Anda di halaman 1dari 8

1

CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

A. ETIKA DALAM BISNIS


Standar etika yang berasal dari adat istiadat masyarakat dan keyakinan
pribadi yang mengakar tentang masalah benar dan salah yang tidak disepakati
secara universal. Hal ini sangat mungkin untuk dua individu, keduanya
menganggap diri mereka bertindak secara etis, berada di seberang sisi dari
sebuah isu.

1. ETIK BISNIS

Secara lebih spesifik, etika bisnis (Business Ethics) melibatkan


penemuan jawaban atas dua pernyataan berikut ini:

1. Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dan


menjalankan bisnis mereka.

2. Ketika para menejer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana


mereka mempercayainya.

2. PENGERTIAN ETIKA KOMPUTER


Etika komputer (Komputer Ethic) adalah “analisis mengenai sifat dan
dampak sosial teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi
kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara
beretika yang meliputi perhatian mengenai perangkat lunak serta perangkat
keras dengan jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan
komputer itu sendiri. Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika komputer : pop,
para, dan teoritis.
a) Masalah Baru Atau Bentuk Dari Masalah Lama
Komputer adalah aset jenis baru banyak yang merasa bahwa
program ini tidak seharusnya dianggap berbeda dari berbagai bentuk
property lainnya. Akan tetapi banyak kelompok yang sangat tidak setuju
dengan premis bahwa komputer tidak berbeda dari teknologi lainnya.
1) Privasi
Pembuatan pemeliharaan basis data yang besar dan dapat
digunakan bersama membuat perlindungan atas orang dari potensi
penyalahgunaan data menjadi hal yang penting. Hal ini memunculkan
isu mengenai kepemilikan (ownership) dalam industri informasi
personal.
2) Keamanan (Akurasi Dan Kerahasiaan)

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


2
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

System keamanan mencoba untuk mencegah penipuan dan


penyalahgunaan lain sistem komputer, komputer ini sebagai
pelindung dan juga merupakan kepentingan sah dan berbagai
konsistuensi system tersebut.
3) Kepemilikan Properti
Hukum yang didesain untuk menjaga hak cipta fisik telah
dipeluas untuk meliputi apa yang disebut sebagai hak intelektual,
yaitu perangkat lunak. Hukum hak cipta telah dimunculkan dalam
usaha dalam melindungi orang-orang yang mengembangkan
perangkat lunak dari penyalinan.
4) Kesetaraan Akses
Beberapa halangan untuk akses adalah bawaan system
teknologi informasi tetapi beberapa dapat dihindari melalui desain
system yang berhati-hati. Status ekonomi seseorang atau pengaruh
perusahaan akan menentukan kemampuan untuk mendapatkan
teknologi informasi. Budaya juga dapat membatasi akses.
5) Masalah Lingkungan
Kertas berasal dari pohon , sebuah sumber daya yang
berharga dan berakhir disebuah tempat sampah jika tidak didaur
ulang dengan tepat.
6) Kecerdasan Buatan
Para teknis yang berpengetahuan dan para ahli dibidang
ilmunya harus memperhatikan tanggung jawab mereka atas
keputusan yang salah , dasar pengetahuan yang tidak lengkap atau
tidak akurat dan peran yang diberikan komputer dalam proses
pengambilan komputer.
7) Pengangguran Dan Penggantian
Banyak pekerjaan yang telah dan sedang berubah sebagai
akibat dari ketersediaan teknologi komputer. Orang-orang yang tidak
dapat atau tidak siap berubah akan diganti.

8) Penyalahgunaan Komputer
Komputer dapat disalahgunakan dalam banyak cara. Menyalin
perangkat lunak berhak cipta, menggunakan komputer perusahaan
untuk kepentingan pribadi, dan melihat-lihat file milik orang lain.

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


3
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

3. PENIPUAN DAN AKUNTAN


a) Definisi Penipuan
Penipuan (Fraud) merujuk pada penyajian yang salah atas
suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan
tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini fakta
tersebut, walaupun merugikannya. Dalam lingkungan bisnis,
penipuan adalah pembohongan disengaja, penyalahgunaan aset
komputer atau memanipulasi atas data keuangan dari keuntungan
pelaku penipuan. Dalam literature akuntansi penipuan umumnya juga
disebut sebagai “kejahatan kerah putih”, kebohongan”, penggelapan”,
dan ketidak beresan”. Dua tingkat penipuan:
a. Penipuan oleh karyawan (employee fraud), yaitu karyawan
mengkondisikan system pengendalian internal perusahaan
untuk keuntungan pribadi.
b. Penipuan oleh pihak manajemen (manajemen fraud), lebih
sulit dilacak dari pada penipuan oleh karyawan karena
sering kali tidak terdeteksi hingga kerusakan atau kerugian
yang sangat besar diderita oleh perusahaan.
b) Faktor yang Membentuk Penipuan
Berdasarkan sebuah penelitian orang melakukan aktivitas
penipuan sebagai akibat sari interaksi tekanan dalam kepribadian
seseorang dengan lingkungan eksternal. Tekanan ini diklasifikasikan
dalam tiga kategori umum, yaitu:
1. Tekanan keadaan
2. Peluang
3. Karakteristik pribadi (integrutas)
c) Kerugian Keuangan Akibat Penipuan
Berbagai penelitian yang dilakukan oleh Association of Certified
Fraud Examiners (ACFE) pada tahun 2010 memperkirakan kerugian
akibat penipuan dan penyalahgunaan adalah 5 % dari pendapatan
pertahun, ini sama saja dengan sekitar $2.9 miliyar. Biaya kerugian
dari penipuan sulit diukur karena sejumlah alaasan:
1. Tidak semua penipuan terdeteksi
2. Dari semua penipuan yang terdeteksi , tidak semua dilaporkan

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


4
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

3. Dalam banyak kasus penipuan, hanya dapat dikumpulkan


nformasi yang tidak lengkap
4. Informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen
atau badan penggerak hukum
5. Sering kali perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan
tuntutan hukum atau pengadilan terhadap pelaku penipuan.
d) Pelaku Penipuan

Penelitian ACFE memeriksa sejumlah faktor yang mencirikan


pelaku penipuan seperti

1. Kerugian akibat penipuan berdasarkan posisi dalam


perusahaan
2. Kerugian akibat penipuan dan pengaruh kolusi
3. Kerugian akibat penipuan berdasarkan gender
4. Kerugian akibat penipuan berdasarkan umur
5. Kerugian akibat penipuan berdasarkan pendidikan

Diluar dari pentingnya etika pribadi dan tekanan situasional,


peluang adalah faktor yang mendorong penipuan. Pengendalian dan
akses adalah elemen-elemen yang mendasar dari peluang.

e) Skema Penipuan

Tiga kategori umum skema penipuan adalah :

1. Laporan Tipuan
Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak
manajemen. Jika semua penipuan melibatkan beberapa bentuk
kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi di bawah
kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan
manfaat keuangan langsung atau tidak langsung bagi pelakunya.
Masalah yang mendasari Berbagai dasar masalah berikut ini adalah
akar permasalahan.
a. Kurangnya Independen Auditor
b. Kurangnya Independensi Direktur
c. Skema Kompensasi Eksekutif yang Meragukan
d. Praktik Akuntansi yang Tidak Tepat

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


5
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

Undang-undang Sarbanes-Oxley Untuk menangani


berkurangnya keyakinan investor berupa institusi dan individu yang
dipicu sebagian karena kegagalan bisnis dan pelaporan ulang
akuntansi. kongres merumuskan hukum dan Presiden Bush
mengesahkan Undang-undang Sarbanes-Oxley, yang berkaitan
dengan komite audit, independensi auditor, tata kelola dan
tanggung jawab perusahaan, penertiban dan pengungkapan, dan
panalti akibat penipuan dan kejahatan.

2. Korupsi
Empat jenis umum korupsi :
a. Penyuapan,
b. Hadiah Ilegal
c. Konflik Kepentingan
d. Pemerasan secara Ekonomi
3. Penyalahgunaan Aset
Contoh berbagai skema penipuan yang melibatkan
penyalahgunaan aset : Peluncuran, pencurian uang tunai, skema
penagihan, memeriksa gangguan, penipuan penggajian,
penggantian expence, Penggelapan uang tunai, penyelewengan
non kas, dan penipuan komputer
B. KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian internal (internal control system) terdiri atas berbagai
kebijakan, praktik dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk
mencapai empat tujuan umumnya:
1. Menjaga aset perusahaan
2. Memastikan akurasi dan keandalaan catatan serta informasi akuntansi
3. Mendorong efisiensi dalam organisasional perusahaan
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta sistem prosedur yang
ditetapkan oleh pihak manajemen.
1. MEMODIFIKASI ASUMSI
a) Tanggung jawab manajemen
Konsep ini meyakini bahwa pembuatan dan pemeliharaan sistem
pengendlian internal adalah tanggung jawab pihak manajemen
(management responsibility)
b) Jaminan yang Wajar

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


6
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

Sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang


wajar (Resonable Assurance)bahwa keempat tujuan umum pengendalian
internal terpenuhi secara efektif dari segi biaya .
c) Metode Pemrosesan Data
Sistem pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam
efektivitasnya. Hal ini meliputi:
a. Kemungkinan kesalahan, tidak ada sistem yang sempurna.
b. Pelanggaran, personel dapat melanggar sistem melalui cara
lain.
c. Pelangaran manajemen, pihak manajemen dalam posisi
melanggar prosedur.
d. Berubahnya kondisi, kondisi berubah dengan berjalannya
waktu.
2. EKSPOSUR DAN RISIKO
Ketidakberadaan atau kelemahan pengendalian disebut sebagai eksposur
(exposure). Kelemahan dalam pengendalian internal dapat mengekspos
perusahaan ke satu atau lebih jenis risiko berikut ini:
a. Penghancuran aset (baik aset fisik maupun aset informasi)
b. Pencurian aset
c. Kerusakan informasi atau sistem informasi
d. Gangguan sistem informasi
3. MODEL PENGENDALIAN INTERNAL UNTUK PENCEGAHAN
PENDETEKSIAN PERBAIKAN
a) Pengendalian pencegahan.
Pencegahan adalah pertahanan pertama dalam struktur
pengendalian. Pengendalian pencegahan adalah (preventive control)
adalah teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi
terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b) Pengendalian pemeriksaan.
Pengendalian pemeriksaan (detective control) membentuk lini
pertahanan kedua. Ini adalah berbagai alat, teknik dan prosedur yang
didesain untuk mengidentifikasi serta mengekspos berbagai perstiwa
yang tidak diinginkan dan yang lepas dari pengendalian pencegahan.
c) Pengendalian perbaikan.

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


7
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian perbaikan (corrective control) adalah tindakan


yang diambil untuk membalik berbagai pengaruh kesalahan yang
terdetiksi dalam tahapan sebelumnya.

4. KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

a) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian (control environment) adalah dasar
komponen pengendalian lainnya. Elemen penting dari lingkungan
pengendalian adalah:
• Integritas dan nilai etika manajemen
• Struktur organisasi
• Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada.
• Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya
• Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas
• Metode manajemen untuk melilai kinerja
• Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan
pemerintah
• Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber
daya manusianya
b) Penilaian Risiko
Penilaian risiko (risk assessment) untuk megidentifikasi ,
menganalisis, dan mengelolaberbagai risiko yang berkaitan dengan
laporan keuangan.

c) Informasi Dan Komunikasi


Sistem Informasi Komunikasi (SIA) terdiri atas berbagai record
dan metode yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi,
menganalisis, mengklasifikasi dan mencatat berbagai transaksi
perusahaan serta untuk menghitung berbagai aset dan kewajiban
yang terkait didalamnya.
d) Pengawasan
Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan
kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan .

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)


8
CHAPTER 3: ISU ETIKA, PENIPUAN & PENGENDALIAN INTERNAL

pengawasan yang pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan


melalui berbagai modul komputer yang terpisah ke dalam sistem
informasi yang menangkap berbagai data penting dan atau
memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian
dari operasional rutin.
e) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian (control activities) adalah berbagai
kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa
tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko pemisahan
yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokan
menjadi dua kategori yang berbeda, pengendalian komputer dan
pengendalian fisik.
1. Pengendalian Komputer adalah hal yang penting pengendalian
ini, yang secara khusus berhubungan dengan TI dan Audit TI.
2. Pengendalian Fisik, adalah pengendalian yang berhubungan
dengan manusia yang digunakan dalam sistem akuntansi
a. Otorisasi Transaksi
b. Pemisahan Tugas (Segregation of duties)
c. Supervisi
d. Catatan akuntansi terdiri atas dokumen sumber, jurnal dan
buku besar.
e. Pengendalian Akses
f. Verifikasi independen

KEVIN PUTRA SENAWI (A031201108)

Anda mungkin juga menyukai