Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN PASIEN DI UNIT GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/SPO/KPRWT- 01 1/2
UGD/RSIABS/VI/2014
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSIA Bunda Suryatni
STANDAR
PROSEDUR
15 Juni 2014
OPERASIONAL
dr. Alfathdry, Sp.OG

1. Prosedur tentang tata cara pelayanan pasien di Instalasi Gawat


Darurat selama 24 jam.
2. Kriteria pasien yang dilayani di UGD :
a. Pasien gawat : Kondisi pasien yang mengancam jiwa.
PENGERTIAN
b. Pasien darurat : Kondisi pasien yang perlu penanganan
segera.
3. Pasien gawat dan darurat disebut true emergency.
4. Pasien tidak gawat dan tidak darurat disebut false emergency.

Sebagai pedoman melaksanakan tugas dalam memberikan


TUJUAN
pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien di Instalasi Gawat Darurat.

Surat Keputusan Direktur No 015/RSIA.BS/SK/VI/2014 Tentang


KEBIJAKAN
Kebijakan Pedoman Pelayanan Unit Gawat Darurat

PROSEDUR Pasien false emergency yang tetap dilayani akan tetapi dengan
mengutamakan layanan pasien true emergency.

A. Petugas
1. Dokter Jaga UGD
2. Perawat UGD

B. Persiapan Alat
Semua fasilitas medik, non medik yang ada di Instalasi Gawat
Darurat

C. Prosedur
1. Identifikasi pasien
2. Ucapkan salam
3. Ucapkan Bismillah sebelum melakukan tindakan
4. Pasien yang datang di UGD dilakukan triage.
5. Pasien yang datang dilakukan registrasi, sesuai pedoman
dan tatalaksana rekam medis dan dibuatkan file catatan
pertolongan darurat.
6. Bagi pasien yang belum pernah memiliki file (No. Rekam
medis), dibuatkan file baru.
7. Layanan medis berupa anamnesa, pengukuran tanda vital,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, terapi
tindakan medis, dilakukan oleh dokter jaga UGD bersama
perawat UGD.
8. Jika pasien menggunakan jaminan BPJS atau Asuransi,
PELAYANAN PASIEN DI UNIT GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

006/SPO/KPRWT- 01 2/2
UGD/RSIABS/VI/2014

lakukan konfirmasi terkait pemeriksaan penunjang, tindakan


medis dan terapi kepada :
a. BPJS : PIC BPJS
b. Asuransi : Front Office
9. Pasien yang tidak perlu rawat inap, untuk pengobatan
lanjutan. Diberi surat pengantar ke Poliklinik berupa catatan
pertolongan darurat, lembar pertama / lembar anamnesa.
10. Bila di perlukan, dokter jaga UGD melakukan konsultasi /
memanggil dokter jaga spesialis terkait untuk pelayanan
pasien.
11. Anamnesa, segala pemeriksaan, tindakan / pengobatan,
konsultasi dan instruksinya, harus dicatat di file pasien.
12. Pasien yang datang dari UGD dan memerlukan perawatan
lebih lanjut di ruang rawat inap / tindakan operasi segera,
akan diantar oleh perawat jaga UGD beserta file / data
penunjang lainnya. Diserah terimakan kepada perawat unit
rawat inap terkait / kamar bedah.
13. Pasien yang tidak memungkinkan untuk dirawat inap di RSIA
Bunda Suryatni, dapat dirujuk ke rumah sakit lain dengan
memberlakukan prosedur rujuk pasien ke rumah sakit lain.
14. Jika pasien meninggal dunia :
a. Di UGD, diberlakukan prosedur layanan pasien
meninggal dunia di UGD.
b. Di luar UGD, diberlakukan prosedur layanan pasien
meninggal “Death on Arrival”.
15. Semua kesulitan yang tidak dapat diselesaikan di UGD,
dokter jaga UGD melaporkan kepada Ka. UGD.
16. Biaya administrasi bagi pasien diselesaikan di kasir.

1. UGD
2. Unit Rawat Inap
3. ICU/ICCU/NICU/PICU
4. Kamar Bedah
UNIT TERKAIT 5. Unit RawatJalan
6. Kamar Jenazah
7. Kasir
8. Admission
9. BPJS

Anda mungkin juga menyukai