Anda di halaman 1dari 4

A.

Norma dalam Kehidupan Masyarakat

Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah


laku manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau
ketentuan yang mengatur kehidupan warga masyarakat, dipakai sebagai panduan,
tatanan, dan pengendali tingkah laku. Dalam kehidupan masyarakat terdapat
empat macam norma, yaitu norma kesopanan, norma kesusilaan, norma agama,
dan norma hukum.

B. Pengertian Norma
Norma berasal dari bahasa Belanda yaitu 'norm' yang berarti patokan, pedoman,
atau pokok kaidah.

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, norma


memiliki 2 makna. Pertama, aturan atau ketentuan yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat. Ia dipakai sebagai panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yang sesuai dan dapat diterima. Dalam pengertian
ini, maka norma adalah sesuatu yang berlaku dan setiap warga harus
menaatinya. Kedua, aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolak
ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu.

 Menurut Antony Giddens (1994), Norma menurutnya ialah sebuah prinsip


maupun aturan yang jelas, nyata atau konkret yang harus diperhatikan oleh
setiap masyarakat.

 Menurut E. Utrecht, Norma ialah segala himpunan petunjuk hidup yang


mengatur berbagai tata tertib dalam suatu masyarakat atau bangsa yang
mana peraturan itu diharuskan untuk ditaati oleh setiap masyarakat, jika
melanggar maka akan adanya tindakan dari pemerintah.
 Menurut Soerjono Soekanto, Norma adalah sebuah perangkat di mana hal itu
dibuat agar hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang
diharapkan.

C. Macam-macam Norma

1. Norma Susila: aturan pergaulan dalam masyarakat yang bersumber dari hati
nurani manusia yang berkaitan dengan pemahaman baik dan buruk yang ada
dalam kehidupan masyarakat, seperti pergaulan antara pria dan wanita

2. Norma Sosial: aturan pergaulan dalam masyarakat yang menata tindakan


manusia dalam pergaulan dengan sesamanya, seperti bagaimana berbicara
dan bertindak yang sopan

3. Norma Agama: aturan pergaulan dalam masyarakat yang bersumber dari


ajaran agama

4. Norma Hukum: aturan pergaulan dalam masyarakat yang berasal dari


peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan atau DPR(D) di berbagai
tingkatan.

D. Perbedaan Konstitusi dan Norma


Sebagai warga negara, kita mendasarkan kepada perundang-undangan yang
ditetapkan oleh penyelenggara negara. Dan sebagai anggota masyarakat, kita
mendasarkan kepada aturan main bersama, yang terkadang disebut norma dan
kadang disebut tradisi atau adat. Jika konstitusi ada yang tertulis dan tidak tertulis,
maka norma pun demikian: terkadang tertulis dan terkadang sekedar dituturkan
sebagai sabda suci untuk aturan bermasyarakat.Bila konstitusi atau regulasi negara
memiliki ganjaran (reward) dan hukuman (punishment), demikian juga dengan
norma. Dalam norma, yang melanggar akan mendapat hukuman dengan ketentuan
yang telah disepakati anggota masyarakat. Dan yang menunaikan norma dengan
baik, maka seseorang akan mendapatkan ganjaran, setidaknya berupa pujian. Hadiah
dan hukuman dalam norma, terkadang berupa pemberian dan sanksi sosial (kultural).
Bukan pemberian material ataupun hukuman isik, tetapi berupa pujian karena
melaksanakan norma, atau gunjingan (bahkan dijauhi) karena melanggar aturan yang
telah disepakati dalam norma

E. Berperilaku Sesuai Norma


Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul dari
dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan disebabkan oleh
adanya sanksi atau hadirnya aparat negara.

Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan
sanksi atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari
dorongan tanggung jawab kalian sebagai warga negara yang baik.

Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi
kesadaran. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian membina sikap dan budaya
sebagai berikut:

1. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang
terlambat hadir di sekolah.
2. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada.
Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.
3. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih
dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau
ujian.

F. Manfaat Mentaati Norma

Bagi diri sendiri:

 Membuat hidup menjadi tenang.

 Membuat pergaulan menjadi rukun, tertib dan damai.

 Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan norma.


Bagi masyarakat:

Norma diperlukan agar interaksi antarmanusia dapat berjalan dengan baik, saling
menghormati, saling memberi, tolong menolong dalam kebajikan, dan
menyayangi. Norma menjadi harapan agar kehidupan dapat berjalan secara
harmonis, tidak saling menaikan, tidak saling membenci dan bermusuhan. Norma
menjadi cara agar penyelenggaraan kehidupan dapat berjalan dengan indah.

Anda mungkin juga menyukai