Anda di halaman 1dari 13

ANALISA DIMENSI

OLEH

NAMA : KRISMUKTI SIAHAAN


NIM : 2214150001
MATA KULIAH : FISIKA GERAK
DOSEN : TAAT GUSWANTORO S.Si.,M.Si
I. PENDAHULUAN

Materi dalam paper ini menguraikan tentang analisa dimensi yang mencakup
pengertian analisa dimensi, dasar teori (azas keserupaan dimensi, persamaan-
persamaan dasar tak berdimensi, teorema Pi), manfaat dan kegunaan serta aplikasinya
dalam cakupan penelitian atau aplikasi model untuk membantu penyelesaian masalah-
masalah dalam bidang teknik maupun bidang kajian yang menggunakan pendekatan
analisa dimensi.

II. Cakupan Bahasan

II.1 Pengertian Analisa Dimensi

Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika,
kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang
berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk memeriksa
ketepatan penurunan persamaan. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat
saling ditambahkan, dikurangkan, atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda
dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda "+" atau "−"
atau "=", persamaan tersebut tidaklah mungkin; persamaan tersebut harus dikoreksi
terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun
berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau
terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga
dipangkatkan.

Analisis dimensi menawarkan suatu metode untuk mengurangi masalah fisik


yang kompleks menjadi lebih sederhana sebelum mendapat jawaban kuantitatif.
Bridgman (1969) menjelaskan bahwa: "Penggunaan utama analisis dimensi untuk
menyimpulkan dari studi dimensi variabel dalam keterbatasan sistem fisik tertentu pada
bentuk hubungan yang mungkin antara variabel”. Pada dasarnya analisis dimensi ialah
suatu metode untuk mengurangi jumlah kerumitan variabel eksperimental yang
mempengaruhi gejala fisika tertentu, dengan menggunakan semacam teknik
peringkasan.
Inti dari analisis dimensi adalah konsep kesamaan. Dalam konsep fisika,
kesamaan mengacu pada beberapa kesetaraan antara dua hal atau fenomena yang
benar-benar berbeda.

II.2 Dasar Teori

Ada 2 system satuan yang digunakan yakni physik system(absolut) dengan satuan M =
massa, L = panjang, T = waktu (M L T) dan engineering system dengan satuan F =
gaya, L = panjang, T = waktu (F L T ). Pada sistim absolut/ fisik termasuk primary
quantities. Dalam permodelan dilakukan pengecilan dari variable tersebut dengan skala
n. skala dari berbagai variable/parameter dapat ditentukan berdasarkan hubungan
antara parameter yang diekspresikan dalam bilangan tak berdimensi, misalnya Reynold,
Froude, Euler, Mach, Cauchy, Strouhal, Weber dan Drag Coefficient.

Tabel 1. Sistem Dimensi


 Asas Keserupaan atau Homogenity
Persamaan dikatakan berdimensi homogen jika dimensi setiap suku dari suatu
persamaan adalah identik/sama. Setiap persamaan secara fisik diawali dari penomena
analisa keserupaan, seperti persamaan dari suatu sistim satuan. Prinsip keserupaan
ini bisa dilihat dari :
- Keserupaan Geometrik (panjang, lebar dan tinggi)
- Keserupaan Kinematik (kecepatan, debit)
- Keserupaan Dinamik (berhubungan dengan gaya)
Hubungan antara model dan prototype diturunkan dengan skala, untuk masing-
masing parameter mempunyai skala tersendiri dan besarnya tidak sama. Skala
merupakan rasio antara nilai parameter yang ada di prototype dengan nilai parameter
tersebut pada model.
Untuk mendapatkan jumlah variabel dari suatu persamaan dapat ditentukan dengan
metode;
1. Buckingham (Phi-Theorema)
2. Basic Echelon Matrix
3. Rayleigh
4. Stepwise
5. Langhaar

 Metode Buckingham (Phi-Teorema)


Pada tahun 1915 E. Buckingham memberikan prosedur alternatif yang
sekarang disebut teorem pi Buckingham. Istilah pi diambil dari notasi matematika
π, yang berarti darab variable-variabel. Kelompok-kelompok bilangan tak berdimensi
yang didapatkan dari teorem itu berupa darab pangkat yang dinyatakan dengan π 1,
π2 , π3 , dan sebagainya. Metode ini memungkinkan kita untuk memperoleh "pi" —
"pi" itu secara berurutan, tanpa harus memakai pangkat-pangkat yang bebas.
Pada suatu proses fisika memenuhi AKD dan mengandung n variable
berdimensi , proses itu dapat direduksi menjadi hubungan antara k variabel
bilangan tak berdimensi saja, atau k buah π. Rcduksinya i = n-k sama dengan
jumlah maksimum variable yang tidak membentuk suatu "pi" di antara variable-
variabel itu sendiri, dan senantiasa kurang dari, atau sama dengan, jumlah dimensi
yang melukiskan variable-variabel tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan
langkah prosedur penyelesaian analisa dimensi dengan metode Buckingham :
1. Daftar dan hitunglah n variabel yang ada dalam soal. Kalau ada variabel
yang penting kelewatan, analisis dimensi akan gagal.
2. Daftar dimensi setiap variabelnya menurut MLTΘ atau FLTΘ. Daftar ini bisa
dilihat dalam Tabel 1.
3. Mula-mula tebak saja / sama dengan jumlah dimensi berbeda yang ada, dan
carilah variabel yang tidak membentuk suatu darab "pi". Kalau tak berhasil,
kurangi dengan satu, lalu cari lagi.' Dengan latihan anda akan dapat menemukan
dengan cepat.
4. Pilihlah variabel yang tidak membentuk suatu darab* "pi". Yakinkan diri anda
bahwa anda senang dengan pilihan itu, dan bahwa yang anda pilih itu bersifat
umum kalau mungkin, sebab pilihan tersebut akan muncul dalam setiap
kelompok "pi". Pilihlah rapat, atau kecepatan, atau panjang.
5. Tambahkan satu variabel pada / variabel anda dan bentuklah sebuah darab
pangkat. Secara aljabar carilah pangkat-i pangkat yang memuat darab itu
menjadi bilangan tak berdimensi. Usahakan variabel-variabel keluaran anda
(kakas, penurunan tekanan, momen gaya, daya) muncul sebagai pembilang
agar grafiknya tampak lebih bagus. Kerjakan ini berturut-turut dengan
menambahkan satu variabel baru setiap kali, dan anda akan memperoleh
semua n dimensi / = k darab "pi" yang dicari.
6. Tulislah fungsi bilangan tak berdimensi yang diperoleh dan periksalah hasil itu,
apakah semua kolompok "pi" dimensinya bilangan tak berdimensi.
Tabel 2. Contoh jumlah konstanta yang tidak berdimensi

Contoh soal :
Asumsikan bahwa gaya viskositas dari sebuah benda bulat yang masuk kedalam fluida
berdiameter D, bergantung pada viskositas(μ), kerapatan massa fluida(ρ), dan kecepatan
jatuh bola (v), buktikanlah. F tergantung pada D,v, ρ, μ
Penyelesaian :
F = φ (D,v, ρ, μ) ; Variabelnya ada (F, D,v, ρ, μ) = 5 buah
Satuan dasarnya L M T = 3 buah
Jadi jumlah konstanta tak berdimensi = 5 - 3 = 2
Pilihan variabel berulang adalah D, v, dan ρ

 Metode Rayleigh
Jika suatu debit mempunyai saling perhubungan satu dengan lainnya dari Q1, Q2,
Q3, Q4 dan seterusnya, maka hubungan diekspresikan manjadi Q1= K.Q 2aQ3bQ4d
K disebut sebagai parameter tak berdimensi.
Contoh Soal : suatu pendulum mempunyai perioda t dan panjang nya adalah l dan
percepatan gravaitasi g, maka persamaannya adalah
Tabel 3. Kelompok-kelompok bilangan tidak berdimensi dalam Mekanika Fluida
II.3 Manfaat dan Kegunaan

Analisa dimensi memeiliki beberapa manfaat dan kegunaan dalam menyelesaikan


persamaan fisis yang melibatkan dimensi besaran. Beberapa kegunaannya dapat
diuraikan berikut ini :

- penghematan waktu dan biaya yang amat banyak;

Misalkan kita mengetahui bahwa gaya F pada benda tertentu yang terbenam di
dalam aliran fluida hanya akan tergantung pada panjang L benda itu, kecepatan
aliran U, rapat fluida ρ dan kekentalan µ

Pada umumnya diperlukan sekitar 10 titik eksperimental untuk menentukan sebuah


kurva. Untuk menentukan pengaruh panjang benda L kita harus melakukan
percobaan itu dengan 10 macam panjang. Untuk masing-masing panjang itu kita
akan memerlukan 10 nilai untuk V, 10 nilai untuk ρ dan 10 nilai untuk µ, sehingga
total 10.000 percobaan. Kalau biaya Rp.5000 per percobaan maka akan
menghabiskan biaya yang sangat besar. Tetapi dengan analisis dimensi kita dapat
segera menyederhanakan persamaan diatas menjadi bentuk yang setara menjadi :

atau

Artinya, koefisien gaya tak berdimensi F/ ρ v 2L2 hanya merupakan fungsi bilangan
Reynolds tak berdimensi ρ VL/µ.
- Analisa dimensi membantu mengarahkan pemikiran dan perencanaan kita, baik
mengenai percobaan maupun secara teoritis.
Cara ini menunjukkan jalan tak berdimensi untuk menuliskan persamaannya.
Analisis dimensi menunjukkan variable-variabel mana yang disingkirkan. Kadang-
kadang analisis dimensi akan langsung menolak variabel-variabel itu tidak penting.
Akhirnya analisis dimensi sering memberikan pandangan mengenai bentuk
hubungan fisika yang sedang kita pelajari.

- analisis dimensi memberikan hukum penyekalaan yang dapat mengalihkan data


dari model kecil yang murah ke informasi rancang bangun untuk membuat prototype
yang besar dan mahal.
Misalnya membangun pesawat udara seharga satu milyard rupiah untuk melihat
apakah pesawat itu memiliki gaya bubung yang cukup. Kita mengukur gaya
bubung itu pada model yang kecil dengan menggunakan hukum keserupaan untuk
meramalkan gaya bubung pada pesawat udara prototype dengan ukuran
sebenarnya. Ada kaidah-kaidah yang akan kita terangkan untuk mencari hukum
keserupaan. Bila hukum keserupaan itu berlaku, kita katakan ada keserupaan antar
model dan prototipe. Dalam kasus persamaan berikut, keserupaan tercapai kalau
bilangan Reynolds untuk model dan prototipe itu , sebab fungsi g akan membuat
koefisien gayanya sama pula.

Disini indeks m dan p berturut berarti model dan prototipe. Dari defenisi
koefisien gaya, ini berarti bahwa

Bentuk data yang diambil, dengan ρp Vp Lp/µp = ρmVmLm/µm. Persamaan


adalah hukum keserupaan. Jika gaya model diukur pada bilangan Reynolds model,
maka ada bilangan Reynolds yang sama gaya prorotipe besarnya sama dengan
gaya model dari nisbah rapat kali kuadrat nisbah kecepatan kali kuadrat panjang.

II.4 Aplikasi Analisa Dimensi dalam membangun model

Analisa dimensi banyak diaplikasikan dalam membangun sebuah model di


bidang mekanika fluida. Model analisa ini akan membuat para disain/ para experiment
mendapatkan informasi yang mendekati kebenaran sebelum memulai melaksanakan
pekerjaan yang sesungguhnya, dan untuk mendapatkan pengaruh yang akan
ditimbulkannya.
Model desain ini sering digunakan pada umumnya untuk kegiatan-kegiatan
sebagai berikut ;
- Perencaaan Bendungan
- Perencaaan Sungai dan pelabuhan
- Perencaaan mesin hidolik
- Perencaan struktur
- Perencaan kapal
- Perencaan rembesan air dalam tanah
Skala yang biasa digunakan untuk membangun sebuah model dengan analisa dimensi :
- 1 : 30 sampai dengan 1 : 400 untuk bangunan Bendungan dan Bendung
- 1 : 5 sampai dengan 1 : 25 pekerjaan tekanan, perpipaan, valves, pintu air dan
saluran terbuka
- 1 : 100 sampai dengan 1 : 1000 untuk pekerjaan sungai, pelabuhan dan muara.
Uji coba keserupaan ditentukan oleh analisa dimensi variable bebas yang mempengaruhi
permasalahan. Jika semua dimensi varaibel bebas mempunyai nilai yang sama untuk
model dan prototipe maka keduanya dikatakan absolut mirip.
Pada gelombang air ada pengaruh tegangan permukaan air sebesar 25 mm, akan tetapi
pada prototipe karena dimodelkan dengan skala yang kecil maka tegangan permukaan
diabaikan, pengaruh ini disebut sebagai effek scala.
Tabel 4. Faktor Skala berdasarkan Hukum Froude

Contoh : Skala 1 : 20 sebuah model kapal yang tercelup diatas air dengan luas
permukaan tercelup 5m2 dan panjang adalah 8 m mempunyai total drag adalah 2 kg jika
gerakan kapal mempunyai kecepatan 1,5 m/det. Hitung total drag pada prototipe saat
bergerak dengan kecepatan spontan. Gunakan hubungan Rf= 0,5 Cf. (ρ. A. v 2)untuk
menentukan gesekan permukaan kapal. Harga Cf= (0,0735)/ (Re) 1/5.
Kinematik viskositas air untuk laut 0,01 stokes dan berak spesifik air laut adalah 1000
kg/m3
Penyelesaian :
Skala linier adalah sebesar n = 20

Analisa untuk Model

Gesekan permukaan kapal adalah

Gelombang yang ditimbulkan oleh gesekan ;

Analisa untuk prototype


Kondisi kemiripan dinamik

Bilanan Reynold (Re) = (vp .lp)/ νp ; Re = ((6,71.100).(20.8. 100))/0,01


Re = 1,074 E09

Gesekan permukaan kapal ;

Gesekan yang menimbulkan gelombang (Rw) dengan kondisi keserupaan dinamik adalah
Total Gesekan adalah

III. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
- Analisa dimensi merupakan suatu alat analisis yang bisa digunakan untuk
penyederhanaan suatu model fisis dengan melihat keserupaan dimensi yang
dimilikinya.
- Analisa dimensi memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a. penghematan waktu dan biaya yang amat banyak.
b. Analisa dimensi membantu mengarahkan pemikiran dan perencanaan kita,
baik mengenai percobaan maupun secara teoritis.
c. analisis dimensi memberikan hukum penyekalaan yang dapat mengalihkan
data dari model kecil yang murah ke informasi rancang bangun untuk
membuat prototype yang besar dan mahal.
- Untuk menentukan analisis dimensi yang perlu diperhatikan adalah prinsip
homogenitas dimensi yang digunakan dalam membentuk bilangan yang tidak
berdimensi.
- Beberapa metode yang dapat digunakan dalam analisa dimensi, namun metode
Buckingham yang paling banyak digunakan karena memiliki kestabilan dalam
pembangunan model.

Referensi
- Haryo Dwito Armono, DR, Ir, M.Eng. “Bahan Kuliah- TEORI MODEL ANALISA DAN
DIMENSI”.
- Munson Bruce, 2002, Fundamental of Fluid Mechanics fourth edition, John Willey
and Sons, Inc Munson Bruce, 2002, Fundamental of Fluid Mechanics fourth edition,
John Willey and Sons, Inc
- www.wikipedia.org/analisa dimensi/ diunduh pada tanggal 7 Maret 2013.

Anda mungkin juga menyukai