Anda di halaman 1dari 23

TUGAS BIOLOGI UMUM

“ STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SEBAGAI UNIT ORGANISME ”

DISUSUN OLEH:

NAMA : PINGKAN SEILA WEWENGKANG(21505007)


PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN : DRS.JIMMY LOLOWANG,M.SI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................   i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................   ii

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang..............................................................................................................   1

Tujuan............................................................................................................................  2

Rumusan Masalah.........................................................................................................   2

BAB II. ISI

Pengertian Sel...............................................................................................................   3

Sejarah Penemuan Sel...................................................................................................   3

Teori Sel.........................................................................................................................   5

Struktur Sel Prokarotik..................................................................................................   6

Struktur Sel Eukariotik...................................................................................................   7

sel Tumbuhan dan Hewan.............................................................................................   13

Transportasi Pada Sel....................................................................................................   20

BAB III. KESIMPULAN DAN


SARAN.....................................................................................................................  21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk


hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas selsel. Makhluk hidup yang ter
diri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal   (uniseluler   =   monoseluler)  dan makhluk
hidup yang terdiri dari
banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehi
dupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan  
lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak
berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.

Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.  Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian
besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.  Kebanyakan
makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniselular, misalnya bakteri dan
amoeba.  Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme
multiselular yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh
manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua
organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari
pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya
yang sudah dibuahi. Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan
kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Fisiologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur
kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu biologi lain, fisiologi juga mempelajari proses kehidupan
yang  mirip atau identik pada banyak organisme. Fisiologi sebenarnya merupakan terapan dari fisika
dan kimia modern untuk memahami tumbuhan dan hewan. Karena itu, kemajuan fisiologi hampir
seluruhnya bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika terapan
menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang fisiologi serta pengetahuan dasar.
Dalam mempelajari fisiologi yang paling mendasar perlu di pelajari adalah ilmu tentang sel .
Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang
bekerja sama melakukan fungsinya.

B. Tujuan

1. Agar lebih memahami tentang sel dan fungsinya beserta organel-organel didalamnya baik
dalam sel hewan maupun tumbuhan.
2.  Dapat mengerti pembagian sel melalui ada dan tidaknya selaput atau membrane pada sel
tersebut.
3. Mengetahui apa saja aktivitas sel sebagai makhluk hidup yang membantu metabolisme,
pewarisan sifat, dan lain-lain.
4. Mengetahui apa saja aktivitas sel dalam memperoleh makanan, dan lain-lain.
C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sel?


2. Bagaimana sejarah dan teori sel?
3. Apa yang dimaksud dengan sel yang bersifat prokariotik dan bagaimana strukturnya?
4. Apa yang dimaksud dengan sel yang bersifat eukariotik dan bagaimana strukturnya?
5. Apa yang dimaksud dengan sel tumbuhan dan bagaimana strukturnya?
6. Apa yang dimaksud dengan sel hewan dan bagaimana strukturnya?
7. Bagaimana cara sel dalam melakukan aktivitasnya sebagai makhluk hidup yang membantu
dalam proses kehidupan?
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Sel
Sel kata latin “cella”.  Berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert Hooke,
pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat  ruangan-ruangan  kecil  yang menyusun gabus
tersebut). Sel merupakan suatu ruangan kecil yang bibatasi oleh membran, yang didalamnya
terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari  plasma sel (sitoplasma)  dan inti
sel(nukleus).  Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma.

Sel  merupakan  satuan  terkecil  makhluk  hidup  yang  dapat  melaksanakan kehidupan (tidak dapat


dibagi-bagi lagi) merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup (dilihat secara
struktural).  Secara  fungsional,  sel  berfungsi  untuk  menjalankan  fungsi  kehidupan
(menyelenggarakan  kehidupan  jika  sel-sel  penyusunnya  berfungsi) kemudian membentuk
organisme. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel
juga  mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat sifat makhluk hidup maka sifat makhluk
hidup  dapat diwariskan  kepada keturunannya.

Sejarah Penemuan Sel


Penelitian tentang sel telah berlangsung lebih dari 300 tahun, bersama dengan  berkembangnya
mikroskop. Mikroskop optik pertama kali ditemukan pada abad 17. Pada tahun 1838, seorang
botanis Matthias Jakob Schleiden dan seorang fisiologis Theodor Schwann menemukan bahwa baik
sel tumbuhan maupun hewan keduanya memiliki nuclei atau nukleus. Berdasarkan pengamatan
mereka, kedua ilmuwan ini membuat hipotesis bahwa semua benda hidup tersusun atas sel. Pada
tahun 1839, Schwann mempublikasikan 'Microscopic Investigations on the Accordance in the
Structure and Growth of Plants and Animals', yang berisi pernyataan pertama dari penggabungan
teori sel mereka. Para peneliti sepanjang tahun mempelajari sel lebih banyak suatu kelompok dari
sifat-sifat umum telah berkembang yang kita  sebut Teori Sel. Adanya mikroskop yang lebih modern
dan penelitian pada aktivitas biokimiawi sel telah menguatkan dasar pemikiran ini.

Berikut merupakan beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya:

1.   Robert Hooke (1635 – 1703)

Orang yang pertama menyebutkan istilah sel yaitu cellulae = ruangan kecil
yang  kosong    sayatan  gabus  tutuip  botol  (Quercus  suber), merupakan sel mati yang tidak
memilki isi sel.

2.  Antonie Van Leeuwenhoek  (1723)

Seroang  ahli  asah  lensa  dari  Belanda,  membuat  mikroskop  sederhana  , Memeriksa cairan


setetes air kolam microscopic “ animalcules” (hewan kecil) Merupakan sel bakteri dan orang  yang
pertama  kali melukiskan bentuk-bentuk bakteri.

3.  Robert Brown (1833)

Ilmuwan Skotlandia yang pertma kali menemukan inti sel pada  sayatan sel
anggrek  Inti  sel  disebutnya  sebagai  nukleus. Nukleus  ini  merupakan  struktur sel yang sangat
penting bagai kehidupan.
4.  Felix Durjadin (1835)

Tokoh  berkebangsaan  Perancis  yang  pertama  kali  menemukan  cairan  sel
yang  hidup  (sarkode)  yang  merupakan  bagian  penting  dari  sel .
Menururtnya  bagian  terpenting  dari  sel  adalah  isi  sel  yang  berupa  cairan hidup yang berada
dalam suatu lumen.

5.   Johanes Purkinje

Merupakan ilmuwan  yang  menyatakan bahawa isi sel adalah protoplasma.


Protoplasma  merupakan  bahan  penting  pada  sel  yang  melangsungkan kehidupan.          

6.      Schleiden dan T Schwann (1804-1881 dan 1810-1882)

Membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang
mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup.

·      Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup

·      Kemudian keduanya mengemukaan teori sel Sebagai berikut:

Pada makhluk hidup multiseluler :

1.  Sel-sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu fungsi yang sama membentuk
jaringan.

2.  Jaringan-jaringan yang berbeda berkumpul bersama dan menjalankan fungsi tertentu


membentukorgan.

3. Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama untuk membentuk suatu sistem yang disebut
sistem organ.

Teori Sel
Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan disusun oleh sel.
Selsel ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel diantaranya untuk membentuk
jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf. Dalam keadaan tertentu beberapa jaringan bergabung
dan membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah, kulit dal lain-lain. Di alam ini kita dapat
membagi sel ke dalam dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Istilah prokariotik,
dibangun dari kata pro dan karyon. Pro, artinya sebelum dan kryon, artinya inti. Jadi sel prokariotiiik
artiya ”sebelum inti”. Ini mengandung pengertian bahwa sel prokariotik bukannya tanpa inti,
melainkan memiliki materi genetik yang tersebar di dalam sitplasmanya. Eukariot dibangun dari kata
Eu da Karyon. Eu, berarti sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah
memiliki inti sel, atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga
inti selnya tampak jelas. Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi sekarang berasal
dari sel tunggal yang lahir 3.500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan dengan
suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa yang rumit yang memimpin penetapan hidup di
atas bumi. Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang
memungkinkannya hidup dan lestari di bumi dalam status awal hidpunya (kira-kira selama milyaran
tahun pertamanya).
Ada beberapa teori tentang sel diantaranya:

1. Sel merupakan kesatuan  struktural  dari  makhluk  hidup,  semua  makhluk  hidup  terususu
n
atas sel. Tokoh pencetus teori ini adalah:
 M. Schleiden (1804-1881) : sel tumbuhan.
 Theodore Schwann (1810 -1882) : sel hewan.
2. Sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
 Dikemukakan oleh Max Schulze tahun 1861.
 Sel mengatur fungsi-fungsi pda makhluk hidup.
3. Sel adalah kesatuan pertumbuhanm dari makhluk hidup
 Dikemukakan oleh Rudolf Virchow (1858).
 Menyatakan  bahwa  makhluk  hiudp  berasal  dari  pertumbuhan  sel sebelumnya
“omne cellulae a cellulae”.
4. Sel merupakan kesatuan herediatas (sifat menurun) makhluk hidup
 Dikemukakan oleh biarawan Austria Gregor Mendel (1822-1884).
 Sel mengandung sifat keturunan (genetik) atau hereditas yang diwariskan pada
keturunanya.

 Struktur Sel Prokariotik

·      Mempunyai  membran  plasma,  nukleoid  (berupa  DNA  &  RNA),  dan sitoplasma yang


mengandung ribosom.

·      Tidak  memiliki  endomembran  (membran  dalam  inti  sel):  tidak
memiliki  mitokondria  dan  kloroplas,  tetapi    punya  struktur  yang berfungsi sama yaitu mesosom
dan kromatofor. Contoh: bakteri dan ganggang hijau-biru atau cyanobacteria.

Ciri-ciri Sel Prokariotik:

 Biasanya relatif kecil dan sederhana.


  Mempunyai ciri-ciri eksternal.

 Batasnya adalah membran plasma.


 Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom.
  Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada

dinding Prokariotik yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria).
 Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan.
 Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi mereka berbeda dari flagella yang
terdapat pada Eukariotik, atau proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili, yang membantu
pengikatan bakteri pada permukaan.
 Interior sel Prokariotik berbeda.
 Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma yang disebut
nukleoid. DNA tidak dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih dari satu juta
kopi dari molekul DNA.
 Bisa mempunyai plasmid, fragmen DNA independen yang membawa potongan khusus dari
informasi genetik. Plasmid dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnya atau dari
lingkungan ke bakteri. Plasmid penting dalam penelitian DNA rekombinan.
 Ribosom, tersusun dari RNA dan protein, densitasnya 70S.
 Tidak mempunyai struktur internal yang dikelilingi membran (organela).
Bagian-bagian dari sel prokariotik (Escherichia coli):

a. Dinding sel

Struktur tersusun atas polisakarida, lemak, protein. Fungsi sebagai pelindung, pemberi bentuk tetap
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

b. Membran plasma

Struktur tersusun atas molekul lemak dan protein. Fungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan sekitar mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan kedalam tubuh.

c. Sitoplasma

Struktur tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim. Fungsi enzim-enzim, digunkan
untuk mencerna makanan ekstraseluler dan melakukan metabolisme sel.

d. Mesosom:

Struktur terdapat pada  membran  plasma  yang  melekuk  ke  dalam  membentuk organel sel


mesosom. Fungsi sebagai penghasil energi terdapat enzim-enzim
pernafasan  yang  berperan  dalam  reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

e. Ribosom

Tempat berlangsungnya sintesis protein.

f. DNA (Asam deoksiribonukleat) deoxyribonucleic acid

Strukur merupakan persenyawaan atas  gula  deoksiribosa,  fosfat  dan  basa-basa Nitrogen. Fungsi


sebagai pembawa informasi  genetik merupakan  sifat-sifat  yang akan diwariskan pada
keturunannya.

g. RNA (Asam ribonukleat) ribonucleic acid

Struktur merupakan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Fungsi membawa   kode-kode
genetik sesuai dengan pesanan DNA.

Struktur Sel Eukariotik (memiliki membran inti)

Ciri-ciri Sel Eukariotik:

 Sel Eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang disebut
organela.
 Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus yang sebenarnya)
 Mempunyai sitoplasma sitosol di mana organela-organela khusus terletak
  Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel

 Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang berbeda dari aktivitas sel
 pada ruangan sitoplasma.
 Organela juga menyebabkan, pemisahan aktivitas sel dalam waktu.
 Memiliki  organel-organel  bermembran  seperti  retikulum  endoplasma, kompleks golgi,
mikondria, dan lisosom.

Bagian-bagian dari sel eukariotik:


A.    Membran Plasma

Tersusun  dari:  molekul  lemak  (2  lapis:  terdapat  di  bagian  tengah
membran)  dan  protein  (luar:  protein  perifer  (protein  tepi)
menyusun  tepi  luar  &  dalam  membran  selain  itu  ada  protein  yang menembus ke dalam 2
lapisan lemak (disebut protein integral).

Fungsinya:

 Sangat penting untuk menjaga kehidupan sel.


 Melindungi isi sel (mempertahankan isi sel).
 Mengatur keluar masuknya molekul-molekul (bersifat semipermeabel / selektif permeable
berarti hanya zat2 tertentu yang dapat melewati membran).
 Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel (bagian sel yang berfungsi  sebagai 
reseptor adalah glikoprotein) rangsang  kimia,  misalnya  hormon,  racun,  listrik, mekanik.

B.      Sitoplasma

Sel merupakan  cairan  yang  berada  dalam  sel  selain  nukleoplasma  (plasma inti). Cairannya


disebut sitosol, padatannya berupa  organel-organel. Sitosol  tersusun  atas:  air, protein,
asam  amino, vitamin, nukleotida, asam  lemak, gula,  dan  ion-ion. Sitosol juga biasa disebut dengan
matriks sitoplasma.

Padatan  sitoplasma  terdiri  dari  organel-organel yaitu : ribosom,  mitokondria,  dan


kompleks  golgi. Dan  mempunyai  sifat  fisik berubah-
ubah  karena  mengandung  protein.  Dapat  berupa  fase  sol (cair) dan fase gel (gelatin,
padat)  tergantung kondisi sel.

Fungsi Sitoplasma:

Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yg penting bagi  metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion,


gula, lemak dan protein). Terjadi  pembongkaran  dan  penyusunan  zat-zat  melalui  reaksi2  kimia.

Contoh:  Pembentukan  energi,  sintesis  asam  lemak,  asam  amino,  protein,  dan  nukleotida.  Sitop
lasma  selalu  “mengalir”  agar  metabolisme berjalan dengan baik.

C.      Nukleus

Nukeleus merupakan oragen terbesar, terletak di tengah sel dan berbentuk bulat/oval.
Kromosom  tersusun  atas  protein  dan  DNA  (berfungsi  untuk  menyampaikan informasi genetik
dan sintesis protein). RNA berfungsi  untuk sintesis protein saja

Nukleus terdiri atas:

Membran luar dan dalam

Membran  luar  langsung  berhubungan  dengan  Retikulum Endoplasma, dan akhirnya ke membran


sel.

 Nukleoplasma,

Disebut juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti) serta bersifat gel.
Di  dalamnya  terdapat  benang-benang kromatin (benang  penyerap  warna),  pada  saat  proses
mitosis  maka  benang  kromatin  itu  tampak memendek  dan  disebut  kromosom  (tersusun
atas  protein  dan  DNA).  Lalu  DNA  akan mentranskripsi  diri  (menduplikasi  diri)  menjadi RNA
dikeluarkan ke sitoplasma.

 Nukleolus,

Disebut  juga  anak  inti,  terbentuk  pada  saat
terjadi proses transkripsi (sintesis  RNA) di dalam nukleus. Jadi,nukleolus adalah bukan organel  tetap
,melainkan  suatu  tanda  bahwa  sel  sedang  melakukan  transkripsi  (karena  bila  proses  transkripsi 
 berhenti,  maka  nukleolus akan mengecil/menghilang).

Fungsi Nukleus:

 Pengendali seluruh kegiatan sel.


 Pengatur pembelahan sel.
  Pembawa informasi genetik  (DNA) mewariskan  sifat-sifat  melalui  pembelahan  sel.

D.     Sentriol

Dapat  dilihat  ketika  sel  mengadakan  pembelahan pada  fase  tertentu
dalam  hidupnya  sentriol  memiliki  silia/flagela  dan  hanya  ditemui pada sel hewan. Cara
pembelahan sel: sentriol terletak  tegak lurus antarsesamanya, dekat nucleus pada pembelahan
motosis sentriol  terbagi menjadi 2, tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel maka terbentuklah
benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub dan berfungsi “menarik” kromosom
menuju kutub masing-masing.

E.     Retikulum Endoplasma

Letaknya:  memusat pada  bagian  dalam  sitoplasma (endoplasma)


maka  disebut  Retikulum  Endoplasma (RE) hanya pada sel eukariotik.

Macam-macam Retikulum Endoplasma:

·      Retikulum Endoplasma kasar yaitu retikulum yang ditempeli ribosom (tampak seperti bulir atau
bintik-bintik).

·      Retikulum Endoplasma halus yaitu retikulum yang tidak ditempeli oleh ribosom (polos).

Fungsi Retikulum Endoplasma:

 Menampung protein dihasilkan oleh ribosom (masuk ke dalam rongga Retikulum


Endoplasma)  untuk disalurkan pada kompleks golgi dan berakhir pada sel (Retikulum
Endoplasma halus).
 Mensintesis  lemak  dan  kolesterol  (Retikulum Endoplasma kasar dan halus).
 Menetralkan  racun  (detoksifikasi)  retikulum endoplasma dalam  sel hati.
 Transportasi molekul-molekul dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya (Retikulum
Endoplasma kasar dan halus).

F.       Ribosom

Tersusun atas RNA-ribosom, protein dan tidak  punya membran. Menurut bentuknya maka ada
ribosom terdiri dari unit besar & unit kecil serta ribosom disintesis oleh nukleolus.

G.     Kompleks Golgi (Aparatus Golgi)


Kompleks Golgi pada sel tumbuhan disebut diktiosom. Kompleks  Golgi  merupakan
organel  polimorfik,  tersusun  atas
membran  berbentuk  kantong  pipih,  berupa  pembuluh,  gelembung  kecil, atau bentukan seperti
mangkok.

Cara kerja kompleks golgi:

Retikulum Endoplasma menampung dan menyalurkan protein ke Golgi, Golgi mereaksikan


protein  itu  dengan  glioksilat  sehingga  terbentuk  glikoprotein  untuk
dibawa  ke  luar  sel.  (maka  golgi  disebut  juga  sebagai  organel sekretori).

Fungsi Golgi:

 Menambah glioksilat pada protein.


 Sebagai organel sekretori.
 Mensintesis (membentuk) glikopida.
 Membentuk dinding sel tumbuhan.
 Membentuk lisosom.

H. Lisosom

(Lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran yang berbentuk kantong kecil yang
berisi enzim hidrolitik (hidrolase) disebut lisozim yang berfungsi untuk pencernaan intra sel
(mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel).

·         Pembentukan Lisosom

Enzim Lisosom / protein yg diproduksi oleh ribosom masuk ke Retikulum Endoplasma . Enzim
dimasukkan ke dalam membrane dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu ada enzim
yang dimasukkan ke Golgi dibungkus membrane lalu dilepaskan di dalam sitoplasma.

·         Proses pencernaan oleh Lisosom

Contoh:  Sel menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis bakteri dimasukkan ke dalam
vakuola didatangi lisosom membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan  membran
bersatu enzim  dari  lisosom  masuk  ke  vakuola mencerna bakteri.
Enzim  lisosom  tidak  aktif  mencerna  jika  membran  lisosom  pecah,  jika  membran pecah maka
enzim lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri.

I. Badan Mikro

Terdiri atas :

 Peroksisom (dikandung banyak pada sel-sel yang banyak melakukan respirasi). Contoh:
Sel hati, ginjal, dan otot. Mengandung enzim katalase, menguraikan hydrogen peroksida
(bersifat racun) (H2O2) menjadi oksigen dan air. Dan berperan dalam metabolisme lemak
dan fotorespirasi.
 Glioksisom hanya pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung
lemak, seperti biji-bijian berlemak, menghasilkan enzim katalase dan oksidase yang
berperan dalam proses metabolisme lemak, mengubah lemak menjadi gula. Dihasilkan
energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.
J. Mitokondria

Penghasil energi (ATP) “The power house” karena berfungsi untuk respirasi.

Secara umum mitokondria berbentuk butiran/benang dan bersifat plastis (mudah berubah).
Mitokondria berkembang biak dengan membelah diri dari mitokondria sebelumnya
(pembelahan pada bakteri). Memiliki 2 membran: membrane luar dan dalam , membran luar
mirip dengan membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam
membentuk krista (membuat permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi
menjadi semakin efektif) terjadi dalam membran dalam mitokondria dan matriks (tersusun
atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA & ion-ion).

Reaksi Respirasi yang terjadi :

 Reaksi dekarboksilasi oksidatif.


 Daur Krebs.
 Transfer elektron.

K. Mikortubulus dan Mikrofilamen

 Mikrotubulus

Pada gelendong sel berupa benang-benang spindel yang menghubungkan 2 kutub sel pada waktu
pembelahan (gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing dikendalikan oleh
mikrotubulus.) Selain itu berguna pula untuk penyusun sentriol, flagela, dan silia. Secara umum
dapat disimpulkan berguna pada pergerakan sel.

 Mikrofilamen

Merupakan benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Mempunyai 2 protein yaitu aktin dan
miosin banyak terdapat pada sel-sel otot dan membentuk rangka dalam pada sel.

Contoh:

 Menyebabkan  kontraksi  pada  sel-sel  otot tetapi  apabila  aktin  dan
miosin  saling  menjauh  maka  akan  terjadi  relaksasi.
 Amoeba berperan dalam  pembentukan pseudopoda,  gerakan  sel,  gerakan  sitoplasma,
pembelahan  sel  yaitu  terbelahnya  sel  menjadi  2  sel  anak  karena  ditarik mikrofilamen
yang menghubungkan membrane.

SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN


1. Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan adalah sel eukariotik, atau sel dengan inti yang terikat membran. Tidak seperti sel
prokariotik, DNA dalam sel tanaman terletak di dalam inti. Selain memiliki inti, sel-sel tumbuhan juga
mengandung organel lain membran-terikat, atau struktur selular kecil, yang melaksanakan fungsi-
fungsi khusus yang diperlukan untuk operasi sel normal. Organel memiliki berbagai tanggung jawab
yang mencakup segala sesuatu dari memproduksi hormon dan enzim untuk menyediakan energi
untuk sel tanaman. Sel tumbuhan mirip dengan sel-sel hewan dalam bahwa mereka berdua sel
eukariotik dan memiliki organel serupa.
Sel tumbuhan umumnya lebih besar daripada sel-sel hewan. Sementara sel-sel hewan datang dalam
berbagai ukuran dan cenderung memiliki bentuk tidak teratur, sel-sel tumbuhan lebih serupa dalam
ukuran dan biasanya empat persegi panjang atau kubus berbentuk. Sebuah sel tumbuhan juga
mengandung struktur tidak ditemukan dalam sel hewan. Beberapa di antaranya adalah dinding sel,
vakuola besar, dan plastida. Plastida, seperti kloroplas, membantu dalam menyimpan dan memanen
zat yang dibutuhkan untuk tanaman. Sel hewan juga mengandung struktur seperti sentriol, lisosom,
dan silia dan flagela yang tidak biasanya ditemukan dalam sel tanaman.

a. Dinding Sel

Yaitu bagian terluar sel. Dinding sel yang tersusun atas polisakarida (terdiri atas hemiselulosa
dan pektin). Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Peran dinding sel sebagai turginitas
sel/kekakuan sel. Dinding sel membuat bentuknya sel tetap. Noktah sel-sel yang bertetangga yang
berhubungan melalui pori, bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan. Sel yang
bertetangga, diantara dinding selnya terdapat lamella tengah yang banyak menyandung kalsium dan
magnesium. Plasmodesmata, sitoplasma yang masuk ke sel lain membentuk seperti jaluran. Dinding
sel terdiri atas Primer tersusun atas selulosa, hemiselulosa, pektin selulosa terdiri dari mikrofibril/
serat-serat panjang yang berdaya renggang kuat. Sel yang hanya mempunyai dinding sel primer
sel-sel muda yang sedang tumbuh, sel parenkim, sel kolenkim sekunder tersusun atas selulosa yang
lebih banyak daripada primer, juga hemiselulosa dan lignin. Biasanya dinding sel yang tersusun
selulosa mengalami penambahan lignin yang keras dan kaku.

Contoh: Kumpulan yang mati menjadi sel kayu. Misalnya: sel xylem yg ada pada batang pengerasan
pada sel sklerenkim yg membuat sel menjadi batu/ sklereid.

Misalnya: batok kelapa.

b. Plastida (Organel yang mengandung pigmen)

Macam-macam plastisida:

 Kromoplas yaitu plastisida mengandung pigmen merah, jingga / kuning

Contoh: pada tomat, apel

 Leukoplas yaitu plastisida yang tidak mengandung warna. Biasanya ada pada jaringan
tumbuhan yang tidak terkena cahaya, sel embrional, empelur batang, bagian tumbuhan
di dalam tanah yang berwarna putih. Amiloplas Yaitu plastisida yang mengandung amilum.
 Kloroplas yaitu plastisida mengandung klorofil. Terdapat di autotrof yang eukariotik dan
sel yang berklorofil (ganggang, lumut, tumbuhan paku). Memiliki membran rangkap:
membran luar dengan permukaan rata. Fungsi: mengatur keluar masuk zat dan
membungkus cairan kloroplas yg disebut stroma melipat ke arah dalam serta
membentuk lembaran-lembaran yg disebut tilakoid. Tilakoid yg bertumpuk-tumpuk,
membentuk tumpukan seperti uang logam disebut grana. Pada permukaan dalam tilakoid
terdapat kumpulan partikel yg tersusun berderet disebut kuantosom.

Fungsi klorofil: Menangkap energi cahaya matahari. Energi tersebut digunakan untuk memecah
molekul air yang kemudian direaksikan dengan karbon dioksida menjadi gula dan oksigen. Air
yang dihasilkan adalah molekul air baru yang terbentuk selama proses fotosintesis.

c.       Vakuola
Pada sel tumbuhan bersifat menetap. Biasanya ada pada sel-sel parenkim, kolenkima.Tonoplas
vakuola yang dibatasi membran.

Fungsi vakuola:

 Tempat cadangan makanan

Amilum dan gula disimpan di vakuola, jka diperlukan dapat


digunakan  kembali.  Contoh:  Akar  ketela  pohon(tepung)  dan di batang tebu(gula).

 Menyimpan pigmen

Dalam  vakuola  pada  sel-sel mahkota  bunga  ada  pigmen merah,  biru,  kuning,dan lain-


lain.  Itu  sebabnya  mahkota  bunga berwarna warni.

 Menyimpan minyak asiri

Minyak  asiri  tergolong  minyak  eteris.  Sampai  sekarang, belum diketahui guna minyak ini


untuk tumbuhan. Contoh: Minyak kayu putih, peppermint, dan aroma harum pada bunga.

 Menyimpan sisa metabolisme

Sisa  metabolisme  tidak  bisa  dikeluarkan  tumbuhan,  oleh karena itu disimpan di vakuola.


Misal: Asam oksalat, alkaloid, dan getah karet.

2.      Sel Hewan

Sel-sel hewan termasuk eukariotik. Sel-sel hewan memiliki batas luar yang dikenal sebagai membran
plasma. Inti dan organel sel terikat oleh membran. Bahan genetik (DNA) dalam sel-sel hewan ada
dalam inti yang terikat oleh membran ganda. Organel sel memiliki berbagai macam fungsi untuk
melakukan seperti hormon dan produksi enzim untuk menyediakan energi untuk sel.

Ciri khas sel hewan memiliki Sentrosom,kedua sentriol pada 1


tempat.Saat  pembelahan  sel,  tiap  sentriol  memisahkan  diri  menuju  kutub  berlawanan  dan
memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang menjerat kromosom.

1. Membran Sel

Membran sel adalah bagian paling luar yang membungkus sel yang tersusun atas lemak (lipid) dan
protein (lipoprotein).

Fungsi membran sel :

 Melindungi sel
 Mengatur keluar masuknya zat
 Penerima rangsangan dari luar

2. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan
organel, serta sitoplasma terdiri atas protein material dan air. Sitoplasma bersifat koloid kompleks
yakni tidak cair dan tidak padat yang dapat berubah tergantung konsentrasi air, jika konsentrasi air
rendah akan menjadi padat lembek disebut gel, sedangkan jika konsentrasi air tinggi akan menjadi
encer disebut sol.

Fungsi Sitoplasma:
 Tempat berlangsungnya metabolisme sel
 Sumber bahan kimia sel

3. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah bagian selberbentuk benang-benang yang terdapat di inti sel.
Retikulum endoplasma terbagi atas dua yakni retikulum endoplasma halus (REh) dan retikulum
endoplasma kasar (REk). Retikulum endoplasma halus (REh) adalah tidak melekat dengan ribosom,
sedangkan retikulum endoplasma kasar (REk) adalah melekat pada ribosom.

Fungsi Retikulum Endoplasma

 Alat transportasi zat dalam sel sendiri


 Mensintesis lipid dalam sel (Reh
 Membantu dalam detoksifikasi se-sel berbahaya pada sel (REh)
 Sintesa protein (REk)

4. Mitokondria

Mitokondria adalah organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel. Mitokondria berbentuk
mirip dengan cerutu yang memiliki dua lapis membran yang lekuk-lekuk dan dinamakan kritas.
Oksigen dan glukosa berkombinasi dalam membentuk energi (ATP) yang diperlukan untuk
metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria dijuluki sebagai the power
house karna menghasilkan energi. Mitokondria dalam bentuk tunggulnya disebut dengan
mitokondrion. Mitokondrion adalah organel yang mengubah dari energi kimia ke energi yang lain.

Fungsi Mitokondria

 Menghasilkan energi dalam bentuk ATP


 Respirasi seluler

5. Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin. Mikrofilamen
memiliki kemiripan dengan mikrotubulus tapi mikrofilamen lebih lembut dan diameternya lebih
kecil.

Fungsi Mikrofilamen

 Berperan dalam pergerakan sel, endositosis dan eksositosis

6. Lisosom

Lisosom adalah organel berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim hidrolitik
yang digunakan dalam mengontrol pencernaan intraseluler di keadaan apapun. Lisosom terdapat
pada sel eukariotik.

Fungsi Lisosom

 Pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme endositosis
 Mencerna materi dengan menggunakan fagositosis
 Mengontrol pencernaan intraseluler
 penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi)

7. Peroksisom (Badan Mikro)


Peroksisom adalah kantong kecil yang berisi dengan enzim katalase yang fungsinya menguraikan
peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari metabolisme yang sifatnya toksik menjadi air dan
oksigen yang membahayakan sel. Peroksisom banyak ditemukan di sel hati dan ginjal.

Fungsi Peroksisom

 Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik


 Perubahan lemak menjadi karbohidrat

8. Ribosom

Ribosom adalah organel sel yang padat dan kecil dengan diameter 20 nm yang terdiri atas 65%RNA
ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (Ribonukleoprotein atau RNP ) . Ribosom bekerja dalam
menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (protein) dengan menggunakan asam
amino yang dibawah tRNA pada saat proses translasi. Di dalam sel ribosom terikat pada retikulum
endoplasma kasar (REk), atau membran inti sel.

Fungsi Ribosom

 Tempat berlangsngunya sintesis protein

9. Sentriol

Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang dapat ditemukan pada sel eukariota. Sentriol juga
mengambil peran dalam pembelahan sel dan dalam pembentukan silia dan flagela. Sepasang sentriol
yang membentuk struktur gabungan disebut dengan sentrosom.

Fungsi Sentriol

 Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel


 Berperan membentuk silia dan flagela

10. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah organel sel di dalam sitoplasma yang ditemukan pada sel eukariot dan
berbentuk silindris panjang yang berangga dengan diameter dalam kurang lebih 12 nm dan diameter
luar 25 nm. Mikrotbulus terdiri atas molekul-molekul berbentuk bulat protein globular yang disebut
tubulin, dengan spontan bergabung membentuk silindris panjang berongga pada kondisi tertentu.
Mikrotbulus bersifat kaku.

Fungsi Mikrotubulus

 Melindungi sel
 Memberi bentuk sel
 berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol

11. Badan Golgi

Badan golgi atau aparatus golgi atau kompleks golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi
ekskresi sel. Badan golgi dapat ditemukan di semua sel eukariotik dan terdapat pada fungsi ekskresi,
seperti ginjal. Badan golgi berbentuk kantong pipih yang berukuran kecil hingga besar dan terikat
oleh membran. Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan golgi.

Fungsi Badan Golgi

 Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi


 Membentuk lisosom
 Memproses protein
 membentuk membran plasma

12. Nukleus

Nukleus adalah inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel baik itu metabolisme
hingga ke pembelahan sel. Nukleus ditemukan pada sel eukariotik dan mengandung sebagaian besar
materi ginetik yang bentuknya DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama protein-
protein. Nukleus terdiri dari bagian-bagian seperti Membran inti (karioteka), Nukleoplasma
(Kariolimfa), Kromatin/kromosom, Nukleolus.

Fungsi Nukleus

 Untuk menjaga integritas gen-gen


 Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
 Menyimpan informasi genetic
 Tempat terjadinya replikasi
 Mengendalikan proses metabolisme dalam sel

13. Nukleolus

Nukleolus adalah daerah yang terdapat di dalam inti sel (nukleus) yang bertanggung jawab dalam
pembentukan protein menggunakan RNA (Asam ribonukleat).

Fungsi Nukleolus

 Bertanggung jawab dalam pembentukan protein

14. Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah cairan padat yang berada di dalam inti sel (nukleus) mengandung serat
kromatin, yang padat membentuk kromosom dan gen yang membawa informasi genetik.

Fungsi Nukleoplasma

Membentuk kromosom dan gen

15. Membran Inti

Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel dan
memisahkan antara sitoplasma dan daerah inti. Membran inti bersifat tak permeabel dengan
sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan pori inti sehingga nukleus dapat
melintasi membran.

Fungsi Membran Inti

 Pelindung inti sel (Nukleus)


 Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma

Transpor pada Sel

Ada banyak macam dari mekanisme transpor pada sel, yang terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu:

1. Transpor Pasif
Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi secara spontan. terjadi
akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi zat yang lebih
tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebih rendah (Hipotonis). Transpor pasif meliputi Difusi
dan Osmosis.

A. Difusi

Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi yang lebih
rendah (Hipotonis). Mekanisme transpor ini meliputi berbagai zat (padat, cair, gas). Difusi bertujuan
untuk mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Selain itu, difusi juga
berperan dalam peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya. Kecepatan difusi
bergantung pada beberapa aspek, diantaranya adalah:

1. Wujud Materi : Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi terjadi (padat lebih sulit
melakukan difusi)

2. Suhu : Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat terputus. Hal itu menyebabkan
difusi menjadi cepat.

3. Ukuran Molekul : Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah untuk melintasi suatu membran
dari pada molekul yang besar pada suhu yang sama.

4. Konsentrasi : Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan pelarutnya, atau perbedaan
konsentrasi zat pada dua tempat yang berbeda, menyebabkan semakin besar rata-rata difusinya.

B. Difusi terfasilitasi

Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran
plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-saluran, sehingga
molekul bisa melintasi membran plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu
molekul dan melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein
pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel sehingga
menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari
molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Difusi terfasilitasi juga
merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien
konsentrasi.

C. Osmosis

Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerah yang
mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi.
Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari
daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan
mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.

Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak
menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel
tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel
tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari
dinding sel.

2. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi (Hipotonis-
>Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di
dalam sel.

Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat). Transpor aktif hampir sama
dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada protein pembawa (carrier protein) saat transpor
aktif, yang harus menggunakan energi agar bisa melakukan transportasi melawan konsentrasi.

Dalam mekanisme transpor aktif, terdapat 4 macam mekanisme, yaitu :

A. Transpor Aktif Primer

Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP secara langsung untuk
membawa molekul melawan gradien konsentrasi. Akibat adanya transpor aktif primer ini membuat
terjadinya potensi membran.

Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke dalam sel, dan menjaga
gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di luar sel. Sebaliknya terjadi pada ion Na
yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada diluar sel. Mekanisme transpor ini juga
sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump

B. Transpor Aktif Sekunder

Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan energi secara berkala.
Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk gradien konsentrasi ion. Pada transpor
aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi membran yang ada dan bergantung pada
adanya transpor aktif sekunder.

Contoh dari transpor aktif adalh transpor asam amino dan glukosa melewati membran plasma
dengan suatu protein khusus. Pada glukosa, disebut sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter 4).
Pengangkutan tersebut berbarengan dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan transpor
aktif primer yang memungkinkan adanya potensi membran untuk mendukung adanya transpor aktif
sekunder. Ada beberapa sub mekanisme transpor aktif sekunder, diantaranya adalah :

I. Transpor aktif sekunder co-Transport.

yang disebut sebagai co-transpor pada proses transpor aktif sekunder adalah ketika pendistribusian
masuk sel molekul asam amino dan glukos menggunakan protein khusus dan berbarengan dengan
masuknya ion nartium kedalam sel. Hal tersebut menyediakan potensial membran, mengingat
transppor natrium merupakan transpor aktif primer. Hal tersebut terus terjadi meskipun konsentrasi
glukosa dan asam amino dalam sel lebih tinggi. Karena molekul glukosa dan asam amino tersebut
masuk karena menggunakan sebagian energi datri transpor natrium.

II. Transpor aktif sekunder counter Transport. (Exchange)

Dalam counter transpor berlangsung pertukaran partikel, yaitu ketika molekul ion natrium masuk
kedalam sel, ada molekul yang akan seketika itu juga keluar dari sel. Semisal adalah Na-Ca exchange
yang terjadi ketika 1 ion Ca ditranspor keluar sel, maka akan ada 3 molekul Na yang akan masuk ke
dalam sel. Selain Na-Ca, ada pula NA-H, yang akan mentranspor 1 ion Natrium ketika beberapa
jumlah hidrogen keluar dalam sel. Dalam kasus ini, transpor aktif sekunder counter transpor telah
berjasa mengatur kadar PH dalam sel.

C. Endositosis
Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu sel. Membran pada awalnya
membentuk lekukan karena desakan dari pertikel yang akan masuk tersebut. Setelah lekukan
terlepas, maka akan membentuk vesikel yang kalau it berbentuk nutrisi akan langsung masuk ke
sistem didalam sel, namun jika benda asing akan langsung dicerna lisosom dengan menggunakan
enzim pencernaan lain. Ada beberapa macam endositosis, diantaranya adalah:

1. Phagocytosis

Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai pada amoeba dan leukosit. Membran
memiliki peran untuk sangat peka terhadap benda, nutrisi atau benda asing yang akan masuk sel.
Sehingga seketika itu juga akan membentuk lekukan yang akan menelan partikel tersebut.

Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel yang akan melepaskan
diri dan menuju kedalam sel.

2. Pinocytosis

Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan. Lekukan lama-kelamaan
semakin dalam dan membentuk kantung. kantung yang terlepas akan berada dalam sitoplasma.
Kantung ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan mengerut dan pecah
menjadi gelembung kecil-kecil kemudian bergabung menjadi gelembung yang lebih besar.
Pinositosis biasanya disebut sebagai peminuman zat yang bentuknya cair.

3. Pinocytosis Terfasilitasi

Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat gelembung pinositosis kecil
meninggalkan permukaan membran, vesikel akan langsung bergabung dan berikatan dengan protein
pembawa yang terbentuk bersama vesikel.

D. Eksositosis

Merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu Sel.

Contoh :Pengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan dinding sel jamur.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus
di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada
tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel
disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-

1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881),
seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831),
seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). Max

Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”.

Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan
prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif),
berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).

Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan
nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari dinding
sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada
lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola
kecil, terdapat lisosom dan sentriol.

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut: dapat melakukan nutrisi, transportasi,
respirasi, ekskresi, sintesis, pertumbuhan dan perkembangan, regulasi, iritabilitas, reproduksi,
adaptasi, interaksi, memiliki bentuk dan ukuran tertentu, serta terdiri dari sel. Virus merupakan
“jembatan” antara makhluk hidup dan benda mati.

B. Saran

Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak
literatur, baik dari buku-buku penunjang atau internet. Sehingga kita dapat mengetahui hubungan
antara struktur dan fungsi dari masing-masing organ dengan jelas . Selain itu kita juga dapat
memahami hubungan antara organ-organel tersebut di dalam sel . Bagi kita dan generasi akan
datang sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada makhluk hidup, dan
perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA
http://fahrinalee.blogspot.com/2015/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-sebagai.html

http://biologychoirun.blogspot.co.id/2015/04/makalah-struktur-dan-fungsi-organel-sel.html

http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html

http://bozzbanxsweet.blogspot.co.id/2012/12/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi-sel.html

http://ow.ly/KNICZ

http://www.irhamlone.com/laporan-fisiologi-tumbuhan-difusi-dan-plasmolisis.html.

http://NazarudinLatifBlog’s.com/Laporan-Fisiologi-Tumbuhan-PLASMOLISIS.html.

http://septianaastira.com/LAPORAN-PLASMOLISIS-DAN-DEPLASMOLISIS-PADA-EPIDERMIS-
BAWANG-MERAH(Alliumcepa).html

http://www.sainsbiologi.com/proses-difusi-dan-osmosis-didalam-sel.html.

http://www.sridianti.com/organel-sel-tumbuhan-dan-fungsinya.html.

http://www.wahabhadada.com/imbibisi.html

Anda mungkin juga menyukai