Anda di halaman 1dari 3

Pro & Kontra Skill Lab Offline…

1. Mengapa Skill Lab offlien di adakan namun malah memberatkan, dengan adanya biaya
karantina?. Padahal mhs telah membayar ukt, dan selama ini (karantina) mhs tidak
menggunakan/ mendapatkan fasilitas dari kampus scr langsung.
2. Tidak stuju dengan adanya karantina karena mhs berpendapat mereka memiliki
alternative lain yaitu dengan cara karantina mandiri di kos/ di rumah, dengan tetap
mematuhi protocol covid.
3. Tidak setuju dengan biaya 600 rb karena biaya itu belum termasuk dengan biaya
makan/rapid
4. Mahasiswa merasa terbebani dengan biaya 600rb yang di buat oleh kampus, meskipun
biaya tersebut MHS minta kepada orang tau masing-masing, karena biaya 600rb itu pasti
lebih dari perkiran jika ditambah dengan keperluan lain selama karantina.

Kritik dan saran mhs kelas A

1. Indri= setuju bila offline tapi tidak stuju dengan embel2 600rb. Knp sih kita bayar
nyampe 600rb,
Kenapa harus ada peraturan karantina di asrama kampus, padahal kita mahasiswa bisa
karantina mandiri di rumah maupun di kos dengan tetap mematuhi protocol covid. kasian
orang tua, karena orangtuapun tau meskipun kita kuliah online kita ttep mendapatkan
materi dan skill dari materi yg telah di kirim oleh para dosen.
2. Rafi= ngga efektif jika di karantina di asrama kampus dan di adakannya secara bergilir
pula, dan kenpa hanya mhs saja yg di karantina sedangkan dosen tidak, meskipun dengan
dalih dosen telah mendapatkan faksin, namun menurut kemenkes seseorang yg telah
mendapatkan faksin pun tetap berpotensi terinfeksi atau tertular yakan??. Sarannya:
karantina di kos masing2/di rumah itu udh cukup.
3. Gariza= ikut lab offline kenapa harus rapid padahal udh ada faksin?? Keberatan di biaya
karantina, belumlagi biaya saat pulang jika yg rumahnya di luar kota kan pasti harus
menginap 1-2 hari di purwokerto dan pasti butuh biaya lebih dari 600rb tsb.
4. Sefi= ngga setuju karantina dan embel2 600rb, padahal sudah memakai peraturan covid
yg 3m bukankah itu sudah cukup dan lebih mudah??, tapi kenapa di persulit dengan biaya
600rb dan karantina secara bergilir di asrama. Kenapa hanya mahasiswa yang di
karantina dosen ngga?? Padahal faksin tidak menjamin orang tersebut ngga bakal tertular
covid lagi kan??.
5. Kukuh: setuju offline tapi ngg stuju missal di karantina mahsiswanya doang, tapi dosen
ngga, padahal kita kontak dengan org yg tidak di karantina.
6. Aghnia: keberatan dengan adanya karantina dan biayanya
7. Alma= berat di karantina, biaya hidup selama 1 minggu pasti melebihi dari yang di rinci
oleh kampus.
8. Ni matul. Offline ok, online juga ok, tapi offline ngga stuju di asrama sm biayanya, klo
fasilitas ttp , dan klo tes ngga di sedian dari kampus dengan rincian biaya yang di
keluarkan oleh kampus.
9. Rumhani= ngg stuju karantina di asrma ampus, dan rincian biaya yang di keluarkan oleh
kampus
10. Putri eka= saran Kalo ada biaya di rinci yg jelas, makan 1hr brp kli, fasilitas apa saja yg
di dapatkan selama karantina, apakah pokoknya sudah tercukupi atau belum?? Adakah
biaya lain yang harus di tanggung sendiri oleh mahasiswa??
11. “ mengenai biaya, Kemarin bu happy sudah menyampiakan perkiraan biaya yang di
keluarkan oleh mahasiswa, dan itu baru kira-kira belum di rinci lagi secara gamblang
oleh pihak fakultas. Nah semisal kita bayar 600rb buat test rapid, makan , dan karantina
selama 7hri dari hari minggu, senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu oke ngga ppa, Tapi
kemarin pas sosialisasi bu happy mengatakn bahwa mhs datang dari jam 1 siang dan
rapid test dulu baru masuk, berarti itu tidak terhitung 1 hari. Dan di hari sabtunya bu
happy mengatakn untuk pembersian asrma atau sterilisasi lingkungan asrama, dan itu pun
tidak efektiv 1 hari atau tidak terhitung 1 hari. Harusnya perincian biayanya tidak di
hitung selama 7 hari karantina, tapi 5 hari …
12. Jika memang di haruskan karantina mengapa hanya mahsiswa yg di karantina sedangkan
dosen dan asdos tidak??
13. Kemarin bu happy mengatakn bahwa biaya 600rb tersebut sudah dengan jatah makan 3
kali setiap hari selama di karantina, tapikan sabtu dan minggu tidak terhitung efektiv 1
hari dengan katalain tidak bisa di katakan sebagai biaya karantina selama 7 hari.

POINT OF DICUSSION yang di sampaikan oleh Mhs yaitu :


 Tidak setuju dengan karantina secara bergilir di asrama, biaya yang tidak jelas
rinciannya, ketidak efektifan dengan Karantina bila dosen dan pembimbing tidak ikut
serta di karantina, Mhs setuju apabila di adakannya Skill Lab Offline tapi tidak dengan
adanya biaya 600rb, Mhs Setuju dengan adanya Skill Lab Offline apabila di haruskan tes
swab/tes antigen dan tidak dengan karantina di asrma.

Kesimpulan”

Mahasiswa setuju dengan diadakannya “Skill Lab Offline” namun mahasiswa tidak
setuju dengan ketentuan yang syarat prasyarat membelenggu ,kurang transparan dengan princian
biayanya !!

Anda mungkin juga menyukai