dan Hewan
MK. BIOLOGI DASAR Pertemuan ke-5
Nurul Suwartiningsih
A. Struktur Organisasi Kehidupan
B. Jaringan Tumbuhan
1. Epidermis
2. Parenkim, Kolenkim, Sklerenkim
3. Jaringan Pengangkut
C. Jaringan Hewan
1. Definisi
Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Ilmu yg mempelajari jaringan: histologi.
Histologi berkembang sejalan dg berkembangnya mikroskop.
2. Macam
a. Jaringan epitel
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf
3. Contoh
Kumpulan sel-sel otot membentuk jaringan otot.
a. Epitel Jenis
Sehingga epitel membran dapat
a) Berdasarkan bentuk: digolongkan menjadi:
i. Pipih (squamous) 1) Epitel pipih selapis
ii. Kubus (cuboid) 2) Epitel kubus selapis
iii. Silindris (columnar) 3) Epitel silindris selapis:
iv. Peralihan/transisional a) Tidak bersilia
(transitional) b) Bersilia
8) Epitel peralihan/transisional
a. Epitel Jenis
a) Epitel selapis
Tersusun oleh sel-sel dalam satu lapisan.
Semua sel terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan.
Fungsi
Sekresi
Absorbsi
Contoh
Saluran kelenjar sekresi, ovarium, folikel tiroid.
Tubulus ginjal.
Simple Cuboidal Epithelium
Figure 4.2b
a. Epitel Jenis
a) Epitel selapis
iii. Epitel silindris selapis (textus epithelium columnar simplex)
Ciri
Terdiri atas sebaris sel-sel berbentuk silinder, berdiri
pada membran basal.
Pada penampang melintang selnya tinggi, inti lonjong
terletak agak basal.
Penampang atas tampak poligonal.
Macam
Tanpa silia
Fungsi : proteksi, sekresi, absorsi.
Contoh : saluran pencernaan, vesica urinaria.
Bersilia
Fungsi : pergerakan partikel.
Contoh : bronkus, uterus, tuba uterina.
a. Epitel Jenis
b) Epitel bertingkat/berlapis semu
i. Epitel bertingkat/berlapis semu (pseudostratified epitelium)
Ciri
Sebenarnya termasuk epitel selapis.
Bentuk sel dan ukurannya tidak teratur.
Letak inti dalam beberapa strata.
Semua sel bertumpu pada membran basal.
Sebagian sel mencapai permukaan (silindris).
Fungsi
Sekresi dan pergerakan
Contoh
Tidak bersilia : duktus afferen testis
Bersilia : trakea
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
Terdiri atas lebih dari satu lapis sel-sel.
Biasanya terdapat pada bagian permukaan
tubuh yang harus lebih kuat menahan
trauma (gesekan atau goresan).
Tidak diperuntukan untuk absorbsi.
Hanya lapisan basal atau sel-sel terdalam
yang terletak di atas membran basal.
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
i. Epitel pipih berlapis
Ciri
Hanya sel-sel lapisan permukaan yang berbentuk pipih.
Sel-sel di atas membran basal bervariasi mulai dari poligonal, kubus dan
akhirnya silindris pendek.
Macam
i. Tidak bertanduk ii. Bertanduk
Tidak memiliki lapisan keratin Memiliki lapisan keratin pada permukaan
pada permukaan. Lapisan: Stratum korneum
Lapisan: Stratum granulosum Stratum lusidum
Stratum spinosum Stratum granulosum
Stratum basale Stratum spinosum
Fungsi : proteksi Stratum basale
Contoh: rongga mulut, esofagus, vagina Fungsi : proteksi
Contoh: epidermis kulit
Stratified squamous epithelium
nonkeratinized
Stratified squamous epithelium
keratinized
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
ii. Epitel kubus berlapis
Ciri
Terdiri dari dua lapis sel atau lebih.
Sel-sel yang paling atas berbentuk kubus.
Jarang terdapat di tubuh.
Fungsi
Penyalur hasil sekresi
Contoh
Saluran keluar kelenjar keringat (memiliki dua
lapis)
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
iii. Epitel silindris berlapis
Ciri
Jarang terdapat.
Hanya sel-sel permukaan yang berbentuk silindris.
Terkadang sel permukaan dilengkapi dengan silia.
Sel-sel dekat membran basal berbentuk polihedral.
Fungsi
Proteksi dan sekresi
Contoh
Bagian distal uretra
Saluran kelenjar parotis dan mandibularis
Sakus dan duktus lakrimalis
a. Epitel Jenis
c) Epitel berlapis
iv. Epitel peralihan/transisional
Ciri
Termasuk epitel berlapis.
Bentuk tergantung kondisi volume ruangan.
Keadaan kosong : sel permukaan besar dan agak
bulat.
Keadaan teregang : sel pipih dan memanjang, tebal
epitel menurun.
Fungsi
Proteksi pada bagian yang mudah berubah volumenya
Contoh
Vesica urinaria
b. Ikat 1) Karakteristik
a) Sel b) Serat/serabut
i. Fibroblas a.Kolagen
ii. Perisit b.Elastis
iii. Sel lemak tetap c.Retikular
iv. Makrofag
v. Sel mast c) Substansi dasar/
vi. Sel plasma matriks
vii. Leukosit
kelana proteoglikan.
viii. Sel regenerasi
b. Ikat 4) Jenis
Berdasarkan seratnya:
a. Tulang rawan hialin
b. Tulang rawan elastis
c. Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
a. Tulang rawan hialin (Yunani, hyalos “kaca”)
Penyusun
Sel : kondrosit
Serat : kolagen (banyak)
Matriks : kondroitin sulfat, keratan sulfat, asam hialuron
Sifat
Warna: bening/putih kebiruan
Selalu dibungkus perikondrium
Dapat mengalami kalsifikasi keras, rapuh
Letak
Kerangka fetus kalsifikasi
Permukaan sendi
Ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada
Hidung, laring, trakhea, bronkus.
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
b. Tulang rawan elastis
Penyusun
Sel : kondrosit
Serat : elastis (banyak), kolagen (sedikit)
Matriks : kondroitin sulfat
Sifat
Warna: kuning
Dibungkus perikondrium
Lentur
Tidak mengalami kalsifikasi
Pertumbuhan: aposisional
Letak
Saluran telinga luar
Daun telinga
Dinding saluran Eustachius
Epiglotis
Laring
iii-a. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
c. Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
Penyusun
Sel : kondrosit
Serat : kolagen (banyak, tersusun rapat)
Matriks : kondroitin sulfat
Sifat
Warna: gelap keruh
Tidak memiliki perikondrium
Paling kuat
Menyatu dengan tulang rawan hialin di dekatnya
atau jaringan ikat fibrosa
Sifat:
Vaskular (memiliki pembuluh darah) suplai nutrien
Mengandung fibroblas osteoblas osteosit, perbaikan tulang.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
c. Fungsi:
Menahan tekanan
Unsur utama kerangka tubuh
Menyokong struktur-struktur berotot
Melindungi organ penting/vital
Membentuk sel darah pada sumsum tulang aktif
Alat gerak pasif
Deposit kalsium
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
1) Osteoprogenitor, sel induk
Asal : mesenkim
Bentuk : gelendong
Fungsi : Sel induk osteoblas dan osteoklas
Letak : permukaan tulang di lapisan dalam periosteum,
endosteum dan saluran vaskular tulang kompak.
1) Tulang spongiosa/spons/cancellous
Berongga-rongga
Tersusun atas trabekula (lamela-lamela dengan
lakuna mengandung osteosit) dan lempeng-
lempeng yang saling berhubungan
Letak: bagian dalam tulang, langsung berhubungan
dengan sumsum tulang.
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
2) Tulang padat/kompak/compacta
Tidak berongga, di luar tulang spons
Terdiri atas jutaan sistem Havers yang tersusun menurut sumbu panjang tulang
(*Clopton Havers: dokter berkebangsaan Inggris)
Sistem Havers terdiri atas:
a) Lamela matriks tulang
b) Lakuna (berisi osteosit)
c) Kanalikuli (kanalikuli bagian tepi sistem Havers tidak berhubungan dengan
kanalikuli sistem Havers lainnya)
Lakuna dan kanalikuli berhubungan langsung dengan saluran
Havers.
d) Saluran Havers
o Dikelilingi 5-20 lamela secara konsentris
o Isi: pembuluh darah, limfa, saraf, jaringan ikat.
o Antara satu saluran dengan yang lain dihubungkan oleh saluran melintang
(Saluran Volkmann).
iii-b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
f. Berdasarkan bentuk
1) Pipa
Diafisis: tulang kompak mengelilingi
rongga sumsum
Epifisis: tulang spons yang dibungkus
selapis tipis tulang kompak
2) Pipih
Terdiri atas 2 lempeng tulang kompak
mengapit tulang spons
iv. Jaringan darah
7-8% massa tubuh
pH 7,35-7,45
Penyusun
a. Sel (35-55%)
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah putih (leukosit)
Keping darah (trombosit)
b. Matriks (45-65%)
Plasma darah.
iv. Jaringan darah
c. Fungsi
1) Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2) Mengangkut karbondioksida dari sel tubuh ke paru-paru
3) Mengangkut nutrien dari organ pencernaan ke sel-sel tubuh
4) Mengangkut sisa metabolisme dari sel tubuh ke ginjal
5) Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke sel tubuh
6) Mengangkut enzim dari sel sekretori berbagai sel tubuh lain
7) Buffer, memelihara pH darah
8) Mengangkut molekul pembeku ke bagian sirkulasi yang rusak
9) Mengangkut antibodi dan sel-sel ke daerah infeksi
a. Sel darah merah (eritrosit)
Sifat:
Tidak berinti
Bentuk bikonkaf
Elastis, bisa berubah bentuk
Diameter 7-9 μm (±7,6 μm), tebal 1,9 μm
Jumlah
Pria 5-5,5 juta/mm3 (± 5,4 juta/mm3)
Wanita 4,5-5 juta/mm3 (± 4,8 juta/mm3)
Umur
120 hari (dirombak di limpa, sumsum tulang, hati)
Fungsi
Mengangkut O2 (punya hemoglobin)
b. Sel darah putih (leukosit)
Sifat:
Mempunyai inti
Kemampuan diapedesis, ameboid
Ukuran lebih besar dari eritrosit
Jumlah
5000-9000/mm3
Jenis
Granular/granulosit
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Agranular/agranulosit
Monosit
Limfosit
1) Leukosit granular
a) Basofil
Sifat:
Diameter 10-12 μm
Berlobus 2, batas inti tidak teratur
Sitoplasma bergranula bulat dan kasar, basofilik
Isi granula: heparin (mencegah penggumpalan darah),
histamin (meningkatkan aliran darah), serotonin, asam
hialuron, kondroitin sulfat, faktor kemotaktik.
Memiliki reseptor terhadap IgE dan IgG degranulasi
dg eksositosis.
Jumlah:
Jarang ditemukan, jumlah sedikit (0,5-1,5% dari leukosit)
Fungsi:
Membangkitkan reaksi hipersensitif vasoaktif.
1) Leukosit granular
b) Eosinofil
Sifat:
Diameter 9-12 μm
Berlobus 2
Sitoplasma dengan granula asidofil, besar
Isi granula: histaminase, serotonin, seng.
Jumlah: 2-5% dari leukosit
Umur: 3-5 hari
Fungsi:
Mengatur alergi akut, proses inflamasi, memfagosit
bakteri
1) Leukosit granular
c) Neutrofil
Sifat:
Diameter 8-12 μm
Berlobus 3-5
Terdapat badan Barr pada nukleus betina
Sitoplasma dengan granula netral
Isi granula: lisozim, laktoferin, enzim hidrolitik, mieloperoksidase.
Umur: 5 hari
Jumlah: 60% dari leukosit
Fungsi:
Membunuh bakteri, membersihkan pecahan jaringan yang
difagositosis.
2) Leukosit agranular
a) Monosit
Ukuran paling besar (9-12 μm)
Inti eksentrik di dalam sel, dengan
lekukan dalam seperti tapal kuda
Sitoplasma relatif banyak
Jumlah: 3-8% dari leukosit
Fungsi: makrofag
b) Limfosit
Diameter 6-8 μm
Inti besar
Jumlah: 30% dari leukosit
Jenis:
Limfosit T imunitas selular
Limfosit B imunitas humoral
c. Keping darah (trombosit)
Sifat
Berasal dari megakariosit tulang belakang
Benda darah paling kecil (2-4 μm)
Fragmen sel, tidak bernukleus
Sitoplasma terbungkus oleh membran plasma,
mengandung berbagai jenis granula yang berperan dalam
proses pembekuan darah.
Tidak berwarna, mudah pecah jika tersentuh benda kasar
Jumlah: 150.000-400.000 butir sel/mm3 darah
Umur: 5-9 hari. Trombosit tua diambil oleh makrofag di hati
dan limpa
Fungsi
Perbaikan pembuluh darah yang robek
Pembekuan darah
d. Plasma darah
Komposisi
92% air
7% protein plasma
Albumin (55-60%): disintesis di hati, menjaga tekanan
osmosis darah.
Globulin (35%):
Alfa dan beta: disintesis di hati, pembawa lipid, hormon,
dsb.
Gamma (immunoglobulin): disintesis di jaringan limfoid,
berfungsi dalam imunitas sebagai antibodi.
Fibrinogen (4%): disintesis di hati, berfungsi untuk
pembekuan darah.
1% bahan organik, anorganik, gas darah, enzim, hormon.
c. Otot 1) Karakteristik
Mampu berkontraksi.
Diperlukan banyak pembuluh kapiler darah
untuk memberi nutrisi dan oksigen, serta
mengangut zat sisa.
c. Otot 2) Struktur
Bentuk oval, jumlah satu di Bentuk lonjong, berjumlah Bentuk lonjong panjang
Inti sel
tengah banyak di pinggir serat berjumlah 1 di tengah serat
1. Badan sel/perikarion
Fungsi: mengatur sel
a. Inti/nukleus
• Bulat/lonjong
• Besar
• Eukromatik
• Pada betina, kromatin kelamin (badan Barr) sering tampak
• Nukelolus besar
b. Sitoplasma
• Fungsi: sintesis protein, selaput protein, enzim
• Neuron besar: REK dan ribosom tersebar badan Nissl
• Neuron kecil: REK dan ribosom kurang pekat.
• Golgi
• Mitokondria
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)
a. Dendrit
• Juluran sitoplasma pendek
• Bercabang-cabang
• Fungsi: mengubah energi lingkungan mjd eksitasi elektron
(menerima impuls dari sel lain dikirimkan ke badan sel)
b. Akson
• Juluran memanjang
• Berawal dari bukit akson (axon hillock) pada badan sel tanpa badan Nissl
• Pada umumnya diselubungi mielin
• Mielin ditutupi sel Schwann, Oligodendrosit
• Bagian yang tidak diselubungi mielin Nodus Ranvier, mempercepat impuls
• Fungsi: menyalurkan impuls ke sel lain
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)
c. Telodendron
• Bercabang kompleks,
memiliki perluasan terminal
(bulbus terminalis) untuk
menyimpan dan melepas
neurotransmiter
• Fungsi: meneruskan eksitasi
ke neuron lain
d. Neuron
(definisi, struktur, klasifikasi)
3. Sinaps Antarneuron
Terdiri atas:
a. penjuluran prasinaps
b. celah sinaps (20 nm)
c. selaput pascasinaps
Catatan:
Setiap impuls membebaskan 300 vesikel
(ukuran 20-100 nm)
berisi 10rb-50rb neurotransmiter.
A. Struktur Organisasi Kehidupan
B. Jaringan Tumbuhan
C. Jaringan Hewan
1. Definisi
Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Ilmu yg mempelajari jaringan: histologi.
Histologi berkembang sejalan dg berkembangnya mikroskop.
2. Macam
a. Jaringan epitel
b. Jaringan ikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf
3. Contoh
Kumpulan sel-sel otot membentuk jaringan otot.
a. Epitel 2) Jenis
Sehingga epitel membran dapat
a) Berdasarkan bentuk: digolongkan menjadi:
i. Pipih (squamous) 1) Epitel pipih selapis
ii. Kubus (cuboid) 2) Epitel kubus selapis
iii. Silindris (columnar) 3) Epitel silindris selapis:
iv. Peralihan/transisional a) Tidak bersilia
(transitional) b) Bersilia
8) Epitel peralihan/transisional
b. Ikat 4) Jenis
Bentuk oval, jumlah satu di Bentuk lonjong, berjumlah Bentuk lonjong panjang
Inti sel
tengah banyak di pinggir serat berjumlah 1 di tengah serat