Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI GIZIKU ONLINE

SEBAGAI PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) INOVASI

DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG


BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di Indonesia telah mencanangkan Program
Indonesia Sehat yang tertuang di dalam Nawacita maupun rencana strategis
Kementerian Kesehatan 2015-2019. Tujuan dari program Indonesia Sehat
adalah terciptanya Nusantara Sehat melalui keluarga sehat dengan tiga pilar
utama program Indonesia Sehat, yaitu penerapan paradigma sehat, penguatan
yankes dan jaminan kesehatan nasional. Salah satu sasaran pembangunan
kesehatan pada periode 2015-2019 adalah meningkatkan derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
Masalah perbaikan gizi masih menjadi perhatian khusus dalam rangka
mewujudkan Program Indonesia Sehat, karena upaya perbaikan tidak hanya
pada status gizi balita, namun juga bagi usia remaja serta dewasa. Untuk status
gizi balita, menurut data Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan
fakta yang memprihatinkan dimana underweight meningkat dari 18,4% menjadi
19,6%, stunting juga meningkat dari 36,8% menjadi 37,2%, sementara wasting
menurun dari 13,6% menjadi 12,1%. Prevalensi sangat kurus pada balita di Jawa
Barat sebesar 15,7% sedangkan di Kota Depok sebesar 11%, prevalensi
stunting di Jawa Barat sebesar 35,3% sedangkan di Kota Depok sebesar 25,7%,
prevalensi sangat kurus di Jawa Barat masih sangat tinggi yaitu sebesar 5,0%
sedangkan di Kota Depok sebesar 6,0%.
Untuk status gizi remaja menurut hasil Riskesdas 2010, secara nasional
prevalensi remaja usia 13-15 tahun yang pendek dan sangat pendek adalah
35,2% dan pada usia 16-18 tahun sebesar 31,2%. Sekitar separuh remaja
mengalami defisit energi dan sepertiga remaja mengalami defisit protein dan
mikronutrien.
Tidak hanya terjadi pada usia balita, prevalensi obesitas yang meningkat
juga terjadi di usia dewasa. Terbukti dari perkembangan prevalensi obesitas
sentral (lingkar perut >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan) tahun
2007 ke tahun 2013 meningkat tajam. Prevalensi obesitas sentral tahun 2013
untuk provinsi Jawa Barat (26,4%) lebih rendah dari angka nasional (26,6%).
Sedangkan prevalensi obesitas sentral tahun 2013 di Kota Depok sebesar 30,0%
lebih besar dari prevalensi Jawa Barat dan Nasional.
Menurut profil kesehatan UPT Puskesmas Cipayung tahun 2015, gizi
masih menjadi masalah yang belum terselesaikan, hal ini terlihat dari angka
obesitas penduduk berusia lebih dari 15 tahun sebesar 27,62%, capaian ASI
eksklusif sebesar 57,3%, balita usia 6-59 bulan mendapat vitamin A sebesar
91,10%, D/S anak usia 0-59 bulan sebesar 53,2%, BGM sebesar 0,2%, dan
balita gizi buruk 100% mendapat perawatan. Oleh karena itu diperlukan suatu
upaya-upaya kesehatan yang komprehensif, berkesinambungan dan mampu
menjangkau seluruh aspek masyarakat.
Upaya kesehatan yang komprehensif harus segera dilakukan untuk
mengatasi permasalahan gizi di masyarakat. Menurut teori Hendrik L. Bloom,
faktor yang paling besar mempengaruhi dalam peningkatan derajat kesehatan
adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku. Khususnya perubahan perilaku
seseorang dipengaruhi oleh informasi dan pengetahuan yang diterima, maka
sebab itu upaya promotif dan preventif oleh tenaga kesehatan untuk
mengintervensi perilaku masyarakat, sehingga dapat memberikan akses yang
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk dapat memecahkan masalah gizinya.
Saat ini Indonesia memasuki era digital, dengan keajaiban sentuhan jari
jemari dan kecanggihan smartphone semua informasi dapat diperoleh dalam
hitungan detik. Dalam penelitian mengenai profil pengguna internet di Indonesia
tahun 2012, APJII melaporkan penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah
24,23%. Sementara survey di tahun 2014 menunjukkan penetrasi pengguna
internet di Indonesia adalah 34,9%. Dilihat dari domisilinya, 78,5% dari total
seluruh pengguna internet di Indonesia tinggal di wilayah Indonesia bagian barat.
Penggunaan internet yang cukup besar ini bisa dimanfaatkan oleh tenaga
kesehatan di daerah maupun di pusat untuk dapat mempromosikan atau
mengedukasi masyarakat melalui sistem digital baik untuk penuntasan masalah
gizi maupun masalah kesehatan lainnya. Pengetahuan dan sikap kesehatan
akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah dari
pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh
terhadap meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran
(outcome) pendidikan kesehatan.
Kota Depok sebagai satu Kota yang sedang berkembang pesat
merupakan salah satu kota maju di Jawa Barat dan akses masyarakat ke
Internet juga besar. Potensi ini harus dimanfaatkan untuk mensukseskan
program keluarga sehat dimana tenaga kesehatan harus memberikan informasi
yang seluas-luasnya mengenai kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
Pilar ke-2 program Indonesia Sehat yaitu penguatan yankes melalui peningkatan
akses masyarakat kepada FKTP dan peningkatan mutu Puskesmas.
Oleh karena itu, untuk mendukung Misi Kota Depok yang pertama yaitu
mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan transparan maka tenaga gizi
puskesmas cipayung membuat suatu terobosan berupa “Deteksi Status Gizi
Keluarga Sehat Melalui Dunia Digital Menuju Cipayung dan Indonesia Sehat”.
Melalui aplikasi digital yang bisa diakses menggunakan smartphone atau PC
dimanapun dan kapanpun masyarakat bisa mengetahui status gizi keluarga dan
dirinya sendiri dan bisa memantau berat badan/status gizi anaknya setiap bulan
sehingga diharapkan ketika mereka menemukan masalah dapat langsung
berkonsultasi di media tersebut atau jika kurang puas dapat mengunjungi FKTP
terdekat dalam hal ini Puskesmas Cipayung Kota Depok.

A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Tujuan umum laporan evaluasi kegiatan ini adalah untuk memberikan
gambaran evaluasi kegiatan gizikuonline di UPT Puskesmas Kecamatan
Cipayung.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Tersedianya gambaran kepada kepala UPT Puskesmas Cipayung tentang
evaluasi kegiatan gizikuonline
b. Sebagai masukan kepada pimpinan tentang keberhasilan dan kekurangan
kegiatan gizikuonline.
c. Menerapkan kegiatan gizikuonline dengan mempertimbangkan
costeffectiveness.

B. RUANG LINGKUP
Kegiatan gizikuonline ini merupakan rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara optimal meliputi pendahuluan, perencanaan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, penyebaran informasi dan monitoring evaluasi demi
kelancaran kegiatan ini.

C. LANDASAN DASAR
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Cipayung Nomor
440/05/KKU/PKM-CIPA/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Cipayung
BAB II
KEGIATAN

A. EVALUASI KEGIATAN
1. KONDISI SEBELUMNYA

Wilayah kerja Puskesmas Cipayung meliputi tiga wilayah binaan yaitu:


Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya dan Kelurahan Bojong Pondok
Terong. Luas wilayah Kecamatan Cipayung adalah 11,93 km2 dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut:

1. Batas Utara : Rangkapan Jaya, Rawa Denok, Pitara

2. Batas Selatan : Bojonggede dan Pabuaran ( Bogor )

3. Batas Timur : Kelurahan Pancoranmas dan Rawa Panjang

4. Batas Barat : Kelurahan Pasir Putih dan Raga Jaya

Jumlah penduduk di tiga wilayah binaan Puskesmas Cipayung pada tahun


2015 sebesar 86.472 jiwa.

- Laki-laki : 44.265 jiwa

- Perempuan : 42.208 jiwa

Jumlah posyandu 41 posyandu yang terdiri atas 16 posyandu Kelurahan


Cipayung, 15 Posyandu Kelurahan Boojong Pondok Terong dan 10 Posyandu
Kelurahan Cipayung Jaya. Untuk data siswa/siswi sekolah dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 3. Data Siswa/siswi sekolah tahun 2015

Tingkat Sekolah Jumlah Laki-laki Jumlah perempuan

SD/MI ( 24 sekolah ) 5.613 5.541


SMP/MTS ( 15 sekolah ) 3.752 3.809
SMA/SMK/MA 2.267 2.610

(12 sekolah)

Dengan jumlah penduduk yang banyak dan wilayah kerja yang luas menjadi
tantangan tersendiri bagi petugas kesehatan di Puskesmas Cipayung. Maka dari itu
diperlukan suatu cara yang kreatif dan cerdas untuk mengatasinya.

Berdasarkan profil Puskesmas didapatkan identifikasi masalah program


perbaikan gizi tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 4. Identifikasi Masalah

No Kegiatan Target Capaian Masalah

1 D/S balita 85% 53,2% Ada kesenjangan


capaian dengan target
SPM

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masalah yang harus mendapat
prioriras adalah peningkatan partisispasi masyarakat dalam membawa Balita untuk
dipantau status gizinya secara rutin setiap bulan. Intervensi untuk kegiatan tersebut
salah satunya adalah kegiatan penyebarluasan informasi gizi melalui website gizi , yang
tidak hanya dimanfaatkan oleh keluarga Balita, namun juga untuk masyarakat lebih
luas, dan web ini digunakan sebagai tools untuk meningkatkan cakupan program serta
mewujudkan Keluarga Sehat menuju Kecamatan Cipayung Sehat dan Menuju Kota
Depok Sehat.

Website gizi dan konsultasi gizi via media sosial hadir untuk sedikit membantu
masyarakat dalam pemenuhan informasi tentang gizinya. Masyarakat tidak perlu
datang ke puskesmas, mereka hanya menggerakkan jari jemarinya dan akan
mendapatkan informasi tentang gizi yang diinginkan.
Untuk melaksanakan program ini memang masih banyak kendala yang dihadapi
di lapangan, seperti website yang belum sempurna dan masih banyak kekurangan,
tidak semua masyarakat mengerti cara membuka internet terutama untuk orang yang
sudah berusia lanjut, ada sebagian orang tidak memakai SmartPhone sehingga tidak
bisa mengakses internet ataupun konsultasi via media sosial.

Namun sisi positif yang didapat dari program ini adalah, saat ini kita telah masuk
era digital. Informasi di negara maju sangatlah mudah didapat oleh warganya terutama
dari internet. Indonesia adalah negara berkembang dan diprediksi menjadi negara maju
dikarenakan Sumber Daya yang melimpah, baik Sumber Daya Alam maupun Sumber
Daya Manusia. Tujuan Indonesia Sehat dalam Nawacita tidaklah dapat tercapai jika
derajat kesehatan masyarakatnya buruk. Menurut teori Hendrik L. Bloom, faktor yang
paling besar mempengaruhi dalam peningkatan derajat kesehatan adalah faktor
lingkungan dan faktor perilaku. Khususnya perubahan perilaku seseorang dipengaruhi
oleh informasi dan pengetahuan yang diterima, maka sebab itu upaya promotif dan
preventif oleh tenaga kesehatan untuk mengintervensi perilaku masyarakat, sehingga
dapat memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk dapat
memecahkan masalah gizinya. Derajat kesehatan masyarakat dimulai dari derajat
kesehatan keluarga di dalam suatu masyarakat. Tidaklah mungkin derajat kesehatan
keluarga yang buruk akan meningkatkan derajat kesehatan suatu masyarakat.

Website gizi (www.gizikuonline.com) dan konsultasi via media sosial dibuat untuk
memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai informasi
tentang gizi sesuai dengan prinsip pelayanan kesehatan. Pembukaan akses yang
seluas-luasnya ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Cipayung dan masyarakat Kota Depok pada umumnya.
Dengan meningkatnya pengetahuan maka diharapkan perilaku-perilaku yang
ditampilkan adalah perilaku yang sesuai dengan prinsip gizi ataupun prinsip kesehatan
pada umumnya. Dengan perubahan perilaku yang positif ini maka tujuan dari keluarga
sehat menuju Indonesia Sehat dapat tercapai.

Selain itu dengan perubahan perilaku yang positif ini maka diharapkan
capaian-capaian gizi di wilayah kerja Puskesmas Cipayung bisa meningkat
seperti capaian ASI eksklusif, capaian D/S, jumlah balita gizi buruk, cakupan
vitamin A balita. Sehingga dengan meningkatnya capaian ini maka tujuan
Cipayung Sehat juga akan bisa terwujud.

2. PROSES PEMBUATAN WEBSITE GIZIKU ONLINE


1) Waktu dan Lokasi
Proses pembuatan website ini dimulai pada bulan Januari 2016
dilingkup UPT Puskesmas Cipayung.

2) Proses
Pembuatan website ini untuk mengakomodir keinginan warga untuk
menikmati layanan kesehatan khususnya gizi dimanapun dan kapanpun
berada

3. KONDISI SETELAHNYA

Tabel 5. Kondisi Setelah (Tahun 2016)

No Kegiatan Target Capaian

1 D/S balita 85% 82,48%

Tabel 6. Perbandingan Pengunjung Website Giziku Online


Dari waktu ke waktu jumlah pengunjung gizikuonline meningkat
dari awal peluncuran 50 viewer dan setelah Desember 2017 sebanyak
3100 viewer.
TAMPILAN WEBSITE
4. EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan giziku online berakhir pada bulan Februari 2018 dikarenakan


biaya perawatan website dan sewa hosting yang tinggi sehingga cukup
menguras biaya untuk perawatannya. Dari segi klien juga tidak semua bisa
mengakses internet dikarenakan faktor HP yang digunakan dan faktor usia
pasien yang diatas 40 tahunan.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Giziku online sudah tidak melakukan kegiatan lagi sejak bulan Februari
2018

2. Kegiatan ini menggunakan dana pribadi sehingga cukup menguras biaya


untuk perawatan dan sewa hostingnya

3. Usia pasien banyak diatas 40 tahun dan agak kesulitan untuk mengakses
website tersebut

4. Tidak semua pasien memiliki akses internet di rumahnya dan tidak semua
pasein memiliki HP yang berbasis android

B. SARAN

1. Untuk kegiatan inovasi sebaiknya dilakukan melalui perencanaan yang


matang dan tidak menggunakan biaya yang tinggi

Mengetahui

Kepala UPT Puskesmas Kec. Cipayung PJ UKM

Dr. Nur Afiyah Rahmawati, SKM

NIP 197901222005012012 NIP 197407282009022004

Anda mungkin juga menyukai