Makalah Statistik Kel 2 Uji Square
Makalah Statistik Kel 2 Uji Square
Disusun Oleh
Kelompok 2:
Deni Murtiya Ningsih (2084105009)
Dessy Nonik Maharani ( 2084105018 )
Dosen Pembina
Dr. Jayanti Syahfitri, M. Pd
Dr. Tomi Hidayat, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq,
serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Uji Square” dengan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu penulis sampaikan
kepada Nabi kita, Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga
akhir zaman untuk kita umatnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Uji Square.....................................................................................................8
B. Karakteristik Uji Square...............................................................................9
C. Keunggulan Uji Square..............................................................................11
D. Metode perhitungan dengan Uji Square.....................................................11
A. Kesimpulan ..............................................................................................16
B. Saran dan Kritik..........................................................................................16
A. Latar Belakang
Dalam kasus dimana variabel yang dihubungkan bersifat numerik, maka analisis
menggunakan korelasi merupakan salah satu pilihan. Namun, jika kedua variabel yang
dihubungkan bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa lagi digunakan
karena angka pada suatu kategori hanya berupa kode bukan nilai yang sebenamya sehingga
operasi aritmatika tidak sah untuk kasus data kategorik. Alasan yang lain mengapa analisis
korelasi tidak bisa digunakan pada data kategorik karena salah satu tipe variabel kategorik
adalah nominal yang tidak bisa diurutkan kategorinya. Pemberian urutan yang berbeda jelas
akan memberikan nilai korelasi yang berbeda pula sehingga dua orang yang menghitung nilai
korelasi besar kemungkinan memberikan hasil yang tidak sama. Untuk itulah maka analisis
chi-square yang akan digunakan untuk mencari apakah ada hubungan (asosiasi) dan
perbedaan (komparasi) antar variabel-variabel kategorik tersebut.
Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Formula
tersebut dapat menggambarkan sebuah fenomena ketika asumsi-asumsi tersebut terpenuhi.
Oleh karena itu, jika kita memakai formula tersebut maka data yang diharapkan sesuai
dengan asumsi sebuah formula penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut makalah ini dapat
dijadikan referensi untuk meningkatkan pemahaman chi square (kai kuadrat) dan uji prasyarat
analisis yang baik dan benar di dalam sebuah penelitian.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah definisi dari uji Chi Square?
2. Bagaimana kakteristik dari uji Chi Square?
3. Apakah kegunaan dari uji Chi Square?
4. Bagaimana metode perhitungan menggunakan uji Chi Square?
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui definisi dari uji Chi Square
2. Mengetahui kakteristik dari uji Chi Square
3. Mengetahui kegunaan dari uji Chi Square
4. Mengetahui metode perhitungan menggunakan uji Chi Square
D. Manfaat
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui definisi dari uji Chi Square
2. Dapat mengetahui kakteristik dari uji Chi Square
3. Dapat mengetahui kegunaan dari uji Chi Square
4. Dapat mengetahui metode perhitungan menggunakan uji Chi Square
BAB II
PEMBAHASAN
Statistik Non-Parametrik
Statistik nonparametik adalah statistik yang tidak memerlukan perbuatan asumsi
tentang bentuk distribusi dan karena itu merupakan statistik yang bebas-distribusi dan dalam
menarik kesimpulan tidak memperhatikan bentuk distribusi populasi. metode statistik yang
dapat digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode
statistic parametrik, terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Istilah lain yang
sering digunakan untuk statistik nonparametrik adalah statistik bebas distribusi (distribution
free statistics) dan uji bebas asumsi (assumption-free test). Statistik nonparametrik
banyak digunakan pada penelitian-penelitian sosial. Data yang diperoleh dalam
penelitian sosial pada umunya berbentuk kategori atau berbentuk rangking.
Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji statistik ini disebut juga sebagai
statistik bebas sebaran (distribution free). Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan
bentuk sebaran parameter populasi berdistribusi normal. Statistik nonparametrik dapat
digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada
umumnya data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal. Dari segi jumla data,
pada umumnya statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n <30).
Adapun macam-macamnya yaitu Uji Tanda, Uji Peringkat 2 Sampel Wilcoxon, Uji Korelasi
Peringkat Spearman, Uji Konkordansi Kendall, Uji Run(s), Uji Median, dan Uji Chi Square.
A. Chi Square
1. Pengertian Uji Chi Square
Uji Chi Square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi
observasi atau yang benar-benar terjadi dengan frekuensi harapan/ekspektasi. Uji chi square
tidak dibatasi oleh asumsi-asumsi ketat tentang jenis populasi maupun parameter populasi,
yang dibutuhkan hanya derajat bebas. Uji chi square menggunakan teknik goodness of fit,
yaitu dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang nyata antara banyak
yang diamati yang masuk dalam masing-masing kategori dengan banyak yang diharapkan
berdasarkan hipotesis nol. (Suciptawati, 2010). Uji chi square tergolong ke dalam jenis
statistik nonparametrik sehingga uji chi square tidak memerlukan syarat data berdistribusi
normal (Sufren dan Natanael, 2013).Chi square dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya
interdependensi antara variabel kualitatif yang satu terhadap lainya berdasarkan pada
observasi yang ada. Secara umum uji chi square digunakan untuk:
a) Interdepensensi satu variabel atau lebih dengan variabel lainya
b) Kesesuaian antara frekuensi observasi variabel tertentu dengan frekuensi yang didapat
berdasarkan nilai harapannya.
Chi Kuadrat dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel atau satu
variabel, yang terdiri atas dua kategori atau lebih. selain itu dapat digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif 2 sampel atau 2 variabel serta untuk menguji hipotesis asosiatif yang
berskala nominal.
1. Chi square untuk uji hipotesis deskriptif satu sampel
Menurut Sugiyono (2013), Chi square satu sampel adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih
klas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Yang dimaksud hipotesis deskriptif dapat
merupakan estimasi/dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi antara kategori satu
dan kategori lain dalam sebuah sampel tentang sesuatu hal.
Rumus:
Dimana:
x 2 = Chi square
f́ = Frekuensi yang diobservasi
f h = Frekuensi yang diharapkan
Distribusi Chi Khuadrat merupakan distribusi dengan variabel acak kontinu. Simbul
yang dipakai untuk chi kuadrat ialah 2. Persamaan distribusi kuadrat adalah :
f(u) = K . u1/2 - 1 e-1/2u
Dimana :
u = 2untuk memudahkan menulis dan harga u > 0
v = derajat kebebasan
K = bilangan tetap yang bergantung pada v
e = 2,7183
Grafik distribusi chi kuadrat umunya merupakan kurva positif, yaitu miring ke kanan.
Kemiringan ini makin berkurang jika derajat kebebasan v makin besar (Sudjana, 2001:147).
Distribusi kai-kuadrat sangat kriteria untuk pengujian hipotesis mengenai varians dan juga
untuk uji ketepatan penerapan suatufungsi (test goodness of fit) kalau digunakan untuk data
hasil observasi atau data empiris. Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah distribusi
pendugaan berdasarkan sampel hampir sama atau mendekati distribusi teoritis, sehinga kita
dapat menyimpulkan bahwa populasi dari mana sampel itu kita pilih mempunyai distribusi
yang kita maksud (misalnya, suatu populasi mempunyai distribusi Binomia, Poisson atau
Normal).
Misalnya sebuah dadu yang mempunyai 6 mata (1, 2, 3, 4, 5, 6) dilemparkan ke atas
sebanyak 300 kali. Dalam jangka panjang, kita harap untuk melihat masing-masing mata
tersebut muncul dengan frekuensi mata dadu yang muncul sekitar 50, walaupun dadu itu
termasuk “fair dice”. Dengan menggunakan kai-kuadrat, kita dapat menentukan apakah suatu
dadu dapat dikatakan “fair” setelah membandingkan frekuensi dari masing mata dadu
tersebut.
Kalau Zi = N (0, 1) = variable normal dengan rata-rata 0 dan varians sama dengan 1,
atau E(z) = 0, z2 = 1, maka jumlah Z12 + Z22+ .... + Zk2sama dengan Xk2 dengan derajat
kebebasan (degrees of freedom) sebesar k.
❑
K 2k =∑ Z 2i
k=1
Kalau suatu himpunan yang terdiri dari n variabel acak X = { X i}, dimana Xi = N (µ, 2)
untuk semua i (i = 1, 2, . . . , n), maka kita dapat memperoleh variabel Z seperti yang di atas,
dengan rumus
X 2k =∑ Z2i
k=1
Kalau suatu himpunan yang terdiri dari n variabel acak X = { Xi }, di mana X i = N (µ, 2)
untuk semua i (i = 1, 2, . . . , n), maka kita dapat memperoleh variabel Z seperti yang
dimaksud diatas, dengan rumus
Xi−μ
Zi = =N ( 0,1 ) , i=1 , 2, . . .. , n
σ
6) Hipotesis:
H0 :Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan tidak berbeda (peluang 3 jurusan untuk
dipilih siswa adalah sama)
Ha :Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan berbeda (peluang 3 jurusan untuk dipilih
siswa adalah tidak sama)
7) Kriteria pengujian hipotesis
Bila Nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai Chi square tabel, maka H 0 diterima
dan bila lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka Ha diterima.
8) Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel, maka dapat
diketahui bahwa Chi square hitung = 32,66. Dalam hal ini dk = N-1 = 3-1 = 2.
Berdasarkan dk 2 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel = 5,99. Chi
square hitung lebih besar dari chi square tabel (32,66> 5,99). Dengan demikian H0
ditolak dan Ha diterima.
9) Kesimpulan
Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan SMK berbeda, dan berdasarkan data jurusan
kecantikan paling banyak diminati siswa.
10) Saran untuk SMK x
Jurusan yang dibuka adalah kecantikan, karena paling banyak diminati siswa.
Obyek I Obyek II
Sampel A A B A+B
Sampel B C D C+D
N = jumlah sampel
Rumus :
Contoh :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara jenis sekolah
(SMA/SMK) dengan minat lulusan untuk melanjutan studi ke perguruan tinggi atau bekerja..
Jenis sekolah dikelompokkan menjadi dua yaitu SMA dan SMK. Sampel pertama sebanyak
80 orang, sampel kedua sebanyak 70 orang. Berdasarkan angket yang diberikan kepada
sampel lulusan SMA, maka dari 80 orang tersebut yang memilih melanjutkan studi ke
perguruan tinggi sebanyak 60 orang, dan yang memilih bekerja sebanyak 20 orang.
Selanjutnya dari kelompok sampel lulusan SMK memilih melanjutkan studi ke perguruan
tinggi sebanyak 20 orang, dan yang memilih bekerja sebanyak 50 orang
Berdasarkan hal tersebut, maka :
1) Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecenderungan lulusan dalam memilih untuk melanjutan studi ke perguruan tinggi atau
bekerja.
2) Variabel penelitiannya :
1) Variabel Independen : Jenis sekolah
2) Variabel dependen : Minat lulusan
3) Rumusan Masalah:
Adakah perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan untuk melanjutan studi ke
perguruan tinggi atau bekerja.
4) Sampel : Terdiri dari dua kelompok sampel independen yaitu kelompok lulusan SMA
dengn jumlah 80 orang dan kelompok lulusan SMK dengn jumlah 70 orang.
5) Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
Ha : Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
6) Kriteria pengujian hipotesis
Dengan dk = 1 dan probabilitas 5%. H0 diterima bila nilai Chi square hitung lebih kecil
dari nilai Chi square tabel dan bila lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka Ha
diterima.
7) Penyajian data
Data hasil penelitian disusun ke dalam tabel:
Tabel : Frekuensi minat lulusan
Sampel Minat lulusan Jumlah Sampel
Melanjutkan Bekerja
studi
Lulusan SMA 60 20 80
Lulusan SMK 20 50 70
Jumlah 80 70 150
8) Perhitungan
Berdasarkan tabel tersebut dan menggunakan rumus chi square 2 sampel
independen, dapat dihitung:
−1
2
(x) =
(
150 ¿ 60.50−20.20∨
2 )
150 ²
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari Makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Uji Chi Squre adalah test of independence, merupakan salah satu pengujian untuk
mengetahui hubungan atau kebebasan antar variabel yang bersifat kategori.
2. Uji Chi Square digunakan untuk interdepensensi satu variabel atau lebih dengan
variabel lainya, dan digunakan untuk kesesuaian antara frekuensi observasi variabel
tertentu dengan frekuensi yang didapat berdasarkan nilai harapannya.
3. Beberapa karakteristik dari Chi Square adalah yaitu nilai Chi Square selalu positif
karena merupkan hasil pengkuadratan, terdapat beberapa kelompok distribusi Chi
Square, yaitu distribusi Chi square dengan dk=1, 2, 3, dan datanya berbentuk diskrit
atau nominal.
4. Rumus dari perhitungan uji Chi Square yaitu adalah sebagai berikut.
Tanty, H., Bekti, R., D., dan Rahayu, A. 2013. Metode Nonparametrik Untuk Analisis
Hubungan Perilaku dan Pengetahuan Masyarakat Tentang Kode Plastik.
http://library.binus.ac.id/eColls/eJournal/04_Heruna,%20Rokhana,%20Anita.pdf.
[Diakses pada 8 Oktober 2017].