Anda di halaman 1dari 13

Nama :Ricka Aprillia

Prodi : Sarjana terapan kebidanan /profesi bidan

Nim : PO.62.24.2.19.504

Mata kuliah : ANATOMI FISIOLOGI

SIFAT DARAH DAN KOMPOSISI DARAH

 Darah merupakan bagian penting dalam sistem sirkulasi. Hewan bersel satu dan
hewan tingkat rendah seperti porifera dan coelenterata tidak memiliki sistem
transportasi sehingga hewan tersebut tidak dijumpai daah oksigen dan zat-zat
makanan berdifusi kedalam/seluruh tubuh bagian tubuh, demikian pula ampas
metabolisme dapat berdifusi keluar tubuhnya. Pada hewan yang lebih tinggi
tingkatannya , memiliki sistem transportasi.
           Pada hewan seperti moluska, annelida, dan arthropoda terdapat darah yang
biasanya disebut hemolimf . Hemolimf ini juga berperanan didalam respirasi
(mengangkut O2 dan CO2), bahan makanan dan sisa metabolisme. Hemolimf juga
memiliki pigmen pernapasan. Pada vertebrata , darah merupakan cairan tubuh
yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Darah vertebrata berwarna
merah karena adanya hemoglobin dalam eritrositnya. Pada vertebrata selain
sistem peredaran darah juga terdapat sistem peredaran limf. Cairan limfa
mempunyai persamaan dengan plasma darah dan mempunyai leukosit (limfosit dan
granulosit). Pada manusia volume darah kira-kira 6-7% atau sepertigabelas tubuh
mempunyai massa jenis 1,050-1,060 dengan PH kira-kira 7,4. Darah mempunyai
peranan sebagai berikut :
1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti :

 O2 diangkut dari paru-paru/insang/kulit keseluruh tubuh


 CO2 diangkut dari jaringan tubuh ke paru-paru/insang/kulit
 Zat-zat makanan sperti glukosa, asam amino, gliserol, asam lemak diangkut
dari usus keseluruh jaringan tubuh
 Hormon diangkut dari tempat pembentukannya (kelenjar endokrin) dibawa
kejaringan tubuh yang memerlukan.
2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dan cairan jaringan
3. Mengatur keseimbangan asam basa (PH) darah
4. Mencegah pendarahan
5. Merupakan alat pertahanan tubuh
6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu
tubuh karena air yang terdapat dalam plasma darah mempunyai sifat yang sesuai
untuk kepentingan tersebut, antara lain :
Panas jenis air tinggi. Panas jenis substansi adalah jumlah kalori yang dibutuhkan
untuk meningkatkan suhu 1 derajat pada setiap berat 1 gram substansi tersebut.
Sebagai contoh : manusia normal menghasilkan 3000 kalori selama 24 jam. bila
darah mempunyai panas jenis yang rendah maka suhu dapat meningkatkan sampai
100-500 derajat celcius
 Darah mempunyai panas hantar yang relatif besar. Penyebaran panas dari
jaringan-jaringan yang letaknya jauh didalam tubuh dapat merata dengan cepat
 Darah mempunyai panas penguapan yang tinggi. Lebih banyak yang
diperlukan untuk menguapkan air pada cairan lain dengan jumlah yang sama.
Komposisi darah  
          Darah terdiri atas 2 bagian yaitu sel-sel darah dan cairan plasma. Sel-sel
darah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk sedangkan plasma darah
merupakan bagian cair dari darah. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit). Plasma darah
terdiri atas :
 air 91-92%
 protein : albumin, globulin, dan fibrinogen
 garam-garam anorganik antara lain : Cl-, CO3, HCO3, Na+, Ca2+, Mg2+ dan
HPo4, NaCl mempunyai konsentrasi paling tinggi karena itu darah rasanya agak
asin. Jumlah seluruh bahan anorganik pada manusia kira-kira 0,9%. Pada reptil dan
amfibi kira-kira 0,65%-0,7%. Didalam plasma juga terdapat O2 (0,25%) dan CO2
(3%). 
 substansi organik yang lain selain protein antara lain zat-zat nutrisi,
hormon, sisa metabolisme, antibodi.

Plasma darah

Komposisi kimia dan sifat-sifat plasma pada berbagai hewan belum banyak
diketahui. Pada pembicaraan ini, kita lebih banyak membicarakan plasma darah
manusia. Plasma darah pada manusia kira-kira 55% dari volume darah seluruhnya.
Mempunyai kekentalan (viskositas) 1,7-2,2 kali air. Massa jenis antara 1.025-1.034.
Mempunyai komposisi yang kira-kira tetap yaitu 90% air, 7% protein, 0,9% macam-
macam garam, 0,1 % glukosa. Selain itu mengandung bahan-bahan organik dan
anorganik lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Bahan organik dalam darah
          Bahan organik yang paling banyak dalam plasma darah yaitu protein dan
disebut protein plasma. Protein plasma kira-kira 200-300 gram atau kira-kira 6-8 %
dari berat seluruh plasma darah. Protein terdapat dalam bentuk koloid dan
mempengaruhi kekentalan darah. Jenis protein terdapat dalam plasma darah
meliputi albumin, globulin (alfa-1 globulin, alfa-2 globulin, beta globulin dan gama
globulin) dan fibrinogen. Albumin alfa globulin, beta globulin protrombin dan
fibrinogen dibentuk didalam hati sedangkan gama globulin diproduksi oleh sel
plasma, jaringan limfoid dan nodus limfatikus.
          Albumin disebut pula serum albumin merupakan protein plasma yang paling
besar jumlahnya dalam plasma yaitu kira-kira 4-5% dari berat plasma darah.
Albumin dihasilkan dihati oleh sel Kupffer. Albumin mempunyai berat molekul
68.000, merupakan partikel dengan bentuk lonjong. Albumin menyebabkan plasma
mempunyai potensial osmotik kira-kira 30 mmHg.
          Globulin atau disebut pula serum globulin bentuk partikelnya lebih lonjong
dari albumin. Globulin dalam darah kira-kira 2,5% dari berat plasma. Berat
molekulnya antara 90.000-1.300.000. Perbandingan konsentrasi masing-masing
jenis globulin adalah alfa globulin 2,25%, beta globulin 0,80% dan gama globulin
0,66%.
          Protein plasma yang lain adalah fibrinogen dan protrombin. Konsentrasi
fibrinogen dalam darah kira-kira 0,35% (0,35 gram per 100 ml plasma ). Protrombin
juga dibentuk dihati dan dalam proses pembentukannya diperlukan vitamin K.
Fungsi protein plasma
 Fibrinogen memegang peranan penting dalam proses pembekuan darah.
Dengan adanya pembekuan darah, pendarahan dapat dihindarkan
  Albumin, globulin, dan fibrinogen adalah penting untuk mempertahankan
tekanan osmose darah. Besarnya tekanan osmose yang ditimbulkan oleh ketiga
protein tersebut berkisar antara 25-39 mmHg. Adanya tekanan osmose yang relatif
tinggi ini menyebabkan adanya perpindahan cairan dari cairan jaringan kedarah
sehingga dapat mencegah adanya penimbunan cairan dijaringan

  Protein plasma menyebabkan darah menjadi agak kental sehingga dapat
mempertahankan tekanan darah yang penting untuk mengefisiensikan kerja
jantung.
 Protein plasma turut membantu keseimbangan asam basa atau PH darah
 Globulin memegang peranan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh
 Merupakan cadangan protein jika protein dalam makanan berkurang

Sel-sel darah
          Ada tiga macam sel darah yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Masing
-masing mempunyai fungsi khusus, fungsi utama eritrosit ialah pengangkutan gas
pernapasan, leukosit untuk pertahanan tubuh sedangkan trombosit untuk
pembekuan darah .
1. Eritrosit

Bentuk dan ukuran eritrosit tergantung pada jenis hewan. Pada mamalia sel darah
merahnya tidak mempunyai inti, bentuknya bulat (kecuali pada Camellidae
bentuknya lonjong) dan bikonkav. Eritrosit pada kebanyakan vertebrata yang lain
mempunyai bentuk lonjong, berinti dan bikonveks. Pada umumnya eritrosit yang
tidak berinti memiliki ukuran darah yang lebioh kecil dari pada yang berinti.
Eritrosit yang ukurannya paling besar terdapat pada bangsa amfibia.
          Menurut strukturnya eritrosit terdiri atas membran sel dan substansi seperti
spon disebut stroma dan hemoglobin yang menempati ruang-ruang kosong dari
stroma. Membran sel eritrosit terdiri dari lipoprotein, golongan lipidanya adalah
kolesterol, sepalin dan lesitin sedangkan golongan proteinnya adalah stromatin.
Eritrosit berisi bermacam-macam substansi diantaranya adalah glukosa, enzim
(katalase, karbonat, anhidrase), garam-garam organik dan anorganik.
          Jumlah eritrosit tiap mm kubik untuk tiap jenis hewan berbeda-beda.
Perbedaan ini dapat pula disebabkan karena faktor fisiologis. Faktor fisiologis yang
mempengaruhi jumlah eritrosit pada manusia adalah :
 umur : eritrosit pada saat lahir jumlahnya paling tinggi yaitu sekitar 6,83
juta/mm kubik. Kemudian menurun dan pada umur 4 tahun jumlahnya 4 juta/mm
kubik kemudian jumlahnya naik lagi dan pada umur 5 tahun keatas jumlahnya
jumlahnya 5 juta/mm kubik
 Jenis kelamin: pada wanita jumlahnya lebih sedikit (4,5 juta/mm kubik)
dibandingkan dengan pria (5 juta/mm kubik)
 olahraga: olah raga yang dilakukan secara  teratur akan menaikan jumlah
eritrosit dan kadar hemoglobin
 ketinggian tempat : manusia atau hewan yang hidup didaerah dataran
tinggi, jumlah eritrosit dan hemoglobinnya lebih banyak
 Umur eritrosit
           Setiap hari darah manusia kehilangan 200-250 x 10 9  butir eritrosit.
Semenjak lahir eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang merah. Umur
eritrosit diperkirakan 90-120 hari. Selama umur ini eritrosit mengadakan
perjalanan 700 mil. Jika eritrosit sudah tua, maka akan dihancurkan
oleh sistem retikuloendotelial. Retikuloendotelial adalah sel-sel yang
sifatnya amoeboid dan fagositosis. Penghancuran eritrosit dilakukan dengan
cara hemolisis dan fragmentasi. Hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit
kemudian dipecah menjadi globin dan heme. Heme ini kemudian terurai
menjadi bilirubin dan Fe. Fe kemudian disimpan sebagai cadangan untuk
proses hemopoisis dalam sumsum tulang, sedangkan bilirubin diproses lebih
lanjut dan untuk seterusnya diekskresikan bersama-sama dalam urin dan
feses.

Zat warna (pigmen) darah 
             Tiap jenis pigmen darah mempunyai atau logam yang tertentu.
Hemoglobin, klorokruorin, dan hemeritrin logamnya ialah Fe sedangkan
hemosianin mempunyai logam Cu. Tiap atom logam, mengikat atom oksigen.
Daya mengikat logam terhadap atom oksigen adalah hemoglobin 1:1,
klorokruorin 1:1, hemosianin 2:1 dan hemiritrin 3:1. Pigmen respirasi yang
lain adalah eritrokruorin yang mengandung logam Fe terdapat pada hewan
invertebrata antara lain larva insekta. Pigmen hemokuprein mengandung
logam Cu, terdapat pada eritrosit beberapa jenis hewan seperti biri-biri,
kuda dan sapi.

Hemoglobin

  Hemoglobin selain terdapat dalam darah , juga terdapat pada otot rangka dan
otot jantung yang disebut mioglobin. Mioglobin yang terdapat pada otot manusia
dapat mengikat oksigen sebanyak 14% dari seluruh oksigen pada darah. Oksigen
tersebut diambil dari darah selama darah mengalir melalui otot. Ada beberapa
variasi dari molekul hemoglobin (derivat hemoglobin) diantaranya :
 Okshihemoglobin, merupakan hasil penggabungan antara hemoglobin dengan
oksigen. Pada umumnya ditulis dengan rumus HBO2 atau (globin)(por:Fe++)O2.
 Hemoglobin tereduksi, disebut juga ferohemoglobin merupakan molekul
yang telah melepaskan O2. Ditulis dengan simbol Hb atau (globin)(por: Fe++).
 Methemoglobin disebut juga ferihemoglobin, senyawa ini didapat dari
oksidasi oksihemoglobin atau hemoglobin tereduksi dengan menggunakan Fe(CN)3.
Ditulis dengan simbol Met. Hb atau (globin)(Por : Fe++). Methemoglobin umumnya
kehilangan kemampuan mengikat oksigen. Darah yang normal mengandung lebih
kurang 0,1% methemoglobin yang dihasilkan karena adanya proses oksidasi oleh
oksidator yang terdapat dalam darah. Keracunan yang disebabkan oleh obat seperti
nitrit, klorat, sulfanilamid dapat meningkatkan persentase methemoglobin dalam
darah.
Karbomonoksihemoglobin, terbentuk bila darah bercampur dengan CO sehingga
mengakibatkan Hb akan berkombinasi dengan CO membentuk HbCO. Jika orang
menderita keracunan CO, orang tersebut disuruh menghirup oksigen murni .

Sianmethemoglobin, dapat terbentuk bila CN tercampur dengan methemoglobin.


CN ini umumnya tidak dapat berkombinasi dengan oksihemoglobin atau hemoglobin
atau hemoglobin tereduksi. Sianmethemoglobin dapat ditulis dengan simbol
Met.Hb.CN atau (globin)(Por:Fe +++)CN.

Sulfhemoglobin, terbentuk bila ferromoglobin dicampur dengan H2S. Senyawa ini


berwarna hijau dan terbentuk bila hemoglobin mengalami putrefaksi. Didalam usus
terjadi putrefaksi yang dalam keadaaan normal menghasilkan sedikit senyawa H2S,
kemudian H2S dapat diserap melalui usus. Ada beberapa obat yaitu asetanilide dan
fenasetin yang dapat menyebabkan Hb lebih mudah berkombinasi dengan H2S,
Walaupun H2S yang diserap usus sedikit, tapi dengan adanya obat-obat tersebut
menyebabkan kadar sufhemoglobin tinggi dalam darah dan cairan jaringan yang
mengakibatkan kulit berwarna kebiru-biruan. Jika terjadi suatu keadaan dimana
sulfhemoglobin sampai kadar 3 gram- 5 gram dalam darah, maka disebut dengan
istilah sianosis enterogen.

Kathemoglobin, merupakan kombinasi antara senyawa heme yang mengandung Fe+


+ dengan globin yang mengalami denaturasi.
Derivat hemoglobin mempunyai spektrum absorpsi yang spesifik sehingga senyawa
tersebut dapat dengan mudah dikenal dan dibedakan dengan metode
spektrofotometer.

2.Leukosit
 Leukosit terdapat dalam darah, cairan limfa, dan cairan jaringan. Leukosit yang
tergolong granulosit dibentuk didalam sumsum tulang sedangkan limfosit dan
monosit dibuat dinodus limfatikus. Pada keadaan normal, jumlah leukosit pada
manusia berkisar antara 4,5 - 10 juta butir per mm kubik. Untuk setiap orang
jumlah leukosit bervariasi menurut keadaan fisiologisnya, seperti umur, aktivitas
dan keadaa patologis misalnya infeksi dan trauma. Jumlah leukosit yang meningkat
diatas maksimal disebut Leukositosis sedangkan menurunya jumlah leukosit
dibawah nilai normal dikenal sebagai leukopenia.
          Ciri-ciri leukosit ialah ,mempunyai nukleus, tidak mempunyai hemoglobin,
mempunyai ukuran relatif lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
dengan eritrosit. Disamping ciri-ciri tersebut, leukosit mempunyai sifat antara lain
sebagai berikut.
 Pergerakan seperti amoeba. Leukosit dapat bergerak dari satu tempat
ketempat lain dengan cara menjulurkan sitoplasmanya kearah yang dikehendaki.
 Khemotaksis, kemampuan untuk bergerak menuju tempat yang luka atau
inflamasi (peradangan)
 Fagositosis, kemampuan untuk memakan sel-sel mati atau benda-benda
asing . Kemampuan ini terutama berkembang pada neutrofil, limfosit dan monosit
 Diapedisis, kemampuan untuk menembus kapiler menuju jaringan
Leukosit mempunyai fungsi sebagai alat pertahanan tubuh dengan 3 cara yaitu :
1. Fagositosis
2. Menghasilkan antibodi
3. Menghancurkan atau menetralkan toksin
Leukosit digolongkan berdasarkan ada tidaknya butir (granul) dalam sitoplasmanya
yang dilihat dengan pewarnaan tertentu. Penggolongan tersebut ialah :
 Leukosit granulosit : Neutrofil, Eusinofil, Basofil
 Leukosit agranulosit : Limfosit dan Monosit

Neutrofil
Pada manusia jumlah terbesar yaitu 60-70% dari seluruh leukosit. Butir-butir pada
sitoplasmanya menyerap zat warna netral. Intinya mempunyai beberapa lobus. Mempunyai
gerakan seperti amoeba dan mempunyai sifat fagositosis.

Eosinofil

 Jumlahnya diperkirakan sekitar 1-4%. Menyerap zat warna asam. Intinya


mempunyai dua lobus. Fungsinya menghancurkan dan detoksifikasi toksin.
Basofil

Jumlahnya antara 0-1% dari seluruh leukosit. Intinya umumnya berbentuk huruf S. Butir-
butir dalam sitoplasmanya menyerap zat warna yang bersifat basa. Diperkirakan basofil
menghasilkan antikoagulan (heparin).

]Monosit
 Jumlahnya kira-kira 4-8% dari seluruh leukosit. Intinya berbentuk tapal kuda atau
berbentuk ginjal dan sitoplasmanya lebih besar dari inti. Monosi mempunyai sifat
fagositosis yang kuat.

Limfosit

Jumlahnya sekitar 20-30% dari seluruh leukosit. Intinya besar, bulat atau seperti ginjal.
Sitoplasmanya lebih kecil dari intinya. fungsinya menghasilkan antibodi (limfosit B) dan
mengfagosit benda asing (limfosit)

3.Trombosit
 Trombosit tidak mempunyai inti dengan garis tengah 2-5 mikron, bentuknya
seperti cakram, dibuat di sumsum tulang merah. Pada manusia jumlahnya berkisar
antara 200.000-400.000/mm kubik. Dapat hisdup 2-3 hari . Fungsinya sangat
penting yaitu dalam proses pembekuan darah.

Pembekuan darah (koagulasi)


          Pada darah terdapat berbagai persenyawaan yang berperan dalam
pembekuan darah. Untuk pembekuan darah perlu adanya pengubahan fibrinogen
yang ada dalam plasma darah menjadi fibrin. Untuk pengubahan itu diperlukan
enzim trombin. Trombin akan dibentuk dari protrombin yang ada dalam darah jika
kita luka. Dengan adanya luka, trombosit pecah karena menyentuh permukaan
yang kasar dan mengeluarkan enzim trombokinase atau tromboplastin.
Tromboplastin dikeluarkan oleh jaringan yang luka. Dengan bantuan ion Ca++,
tromboplastin akan mengubah protrombin menjadi trombin.

Ada beberapa faktor yang mencegah koagulasi antara lain :


1. Suhu yang rendah : Proses koagulasi adalah proses yang melibatkan enzim,
suhu rendah menyebabkan proses koagulasi dapat menjadi lambat tetapi tidak
dicegah. Bila darah didinginkan antara 5- 10 derajat celcius maka proses koagulasi
dapat ditunda.
2. Menghindari kontak dengan benda asing dan jaringan yang rusak. Bila darah
bersentuhan dengan permukaan benda asing , maka terbentuk tromboplastin dan
faktor stabil akan diaktifkan. Dilaboratorium, kontak dengan benda asing dapat
dicegah dengan melapisi tabung gelas dengan parafin atau silikon.
3. Dekalsifikasi. Pengikatan ion Ca++ dengan suatu substansi tertentu sehingga
dapat mencegah koagulasi karena dapat menghambat pembentukan trombin. Zat
yang umumnya digunakan mengendapkan ion Ca++ adalah natrium dan kalium
oksalat
4. Hirudin. merupakan antikoagulan yang pengaruhnya adalah mencegah kerja
trombin  dan dihasilkan oleh kelenjar ludah lintah (Hirudo) . beberapa bisa ular,
terutama ular kobra juga mengandung zat antikoagulan. Sifatnya adalah mengubah
sifat kimia tromboplastin atau merusak fibrinogen. Ada juga ular yang
mempercepat koagulasi sehingga terjadi koagulasi intravaskuler. Dicumarol yang
berasal dari jenis tumbuhan tertentu dapat mencegah koagulasi dengan
menghambat pembentukan protrombin di hati.
Disamping beberapa faktor yang menghambat koagulasi, ada juga faktor yang
dapat mempercepat proses koagulasi antara lain :
 pemanasan. 
 Pengocokan. Bila darah dikocok pelan-pelan, maka koagulasi dapat
dipercepat dan sebaliknya jika dikocok keras akan melambatkan koagulasi karena
anyaman fibrin akan pecah
 Luas permukaan kontak. Koagulasi akan dipercepat dengan menambah luas
permukaan bidang kontak. hal ini dapat dilakukan dengan menambah larutan kasa
atau kapas ketanah
 Larutan Hemostatik. Ekstrak jaringan terutama ekstrak paru-paru dan timus
yang mengandung banyak tromboplastin adalah koagulan yang kuat, sama seperti
bisa dari jenis ular tertentu. Hal ini tergantung pada enzim proteolitik yang mampu
mengubah protrombin menjadi trombin
Fibrinolisis
         Pada waktu darah membeku, koagulum yang terbentuk masih merupakan
masa yang lunak seperti selei tapi lama kelamaankoagulum tersebut mengkerut
sampai 40 % dari volume semula dan cairan akan dibebaskan. Cairan yang
dibebaskan dari koagulum disebut serum .  Serum adalah plasma tanpa fibrinogen
dan faktor-faktor lain yang terlibat dalam pembekuan darah. Koagulum yang
terbentuk akan segera dihancurkan bila sudah terjadi penyembuhan luka. Proses
penguraian atau pemecahan koagulum disebut fibrinolisis.
          Fibrinolisis terjadi akibat karena adanya kerja
enzim fibrinolisin atau plasmin. Dalam peredaran darah terdapat plasmin yang
belum aktif yang disebut Plasminogen. Perubahan plasminogen menjadi plasmin
dipengaruhi oleh aktifator plasminogen.
Golongan Darah
          
    1.      golongan darah sistem ABO
                     Karl Lansteiner (1900) menemukan golongan darah pada manusia
yang dibedakan menjadi 4 golongan yaitu :
 Golongan darah A, mempunyai antigen atau aglutinogen A pada eritrositnya
dan mempunyai antibodi atau aglutinin anti B pada plasmanya
 Golongan darah B, mempunyai antigen B dan antibodi A
 Golongan darah AB, mempunyai antigen A dan B, tidak mempunyai anibodi
 Golongan darah O, tidak punya antigen tapi mempunyai antibodi A dan B
   2.       sistem rhesus
                       Faktor rhesus (Rh) adalah suatu antigen yang terdapat pada
eritrosit manusia dan kera rhesus yang ditemukan pada tahun 1930. Berdasarkan
atas ada tidaknya antigen faktor rhesus pada eritrosit, golongan darah manusia
dibedakan menjadi :
 Rhesus +, jika seseorang mempunyai antigen faktor rhesus pada eritrositnya
 Rhesus -, jika seseorang tidak memiliki antigen faktor rhesus pada
eritrositnya
3. Sistem MN
                Pada tahun 1927, Lansteiner dan Levine menemukan sejenis antigen
pada eritrosit yang disebut antigen M dan antigen N. Mereka berpendapat eritrosit
seseorang dapat memiliki salah satu atau kedua antigen tersebut. Berdasarkan hal
tersebut dalam penggolongan sistem MN, golongan darah dibedakan atas :
 Golongan darah M, jika dalam eritrositnya terdapat antigen M
 Golongan darah N, jika dalam eritrositnya terdapat antigen N
 Golongan darah MN, jika dalam eritrositnya terdapat antigen M dan N
1. Di bawah ini manakah gambar yang benar menunjukkan sel darah Neutrofil ?

a.

b.

c.

d.

e.

Jawaban: c.

2. Apa salah satu fungsi organ system limfatik?


a. Melawan penyebab infeksi.
b. Melawan penyakit paru paru
c. Melawan penyakit jantung
d. Melawan penyakit hati
e. Melawan penyakit gagal ginjal
Jawaban : a.

Anda mungkin juga menyukai