Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN FOOD SOUVENIR UNTUK MENUNJANG


WISATA HALAL DI KOTA BATU
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen UMKM)

DosenPembimbing :M. Sulhan, S.sos, M.AB

Disusun Oleh :

Chalimatus Sa’diyah

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS YUDHARTA

PASURUAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Analisis Strategi Pengembangan Food Souvenir
Untuk Menunjang Wisata Halal Di Kota Batu.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik membangun dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
A. KAJIAN TEORI..........................................................................................................
1. Food Souveir.........................................................................................................
2. Kripik Buah...........................................................................................................
3. Halal......................................................................................................................
4. Wisata Halal..........................................................................................................
5. Analisis SWOT...................................................................................................II
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................
3.1 Variabel Penelitian....................................................................................................2
3.2 Tujuan Analisis SWOT.............................................................................................4
3.3 Analisis SWOT Strategi Pengembangan Food Souvenir Untuk Menunjang Wisata Halal
Di Kota Batu....................................................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Sri Mulyono (2017:4) Model adalah abstraksi atau penyederhanaan
realitas sistem yang kompleks di mana hanya komponen-komponen yang relevan atau
faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikut sertakan. Salah satu
alasan pembentukan model adalah adalah untuk menemukan variabel-variabel apa yang
penting atau menonjol. Penemuan variabel-variabel yang penting itu berkaitan erat
dengan penyelidikan hubungan yang ada di antara variabel-variabel itu. Teknik-teknik
kuantitatif seperti statistik dan simulasi digunakan untuk menyelidiki hubungan yang asa
di antara banyak variabel dalam suatu model. Dan model dapat diklasifikasikan dalam
banyak cara.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis SWOT?
2. Apa tujuan dari analisis SWOT?
3. Bagaimana analisis SWOT Strategi Pengembangan Food Souvenir Untuk Menunjang
Wisata Halal Di Kota Batu?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi model dalam riset operasi.
2. Mengetahui tahapan-tahapan riset operasi.
3. Mengetahui istilah-istilah riset operasi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Food Souvenir
Souvenir adalah benda berwujud atau tidak berwujud sebagai pengingat
simbolis dari suatu peristiwa atau pengalaman. Suvenir merupakan komoditas
wisata yang dapat ditemukan di toko-toko suvenir dan pasar kerajinan (Swanson
dan Timothy, 2012). Esensi dari suvenir adalah berwujud ingatan, gagasan
abstrak tentang keterikatan tempat, pengalaman liburan yang menyenangkan,
dan keterikatan sosial. Substansi dari suveniradalah fisik, nyata, benda-benda
yang mengidentifikasikan tempat dan menggambarkan pengalaman istimewa
(Gross, 2004).
Menurut Harrington dan Ottenbacher (2013), setiap souvenir makanan
memiliki cerita tersendiri, dan bahkan simbol yang diberikan dibalik itu.
Makanan semacam itu dapat tertanam dalam budaya tertentu. Souvenir makanan
menyediakan media untuk ekspresi budaya lokal dan menghubungkan
wisatawan dengan lanskap tujuan dan cara hidup yang unik. Sims (2009)
berpendapat bahwa makanan khas adalah salah satu simbol di tempat wisata,
dan wisatawan yang mengonsumsi makanan lokal bermanfaat bagi
keberlanjutan ekonomi, budaya dan lingkungan lokal. Makanan khas sebagian
besar dibeli wisatawan sebagai oleh-oleh. Pada kenyataannya, banyak tujuan
wisata memiliki spesialisasi makanan tertentu yang terbaik mewakili identitas
uniknya.
2. Keripik Buah
Buah-buahan merupakan komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan
di Indonesia. Jenis buah-buahan yang dibudidayakan petani ada yang bersifat
musiman dan diproduksi sepanjang tahun. Hampir setiap daerah memiliki
komoditas buah unggulan. Buah-buahan banyak mengandung vitamin, mineral,
dan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Buah-buahan sangat mudah rusak
(perishable) sehingga umur simpannya singkat. Bila tidak ditangani dengan
baik, buah yang telah dipanen akan mengalami perubahan fisiologis, fisik,

2
kimiawi, parasitik atau mikrobiologis yang menyebabkan buah rusak atau busuk
(Shidqiana, 2012).
Produk olahan buah yang dapat dikembangkan dan mempunyai pasar yang
cukup baik adalah keripik. Keripik buah lebih tahan disimpan dibandingkan
buah segarnya karena kadar airnya rendah dan tidak lagi terjadi proses fisiologis
seperti buah segarnya (Antarlina dan Rina, 2005).
Proses pembuatan keripik buah dapat menggunakan dua cara, yaitu
tradisional dan vakum. Pembuatan dengan cara tradisional masih menggunakan
tenaga manusia. Jika dikerjakan secara tradisional rasa dan aromanya berubah
tidak sesuai dengan rasa buah aslinya. Selain itu, hasilnya kurang baik (tidak
homogen dan banyak rendemennya) terutama untuk proses penggorengan
dengan volume besar. Proses penggorengan menggunakan penggoreng vakum
akan menghasilkan keripik dengan warna dan aroma buah asli serta rasa lebih
renyah. Kerenyahan diperoleh karena proses penggorengan dilakukan pada
temperatur rendah sehingga penurunan kadar air dalam buah terjadi secara
berangsur-angsur (Tiwan et al., 2009). Tahapan penggunaan mesin penggoreng
vakum adalah sebagai berikut (Kamsiati, 2010):
1. Bahan yang akan digoreng disiapkan (dikupas dan diiris dengan
ketebalan 0,50-1 cm). Jika kandungan airnya tinggi, dapat digunakan
mesin peniris (spinner) untuk mengurangi kandungan air.
2. Tabung penggoreng diisi minyak goreng. Untuk menggoreng 4 kg buah
diperlukan minyak goreng 40 liter.
3. Mesin dan kompor gas dihidupkan dan diatur suhunya.
4. Bahan dimasukkan ke dalam keranjang penggoreng; posisi keranjang
berada di atas (tidak terendam minyak). Selanjutnya tabung penggoreng
dan keran tabung ditutup agar kondisi tabung menjadi vakum.
5. Setelah jarum penunjuk tekanan menunjuk pada angka -680 mmHg,
keranjang penggoreng diturunkan pada posisi terendam minyak. Bahan
digoreng hingga kering.
6. Setelah penggorengan selesai, posisi keranjang dipindahkan ke atas
(tidak terendam minyak), dan kompor serta listrik dimatikan.
7. Keran pada tabung penggoreng dibuka hingga jarum pada penunjuk
tekanan menunjuk pada angka 0.

3
8. Tutup tabung penggoreng dibuka lalu keripik diangkat dan ditiriskan
dengan mesin peniris.
9. Keripik didinginkan dan dikemas dalam plastik (PP 0,80
mm)/aluminium foil kemudian disegel rapat.
3. Halal
Sertifikasi halal adalah fatwa tertulis MUI yang menyatakan kehalalan
suatu produk sesuai dengan syariat Islam. Tujuan pelaksanaan sertifikasi halal
pada produk pangan, obat-obatan dan kosmetik adalah untuk memberikan
kepastian kehalalan suatu produk sehingga dapat menetramkan batin yang
mengkonsumsinya. Sertifikat halal dapat digunakan untuk pembuatan label
halal yang dicantumkan pada kemasan produk. Produk halal adalah produk yang
memenuhi syariat kehalalan sesuai dengan syariat Islam, yaitu (Adisasmito,
2008):
1. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.
2. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti: bahan-bahan
yang berasal dari organ manusia, darah kotor-kotoran, dan lain
sebagainya.
3. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut
tata cara syariat Islam.
4. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat
pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika
pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lain terlebih
dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur dalam syariat
Islam.
5. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar.
4. Wisata Halal
Pariwisata bisa diartikan sebagai suatu proses, aktivitas, dan hasil akhir
yang muncul dari hubungan dan interaksi antara wisatawan, penyedia jasa
pariwisata, pemerintah lokal, masyarakat lokal dan lingkungan sekitarnya yang
terlibat dalam menarik dan melayani pengunjung (Goeldner dan Ritchie, 2009).
Dalam konteks pariwisata, agama dapat mempengaruhi pilihan tujuan dan
preferensi produk wisata (Weidenfeld dan Ron, 2008). Menurut Poria et al.
(2003), efek kepercayaan agama pada perilaku berasal dari dua sumber utama.

4
Pertama adalah pedoman eksplisit dan jelas tentang perilaku atau praktik yang
dapat diterima dan tidak dapat diterima. Kedua adalah perilaku dipengaruhi
kenyataan bahwa agama membentuk budaya, sikap dan nilai-nilai masyarakat.
Menurut Kemenpar (2015), pariwisata syariah adalah kegiatan yang
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah yang memenuhi ketentuan
syariah. Produk dan jasa wisata, objek wisata, dan tujuan wisata dalam
pariwisata syariah adalah sama dengan produk, jasa, objek dan tujuan pariwisata
pada umumnya selama tidak bertentangan dengan nilai -nilai dan etika syariah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata syariah tidak terbatas hanya pada
wisata religi.
5. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internalstrengths dan weaknesses
serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapai dunia bisnis.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman
dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan untuk merumuskan strategi
perusahaan. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan (Rangkuti,
2006).
Lingkungan internal berfokus pada upaya identifikasi dan evaluasi kekuatan
serta kelemahan satu perusahaan dalam area fungsional bisinis, termasuk
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi manajemen (David, 102006). Tujuan
analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan suatu daftar
peluang yang dimanfaatkan perusahaan dan daftar ancaman yang harus
dihindari oleh perusahaan (Rangkuti, 2006).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel penelitian


Variabel penelitian yang digunakan adalah faktor internal dan faktor eksternal
dari UMKM keripik buah yang menjadi responden penelitian. Faktor internal

5
meliputi kelebihan dan kekurangan serta faktor eksternal meliputi peluang dan
ancaman pada UMKM keripik buah.
 Faktor internal UMKM keripik buah di Kota Batu
Kekuatan :
 Kualitas produk baik dan terjaga (rasa, aroma, & tekstur)
 Memiliki banyak variasi produk
 Adanya sertifikathalal pada
 Harga produk
 Produk selalu tersedia di
 Kemasan aman dan menarik
Kelemahan :
 Beberapa bahan baku tidak selalu tersedia sepanjang tahun
 Promosi produk belum optimal
 Faktor eksternal UMKM keripik buah di Kota Batu
Peluang :
 Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu
 Peningkatan daya beli masyarakat
 Perubahan gaya hidup masyarakat
 Berkembangnya wisata halal di Kota Batu
Ancaman :
 Persaingan produk sejenis semakin ketat
 Adanya produk impor
 Meningkatnya persaingan terhadap produk oleh-oleh lain
3.2 Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel menggunakan judgement sampling, yaitu metode
memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota
sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Responden penelitian ini adalah
pemilik UMKM keripik buah Kota Batu (4 orang), pihak Dinas Pariwisata Kota
Batu (1 orang), pihak Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kota Batu (1 orang), pihak Dinas Kesehatan Kota Batu (1 orang),
akademisi (1 orang), dan pihak MUI Kota Batu (1 orang).
3.3 Analisis dan Pengolahan Data
6
Data yang telah didapatkan akan diolah dan dianalisis. Metode pengolahan dan
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis lingkungan
UMKM keripik buah. alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi
adalah matriks SWOT, dan Fuzzy ANP.
a. Analisis Matriks Strenghts –Weaknesses –Opportunities – Threaths
(SWOT)
Matriks SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi, dengan memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Jadi, matriks SWOT membandingkan
antara faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman (Rangkuti, 2006).
Matriks ini menggunakan informasi yang didapatkan dari tahap input dan
merupakan alat yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat
set kemungkinan alternatif strategi, yaitu (David, 2006) :
 Strategi S-O adalah menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal.
 Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal.
 Strategi S-T menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.
 Strategi W-T adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal
b. Pemilihan Alternatif Strategi dengan Metode Fuzzy ANP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model dalam riset
operasi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu iconic (physical) model, analogue model dan
mathematic (simbolic) model. Adapun tahapan-tahapan riset operasi adalah merumuskan
masalah, pembentukan model, mencari penyelesaian masalah, validasi model dan
penerapan hasil akhir. Selain itu, terdapat 5 istilah atau definisi riset operasi yang biasa
digunakan dan diterima secara umum.
7
8
DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Sri. (2017). Riset Operasi Edisi 2. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Anda mungkin juga menyukai