Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu
dicantumkan dua teori yaitu mengenai pembelajaran daring (e-learning) dan kemandirian
belajar . Kajian teori mengenai pembelajaran daring terdiri dari pengertian, jenis, ciri-ciri,
faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring. Sementara itu, kajian teori mengenai
kemandirian belajar meliputi pengertian, ciri-ciri, faktor dan manfaat kemandirian belajar

1. pengertian pembelajaran daring


a. Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran daring merupakan program
penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target
yang masif dan luas”
b. Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102) “pembelajaran daring adalah pembelajaran
yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video,
pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming
online”.
c. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara virtual melalui platform
tertentu yang mendukung jalannya pembelajaran daring
2. Jenis-Jenis E-Learning
a. Model-model e-learning pembelajan Daring penuh terbagi ke dalam beberapa jenis.
Adapaun jenisnya sebagai berikut :
1) Web-Based Learning
Pembelajaran berbasis Websiate learning dimana proses pembelajaran dilakukan
melalui dalam jaringan dengan memanfaatkan Learning Management System. Kegiatan
ini dilakukan melalui jarak jauh atau distance learning.
Seluruh proses komunikasi antara Instruktur dan Peserta Didik dilakukan melalui LMS
baik dengan sistem Synchronous dan Aynchronous. Pembelajaran ini bergantung
penuh pada jaringan dan sistem LMS. Sistem LMS yang paling banyak digunakna di
Indoensia sendiri adalah Moodle karena bertiep open source dan boleh dilakukan self
hosting.
2) Computer-Based Learning
Computer-Based Learning adalah proses pembelajaran dilakukan menggunakan
komputer. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara mandiri oleh peserta didik dengan
masing-masing komputernya. Hal ini sudah sering dilakukan pada level sekolah
menengah untuk praktikum komputer atau dilakukan oleh kursus-kursus berbasis
Komputer.
Tuags dari instruktur adalah membuat pembelajran dalam bentuk aplikasi atau sistem
belajar dalam sebuah CPU dan tugas dari peserta didik menuntaskan tugas-tugas yang
ada dalam aplikasi tersebut. Interaksi dari Computer-Based Learning hampir tidak ada
karena tujuannya sudah dicantumkan secara lengkap sehingga fasilitas Feed back tidak
tersedia.
3) Virtual Education
Virtual education adalah proses pembelajaran yang dilakukan dimana peserta didik
tidak bertemu dengan isntruktur. Instruktur membuat bahan-bahan ajar dalam bentuk
virtual seperti manajemen LMS atau Video pembelajaran.
Setelah sistem yang dirancang disipakan, peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran dengan instruktur virtual. Hal ini membuat Virtual Education masuk
dalam kategori asynchrounous. Keuntungan dari jenis ini adalah satu instruktur
kemungkinan mengajar banyak kelas sekaligus karena bisa dengan mudah
diperbanyak.
Kekurangannya Virtual Education adalah feed back agak sulit dilakukan, karena jiak
dilakukan feed Back maka pembelajran ini masuk dalam kategori Web-Based
Learning.
4) Digital Colaboration
Kolaborasi Digital adalah kegiatan pembelajaran yang menggabungkan banyak kelas
yang berbeda instruktur dalam satu kelas. Tugas ini dilakukan untuk menyelesaikan
sebuah proyek yang mungkin saja membutuhkan dua ahli yang berasal dari isntansi
yang berbeda kemudian digabungkan dengan memanfaatkan tekonologi informasi dan
komunikasi.
3. Ciri- ciri pembelajaran daring
a. Tung dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) menyebutkan karakteristik
dalam pembelajaran daring antara lain:
1) Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen multimedia,
2) Komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti video conferencing,
chats rooms, atau discussion forums,
3) Digunakan untuk belajar pada waktu dan tempat maya,
4) Dapat digunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM untuk meningkatkan
komunikasi belajar,
5) Materi ajar relatif mudah diperbaharui,
6) Meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan fasilitator,
7) Memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan informal,
8) Dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di internet
b. Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm. 211) mengatakan bahwa
karaktersitik dalam pembelajaran elearning antara lain:
1) Interactivity (interaktivitas),
2) Independency (kemandirian),
3) Accessibility (aksesibilitas),
4) Enrichment (pengayaan).
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor 109 tahun
2013 ciri-ciri dari pembelajaran daring adalah:
1) Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak
jauh melalui penggunaan berbagai mendia komunikasi.
2) Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik (e-learning), dimana memanfaatkan
paket informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja.
3) Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi dikembangkan dan dikemas
dalam bentuk yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta digunakan
dalam proses pembelajaran.
4) Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka, belajar, mandiri, belajar
tuntas, menggunakan teknlogi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi
pendidikan lainnya, dan berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi.
5) Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka yang artinya pembelajaran yang
diselenggarakan secara fleksibel dalam hal penyampaian, pemilihan dan program
studi dan waktu penyelesaian program, jalur dan jenis pendidikan tanpa batas usia,
tahun ijazah, latar belakang 18 bidang studi, masa registrasi, tempat dan cara belajar,
serta masa evaluasi hasil belajar.
d. Ciri-ciri pembelajaran daring secara umum, antara lain:
1) Dapat dikontrol secara jarak jauh
2) Fleksibel
3) KBM dilakukan melalui media elektronik
4. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran daring
Setidaknya terdapat tiga faktor yang memengaruhi kemampuan siswa untuk menyelesaikan
pembelajaran secara daring, yakni faktor eksternal, internal dan kontekstual.
a. faktor eksternal diantaranya adalah kendala waktu, adanya tekanan keluarga, kurangnya
dukungan di lingkungan sekitar dan masalah keuangan. Hal tersebut berkaitan dengan
konteks mentalitas siswa yang mempunyai kendala dan tuntutan tentang tugas yang
diberikan secara terus menerus. Hal ini mungkin juga berpengaruh terhadap aspek
psikologis siswa tersebut.
b. faktor internal yang berkaitan dengan displin dalam mengatur waktu, hal tersebut juga
terkait bagaimana siswa dapat menyiapkan kedisiplinannya untuk fokus pada
pembelajarannya.
c. faktor kontekstual lebih cenderung kepada media aplikasi yang tidak ramah kepada
penggunanya, kurangnya menguasai penggunaan teknologi, perasaan terisolasi karena
harus belajar mandiri serta kurangnya kehadiran yang tersruktur yang dapat membimbing
secara langsung.
1. Pengertian kemandirian belajar
a. Kemandirian Belajar siswa menurut Haris Mujiman adalah kegiatan Belajar aktif, yang
didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu
masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. 
b. Kemandirian Belajar siswa menurut Stephen Brookfield merupakan kesadaran diri,
digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan Belajar untuk mencapai tujuannya.
c. Kemandirian Belajar siswa menurut Knowles merupakan suatu proses Belajar dimana
setiap siswa atau individu dapat mengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang
lain, dalam hal mendiagnosa kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar,
mengidentifikasi sumber-sumber Belajar (baik berupa orang maupun bahan), memilih dan
menerapkan strategi Belajar yang sesuai bagi dirinya, serta mengevaluasi hasil
belajarnya. 
d. Kemandirian belajar adalah dorongan dari diri sendiri untuk mengasah kemampuan
belajar demi tercapainya suatu tujuan
2. Ciri-ciri kemandirian belajar
a. Ciri kemandirian menurut Desmita yang dikutip Suhendri antara lain:
1) Kemampuan menentukan nasib sendiri,
2) Kreatif dan inisiatif,
3) Mengatur tingkah laku,
4) Bertanggung jawab,
5) Mampu menahan diri,
6) Membuat keputusan-keputusan sendiri,
7) Serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain.
b. Thoha dalam Sundayana mengemukakan terdapat delapan ciri kemandirian belajar, yaitu:
1) Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif;
2) Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain;
3) Tidak lari atau menghindari masalah;
4) Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam;
5) Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain;
6) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain;
7) Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan; serta
8) Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
c. Menurut Babari dalam Sundayana membagi ciri-ciri kemandirian dalam lima jenis, yaitu:
1) Percaya diri;
2) Mampu bekerja sendiri;
3) Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanya;
4) Menghargai waktu; dan
5) Bertanggung jawab.
d. Menurut Hidayati & Listyani: menyatakan ciri kemandirian belajar yakni
1) Ketidaktergantungan terhadap orang lain
2) Kepercayaan diri,
3) Berperilaku disiplin,
4) Rasa tanggung jawab,
5) Berperilaku berdasarkan inisiatif
6) Rasa tanggung jawab, dan
7) Kontrol diri.
e. Dengan kata lain ciri kemandirian belajar terkait
1) sikap percaya diri,
2) bertanggung jawab, yakin terhadap kamampuan diri, serta kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan inovatif dalam memecahkan masalah.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
a. Faktor internal dengan indikator tumbuhnya kemandirian belajar yang terpancar dalam
fenomena antara lain:
1) sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang dipercayakan dan ditugaskan,
2) kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi pekerti yang menjadi
tingkah laku,
3) kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai berkembangnya pikiran, karsa,
cipta dan karya (secara berangsur),
4) kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani dengan makanan
yang sehat, kebersihan dan olahraga, dan
5) disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan kewajiban,
keselamatan lalu lintas, menghormati orang lain, dan melaksanakan kewajiban.
b. Faktor eksternal sebagai pendorong kedewasaan dan kemandirian belajar meliputi:
1) Potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang sehat dan kuat,
2) Lingkungan hidup, dan sumber daya alam,
3) Sosial ekonomi, keamanan dan ketertiban yang mandiri,
4) Kondisi dan suasana keharmonisan dalam dinamika positif atau negatif sebagai
peluang dan tantangan meliputi tatanan budaya dan sebagainya secara komulatif.
4. Manfaat belajar mandiri
a. Motivasi dan rasa percaya diri yang makin tumbuh
b. Menjadi semakin kreatif dan aktif mencari sumber belajar
c. Mengenali diri sendiri
d. Meningkatkan prestasi akademis
e. Menjadi individu yang bertanggung jawab dan disiplin

B. KERANGKA BERPIKIR
Penelitian ini dilakukan karena melihat situasi dan kondisi sekarang dimana KMB
dilakukan secara daring yang membuat siswa untuk lebih mandiri dalam melakukan proses
belajar. Kemudian penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis di bidang
pendidikan untuk mengentahui apakah ada pengaruh antara pembelajaran daring dengan
kemadirian belajar di SMKN 1 Wajo.
Kegiatan siswa dalam memahami pembelajaran secara daring terhadap kemadirian
belajar menjadi kajian utama dalam penulisan ini, yang pada hakikat bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pembelajaran daring terhadap kemandirian
belajar
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pembelajaran daring sehingga
kemadirian belajar siswa dapat diperhatikan guna meningkatkan kualitas belajar siswa, serta
menjadi dasar untuk penelitia selanjutnya

C. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H1: Terdapat pengaruh pembelajaran daring terhadap kemandirian belajar di SMKN 1 Wajo
H0: Tidak terdapat pengaruh pembelajaran daring terhadap kemandirian belajar di SMKN 1
Wajo

Anda mungkin juga menyukai