KELOMPOK 5. PASIEN SAFETY Revisi
KELOMPOK 5. PASIEN SAFETY Revisi
Pada kasus ini tidak terdapat kesalahan dalam identifiikasi pasien yang
dilakukan oleh bidan, bidan tidak salah dalam mengidentifikasi pasien yang
akan diberikan tindakan pemasangan kateter untuk tindakan SC.
2. Salah Obat
Pada kasus ini terjadi kesalahan dalam pemberian obat yaitu kesalahan dalam
mengidentifikasi obat yang akan dimasukan dan berdampak pada pasien, yaitu
kesalahan bidan dalam pemberian MgSo4 yang seharusnya bidan memberikan
Aquabides sehingga pasien merasakan panas pada bagian vaginanya.
Seharusnya sebelum bidan memberikan obat bidan harus berhati-hati dan
lebih teliti serta memastikan label botol atau kemasan diperiksa minimal
sebanyak 3 kali sebelum diberikan pada pasien.
3. Salah Dosis
Tidak terdapat kesalahan pada aspek ini karna tidak ada hubungan berapa
banyak dosis yang diperlukan dalam pemasangan kateter yang merupakan
tindakan pramedikasi sebelum dilakukan Operasi SC
4. Salah Rute
Terdapat kesalahan dalam rute pemberian obat yang mana seharusnya MGSo4
diberikan untuk pengobatan pasien dengan indikasi PEB dan diberikan dengan
dicampur dalam cairan RL 500ml namun karna kesalahan dan kurang teliti
bidan junior sehingga MGSo4 digunakan untuk mengisi balon kateter yang
berguna untuk mengunci selang kateter agar tidak terlepas yang mana
seharusnya menggunakan cairan aquadest 10ml, dan akhirnya pasien
merasakan keluhan panas pada uretra nya.
6. Salah dokumentasi
Tidak ada kesalahan dalam aspek ini karena dokumentasi dilakukan sesuai
dengan tindakan yang diberikan, serta penggunaan obat yang dipakai tidak
ada pendokumentasian sebelumnya
8. Inform Consent
Terdapat kesalahan pada aspek ini karena inform concent yang dilakukan
pada pasien tirai 2 adalah tindakan SC cito dimana sebelumnya ada pra
medikasi yaitu pemasangan kateter dimana pada saat itu bidan menjelaskan
prosedur pemasangan kateter dan pencukuran pubis, pada pemasangan kateter
yang benar adalah menggunakan cairan aquabidest dan tidak menimbulkan
efek panas namun pada kenyataannya bidan menggunakan MGSo4 yang
menyebabkan efek panas pada daerah pemasangan kateter.
9. Salah Interaksi dan Evaluasi Obat
Tidak terdapat kesalahan dalam memberikan advise kepada bidan junior.
Advis sudah benar guna persiapan SC Cito untuk pasien tirai 2 dilakukan
pencukuran rambut area perut hingga pubis dan memasang kateter. Terdapat
kesalahan pemberian obat saat pemasangan kateter yang seharusnya
menggunakan aquadest 10 ml tetapi diberikan MGSO4 sehingga obat
berinteraksi dan pasienpun mengeluh panas.
1. Handshoen steril
2. Handschoen on steril
3. Kateter steril sesuai ukuran dan jenis
4. Urobag
5. Doek lubang steril
6. Jelly
7. Lidokain 1% dicampur jelly ( perbandingan 1 :1 ) masukkan dalam spuit
( tanpa jarum )
8. Larutan antiseptic + kassa steril
9. Perlak dan pengalas
10. Pinset anatomis
11. Bengkok
12. Spuit10 cc berisi aquades
13. Urinal bag
14. Plester / hypavik
15. Gunting
16. Sampiran
1. Memperkenakan diri
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Siapkan alat di samping klien
4. Siapkan ruangan dan pasang sampiran
5. Cuci tangan
6. Atur posisi pasien dengan telentang abduksi
7. Berdiri disebelah kanan tempat tidur klien
8. Pasang pengalas
9. Pasang selimut, daerah genetalia terbuka
10. Pasang handschoen on steril
11. Letakkan bnengkok diantara kedua paha
12. Cukur rambut pubis
13. Lepas sarung tangan dang anti dengan sarung tangan steril
14. Pasang doek
15. Bersikan vulva dengan kasa, buka labia mayoer, dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri, bersihkan bagian dalam
16. Beri jelly pada ujung kateter ( 2,5 – 5 cm) lalu masukkan pelan – pelan ujung
kateter pada meatus uretra sambil pasien dianjurkan menarik napas. Perhaikan
respon klien
17. Setelah kateter masuk isi balon dengan cairan aquades 10 cc
18. Fiksasi
19. Sambung dengan urobag
20. Rapikan alat
21. Buka handchoen dan cuci tangan
22. Dokumentasikan Tindakan
MGSO4
Magnesium sulfat adalah senyawa mineral yang digunakan untuk mengobati kadar
magnesium rendah dalam tubuh (hipomagnesemia). MGSO4 bisa digunakan untuk
mencegah terjadinya kejang pada pasien preeklampsia. Obat ini diberikan secara
injeksi melalui pembuluh vena atau injeksi dalam otot. MgSO4 ini bekerja dengan
cara menghambat rangsangan kejang di otak, melebarkan pembuluh darah sehingga
mencegah kekurangan oksigen di otak yang bisa memicu kejang.
Efek yang dijelaskan ditas adalah efeksamping jika mgso4 diberikan sebagaimana
mestinya yaitu melalui parenteral atau IM namun jika terkait dengan kasus ini dimana
bidan memberikan MgSo4 untuk balon kateter belum ada penelitian yang dilakukan
untuk melihat gambaran efek samping dari peristiwa tersebut.