Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu proses dengan langkah-langkah yang harus dilaksanakan


secara sistematis. Hal ini dimaksudkan agar penelitian mendapatkan pemecahan masalah
atau mendapatkan jawaban dari setiap permasalahan yang ada. Setiap penelitian ilmiah
memerlukan metoda yang dapat memperlancar penelitian, khususnya dalam pencarian
data dan petunjuk mengenai cara atau langkah penelitian, serta teknik penelitian. Metode
penelitian merupakan suatu cara kerja untuk dapat mempelajari dan memahami objek
penelitian yang menjadi sasaran atau tujuan dari penelitian.

A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Disebut
pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik serta telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
objektif, terstruktur, rasional dan sistematis.
Menurut Sugiyono (2017)
Penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
data pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistika dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidak hubungan antara pembelajaran
daring denga kemandirian belajar di SMKN 1 Wajo.
B. Variabel dan Disain Penelitian
1. Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Sudjarwo dan Basrowi dalam Sudaryono (2017) Secara teoritis variabel
dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara
satu dengan lainnya, Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau
kegiatan tertentu.
Berdasarkan pada kerangka pikir, maka variabel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu
“Pembelajaran Daring” sebagai variabel bebas (independent variabel) yang diberi simbol
X dan “Kemandirian Belajar” sebagai variabel terikat (dependent variabel) yang diberi
simbol Y, maka variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
a. Variabel independen (bebas)
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang biasa disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi
sebab berubahnnya atau timbulnya variabel dependen (Terikat) dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah pembelajaran daring.
b. Variabel dependen (Terikat)
Variabel dependen (Terikat) adalah variabel yang biasa disebut sebagai variabel
ouput, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan Variabel
Terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Kemandirian Belajar.
2. Disain Penelitian
Secara statistik disain yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:

X Y
Keterangan :

X : Pembelajaran Daring

Y : Kemandirian Belajar

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


1. Definisi Operasional
Operasionalisasi variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi
variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel,
sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan
tepat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap
kemandirian belajar di SMKN 1 Wajo . Adapun definisi opersional penelitian ini adalah:
a. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara virtual melalui
platform tertentu yang mendukung jalannya pembelajaran daring
1) Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran daring merupakan
program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau
kelompok target yang masif dan luas”
2) Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102) “pembelajaran daring adalah
pembelajaran yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM,
streaming video, pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online animasi,
dan video streaming online”.
b. Kemandirian belajar adalah dorongan dari diri sendiri untuk mengasah kemampuan
belajar demi tercapainya suatu tujuan.
1) Kemandirian Belajar siswa menurut Haris Mujiman adalah kegiatan Belajar aktif,
yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna
mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau
kompetensi yang dimiliki. 
2) Kemandirian Belajar siswa menurut Stephen Brookfield merupakan kesadaran
diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan Belajar untuk mencapai tujuannya.
3) Kemandirian Belajar siswa menurut Knowles merupakan suatu
proses Belajar dimana setiap siswa atau individu dapat mengambil inisiatif, dengan
atau tanpa bantuan orang lain, dalam hal mendiagnosa kebutuhan belajar,
merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-sumber Belajar (baik berupa
orang maupun bahan), memilih dan menerapkan strategi Belajar yang sesuai bagi
dirinya, serta mengevaluasi hasil belajarnya. 
2. Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel ini,maka di gunakan instrument angket yang diajukan
kepada responden dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono bahwa “skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala Likert,maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Dalam hal ini,
populasinya siswa SMKN 1 Wajo. Adapun jumlah populasinya digambarkan pada tabel
dibawah ini.

Tabel 1. Populasi Penelitian

No Kelas Populasi
.
1. X AP 36
2. XI AP 28
3. XII AP 22
Total 86

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk menentukan besarnya sampel pada populasi ini, peneliti mengambil 50% dari
jumlah populasi siswa, yang artinya peneliti menggunakan teknik simple random sampling.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Populasi dan sampel penelitian

No Kelas Populasi Sampel


.
1. X AP 36 18
2. XI AP 28 14
3 XII AP 22 11
Total 43
Sumber data: Hasil olah tabel 1

Anda mungkin juga menyukai