Anda di halaman 1dari 12

SISTEM EKONOMI INDONESIA

“DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN DI


MAKASSAR”

Makalah

Daftar Nama Kelompok 2:

1. Reza Surya Nugraha NPM : 2110631180153


2. Rifki Fauzi NPM : 2110631180175
3. Shabihah Putri Az-zahra NPM : 2110631180176
4. Tia Amalia NPM : 2110631180162
5. Tiara Dewi NPM : 2110631180167
6. Tisa Sumaya NPM : 2110631180165
7. Wahid Husein A NPM : 2110631180184
8. Widaad Najwan Hisyam NPM : 2110631180183

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DAMPAK COVID-19 DI MAKASSAR DALAM BIDANG PEREKONOMIAN”.
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu mata kuliah sistem ekonomi Indonesia.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang memberikan
sumbangan pikiran maupun materi sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Bekasi, Oktober 2021

Kelompok 2

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................
C. Tujuan penulisan ...................................................................................
D. Manfaat Penulisan ................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

A. Pengertian COVID-19 ..........................................................................

B. Pengertian Perekonomian ....................................................................


C. Dampak Ekonomi Terhadap Perekonomian di Makassar ................
D. Upaya Pemulihan Perekonomian di Makassar ..................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................
A. Simpulan ................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

BAB I

ii
iii

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 yang terjadi di awal bulan Maret tahun 2020. Virus COVID-19
merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, memberi dampak buruk bagi
kesehatan yang disertai dengan gejala yang ringan maupun yang berat, menurut Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) Dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Adalah gejala berat yang ditimbulkan virus ini menular melalui kontak fisik, memakai
barang secara bergantian dapat memperbesar penularan penyakit tersebut.

Kurun waktu yang singkat sebuah penyakit baru menggerogoti bumi pertiwi kita yang
dikenal sebagai Virus Corona (Covid-19), dari kota-kota hingga ke penjuru desa-desa.
Sejak kasus pertama di Indonesia, pemerintah langsung melakukan penanganan dengan
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari Maret 2020 hingga Mei 2020
Didalamnya diatur agar pembatasan aktivitas dan dihentikan kegiatan yang bersifat
massal. Dengan adanya peraturan tersebut, malah berdampak sangat besar terhadap
ekonomi negara dan masyarakat. Yang mencari nafkah di luar rumah,terutama banyak
yang di PHK dan di rumahkan, bahkan akan muncul kelompok rentan baru akibat di
rumahkan dan tidak bisa mencari pekerjaan atau kehilangan pekerjaan. Akibatnya daya
beli masyarakat menurun, aktivitas pendidikan menurun, kesehatan menurun, sehingga
bertambahnya masyarakat miskin. Di sisi lain, terjadinya kesenjangan sosial dengan
menyebar luasnya COVID-19 di 34 provinsi dan 479 Kabupaten/ Kota di Indonesia,
dimana informasi terbaru diketahui Sulawesi Selatan tergolong di garis zona hitam,
populasi penyebaran terletak di kota Makassar Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
BPS kota Makassar menunjukkan jumlah penduduk miskin di kota Makassar di tahun
2015 sebesar 4.38% meningkat menjadi 4.60 % di 2017, kemudian mengalami penurunan
pada tahun 2018-2019, dan meningkat Kembali di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian Covid-19?
2. Bagaimana pengertian sistem perekonomian?
3. Bagaimana dampak perekonomian Covid-19 di Makassar?
4. Bagaimana bentuk penanggulangan Covid-19 di Makassar?

iii
iv

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian Covid-19.
2. Untuk mengetahui pengertian sistem perekonomian.
3. Untuk mengetahui dampak perekonomian Covid-19 di Makassar.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan Covid-19 di Makassar.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian Covid-19.
2. Untuk mengetahui pengertian sistem perekonomian.
3. Untuk mengetahui dampak perekonomian Covid-19 di Makassar.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan Covid-19 di Makassar.

BAB II
PEMBAHASAN

iv
v

2.1 Pengertian COVID-19

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang
siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi,
termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-
19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China
pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di
Indonesia sendiri, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini. Virus ini menular
melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada
di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak
langsung dengan droplet. Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari
hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular
dari manusia ke manusia. Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi
infeksi virus Corona atau COVID-19. Namun, beberapa obat seperti favipirapir dan
remdesivir sudah bisa digunakan pada kasus COVID-19 sedang hingga berat.
Sementara itu, obat-obatan lain, seperti molnupirvi, masih diteliti efektivitas dan
manfaatnya sebagai pengobatan COVID-19.

2.2 Pengertian Perekonomian


Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengatur dam mengalokasikan sumber daya, jasa dan barang yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Menurut Dumary ahli

v
vi

ekonomi, menyatakan bahwa perekonomian merupakan suatu bentuk sistem yang


berfungsi untuk mengatur serta menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi. Sistem
ekonomi memiliki peran dan fungsi yang sangat vital dalam menjalankan
perekonomian suatu negara, yaitu:

 Mendorong perusahaan atau penyedia untuk berproduksi.


 Mengkoordinasikan semua kegiatan individu dalam perekonomian.
 Mengatur dalam pembagian hasil produksi semua anggota masyarakat supaya berjalan
sesuai rencana.
 Menciptakan mekanisme tertentu supaya distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

2.3 Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian di Makassar


Penyebaran virus COVID-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 telah
menyebabkan terjadinya pembatasan sosial, pembatasan jarak fisik, bahkan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Pembatasan tersebut dimulai dan diberlakukan secara bertahap pada bulan Maret 2020
dan berlangsung sampai sekarang agar masyarakat dapat paham dan mengikuti
kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dalam mencegah penyebaran
virus COVID-19. Pembatasan juga menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas
ekonomi di Kota Makassar seperti menurunnya pengguna hotel yang menyebabkan
penurunan pajak hotel serta penurunan konsumen di beberapa restoran besar yang
menyebabkan penurunan pajak restoran. Hal mengakibatkan penurunan dalam
pencapaian target pajak dan realisasi pajak yang telah dibuat sebelumnya.
Dampak ini pun juga dirasakan oleh masyarakat pesisir di Makassar
dikarenakan nelayan dibiayai papalele, punggawa, dari nelayan ke suplier, lalu
memberikan hasil produk perikanan ke eksportir dan Tidak semua pemodal punya
kekuatan finansial, jadi banyak juga yang terpukul. Artinya apa, tidak semua nelayan
dapat modal lagi untuk melakukan kegiatan perikanan  relasi antara nelayan dan
pengusaha (papalele atau punggawa) pada semua aspek keuangan. Semua terdampak,
dari proses usaha penangkapan ikan hingga pemasaran. Jika nelayan ke punggawa,
punggawa ke supplier, lalu ke eksportir. Eksportir ke buyers di luar negeri.
Antara supplier dan eksportir juga mengalami keadaan yang sama. Supplier tidak
mampu membeli karena krisis tapi yang paling terdampak adalah eksportir apalagi

vi
vii

jika sudah ambil uang bank. Beberapa negara lockdown, ada penutupan, rantai kerja
di dalam tapi pengiriman untuk luar negeri. Biasanya mengirim ikan paling dekat
Singapura. Sekalipun tidak di-lockdown, tetapi banyak sekali maskapai tidak berjalan
normal. Yang dulu ada lima maskapai, ada lima tujuan sekarang cuma satu.

2.4 Upaya Pemulihan Perekonomian di Makassar


Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar untuk 2021 ini
mencapai Rp4,21 triliun. Dari nilai total anggaran itu, hampir Rp400 miliar
dimanfaatkan Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Mohammad
Ramdhan (Danny) Pomanto dan Fatmawati Rusdi, yang baru berjalan 7 hari, untuk
meluncurkan program yang membebaskan Makassar dari wabah virus korona atau
covid-19 bernama Makassar Recover. Program itu merupakan gabungan komitmen
Wali Kota Danny dan Wakil Wali Kota Fatma dalam memberantas covid-19 di
Makassar, yang diimplementasikan melalui tiga subprogram, yakni Penguatan
Imunitas, Adaptasi Sosial, dan Pemulihan Ekonomi. Dari tiga subprogram ini bakal
dilakukan melalui berbagai tahap masing-masing 11 metode untuk penguatan
imunitas, 9 metode untuk adaptasi sosial, dan 6 metode untuk pemulihan ekonomi.
Perekonomian Kota Makassar diprediksi mulai memasuki fase pemulihan. Meski
pandemi Covid-19 belum usai, namun upaya pemulihan mulai digerakkan.
Pemerintah Kota Makassar saat ini mulai fokus pada perbaikan di lima sektor.
Perbaikan di lima sektor ini menyusul adanya sejumlah pelonggaran yang dibuat
pemerintah untuk kembali menghidupkan aktivitas perekonomian. Pemkot Makassar
sendiri telah membuat Perwali Nomor 51/2020 tentang Penerapan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19 dalam
Rangka Pemulihan dan Percepatan Ekonomi.Kepala Sub Bidang Pangan dan
Pertanian Bappeda Kota Makassar A.E Arifianto menjelaskan saat ini Pemkot
Makassar akan memaksimalkan perbaikan pada sektor strategis, di antaranya sektor
pariwisata, usaha mikro kecil menengah (UMKM), padat karya, investasi, dan
perikanan.
Ekonomi Makassar yang sempat tumbuh di angka 6,20 persen pada awal tahun,
harus terpuruk di angka 2,8 persen pada triwulan II/2020. Hal ini tentu menjadi tugas
besar bagi pemerintah kota. Terlebih, Makassar menjadi daerah yang berkontribusi
besar terhadap perekonomian Sulawesi Selatan. Arifianto memaparkan sejumlah
strategi lain juga terus didorong. Misalnya saja, dengan meningkatkan sinergitas

vii
viii

antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kota dan para stakeholder
terkait.”Sinergi antara lembaga pemerintah kota juga diperkuat. Hal itu tentu
dibarengi dengan tindakan real di lapangan,” ungkapnya.Ekonom Universitas
Hasanuddin Makassar, Prof Marsuki DEA mengatakan prospek pertumbuhan
ekonomi Makassar memang telah memasuki fase pemulihan. Meski belum pulih
secara total, namun diyakini ekonomi Makassar akan tumbuh pada triwulan dua 2020.
“Prediksi ekonomi Makassar. Triwulan III hanya di angka 3 persen. Meski masih
melambat, tapi sudah ada perbaikan dari periode sebelumnya,” ujar Marsuki yang
juga merupakan Rektor STIM Nitro Makassar.Menurutnya, jika ingin menggerakkan
perekonomian, pemerintah kota harus menyelesaikan permasalahan di sektor yang
terdampak besar. Selain lima sektor strategis, Pemkot Makassar juga perlu
menyelesaikan tujuh persoalan sub sektor yang terpuruk pada masa pandem.
Misalnya, pada sub sektor penyediaan akomodasi makanan, transportasi,
pergudangan, industri pengolahan, konstruksi dan jasa keuangan. Jika subsektor ini
mampu bertumbuh positif, maka dipastikan mendongkrak ekonomi Makassar.

viii
ix

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya
dalam waktu beberapa bulan. Penyebaran virus COVID-19 yang terjadi pada awal
tahun 2020 telah menyebabkan terjadinya pembatasan sosial, pembatasan jarak fisik,
bahkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Pembatasan juga menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas ekonomi di
Kota Makassar seperti menurunnya pengguna hotel yang menyebabkan penurunan
pajak hotel serta penurunan konsumen di beberapa restoran besar yang menyebabkan
penurunan pajak restoran. Selain itu dampak ini pun juga dirasakan oleh masyarakat
pesisir di Makassar. Terdapat beberapa upaya pemulihan perekonomian di Makassar
seperti memaksimalkan perbaikan pada sektor strategis, di antaranya sektor
parawisata, usaha mikro kecil menegah (UMKM), padat karya, investasi, dan
perikanan.

B. SARAN

1. Pertama, untuk mempercepat pengobatan dan pencegahan penularan yang lebih


luas, pemerintah harus menerapkan kebijakan at all cost seperti pengadaan alat
kesehatan penunjang pemeriksaan, ruang isolasi, dan Alat Pelindung Diri (APD),
menggratiskan biaya pemeriksaan baik yang terbukti maupun tidak, ataupun hal-
hal yang bersifat pencegahan seperti pembagian masker murah dan sebagainya.

ix
x

2. Kedua, untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai dampak perlambatan putaran
roda ekonomi, pemerintah dituntut untuk dapat mengurangi beban biaya yang
secara langsung dalam kendali pemerintah, di antaranya tarif dasar listrik, BBM,
dan air bersih.

3. Ketiga, upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat bawah dengan
memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang mengalami
penurunan pendapatan dan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja, perlu
didukung oleh kebijakan untuk menjamin kelancaran pasokan dan distribusi
barang khususnya pangan.

x
xi

DAFTAR PUSTAKA

https://smeru.or.id/id/content/ringkasan-eksekutif-dampak-sosial-ekonomi-covid-19-terhadap-
rumah-tangga-dan-rekomendasi
http://bpkad.makassar.go.id/bpkadmakassar/2020/10/15/pemulihan-ekonomi-
makassar-fokus-perbaikan-lima-sektor/

https://epaper.mediaindonesia.com/detail/makassar-recover-cara-baru-penanganan-
covid-19-dari-makassar
https://www.mongabay.co.id/2020/09/14/dampak-pandemi-di-pesisir-makassar-dari-
penggantian-wali-kota-hingga-belitan-patron-client-perikanan-bagian-1/

xi

Anda mungkin juga menyukai