Lingkungan Jauh
Ekonomi
Sosial
Lingkungan Industri
Politik
Persaingan antar perusahaan
Teknologi
Kekuatan pemasok
Ekologi
Kekuatan pembeli
Global
Barang subtitusi Lingkungan Operasional
Hambatan masuk Pesaing
Pemasok
Pelanggan
Pemberi kredit
Pegawai
Perusahaan
Tabel 4.1.
Pada Tabel 4.1. tersebut menunjukkan bahwa nilai total L’OREAL 3,25 lebih
besar dari AVON 3,15 dan P & G yang hanya 2,80. Bukan berarti L’OREAL
10 % lebih baik dari AVON dan 45 % lebih baik dari P & G, tetapi hanya
sekedar menunjukkan kekuatan relatif perusahaan satu dengan lainnya, yang
belum menunjukkan yang sesungguhnya. Profil tersebut dipengaruhi
subyektivitas dalam pemilihan kriterianya, pembobotannya dan cara
evaluasinya. Meskipun demikian, profil tersebut dapat digunakan untuk
memberi informasi dan mengevaluasi dengan cara yang berarti yang
membantu pengambilan keputusan.
Analisis yang paling penting dalam lingkungan operasional adalah
memahami pelanggan perusahaan. Pelanggan dapat dikelompokkan menjadi
konsumen dan industri. Profil pelanggan konsumen dapat disusun menurut
informasi geografis, demografis, psikografis, perilaku dan manfaat.
Sedangkan informasi industri mencakup variabel operasional, pendekatan
pembelian, faktor situasional dan karakteristik pribadi. Profil pelanggan
internet dapat dikelompokkan berdasarkan komunitas minat, komunitas relasi,
komunitas transaksi, komunitas fantasi dan komunitas profesional.
Perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan pemasoknya untuk
menjagakeberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Pemasok dapat memberi dukungan berupa bahan baku, peralatan, layanan,
bahkan dukungan keuangan. Seringkali pemasok juga dapat membantu
dengan harga yang wajar, kualitas yang diperbaiki, penyerahan barang tepat
Manajemen Strategis 3
waktu dan mengurangi biaya persediaan, sehingga dapat meningkatkan
keuntungan dalam jangka panjang bagi perusahaan.
Silain pemasok, pemberi kredit merupakan partner perusahaan yang
penting, karena dapat memberikan evaluasi terhadap lingkungan operasional
perusahaan. Disamping pemberi kredit juga dapat mendukung perusahaan
dalam bidang keuangan atau sumberdaya lain guna mengimplentasikan dan
mempertahankan strategi bersaing perusahaan.
Pegawai atau karyawan atau sumberdaya manusia aset perusahaan yang
paling penting. Mantan CEO Unilever, Floris A. Maljers mengatakan
”Kendala terbesar yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi globalisasi
adalah terbatasnya sumberdaya manusia, bukan terbatasnya modal”.
Kebanyakan perusahaan mati, karena bawahan harus selalu mengikuti
pemimpinnya yang tidak pernah berubah. Ahli sejarah, Alfred D. Chandler, Jr,
di dalam bukunya berjudul Strategy and structure kemajuan perusahaan-
perusahan Amerika, karena mau melakukan perubahan, khususnya dalam
sistem manajemennya. Chandler meneliti empat perusahaan besar Amerika,
yaitu General Electric, Du-Pont, Standard Oil company dan Exxon. Kesediaan
berubah dari CEO keempat perusahaan tersebut yang menjadikan perusahaan
tersebut hingga kini tetap bertahan.
Karyawan adalah nasi, sedangkan gaya manajemen adalah lauknya. Jack
Welch, mantan CEO dari General Electric ketika itu mengatakan “Kita sedang
mempertaruhkan sesuatu hal kepada orang-orang kita, maka kita perlu
memberdayakan mereka, memberi mereka sumber-sumber dan keluar dari
kesulitan dengan menggunakan cara mereka”. Jack Welch menginvestasikan
separuh waktunya bersama karyawannya, maka ia mengenal mereka,
berbicara dengan mereka tentang masalah-masalah perusahaan, memuji
mereka jika kinerjanya baik, tetapi mencaci mereka jika kinerjanya turun. Ia
mengenal sekitar 1000 karyawannya yang mempunyai ide bagus dan
mempunyai tanggungjawab atas pekerjaan mereka. Pendekatan pribadi yang
dilakukan Jack Welch kepada karyawannya membuahkan kasil yang luar
biasa pada peningkatan kinerja. “Jika Anda menang, kita semua menang”
demikianlah kata Welch. Itulah sebabya 27.000 karyawan General Electric
memiliki saham. Pada 2001 hingga 2007, General Electric terpilih sebagai
”The Most Admired Company in The World” peringkat pertama versi
Fortune.
Pendatang
Baru
. Pesaing Industri
Pemasok Pembeli
Persaingan di antara
perusahaan yang ada
Produk
Substitusi
Gambar 4.3.
DAFTAR PUSTAKA
Hamel, Gary and Prahalad, C.K. 1994. Competing For The Future, Boston :
Harvard Business School Corporation.
Ingebretsen, Mark. 2003. Why Company Fail, New York : Three Rivers
Press.
Johnson, C. Ray. 1998, CEO Logic : How to Think and Act Like a Chief
Executive Officer, Career Press, Franklin Lake
Manajemen Strategis 17
Kim, W. Chan and Mouborgne, Renee. 2005. Blue Ocean Strategy, Boston :
Harvard Business School Corporation.
Kotler, Philip and Lee, Nancy. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing
the Most Good for Your Company and Your Cause , New Jersey: John Wiley
& Sons, Inc.
Lynie Arden, Tom Nash, 2000. 101 Best Dot Coms To Start, New York: The
Philip Lief Group.
Pitts, Robert A. and Lei, David.. 2000. Strategic Management : Building and
Sustaining Competitive Advantage, Second Edition, Cincinnati : South
Western College Publishing.
Ries, Al and Jack Trout. 2001. Positioning : The Battle for Your Mind. New
York : McGraw-Hill.
Thomson, Arthur A., Strickland, A.J., Gamble, John E. 2007. Crafting &
Executing Strategy : The Quest for Competitive Advantage. 15th Edition,
New York : McGraw-Hill.
Vise, David A. and Malseed, Mark. 2005. The Google Story, New York : The
Bantam Dell Publishing Group.
Zohar, Danah and Marshal, Ian. 2004. Spiritual Capital : Wealth We Can
Live By Using Our Rational, Emotional and Spiritual Intelligence to
Transform Ourselves and Corporate Calture, London: Bloombury
Publishing Plc.