Hemofilia
Hemofilia
Diagnosa pasti
Diagnosa pasti hemofilia atas dasar pemeriksaan
generasi tromboplastin.
E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul adalah akibat dari
perdarahan atau transfusi darah. Komplikasi
akibat perdarahan adalah anemia, ambulasis
atau deformitas sendi,atrofi otot atau neuritis.
F. Terapi
Terapi akibat perdarahan akut adalah
pemberian F VIII. Sekarang sudah ada F VIII
yang dapat di berikan secara intra vena, dan
apabila tidak mempunyai F VIII maka dapat di
berikan kriopresipitat (plasma yang didinginkan)
atau di berikan transfusi darah segar.
G. Prognosis
Tersedianya fasilitas darah segar, kropresipitat
dan F VIII menyebabkan prognosis hemofilia
menjadi baik.
H. Pengobatan
Pada dasarnya, pengobatan hemofilia ialah
mengganti atau menambah faktor antihemofilia
yang kurang. Namun, langkah pertama yang
harus diambil apabila mengalami perdarahan
akut adalah melakukan tindakan RICE (Rest,
Ice, Compression, Evaluation) pada lokasi
perdarahan untuk menghentikan atau
mengurangi perdarahan. Tindakan tersebut
harus dikerjakan, terutama apabila penderita
jauh dari pusat pengobatan, sebelum pengobatan
definitif dapat diberikan.
Karena penderita hemofilia mengalami defisiensi
(kekurangan) faktor pembekuan darah, maka
pengobatannya berupa pemberian tambahan
faktor pembekuan darah atau terapi pengganti.
Penderita hemofilia A memerlukan tambahan
faktor VIII, sedangkan penderita hemofilia B
memerlukan tambahan faktor IX.
Saat ini, pemberian faktor VIII dan faktor IX
untuk penderita hemofilia semakin praktis.
Faktor VIII atau faktor IX telah dikemas dalam
bentuk konsentrat sehingga mudah untuk
disuntikkan dan menunjang home therapy
(terapi mandiri). Perdarahan akan berhenti bila
pemberian faktor VIII atau faktor IX mencapai
kadar yang dibutuhkan.
1. Segera obati bila terjadi perdarahan.
Pada umumnya, penderita hemofilia dapat
merasakan suatu sensasi (nyeri atau seperti urat
ditarik) di lokasi yang akan mengalami
perdarahan. Dalam keadaan ini, pengobatan
dapat segera dilakukan, sehingga akan
menghentikan perdarahan, mengurangi rasa
sakit, dan mengurangi risiko terjadinya
kerusakan sendi, otot, maupun organ lain. Makin
cepat perdarahan diobati, makin sedikit faktor
VIII atau faktor IX yang diperlukan untuk
menghentikan perdarahan.
Penatalaksanaan Hemofilia
Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan
perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan
gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan
gusi, dilakukan minimal 6 bulan sekali, karena
kalau giginya bermasalah misal harus dicabut,
tentunya dapat menimbulkan perdarahan. Selain
itu penderita Hemofilia sedapat mungkin
menghindari penggunaan aspirin karena dapat
meningkatkan perdarahan dan jangan
sembarang mengonsumsi obat-obatan. Untuk
pelaksanaan operasi ringan hingga berat bagi
penderita hemofila harus melalui konsultasi
dokter.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang
sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak
berlebihan. Karena berat badan berlebih dapat
mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di
bagian kaki (terutama pada kasus hemofilia
berat). Olahraga secara teratur untuk menjaga
otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan
tubuh. Kondisi fisik yang baik dapat mengurangi
jumlah masa perdarahan.
Klasifikasi Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3
tingkatan:
1. Berat :kurang dari 1% dari jumlah
normalnya
2. Sedang: 1% -5% dari jumlah normalnya
3. Ringan: 5%-30% dari jumlah normalnya.