Anda di halaman 1dari 3

Nefropati diabetes

Thorp, M. L. (2005). Diabetic nephropathy: common questions. American family


physician, 72(1), 96-99.

 Nefropati diabetes atau penyakit ginjal diabetes terjadi pada 20-30%


pasien dengan diabetes. ND pada fase awal biasanya muncul dengan
mincroalbuminuria. Dan menjadi penyebab paling sering gagal ginjal.
 Metode skring yang disarankan untuk pemeriksaan mikroalbuminuria
adalah ACR dengan uji urin acak.
 2 dari 3 uji mikroalbuminuria (30 mg.hari atau 20 mcg/menit) dalam
periode 3-6 bulan  dx. ND
 Untuk memperlambat progresi ND dapat dilakukan dengan : optimalisasi
TD (<130/80), kontrool glukosa, dan beri ACEi atau ARB. Pasien dengan
diabetes dan mikroalbuminuria terisolasi atau hipertensi bermaanfaat pada
diberi ACEi/ARB
 Bila obat tersebut tidak dapat diresepkan maka CCN non dihidropiridin
dapat diberikan.
 Kreatinin serum dan potasium harus dimonitor untuk pasien yang
mendapat ACEi ARB. Obat di stop bila ada hipeerkalemia.\

Patients with type 2 diabetes should be screened at the time of diagnosis for
the presence of microalbuminuria
The American Diabetes Association recommends screening for
microalbuminuria in patients with type 1 diabetes only after the patient has
had the disease for five years

Diagnosis of Diabetes with Renal Manifestations


Pada fase awal, ND ditandai dengan adanya mikroalbuminuria yang sering
disebut sebagai nefropati insipien. Semakin berkembangnya penyakit akan terjadi
peningkatan kadar albumin urin hingga menimbulkan nefropati yang jelas (>300
mg/24 jam atau 200 mcg/menit).

Definitive Treatment of Diabetic Nephropathy


tidak semua pasien dengan mikroalbuminuria berkembang menjadi ND. Pasien
dengan tekanan darah sistolik rendah, kolestrol rendah, dan glycosylated
hemoglobin cenderung mengalami regresi.
Studi menunjukan bahwa ARB dapat memperlambat progersi ND secara
signifikan pada pasien DM tipe 2

Penelitian menunjukan ACEi dan ARB dapat mengurangi progresi


mikroalbuminuria pada pasien normotensi.

Definisi :

Manifestasi klinis

Diagnosis

Tatalaksana

Umanath, K., & Lewis, J. B. (2018). Update on diabetic nephropathy: core


curriculum 2018. American Journal of Kidney Diseases, 71(6), 884-895.

Terapi spesifik pada pasien dengan ND diantaranya adalah mengurangi risiko


kardiovaskular, kontrol glukosa darah, kontrol tekanan darah, dan inhibisi renin
angiostensin system (RAS).

1. Mengurangi risiko kardiovaskular


Pasien dengan ND memiliki risiko penyakit kardiovaskular dan risiko
gagal ginjal. Oleh karena itu, modifikasi faktor risiko penting dilakukan
seperti berhenti merokok dan terapi penurun kadar lipid.
2. Kontrol glukosa darah
3. Kontrol tekanan darah
4. Inhibisi RAS
5. Recommendations for therapy include targeting a hemoglobin A1c
6. concentration < 7% and blood pressure < 140/90 mm Hg with therapy
anchored around the use of a
7. RAS-blocking agent. The single best evidence-based therapy for diabetic
nephropathy is therapy with
8. a RAS-blocking medication
IPD
Nefropati diabetes adalah peningkatan ekskresi albumin urin (30 mg/hari atau 20
mcg/menit) tanpa adanya gangguan ginjal, disertai dengan peningkatan tekanan
darah sehingga menyebabkan menurunnya filtrasi glomerulus dan akhirnya
menyebabkan gagal ginjal tahap akhir.
FR: hiperglikemia, hipertensi, faktor genetik, dislipidemia, dan kebiasaan
merokok.

Risiko terjadinya nefropati pada mikroalbuminuria 20 kali lebih besar dibanding


dengan normoalbuminuria.

Tanda dan gejala

ND dikategorikan menjadi mikroalbuminuria dan makroalbuminuria berdasarkan


jumlah ekskresi albumin urin

Diagnosis

Tes utuk mengtahui adanya albuminuria pada pasien DM tipe 2 harus dilakukan
saat diagnosis ditegakan. Pada DM tipe 1 mikroalbuminuria jarang terjadi dalam
waktu singkat sehingga skrining dilakukan setelah 5 tahun diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai