Skala nyeri pada kelompok A sebelum pemberian terapi musik klasik sebagian besar
responden nyeri berat yaitu sebanyak 14 orang (93,3%), dan sesudah pemberian
terapi musik klasik sebagian besar nyeri sedang yaitu sebanyak 13 orang (86,7%).
Pada kelompok B sebelum pemberian terapi musik klasik sebagian besar nyeri berat
yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan sesudah pemberian terapi musik klasik
2. Skala nyeri pada kelompok A sebelum pemberian teknik nafas dalam sebagian
besar nyeri berat yaitu sebanyak 13 orang (86,7%), dan sesudah pemberian terapi
teknik nafas dalam sebagian besar nyeri sedang yaitu sebanyak 14 orang (93,3%).
Sedangkan skala nyeri pada kelompok B sebelum pemberian terapi teknik nafas
dalam sebagian besar nyeri berat yaitu sebanyak 14 orang (93,3%), dan sesudah
pemberian teknik nafas dalam sebagian besar nyeri sedang yaitu sebanyak 13 orang
(86,7%).
3. Ada pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri pada kelompok A dan B sebelum
dan sesudah pada pasien fraktur extremitas post operasi di RSU dr Moh Saleh kota
Probolinggo (Hasil uji wilcoxon pada kelompok A didapat nilai p value = 0,000 pada
4. Ada pengaruh teknik nafas dalam terhadap skala nyeri pada kelompok A dan B
sebelum dan sesudah pada pasien fraktur extremitas post operasi di RSU dr Moh
Saleh kota Probolinggo. (Hasil uji wilcoxon nilai sebelum-setelah teknik nafas dalam
pada kelompok A didapat nilai p value = 0,001 pada kelompok Pvalue = 0,000 <
5. Ada perbedaan pengaruh terapi musik dan teknik nafas dalam terhadap skala nyeri
pada pasien fraktur extremitas di RSU dr Moh Saleh kota Probolinggo. (hasil setelah
di uji analisa Wilcoxon secara komputerisasi dengan program SPSS For Windows
22 didapatkan ( = 0,000 < = 0,05). Dari uji koefisien korelasi terapi musik klasi
nilai (z -4,796b) sedangkan teknik nafas dalam nilai (Z -4,914b) jadi dapat
pada pasien fraktur extremitas di RSU dr Moh Saleh kota Probolinggo. (hasil setelah
di uji analisa Wilcoxon secara komputerisasi dengan program SPSS For Windows
22 didapatkan pada kelompok A terapi musik dalam nilai (p value = 0,000 < =
0,05), dan kelompok A teknik nafas dalam didapat nilai (p value = 0,001 < = 0,05),
Dari uji koefisien korelasi terapi musik klasik nilai (z -3,742b), teknik nafas dalam nilai
(Z-3,464b) jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelompok A terapi musik klasik lebih
(pvalue = 0,003 < = 0,05), dan nilai teknik nafas dalam (p value = 0,000 < =
0,05), dari uji koefisien korelasi terapi musik klasik nilai (z -3,000b) sedangkan teknik
nafas dalam nilai (Z-3,500b) jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelompok B teknik