OLEH
WIKEROSALINI, S. Kep
NIM. 13. 0103. 1092
2014
PERYATAAN PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada klien Ny. S dengan post partum normal di Ruang Nifas RSD dr.
Soebandi Jember
Ns. Awatiful Azza, M.Kep.,Sp. Kep. Mat. Diyan Indriyani, S.Kp, M.Kep, Sp. Mat
CE Ruang Nifas
RSD. dr. Soebandi Jember
Mengetahui,
Kepala Ruang Nifas
RSD dr. Soebandi
A. Latar belakang
Periode post partum adalah waktu mengenai penyembuhan perubahan besar yang
Perawatan post partum yang terintegrasi dengan baik mempunyai peranan penting
yang digunakan dalam membangun transisi ini dan mengenalkan keluarganya pada
Selama masa post partum sejumlah perubahan fisiologis dan psikologis terjadi yaitu :
- Laktasi terbentuk
melahirkan anak, asuhan kebidanan sangat memperhatikan hal ini. Karena masih
banyak ibu-ibu maupun yang belum mengerti apa yang seharusnya diperbuat, baik
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan kasus post
partum normal
2. Tujuan Khusus
Melakukan justifikasi masalah keperawatan pada klien dengan kasus post partum
normal
Soebandi Jember
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Medis
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina kedunia luar. Persalinan imatur adalah persalinan
saat kehamilan 20-28 minggu dengan berat janin antara 500-1000gr. Persalinan
premature adalah persalinan saat kehamilan 29-36 minggu dengan berat janin
yaitu jalan lahir (tulang dan jaringan lunak pada panggul ibu), janin dan kekuatan
kelahiran bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan ari) yang dapat hidup ke dunia luar dan rahim melalui jalan lahir atau dengan
dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim
dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesterone turun.
b. Teori placenta menjadi tua
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
a. Pengertian Nifas
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai dan
Masa puerpenium (nipas) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir kira-
kira 6-8 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetal baru pulih kembali seperti
Masa nifas (peurpenium )adalah masa pulih kembali mulai dari persalin selesai
samapi alat kandung kembali seperti semula/pra hamil dan lamanya berlangsung
Masa nifas (poerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas ini yaitu
Jadi masa nifas adalah masa setelah melahirkan sampai alat kandungan kembali
berjalan-jalan.
3) Remote puerpenium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
1) Adaptasi Fisiologi
Adaptasi atau perubahan yang terjadi pada ibu post partum normal, yaitu
System reproduksi
a) Involusi uterus
disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
pubis. Uterus tidak bisa dipalpasi pada abdomen pada hari ke-9
pascapartum.
b) Kontraksi
c) Afterpains
awal puerperium.
d) Lokia
Pengeluaran darah dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus
selama masa nifas disebut lokia. Lokia ini terdiri dari lokia rubra (1-4
hari) jumlahnya sedang berwarna merah dan terutama darah, lokia serosa
,ostium eksterna dapat dimasuki oleh dua hingga tiga jari tangan; setelah
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
setelah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
tidak hamil dan rugae dalam vagina kembali kepada keadaan tidak hamil
g) Perineum
teregang oleh karena tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada
melahirkan.
h) Payudara
Payudara mencapai maturasi yang penuh selama masa nifas kecuali jika
laktasi disupresi, payudara akan menjadi lebih besar, lebih kencang dan
mula – mula lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status
sfingter dan edema leher buli – buli sesudah bagian ini mengalami
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin
Suhu pada hari pertama (24 jam pertama) setelah melahirkan meningkat
maupun karena terjadinya perubahan hormonal, bila diatas 380C dan selama
dua hari dalam sepuluh dari pertama post partum perlu dipikirkan adanya
3) System kardiovaskuler
a) Tekanan darah
diindikasikan oleh rasa pusing dan seakan ingin pingsan segera berdiri,
terjadi takikardi. Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin
ada perdarahan berlebihan atau ada penyakit jantung. Pada masa nifas
sebelum hamil.
c) Komponen darah
sebelum melahirkan.
4) System endokrin
terendahnya tercapai kira – kira satu minggu pascapartum. Pada wanita yang
tidak menyusui kadar estrogen mulai meningkat pada minggu kedua setelah
melahirkan dan lebih tinggi dari pada wanita yang menyusui pada
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut
ginjal selama masa pascapartum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu
minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis
sebagian kecil wanita, dilatasi traktus urinarius bisa menetap selama tiga
bulan
6) System gastrointestinal
makan – makanan ringan. penurunan tonus dan mortilitas otot traktus cerna
menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia
normal. Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga
hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot
usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum,
dehidrasi. Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defekasi karena nyeri
7) System muskuloskletal
Adaptasi ini mencakup hal – hal yang membantu relaksasi dan hipermobilitas
sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim. Stabilisasi
Adaptasi psikologis
1) Fase taking in yaitu fase ketergantungan, hari pertama sampai dengan hari ketiga
post partum, fokus pada diri sendiri, berperilaku pasif dan ketergantungan,
2) Fase taking hold yaitu fase transisi dari ketergantungan kemandiri, dari ketiga
sampai dengan kesepuluh post partum, fokus sudah ke bayi, mandiri dalam
perawatan diri, mulai memperhatikan fungsi tubuh sendiri dan bayi, mulai terbuka
3) Fase letting go yaitu fase dimana sudah mengambil tanggung jawab peran yang
baru, hari kesepuluh sampai dengan enam minggu post partum, ibu sudah
bayi.
4. Penatalaksanaan medis
a) Tes diagnostic
a) Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca
terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari
b) Diet
Makanan harus bermutu, beergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan yang
c) Miksi
Hendaknya kencing dilakukan sendiri akan secepatnya. Bila kandung kemih penuh
d) Defekasi
Buang air besar, harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila terjadi obstipasi dan
Lakukan klisma atau berikan laksan peroral ataupu perektal. Dengan melakukan
e) Perawatan payudara
1) Dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering
3) Putting Lecet. Putting lecet dapat disebabkan cara menyusui atau perawatan
payudara yang tidak benar dan infeksi monilia. Penatalaksanaan dengan tehink
menyusui yang benar, putting harus kering saat menyusui, putting diberi lanolin,
monilia diterapi dan menyusui pada payudara yang tidak lecet. Bila lecetnya luas
menyusui di tunda 24-48 jam dan ASI dikeluarkan dengan tangan atau dipompa.
lancar karena bayi tidak cukup sering menyusui atau terlalu cepat disapih.
5) Mastitis. Payudara tampak edema, kemerahan dan nyeri yang biasanya terjadi
6) Abses payudara. Pada payudara dengan abses ASI dipompa, abses di insisi,
7) Bayi yang tidak suka menyusui. Keadaan ini dapat disebabkan pancaran ASI
yang terlalu kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh, bingung putting pada bayi
yang menyusui diselang seling dengan susu botol, putting rata dan terlalu kecil
atau bayi mengantuk. Pancaran ASI yang terlalu kuat diatasi dengan menyusui
terlentang dengan bayi ditaruh diatas payudara. Pada bayi dengan bingung
putting, hindari dengan pemakaian dot botol dan gunakan sendok atau pipet
untuk memberikan pengganti ASI. Pada bayi mengantuk yang sudah waktunya
kesehatan bayinya.
f) Laktasi
1) Disamping ASI merupakan makanan utama bayi yang tidak ada bandingannya,
menyusui bayi sangat baik untuk menjelmakan rasa kasih sayang antara ibu dan
anak. Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan progesterone terhadap
sehingga terjadi pengeluaran air susu. Umumnya produksi ASI berlangsung betul
pada hari ke-2-3 pp. Pada hari pertama, air susu mengandung kolostrum yang
merupakan cairan kuning lebih kental daripada susu, mengandung banyak protein
dan globulin
2) Perasaan mulas sesudah partus akibat kontraksi uterus kadang sangat menggangu
selama 2-3 hari pasca persalinan dan biasanya lebih sering pada multipara
dibanding primipara. Perasaan mulas lebih terasa saat menyusui, dapat pula
timbul bila masih ada sisa selaput ketuban , sisa plasenta atau gumpalan darah
Ibu terlentang lalu kedua kaki ditekuk, kedua tangan diatruh di atas dan menekan
Kedua kaki diluruskan dan disilangkan, lalu kencangkan otot seperti menahan
menyentuh tumit
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Ruang : Nifas
Diagnosa Medis : P1000 Post Partum Spontan dengan KPD hari ke-2
I. BIODATA
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Penghasilan : - Penghasilan :-
Alamat :
2. Riwayat penyakit sekarang: klien merasa perutnya kencang kencang jam 05.00 wib
tanggal 4/01/2014 dan keluar cairan bening seperti ketuban dari vagina, jam 07.00
hari itu juga di bawa ke bidan swasta setempat, dilakukan VT pembukaan 9 cm,
setelah itu dirujuk di PKM silo namun tidak ada kemajuan pembukaan, dan
sebelumnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga : Dalam keluarga tidak ada yang menderrita penyakit
seperti DM, jantung, ginjal, hipertensi, TBC, atau ketuban pecah dini seperti klien
MRS : Klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur, kadang buah dan susu.
c. Pola aktivitas
SMRS : klien beraktivitas seperti biasa, melakukan pekerjaan rumah yang biasa
MRS : klien terbaring di tempat tidur, aktivitas ringan disekitar tempat tidur
d. Pola eliminasi
SMRS : Klien biasanya BAB 1x dalam waktu 2 hari, padat, bau khas dan BAK
± 6x sehari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat BAK dan
BAB.
MRS : Klien BAB 1x dalam waktu 2 hari post partum, padat, bau khas dan
BAK ± 6x sehari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat BAK
dan BAB.
Identitas diri : Klien merupakan seorang ibu dari anak perempuan yang baru
menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dari seorang suami yang
Citra diri : klien beranggapan tidak ada yang berubah dari dirinya meskipun
setelah melahirkan
Peran diri : klien selama dirawat di rumah sakit didak bisa menjalankan
suaminya. Klien berharap bisa lekas pulang dan kembali menjalankan perannya
Hubungan klien dengan suami dan keluarga yang lain harmonis. Keluarga dan
Saat ini klien mempunyai 1 anak yang masih berumur 2 hari. Klien mengatakan
Bila klien stres, lebih memilih beristirahat atau bercerita dengan suaminya.
7. Riwayat pengkajian obstetric, prenatal, dan intranatal
b. Riwayat menstruasi
Lamanya : 7 hari
Siklus : 30 hari
HPHT : 12-03-2013
HPL : 17-12-2014
Menopause :-
Klien hamil satu kali. ANC sebanyak 11 kali kebidan terdekat. TT satu kali
pada UK lima bulan dan mendapat tablet Fe sejak usia kehamilan 3 bulan.
Keluhan dirasakan pada trimester pertama yaitu mual dan muntah. Setelah itu
Klien mengatakan bayinya lahir pada usia kehamilan 40-41 minggu di RSD
- AS : 6-8
- PB/BB : 41/2700 gr
- Plasenta spontan, utuh
8. Riwayat Ginekologi
Klien tidak pernah memiliki kelainan ginekologi seperti adanya tumor atau benjolan
di organ reproduksi.
9. Pemeriksaan fisik
Respirasi : 20 X/menit
TB/BB : 152/50 kg
membran mukosa lembab, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
d. Thorak / dada
Paru :
18 X/menit
3) Perkusi : Sonor
3) Perkusi : Pekak
e. Pemeriksaan payudara
e. Payudara tegang
f. Puting menonjol
f. Abdomen
4) Perkusi : timpani
g. Genetalia
4) Terdapat lesi
h. Punggung
Tidak tampak kelainan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
i. Ekstremitas
Ektremitas kanan kiri atas tidak ada kelainan, ekstremitas bawah kanan kiri tidak ada
kelainan, tidak ada edema, tidak ada varises, tidak terpasang infus, Kekuatan otot
j. Integument
Kulit sawo matang, tidak ada edema, CRT kembali < 2 detik, turgor kulit kembali
k. laboratorium
h. Terapi
Mahasiswa
N PENYEBAB
benar
DO:
kolostrum
keras
- P10001
DO : attachment
yang dilahirkan
DO :
- Klien tersenyum
dengan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan 1 :
berikan
Diagnosa Keperawatan 2 :
Tujuan :
dengan bayinya
Diagnosa Keperawatan 3 :
6 januari Tujuan :
2014 Ibu semakin yakin bahwa 1. Jelaskan bahwa apa yang diinginkan
ketidakpastian
payudara
payudara
perawatan payudara
benar
tanyakan
yang benar
(09.25)
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eklusif
R/ klien tersenyum
bayinya
SA KEP. JAM
perawatan payudara
A : Masalah teratasi
P : intervendi dihentikan
A : Tujuan Tercapai
P : RT 1,2,3 dihetikan
PEMBAHASAN
Periode post partum adalah waktu mengenai penyembuhan perubahan besar yang
berjangka pada periode dari puncak pengalaman melahirkan untuk menerima kebahagiaan
Perawatan post partum yang terintegrasi dengan baik mempunyai peranan penting yang
digunakan dalam membangun transisi ini dan mengenalkan keluarganya pada kehidupan
baru mereka bersama-sama. Selama masa post partum sejumlah perubahan fisiologis dan
- Laktasi terbentuk
Walaupun tubuh harus mengalami perubahan seperti pemeliharaan setelah melahirkan anak,
asuhan keperawatan sangat memperhatikan hal ini. Karena masih banyak ibu-ibu maupun
yang belum mengerti apa yang seharusnya diperbuat, baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap bayinya.
Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 06-01-2014 (07.00) yaitu pada saat Ny. S
telah memasuki hari kedua paska melahirkan. Tidak seperti pada pasien umumnya yang baru
menjalani prosedur persalinan, pada hari kedua post partum ini klien sudah minim keluhan.
Klien lebih banyak memberikan ungkapan tentang keinginannya untuk bisa lekas sembuh dan
bisa kembali pulang. Nyeri yang biasanya menjadi masalah pertama yang dirasakan oleh
klien post partum, tidak lagi menjadi masalah utama pada Ny. S. saat digali data tentang nyeri
yang dirasakan oleh klien ternyata sudah dapat digolongkan kedalam kategori nyeri ringan
dengan skala nyeri 3 dan tidak membutuhkan intervensi lebih lanjut. Selebihnya klien sangat
kooperatif, aktif bertanya dan mengikuti program terapi, dan tampak memiliki koping yang
bagus terhadap masalah kesehatannya saat ini. Klien sudah tidak memiliki masalah dengan
mobilisasi. Pada hari kedua ini klien sudah mampu berjalan, dan melakukan ADL dengan
mandiri.Dari pengkajian ini didapatkan tiga masalah keperawatan. Dari tiga masalah
keperawatan ini, penulis membaginya kedalam 3 diagnosa yang bersifat sejahtera dan bersifat
aktual. Diagnosa utama yang muncul adalah Menyusui tidak efektif berhubngan dengan
Mengintegrasikan peran impian dengan peran aktual menjadi ibu. Klien tampak ingin
melakukan yang terbaik dan mandiri selagi klien mampu. Diskusi antara klien dan penulis
berjalan dengan baik. Topik yang paling diminati oleh klien adalah Perawatan Payudara, dan
Setelah klien bisa mempraktekkan tehnik perawatan payudara yang benar yang telah
diajarkan yang akan dilakukan sesaat kemudian atau saat pasien pulang kerumahnya.
Keputusan dari dokter visit mengijinkan Ny. S pulang dan rawat jalan. Karena penulis telah
Asuhan keperwatan yang diterapkan pada Ny. U mengambil masalah dan 3 diagnosa sebagai
prioritas dalam pemberian asuhan karena berdasarkan pengkajian pada hari kedua post
partum memang tampak dalam kondisi yang baik, baik secara fisik maupun secara psikologis.
Untuk peningkatan koping individu maka intervensi lebih menitikberatkan pada pemberian
motivasi dan health education terkait program kontrol perawatan payudara, mobilisi dini dan
bertahap selama di rumah sakit maupun dirumah nanti, dan juga nutrisi post partum . Klien
tampak antusias mengikuti apa yang menjadi anjuran penulis maupun tenaga kesehatan yang
lainnya.