PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini harus didukung Sumber
kualitas sumber daya manusia bisa dilakukan dengan cara meningkatkan mutu
pendidikan. Pendidikan sendiri merupakan suatu hal yang penting bagi setiap
dalam diri melalui kelompok. Pendidikan juga sebagai salah satu upaya untuk
menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berguna bagi bangsa
dan negara.
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dalam UUD 1945 pada alenia
terutama dalam dunia pendidikan. Karena setiap individu memiliki hak untuk
memperoleh pendidikan yang layak, dengan adanya pendidikan maka pada setiap
diri individu akan timbul ingin lebih baik lagi bagi dirinya sendiri maupun bagi
lingkungannya . Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat (1) berbunyi “Setiap warga
yang berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
1
2
pemerintah wajib membiayai nya”. Dan selanjutnya diikuti pasal 31 ayat (3) yang
undang-undang”.
kedepannya lebih bermutu dan dapat membantu masyarakat, baik dari segi
ekonomi maupun prestasi yang di raih setiap siswa nya. Pendidikan juga
Dengan adanya program pendidikan yang terus diperbarui dan bermutu, tentu
tentang wajib belajar yaitu berbunyi “Penyelenggaran wajib belajar pada jalur
formal dilaksanakan minimal pada jenjang pendidikan dasar yang meliputi SD,
MI, SMP, MTs dan bentuk lain yang sederajat”. Adanya program pemerintah
tersebut yang mewajibkan setiap warga negaranya yaitu wajib belajar 9 tahun,
merupakan suatu cara untuk membuat individu memiliki pengetahuan yang cukup
(BSM), Program Bina Lingkungan. Tidak hanya program bantuan saja, namun
guna meningkatkan kualitas pendidikan. Tidak hanya itu, belum lama ini
pemerintah juga mengeluarkan program pendidikan baru yaitu 5 hari sekolah atau
Tahun 2017 pasal 2 yang berbunyi “Hari Sekolah dilaksanakan 8 jam dalam 1 hari
atau 40 jam selama 5 hari dalam 1 minggu”. Kebijakan tersebut diberlakukan pada
day school sejak juni 2018 hingga sekarang, adanya partisipasi dari orang tua
membuat program tersebut berjalan lancar. Tidak hanya orang tua siswa, tetapi
pegawai, guru dan fasilitas sekolah yang mendukung semua program berjalan
dengan lancar. Kerjasama yang baik mampu membuat program full day school
tersebut berjalan sesuai tujuan diadakan nya program tersebut terlaksana sesuai
dengan kesiapan sekolah baik dari sumber daya manusia dan sarana prasarana
yang menunjang program tersebut. Dengan adanya program full day school tentu
pihak sekolah mengharapkan motivasi siswa agar lebih meningkat serta dapat
secara langsung bagaimana mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat untuk
4
masa depan. Ada waktu belajar, istirahat, olahraga, bergaul dengan teman,
alokasi waktu yang sangat luas waktu untuk menggali dan mengembangkan anak
terbuka lebar, kegiatan disore hari bisa dimaksimalkan untuk melihat keahlian dan
kecakapan anak dalam semua bidang. Full day school yang memakan waktu
panjang dari pagi hari hingga sore hari mengajarkan kepada anak bahwa
keunggulan, prestasi dan kehebatan harus dilalui dengan kerja keras, waktu lama,
proses yang melelahkan dan konsistensi pada jalan yang benar, fokus dalam
belajar serta anak terkontrol dengan baik selama anak masih dalam sekolah,
selama itu pula monitoring terhadap anak dapat dilakukan dengan baik dan
membuat siswa tidak fokus belajar. Lamanya siswa berada di sekolah akan
memunculkan sikap yang berbeda antara siswa satu dengan siswa lain terkait
dengan motivasi belajarnya. Motivasi memiliki peran yang penting bagi siswa
dalam belajar karena dapat memberikan stimulus, semangat, serta rasa gembira
5
dalam diri siswa. Dengan demikian, durasi belajar siswa di sekolah akan
disekolah tersebut dalam motivasi belajar biologi nya agak kurang dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Ditambah lagi dengan adanya full day school
sangat berpengaruh terhadap kondisi siswa saat jam pelajaran terakhir sering kali
tidak fokus lagi karena mengantuk, dan tidak ada semangat belajar lagi. Karena
guru juga kurang bersemangat selain itu peserta didik ada yang semangat dalam
belajar ada yang hanya main-main, tidur dan sekedar menerima penjelasan guru.
Sehingga pembelajaran tidak efektif dan tidak sesuai seperti yang diharapakan
B. Rumusan Masalah
day school dengan motivasi belajar biologi siswa di kelas X dan XI MIPA SMA
Negeri 6 Tanjungpinang?”
6
C. Tujuan Penelitian
penerapan full day school dengan motivasi belajar biologi siswa di kelas X dan
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
dan manfaat untuk bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dan berbagai pihak
terkait program full day school dalam upaya meningkatkan pengetahuan di dunia
pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Motivasi Belajar
7
8
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.’’
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik jika yang mendorong untuk bertindak atau
berbuat sesuatu adalah nilai-nilai yang terkandung dalam individu itu sendiri.
ingin tahu.’’
yang dilakukan anak-anak itu lama-lama timbullah minat terhadap sesuatu. Minat
yang dalam terhadap sesuatu akan menimbulkkan perhatian yang seksama. Tugas
guru yang utama adalah membangkitkan dan mempertajam motivasi anak didik
sehingga timbul minatnya yang diiringi perhatian yang seksama terhadap bahan
ajar. Prasyarat pokoknya adalah proses pembelajaran dan bahan ajar itu sendiri
merupakan hal yang menyenangkan dan menarik bagi anak didik. Dengan
demikian motivasi belajar mutlak dibutuhkan, tujuan belajar tidak akan tercapai
secara optimal, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar anak,
karena motivasi adalah tenaga penggerak aktivitas anak secara individual atau
9
pada mobil.
belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi
dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan
pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya,
segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang
dari motif-motif itu sendiri merupakan keadaan siap. Hal ini dipertegas oleh
Hamzah B. Uno (2013:3), tentang istilah motif dan motivasi yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
itu bertindak dan berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung tetapi dapat
kesimpulan motivasi belajar adalah suatu dorongan dari dalam dan luar diri siswa
dalam dirinya baik pengetahuan, keterampilan dan tingkah lakunya serta tujuan
tujuan belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar
10
fungsi,yaitu:
(1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang
melepas energi. (2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai. (3) Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi
memahami dan menjelaskan perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa
tujuan belajar yang hendak dicapai. (3) Menentukan ragam kendali terhadap
(1)Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energy.(2) Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang
apa yang harus dikerjakan dan perbuatan yang tidak bermanfaat untuk mencapai
tujuan.
disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar bagi seorang siswa adalah untuk
mendorong timbulnya perilaku agar tekun belajar, memberi arah perbuatan siswa
11
agar lebih fokus pada tujuan belajar dan menjadi penggerak agar menambah
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa.
belajar ialah umur, kondisi fisik dan kekuatan intelegensi yang juga harus
pembelajar.
Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar dan kehidupan sehari-hari pada
umumnya disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan
suatu tugas dan pekerjaan. Motif seperti ini merupakan unsur kepribadian dan
perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang
bersangkutan.
Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu dapat
suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berpretasi tinggi, justru karena
itu.
Seorang peserta didik mungkin tampa bekerja dengan tekun karena kalau
tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik maka dia akan mendapat malu dari
gurunya, atau di olok-olok temannya, atau bahkan dihukum oleh orang tua. Dari
13
mereka menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan
pangkat.
makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara peserta didik
Baik simulasi atau permainan merupakan salah satu proses yang sangat
menarik bagi peserta didik, suasana yang menarik menyebabkan proses belajar
menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami dan
sebagainya.
14
Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan
individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Karena itu motif individu untuk
diperbaiki atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan kata lain melalui
pengaruh lingkungan belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar
anak didik sehingga mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi
e. Jenis-Jenis Motivasi
beberapa faktor, seperti faktor dari dalam diri individu maupun faktor dari luar
a. Motivasi Instrinstik
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motif
intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan
kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung
didalam mata pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata
untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena
15
keinginan lain seperti ingin mendapatkan pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah,
dan sebagainya.
mejadi aktif atau berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya
motivasi intrinsik melakukan sesuatu kegiatan karena dorongan dari dalam diri
sendiri dan selalu ingin belajar, serta berpikir bahwa semua mata pelajaran yang
dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan dimasa
b. Motivasi Ekstrinsik
aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar
dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-
faktor situasi belajar. Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang
terletak diluar hal yang dipelajarinya. Misalnya untuk mencapai angka tinggi,
aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Contohnya keluarga, fasilitas,
mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapat pujian, hadiah dan sebagainya. Tanpa
dibangkitkan. Sebab, semakin berharganya suatu tujuan bagi anak, maka semakin
jelaslah bahwa motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan yang
Menurut Suyyinah (2019:9) Kata Full Day School berasal dari bahasa
Inggris. Full artinya ‘penuh’, day artinya ‘hari’,sedang school artinya ‘sekolah’
jadi, full day school merupakan sekolah sepanjang hari atau proses belajar
mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.00-16.00 dengan waktu istirahat setiap
dua jam sekali. Sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa,
kaku, menyenangkan bagi siswa, dan membutuhkan kreativitas dan inovasi dari
belajar efektif bagi anak itu hanya 3-4 jam sehari (dalam suasana formal) dan 7-8
Menurut Soapatty dan Suyanto (2014:720) sekolah dengan sistem full day
Kementrian Agama. Full Day School dapat dipahami sebagai suatu sistem atau
program yang diterapkan oleh sekolah kepada anak didik di mana seluruh
aktivitas anak berada di sekolah. Dalam penerapan full day school sebagian
full day school merupakan alternatif dari revolusi pendidikan terhadap masalah-
masalah yang ada dan terjadi pada siswa. Sebagai solusi alternatif pelaksanaan
full day school ditunjang dengan berbagai alasan yang patut dipertimbangkan
dimaksud dengan full day school adalah sekolah dengan proses belajar mengajar
yang dilakukan mulai pukul 07.00 sampai 16.00 dengan durasi istirahat setiap dua
18
jam sekali dan sebagian waktunya digunakan untuk program pelajaran yang
studi banding yang dilaksanakan secara kontinyu. Kualitas sumber daya manusia
full day school dipilih dari guru-guru bidang studi yang profesional serta
tenaga ahli, pustakawan, laboran, dan tenaga administrasi juga menjadi prioritas
itu juga terdapat berbagai peralatan dan ruang untuk menunjang pelaksanaa
umumnya. Dalam full day school education semua program dan kegiatan siswa di
pembelajaran yang berkualitas dan diharapkan akan terjadi perubahan positif dari
setiap siswa.
Menurut Oktamiati dan Putri (2013:5) berpendapat bahwa konsep full day
dilakukan di dalam kelas secara terus menerus, akan tetapi siswa diberikan
kebebasan memilih tempat belajar. Artinya siswa dapat belajar di mana saja
seperti di perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain. Sistem full day school ini
dominan dalam proses belajar mengajar, guru sebagai fasilitator dan memberikan
stimulus bagi siswa terhadap mata pelajaran untuk dibahas dan diperdalam oleh
siswa dengan sendirinya akan menumbuhkan budaya diskusi dan dialog, sehingga
full day school membuat pembelajaran menjadi lebih bebas, edukasi dan
satu alternatif untuk mengatasi bebagai masalah pendidikan, baik dalam motivasi,
20
prestasi maupun dalam hal moral dan akhlak. Banyak alas an mengapa full day
(1)Meningkatnya jumlah orang tua tunggal dan banyaknya aktivitas orang tua
sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Salah satu ciri masyarakat industri
perubahan peran. Peran ibu yang dahulu hanya sebagai ibu rumah tangga
dengan tugas utama mendidik anak, mutlak bergeser. Peran ibu sekarang juga
dituntut untuk dapat berkarir diluar rumah. Kita tidak bisa menyalahkan
mereka karena memiliki alas an tersendiri. Ada yang memang dituntut untuk
duduk di depan televisi dan bermain play station. Kemajuan sains dan
berguna maka diterapkan sistem full day school dengan tujuan membentuk
1. Kurikulum
Menurut Brown dalam Ahmadi (2016) situasi kelompok yang tersedia bagi
guru dan pengurus sekolah untuk membuat tingkah laku yang berubah di dalam
sekolah. Kurikulum adalah suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sukses
tidaknya pendidikan dapat dilihat dari kurikulum yang digunakan oleh sekolah.
2. Manajemen Pendidikan
baik maka sesuatu yang akan kita gapai tidak akan pernah tercapai dengan baik
karena kelembagaan akan berjalan dengan baik jika dikelola dengan baik.
disekolah. Sarana prasarana yang memadai akan memberikan dampak yang positif
tingkat mutu pendidikan. Selain itu siswa merupakan suatu komponen penting
nasional. Disamping itu keberadaan pegawai dan dana yang memadai juga akan
3. Profesionalisme guru
berguna sebagai pendukung pelaksanaan full day school bahkan menjadi faktor
pendidikan yang efektif dan efisien, sarana prasarana yang lengkap dan tenaga
manajerial kepala sekolah, adanya partisipasi orang tua juga mendukung dalam
full day school yaitu: (1) Sarana dan prasarana merupakan bagian dari pendidikan
yang sangat penting guna menunjang keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu,
perlu adanya pengelolaan pendidikan yang baik, sekolah dapat berhasil apabila
dan prasarana pendidikan. (2) Pegawai/tenaga teknis, dana, kualitas guru juga
anak didiknya menjadi manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, oleh
karena itu untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sikap profesionalisme guru
dalam mengajar.
24
Menurut Asmani (2017:31), adapun keunggulan dari full day school adalah
sebagai berikut :
Dengan pembelajaran full day school siswa jadi bisa untuk lebih
memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif dan produktif. Orang yang
menyadari pentingnya arti waktu pasti akan membuat perencanaan kegiatan secara
matang dan terukur. Full day school mendidik anak secara langsung bagaimana
megisi waktu yang bermanfaat untuk masa depan. Ada waktu belajar, istirahat,
menggali dan mengembangkan bakat anak terbuka lebar. Kegiatan di sore hari
bisa digunakan untuk melihat keahlian dan kecakapan anak dalam semua bidang.
bakat anak tentu faktor penunjang harus dipenuhi salah satunya adalah sarana dan
prasarana. Dengan sarana yang lengkap, daya tarik dan semangat anak untuk
panjang, berliku dan penuh tantangan. Semua proses dilalui dengan kerja keras
25
dan kesabaran tinggi, konsisten dalam melakukan hal terbaik. Bukan sekali jadi,
instan dan jangka pendek. Dengan proses panjang orang menjadi terlatih, matang,
mengabdi kepada bakat yang digelutinya. Full day school yang memakan waktu
cukup panjang dari pagi hingga sore hari mengajarkan kepada anak bahwa
keunggulan, prestasi dan kehebatan harus dilalui dengan kerja keras, waktu yang
lama, serta yang melelahkan dan konsisten pada jalan yang benar.
Waktu belajar lebih lama dari waktu sekolah yang biasa, full day school
leluasa, mana pelajaran yang diajarkan di waktu pagi dan mana pelajaran yang
diajarkan di waktu sore. Pelajaran umum dilakukan dari pukul 07.00 s/d 16.00.
model seperti ini, konsentrasi dan fokus belajar anak terbentuk dengan sendirinya,
menjadi lebih mudah dan efektif. Full day school memberi pelajaran bagaimana
fokus menjadi tips efektif dalam kegiatan belajar mengajar, proses penggalian dan
5) Mengembangkan kreativitas
dengan kurikulum yang inspiratif dan motivatif, kreatifitas akan hadir dengan
didik berkembang cepat. Waktu yang luas dalam full day school membuat
26
kreatifitas.
pergaulan dan aktifitasnya. Mereka akan mengikuti selera hidup karena pengaruh
gegap gempita dunia informasi dan hiburan yang bejibun dari detik perdetik.
Televisi mempunyai pengaruh yang besar dalam mewarnai gaya hidup pada fase
perkembangan dan pertumbuhan anak. Di sinilah full day school tampil sebagai
salah satu solusi mengontrol anak, selama anak masih dalam sekolah, selama itu
pula monitoring terhadap anak bisa terus dilakukan. Dengan baik. Para guru dapat
pengembangan dan inovasi pembelajaran sistem full day school didesain untuk
full day school tentu tidak lepas berbagai kekurangan, kekurangan yang ada
Kelemahan terbesar dari pelaksanaan full day school ini adalah masalah
waktu sosialisasi anak dan kebebasan anak yang sangat minim. Dengan waktu
sekolah dari pagi hingga sore, anak kembali kerumah menjelang malam, tentu
kondisi tubuh sangat lelah karena seharian berada disekolah. Hal ini membuat
lebih memilih beristirahat atau menyelesaikan tugas esok hari ketimbang bermain
dengan teman sebayanya. Keadaan seperti ini yang membuat anak kehilangan
kehidupan sosialnya, orang yang dia temui hanya teman satu sekolah. Anak hasil
lulusan full day school pasti akan butuh adaptasi sedikit lama dengan lingkungan
2) Minimnya kebebasan
yang edukatif bagi anak. Akan tetapi bagaimanapun juga jiwa anak masih terikat
28
dengan aturan sekolah yang tidak boleh semua anak diterima dengan sukarela.
Ketika anak baru bisa bertemu dengan orang tuanya menjelang malam hari,
semuanya telah kelelahan, ayah capek, ibu segera mengurus rumah tangga sehabis
pulang kerja, dan anak juga sangat letih usai sekolah seharian. Belum lagi jika
keperluan sekolah. Ahirnya anak-anak tumbuh dalam situasi yang dari awal
menjauhkan mereka dari orang tua dan teman bermain di sekitarnya. Dari hari ke
hari mereka hanya bertemu dengan orang yang sama, para guru dan teman-teman
mesin. Hampir setiap hari mereka harus tunduk dengan aturan-aturan yang
3) Egoisme
Masih berkaitan dengan problem sosialisasi anak hasil lulusan full day
school, perasaan sombong dan tinggi hati rentan terjadi pada anak yang
cocok disematkan kepada anak yang sekolah di sekolah model full day school. Hal
ini cukup wajar karena dalam kesehariannya, anak didik tidak pernah bergaul
dengan orang luar. Dunia pergaulannya anak didik terbatas pada pagar sekolah
dan hanya seluas area sekolah. Meskipun fasilitas yang disediakan cukup
29
memadai, tidak sulit menemukan anak yang bersekolah di full day school, justru
Untuk itu perlu adanya sosialisasi yang melibatkan sekolah, orang tua dan
masyarakat agar terjadi harmonisasi yang baik. Harmonisasi sangat penting bagi
Menurut Nor Hasan (2006:116) sistem full day school tidak terlepas dari
1) Sering menimbulkan rasa bosan pada siswa, sistem full day school
bagus. Jadwal kegiatan pembelajaran yang padat dan penerapan sanksi yang
full day school dapat disimpulkan bahwa keunggulan full day school adalah siswa
full day school adalah rasa bosan pada siswa karena lamanya jam pelajaran,
Pendidikan merupakan salah satu akses untuk menuju masa depan yang
lebih baik, tentunya setiap orang menginginkan pendidikan yang layak bagi anak-
anaknya tidak hanya itu, pendidikan juga merupakan landasan berfikir manusia
kedepan nya untuk tidak tertinggal dari perkembangan zaman. Pesat nya
pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi setiap warna negara, sesuai dengan
aspek, yang paling penting adalah tenaga pengajar yang profesioanal juga
merupkan salah satu faktor penentu keberhasilan mutu pendidikan, dengan tenaga
memberikan yang terbaik untuk pendidikan. Tidak hanya tenaga pengajar, namun
juga saran prasarana dan program yang di perlukan untuk mencapai pendidikan
yang berkualiatas, sarana prasarana sangat penting, karena hal tersebut merupakan
yang bermutu.
program pendidikan yang terus di perbarui, banyak nya program pendidikan yang
dikarenakan hal biaya, banyak program yang dibuat pemerintah untuk memajukan
masyarakat yang kekurangan dalam hal baiaya seperti: dana BOS, Bina
diterima oleh siswa-siswi, orang tua dan masyarakat. Program yang dikeluarkan
nya, seperti yang telah di lakukan oleh pemerintah, dan di SMA Negeri 6
Tanjungpinang sudah menjalankan program full day school sejak tahun 2018 dan
kurikulum K13 dan sekarang K13 revisi yang di terapkan di sekolah dan program
32
1) Penelitian Relevan
lain:
dengan full day school dengan motivasi belajar siswa MTS Surya Buana”
MTS Surya Buana masuk pada kategori sedang dan rendah dengan
dalam Program “Full Day School” Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 4
program “full day school” pada siswa kelas XII SMA Negeri 4 Singaraja
berjalan cukup baik. Hasil belajar siswa kelas XII ini tergolong baik,
dengan rata-rata nilai yang diperoleh yaitu 7,5. Selanjutnya, dari hasil
pembelajaran dengan program “full day school” ini menuai pro dan kontra.
biaya terutama untuk membeli kuota internet, siswa sering mengantuk saat
pembelajaran bahasa Indonesia yang dipilih oleh guru ini dapat dijadikan
acuan untuk mengajarkan bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang kelas dan
materi pembelajarannya.
3. Febriani, dkk (2018) yang berjudul:” Pengaruh Penerapan Full Day School
pengaruh yang signifikan yang ditandai dengan Fhitung Ftabel, atau 27,716
full day school terhadap motivasi belajar siswa, atau semakin bagus
penerapan full day school maka semakin bagus pula motivasi belajar siswa
2) Kerangka Berpikir
perubahan sikap dan perilaku anak didik sebagai hasil dari pembelajaran. Pada
suatu cara yang dapat melatih kemampun intelektual para siswa dan merangsang
motivasi belajar siswa disebabkan oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan
dari luar. Motivasi belajar pasti terdapat didalam diri masing-masing siswa,siswa
yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat dilihat dari kebiasaan bertingkah
soal,mau mencari dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,belajar tanpa
aktifitasnya berada di sekolah sejak pagi hari sampai dengan sore hari. Dengan
pengertian tersebut, maka sepanjang hari belajar bukan hanya menambah waktu
dan materi pembelajaran. Namun lebih dari itu, full day school dimaksudkan
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa full day school adalah
tentunya tidak lepas dari hambatan yang menghadang. Anak yang sekolah full day
memiliki kesiapan belajar yang lebih tinggi dari pada anak-anak yang sekolah
setengah hari, sehingga secara tidak langsung hal ini akan terpengaruh pada
motivasi anak. Pembelajaran sekolah yang relatif lama terkadang siswa merasa
Oleh karena itu guru membuat suatu manejemen pembelajaran full day
school yang menyenangkan. Sekolah yang melaksanakan program full day perlu
perubahan pola belajar dan pola hidup siswa, dan melakukan sosialisasi kepada
Penerapan full day school yang dilaksanakan dari pagi sampai sore
membuat anak lebih lama berada di sekolah dari pada di rumah. Waktu bersama
keluarga lebih sedikit, belum lagi pada hari sabtu siswa harus ke sekolah untuk
penguatan atau pendalaman kopetensi dasar pada mata pelajaran. Dalam kegiatan
kokurikuler siswa masih ada yang kurang aktif atau tidak memahami apa yang
membuat siswa cepat merasa bosan. Pada saat jam pelajaran berlangsung masih
ada siswa yang bolos karena rendahnya motivasi belajar siswa itu sendiri.
36
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
37
38
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI dengan
bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain,
sampel bagian populasi yang diambil dan dapat mewakili karakteristik populasi.
Penentuan jumlah sampel pada pada penelitian ini menggunkan tabel penentuan
jumalah sampel dari populasi tertentu yang di kembangkan oleh Isaac dan
tingkat kesalahan yang dikehendaki. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
siswa.
Simple Random Sampling dikatakan simple karena teknik ini merupakan teknik
a. X MIPA 1 = 20 : 70 X 63 = 18 siswa
b. X MIPA 2 = 20 : 70 X 63 = 18 siswa
c. XI MIPA = 30 : 70 X 63 = 27 siswa
statistik (Creswell, 2016: 5). Penelitian ini merupakan penelitian studi korelasi
karena mempelajari dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasai dalam
satu variabel berhubungan dengan variabel lain (Sudjana, Nana dan Ibrahim
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa
dari penelitian yang ingin mengkaji dan melihat derajat Hubungan Penerapan
Full Day School dengan Motivasi Belajar Biologi Siswa di SMAN Negeri 6
Tanjungpinang.
40
C. Rancangan Penelitian
akhir dengan sistematis pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini rancangan
1. Tahap Persiapan
a. Pra survey
c. Membuat instrumen
terbuka.
instrumen diuji cobakan di luar sampel penelitian yaitu pada siswa kelas X dan
XI yang berjumlah 20 siswa. Tujuan diadakannya uji coba instrumen ini adalah
digunakan.
41
2. Tahap Pelaksanaan
penerapan full day school terhadap motivasi belajar biologi dengan menggunakan
3. Tahap Akhir
Tahap akhir peneliti melakukan analisis data dan pembahasan dari semua
data yang peroleh pada saat tahap pelaksanaan penelitian. Setelah itu dilanjutkan
angket atau kuesioner tentang motivasi belajar dan full day school.
digunakan untuk memperoleh data mengenai hubungan penerapan full day school
tertutup terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban sehingga
responden tinggal memberikan tanda checklist (√) pada alternatif jawaban yang
sudah tersedia sesuai dengan keadaan subjek. Angket terbuka dianalisis dari hasil
E. Instrumen Penelitian
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
data mengenai hubungan penerapan full day school dengan motivasi belajar
biologi. Adapun angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a. Angket tertutup
instrumen adalah:
penelitian
atau disempurnakan.
43
responden, yaitu selalu (SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak pernah
variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu minat menjadi guru,
instrumen penelitian:
b. Kegiatan
keagamaan 4, 5
d. Ekstrakurikuler 9, 10
laku siswa)
b. Angket terbuka
pengalaman lapangan dan kesiapan menjadi guru. Angket terbuka dianalisis dari
valid dan reliabel. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket. Untuk
mengetahui angket penelitian baik atau tidak maka perlu dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas. Perhitungan uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan
digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Menurut Arikunto (2013:85)
dalam penelitian agar dapat memperoleh data yang valid maka instrumen atau
validitas atau kesahihan butir. Rumus korelasi product moment ini adalah sebagai
berikut:
rxy= N ∑ XY −¿¿ ¿
Keterangan:
n : Jumlah responden
∑x : Skor item
∑y : Skor total Y
∑x2: : Jumlah kuadrat skor item
∑y2 : Jumlah kuadrat skor Y
∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total
rxy : Koefisien korelasi X terhadap Y
(Arikunto 2013:213)
valid dan tidak valid. Apabila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel
dengan taraf signifikansi 5%, maka butir dari instrumen tersebut valid.
Sebaliknya, apabila diketahui rhitung lebih kecil dari rtabel maka butirdari
instrumen tersebut ketika dipakai untuk mengukur suatu gejala yang sama dalam
waktu yang berlainan akan menunjukkan hasil yang sama atau dengan kata lain
47
Rumus ini digunakan karena angket yang digunakan dalam penelitian ini tidak
terdapat jawaban salah atau nol. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan
oleh Arikunto (2013:180) bahwa apabila terdapat instrumen yang dapat diberikan
skor dan skortersebut bukan 1 dan 0, maka uji coba dapat dilakukan dengan
r11 =
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
K : Banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal
∑σt 2
: Varians total soal
∑ σ b2 : Jumlah varian butir
(Arikunto 2013:239)
instrumen dinyatakan reliabel adalah 0,600. Jadi instrumen dikatakan reliabel jika
48
memiliki koefisien alpha lebih dari atau sama dengan 0,600. Sebaliknya, apabila
2. Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-
masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat. Analisis data tersebut
masing variabel, dan diagram lingkaran (pie chart) dilakukan dengan bantuan
merupakan nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari
yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya. Median membagi nilai-nilai
dari kelompok data menjadi dua bagian, yaitu setengah terletak di atas median
Modus merupakan nilai data yang populer atau nilai yang sering muncul
dalam suatu kelompok. Standar deviasi merupakan ukuran persebaran data. Nilai
maksimum adalah skor terbesar yang diperoleh dari data dan nilai minimum
adalah skor terkecil yang diperoleh dari data (Sugiyono, 2017: 47-49).
k = 1+3,3 log n
Keterangan:
K : jumlah kelas atau banyak kelas
log : logaritma
n : banyaknya data
(Sugiyono, 2017: 35)
R = (xt-xr) +1
Keterangan:
R : rentang
Xt : data terbesar dalam suatu kelompok
xr : data terkecil dalam suatu kelompok
rentang kelas
panjang kelas=
jumlah interval kelas
(Sugiyono, 2017:36)
4. Membuat histogram
tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah atau baik, cukup, dan tidak baik.
Pengkategorian ini dilakukan berdasarkan mean ideal (Mi) dan standar deviasi
50
ideal (SDi) yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk mengukur mean ideal
1
Mi = (skor tertinggi+skor terendah)
2
1
SDi = (skor tertinggi–skor terendah)
6
berikut:
≤x< (Mi+1SDi).
c) Kategori rendah atau tidak baik apabila responden mempunyai skor x< (Mi–
1SDi)
analisis yaitu uji normalitas, uji linearitas dan uji multikolinearitas dilakukan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data sampel berasal dari
Keterangan:
D : Angka selisih maksimum
Sn1 : Frekuensi kumulatif relatif
Sn2 : Frekuensi kumulatif teoritis
(Sugiyono, 2017:156)
Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada
(P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05),
b. Uji Linearitas
linier antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui hubungan
linearitas dalam penelitian ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5% dengan
RK reg
Freg=
Keterangan:RK res
Freg : Harga bilangan untuk garis regresi
RKreg : Rerata kuadrat untuk garis regresi
RKres : Rerata kuadrat garis residu
(Ghozali, 2016:160)
signifikansi 5%. Apabila Fhitung sama dengan atau lebih kecil dari Ftabel maka
Sebaliknya, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hubungan antara variabel
c. Uji Multikolinearitas
52
menyatakan bahwa variabel bebas harus terbebas dari korelasi yang tinggi antar
variabel bebas. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya,
terganggu. Teknik statistik yang digunakan adalah dengan Product Moment dari
rxy= N ∑ XY −( ∑ X ¿) ¿ ¿ ¿
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
N : Jumlah subjek
∑X : Jumlah skor variabel minat menjadi guru dan PPL
∑XY : Jumlah skor kesiapan menjadi guru biologi
∑X2 : Jumlah perkalian antara variabel minat menjadi guru dan PPL dengan
kesiapan menjadi guru biologi
∑Y2 : Jumlah kuadrat dari variabel kesiapan menjadi guru
(Arikunto, 2010: 213)
dengan atau kurang dari 0,70 maka model dapat dikatakan bebas dari asumsi
masing variabel bebas lebih dari 0,70 maka terjadi korelasi yang sangat kuat
4. Uji Hipotesis
Y = a + bX
Keterangan: a=
a : Bilangan 2 konstan
( ∑ Y i ) ( ∑ X i ) −( ∑ X i)(∑ X i Y i) b=
b : Bilangan koefisien prediktor
n∑ X 2i −¿
Y : Nilai variabel ¿
dependen yang diprediksikan
X : Nilai variabel indenpenden
(Sugiyono, 2017:261-262)
a1 ∑ x1 y a2 ∑ x2 y
r(1)2 = 2 r(2)2 =
Keterangan: ∑y ∑ y2
r(1.2)2 : Koefisien determinasi
a1 : Koefisien prediktor X1
a2 : Koefisien prediktor X2
∑x1y : Jumlah produk antara X1 dengan Y
∑x2y : Jumlah produk antara X2 dengan Y
∑y2 : Jumlah kuadrat kriterium Y
(Sugiyono, 2017:286)
terikat dapat dijelaskan melalui variansi yang terjadi pada variabel bebas.
54
t =
r √n−2
√ 1−r 2
Keterangan:
t : Nilai yang t hitung
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah responden
r2 : Kuadrat koefisien korelasi
taraf signifikansinya 0,005 atau 5%. Apabila thitung sama dengan atau lebih besar
dari ttabel, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan.
Sebaliknya, apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka pengaruh variabel bebas
Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji hipotesis tiga yaitu terdapat
pengaruh positif minat menjadi guru, dan praktik pengalaman lapangan (PPL)
berikut:
55
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Ŷ : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a : Nilai Y ketika nilai X = 0 (harga konstan)
b1b2 : Koefisien regresi
X1X2 : Subjek pada variabel independen yang memiliki nilai tertentu
(Sugiyono, 2017:275)
∑Y = an + b1∑X1 + b2∑X2
∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2
∑X2Y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X2
(Sugiyono, 2017:278)
variabel terikat dapat dijelaskan melalui variansi yang terjadi pada variabel
bebas.
R 2 (N−m−1)
Freg =
m(1−R2 )
56
Keterangan:
Freg :Nilai F untuk regresi
N : Cacah kasus
m : Cacah prediktor
2
R : Koefisien determinasi
(Sugiyono, 2017:295)
variabel. Apabila Freg lebih besar atau samadengan Ftabel pada taraf signifikansi
seberapa besar sumbangan secara relatif setiap variabel bebas terhadap variabel
α1 ∑ x 1 y
Prediktor X1= SR% = x 100%
JK reg
α2 ∑ x 2 y
Prediktor X2= SR% = x 100%
JK reg
Keterangan:
SR% : Sumbangan relatif dari suatu prediktor
α1 : Koefisien prediktor 1
α2 : Koefisien prediktor 2
∑X1Y : Jumlah produk antara X1 dengan Y
∑X2Y : Jumlah produk antara X2 dengan Y
JKreg : Jumlah kuadrat regresi
(Winarsunu, 2017: 204)
57
Cipta.
55
56