Anda di halaman 1dari 23

MEDIA MENGAJAR

BUPENA
UNTUK SMA/MA KELAS X
BAB 1
PENGUKURAN DAN BESARAN FISIKA
Hakikat Ilmu Fisika
Ilmu Fisika
 Pada tingkat SMA, sains akan dibagi menjadi tiga disiplin ilmu,
yaitu fisika, biologi, dan kimia.
 Sebagai bagian dari sains, fisika memiliki dimensi proses dan
produk. Produk dari fisika adalah konsep, prinsip, hukum, dan
teori.
 Ilmu fisika mempelajari semua gejala alam yang berupa materi
dalam lingkup ruang dan waktu.
 Di tingkat SMA, ruang lingkup materi fisika meliputi mekanika,
termodinamika, gelombang dan optik, listrik serta magnet, fisika
modern, dan keterkaitan sains, lingkungan, teknologi, serta Sumber: pxhere.com
masyarakat.
Hakikat Ilmu Fisika
Penerapan Fisika Dalam Kehidupan

 Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai benda-benda


seperti pada gambar disamping, yang merupakan hasil
penerapan ilmu fisika dalam bidang teknologi.
 Peranan ilmu fisika dalam kehidupan tidak bisa lepas dari
peranan ilmu lain yang terkait, sebagai contoh handphone.
Handphone merupakan hasil teknologi yang dikembangkan
berdasarkan ilmu listrik dan magnet. Sumber: pxhere.com
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Metode Ilmiah
 Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan
terkontrol.
 Cara kerja yang digunakan untuk memecahkan masalah
dengan menerapkan metode ilmiah disebut kerja ilmiah.
 Proses metode ilmiah, di antaranya merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, merancang dan melakukan
Sumber: commons.wikimedia.org
percobaan, menyajikan serta mengolah data, dan menarik
simpulan.
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
 Rumusan masalah dapat ditentukan dengan mengubah
tujuan percobaan menjadi kalimat tanya. Biasanya,
menggunakan kata tanya bagaimana, mengapa, atau berapa.
 Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah yang memuat variabel terikat dan variabel bebas.
 Variabel bebas adalah variabel yang diubah-ubah untuk
diketahui pengaruhnya.
 Variabel terikat adalah variabel yang diukur untuk mengetahui
pengaruh dari variabel bebas.
 Agar hubungan variabel terikat dan variabel bebas tersebut
Sumber: pexels.com
tepat, ada variabel yang harus dijaga tetap, variabel ini
dinamakan variabel kontrol.
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Penyajian Data

 Dalam penyajian data sebaiknya dalam bentuk tabel, yang


kolomnya minimal memuat variabel bebas dan variabel
terikat.
 Dalam pengolahan data, untuk menyelidiki hubungan
antarbesaran digunakan metode grafik, sedangkan untuk
mengukur suatu besaran digunakan metode perhitungan
statistik.
 Pengolahan data dan menarik simpulan dipengaruhi oleh Sumber: pexels.com
tujuan percobaan.
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja
Labotarium IPA
 Laboratorium adalah ruangan yang dilengkapi dengan peralatan
untuk melakukan percobaan.
 Saat bekerja di laboratorium, ada hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk keamanan dankeselamatan kerja, di antaranya sebagai
berikut:
a. Terkait api dan benda panas.
b. Bahan kimia berbahaya.
c. Alat-alat yang mudah pecah, tajam, atau berat.
d. Prosedur penggunaan alat dan bahan.
e. Perilaku yang harus dilakukan peserta didik.
Sumber: pexels.com
Besaran dan Satuan
Mengukur

 Pada gambar di samping terlihat seseorang yang sedang


mengukur dengan penggaris. Kegiatan tersebut dinamakan
kegiatan mengukur.
 Berdasarkan satuannya, besaran dibagi menjadi dua jenis,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Sumber: freepik.com
Besaran dan Satuan
Besaran

 Besaran pokok adalah besaran yang satuannya


sudah ditentukan terlebih dahulu.
 Besaran turunan adalah besaran yang satuannya
diturunkan dari satuan besaran-besaran pokok
penyusunnya. Salah satu contoh besaran turunan
adalah percepatan, luas permukaan, volume,
kecepatan, dan gaya.

Sumber: pexels.com
Konversi Satuan dan Dimensi
Sistem Satuan
 Dari banyaknya sistem satuan yang ada,
diperlukan sistem yang berlaku universal, sistem
ini dinamakan Sistem Internasional (SI).
 Untuk menyesuaikan berbagai sistem satuan,
diperlukan konversi satuan. Perhatikan gambar
mistar berikut yang memiliki konversi sentimeter
dan inci.

Sumber: pixabay.com
Konversi Satuan dan Dimensi
Notasi Ilmiah

 Untuk nilai besaran yang terlalu kecil atau terlalu


besar dapat ditulis dalam bentuk notasi ilmiah.
 Notasi ilmiah adalah penulisan bentuk baku 10
pangkat.
Bentuk umum:
dengan Sumber: pexels.com
Angka Penting

 Angka penting merupakan semua angka hasil pengukuran


yang menunjukkan ketelitian pengukuran tersebut.
 Angka penting memuat angka pasti dan angka taksiran.
 Angka pasti diperoleh dari penunjukan angka oleh skala
terakhir alat ukur.
 Angka taksiran diperoleh dari hasil perkiraan kelebihan skala
dalam pengukuran.
 Penjumlahan dan pengurangan angka penting yang
melibatkan angka taksiran akan menghasilkan angka Sumber: pexels.com
taksiran.
Angka Penting

Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting

 Angka pasti ± angka pasti = angka pasti


 Angka pasti ± angka taksiran = angka taksiran
 Angka taksiran ± angka taksiran = angka taksiran
 Hasil penjumlahan dan pengurangan harus dibulatkan
sehingga hanya memuat satu angka taksiran.
Angka Penting
Perkalian dan Pembagian Angka Penting

 Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan


biasa, tetapi hasilnya harus memuat satu angka taksiran. Artinya, hasil
operasi perkalian dan pembagian akan memiliki jumlah angka penting sama
dengan jumlah angka penting yang lebih sedikit.
 Perkalian dan pembagian angka penting dilakukan seperti operasi bilangan
biasa.
 Hasil operasinya harus memuat satu angka taksiran.
 Hasil operasinya memiliki jumlah angka penting sama dengan angka
penting yang jumlahnya paling sedikit.
Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran

 Faktor-faktor yang memengaruhi ketelitian pengukuran, di antaranya adalah


kepekaan alat ukur, kalibrasi alat ukur, posisi pengamatan, keadaan tempat
pengamatan, dan pengukuran berulang.

Sumber: pixabay.com
Ketelitian dan Ketepatan Pengukuran
Ketepatan
 Ketepatan (presisi) pengukuran didefinisikan sebagai suatu
aspek yang menyatakan seberapa konsistennya hasil dari
suatu pengukuran berulang.
 Ketepatan suatu pengukuran dapat dilihat dari selisih antar
data hasil pengukuran, sehingga yang digunakan
pembanding adalah data-data hasil pengukuran itu sendiri.
Makin kecil selisih antar data, ketepatan pengukuran akan
makin tinggi.
Sumber: pexels.com
Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
Jangka Sorong

 Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang.


 Hasil pembacaan skalanya, yaitu sebagai berikut:
Hasil pengukuran (x) = skala utama () + (skala nonius (n) ∙ ketelitian).
(x) = () + (n ∙ ketelitian)
 Penggunaan jangka sorong, diantaranya untuk mengukur diameter luar, diameter
dalam pipa berongga, dan kedalaman pipa atau lubang.
Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
Mikrometer Sekrup

 Alat ukur panjang lainnya selain jangka sorong adalah mikrometer sekrup.
 Hasil pembacaan skalanya yaitu, sebagai berikut:
Hasil pengukuran (x) = skala utama () + (skala nonius (n) ∙ ketelitian).
x = + (n ∙ 0,01 mm)
Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup,
dan Neraca
Neraca

 Alat ukur massa dinamakan neraca.


 Contoh neraca, di antaranya timbangan (ketelitian 0,1
ons), neraca pegas (ketelitian 1 g), neraca tiga lengan
(ketelitian 0,1 g),dan neraca analitik (ketelitian 1 mg).
 Adapun hasil pengukuran massa menggunakan neraca
sama dengan jumlah pendudukan skalanya Sumber: commons.wikimedia.org
Analisis Data Hasil Pengukuran

 Terdapat dua jenis analisis data ,yaitu analisis hubungan


antarbesaran dan analisis pengukuran suatu besaran.
 Analisis hubungan antarbesaran bertujuan untuk
menyelidiki hubungan antarbesaran yang dinamakan
variabel bebas dan variabel terikat.
 Analisis hubungan antarbesaran dapat dilanjutkan
dengan menentukan rumus fisika. Sumber: pixabay.com
Analisis Data Hasil Pengukuran
Analisis Grafik
 Metode yang dapat digunakan adalah analisis grafik.
 VariabeI bebas digambarkan sebagai sumbu horizontal
dan variabel terikat diatur sebagai sumbu vertikal.
 Setelah dibuat plot titik-titik data, dilanjutkan membuat
kecenderungan kurvanya.
 Pada umumnya, diatur agar kurva yang diperoleh
cenderung linear dan naik, sehingga memenuhi
hubungan sebanding atau berbanding lurus.
Sumber: pixabay.com
Analisis Data Hasil Pengukuran
Langkah-Langkah Analisis
 Membuat tabel dengan kolom minimal memuat nomor
data, variabel bebas, variabel terikat, besaran yang
diukur (misalnya ), dan ditambah .
 Menghitung nilai rata-rata besarannya ().
 Menghitung nilai ketidakpastian pengukuran dengan
menghitung nilai standar deviasi ().
 Menyusun simpulan dengan menentukan nilai besaran
dalam bentuk seperti berikut.
Sumber: pixabay.com

Anda mungkin juga menyukai