Anda di halaman 1dari 106

Jaringan Tumbuhan

dan Hewan
MK. BIOLOGI DASAR Pertemuan ke-5

Nurul Suwartiningsih
A. Struktur Organisasi Kehidupan
B. Jaringan Tumbuhan
1. Epidermis
2. Parenkim, Kolenkim, Sklerenkim
3. Jaringan Pengangkut
C. Jaringan Hewan
1. Definisi
Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Ilmu yg mempelajari jaringan: histologi.
Histologi berkembang sejalan dg berkembangnya mikroskop.

2. Macam
a. Jaringan epitel
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf

3. Contoh
Kumpulan sel-sel otot membentuk jaringan otot.
a. Epitel Jenis
Sehingga epitel membran dapat
a) Berdasarkan bentuk: digolongkan menjadi:
i. Pipih (squamous) 1) Epitel pipih selapis
ii. Kubus (cuboid) 2) Epitel kubus selapis
iii. Silindris (columnar) 3) Epitel silindris selapis:
iv. Peralihan/transisional a) Tidak bersilia
(transitional) b) Bersilia

b) Berdasarkan jumlah lapisan: 4) Epitel bertingkat/berlapis semu


i. Selapis (simple)
ii. Bertingkat/berlapis semu 5) Epitel pipih berlapis
(pseudostratified)
iii. Berlapis (stratified) a) Tidak bertanduk
b) Bertanduk
6) Epitel kubus berlapis
7) Epitel silindris berlapis

8) Epitel peralihan/transisional
a. Epitel Jenis
a) Epitel selapis
 Tersusun oleh sel-sel dalam satu lapisan.
 Semua sel terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan.

i. Epitel pipih selapis (textus epithelium squamous simplex)


 Ciri
 Tersusun oleh sel-sel yang sangat pipih dan tipis dengan tepi yang tidak teratur.
 Saling berhimpitan menjadi lembaran yang sempurna.
 Terdapat pada tempat di mana permukaan tipis diperlukan.
 Fungsi
 Pertukaran nutrien, gas, sampah metabolit.
 Membantu difusi, osmosis, filtrasi.
 Contoh
 Endotel : membalut pembuluh darah dan limfe.
 Mesotel : membalut rongga dada (pleura), rongga perut (peritoneum) dan rongga
jantung(perikardium).
 Parietal : kapsula bowman, lengkung henle.
 Alveoli paru-paru.
 Lapisan telinga tengah dan dalam.
Simple squamous epithelium
a. Epitel Jenis
a) Epitel selapis
ii. Epitel kubus selapis (textus epithelium cuboidal simplex)
 Ciri
 Tersusun oleh sel-sel berbentuk kubus yang lebar dan
tingginya sama.
 Penampang samping berbentuk kubus, tampak atas
berbentuk heksagonal.
 Nukleus besar di tengah.

 Fungsi
 Sekresi
 Absorbsi

 Contoh
 Saluran kelenjar sekresi, ovarium, folikel tiroid.
 Tubulus ginjal.
Simple Cuboidal Epithelium

Figure 4.2b
a. Epitel Jenis
a) Epitel selapis
iii. Epitel silindris selapis (textus epithelium columnar simplex)
 Ciri
 Terdiri atas sebaris sel-sel berbentuk silinder, berdiri
pada membran basal.
 Pada penampang melintang selnya tinggi, inti lonjong
terletak agak basal.
 Penampang atas tampak poligonal.

 Macam
 Tanpa silia
Fungsi : proteksi, sekresi, absorsi.
Contoh : saluran pencernaan, vesica urinaria.
 Bersilia
Fungsi : pergerakan partikel.
Contoh : bronkus, uterus, tuba uterina.
a. Epitel Jenis
b) Epitel bertingkat/berlapis semu
i. Epitel bertingkat/berlapis semu (pseudostratified epitelium)
 Ciri
 Sebenarnya termasuk epitel selapis.
 Bentuk sel dan ukurannya tidak teratur.
 Letak inti dalam beberapa strata.
 Semua sel bertumpu pada membran basal.
 Sebagian sel mencapai permukaan (silindris).

 Fungsi
 Sekresi dan pergerakan

 Contoh
Tidak bersilia : duktus afferen testis
Bersilia : trakea
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
 Terdiri atas lebih dari satu lapis sel-sel.
 Biasanya terdapat pada bagian permukaan
tubuh yang harus lebih kuat menahan
trauma (gesekan atau goresan).
 Tidak diperuntukan untuk absorbsi.
 Hanya lapisan basal atau sel-sel terdalam
yang terletak di atas membran basal.
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
i. Epitel pipih berlapis
 Ciri
 Hanya sel-sel lapisan permukaan yang berbentuk pipih.
 Sel-sel di atas membran basal bervariasi mulai dari poligonal, kubus dan
akhirnya silindris pendek.

 Macam
i. Tidak bertanduk ii. Bertanduk
 Tidak memiliki lapisan keratin  Memiliki lapisan keratin pada permukaan
pada permukaan.  Lapisan: Stratum korneum
 Lapisan: Stratum granulosum Stratum lusidum
Stratum spinosum Stratum granulosum
Stratum basale Stratum spinosum
 Fungsi : proteksi Stratum basale
 Contoh: rongga mulut, esofagus, vagina  Fungsi : proteksi
 Contoh: epidermis kulit
Stratified squamous epithelium
nonkeratinized
Stratified squamous epithelium
keratinized
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
ii. Epitel kubus berlapis
 Ciri
 Terdiri dari dua lapis sel atau lebih.
 Sel-sel yang paling atas berbentuk kubus.
 Jarang terdapat di tubuh.

 Fungsi
Penyalur hasil sekresi

 Contoh
Saluran keluar kelenjar keringat (memiliki dua
lapis)
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
iii. Epitel silindris berlapis
 Ciri
 Jarang terdapat.
 Hanya sel-sel permukaan yang berbentuk silindris.
 Terkadang sel permukaan dilengkapi dengan silia.
 Sel-sel dekat membran basal berbentuk polihedral.

 Fungsi
Proteksi dan sekresi

 Contoh
 Bagian distal uretra
 Saluran kelenjar parotis dan mandibularis
 Sakus dan duktus lakrimalis
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
iv. Epitel peralihan/transisional
 Ciri
 Termasuk epitel berlapis.
 Bentuk tergantung kondisi volume ruangan.
 Keadaan kosong : sel permukaan besar dan agak
bulat.
 Keadaan teregang : sel pipih dan memanjang, tebal
epitel menurun.

 Fungsi
Proteksi pada bagian yang mudah berubah volumenya

 Contoh
Vesica urinaria
b. Ikat 1) Karakteristik

Sel-sel penyusun tidak rapat, tersebar dalam matriks


ekstraselular.
b. Ikat 2) Fungsi

Utama: Mengikat (connect) dan menyokong


(support) jaringan lain.
Lain:
1. Penyimpanan ex: lemak.
2. Pertahanan diri ex: leukosit.
3. Perbaikan  memiliki daya regenerasi tinggi.
4. Transport ex: darah.
b. Ikat 3) Komposisi

a) Sel b) Serat/serabut
i. Fibroblas a.Kolagen
ii. Perisit b.Elastis
iii. Sel lemak tetap c.Retikular
iv. Makrofag
v. Sel mast c) Substansi dasar/
vi. Sel plasma matriks
vii. Leukosit
kelana  proteoglikan.
viii. Sel regenerasi
b. Ikat 4) Jenis

a) Jaringan ikat embrional


i. Jaringan mesenkim
ii. Jaringan mukosa

b) Jaringan ikat dewasa


i. Jaringan ikat (longgar dan padat)
ii. Jaringan adiposa
iii. Jaringan tulang (rawan dan sejati)
iv. Jaringan darah
b. Ikat 4) Jenis

a) Jaringan ikat embrional


i. Jaringan mesenkim
 Terdiri atas sel-sel mesenkim
 Bentuk tidak teratur
 Memiliki penjuluran, saling berhubungan
 Saat awal belum ada serabut, matriks cukup
banyak
 Aktif membelah, menumbuhkan organ sesuai
tempat dan kebutuhan
 Contoh: kranium embrio
b. Ikat 4) Jenis

a) Jaringan ikat embrional


ii. Jaringan mukosa
 Jaringan sementara
 Terdiri dari sel fibroblas
 Serat sedikit
 Matriks asam hialuronat
 Unsur utama tali pusat  jeli Wharton
 Juga terdapat di pulpa gigi muda.
i-a. Jaringan ikat longgar
(loose connective tissue)
 Disebut jaringan areolar
 Paling banyak terdapat di tubuh.
 Lembut, fleksibel, vaskularisasi baik, tidak begitu tahan regangan.
 Komponen:
•Sel: fibroblas, makrofag, dll.
•Serat: kolagen, elastis, retikular; serat-serat tertenun longgar.
•Matriks: asam hialuron.
 Fungsi :
•Mengikatkan epitel dengan jaringan di bawahnya.
•Menyelubungi pembuluh darah dan pembuluh limfe.
•Bahan pengemas, menjaga agar organ tetap di tempatnya.
i-b. Jaringan ikat padat
(fibrous connective tissue)
• Sama dengan jar.ikat longgar,
tetapi lebih banyak mengandung
serat berkolagen.
• Kurang fleksibel, tahan terhadap
regangan.
• Jenis:
a. Jaringan ikat padat tidak teratur b. Jaringan ikat padat teratur
 Serat kolagen tersususn tanpa  Serat kolagen tersusun paralel
orientasi yang jelas.  Menahan regangan dalam arah yang
 Menahan regangan dari segala sama
arah.  Contoh:
 Contoh: fasia, dermis kulit. •Tendon (melekatkan otot ke
tulang)
•Ligamen (menghubungkan tulang
dengan tulang lain pada
persendian)
ii. Jaringan Adiposa

 Jaringan adiposa merupakan jenis khusus jaringan ikat


longgar.
 Dapat ditemukan tersendiri atau dalam kelompok-
kelompok dalam jaringan ikat, tetapi sebagian terbesar
terdapat di jaringan adiposa yang tersebar diseluruh
tubuh.
 Setiap sel adiposa mengandung butir-butir lemak
besar: membengkak ketika lemak disimpan, mengkerut
jika lemak digunakan.
 Jumlah lemak dipengaruhi: faktor keturunan, olah raga,
asupan lemak.
 Jumlah lemak yang disimpan ketika bayi menentukan
jumlah sel-sel lemak dalam jaringan ikat.
ii. Jaringan Adiposa
• Fungsi:
a. Tempat penyimpanan energi
b. Jaringan adiposa subkutan membantu memberi
bentuk permukaan tubuh
c. Di bagian dalam tubuh untuk menahan guncangan
d. Isolator panas tubuh
e. Membantu mempertahankan posisi organ-organ
tubuh pada tempatnya
f. Jaringan lemak coklat penting sebagai sumber panas
binatang berhibernasi
ii. Jaringan Adiposa
• Ada 2 jenis jaringan lemak: lemak kuning dan lemak
coklat
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
 Penyusun
 Sel : kondrosit, muda: kondroblas.
bentuk : bulat/lonjong, berinti, beberapa anak inti.
letak : lakuna (rongga kecil)
 Serat : kolagen, elastis
 Matriks : kondroitin sulfat

 Pembungkus : perikondrium (jaringan ikat padat)


 Sifat : tidak memiliki saraf, avaskular
(tidak memiliki pembuluh darah dan pembuluh limfa)
 nutrien, sisa metabolisme dan gas-gas terlarut berdifusi
(dari pembuluh darah kecil perikondrium ke kondrosit-kondrosit di tengah).
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan anak Tulang rawan dewasa

Banyak kondrosit Banyak matriks


(dari mesenkin) (dari kondroblas dan
kondrosit)
sel tulang rawan

zat antarsel (matriks)


iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Berdasarkan seratnya:
a. Tulang rawan hialin
b. Tulang rawan elastis
c. Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
a. Tulang rawan hialin (Yunani, hyalos “kaca”)
 Penyusun
 Sel : kondrosit
 Serat : kolagen (banyak)
 Matriks : kondroitin sulfat, keratan sulfat, asam hialuron

 Sifat
 Warna: bening/putih kebiruan
 Selalu dibungkus perikondrium
 Dapat mengalami kalsifikasi  keras, rapuh

 Letak
 Kerangka fetus  kalsifikasi
 Permukaan sendi
 Ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada
 Hidung, laring, trakhea, bronkus.
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
b. Tulang rawan elastis
 Penyusun
 Sel : kondrosit
 Serat : elastis (banyak), kolagen (sedikit)
 Matriks : kondroitin sulfat

 Sifat
 Warna: kuning
 Dibungkus perikondrium
 Lentur
 Tidak mengalami kalsifikasi
 Pertumbuhan: aposisional

 Letak
 Saluran telinga luar
 Daun telinga
 Dinding saluran Eustachius
 Epiglotis
 Laring
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
c. Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
 Penyusun
 Sel : kondrosit
 Serat : kolagen (banyak, tersusun rapat)
 Matriks : kondroitin sulfat

 Sifat
 Warna: gelap keruh
 Tidak memiliki perikondrium
 Paling kuat
 Menyatu dengan tulang rawan hialin di dekatnya
atau jaringan ikat fibrosa

 Letak  bagian yang sering mengalami tarikan


 Antarruas tulang belakang
 Tulang kemaluan (simfisis pubis)
 Tempat lekat tendon dan ligamen
Perbandingan
Hialin Elastis Fibrosa

Sel Kondrosit Kondrosit Kondrosit


Serat Kolagen Elastis Kolagen
Matriks Kondroitin sulfat
Keratan sulfat Kondroitin sulfat Kondroitin sulfat
Asam hialuron
Warna Bening/ putih kebiruan Kuning Gelap keruh
Perikondrium Ada Ada Tidak ada
Elastisitas Rendah Tinggi Rendah
Letak  Kerangka fetus  Saluran telinga luar  Antarruas tulang
 Permukaan sendi  Daun telinga belakang
 Ujung tulang rusuk  Dinding saluran  Tulang kemluan
yang melekat pada eustachius (simfisis pubis)
tulang dada  Epiglotis  Tempat lekat tendon
 Hidung, laring,  Laring dan ligamen
trakhea, bronkus.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
a. Penyusun
 Sel : osteosit, osteoprogenitor, osteoblas,
osteoklas.
 Serat : kolagen
 Matriks organik: Kondroitin sulfat
Keratan sulfat
anorganik: Kalsium fosfat
Kalsium karbonat
Kalsium fluorida
Magnesium fluorida
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
b. Jaringan ikat
1) Periosteum : jaringan ikat pembungkus lapisan luar tulang
Dua lapis
Luar (fibrosa) : jaringan ikat fibrosa, pemb.darah
Dalam (osteogenik) : selapis osteoblas

2) Endosteum: jaringan ikat pembungkus lapisan dalam tulang,


membatasi dengan sumsum tulang.

Sifat:
Vaskular (memiliki pembuluh darah)  suplai nutrien
Mengandung fibroblas  osteoblas  osteosit, perbaikan tulang.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)

c. Fungsi:
 Menahan tekanan
 Unsur utama kerangka tubuh
 Menyokong struktur-struktur berotot
 Melindungi organ penting/vital
 Membentuk sel darah pada sumsum tulang aktif
 Alat gerak pasif
 Deposit kalsium
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
1) Osteoprogenitor, sel induk
 Asal : mesenkim
 Bentuk : gelendong
 Fungsi : Sel induk osteoblas dan osteoklas
 Letak : permukaan tulang di lapisan dalam periosteum,
endosteum dan saluran vaskular tulang kompak.

2) Osteoblas, sel tulang muda


 Asal : osteoprogenitor
 Bentuk : bervariasi  kuboid, piramidal, lembaran
 Fungsi : - Sintesis unsur organik matriks tulang (glikoprotein)
- Sintesis kolagen
- Proses kalsifikasi (pengapuran) karena
mengandung enzim fosfatase alkali
 Letak : permukaan tulang.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
3) Osteoklas
 Asal : osteoprogenitor
 Bentuk : besar (giant cell)
inti banyak (3-6 buah), jumlah anak inti bervariasi.
 Letak : Dekat permukaan tulang
Di dalam lekukan dangkal lakuna Howship (daerah erosi tulang)
 Fungsi : osteolisis (penghancuran/resorpsi tulang) karena mengandung
kolagenase dan proteolitik.

4) Osteosit, sel tulang dewasa


 Asal : osteoblas
 Osteoblas tertimbun di dalam matriks yang telah mengalami mineralisasi osteosit.
 Osteosit berada dalam lakuna lonjong
 Tonjolan sitoplasma osteosit menjulur ke dalam kanalikuli yang keluar dari lakuna.
 Kanalikuli dari lakuna berdekatan saling berhubungan  transport nutrien, zat sisa.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
e. Berdasarkan struktur
1) Tulang spongiosa/spons/cancellous
2) Tulang padat/kompak/compacta

1) Tulang spongiosa/spons/cancellous
Berongga-rongga
Tersusun atas trabekula (lamela-lamela dengan
lakuna mengandung osteosit) dan lempeng-
lempeng yang saling berhubungan
Letak: bagian dalam tulang, langsung berhubungan
dengan sumsum tulang.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
2) Tulang padat/kompak/compacta
 Tidak berongga, di luar tulang spons
 Terdiri atas jutaan sistem Havers yang tersusun menurut sumbu panjang tulang
(*Clopton Havers: dokter berkebangsaan Inggris)
 Sistem Havers terdiri atas:
a) Lamela matriks tulang
b) Lakuna (berisi osteosit)
c) Kanalikuli (kanalikuli bagian tepi sistem Havers tidak berhubungan dengan
kanalikuli sistem Havers lainnya)
 Lakuna dan kanalikuli berhubungan langsung dengan saluran
Havers.
d) Saluran Havers
o Dikelilingi 5-20 lamela secara konsentris
o Isi: pembuluh darah, limfa, saraf, jaringan ikat.
o Antara satu saluran dengan yang lain dihubungkan oleh saluran melintang
(Saluran Volkmann).
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
f. Berdasarkan bentuk
1) Pipa
Diafisis: tulang kompak mengelilingi
rongga sumsum
Epifisis: tulang spons yang dibungkus
selapis tipis tulang kompak

2) Pipih
Terdiri atas 2 lempeng tulang kompak
mengapit tulang spons
iv. Jaringan darah
 7-8% massa tubuh
 pH 7,35-7,45
 Penyusun
a. Sel (35-55%)
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah putih (leukosit)
Keping darah (trombosit)
b. Matriks (45-65%)
Plasma darah.
iv. Jaringan darah
c. Fungsi
1) Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2) Mengangkut karbondioksida dari sel tubuh ke paru-paru
3) Mengangkut nutrien dari organ pencernaan ke sel-sel tubuh
4) Mengangkut sisa metabolisme dari sel tubuh ke ginjal
5) Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke sel tubuh
6) Mengangkut enzim dari sel sekretori berbagai sel tubuh lain
7) Buffer, memelihara pH darah
8) Mengangkut molekul pembeku ke bagian sirkulasi yang rusak
9) Mengangkut antibodi dan sel-sel ke daerah infeksi
a. Sel darah merah (eritrosit)
 Sifat:
Tidak berinti
Bentuk bikonkaf
Elastis, bisa berubah bentuk
Diameter 7-9 μm (±7,6 μm), tebal 1,9 μm
 Jumlah
Pria 5-5,5 juta/mm3 (± 5,4 juta/mm3)
Wanita 4,5-5 juta/mm3 (± 4,8 juta/mm3)
 Umur
120 hari (dirombak di limpa, sumsum tulang, hati)
 Fungsi
Mengangkut O2 (punya hemoglobin)
b. Sel darah putih (leukosit)
 Sifat:
Mempunyai inti
Kemampuan diapedesis, ameboid
Ukuran lebih besar dari eritrosit
 Jumlah
5000-9000/mm3
 Jenis
Granular/granulosit
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Agranular/agranulosit
Monosit
Limfosit
1) Leukosit granular
a) Basofil
Sifat:
 Diameter 10-12 μm
 Berlobus 2, batas inti tidak teratur
 Sitoplasma bergranula bulat dan kasar, basofilik
 Isi granula: heparin (mencegah penggumpalan darah),
histamin (meningkatkan aliran darah), serotonin, asam
hialuron, kondroitin sulfat, faktor kemotaktik.
 Memiliki reseptor terhadap IgE dan IgG  degranulasi
dg eksositosis.
Jumlah:
Jarang ditemukan, jumlah sedikit (0,5-1,5% dari leukosit)
Fungsi:
Membangkitkan reaksi hipersensitif vasoaktif.
1) Leukosit granular
b) Eosinofil
Sifat:
 Diameter 9-12 μm
 Berlobus 2
 Sitoplasma dengan granula asidofil, besar
 Isi granula: histaminase, serotonin, seng.
Jumlah: 2-5% dari leukosit
Umur: 3-5 hari
Fungsi:
Mengatur alergi akut, proses inflamasi, memfagosit
bakteri
1) Leukosit granular
c) Neutrofil
Sifat:
 Diameter 8-12 μm
 Berlobus 3-5
 Terdapat badan Barr pada nukleus betina
 Sitoplasma dengan granula netral
 Isi granula: lisozim, laktoferin, enzim hidrolitik, mieloperoksidase.
Umur: 5 hari
Jumlah: 60% dari leukosit
Fungsi:
Membunuh bakteri, membersihkan pecahan jaringan yang
difagositosis.
2) Leukosit agranular
a) Monosit
 Ukuran paling besar (9-12 μm)
 Inti eksentrik di dalam sel, dengan
lekukan dalam seperti tapal kuda
 Sitoplasma relatif banyak
Jumlah: 3-8% dari leukosit
Fungsi: makrofag

b) Limfosit
 Diameter 6-8 μm
 Inti besar
Jumlah: 30% dari leukosit
Jenis:
Limfosit T  imunitas selular
Limfosit B  imunitas humoral
c. Keping darah (trombosit)
Sifat
 Berasal dari megakariosit tulang belakang
 Benda darah paling kecil (2-4 μm)
 Fragmen sel, tidak bernukleus
 Sitoplasma terbungkus oleh membran plasma,
mengandung berbagai jenis granula yang berperan dalam
proses pembekuan darah.
 Tidak berwarna, mudah pecah jika tersentuh benda kasar
Jumlah: 150.000-400.000 butir sel/mm3 darah
Umur: 5-9 hari. Trombosit tua diambil oleh makrofag di hati
dan limpa
Fungsi
Perbaikan pembuluh darah yang robek
Pembekuan darah
d. Plasma darah
Komposisi
 92% air
 7% protein plasma
 Albumin (55-60%): disintesis di hati, menjaga tekanan
osmosis darah.
 Globulin (35%):
Alfa dan beta: disintesis di hati, pembawa lipid, hormon,
dsb.
Gamma (immunoglobulin): disintesis di jaringan limfoid,
berfungsi dalam imunitas sebagai antibodi.
 Fibrinogen (4%): disintesis di hati, berfungsi untuk
pembekuan darah.
 1% bahan organik, anorganik, gas darah, enzim, hormon.
c. Otot 1) Karakteristik

 Mampu berkontraksi.
 Diperlukan banyak pembuluh kapiler darah
untuk memberi nutrisi dan oksigen, serta
mengangut zat sisa.
c. Otot 2) Struktur

Jaringan otot (dibungkus epimisium)


Berkas serat otot = fasikulus (dibungkus perimisium)
Sel serat otot (dibungkus endomisium)
Membran sel = sarkolema, sitoplasma = sarkoplasma.
 Sel serat otot = miofibril terdiri atas satuan-satuan yang
lebih kecil disebut miofilamen (tebal: miosin, tipis:
aktin, tropomiosin, troponin)  kontraktil.
 Pada setiap miofibril terdapat beberapa unit pita gelap
dan pita terang yang disebut sakomer.
c. Otot 2) Struktur
c. Otot 3) Jenis

a) Otot lurik/otot rangka


b) Otot jantung
c) Otot polos
a) Otot Lurik/ otot rangka
 Melekat pada rangka.
 Disebut daging.
 Berwarna merah muda karena mengandung pigmen di dalam serat-seratnya
dan memiliki banyak pembuluh darah.
 Sel berbentuk silidris panjang, dengan panjang 1-40 mm dan berdiameter 10-
100 μm.
 Inti lonjong, banyak di pinggir sekitar 35 inti setiap mm panjang serat.
 Banyak mengandung mitokondria, serta memiliki miofibri yang menunjukkan
pita gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) seperti pola lurik.
 Merupakan otot sadar yang bekerja dibanwah pengaruh saraf sadar, cepat
bereaksi tetapi cepat lelah, kontraksi kuat tetapi cepat lelah.
 Ujung sel meruncing tetapi membulat tetapi agak membulat pada perbatasan
otot dengan tendon.
 Dapat bertambah besar jika latihan, karena terjadi penebalan pada serat-serat
otot (hipertrofi), bukan karena banyaknya serat otot.
b) Otot Jantung
 Terdapat di jantung.
 Sel otot jantung (kardiosit) silindris, ujung bercabang dua atau lebih.
 Percabangan di ujung sel jantung = sinsitium.
 Hubungan antar kardiosit = diskus interkalar.
 Miofibril menunjukkan pita gelap terang  lurik.
 Panjangnya 50-100 μm diameter 10-20 μm, banyak mitokondria.
 Setiap serat otot jantung mengandung satu inti lonjong panjang di
tengah-tengah serat.
 Berwarna kecoklatan karena banyak endapan pigmen lipofuksin.
 Sel otot jantung pada berkontraksi cukup kuat secara ritmis dan
otomastis sekitar 72 kali /menit.
 Merupakan otot involunter.
 Pada permukaan dalam jantung terdapat sel khusus berukuran lebih
besar dan lebih tebal  serat purkinje. Purkinje berfungsi sebagai
sistem penghantar langsang.
c) Otot polos
 Sel otot berbentuk gelendong, kedua ujungnya meruncing, bagian
tengah lebih lebar.
 Berukuran panjang 30-200 μm dan berdiameter 5-10 μm.
 Satu inti oval di tengah sel.
 Sel tidak memiliki pita gelap dan terang  otot polos.
 Aktivitasnya lambat, berkontraksi dalam jangka waktu lama dan
tidak cepat lelah.
 Sistem sarafnya otonom baik simpatik maupun parasimpatik.
 Otot tak sadar (involunter).
 Terdapat pada saluran pencernaan makanan (pada gerak
peristaltik), dinding pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pernapasan, sal reproduksi, kandung kemih, dermis, iris dan
korpus siliaris pada mata.
Perbedaan Otot polos Otot rangka Otot jantung
Silindris bagian ujung
Bentuk sel gelendong Silindris panjang
bercabang 2 atau lebih

Panjang 30-200 μm Panjang 1-40 mm Panjang 50-100 μm


Ukuran sel
Diameter 5-10μm Diameter 10-100μm Diameter 10-20μm

Bentuk oval, jumlah satu di Bentuk lonjong, berjumlah Bentuk lonjong panjang
Inti sel
tengah banyak di pinggir serat berjumlah 1 di tengah serat

Pita gelap terang


tidak ada ada
(lurik) pada miofibril
Kontraksi cukup kuat,
Kontraksi lambat, kuat, Kontraksi cepat, kuat,
Aktivitas ritmis, otomatis, mudah
tidak mudah lelah mudah lelah
lelah
Saraf otonom, otot Saraf otonom, otot
Pengaruh saraf Saraf sadar, otot volunter
involunter involunter
Saluran pencernaan
Dinding pembuluh
darah
Pembuluh limfa,
letak Melekat pda tulang rangka Jantung
saluran pernapasan,
sal repro, kemih,
dermis, iris, dan
korpus siliaris mata
d. Saraf 1) Fungsi

Kepekaan hewan terhadap energi lingkungan:

1. Sadar akan diri dan lingkungan


2. Membangkitkan dan mengontrol gerakan otot
dan sekresi kelenjar
3. Tingkah laku naluri dan hal-hal yang dipelajari
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

• Satuan morfologis dan fungsional aktivitas saraf.


• Unit nutritif  mempertahankan kehidupan sel-sel
dalam organ yang diinervasi.
• Umur cukup panjang  tidak mampu mitosis
pascanatal.
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

Neuron terdiri atas:


1. Badan sel (nukleus, sitoplasma)
2. Dendrit, akson, telodendron
3. Sinaps antarneuron
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

1. Badan sel/perikarion
Fungsi: mengatur sel

a. Inti/nukleus
• Bulat/lonjong
• Besar
• Eukromatik
• Pada betina, kromatin kelamin (badan Barr) sering tampak
• Nukelolus besar

b. Sitoplasma
• Fungsi: sintesis protein, selaput protein, enzim
• Neuron besar: REK dan ribosom tersebar  badan Nissl
• Neuron kecil: REK dan ribosom kurang pekat.
• Golgi
• Mitokondria
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

2. Dendrit, Akson, Telodendron

a. Dendrit
• Juluran sitoplasma pendek
• Bercabang-cabang
• Fungsi: mengubah energi lingkungan mjd eksitasi elektron
(menerima impuls dari sel lain dikirimkan ke badan sel)

b. Akson
• Juluran memanjang
• Berawal dari bukit akson (axon hillock) pada badan sel tanpa badan Nissl
• Pada umumnya diselubungi mielin
• Mielin ditutupi sel Schwann, Oligodendrosit
• Bagian yang tidak diselubungi mielin  Nodus Ranvier, mempercepat impuls
• Fungsi: menyalurkan impuls ke sel lain
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

2. Dendrit, Akson, Telodendron


d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

2. Dendrit, Akson, Telodendron


d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

2. Dendrit, Akson, Telodendron

c. Telodendron
• Bercabang kompleks,
memiliki perluasan terminal
(bulbus terminalis) untuk
menyimpan dan melepas
neurotransmiter
• Fungsi: meneruskan eksitasi
ke neuron lain
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

2. Dendrit, Akson, Telodendron


d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

3. Sinaps Antarneuron
Terdiri atas:
a. penjuluran prasinaps
b. celah sinaps (20 nm)
c. selaput pascasinaps

Catatan:
Setiap impuls membebaskan 300 vesikel
(ukuran 20-100 nm)
berisi 10rb-50rb neurotransmiter.
A. Struktur Organisasi Kehidupan
B. Jaringan Tumbuhan
C. Jaringan Hewan
1. Definisi
Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Ilmu yg mempelajari jaringan: histologi.
Histologi berkembang sejalan dg berkembangnya mikroskop.

2. Macam
a. Jaringan epitel
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf

3. Contoh
Kumpulan sel-sel otot membentuk jaringan otot.
a. Epitel 2) Jenis
Sehingga epitel membran dapat
a) Berdasarkan bentuk: digolongkan menjadi:
i. Pipih (squamous) 1) Epitel pipih selapis
ii. Kubus (cuboid) 2) Epitel kubus selapis
iii. Silindris (columnar) 3) Epitel silindris selapis:
iv. Peralihan/transisional a) Tidak bersilia
(transitional) b) Bersilia

b) Berdasarkan jumlah lapisan: 4) Epitel bertingkat/berlapis semu


i. Selapis (simple)
ii. Bertingkat/berlapis semu 5) Epitel pipih berlapis
(pseudostratified)
iii. Berlapis (stratified) a) Tidak bertanduk
b) Bertanduk
6) Epitel kubus berlapis
7) Epitel silindris berlapis

8) Epitel peralihan/transisional
b. Ikat 4) Jenis

a) Jaringan ikat embrional


i. Jaringan mesenkim
ii. Jaringan mukosa

b) Jaringan ikat dewasa


i. Jaringan ikat (longgar dan padat)
ii. Jaringan adiposa
iii. Jaringan tulang (rawan dan sejati)
iv. Jaringan darah
c. Otot 3) Jenis

a) Otot lurik/otot rangka


b) Otot jantung
c) Otot polos
Perbedaan Otot polos Otot rangka Otot jantung
Silindris bagian ujung
Bentuk sel gelendong Silindris panjang
bercabang 2 atau lebih

Panjang 30-200 μm Panjang 1-40 mm Panjang 50-100 μm


Ukuran sel
Diameter 5-10μm Diameter 10-100μm Diameter 10-20μm

Bentuk oval, jumlah satu di Bentuk lonjong, berjumlah Bentuk lonjong panjang
Inti sel
tengah banyak di pinggir serat berjumlah 1 di tengah serat

Pita gelap terang


tidak ada ada
(lurik) pada miofibril
Kontraksi cukup kuat,
Kontraksi lambat, kuat, Kontraksi cepat, kuat,
Aktivitas ritmis, otomatis, tidak
tidak mudah lelah mudah lelah
mudah lelah
Saraf otonom, otot Saraf otonom, otot
Pengaruh saraf Saraf sadar, otot volunter
involunter involunter
Saluran pencernaan
Dinding pembuluh
darah
Pembuluh limfa,
letak Melekat pda tulang rangka Jantung
saluran pernapasan,
sal repro, kemih,
dermis, iris, dan
korpus siliaris mata
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)

Neuron terdiri atas:


1. Badan sel (nukleus, sitoplasma)
2. Dendrit, akson, telodendron
3. Sinaps antarneuron

Anda mungkin juga menyukai