MINGGU I
KALA I
Disusun Oleh
RAHMI SUNDARI
P05140420012
202
0HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KOMPREHENSIF
MINGGU 1
Oleh:
RAHMI SUNDARI
P05140420012
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik
Kebidanan Fisiologi Holistik Persalinan dan BBL. Laporan ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
Kemenkes Bengkulu.
2. Bunda Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan komprehensif ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB IV PENUTUP.........................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................64
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses alamiah yang akan dilalui oleh setiap
ibu dan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting. Hampir semua ibu
bersalin mengalami rasa nyeri yang luar biasa. Pada kala I aktif persalinan,
nyeri timbul akibat pembukaan servik dan kontraksi uterus. Sensasi nyeri
segmen posterior syaraf spinalis torakalis 10, 11dan 12. Penyebaran nyeri
pada kala I fase aktif persalinan adalah nyeri pinggang yang dialami ibu
disebabkan oleh tekanan kepala janin terhadap tulang belakang, nyeri ini
lokasi denyut jantung janin berpindah ke bawah pada abdomen ibu ketika
terjadi inersia uterus dan apabila tidak segera diatasi maka akan
meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres. Ibu bersalin yang
1
Selain itu nyeri persalinan juga dapat menimbulkan stres yang
dan oksigen ke uterus serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls
dua teknik pemijatan yang dapat diupayakan yaitu teknik effleurage dan
massage counter pressure vertebra sacralis yang relatif cukup efektif dalam
dengan arah sirkular secara berulang. Teknik effleurage atau usapan lembut
dengan pengaturan pola nafas ibu. Hal ini dilakukan supaya ibu bersalin lebih
rileks.
2
kontraksi pada tulang sakrum dengan pangkal atau kepalan salah satu
dengan efflurage, teknik ini memiliki tekanan yang lebih kuat. Selain itu
zat asam dan bahan makanan ke sel-sel akan lebih maksimal dan sisa-sisa dari
zat-zat yang tidak terpakai akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses
pertukaran yang lebih baik, aktifitas sel yang meningkat akan mengurangi
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
subyektif dan data obyektif pada kasus Ny.P Usia 32 tahun dengan
3
c. Menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi dan kebutuhan
segera pada kasus Ny.P Usia 32 tahun dengan penanganan rasa nyeri
kala I.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
asuhan kebidanan pada kasus ibu bersalinan dengan penanganan rasa nyeri
kala I.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
4
c. Bagi Pasien
mengurangi rasa nyeri kala I pada ibu bersalin, sehingga pasien tahu
5
BAB II
A. Persalinan Normal
1. Pengertian
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi
serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase
belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada
ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi
kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi
usia cukup bulan, letak memanjang atau sejajar dengan sumbu badan ibu,
6
presentasi belakang kepala,diameter kepala bayi dan panggul ibu seimbng,
7
kepala janin msuk dan lewat. Oleh karena itu, kala I persalinan disebut
mulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika janin telah
lahir. Kalah II persatinan disebut juga dengan stadium eksplusi janin. Kala
III persalinan di mulai segera setelah janin lahir, dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala III persalinan di sebut
juga dengan stadium pemisah dan eksplusi plasenta (Kostania 2020). Kala
IV juga di anggap penting karna di kala IV ini dapat diamati jika terjadi
pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu:
cm.
sampi 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering, di bagi atas 3 fase:
cm menjadi 4 cm.
cm.
8
b. Fase deselerasi: pembukaan menjadi lebih lambat sekali berlangsung
Kala ini disebut juga dengan stadium eksplusi janin atau kala
berakhir ketika janin sudah dilahirkan. Pada kala ini janin di dorong
keluar dengan kekuatan his dan kekuatan ibu saat mengedan. Pada
berlangsung cepat.
Stadium pemisah dan eksplusi plasenta, kala III ini dimuali segera
setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta dan selaput ketuban, yang
9
ibu setiap setiap 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta
dan 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu
kurang atau tidak setabil, maka ibu harus lebih sering di pantau
(Yulizawati 2019).
Power adalah kekuatan dari ibu untuk mendorong janin keluar dari
ialah : his, kontraksi otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari
ligament, dengan kerja sama yang baik dan sempurna. Kesulitan dalam
jalannya persalinan (distosia) karna kelainan his adalah his yang tidak
persalinan.
vulva, kelainan pada vagina, kelainan pada serviks uteri, uterus dan
ligament.
10
c. Faktor Passanger (Janin)
persalinan. Pada keadaan normal, bentuk bayi, berat badan bayi, posisi
d. Pisikis ibu
11
a. Faktor ibu
1) Usia ibu
untuk hamil dan melahikan ialah 20-35 tahun karena pada usia ini
komplikasi dalam persalinan akan lebih besar. JIka usia ibu lebih
dari 35 tahun juga akan beresiko, maka semakin tua umur ibu maka
beresiko
2) His
frekuensi kurang dari 2x10 menit dengan durasi lebih dari 40 detik,
dan his di katakan kurang baik jika memiliki frekuensi kurang dari
12
3) Paritas
satu kali, multipara yaitu wanita yang telah melahrkan bayi hidup
lebih dari 5 kali. Paritas dikatakan beresiko bila paritas lebih dari 4
kali sedangkan paritas yang tidak beresiko jika melahirkan 2-3 kali.
b. Faktor janin
1) Sikap janin
postur yang khas (sikap) saat berada di dalam rahim. Hal ini
dan tali pusat terletak di antara lengan dan tungkai sikap janin ini
13
saat presentasi kepala dengan kepala janin ekstensi atau fleksi yang
2) Letak janin
menjadi 3 yaitu :
a) Letak memanjang
utuk dikeluaran.
14
b) Letak lintang
c) Letak miring
3) Malposisi
anterior.
4) Malpresentasi
Pada posisi tersebut, kepala janin fleksi dan waja janin menghadap
maka hal ini bisa terjadi pada posisi dahi, bahu, muka dengan dagu
posterior atau kepala sulit lahir pada presentasi bokong. Jadi dapat
5) Janin besar
15
Janin yang besar kemungkinan dapat di lahirkan dengan mudah
ukuran janin, faktor yang pertama yaitu besr dan beratnya ibu. Ibu
besar. Batasan berat normal bayi yang umum untuk bayi aterem
6) Kelainan kongenital
Hal ini sering terjadi apabila ada kelainan pada janin, misalnya
16
Janin lahir normal dalam posisi occipito anterior. Jika
c) Panggul sempit
janin.
17
menipis. Pada primigravida akan mengalami penipisan serviks
vaginanya.
c) Perineum menonjol.
18
4) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
dalam.
sudah dibasahi air DTT. Jika mulut vaginan, perineum atau anus
larutan dekontaminasi).
19
9) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan
180x/menit).
meneran
dengan keinginannya.
meneran.
20
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan
meneran.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
21
menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
15) Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm lindungi
tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bai dengan kain
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi.:
22
b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
g. Lahir bahu
arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
23
25) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakan
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
secara IM.
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering,
menghendakinya.
i. Oksitosin
24
32) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
35) Meletakkan satu tangan di atas kain yang berada di atas perut ibu,
mulai.
k. Mengeluarkan plasenta
25
mengikuti jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah
pada uterus.
ketuban tersebut.
l. Pemijatan uterus
26
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase
m. Menilai perdarahan
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
baik.
44) Menempatkan klem tali pusat steril atau mengikatkan tali DTT
27
45) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang bersebarangan
klorin 0,5%.
pervaginam:
sesuai.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap
28
a) Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama dua
normal.
setelah dekontaminasi.
bersih.
29
p. Dokumentasi
(Prawirohardjo 2016).
B. Nyeri Persalinan
Rasa nyeri adalah suatu mekanisme pertahanan tubu, nyeri muncul bila
ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan
potensil yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh. Nyeri muncul dengan
bagian tubuh. Secara umum rasa nyeri digambarkan sebagai keadaan yang
karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada daerah kulit di ujung
fase aktif sering dialami oleh ibu yang akan bersalin. Pada pembukaan 4
30
sampai dengan 10 nyeri dirasakan semakin berat. Nyeri ini berasal dari
disebabkan oleh tekanan kepala janin terhadap tulang belakang ibu. Nyeri
ini dirasakan selama kontraksi dan akan berkurang pada interval antar
kontraksi.
nyeri pada skala yang harus mereka bayangkan atau menunjukkan skala
skala intensitas nyeri di tempat yang dapat dilihat dengan jelas oleh tiap
nyeri yang dirasakan oleh klien, pengukuran nyeri sangat subyektif dan
31
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin menggunakan metode pengukuran
skala nyeri meliputi Numeric Rating Scale (NRS) dan Wong Baker
Numeric Rating Scale (NRS) ini didasari pada skala angka 1-10
etnis, hingga dosis. NRS juga lebih efektif untuk mendeteksi penyebab
bawah, nol (0) merupakan keadaan tanpa atau bebas nyeri, sedangkan
Gambar 2.1
Numeric Rating Scale (NRS)
32
b. Verbal Rating Scale (VRS)
Skala ini memakai dua ujung yang sama seperti VAS atau skala
reda nyeri. Skala verbal menggunakan kata-kata dan bukan garis atau
gambar 2.2
Verbal Rating Scale (VRS)
10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap sentimeter ( Gambar 2.3).
Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan
deskriptif. Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung
yang lain mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala
33
menjadi skala hilangnya atau reda rasa nyeri. Digunakan pada klien
anak >8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaan
sangat mudah dan sederhana. Namun, untuk periode pasca bedah, VAS
Gambar 2.3
Verbal Rating Scale (VRS)
dengan melihat ekspresi wajah pasien pada saat bertatap muka tanpa
yang dikembangkan oleh Donna Wong dan Connie Baker. Skala ini
nyeri ini dianjurkan untuk usia 3 tahun ke atas. Tidak semua klien
dengan gangguan kognisi atau komunikasi, dan orang yang tidak bisa
34
berbahasa inggris, sehingga untuk klien jenis ini menggunakan skala
Gambar 2.4
Wong Baker FACES Pain Rating Scale
a. Kompres hangat
b. Kompres dingin
c. Pijat counterpressure
35
Tekanan yang dilakukan saat kontraksi pada tulang sacrum ibu atau
diteruskan jika ibu merasa penekanan ini tidak mengurangi rasa nyeri
yang dideritanya.
oksigen.
bernafas panjang. Masa transisi ini adalah masa yang paling sulit
36
karena kontraksi akan sangat kuat tetapi serviks belum membuka
sepenuhnya.
e. Effleurage Massase
pubis, ditekan dengan lembut dan ringan tanpa tekanan yang kuat
tapi diusahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan kulit. Pijatan
ibu.
37
C. Manajemen Kebidanan SOAP
sebagai berikut :
a. Data Subjektif
data klien melalui anamnesa yaitu tentang apa yang dikatakan klien,
38
1) Nama
pasien lainnya.
2) Umur
3) Agama
4) Suku bangsa
merugikan.
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
7) Alamat
39
8) Keluhan Utama
pemeriksaan.
9) Riwayat Kesehatan
a) Makanan
b) Minuman
c) Eliminasi
11) PersonalHygien
sehari-hari.
40
12) Pola Aktifitas
sehari-hari.
b. Data Objektif
dan fisik klien, hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
c) TekananDarah
d) Suhu
41
e) Denyut Nadi
f) Respirasi
g) Berat Badan
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Rambut
c) Muka
d) Mata
e) Hidung
f) Telinga
kebersihan telinga.
42
g) Mulut
h) Leher
i) Abdomen
tekan.
j) Genetalia
k) Anus
l) Ektermitas
cek patella.
3) Pemeriksaan Penunjang
c. Assesment
43
dikumpulkan atau disimpulkan yang dibuat dari data subjektif dan
dat subjektif dan objektif. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
d. Planning
Perencanaan dibuat saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan
A.
44
B. Kajian Kasus
Pengkajian
KALA I
Identitas pasien
45
2) Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 30 hari
Lamanya : 7 hari
TP : 14 November 2020
UK : 39 minggu
ANC : 6 kali
5) Riwayat perkawinan
Nikah ke : 1 (satu)
46
a) Hubungan suami istri : Baik
b) Hub istri dan : Baik
keluarga
c) Keyakinan agama : Ibu dan keluarga taat menjalankan
ibadah sesuai syariat agama
islam.
d) Kebiasaan berobat : ibu mengatakan tidak
mengkonsumsi obat-obatan selain
dari bidan, ibu tidak merokok,
tidak minum-minuman keras,
tidak mengonsumsi obat
tradisional.
e) Dukungan keluarga : Keluarga sangat mendukung dan
terhadap kehamilan sangat menanti-nanti atas
kelahiran bayinya kelak.
f) Dukungan suami : Suami sangat mendukung dan
terhadap kehamilan sangat mengharapkan atas
kelahiran bayinya.
7) Pola kebiasaan sehari-hari
47
Aktivitas Ibu melakukan Ibu melakukan Ibu merasa
aktifitas rumah aktifitas rumah tangga mudah lelah
tangga sendiri dan dibantu suami dan
bekerja pagi dari jam bekerja stiap pukul
06.00 WIB sampai 08.00 WIB sampai
jam 09.00 WIB jam 10.00 WIB
Personal mandi 2x/hari, gosok mandi 2x/hari, gosok
hygiene gigi 2x/ hari, gigi 2x/hari, keramas 2
keramas 2 hari hari sekali, ganti
sekali, ganti celana celana dalam 2x/hari
dalam 2x/hari
Pola seksual 3-4 x/minggu 1.2 x/minggu
2. Data Objektif (O)
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
N :80x/menit
P : 20x/menit
S : 36,8°C
2) Antropometri :
BB sebelum hamil : 50 Kg
BB sekarang : 62 Kg
TB : 158 cm
Lila : 24,5 cm
3) Pemeriksaan Fisik
Muka : Muka tidak pucat, tidak ada oedema, dan tidak ada
48
cloasma gravidarum.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada linea dan striae,
Leopold I :
Leopold II :
49
ekstremitas janin.
Leopod III :
Leopold IV:
DJJ : 140x/m
VT (Pemeriksaan dalam):
4) Pemeriksaan penunjang
Hb : 11,9 g%
50
Protein urin : (-)
3. Analisa (A)
intrauterin, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan
4. Penatalaksanaan (P)
51
Evaluasi : ibu mengerti dan mampu mengikuti anjuran yang diberikan.
Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri saat merasa lelah.
Evaluasi : ibu dalam posisi tidur miring ke kiri
Merencanakan akan melakukan pemeriksaan dalam pukul 23.00 WIB.
Evaluasi : akan melakukan pemeriksaan dalam pukul 23.00 WIB
Melakukan pemeriksaan dalam
Evaluasi : portio membuka, pembukaan 9 cm, presentasi kepala, kepala
turun Hodge III, penurunan kepala 1/5,Ketuban (+), penunjuk UUK kiri
depan.
Merencanakan akan melakukan pemeriksaan dalam pukul 00.00 WIB.
Evaluasi : akan melakukan pemeriksaan dalam pukul 00.00 WIB.
Menyarankan ibu untuk didampingi oleh pendamping persalinan.
Evaluasi : Ibu memilih suami sebagai pendamping persalinan
Melakukan pemeriksaan dalam.
Evaluasi : portio tidak teraba, pembukaan lengkap, presentasi kepala,
kepala turun Hodge IV, penurunan kepala 0/5, ketuban pecah spontan,
penunjuk UUK kiri depan.
KALA II
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin BAB dan merasa sakit yang semakin sering dan
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
N :82x/menit
P : 20x/menit
52
S : : 37°C
b. Pemeriksaan Fisik
5x10’x50”
3. Analisa (A)
intrauterin, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan
4. Penatalaksanaan (P)
53
Evaluasi : bayi lahir pada pukul 11.15 WIB dengan jenis kelamin laki-
laki, menangis spontan, warna kulit kemerahan dan gerak aktif.
Melakukan IMD
Evaluasi : IMD sudah dilakukan bayi terlihat nyaman dan berusaha
mencari putting susu ibu.
KALA III
a. Keluhan Utama
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b. Pemeriksaan Fisik
darah.
3. Analisa (A)
4. Penatalaksanaan (P)
54
bahwa akan disuntik oksitosin dan menyuntikkan oksitosin 10 IU
secara IM di 1/3 atas paha lateral ibu.
Evaluasi : janin tunggal, TFU setinggi pusat, ibu bersedia disuntik
oksitosin dan oksitosin sudah disuntikkan.
memastikan tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu uterus globuler, tali
pusat memanjang dan ada semburan darah.
Evaluasi : sudah tampak tanda-tanda pelepasan plasenta.
Melakukan dorso cranial saat kontraksi, melakukan PTT dan
melakukan pelepasan plasenta.
Evaluasi : plasenta lahir spontan pukul 11.32 WIB.
KALA IV
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan merasa capek dan
lelah.
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b. Pemeriksaan Fisik
kemih kosong.
Genetalia : darah keluar berwarna merah segar berbau anyir ±150 cc,
3. Analisa (A)
55
4. Penatalaksanaan (P)
56
Melakukan observasi 30 menit kedua.
Evaluasi : keadaan umum ibu baik, TD: 110/80, N: 80 x/m, P: 20x/m,
S: 37ºC, TFU : 1 jari di bawah pusat, kontrasi baik,
perdarahan 100 cc, urine ± 50 cc.
Menganjurkan ibu untuk istirahat.
Evaluasi : ibu beristirahat dengan nyaman.
57
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pada tanggal 11 November 2020, pukul 07.00 WIB Ny.P datang ke BPM
Yuniyarna, SST ditemani oleh suami dan keluarga. Ibu mengatakan nyeri
perut menjalar sampai pinggang dan keluar lendir bercampur darah dari
didapatkan ibu sudah masuk kala I fase aktif yaitu pembukaan 4. Sesuai
dengan teori bahwa persalinan disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan
yang diinginkan diliputi dengan rasa takut dan cemas. Persalinan dimulai
perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan
ibu memilih untuk didampingi oleh suami, penulis menganjurkan Ny.P untuk
58
fisik, emosional dan psikologi sehingga dapat mengurangi rasa cemas,
membawa dampak yang baik pada proses persalinan karena dapat dukungan,
nyeri melalui peningkatan aliran darah pada daerah yang berpengaruh pada
otot-otot, mengubah suhu kulit dan secara umum memberikan perasaan yang
membantu ibu rileks dengan cara menyentuh atau mengusap bagian tubuh
ibu. Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa segar, rileks dan
endorfin yang merupakan pereda nyeri alami. Hormon endorfin juga dapat
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar tetap memiliki tenaga.
baik. Makanan nutrisi dengan konsistensi cair yang mengandung kalori tinggi
yang sangat tepat diberikan kepada ibu bersalin karena akan lebih cepat
59
diabsorpsi sehingga akan lebih cepat meningkatkan stamina tubuh ibu dan
mempersilahkan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB demi lancarnya
proses kala 1. Asuhan kebidanan yang penulis lakukan sesuai dengan asuhan
Pukul 10.20 WIB Ny.P mengatakan merasa sangat mulas yang semakin
menit dengan lama kontraksi 45 detik. Hal tersebut sesuai dengan fisiologis
ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal, memberitahu ibu dan
keluarga hasil pemeriksaan, dan melakukan pimpinan meneran. Pada kala III
rencana asuhan yang akan dilakukan adalah manajemen aktif kala III
ibu bahwa akan disuntik oksitosin sebayak 10 unit pada 1/3 bagian paha
60
umum ibu baik dan tanda-tanda vital selama 2 jam dalam batas normal,
mengobservasi kontraksi uterus ibu baik, TFU 1 jari bawah pusat dan
Yuniyarna, SST keadaan ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dan
ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan tidak terjadi hal-hal
B. Analisis
intrauterin, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin
C. Penatalaksaan
61
tangan bertumpu pada jendela/meja, posisi duduk dn kepala bersandar
bagian bawah ibu dan ajarkan teknik relaksasi dengan menghirup udara
dari hidung serta keluarkan dari mulut setiap kali perut ibu berkontraksi.
62
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada studi kasus ini merupakan asuhan yang diberikan
kepada seorang ibu bersalin yang hendak melahirkan di BPM Yuniyarna, SST
pada studi kasus ini didokumentasikan dalam bentuk manajemen SOAP yang
B. Saran
Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin untuk
63
DAFTAR PUSTAKA
Hadianti, Dian Nur and Rika Resmana. 2018. “Kemajuan Persalinan Berhubungan
Dengan Asupan Nutrisi.” Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan 6(3):231.
Kemenkes, RI. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan Normal Dan Bayi Baru
Lahir. Pertama. edited by A. Suryana. Jakarta: Kemenkes RI.
Made Ayu, Elin Supliyani. 2017. “Karakteristik Ibu Bersalin Kaitannya Dengan
Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Di Kota Bogor.” Jurnal Kebidanan
3(4):204–10.
Nita, Venita, Andryani Rika, and Lidya Aryanti. 2014. “Pengaruh Massage
Effleurage Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Di
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sinta Bandar Lampung.” Jurnal Kesehatan
Holistik 8(4):192–97.
Puspitasari, Indah and Dwi Astuti. 2017. “Tehnik Massage Punggung Untuk
Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I.” Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan 8(2):100.
Rahman, Stang Abdul, Ary Handayani, and Anwar Mallongi. 2017. “Penurunan
Nyeri Persalinan Dengan Kompres Hangat Dan Massage Effleurage.” Jurnal
64
MKMI 13(2):147–51.
Rohani, Siti and Medica Bakti Nusantara. 2017. “Faktor-Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Persalinan.” Jurnall Ilmu Kesehatan 2(1):61–68.
Yulizawati, DKK. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Pertama.
Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
65