Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS

 Diabetes mellitus → gangguan metabolisme yang ditandai oleh kondisi hiperglikemia, berhubungan
dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

 Merupakan sindrom yang diakibatkan oleh penurunan/ tidak adanya insulin baik secara relatif ataupun
secara mutlak

Tipe DM Etiologi

DM tipe 1 (IDDM)  Destruksi sel  pankreas akibat:

 Sistem imun (autoimun)

 Idiopatik

DM tipe 2 (NIDDM)  Resistensi insulin dengan defisiensi insulin relatif

 Gangguan sekresi insulin dengan insulin resisten

DM tipe spesifik lain  Cacat genetik terhadap fungsi sel 

 Endokrinopati

 Reaksi merugikan obat

 Infeksi

 Sindrom kelainan genetik

DM getational (GDM)  Pada ibu hamil (± 7% total kehamilan)

DM TIPE 2
Faktor Risiko :

- Usia kehamilan > 35 tahun


- Ada sejarah GDM
- Ada sejarah polihidrominios (cairan amnion yang berlebih)
- Sejarah diabetes melitus pada keluarga
- Obesitas
- Anak lahir dengan bobot lebih dari 4,5 kg (makrosomia), mengalami kongenital
- Pernah mengalami keguguran tanpa sebab yang jelas

• Glukosa → sumber energi tubuh


• Hormon dan saraf berperan dlm pengaturan glukosa
• Otak dan jaringan splanchnic (gastrointestinal dan liver) tidak bergantung kepada insulin dan
pengambilan glukosa
• Sel otot membutuhkan insulin dalam pengambilan glukosa.
• sebagian besar pengambilan glukosa (80-85%) pada feeding state terjadi pada otot.

DM Tipe 1/ IDDM (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus)


• defisiensi insulin absolut karena destruksi sel β pankreas (sekitar 80-90%). Kerusakan hingga
70% sel beta belum menimbulkan efek klinis berupa hiperglikemia.
• Akibat :
- Reaksi autoimun (juvenile diabetes atau immune-mediated diabetes)
- Reaksi non-autoimun (idiophatic diabetes)
• Biasanya terjadi karena genetis dan sejak anak-anak
• Cenderung berkembang menjadi diabetes ketoasidosis (DKA)

DM tipe 2/ NIDDM (Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus)


• 90-95% dari seluruh kasus diabetes mellitus
• Disebabkan o/ : Resistensi insulin (↑ lipolisis dan produksi asam lemak bebas, ↑ produksi
glukosa hepatik, ↓ pengambilan glukosa pada otot skelet)
• Defisiensi insulin relative
• Pengaruh gaya hidup lebih besar dibandingkan genetis

GDM

• ↑ sekresi berbagai hormon disertai pengaruh metaboliknya terhadap toleransi glukosa

DM tipe lain
• Tidak diketahui secara pasti penyebabnya
• Salah satunya disebabkan oleh mutasi gen
• Kemungkinan disebabkan penyakit lain seperti penyakit pankreas, sindrom Cushing, dan
akromegali
Tanda dan Gejala
 Sering buang air seni
 Sering merasa haus
 Sering merasa lapar
 Lesu tidak bertenaga, ngantuk
 Mudah terkena infeksi
 Jika infeksi sulit sembuh

DIAGNOSIS

• Normal : 70 – 120 mg/dl (4 – 7 mmol/L)


• Diabetes mellitus :
> 126 mg/dl ( puasa )
> 200 mg/dl ( 2 jam, 75 g glukosa)
 HbA1c → suatu subtipe HbA yang mengikat glukosa pada N-terminal valine pada rantai β nya.

Kriteria HbA1c :
Baik < 6,5%
Sedang 6,5-8%
Buruk >8%

 C-peptida :
a. Berhubungan dengan produksi insulin endogen
b. Dapat digunakan untuk melihat fungsi sel beta

• Klasifikasi :
1. DM tipe 1 jika C-peptida sangat rendah bahkan tidak ada
2. DM tipe 2 jika C-peptida normal atau meningkat

Pilar penatalaksanaan DM

 edukasi
 terapi gizi medis
 latihan jasmani
 intervensi farmakologis
intervensi farmakologis
1. Obat hipoglikemik oral (OHO)
A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan repaglinid
B. Penambah sensitivitas terhadap insulin: metformin, tiazolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
2. Terapi hormonal
 Insulin
 GLP

1. Golongan Sulfonilurea
 MK : merangsang sekresi insulin pada pankreas
 HANYA EFEKTIF bila sel beta pankreas masih dapat berproduksi
 Terdiri dari :
- Klorpopamid
- Glikazid
- Glibenklamid
- Glipizid
- Glikuidon
- Glimepirid
- Tolbutamid
• Indikasi : DM tipe 2 ringan-sedang
• Kontraindikasi : wanita menyusui, porfiria, dan ketoasidosis
• ES : gejala saluran cerna, sakit kepala, gejala hematologi, agranulosit dan anemia aplastik
(jarang), hipoglikemia bila dosis tidak tepat dan diet terlalu ketat
• PERINGATAN : pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal
2. Golongan Biguanida
• Peringatan : pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal
• ES : mual, muntah, asidosis laktat, gangguan penyerapan vitamin B12
3. Golongan TZDs
• MK: meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan adiposa dan menghambat
glukoneogenesis hepatik
• Terdiri dari:
a. Pioglitazon
b. Rosiglitazon
4. Pioglitazone
• Indikasi: Hiperglikemia
• KI: Hipersensitivitas terhadap pioglitazon
• Peringatan: Hentikan terapi jika ditemukan gangguan hati, gangguan jantung, dan kehamilan
• ES: Udem, sakit kepala, hipoglikemia, faringitis, sinusitis, gangguan gigi, infeksi saluran cerna
5. Rosiglitazone
• Indikasi: Hiperglikemia
• KI: Hipersensitif terhadap rosiglitazon
• Peringatan: Hentikan terapi jika ditemukan gangguan hati, gangguan jantung, kehamilan
• ES: Nyeri punggung, sakit kepala, hiperglikemia, luka, sinusitis, anemia bial digunakan bersama
metformin, udem bila digunakan bersama insulin
6. Golongan Inhibitor α-glukosidase
• MK: Menghambat α-glukosidase sehingga mencegah penguraian sukrosa dan karbohidrat
kompleks dalam usus halus dengan demikian memperlambat dan menghambat penyerapan
karbohidrat
• Terdiri dari:
a. Akarbosa
b. Miglitol
7. Akarbosa dan Miglitol
• Indikasi: tambahan sulfonilurea atau biguanid pada DM yang tidak dapat dikendalikan dengan
obat dan diet
• KI: Anak usia dibawah 12 tahun, wanita hamil, wanita menyusui, Kolitis ulseratif, obstruksi
usus, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal berat, hernia, riwayat bedah abdominal
• Peringatan: efek hipoglikemik insulin, bila digunakan dosis tinggi, transaminase hati perlu
dimonitor
• ES: Flatulensi, diare, perut kembung dan nyeri, ikterus, hepatisis

Insulin

 MK : menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik


 Indikasi
a. DM tipe 1
b. DM tipe 2 yang gula darahnya tidak dapat dikendalikan dengan diet dan antidiabetik oral
c. DM dengan BB yang menurun cepat
d. DM dengan komplikasi akut
e. DM dengan kehamilan
f. DM paskabedah pankreas
 Peringatan : kadar gula darah dipantau
 ES : hipoglikemia, reaksi alergi

Anda mungkin juga menyukai