Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STATISTIK DESKRIPTIF

BLOK 9 EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATIK

Dosen : drg. Kiswaluyo, M.Kes

Kelompok F :
Aura Sekar Asmarani S. (201610101051)
Zahradena Shafira Putri T (201610101052)
Evelyn Naftalie Sitakar (201610101053)
Shabrina Tuhva Chaliqi (201610101054)
Rona Nahda Nazifa (201610101055)
Hilma Andriani (201610101056)
Raras Kurniasih (201610101057)
Ilham Firdaus Kurniawan (201610101058)
Lintang Kawuryan (201610101059)
Titian Apta Illona (201610101060)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Statistik Deskriptif”.
Dalam penulisan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. drg. Kiswaluyo, M.Kes selaku dosen pada blok 9


2. Semua anggota pada kelas tutorial F yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.

Jember, Oktober 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….…..... i
Daftar Isi….……………………………………………………………...…....... ii
BAB I PENDAHULUAN ………...……………………...…………………........3
BAB II PEMBAHASAN …………………………………...……………………7
BAB III PENUTUP ………...……………………...……………......……..........20
Daftar Pustaka………………………...………………………………………….21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian

Statistik deskriptif adalah statistik yang tingkatan kerjanya meliputi


cara mengumpulkan, menyusun atau mengorganisasikan, mengolah,
menampilkan, dan menganalisis data numerik untuk memberikan gambaran
yang ringkas dan jelas tentang suatu fenomena, peristiwa, atau situasi
(Sholikhah, 2016).

Menurut Husaini Usman, statistik deskriptif atau statistik dalam arti


sempit adalah susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang
disajikan dalam bentuk-bentuk tabel, diagram, histogram, poligon, frekuensi,
ozaiv (ogive), ukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan persentil),
ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan
modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi, dan regresi
linier.

Statistik deskriptif dapat digunakan ketika peneliti hanya ingin


menggambarkan data sampel dan tidak ingin menarik kesimpulan. Statistik
deskriptif meliputi penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, piktogram,
perhitungan modus, median, rata-rata, perhitungan desil, persentil, perhitungan
dispersi data melalui rata-rata dan simpangan baku. serta perhitungan
persentase. Statistik deskriptif juga dapat menemukan kekuatan hubungan
antar variabel melalui analisis korelasi, memprediksi menggunakan analisis
regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata sampel
atau data populasi (Sholikhah, 2016).

Secara garis besar kegiatan statistika deskriptif, meliputi:

a. Mengumpulkan data: di dalamnya termasuk melakukan kegiatan interview


atau wawancara kepada pihak-pihak yang diperlukan informasinya,
membagikan kuesioner kepada responden, melakukan pengukuran
terhadap variabel penelitian dengan menggunakan alat ukur (seperti
mengukur tinggi badan, kadar gula, kecepatan reaksi, curah hujan dan lain-

3
lain), melakukan pengamatan terhadap objek penelitian (misalkan
mengamati sikap konsumen, perilaku siswa dll)
b. Mengolah data: pengolahan data merupakan kegiatan meringkas data baik
dengan cara mengurutkan, membulatkan data, menyortir data,
mengelompokkan, maupun memberi skor/kode (koding).
c. Menyajikan data: data bisa disajikan dalam bentuk tulisan, tabel/daftar,
grafik/diagram ataupun gambar yang menarik.
d. Analisis sederhana: analisis disini berupa analisis data sederhana yakni
mencari ukuran-ukuran atau nilai-nilai yang bisa menggambarkan keadaan
suatu kelompok data secara cepat, misalnya mencari rata-rata (mean),
modus, median, variasi (ragam) atau standar deviasi (simpangan baku)
tanpa disertai tindak lanjut, seperti penyimpulan dan pengujian terhadap
suatu hipotesis.

1.2 Pengelompokan Data


a. Berdasarkan Sifatnya
1) Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang satuannya merupakan bilangan bulat, tidak
berbentuk pecahan. Data ini diperoleh dari hasil pencacahan.

2) Data Kontinu
Data kontinu adalah data yang satuannya merupakan bilangan pecahan.
Data ini diperoleh dari hasil pengukuran.

b. Berdasarkan Sumbernya
1) Data Intern
Data intern adalah data yang menggambarkan suatu keadaan di dalam
lembaga atau badan tertentu. Contohnya yaitu jumlah mahasiswa pada
universitas tertentu.

2) Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang menggambarkan suatu keadaan di luar
lembaga atau badan tertentu. Contohnya yaitu pendapatan per kapita
masyarakat.

4
c. Berdasarkan Pengukurannya
1) Data Nominal
Data nominal merupakan bagian dari pengukuran skala nominal,
dimana cara penyusunan angkanya berdasarkan beberapa kategori
tertentu tanpa memperhatikan urutan.

2) Data Ordinal
Data ordinal merupakan bagian dari data hasil pengukuran skala ordinal,
artinya data statistik yang cara penyusunan angkanya berdasarkan
beberapa kategori, dengan memperhatikan urutan tertentu.

3) Data Interval
Data interval merupakan hasil dari skala interval. Data interval
merupakan data yang penyusunan angkanya disusun dengan jarak yang
sama, antara kategori satu dengan kategori lainnya.

4) Data Rasio
Data rasio merupakan hasil dari skala rasio. Data rasio merupakan data
yang cara penyusunannya dengan membandingkan nilai variabel satu
dengan nilai absolut variabel lainnya, dalam hal ini adalah variabel
pembanding.

d. Berdasarkan Cara Memperolehnya


1) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari proses pengumpulan yang
dilakukan sendiri langsung dari sumber datanya, yaitu subjek yang
diteliti.

2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari institusi yang telah
mengumpulkan datanya, jadi tidak langsung dari subjek penelitiannya.

5
e. Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
1) Data Seketika (Cross Section Data)
Data cross section adalah data yang pengumpulannya pada waktu
tertentu, yang bisa menggambarkan keadaan objek tersebut pada waktu
penelitian dilakukan.

2) Data Berkala (Time Series Data)


Data berkala adalah data yang pengumpulannya dari waktu ke waktu,
yang bisa menggambarkan tentang perkembangan suatu kejadian
tertentu.

1.3 Kegunaan
Statistik itu sendiri memiliki fungsi sebagai alat yang bisa
mempermudah, terutama dalam pelaku ekonomi dan bisnis, dan khususnya
dalam pengambilan keputusan. Sebagai alat bantu tersebut, statistik bisa
digunakan dalam mengumpulkan data, menyusun data, mengolah data,
menyajikan data sehingga menampilkan suatu keputusan yang benar. Dalam
hal ini maka kegunaan dan fungsi statistik adalah sebagai berikut :

a. Statistik bisa dijadikan sebagai pelaku ekonomi dan bisnis, dengan alih
membantu membuat keputusan dalam memperoleh suatu gambaran
mengenai peristiwa, atau keadaan yang umum maupun khusus.
b. Statistik juga bisa bermanfaat dalam perkembangan dunia bisnis dan
ekonomi dari waktu ke waktu, mengenai kejadian atau peristiwa yang akan
dan sedang terjadi.
c. Statistik bisa digunakan untuk menyusun beberapa laporan, tentunya
dengan data kuantitatif secara ringkas, jelas dan terarah.
d. Statistik juga bisa mengetahui apakah ada gejala dalam ekonomi dan bisnis
yang berhubungan dengan gejala atau kejadian yang lainnya.
e. Terpenting adalah statistik bisa digunakan dalam menganalisis pengujian,
dengan menarik kesimpulan yang berarti dalam pengambilan keputusan
pada kejadian ekonomi dan bisnis, dan bisa meramalkan beberapa hal yang
akan terjadi di masa yang akan datang, dengan dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Langkah-langkah Analisis Statistik Deskriptif dengan Ms. Excel

Berikut dibawah ini adalah langkah-langkah penyelesaian contoh kasus


diatas dengan menggunakan Analysis ToolPak Microsoft Excel :

1. Buka Program Microsoft Excel.


2. Masukan data yang telah didapat kedalam Worksheet Excel.
3. Di Menu Bar, Klik [Data].
4. Klik [Data Analysis] pada Menu Bar Data, maka akan muncul Window
“Data Analysis” seperti dibawah ini :

5. Pilih [Descriptive Statistics].


6. Klik [OK], maka akan muncul Window “Descriptive Statistics”.
7. Pada kotak Input Range, klik tombol “selection” untuk seleksi atau blok
daerah data yang akan dianalisis (B3:B18) atau ketikan langsung
$B$3:$B$18 kedalam Kotak Input Range.
8. Di opsi pilihan Grouped by, klik [Columns] karena data kita adalah
menurun atau dalam kolom.
9. Centang [Labels in first Raw] untuk menampilkan keterangan pada data
yang sudah dianalisis.
10. Pada Output Options, pilih [New Worksheet Ply] dan ketikan “Hasil
Analisis Deskriptif”. Langkah ini untuk menempatkan hasil analisis ke

7
Worksheet yang baru tapi masih berada di Workbook atau file yang sama.
Catatan : Penamaan Worksheet tidak boleh melebihi 31 karakter dan tidak
boleh menggunakan simbol seperti “-, +, /, *” dan simbol-simbol lainnya.
11. Centang [Summary Statistics].
12. Centang [Confidence Level for Mean] dan ketikan ” 95%”.
13. Centang [Kth Largest] dan ketikan 2. Langkah ini untuk menampilkan
data tertinggi kedua.
14. Centang [Kth Smallest] dan ketikan 2, Langkah ini untuk menampilkan
data terendah kedua.
15. Klik [OK].

16. Maka Hasil Analisis Statistik Deskriptif akan muncul di Worksheet baru
yang berjudul “Hasil Analisis Deskriptif”.

8
2.2 Ukuran Posisi

Menggambarkan bagaimana skor jatuh dalam hubungan satu sama


lain. Bergantung pada nilai standar Gunakan ini saat Anda perlu
membandingkan skor dengan skor normalisasi (mis., Norma nasional)

2.3 Ukuran Penyebaran atau Variasi

Jangkauan (Range) adalah ukuran dari selisih nilai maksimum dengan


nilai minimum yang ada dalam sekelompok data.

Simpangan-rata-rata (Mean Deviation)

Varian adalah rata-rata jarak kuadrat antara data ke rata-rata.

9
Standar Deviasi (Simpangan Baku) merupakan akar kuadrat dari varian.

Koefisien Variasi adalah perbandingan antara simpangan baku dengan rata-rata.

Mengidentifikasi penyebaran skor dengan menyatakan interval


Rentang = Tinggi / Rendah poin Perbedaan atau Standar Deviasi = perbedaan
antara nilai dan mean yang diamati

Statistik deskriptif adalah salah satu bagian dari ilmu statistika yang
berhubungan dengan aktivitas penghimpunan, penataan, peringkasan dan
penyajian data dengan harapan agar data lebih bermakna, mudah dibaca dan
mudah dipahami oleh pengguna data. Statistik deskriptif hanya sebatas
memberikan deskripsi atau gambaran umum tentang karakteristik objek yang
diteliti tanpa maksud untuk melakukan generalisasi sampel terhadap populasi.

Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan,


pengelompokan dan pengolahan data yang selanjutnya akan menghasilkan
ukuran-ukuran statistik seperti frekuensi, pemusatan data, penyebaran data,
kecenderungan suatu gugus data dan lain-lain. Selain itu, agar data lebih mudah
dibaca dan dipahami maka data dapat diringkas dalam bentuk tabulasi atau
disajikan dalam bentuk grafik atau diagram. Penggunaan grafik dan diagram
dimaksudkan agar data yang disajikan lebih menarik dan lebih komunikatif.

2.4 Pengumpulan dan Penataan Data

Berdasarkan sumbernya, data statistik tergolong kedalam menjadi 2


jenis, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari pihak lain, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari objek penelitian.

10
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan 4 metode, yaitu sensus,
survei, registrasi dan eksperimen. Keempat metode pengumpulan data tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1. Sensus

Sensus adalah pengumpulan data dengan cara melakukan


pendataan secara lengkap terhadap seluruh unit populasi.

Kelebihan:

a. Cakupannya lengkap.
b. Bebas dari kesalahan pengambilan sampel (sampling error).
c. Dapat dijadikan sebagai kerangka sampel induk untuk kegiatan survei.

Kelemahan:

a. Kesalahan tidak dapat diukur.


b. Boros waktu, tenaga dan biaya.
c. Karakteristik objek penelitian yang dicakup biasanya tidak terlalu
banyak.
2. Survei

Survei adalah pengumpulan data hanya pada sebagian unit populasi.


Sebagian unit populasi tersebut disebut juga dengan sampel.

Kelebihan:

a. Kesalahan dapat diukur.


b. Dapat digunakan untuk menguji kualitas sensus dan registrasi.
c. Hemat waktu, biaya dan tenaga.
d. Kegiatan pendataan lebih mudah.
e. Karakteristik yang dicakup lebih banyak dan rinci.

11
Kelemahan:

a. Memerlukan kerangka sampel jika tujuan penelitian adalah untuk


mengeneralisasi sampel terhadap populasi.
b. Biaya untuk mendapatkan kerangka sampel sangat besar.
c. Terdapat kesalahan sampling (sampling error).
3. Registrasi

Registrasi adalah pencatatan secara terus menerus, misalnya


pencatatan kelahiran, kematian dan migrasi yang dilakukan pemerintah.

Kelebihan:

a. Hemat biaya.
b. Data yang diperoleh lebih aktual.
c. Registrasi lebih baik daripada survei maupun sensus apabila terdata
dengan lengkap, misalnya seluruh penduduk melaporkan setiap
kejadian kelahiran, kematian dan migrasi.

Kelemahan:

a. Informasi yang diperoleh tidak terlalu banyak.


b. Sangat sulit mengumpulkan data secara lengkap karena membutuhkan
kesadaran seluruh penduduk.
4. Eksperimen

Eksperimen adalah pengumpulan data dengan melakukan


percobaan.

Kelebihan:

a. Perencanaan sangat sistematis dan hasilnya lebih akurat.


b. Peneliti dapat memanipulasi variabel-variabel yang diinginkan.

Kelemahan: Waktu yang dibutuhkan lebih lama.

12
2.5 Data Kategori

Data kategori termasuk ke dalam jenis data kualitatif dalam artian


data tersebut bukan dalam bentuk angka. Data kategori merupakan data dimana
variabel – variabelnya dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok atau
kategori seperti jenis kelamin, agama yang dianut atau ras kulit dari responden.
Data kategori dapat dibagi menjadi dua, yaitu nominal dan ordinal.

1. Data nominal merupakan bagian dari pengukuran skala nominal yang


artinya cara penyusunan angka data statistik didasarkan pada beberapa
kategori tertentu tanpa memperhatikan urutan. Bisa dikatakan bahwa
kedudukan satu kategori dengan kategori yang lain akan setara atau
bernilai sama. Dengan dibantukan pada label, simbol, ataupun kode, untuk
kategori hanya bertujuan untuk membedakan kategori satu dengan kategori
yang lain, dan tidak memiliki suatu makna yang matematis. Hal ini berarti
operasi aritmatika tidak berlaku pada data nominal. Perhatikan kasus
berikut sebagai contohnya : Jika ada jenis kelamin, yaitu jenis pria dan
wanita, misalkan pria diberi kode 1, dan wanita diberi kode 0, atau pun
kebalikannya, wanita dengan kode 1, dan pria dengan kode 0.
2. Data ordinal merupakan bagian dari data hasil pengukuran skala ordinal.
Artinya, cara penyusunan data statistik yang didasarkan pada beberapa
kategori dengan memperhatikan urutan tertentu. Dengan kata lain, dalam
data ini memiliki kedudukan kategori yang tidak setara, tetapi sesuai
dengan label. Berbeda dengan data nominal, label, kode, simbol yang
diberikan pada masing-masing merupakan suatu peringkat. Peringkat
maksudnya adalah urutan dalam penilaian. Data ordinal memiliki sifat dari
data nominal, dimana operasi arimatika juga tidak berlaku. Perhatikan
contoh kasus dari data ordinal berikut: Jika diketahui sampel acak adalah
100 nasabah di BANK ABC, kemudian diminta untuk penilaian terhadap
layanan di BANK ABC tersebut. Pertanyaanya adalah bagaimana menurut
anda mengenai layanan di BANK ABC tersebut? Opsi jawabannya ada 4,
yaitu sebagai berikut :

13
Label 1 : Sangat Baik

Label 2 : Baik

Label 3 : Cukup

Label 4 : Kurang Baik

Sebagai contoh, jawaban nasabah pada pertanyaan di atas, didapatkan


hasil sebagai berikut :

45 nasabah menyatakan sangat baik

25 nasabah menyatakan baik

18 nasabah menyatakan cukup

Sisanya 12 nasabah menyatakan kurang baik.

2.6 Data Numerik


a. Mean

Teknik penjelasan pada suatu data tunggal atau kelompok : Rata-rata


atau mean ini didapat dengan cara menjumlahkan seluruh data, kemudian
dibagi dengan banyaknya data.

Untuk mencari rata rata dalam data tunggal dirumuskan sebagai berikut :

x : rata-rata yang dicari

∑xi : total seluruh data

n : banyaknya data

Untuk mencari rata-rata data kelompok dirumuskan sebagai berikut :

x : rata-rata yang dicari

∑(fi × ti) : total frekuensi


dikali titik tengah

∑fi : total frekuensi

14
Contoh :

b. Median

Pada suatu data tunggal mean merupakan : Nilai yang letaknya di


tengah dari data yang telah diurutkan mulai nilai terkecil sampai nilai terbesar.
Untuk mencari nilai tengah dalam data tunggal dirumuskan sebagai berikut :

Me : nilai tengah yang dicari


n : jumlah data

Pada suatu data kelompok mean merupakan : Nilai yang letaknya di tengah.

Untuk mencari nilai tengah dalam data kelompok dirumuskan sebagai berikut :

Me : nilai tengah yang dicari

Bb : batas bawah

P : panjang kelas

n : jumlah data

jf : jumlah frekuensi sebelum nilai tengah

f : banyaknya frekuensi kelas median

15
Contoh :

Letak median ada pada data ke 30, yaitu


pada interval 61-73, sehingga :

Bb = 60,5 if = 19 f = 12

c. Modus

Modus merupakan data yang sering muncul atau yang memiliki


frekuensi terbanyak.

Untuk mencari modus dari data tunggal yaitu dengan mencari nilai
yang sering muncul. Untuk mencari modus dari data kelompok dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Mo : modus yang dicari

Bb : batas bawah

P : panjang kelas

F1 : selisih antara frekuensi modus


dengan frekuensi sebelumnya

F2 : selisih antara frekuensi modus


dengan frekuensi setelahnya

16
Contoh :

Data yang paling sering muncul adalah


pada interval 74-86, sehingga :

Bp = 73,5

f1 = 23-12 = 11

f2 = 23-6 =17

d. Hubungan Mean, Median, dan Modus

Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data :

1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri.

2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke kanan.

3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke kiri.

Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat hubungan :

Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)

2.7 Penyajian Data


Ketika kita telah mengidentifikasi populasi dan mengumpulkan
sampel data, selanjutnya kita mendeskripsikan karakteristik sampel supaya
informasinya mudah dikomunikasikan. Mendeskripsikan atau merangkum data
dapat dilakukan dengan dua cara:
a. grafik
b. numerik

17
Data deskripsi grafik terdiri dari dua jenis data: kulitatif dan
kuantitatif. grafik yang digunakan untuk mendeskripsikan data kualitatif yaitu:

a. Bar

b. Pie Chart

c. Pareto Chart

18
untuk mendeskripsikan data kuantitatif :

a. Dot plot

b. Stem-and-Leaf Display

c. Histogram

19
BAB III
PENUTUP

Statistik deskriptif memiliki tingkatan kerja dengan cara mengumpulkan,


menyusun atau mengorganisasikan, mengolah, menampilkan, dan menganalisis
data numerik untuk memberikan gambaran yang ringkas, mudah dipahami, dan
jelas tentang suatu peristiwa. Statistik deskriptif dapat digunakan ketika peneliti
hanya ingin menggambarkan data sampel dan tidak ingin menarik kesimpulan.
Statistik berguna untuk mempermudah pelaku ekonomi dan bisnis, khususnya
dalam pengambilan keputusan. Statistik merupakan alat bantu dalam
mengumpulkan, menyusun, mengolah, dan menyajikan data sehingga
menghasilkan keputusan dan kesimpulan yang tepat.

Kegiatan statistika deskriptif meliputi; mengumpulkan data, mengolah data,


menyajikan data, dan analisis sederhana. Terdapat macam-macam pengelompokan
data dalam kegiatan statistik deskriptif yaitu berdasarkan sifatnya, sumbernya,
pengukurannya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Untuk
memperoleh hasil, statistik memerlukan data yang tergolong menjadi dua yaitu;
data primer dan sekunder, serta dengan empat metode pengumpulan yaitu; sensus,
survei, registrasi, dan eksperimen. Setelah mengumpulkan data, mendeskripsikan
atau merangkum data dapat dilakukan dengan cara grafik dan numerik. Data
deskripsi grafik terdiri dari dau jenis data yaitu kulaitatif yang penyajiannya
menggunakan bar, pie chart, dan pareto chart; dan kuantitatif yang penyajiannya
menggunakan dot plot, stem-and-leaf display, dan historam.

20
DAFTAR PUSTAKA

Husnul, Nisak Ruwah Ibnatur Husnul, Eka Rima Prasetya, Prima Sadewa, Ajimat,
Listiya Ike Purnomo. 2020. Statistik Deskriptif. Tangerang Selatan:
Unpam Press

Agus, Riyanto. 2013. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Nuha Medika.

21

Anda mungkin juga menyukai