Diabetes mellitus → gangguan metabolisme yang ditandai oleh kondisi hiperglikemia, berhubungan
dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
Merupakan sindrom yang diakibatkan oleh penurunan/ tidak adanya insulin baik secara relatif ataupun
secara mutlak
Tipe DM Etiologi
Idiopatik
Endokrinopati
Infeksi
DM TIPE 2
Faktor Risiko :
GDM
DM tipe lain
• Tidak diketahui secara pasti penyebabnya
• Salah satunya disebabkan oleh mutasi gen
• Kemungkinan disebabkan penyakit lain seperti penyakit pankreas, sindrom Cushing, dan
akromegali
Tanda dan Gejala
Sering buang air seni
Sering merasa haus
Sering merasa lapar
Lesu tidak bertenaga, ngantuk
Mudah terkena infeksi
Jika infeksi sulit sembuh
DIAGNOSIS
Kriteria HbA1c :
Baik < 6,5%
Sedang 6,5-8%
Buruk >8%
C-peptida :
a. Berhubungan dengan produksi insulin endogen
b. Dapat digunakan untuk melihat fungsi sel beta
• Klasifikasi :
1. DM tipe 1 jika C-peptida sangat rendah bahkan tidak ada
2. DM tipe 2 jika C-peptida normal atau meningkat
Pilar penatalaksanaan DM
edukasi
terapi gizi medis
latihan jasmani
intervensi farmakologis
intervensi farmakologis
1. Obat hipoglikemik oral (OHO)
A. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan repaglinid
B. Penambah sensitivitas terhadap insulin: metformin, tiazolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
2. Terapi hormonal
Insulin
GLP
1. Golongan Sulfonilurea
MK : merangsang sekresi insulin pada pankreas
HANYA EFEKTIF bila sel beta pankreas masih dapat berproduksi
Terdiri dari :
- Klorpopamid
- Glikazid
- Glibenklamid
- Glipizid
- Glikuidon
- Glimepirid
- Tolbutamid
• Indikasi : DM tipe 2 ringan-sedang
• Kontraindikasi : wanita menyusui, porfiria, dan ketoasidosis
• ES : gejala saluran cerna, sakit kepala, gejala hematologi, agranulosit dan anemia aplastik
(jarang), hipoglikemia bila dosis tidak tepat dan diet terlalu ketat
• PERINGATAN : pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal
2. Golongan Biguanida
• Peringatan : pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal
• ES : mual, muntah, asidosis laktat, gangguan penyerapan vitamin B12
3. Golongan TZDs
• MK: meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan adiposa dan menghambat
glukoneogenesis hepatik
• Terdiri dari:
a. Pioglitazon
b. Rosiglitazon
4. Pioglitazone
• Indikasi: Hiperglikemia
• KI: Hipersensitivitas terhadap pioglitazon
• Peringatan: Hentikan terapi jika ditemukan gangguan hati, gangguan jantung, dan kehamilan
• ES: Udem, sakit kepala, hipoglikemia, faringitis, sinusitis, gangguan gigi, infeksi saluran cerna
5. Rosiglitazone
• Indikasi: Hiperglikemia
• KI: Hipersensitif terhadap rosiglitazon
• Peringatan: Hentikan terapi jika ditemukan gangguan hati, gangguan jantung, kehamilan
• ES: Nyeri punggung, sakit kepala, hiperglikemia, luka, sinusitis, anemia bial digunakan bersama
metformin, udem bila digunakan bersama insulin
6. Golongan Inhibitor α-glukosidase
• MK: Menghambat α-glukosidase sehingga mencegah penguraian sukrosa dan karbohidrat
kompleks dalam usus halus dengan demikian memperlambat dan menghambat penyerapan
karbohidrat
• Terdiri dari:
a. Akarbosa
b. Miglitol
7. Akarbosa dan Miglitol
• Indikasi: tambahan sulfonilurea atau biguanid pada DM yang tidak dapat dikendalikan dengan
obat dan diet
• KI: Anak usia dibawah 12 tahun, wanita hamil, wanita menyusui, Kolitis ulseratif, obstruksi
usus, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal berat, hernia, riwayat bedah abdominal
• Peringatan: efek hipoglikemik insulin, bila digunakan dosis tinggi, transaminase hati perlu
dimonitor
• ES: Flatulensi, diare, perut kembung dan nyeri, ikterus, hepatisis
Insulin