Makalah Gabungan Baru
Makalah Gabungan Baru
Jawaban:
1. Pelapukan Batuan – Daur fosfor diawali dari sumber utama fosfor yang ditemukan
dalam batuan melalui proses pelapukan. Pelapukan tersebut secara alami dipengaruhi
oleh faktor cuaca, hujan dan erosi sehingga mengakibatkan fosfor berpindah ke
tanah. Ketika batuan yang mengandung fosfor terkena air hujan, maka akan
melepaskan ion fosfat dan mineral lainnya.
2. Penyerapan Oleh Tanaman dan Hewan – Fosfat yang telah terkandung dalam tanah
akan dimanfaatkan oleh tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme sekitarnya.
Sedangkan pada hewan herbivora dan manusia, akan menyerap fosfor yang
terkandung pada tanaman ketika mengonsumsinya. Pada hewan karnivora, fosfor
akan diperoleh ketika hewan tersebut memangsa hewan karnivora.
3. Dekomposisi – Berikutnya fosfor akan kembali ke alam atau lingkungan melalui
proses penguraian atau dekomposisi. Fosfat yang telah masuk dalam tanaman atau
hewan akan diurai oleh dekomposer ketika tanaman atau hewan tersebut mati,
sehingga fosfat organik akan kembali ke tanah atau air.
4. Proses daur fosfat dilanjutkan oleh peran bakteri dalam tanah yang akan memecah
bahan organik menjadi bentuk fosfat yang dapat diserap tanaman. Proses ini disebut
mineralisasi.
5. Fosfor yang terkandung dalam air akan terus berjalan siklusnya hingga menjadi
sedimen dan menuju ke lautan.
Manfaat fosfor bagi kehidupan
1. Fosfor bermanfaat untuk proses dalam tubuh, seperti metabolisme karbohidrat,
lemak, dan asam nukleat
2. Fosfor bermanfaat untuk pembuatan pupuk, bahan peledak, kembang api, pasta gigi,
deterjen, korek api, dan pestisida
3. Fosfat berpengaruh secara biologis pada komponen nukleotida dan asam nukleat
pembentuk DNA dan RNA tubuh
4. Fosfor bermanfaat sebagai agen penyangga tubuh dalam menjaga homeostasis asam
basa tubuh
5. Fosfor bermanfaatd dalam reaksi metabolisme pelepasan energi dari tubuh makhluk
hidup
6. DNA makhluk hidup juga dipengaruhi oleh fosfor
7. Fosfor bermanfaat untuk membersihkan, melunakkan air, dan menjaga korosi pipa
8. Fosfor bermanfaat untuk sel-sel protoplasma dan jaringan tulang
Pertanyaan
Dhea: apa peranan mikroba dalam siklus logam dan maanfaatnya dalam kehidupan dalam sehari-
hari?
Isti :mikroba mempunyai peranan dalam pentranformasindalam logam yaitu dalam pembentukan
tanah dan produksi biji logam ,mikroorganisme memilki peranan penting dalam logam logam
menjadi biji logam grade rendah mngasamkan limbah ,dan mencemari penyediaan air .logam fe
merupakan satu contoh dari logam dalam tanah
Pertanyaan
pak Surahman: bagaimana mengatasi tempat tambang yang sudah rusak parah dan mikroba apa
yang dimaanfaat untuk tumbuhan?
jawaban
cani: kegiatan pertambangan tidak bisa dilakukan sembarangan perlu adanya izin dari
pemerintah,setiap pertambangan perlu melakukan monitoring di lingkungan sekitar,mecabut izin
operasi perusahaan pertambangan yang melangar AMDAL,pilih cara yang tepat untuk mengurai
dapak kerusakan lingkungan,menjaga keanekaragaman hayati di sekitar lokasi pertambangan
,dan perusahaan pertambangan wajib melakukan reklamasi bekas pengalian pertambangan
.Seperti yang terjadi pada lahan bekas tambang ,akan berusaha menyembuhkan dirinya sendiri
melalui proses suksesi. Suksesi alami pada lahan dengan kerusakan parah membutuhkan waktu
yang sangat lama bahkan sulit untuk terjadi .Untuk membantu proses pemulihan lahan
terdegradasi ,maka pemanfaatan salah satu alternative. Rhizobia dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan tanaman sehingga mendukung program reflamasi.Akan tetapi pada kondisi-kondisi
tanah tertentu yang boleh dikatakan sangat marginal,sebaiknya inokulasi bakteri rhizobia
dikombinasikan dengan jenis mikroba pontensial lain atau dengan pupuk organic.
Pertanyaan
jawaban
cani & isti :judul dari materi indicator bahan tambang nah dalam materi ini tentu ada hubungan
nya yang bersinambungan dimana dalam bahan tambang adanya mikroorganisme yaitu
Thiobacillus thiooxidans. Colmer dan Temple berhasil mengisolasi bakteri Chemolithoautotroph
dari air asam tambang batubara dekat Pittsburg Bakteri ini mengoksidasi ion fero menjadi feri,
dan bakteri ini diberi nama Thiobacillus ferrooxidans. Kemampuan Thiobacillus ferrooxidans
dalam mengoksidasi sulfur kemudian dimanfaatkan dalam proses oksidasi dan pelarutan logam
sulfida lain seperti kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS). Sejak itu, Thiobacillus
ferrooxidans diisolasi dari banyak air asam tambang dan penemuan bakteri ini telah menandai
era baru dalam memahami fenomena yang berhubungan dengan pembentukan dan degradasi
bijih mineral, serta menjadi dasar dari lahirnya teknologi bioleaching dan biooksidasi.
Pertanyaan :
Jawaban
Cani : tentu ada hubungan dalam kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembenah
tanah untuk memperbaiki sifat tanah untuk memperbaiki sifat tanah dalam usaha untuk reklamasi
lahan pasca tambang dan juga media tanam Kegiatan reklamasi terdiri dari dua kegiatan yaitu :
(1). Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya, dan
(2). Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk
pemanfaatannya selanjutnya. Untuk melakukan reklamasi lahan bekas tambang diperlukan
perencanaan yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai sasaran sesuai yang
dikehendaki , mikroorganisme yang hidup di tambang dan ditemukan pula di dalam air asam
tambang. Mikroorganisme itu adalah Thiobacillus thiooxidans,Mikroorganisme salah satu factor
yang sangat berperan dalam bioleaching logam. Pemilihan mikroorganisme yang akan digunakan
harus tepat karena mikroorganisme tersebut memiliki selektifitas terhadap logam-logam tertentu.
Mikroorganisme yang umumnya digunakan dalam proses bioleaching logam bisa dari golongan
bakteri dan golongan fungi.
Pertanyaan :
Jawaban
Penambahan
BAB IPENDAHULUAN
A.
Latar belakangPada umumnya penelitian ilmiah lebih banyak berhubungan dengan data yang
bersifat interval atau rasio. Data interval dan rasio merupakan data yang berupa angkahasil dari
pengukuran baik pengukuran yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Namun demikian
tidak jarang peneliti harus bekerja dan terlibat dengan data yang berwujud frekuensi. Data
frekuensi atau distribusi frekuensi merupakan data hasil dari pencacahan atau pembilangan.
Jika kita perhatikan pengujian atau tes hipotesis untukharga proporsi hanya melibatkan paling
banyak dua proporsi yang diukur dari dua proporsi yang berbeda. Dalam kenyataannya kita
tidak hanya akan menggunakan dua proporsi, namun lebih dari itu. Oleh karena itu kita tentu
akan mengalami kesulitan jikatiga atau lebih proporsi diuji menggunakan uji hipotesis harga
perbedaan dua proporsi.Untuk mengatasi kesulitan tersebut kita menggunakan pengujian lain
yaitu ujiChi-kuadrat atau Chi- square test yang disimbolkan dengan x
. Chi kuadrat merupakansuatu teknik statistik yang menggunakan untuk menilai probabilitas
guna memperoleh perbedaan frekuensi nyata atau hasil pengamatan atau observasi dengan
frekuensi yangdiharapkan dalam kategori-kategori tertentu. Alat uji ini khusus digunakan untuk
mengujilebih dari dua proporsi dengan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria itu didasarkan pada
cirida hita yang akan diuji proporsinya sehingga menimbulkan jenis pengujian yang
berbeda,walaupun tetap menggunakan satu bentuk rumus yang sama.B.
Rumusan masalah1.
Tujuan1.
) dapat dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwaatau lebih dan data berjenis nominal,
sehingga datanya bersifat dikrit. Dalam uji Chi-Kuadrat dihadapkan pada suatu pengujian
apakah perbedaan antara frekuensi hasilobservasi (disimbolkan fo) dengan frekuensi yang
diharapkan pleh peneliti (disimbolkanfe/fh) dari sampel yang terbatas merupakan perbedaan
yang signifikan atau tidak.
Rumus :X
(−)
= Chi-KuadratCatatan :Bila frekuensi harapn (fe) tidak diketahui maka dapat dicari dengan
rumus fe =
∑
B.
KEGUNAAN CHI-KUADRAT1.
Chi
–
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis nihil yang menyatakan proporsi- proporsi dari
beberapa individu (sampel) yang diteliti mempunyai sifat/kriteria yangsama. Misalnya proporsi
tidak senang, proporsi setuju, proporsi tidk setuju, dll.Prosedur uji statistic Chi -Kuadrata.
Membuat hipotesis dalam uraian kalimatHo : fo = fh (fo dan fh sesuai atau fit)
b.
Disini kita dapat menggunakan taraf keyakinan 80 %, 90%, 95%, 98%, dan 99%.Sesuai dengan
taraf keyakinan si penguji, derajat kebebasan ditentukan melalui banyaknya pasang frekuensi
dikurangi dengan banyaknya besaran yang dihitungdari hasil observasi (pengamatan) yang
digunakan untuk menghitung frekuensiharapan.c.
Menghitung X
2hitung
dan X
2tabel
1)
Mengitung nilai X
2hitung
RumusX
(−)
2)
Nilai X
2tabel
2tabel
2tabel
=X
(α,db)
db = k-1,
d.
2hitung
≤ X2
tabel
, (α; k
hitung
> X2
tabel
, (α; k
-1)e.
Membuat keputusanContoh
ari hasil survey didapat23 orang memilih simpati, 15 orang memilih XL, 27 orang memilih Esia,
24 orangmemilih IM3, 23 orang memilih Mentari dan 16 orang Memilih Frend.Pertanyaan
:Ujilah pernyataan yang menyebutkan bahwa proporsi mahasiswa memilih operatorseluler
adalah sama, gunakan taraf nyata 5%Langkah-langkah menjawab1.
memilih operator seluler adalah samaHa ; proporsi mahasiswa fakultas ilmu komunikasi
3.
Menghitung X
2hitung
rumusX
(−)
a.
Tahapan menghitung X
2hitung
1)
2hitung
JenisoperatorFrekuensiobservasi(fo)Frekuensiharapan(fe)(fo-fe)
2
X
(−)
∑
3 6
= 233)
Menentukan nilai X
2hitung
dengan rumus X
=
∑
(−)
(−)
( 3− 3 )
3
(−3)
3
+
(7−3)
3
(4−3)
3
(3−3)
3
(6−3)
3
= 3,91
7
b.
Nilai X
2tabel
2tabel
2tabel
=X
(α,db)
Dengan n = 6, α = 5%
2tabel
=X
(α,db)
2tabel
=X
2(0,05,5)
Kaidah pengujianJika X
2hitung
≤X
2tabel
2hitung
>X
2tabel
Membandingkan antara X
2hitung
dan X
2tabel
Ternyata X
2hitung
= 3,91 ≤ X
2tabel
Membuat keputusanKarena X
2hitung
≤X
2tabel
2.
Uji Independensi
Uji independen digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh suatuvariable (sampel)
terhadap variasi (sampel) lainnya yang dibagi menjadi beberapasubvariabel. Misalnya pengaruh
tingkat pendapatan terhadap pola konsumsi, pengaruh usia terhadap kemangkiran bekerja,
pengaruh usia terhadap tingkat produktivitas kerja, dsb.
2
……
…...
……
N2.k NT2
……
……
……
……
……
…..
PEMBAHASAN STUDI KASUS SEBAGAI BAGIAN METODOLOGI PENELITIAN
Taufik Hidayat
Email: hidayattaufik19851115@gmail.com
ABSTRAK
Studi kasus (Case studies) merupakan bagian dari metodologi penelitian yang mana pada pokok
pembahasanya seorang peneliti dituntut untuk lebih cermat, teliti dan mendalam dalam
mengungkap sebuah kasus, peristiwa, baik bersifat individu ataupun kelompok. Pada studi
pustaka ini, peneliti ingin mengupas pembahasan tentang studi kasus sebagai bagian
metodologi
tujuan dan jenis studi kasus sebagai metode penelitian, sejarah perkembangan studi
kasus,bagaiman cara atau teknik penerapan studi kasus pada proses penelitian, manfaat
penelitian studi kasus dan langkah-langkah dalam menerapkan studi kasus sebagai metodologi
penelitian. Dengan adanya studi pustaka ini diharapkan akan memberikan wawasan lebih
mendalam kepada halayak umum dalam memahami metode studi kasus (Case Studies) dalam
kajian penelitian.
1. PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk yang diberi keistimewaan oleh sang pencipta dalam bentuk
akal dan pikiran. Akal dan pikiran ini bertejuan untuk menjadikan pembeda dengan makhluk
yang lain di bumi ini. Dengan akal dan pikiran ini juga manusia selalu terdorong untuk selalu
maju, berkembang dan berpikir benar. Dalam kehidupan manusia yang semakin maju dan
berkembang di bidang IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) sekarang ini, menjadikan
manusia harus mampu berfikir realistis dan benar. Untuk mencapai pemikiran yang realistis
dan benar, manusia pasti membutuhkan proses berfikir. Salah satu jawaban melalui poses
berfikir adalah dengan melakukan penelitian dan penelitian itu merupakan bagian dari
kegiatan keilmuan.
Sebagai bagian keilmuan, penelitian merupakan alat untuk menjadikan temuan dan
jawaban menjadi realistis dan logis sehingga terbukti kebenaranya. Ada dua jenis kebenaran
yang bisa terungkap dalam penelitian, yaitu kebenaran formal dan kebenaran substansial.
Kebenaran formal bisa diperoleh melalui metodologi yang dilandasi oleh paradigm yang tepat
Salah satu cara untuk mengungkap kebenaran formal ini dengan cara penelitian baik
yang kualitatif atau kuantitatif. Menurut Dr. Suwartono, M. Hum. Dalam bukunya Dasar-
bahwa ada beberapa faktor yang mengelompokan jenis penelitian menjadi sangat banyak
diantaranya adalah berdasarkan latar belakang, tujuan, pendekatan bidang keilmuan dan
tempat.
Salah satu jenis penelitian diantaranya adalah studi kasus, Studi Kasus berasal dari
terjemahan dalam bahasa Inggris “A Case Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus” diambil
dari kata “Case” yang menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English (1989; 173), diartikan sebagai 1). “instance or example of the occurrence of sth., 2).
“actual state of affairs; situation”, dan 3). “circumstances or special conditions relating to a
person or thing”. Secara berurutan artinya ialah 1). contoh kejadian sesuatu, 2). kondisi aktual
dari keadaan atau situasi, dan 3). lingkungan atau kondisi tertentu tentang orang atau sesuatu.
Berdasarkan pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa Studi kasus merupakan bagian dari
kajian yang mendalam terhadap sesuatu yang berbeda atau unik yang ada dalam suatu
kelompok, lembaga atau individu tertentu.
2. PEMBAHASAN
Menurut bahasa Inggris “A Case Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus”
diambil dari kata “Case” artinya kasus, kajian , peristiwa Sedangkan arti dari
studi kasus, tidak ada definisi tunggal termasuk dalam ilmu sosial terdapat definisi yang
luas dan terbagi dalam empat kategori (Hentz, 2017). Teaching case tidak perlu
menggambarkan individu, peristiwa atau proses tertentu secara akurat, karena tujuan
utamanya untuk meningkatkan pembelajaran. Teaching case dapat berupa ilustrasi dan
meskipun berasal dari pengamatan studi kasus tidak selalu sesuai dengan metodologi
penelitian tertentu. Untuk tujuan pendidikan Yin menyatakan “A case study need not
Studi Kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif,
terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat
mendalam tentang peristiwa tersebut. Pada umumnya tarjet penelitian studi kasus adalah
hal yang actual (Real-Life) dan unik. Bukan sesuatu yang sudah terlewati atau masa
lampau
Merriam & Tisdell (2015) mendefinisikan studi kasus sebagai diskripsi dan
analisis mendalam dari bounded system, sebuah system yang tidak bisa terlepas dari satu
kasus dengan kasus yang lain Karena dalam studi kasus memunculkan adanya bagian-
bagian system yang bekerja secara terintergratif dan berpola dengan yang lain.
kesamaan yang hampir pola dan hasilnya serupa. Menurut Dr. Suwartono, M.Hum
(2014:125) kesimpulan yang diperoleh dari studi kasus tidak bisa digeneralisasikan atau
diasumsikan berlaku pada subjek lain, kecuali individu atau kelompok subjek yang
memiliki karakteristik serupa. menurut Yin (2002) studi kasus sebagai proses penelitian.
‘case’) within its real-life context, especially when the boundaries between phenomenon
and context may not clearly evident” (p.16). Sebuah studi kasus penelitian yang memiliki
tujuan guna menguji pertanyaan dan masalah penelitian yang mana hal itu terlepas dari
konteksnya.
mengungkap kekhasan atau keunikan krakteristik yang terdapat didalam kasus yang
diteliti. kasus itu sendiri merupakan penyebab dilakukanya penelitian studi kasus oleh
karena itu tujuan dan fokus utama dari penelitian studi kasus adalah pada kasus yang
menjadi objek penelitian. Kasus itu bisa ada dan ditemukan hampir disemua bidang, oleh
karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus seperti sifat alamiah kasus,
kegiatan, fungsi, kesejarahan, kondisi lingkungan dan berbagai hal lain yang berkaitan
dan mempengaruhi kasus harus diteliti dengan tujuan untuk menjelaskan dan memahami
Ada beberapa jenis studi kasus yang sering ditemukan dalam penelitian. Menurut
Yin (2002) membagi studi kasus menjadi, studi kasus eksplanatori, eksploratori,
diskriptif. Pertama studi kasus eksplanatori. Studi kasus explanatori merupakan studi
kasus yang kompleks da multivarian biasanya pada studi kasus explanatory ini digunakan
dalam studi kausal. Karena model yang ad pada studi kausu explanatory tepat
pengumpulan data dilapangan dapat dilakukan sebelum adanya pertanyaan peneliti dan
biasanya model penelitian seperti ini di anggap sebagai studi pendahuluan dan penelitian
sosial. walaupun proses data dilakukan sebelum adanya pertanyaan tetap kerangka kerja
penelitiap haruslah sudah dibuat sebelumnya. Ketiga, studi kasus diskriptif, pada jenis
studikasus ini semua kesimpulan akan di jabarkan dengan bentuk diskripsi yang di
Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si (2017:10) Hingga saat ini Studi
Kasus sudah berusia lebih dari 70 tahun. Sejak kemunculannya, jenis penelitian ini
memperoleh banyak kritik karena dianggap analisisnya lemah, tidak objektif dan penuh
bias, tidak seperti penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik sebagai alat analisis.
Studi kasus adalah bagian dari metode penelitian yang sudah cukup lama ada. Pada
awalnya memang dipandang sebelah mata karena dianggap lemah, kurang akurat dan bias
pada hasil penelitian. seiring perkembangan teknologi yang semin maju memberikan
kemuduhan dalam pengambilan data dan mempersempit bias pada hasil penelitian studi
kasus. Studi kasus sering digunakan sebagai metode penelitian pada bidang kajian ilmu
sosial mulai dari psikologi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, sejarah, dan ekonomi
hingga ilmu-ilmu terapan seperti perencanaan kota, ilmu manajemen, pekerjaan sosial,
dan pendidikan
penelitian untuk menyelasaikan tugas akhir dalam bentuk thesis atau disertasi. Hal itu di
lakukan bertujuan untuk menghasilkan hasil kajian yang lebih mendalam dan
perlu melakukan pendekatan yang intensif dalam mencari data informasi penelitian.
Menurut Dr. Suwartono, M. Hum. (2014:126) cara untuk melengkapi informasi hasil
Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si (2017:12) Sama halnya dengan model
research dan studi teks. Studi kasus Juga dilakukan dalam latar belakang yang bersifat
alamiah, holistic dan mendalam. Alamiah berarti proses penelitian dan pengambilan
informasinya dilakukan dalam kehidupan yang nyata (real-life event) seorang peneliti
tidak perlu membuat rekayasa atau uji coba pada subjek penelitian. Dengan informasi apa
adanya ini membuat data lebih akurat dan hasil yang akan di capai jauh dari bias.
Holistic berarti peneliti dituntun untuk dapat menemukan informasi yang akan
koprehensif ini, peneliti tidak hanya penggali informasi dari partisipan dan informan
melalui wawancara tetapi juga bisa di lakukan terhadap orang-orang yang ada disekitar
subjek peneliti.
informasi secara luas dan mendalam. Baik informasi yang bersifat tersurat ataupun
tersirat yang disampaikan oleh saubjek peneliti. Sehingga hasil yang akan di peroleh akan
memiliki perbedaan dibandingkan dengan informasi pada penelitian yang bersifat umum.
mengungkapkan kebenaran dari permasalhan itu sendiri. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo,
M.Si (2017:14) Dalam pandangan paradigma fenomenologi, yang tampak atau kasat mata
pada hakikatnya bukan sesuatu yang riel (realitas). Itu hanya pantulan dari yang ada di
dalam mengkaji hal tersebut peneliti tidak cukup hanya melihat dari sesuatu yang tampak
(secara umum) saja, akan tetapi menggalai lebih dalam. Sebagai contoh penelitian
terhadap seorang guru yang memiliki prestasi lebih dibandingkan dengan teman-teman
interview tersebut peneliti harus mampu mengungkap data-data informasi baik yang
bersifat tersirat ataupun tersurat yang disampaikan oleh subjek peneliti. Guna
Menurut Lincoln dan Guba, sebagaimana dikutip Mulyana (2013: 201202), keistimewaan
1. Studi Kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan
2. Studi Kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami
3. Studi Kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti
dengan subjek atau informan,
tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga
keterpercayaan (trustworthiness),
5. Studi Kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas
transferabilitas,
6. Studi Kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan
Berdasarkan manfaat studi kasus diatas, penelitian studi kasus akan mampu
memberikan kejelasan terhadap subuah kasusu yang mendalam dan akurat. Studi kasus
juga terbuka orang lain dalam menafsirkan sebuah konteks atau kasus sehingga hasil yang
poses yang secara teratur dan berkelanjutan. Beberapa tahapan yang harus dilalui oleh
peneliti diantaranya:
Tema atau topic dalam penelitian menjadi hal sangat penting dalam kajian
studi kasus. Hal ini disebabkan tema adalah “body of knowledge” begitu penting
pemilihan tema maka alangkah baiknya peneliti haruslah melihat latar belakang
akademisi yang menji bagian dari keilmuanya. Sebagai contok seorang mahasiswa
pendidikan Bahasa Inggris, sehingga hasil kajian peneliatnya akan mendalam dan
menelaah kajian teori-teori, yang ada pada buku bacaan, jurnal, majalah ilmiah, surat
kabar dan juga laporan penelitian terdahulu. Menurut Yin (1994: 9) pembacaan
literatur sangat penting untuk memperluas wawasan peneliti di bidang yang akan
topik bahasan (kasus) yang diangkat dan kemutakhiran (novelty). Semakin muktahir
kajian bacaan yang dibaca maka semakin baik dan relevan sesuai dengan
perkembangan yang di hadapi oleh peneliti. Sering di temukan kutipan bacaan yang
kurang tepat dan relevan karenatidak sesuai dengan kajian pembahasan pada
bidangnya.
c) Perumusan Masalah
Pada proses perumusan masalah, peneliti di tuntut untuk lebih teliti hal apa
yang akan di jadikan pokok masalah pada penelitian, menurut Dr. Suwartono (2014:
24) perumusan suatu permasalahan perlu dilakukan untuk memperjelas masalah yang
d) Pengumpulan Data
atau menjaring data penelitian. Pada proses pengumpulan data studi kasus, peneliti
dan dokumentasi. Pada tahapan ini peneliti mempunyai peranan yang sangat penting
hal itu dikarenakan penelitilah yang bisa menyimpulkan kapan waktu untuk
memulai dan mengakhiri penelitian dan juga mampu mengukur data yang dibutuhkan
sudah cukup.
pengumpulan data. Pada proses ini , peneliti harus mengecek setiap data, menyusun
dukumentasi dalam bentuk gambar atau photo. Data akan di olah oleh peneliti.
Menurut Dr. Suwartono, M. Hum (2014:79) istilah “olah” atau “proses” data inilah
penulis sering mengunakan untuk mengganti kata “Analisis” yang lebih terkesan
rumit. Pada proses analisis data. Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si
(2017:20) Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk memberikan
rumusan masalah yang diajukan. Untuk dapat menyimpulkan hasil temuan pastilah
tidak semudah yang kita pikirkan karena peneliti akan dituntut harus melalui
hanya kecerdasan dan ketelitian yang menjamin akan hasil nya tepat wawasan
meringkas hasil temuan yang sudah di lakukan kemudian membuat hasil kesimpulan
temuan .
peneliti terhadap hasil penemuan secara ilmiah. Menurut Yunus (2010: 417) ada
beberapa versi mengenai laporan penelitian, tetapi secara umum terdapat 3 syarat
1. Objektif,
2. Sistematik
Berdasarkan standar diatas, maka hasil karya ilmiah tidaklah semudah yang kita
bayangkan dan tidak asal. Pertama, Objektif , ini bermaksud hasil pemerolehan data
yang didapatkan dalam penelitian adalah benar-benar data hasil dari subjek peneliti,
bukan dari sudut pandang peneliti. Kedua, sistematik dalam artian pada proses
penelitian ada tahapan-tahapanya, mulai dari awal sampai akhir kesimpulan dan
laporan masih berkaitan. Ketiga, mengikuti methode ilmiah, maksudnya pada proses
penelitian kegiatan yang dilakukan haruslah terstandar dengan alur dan tahapan yang
G. Contoh Penelitian
Contoh studi kasus yang dilakukan oleh Unika Prihatsanti1, Suryanto2, & Wiwin
merinci dan detail terkait studi kasus sebagai bagian dari metode penelitian. Dengan studi
kasus ini juga peneliti ingin menegelompokan hasil temuanya pada bidang psikologi
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu, (1),
artikel surat kabar, atau dokumen apapun yang dikaitan dengan penyelidikan. Triangulasi
bukti melalui dokumen berfungsi untuk menguatkan bukti dari sumber lain. (2)
Wawancara, merupakan sumber paling penting. Bentuk wawancara yang dilakukan oleh
keraguan menggunaan studi kasus sebagai metode untuk meneliti kasus Meskipun
(2018:132) banyak psikolog enggan untuk menerima penelitian berbasis studi kasus
sebagai pendekatan yang sah untuk memproduksi pengetahuan dan diseminasi hasil
penelitian. Upaya untuk mempublikasikan studi kasus pada jurnal psikologi, umumnya
kelompok kecil, ‘tuduhan’ adanya bias peneliti, dan kurangnya dukungan statistik. Kritik
terhadap studi kasus merujuk pada metodologi, yang mengganggap bahwa eksperimen
dan sampel yang besar merupakan bukti dukungan dalam penelitian psikologis. Supaya
pendekatan ini dapat diterima dalam psikologi, penelitian sosial menjelaskan bahwa hal
Dari hasil penelitia diatas menunjukan bahwa studi kasus menjadi bagian dari
metodologi penelitian walaupun ada beberapa bidang tertentu yang masih ragu untuk
menggunaanya. beberap ilmuan memberi kerangka dan prosedur yang harus di ikuti
diantaranya Yin (2002) secara rigid mengharuskan peneliti untuk pengikuti prosedur
penelitian yang ditetapkan bahkan ketika peneliti mengubah desain maka peneliti perlu
kembali pada prosedur awal. Yin memberikan struktur desain yang ketat pada metode
studi kasus, sebaliknya Stake (1995) menyarankan desain yang fleksibel di mana peneliti
dapat membuat perubahan meskipun terjadi pada proses penelitian. Tujuan penelitian
studi kasus untuk memberikan diskripsi telah digunakan di bidang psikologi, baik
3. KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang diberi keistimewaan oleh sang kholik Alloh. S.W.T
dalam bentuk akal dan pikiran. Dengan akal dan pekiran manusia mampu berpikir secara
ilmiah untuk menemukan kebenaran dari misteri kehidupan. Penemuan kebenaran melalui
proses berpikir secara ilmiah tentu membutuhkan proses dan metode yang akurat dan tepat.
Beberapa metode penelitian yang sering digunakan untuk mengungkap sebuah kasus di
bidang sosial salah satunya adalah metode studi kasus. Studi kasus menjadi metode penelitian
yang memberikan kontribusi mendalam dalam mengungkap permasalahan atau kasus tertentu
Studi kasus sebagai bagian metode penelitian memberikan kerangka tertentu pada
menentukan tempat, menentukan metode yang akurat, menentukan teknik pengumpulan data
yang relevan, menganalisis hasil data yang di peroleh dari subjek penelitian, membuat
kesimpulan dan laporan penelitian. Hasil temuan dapat di katakana ilmiah jika memenuhi
standar Objektif, sistematik dan mengikuti prosedur ilmiah.
DATAR PUSTAKA
Yin, Robert K. 1994. CASE STUDY RESEARCH. Thousand Oaks, London, New Delhi: SAGE
Publications
Yin, Robert. K. (2002). CASE STUDY RESEARCH: Design and methods (2rd ed.). Thousand
Hentz, P. (2017). Overview of case study research. Dalam Chesnay, M. (Eds). Qualitative
Unika Prihatsanti, Suryanto, & Wiwin Hendriani. (2018). MENGGUNAKAN STUDI KASUS
SEBAGAI METODE ILMIAH DALAM PSIKOLOGI. ISSN. Vol. 26, No. 2, 126 – 136
Merriam, S. B., & Tisdel, E. J. (2015). Qualitative research: A guide to design and
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. 2017. STUDI KASUS DALAM PENELITIAN
PROSEDURNYA.http://repository.UINMalang.ac.id.//1104/1/studi-kasus-dalam-
penelitian-kualitatif
Rosdakarya
Stake, R. (1995). The art of case research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
doi:10.2307/329758