Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

‘ATRIKEL TUGAS PENELITIAN’

DOSEN PENGAMPU :

Arvida bar S.pd M,kes

DISUSUN OLEH :

Delvita Riani (PO71200190072)

TINGKAT :

3B, DIII keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAMBI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


1. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/NLJ/article/download/3826/2982/

Diare merupakan salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di

negara berkembang. Tahun 2013 di Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso

ditetapkan kejadian luar biasa (KLB) diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare terutama faktor ketersediaan

air bersih, sanitasi lingkungan, ketersediaan jamban, hygiene perorangan, perilaku

buang tinja, dan sanitasi makanan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak

105 responden dengan teknik pengambilannya menggunakan simple random

sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan

dengan diare antara lain sanitasi lingkungan (p value = 0,000), ketersediaan air bersih

(p value = 0,005), hygiene perorangan (p value = 0,010), sanitasi makanan (p value =

0,020), ketersediaan jamban (p value = 0,031), dan perilaku buang tinja (p value =

0,044). Faktor sanitasi lingkungan merupakan faktor yang lebih memengaruhi

terjadinya diare. Diperlukan adanya promosi kesehatan tentang faktor yang

berhubungan dengan kejadian diare untuk mencegah terjadinya diare.

2. https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/download/8032/8154

Faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit diare adalah faktor

lingkungan, faktor perilaku pada masyarakat, rendahnya pengetahuan masyarakat

tentang diare serta malnutrisi. Contoh dari faktor-faktor lingkungan yang buruk

misalnya kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat maupun fasilitas sarana

prasarana air bersih yang tidak memadai. Faktor-faktor perilaku masyarakat seperti

jarang mencuci tangan ketika akan makan dan setelah buang air besar serta
melakukan pembuangan tinja dengan cara yang salah. Tanpa pemberian air susu ibu

secara eksklusif terutama selama 4 sampai 6 bulan pertama dapat meningkatkan risiko

terjangkit penyakit diare lebih besar. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya kemampuan

ibu untuk mencari tahu tentang penyakit diare yang biasa terjadi pada anak-anak

(Adisasmito, 2007).

3. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/article/view/13867/8956

merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di

seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia dapat terserang. Diare

menjadi salah satu penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada anak di negara

berkembang. Di negara berkembang, anak-anak balita mengalami rata-rata 3-4 kali

kejadian diare per tahun tetapi di beberapa tempat terjadi lebih dari 9 kali kejadian

diare per tahun hampir 15- 20% waktu hidup dihabiskan untuk diare (Soebagyo,

2008). Penyakit diare di Indonesia masih menjadi salah satu masalah kesehatan

masyarakat yang utama. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan

dan kematian terutama pada balita. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan

3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak mengalami

episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun dan lebih dari 80% kematian

terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun (Widoyono, 2005).

4. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/720

Diare masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita di

dunia. Setiap tahunnya terdapat sekitar 2 milyar kasus diare di dunia dan sekitar 1,9

jutanya adalah kasus balita yang meninggal karena diare. Diare termasuk dalam 10

penyakit terbanyak di kota Padang dan wilayah Kuranji selalu menempati tiga peringkat
teratas kejadian diare dalam kurun waktu empat tahun. Tujuan penelitian ini adalah

menentukan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan diare dan

kejadian diare pada balita di kecamatan Kuranji kelurahan Korong Gadang kota Padang.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross

sectional yang dilakukan pada 150 orang ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di

Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Data primer dikumpulkan

dengan wawancara menggunakan kuesioner dan diolah secara komputerisasi. Analisis

data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisis univariat

menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang tentang

penanganan diare pada balita. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara

tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan diare dengan kejadian diare pada balita

dimana p-value < α (0,042 ≤ 0,05).

Anda mungkin juga menyukai