Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NOVA DWI PUSPOWATI

NIM/PRODI : 30519089/D3 RMIK 19B


TUGAS : ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SIK

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

A. WATERFALL
Metode waterfall atau disebut juga dengan metode air terjun merupakan salah
satu metode yang digunakan sebagai pengembangan perangkat lunak (Software
Development Life Cycle). Dikatakan sebagai metode air terjun, karena tahap model
pengembangannya dilakukan berurutan dan sistematis mulai dari atas hingga ke
bawah. Tahapan-tahapan tersebut meliputi [ CITATION Muh20 \l 1057 ]:
1. Requirement
Tahapan metode yang pertama dengan cara mempersiapkan dan menganalisa
kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan software atau perangkat lunak.
Informasi yang diperoleh dari tahap ini berupa hasil wawancara, survei, studi
literatur, observasi, hingga diskusi.
2. Design
Tahapan kedua adalah pembuatan desain aplikasi sebagai gambaran mengenai
tampilan software yang akan dibuat. Metode ini akan berfokus pada perancangan
interface, struktur data yang diperlukan, perancangan fungsi,dsb yang akan di
kerjakan oleh orang yang mempunyai kemampuan dalam bidang desain grafis.
3. Implementation
Tahapan ketiga merupakan tahap implementasi dimana hasil desain perangkat
lunak akan dikembangkan dengan bahasa pemrograman melalui tim programmer
atau developer.
4. Integration & Testing
Tahapan keempat merupakan tahap integrasi dan pengujian sistem secara
keseluruhan untuk melihat kemungkinan adanya kegagalan atau kesalahan sistem.
5. Operation & Maintenance
Tahapan akhir dalam metode waterfall adalah proses pengoperasian dan
perbaikan aplikasi apabila ditahap sebelumnya terdapat kesalahan sistem serta
meningkatkan dan menyesuaikan sistem dengan kebutuhan.
B. AGILE
Metode Agile merupakan metode untuk pengembangan software atau
perangkat lunak yang didasarkan dengan proses pengerjaan dimana aturan dan solusi
disepakati dahulu antar tim secara terorganisai dan terstruktur. Metode ini digunakan
untuk model perkembangan software jangka pendek dan membutuhkan adaptasi cepat
sehingga memungkinkan sebuah tim untuk mengambil keputusan dengan cepat dan
prediksi yang baik.
Metode agile bertujuan untuk pengembangan software yang disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna, tim bisa dengan cepat merespon kebutuhan yang
diinginkan pengguna sehingga waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak bisa
dikontrol. Metode agile juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu [ CITATION
Muh20 \l 1057 ]:
a. Kelebihan Agile
 Proses pengembangan software yang membutuhkan waktu relatif cepat
serta tidak memerlukan resource besar
 Perubahan dapat ditangani dengan cepat sesuai kebutuhan
 Pengguna dapat memberikan feedback kepada tim pengembang dalam
proses pembuatan program
b. Kekurangan Agile
 Metode Agile tidak cocok dikerjakan oleh tim yang tidak memiliki tujuan
yang sama
 Metode Agile juga tidak cocok apbila dikerjakan oleh jumlah tim >20 orang
 Memerlukan tim pengembang yang selalu bersiap untuk perubahan yang
dapat terjadi sewaktu-waktu.

Metode Agile memiliki beberapa jenis agile, untuk jenis yang paling sering
digunakan adalah Adaptive Software Development (ASD), Dynamic System
Development Method (DSDM), Extreme Programming (XP), dan Scrum. Untuk
metode Scrum sendiri lebih menekankan pada kolaborasi antar tim dalam
pengembangan perangkat lunak. [ CITATION Muh20 \l 1057 ]
C. PROTOTYPE
Prototype merupakan metode siklus hidup pengembangan perangkat lunak
yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Model Prototype
bertujuan untuk mengembangkan model software sistem final yang artinya sistem
akan dikembangkan lebih cepat dan biaya yang digunakan menjadi lebih rendah.
Berikut merupakan tahapan metode prototype [ CITATION Ame19 \l 1057 ]:
1. Pengumpulan kebutuhan, pengembang mengidentifikasi software dan sistem yang
dibuat.
2. Membangun Prototype, membuat perancangan sementara sesuai penyajian kepada
pelanggan (contoh membuat input dan format output).
3. Evaluasi prototype, tahap ini dilakukan oleh client untuk melihat apakan sudah
sesuai dengan kebutuhan apa belum, jika belum prototyping akan direvisi dan jika
sudah maka melanjutkan langkah berikutnya.
4. Mengkode sistem, prototype yang sudah disepakati akan diterjemahkan ke bahasa
pemrograman.
5. Menguji sistem, pengembangan software yang sudah siap akan dilakukan
pengujian sebelum digunakan. Hal ini untuk mengurangi kesalahan software
tersebut.
6. Evaluasi sistem, pengembangan software yang sudah siap akan dievaluasi oleh
client untuk mengetahui apakash sistem sesuai dengan yang dibutuhkan.
7. Menggunakan sistem, software yang telah diuji dan diterima client dapat
digunakan.

Metode Prototype juga memiliki kelebihan dan kekurangan adalah sebagai


berikut[ CITATION Dim19 \l 1057 ]:

a. Kelebihan
1. Pelanggan ikut dalam pengembangan sistem yang akan memudahkan
pengembang mengetahui produk yang diharapkan pelanggan.
2. Analisa kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
3. Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
b. Kekurangan
1. Proses yang dilakukan untuk analisis dan perancangan terlalu singkat
2. Kurang fleksibel jika terjadi perubahan
REFERENSI

Adani, M. R. (2020, Agustus 8). Metode Agile Pengembangan Perangkat Lunak. Diambil
kembali dari Sekawan Media: https://www.sekawanmedia.co.id/metode-agile-development/

Adani, M. R. (2020, Desember 29). Tahapan Pengembangan Pereangkat Lunak dengan


Metode Waterfall. Diambil kembali dari Sekawan Media:
https://www.sekawanmedia.co.id/metode-waterfall/

Manurung, A. S. (2019, Maret 30). Prototyping. Diambil kembali dari


https://medium.com/@ameliamanurung07/prototyping-a4aff5bdb558

Rizky, D. (2019, Januari 15). Mengenal Prototyping. Diambil kembali dari Medium:
https://medium.com/dot-intern/sdlc-metode-prototype-8f50322b14bf

Anda mungkin juga menyukai