h*, dapat di-
Bentuk profir pemotong dan kecepatan V dari
pada ketentuan
ditemukan Vuittr U"'au'"du" hitung, begitu juga 0*, dan C*, jadi Frata_rata dan Crata-rata.
semua Profil.
Qrut"'X, = Dalam persamaan (l) dan (2) yane tidak diketahui adalah X, dan
v, Q2'"t"'Xt =g rata. ,
-r = Q2 FC.2
y1. Setelah itu diambil yang ke ti8a Br, ,hxz, O*r, C*, dan di-
p3 92 F-

717
rL6
!u
DAFTAR C !

i
untuk profil II dan
lrllrtnp l;rP.l 1i,,,,.,-,ata dan Crata-rata.berlaku
i
di bawah. I'

,r,tit ,1. (to.t,h piritungan*ii.ifiltitu, daftar-daftar


0 R C 090 Y2 A raa2 0,05 68,5 50,7 28,5 18,1 12,8 eg
ill h F 0 rata2 rala2 raIa2 F(C rata2) 0,10 73,1 57,7 35,5 23,7 17,0 13,3

60 2
1.80
0.75
o.64
r.32
t,32
4l 3,15
320, 328 0,40
o$2 50,8 4sJ
|

50,4
t
4sl
09072
0,0075
0,15
0,20
75,3
76,7
51,5
64,1
39,',l
42,9
27,2
30,0
re9
22.3
15,8
17,7
61 ]

49,7 44,7 0p081s 0,25 77,6 6s9 45,3 322 242 t9,3
62 1.60 0.56 1,32 3,37 347 0,38
3,57 3,69 0,36 49,1 442 0,0089 030 '78,4 67,3 47,3 34,1 25,8 20,7
63 1.2+0 oAe 132
3,80, 3,94 0,335 48,3 43,5 0p100 0,35 7e9 68,4 48,8 3s:7 272 22p
64 1.20 0.43 r.32
49e 423 0,31 47,6 | +z,t 0p109 '19,4 69,4 37,1 28,5 23,1
6s I 0,39 t.32 0,40 50,4
0,35 1,32 I +,:s 4,54 0,29 lqt I qz,t 0,0120
oAs 79,8 70,2 51,6 38,4 29,6 24,1
66 0,80
0,27 46,1 47,5 0p133
67 0,60 0,32 r.32 4,71 4,86 0,50 80,2 709 52,7 39,5 30,6 2s9
40,8 0 pr47
68 040 029 r.32 spl 5,18 02ss 45,3
0,55 80,4 71,5 53,7 40,5 31,6 25,9
5,52 o24 44,8 40,3 0,0160
6e 0,20 0,27 1,32 5,38 26J
0,60 80,7 72,1 54,6 41,4 32,5
610 0 0,25 1,32 5,70 27,4
0,65 80,9 72,6 55,4 42,3 33,3
0,70 81 ,1 739 56,1 43,1 34,1 28,L
I-II Y x
m So-Sx Fh-Hx 0,75 81,3 73,4 56,8 439 34,8 28,8

60 2 0 0 0 0,095 l3 0,80 81,5 73,8 57,1 445 55,5 2el


009 o,12 16,3 0,85 81,'7 '14,r 58,0 4s2 36,1 30p
6l 1,80 020 0,11
090 81,8 74,4 58,6 4s9 36,7 30,6
n 1,60 0.20 0,08 o,l2 0 ,13s 16,3
09s 819 74,7 59,1 465 37,3 31,1
0,07 0,13 0,14 t6
63 1,4() 020 1,00 82,0 75,0 59,6 47,0 37,8 31.,6

0,06 o,l4 0,16 l6 32,6


64 L,20 0,20 1,10 82,2 75,4 60,5 48,0 388
0p4 0,16 0,165 l5 1,20 82,4 76,3 61,3 489 39,7 33,5
6s I 0,20
0,175 14s 130 82$ '76,3 629 49,g 40,6 34,3
0,80 020 0,04 0,16
65
I,40 82,8 7 6,6 62,6 50,6 41,4 35,1
67 0,60 0,20 0,03 o,l7 0,17s 13
1,70 83,1 77,5 64,3 52,6 43,6 37 ,l
0.02 0,18 0,18s 12,5
68 0,40 0.20 1,80 83,2 77,7 64,8 s32 44,2 3',7,7

0,02 0,18 0,185 115


6e 0,20 020 2,OO 83,4 78,4 65,6 s43 4s3 389
610 0 0.20 0,02 0,18 2?o 83,6 78,5 66,4 55,3 461 3e9
0,s3s 144,1 2,40 83,7 78,8 67,1 56,2 47,3 40,0

1r9
118
T
2,60 83,8 79,L 67,7 s79 48,1 4l ,7
2,80 83,9 79,4 68,3 57,7 48,9 425
3,00 84,0 79,6 is,t 58,8 49,7 433
320 84,1 79,8 6e2 s8B 50,4 449
3lo 84,2 80,0 69,6 59,5 51,0 44,6
3,60 84,3 80,2 '10,0 60,1 57,6 45,7
3,80 84A 80F 70,4 60$ s22 45,8
4p0 464
4,50
83,0
84,6
80,0
81,9
70,?
77,5
61,0
62,7
52,7
53,9 47,6
rEMANFAA.Ifl
_
pENGATRAN .l1l'fi
(rcuNruNCar[
rmocAr suMBER*I[
oaN rnnutiaiivat
sp0 84,7 812 72,1 639 55,0 489
s50 84,8 81F 72,7 63,8 56,0 493
I. UMUM
8l,6 Pada Bab pendauruan tetah
6,00 84,9 73,2 64,6 56,8 50,7
pengairan dapat juga
dikemukakan bahwa air untuk
berasat aan suiou, ot
Iaskan pura tentang t'nconfined tiiijul,
ilrrr, arc_
aquifer.(lapisan yang mengandung
air tanah bebas), confined
"q*r..ili"risan yang mengandung air
tanah yang keadaannya tertekan/tertetangl
(lapisan yang mengandung dan perched aquifer
air tanafr yang keadaan airnya
p"k"n ,it"trrprrgl. rlortl:
Beradanya air.tanah di dalam tanah seperti di atas
gantung dari curah
* aan rapisari-raril* ",*.i'?"#',nuuun
d ilalui dalam perembesan-p"r"-u-rriln
.huj
sangat ter_

ya.
diketahui pula tentang f"pi"r:1, _Dengan demikian perlu
layer) dan lapisirn yang sulit V*, i"rr, ditembus air (permeable
oitemuus air (impe,neitl
a. Lapisan tanah yang mudah ditembus uyr.).
pasir dan lapisan-kerikil. air umumnya Iapisan
Lapisan-rapisan ini biasanya jenuh
dengan air tanah aan rapisa*rip-i#
seperti in,ah yang disebut
aquifer atau lapisan pe.rgandun!
i*"rr.
b' Lapisan tanah yang surit d,arui air"i,tanah
lapisan tempung/sitt d"" umumnya merupakan
air), sedang lapisan vang r".""1*
;i;;;;t aquiclude (tapisan teaap
rapi san a aiaiip aaas
-

selain air tanah yang terdap


*
d an- o * i*iffil i,ffi; T :ili *i
at padalapisan-lapisan perlu dike-
tahui pula adanya * ylrg
yang disebut fissure watq
,".a"priiuda retak*etak daribatuan
atau ai ,itorn, air demikian
karau di-

120
721
T
ilrrrrrlrrirlhtlrr s('l)ul{iri srrrrrber bagi pengairan jelas kurang mengun- i
tanah yang gerdapat daram
Ittcuriliki karakteristik sebagai berikut: akuifer yang rri bagialr :rr,s
tlrrgl rrrr k lrerta bagian bawahnya dibatasi rr,,
r"pio, kedap air. Kalau kc,tt,urr cli
n lrnrrya tctdapat pada ruang celah sekunder atau zone retakan; tanah bebas ditentukan "rrr,
ofJ-u-t", air
lr *#,t#xf
klrususnya pembentukan akuifer tidak berlangsung dan distri-
businya pun tidak teratur, pengisian air terutama sekali melalui
kapi raritas, . ur.u
terkekang ditentukan .atr tanahI iil; Jf
t

or"r, eruai;, Lru* titik pemasukanJi : illl)


::-r, I
zona celah dan retakan; tik pengeruaran serta oreh lenrususan d'rr ti
c. jenis akuifernya merupakan zona retakan yang berbentuk da- pisan pengandungnya
(akuifer)-
atau karakteristik darr t,_
lam bafuan dasar atau katakanlah dalam lapisan sebelum ter-
tier atau batuan fragmen gunung api; Karakteristik Air Bebas
d. daerah tempat terjadinya fissure water (air celah) yaitu daerah
a. Akuifer berhubungan dengan zona aerasi;
bergunung-gunung dan di kaki gunung berapi;
e. b' yang menjaai peimut#;;;ah
cara pengambilannya harus melalui pemboran horisontal zona aerasi dan zona yangjenuh bebas iarah batas antara
dan atau pembuatan terowongan-terowongan yang sudah c' permukaan dengan air tanah:
tentu memerlukan biaya banyak dan ke hatihatian. air tanah b";;;;;reraru
sewaktu tiada pemompaan tampak tidak berubah
akan tetapi drk;, ;;;langsung-
Sehubungan dengan karakteristiknya itu, maka bagi peman- nya pemompaan perubahan
permukuu, ,"OrOi ."""ra per_
faatan air celah tidak dapat atau sangat sukar untuk diperdugakan lahan-rahan' har ini oituirn"t"r, "tu, rapisan-rapisan
kepekaan
dengan sesuafu teori dan dalam banyak hal memang teori untuk nahnya r..nr:.rl-li ta-
hal ini tidak diadakan. d' permukaan air tanah.yrf f,rir, ,.rtu keadaan atiran sungai.
beuas tiJat. dipengaruhi
Karena itu, maka untuk pembahasan sumber air tanah bagi udara dan pasang surut (tidal oreh tekanan
pengairan guna mencukupi kepentingan-kepentingan pertanian, lr effect).
Karakteristft Air Tertekan
terutama usaha-usaha pertanaman tanaman pangan, dan lain-lain
yang akan diperhatikan ialah tentang air tanah yang terdapat di a. Permukaan tertekan/terke!1g tertutup
lapisan-lapisan (aquifer).
"ir.t*+
pisan imperrn"i?]:
fvrre tiJut i"0., djtembus air);
dengan la-
Air tanah yang terdapat di lapisan-lapisan pengandungnya itu
memang dapat digunakan sebagai sumber air pengairan, namun
dalam hal ini hendaknya diperhatikan kerugian-kerugian sebagai
: .T:-.#"-l;''u'*"##;#;
c. Permukaan atr tylh tertekln/terkekang
*.,vudi' terkekang

cara sangat cepat dengan akan menyebar se-


akibat pengambilan yang terus menerus atau secara berlebihan, bervariasi sesuai dengan
seperti penurunan tanah dan penerobosan air asin ke dalam air kuatan tekanan, penyebaran adanya ke_
mana
tanah, di samping akan menjadikan kering kerontangnya lahan- d. permukaan ai. m"r;aoi leau';:?;,,1;..JrT"ilffi1,
lahan pertanian/pertanaman sebelum musim penghujan tiba. 1u1ar,
udara dan pengaruhpa.u"g
.rrr,]iun,un demikian permukaan
bu,-vut I i,'" ri. .u,ur, r,
2. AIR TANAH BEBAS DAN AIR TANAH TERTEKAN/TER. iil #|fi*Higu'uhi "i
u.iu, i,n'r. ua
u-
KEKANG Baik air tanah bebas
maupun air tanah tertekan
pat dimanfaatkan sebagai umumnya da_
Air tanah bebas yaitu air tanah yang terdapat pada akuifer yang
daerah-daerah dataran
,;;il.--arir"..ur,
io p"ne^our, terutama di
di bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap ar, akan tetapi di aan aa"ra' karena lapisan-rapisan
pengandung air memang
sebelah atasnya merupakan permukaan air yang berhubungan terbentuk ,".ur1 teratur
pula datam distribusiny", dan demikian
dengan atmosfer. Air tanah yang tertekan/terkekang adalah air r.r*iririiriiou,r. uo, y a. Carapensam_
bilan air tanah dapat
Oergan" mefufJ'p..Uratan
sumur, kolam
t22
723
t
ngan pcrnbuatan sumur dangkal atau salrrrirrr pcrrrgumpul,
Irr.rr!.unrlltll
(tall atau saluran pengumpul' Pemanfaatan air tanah namun demikian apabila air sungai boratla rlll.rrr kcatlaan kri-
Ir l, I c t u t anta ilntuk
;;;;"gg"1"'gi ktb'tt'hun-kebutuhan air bagi tis, rnisalnya pada musim kemarau, biasarrya aralr tlira, air
di bidang pertanaman tanaman perlu didahului
r

1x'rryuksesan usaha akan berubah sehingga air tanah mulai ke luar kc surrgli tlan
di kemudian hari tidak ter-
rlcngan penyelidikan-p""v"fiiit"n agar dalam keadaan demikian teknik pengambilan air susupan tcr-
jadi hal-hal yang merugikan' . 1, -- -L yang
--^-- dapat
,r^^^+ ,ri sebut sebaiknya disesuaikan yaitu dengan menentukan lctak
maka air tanah diman-
Sesuai dengan f.or,-Oiti"V" saluran pengumpul secara tegak lurus pada garis kontur pcr-
bagr pertumbuhan tanam-
faatkan dalam pengembangan pengairan mukaan air. Dengan peneqtuan letak saluran pengumpul sr:-
an daPat digolongkan dalam : cara demikian ketepatgunaan pengambilan air dapat ditingkat-
a. Air tanah dataran alluvial; kan.
b. Air tanah dalam kiPas detrital; b. Air tanah pada lapisan pengandung air yang dalam
c. Air tanah dalam teras dilluvial; Air tanah ini memang terdapat pada lapisan-lapisan dalam di
;. Air tanah di sekitar kaki gunung berapi; dan bawah permukaan tanah, sekitar 100 m sampai beberapa ratus
e. Air tanah sekitar zona retakan' m sejalan dengan berlangsungnya pengendapan alluvium dan
dilluvium di dataran alluvium. Lapisan yang dalam itu biasanya
Air Tanah Dataran Alluvial terdiri dari lapisan pasir dan kerikil, lapisan liat/lempung. Di-
yang terbentuk dalam
Lapisan'lapisan pengandung air lt*h karenakan adanya tekanan terhadap air tanah yang terkumpul
dalam dataran' dalam hal
alluvium dan dilliviJm i"'g *tngendap pada akuifer yang dalam maka permukaan air tanah naik dan
merupakan pe-
ini ketebalan, penyebaran dan permeabilitasnya' a,
seringkali berada tidak jauh dari permukaan tanah. Penurunan-
nentu volume pir tanah dalam dataran alluvial' penurunan permukaan air tanah dapat tedadi karena berlang-
Dalamlingkupairtanahinibaiklahkonsentrasiditujukan sungnya pemompaan-pemompaan, dan penurunan yang besar
tanah sepanjang
pada : air susupan , u' t^o'hyang dalam dan air akan terjadi kalau pemompaan dilakukan pada bagian yang
patai. dalam dengan pengaruhnya luas (dapat mencapai jari-jari line-
karan hingga beberapa kilometer. Penurunan permukaan ta-
a. Air susuPan: sehubungan nah dapat terjadi dikarenakan konsolidasi lapisan lempung dan
Air susupan tersedia dalam akuifer yang terbentuk banjir di mana kejadian ini banyak berkaitan dengan berlangsungnya penu-
pengendaqan di dataran
dengan U.rfr"gt"ng"ya"air runan permukaan air tanah tadi.
sungai aktif menambah volumenya'
peresapan-p"r"t*Jn
kaitannya Untuk pemanfaatan air tanah yang tersedia di lapisan yang
peresapan-p.t"t"p"" *"'u diptrdugakan banyak
dalam ini, mengingat :
d"ng* garis kontur permukaart air tanah' pasir (l) peieiapin
peresapan (p_9rpqlililas) pada lapisan pen
Akuifer ai oataian sebagian besar terbentuk dari tpei: pengandung airl
"tt.roi"t (permeabilitas) adalah 10-22 sa.puitot'
afuifeisetitar fo- cmiaitit:
sampai tO-3 cm/detii;
dan kerikil, koeffisien peresapannya (2) permukaan at hidrolik (yang tidak tertekan) umumnya
;;;;^ii;: r--ii[1"1 1f-r cm/detik. Gradien hidroliknva
gratlien sungai' karenanya dalam;
dapat dikatakan ,"Ltif sarna dengan
pula suhu dan kualitas hendaknya dibuat sumur yang dalam atau dengan pompa
kecepatan .r;;y"p;n b"'"'' demikian
afu y;ng tert<anoung dalam akuifer
ini relatif sama dengan yang asal tidak berlebihan. Pada permukaan air hidroliknya yang
yang biasanya. al g e lalui pi pa
dimiliki air suigaiiibanding dengan air tanah
d angk (t ert eka n )- p sm ?nf aatSln dap at di l_ak_u.k-qn

Influent water atau air susupap dapat- dimanfaatkan


de- 300 mm dengan kedalaman sekitar 100 mm, kapasitas p;;pu
dangkal' dapat de-
ngan mudatr dikarenakan permuk""*y"

r24
T
tara air asin dan air tawar tidak bisrr rlipr:rtuhankan, maka
3'000 63 per hari'
rlrl'r'rkrukltl sckitar 1'000 m1 sampai percampuran antara air asin dan air ttrralr y:rrrg lawar da-
pantai larn sumur akan terjadi. Hal-hal di atas pcrlu tlipt.rlratikan
Atr lnrtalt di daerah sepanjang
Keadaan ur t*utt Oi'auJ'"t' sepanjang pantai atau di dae- di dalam pemanfaatan air tanah di daeralr tlarutitn yang
pesisir urnumnya selalu
rah yang berdekatan Jt"g* daerah berdekatan dengan pesisir/pantai.
tanah tersebut banyak di-
berbatasan dengan air asinlKalau air (2) Bagi daerah pantai di mana terdapat sumber air tanah lcr-
maka air a1n
manfaatkan/diambiibagi berbagai kepentingan' jauh dalalan' af.i- kekang yang berbatasan dengan air asin:
akan meneroUo, *.rO"I* air tinah
lebih ke
Di daerah yang berdekatan dengan pantai di mana da-
akan timbul' Dalam hal
batnya berbagai tt,"t"t"n/kerugian ratan agak sedikit tinggi dari permukaan lautan, terkadang
demikian maka ht"J*"v" trat-trat berikut diperhatikan: air tanahnya benar-benar tawar, tidak terasa adanya per-
air tanah be-
(1)' Bagi daerah pantai di mana terdapat sumber campuran dengan air asin walaupun sumur yang digali
' bas= yang berbatasan dengan air asin: cukup dalam dan letaknya tidak begitu jauh dari pantai,
Perhatikan 4..,i' asin de-
t"ttlma' jika batas antara air tetapi malah di tempat lainnya di daerah yang juga masih
keseimbangan yang termasuk daerah pantai, penggalian sumur yang tidak
ngan air tawar iernyata berada dalam
statis dan ,"t"rut"p"la permeabilitas pada zona ur
-*ur" lanah begitu dalam dan letaknya lebih jauh dari pantai, airnya
Hukum Herzberg sebagai
bebas merata, berlaku terasa agak asin menunjukkan adanya percampuran antara
berikut : air tanah yang tawar dengan air laut. Keadaan seperti di
atas setelah diselidiki oleh para pakar ternyata bahwa:
pH = Po (H t h), atau (a). kedalaman akuifer tertekan/terkekang;
H= Po h; (b).peresapan-peresapan yang berlangsung pada akuifer
tersebut;
P-Po (c). besarnya tekanan, dan lain-lain;
sangat menentukan batas antara air asin dan air tanah yang
di mana : Po = keraPatan air tawar; tawar pada akuifer terkekang.
P = kerapatan air asin; asin ke permuka- (3) Baei daerah pantai yang berlembah di mana terjadi pengen-
h = tinggi permukaan air dapan alluvium di atas dasar lembahnya :
an air tawar;
Di daerah-daerah pantai yang berlembah, walaupun le-
dalam permukaan air laut ke batas
an-
H = tak lembah-lembah itu agak lebih jauh ke daratan, tetapi
tara air asin dan air tawar'
kalau di atas dasar lembah terendapkan lapisan pasir serta
DenganhukumtersebutuntukPo=1'000:p=l'024' kerikil sehingga di tempat-tempat tersebut permeabilitas-
maka didaPatE= 42h'
-du'"' nya tinggi, sedangkan daerah pengalirannya kecil dibanding
Sekiranya su(nur yang dibuat untuk pemanfaat- dengan luasnya lembah-lembah itu maka percampuran antara
yang ada pada akuifer di zona
an/pengambilan air tanah airasin dan airtawar sering terjadi pula, yang disebabkan
air asin dan air
pantai terletak di bawah perbatasan antara penpsupan-penyusupan air asin akan berlangsung terus
tanah yurrg tu*"t,
j"*iti"' pula jika permukaan air dalam menerus di daerah berlembah yang demikian.
lebih rendah dari per'
surnur selama pemompaan menladi
perbatasan an-
mukaan air h; dan tagi jika keseimbangan

r27
726
T
rang (kasar ataupun halus), air tanah di lapisan ini hurryuk ter-
Alr I nnrrlt l)alam Kipas Detrital
pada tampung, sedang di bagian hulu dari lapisan sedirncn irri tcrcla-
kipas
lrntlapantndapan di dalam lingkungan -detrital
lapisan lem- pat zona penambahan di mana air tanah sulit tertanrllrrng. l,r:r-
yang membentuk
unlumnya terdiri dari bahan-bahan meabilitas lapisan sediman di bagian atas kipas adalah sckitar
lapisan pasir yang berbaur
pung, lapisan trmpur; iupitun pasir dan 10- 1 sampai l0-2 cm/detik.
dengan kerikil. Unt,it ienjelaskan
air tanah yang terkumpul di
terlebih dahulu gambar di b. Sedimen di bagian tengah kipas akan membentuk lapisan tcr-
lingkungan tcipas Oei'ital, perhatikan diri dari bahan-bahan pasir, di lapisan ini permeabilitasnya
sebelah. sekitar 10-2 sampai l0-3 cm/detik. Permukaan airtanah be-
bas pada umumnya dalam.
Sedimen lempung yang terjadi di ujung bagian bawah kipas
biasanya membentuk lapisan cekung. Akuifer yang terdapat di
bawah lapisan sedimen ini merupakan akuifer air tanah terke-
kekang/tertekan.
d, Permukaan air tanah semakin dekat ke ujung batas kipas akan
I
semakin dangkal keadaannya, di sini air seringkali ke luar (di
lzatli
it------ ---i--- --'l ujung bawah kipas), namun demikian di bagian ini dapat juga
terbentuk zat (zona air tanah terkekang) yang dangkal dikare-
!tl
I .,^rl I
nakan lapisan lempung menutup bagian ini. Perhatikan sketsa-
nya.

SKETS PENAMPANG KERUCLN DETRITAL

KETERANGAN:
Bd = batuan dasal, Zab = zona air tanah bebas'

st=sedimenditengahkeruculdet,iltul,zut=zonaafutanahteltekan/takekanc'
mata ail di hilir zona detrital'
Sh = sediman cli hilir kcrucut detrital' Mah=
penambahan, Sp = sedimen di puncak kerucut detrital'
Zp = zona
Pat = Permukaan air tanahbebas,
atas dapat ditunjuk-
Kalau diperhatikan sketsa/gambaran di ZONA AIR TANAH TERTEKAN/TERKEKANG YANG DANGKAL
ada yang berlangsung
kan bahwa sedimen/endapan kipas detrital
dibagianataskipasdanadayangberlangsungdiujungbagian Keterangan ;
atas maupun vang Zab =
;;;fi'kipas. Baik vang berlangsung di bagianmempunyai kekhu- Zat =
zona ai tanahbebas,
zona air tanah tertekan/terkekang,
berlangsung di bagian 6awah, masing-masing Llp = lapisan tanah lempung ltanahltat,
susan-kekhususan sebagai berikut Ltb =
: lapisan impermeabel,
pada umumnya akan membentuk Pab = Permukaan air tanah bebas,
a. Sedimen di bagian atas kipas
;fi;" puri, Au" tt'itit terOiri dari bahan-bahan yang semba-

t28 729
T
dengan dataran bagian terbawah dari gunung bcrapi thrr tlt'rrrikian
" !lrtnlt l)alam Teras Diluvial
Atl pula lapisan sedimennya bersambungan dengan sedinrcrr knsur gu-
i"ro, alaini yang terbentuk di daerahpula
yang berbukit-bukit
yang:"Tlit merupa-
nung tersebut, meskipun daerah pengaliran teras/lembalr itu kt:cil,
.t,,,, p"grrrngan adalang lebar dan ada pengisian air tanah pada teras/lembah akan berlangsung bcsar.
'Jiiut"r* tinggi. Fada lembah-rembah itu
kan rembah_lembah melalui mata-
mengalir
terkandung air tanah ;;d kadang-kadang Air Tanah di Kaki Gunung Betapi
mata airnYa. Para petani yang berdiam di daerah yang termasuk daerah
di mana sedimen
Air tanah dalam teras atau lembah diluvial air tersebut di- gunung berapi, terutama yang tidak aktif lagi, sesungguhnya mem-
kuantitas dari
teras yang agak tebal menutupinya' punyai banyak keuntungan untuk memanfaatkan air tanah bagi
yang membentuk lapisan
tentukan oleh kondisi bahan-bahan pertumbuhan dan perkembangan usaha taninya, hal ini kalau di-
d"ru*yu serta daerah pengaliran dari teras/lembah' tinjau dari ketersediaan air tanah di daerah di sekitar gunung bera-
pi tersebut. Memang daerah gunung berapi mempunyai topografi
dan geografi yang menguntungkan, terutama lahan-lahan usahatani
yang terletak di daerah bagian kaki, selain karena tanah pada
umumnya subur, juga mata-mata ur yang mengalirkan air tanah ke
sungai-sungai kecil dan besar cukup memenuhi kebutuhan air
pengairan di daerah tersebut.
Lahan-lahan pertanian di daerah bagian kaki gunung berapi
umumnya luas dengan latar belakang dataran berkemiringan
(berlereng) yang tinggi, air curah hujan yang jatuh di daerah ter-
sebut umumnya cukup banyak sehingga peresapan-peresapan air
ke dalam tanahpun cukup banyak dan ini berarti pengisian lapisan
pengandung air (akuifer) akan banyak. Fragmen-fragmennya mem-
SKETSA PENAMPANG TERAS/LEMBAH DILWIAL
punyai ruang-ruang yang banyak serta dengan mudah dapat
menyalurkan air tanah, pada bagian ujung teras biasanya terbentuk
Penjelasan dari sketsa di atas: akuifer yang besar dengan banyak mata atr. Retakan dan ruang-
=
Bd batuan dasar, ruang yang terjadi pada bagian dasar aliran lava sewaktu dulu gu-
Sv = sedimen volkanik,
nung berapi itu meletus, ternyata mempermudah pula mengalir-
Ma = mata air, nya air tanah ke tempat-tempat tertentu sepanjang lembah di dae-
Ldl = laPisan diluvial, rah pegunungan tersebut.
Lal = laPisan alluvial,
Pab = permukaan air tanah bebas.
Aliran Tanah Sekitar Zona Retakan
Pada lapisan-lapisan zarnan tertier yang terbentuk dalam tanah
yang lapisan dasarnya terben-
Pada lembah atau bagian lernbah ternyata mempunyai kepadatan yang besar, sifat meresapnya yang
yang tebal biasanya
tuk dari batuan dasar di irana terdapat akuifer efektif antara butir-butir tanah dapat dikatakan kecil, dengan
air tanah ,X"r, t"t"ut *"LUi mata air' Keadaan seperti koeffisien peresapannya adalah sekitar l0-a sampai lO-s cm/
^"rrg"ti,
iniakanberlangsun*i'tupadateras/lembahtersebutletakbatuan detik dan akuifer di sini tidak terbentuk. Namun demikian dengan
o"r*nv. tidak oarim. Jika teras/lembah tersebut bersambungan
131
130
T
c. demi terdapatnya kepasitas dan kualitas ;lir trrrllr ylrrpl dapat
lapisan-lapisan tadi maka dimanl'aatkan untuk sumber air pengairan lrugi pcrlunian,
It.rlrrrtittya zona retakan yang menyilang
pcrrgisian air ke d"i;;;;'-akan berlangsung secara melimpah' biaya yang diperlukan dan pengetahuan yang diterupkurr tlullrrr
Kualitas air tanah sekitar penyelidikan (riset lapangan) selain besar juga harus scrbrr
tcrutama puOu ,o,,ggi'/*u'g-tou'gnya'
-ti*<'
zona retakan ini .'it"p din dapat dimanfaatkan melalui mutakhir, baik sejak pendugaan (listrik dan prospeksi scisrnis),
penggalian terowongan yang cukup dalam' survey penggalian (pemboran penjajagan dan pemboran su-
mur), pengujian akuifer, pengujian kapasitas air yang ke luar
3. PEMANFAATAN AIR TANAH BAGI
PENGAIRAN melalui sumur, serambi infiltrasi, jari-jari lingkaran pengaruh,
pengujian surutnya permukaan air secara bertahap, kerugian-
Pemanfaatanairtanahbagipengairan(sebagaisumberpeng- kerugian yang diakibatkan oleh pemanfaatbn air tanah, bagai-
airan) belum banyak diterapkan
di Tanah Air kita' hal ini terutama
mana cara mengkonservasi air tanah di lahan-lahan pertanian,
dikarehakan : dan lainnya.
L, pengetahuan masyarakat (terutam a paru petani) tentang arr
pemanfaatan melalui peng- Dengan memperhatikan uraian-uraian di atas, maka jelaslah
tanah masih ,u"g"t ttutung' sedang
secara sembarang dan mengapa pemanfaatan air tanah di bagian bumi kita belum banyak
galian, pemuot# iiJ* aup't dilakukan
material termasuk dilakukan. Pemanfaatan sumber air tanah untuk pengairan dengan
serampangan, a""tin*t kerugian-kerugian jalan membangun sumur bor baru terbatas di beberapa daerah
alami yang ba-
investasi tp"rnUi,v"""n") dan kerugian-kerugian s4ia, seperti di daerah Nganjuk, Kediri, Sragen, Sukoharjo, di
kal dihadaPi di kemudian hari;.
sumber air tanah Bandung Selatan dan di luar Jawa baru-baru ini di Nusa Tenggara
b. penggalian dan pemboran demi terdapatnya kebutuhan air peng- Timur. Khusus di daerah yang terakhir ini pemanfaatan air tanah
yang berke*"*i'u" optimal-mencukupi sebagai sumber pengairan telah dapat menyulap lahan pesawahan
dengan berbagai penyeli-
airan bagi p"tt;;;; harus didahului tadah hujan menjadi lahan pesawahan yang dapat berproduksi
dikan dan Penelitian mengingat : 2 kali dalam setahun di samping 1 kali tanaman palawija. Peman-
( 1 ). lapisan-f p"tguia'irrg air tanah keadaannya berbeda- faatan air tanah sebagai sumber air pengairan di Bandung Selatan
"pit*
beda, ada yang berkandungan air tanah
banyak dan ada
dengan jalan memasukkan pipa-pipa sedalam 40 sampai 60 meter,
pula yang kandungannya sangat minim; ternyata kutang memuaskan karena debit airnya kecil. Pemanfaat-
(2) letak kedalaman lapisan pengandung air
tanah berbeda-
air tanahnya' ada an air tanah seperti dikemukakan di atas memang sangat diharap-
beda pula, demikian pula permukaan kan atau diperlukan, terutama di daerah-daerah pertanian tadah
yang dangkal dan ada pula yang dalam; i (akui- hujan, namun demikian tidak boleh dilakukan secara sembarang
air tanah
(3) lapisan-fupi'"' di atas lapisan pengandung dan'serampangan, penyelidikan-penyelidikan pendahuluan dan
fer) ada ;;;;;ntui oari bahan-bahan vans mudah penjajagan perlu diperhatikan agar mencapai keberhasilan di sam-
dari
digali dan aiit' OiUot dan ada pula yang terbentuk rna- ping tidak merusak atau mengacaukan program konservasinya,
dan tebalnya
bahan-baha" ,un, keras (bahan batuan) tidak membuang-buang biaya akibat kegagalan atau pengeluaran
sing-masing laPisan tersebut; air tanah yang tidak memadai (tidak sesuai dengan yang diharap-
pengaruh percam-
(4) air tanah iiAuL t"tu*anya rerbebas dari bahan- kan).
pumn d";;;; air asin dan percampuran dengan Dalam rangka penyelidikan mengenai ketersediaan air tanah
berpengaruh
bahanlzat-iat lainnya' yang akan
sangat
pelaksanaan pertanian pada suatu tempat/daerah agar dapat dimanfaatkan bagi kepen-
menguntungkan bagi
perkembangan tanaman' tingan pengairan, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai beri-
""t;,lf/,id"k
terutama' bagi periumbuhan dan kut :

t33
t32
T pompa di dalam air. Pemboran besarnya sumur sehuiknya lebih
Air Tanah dari 150 mm mengingat pengontrolan yang tlirn'ksutlkan di
n Mclakukan Kegiatan Pendugaan atas yang dalam hal ini yang harus diamati yaitu srr.r, perrnu-
tanah atau lapisan yang
Kondisi ,uut, fupitun p"nglt'aut'g-air
-(atcuifer) kaan air tanah selama dilakukannya pemompaan (,o,rrukaan
jenuh dengan ditentukan oleh struktur
"it-t*"t'
geologi Oan Uenfot topografi' dengan
demikian maka tahap air tanah dinamis).

dasar dalam rangka penyelidikan air tanah harus meliputi: Hasil-hasil penyelidikan di atas yang didukung dengull penSo_
"u*ui geologi dt-l-"]I
(l ) penvelidikan terhadap topografi dan tahuan mutakhir, yang menunjukkan kondisi positif nrcrrgcnui
diperlukan bagi pengar- ketersediaan air tanah pada lapisan dalam tanah, belum dap,t
pat di mana air tanah itu sangat
an; menjamin sumber air tanah tersebut akan dapat mencukupi kcbu-
(2) pendugaan fisik dan pemboran
uji adalah untuk memper- tuhan air bagi lahan-lahan pertanian di sekitar atau daerah ling-
duga, upurt"f'--al iempat/daerah
itu memang terdapat kungannya, karena dalam hal ini masih diperlukan penyelidikan
sumber air tanah; mengenai besarnya/kapasitas air yang keluar serta besarnva/kapasi-
yaitu '-rntuk mem-
(3) penguku'"n-"i' ianatt dan uji akuifer potensial jika di- tas pemilihannya. Penyelidikan mengenai ke duanya sangat pen-
perkirakan air tanah tadi ting mengingat usaha pemanfaatan air tanah itu bukan hanya
"ptk;h-t'*ber
manfaatkan bagi Pen gairan' untuk mencukupi kebutuhan air pada suatu waktu melainkan
pemboran terus menerus secara berkesinambungan guna keperluan pertum-
penelitian penggarian Daram Rangka
b. Merakukan buhan dan perkembangan berbagai tanaman sesuai dengan pola
dalam pertanian yang diterapkan.
fll'*rnrrt dengan melakukan penggalian-penggalian
adalah untuk menetapkan Penyelidikan mengenai besarnya air yang keluar/diambil
rangka pelaksaiaan pemboran-uji dalam tanah dan terpusatkan pada yang ke luar/diambil melalui sumur oioutung
lapisan-lapisan
t."Ouu'T- i"t"U"fun
tentang
erlancar pengadaan uji-akuifer' peneli- percobaan-percobaan, untuk menentukan apakah besamya air itu
untuk membantu memp ke dalam dapat diambil secara tetap dan berkesinambungan. Beberapa me-
tian ini d"ngan jalan menggali lubang
dihk;; diperkirakan tentang ke- tode dan perhitungan telah dikembangkan oleh para pakar, yang
tanah' Omgun'p";"1i#" ini dapat pemboran sumur' yang jelasnya sebagai berikut :
a""gan contoh inti. dan
adaan lapisan
maksud r,u'";;;; ;"'j" demi kemudahan/kelancaran uji
Besarnya Air Tanah Yang Ke Luar Dari Sumur
akuifer.
2 cara" Air tanah yang ke luar dari dasar sumur yang datar dan dasar
Pemboran sumur dapat dilakukan dengan sumur yang cekung (berbentuk setengah bola):
(1) Cara rotasi :
pahat yang dipasang di (l)
Pemboran dengan gerakan rotasi Setelah diketahqi berdasarkan
ujung tangkai bor; penyelidikan bahwa akuifer
(2) tumbuk:
Cara tebal dan air tanah ke luar
dan naiknya pahat ter-
Pemboran dengan gerakan turun dari dasar sumur yang datar
sebut. (vide gambar sebelah), maka
Pelaksatwan Uii Akuifer untuk menghitungnya dapat digunakan rumus : BA = 4Ksj,
c. Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Maksud dari uji utt'if"t yaitu
untuk mengetahui ketetapan di mana : BA = banyaknya air tanah yang ke luar-
permeabilitas dan penam- K =
akuifer, dalam hal ini koeffisien bagi perencanaan
koeffisien permeabilitas,
pungumya, YanE hasilnya tT-?.ut.penting s = besar penurunan permukaan air
tanah,
sumur Oun p"ng"o"t'Jannya' Uji
akuifer dilaksanakan dengan jr = jari-jari sumur.
135
L34
rr rlrtl.,itl stllll tlrllya itu cekung atau berbentuk setengah (a) bagi afu tanah bebas :
I t!
rlir ( vttlt: P,ilnll)ar sebelah),
Ir,
BA = 1,36K(H2-h2)
rrrirkit tttltttk rnenghitung be'
\llnyil air tanah Yang ke luar be?
Jr
rll pat digunakan rumus:
BA= 2 qKsjr - di mana :
cli mana : BA = banyaknya air yang ke luar;
K = koeffisien permeabilitas:
BA = banyaknya air tanah yang ke luar' H = \tebal akuifer;
K = koeffisien Permeabilitas, h = dalamnya permukaan air yang dipompa ke permu_
s = besar penurunan permukaan air tanah'
kaan lapisan kedap air;
jr = jari-jari sumur' j = jarak dari sumur ke tepi sungai;
(2)Kalaudiketahuiberdasarkanhasilpenyelidikanbahwaakui. jr = jari-jari sumur.
fer tidak terlalu tebal dan ke luarnya air tanah berlangsung
dapat (2) baei air tanah terkekang
dari dasar dan sisi sumur, maka untuk menghitungnya :

digunakan rumus FORCHHEIMER' sbb' :


2,72HK (m'
BA = - h)
BA = 1,36 K H2 -h2 be?
rg* 0,5 lhzh-d, 0,25
di mana :
Jr

lr ds + c,5jr \ BA = banyaknya air yang ke luar;


K = koeffisien permeabilitas;
di mana : H = tebal akuifer;
BA = banyaknya air tanah yang ke luar' m' = dalamnya tekanan air tertekan/terkekang i(e per_
H = tebal akuifer, mukaan lapisan kedap air;
K = koeffisien Permeabilitas, = dalamnya permukaan air yang dipompa ke permu-
R = lari-jari lingkaran Pengaruh, yang dipompa ke permu- kaan lapisan kedap air;
h = dalam dari muka air tanah I = jarak dari sumur ke tepi sungai;
kaan laPisan kedap air di bawah' ir = jari-jari sumur.
i- = jari-jari sumur,
;. = dalamnya air tanah di sumur sewaktu pemompaan' Apa yang telah dikemukakan di atas adalah usaha-usaha peng_
hitungan tentang besarnya air tanah. yang ke luar dari sumur ber-
(3)Kalausumuryangdigaliituterletakdidatararrbanjirtidak
jauh dari tepi sunlgai, maka aliran air tanah yang bergerak di dasarkan rumus-rumus yang telah ada dan biasa digunakan. cara
bergerak masuk penghitungan lainnya yaitu dengan perlakuan pemompaan lang-
dalam tanah dari lungai tersebut segera akan
sung air tanah dari sebuah sumur penyelidikan yang dibuat (biasa-
kedalamsumur,dalamkondisisepertiiniperhitunganbesar-
dapat nya kecil karena hanya untuk kepentingan sementara selama pe-
nya air yang ke luar dari lapisan pengandung air tanah
nyelidikan). Air yang dipompa ke luar dari sumur selama waktu
menggunakan rumus sebagai berikut :
tertentu dibandingkan dengan besarnya kemampuan pemulihan

136 137
T
yang kan step drawdown test (uji surut permukaan air tanah se-
Apakah banyaknya air
pr,r rrruh rlilll ltir qil(la waktu yang sama' pemu- cara bertahap), agar perencanaan besar/t,anyaknya pcmom-
dengan kemampuan
rlllclrrnrkrttt sclatna * *"nii sebanding menit' paan air dapat ditentukan secara seimbang, sebab kenyataan-
yang semula yang juga selama x
ltlrntt ttir t" p"'mufau'''n'l dapat nya apabila besar/banyaknya pemompaan menjadi lebih bcsar
nlrnhila perbandins;;;
;#;; maka.dari kondisi tersebutair tanah dari nilai tertentu, kapasitas spesifik akan berkurang s'ecara
menyediakan
akuifer
rtisrr:rkirakan drastis yang pada akhirnya mengakibatkanl ketidakmampuan-
sccara terus mener"
"o.nvu'tii';;;;"' dimanfaatkan'
uir tanahnya suatu sumber.
"p"Uitu' air yang ke luar) dari su-
Untuk menghitung BA (banyaknya beserta kemampuan pe- Dari uraian-uraian di atas maka jelaslah bahwa demi terdapatnya
mur (dasar sumur) ;;iil" waktu
tertentu
pemompaan dihentikan' dapat di' suatu sumber air tanah yang dapat dimanfaatkan airnya bagi peng-
mulihan permukaan air setelah
airan untuk kepentingan pertanian tidak boleh dilakukan dengan
gunakan rumus sebagai berikut : gegabah, mengingat dampak negatifnya yang besar.
BA=dH, Apabila sumber air tanah telah yakin (berdasarkan penyeli-
di mana : dikan) dapat dimanfaatkan untuk mengairi secara luas dan berke-
BA= banyaknYa air Yang ke luar; sinambungan lahan-lahan pertanian di sekitarnya, maka untuk pen-
H= dalamnyaairdiataskeleppompa/dalamairefek. distribusiannya perlu dibangun bangunan pemompaan serta salur-
tif; kedalaman an-saluran seperti yang telah dikemukakan pada pemanfaatan air
o(= bany.kttya air yang ke luar per satuan
spesifik) vang sungai sebagai sumber pengairan.
ffi;;; Oiasa disebut kapasitas
merupakan nilai dari Y
Lds' yang dalam hal 4. BEBERAPA KERUGIAN YANG DIAKIBATKAN PEMAN-
FAATAN AIR TANAH SEBAGAI SUMBER PENGAIRAN.
ini :
Sering telah dikemukakan, pemanfaatan air tanah sebagai sum-
Lds= luas dasar sumur;
pemompaan ber- ber air pengairan atau untuk kepentingan berbagai industri, dan
t = lamanya waktu sesudah
lain-lain, haruslah benar-benar melalui pertimbangan dan perlaku-
henti.
an-perlakuan yang dilandasi dengan hasil-hasil penyelidikan yang
air. tanah dalam usaha
untuk
Bagi kepentingan pemanfaatan matang dan seksama, untuk menghindarkan hal-hal yang negatif
bagi lahan-lahan pertanian'
mencukupi kebututran"it-'"""i'an yang dapat timbul di kemudian hari. Timbulnya hal-hal /akibat-
tanaman yang dibudi-
c.q. bagi pertumbutrln O"n^p"'tt*banganbesar/banyaknya air ta- akibat negatifitu dapat berupa :
dayakan, khusus penyelidikan
mengenai a. menjadi keringnya sumber air tanah;
a"n kapasitas pemulihan kembali
natr yang dapat dip;;;;;lt"' setelah pemompaan
b. penurunan tanah;
;fr1;;il ii, t*.r, p"da kedataman semula air
c. penerobosan air asin ke zona air tawar,
menguji apakah suatu sumber
dihentikan (dalam t;;;;-";G ke semua akibat negatif tersebut pada akhirnya akan melumpuh-
air secara terus menerus/berke- kan usaha dan kegiatan-kegiatan pertanian dan kegiatan-kegiatan
tanah dapat ."*""it'i-teUtttt't'at' kete patgunaann ya m elen
g-
sin ambungar, rr. ;;;; ;"*i. lainnya.
"ir'"r"'-
l"ri r"rr.lidikan-penyelidikannva terhadap dari serambi infil-
:'

Menjadi Keringnya Sumber Air Tanah


(l) banyak/besamya air tanah yang ke luar
trasi; Kita telah mengetahui bahwa air tanah merupakan suatu bagr-
yang ke luar dengan memperhati- an dalam proses sirkulasi alami, karena itu proses tersebut tidak
(2) banyak/besarnya air tanah
t39
138
-------
T
l,(}lr.lr tcrputus. Proses sirkulasi alami akan terputus atau terham- lebihan pasti akan mengakibatkan penurunan tanah yang
lrrrt .jika pem'anfaatan air tanah melalui pemompaan-pemompaan cukup besar. Hasil penyelidikan di Jepang, di dataran Nobi,
tttt'lebihi kemampuan pengisiannya kembali (recharge/, sehingga pada bagian dengan lapisan aluvial yang tebal penurunan tanah
tcrjadi pengurangan volume air tanah yang tersedia dan hal ini tahunan mencapai sekitar 20 cm. Agar kejadian serupa ini da_
akan tampak dengan jelas dengan terjadinya penurunan permuka- pat dihindarkan, maka pengambilan air tanah terkekang di
an air tanah dan penurunan tekanan air tanah secara berkelan- zona delta dengan dataran seperti itu hendaknya pula tidak
jutan. dilakukan secara berlebihan.
Penurunan permukaan air tanah dan atau penurunan tekanan b. pemompaan/pengambilan di dataran aluvial,
air tanah akan berakibat pada penurunan fasilitas pemompaan dan Air tanah terdapat pula di bagian bawah lapisan aluvial, dalam
apabila kejadian penurunan ini melampaui suatu batas tertentu dilluvium atau dalam bagian atas tertier neogen, dalam kondisi
maka selain fungsi pemompaan akan hilang, yangfatalpada akhir- seperti ini jika pengambilan/pemomp aannya dilakukan secara
nya akan terjadi yaitu sumber air tanah meniadi kering. Inilah aki- berlebihan, sehubungan dengan adanya lapisan lempung dalam
batnya kalau pemompaan air tanah dilakukan secara berlebihan, lapisan-lapisan di atas besar kemungkinan akan berlangsung
jelasnya pemompaan yang melebihi kemampuan pengisian kem- penurunan tanah tersebut, kecuali pada bagian dataran yang
bali. Untuk mencegah mengeringnya sumber air tanah, tindakan- pemulanya dari kerucut detrital dan lapisan yang terbentuk
tindakan sebagai berikut perlu dilakukan : dari pasir dan kerikil kalaupun penurunan tanah itu terjadi
a. pemompaan air tanah dalam usaha mencukupi kebutuhan air hanyalah kecil saja.
hendaknya dilakukan agar banyaknya pemompaan seimbang c. Pemompaan/pengambilan dalam teras dilluvial,
dengan pengisiannYa kembali; Seringkali karena kebutuhan air pemompaan/pengambilan air
b. pada lapisan yang dangkal yang kemudian diketahui sirkulasi tanah dalam teras dilluvial dilakukan pula, dalam hal ini jika
air tanahnya rendah, maka besamya pemompaan hendaknya terds tersebut terdiri dari lapisin dilluvial inklusif lapisan
dibatasi; lempung pengambilan-pengambilan itu kemungkinan besar
c. pada lapisan yang dangkal dengan kemampuan pengisian kem- akan mengakibatkan penurunan tanah.
bali yang besar dan kecepatan sirkulasi air tanahnya tinggi
pemompaan inemang dapat dilakukan secara besar, namun de- Penerobosan Air Asin Ke Dalam Air Tanah
mikian pemompaan air tanah tersebut hendaknya dilakukan
Penurunan permukaan air tanah, penurunan tekanan air tanah
sampai batas maksimal tertentu saja, demi pengawetan air ta-
yang terus menerus selain dapat mengakibatkan penurunan tanah
nah di daerah itu.
akan mengakibatkan pula penerobosan air asin ke dalam air tanah.
Penurunan Tanah
Air asin yangterdapat atau telah berada di bawah akuifer, dengan
berlangsungnya pemompaan-pemompaan air tanah yang menye-
Pemompaan atau pengambilan air tanah tertekan/terkekang babkan permukaan airnya lebih rendah dari permukaan air laut,
yang dilakukan secara gegabah pada akhirnya dapat menimbulkan pada umumnya segera menerobos lebih ke dalam, ke sumur-sumur
penufunan tanah. atau bagian daratan, lebih-lebih kalau akuifernya tidak tebal.
a. Pemompaan/pengambilan di zona delta, Kerugian dengan berlangsungnya penerobosan air asin ini tidak
Jika hasil penyelidikan di zona delta menunjukkan terdapat- hanya akan diderita oleh manusia dan tumbuh-tumbuhan saja (air
nya lapisan lempung tebal sebagai akibat pengendapan-pengen- minum, air bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuh-tum-
dapan di zona tersebut, maka pengambilan air tanah yang ber-

140 741
T {
lrrrlllrn termasuk kepentingan peternakan dan perikanan darat) daknya tidak dilakukan secara bcrsa*aan tlrr,gu, r)cr,om-
lrtapi juga bleh berbagai industri dan bangunan, karena itu paan dari lapisan yang dalam dengan sunlur yang dalam, :

pcrnompa air tanah bebas di daerah yang berdekatan dengan dengan demikian penurunan tanah kcrnungkinun trcsai
pantai hendaknya dibatasi sampai pada besar/banyak maksimal dapat dihindarkan;
tertentu. (2) pemompaan air tanah terkekang dari mata airnya claput
Penerobosan air asin lebih ke dalam akan terjadi pula jika air agak leluasa dan tidak menimbulkan bahaya.
tanah terkekang yang berada di pantai, terutama yang berada di c. Pemanfaatan air tanah bebas di lapisan yang dalam dengan ja-
mulut akuifer di laut, bertekanan lebih rendah dari tekanan air lan pemompaan-pemompaan dapat dilakukan agak leluasa, ke-
laut. sehubungan dengan kecepatan sirkulasi air tanah terkekang cuali di daeratr pantai yang kadang-kadang menimbulkan pene-
di lapisan yang dalam lebih rendah, maka penerobosan air asin robosan pada air tanah itu dengan kecepatan tinggr. pemompa_
tersebut hanya berlangsung perlahan-lahan, namun demikian an air tanah yang,berupaair celah di kaki gunung berapi Aan Oi
pengaruhnya terhadap berbagai kehidupan akan terasa demikian daerah batu kapur pada umumnya dapat dilaku[an .g"k lrlua-
besar karena akuifer itu besar. Kecepatan penerobosan terasa de- sa, karena biasanya penurunan permukaan air tanah tidak
mikian besar, jika air tanah itu berupa air celah. terjadi. Pemanfaatan air tanah terkekang di lapisan yang dalam
Untuk mencegah berlanjutnya kerugian-kerugian yang timbul denean jalan pemompaan-pemompaan, walaupun air tanah
sehubungan dengan pemanfaatan (pemompaan/pengambilan) air itu terdapat di dataran aluvium dengan lapisan-lapisan sedimen
tanah (terutama selama musim kemarau) hendaknya memperha- yang dalam, perlu memperhatikan batas-batas maksimal peng_
tikan batas-batas sebagai berikut : ambilannya karena pemompaan yang berlebihan dapat menyb-
a. Pemompaan/pengambilan air tanah yang akan berakibat pada babkan penurunan tanah.
mengeringnya sumber air tanah, baik secara tiba-tiba maupun
secara perlahanJahan atau penurunan tanah, atau penerobosan 5. PENGISIAN KEMBALI AIR TANAH SECARA ALAMI DAN
air asin, sedapat mungkin supaya dicegah. SECARA BUATAN
b. Pemanfaatan air tanah bebas dalam lapisan yang dangkal dapat Pada waktu musim penghujan dengan berlangsungnya infiltra-
dilakukan agak leluasa (dalam pengertian tidak berlebihan) si air ke dalam tanah mencapai akuifer yang telah berkurang kan-
karena kalaupun terjadi penurunan tanah belumlah berarti apa- dungan airnya (dikarenakan berbagai pemanfaatan dengan jalan
apa. Pemanfaatan air tanah bebas dalam lapisan yang dangkal pemompaan-pemompaan atau karena berlangsungnya aliian air ta-
terutama kalau daratannya rendah dan tidak terlalu jauh dari nah yang menjadikan air bergerak ke.tempat-tempat yang bermata
pantai, hendaknya dilakukan dengan hati-hati (dalam pengerti- air), menjadikan permukaan air tanah meningkat kembali. Dengan
an tidak perlebihan dan terus menerus seharian penuh) dengan demikian telah berlangsung pengisian lapisan-lapisan pengandung
demikian penerobosan air asin dapat dicegah). Demikian pula air tanah kembali secara alami. Dalam pengisian kembali secara
di daerah pasang surut, walaupun daratannya agak lebih jauh alami ini sehubungan dengan terjadinya penurunan tanah (akibat
ke dalam dan terbebas dari genangan air sewaktu pasang ber- pemompaan-pemompaan air tanah yang gegabah, berlebihan)
langsung. berlangsung penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan-penyim-
pangan ini dikarenakan aliran air tanah yang bergerak dengan te-
c. Pemanfaatan air tanah terkekang dalam lapisan yang dangkal,
kanan tinggl tidak dapat bergerak sebagai semula, terhalang ke-
dalam pemompaannya hendaknya diatur sebagai berikut:
(1) pemompaan di zona aluvial, dalam lapisan yang dangkal ma,mpuan-kemampuan peresapannya, dan lain-lain, dan akibatnya :
dengro. sumur yang dangkal yang berdiameter kecil hen- a. pada bagian permukaan tanah yang turun air akan mernbentuk
142 t43
.._
t
-.

a. Dengan cara penyebaran air.


menimbulkan limpahan
li('rrar)gaU-gcnangan yang kcrapkali partikel-par-
Dengau cara ini dilakukan penyebararr air pirtlir grt'rrrrrrklran ta-
ya ng cukup bes'ar sa-mbil membawa/mengangkut nah sehingga air akan meresap dari pernrukaarr tanulr tcrscbut
tikel tanah Yang daPat dikikisnYa; ke akuifer, yang pada dasarnya akan sanra dcnlilrn l)crrsitl)iul
b.karenainfiltrasiberlangsungterus'mengakibatkanaliranair yang
air hujan ke dalam tanah, mempLrnyai pengaruh latrgsung tcr-
tanah bergerak terus pula, maka pada tempat-tempat hadap air tanah bebas pada lapisan yang dangkal. Bagi pcngisi-
terhalang to:'di penjebolan-penjebolan' dan air akan an air celah pada lapisan pengandung air tanah yang cukugr
"tun
,nengalirdaritempat-tempattadimengikutialirannya'seba- dalam dengan cara atau perlakuan ini dapat dikatakan sangat
gian dari tempat-iempat tadi mengikuti alirannya, sebagian efektif. Pengaturan penggenangan petak-petakpersawahan da-
mengisi lapisan-lapisan pengandung air tanah dan'
seba-
akan pat dimasukkan dalam pelaksanaan cara/perlakuan ini, dengan
gian lagi mengisisungai dan celah-celah yang terbentuk; demikian banyaknya petak-petak persawahan yang-berbentuk
dengan penyimpangan-penyimpangan seperti
di atas dan makin di suatu daerah dapat juga membantu usaha-usaha konservasi
penurunan permuka-
sempitnya .rrrni af.-uifer tt-ttttbungull dengan air terutama pada lapisan yang dangkal.
antanah,*"tr-rot.,,neairtanahpadaakuifer(lapisanpengandung b. Dengan cara pengisian kembali melalui sumur.
airtanatr)menjadiberkurangdarisemula,YaflEberartipulaterse- Secara teknis pelaksanaannya memang agak sulit akan tetapi
dianyaairtanahdizonatersebutmenjadimakinberkurang.Per- sangat efektif untuk pengisian kembali air tanah terkekang di
hatikan gambar berikut. lapisan-lapisan yang dalam. Dikatakan agak sulit dikarenakan:
(l) harus dibuatkan sumur yang tembus ke akufer, hal inida-
pat dilakukan dengan pengeboran;
li (2) air yang dialirkan ke dalam sumlrr itu harus yang
"bersih
(untuk menghindarkan penyumbatan) dan berkualitas
baik dan dilaksanakan terus selama pengaliran memung-
kinkan.
Yang dimaksud dengan air bersih yaitu yang terbebas dari ko-
toran-kotoran/limbah dan lanau (waled), pengairan asin, dan
lain-1ain.

hujanmular---l c. Dengan cara mengkonrbinasikan cara a dan b.


VARIASI KOMPONEN CURAH HUIAN MENURUT WAKTU Perlakuan-perlakuan di atas merupakan salah satu usaha dalam
tem- I pengawetan (konsevasi) air tanah.
1 = Limpasan Permukaan di = Aliran air tanah,
pat terjadinYaPenurunan air 4 = Kelembaban tanah; dan
tanah; 5 = Air yang tertamPung dilc
2 = Aliran di bawah Permukaan; kukan

MengenaipengisiankembaliairtanahSecarabuatan(artifi-
tujuan untuk
cial reciarge/ lal ini merupakan suatu usaha dengan
*r*irrrtisii'brrornyo pemanfaatan air tatuh' Dalam usaha ini
I

terdapat 3 cara,jelasnya sebagai berikut:

ri 145
*
t44
I
{ saluran untuk kepentingan mengairi perkebunan dun persawahan
yang hasilnya terutama diperuntukkan Bclantlu. Ilctttlttrtgan per-
tama yang berhasil dibangun adalah bendungan tli Knli 'l'untang,
dekat Glapan, untuk mengairi dataran Demak (1852) rlarr tirlak
lama kemudian (dalam tahun itu pula) dibuat bendurtg,att yattg
dapat digerakkan di Kali Brantas, dekat Lengkong daerah Mojo-
kerto, untuk mengairi lembah delta Sidoharjo. Selanjutnya bertu-
rut-turut dibangun bendungan-bendungan lainnya.
Pada zaman pendudukan Jepang terdapat pula beberapa
BAB VIII proyek pengairan yang direncanakan dibangun, antara lain proyek
STATUS PENGAIRAN DAN USAHA PENGELOLAAN kali Tajuan untuk mengairi lembah Jatilawang di Kabupaten Ba-
PEMBERIAN AIR PENGAIRAN nyumas, tetapi ketika pembangunan baru selesai setengahnya
Jepang harus segera angkat kaki dari bumi Indonesia.
1. UMUM Pada waktu perang mempertahankan kemerdekaan R.I., walau-
luas
Jangkauan pengairan dengan jaringan-jaringannya sangat pun sambil berperang pembangunan proyek pengairan di daerah
sehinggadalampembangunansarana.Saranadanpemeliharaannya R.I. tetap diperhatikan pemerintah dan setelah perang memperta-
*.*.itut un keterpaduan kegiatan antara pihakpihak
pemerintah de-
pemerintah hankan kemerdekaan selesai beberapa proyek pengairan yang telah
ngan pihak masyarakat. Dalam keterpaduan ini
yang meliputi dibangun pemerintah cukup banyak pula, antara lain yang terke-
*".*Urng", jaringan-jaringan pengairan utama, pembagi' nal Waduk Ciraban dekat Tegal(1952-1959), pengairan Cisadane
penguras, bangunan
f embangu.ran bendungan, bangunan (1956-1960), Waduk Jatiluhur dekat Punvakarta yang merupakan
saluran-saluranprimerdansekundertermasukeksploitasidan bendungan raksasa, setinggi 110 meter. Dengan dimulainya pem-
pemeliharaannya, sehingga selanjutnya kita mengenal sebutan bangunan pertanian melalui PELITA I sampai dengan IV berbagai
;rlg^t (pen*aian) rrgiro. Pembangunan saluran-saluran tersier, bangunan irigasi di berbaiai tempat di Indonesia, besar dan kecil
eksploitasi dan pemeiiharaannya diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan proyek-proyeknya, telah dapat diwujudkan dan
terutama para pemakai air pengairan sehingga selanjutnya kita
:sebutan ternyata telah berhasil meningkatkan hasil-hasil pertanian. Keter-
mengenal irigasi masyarakat' Pada irigasi masyarakat gantungan Indonesia akan bahan-bahan pangan dari luar negeri
(lazim disebut pula irigasi sederhana atau irigasi pedesaan) karena telah dapat dihilangkan, bahkan kini ekspor hasil-hasil pertanian
udu,yupembinaan-p.,binaundaripihakpemerintahmakadapat berlangsung meningkat dari tahun ke tahun.
bendung-
dibangun secara gotong royong bangunan irigasi, seperti
persawah-
*, ,Jrr*oaluran p"n!"it* untuk mengairi yang pengelolaannya
petak-petak
Perlu ditambahkan di sini tentang pengairan teknis dan peng-
anipertanamannya secara lebih langsung, airan setengah teknis.
(eksploitasi dan pemeliharaan) menjadi tanggung
jawab masyara-
Pengairan teknis dikerjakan dan diselenggarakan pemerintah
kat dengan menerapkan sistem musyawarah dan kegotongroyong- dengan teknik penanganan dan pengelolaan yang mantap, sehing-
an. ga pengairan tersebut dapat bermanfaat mengairi beberapa daerah
Adanyastatusirigasisepertidiatas,jelasnyairigasi-negara yang luas meliputi ribuan hektar, memenuhi kepentingan umum
dan irigasi masyarakai/pedesaan, telah berlangsung lama, dimulai yang luas. Bangunan-bangunannya dibuat secara teknik dengan
paksa (rodi)
pooo ju"*un p"njuiut.rr-Belanda, dengan secara kerja I memanfaatkan bahan-bahan yang baik. Pembagian air pengairan
ratyai dipakia menggali dan membangun bendungan dan saluran-
i

{
147
146 I
I
tT
lr.rirtrr k;rlt.rur tlilcngkapi dengan bangunan pengukur, sehingga air
f nya dibangun secara sederhana dan tidak
r)crrr:rllc,, air pcngairan
Ir! rt.ilurrr tligtnakan dengan hemat dan tepat, menjamin pelaksa- tidak dapat diukur, namun demikian karena
t"rtx,nir,t ,,ia organi-
rr,urrr rrsalta pertanian yang luas. sasi "Perkumpulan petani pemakai Air" (p3A)
musyawarah dan mufakat, maka pengaturan vr,,* ir.trrr:r srrcara
Pembangunan bendungan dengan jaringan-jaringan pengairan- ,cr,bcria, air
pengairan dapat terlaksana pula dengan
nya memperhatikan ilmu teknik bangunan pengairan dengan me- baik atas icsa,laran ttan
kepentingan bersama, kericuhan aapal dihindarkan.
manfaatkan bahan-bahan bangunan yang tahan lama (cukup ber-
kualitas) dengan jangkauan pemberian air pengairan yang luas me- Dengan adanya bendungan-bendungan lengkap
- dengan jaring-
liputi beberapa daerah. Namun demikian eksploitasi dan pemeliha- an-jaringan pengairannya, para petani kita turut
- memrnraatkan-
raan pemerintah (Dinas Pengairan) hanya sampai pada bangunan nya atau membangun bendungan-bendungan sederhana,-;;i;i.
pembagi air ke dalam saluran tersier (pengairan teknis). Saluran- kepentingan mengairi lahan-lahan pertanaman
miliknya. Irigasi
saluran untuk mengalirkan air ke desa-desa dibangun, dipelihara masyarakat memang sederhana karena pembuatan
blndungan,
dan dieksploitasi oleh masing-masing desa dengan petunjuk-petun- waduk dan sarana-sarana pengairan lainnya dibangun
juk pihak Dinas Pengairan (pengairan setengah teknis). secara seder-
hana dengan memanfaatkan bahan-bahan (batu,
Di desa-desa pembangunan yang dilakukan masyarakat (para batang kelapa,
bambu, injuk, dan lain-lain) yang terdapat
Oi t.rp"tr,i, ,u_r,
petani) pembutuh air pengairan pada umumnya memanfaatkan demikian mereka telah berhasit memaniaatkan
bahan-bahan yang terdapat di tempat, seperti batu, batang kelapa ngan baik. "i, ;;;gri.an de-
dan bambu, dan lain-lain, sehingga tidak tahan lama, namun demi
kian mereka telah berhasil memanfaatkan air pengairan untuk 2. PENGELOLAAN PENGAIRAN, PEMBAGIAN
DAN PEM.
mengairi petak-petak pertanamannya. BERIAN AIR PENGAIRAN
Segala bangunan bendung beserta sarana pelengkapnya, salur- Keberhasilan pembangunan bendungan serta
sarana_sarana
an-saluran harus dapat berfungsi secara tepat guna, berdayaguna pelengkapnya, iaringan atau saruran-sarurannya,
dengan baik dan lancar, oleh karena itu perlu pemeliharaan, agar dengan keberhasilan maksud/tujuan pembargrnunnyu,
h.r* Jib;;;;;;
dapat tahan lama. Pengaturan pemberian air pengairan bagi lahan- nyaluran air pengairan ke lahan-lahan pertanian yang vri,u o._
lahan pertanaman supaya dilakukan dengan adil agar para petani lancar, ter-
atur dan memuaskan semua pihak yang berkepentingi"
pemakai air pengairan merasa puas, sebab ketidakpuasan merupa- pengairan tersebut. untuk itu maka
J.ng"n ui,
diperrukan p".,Ig.roiuu, vurg
kan pangkal dari adanya niat untuk membobolkan saluran agar baik.
air pengairan banyak masuk ke lahan pertaniannya selain meru- Pengelolaan pengairan adalah peraksanaan
pakan pangkal kericuhan di pedesaan. Oleh karena itu untuk semua kegiatan
yang berangkaian dan terus menerr,
,.rur" terpadu yang dilaku_
maksud pengaturan pengairan yang akan rnemuaskan berbagai kan pada jaringan pengairan sejak kegiatan pengambilan-_
peng_
pihak, maka pada sistem pengairan teknis selain bangunan-banErun- aturan-pengukuran penyaluran pembagan-- pembe.ian
annya bersifat permanen dilengkapi pula alat pengukur dan pem-
-
pengairan yang aman (terbebas dari - ui.
rimbah dan pencemaran) sam-
bagi air yang dapat bekerja secara mantap. Pada sistem pengairan pai.kepada para pemakai air pengairan
terseb"i;i ilgdurutu-
setengah teknis, walaupun keadaan bangunan serta perlengkapan- tani serta kegiatan pembuanga, ut"., pengaliranny.
nya tidak sebaik pada sistem pengairan teknis, pengaturan masih petak pertanaman ke saluran pembuangan iuri petak-
di mana tedadi keje-
dapat dilakukan dengan baik, walaupun tidak sepenuhnya dapat nuhan, sehingga dengan kegiatan-kegiatan
l tadi (yang d,akukan se-
diukur secara mantap. Pada sistem pengairan sederhana atau pede- i
cara mantap dan tepat waktu) pertumbuhan
!l dan p..t.*U*gu,
saan, sehubungan keadaan jaringan pengairan yang pada umum- i tanaman yang dibudidayakan dapat terjamin.
l

148
149
g (tlr l,(',tgairul, yaitu mengalirkan air pengairan ke
T
Yang dimaksud peraturan/ketentuan-ketentuan yang berlaku
lt,,t,tlt.tEtupt
sesuai dengan peraturan dan atau yang harus diperhatikan, yaitu :
sir lil irnli,,f ,,rlu ir.i,ricr,- sekunder
pelaksanaannya di bawah a. Yang pertama-tama tentunya Pasal 33 ayat (3) UUD 1945,
lr'lt'tt1,,,,,t yi,ng berlaku, yang dalam bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
Pengairan' Dengan demikian maka:
,,,',,*'.,,*urun'-o** Dinas dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar-
t|).I)inasPengairanberperandalammenyediakanairpengairan
dengan penul"t nya kemakmuran rakyat.
sampai lep"as dari alat ukur tersier' mengawasi
kesungguhanagarpelaksanaannyaberlangsungdenganbaik/
b. Instruksi Presiden No. I Tahun 1969, yang merupakan instruk-
si kebijakan untuk menertibkan eksploitasi dan pemeliharaan
lancar. jaringan pengairan, wewenang dan pertanggungan jawab se-
melarang pema-
(2).Dinas Pengairan (melalui petugas-petugasnya)
cara menyeluruh dan tunggal dalam bidang pengaturan air
kai/pembu"tuhairpengairannrerubahataumenyuruhmerubalr
dari peraturan dan pembentr*an Panitia Pengairan di tingkat Propinsi, Kabu-
pemhagian air pengairan yang menyimpang
paten dan Kecamatan, yang bersifat koordinatif dengan wewe-
yang telah ditentukanf diberlakukan'
dengan nang untuk menetapkan keputusan dan atau ketentuan-keten-
(3).Pengaduan pihak pemakai air pengairan sehubungan
dalam batas tuan yang isinya tidak bertentangan dengan kebijaksanaan dan
adanya penyimpangan pembagian air
pengairan
peraturan-peraturan yang berlaku dan yang ditetapkan oleh
-Lt'pt'*
sepertiaitemutat.andiatasharusmelaluipetugasDirrasPeng.
uirun v"rg di tempat itu' yang selanjutnya akan Gubernur.
menurut pro- c.
*"nrr,'rskin pengaduan tersebut ke pihak atasan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertanian
seduryangberlaku,yangakanbertindakdanataumengambil dan Menteri Pekerjaan Umum No. 4 Tahun 1973, yang senafas
rungxun.r""ngkahsesuaidenganperaturan/ketentuanyangber- dan sejalan dengan Instruksi Presiden No. I Tahun 1959,yang
t,1
laku. menandaskan lebih lanjut tentang penggunaan air pengairan
pengairan dari baik secara golongan maupun secara giliran, untuk mengha-
Pemberian air pengairan yailrt penyaluran air silkan produk-produk pertanian yang optimal.
jaringanutamakesalurantersierdidalampetaktersierdanselan-
jutnya memberikan air ke petak-petak sawah/pertanamal"I' Di ting- Mengenai pembentukan Panitia Pengairan di daerah-daerah
(seperti dikemukakan di atas), landasan hukumnya selain memper-
katiniyangberperanadalahpetugasdesa(ulu-ulu/perrrbantrt
hatikan diktumdiktum yang terkandung dalam UUE 1945 Ayat
ulu-ulu)sel,agaip.luk.un,teknisdalamhalpengaturanairpengair-
Air (3) Pasal 33, INPRES No. I Tahun 1969, Instruksi Bersama
an). Sesudah terbentuknya Perkumpulan Petani Pemakai
(P3A).,t.,-u1.../pe*bantuulu-ulutetapdiperhatikansebagaipelak. Tiga Menteri No. 4 Tahun 1973, memperhatikan pula diktum-
sanateknisdalampengaturanpemberianairpengairandipedesa-
diktum yang termuat dalam "Algemene Water Verordening, 4
an.
Oktober 1937" yang kiranya dapat diambil, disesuaikan dengan.
pemeliharaan j aring- keadaan sekarang.
Ada serta terlaksananya kegiatan-kegiatan
Dari "Algemene Water Verordening" dapat diketahui bahwa
an pengairan, pembagian dan pemberian air pengairan
dalam
pada jaman pemerintahan penjajah Belanda telah dibentuk Komisi
lingkup .,ngftuiu" irigasi teknis dan setengah teknis
sederhana
yang dikeiol-a secara birangkai dalam keterpaduan petugas-petugas Irigas (Irrigatie Commissie) yang merupakan Badan Penasihat
Dinas P";;;;; ;un otta/il't' YanB kesemuanva
memperhatikan di bidang pengairan, di tiap Kabupaten dibentuk Plaatselijke-
peraturaniketentuan.ketentuanyangberlaku,makaairpengairan Irrigatie Commissie (Komisie Irigasi Setempat), yang diketuai
dapat dib; ;;; Jiueritcan/aisampaikan
dari sumbernya ke petak- residen, beranggotakan bupati, kepala pengairan daerah dan kepala
baik (lancar)' dinas pertanian rakyat daerah (landbouwconsulent).
petak usaha tani (pertanarnan' perikanan) dengan
151
150
q \
a. Pada pengairan musim penghujan dengan taltarnan utama
r:l Itt'rtgairlttt yang dibentuk berdasarkan Instruksi
Presi-
l',rntl
No. 4 padi, sehingga yang memperoleh prioritas pcrtalrra yaitu :
,t,.,,'";;."i' irfi* f g Og am Instruksi Bersama Tiga Menteri (l) pembibitan padi persawahan beserta persiapan pcnonaman
yang dapat memberikan
I,rlruil 1973 merupakan badan koordinasi sampai pertumbuhan mencapai umur tertentu;
pcrrgarahan tentang penggunaan air pengairan di mana kepentingan
tingkat propinsi, (2) petak-petak perikanan milik penduduk yang telah tttcnda-
unrum dan negara tetiti diutamakan dibentuk di pat perizinan;
kabupaten dan kecamatan' (3) petak-petak pertanaman padi gadu izin sepanjang masih
Di tingkat propinsi, gubernur sebagai ketua' kepala PU pro-
perta- memerlukan air pengairan;
pinsi (bidang pengairan) sebagai sekretaris' kepala dinas (4) petak-petak pertanaman tebu untuk pembibitan sepanjang
polisi di tingkat
nian, kepalu ugruiu (badan pertanahan)'kepala masih memerlukan air pengairan.
propinsisertapejabatinstansilainyangeratkaitannyadengan
lrigasi dan pertanian, rnasing-masing sebagai
anggota' b. Pada pengairan musim kemarau dengan tanaman utama pala-
ketua' kepala PU (Seksi wtia, sehingga yang memperoleh prioritas pertama yaitu:
Di tingkat kabupaten, tupati sebagai
pengairan) setagai seiretaris, kepala dinas
pertanian' kepala (l ) pembibitan padi gadu beserta persiapannya;
polisi di tingkat kabupaten (2) pembibitan padi rendeng dengan persiapannya,yang dima-
ugrulriu (badan pertanahan), kepala
dengan irigasi jukan j adwal pertanamannya
serta pejabat instansi lain yang erat kaitannya ;

d an g
pertanian, masing-masin sebagai an ggota' (3) petak-petak pertanaman palawija;
Ditingkatkecamatan,camatsebagaiketua,pengamatpengair- (4) petak-petak pertanaman tanaman perusahaan sepanjang
polisi ke-
an sebagai sekertaris, mantri pertanian dan kepala masih memerlukan air pengairan.
camatan masing-masing sebagai anggota' Ketentuan pengairan berdasarkan musim ini tentunya harus
PembentukanPanitialrigasididaerah.daerahternyatasangat disesuaikan dengan kondisi daerah pembutuh air pengairan, oleh
menunjang para petugas pengairan dan
para pemakai air pengairan karena itu pihak Dnas Pengairan dengan sebijaksana mungkin
dan
untuk bekerja ,u*u J.""'u terpadu, melaksanakan keputusandiam- dan dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan dari Pani-
yang telah tia Pengairan perlu menertibkan surat keputusan untuk menetap
ketentuan-ketentuan atau pengarahan-pengarahan
panitia Pengairan. Sedang keputusan, keten- kan pengairan demikian.
bil atau dikemukakan
tuan-ketentuan, tangkatrlangt<atr dan
pengarahan i1u bernilai Kebijaksanaan pihak Dinas Pengairan dan pertimbangan-per-
,ungrt penting karelna selain merupakan hasil koordinasi' juga timbangan Panitia Pengairan tadi dengan sendirinya dengan sangat
di antara ketua dan para ang- memperhatikan kebutuhan air pengairan bagi macam-macam ta-
-rirrputut hasil-hasil musyawarah naman yang diusahakan oleh penduduk (para petani) dan perusa-
gotanya dan para tokoh di kalangan para pemakai air'
sehingga sa-
haan yang bergerak di bidang pertanian/perkebunan, terutama
igat memperhatikan kepentingan umum dan negara'
pemberian air pengair' dalam musim kemarau, sebab dalam musim penghujan umumnya
Dalam :nal pengelolaan, pimbagian dan
usaha-usaha pertanaman akan tercukupi kebutuhan airnya. Di
an dalam suatu daerah, pengairan dengan jangkauan pembagian
berbagai daerah di mana telah dibudidayakan pertanaman padi,
l

dan
Jan pemberian air p.rguitun'ya memang harus diperhatikan
teknis tebu dan palawija kebutuhan air pengairan bagi pertumbuhan dan
ditetapkan agar satusama lainnya sesuai dengan aspek-aspek pada
ai Tanah Air kita setiap daerah
;;;ffi;itiEasi. oan [aienapenghuian perkembangannya diperhitungkan dengan perbandingan banyak-
umumnya mengenal musim dan musim kemarau maka nya pemberian air pengairan bagi tanaman padi : tebu, palawija
ditentukan sebagai yang (4 : lYz: I atau 8 : 3 : 2 dan biasa pula ada yang menerapkan
femanfaatan air pengairan'selayaknya
ielah berlaku oi rawa rimur, di mana pemanfaatan
air pengairan 4:2:l\.
untuk lahan-lahan pertanaman dibagi dalam 2 petiode:
153
r52
iltl
Y
n
jagung, kacang kedele, kacang tanah, ring (tanpa diairi) untuk beberapa minggu. Sejak saat per-
;lalawija seperti
I ir rrir tttitn
tanaman ini mulailah diberikan air pengairan yang cukup
||lrl kiryu rncrupakan tanaman-tanaman palawija pembuttth air,
secara terus menerus, yang mengalir melalui salura_saluran
ictllrrg tanaman tembakau dapat tumbuh dengan wajar dengan ke-
tadi. Karena pemberian air ini dilakukan pada siang hari
butuhan airnYa Yang sedikit.
Tanaman padi gadu umumnya ditanam dalam mrtsim kemarau,
* selama 10 jam, sering menimbulkan kesulitan perolehan
sehubungan dengan banyaknya air pada periodc iiii"'t6lali-inengu-
air bagi petak-petak pertanaman non tebu yang dikelola
penduduk (petani). (Perhatikan penjelasan di belakang,
rang, maka dalam cara pembagian/pemberian air pengairan lazim-
sub bab 3).
nya diatur sebagai berikut :
a. Di daerah pertanaman di mana air pengairan telah berkurang, (3) Tahap pertumbuhan/perkembangan tanaman tebu, dalam
pertanaman tanaman padi gadu dibatasi luasnya sesuai dengan tahapan ini demi pertumbuhannya yang baik diperlukan
fencana pertanaman yang sudah diteirtukan sehingga kita 'pemberian air pengairan secukupnya sesuai denganryang
mengenal pertanaman Padi gadu izin, untuk air pengairannya telah ditentukan.
diberi penuh sesuai dengan kebutuhan tanaman padi dalam
musim hujan atau pada waktu air pengairan telah berkurang c. Untuk daerah/lahan pertanaman palawija pemberian air peng-
terjamin sedemikian rupa sehingga tidak mengalami kegagalan, airannya yang hanya seperempat bagian air pengairan yang di-
namun demikian. tentunya tidak mengabaikan kebutuhan- berikan bagi lahan pesawahan padi, diperkirakan cukup mema-
kebutuhan air pengairan dari tanaman tebu dan palawija' dai, mengingat kebutuhan air masing-masing jenis tanaman
Pertanaman padi gadu .tidak seizin (di luar yang ditentukhn palawija berbeda-beda. Dalam hal ini dapat dikemukakan bah-
dalam rencana) kebutuhan air pengairan yang dipenuhi sesuai wa kebutuhan tanaman jagung akan air jika dibandingkan de-
pemberian air pengairan untuk tanaman palawija' ngan kebutuhan tanaman kacang tanah akan air adalah lebih
sedikit dan kebutuhan tanaman kedelai akan air temyata pula
b. untuk daerah/lahan pertanaman tebu pemberian air P_e,Igatr_an- lebih sedikit daripada yang dibutuhkan tanaman jagung.
nya dipenuhi sesuai dengan perbandingan a Qg[k- -pqdi) .'
tL ("n1"t tebu): 1 (untuk palawija), dalam keadaan,p-emberi- 3. PEMBERIAN AIR PENGAIRAN SECARA BERSAMA, GG
an seperti ini pemberiannya dilakukan SeCara beffa[a'f-iEsuai LONGAN DAN GILIRAN
dengan tahap. pertumbuhuonyu. retasnya ieuagai 6erikut:
Dalam sistem pengairan teknis pemberian air pengairan dapat
(1) Tahap pengolahan tanah bagi pertanaman tglg lazimnya dilakukan secara bersama yaitu pemberian air pengairan secara se-
dilakukan setelah panen padi persawah44 selgsaljadi pada rempak kepada petak-petak pertanaman yang masing-masing di-
tdi
hffi;;;*ur,ur *diiu tanahnva harus diatur bergun- tumbuhi tanaman yang berbeda, yang kesemuanya berada dalam
dukanmemanjang,sehinggadiantaragundukan-gundukan petak tersier, seperti petak-petak persawahan, lahan pertanaman
memanjang tersebut terdapat saluran-saluran pgngalir air' tebu.yang diusahakan perusahaan, lahan pertanaman palawija, dan
Dalamkeadaantanahnyatidakmengeringpekerjaanini sebagainya.
dapat dikatakan tidak memerlukan air pengairan dan kalau Pada umumnya, kalau dalam petak tersier terdapat lahan per-
tanahnyamengeringkebutuhanairpengairanhanyalahse. tanaman tebu yang diusahakan perusahaan dan lahan persawahan,
dikit,cukupuntuk,membasahipermukaaritanahnyasaja. lahan pertanaman palawija yang diusahakan para petani, pemberi-
(2) Tahap pertanaman tebu dimulai setelah gundukan-gunduk- an air pengairan pada musim penghujan tidaklah sulit karena ter-
antanahmemanjangyangbersaluranitudibiarkanmenge. sedianya air pengairan cukup banyak, sehingga dapat-dilakukan

154 155
ry E
1,t,ilrlrr.ilitrr air pengairan secara bersama dengan adil. Tetapi pada b. Diketahui :

,,,,,.,,,, kcnfarau, di mana tersedianya air pengairan telah ber- tanaman padi gadu seluas 100 hektar,
Lrrlirrrg, maka pemberian air pengairan tidak dapat dilakukan tanaman . 20 hektar,
padi gadu tanpa izin, seluas. . . .
|t".r.o bersama, melainkan secara bergiliran ataupun secara kelom- tanaman tebu, seluas 40 hektar,
demikian tidak lain tanaman palawija, seluas 60 hektar,
lxrk/golongan. Pemberian air pengairan secara
pengairan kurang semua petak per- pemberian air pengairan untuk I hektar padi gadu dengan
t".*at.uO agAr padawaktu air
tanaman dapat memperoleh air pengairan yang memadai guna izin I liter/detik.
pertumbuhan dan perkembangan tanaman masing-masing' kehilangan air pengairan dalam penyaluran sekitar 2O%.
c. Perhitungan banyaknya air yang harus diberikan :
Pemberian Air Pengairan Secara Bersama Bagi pertanaman padi gadu izin . . 100 x I lldt= 100 Vdt,
Pertanaman padi gadu tanpa izin.. 20 x % I lde 5 l /dt,
DalampemberianairpengairanSecarabersamatatkalaterse.
Pertanaman tebu . 40 x t/8 I dt =15 l/dt,
dianya air fengairan cukup banyak (belum berkurang)' banyaknya
Pertanaman palawija 60 x % I ldt = lS lldt,
air pengair an yang harus diberikan tetap harus diperhitungkan
pengairan Jumlah debit air yang diperlukan = 135 l/dt,
dengan cermat, dan dalam hal ini tugas pemberian air
para Kehilangan yang diperhitungkan sekitar 20%, dengan demi-
tersebut menjadi tanggung jawab keberesan/kelancarannya
petugas Dinas Pengairan. Pemberian jatah air pengairan kepada
kian penyaluran air pengairan ke saluran tersier untuk
pengairan tanaman secara bersama =
para-petanimenjaditanggungjawabkeberesan/kelancarannyapaft
Utu-utu (petugas desa/P3A) dengan pengawasan Camat
dan petun-
J90_ x 135 tldt= 168,75 l/dt atau = t69 tldt.
100-20
juk teknis petugas Dinas Pengairan'
Untuk menghitung berapa banyaknya air pengairan yang Bagi merekayang menggunakan perbandingan kebutuhan air peng-
perlu diberikan kepaJa suatu daerah pengairan dalam maksud airan dengan 4 (baei padi izin) :2 (baei tebu) : I (bagi palawija)
pemberian air pengairan secara bersama, maka perlu diketahui maka perhitungan keseluruhan banyaknya air pengairan dalam
diperhitung-
luasnya pertanaman dari masing-masing tanaman dan x hektar per liter per detik yang perlu disalurkan ke petak tersier,
hilang selama dalam penyaluran' terutama tinggal menyesuaikan saja. Penyaluran air tersebut dengan sendiri-
kan pula banyaknya air
(karena makin panjang saluran itu nya terbatas pada waktu yang ditentukan, sehubungan dengan la-
di saluran tersier yang panjang
makinbanyaktehilanganyangterjadi).Seardainyapadabulan han pertanaman lain berkepentingan pula akan air pengairan.
tertentu, dalam kurun *rtt' musim penghujan;
pada petak tersier Biasanya, kalau tanaman tebu itu diusahakan oleh perusahaan
gadu dengan izin
terdapat lahan-lahan pertanaman tanaman padi (Pabrik gula Pasir) karena pihak perusahaan hanya bisa bekerja di
(seluas 100 hektar), tanaman padi gadu tanpa izin
(seluas 60 hek- lapangan pada siang hari selama l0 jam (dari mulai jam 06.00
tar),tanamantebu(seluas40hektar)danpalawija(seluas60hek- sampai dengan jam 16.00) dan sekiranya air pengairan dapat
tari, sedang kehilangan air selama dalam penyaluran x'kitu
2O%' mengalir selama 24 jam, dalam pemberian air secara bersama itu
padi gadu di-
mata jit<a pemUeriai air pengairan bagi pertanaman dilakukan ketentuan' sebagai berikut (perhatikan perhitungan di
dihitung
tentukan I liter per hekiar per detik, selanjutnya dapat atas):
pemberian air pengairan secara bersama sebagai berikut: a. Air pengairan jatah pertanaman tebu perusahaan setelah dipa-
datkan 2,4kah dari satuan liter/detik/hektar (2,4 kali berasal
a. Perbandingan jatah pemberian air pengairan kepada padi, tebu, dari pemakaian selama 24 jam menjadi 10 jam), dengan penge-
dan palawija adalah 4 : lYz : l- lolaan serta pengawasan petugas Dinas Pengairan disalurkan ke

156 L57
T-
T
lahan pertanaman tebu, biasanya untuk meringankan tugas pe- pengairan mencapai maksimum, yaitu
sekitar pertengahan musim
nyaluran dan pengawasan serta mencegah pemborosan air penghujan' Jadi di daerah pengairan
pengairan, tanaman tebu perusahaan dikelompokkan sehingga
itu untuk keperruan pcse-
maian dan pengolahan tanah pada tingkat pertama
pemberian air dapat melalui satu saluran yang dilengkapi de- dapat diberi air
pengairan secara serempak dari debit yang
berum bertambah,
ngan alat pengukur debit; sehingga aktivitas pemula di semua petak
persawahan di daerah
b. Jatah air pengairan untuk persawahan padi gadu dengan izin, pengairan dapat dilangsungkan, sedang pemberian
air pengairan
pesawahan padi gadu tanpa izin, lahan pertanaman palawija untuk kegiatan selanjutnya diatur ,.."r" golongan,
pengairan mencapai debit maksimum.
sampai air
diberikan pada sore dan malam hari setelah jam 16.00 sampai
pagi sekitar jam 06.00 yang dilakukan oleh Ulu-ulu/petugas Dengan pengaturan- giliran secara golongan petak-petak
- persa-
desa/P3A, dengan pengawasan Camat serta petunjuk teknis wahan yang ada di ringkungan daerah pengairan-dibagi
menjadi 4
dari Dinas Pengairan. Pemberian air pengairan demikian dira- (misalnya) yang masing-masing bagian (eol,ongan)
relatif sama luasnya. Jadi masing-masing golongan (I,
AfirfrituLf.*
sakan berat dan banyak merugikan para petani, kecuali kalau [I, III, dan
keadaan debit air memang telah berkurang para petani tentu lvl t seperempat dari keseruruhan luas rahan pirsaw"rr"n Ji ring-
akan dengan senang hati mengurus pemberian airnya di malam kungan daerah pengairan yang harus diatur p"mUerian
air p"ng-
sampai pagi hari. airannya secara giliran sejaran dengan bertambahnv.
dalam saluran yang berangrur-rrrg.rr, iampai paOa
o"uit ui.
atc-'irnya OeUit
PemberianAir Pengairan Secara Giliran air mencapai maksimum. R. soENARTo-(tgsg) oatr--iotrry"
"Pengairan" mengemufrakan contoh perteraan pemberian
Pemberian air pengairan secara gliran perlu dilakukan teruta- .. p.rg-
ui,
airan secara giliran golongan, berdasarkan Aturan p.*.ii.
ma pada saat-saat mulainya musim penghujan tatkala debit air
pengairan masih kecil dan pada musim kemarau pada bulan-bulan
Air yang dibutuhkan Udet
tertentu ketika air pengairan debitnya merosot, atau karena air
pengairan yang diperoleh dari sumbernya memang kurang sedang-
kan lahan pertanaman yang membutuhkan air pengairan bertam- I Okt _ 15 okt
bah sehubungan dengan pencetakan sawah/petak-petak pertanam- 2s0
16 okt _ 3l okt 1250
an baru. Nop
1
- 15 Nop 1000,1 10001 250 2250 1000
a. Pengaturan golongan 16 Nop
- 30 Nop 1000|100011000| 2s0 3250 ,1000
Petak-petak persawahan terutama pada awal musim penghujan I Des- 15 Des 700 rl 1000 | 1000 | 1000 r
3700 4000
banyak memerlukan air pengairan, untuk keperluan pesemaian dan
16 Des
- 3l Des 7001 7001100011000 340,0 2t000
I Jan - 15 Jan 700 I 7o0l 700 I 1o0o 3100 2800
untuk pengolahan tanah, padahal debit air pada sumbernya belum
besar, katakanlah baru mulai bertambah, jadi debit belum cukup
16 Jan 3l Jan
- 70ol 7001 7001 700 2800 2800
I Peb - 15 Peb 7o0l Tool 7o0l70o 2800 2800
,untuk mengairi seluruh daerah pengairan. Air yang telah masuk ke
saluran kemungkinan hanya cukup untuk pembuatan pesemaian
15 Peb
- 28 Peb 700 I 7001 7001 700 2800 2800
I Mar- 15 Mar 7001 7|J/0_l ?oo 2100 2800
dan pengolahan tanah pada tingkat pertama saja, yang pada ting- 15 Mar
- 31 Mar r400 2800
kat pengolahan tanah selanjutnya, penanaman, pemeliharaan per- I Apr - 15 Apr 7N
tumbuhan dan lainJain dapat diatur secara golongan sejalan 16 Apr 30 Apr
-
dengan makin bertambahnya pemasukan air pengairan dari sumber I Mei Selesai panen seluruh
ke saluran induk, sekunder dan tersier sampai pada debit air
158
7
T
l'erricktsatt ; .
+ [.uas yang perlu diberi pengairan 4.000 bau; Dengan mengingat bahwa pertumbuhan tanaman tebu perusa-
* A, B, C, D adalah Golongan A, Golongan B, Colongan C dan Golongan D; -
haan pada pertengahan musim kemarau
umumnya telah kuat
* Aturan Pemali adalah aturan pembagian air oleh Dinas Pengairan, yang (resisten) maka pemberian air pengairan
terhadap lahan perta-
pertama kali dilangsungkan di daerah pengairan Pemali,2 minggu bertu- naman tebu dipadatkan menja di 7 atau g jam,
r"rrinegu p;berian_
rut-turut untuk pembuatan pesemaian diberikan 0,3 l/bau/detik, 6 minggu nva- diatur sejak jam 07.00 atau 0g.0o
sampai ;"- i+.ti6
berturut-turut untuk pengolahan tanah dan pemeliharaan pesemaian 15.00, selanjutnya air pengairan diperuntuktu, "t.,
puru f .turi-J"rgun
diberikan I l/bau/detik ,10 - 14 hari sebelum dilakukan panen pemberian diatur oleh Ulu-ulu/petugas p3A. Dengan pengaturan
air pengairan dihentikan. gilir jam
seperti ini para petani dapat dikatakan lebih prrr,
tu..ru
(l) mereka dapat bekerja di sore hari (adi waktunya ,"--
jang); rebih pan-
(2) air yang diterima para petani lebih
banyak, dapat mencukupi
b. Pengaturan secara gilir desaldukuhlblok kebutuhannya.
Ketika keadaan air di petak tersier debitnya telah kurang dan d. Stelselwaduk persawahan
diperkirakan akan sangat tidak memadai jika dilakukan pemberian
air pengairan secara serempak pada petak-petak pertanaman/persa- Di mana dalam lingkungan daerah pengairan terdapat
pertanaman tebu perusahaan dan petak-pr1"k larran
wahan di lingkungan jaringannya dan kebetulan tidak terdapat ta- p...u*uL v"ng
naman tebu perusahaan, ketika ini sangat penting bagi kepala desa diusahakan para petani, maka untut memuaskan
ke dua berah
untuk bermusyawarah dengan para petani (P3A) dengan meminta pihuk dapat pulh dibangun waduk persawahan, pembangunan
pengarahan teknis dari petugas Dinas Pengairan dan Dinas Pertani- biasanya dibantu pula pihak p"rur"h.",
karena pembangunan
an untuk membagi atau melakukan pemberian air pengairan waduk persawahan.memerlukan banyak biaya --
dan t.n"g".
dengan sebaik-baiknya. Dengan hasil musyawarah tersebut, Ulu- waduk harus dibangun cukup ruas, di atas -dut^,
tanah yung
ulu akan mengatur pemberian air pengairan di petak tersier secara letaknya lebih tinggi dari lahanpirsawahan,
auru, iun ,irilririr,r"
gilir dukuh atau blok dengan memperhatikan kebutuhan air peng- sedapat mungkin harus diprester agar
air tidak uurv"t.".esap ke
airannya, sifat fisik tanah dan resistensr tanaman dalam mengha- dalam tanah. Air pengairaniatah petak-petak
persawahan dari sore
dapi kekurangan air sehingga tergantung dari hal-hal yang diper- hari sampai pagr hari disarurt i" Jatam waduk dan pada pagr
hatikannya itu pergiliran pemberian air pengairan dapat diatur hari disalurkan petak-petak "n persawahan.
Dengan p.r,gutr.*
\e
demikian, kegiatan-kegiatan
selang satu hari, dua hari, tiga hari atau lima hari. ke oua ueratr pihak (pengaturan pem-
berian air pengair.l pld1 lahan pertanaman
tebu dan kepada
petak-petak persawahan) dapat dilangsungkan
c. Pengaturan giliran jam pada pagi t ari ,"r_
Seperti telah dikemukakan, pemberian air pengairan bagi lahan t1i jiqq. Pengauran penyaluran air dari waduk p..r"*ut *
tidak dilakukan terlalu siang, untuk mencegah
pertanaman tebu perusahaan selama l0 jam di pagr hari (sejak jam k.frif*gu" Vrr*"g",
Ou_
nyak akibat penguapan.
06.00) sampai siang hari (16.00) dan selebihnya pada sore-malam-
pagi (selama 14 jam diberikan kepada para petani, pengaturan 4. PEMBERIAN AIR PENGAIRAN PADA
pemberian air pengairan demikian dirasakan para petani kurang PETAK.PETAK TA_
NAMAN DENGAN POLA PERGILIRAN
memuaskan, karena para petani harus bekerja pada malam hari TANAMAN.
sampai subuh. Dalam usaha tani (pertanaman) pola pergiliran
tanaman
dianjurkan oleh Dinas pertanian (nara f"nyuluh pertania, sangat
d;;:
160
161
I
an). Pold pergilirarr tanaman _dapat diatur : padi jagung padi,
- -
padi - kedelai - padi, padi - kacang tanah p"ai, dan sebagai-
nya.
-
a. Pemberian air pengairan pada petak-petak persawahan
Mengenai pemberian air pengairan terhadap petak-petak persa-
wahan telah dikemukakan secara panjang lebar. Dalam hal ini yang
harus diperhatikan, yaitu :

(l) pada daerah/lahan pertanian dengan jaringan pengairari yang


sumber dan keadaan airnya kurang mencukupi, hendaknya pe_
rencanaan luasnya persawahan dibatasi, disesuaikan dengan
tersedianya air pengairan tersebut;
l
(2) dengan air pengairan yang tersedia dan luas lahan persawahan
yang dibatasi, petak-petak persawahan padi gadu izin dipenuhi Juni Juli Agus sep
i

kebutuhannya agr pertumbuhan dan perkembangan ta-


namannya terjamin, sedang petak-petak persawahan padi b. Pemberian air pengairan pada lahan pertanaman tanaman ke-
gadu tanpa izin cukup diberi air pengairan seperempat bagian delai
air pengairan yang diperuntukkan petak persawahan padi gadu
izin, kesemua pemberian air pengairan di atas hendaknya mem- Dalarn melakukan pergiliran tanaman dari tanaman padi ke
perhatikan pula pemberian air pengairan bagi lahan/petak- tanaman kedelai, maka seminggu atau beberapa hari setelah padi
petak pertanaman palawija; di sawah habis dipanen, jerami-jerami dimasukkan ke dalam tanah
(3) pemberian air pengairan terhadap petak-petak persawahan hen- atau dipotong, dibakar dan dimasukkan ke dalam tanah, pada je-
rami-jerami tersebut terkandung unsur-unsur pupuk/hara makan-
daknya diperhatikan agar tetap terjamin sejak pembuatan pe-
an. Setelah mana tanah persawahan ini dikeringkan dengan dibuat-
semaian, pengolahan tanah, penanaman dan kegiatan-kegiatan
kan parit-parit sehingga air yang ada akan masuk ke dalamnya,
usaha bersawah lainnya sampai pertumbuhan/perkembangan
mengalir ke tempat lain dan atau teruapkan, pembuatan parit-
tanaman terjamin dengan baik, penghentian pemberian air
parit tersebut adalah juga untuk memudahkan mengalirnya air se-
pengairan hanya dilakukan l0
- 14 hari sebelum masa panen. waktu diperlukan.
Dalam bersawah ini, jika pemberian air pengairan hendak meli- Penanaman kedelai dilakukan dengan cara ditugal, beberapa
puti daerah yang luas, dalam musim kemarau tanpa hujan, ada biji kedelai terpilih (enis unggul) dimasukkan ke dalam tiap lu-
baiknya memperhatikan/menggunakan Peraturan Pemali, sebagai bang (hasil penunggalan) selanjutnya ditutup tipis dengan tanah.
contoh dapat dikemukakan penerapannya di petak-petak persa- Cara menanam dengan penyebaran banyak resikonya, terutama
wahan di daerah Madiun (meliputi daerah yang luas dalam musim banyak dimakan unggas yang berkeliaran. Penyiangan dilakukan
kemarau tanpa hujan) seperti digambarkan di bawah ini. setelah tanaman kedelai mencapai tinggi sekitar l5 cm. pengaliran
air pengairan (seperempat jatah untuk persawahan/padi gadu izin)
ke parit-parit hanya diperlukan untuk penyiraman tipis sewaktu
pertumbuhan benih, sedang pemberian air secukupnya dilakukan

t62 163
\
l-FEE_-
Ir,tihirrrr'(llurg bcrlluah dan setelah pembuahan selesai. pemberian d. Pemberian air pengairan pada lahanlpetak pertanaman tanam-
,rlr rr'111,'1i1''rl sccara tergenang dilakukan 3 kali, pertama (jika di_ an kacang tanah
Ir'rhrk,r) pada saat-saat menjerang penanaman benih, kedua (su-
Penanaman tanaman kacang tanah pada lahan yang baru digu-
t,rya tliperhatikan) pada saat-saat hendak ke luar bunga, ketiga
(supaya diperhatikan) pada saat-saat mulai terbentuknya nakan sebagai persawahan dan baru selesai dipanen, sebaiknya
buah.
Pada pemberian air secara tergenang pertama kari dinyatakan tanah dicangkul terlebih dahulu dan dibuatkan larikan-larikan
jika diperlukan, artinya kalau tanah bekas tanaman padi berparit, sisa-sisa jerami dimasukkan ke dalam tanah. Sementara
masih
basah/belum kering, maka penggenangan pertama itu tidak perlu tanah larikan selama satu dua, hari dikeringkan, pemberian ke da-
dilakukan. lam tanah pupuk kandang atau kompos atau pupuk buatan yang
diperlukan sesuai dengan dosis. Kalau pada waktu pencangkulan
c. Pemberian air pengairan pada tahanlpetak pertanaman
tanam- tanahnya telah kering, untuk memudahkan pekcrjaan sebaiknya
an jagung dilakukan pengeleban/penggenangan terlebih dahulu.
Jika hendak dilakukan pergiliran tanaman padi _ jagung _ pa- Untuk penanaman sediakanlah benih/biji kacang tanah yang
di, maka tanah petak persawahan diolah r".".. s"ae.iralna,iibuat baik/unggul, yang sebaiknya direndam terlebih dahulu selama 24
beberapa larikan sehingga di antara larikanJarikan terdapat parit- jam sebelum penanaman dilakukan. Penanaman dilakukan dengan
parit dangkal pengalir air pengairan, biarkan satu dua cara ditunggalkan. Sesudah penanaman biji/benih kalau air
hari sehingga pengairan mencukupi lakukan pengeleban, tetapi sekiranya tidak
kondisi tanah larikan mengering. seranjutnya buatkan lubang-
lubang untuk penanaman benih dengan jarak antara lubang 45 mencukupi lakukan penyiraman. Pengeleban atau penyiraman di-
cm lakukan lagi setelah tanaman berumur 15 hari, penyiangan perlu
sampai 60 cm, tiap rubang sebaiknya diberi pupuk kandalng
atau dilakukan setelah tanaman berumur 30 hari, setclah mana dilaku-
kompos dan biarkan satu dua hari. pilihlah benih unggul atau be-
nih yang baik yang pernah ditanam, yang hasilnyu su.,gat memuas- kan pengeleban kembali. Pengeleban terakhir dilakukan setelah
kan, sebelum biii jagung dimasukkan lubang sebaiknya dilakukan tanaman berbunga dan mulai terjadi pembentukan buah. Pengele-
pengeleban/penggenangan (tidak perlu lama) atau dapat juga ban-pengeleban supaya memanfaatkan seperempat jatah air perrg-
dila- airan untuk pertanaman padi.
kukan penyiraman pada tiap lubang, setelah itu rakukan p.nun.*-
dn biii/benih, penutupan tanah dilakukan seperlunya saja. pada Untuk melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman-tanam-
minggu yang ketiga setelah tanaman tumbuh lakukan p.nyiungun, an lainnya, juga untuk menilai pemberian air pengairannya, sebaik-
setelah mana lakukan pengeleban seperlunya, kalau debit air tidak nya meminta petunjuk-petunjuk dari para Penyuluh Pertanian
mencukupi lakukan penyiraman. perlakuan pemberian air peng_ l,apangan (PPL), karena kekurangan pemberian air atau sebalik-
airan seperti di atas perlu diulangi pada saat-saat tanaman mulai nya kelebihan pemberian air dapat menimbulkan pengaruh tidak
berbunga dan setelah terjadinya pembentukan buah. baik terhadap tanaman yang dibudidayakan dengan gejala-gejala-
Berdasarkan penelitian, pada tanah laterit (yang agak liat) nya yang mudah tampak. Kekurangan akan tampak dengan gejala
untuk keperluan pertanaman jagung dengan perlakuaruperlakuan kelayuan atau kelambatan pertumbuhan, kelebihan akan tampak
pemberian air pengairan seperti di atas selama pertumLuhannya dengan gejala kebusukan.
dibutuhkan sekitar 1600 m3 air per hektar, kebuluhan yang opti-
mum adalah sekitar 2850 m3/hektar.

r64 165
darkan sebagian terbesar dari sesamanya bahwa sumber*umber air
harus dilestarikan, bahwa air yang mengalir ke daerahnya atau ter-
kandung di dalam tanah di daerahnya adalah untuk kepentingan
umum, bukan hanya untuk kepentingan perseorangan. Adanya ke-
sadaran demikian menjadikan mereka mendukung dengan
sepenuhnya agar badan-badan dan peraturan yang telah dibentuk/
diciptakan oleh sesamanya yang duduk di pemerintahan dapat ber-
fungsi dengan sebaik-baiknya. Dengan berfungsinya badan-badan
BAB IX dan peraturan-peraturan tersebut, kini masalah air dengan berba-
BADAN.BADAN PENGATU R/PENGELOLA gai penderitaan dan persengketaan dapat dikatakan relatif selu-
PENGAIRAN BAGI PERTANIAN ruhnya dapat dihilangkan, sehingga pemanfaatan air alami berlang-
sung dalam kedamaian, bahkan kini manusia secara bahu memba-
1. UMUM hu memelihara kelestariannya dengan membangun jaringan-ja-
Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi ber- ringan pengairan untuk mendapatkan jatah air pengairan bagi ke-
bagai kehidupan, dengan tegas dan jelas dapat dikatakan bahwa pentingan sesama kehidupan di daerahnya. Salah satu di antara ke-
tidak adanya air atau kurang tersedianya air di suatu daerah akan pentingan tersebut adalah kepentingan pertanian.
menimbulkan masalah pada berbagai kehidupan, penderitaan dan
kesengsaraan, kesulitan yang diikuti pula dengan pertentangan dan 2. ORGANISASI ATAU BADAN PENGAIRAN.
persengketaan. Namun demikian halnya, manusia sebagai makh_
A. Panitia Pengairan Pada Masa Penjajahan Belanda
luk tertinggi ciptaan Tuhan sering pula secara sadar atau tidak sa-
dar menjadi penyebab tidak ada atau langkanya air di suatu daerah Sebagai telah disinggung di bagian muka bahwa pada mulanya
karena lingkungan sekitar tempat tinggalnya dirusak secara berat, pemerintah Hindia Belanda membangun bendungan-bendungan
pengairan yang dilengkapi dengan jaringan-jaringan pengairannya
sebagian dari mereka sering terlibat mempercepat berlangsungnya
hanyalah tertuju pada kepentingan-kepentingan perusahaan yang
erosi (accelerated erosion), yang pada akhirnya menjadikan gun-
diinvestasi oleh dan diperuntukkan kepentingan Belanda (terutama
dulnya daerah, di mana pada waktu musim kemarau terjadi keke-
perdagangannya), seperti perusahaan-perusahaan gula. Pemba-
ringan dan pada waktu musim hujan terjadi banjir tanpa memben-
ngunan sarana pengairan yang dilakukannya sejak tahun 1830-an,
tuk sumber-sumber air di lapisan dalam tanah.
terutama pada waktu Cultuurstelsel, yang dalam hal ini penduduk
Penderitaan manusia menghadapi kekurangan air, masalah dan
diwajibkan bekerja rodi (heerendienst) untuk pemerintah dan
persengketaan-persengketaan yang timbul sebagai akibatnya, kini
tuan-tuan tanah mereka.
terpulang kembali kepada mereka mengenai usaha dan kegiatan-
Dengan berlangsungnya perang-perang lokal yang digerakkan
kegiatan penanggulangannya, terutama mereka yang duduk di pe-
penduduk melawan Belanda, terutama yang terasa sangat pahit
merintahan berdaya upaya membentuk badan-badan pengelola
pengairan, menciptakan peraturan-peraturan agar sumber-sumber oleh pemerintah Hindia Belanda yaitu Perang Pangeran Dipone-
goro, maka untuk sedikit mengambil hati penduduk dan kebetulan
air yang ada dapat dilestarikan , agar air yangtersedia secara alami
pada tahun 1849
di daerahnya dapat dimanfaatkan secara bersama dengan sebaik- - 1872 telah terjadi bahaya kelaparan yang me-
nimpa penduduk di daerah Demak dan Grobogan, maka pemerin-
baiknya demi berbagai kehidupan serta berbagai kepentingan.
Tindakan-tindakan mereka ternyata berhasil, mereka dapat menya-
tah penjajah melakukan pembangunan beberapa proyek pengairan
dengan dalih demi untuk memakmurkan penduduk, padahal seba-

L66
167
v 7*-'---- -\
duduk demi kepentingannya. Dalam Panitia Tetap ini tidak ada se-
air pengairannya diperuntukkan perusahaan-perusahaan
r{rrur l)esiar orang pakar pertanianpun yang menjadi anggota.
rrrcrcka sedang yang mengalir ke sawah-sawah penduduk hanya se- Baru sekitar tahun l9l6 dibentuk sebuah panitia untuk meng-
bagian kecil saja. urusi masalah-masalah pengairan di Jawa dan Madura, di mana
(l) Sekitar tahun 1852, dibuat bendungan Kali Tuntang, di dekat dalam panitia ini duduk seorang inspektur pertanian sebagai ang-
Glapan, untuk mengairi dataran Demak; gota. Dan selanjutnya sekitar tahun 1920 dibentuk Panitia Pengair-
(2) Sekitar tahun itu pula, dibuat bendungan K. Brantas dekat an Setempat (Plaatselijke lrrigatie Commissie) di tiap karesidenan,
Lengkon/Mojokerto, untuk mengairi lembah Sidoharjo ; di mana residen bertindak sebagai ketua, dibantu para bupati: p3r0
(3) Beberapa tahun berselang dibuat bendungan warahar di Kali kepala pengairan daerah dan para konsulen pertanian (Landbouw-
citarum (dekat Purwakarta) untuk mengairi dataran rendah consulent) yang sekarang mungkin setingkat dengan kepala dinas
Karawang, selesai antara tahun 1925 -1926 . pertanian, masing-masing sebagai anggota. Panitia Pengairan ini
(4) Penyelesaian proyek pengairan di Bojong (purbolinggo) dan membentuk hubungan kerja antara Pangreh-Praja, Jawatan Peng-
Kalipogor (Banyumas) sekitar tahun 1908- l9l2: airan dan Pertanian, yang dalam fungsinya melahirkan keterpadu-
(5) Sekitar tahun-tahun itu pula, penyelesaian proyek pengairan an pertimbangan, saran dan pengaturan yang berkaitan dengan ma-
Pemali dan Comal (Pekalongan), waduk penjalin dan Malahayu salah-masalah pengairan, lebih jelas fungsinya adalah sebagai beri-
(daerah Brebes); kut :

(6) Penyelesaian proyek pengairan Kroya dan Sumpiuh (daerah a. Memberikan saran-saran, nasihat dan aniuran dalam hal pem-
Banyumas dan Cilacap), proyek pengairan Gambarsari (di de- bagian air pengairan;
kat Purwokerto) dan Pesanggrahan (dekat Maos) pembangu- b. Menyusun rencana pertanaman dan menyusun untuk pengan-
nan stasiun pompa pengairan yang digerakkan dengan tenaga juran ketentuan-ketentuan pertanaman yang baik, sesuai de-
dan sebagainya. '{ ngan keadaan tanah dan pengairannya;
c. Menilai rencana-rencana pembangunan bangunan pengairan
Perencanaan dan pembangunan proyek-proyek pengairan di
dan pembuangan air yang baru serta rencana perbaikan atau
atas hanya dilakukan para pakar pengairan saja tanpa pertimba,g-
perubahan bangunan pengairan yang telah ada;
an-pertimbangan dari segi pertanian. Dapat dijelaskan bahwa segala
d. Mengatur atau menentukan giliran pembagian air pengairan
sesuatu yang berkaitan dengan bidang pertanian diurus oleh pihak
pada waktu debit air pengairan menurun atau pada daerah-
Binnenlandsche Bestuur (BB) = pangreh praja, yang selanjut,ya
daerah di mana sumber airnya kecil sedang lahan pertanaman
pada tahun 1888 di samping adanya Jawatan pengairan
teidapat yang harus diairi cukup luas;
pula Jawatan-Jawatan Kemakmuran (welvaartdiensien), salah
satu e. Menentukan waktu untuk melakukan pemeriksaan jaringan-
diantaranya Jawatan Pertanian. Jawatan ini memang dipimpin jaringan/saluran-saluran pengairan beserta bangunan-bangunan-
para pakar pertanian Belanda, namun demikian dalam pembangu,-
nya. Penentuan waktu pemeriksaan ini sehubungan.dengan
an proyek pengairan pada permulaannya tidak diikutsertakan pen- pemeriksaan harus dilakukan sekali dalam setahun dan selama
dapat atau petunj uk-petunjuknya,\pehingga pengairan bagi pertani- pemeriksaan bangunan beserta jaringan-jaringannya harus
an tetap merupakan masalah.
dikeringkan dengan maksud agar yang rusak atau perlu diper-
Sekitar tahun 1906 untuk mengatasi masalah pembiayaan pem- baiki segera dapat diketahui dan diperbaiki;
bangunan perairan didirikan panitia Tetap dengan maksud/tujuan i
f. Menentukan besarnya retribusi untuk perusahaan-perusahaan
mempersiapkan ketentuan-ketentuan untuk mengatur penarikan pemakai air pengairan dan para pemilik lahan pertanaman pe-
retribusi dari para pemakai air pengairan (para pemilik sawah makai air pengairan.
dan para pengusaha perusahaan yang lnenyewa sawah-sawah pen-

168 169
lf Fry=..---
t1

l'lnifia Pengairan di atas (Irrigasie Commissie) dibentuk atas tuk Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Daerah
rlrrsrrr Surat Edaran Pemerintah Belanda nomor 274lIlI-8, tanggal (selaku Ketua Panitia Pengairan), namun demikian surat keputusan
i(r Januari 1920, tentang susunan anggotanya ditentukan dalam tersebut isi dan ketentuan hukumnya tidak boleh bertentangan
Algemene Water Verordening tanggal4 Oktober 1937, dan menge- dengan isi dan ketentuan hukum yang terkandung dalam surat ke-
nai tugas-tugas Panitia Pengairan (seperti a, b, c, d, e, f di atas) putusan serupa pihak yang lebih atas, yang juga berkaitan dengan
tertera dan diperjelas dalam Algemene Water Reglement 1936. pengairan.
Dalam melaksanakan tugasnya tidak sedikit masalah dan
B. Panitia Pengairan Pada Masa Kini urusan pengairan yang setiap tahunnya harus dihadapi atau ditang-
gulangi, dengan demikian segala kegiatannya berlangsung secara
Seperti telah dikemukakan pada halam an 125, Panitia pengair-
an pada rnasa kini dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden Nomor terus menerus sejalan dengan terus menerusnya penggunaan air
pengairan. Yang lazim dihadapi, dibahas dan ditanggulangS,,ada-
I Tahun 1969 dan Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri - lah masalah atau urusan yang menyangkut :
Menteri Pertanian - Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 4 Tahun
1973, dengan masih memperhatikan beberapa diktum dari keten- a. Jadwal permulaan pengairan musim hujan dan musim kemarau-
tuan pembentukan Irrigasie Commissie yang sesuai atau dapat dise- b. ketentuan-ketentuan pemberian air pengairan secara bersama,
suaikan dengan keadaan sekarang. secara golongan dan giliran;
Tentang susunan ketua dan anggota Panitia Pengairan tingkat c. penentuan lokasi dan luasnya lahan pertanaman tebu dan
propinsi, tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan telah dikemu- lahan pertanaman padi gadu sehubungan dengan jangkauan ja-
kan pula pada halaman 125: ringan pengairan dan jatah pemberian air pengairannya;
Panitia Pengairan masa kini merupakan Badan Koordinasi yang d. program Bimas, yang dalam hal ini pihak Panitia Pengairan
dapat memberikan pengarahan mengenai penggunaan air pengair- selalu diperlukan saran-sarannya terutama mengenai lokasi dan
an di mana kepentingan umum dan kepentingan negara lebih di. luas areal pelaksanaan Bimas, waktu dan jangkauan pemberi-
utamakan. Pengarahan dalam hal penggunaan air pengairan ini se- an air pengairannya agar Bimas tidak mengalami kegagalan
lalu merupakan pertimbangan-pertimbangan hasil rapat dan mu- (perlu dijelaskan bahwa masalah dan urusan dalam hal ini se-
syawarah antar ketua dan para anggotanya serta pejabat instansi lalu dapat diselesaikan atau ditanggulangi dengan baik dan lan-
lain yang terkait dengan memperhatikan kepentingan para petani car karena ketua dan beberapa anggota Panitia Pengairan
dan umum. duduk pula dalam Badan Pelaksana Bimas).
Mengenai ketentuan penyelengg ar aan rapat-rapat berkala, de- e. daerah rawan/sering banjir, perlu memberikan pengarahan agar
mikian pula mengenai acara yang perlu dibicarakan dalam rapat potedsi penduduk di sekitarnya dapat diikutsertakan secara
tersebut lazitnnya diatur dalam Instruksi Gubernur. Menurut tata aktif dalam penanggulangan di samping memberi petunjuk dan
cara kerjanya (sesuai dengan Instuksi Gubernur) apabila seorang anjuran-arfuran kepada mereka yang perlu dipindahkan dari
anggota panitia menghendaki diselenggarakannya secara rapat daerah rawan banjir;
khusus yang menyangkut masalah pembagian air pengairan di dae- f. perubahan yang terjadi dalam status tanah, misalnya sehubung-
rah pengairan tertentu, maka anggota yang bersangkutan dapat an dengan pembangunan waduk pengairan baru yang memung-
mengajukannya kepada Ketua Panitia Pengairan di tingkat daerah kinkan tanah-tanah darat mendapatkan air pengairan secukup-
di mana ia menjadi/didudukkan sebagai anggota. Keputusan yang nya, dengan demikian dapat diubah menjadi tanah-tanah persa-
diambil harus berdasarkan musyawarah dan mufakat, yang selan- wahan, dan lain-lain.
jutnya agar mempunyai kekuatan hukum diwujudkan dalam ben-

u0 t71
w
I

I t,t,ttu,r,MPULAN PETANI PEMAKAI AIR an yang kesemuanya bersangkut paut dengan air,jadi sejak dahulu
Scbagian terbesar penduduk Indonesia semenjak dahulu (ra- kala nenek moyang kita telah cakap mengelolanya, sehingga dalam
Irrsirrr tahun yang lalu) sampai sekarang secara turun temurun tetap kegiatan-kegiatan bercocok tanamnya selalu terdapat keseimbang-
lerrkenal sebagai penduduk yang menjalankan usaha di bidang per- an dalam pemuasan/pemenuhan kebutuhan-kebutuhan bagi per-
tanian. Sebelum tarikh Masehi (berdasarkan penyelidikan para tumbuhan dan perkembangan tumbuh-tumbuhan. Adanya keseim-
pakar sejarah) Pulau Jawa telah dikenal di kalangan para pedagang bangan itu tentunya karena ada ketentuan-ketentuan atau norma
India sebagai "Negeri Penghasil Padi" (Jawadwipa dalam Kitab yang dapat mereka jadikan dasar pengelolaan.
Ramayana), Ptolemeus (seorang pakar llmu Bumi Yunani) t 150 Dengan tidak meremehkan atau mengecilkan peranan perkum-
M, telah membenarkan pula tentang hal ini. Dari keberhasilan pulan-perkumpulan masyarakatladat pengelola dan pemakai air
"bersawah'? ini jelas bahwa para petani semenjak zaman dulu itu pengairan di berbagai daerah pertanian di Tanah Air kita pada pe-
telah secara aktif memanfaatkan air pengairan dalam kegiatan- riode nenek moyang, maka sebagai salah satu contoh dapat dike-
kegiatan bersawah dan bercocoktanam. Dalam pemanfaatan air mukakan tentang Perkumpulan Masyarakat/Adat Pengelola Air
pengairan secara bersama dalam dusun-dusun yang terbentuk di Pengairan di Bali, yang kenyataannya hingga sekarang tetap terpe-
kala itu, tentunya telah ada norna adat (peraturan hidup berdasar- lihara dengan baik.
kan adat) yang mengaturnya, seperti halnya "Perkumpulan Subak"
di Bali yang norma pemakaian air pengairannya sudah ada dan di- Kerama Pakaseh dan Keriima Subak
taati sejaktzaman Hindu hingga sekarang. Yang dimaksud dengan Kerama Pakaseh yartu perkumpulan
IR. PRIBADYO SOSROATMODJO L.A., (1980) menyatakan dari mereka para pemilik sawah, masing-masing dari mereka mem-
bahwa sejarah masa silam kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa telah punyai kewajiban yang didasari kesadaran untuk bekerja sama
memberikan contoh terbaik pada kita semua bahwa ketika pen- membuat, menyelenggarakan dan memelihara bendungan (em-
duduk Pulau Jawa mengembangkan dalam praktek sehari-hari pelan), saluran (telabah), parit-parit dalam lingkungan masyarakat
pengetahuan "bercocok tanam" yang dikaitkan dengan gejala-geja- adat di Bali dengan tujuan agar pemanfaatan air pengairan dapat
la alam yang berkaitan dengan "iklim", dalam bentuknya yang pa- berjalan lancar, air dapat mengalir tanpa hambatan ke berbagai
ling populer-tradisional yang dikenal sebagai pranata mangsa, jurusan, menuju ke sawah/lahan pertanaman di masing-masing su-
maka sesungguhnya nenek moyang kita dahulu telah memilih bak (unit lingkungan yang lebih kecil yang mempunyai anggota
suatu sistem yang ampuh dan tangguh dalam caranya "menguasai pengurus sendiri).
alam" lingkungan hidupnya agar mencapai suatu keseimbangan Kerama Pekaseh (Perkumpulan Pengairan) dipimpin oleh Ke-
alami yang patng ideal, sehingga memberikan keuntungan serta tua (Kepala) dan para pembantunya (Pegawai) yaitu : Klian
kesejahteraan yang lestari. Maka sebenarnya, nenek moyang kita Pekaseh, Penyarikan, Juruarah), yang tentunya dipilih secara mu-
dahulu sudah mengenal apa yang kini dimaksudkan sebagai usaha syawarah dan mufakat, merupakan orang-orang yang memiliki
pelestarian lingkungan hidup, di mana dikehendaki terciptanya kemampuan dan wibawa dalam melaksanakan berbagai pekedaan
suatu keseimbangan lingkungan hidup yang alami, di mana faktor- yang diamanatkan oleh Kerama Pekaseh.
faktor keadaan tanah, iklim, dan lingkungan dikelola sebegitu rupa
sehingga segala kemungkinan yang diinginkan oleh manusia untuk
a. Klian Pekaseh dalam menjalankan ikhtiar, daya upaya yang
berfaedah bagi Kerama Pekaseh, bertanggung jawab serta
mencapai tirigkat kemajuan dalam hidupnya dapat terwujud,
berhak memegang dan meneruskan segala kekayaan milik Ke-
dan.sebagainya.
rama Pekasehnya, penghitungan biaya pengeluaran dan pema-
Ke-dalam iklim termasuk faktor hujan, kelembaban, kekering- ,sulon uang yang diperoleh Kerama Pekaseh dan pada tiap per-

172
173
!
,l
r,l4E|ffi
',

nuun perkumpulan (sangkepan) Klian Pekaseh berkewajiban


I cr
Denda-denda dipungut dari mereka (para anggota Kerama
rrrcirjelaskan harta kekayaan perkumpulannya (Kerama Peka- Pekaseh)yangmelanggarpasal6peraturanKeramaPekaseh(Awig.
schnya), jadi merupakan pertanggungjawaban atas kepercayaan awig) yang antara lain berbunyi sebagai berikut:
yang diterimanya. * Dalam hal seseorang atau beberapa orang anggota Kerama
mak-
Pekaseh tidak tunduk atau tidak taat dan tidak mengikuti
b. Penyarikan atau Jurutulis Pekaseh berkewajiban mencatat se-
sud-maksud yang baik yang bermanfaat bagi kepentingan
per-
gala sesuatu instruksi dan lain-lain yang berkaitan dengan kebi- patut di-
jaksanaan Klian Pekasehnya dalam mengurus, membuat, me- kumpulan yang dianjurkan Klian Pekaseh, si pelanggar
denda sebanYak 125 kePeng.
melihara sarana air pengairan serta mengatur kelancaran pem- * Demikian pula bagi seseorang atau beberapa orang yang melalai-
berian/penyaluran air pengairannya, kewajiban lainnya yaitu jika yang ber-
kan kewajiban bekerja bakti akan terkena denda'
mencatat dengan benar semua benda kekayaan Kerama Peka-
seh serta iuran yang diterima dari para anggota, dan lain-lain.
sangkutantidakmemberitahukanterlebihdahulukeberha-
yang
hnlannya itu atau tidak mengemukakan alasan-alasannya
c. Juruarah, berkewajiban menjalankan segala perintah yang di- sah.
perintahkan Klian dan Penyarikan dan menyampaikan perin- * Denda akan dijatuhkan pula terhadap perusak bangunan
peng'
perkum-
tah-perintah tersebut sebagaimana seharusnya kepada para ang- ahan, mencuri air pengairan, menyalahi kepentingan
gota Kerama Pekasehnya. pulan dan perusak ketertiban/ketenteraman'
Dalam hal daerah Kerama Pekaseh itu meliputi daerah yang r bagi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pada malam hari,
luas dan jaringan pengairannya meliputi beberapa areal lahan persa- dendanya diliPat duakan.
Hasil-hasil denda diperuntukkan Klian
(1/3 bagian), kas Kera-
wahan, maka para pemilik sawah yang mendapat air pengairan
ma Pekaseh (1/3 bagian) dan bagi yang memberitahukan/melapor-
dari satu saluran dapat membentuk unit Kerama Pekaseh yang ,i
mempunyai pengurus sendiri yang dinamakan Subak, jadi Kerama kan terjadinya pelan;garan (1/3 bagian)' Bagi anggotaKeramaPg-
kaseh yang melakukan pelanggaran dan merasa tidak
I puas atas
Pekaseh akan terdiri dari beberapa subak. Jika subak dianggap ter-
mengajukan
lalu besar/luas dapat dipecah menjadi dua bagian atau lebih, bagi- sanksi pendendaan yurg dij.tuhkan kepadanya, dapat
an-bagian itu disebut tempek yang diketuai oleh Klian Tempek, masalahnyakepadaSedahan-Tembuku(bandingtingkatpertama)
masing-masing harus tunduk pada Klian Subaknya. danapabilasanksitersebutmasihdirasakankurangpuasdapat
Suatu hal yang membanggakan bahwa Kerama Pekaseh memi- menga3ukannyakepadaSedahanAgung(bandingtingkatAkhir).
liki peraturan-peraturan tertulis (awig-awig adat subuk), semuanya a. Sedahan Tembuku (Sedahan atau Pengluruh) :'
ditulis pada daun lontar dengan alfabet hanacaraka. Peraturan para Klian
Ialah yang mengawasi cara kerja dan tindak-tanduk
mana harus ditaati oleh pengurus dan para anggota Kerama Peka- Pekaseh.witayahkerjaSedahanTembukumeliputildistrik,
seh, demi berlakunya peraturan itu dengan baik diperkuat pula de- dengan per-
ia diangkat dan diberhentikan oleh sedahan Agung
ngan sanksi-sanksi yang juga tertulis. pendapat para
setujuan Kepala Distrik dan setelah mendengar
Untuk jaminan hidup Klian Pekaseh dan atau Klian Subak dan Klian lainnya. Ttrgas-tugas sedahan Tembuku adalah sebagai-
para pembantunya, diberikan kepada mereka sebagian dana retri- berikut :
busi, sepertiga dana dari denda-denda yang dipungut dari para pe- (l) Menyampaikan berbagai instruksi pihak atasan yang perlu
langgar peraturan Kerama Pekaseh, pembebasan mereka dari pe- disampaikan kepad a para Klian Pekaseh;
kerjaan Negara dan pemberian hak kepada mereka untuk menda- (2) Mengawasi dan atau turun mengurus masalah pembagian
patkan air pengairan sebanyak 2 kali dari yang diterima anggota airpengairandarisuatubendunganatausalurankepadabe.
Kerama Pakaseh biasa.
L75
174
lx.rulrl suhak, apabila masalah tersebut menyangkut keti duduk Indonesia dan selebihnya untuk kepentingan ckspor dalam
rluklurrcaran pcmbagian/pemberian air pengairan dari ben-
rangka perolehan deviza guna pembiayaan kelanjutan pcutbangun-
tlungan/saluran tersebut kepada satu atau lebih subak;
an berbagai bidang, keberhasilan pembangunan pertanian tcrscbut
(.1) Menyelidiki dan mengusahakan jalan keluar atas terjadi-
tidak dapat terlepas dari ada atau tersedianya tanah yang bcrpcng-
nya perselisihan-perselisihan di antara sebuah subak dengan
subak lainnya;
{ airan baik, pengelolaan tanah dan air yang seimbang, di sarnpirtg
laktor-faktor lainnya yang merupakan faktor sekunder (pupuk,
(4) Memutuskan perkara denda yang telah dijatuhkan Klian
Pekaseh kepada pelanggar, yang oleh pelanggar karena
bibit unggul, obat-obatan pemberantas hama, dan lain-lain).
Tanah, air dan tenaga para petani merupakan faktor yang primer,
tidak puas diajukan lebih lanjut kepada Sedahan Tembuku.
sebab walaupun tersedianya faktor-faktor sekunder yang melim-
Sedahan Tembuku dalam memangku jabatannya tidak pah tetapi tanpa ada atau tersedianya faktor-faktot yang primer,
memperoleh gaji, melainkan sebidang sawah (bengkok/ pertanian tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu di antara ke tiga
lungguh) dan 5Vo dari pajak-pajak penghasilan para petani di
faktor primer tersebut harus terdapat keseimbangan, dalam hal
wilayahnya, dan uirtuk kelancaran tugas/pekerjaannya sehari-
ini :
hari ia dibebaskan dari pekerjaan-pekerjaan negara.
a. Manusia (para petani) harus selalu berdaya upaya untuk meng-
b. Sedahan Agung : awetkan tanah dan air yang dimilikinya dan untuk itu para pe-
Ialah pemimpin urusan pengairan untuk daerah swapradja tani perlu mengetahui atau menguasai teknologi konservasi, pe-
(sekarang Kabupaten/Daerah Tingkat II), diangkat dan diber- ruranfaatan karena tanah dan air berfungsi sosial, demi kepen-
hentikan oleh Pemerintah. Jadi sekarang adalah setingkat Ke- tingan umum.
pala Dinas Pengairan Kabupaten/Daerah Tingkat II. b. Tanah dan air memerlukan pengelolaan para petani yang baik,
Sedahan Agung secara rutin mengadakan dan memimpin per- a) I yang mengetahui atau menguasai teknologi pengelolaannya,
temuan dengan para Sedahan Tembuku, menyangkut masalah- sebab tanah dan air yang tidak terkelola dengan baik atau dite-
masalah pengairan persawahan dan pertanian (non teknik), ma- lantarkan tidak dapat memberi manfaat yang sewajamya bah-
salah kesulitan dan perselisihan yang terjadi di subak (yang kan pada akhirnya dapat menimbulkan kesulitan atau bencana
belum terselesaikan di tingkat Sedahan Tembuku), pemberian bagi para petani (seperti erosi, longsor, banjir, tanah gersang
putusan sanksi denda terhadap para pelanggar peraturan Kera- atau gundul). Kalau tanah saja yang dikelola sedang air tidak
ma Paseh yang telah dijatuhkan Klian p.pureh, telah diputus di atau diabaikan maka keadaannya akan sama seperti di atas,
tingkat banding oleh Sedahan Tembuku, dan diajukan lagi demikian juga kalau sebaliknya.
oleh si pelanggar karena tidak puas ke Sedahan Agung. Pentingnya pengelolaan tanah dan air secara baik memang te-
Perlu ditambahkan bahwa pada waktu itu di Bali terdapat le- lah diperhatikan oleh para petani kita sejak nenek moyang hingga
bih kurang 1300 Pekaseh/Subak, yang masing-masing meliputi kini, terbukti dari ketahanan dan kemampuannya mereka melaku-
areal persawahan dari 30 hektar sampai 300 hektar. kan usaha tani secara turun temurun dengan memdnfaatkan tanah
dan air yang itu itu iuga yang mereka miliki dengan memperoleh
4. ORGAMSASI P3A (PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI hasil yang wajar bahkan tidak sedikit yang hasilnya sangat meng-
AIR) PADA MASA SEKARANG gembirakan. Mereka telah berarti melakukan pengawetan (konser-
vasi) tanah dan air sehingga ratusan tahun tanah yang mereka
Dalam masa pembangunan pertanian yang bertujuan mening-
katkan hasil-hasil pertanian (terutama bahan pangan pokok) miliki dengan memanfaatkan pengairannya tetap dapat berpro-
untuk mencukupi kebutuhan pangan yangbergizi bagi semua pen- duksi, menghasilkan padi, jagung dan hasil tanaman palawiia
berbagai jenis. Keberhasilannya itu didukung dengan adanya satu
176
177
-l
i

pengair-
lLntrrrr kcpcntingan bersama dalam memanfaatkan tanah dan air bungan dengan tanggung jawabnya dalam pengelolaan air
,, iun pemeliharaan jaringan pengairan yang termasuk wilayah
1,1'1l1iuirarl, yang seperti pada sub bab 3 telah dikemukakan ditan-
rlni dcngan terbentuknya Kelompok-kelompok Tani dan Perkum- kerjanya.
pulan Para Petani Pemakai Air. a.-Padasistempengairanteknis(negara),wilayahkerjaP3Ameli.
Khusus tentang terbentuknya perkumpulan-perkumpulan para puti satu Petak tersier'
b, Pada sistem pengairan sederhana/pedesaan, wilayah kerja P3A
petani pemakai air pengairan, sejalan dengan geloranya pemba-
meliputi satu areal/daerah pengairan pedesaan yang luasnya
ngunan pertanian telah menempatkan diri secara lebih kongkrit,
seragam menyeluruh di berbagai daerah di Tanah Air kita, baik da- berbeda-beda.
jika satu saluran
lam bentuk organisasi (perkumpulan), tata kerja maupun pelaksa- Selanjutnya tentang penentuan wilayah kerja ini
naan kegiatan-kegiatannya, yaitu dengan terbentuknya di ling- pembawa- dan saluran pembuang tersier itu meliputi lebih dari
satu desa, maka hendaknya batas administrasi pemerintahan desa
kungan para petani "Perkumpulan Petani Pemakai Air" atau
disingkat "P3A". supaya diperhatikan.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) merupakan or- Jadi dengan terbentuknya P3A dan adanya Dinas Pengairan
P3A maka proyek-proyek
ganisasi sosial dari para petani, yang tidak berinduk atau bernaung dan kerja sama Dinas Pengairan dengan
pada golonganlpartai politik, merupakan organisasi yang bergerak p.rg.i."" (irieasi) yang ielah dibangun pemerintah akan selalu
di bidang pertanian, khususnya dalam kegiatan pengelolaan air dapat :
pengairan sehubungan dengan kepentingan-kepentingan melang- a. terpelihara dengan baik sehingga bangunan-bangunan peng-
sungkan usaha-tani bersama. airan dengan jaringan-jaringannya akan dapat tahan lama;
Adapun maksud atau tujuan P3A, yaitu : b. berfungsi dengan baik, menyampaikan air pengairan ke lahan-
a. agar pengelolaan air pengairan bagi kepentingan bersama dapat 'i, { lahan pertanian'
dilakukan secara mantap, tertib dan teratur melalui perkum- Hal di atas akan lebih jelas lagi kalau kita memperhatikan tugas
pulan, karena perkumpulan dapat mengeluarkan ketentuan- pokok Dinas Pengairan dan tugas pokok P3A, yang mana:
pengairan adalah meng-
ketentuan yang mengikat dan memuaskan para anggotanya; ;. tugas pokok Dinas Pengairan di bidangjaringan pengairan/irigasi
b. dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut (yang pada da- urirs etsptoitasi dan pemeliharaan
sarnya disepakati bersama oleh para anggotanya), perkumpul- utama;
(para petani)
an dengan didukung kewajiban-kewajiban para anggotanya b. tugas pokok P3A sebagai organisasi masyarakat
jaringan peng-
akan dapat melaksanakan dan meningkatkan pemeliharaan ja- yaitu mengurus eksploitasi dan pemeliharaan
ringan pengairan dalam walayah kerja yang menjadi tanggung- airanlirigasi tersier dan pedesaan'
jawabnya secara mantap dan teratur dan dengan penuh tang- Tugas pokok P3A tersebut kalau ddelaskan lebih lanjut secara ter-
gungjawab; i perinci menjadi sebagai berikut :
c. agar dengan adanya perkumpulan, para petani anggotanya a. melakukan pemeliharaan dan perbaikan-perbaikan jaringan
dapat dengan tenang dan bergairah melaksanakan usaha- pengairan tersier dan Pedesaan;
taninya karena selain kebutuhan air pengairan tercukupi, juga b. membuat peraturan dan ketentuan pembagian air pengairan
dalam pelaksanaan usahataninya itu akan dapat menyesuaikan serta pengamanan jaringan-jaringan pengairan agilr terhindar
dengan perkembangan teknologi pertanian dan pengairan. dari perusahaan si pembutuh air pengairanyang hanya memen-
Di atas telah disinggung tentang wilayah kerja P3A. Penen- tingkan diri sendiri;
tuan batas wilayah kerja perkumpulan adalah sangat penting sehu- c. mengatasi dan menyelesaikan pelbagai masalah yang timbul

L79
t78
"fps !
rlirrr le'jutli tri antara para anggota petani pemakai air 1' Yang menjadi anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah i

pengair-
;rrr tli tlalam pengelolaan air pengairan; mereka:
'l rrrt',gur,pulkan dan mengurus iuran pembiayaan
bagi kegiatan
a. Pemilik sawah bukan penggarap (yang tidak menggarap sendiri
crks ploitasi dan pemeliharaan bangunan
dan j aringaripengairan sawahnya), yang berlokasi di petak tersier yang termasuk wila-
tlari para anggota petani pemakai air penlaira-n yang
telah r1 yah kerja P3A yang bersangkutan;
mereka sepakati bersama pada musyawarah di
antaia mereka; b. Pemilik sawah yang menggarap sendiri sawahnya;
e. sebagai badan masyarakat mewujudkan peranserturya:k"p"d, c. Para penyewa atau penggarap sawah atas dasar perjanjian bagi
pem erin tah m elaks anakan k ewaj
iban-ke wal iban pem eriniarr o a- hasil dengan pemiliknya;
larn rangka kegiatan yang menyangkut pe.soatan-p.*o"tun d. Pemilik dan penggarap kolam perikanan;
pengairan dan pertaniari. e. Pamong desa yang memperoleh tanah bengkok (lungguhan);
Perkumpulan petani pemakai Air (p3A) demi
tanggung jawab
f. Pimpinan suatu badan usaha yang mengusahakan sawah atau
dan kelancaran pelaksanaan tugas pokoknya itu 1i.."r*r, kolam perikanan serta pihak-pihak lain pemakai air pengairan
susunan (struktur) organisasi dan tatakerja secara terus menerus, misalnya industri, peternakan, dan lain-
sebagai berikut :
lain.
Sehubungan dengan keanggotaan P3A di atas maka anggota
perkumpulan digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu :
a. anggota tetap, yaitu mereka pa\a pemilik penggarap sawah
atau lahan pertanaman atau kolam perikanan dan pimpinan
badan usaha.
i:l { b. anggota tidak tetap atau anggota musiman, yaitu mereka para
penyewa sawah atau penggarap dan para penyewa kolam atau
penSSarapnya.
SEKRETARIS
Mereka para petani pemakai air pengairan dan pimpinan badan
usaha yang dalam kegiatan-kegiatan usahanya memaka! air pengair-
an yang telah sah tercatat sebagai anggota P3A, mempunyai hak-
ULU.ULU hak dan kewajiban sebagai berikut :
PARA PEMBANTU (1) setiap anggbta P3A mempunyai hak untuk memilih dan dipi
ULU.ULU lih menjadi ketua pengurus dan anggota pengurus P3A;
(2) setiap anggota P3A mempunyai hak untuk mendapatkan
pembagian. air pengairan yang adil dan merata sesuai dengan
kebutuhan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang
ANGGOTA P3A
(PARA PETANI PEMAKAI AIR diurus oleh P3A, menurut kesepakatan dalam musyawarah;
PENGAIRAN)
(3) setiap anggota P3A mempunyai hak suara dan mengajukan
saran, usul atau hal-hal lain yang berkaitan dengan pengairan
Pengurus Perkumpulan petani pemakai Air (p3A)
terpilih dari dalam suatu rapat anggota P3A;
para anggota P3A dalam musyawarah. uru-ulu
oan pemuariu utu- (4) setiap anggota P3A mempunyai kewajiban memenuhi serta me-
ulu adalah diangkat oleh pengurus untuk pelaksanaan
teknis dalam laksanakan semua ketentuan atau keputusan P3A yang lahir
hal pengaturan air pengairan.

180 181
a-

I
I BT6FFI}_-
I -,-
\
rlnrr disepakati bersama dalam
musyawarah p3A; buatan negatif), maka dalam musyawarah menetapkan pula larang- I

II ) sr:tiap anggota p3A mempunyai


kewajiban an-larangan dan sanksi-sanksi untuk mengikuti kebijakan-keb{jak-
suai dengan yang telah ditetapkan -*L"yu, iuran se-
daram ,,urvu*"lui. I
annya. Penetapan larangan dan sanksi harus memperhatikan per-
Hak-hak dan kowajiban para anggota p3A
dan segala ketetap- l undang-undangan, peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ber-
an atau ketentuan terlahir karena I

dan dalam **v"iurL sehing- ,rL laku.


ga segala sesuatunya merupakan
kebijaksanaan demi untuk ke. I
a. Larangan-larangan metputi
pentingan bersama dan karenanya :
harus ditaati dan dilaksanakan
oleh setiap anggota P3A. Deng* o.-itiun (l) membangun bangunan liar, seperti bangunan pengambilan
a"pat oiiaiut* prru atau penyaluran air pengairan, pembangunan jembatan
bahwa musyawarah merupakln ,*t,
untuk membuat keb{iakan_kebijakan (peraturan,
."ru kebulatan bersama pada saluran, dan lain-lain.
tuan-ketentuan) yang mengikai para
k;;,;r, keten_ (2) merusak saluran dan bangunan pengairan.
anggota (harus ditaati dan di- (3) membuang sampah, kotoran atau limbah yang dapat meng-
laksanakan) demi tertib J"" r*.*nya
pembagian
dalam wilayah kerja P3A. rtlurv"*urah p3A air pengairan hambat aliran air dan meracuni air pengairan yang dapat
dihadiri oleh : minimal harus menimbulkan berbagai gangguan terhadap berbagai kehi-
a. Ketua/Wakil Ketua pengurus dan para pembantunya dupan.
(4) membendung saluran pengairan dengan bentuk dan
pengurus)1 (anggota- cara
b. Ketua-ketua K.elgmnok Tani, pimpinan apapun.
kilnya pemakai air pengairan'yang
badan usaha atau wa- (5) melakukan pengembalaan ternak di tanggul-tanggul, me-
berada daram w,ayahkerja mandikan ternak di saluran.
P3A;
c. Seorang petani, terutama ketua
(6) menyeberangkan ternak-ternak atau kendaraan melewati
regu kerja, yang dipilih dari
dan oleh anggota kelompok, sebagai pr"a".pin"gi?ua
(1 I salur4n, kecuali di tempat yang telah ditentukan atau di-
lompok. Xe_ sediakan untuk keperluan itu.
Karena musyawarah p3A itu menghas,kan
(7) membuka,atau menutup pintu-plntu air pengairan tanpa
an yang mengikat..para anggotanya, mak" kebiiakan-kebijak- izin yang berwenang.
Orf"m ,nury"ru*t, (8) membuat sumur atau yang serupa dengan itu di dekat sa-
tersebut biasanya diharapkan-tehaiiran
para pembina p3A yaitu luran tanpa iztn yang berwenang.
wakil dari desa, petugas dari Dinas pertanian
(fembina untut segi- (9) lain-lain tindakan dan perlakuan yang bertentangan dengan
segi pertanian) dan petugas dari
Dnas pengairan rp.*iir" untuk peraturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku.
segi-segi teknik pengairan).

setiap kebiiakan (peraturan,


b. Sanksi-sanksi :
ketetapan dan atau ketentuan) Sanksi-sanksi diberikan kepada pelanggar larangan-larangan
dimaksudkan untuk .r*.rtiUtu;;;;
pembagian air pengairan yang mehncarkan pengetolaan di atas, bersifat preventif dan represif, sanksi preventif atau
r"uo,-ua,rvu, .ru.iii i"r="riri"n, pencegahan karena sifat pelanggarannya tidak berat, mungkin
namun demikian sebagai layaknya,r"t,
trUiiakan tentu masih baru akan mencoba, belum terlaksana tetapi sudah ada niat un-
ada yang merasakannya tidak pr"r
,tuu aaa pihat-p*r"t i"i, yarrg tuk melakukannya, biasanya berupa pemanggilan yang bersang-
tidak mau mengindahkan t'erhadap
sengaja maupun secara tidak
;;;y. kebijakan tersebut baik kutan oleh pengurus P3A untuk diberi nasihat dan peringatan-
sengaju, u",ur. menghadapi peringatan. Sanksi represif diberikan kepada mereka yang te-
akibat dari keadaan demikian akibat-
tf.rrrr"gtiran terjadinya pengrusak- lah nyata melakukan pelanggaran berat, seperti pelanggaran
an jaringan pengairan, pencurian ui.
i*gri.an, dan lain-lain per- nyata terhadap point (l) sampai dengan (9) larangan di atas,

182 jl 183
.e.'- _ t l
pula yang berdasarkan satu
urrko untuk memberikan sanksi atau tindakan yang seadil- nya satu desa namun demkian ada wilayah kerja satu
plt.f.-i.trirr, ,edung Mitra Cai mempunyai
ttlilnya ditentukan dalam musyawarah P3A. desa bagi sistem
il; t.rri* bagi sistim pengairan negara dan satu
Kalau kita perhatikan kembali tentang maksud dan tujuan di
pengairan Pedesaan'
bentuknya P3A, tugas pokoknya (seperti telah dikemukakan),
maka tidak sedikit pekerjaan yang harus dilakukannya sehari-hari, ,d
pengelolaan air pengairan - pemeliharaan dan perbaikan bangun-
an dan saiuran pengairan - pemberian upah kepada para pekerja
pemeliharaan dan rehabilitasi - perongkosan administrasi, dan
lain-lain, yang kesemuanya itu memerlukan biaya. Untuk biaya
tersebut pengurus perkumpulan harus pandai-pandai memanfaat-
kan secara penuh tanggung jawab biaya yang serba terbatas yang
diperoleh dari sumber-sumber berikut :
a. Iuran dari para anggotanya;
b. Subsidi dari pemerintah;
c. Denda dari para pelanggar yang melakukan pengrusakan ba-
ngunan atau saluran pengairan, pencurian air pengairan, dan
lain-lain;
d. Perolehan lain yang sah dan tidak mengikat, seperti sumbangan
sukarela danparu anggota di luar iuran wajib. {1 {
Demikianlah penjelasan yang perlu diketahui tentang organi-
sasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang kini sudah ber-
kembang di hampir seluruh areal persawahan/areal pertanian yang
memanfaatkan ur pengairan. Dapat ditambahkan bahwa di bebe-
rapa daerah organisasi P3A mungkin saja berbeda nama atau se-
butannya, tetapi pada umumnya tentang struktur organisasi, tugas
pokok dan tatakerjanya adalah sama dengan apa yang telah dike-
mukakan. Tentang perbedaan nama atau sebutan tersebut, misal-
nya :

a. Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), yaitu organisasi P3A


di Jawa Timur.
b. Dharma Tirta, yaitu organisasi P3A di Jawa Tengah.
c. Mitra Cai, sebutan bagi organisasi P3A di Jawa Barat.
d Di Bali, seperti telah dikemukakan secara panjang lebar.
Baei HIPPA wilayah kerjanya ada yang berdasar petak tersier
dan ada pula yang berdasar desa, bagi Dharma Tirta wilayah kerja-

185
tu
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Bcnnet, Hammond Hugh, (1955), EL,EMENTS OF SOIL CONSERVA.


TION, New York, McGraw Hill Book Company,Inc.
lhsari, I. Mohamad (1971), IIMU TEKMK PENGAIRAI.I, Pf Pradnya
Paramita, Jalcarta.
lickbo, Cranet (1969), THE I-AI.IDSCAPE WE SEE, McGraw Hill Book
Company, New York.
Iukuda, H. dan H. Tsutsui, (1973), RICE IRRIGATION IN JAPAN,
i

,l OTGA,Tokyo.
j (irndakusumalU R., (1975), IRIGASI, Pf Sumur Bandung, Bandung.
(hawono Supardi, Dr. Ir., (1977), PERSPEKTTF PENELITIAN PA-
DA PERTANIAI{ TADAII HUJA}I DI INDNESIA, Kongres llmu
Tansh Il, Jogyalcarta.
Ourtafason, A.F., (lg,tE), USNG AI'[D MANAGING SOnS,New York,
McGraw lfill Book Compann lnc.
lhrdjodinomo, Sukirno, (1975), IKtm DAII PENGAIRN{, Pf. Ker-
ya Nusantara Badung.
llrrdipurnomo, Ir., (1979), MENGENAL SISTIM PEMBAGIAN IKLh
'PMI{OTO MONGSO" PADA SUKU JAWA, C*mrRimba,Perum
Perhutani.
llrrroyo, Bangun, (1977), PENGELOTAAD.I AIR IRIGASI (WATER
MANAGEMEM), Dinas hrtanian Propinri Jnva Timur.
tl lrrroben, O.lV. Cs. (1962),IRRIGATION PRINCIPLESI AND PRACTI-
n CES, 3rd. Ed., John lViley & Sons, New York-Iondon Sydney.
[, t rlrryen, Benyamh R., (19?l), RESETTLEMEM A].lD I-AND DEVE
1 LOPMEM IN THE PIilLLIPINES, Transmigration Workrhop, Jan
ld' I kuta (Paper).
1l t .r turpoetra, Ir. A.G., (19E5), KLIMATOLOGI, Pc'nerbit Bina Aksara,
I
I
lrkarta.
I
I 187
-1

ll
r xrrturlruotrr, lr. A.G., (19E5), KONSERVASI TANAH DAN AIR,
Pencrblt Blna Aksara, Jakrrta.
t5. Mulyrdl, Dr.D., (1978), SLTMBERDAYA TANAH KERING, PENYE
naDAu n^Lr h6-r pNGKINAI.{ BLrDI-
I Bogsr.
\nlwm rANArI,
1NIKPERTANIAN,
I
l', [m utu.lN o,lN
lPembangunan Na-
-''-'o
. -- -
-rno,f,
lu<'rt'.
18. Schwab, G.O., dkk., (1966), SOIL AND WATER CONSERVATION
ENGIMERING, John Wiley & Sons, Inc., New York-Iondon'
Sydney.
19. Soedjatmiko (1977), PEMBT KAAN TANAII KERING 'SECARA ME
KANIS DALAM PERLUASATI LAIIAN PERTAT'IIAN, sebuah

20. Sofyan Arsyad, dkk., (1980), ILMU IKLM DAN PENGAIRAITI, Pe'
nerbit C\y' Yasagrna, Jakarta.
21. Sosrodarsono, Ir. Suyono, Cs., (1985), HIDROLOGI$.JNTUKPENG-
' AIRAl.l, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.
22. Subukah, Iman, (1978), HIDROLOGI ITNTUK PERENCANAAN
BAI.IGUNAI.I AIR, Idea Dharma, Bandung.
4.L [.)z E5. jEA rt o,k/gl
23. Soenarto, R. (1959), PENGAIRAI.I, Penerbit Pf Soeroengan, Jaicarta. Kr3. Ili,r?.TitSilIIIRA I "r,.G
24. Thorne D.W., Ph.D. dan H.B. Peterson Ph.D., (1954), IRRIGATED I ekno lcgi p er:gairr,ri pr:r
SOIIS, THEIR FBRTILITY AI.ID MATIAGEMENT, The Blakiston tanie^n
Co. Inc. New York -
Toronto.
25. Ward, Barbara, dkk., (1974), HANYA SATU BLTMI, PERAWATAI'I
DAI{. PEMELIHARAAN SEBUAH PI-AI{ET KECIL, Lembaga
Ekologi INPADdan Yay. Obor, diterbitkan PT Gramedia'
26. DEPARTEMEN MEKA}.IISASI PERTANTAI{, FATEMETA _ IPB _
BOGOR:
.(a) kdoman Kuliah Teknik Tanatr dan Tata Air, (1976);
(b) Kaprta Selekta Teknik Tanatr dan Air, (1976);
(c) Irigasi dan Drainase (1980), bahan penataran Gunr STIU/SMTP
1979-1980.

lt
il
tl
t'
18E i-.-

Anda mungkin juga menyukai