Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA MAHASISWA

(LKM 05)

FISIKA DASAR UNTUK FARMASI


KONSEP FLUIDA STATIS

OLEH
TIM DOSEN MATA KULIAH FISIKA DASAR

TAHUN AJARAN 2020


Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
A. Konsep Dasar Fluida
Dalam dunia ini ada begitu banyak fenomena alam yang menarik untuk kita bahas salah
satunya yaitu fenomena fluida. Fluida dapat diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir.
Istilah fluida mencakup zat cair dan zat gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara
dapat mengalir. Berdasarkan pengamatan biasa gas dan zat cair dapat dibedakan. Gas tidak
mempunyai permukaan sedangkan zat cair mempunyai permukaan. Gas tidas mempunyai
volume tetap tetapi mengembang dan mengisi segala bentuk ruang yang ditempati volumenya
tetap tetapi bentuknya menurut bentuk yang ditempati.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.

B. Tekanan Hidrostatis
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan hidrostatis. Pada
waktu menyelam di dalam air, telinga kita terasa nyeri. Semakin dalam menyelam semakin
terasa nyeri telinga kita, mengapa demikian?. Untuk mengetahui penyebabnya, perhatikan
gambar berikut :

Gambar 1. Orang yang sedang berenang

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin kedalam tekanan yang dilakukan air
semakin besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis :
1. Massa jenis zat cair
2. Percepatan gravitasi
3. Kedalaman zar cair

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair. Gaya gravitasi
menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam
wadah, maka makin berat zat cair itu, sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan zat cair
pada dasar wadah. Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi
berbeda-beda sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.Dengan kata lain
pada posisi yang semakin dalam dari permukaan, maka tekanan hidrostatis yang dirasakan
semakin besar.

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
Untuk menghitung besarnya tekanan hidrostatis dapat
menggunakan persamaan :

Ph=P o+ ρ. g . h
h
Dimana : Ph = tekanan hidrostatis (pascal)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
Po
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Gambar 2 h = kedalaman zat cair (m)
Air dalam gelas adalah fluida statik

Untuk semua titik yang terletak pada kedalaman yang sama maka tekanan hidrostatikanya
sama. Oleh karena permukaan zat cair terletak pada bidang datar, maka titik-titik yang memiliki
tekanan yang sama terletak pada suatu bidang datar. Jadi semua titik yang terletak pada
bidang datar didalam satu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama, ini dikenal dengan hukum
utama hidrostatika.
Tuliskan jawaban Anda, penggunaan persamaan tekanan hidrostatis pada soal berikut!
Suatu wadah berisi air raksa, dengan massa jenis 13.600 kg/m3 setinggi 76 cm.
a. Berapa tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar wadah tersebut?
b. Berapa tinggi air yang setara dengan tekanan hidrostatis tersebut?
Dik= ρ raksa=13.600 kg /¿ m3,h=76cm---0,76m,g=10 m/s2, ρ air=1000 kg /m3

A.Ph= ρ .g.h--------- Ph=13600.10 .0,76=103.360 pa

B.Untuk air --------Ph 1=Ph 2

ρ . g . h=103360

1000.10.h=103360

h=103360/10000=10,336m

C.Hukum- Hukum yang Berkaitan dengan Fluida Statis


1. Hukum Pascal
Berikut ini adalah gambar alat pengangkat mobil. Mengapa mobil seberat itu dapat
terangkat? Untuk memahami prinsip kerja dari alat tersebut. Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 3. Pompa Hidrolik


Berdasarkan gambar di atas menunjukkan sebuah bejana tertutup berisi air yang
dilengkapi dua buah pengisap yang luas penampangnya (A) berbeda yaitu A 1 dan A2. Jika

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
pengisap kecil dengan luas penampang A1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair dalam bejana
mengalami tekanan sama besar. Dari percobaan diatas dapat dinyatakan bunyi hukum Pascal
adalah: “tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida
tersebut ke segala arah dengan sama besar”.
Pada ketinggian yang sama tekanan pada kedua piston sama, besar tekanan dapat dinyatakan:
P1=P2

F1 F 2
=
A1 A2

Dimana: F1 = gaya yang dikerjakan pada pengisap 1 (N)


F2 = gaya yang dikerjakan pada pengisap 2 (N)
A1= luas pengisap 1 (m2)
A1 = luas pengisap 2 (m2)

2. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes dapat dinyatakan:
Bila sebuah benda padat tercelup ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan
menerima gaya ke atas dari zat yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan.

Ada tiga keadaan benda berada dalam zat cair antara lain sebagai berikut.

1) Benda tenggelam di dalam zat cair.


Benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat cair. Sebuah benda akan
tenggelam ke dalam suatu zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda lebih
kecil daripada berat benda.
Jadi syarat pada peristiwa benda melayang adalah:
⮚ volume fluida yang dipindahkan oleh benda lebih besar volume benda (Vbf > Vb).
⮚ massa jenis benda lebih besar massa jenis fluida ( ρb > ρf ¿.

2) Benda melayang di dalam zat cair.


Benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup ke dalam zat cair, tetapi tidak
menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat cair apabila gaya ke
atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda.
Jadi syarat pada peristiwa benda melayang adalah:
⮚ volume fluida yang dipindahkan oleh benda sama dengan volume benda (Vbf = Vb).
⮚ massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( ρb =ρf ¿.

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
3) Benda terapung di dalam zat cair.
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup di dalam zat cair. Jika volume
yang tercelup sebesar Vfluida , maka gaya ke atas oleh zat cair yang disebabkan oleh
volume benda yang tercelup sama dengan berat benda.
Jadi syarat pada peristiwa benda mengapung adalah:
⮚ Volume benda yang tercelup kedalam fluida atau volume fluida yang dipindahkan benda
lebih kecil dari volume benda (Vbf < Vb).
⮚ Massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis fluida ( ρb < ρf ¿.
FA

Persamaan hukum Archimedes secara matematis dapat dituliskan:

F A= ρ. V b . g

dengan: FA = gaya ke atas (N),


ρ f = massa jenis fluida (kg/m3),
V b = volume benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2).

Tuliskan jawaban Anda, penggunaan dari persamaan Hukum Pascal.

1. Sebuah bejana U berisi fluida. Seperti


pada gambar disamping. Bila penghisap A
FA
w mempunyai luas 6 cm2, berapa luas
penghisap B. Jika pada penghisap A
diberi beban 250 N dan beban pada
penghisap B 700 N.

Dik=Aa=6cm2,Fa=250N,Fb=700N

Jawab: Pa=Pb

Fa/Aa=Fb/Ab

Ab=Fb.Aa/Fa

Ab =700.6/250

Ab=16,8cm2

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
2. Penerapan hokum Archimedes untuk 3 keadaan (terapung, tenggelam,
melayang)

a. Mengapa “tidak benar” jika dikatakan benda ringan terapung dan benda berat
tenggelam?
b. Mengapa besi pejal (padat) tenggelam, tetapi besi berongga yang memilik berat
yang sama dapat mengapung?
c. Mengapa anda lebih mudah mengapung dipermukaan air laut dari pada
dipermukaan air sungai?

A.karena suatu benda dikatakan terapung jika massa jenis benda lebih ringan dibanding massa
jenis air dan benda dikatakan tenggelam apa bila massa jenis benda tsb lebih besar dibanding
massa jenis air.

B.karena massa jenis berongga lebih kecil disebabkan molekulnya tidak rapat yang dapat membuat
air masuk.Itulah yang dapat membuat benda tersebut terapung.sedangkan,besi pejal padat
molekulnya rapat dan tidak dapat memuat air msuk ,sehingga massa jenisnya lebih berat daripada
air.Itulah yang membuat benda tersebut dapat tenggelam.

C.Karena pada air tawar,massa jenis airnya sekitar 1000 kg/cm3 tetapi pada air laut massa jenis
semakin besar.Kadar garam di laut sangat tinggi ,sehingga massa jenis air laut sangat besar sehingga
manusia dapat mengapung di laut tanpa tenggelam.Jadi,semakin besar kadar garam ,maka massa
jenis bertambah dan gaya angkat akan semakin besar.

C. Tegangan Permukaan
1. Gaya Kohesi dan Adhesi
Kohesi: adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel suatu zat yang sejenis.
Misalnya : gaya tarik menarik yang terjadi pada air, besi dan sebagainya.
Makin kuat kohesi ini, makin kuat bendanya (tidak mudah berubah bentuknya).
Berarti kohesi molekul-molekul zat padat dari kohesi molekul-molekul zat cair
dari kohesi molekul-molekul zat gas.
Adhesi: adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel dari zat yang berbeda.
Contoh : Kapur tulis yang melekat pada papan.

2. Pengaruh Kohesi & Adhesi Terhadap Permukaan Fluida


Air : Permukaannya cekung, pada pipa kapiler permukaannya lebih tinggi, karena
adhesinya lebih kuat dari kohesinya sendiri.
Air Raksa : Permukaannya cembung, sedangkan pada pipa kapiler permukaannya lebih
rendah, karena kohesi air raksa lebih besar dari adhesi antara air raksa
dengan kaca.
Dimana θ adalah sudut kontak
θ θ

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
Gambar 4. Gaya Kohesi dan Adhesi pada air dan Raksa
Sudut kontak: sudut yang dibatasi oleh 2 bidang batas (a) dinding tabung dan (b) permukaan
zat cair.
Dinding tabung : sebagai bidang batas antara zat cair dan tabung.
Permukaan zat cair : sebagai bidang batas antara zat cair dan uapnya ( θ = 1800)
Bila zat cair tersebut air dan dindingnya gelas maka :
0  θ  900
Karena adhesinya lebih besar dari kohesi.
Bila zat cair tersebut air raksa, maka :
900  θ  1800
Karena kohesinya lebih besar dari adhesi.
Tabel 1. Sudut Kontak dan dinding pembatas

Zat Cair Dinding Sudut Kontak

Parafin 107

Air Dinding perak 90

Gelas pirex 63

Gelas kali 29

Methylin Yodida Timah hitam 30

Pirex 29

Efek pengurangan sudut kontak karena bahan pembasah kotoran atau campuran yang
terdapat di dalam zat cair dapat merubah besarnya sudut kontak. Oleh pabrik banyak dibuat
bahan-bahan kimia yang sangat tinggi potensinya sebagai zat pembasah. Contoh : deterjen,
rinso, dan lain-lain. Senyawa-senyawa ini merubah besarnya sudut kontak yang semula
besarnya dari 90 menjadi lebih kecil 90. Sehingga zat cair membasahi bahan. Sebaliknya zat
yang membuat kain menjadi tahan air membuat sudut kontak air dengan kain menjadi lebih
besar 90.

Gambar 5. (a) Sebelum dicampur zat pembasah (b) Setelah dicampur zat pembasah

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
3. Konsep Tegangan Pemukaan
Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara zat cair-udara di luar
permukaannya, maka pada permukaan zat cair selalu terjadi tegangan yang disebut
tegangan permukaan.
Untuk menghitung tegangan permukaan apabila sudut kontak antara fluida dan dinding
pembatas diketahui, dapat dituliskan:

ρ. g.h. r
γ = 2cosθ

Dimana:  = tegangan permukaan (N/m)


ρ = massa jenis (kg/m3)
h = ketinggian zat cair (m)
r = jari-jari (m)
 = sudut kontak (o)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Sebuah pipa kapiler yang panjang, garis tengah pipa bagian dalam 2 mm, dicelupkan vertikal ke dalam
air yang tegangan permukaannya 0,066 N.m -1 dan massa jenisnya 1000 kg.m -3. Jika percepatan
gravitasi g = 10 m.s-2 dan sudut sentuh antara air dengan pipa itu 30 o. Berapakah kenaikan air dalam
pipa kapiler?.

Perhatikan gambar berikut.

Gambar 6. Tegangan Permukaan


a. Tegangan permukaan suatu zat cair
Tegangan permukaan suatu zat cair (γ ) adalah besar gaya (F) yang di alami pada
permukaan zat cair persatuan panjang (l)

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
Secara matematis dapat dirumuskan:

F
γ=
l

b. Tegangan permukaan pada suatu selaput


Dalam keadaan seimbang, tegangan permukaan (γ ) yang sama dengan gaya (F) yang
arahnya kebawah. Oleh karena benda dengan panjang (l) dipengaruhi oleh selaput
sabun dengan dua permukaan, maka besarnya tegangan permukaan dirumuskan
sebagai berikut:

Secara matematis dapat dirumuskan:

F
γ=
2l

Dimana:
γ = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya (N)
l = panjang benda (m)

Tuliskan jawaban Anda, penggunaan persamaan tegangan permukaan.

Etil alkohol naik 25 mm dari sebuah pipa gelas yang berdiameter 0,4 mm. Jika massa
gr
jenis etil alkohol 0,79 cm3 Berapakah tegangan permukaan pada suhu tersebut.
Sudut kontak antara etil alcohol dengan gelas : 30

Dik:D=0,4 mmr=0,2.10;3m=2.10-4,mj=0,79gr/cm3790 kg/m3,θ =300,25mm=25..10-3,g=10m/s2

ρ. g.h. r
Jawab: γ = 2cosθ

-3
=790.10.25.10 .2.10-4/2.cos300cos30=0,86/3/2

=395.10-4/2.0,86

= 0,0229 Nm̄ ¹

D. Konsep Kapilaritas

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit).
Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding
kapiler. Di dalam pipa kapiler gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada
gaya kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa kapiler. Sebaliknya raksa
cenderung turun dalam pipa kapiler, jika gaya kohesinya lebih besar daripada gaya adhesinya.

Gambar 7. Analisis Gejala Kapilaritas

Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa kapiler?
Perhatikan gambar 7, gambar ini menunjukkan zat cair yang mengalami meniskus
cekung. Tegangan permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak seimbang oleh
gaya tegangan permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaksi,
pipa akan melakukan gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan.
Gaya inilah yang menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair
dalam kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada zat cair.

Besarnya gaya ke atas secara matematis dituliskan:

F=2 πγr cos θ

Besarnya gaya ke bawah (gaya berat) secara matematis dituliskan:

w=. g . π r 2. h

Dengan menyamakan gaya ke atas dan gaya ke bawah maka diperoleh:

F=w
2 π γr cos θ=g . π r 2 h

Sehingga untuk menyatakan kenaikan zat cair pada pipa kapiler dapat dituliskan:

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
2 γ cos cos θ
h=
ρgr

Dimana: h = naik/turunnya zat cair dalam kapiler (m)


γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)

Gejala kapilaritas banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, naiknya


minyak tanah melalui sumbu kompor, pengisapan air oleh tanaman (naiknya air dari akar
menuju daun-daunan melalui pembuluh kayu pada batang) dan peristiwa pengisapan air oleh
kertas isap atau kain. Selain menguntungkan gejala kapilaritas ada juga yang merugikan
misalnya ketika hari hujan, air akan merambat naik melalui pori-pori dinding sehingga menjadi
lembap. Dinding yang lembab tidak baik untuk kesehatan.

Tuliskan jawaban Anda, penggunaan persamaan gejala kapilaritas.

Sebuah pipa kapiler yang panjang, garis tengah pipa bagian dalam 2 mm, dicelupkan
vertical ke dalam air yang tegangan permukaannya 0,066 N.m -1 dan massa jenisnya 1000
kg.m-3. Jika percepatan gravitasi g = 10 m.s-2 dan sudut sentuh antara air dengan pipa itu
30o. Berapakah kenaikan air dalam pipa kapiler?

Dik= d = 2mm = 2 x 10̄³ m -- r = 1 x 10̄³


y = 0,066 N.m̄ ¹
ρ = 1000 kg m̄ ³
g = 10 m.s̄¹
θ = 30 °

Jawab: h = 2y cos θ / ρ g r

= 2 . 0,066 cos 30 ° / 1000 . 10 . 10̄³ cos 30° = 0,86/ 3/2


= 0,11352 / 10
= 0,0113 m

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
SELAMAT BEKERJA

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik
Kolom Catatan Penting

Dilarang menggandakan Lembar Kerja Mahasiswa tanpa sepengetahuan tim penyusun, Plagiat
merupakan pelanggaran akademik

Anda mungkin juga menyukai