Anda di halaman 1dari 17

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam

memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada
perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan
menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita. Secara
sederhana, pertumbuhan ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara selama periode tertentu
yang mana lebih baik atau meningkat dari periode sebelumnya berdasarkan beberapa indikator.
Indikator tersebut adalah kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per-kapita, jumlah
tenaga kerja yang lebih besar dari pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan. Jika
kondisi dari indikator-indikator tersebut menurun dibanding periode sebelumnya, maka negara
tersebut bukannya mengalami pertumbuhan ekonomi namun justru kemunduran
ekonomi.Sedangkan pendapat lain dari Simon Kuznets menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi adalah keadaan dimana suatu negara mampu meningkatkan output (hasil produksi
ekonomi) berdasarkan kemajuan teknologi yang diiringi dengan penyesuaian ideologi. Hal ini
menunjukkan adanya tiga komponen yang berkaitan satu sama lain dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, yaitu peningkatan produksi negara, kemajuan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas, dan penyesuaian ideologi yang terbuka dalam menerima teknologi
baru.

Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi

Prof. Simon Kuznets berpendapat bahwa terdapat enam karakteristik pertumbuhan ekonomi
modern yang terlahir dalam analisa berdasarkan produk nasional dan komponennya, penduduk,
tenaga kerja, dll.

Ke enam ciri-ciri tersebut adalah adanya laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita yang
sangat cepat, perkembangan produktivitas masyarakat, pertumbuhan tingkat struktural yang
melesat, tingkat urbanisasi yang tinggi, adanya ekspansi pada negara maju, terjadi arus barang,
modal dan manusia di berbagai negara.

Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi


Setidaknya, terdapat lima faktor pertumbuhan ekonomi yang mampu mempengaruhi suatu bisnis,
faktor-faktor tersebut adalah

1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat menjadi SDM adalah suatu indikator
perkembangan ekonomi pada suatu bangsa.

2. Sumber Daya Alam

Teori Pertumbuhan Ekonomi


Dalam buku Ekonomi (2009) karya Dewi Kusumawardani, ada beberapa teori yang dikemukan
olah para ahli mengenai hubungan antara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan
ekonomi. Berikut teori-teori pertumbuhan:

1. Teori klasik Pada teori klasik menekankan mengenai pentingnya faktor-faktor produksi
dalam menaikan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Namun yang perlu
diperhatikan oleh ahli ekonomi adalah peran tenaga kerja. Menurutnya tenaga kerja yang
berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
2. Teori Schumpeter Teori Schumpeter menekankan mengenai peran usahawan yang akan
melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3. Teori Harrod-Domar Pada teori Harrod-Domar menunjukkan peranan investasi sebagai
faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Pada dasarnya teori tersebut
menekankan peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan.
4. Teori Neoklasik Teori Neoklasik menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan
peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
5. Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
6. Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi akan dinilai menggunakan perbandingan pada
komponen yang mampu mewakili keadaan ekonomi suatu negara terhadap periode atau
tahun sebelumnya. Terdapat dua komponen yang bisa dimanfaatkan untuk menilai atau
mengukur pertumbuhan ekonomi pada suatu negara, yaitu:
7. 1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
8. Produk Nasional Bruto yang sering disingkat menjadi PNB atau dalam bahasa Inggris
nya adalah Gross National Product yang disingkat GNP, adalah pendapatan yang
diperoleh negara dalam kurun waktu tertentu berdasarkan pendapatan yang diperoleh
oleh masyarakatnya.
9. Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PNB adalah dengan
melakukan perbandingan PNB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
10.2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
11. Cara perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
tentu berbeda dengan PNB. Jika PNB menghitung berdasarkan penghasilan yang
diperoleh oleh masyarakat dimanapun mereka berada, maka perhitungan PDB diukur dari
pendapatan negara berdasarkan teritorialnya.
12. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan PDB sama seperti
PNB, yang mana membandingkan PDB pada periode berlangsung dengan periode
sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan analisi
tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi
menujukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan
masyarakat pada suatu periode tertentu. Dengan kata lain bahwa pertumbuhan ekonomi lebih
menujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif . Biasanya diukur dengan menggunakan
data Produk Domestik Bruto (PDB). Prtumbuhan ekonomi berbeda pembangunan ekonomi,
keduanya mempunyai arti yang sedikit berbeda meski dua-duanya menerangkan mengenai
perkembangan.

Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan sebagai patokan yang melihat kemajuan suatu negara dan
bagaimana hasil dari pembangunan yang dilakukan selama periode tersebut. Jika pembangunan
yang dilakukan pemerintah berhasil dengan efektif, maka akan terlihat pertumbuhan ekonomi
yang signifikan dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi juga menggambarkan bagaimana
kemakmuran rakyat karena dilihat berdasarkan pendapatan per-kapita atau pendapatan rata-rata
dari penduduk sebuah negara.

Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat membuat perencanaan


mengenai penerimaan negara dan rencana pembangunan yang akan dilakukan. Pertumbuhan
ekonomi yang kurang baik dapat dijadikan landasan untuk menerima bantuan dana dari pihak
internasional, seperti Bank Dunia atau negara lain. Sedangkan bagi para pelaku sektor usaha atau
perusahaan, tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan dasar dalam membuat rencana
pengembangan produk dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Dari keenam ciri itu, dua diantaranya yaitu kuantitatif yang berhubungan dengan pertumbuhan
produk nasional dan pertumbuhan penduduk, yang dua berhubungan dengan peralihan struktural
dan dua lagi ddengan penyebaran internasional. Kita akan membahas satu persatu ciri-ciri
pertumbuhan ekonomi. yaitu sebagai berikut :

1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita.

Pertumbuhan ekonomi modern, yang sebagaimana terungkap dari pengalaman negara maju sejak
akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19, ditandai dengan laju kenaikan produk per kapita yang
tinggi dibarengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Laju kenaikan yang luar biasa
itu paling sedikit sebesar lima kali untuk penduduk dan paling sedikit sepuluh kali untuk
produksi.Professor Kuznets menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di tiga belas
negara tidak termasuk Perancis, pada masa modern yaitu lebih tinggi daripada masa pra-modern.
Kecuali Perancis yang pertumbuhan penduduknya sebesar 2,5 persen per dasawarsa, laju
pertumbuhan penduduk bergerak di sekitar 6 sampai 7 persen untuk inggris, swedia, jerman
barat, jepang dan Belanda, serta 19-24 persen untuk Kanada, Amerika Serikat, dan Australia.

2. Peningkatan Produktivitas

Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk per kapita
terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan suatu efisiensi atau
produktivitas per unit input. Hal ini bisa dilihat dari semakin besarnya masukan sumber tenaga
kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi atau kedua-duanya.Kenaikan efisiensi
berarti penggunaan output yang lebih besar untuk setiap unit input. Menurut Kuznets, laju
kenaikan produktivitas ternyata bisa menjelaskan hampir keseluruhan pertumbuhan produk per
kapita di negara maju. Bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk menampung biaya
dan input yang tersembunyi, pertumbuhan produktivita tetap bisa menjelaskan lebih dari separuh
pertumbuhan dalam produk per kapita.

3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi.

Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup peralihan dari kegiatan
pertanian ke non-pertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala unit-unit produktif, dan
peralihan dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan terhadap hukum serta perubahan
status kerja buruh.

4. Urbanisasi

Pertumbuhan ekonomi modern ditandai pula dengan semakin banyaknya penduduk negara maju
yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Inilah yang disebut
urbanisasi.Urbanisasi pada umumnya adalah produk industrialisasi. Skala ekonomi yangmuncul
dalam usaha nonagraris sebagai hasil perubahan teknologi mengakibatkan perpindahan tenaga
kerja dan penduduk secara besar-besaran dari pedesaan ke daerah perkotaan.Karena sarana teknis
transportasi, komunikasi dan organisasi berkembang menjadi lebih efektif, maka terjadila
penyebaran unit-unit skala optimum. Semua proses ini memengaruhi pengelompokan penduduk
berdasarkan status sosial dan ekonomi serta mengubah pola dasar peri kehidupan.

5. Ekspansi Negara Maju

Pertumbuhan negara maju kebanyakan tidak sama. Pada beberapa bangsa, pertumbuhan ekonomi
modern terjadi lebih awal daripada bangsa yang lain. Hal ini sebagian besar diakibatkan
perbedaan latar belakang sejarah dan masa lalu. Ketika ilmu dan pengetahuan modern mulai
berkembang.

6. Arus Barang, Modal, dan Orang Antarbangsa

Arus barang, modal, dan orang antarbangsa kian meningkat sejak kuartal kedua abad ke-19
sampai Perang Dunia I tetapi mulai mundur pada perang dunia I dan berlanjut sampai akhir
perang dunia II. Tapi demikian sejak awal tahun lima puluhan terjadilah peningkatan dalam arus
barang, modal dan antarbangsa.

Faktor – faktor Non-Ekonomi


1. Faktor Sosial

Struktur dan situasi politik serta admiistrasi pemerintahan yang lemah merupakan faktor
penghambat yang besar bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Politik yang
tidak stabil serta pemerintahan yang lemah dan korup sangat menghambat kemajuan ekonomi.

2. Faktor Manusia
Aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat meliputi antara lain sikap, tingkah laku,
pandangan masyarakat, motivasi kerja, kelembagaan masyarakat dan hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan itu. Sebagai ilustrasi, misalnya pendidikan dan kebudayaan barat membawa
pemikiran dan pandangan ke arah penalaran, sikap dan skeptisme, dan semangat untuk
menghasilkan penemuan baru, yang kesemuanya dapat menunujang pertumbuhan ekonomi.
Faktor SDM mampu mempercepat dan bahkan mampu memperlambat proses pertumbuhan
ekonomi. Contohnya adalah saat suatu negara mempunyai jumlah pengangguran yang meningkat
terhadap penduduknya, maka negara tersebut pun dinilai mengalami kemunduran.

Adanya penurunan kualitas pada sumber daya manusia ini melahirkan peningkatan jumlah
pengangguran yang kemudian diperburuk dengan semakin menurunnya jumlah lapangan
pekerjaan. Peningkatan jumlah pengangguran ini mampu memicu tingginya angka kemiskinan di
negara tersebut.

Nantinya, hal ini akan berpengaruh pada permintaan masyarakat atas barang dan jasa dari suatu
perusahaan. Umumnya, para masyarakat akan lebih menghemat pendapatannya dan hanya akan
berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja.

3. Faktor Politik dan Administratif

Susunan dan tertib hukum serta pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
keliru sering kali menghambat kemajuan ekonomi, sehingga tidak mendukung terlaksananya
pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu maka hukum harus dilaksanakan secara tertib
dan konsekuen, yang ditujukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.

4.. Kemajuan IPTEK

Suatu negara akan dinilai maju dalam hal ekonomi jika mengalami peningkatan terkait
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan yang
mengutamakan teknologi untuk melahirkan barang atau jasa yang lebih efisien.

Adanya pemanfaatan teknologi yang sudah maju dinilai bahwa perusahaan tersebut bisa
melahirkan produk yang lebih cepat serta efisien. Contohnya saja teknologi dalam hal peralatan
produksi, jika digunakan secara tepat, maka akan membantu mengurangi penyerapan tenaga
kerja sehingga anggaran tenaga kerja bisa dipangkas dan digunakan untuk keperluan lain.

Namun, penerapan teknologi ini tentunya masih jarang atau sulit diterapkan untuk perusahaan
yang sedang berkembang, karena alat berteknologi tinggi tersebut umumnya sangat mahal dan
harus diimpor dari luar negeri.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Mengapa suatu perekonomian bisa berkembang dengan cepat, tetapi terkadang tidak mengalami
suatu perkembangan? Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara, adakalanya
bergerak dengan cepat, tapi terkadang bergerak dengan lambat. Hal ini dikarenakan ada faktor-
faktor yang memengaruhinya. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan
ekonomi.

1. Barang Modal

Barang-barang modal ialah berbagai jenis barang yang dipakai untuk memproduksi output
(barang dan jasa). Misalnya: mesin-mesin pabrik, peralatan pertukangan, dan sebagainya.

2. Teknologi

Selain barang-barang modal, teknologi juga berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi.


Kemajuan ekonomi diberbagai negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi.

3. Tenaga Kerja

Hingga saat ini, khususnya di negara yang sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan
faktor produksi yang dominan. Penduduk yang banyak akan memperbesar jumlah tenaga kerja.
Penambahan tenaga kerja ini memungkinkan suatu negara itu menambah jumlah produksi.
Dengan demikian akan berpengaruh pada suatu pertumbuhan ekonomi.

4. Sumber Daya Alam

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa negara kita adalah negara yang kaya akan sumber daya
alam. Meskipun begitu, kekayaan SDA yang kita miliki tidak diiringi dengan kualitas
peningkatan SDM yang baik dalam mengelolanya. Hasilnya, negara kita menjadi sering
melakukan ekspor barang mentah dan mengimpornya kembali dengan barang yang sudah jadi
dengan harga yang lebih mahal. Sumber daya alam ialah segala sesuatu yang disediakan oleh
alam, seperti tanah, iklim, hasil hutan, hasil tambang, dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan oleh
manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Sumber daya alam akan bisa mempermudah
usaha untuk membangun perekonomian suatu negara
Adanya keterbatasan dalam mengelola sumber daya alam ini mewajibkan suatu perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengelolaan barang mentah kerap kali mengimpor bahan mentahnya dari
luar negeri, sehingga membuat produk perusahaan menjadi lebih mahal daripada saat harus
memperolehnya dari luar negeri.

Kondisi inilah yang kerap kali menjadi dilema di negara Indonesia. Masih banyak produk-
produk dalam negeri yang ternyata lebih mahal, sehingga membuat permintaannya menjadi
menurun.

5. Manajemen

Perekonomian dalam suatu negara akan berkembang pesat jika dikelola dengan baik. Sistem
pengelolaan inilah yang dinamakan manajemen. Seperti halnya bangsa Indonesia, mempunyai
potensi sumber daya alam yang beragam dan melimpah serta jumlah penduduk yang besar, jika
potensi yang ada dikelola dengan baik maka bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

6. Kewirausahaan

Kewirausahaan (entrepreneurship) ialah seseorang yang dapat dan berani untuk mengambil
risiko dalam melakukan suatu usaha guna mendapatkan keuntungan. Peranan wirausahawan
dalam memajukan perekonomian sudah terbukti dari masa ke masa. Wirausahawan dalam
melakukan investasi akan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan output nasional, dan
untuk meningkatkan penerimaan negara berupa pajak.

7. Informasi

Salah satu syarat supaya pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi yang efisien
yaitu adanya informasi yang sempurna dan seimbang. Informasi sangat menunjang pertumbuhan
ekonomi karena pelaku-pelaku ekonomi bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang
akurat dan cepat.

8. Tingkat Inflasi

Salah satu gejala yang mampu memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi adalah inflasi.
Inflasi adalah suatu kondisi laju peredaran mata uang yang tidak terkendali.

Terjadinya peningkatan harga sangat berdampak pada produktivitas bahan baku karena membuat
peningkatan biaya operasional perusahaan dalam hal memasok bahan mentah. Selain itu, inflasi
juga akan berdampak pada gaji karyawan.

Setidaknya, terdapat dua jenis inflasi yang mampu memberikan dampak langsung pada bisnis
suatu perusahaan, yaitu cost-push inflation dan demand-pull inflation. Cost-push inflation adalah
adanya kenaikan pada harga produk karena adanya peningkatan permintaan, sedangkan demand-
pull inflation adalah adanya kenaikan permintaan masyarakat yang membuat harga produk
barang dan jasa menjadi naik.

9. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang ada pada suatu negara juga mampu mempengaruhi pertumbuhan
ekonominya. Pertumbuhan tersebut cenderung akan membuat tingkat suku bunga meningkat
karena adanya peningkatan pendapatan yang terjadi di masyarakat.

Suku bunga yang tinggi akan berpengaruh buruk pada suatu perusahaan yang biasanya
digunakan untuk modal pinjaman dalam meningkatkan kualitas perusahaan.

Selain itu, terjadinya suku bunga yang tinggi juga akan berpengaruh pada penurunan investasi,
dan hal ini tentu akan berdampak buruk pada saham perusahaan. Kenapa? Karena umumnya
pihak investor lebih menyukai tabungan konvensional daripada harus menginvestasikan uangnya
ke perusahaan.

Teori Pertumbuhan Ekonomi


1. Aliran Merkantilisme

Pertumbuhan ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu negara menurut kaum Merkantilis
ditentukan oleh peningkatan perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil
industri serta surplus neraca perdagangan.

2. Aliran Klasik

Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith,
ada empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk,  jumlah
stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.

Sedangkan David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang
berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo,
pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana
bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.

3. Aliran Neo Klasik


Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus
membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi.

Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-
menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan kombinasi baru atas investasinya atau
proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut penggunaan
teknik produksi, penemuan bahan dasar, pembukaan daerah pemasaran, penggunaan manajemen,
penggunaan teknik pemasaran.

Sedangkan menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam


menjelaskan pertumbuhan ekonomi:

1.
1. Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.
2. Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour).
3. Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat.
4. Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.

4. Aliran Historis

 Friederich List (1789–18456)

Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi ditinjau dari teknik berproduksi sebagai
sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain: masa berburu atau
mengembara, masa beternak atau bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan industri
dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul Das Nationale System der Politischen
Oekonomie (1840).

 Bruno Hildebrand (1812–1878)

Menurut Bruno Hildebrand, perkembangan ekonomi ditinjau dari cara pertukaran (tukar-
menukar) yang digunakan dalam masyarakat. Tahap pertumbuhan ekonominya: masa pertukaran
dengan natura (barter), masa pertukaran dengan uang, dan masa pertukaran dengan kredit/giral.
Pendapatnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Die National Ekonomie der gegenwart
und Zukunfit (1848).

 Karl Bucher (1847–1930)

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan
konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya antara lain: rumah tangga tertutup, rumah tangga
kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.
 Werner Sombart (1863–1941)

Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi
masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah Zaman
perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman perekonomian
kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang
berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927).

 Walt Whitman Rostow

Dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth, W.W. Rostow membagi
pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap atas dasar kemajuan tingkat teknologi. Kelima tahap
itu adalah masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, gerakan ke arah
kedewasaan, dan tahap konsumsi tinggi.

Contoh Pertumbuhan Ekonomi


1. Adnya pembangunan pabrik-pabrik besar dan pembangkit listrik
2. Indonesia menjalin kerjasama ekonomi dgn beberapa negara
3. Iegara Indonesia melakukan ekspor ke beberapa negara
4. Indonesia bergabung dgn beberapa organisasi ekonomi dunia
5. Beberapa produk hsil Indonesia menjadi produk unggulan di beberapa negara

Pertumbuhan ekonomi tersebut adalah salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dalam kegiatan
ekonomi yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan ekonomi secara fisik yang
terjadi di suatu negara, seperti pertambahan jumlah dan produksi barang industri, perkembangan
infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, perkembangan barang manufaktur, dan sebagainya.

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk angkatan kerja yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, sedang menunggu proyek pekerjaan selanjutnya, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Sejak lama, pengangguran sudah menjadi masalah
bagi perekonomian negara. Sebab, karena adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat berkurang. Akibatnya, timbullah kemiskinan dan masalah sosial lainnya. 

Penyebab Pengangguran

 Penduduk yang sangat relatif banyak sedangkan lapangan kerja sedikit. Yang akan
mengakibatkan, permintaan tenaga kerja berkurang.
 Pendidikan dan keterampilan yang sangat rendah sehingga tidak mampu bersaing dan
tersisih.
 Angkatan kerja yang tidak memenuhi berbagai persyaratan-persyaratan yang diminta
oleh dunia kerja
 Teknologi yang akan semakin modern belum terimbangi oleh kemampuan
 Pengusaha yang selalu mengejar sebuah keuntungan dengan cara melakakukan
penghematan-penghematan, misalnya pada penerapan rasionalisasi.
 Adanya sebuah lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim.
 Terdapat ketidakstabilan pada perekonomian, politik, dan kemanan suatu negara.
 Resesi ekonomi.
 Pemanfaatan tenaga kerja antardaerah tidak seimbang.
 Kebijakan pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri.

Ciri-Ciri Pengangguran

1. Tidak Memiliki Pekerjaan

 Mereka yang sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka
sehingga saat itu mereka tidak bekerja atau tidak mempunyai sebuah pekerjaan.
 Mereka yang sedang mempersiapkan suatu usaha untuk diri mereka sendiri maupun
usaha untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih layak, sehingga saat itu mereka
juga tidak memiliki pekerjaan.
 Mereka tidak mencari sebuah pekerjaan sama sekali karena dipicu dengan adanya rasa
putus asa setelah mengalami beberapa kegagalan dalam melaksanakan seleksi pekerjaan.

2. Tidak Memiliki Penghasilan

Karena pengangguran ini identik dengan tidak mempunyai sebuah pekerjaan, maka ciri
pengangguran selanjutnya yaknimereka tidak memiliki penghasilan.

Karena penghasilan yang didapatkan itu dari suatu pekerjaan yang dilakukan dan bukan dari
meminta.

Kondisi inilah yang selalu menyebabkan munculnya suatu tindakan kriminal karena adanya
kebutuhan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tidak ada penghasilan yang dapat
dihasilkan yang disebabkan oleh mereka tidak mempunyai sebuah pekerjaan yang layak.

3. Melekat dengan Tindakan Kriminal

Tindakan-tindakan kriminal ini juga yang sering muncul dalam masyarakat karena pengangguran
ialah sebuah tindakan pencurian, perampokan, pencopetan, dan lain sebagainya.

Kondisi tersebut juga dapat disebabkan karena kebutuhan sehari-sehari yang akan semakin naik
namun tidak adanya penghasilan yang didapatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Tidak dapat Mencukupi Kebutuhannya

Ciri pengangguran yang selanjutnya ialah tidak dapat mencukupi kebutuhannya, hal ini dapat
dipicu karena tidak adanya pekerjaan serta sebuah penghasilan yang didapatkan.

Oleh sebab itu, seseorang pengangguran biasanya tidak bisa mencukupi kebutuhannya dan akan
cenderung masih bergantung pada orang tua atau orang-orang yang berada disekitarnya.

5. Masih Bergantung pada Orang Tua

Seorang pengangguran yang tidak mempunyai sebuah pekerjaan sama sekali dan tidak dapat
menghasilkan penghasilan apapun untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya pasti akan
tetap atau terus bergantung pada orang tua.

Hal ini disebabkan juga karena kehidupannya harus terus berlangsung dan kebutuhan pokoknya
juga harus dapat dipenuhi, sehingga mau tidak mau seorang pengangguran juga harus tetap
bergantung pada orang tua.

6. Banyak Mencari Pekerjaan

Salah satu dari pengertian pengangguran ialah mereka yang tidak mempunyai sebuah pekerjaan
tetapi sedang mencari pekerjaan, oleh sebab itu salah satu ciri dari pengangguran ini yaitu
banyak yang mencari pekerjaan.

Seorang pengangguran akan banyak yang mencari sebuah pekerjaan dengan harapan untuk
mendapatkan satu pekerjaan tetap, namun sebenarnya suatu kondisi ini yang justru membuat
mereka tetap menjadi seorang pengangguran.

7. Mudah Putus Asa

Tingginya angka pada tingkat pengangguran juga dapat disebabkan karena persaingan dan
persyaratan yang semakin tinggi, namun pada tingkat pendidikan dan kemampuan yang dimiliki
tidak mampu mengimbangi.

Kondisi tersebutlah yang juga sering menyebabkan seorang pengangguran selalu gagal dalam
tahap seleksi pekerjaan, semakin seringnya gagal maka akan semakin mudah juga bagi
pengangguran untuk merasa putus asa.
8. Tidak Memiliki Pendirian yang Kuat

Selain mudah putus asa, pengangguran ini juga memiliki ciri-ciri tidak memiliki pendirian yang
kuat dalam hidupnya. Kebanyakan dari pengangguran masih belum tau apa yang mereka mau
dan apa yang harus mereka lakukan.

Dampak dari perubahan sosial budaya juga dapat mempengaruhi pendirian seseorang, terlebih
lagi jika mereka memang mempunyai kepribadian yang mudah dipengaruhi.

9. Memiliki Masalah Sosial dalam Hidupnya

Ada banyak macam permasalahan sosial yang akan dapat muncul dalam kehidupan seseorang
atau kehidupan bermasyarakat, hal ini juga dapat memicu seseorang yang sulit mendapatkan
pekerjaan sehingga menjadi seorang pengangguran.

Oleh sebab itu ciri-ciri lain dari pengangguran yakni mereka mempunyai masalah sosial di dalam
hidupnya, seperti kemiskinan, tidak dapat menerima sebuah perubahan, tidak dapat menjalin
hubungan sosial atau interaksi dengan baik, dan lain sebagainya yang dapat membuat mereka
susah untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

10. Melekat dengan Hal yang Dilarang Agama

Bagi beberapa masyarakat di daerah pedalaman yang masih memiliki tradisi yang sangat kental,
mereka biasanya juga memiliki suatu nilai dan norma yang mengatur larangan untuk bekerja,
biasanya ini berlaku untuk wanita.

Sehingga mereka tidak dapat diperbolehkan untuk bekerja atau mencari bekerja, hal ini juga
biasanya didasarkan pada suatu prinsip bahwa laki-laki yang harus menafkahi dan mencari
pekerjaan bukan seorang wanita.

11. Memiliki Waktu Luang

Ciri yang terakhir dari pengangguran ialah bahwa mereka pasti akan memiliki waktu luang yang
tidak ada habisnya karena tidak ada suatu kegiatan atau pekerjaan yang dapat mereka lakukan.

Sehingga kegiatan mereka hanya berdiam diri dirumah, nongkrong, bergossip, dan berbagai
kegiatan-kegiatan lainnya yang lebih cenderung tidak bermanfaat.

Dampak Pengangguran
Dampak Pengangguran dari Segi Ekonomi

1. Jumlah pengangguran yang semakin tinggi akan berakibat buruk bagi PDB.
2. Kurangnya berbagai sumbangan produktif terhadap PDB karna tidak menghasilkan suatu
barang dan jasa.
3. Pengangguran ini menurunkan jumlah tabungan suatu negara.
4. Pengangguran dapat memengaruhi kemampuan berinvestasi.
5. Pengangguran dapat juga menurunkan daya beli masyarakat.
6. Mengakibatkan sebuah kelesuan dalam suatu bidang usaha karna barang jasa kurang
terserap oleh pasar.
7. Meningkatkan biaya sosial yang meningkat.
8. Mengurangi sebuah pendapatan nasional dan pendapatan perkapita.
9. Pengangguran akan juga dapat menyebabkan pendapatan nasional dari sector pajak
berkurang.

Dampak Pengangguran dari Segi Lingkungan Sosial

1. Menimbulkan gangguan dari Keamanan dalam masyarakat karena tingkat kriminalitas


meningkat.
2. Meningkatnya sebuah kemiskinan.
3. Kondisi keamanan yang tidak terjamin dari meningkatnya kriminalitas.
4. Merebaknya sebuah kawasan kumuh.
5. Meningkatnya berbagai kegiatan ekonomi ilegal.
6. Tingginya anak-anak yang putus sekolah.
7. Munculnya seorang pengamen, anak jalan, dan orang yang minta-minta.
8. Menimbulkan keadaan ketidakstabilan sosial.
9. Menimbulkan suatu keadaan kesenjangan sosial.
10. Lingkungan hidup yang sangat kurang sehat.

Unsur – Unsur Pengangguran

 Tidak bekerja atau juga sedang mencari pekerjaan.


 Sedang mempersiapkan sebuah usaha baru.
 Tidak lagi mempunyai pekerjaan karena dirasa tidak mungkin untuk bisa mendapatkan
pekerjaan (discourged worker).
 Sudah dapat kerja namun juga belum bekerja.

Jenis-Jenis Pengangguran

1. Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri – Cirinya


 Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka ialah salah satu jenis pengangguran yang terjadi akibat lowongan
pekerjaan memiliki jumlah yang rendah dan akan bertambahnya tenaga kerja.

 Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi yaitu salah satu jenis dari pengangguran yang terjadi akibat
kelebihan tenaga kerja yang digunakan. Contohnya keluarga petani yang mempunyai
salah seorang anggota yang banyak namun hanya mengolah tanah dengan luas tanah yang
kecil.

 Pengangguran Musiman
Pengangguran Musiman ialah sebuah pengangguran yang terjadi karena suatu faktor
iklim yang biasa terjadi pada sektor pertanian dan perikanan.

 Pengangguran Menganggur
Pengangguran menganggur yakni salah satu jenis dari pengangguran yang hanya bekerja
1-2 hari dalam seminggu atau 1-4 jam sehari.

2. Jenis Pengangguran Berdasarkan Jam Kerja

 Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung (disguised unemployment) ialah seorang tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

 Pengangguran Setengah Menganggur


Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) yaitu seorang tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak adanya sebuah lapangan pekerjaan,
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan suatu tenaga kerja yang
bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

Pengangguran jenis ini masih bisa dibedakan lagi menjadi 3 yaitu diantaranya :

1. Pengangguran Terpaksa (Involuntary) ialah seseorang yang akan bersedia bekerja


untuk suatu pekerjaan tertentu dengan upah tertentu, tetapi sebenarnya pekerjaannya itu
tidak ada.
2. Pengangguran Sukarela (Voluntary) yaitu seorang pengangguran yang disebabkan
oleh para pekerja tidak mau menerima suatu pekerjaan dengan upah yang sudah berlaku
di pasar atau pekerja rela melepas pekerjaannya dengan suatu alasan mungkin
memperoleh penghasilan dari harta kekayaan mereka seperti menyewakan rumah,
kendaraan, dan juga menikmati warisan.
3. Pengangguran Bruto merupakan suatu gabungan pengangguran terbuka dengan
setengahnya pengangguran.
 Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka (open unemployment) yakni sebuah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai sebuah pekerjaan. Pengganguran pada jenis ini cukup banyak
karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha dengan semaksimal
mungkin.

3. Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya

 Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional (frictional unemployment) yaitu salah satu jenis dari
pengangguran yang disebabkan adanya sebuah kesulitan mempertemukan antara pihak
yang saling membutuhkan tenaga kerja dengan pihak yang memiliki tenaga kerja
(angkatan kerja).

 Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural (Structural unemployment) yakni salah satu jneis dari
pengangguran yang disebabkan oleh para penganggur yang mencari lapangan pekerjaan
yang tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.

 Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi (Technology unemployment) ialah salah satu jenis dari
pengangguran yang disebabkan oleh perkembangan atau pergantian teknologi. Perubahan
ini dapat juga menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan suatu
teknologi yang diterapkan.

 Pengangguran Kiknikal
Pengangguran kiknikal merupakan salah satu jenis dari pengangguran yang disebabkan
oleh kemunduran ekonomi yang dapat menyebabkan suatu perusahaan tidak mampu
menampung semua pekerja yang ada. Contoh dari penyebabnya, karena adanya suatu
perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.

 Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman yakni salah satu jenis pengangguran akibat siklus ekonomi yang
berfluktuasi karena pergantian suatu musim. Umumnya terjadi pada bidang pertanian dan
perikanan. Contohnya yakni para petani dan juga nelayan.

 Pengangguran Setengah Menganggur


Pengangguran setengah menganggur ialah salah satu jenis dari pengangguran yang di saat
pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).

 Pengangguran Keahlian
Pengangguran keahlian ialah sebuah rasa pengangguran yang disebabkan karena tidak
adanya suatu lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Contohnya saja pada
anak sekolah (siswa) atau mahasiswa.
 Pengangguran Total
Pengangguran total yaitu suatu jenis dari pengangguran yang benar-benar tidak
mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak
adanya peluang untuk dapat menciptakan lapangan kerja.

 Pengangguran Unik
Pengangguran unik merupakan jenis pekerja yang dapat menerima gaji secara rutin tanpa
pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya selalu diisi dengan bercerita sesama para
pekerja karena minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai