Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Pada jurnal ini membahas mengenai salah satu jenis penghantaran obat yaitu
sistem penghantaran obat self-emulsi (SEDDS) yang telah dikembangkan sebagai
salah satu metode untuk memberikan sifat lipofilik obat . SEDDS merupakan
system penghantaran obat yang memiliki kelaruatan pada air yang tidak bagus.
Pada jurnal ini membahas mengenai ibuprofen yang dimana dibuat menggunakan
minyak jarak alami dan penggunaan surfaktan nonionic yaitu Tween 80 dan Span
20. Tween 80 ini berfungsi sebagai surfaktan dan Span 20 sebagai co-surfaktan.
Pada penilitian ini ingin melihat pengaruh konsentrasi dari surfaktan dan co-
surfaktan serta ukuran globul laju disolusi, yang dimana laju disolusi
menggunakan dapar fosfat dengan konsentrasi pH 6,8 sesuai yang tertera pada
USP disolusi apparatus II. Laju disolusi pengemulsi diri pada kapsul secara
signifikan lebih cepat yang jika dibandingkan dengan tablet konvensioanl,
sehingga SEDDS dirilis sekitar diatas 80 % dari ibuprofen dalam waktu 30 menit
sementara tablet ibuprofen konvensional hanya bias melepaskan 36 % dalam
waktu 30 menit, Sehingga Obat ibu profen dibuat dalam bentuk SEDDS.

Pendahuluan
Berbagai rute pemberian secara oral yang merupakan rute pemberian yang
lebih disukai untuk obat kronis sehingga sekitar 40% obat memiliki kelarutan
pada air yang kurang bagus. Pengiriman obat secara oral yang bersifat lipophilic
memiliki bioavaibilitas yang rendah serta kurang dari proporsionalitas dosis.
Sehingga untuk meningkatkan bioavailabilitas oral obat lipofilik kelarutan air
yang buruk dalam rangka meningkatkan kemanjuran klinis maka dibuat dengan
system penghantaran obat secara self emulsi. SEDDS adalah campuran isotropic
minyak, surfaktan, co-surfaktan serta obat yang bersifat lipofilik yang akan
membentuk emulsi O/W. Dengan system tersebut maka obat lipofilik hadir dalam
larutan, dalam tetesan kecil minyak yang mengarah untuk meningkatkan luas
permukaan dan meningkatkan penyerapan.
Obat lipofilik yang mengalami metabolisme hepatik yang luas memiliki
bioavailabilitas yang sangat rendah karena sebagian besar jumlah obat akan
dimetabolisme oleh enzim hati. Sehingga SEDDS adalah obat lipofilik yang
dimana minyak mengandung rantai panjang trigliserida, surfaktan dan
kosurfaktan. Kilomikron dan lipoprotein (obat terkait) diproduksi dalam enterosit
sebagai produk akhir pencernaan lipid dan penyerapan (obat terkait) diproduksi
dalam enterosit sebagai produk akhir pencernaan lipid dan penyerapan yang
memiliki diameter rata-rata (200-800nm). Salah satu obat yang dibahas
dipenelitian ini yaitu Ibuprofen yang merupakan obat anti-inflamasi lipofilik obat
(NSAID) dengan anti-inflamasi, analgesik dan antipiretik sifat. Ibuprofen
digunakan untuk meringankan nyeri sedang. Ibuprofen hanya tersedia sejumlah
kecil secara sistemik yang melewati lintas pertama metabolism di hati sehingga
ibuprofen dibentuk dalam sistem SEDDS karena memiliki keuntungan dengan
melewati gastrointestinal pertama metabolisme dihati.

Anda mungkin juga menyukai