Bab Ii Tinjauan Pustaka: Temporomandibular Joint (TMJ) Merupakan Sendi Ginglymoarthrodial, Yang
Bab Ii Tinjauan Pustaka: Temporomandibular Joint (TMJ) Merupakan Sendi Ginglymoarthrodial, Yang
TINJAUAN PUSTAKA
pergerakan meluncur (arthroidal), sendi terdiri dari komponen tulang tertutup dan
terhubung oleh kapsul fibrosa. Kondilus mandibula membentuk bagian bawah dari
sumbu engsel sendi dan meluncur, menyebabkan posisi bergerak ke batas anterior
6
7
Diantara kepala kondilus dan fosa mandibula terdapat diskus artikularis yang
terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang padat dan hampir bebas pembuluh darah dan
saraf. Posisi diskus tersebut terfiksasi oleh jaringan retrodiscal pada sisi posterior
dan oleh jaringan ikat superior retrodiscal pada sisi posterior atas dan inferior
retrodiscal pada sisi posterior bawah. Dibagian anterior diskus artikularis berikatan
Ligamen kapsular ini juga terhubung dengan diskus artikularis di bagian medial dan
lateralnya. Batas antara diskus artikularis dengan fosa mandibula dan kepala
kondilus adalah rongga yang diisi oleh cairan synovial yang disekresi oleh sel
endothel yang mengelilingi ligamen kapsular. Cairan ini berfungsi sebagai suplai
kebutuhan nutrisi untuk diskus dan juga untuk bantalan untuk meminimalisir
perlekatan otot. Serabut-serabut dari sepertiga posterior otot temporalis dan otot
maseter melekat pada aspek anterolateral dari diskus. Serabut dari kepala superior
musculus pterygoideus lateralis melekat dapat dua pertiga anteromedial dari diskus
artikularis. 17
melekat pada batas permukaan sendi Serabut-serabut dari ligamen ini umumnya
artikularis pada arah posterior dan inferior dan berinsersi pada daerah di bawah dan
Otot-otot mastikasi yaitu otot maseter, otot pterygoideus medialis dan lateralis,
mengoklusikan gigi melibatkan kontraksi otot maseter, otot temporalis, dan otot
kepala kondilus ke lembah anterior dari fosa glenoidalis. Bagian posterior dari otot
temporalis berperan dalam retrusi mandibula, dan kontraksi unilateral dari otot
pengunyahan.15,17
Gambar 2.5 Otot Masseter dan Pterygoid Medialis Memiliki Insersi pada
Margo Inferior Angulus Mandibula.17
Otot maseter, otot temporalis, dan otot medial pterygoid berfungsi untuk
translasi pada mandibula difasilitasi oleh otot lateral pterygoid. Perlekatan otot
11
lateral pterygoid ada yang melekat pada kepala kondilus dan ada juga yang melekat
Gambar 2.6. Otot Pterygoid merupakan Otot Utama yang Berperan dalam
Gerak Membuka Mulut dan Gerak Protrusi.17
belakang. Otot mylohyoid dan otot geniohyoid ikut berperan dalam menggerakkan
mandibula.17
bagian anterior, serabut-serabut otot buccinator berinsersi pada mukosa, kulit, dan
bibir. Otot buccinator membantu memposisikan pipi pada saat gerak mastikasi dari
mandibula.17
Suplai vaskular utama dari TMJ berasal dari arteri carotis eksterna. Arteri
carotis eksterna melewati colum mandibula dan berjalan ke superior dan posterior,
penting, yaitu arteri facialis dan arteri lingualis, yang memberikan vaskularisasi
pada daerah itu. Pada ketinggian colum mandibula, arteri carotis eksterna
Kedua arteri ini memberikan vaskularisasi pada otot-otot mastikasi dan TMJ.
dan otot digastricus anterior. Inversi sensoris TMJ berasal dari cabang nervus
yang bercabang pada fosa infratemporalis dan kemudian bercabang lagi ke kapsul
menutup. Pergerakan yang dapat dilakukan dengan sendi ini adalah gerakan rotasi
dan translasi. Dua pergerakan yang bisa difasilitasi oleh sendi ini mengakibatkan
sendi ini disebut juga sebagai sendi ginglymoarthroidal. Gerakan rahang bawah
dapat ditinjau dari 3 bidang orientasi, yaitu bidang frontal, sagital dan transversal.
pada sumbunya, yang disebut sebagai sumbu rotasi. Pada sistem mastikasi, gerakan
rotasi terjadi ketika membuka dan menutup mulut mengelilingi titik tetap atau
sumbu pada kondilus (Gambar 2.9). Gerakan rotasi mandibula dapat terjadi pada
tiga bidang, yaitu horizontal, frontal (vertical), dan sagital. Setiap bidang
menutup mulut. Gerakan ini dikenal sebagai Hinge Movement (Gerak Engsel), dan
sumbu horisontalnya disebut sebagai hinge axis (Gambar 2.10). Hinge movement
merupakan gerakan rotasi murni, pada gerakan yang lain gerakan rotasi pada sumbu
biasanya disertai dengan gerakan translasi. Gerakan rotasi mandibula pada sumbu
vertikal digambarkan sebagai gerakan salah satu kondilus mendekati ke arah medial
ketika sumbu kondilus lainnya diam. Gerakan rotasi mandibula pada sumbu sagital
digambarkan sebagai gerakan rotasi ke arah inferior pada salah satu kondilus.
Gambar 2.10 Gerakan rotasi pada sumbu horisontal (a) Gerak rotasi sumbu vertikal (b) Gerak
rotasi sumbu sagital (c)15
15
Gerak luncur atau translasi dimana kedua kondil dan diskus sendi meluncur
dalam suatu kurva mirip huruf S, sesuai dengan lereng ceruk kondil. Gerakan
translasi dapat didefinisikan sebagai gerakan dimana setiap titik pada mandibula
bergerak secara simultan dengan kecepatan dan arah yang sama. Pada sistem
mastikasi gerakan ini terjadi ketika mandibula bergerak ke depan yang dikenal
sebagai protrusi. Gigi, kondilus, dan ramus bergerak dengan arah dan derajat yang
TMJ serta morfologi dan susunan gigi. Ketika mandibula bergerak melewati jarak
terluar dari pergerakan maka akan menghasilkan border movements. Ulf Posselet
mengamati batas maksimal yang masih dapat dicapai oleh rahang bawah dalam
sebagai Border Movement (Gerak Batas).15 Tinjauan border movement atau batas
gerkanan mandibula ini dilihat dari proses pergerakan insisal gigi anterior bawah
mulai dari relasi sentrik ke oklusi sentrik, diikuti proses pembukaan rahang hingga
16
pembukaan maksimal dan proses penutupan rahang. Tinjauan border movement ini
juga dilihat dari arah frontal, sagital, dan juga horizontal. Pergerakan boreder
movement dilihat dari arah frontal dan horizontal memerlukan pergerakan maksimal
khas pada setiap arah peninjauan. Dari arah frontal memberikan gambar seperti
perisai, dari arah horizontal memberikan gambar seperti bentuk jajar genjang, dan
dari arah sagital memberikan gambar seperti mata pisau terbalik (Gambar 2.12)
Gambar 2.12 Diagram border movement arah frontal (a) Diagram border movement arah
horizontal (b) Diagram border movement arah sagital
Pada diagram border movement arah sagital terdapat segmen yang dinamakan
pergerakan insisal rahang bawah mulai dari relasi sentrik hingga oklusi sentrik
diikuti gerakan protrusi yang menyusuri permukaan palatal insisal rahang atas
lanjutan yaitu ketika tepi insisal rahang bawah bergerak lebih protrusif dari posisi
edge to edge.
17
permukaan oklusal gigi. Selama pergerakan terjadi kontak pada permukaan gigi.
Gambar 2.13 Pergerakan insisal rahang bawah saat membentuk segmen superior contact
border pada peninjauan sagital border movement dari mandibula5
envelope memiliki banyak karakteristik, tetapi setiap orang akan berbeda satu sama
18
lain. Permukaan superior envelope ditentukan oleh kontak gigi, sedangkan batas
lain ditentukan oleh ligamen dan anatomi sendinya yang mencegah atau membatasi
Busur wajah adalah alat menyerupai kaliper yang digunakan untuk mencatat
rahang dan digunakan juga untuk memasang model gigi ke sumbu pembukaan pada
pembuatan gigi tiruan lengkap dengan konsep oklusi berimbang, anterior open bite,
dan pembuatan resorasi seluruh quadran. Busur wajah dikelempokkan menjadi : (1)
Busur wajah kinematik, (2) busur wajah arbitary tipe fascia dan earpiece.18
19
Busur wajah kinematik terdiri dari dua busur yang terpasang pada rahang atas
dan rahang bawah. Busur maksila menyangga dua buah lempeng metal vertikal
yang diposisikan di atas kondilus, sedangkan busur mandibula menyangga dua buah
penunjuk logam horizontal yang ujungnya menunjuk ke titik pada kertas yang
gerakan retrusi dan dilanjutkan dengan gerakan membuka dan menutup rahang
dalam kondisi paling retrusi sehingga kondilus hanya berotasi tanpa mengalami
gerakan translasi. Gerakan rahang tadi akan mengakibatkan lengan penunjuk yang
diberi tinta memberikan teraan perpindahan dua titik pada kulit pasien. Setelah
tanda tersebut didapat alat penentu lokasi sumbu engsel dilepaskan dari wajah
pasien.18
Kedua titik tadi digunakan sebagai titik referensi posterior saat melakukan
pemindahan busur wajah. Hal yang perlu dilakuakn agar pemindahan busur wajah
menjadi akurat adalah dengan menambahkan titik referensi ketiga yang ltaknya
Busur wajah arbitary adalah pengembangan busur wajah dari tipe kinematik,
hal ini dikarenakan proses pencatatan posisi retrusi (sumbu engsel gerak sendi
temporomandibula) dari busur wajah kinematik memakan waktu yang lama. Busur
Busur wajah jenis ini adalah yang paling sering digunakan dan memiliki hasil yang
Jenis ini memanfaatkan titik perkiraan acuan sumbu engsel pada kulit wajah di
mm pada garis khayal yang menghubungkan ujung tragus telinga ke outer cantus
mata.18
memiliki relasi tetap terhadap sumbu engsel. Pemindahan pencatatan busur wajah
ditentukan dibelakang sumbu rotasi artikulator. Busur wajah jenis ini lebih
2.8 Artikulator
Dalam bidang kedokteran gigi artikulator dapat diartikan sebagai alat mekanis
yang mewakil sendi temporomandibular dan bagian lain rahang sehingga cetakan
rahang atas dan rahang bawah dapat dipasangkan untuk mensimulasikan fungsi dari
memperhatikan kondisi hubungan antar rahang yang telah dicatat sebelumnya. Hal
dengan tepat atau mendekati oleh artikulator.19,20 Salah satu hubungan antar rahang
yang sering dicatat sebelum pemasangan model pada artikulator dimensi vertikal
menjadi empat kelas. Pembagian ini mengacu pada Seminar tahun 1972 di
21
vertikal dan horizontal tetapi tidak dapat dilakukan penyesuaian kondisi TMJ.19
Artikulator kelas III mampu memfasilitasi gerakan pada arah vertikal dan
horizontal dan mampu menerima pencatatan ukuran dari face bow, meskipun
mereproduksi kondisi pasien dengan batuan face bow transfer. Artikulator kelas IV
dibagi menjadi: Tipe A, jalur kondilus ditentukan oleh pembuatan catatan yang
digrafir pada pasien tidak dapat dimodifikasi. Tipe B, dapat dilakukan penyesuaian
Gambaran umum dari artikulator non adjustable adalah artikulator yang hanya bisa
bergerak pada sumbu horizontal tetap, hanya memiliki jalur kondilar yang tetap,
Artikulator semi adjustable memiliki jalur kondilar horizontal dan lateral yang
bisa disesuaikan, juga bidang panduan insisal yang dapat disesuaikan. Artikulator
ini terbagi dalam dua jenis, yaitu artikulator Arcon dan Non-Arcon. Arcon adalah
kondilus pada bagian bawah dan hal ini meniru kondisi alami dari kondilus pada
22
elemen mandibula yang menempel pada bagian atas dari artikulator (Gambar 2.15
b ).19
(a) (b)
(b)
Gambar 2.15 (a) Artikulator Arcon. (b) Artikulator Non
Arcon19
Jenis dan tipe artikulator yang digunakan pada penelitian ini adalah artikulator
artikulator semi adjustable kelas IV dengan kualifikasi sendi tipe arcon. Artikulator
medio-lateral. Sudut kondilus atau panduan kondilus diartikan sebagai besar sudut
yang dibentuk oleh perpindahan kepala kondilus dan diskus artikularis yang
Pencatatan posisi protrusif pada saat penggunaan busur wajah didasari pada
timbulnya celah pada permukaan oklusal gigi posterior yang saling berlawanan saat
Ketika kondilus berada pada posisi terminal di bagian inferior anterior, maka
hubungan kontak pada gigi anterior rahang bawahnya adalah kontak edge-to-edge
pada tepi insisal gigi anterior atau sedikit cross bite. Posisi ini dicatat dengan
Teraan permukaan oklusal dan insisal pada bahan pencatat gigitan yang dipakai
haruslah berkontak sebanyak mungkin, hal ini guna didapatkan stabilisasi yang baik
Catatan gigitan protrusif ini akan digunakan pada proses pemograman sudut
kondilar pada artikulator. Model rahang atas dan rahang bawah yang sudah
dipasang pada artikulator dalam posisi sentrik, dibebaskan kunci sudut kondilarnya
artikulator hingga seluruh permukaan oklusal berkontak secara rapat dengan catatan
24
gigitan protrusif. Besar nilai yang tercantum pada bagian sudut kondilar artikulator
Motion Capture atau perekaman gerak adalah proses perekaman gerakan objek
atau individu menggunakan sensor dan dihubungkan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer pergerakan secara nyata oleh objek tadi diubah menjadi
data digital, yang dapat dievaluasi dan analisa di kemudian hari. Pengembangan
teknologi motion capture ini sudah dimulai sejak awal abad ke 19, awalnya motion
capture memerlukan penanda berbasis sistem optis hingga sistem tanpa penanda
non optis. Motion capture yang akurat penting pada berbagai bidang mulai dari
rehabilitasi medis dan kedokteran olahraga. Penggunaan teknologi ini dipakai untuk
motion capture modern dapat diklasifikasikan ke dua bidang; (1) berbasis optis, dan
(2) tidak berbasis optis. Sistem motion capture berbasis optis biasanya
artikulasi yang akan direkam. Sistem perekaman non optis, biasanya menggunakan
dengan menggunakan marker pada proses pergerakan rahang telah dilakukan oleh
Kamera Kinect adalah salah satu komponen motion capture yang dikeluarkan
juga untuk studi biomedis. Kamera Kinect sebagai perangkat keras berfungsi untuk
Kamera Kinect yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera Kinect for
windows V1. Kamera ini mampu menangkap objek dengan jarak terdekat 40 cm di
depan lensa kamera. Kamera Kinect tidak hanya menangkap informasi visual
seperti kamera video recorder pada umumnya, tetapi kamera ini juga memiliki fitur
infrared dan kedalaman warna, sehingga kamera ini mampu digunakan untuk
pengukuran dalam bidang 3D. Kamera Kinect terdiri atas dua lensa, dimana satu
lensa berfungsi untuk menangkap gambar dalam format red green blue (RGB)
seperti video kamera umunya sementara lensa lainnya memiliki fungsi untuk
melakukan perekaman dan penentuan ukuran serta jarak dari objek yang
serangkaian sinar inframerah yang terpantul bila mengenai objek dan diterima
kembali oleh lensa kamera dan pemrosesan data bisa mendapatkan ukuran-ukuran
Gambar 2.16 Konfigurasi kamera Kinect (1) pemancar IR, (2) Kamera, (3) Microphone,
(4) Motor penggatur angulasi
pengontrol, yaitu faktor pengontrol anterior dan faktor pengontrol posterior. Ketika
kedua faktor tersebut harmonis maka pergerakan yang timbul di bagian posterior
dan bagian anterior sepanjang rahang bawah cenderung sama. Hal ini diartikan
ketika sendi TMJ bergerak menjauhi posisi relasi sentrik, posisi kepala kondilus
diartikan sebagai sudut yang dibentuk oleh pergerakan kepala kondilus menjauhi
27
bintang orientasi horizontal dilihat pada arah sagital. Sudut ini lebih banyak
Faktor pengontrol anterior adalah inklinasi gigi anterior rahang atas terhadap
lebih banyak perpindahan ke arah inferior dari bagian depan mandibula saat
kemiringan sudut kondilus adalah faktor yang relatif tetap dan cenderung tidak
berubah oleh prosedur dental.15 Hal ini menujukkan bahwa masih terdapat
pertanyaan, apakah titik acuan dagu lebih mengikuti faktor pengontrol anterior atau
Metode pengukuran sudut kondilus perlu dilakukan ketika akan membuat suatu
restorasi atau protesa yang mengganti kontak oklusal gigi yang cukup luas.
kesesuain dengan sudut kondilus agar terdapat harmoni pada saat gerak protrusi.
diadaptasikan pada model yang telah terpasang di artikulator semi adjustable untuk
material pencatatan gigitan yang dipakai dan juga tata cara pengambilan posisi
28
gigitan protrusif. Meskipun metode konvensional ini masih menjadi acuan, peneliti
telah dilakukan sejak lama. Metode-metode yang dikembangkan sejak dulu hingga
penelitian tersebut didapatkan bahwa terdapat kesesuaian pola pergerakan pada titik
dan dengan bantuan perangkat lunak tertentu dalam mengolah citra gerakan
kedalam data grafis visual tiga dimensi.14,25 Kamera Kinect merupakan kamera
dengan spesifikasi lensa yang mampu menangkap objek tidak hanya dalam bentuk
data gambar tetapi juga data kedalaman ( jarak dalam dimensi ruang), hal ini berarti
dengan bantuan perangkat lunak pengolahan data digital ukuran terntentu dari objek
yang bergerak dapat diukur. Penggunaan perangkat ini dalam bidang medis
perangkat ini untuk menangkap gerakan sendi extermitas dan torso atas telah
29
Sistem kamera Kinect termasuk ke dalam alat kamera perekam gerak berjenis
optoelektrik tanpa penggunaan marker atau penanda pada bagian tubuh. Sistem ini
berarti dengan bantuan program komputer kamera ini dapat mendeteksi titik-titik
artikulasi sendi yang diinginkan dan pengolahan data berupa ukuran jarak,
dilakukan untuk mengevaluasi pola pengunyahan dan pola bicara pada individu
pergerakan pengunyahan dengan titik acuan dagu dan tepi insisal gigi.
Penelitiannya menyatakan bahwa pola pergerakan yang terekam pada kedua titik
tersebut relevan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk pemeriksaan pola
bahwa perangkat Kinect memiliki keakuratan 20, dan ketelitian hinggga 1,10 dalam
mendeteksi sendi engsel buatan. Namun dirinya tidak yakin perangkat ini mampu
digunakan secara in vivo. Pengunaan perangkat Kinect sendiri tidak populer pada
riset tentang gerakan rahang padahal, riset di bidang pergerakan sendi ekstermitas
gerakan rahang lebih dipakai untuk melihat pola gerakan rahang pada saat fungsi
pengunyahan. Konsep motion capture tanpa penanda ini memberikan hasil yang
30
baik pada penelitian mengenai fungsi bicara dengan mengevaluasi pergerakan bibir
saat dilakukan pelafalan beberapa huruf tertentu. Penelitian tersebut dilakukan oleh
Bandhini27 dan Dahmani26. Namun demikian sistem motion capture tanpa penanda
belum pernah dilakukan untuk melakukan suatu pengukuran sudut yang kompleks
Sistem motion capture dengan kamera Kinect bukanlah sistem kamera perekam
gerak tanpa marker yang terbaik. Hal ini didasarkan pada kerapatan gambar
perekaman kamera tersebut masih tertinggal dari kamera perekam gerak lain
(Realsense, Intel). Kamera realsense mampu merekam hingga 50 gambar per detik,
sementara kamera Kinect hanya mampu merekam pada 30 gambar per detik.22
Meskipun demikian kamera ini merupakan kamera perekam gerak dengan harga
yang relatif terjangkau dan pengembangan software untuk analisa yang relatif
Mendapatkan hasil yang kurang baik pada pengukuran bukaan mulut dengan sistem
kamera perekam gerak, dimana hasil pengukuran tersebut menunjukkan nilai yang
merekam kondisi yang memerlukan presisi dan akurasi tinggi serta merekam
capture dengan harga yang cukup terjangkau dan variasi program pengolahan data
Teknologi motion capture amat bergantung pada alat perekaman gerakan yang
dipakai. Semakin kompleks dan mahal alat maka semakin mampu alat tersebut
merekam gerakan yang dibuat. Selain dari kemampuan alat kemampuan perangkat
lunak (program komputer) yang dipakai untuk pengolahan data juga sangat
Acuannya Fenomena
Acuannya Ujung dagu rahang
Chritenssen dan bidang
bawah
oklusal dengan Bidang
horizontal
sebagai berikut:
1) Premis 1. Titik dagu memiliki kesesuaian pergerakan dengan tepi insisal gigi
anterior bawah14
tergantung bahan pencatat gigitan dan batas jarak gerak protrusif yang
dilakukan.4
sendi yang relatif besar namun belum teruji untuk mengukur pergerakan sendi
gerak masih bisa terdapat bias dalam pengukuran dikarenakan perbedaan cara