Siklus Hidrologi
recharge
air permukaan
aliran
air tanah
lapisan
kedap air
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 2
Penggunaan Air
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 3
Hydro Softwares
SMS
Manajemen DPS
WMS
GMS
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 4
Hydro Softwares
Surface-water Modeling System (SMS)
Memodelkan hidrodinamika gerakan air
permukaan dan polusinya baik di sungai
maupun di laut
Groundwater Modeling System (GMS)
Memodelkan gerakan air tanah dan
polusinya
Watershed Modeling System (WMS)
Memodelkan manajemen Daerah Pengaliran
Sungai (DPS) untuk melakukan pengelolaan air
tanah dan air permukaan
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 5
Texture Tanah dan Porositas
b) Deposit sedimen tak
seragam dg porositas
rendah
c) Deposit sedimen seragam
dari batuan yang porus shg
secara keseluruhan
porositasnya tinggi
d) Deposit sedimen seragam
yang porositasnya
berkurang karena adanya
endapan mineral
diantaranya
e) Batuan porous
a) Deposit sedimen seragam dg karena pengikisan
porositas tinggi f) Batuan porous
karena retakan
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 6
Pembagian zona vertikal tanah
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 7
Distribusi Vertikal Air Tanah
air muka tanah
vadose
zona vadose sedang
aerasi
zona
air
udara
zona kapiler
partikel muka air tanah
tanah
zona
Jenuh
tanah
air
air
Air vadose yang tertahan pada
bidang kontak partikel tanah di
zona tak jenuh (zona aerasi) lapis kedap air
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 8
Zona Aerasi
Zona air tanaman. Air di zona ini
berada dalam keadaan tidak
jenuh, kecuali pada saat air
berlebih di muka tanah. Tebal muka tanah
zona ini tergantung dari jenis
tanah dan tanaman. zona air
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 9
Zona Jenuh Air
Pada daerah ini semua pori terisi air
– Retensi spesifik (Sr) rasio antara vol. air yang
akan tinggal (setelah jenuh karena gaya berat)
dibagi volume bulknya
→ Sr = wr /V
– Specific yield (Sy) rasio antara vol. air (setelah
jenuh) yang dapat dikeluarkan karena adanya
gaya berat) dibagi volume bulknya
→ Sy = wy /V
– Di dalam tanah wr + wy = , dengan adalah
porositas tanah yang saling berhubungan.
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 10
Air Tanah & Sistem Akuifer
Sumur Sumur
Sumur dangkal
dalam dalam
Air tanah
perched
sungai
sungai
Akuifer
Akuifer nirtekan
Akuifer nirtekan
tekan lapisan
kedap air
lapisan
Akuifer
kedap tekan
air
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 12
Tata guna lahan
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 13
Tempat pembuangan sampah
Pengelolaan tempat pembuangan
sampah harus memperhatikan aspek
air tanah
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 14
Air tanah perched
Muka tanah
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 15
Mata air
a) Mata air depresi terjadi
karena muka tanah
memotong muka air
tanah.
b) Mata air kontak terjadi
karena formasi lolos air
berada diatas formasi
kedap air yang memotong
muka tanah.
c) Mata air artesis terjadi
karena adanya tekanan
dari akuifer tekan
melalui ‘outcrop’ atau
bukaan di muka tanah.
d) Mata air retakan terjadi
pada daerah yang banyak
mengalami retakan.
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 16
Hukum Darcy
v Ki K h Q=Axv
L
p p
∆h z1 1γ
z2
2
p 1 p
2
v A
z 1
L
tabung berisi tanah z2
dialiri air
bidang acuan
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 17
y Arah Aliran
v K h K h2 h1 K [neg] [ pos]
L L
h
h1 v h2
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 18
y Arah Aliran
v K h K h2 h1 K [ pos] [neg]
L L
h
h1 v h2
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 19
Alat ukur Konduktivitas
Hidraulik
dh
(b) Falling
(a) Constant
dh
Q 2
Head
t
dt
Head
h r
K VL h
Qr c
2
Ath L
K
rt 2 L 1h
K 2 ln
rc t h2
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 20
Konservasi Massa 3-D …
Proses ini terjadi qz qz
selama t z
debit keluar
qy debit masuk
debit qx qx q x
masuk
debit keluar
qy q y x
debit keluar
y
qz
debit masuk
q L
Notasi : qL L
Volume kontrol 3-
D
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 21
…Konservasi Massa 3-D
Vol. air karena aliran yang keluar-masuk di volume kontrol
qx x v x yz x v x xyz
Karena debit arah
x: x x x
q y vy xz v y
Karena debit arah y y yxz
y: y y y
qz v z xy vz
Karena debit arah
z: z z z zxy
z z
Selama proses berlangsung (t), maka di dalam volume kontrol akan
terjadi perubahan tekanan air (h) yang menyebabkan kemampuan
tampungnya berubah sebanding dengan Koefisien Tampung (S):
SV h
t dengan V xyz
Persamaan dasar aliran air
tanah perubahan volume
air di volume
vx v y vz S h kontrol
debit keluar 0
masuk
volume x y t
kontrol
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 22
z
Pendekatan Linier
debit qx qx q x
masuk
debit keluar
x
y
∆x
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 23
Persamaan Dasar
Konservasi massa
vx v y vz
S h 0
x y z t
Hukum Darcy
h h h
vx K x vy y vz z
K x y K z
Persamaan Dasar Aliran Air Tanah
h Ky h h
K x K z h
x y z S
x y z t
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 24
Persamaan Dasar
Dalam akuifer anisotropis
x h yK h Kz h
K
S
x
h x y y z z t
K dianggap konstan
Kx 2
h 2h 2
h h
x 2 K K S t
y z
y 2 z
2
y 2
Rembesan di
bawah
sheetpile
Rembesan di
bendungan
Contoh aplikasi
pers. Laplace
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 27
Aplikasi Software GMS
Memodelkan aliran air tanah pada
suatu kawasan
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 28
Aplikasi Software
GMS metode elemen hingga
Penggunaan
dalam GMS
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 29
Aplikasi Software GMS
Pengaruh Pembuangan
Akhir Sampah terhadap air
tanah
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 30
Aplikasi Software
GMS
Memodelkan
sebaran polusi
dalam air
tanah 3-D (3
dimensi)
Animasi gerakan
polutan
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 31
Penyelesaian Persamaan
Persamaan Kuadrat
y ax bx
y
2
x=0, y=c
x
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 32
Penyelesaian Pers. Differensial
Persamaan Diff O1 Persamaan Linier
y y
dy y 2ax b
dx 2ax b
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 33
Penyelesaian Persamaan
Persamaan Diff O2 Persamaan
Linier
y y
d 2y
2a
y 2a
dx 2
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 34
Penyelesaian Pers. Diff O1
Persamaan Diff O1 dy 2ax b
dx
y dy 2ax
bdx
y ax 2 bx K
1
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 35
Penyelesaian Pers. Diff O2
Persamaan Diff O2 2a
d 2y d dy
dx2 2a
dx dx
dy dy
y
dx
d 2adx
dx
2ax K 1
dy 2ax K dx y ax 2 K1 x
1
K2
Jika K1= b & K2= c,
maka kurva
menyebabkan
semula diperoleh
x
Kurva: keluarga parabola
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 36
Penyelesaian
Persamaan Differensial
Penyelesaian persamaan Diff O2 sbb:
d 2y
dx2 2a y ax 2
K x
1
K 2
y ax 2
bx c
jika tidak disertai kondisi sbb:
K1= b & K2= c
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 37
Penyelesaian
Persamaan Differensial
Persamaan asli: y ax
bx c 2
Persamaan diff yang setara dengan
pers. asli mempunyai bentuk:
d 2y
2a
dx2
dy b dan yx0
dx x0
c
disebut kondisi batas
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 38
Kondisi Batas
dy b dan yx0
c
dx
Diperoleh dari syarat di depan:
K1= b & K2= c
x0
Ingat:
dy 2ax dan y ax 2
K 1x K
1 2
dx
K
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 39
Fenomena Alam
Fenomena alam kebanyakan dideskripsikan
melalui persamaan differensial:
d 2y
dx2 2a
dy
b yx0
dx x0 dan
c
Bukan persamaan sederhana eksplisit yang
setara:
y ax
2 bx
27/02/2003 c Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 40
Penyelesaian Pers. Differensial
Persamaan differensial mempunyai solusi
jika disertai dengan kondisi batas
Tanpa kondisi batas, solusinya tidak unik
(banyak solusi)
Contoh: Kondisi Batas
Pers. Dasar
2h 2h
0
x 2 y 2
27/02/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 41