Tugas 1 Proposal Annisa Saraswati (Po713251191055)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

METODOLOGI PENELITIAN

“ UJI EFEK ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN SALAM TERHADAP


MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANNISA SARASWATI

NIM : PO713251191.055

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN D.III FARMASI

TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah akibat tubuh tidak bisa lagi menghasilkan hormon insulin yang cukup atau
penggunaan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon penting yang diproduksi di kelenjar
pankreas tubuh, dan transpor glukosa dari aliran darah ke sel tubuh dimana glukosa diubah
menjadi energi. Kurangnya insulin atau ketidakmampuan sel untuk merespon insulin
menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, atau hiperglikemia, yang merupakan ciri khas diabetes.
Hiperglikemia, jika dibiarkan tak terkendali dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ
tubuh, yang mengarah pada komplikasi kesehatan yang mengancam jiwa seperti penyakit
kardiovaskular, neuropati, nefropati dan penyakit mata yang menyebabkan retinopati dan
kebutaan. (IDF, 2017).

Sebanyak 425 juta jiwa di dunia merupakan penderita diabetes dan akan diprediksikan
naik 48% menjadi 629 juta jiwa ditahun 2045 dengan rentang usia 20-79 tahun. Indonesia
menempati urutan ke-6 dunia dengan penderita diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa (IDF, 2017).
Berdasarkan laporan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI melalui riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terjadi peningkatan
prevalensi penderita diabetes di Indonesia dari 1,1 persen pada tahun 2007 menjadi 2,1 persen
pada tahun 2013.

Pengobatan diabetes dapat dilakukan dengan cara memberikan injeksi insulin kepada
penderita atau dapat juga dengan pemberian antidiabetika oral. Penggunaan antidiabetika oral
maupun injeksi dapat menimbulkan efek samping terhadap penggunanya. Pengobatan dengan
pemberian insulin dapat menimbulkan efek samping berupa hipoglikemia, reaksi alergi,
resistensi, lipodistrofi dan gangguan penglihatan. Pengobatan dengan diabetika oral menimbulkan
efek samping berupa hipoglikemia, reaksi kulit, gangguan visus, lambung-usus, reaksi alergi,
serta meningkatnya berat badan akibat retensi air (Tjay dan Rahardja, 2007).

Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan. Pengobatan alternatif untuk diabetes juga
terus dikembangkan. Berbagai penelitian dilakukan terhadap bahan alam berupa tanaman ataupun
hewan yang ada untuk mengetahui khasiatnya.Salah satu obat non farmakologi yang dapat
digunakan untuk penyakit diabetes mellitus adalah daun salam. Daun salam (Syzygium
polyanthum Wigth.)tersebar di berbagai daerah, baik di pegunungan maupun di dataran rendah.
Menurut David dan Branen et al. (1993), kandungan kimia daun salam (Syzygium polyanthum
Wigth.)adalah minyak atsiri yang mengandung sitral, eugenol, triterpenoid, tannin, saponin, dan
flavonoid yang berpotensi untuk menurunkan kadar glukosa darah. Menurut Nublah et al.
(2011), flavonoid memiliki kandungan antioksidan yang bersifat antidiabetik dan dapat
menghambat reabsorbsi glukosa dari ginjal dan dapat meningkatkan kelarutan glukosa darah
sehingga mudah diekskresikan melalui urin.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M. Ikhwan Rizki (2015). menyatakan


ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum )yang diujikan pada mencit mampu menurukan kadar
glukosa darah. Diduga kemampuan tersebut disebabkan oleh flavonoid yang terkandung di dalam
daun Salam. Flavonoid merupakan senyawa yang mampu menangkap radikal bebas yang
merusak sel beta pankreas. Didapatkan juga hasil yang serupa saat digunakan 70% ekstrak
etanolik daun Salam (Syzygium polyanthum ) dengan dosis 250 mg/ kg BB dapat menurunkan
secara bermakna kadar glukosa darah mencit jantan yang diinduksi dengan aloksan yaitu sebesar
192,3 mg/dL menjadi 119,3 mg/dL dalam waktu 14 hari (Sutrisna, et al., 2016).Oleh karena itu,
peneliti ingin melakukan penelitian secara ilmiah yang berjudul “Uji Efek Antidiabetes Ekstrak
Daun Salam (Syzygium polyanthum Wigth.) pada Mencit (Mus musculus)yang diinduksi
aloksan”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada efek dari pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum Wigth.)
terhadap kadar gula darah mencit (Mus musculus) yang diinduksi aloksan ?
2. Berapakah dosis pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum Wigth.) yang
signifikan dalam menurunkan kadar gula darah mencit (Mus musculus) yang diinduksi
aloksan?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui efek ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum Wigth.) mampu
menurunkan kadar gula darah terhadap mencit (Mus musculus) yang diinduksi aloksan.
2. Untuk mengetahui dosis pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum Wigth.)
yang signifikan dalam menurunkan kadar gula darah mencit (Mus musculus) yang di
induksi aloksan.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Membuktikan secara langsung dari efek ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum
Wigth.) yang mampu menurunkan kadar gula darah.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi data ilmiah yang digunakan sebagai referensi
pada penelitian selanjutnya mengenai efek pemberian ekstrak daun salam (Syzygium
polyanthum Wigth.) yang mampu menurunkan kadar gula darah mencit (Mus musculus)
yang diinduksi aloksan.

Anda mungkin juga menyukai