Anda di halaman 1dari 9

Teks Anekdot

Pengertian Teks Anekdot


• Teks Anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat yang
menarik, lucu, aneh, konyol, ataupun mengesankan yang
bertujuan untuk menyampaikan kritikan atau sindiran.
• Anekdot biasanya menceritakan orang penting atau terkenal dan

berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Namun, seiring


perkembangan jaman, anekdot dapat bersifat rekaan/ fiktif.
• Anekdot mengandung humor. Humor dalam anekdot dibentuk

dengan kelucuan atau kekonyolan tokoh.


Tujuan dan fungsiTeks Anekdot
Tujuan Teks Anekdot adalah : mengkritik atau

menyindir terhadap kebijakan , layanan publik ,


perilaku penguasa atau suatu kejadian.
Fungsi atau Manfaat Teks Anekdot adalah: Teks

Anekdot sebagai sarana untuk menyampaikan kritik


sehubungan dengan persoalan-persoalan pada
bidang layanan tersebut di atas.
Struktur Teks Anekdot

Abstrak ^ Orientasi ^ Krisis ^ Reaksi ^ Koda

1. Abstrak, berisi uraian ringkas tentang obyek atau hal yang hendak
disindir atau dikritik (menjelaskan gambaran umum Anekdot).
2. Orientasi, menjelaskan latar belakang peristiwa (pengenalan
terhadap pelaku atau peristiwa).
3. Krisis, memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan
hampir menuju ke penyelesaian.
4. Reaksi, berisi respon terhadap permasalahan yang diajukan pada
tahap krisis.
5. Koda, berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal
yang dikritik atau disindir.
Contoh Teks Anekdot
Jejak sang cucu
Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu
berusia 7 tahun, keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek
yang sudah pikun sering mengacaukan suasana makan malam.
Tangan bergetar dan mata rabun membuat kakek susah menyantap
makanan. Sendok dan garbu kerap jatuh, saat si kakek meraih
gelas, susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantu menjadi
gusar.
Keesokan paginya, suami isteri itu lalu menenpatkan sebuah meja
kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka
memberi mangkuk yang tidak gampang pecah. Ssaat keluarga sibuk
dengan piringnya masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan
dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar
kakek tidak menghamburkan makanan lagi.
Sang cucu yang baru berusia 7 tahun mengamati semua
kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memperhatikan
anaknya sedang membuat replikasi mainan kayu.

“Sedang apa, sayang ?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang


membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu
bila aku besar nanti”. Ayah anak kecil itu langsung terdiam.

Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak
makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring
jatuh,makanan tumpah, atau tablak ternoda kuah.
Contoh analisis teks anekdot

Abstrak

Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu


berusia 7 tahun, keluarga itu biasa makan malam bersama

Orientasi

Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan suasana makan


malam. Tangan bergetar dan mata rabun membuat kakek susah
menyantap makanan. Sendok dan garbu kerap jatuh, saat si
kakek meraih gelas, susu tumpah membasahi taplak. Anak dan
menantu menjadi gusar.
Krisis
Keesokan paginya, suami isteri itu lalu menenpatkan sebuah
meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan
sendirian. Mereka memberi mangkuk yang tidak gampang
pecah. Ssaat keluarga sibuk dengan piringnya masing-masing,
sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun,
suami-istri itu justru mengomel agar kakek tidak
menghamburkan makanan lagi.
Reaksi
Sang cucu yang baru berusia 7 tahun mengamati semua
kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memperhatikan
anaknya sedang membuat replikasi mainan kayu.
“Sedang apa, sayang ?” tanya ayah pada anaknya. “Aku
sedang membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah
dan ibu bila aku besar nanti”. Ayah anak kecil itu langsung
Koda

Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali


diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan
saat piring jatuh,makanan tumpah, atau tablak ternoda kuah.

Anda mungkin juga menyukai